PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IBADAH BAGI SISWA KELAS 2 SD MUHAMMADIYAH 14 DANUKUSUMAN SERENGAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Disusun oleh: Fitriawati Muru’ah NIM : G000090119 NIRM : 09/X/02.2.1/T/1801
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
ABSTRAK
Penerapan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran Ibadah bagi Siswa Kelas 2 SD Muhammadiyah 14 Danukusuman Serengan Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013
Shalat merupakan ibadah pertama yang diwajibkan setelah mengucapkan syahadat dan amal yang pertama kali dihisab pada hari kiamat. Dalam Pendidikan Agama Islam, shalat merupakan materi pelajaran yang masuk di dalam ruang lingkup Ibadah. Melihat pentingnya shalat bagi seorang muslim, dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan upaya agar materi tersebut bisa diterima oleh peserta didik. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah penggunaan metode yang tepat. Terdapat banyak metode yang dapat digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran, namun tidak semua metode tepat digunakan untuk menyampaikan materi ibadah khususnya shalat. Salah satu metode yang bisa digunakan adalah metode demonstrasi dengan menimbang beberapa faktor yang mendukung pemilihan metode tersebut. Berdasarkan uraian di atas, dibuat suatu rumusan masalah yaitu bagaimana penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran Ibadah materi shalat di SD Muhammadiyah 14 Danukusuman. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap penerapan metode demonstrasi serta menguraikan faktor yang mendukung maupun yang menghambat pelaksanaannya. Manfaat penelitian ini adalah sebagai sumbangan pemikiran bagi guru dalam meningkatkan metode demonstrasi dalam pembelajaran Ibadah khususnya di SD Muhammadiyah 14 Danukusuman serta memberikan ketrampilan, pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai pentingnya penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran Ibadah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif lapangan yang bersifat deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekkunder. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik triangulasi dengan teori. 3) Keberhasilan dalam pembelajaran tak terlepas dari kemampuan guru menguasai dan mengelola kelas dengan baik.
Kata Kunci: Metode, Demonstrasi, Ibadah.
1
PENDAHULUAN SD Dnukusuman
Muhammadiyah
merupakan
ibadah
pertama yang diwajibkan setelah
lembaga pendidikan dasar di bawah
mengucapkan dua kalimat syahadat.
naungan Ranting Muhammadiyah
Kewajiban shalat berlaku umum atas
Cabang Serengan yang terletak di
pria dan wanita, orang merdeka dan
jalan
budak sahaya, orang kaya dan orang
Danukusuman
salah
Shalat
satu
Sri
adalah
14
Kuncoro Serengan.
no.
12
Sekolah
miskin,
orang
mukim
ataupun
dikepalai oleh Bp. Wasiyat telah
musafir, orang sehat maupun orang
berdiri sejak tahun 1968.
sakit. Amal seorang hamba yang
Seperti sekolah
halnya
Muhammadiyah
sekolahlainnya,
selain mengajarkan mata pelajaran umum sekolah ini juga mengajarkan Pendidikan Agama Islam. Salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
yang
diajarkan
di
SD
Muhammadiyah 14 Danukusuman adalah Ibadah atau sering disebut Fiqih Ibadah. Fiqih Ibadah adalah fiqih yang secara khusus mengupas tuntas permasalahan Ibadah. Ruang
pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Melihat pentingnya shalat bagi seorang muslim, dalam kegiatan
belajara
mengajar
diperlukan upaya bagaimana agar materi pelajaran bisa diterima oleh peserta didik. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah penggunaan metode yang tepat, yaitu metode yang mampu membuat seluruh siswa terlibat dalam suasana pembelajaran. Menurut
Fathurrahman
lingkup Ibadah sendiri terdiri dari
Pupuh (dalam Khoiru Ahmadi, 2011:
ibadah shalat, zakat, puasa dan haji.
15) metode secara harfiah berarti
Mengingat banyaknya pembahasan
cara. Dalam pemakaian yang umum,
tentang Fiqih Ibadah, peneliti akan
metode diartikan sebagai suatu cara
lebih fokus meneliti pada bab shalat
atau prosedur yang dipakai untuk
saja dengan subjek siswa siswa kelas
mencapai tujuan tertentu. Dalam
2.
kaitannya
dengan
pembelajaran,
metode didefinisikan sebagai cara-
2
cara menyajikan bahan pelajaran
terhadap materi yang akan diajarkan,
pada peserta didik untuk tercapainya
namun
tujuan yang telah ditetapkan.
mengajar.
Menurut
Riyanto
Taniredja: pembelajaran
(dalam
2011)
metode
adalah
seperangkat
komponen
yang
telah
dikombinasikan secara optimal untuk kualitas pmbelajaran. Metode
merupakan instrumen penting dalam proses pembelajaran yang memiliki nilai teoritis dan praktis. Metode pembelajaran sekaligus juga menjadi variabel
penting
dalam
proses
pembelajaran yang mempengaruhi hasil pembelajaran. Dalam pemilihan dan harus
penggunaan
sebuah
mempertimbangkan
metode aspek
efektifitas dan relevansinya dengan materi yang disampaikan. (Nasih, 2009: 49 dan 30)
dalam
menjalankan
proses
belajara mengajar banyak ditentukan oleh
kecakapan
menggunakan
dalam
metode
memilih mengajar.
Seringkali dijumpai seorang guru mengetahui
dalam
satu
faktor
adalah
kurangnya
penguasaan dalam mengajar. Di sinilah terlihat betapa pentingnya metode mengajar bagi seorang guru. Oleh
karenanya,
penguasaan
terhadap metode pengajaran menjadi satu
dalam
menentukan
keberhasilan seorang guru. Ada banyak sekali metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam menyampaikan materi Ibadah, antara lain metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode mind mapping, metode sosiodrama, metode tugas, metode demonstrasi, dan metode problem solving. Namun tidak semua metode tersebut dapat diterapkan
dalam
menyampaikan
materi pelajaran Ibadah terutama materi shalat.
Keberhasilan atau kegagalan guru
berhasil
Salah
penyebabnya
salah pembelajaran
tidak
pengetahuan
luas
Masing-masing
metode
memiliki kelemahan dan kelebihan. Ada yang tepat digunakan terhadap anak didik dalam jumlah yang banyak dan adapula yang tepat digunakan pada anak didik dalam jumlah sedikit. Memilih metode yang
3
tepat untuk menyampaikan materi
siswi kelas 2 yang masih cenderung
sangatlah penting bagi seorang guru,
suka bermain dan sulit diatur.
karena dapat berpengaruh kepada efektifitas pengajaran. Dan ketepatan penggunaan
metode
mengajar
tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor. Di antaranya adalah tujuan yang
hendak
dicapai,
keadaan
peserta didik, bahan pengajaran dan situasi belajar mengajar.
dalam
mengajar,
penulis ingin mengkaji lebih dalam tentang
penerapan
metode
demonstrasi di SD Muhammadiyah 14 Danukusuman pada pembelajaran Ibadah terutama yang dilaksanakan di kelas 2 pada materi shalat. Maka penulis akan melakukan penelitian
Sebagai salah satu komponen penting
Berdasarkan uraian di atas,
proses
guru
belajar
hendaknya
dengan judul “Penerapan Metode Demonstrasi Ibadah
dalam
bagi
Pendidikan
Kelas
2
SD
memperhatikan faktor-faktor tersebut
Muhammadiyah 14 Danukusuman
ketika mengambil keputusan tentang
Serengan
metode
Pelajaran 2012/2013”
mana
digunakannya.
yang
Untuk
akan
itu
perlu
keahlian dan ketrampilan yang tinggi untuk menyeimbangkan persyaratan yang satu dengan yang lain. Pada kenyataannya, Ibadah
pada
guru kelas
Surakarta
Tahun
LANDASAN TEORI A. Metode Pembelajaran 1. Pengertian Metode
pengampu 2
di
Menurut
SD
Ghanimah
Muhammadiyah 14 Danukusuman
(dalalm Umar, 2010: 180)
memliki keahlian dan ketrampilan
metode atau metoda berasal
yang baik salah satunya yaitu guru
dari kata Yunani, yaitu metha
mampu
menguasai
kelas
dan
dan hodos. Metha berarti
hubungan
yang
baik
melalui atau melewati dan
dengan siswa siswinya. Hal ini
hodos berarti jalan atau cara.
sangat penting melihat bahwa siswa
Metode berarti jalan atau cara
memiliki
yang
harus
dilalui
untuk
4
mencapai
tujuan
tertentu.
disimpulkan
pengertian
Dalam bahasa Arab, metode
metode adalah cara yang
disebut thoriqoh.
harus
Sedangkan Syah
(2011:
menurut
198)
secara
harfiah metode berarti “cara”. Dalam
pemakaian
umum
metode
sebagai
cara
yang
diartikan melakukan
pekerjaan
dengan
menggunakan konsep
fakta
konsep
dan secara
sistematis.
dilalui
menggunakan
dengan fakta
konsep-konsep
secara
sistematis untuk menyajikan bahan
pengajaran
pada
peserta didik sehingga terjadi interaksi agar
belajar
mengajar
tercapai
tujuan
pembelajaran
yang
dikehendaki. 2. Pengertian
Metode
Pembelajaran
Menurut Fathurrahman Pupuh (dalam Ahmadi:
dan
2011)
Menurut Surya (dalam
metode
Thohirin, 2006: 8) belajar
berarti cara. Metode diartikan
adalah suatu proses yang
sebagai cara atau prosedur
dilakukan
yang dipakai untuk mencapai
memperoleh suatu perubahan
tujuan
Dalam
tingkah laku yang baru secara
kaitannya
dengan
keseluruhan sebagi hasil dari
pembelajaran,
metode
pengalaman
tertentu.
individu
untuk
individu
didefinisikan sebagai cara-
sendiri
cara
dengan lingkungannya
menyajikan
bahan
pelajaran pada peserta didik untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Dari pengertian
Syah
interaksi
(2011:
90)
mengatakan belajar adalah tahapan perubahan seluruh
beberapa di
dalam
itu
atas,
dapat
tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil
5
pengalaman dengan
dan
interaksi
lingkungan
yang
interaksi lingkungannya
melibatkan proses kognitif.
Jadi
Sardiman (2011: 55) mendefinisikan sebagai
belajar
upaya
tingkah
perubahan
laku
dengan
dengan
metode
pembelajaran adalah cara atau jalan yang digunakan oleh guru
sebagian
memperoleh
upaya perubahan
serangkaian kegiatan, seperti
tingkah laku siswa sebagai
membaca,
hasil
mendengar,
pengalaman
mengamati, meniru dan lain
interaksi
sebagainya
llingkungannya.
sendiri
itu
merupakan
upaya
Mempengaruhi
suatu
Metode Pembelajaran
atau
3. Faktor-faktor
upaya mengarahkan aktifitas siswa ke arah aktifitas belajar. (Thohirin, 2006: 8)
disimpulkan
pembelajaran adalah
DEPAG
mengajar yang lebih baik daripada metode yang lain.
suatu
Tiap tiap metode memiliki
perubahan tingkah laku yang serangkaian
kegiatan seperti membaca, mendengar,
mengamati,
meniru dan lainnya sebagai hasil
pengalaman
(dalam
Nasih, 2009: 39) menyatakan
kelemahan dan kekuatan.
guru untuk memperoleh suatu
dengan
Pemilihan
bahwa
upaya yang dilakukan oleh
baru
yang
bahwa tidak ada suatu metode
Dari penjelasan di atas dapat
dengan
Pembelajaran
membelajarkan
dan
dan
Menurut Nasih (2009: 39)
pemilihan
metode
mengajar yang tepat sangat berpengaruh
kepada
efektifitas pengajaran. Dan ketepatan
penggunaan
metode mengajar dipengaruhi oleh
banyak
faktor,
6
diantaranya yaitu sifat dari 1)
Dan
tujuan yang hendak dicapai,
metode yang dianggap sesuai
2) Anak didik, 3) Materi atau
digunakan
bahan pengajaran,4) situasi,
demonstrasi
5) Fasilitas, 6) Guru. Guru
yang menggunakan peragaan
hendaknya
untuk
memperhatikan
untuk
materi
shalat,
adalah
metode
yaitu
metode
memperjelas
suatu
faktor faktor tersebut ketika
pengertian
mengambil keputusan tentang
memperlihatkan
metode
melakukan sesuatu kepada
mana
yang
digunakannya.
atau
pendidik
4. Macam-macam
Metode
Pembelajaran
(Zakiya
Darajat,
2001: 296) dan Syah (2011: 205) menambahi baik secara langsung
Ada beberapa macam
bagaimana
maupun
melalui
penggunaan
media
metode yang dapat diterapkan
pengajaran
dalam pembelajaran Ibadah,
dengan pokok bahasan atau
yaitu: 1) Metode Ceramah, 2)
materi yang disajikan.
yang
relevan
Metode Tanya Jawab, 3) Metode Diskusi, 4) Metode Mind Mapping, 5) Metode Sosiodrama,
6)
Tugas,
7)
Demonstrasi,
Metode
Problem Solving. Tidak
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Metode Metode
8)
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupekan penelitian
lapangan
(Field
Research). Dalam hal ini yang menjadi tempat penelitian adalah
ada
suatu
SD
Muhammadiyah
14
metode mengajar yang lebih
Danukusuman
baik dari metode mengajar
Surakarta. Dalam penelitian ini
yang
digunakan pendekatan kualitatif,
lain,
memiliki
setiap
metode
kelemahan
dan
kelebihannya masing-masing.
Serengan
yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan
data
deskriptif
7
berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari
orang-orang
dan
C. Metode Pengumpul Data 1. Metode Observasi
perilaku yang diamati.
Metode
B. Sumber Data
adalah suatu usaha
Pengumpulan data dapat menggunakan
sumber
data
primer
sumber
data
dan
sekunder. Sumber data primer adalah
observasi
sumber
sadar
untuk mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara merekam
kejadian,
menghitungnya,
mengukur
dan mencatatnya. (Suharsimi
data
yang
langsung
memberikan
data
kepada
pengumpul
data
Metode ini bersama
sekunder
dengan metode interrview,
Arikunto, 2006: 266)
sedangkan
data
merupakan
sumber
tidak
langsung
memberikan
data
mengumpulkan
kepada
pengumpul
data.
mudah dipahami dan diamati
(Sugiyono, 2010: 225)
secara
Dalam hal ini, sumber data
primer
yang
dimaksud
adalah hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru Ibadah. Sedangkan
sumber
data
sekunder yang dimaksud adalah dokumen
sekolah
tentang
sejarah berdiri, sarana prasarana serta
keadaan
siswanya.
digunakan
guru
dan
untuk data
yang
langsung
seperti
keadaan
gedung,
fasilitas
yang
dimiliki
SD
Muhammadiyah
14
Danukusuman Surakarta
Serengan
serta
penerapan
metode demonstrasi dalam pendidikan Ibadah. 2. Metode Interview Metode interview
wawancara/
adalah
sebuah
dialog yang digunakan oleh pewawancara memperoleh
untuk informasi
8
terwawancara.
(Suharsimi
Arikunto, 2006: 158)
SD
4. Metode Analisis Data
terhadap guru Ibadah kelas 2 Muhammadiyah
Danukusuman Surakarta
14
Serengan metode
ini
digunakan untuk memperoleh gambaran
umum
sekolah,
penerapan
metode
demonstrasi faktor
serta
faktor-
pendukung
14
Danukusuman.
Wawancara dilakukan
SD
Muhammadiyah
dan
penghambat dalam penerapan metode tersebut.
Ananlisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi. Teknik
triangulasi
teknik
adalah
pemeriksaan
keabsahan
data
yang
memanfaatkan sesuatu yang lain.
Di
luar
data
itu
untukkeperluan
pengecekan
atay
pembanding
sebagai
terhadap data itu. (Moleong,
3. Dokumentasi
2004: 330)
Dokumentasi
adalah
Teknik
triangulasi
metode yang digunakan untuk
yang
mencari data mengenai hal-
triangulasi
hal atau variabel yang berupa
Teori
buku, majalah, dokumen dan
dibandingkan dengan hasil
sebagainya.
pengamatan di lapangan.
(Suahrsimi
Arikunto, 2006: 158)
untuk mengumpulkan data melalui sumber dari dokumen mengenai
berdirinya, letak geografis, sarana
prasarana
adalah
dengan
teori.
ada
akan
yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
Metode ini digunakan
diantaranya
digunakan
serta
keadaan murid dan guru di
A. Penerapan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran Ibadah bagi Siswa
Kelas
Muhammadiyah
2
SD 14
Danukusuman Tahun Pelajaran 2012/2013
9
Sebelum metode
menetapkan
demonstrasi,
guru
sesuai untuk setiap gerakan. Pada saat pelaksanaan yang
terlebih dahulu mellihat apakah
dilakukan
metode yang akan digunakan
sudah terampil
tersebut sesuai dengan materi
metode
yang akan disampaikan di dalam
Penggunaan
kelas karena metode yan sesuai
dalam materi shalat sudah sesuai
akan
kegiatan
dan tepat serta berjalan dengan
Apabila
lancar dan baik, yang mana
mempengaruhi
belajar
mengajar.
di
musholla
guru
menggunakan demonstrasi.
metode
tersebut
metode yang digunakan sesuai,
dilakukan
maka proses kegiatan belajar
langkah yang sesuai sehingga
mengajar akan berjalan dengan
tujuan pembelajaran atau hasil
baik, mudah dan lancar sehingga
belajar dapat tercapai dengan
tujuan
maksimal.
pembelajaran
dapat
tercapai.
dengan
langkah-
Hasil belajar siswa dalam
Adapun
yang
pembelajaran Ibadah menjadi
digunakan oleh guru Ibadah
tolak ukur baik dan buruknya
adalah metode ceramah, metode
pembelajaran
tanya
metode
dilakukan, sudah sesuai dengan
demonstrasi. Metode ceramah
tujuan yang telah ditetapkan atau
digunakan
untuk
kurang
penjelasan
tentang
jawab
metode
dan
memberi materi,
yang
telah
sesuai.
pembelajaran
Pada
Ibadah
siswa
metode tanya jawab digunakan
dilatih agar mampu dan bisa
untuk merangsang siswa dalam
melaksanakan
berfikir
menggunakan
beberapa
dengan
mengajukan
pertanyaan
yang
demonstrasi
shalat
dengan metode
dan
dikoreksi
berhubungan dengan materi dan
langsung oleh guru pengampu
metode demonstrasi digunakan
saat pembelajaran.
untuk mencontohkan gerakangerakan shalat serta bacaan yang
Dari data pada bab III dapat diketahui secara garis
10
besar siswa
sudah
memiliki
e. Adanya
sarana
dan
ketrampilan yang cukup dalam
prasarana
melaksanakan shalat dan mampu
disediakan oleh sekolah.
mengaplikasikannya
dalam
kehidupan
dilihat
sehari-hari
yang
2. Faktor Penghambat a. Waktu
dari hasil belajar siswa yang
dalam
tidak ada satupun di bawah nilai
pelaksanaan metode yang
KKM yang ditentukan dan dari
singkat.
pengamatan guru di lapangan ketika
pelaksanaan
b. Siswa yang ramai saat
shalat
pelaksanaan praktek dan
berjamaah di mushalla. B. Faktor-faktor
penyampaian materi.
Pendukung dan
KESIMPULAN DAN SARAN
Penghambat Kesimpulan yang dapat dari
1. Faktor Pendukung a. Guru yang berkompeten
penelitian ini adalah bahwasanya
terhadap mata pelajaran
penerapan metode demonstrasi yang
Ibadah.
dilaksanakan oleh guru Ibadah pada proses kegiatan belajar mengajar
b. Siswa
yang
dalam
antusias
pelaksanaan
metode demonstrasi.
untuk materi shalat sudah sesuai dengan
prosedur
pelaksanaan
metode, tujuan pembelajaran yang
keakraban
dikehendaki dapat tercapai, hal ini
yang terjalin antara guru
dapat dilihat dari hasil belajar siswa
dan para siswa.
dimana tidak ada satupun siswa yang
c. Hubungan
d. Adanya buku paket Al Islam
dan
Kemuhammadiyahan sebagai buku pegangan siswa.
belum mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan yaitu 68, serta keberhasilan proses belajar mengajar tak terlepas dari kemampuan guru dalam menguasai dan mengelola kelas dengan baik.
11
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka ada beberapa saran yang mungkn dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan antara lain
memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru di kelas. 3. Bagi Kepala Sekolah Meningkatkan sarana dan
1. Bagi Guru Ibadah
prasarana
sekolah
guna
a. Selain menggunakan metode
menunjang dalam proses belajar
ceramah, metode tanya jawab
mengajar misal pengadaan alat
dan
bantu seperti gambar tata cara
metode
sebaiknya
demonstrasi, juga
sholat yang bisa membantu guru
menggunakan metode lainnya
dan siswa dalam proses belajar
yang bisa membuat siswa
mengajar.
aktif
guru
seperti
strategi
penggunaan
acive
learning
ataupun memadukan metodemetode
tersebut
dengan
strategi active learning. b. Dalam pelaksanaan metode demonstrasi
ketika
menyampaikan
materi
gerakan serta bacaan shalat guru bisa menggunakan alat bantu seperti video tentang praktek
shalat
gambar-gambar
ataupun tentang
gerakan dan bacaan shalat
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Iif Khoiru dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustaka. Anwar, Rosihon dkk. 2009. Pengantar Studi Islam. Bandung: Pustaka Setia. Bahrey, Husein. 1999. Himpunan Hadits Pilihan: Hadits Shahih Bukhori. Surabaya: Al Ikhlas. Daradjat, Zakiah. 1996. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Daradjat, Zakiah. 2001. Metodi Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
yang diisusun menjadi slide. DEGAG RI. 2012. Al Quran dan Terjemahnya. Jakarta: Darus Sunnah.
2. Bagi siswa Siswa lagi
ketika
berlangsung
lebih
semangat
pembelajaran dan
lebih
Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
12
Djamarah, Syaiful Bahri dkk. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Hassan, A. 1989. Tarjamah Bulughul Maram. Bandung: Diponegoro
_________________ . 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktk. Jakarta: Rineka Cipta.
Himpunan Putusan Tarjih. Himpuna Putusan Tarjih. Yogyakarta: PP Muhammadiyah. Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetens Guru. Bandung: Rosda Karya. Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya. Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya. Nasih, Ahmad Munjin dkk. 2009. Metode dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: Refika Aditama. Ramayulis. 2001. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Syah, Muhibbin. 2011. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosada Karya. Taniredja, Tukiran dkk. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta. Thohirin. 2006. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam: Berbasis Integrasi dan Kompetensi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Umar, Bukhari. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah. Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 2006. Jakarta: Cipta Jaya. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Bandung: Citra Umbara.