PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERTANGGUNG JAWAB MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK A DI TK PERTIWI SOMOPURO JOGONALAN KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini
Disusun Oleh :
SANTI PUJI RAHAYU NIM. A53B111053
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
i
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERTANGGUNG JAWAB MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK A DI TK PERTIWI SOMOPURO JOGONALAN KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013
Santi Puji Rahayu, A53B111053 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, xviii + 103 (termasuk lampiran)
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan karena kemampuan bertanggung jawab pada anak kelompok A di TK Pertiwi Somopuro Jogonalan Klaten rendah. Observasi sementara yang dilakukan menunjukkan bahwa masalah tersebut muncul karena penerapan metode yang konvensional. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bersifat siklikal dalam artian bila Siklus I belum berhasil maka perlu diadakan Siklus II dan seterusnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan bertanggung jawab
pada anak
kelompok A di TK Pertiwi Somopuro Jogonalan Klaten. Penelitian Tindakan Kelas dilakukan antara peneliti dan guru kelas. Data dikumpulkan menggunakan observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif komparatif dan deskriptif interaktif.
Penelitian dilakukan di TK Pertiwi
Somopuro Jogonalan Klaten dengan subyek penelitian 17 anak.Hasil dari penelitian pembelajaran proyek untuk mengembangkan kemampuan bertanggung jawab anak, sebelum tindakan sampai dengan siklus II yaitu sebelum tindakan 25%, Siklus I 50% dan Siklus II 85%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran metode proyek bisa mengembangkan kemampuan bertanggung jawab anak yaitu mencapai 85%.
Kata kunci
:
Pengembangan kemampuan bertanggung jawab, metode
proyek. 1
PENDAHULUAN Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memegang peranan yang sangat penting dan menentukan bagisejarah perkembangan anak selanjutnya, sebab Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi bagi dasar kepribadian anak. Anak yang mendapatkan pembinaan sejak usia dini akan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, yangakan berdampak pada peningkatan prestasi belajar, etos kerja dan produktivitas. Pada akhirnya anak akan lebih mampu untuk mandiri dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Tanggung jawab kadang dikaitkan dengan keharusan untuk berbuat sesuatu, atau kadang-kadang dihubungkan dengan kesediaan untuk menerima konsekuensi dari suatu perbuatan. Tanggung jawab harus disiapkan sejak anak masih kecil, melalui kegiatan rutin sehari-hari. Anak tidak hanya dihantar untuk berprestasi di bidang akademis saja, tetapi juga harus mampu mengurus dirinya sendiri. Dalam memberikan tanggung jawab hendaknya harus peka terhadap kemampuan anak untuk bertanggung jawab. Kemampuan itu tergantung pada usia, kematangan dan kepribadian anak. Dengan belajar bertanggung jawab, maka anak bisa menunjukkan dirinya mampu dan mengontrol diri sendiri. Rasa percaya diri pun akan tumbuh jika anak berhasil mengerjakan sesuatu tugasnya. Anak juga akan belajar bahwa hidup mempunyai konsekuensi terhadap diri, keluarga dan masyarakat. Masyarakat dan dunia akan berfungsi bila orang saling berusaha dan bertanggungjawab. Berdasarkan observasi sementara anak-anak kelompok A di TK Pertiwi Somopuro Jogonalan Klaten, kemampuan bertanggungjawabnya masih rendah karena penggunaan metodenya masih berpusat pada guru dan guru dalam memotivasi anak untuk menyelesaikan tugasnya sangat minim. Selain itu guru juga protektif pada anak sehingga kurang mempercayai anak untuk mandiri dalam setiap kegiatan. Apabila permasalahan ini tidak segera mendapat solusi maka anak akan mudah tergantung pada orang lain, sehingga kemandirian dan kemampuan bertanggungjawab anak tidak berkembang dengan baik. Dengan permasalahan diatas secara tidak langsung penyebabnya adalah guru kelas kelompok A di TK Pertiwi Somopuro Jogonalan Klaten, karena belum 2
bisa memanfaatkan alam sekitarnya sebagai bahan pembelajaran yang membuat anak bereksplorasi. Selain itu guru kurang kreatif dan inovatif serta dalam pemberian motivasi pada anak sangat minim, sehingga metode pembelajarannya tidak berkembang dan anak dalam mengemban tanggung jawab juga minim. Pada penelitian ini penulis mencoba menggunakan metode proyek untuk mengembangkan kemampuan bertanggung jawab anak, karena manfaat metode proyek bagi anak adalah memberi kesempatan untuk mengembangkan etos kerja pada dirinya, melatih anak menerima tanggung jawab dan menggunakan kebebasan secara fisik maupun intelektual dalam penyelesaian pekerjaannya. Dengan metode proyek anak dapat melatih diri untuk mandiri dan percaya diri, menghargai teman, membangun sikap positif terhadap lingkungan dan bekerja bersama, serta melatih anak menerima tanggung jawab. Kelebihan dari penggunaan metode proyek yaitu membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan terpadu, anak-anak belajar bersungguh-sungguh dalam bekerja bersama serta bertanggung jawab penuh pada pekerjaannya. Berdasarkan latar belakang di atas perlu adanya identifikasi masalah yaitu metode pembelajarannya yang berpusat pada guru dan tidak mempercayai penuh pada anak ketika proses pembelajaran berlangsung.Guru dalam memotivasi anak sangat kurang sehingga tanggungjawab dalam menyelesaikan tugas juga minim. Dari latar belakang dan identifikasi masalah maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut: “Apakah
metode proyek dapat
mengembangkan kemampuan bertanggung jawab pada anak kelompok A di TK Pertiwi Somopuro Jogonalan Klaten Tahun Ajaran 2012/2013? Tujuan
penelitian
untuk
mengetahui
pengembangan
kemampuan
bertanggung jawabmelalui metode proyek pada anak kelompok A di TK Pertiwi Somopuro Jogonalan Klaten.
LANDASAN TEORI Kemampuan(abillity) adalah kecakapan/potensi seseorangindividu untuk melaksanakan/mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan seseorang. 3
Tanggung jawabadalah sesuatu yang harus kita laksanakan agar kita menerima sesuatu yang dinamakan hak. Tanggung
jawab merupakan sangat
penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, karena tanpa tanggung jawab maka semuanya akan menjadi kacau. Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka kemampuan bertanggung jawab dapat
diartikan
sebagai
kecakapan/potensi
seseorang
individu
dalam
melaksanakan suatu kegiatan untuk memperoleh atas segala tindakan yang dilakukannya. Prinsip-prinsip yang dilaksanakan untuk membantu anak mengembangkan tanggung jawab adalah memberi teladan yang baik, tetap pada pendirian dan teguh dalam prinsip,memberi ganjaran atas kesalahan dan jangan terlalu banyak menuntut Faktor-faktor yang mendorong timbulnya tanggung jawab pada anak yakni faktor internal dan faktor eksternal.Indikator yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan (STPP) Permendiknas nomor 58 tahun 2009 kelompok usia 4-<5 tahun adalah sebagai berikut: 1). Menjaga diri sendiri dari lingkungannya, 2). Menunjukkan sikap mandiri dalam memilih kegiatan,3). Menunjukkan rasa percaya diri Metode proyek adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anak untuk menggunakan alam sekitar dan kegiatan sehari-hari anak sebagai bahan pembahasan melalui berbagai kegiatan. Metode proyek merupakan salah satu cara pemberian pengalaman belajar dengan menghadapkan anak dengan persoalan sehari-hari yang harus dipecahkan secara berkelompok. Metode proyek berasal dari gagasan John Dewey tentang konsep “learning by doing” yakni proses perolehan hasil belajar dengan mengerjakan tindakan-tindakan tertentu sesuai dengan tujuan, terutama proses penguasaan anak. Tujuan penggunaan metode proyek antara lain adalah untuk membangun rasa ketertarikan anak, agar anak dapat belajar dari sebuah kegiatan yang khusus, mengembangkan konsep atau pengetahuan yang dapat dipelajari anak antara lain
4
kemampuan untuk mengamati, mengklasifikasikan, membuat anak tertarik dalam kegiatan belajar mengajar dan mempunyai sikap yang baik. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu penelitian dilakukan oleh Fatimatuzzahroh (2011). Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang membentuk suatu siklus dalam artian bila siklus I belum berhasil maka perlu diadakan siklus II dengan subyek penelitian berjumlah 20 anak. Hasil penelitian ini pada siklus I mencapai 14,7% dan diperoleh rata-rata penilaian kemampuan sosial emosional anak sebesar 62,5%. Kelemahan dalam siklus I anak kurang antusias dalam bekerjasama karena kegiatan proyek yang diberikan kurang merangsang anak untuk berkreativitas secara bebas. Perbaikan pada siklus II yaitu memberikan kegiatan proyek yang dapat merangsang kreatifitas anak secara bebas. Pada siklus II peningkatan mencapai 19% dan diperoleh rata-rata sebesar 81,5%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pembelajaran metode proyek dapat mengembangkan kemampuan sosial emosional anak, mengubah pembelajaran dari yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada anak didik, senantiasa mengajarkan tanggung jawab anak dalam meningkatkan inovasi dan kreativitas dalam pembelajaran. Penelitian dibuat oleh Yuniatika Nur wakhidah dengan Nim. A 520080335, memberi kesimpulan bahwa metode proyek mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan kerjasama. Dalam hal ini metode proyek memberikan anak kebebasan untuk bersosialisasi dengan temannya dalam satu kelompok, dengan alat dan bahan yang terbatas peningkatan kerjasama anak semakin bertambah kuat dalam pemberian reward serta memotivasi anak untuk selalu aktif dalam proses pembelajaran. Peningkatan prosentase kerjasama sebelum tindakan sampai siklus III yakni sebelum tindakan anak sebesar 16,67% atau 3 anak. Peningkatan kerjasama siklus I mencapai 41,4% atau 8 anak, pada siklus II 75% atau 16 anak, sedangkan pada siklus III 84% atau 16 anak. Oleh karena itu kegiatan bermain proyek dapat meningkatkan kerjasama antar anak dalam satu pembelajaran.
5
METODE PENELITIAN Peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik. Penelitian ini dilakukan di TK Pertiwi Somopuro Jogonalan Klaten. Penelitian dilakukan pada waktu semester genap Tahun Ajaran 2012/2013 pada kelompok A yang dilaksanakan dari bulan Juni 2013. Subyek penelitian ini adalah anak dan guru di TK Pertiwi Somopuro Jogonalan Klaten Tahun Ajaran 2012/2013. Adapun anak-anak yang ada di kelompok A berjumlah 17 anak yang mana terdiri dari anak laki-laki 5 orang dan anak perempuan 12 orang, serta jumlah guru ada 3 orang. Prosedur penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dan
mengambil tempat di TK Pertiwi Somopuro Jogonalan Klaten. Dengan desain Penelitian Tindakan Kelas mengikuti desain model Lewin yang ditafsirkan oleh Kemmis dengan tahapan refleksi awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi serta evaluasi. Adapun peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan alasan untuk perubahan belajar mengajar, dalam hal ini adalah untuk memperbaiki
metode
pengajaran
dalam
mengembangkan
kemampuan
bertanggung jawab anak Kelompok A TK Pertiwi Somopuro Jogonalan Klaten., untuk memecahkan masalah dalam proses dan hasil belajar agar dapat mencapai nilai sesuai dengan harapan guru, secara langsung peneliti dapat mengetahui perkembangan anak didik di dalam aspek perkembangan tanggung jawab yang disampaikan guru dalam pembelajarannya metode proyek .
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran dan Profil TK TK Pertiwi Somopuro terletak di Jalan Gantiwarno Km 0,1 Somopuro, Jogonalan, Klaten, satu lokasi dengan balai desa Somopuro serta Polindes. TK Pertiwi Somopuro terdiri dari 3 orang guru.
6
Hasil Penelitian Pra Siklus Observasi didapatkan bahwa dalam pengembangan bertanggung jawab pada anak prosentasenya baru mencapai 25 % yang terdiri dari 4 anak dari keseluruhan anak didik,maka peneliti dan guru merasa perlu untuk mengubah metode guna meningkatkan kualitas pembelajaran agar kemampuan bertanggung jawab anak dapat meningkat. Untuk itu peneliti berdiskusi guna menentukan langkah-langkah selanjutnya. Peneliti dan guru sepakat untuk melaksanakan tindakan pada hari Senin tanggal 03 Juni 2013.
Siklus I Perencanaan tindakan
dilaksanakan hari Senin tanggal 03 Juni 2013 di TK
Pertiwi Somopuro.Sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya, tindakan pada siklus pertama dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu hari Senin tanggal 03 Juni 2013 dan hari Rabu tanggal 05 Juni 2013.Dari observasi pengembangan kemampuan bertanggung jawab anak sudah menunjukkan peningkatan dari sebelum tindakan 25%. Pada siklus pertama ini baru mencapai 50% dari 17 anak yang menunjukkan tanggung jawabnya dengan baik baru 9 anak. Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti dan guru melakukan analisis terhadap proses kegiatan proyek sebagai pengembangan kemampuan bertanggung jawab anak. Analisis ini dilakukan peneliti dan guru dengan cara berdiskusi, mengevaluasi proses kegiatan proyek yang telah dilakukan, serta melihat kekurangan yang ada berdasarkan lembar pedoman observasi kemampuan bertanggung jawab.
Siklus II Prencanaan tindakan dilaksanakan hari Senin tanggal 10 Juni 2013 di TK Pertiwi Somopuro. Sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya, tindakan pada siklus kedua dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu hari Senin tanggal 10 Juni 2013 dan hari Rabu tanggal 12 Juni 2013.Pada Siklus II ini anak terlihat semangat dan termotivasi untuk melakukan kegiatan dengan bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab. Hasil analisis mengalami peningkatan yang memuaskan, 7
prosentasenya meningkat menjadi 85% dari Siklus I yang hanya 50%.Proses pelaksanaan Siklus II sudah baik. Sebagian besar anak sudah berkembang kemampuan
bertanggung
jawabnya
yaitu
mencapai
85%.
Berdasarkan
pembelajaran secara keseluruhan dari tindakan kelas siklus I sampai siklus II, usaha untuk mengatasi permasalahan yaitu rendahnya kemampuan bertanggung jawab anak sudah mengalami pengembangan, yaitu pada
siklus I 50% dan
meningkat pada siklus II 85%. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa metode proyek bisa mengembangkan kemampuan bertanggung jawab anak. Sebelum tindakan 25%, Siklus I mencapai 50% dan Siklus II 85%. Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti hal ini dipengaruhi
pemberian motivasi pada anak dengan gambar
bintang. Metode proyek masih bisa dilakukan untuk mengembangkan kemampuan bertanggung jawab anak pada kelompok A di TK Pertiwi Somopuro Jogonalan Klaten.
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan rangkaian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan peneliti, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa metode proyek dapat mengembangkan kemampuan bertanggung jawab anak pada kelompok A di TK Pertiwi Somopuro, Jogonalan, Klaten Tahun Ajaran 2012/2013. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan kemampuan bertanggung jawab anak sebelum tindakan sampai pada Siklus II, dari 25% (Pra Siklus), 50% (Siklus I), hingga 85% pada (Siklus II). Pengembangan kemampuan bertanggung jawab anak meningkat karena pemberian motivasi pada anak dengan gambar bintang. Berdasarkan pengalaman dalam penerapan metode proyek maka dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut kepala sekolah harus menjadi pemimpin pembelajaran dengan melibatkan para guru serta melakukan supervisi di kelas. Hal ini dapat digunakan untuk mengetahui masalah-masalah yang muncul dan berusaha mengatasi permasalahan tersebut bersama para guru.Guru kelas hendaknya menggunakan metode proyek dalam pembelajaran pengembangan 8
bertanggung jawab anak karena dapat merangsang minat anak dalam pembelajaran
bertanggung
jawab,
sehingga
pembelajaran
akan
lebih
optimal.Penelitian sejenis hendaknya dilakukan tetapi dalam cakupan materi dan menggunakan strategi tertentu. Oleh karena itu diperlukan sebuah strategi dari guru yang lebih inovatif, sehingga akan mampu memberikan masukan kepada dunia pendidikan Indonesia secara umum.
9
DAFTAR PUSTAKA Abdul, Indah Fajarwati. 2010. “Macam-Macam Metode Mengajar” Dalam http:// gurupaud.blogspot.com/2010/09/macam-macammetode – mengajar. html. Diakses pada 17 Juni 2013 pukul 20.50 WIB. Asrofi, Syamsudin. 2013. Karakter Anak Usia Dini. Tanpa Kota: Makalah Seminar Paud. Darsinah. 2011. Perkembangan Kognitif. Surakarta: Qinant. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1996. Dikdaktik/Metodik Umum di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdikbud Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Pedoman Penilaian di Taman KanakKanak. Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah. Fatimatuzzahroh. 2011. “Penerapan Metode Proyek Untuk Mengembangkan Kemampuan Sosial Emosional Anak Kelompok B Di RA Al-Khoiriyah Gudo Jombang. ”Dalam http://karyailmiah.um.ac.id/Index.phf/KSDP/article/view/- 17028.” Diakses pada 13 Juni 2013 pukul 13.45 WIB. Hadi-detected.blogspot.com/2011/06/pengertian-tanggung-jawab;html. pada 15 Juni 2013 pukul 13.40 WIB.
Diakses
Hasan, Maimunah. 2012. Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Diva Press. Hidayati, Sri Nur dan A. Setiono Mangoen Prasodjo. 2005. Anak Masa Depan Dengan Multi Intelegensi. Yogyakarta: Pradipta Publishing. Lazuardi, Iman. 2012. “Macam-Macam Tanggung Jawab.” Dalam http://imanlazuardi.blogspot.com/2012/07/macam-macam-tanggung-jawab.html. Diakses pada 15 Juni 2013 pukul 14.00 WIB. Moeslichatoen R. 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta. Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya. Permendiknas RI. Nomor 58. Tahun 2009. Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas. 10
Rahman, Hibana S. 2002. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: PGTKI Press. Syarbini, Amirulloh. 2012. Buku Pintar Pendidikan Karakter. Jakarta: Asa Prima Pustaka. Wakhidah, Yuniatika Nur. A 520080335. 2012. Upaya Peningkatan Kerjasama Melalui Metode Proyek Di TK Aisyiyah Kuwiran Banyudono Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012. Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Wiyani, Novan Ardy. 2013. Bina Karakter Anak Usia Dini. Yogyakarta: Ar Ruzz Media. Www.majalahpendidikan.com/2011/04/analisis-data-kualitatif.html. Diakses pada 30 Juni 2013 pukul 19.00 WIB.
11