90
PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING (LAY UP, UNDER RING, JUMP SHOOT) PADA MAHASISWA JPOK FKIP UNLAM TAHUN AKADEMIK 2012/2013 Syamsul Arifin Dosen JPOK FKIP Unlam
Abstract:Basic shooting technique is very important technique in creating point in basketball game. The general techniques used in shooting the ball in the game are lay up, under ring, jump shoot. To improve the basic shooting technique, so there must be a development of practice model which is understandable and practiced easily by the students. Hence, the writer wants to create a practicable and understandable practice model by the students in practicing shooting (lay up, under ring, jump shoot). The data used are qualitative and quantitative. The experiment data will show the level of product achievement which is directly employed by the students. Key Words: Development, exercise model, shooting (lay up, under ring, jump shoot).
Abstract: teknik dasar shooting merupakan teknik yang sangat penting dalam mencetak poin saat bermain bolabasket. Teknik dasar shooting yang umumnya digunakan saat memasukkan bola dalam permainan bolabasket adalah lay up, under ring, jump shoot. Untuk meningkatkan teknik dasar shooting, maka perlu adanya pengembangan model latihan yang mudah dimengerti dan dilakukan mahasiswa. Oleh karena itu peneliti ingin membuat suatu model latihan yang dapat membuat mahasiswa lebih mudah dan mengerti dalam melakukan shooting (lay up, under ring, jump shoot). Data tersebut menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Data penelitian tersebut akan menunjukkan tingkat keberhasilan produk yang digunakan langsung oleh siswa. Kata kunci: pengembangan, model latihan, shooting(lay up, under ring, jump shoot).
PENDAHULUAN Permainan bolabasket merupakan permainan yang membutuhkan teknik agar dalam bermain kita dapat bermain dengan baik dan benar. Beberapa teknik yang digunakan adalah shooting, dribble,dan passing (Dinata, 2003:6). Tapi dalam bolabasket yang menjadi teknik paling penting adalah teknik shooting, karena dengan itu kita dapat mencetak poin sebanyak-banyaknya dan memenangkan pertandingan. Apabila teknik shooting kita jelek, maka tidak ada artinya kita memiliki dribble atau passing yang bagus tapi kita tidak dapt mencetak poin. Dalam bermain bolabasket, kebanyakan kita mencetak poin dengan menggunakan teknik shooting lay up, under ring, jump shoot. Tapi sekarang
91
kebanyakan siswa kurang bisa dalam melakukan teknik tersebut sehingga saat melakukan shooting,bola yang seharusnya masuk menjadi tidak masuk. Masalah ini dapat menjadi hambatan dalam mencetak angka saat bermain bolabasket. Untuk mengatasi itu semua, maka mahasiswa perlu diberi suatu model latihan yang dapat dengan mudah mereka lakukan dan mengerti. Peningkatan teknik siswa dalam hal melakukan shooting (lay up, under ring, jump shoot) harus dilakukan dengan memperhatikan kemampuan siswa. Maka dari itu, dalam memberikan suatu model latihan sebaiknya diberikan suatu model yang mudah dilakukan dan dimengerti mahasiswa. Dengan model latihan tersebut, maka diharapkan mahasiswa dapat cepat mengerti dan menguasai teknik shooting (lay up, under ring, jump shoot) sehingga saat bermain bolabasket, mahasiswa dapat mencetak angka dengan mudah dan melakukan teknik shooting (lay up, under ring, jump shoot) dengan baik dan benar. METODE Metode dalam penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan Borg dan Gall yang dimodifikasi dan disesuaikan dengan karakteristik karena keterbatasan waktu, tenaga, serta biaya. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1) riset dan pengumpulan informasi dalam melakukan penelitian awal atau analisis kebutuhan (need assessment) dengan penyebaran angket dan observasi, 2) pengembangan bentuk produk awal berupa rancangan produk, 3) evaluasi para ahli dengan menggunakan 2 ahli pengembangan bolabasket, 1 ahli bolabasket, dan uji coba (kelompok kecil), 4) revisi produk pertama (sesuai dari hasil evaluasi dari para ahli dan uji coba), 5) uji coba lapangan dengan mengujicobakan hasil revisi produk pertama pada kelompok besar, 6) revisi produk akhir sesuai dengan hasil dari uji lapangan (kelompok besar), 7) hasil akhir produk, pengembangan model latihan shooting (lay up, under ring, jump shoot) bolabasket. Subyek penelitian yang terlibat dalam pengembangan ini adalah: a) Subyek analisis kebutuhan sebanyak 10 orang mahasiswa yang diambil dari maha siswa yang memprogram matakuliah T&P Bolabasket dan 1 pelatih atau pembina binaan prestasi bolabasket JPOK FKIP Unlam ; b) Subyek evaluasi terdiri dari 2 orang ahli pengembangan bolabasket, 1 orang ahli Bolabasket, c) Subyek uji coba (kelompok kecil), mahasiswa JPOK FKIP Unlam sebanyak 20 orang mahasiswa. d) Subyek uji lapangan (kelompok besar) mahasiswa yang memprogram matakuliah T&P Bolabasket sebanyak 30 Orang. Jenis data yang didapat merupakan data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif merupakan data berbagai tinjauan para ahli, yaitu ahli pengembangan bolabasket dan ahli bolabasket yang berupa masukan, dan saran. Data kuantitatif didapat dari penelitian awal (analisis kebutuhan) untuk mengetahui persentase kebutuhan produk yang akan dikembangkan, data uji coba kelompok, dan data hasil kuesioner kelayakan produk dari ahli evaluasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam pengembangan model latihan shooting dan lay up bolabasket mahasiswa JPOK FKIP Unlam dan validasi dari para ahli untuk uji produk adalah teknik analisis dan deskriptif persentase.
92
Model Penelitian dan Pengembangan Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak seperti program komputer, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, maupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, dan lain-lain. Sistematika Proses Latihan Bolabasket Sistematika proses latihan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu: 1) perencanaan. proses perencanaan latihan menunjukkan suatu yang teratur dengan baik, metodologis ilmiah serta dapat membantu para atlet (Bompa, 1994:1), 2) pelaksanaan yang terdiri dari tahap pendahuluan, tahap inti dan tahap penutup, 3) evaluasi. Bolabasket Bolabasket adalah suatu olahraga permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari lima pemain. Tiap pemain berusaha untuk memasukkan bola atau membuat angka. Bola dimainkan dengan cara mendribel (memantulkan), passing (mengoperkan), dan shooting (memasukkan bola ke ring)”. Husnan (1985:11) berpendapat, “permainan bolabasket adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu. Tujuan masing-masing regu adalah memasukkan bola ke dalam keranjang lawan dan mencegah regu lawan menguasai bola untuk membuat nilai”. Menurut FIBA (2008:1) “bolabasket adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing terdiri dari lima orang pemain. Tiap-tiap regu berusaha untuk memasukkan bola ke dalam keranjang regu lawan, mencegah regu lawan memasukkan bola atau membuat angka/skor. Bola boleh dioper, digelindingkan, atau dipantulkan/ didribble ke segala arah sesuai ketentuan”. Teknik Dasar Shooting Menembak (shooting) adalah suatu cara untuk mencetak poin dengan memasukkannya ke dalam ring. Kita dapat mencetak angka apabila kita telah dapat melakukan teknik tembakan. Shooting dapat dilakukan dengan dua tangan atau satu tangan. Unsur shooting/menembak merupakan teknik yang seharusnya mendapat perhatian khususnya dari pemain. Ketepatan dan ketelitian menembak kunci kemenangan suatu regu. Regu yang mendapat nilai terbanyak adalah pemenang. Ketepatan dan ketelitian menembak harus dilatih terus-menerus secara berulang-ulang. Cara memberikan latihan menembak (shooting) agar sesuai dengan permainan sesungguhnya, maka jenis latihan shooting harus digabung dengan teknik dasar yang lain dan merupakan gerakan berkelanjutan antara teknik dasar yang satu dengan yang lain. Shooting ada 2 macam, yaitu1) tembakan dalam terdiri atas lay up, under ring, hook shoot, dan jump hook shoot, 2) tembakan luar terdiri dari jump shoot, free throw, dan set shoot.
93
HASIL Dalam penelitian awal yang dilakukan melalui observasi lapangan, diketahui bahwa mahasiswa JPOK FKIP Unlam yang menempu matakuliah T&P Bolabaske kurang bisa dalam melakukan teknik shooting (lay up, under ring, jump shoot). Hal ini terlihat sekali pada saat mahasiswa diberi latihan shooting (lay up, under ring, jump shoot), mereka kebanyakan tidak bisa memasukkan bola dan gerakannya keliru. Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan, diketahui bahwa (1) 60% mahasiswa sulit dalam melakukan shooting dan 25% mahasiswa sulit dalam melakukan lay up, (2) 60% mahasiswa kurang menguasai lay up dan 30% mahasiswa kurang menguasai shooting, (3) 90% mahasiswa memerlukan variasi latihan di ekstrakurikuler, (4) 80% mahasiswa perlu model latihan yang berbeda dalam latihan ekstrakurikuler, (5) 90% mahasiswa perlu variasi latihan guna meningkatkan teknik dasar bolabasket. Sedangkan dosen matakuliah bolabasket mengatakan bahwa perlu adanya model latihan shooting (lay up, under ring, jump shoot). Hasil evaluasi ahli yang diperoleh berdasarkan hasil kuesioner yang diberikan pada 2 orang ahli pengembangan bolabasket dan 1 orang ahli bolabasket, didapatkan hasil 2 orang ahli pengembangan bolabasket memberikan nilai bahwa model latihan shooting (lay up, under ring, jump shoot) memperoleh persentase 94.71%, sedangakan ahli bolabasket memberikan nilai pada model latihan shooting (lay up, under ring, jump shoot) memperoleh persentase 94.4%. Hasil uji coba kelompok kecil yang diperoleh dari memperaktekkan model latihan shooting (lay up, under ring, jump shoot) dan menyebarkan angket pada 20 mahasiswa diperoleh persentase 94.1% sehingga tidak diperlukan revisi dan siap untuk uji lapangan. Dari hasil uji lapangan yang diperoleh dari memperaktekkan model latihan shooting (lay up, under ring, jump shoot) dan menyebarkan angket pada 30 mahasiswa diperoleh persentase 97.7% sehingga model latihan shooting (lay up, under ring, jump shoot) dapat digunakan pada pembelajaran T&P Bolabasket mahasiswa JPOK FKIP Unlam. PEMBAHASAN Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah untuk mengembangkan model latihan shooting (lay up, under ring, jump shoot) guna meningkatkan teknik dasar shooting (lay up, under ring, jump shoot) siswa dengan latihan yang lebih baik dan mudah dilakukan mahasiswa. Di JPOK FKIP Unlam Perlu adanya model latihan shooting (lay up, under ring, jump shoot) untuk meningkatkan teknik dasar shooting (lay up, under ring, jump shoot). Prosedur pengembangan model latihan shooting (lay up, under ring, jump shoot) bolabasket adalah melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1) melakukan penelitian pendahuluan (analisis kebutuhan), 2) merencanakan pengembangan (rancangan produk), 3) mengembangkan bentuk produk awal, 4) melakukan uji
94
coba kelompok kecil, 5) melakukan revisi produk, 6) melakukan uji coba kelompok besar, 7) revisi dan produk akhir Dari proses penelitian pengembangan dan prosedur yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa model latihan shooting (lay up, under ring, jump shoot) dapat dgunakan pada pembelajaran matakuliah T&P Bolabasket JPOK FKIP Unlam. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan ini, disarankan agar dilakukan uji coba secara berulang-ulang pada subyek yang lebih besar dan diharapkan dapat disosialisasikan pada lembaga pendidikan terkait. Hasil pengembangan ini hanya sampai tersusun sebuah produk, belum sampai pada uji tingkat efektivitas produk yang dikembangkan, jadi sebaiknya dilanjutkan pada penelitian mengenai efektivitas produk yang dikembangkan. Penelitian sebatas mengembangkan model latihan shooting (lay up, under ring, jump shoot), diharapkan adanya penelitian pengembangan tentang pengembangan model latihan shooting (lay up, under ring, jump shoot) yang lebih baik lagi. KESIMPULAN Kelebihan dalam model latihan shooting (lay up, under ring dan jump shoot) adalah pengembangan model latihan shooting (lay up, under ring dan jump shoot) dibuat dengan menyesuaikan kemampuan mahasiswa sehingga mahasiswa dapat melakukan latihan dengan baik, produk ini telah melalui tinjauan ahli, sehingga banyak masukan untuk perbaikan isi produk, produk ini dapat menjadi referensi dosen dalam memberikan pemeblajaran/latihan terutama latihan shooting (lay up, under ring dan jump shoot). Kelemahan dalam model latihan shooting (lay up, under ring dan jump shoot) adalah masih memerlukan evaluasi dan ujicoba pada subjek yang lebih besar atau lebih luas, masih perlunya penelitian lebih lanjut mengenai keefektifan produk yang dikembangkan. Oleh karena itu faktor pendukung yang bagus sangat diperlukan oleh peneliti dan juga rekan kerja untuk mencapai apa yang diharapkan. Kendala dilapangan pada saat pengambilan gambar dengan kondisi yang berbeda dengan yang diharapkan peneliti, menjadi tantangan tersendiri dan juga pengalaman yang sangat berharga. Namun peneliti berharap penelitian pengembangan ini juga dapat dijadikan pertimbangan dalam melaksanakan penelitian selanjutnya. SARAN-SARAN Dalam pelaksanaannya perlu dipertimbangkan situasi, kondisi, dan sarana prasarana. Dosen harus menjelaskan tentang teori teknik dasar shooting (lay up, under ring dan jump shoot) ini kepada mahasiswa agar mahasiswa lebih memahami dan mahasiswa dapat mempraktikkan model latihan ini dengan baik dan benar lagi. Sebelum disebarluaskan sebaiknya produk ini dikaji kembali menjadi lebih baik, baik itu tentang kemasan tampilan maupun isi dari materi produk yang dikembangkan. Uji lapangan dilakukan pada subyek yang menguasai teknik dasar shooting (lay up, under ring dan jump shoot), misalnya klub bolabasket, Pelatih
95
bolabasket serta Guru Pendidikan Jasmani dan diharapkan dapat disosialisasikan kepada lembaga pendidikan terkait.
DAFTAR PUSTAKA Amber, Vic. 2008. Bandung:Pionir Jaya.
Petunjuk
untuk
Pelatih
dan
Pemain
Bolabasket.
BSNP. 2006. Standar Isi. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. Dinata, Marta. 2003. Dasar-dasar Mengajar Bolabasket. Bandar Lampung: Cerdas Jaya. Google. 2007. Shooting. (diposting pada tanggal 20 Mei 2009). http://www.coachesclipboard.net/: o Oliver, Jon. 2004. Dasar-dasar Bolabasket. Bandung: Pakar Raya. Salim, agus. 2008. Buku Pintar Bolabasket. Bandung: Nuansa. Sudijono, A. 2007. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sudjana, N. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sukmadinata, N. S. 2005. Meode Penelitian Pendidikan. Bandung. PT Remaja Rosdakarya