STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ALQUR‟AN KELAS VIII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM AL AZHAR SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
UMI HAFIDHOH NIM 11109123 JURUSAN TARBIYAH PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2013
STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ALQUR‟AN KELAS VIII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM AL AZHAR SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
UMI HAFIDHOH NIM 11109123 JURUSAN TARBIYAH PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2013
KEMENTRIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. TentaraPelajar 02 Telp. (0298) 323706,323433 Fax323433Salatiga 50721 Website :www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama
: Umi Hafidhoh
NIM
: 111 09 123
Jurusan
: TARBIYAH
Program Studi : S1- Pendidikan Agama Islam Judul
: “STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AL QUR‟AN KELAS VIII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM AL AZHAR SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2012/1013”
telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 5 Juli 2013 Pembimbing
SKRIPSI STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AL-QUR‟AN KELAS VIII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM AL AZHAR SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013
DISUSUN OLEH UMI HAFIDHOH NIM: 11109123 Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal 30 Juli 2013 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam. Susunan Panitia Penguji
KEMENTRIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. TentaraPelajar 02 Telp. (0298) 323706,323433 Fax323433Salatiga 50721 Website :www.stainsalatiga.ac.idE-mail :
[email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama
: Umi Hafidhoh
NIM
: 111 09 123
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : S1-Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan dari orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
MOTTO
ُخَ ْي ُركُمْ َمهْ َتعَّلَمَ اْل ُقرْآنَ َوعََّلمَه
”Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar al-Qur’an dan mengajarkannya”. (HR. al-Bukhari dan al-Tirmizi)
PERSEMBAHAN Untuk Abah dan Ibu yang menjadi motivasiku Untuk mas Ani, mbak Ulfa, dek Ula, mbak Uu’ dan mas Ali Untuk teman-teman PAI 2009 yang luar biasa Untuk Keluarga besar Wisama Safira dan Zamrud Untuk Keluarga besar LDK Darul Amal STAIN Salatiga Untuk Keluarga besar SMP Islam Al Azhar Salatiaga Untuk Keluarga besar TPQ Darul Amal Salatiga
KATA PENGANTAR
بسم اهلل الرحمن الرحيم
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Rahman dan Rahim yang dengan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya skripsi dengan judul Strategi Pembelajaran Pendidikan Al-Qur’an Kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Islam Al Azhar Salatiga Tahun Pelajaran 2012/2013 bisa diselesaikan. Sholawat dan salam penulis haturkan kepada Sang Teladan Utama, Nabi Muhammad shalallahu‟alaihi wassalam, juga kepada para shahabat, keluarga dan orang yang istiqomah mengikuti petunjuk Beliau. Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak terkait. Sungguh menjadi kebahagiaan yang tiada tara penulis rasakan setelah skripsi ini selesai. Oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih setulusnya kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Siti Asdiqoh, M. SI., selaku Ketua Prodi PAI. 3. Agus Ahmad Suaidi, M. A., selaku Pembimbing yang telah mengarahkan, membimbing, memberikan petunjuk dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini. 4. Eva Palupi, S. Psi., selaku dosen pembimbing akademik penulis yang membantu penulis selama menuntut ilmu di STAIN Salatiga.
5. Bapak dan Ibu dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis. 6. Abah, Ibu, mas Ani, mbak Ulfa, dek Ula, mbak Uu‟ dan mas Ali yang telah memberikan dukungan, moril, materiil, dan spiritual kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. 7. Bapak Adam selaku kepala sekolah dan Bapak Anwar selaku guru pengampu mata pelajaran pendidikan Al-Qur‟an di SMP Islam Al Azhar Salatiga yang meluangkan waktu serta memberikan bantuan kepada penulis untuk penelitian. 8. Murobbi Penulis (Ustadzah Mimid, Ustadzah Nishwa, Ustadzah Ifa). Jazakumullah atas bimbingannya selama ini. 9. Keluarga besar wisma Safira dan Zamrud (mbak ending, mbak faiq, dek sari, dek fani, dek ambar, mbak yeni, mbak ika, dek ismi dan dek alfida). Jazakumullah ahsanul jaza’ atas dukungan, motivasi serta inspirasinya. 10. Keluarga Besar Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal STAIN Salatiga. Teruslah berkarya dan berjuang di jalan cinta para pejuang. 11. Dek abiel, dek Aish dan mbak Mafa yang menjadi pelipur laraku. 12. Teman-teman senasib seperjuangan PAI 2009, khususnya Khabibah Tri Nurlaili dan Maria Ulfa. Terima kasih atas dukungan dan bantuannya. 13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas bantuan dan dorongannya.
Atas segala hal tersebut, penulis hanya bisa berdoa, semoga Allah Azza wa Jalla mencatatnya sebagai amal sholeh yang akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Aamiin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dalam isi maupun metodologi. Untuk itu saran dan kritik yang membangun penulis harapkan dari berbagai pihak guna kebaikan penulisan di masa yang akan datang. Semoga skripsi bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Aamiin. Salatiga, 5 Juni 2013
Penulis
ABSTRAK Hafidhoh, Umi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Al-Qur’an Kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Islam Al Azhar Salatiga Tahun Pelajaran 2012/ 2013. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Agus Ahmad Su‟aidi, M. A. Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Pendidikan Al-Qur„an. Pembelajaran pendidikan Al-Qur‟an merupakan mata pelajaran utama dan wajib di SMP Islam Al Azhar Salatiga. Dalam pembelajaran ini seorang guru berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada siawa-siswinya agar siswasiswinya bisa menjadi insan yang mulia sesuai dengan apa yang terdapat di dalam Al-Qur‟an. Pertanyaan utama yang akan dijawab peneliti adalah (1) Bagaimana strategi pembelajaran pendidikan Al-Qur‟an kelas VIII dalam pencapaian kompetensi siswa di SMP Islam Al Azhar Salatiga? (2) Bagaimana tingkat pencapaian tujuan dari pembelajaran pendidikan Al-Qur‟an kelas VIII di SMP Islam Al Azhar Salatiga? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti mendapatkan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tahap-tahap penelitian meliputi pra lapangan, pekerjaan lapangan, dan analisis data. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) strategi pembelajaran pendidikan Al-Qu‟an di SMP Islam Al Azhar Salatiga dilakukan dengan cara (a) menggunakan metode yang mudah untuk di fahami siswa yaitu dengan menggunakan metode ceramah. (b) terstruktur dengan mengacu pada silabus dan buku pegangan yang telah diberikan oleh induk yayasan Al Azhar di Jakarta.(c) menerapkan strategi Remedial Teaching yaitu pembelajaran di luar kelas dan di luar jam pelajaran untuk siswa-siswa yang dianggap belum dan kurang mampu dalam pembelajaran pendidikan Al-Qur‟an. (d) menggunakan media pembelajaran yang modern yaitu power point yang di tampilkan lewat LCD. (2) tingkat pencapaian tujuan dari pembelajaran pendidikan Al-Qur‟an di SMP Islam Al Azhar Salatiga dilakukan dengan (a) periodik. Yaitu, melalui ujian semester, kenaikan kelas dan juga evaluasi harian.. (b) tiga aspek yakni kognitif, afektif dan psikomotorik untuk mengetahui tingkat perkembangan. (c) memberikan penilaian tidak hanya secara tertulis, tetapi juga dengan praktek.
DAFTAR ISI SAMPUL......................................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................
iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN..................................................................
iv
KATA PENGANTAR .................................................................................
v
ABSTRAK ...................................................................................................
viii
DAFTAR ISI ................................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .........................................................
1
B. Rumuusan Masalah.................................................................
3
C. Tujuan Penelitian ....................................................................
4
D. Manfaat Penelitian ..................................................................
4
E. Penegasan Istilah ....................................................................
5
F. Metode Penelitian ...................................................................
7
G. Sistematika Penulisan .............................................................
17
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Strategi Pembelajaran .............................................................
18
1. Pengertian Strategi Pembelajaran .......................................
18
2. Proses Belajar Mengajar .....................................................
24
3. Pendekatan Dalam Pembelajaran .......................................
28
B. Pendidikan Al-Qur‟an.............................................................
34
1. Pengertian, Dasar dan Tujuan Pendidikan Al-Qur‟an ........
34
2. Isi Ajaran Al-Qur‟an ..........................................................
40
3. Kompetensi Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Al-Qur‟an ...........................................................................
46
BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A.
Gambaran Umum SMP Islam Al Azhar Salatiga ................
49
1. Sejarah Berdirinya SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga.......
49
2. Struktur Organisasi......................................................
49
3. Visi dan Misi...............................................................
54
4. Tujuan........................................................................
54
5. Sarana Prasarana dan Fasilitas.......................................
55
6. Kegiatan Ekstra Kulikuler.............................................
56
7. Pembiasaan (muatan IMTAQ).......................................
57
8. Kurikulum Pembelajaran...............................................
57
9. Tenaga Pengajar...........................................................
58
B.
Keadaan Pembelajaran Pendidikan Al-Qur‟an (PAQ) Kelas VIII di SMP Islam Al Azhar Salatiga .......................... 1.
59
Strategi Pembelajaran Pendidikan Al-Qur‟an Kelas VIII Dalam Pencapaian Kompetensi Siswa di SMP Islam Al Azhar Salatiga .................................................
59
2. Tingkat Pencapaian Tujuan Dalam Pembelajaran Pendidikan Al-Qur‟an Kelas VIII di SMP Islam Al Azhar Salatiga ................................................................
62
BAB IV PEMBAHASAN A. Strategi Pembelajaran Pendidikan Al-Qur‟an di SMP Islam Al Azhar Salatiga....................................................................
69
B. Tingkat Pencapaian Tujuan Dalam Pendidikan Al-Qur‟an di SMP Islam Al Azhar Salatiga .................................................
75
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................
80
B. Saran .......................................................................................
81
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
83
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1
Pedoman Penelitian
Lampiran
2
Transkip Wawancara
Lampiran
3
Transkrip Wawancara
Lampiran
4
Catatan Lapangan Pengamatan
Lampiran
5
Tata Tertip Siswa SMP Islam Al Azhar Salatiga
Lampiran
6
Tata Tertip Kelas SMP Islam Al Azhar Salatiga
Lampiran
7
Cara Memimpin Ikrar
Lampiran
8
Foto
Lampiran
9
Brosur Sekolah
Lampiran
10
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran
11
Surat Ijin Penelitian
Lampiran
12
Surat Keterangan Penelitian
Lampiran
13
Surat Tugas Pembimbing Skripsi
Lampiran
14
Daftar Nilai SKK
Lampiran
15
Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran
16
Riwayat Hidup Penulis
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Al-Qur‟an adalah sumber utama ajaran islam dan merupakan pedomen hidup bagi manusia. Al-Qur‟an bukan sekedar memuat petunjuk tentang hubungan menusia dengan tuhannya, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya, bahkan hubungan manusia dengan alam. Selain itu, AlQur‟an juga memberikan petunjuk dalam persoalan-persoalan akidah, syari‟ah dan akhlak, dengan jalan meletakkan dasar-dasar prinsipil mengenai persoalan-persoalan tersebut, dan Allah menugaskan Rasul SAW untuk memberikan keterangan yang lengkap mengenai dasar-dasar itu. Bahkan Allah telah menegaskan dalam firmannya yaitu Qs. Al Baqarah ayat 2 yang berbunyi:
Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. Untuk dapat memiliki kepribadian muslim, diperlukan pengetahuan dan pemahaman tentang Al-Qur‟an. Pengetahuan dan pemahan tersebut dapat kita peroleh dari strategi pembelajaran pendidikan Al-Qur‟an yang merupakan mata pelajaran di SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga. Dengan adanya hal tersebut siswa-siswinya diharapkan untuk bisa mengetahui, memahami,
menghafalkan
dan
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
mengamalkan
isi
dari
Al-Qur‟an.
Umar ra berkata : Sesungguhnya Nabi kalian saw, sudah bersabda : Sesungguhnya Allah meninggikan derajat seseorang melalui al-Qur’an ini dan merendahkan sebagian lainnya. (HR. Muslim) SMP Islam Al Azhar Salatiga merupakan salah satu lembaga pendidikan setingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) yang menjadikan agama Islam sebagai identitasnya juga menerapkan bentuk serta sistem pendidikan dan pengajaran yang mendasarkan pada GBPP (garis-garis besar program pembelajaran) secara formal dan nyata telah melaksanakan proses belajar mengajar pada umumnya. Dalam hal ini SMP Islam Al Azhar Salatiga mempunyai harapan besar agar siswanya memiliki kompetensi dalam hal baca tulis Al-Qur‟an dengan baik dan benar. Hal ini dikarenakan Islam sebagai identitasnya. Berdasarkan Standar Kompetensi di SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga, bahwasanya pembelajaran pendidikan Al-Qur‟an ini bertujuan untuk memberikan kemampuan dan pengetahuan pada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari Al-Qur‟an serta utuk mendorong, membina dan membimbing akhlak dan perilaku siswa agar berpedoman pada isi kandungan ayat-ayat Al-Qur‟an.
Namun usaha pencapaian tujuan itu tidak terlepas dari kendala atau hambatan karena kegiatan belajar mengajar itu selalu ada hambatan atau kendala.
Sehingga hambatan atau kendala dalam pengajaran itu akan
mengakibatkan kesulitan belajar apabila tidak segera diatasi. Dari hasil pengamatan yang diperoleh penulis, bahwa masih terjadi hambatan-hambatan dalam pembelajaran Pendidikan Al-Qur‟an di SMP Islam Al Azhar Salatiga. Diantaranya yaitu, dalam hal hafalan Al-Qur‟an dan memahami ilmu tajwid banyak siswa yang tidak serius saat mengikuti pelajaran sehingga hasil belajar mereka kurang memuaskan, padahal yang diharapkan adalah mereka dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan yaitu dapat membaca, menulis, membiasakan dan menggemari apa yang terdapat dalam Al-Qur‟an serta menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat Al-Qur‟an dan berbagai macam ilmu-ilmu yang terdapat di dalam Al-Qur‟an. Berpijak pada permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melihat lebih jauh tentang strategi pembelajaran yang dilakukan dalam pembelajaran Pendidikan Al-Qur‟an di SMP Islam Al Azahar Salatiga. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diketahui bahwa rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana strategi pembelajaran pendidikan Al-Qur‟an kelas VIII dalam pencapaian kompetensi siswa di SMP Islam Al Azhar Salatiga? 2. Bagaimana tingkat pencapaian tujuan dari pembelajaran pendidikan AlQur‟an kelas VIII di SMP Islam Al Azhar Salatiga?
C. Tujuan Penelitian Tujuan diadakan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui strategi pembelajaran pendidikan Al-Qur‟an dalam pencapaian kompetensi siswa kelas VIII di SMP Islam Al Azhar Salatiga.
2.
Untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan dari pembelajaran pendidikan Al-Qur‟an kelas VIII di SMP Islam Al-Azhar Salatiga.
D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Teoritis Dapat dijadikan sebagai dasar yang lebih mendalam untuk melaksanakan proses pembelajaran dan pelaksanaan strategi pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Al-Qur‟an (PAQ) yang ada di SMP Islam Al Azhar Salatiga. 2. Praktis a. Bagi Peneliti Untuk mengetahui lebih mendalam tentang pelaksanaan srtategi dan tingkat pencapaian tujuan dari pembelajaran Pendidikan Al-Qur‟an (PAQ) kelas VIII di SMP Islam Al Azhar Salatiga. b. Bagi guru Pendidikan Al-Qur‟an (PAQ) 1) Dapat digunakan sebagai tambahan wawasan pengetahuan tentang strategi
dan
tingkat
pendidikan Al-Qur‟an.
pencapaian
tujuan
dari
pembelajaran
2) Sebagai koreksi dalam penerapan strategi dan tingkat pencapaian tujuan dari pembelajaran pendidikan Al-Qur‟an kelas VIII di SMP Islam Al Azhar Salatiga. c. Bagi kepala Sekolah 1) Sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan supervisi agar kegiatan belajar mengajar khususnya pendidikan Al-Qur‟an dapat lebih optimal, sehingga tercipta peserta didik yang berintelektual islami dan memiliki skill yang memadai. 2) Dapat dijadikan sebagai salah satu acuan pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan pencapaian kompetensi siswa dalam setiap mata pelajaran, khususnya kompetensi siswa dalam pendidikan AlQur‟an. E. Penegasan Istilah Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan supaya terhindar dari timbulnya kesalah pahaman terhadap apa yang terkandung dalam judul skripsi ini, maka perlu diperjelas dan dibatasi pengertian yang terkandung dalam variabel penelitian sebagai berikut: 1. Strategi Strategi merupakan rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus (KBI, 2009:751). Sedangkan dalam Wikipedia Bahasa Indonesia pengertian dari strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.
Sementara itu, Wina Sanjaya ( 2008: 34) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. 2. Pembelajaran Pembelajaran adalah perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar dan aktivitas belajar. Aktivitas mengajar menyangkut peranan seorang guru dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi harmonis antara pengajar itu sendiri dengan si belajar. (http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-pembelajaran-menurutpara.html). Pengertian lain dari pembelajaran yaitu suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. (Slameto, 2003: 2) 3. Pendidikan Pendidikan
secara
umum
adalah
segala
upaya
yang
direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan (Soekidjo, 2003 : 16). 4. Al-Qur‟an Al-Quran adalah kitab suci agama islam yang berisi firman Allah yang diturunkan kapada Nabi Muhammad SAW dengan perantara
malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami, dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia (KBI, 2009: 751). Menurut Mana‟ul Quthan (1994: 8) Al-Quran adalah kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan orang yang membacanya memperoleh pahala. Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran pendidikan Al-Qur‟an adalah cara yang diberikan oleh seorang guru dalam memberikan pengajaran kepada siswanya dalam pembelajaran pendidikan Al-Qur‟an. F. Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena peneliti hendak mengetahui lebih dalam tentang fenomena yang diteliti dan menjaga kenaturalan hasil penelitian. Menurut Moleong (2008: 6). “Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan memanfaatkan berbagai metode alamiah”. Dengan bahasa lain Sugiyono (2011: 9) mendefinisikan penelitian kualitatif yaitu: “metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk peneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah
sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/ kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi”. Sedangkan menurut Syaifudin Azwar (2007: 5) “pendekatan kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah”. Jadi pendekatan kualitatif adalah penelitian yang dilakukan pada objek tertentu guna mengungkapkan secara holistik tentang fenomena yang diteliti tanpa mempengaruhi objek penelitian. Dalam penelitian ini peneliti sebagai instrument utama, karena peneliti yang merencanakan, melaksanakan, mengumpulkan dan membuat laporan penelitian. 2. Kehadiran Peneliti Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Sebagai tahap awal, peneliti mendatangi Guru PAQ untuk dimintai keterangan terkait seputar penelitian yang akan dilaksanakan, setelah itu peneliti datang ke SMP Islam Al Azhar Salatiga untuk bertemu dengan Kepala Sekolah dan melakukan wawancara kepada informan terkait. Selain itu peneliti juga melakukan proses dokumentasi secara langsung. Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pengamat penuh, dimana peneliti melakukan pengamatan terhadap kondisi dan
lingkungan sekitarnya. Dengan demikian kehadiran peneliti atas sepengetahuan subjek penelitian. 3. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Al Azhar Salatiga yang beralamatkan di Jalan Siranda Raya Bancaan. Untuk waktu penelitian ini dimulai dari tanggal 13 Juni 2013 sampai 25 Juni 2013. 4. Sumber Data Menurut Lofland yang dikutip oleh Moleong “sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, yang selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen, dll.” (Moleong, 2008: 157). Atau dalam penelitian dikenal istilah data primer dan data sekunder. “Data primer atau data tangan pertama adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Sedangkan data sekunder atau data tangan kedua adalah data yang diperoleh lewat pihak lain tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya” (Azwar, 2007: 5). Yang menjadi data utama atau sumber data primer adalah pendidik/guru mata pelajaran Pendidikan Al-Qur‟an (PAQ) di SMP Islam Al Azhar. Sedangkan penentuan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan maksud dan tujuan penelitian.
5. Prosedur Pengumpulan Data a. Metode Wawancara Metode wawancara atau interview adalah cara pengumpulan bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan Tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan. Metode ini disamping berguna untuk menguji kebenaran data yang diperoleh dengan metode observasi, juga berguna untuk memperoleh keterangan dari pihak sekolah, guru dan karyawan. Metode ini digunakan penulis untuk memperoleh data tentang keadaan guru dan siswa di SMP Islam Al Azahar Salatiga, sejarah berdiri dan berkembangnya sekolah, kurikulum yang dipakai, serta usaha yang dilakukan guru dalam melaksanakan strategi pembelajaran Pendidikan Al-Qur‟an (PAQ) yang dicapainya. Adapun bentuk wawancaranya yaitu terstruktur. Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada dua subjek, yaitu kepala sekolah dan guru Pendidikan Al-Qur‟an (PAQ) SMP Islam Al Azhar Salatiga. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1) Untuk kepala sekolah a) Membuat daftar pertanyaan yang berkaitan dengan kebijakan atas penerapan strategi pembelajaran oleh guru PAQ . b) Melakukan wawancara, baik melalui telepon ataupun secara langsung bertatap muka.
c) Menuliskan segala sesuatu yang disampaikan oleh kepala sekolah tentang strategi pembelajaran oleh guru PAQ. 2) Untuk guru Pendidikan Al-Qur‟an (PAQ) a) Membuat daftar pertanyaan tentang penerapan strategi PAQ dalam pencapaian kompetensi siswa, hambatan yang dihadapi selama proses pembelajaran berlangsung, dan pelaksanaan evaluasi dalam pembelajaran PAQ (daftar pertanyaan dapat dilihat dalam lampiran). b) Melakukan wawancara, baik melalui telepon ataupun secara langsung bertatap muka. c) Menulis hasil wawancara secara cermat dan jujur. b. Metode Observasi Dari segi proses pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan peserta) dan non participant observation (observasi tidak berperan peserta). Sedangkan dilihat dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan
menjadi
observasi
terstruktur
dan
tidak
terstruktur
(Sugiyono, 2007: 204). Penelitian ini menggunakan observasi nonpartisipan, karena peneliti tidak terlibat langsung dan hanya sebagai pengamat independen. Dan dilihat dari instrumentasi yang digunakan peneliti ini menggunakan observasi terstruktur, karena observasi yang akan dilakukan sudah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan di mana tempatnya. Obyek observasi di sini adalah
SMP Islam Al-Azhar Salatiga. Fokus pengamatannya pada pelaksanaan strategi pembelajaran dalam pencapaian kompetensi siswa. Langkah-langkah metode pengumpulan data dengan observasi di SMP Islam Al-Azhar Salatiga adalah sebagai berikut: 1) Menentukan pokok persoalan yang akan diteliti, yaitu pelaksanaan strategi pembelajaran pendidikan Al-Qur‟an 2) Peneliti mencocokkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh guru sesuai dengan persoalan yang diteliti. 3) Peneliti menulis hasil pengamatan tersebut secara sisitematis dan apa adanya. c. Metode Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono, 2007: 329). Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya yang monumental dari seseorang. Penggunaan metode dokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur organisasi, keadaan guru dan karyawan, perta didik, sarana dan prasarana serta hal-hal lain yang berhubungan dengan penelitian di SMP Islam Al Azhar Salatiga. Untuk metode dokumentasi ini peneliti cukup melihat data-data yang ada di SMP Islam Al-Azhar. Misalnya, data-data yang tersimpan dalam file-file komputer atau data-data yang bisa dilihat di papan pengumuman.
6. Analisis Data Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis hasil dari observasi, wawancara dan dokumentasi untuk meningkatkan pemahaman penelitian terhadap kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain. Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut, analisa perlu dilanjutkan dengan upaya mencari makna. Data yang muncul berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka-angka. Data ini dikumpulkan dalam berbagai cara diantaranya wawancara, obsevasi, intisari dokumen. Untuk itu analisa kualitatif menggunakan kata-kata yang biasanya disusun dalam teks yang diperluas (Miles, 1992:16). a. Reduksi Data Reduksi data merupakan pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Dalam penelitian ini reduksi data dapat dilakukan dengan cara menyusun ringkasan, membuang yang tidak perlu, memberi kode bagian yang penting dan sebagainya hingga laporan penelitian ini selesai. Ada beberapa hal yang menjadi kaitan dengan reduksi data yaitu klasifikasi data yang telah dikumpulkan, dipisah-pisahkan kemudian dikelompokkan
menurut
permasalahannya.
Dilanjutkan
dengan
interpretasi data yang berfungsi untuk menganalisis data lebih lanjut,
data dikelompokkan kemudian diasumsikan oleh peneliti dengan landasan tujuan penelitian. b. Penyajian Data Sekumpulan informasi yang tersusun sehingga memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data yang baik merupakan suatu cara utama bagi penyajian data yang shahih. c. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari satu kegiatan konfigurasi yang utuh. Simpulan-simpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu kemungkinan setingkat pemikiran kembali yang melintas dalam penganalisis selama menulis, suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan di lapangan serta tukar pikiran dan akhirnya berusaha menarik kesimpulan. Dengan demikian verifikasi kesimpulan yang pada mulanya mengambang atau kabur menjadi lebih relevan. 7. Pengecekan Keabsahan Data Untuk memperoleh data yang kredibel maka diperlukan pengecekan data. Tehnik yang dipakai dalam pengecekan keabsahan temuan tersebut adalah tehnik trianggulasi. Tehnik trianggulasi adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu (Sugiyono, 2007: 273).
Adapun langkah-langkah pemeriksaan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Membandingkan data hasil pengamatan terkait dengan penerapan strategi pembelajaran PAQ di SMP Islam Al Azhar Salatiga dengan hasil wawancara guru PAQ. b. Membandingkan
hasil wawancara kepala sekolah SMP Islam Al
Azhar Salatiga dengan hasil wawancara guru PAQ c. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang terkait dengan SMP Islam Al Azhar Salatiga. 8. Tahap-tahap Penelitian Adapun tahaptahap penelitian dan penyusunan laporan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Kegiatan administratif, meliputi: 1) Pengajuan
permohonan
izin
operasional
untuk
melakukan
penelitian dari ketua STAIN Salatiga ke SMP Islam Al Azhar Salatiga. 2) Mengkonfirmasi izin penelitian dengan menemui guru PAQ untuk mengetahui tindak lanjut dari surat permohonan izin tersebut. b. Kegiatan lapangan meliputi: 1) Survai awal untuk mengetahui gambaran lokasi penelitian dan menemui pengajar PAQ yang akan dijadikan sumber data yang direkomendasikan oleh kepala sekolah.
2) Melakukan observasi kelapangan dengan mengamati secara langsung dan melakukan wawancara kepada informan serta para responden untuk mengumpulkan data dan menganalisis data. 3) Menyajikan data dengan susunan dan urutan yang memungkinkan untuk memudahkan dalam melakukan pemaknaan. 4) Melakukan verifikasi untuk membuat kesimpulan-kesimpulan sebagai deskriptif temuan penelitian. 5) Menyusun laporan akhir. G. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah memahami penelitian ini maka laporan penelitian ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : Bab 1 pendahuluan Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, sistematika penulisan. Bab II kajian pustaka Berisi tentang pengertian strategi pembelajaran, proses belajar mengajar, dan pendekatan dalam pembelajaran serta dijelaskan juga tentang kompetensi siswa dalam pembelajaran Pendidikan Al-Qur‟an (PAQ). Bab III paparan data dan temuan penelitian Berisi tentang gambaran umum SMP Islam Al Azhar Salatiga, dan penyajian data.
Bab IV pembahasan Berisi tentang Strategi Pembelajaran Pendidikan Al-Qur‟an kelas VIII di SMP Islam Al Azhar Salatiga yang meliputi model pembelajaran, media, alat dan sumber ajar serta tingkat pencapaian tujuan dalam pembelajaran pendidikan Al-Qur‟an. Bab V penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Strategi Pembelajaran 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Secara umum strategi diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan pembelajaran, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan murid dalam perwujudan interaksi antara keduanya untuk mencapai tujuan yang telah digariskan (Zain, 2006: 5). Dalam kegiatan belajar mengajar, menurut Roestiyah (2012: 34) guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar. Strategi yang dimaksud di sini sekaligus dijadikan sebagai landasan teori adalah strategi dasar dalam pembelajaran. Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut: a. Mengidentifikasi
serta
menetapkan
spesifikasi
dan
kualifikasi
perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan. b. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
c. Memilih dan menerapkan prosedur, metode, dan tehnik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan
pegangan
oleh
guru
dalam
menunaikan
kegiatan
pembelajarannya. d. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik untuk menyempurnakan system instruksional yang bersangkutan secara menyeluruh. Dalam strategi pembelajaran pendidikan Al-Qur‟an ini, ada berbagai macam stategi yang perlu dilakukan agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Strategi tersebut antara lain adalah: a. Group resume (resum kelompok) Teknik resume secara khusus menggambarkan sebuah prestasi, kecakapan, dan pencapaian individual, sedangkan resume kelompok merupakan cara yang menyenangkan untuk membantu para peserta lebih mengenal atau melakukan kegiatan membangun tim pada kelompok yang anggotanya telah saling mengenal satu sama lain. Kegiatan ini bisa sangat efektif jika resume tersebut dicocokkan dengan mata pelajaran yang diajarkan, hal ini akan memudahkan siswa dalam memahami berbagai mata pelajaran yang dijarkan oleh gurunya.
b. TV commercial (iklan TV) Ini adalah strategi pembuka yang hebat bagi peserta didik yang telah saling mengenal satu sama lain. Stategi ini dapat menghasilkan pembangunan tim yang cepat dan akan menjadikan siswa-siswi bisa akrab dalam waktu yang singkat, sehingga ikatan keharmonisan dalam kelas bisa terjalin dengan baik dan menjadikan kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar. c. Setting class ground rules (menetapkan aturan kelas) Ini adalah sebuah metode polling yang memungkinkan para peserta didik menetapkan aturan-aturan perilaku mereka sendiri. Ketika para peserta didik merupakan bagian dari proses pembangunan tim ini, maka mereka lebih mungkin untuk mendukung norma-norma yang dibangun tersebut. Jika strategi ini diterapkan dalam setiap kegiatan pembelajaran, maka suasana kelas akan menjadi lebih kondusif dan kegiatan belajarmengajar akan berjalan dengan lancar. d. Assessment search (penelitian untuk penilaian) Merupakan suatu cara yang menarik untuk memberi tugas materi pelajaran secara cepat dan pada saat bersamaan, melibatkan peserta didik sejak awal untuk mengetahui masing-masing siswa dan kemampuan belajar dengan kerja sama.
e. Questions student have (pertanyaan siswa) Ini merupakan cara yang mudah untuk mempelajari keinginan dan harapan siswa. Cara ini menggunakan sebuah teknik untuk mendapatkan partisipasi melalui tulisan dari pada percakapan. Strategi seperti ini sangat membantu siswa dalam mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan pembelajarannya. Hal ini tidak hanya menguntungkan siswa, tetapi seorang guru juga dapat terkurangi bebannya untuk memberikan pemahaman kepada siswa yang tidak aktif dalam kegiatan pembelajarannya. f. Lightening the learning climate (mengurangi suasana belajar formal) Sebuah kelas dapat dengan cepat mencapai suatu iklim belajar yang informal, tidak mengancam, dengan mengajak peserta didik untuk menggunakan humor kreatif tentang pelajaran secara langsung. Stategi ini hanya mengerjakan hal tersebut, dan pada saat yang sama, membuat peserta didik berfikir untuk bisa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan tenang dan tidak terbebani. g. Inquiring minds what to know (membangkitkan rasa ingin tau) Teknik sederhana ini merangsang rasa ingin tahu peserta didik dengan mendorong spekulasi mengenai topik atau persoalan. Para peserta didik lebih mungkin menyimpan pengetahuan tentang materi pelajaran yang tidak tercakup sebelumnya jika mereka terlibat sejak awal dalam sebuah pengalaman pengajaran kelas penuh.
Dalam strategi ini siswa dituntut untuk bisa kritis terhadap materi yang disampaikan oleh Bapak/Ibu guru saat terjadi kegiatan belajar mengajar. h. Reading aloud (membaca keras) Kegiatan ini merupakan sebuah teknik hebat untuk merangsang diskusi dan mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang berbagai isu kompleks. Format tersebut mirip dengan sebuah perdebatan namun kurang formal dan berjalan dengan lebih cepat. Dalam pembelajaran PAQ terdapat pembelajaran hafalan ayatayat Al-Qur‟an, dalam hal ini membaca keras sangat dibutuhkan untuk memberikan pemahaman kepada siswa dalam memahami kejelasan lafadh-lafadh dalam Al-Qur‟an. i. Sticking to it (komitmen belajar) Ini merupakan suatu prosedur di mana peserta didik membuat komitmen serius untuk melaksanakan apa yang telah mereka pelajari. Komitmen belajar ini sangat tepat diterapkan kepada siswa agar setiap siswa mempunyai tanggung jawab untuk bisa berprestasi dan mendapatkan nilai yang memuaskan. Dalam pembelajaran pendidikan Al-Qur‟an (PAQ), siswa juga dituntut untuk menghafalkan ayat-ayat Al-Qur‟an. Mengingat hal itu, ada kaidah-kaidah pokok yang perlu diperhatikan dalam menghafal AlQur‟an (As Sirjani, 2012: 5)
a.
Ikhlas
b.
Tekad yang kuat dan bulat
c.
Pahamilah besarnya amalan anda
d.
Amalkan apa yang anda hafalkan
e.
Membentengi diri dari jerat-jerat dosa
f.
Berdoa
g.
Pahamilah makna ayat dengan benar
h.
Menguasai ilmu tadwid
i.
Sering mengulang-ulang bacaan
j.
Melakukan sholat secara khusyuk dengan ayat-ayat (surat) yang telah dihafal
2. Proses Belajar Mengajar Proses belajar mengajar adalah suatu aspek dari lingkungan sekolah yang diorganisasi. Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan belajar mengajar terarah sesuai dengan tujuan pendidikan. Lingkungan belajar yang baik adalah lingkungan yang menantang bagi para siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan serta mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, anak adalah sebagai subjek dan sebagai objek dari kegiatan pengajaran. Karena itu, inti proses
pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran tentu saja akan dapat dicapai jika anak didik berusaha secara aktif untuk mencapainya. Kegiatan mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar. Pada tahap berikutnya mengajar adalah proses memberikan bimbingan/ bantuan kepada anak didik dalam melakukan proses belajar (Sujana, 1991: 29). Sebagai suatu proses pengaturan, kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari ciri-ciri tertentu. Aswan Zain dalam bukunya strategi belajar mengajar (2006: 46-48), mengungkapkan bahwa ciriciri belajar mengajar adalah sebagai berikut: a. Belajar mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membentuk anak didik dalam suatu perkembangan tertentu. Inilah yang dimaksud kegiatan belajar mengajar itu sadar akan tujuan, dengan menempatkan anak didik sebagai pusat perhatian. Anak didik mempunyai tujuan, sedangkan unsur lainnya sebagai pengantar dan pendukung. b. Ada suatu proses (jalannya interaksi) yang direncanakan, didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar dapat mencapai tujuan secara optimal, maka dalam melakukan interaksi perlu ada prosedur, atau langkah-langkah sistematik dan relevan. Untuk
mencapai suatu tujuan pembelajaran yang satu dengan yang lain, mungkin akan membutuhkan prosedur dan desain yang berbeda pula. Sebagai contoh, misalnya tujuan pembelajaran agar anak didik dapat menunjukkan letak kota tentu kegiatannya tidak cocok kalau anak didik disuruh membaca dalam hati, dan begitu seterusnya. c. Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus. Dalam hal ini materi harus didesain sedemikian rupa, sehinnga cocok untuk mencapai tujuan. Sudah barang tentu dalam hal ini memperhatikan komponen-komponen yang lain, apalagi komponen anak didik yang merupakan sentral. Materi
harus
sudah
didesain
dan
disiapkan
sebelum
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. d. Ditandai dengan aktivitas anak didik. Sebagai konsekuensi, bahwa anak didik merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Aktivitas anak didik dalam hal ini, baik secara fisik maupun mental aktif. Inilah yang sesuai dengan konsep CBSA. Jadi tidak ada gunanya melakukan kegiatan belajar mengajar, kalau anak didik hanya pasif. Karena anak didiklah yang belajar, maka merekalah yang harus melakukannya. e. Dalam kegiatan belajar mengajar,
guru berperan sebagai
pembimbing. Dalam peranannya sebagai pembimbing, guru harus berusaha menghidupkan dan memberi motifasi, agar terjadi proses interaksi yang kondusif. Guru harus siap sebagai mediator dalam
segala situasi proses belajar mengajar, sehingga guru merupakan tokoh yang dilihat dan ditiru tingkah lakunya oleh anak didik. Guru (akan lebih baik bersama anak didik) sebagai designer yang memimpin terjadinya interaksi. f. Dalam kegiatan belajar mengajar dibutuhkan disiplin. Disiplin dalam kegiatan belajar ini diartikan sebagai suatu pola tingkah laku yang diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah di taati oleh pihak guru maupun anak didik dengan sadar. Mekanisme konkrit dari ketaatan pada ketentuan atau tata tertib itu akan terlihat dari
pelaksanaan
prosedur.
Jadi,
langkah-langkah
yang
dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang sudah digariskan. Penyimpangan dari prosedur berarti suatu indikator pelanggaran disiplin. g. Ada batas waktu. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam sistem berkelas (kelompok anak didik), batas waktu menjadi salah satu ciri yang tidak bisa ditinggalkan. Setiap tujuan akan diberi waktu tertentu, kapan tujuan itu harus ditepati. h. Evaluasi. Dari seluruh kegiatan di atas, masalah evaluasi merupakan bagian penting yang tidak bisa diabaikan. Setelah guru melaksanakan
kegiatan
belajar
mengajar,
evaluasi
harus
dilaksanakan oleh guru dengan tujuan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pengajaran yang telah ditentukan. Dalam sebuah proses belajar mengajar terdapat tujuan yang ingin dicapai. Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran
adalah suatu cita-cita yang bernilai normatif. Dengan kata lain dalam tujuan tersebut terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada anak didik. Tujuan adalah komponen yang dapat mempengaruhi komponen belajar lainnya seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode, alat, sumber, dan alat evaluasi. Semua komponen itu harus bersesuaian dan didayagunakan untuk mencapai tujuan seefektif dan seefisien mungkin. Bila salah satu komponen tidak sesuai dengan tujuan, maka pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tidak akan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Djamarah, 2006: 49). Roestiyah (1989: 44) mengatakan bahwa suatu tujuan pengajaran
adalah
deskripsi
tentang
penampilan
perilaku
(performance) murid-murid yang kita harapkan setelah mereka mempelajari bahan pelajaran yang kita ajarkan. Suatu tujuan pengajaran mengatakan suatu hasil yang kita harapkan dari pengajaran itu dan bukan sekedar suatu proses dari pengajaran itu sendiri. 3. Pendekatan Dalam Pembelajaran Pendekatan adalah segala cara atau yang digunakan peserta didik untuk menunjang keaktifan dan keefisienan dalam proses pembelajaran materi tertentu. Dalam hal ini seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendekatan merupakan pandangan filsafati terhadap
subjek persoalan yang harus diajarkan, yang urutan selanjutnya melahirkan metode mengajar, dan dalam pelaksanaannya dijabarkan dalam bentuk teknik penyajian pembelajaran (Ramayulis, 2005: 127). Dalam kegiatan pembelajaran terdapat berbagai macam pendekatan. Berikut ini akan dijelaskan tentang macam-macam dari pendekatan tersebut: a. Pendekatan individual Di kelas ada sekelompok peserta didik. Mereka duduk dikursi masing-masing dan mereka belajar dengan gaya yang berbedabeda, perilaku mereka juga berbeda-beda. Perbedaan individu peserta didik yang berbeda ini memberikan wawasan kepada guru bahwa strategi pengajaran harus memperhatikan perbedaan peserta didik pada aspek individual ini. Dengan kata lain guru harus melakukan pendekatan individual dalam strategi belajar mengajar. Jadi pendekatan individual adalah pendekatan yang dilakukan guru dengan memperhatikan perbedaan anak didik pada aspek individual masing-masing. b. Pendekatan kelompok Pendekatan kelompok memang suatu waktu diperlukan dan perlu digukan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial peserta didik. Hal ini di sadari bahwa peserta didik adalah sejenis makhluk homo sosial, yakni makhluk berkecenderungan untuk hidup
bersama.
Dengan
penekanan
pendekatan
kelompok,
diharapkan dapat ditumbuh kembangkan rasa sosial yang tinggi
pada diri setiap anak didik. Mereka dibina untuk mengendalikan rasa egois yang ada pada diri mereka masing-masing, sehingga terbina sikap kesetiakawanan sosial di kelas. Dan mereka sadar bahwa hidup ini saling ketergantungan, tidak ada makhluk hidup yang terus menerus berdiri sendiri tanpa keterlibatan makhluk lain, langsung atau tidak langsung, disadari atau tidak disadari. Jadi pendekatan kelompok adalah pendekatan yang dilakukan guru dengan tujuan membina dan mengembangkan sikap sosial anak didik serta membina sikap kesetiakawanan sosial. Misalnya anak didik dibiasakan hidup bersama, bekerja sama dengan kelompok sehingga akan menyadari bahwa dirinya ada kekurangan dan kelebihan. Yang mempunyai kelebihan dengan ikhlas mau membantu mereka yang kekurangan. Sebaliknya mereka yang mempunyai kekurangan dengan rela hati mau belajar dari mereka yang mempunyai kelebihan tanpa rasa minder. Persaingan yang positif pun terjadi di kelas dalam rangka untuk mencapai prestasi belajar yang optimal serta anak didik menjadi aktif, kreatif dan mandiri. c. Pendekatan bervariasi Permasalahan yang dihadapi anak didik biasanya bervariasi, maka pendekatan yang digunakan pendidik akan lebih tepat dengan menggunakan pendekatan bervariasi pula. Misalnya anak didik yang tidak disiplin dan anak didik yang suka berbicara akan
berbeda cara pemecahannya/ penyelesaiannya dan menghendaki pendekatan yang berbeda-beda pula. Pendekatan
bervariasi
bertolak
dari
konsepsi
bahwa
permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik dalam belajar adalah bermacam-macam. Kasus yang biasanya muncul dalam pengajaran adalah berbagai motif sehingga diperlukan variasi teknik pemecahan untuk setiap kasus. Maka kiranya pendekatan bervariasi ini sebagai alat yang dapat guru gunakan untuk kepentingan pengajaran. Jadi pendekatan variasi adalah suatu pendekatan yang dilakukan guru untuk menghadapi permasalahan anak didik yang bervariasi dengan menggunakan variasi teknik pemecaham masalah tersebut. Misalnya permasalahan anak didik yang tidak disiplin dan anak didik yang suka bicara akan berbeda cara pemecahannya dan menghendaki pendekatan yang berbeda pula. Demikian juga halnya terhadap anak didik yang membuat keributan. Di sini guru dapat menggunakan teknik pemecahan masalah dengan pendekatan variasi. d. Pendekatan edukatif Apapun yang guru lakukan dalam pendidikan dan pengajaran dengan tujuan untuk mendidik, bukan karena maksud lain, seperti dendam, gengsi, ingin di takuti, dan lain-lain. Setiap tindakan, sikap dan perbuatan yang guru lakukan harus bernilai pendidikan dan bertujuan mendidik peserta didik agar menghargai norma
hukum, norma asusila, norma moral, norma sosial dan norma agama. e. Pendekatan pengalaman Belajar dari pengalaman adalah lebih baik, dari sekedar bicara, dan tidak pernah berbuat sama sekali. Belajar adalah kenyataan yang ditunjukan dengan kegiatan fisik. ciri-ciri pengalaman yang edukatif adalah berpusat pada suatu tujuan yang berarti bagi anak, kontinyu dengan kehidupan anak, intruksif dengan lingkungan, dan menambah integrasi anak. f. Pendekatan pembiasaan Pembiasaan adalah pendidikan bagi anak yang masih kecil, pembiasaan ini sangat penting. Karena dengan kebiasaan itulah akhirnya suatu aktivitas akan menjadi milik anak di kemudian hari. Pengetahuan adalah paradigma teoritis, apa yang harus dilakukan dan mengapa. Keterampilan adalah bagaimana melakukannya. Dan keinginan adalah motivasi untuk melakukan. Agar sesuatu bisa menjadi kebiasaan dalam hidup kita, kita hurus memiliki ketigannya. g. Pendekatan emosional Emosi adalah gejala kejiwaan yang ada dalam diri seseorang. Emosi berhubungan dengan masalah perasaan. Perasaan rohaniah didalamnya ada perasaan intelektual, perasaan etis, perasaan sosial, dan perasaan harga diri.
h. Pendekatan rasional Manusia adalah makhluk yang sempurna, yang Allah ciptakan, karena manusia berbeda. Letak perbedaannya adalah terdapat pada akal. Di sekolah peserta didik dengan berbagai ilmu pengetahuan. Perkembangan berfikir peserta didik dibimbing kearah yang lebih baik, sesuai dengan tingkat peserta didik, usaha yang terpenting bagi guru adalah bagaimana memberikan perasaan pada akal (rasio) dalam memahami dan menerima kebenaran ajaran agama. i. Pendekatan fungsional Ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh peserta didik di sekolah bukan hanya pengisi otak, tetapi diharapkan bagi kehidupan individu maupun sebagai makhluk sosial. Dalam hal ini ada beberapa metode mengajar yang dipertimbangkan, antara lain adalah metode latihan, pemberian tugas, ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi. j. Pendekatan keagamaan Dengan penetapan prinsip-prisip mengajar seperti prinsip kolerasi dan sosialisasi, guru dapat menyisipkan pesan-pesan keagamaan, untuk semua mata pelajaran umum. Dalam pendekatan ini sebaiknya guru memberikan materi ajar yang
bernuansa agama. Mengingatkan siswa agar tidak
berkembangan menjadi insan yang individual, ateis, dan tidak berakhlaq.
Pendekatan ini sangat cocok digunakan dalam pembelajaran PAQ mengingat bahwa pelajaran PAQ adalah pelajaran keagamaan yang berpedoman pada Al-Qur‟an dan mempelajari tentang berbagai macam ilmu yang ada di dalamnya. Seperti ilmu tajwid, asbabun nuzul, dan lain sebagainya. k. Pendekatan kebermaknaan Bahasa adalah alat untuk menyampaikan dan memahami gagasan pikiran, pendapat dan perasaan secara lisan maupun tulisan. Bahasa merupakan alat untuk mengungkapkan makna yang diwujudkan melalui struktur (tata bahasa dan kosa kata). Dengan demikian struktur berperan sebagai alat pengungkapan makna (gagasan, pikiran, pendapat dan perasaan). Dalam rangka penguasaan bahasa inggris tidak bisa diabaikan masalah pendekatan yang harus digunakan dalam proses belajar mengajar. Kegagalan penguasaan bahasa adalah salah satu contoh disebabkannya kurang tepatnya pendekatan yang digunakan oleh guru. B. Pendidikan Al-Qur‟an 1. Pengertian, dasar dan Tujuan Pendidikan Al-Qur‟an Sebelum penulis membahas pendidikan Al-Qur‟an, terlebih dahulu penulis akan bahas pendidikan secara umum. Menurut AD. Marimba bahwa pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan
jasmani terdidik menuju terbentuknya kepribadian utama. (Marimba, 1989 : 19). Menurut Abdul Hafizh (2000: 139), Pendidikan al qur‟an yaitu pendidikan yang mengajarkan kepada anak tentang al-qur‟an, dan merupakan bagian penting dari kegiatan pendidikan agama islam. Dalam proses pembelajaran al qur‟an, anak didik supaya mampu membaca al qur‟an, memahaminya, dan mengamalkannya, sehingga Al-Qur‟an menjadi pedoman bagi kehidupannya. Ibnu khaldun nenegaskan tentang pentingnya mengajarkan anak untuk membaca al qur‟an, beliau mengatakan: mengajari anak untuk membaca Al-Qur‟an merupakan salah satu bentuk syiar agama yang awal mulanya dijalankan oleh para ulama terlebih dahulu sampai akhirnya secara bertahap seluruh masyarakat mulai merasakan lezatnya iman di dalam jiwa mereka disebabkan oleh AlQur‟an. Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh orang dewasa dalam rangka menanamkan, membina, dan mengembangkan potensi anak didik agar menjadi manusia utama yang berakhlak mulia yang terwujud dalam berfikir, bertindak, bersikap dan mempunyai keterampilan yang berguna bagi nusa dan bangsa. Sedangkan pendidikan Al-Qur‟an adalah kegiatan di bidang pendidikan
dan
pengajaran
dengan
sasaran
utama
memberikan
pengetahuan tentang Al-Qur‟an dan menanamkan ajaran-ajaran yang terdapat di dalam Al-Qur‟an.
Zakiah Darojat ( 2001: 55) mengungkapkan bahwa dalam pendidikan Al-Qur‟an terdapat sebuah landasan yang menjadi dasar dipelajarinya. Dasar pendidikan Al-Qur‟an tersebut adalah: a. Aqidah atau keimanan yaitu : hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan. Keyakinan dalam ajaran Islam dan berpengaruh terhadap seluruh perilaku seorang muslim. b. Ibadah, hubungan manusia dengan Tuhan atau perhambaan seorang manusia kepada Allah sebagai pelaksanaan hidup sebagai makhluk. c. Makhluk, adalah hubungan antar manusia. Dalam syariat Islam hubungan antar manusia tidak dirinci jenisnya, tetapi disarankan kepada manusia mengenai bentuknya. d. Akhlak, yaitu gambaran tentang perilaku yang seyogyanya dimiliki seorang muslim dalam rangka hubungan dengan Allah, hubungan dengan sesama manusia, dan hubungan dengan alam. Dari paparan di atas, penulis akan memaparkan tentang tujuan dari pendidikan secara umum (Furqon Hidayatullah, 2010: 5). a. Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan. b. Menumbuhkan/ menanamkan kecerdasan emosi dan spiritual yang mewarnai aktivitas hidupnya. c. Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui pelaksanaan tugastugas pembelajaran.
d. Menumbuhkan kebiasaan dan kemampuan untuk beradaptasi aktif secara teratur dalam aktivitas hidupnya dan memahami manfaat dari keterlibatannya. e. Menumbuhkan kebiasaan untuk memanfaatkan dan mengisi waktu luang dengan aktivitas belajar f. Menumbuhkan pola hidup sehat dan pemeliharaan kebugaran jasmani. Selain tujuan umum terdapat juga tujuan khusus
dalam
pendidikan, lebih khususnya lagi yaitu dalam pendidikan agama islam. Adapun tujuan khusus pendidikan agama islam ini adalah sebagai berikut (Yunus, 1978: 23) a. Memberikan ilmu pengetahuan agama Islam. b. Memberikan pengertian tentang agama Islam yang sesuai dengan tingkat kecerdasannya. c. Memupuk jiwa yang religius. d. Membimbing anak agar mereka beramal shaleh dan berakhlak mulia. Dengan melihat tujuan dari pendidikan secara umum dan khusus di atas, dalam pendidikan Al-Qur‟an juga terdapat tujuan-tujuan tertentu dalam mempelajarinya. Salah satu tujuan dalam pendidikan Al-Qur‟an adalah tujuan dalam membaca Al-Qur‟an.
Tujuan dari membaca Al-
Qur‟an adalah sebagai berikut (Abdul Karim, 2010: 61- 109)
a.
Membaca Al-Qur‟an untuk mendapatkan ilmu. Orang yang membaca Al-Qur‟an akan mendapatkan berbagai keutamaan. Keutamaan bagi orang yang membaca Al-Qur‟an adalah akan mendapatkan ilmu. Allah berfirman:
Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran. (Qs. Shad: 29) b. Membaca Al-Qur‟an untuk mengamalkannya. Dalam membaca Al-Qur‟an harus disertai dengan niat untuk mengamalkannya, dengan tujuan untuk mencari ilmu yang terkandung di dalamnya kemudian diamalkan. Al-Qur‟an adalah petunjuk praktis untuk mengaktifkan hati serta memeliharanya. c. Membaca Al-Qur‟an untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ketika membaca Al-Qur‟an setiap muslim hendaknya senantiasa menghadirkan niat untuk bermunajat kapada Allah agar dia dapat merasakan nikmatnya membaca Al-Qur‟an dan yakin bahwa Allah melihatnya, mendengar bacaannya, memuji dan membangga-banggakannya di hadapan para malaikat. Apabila seseorang telah bermunajat dengan Al-Qur‟an, maka akan mendapatkan 5 manfaat: 1) Allah mencintai Anda ketika Anda membaca Al-Qur‟an 2) Allah melihatmu
3) Allah mendengarmu 4) Allah memujimu 5) Allah mengabulkan permintaanmu d. Membaca Al-Qur‟an untuk mendapatkan pahala. Rasulullah SAW bersabda ” barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur‟an maka pahala baginya satu kebaikan dilipat gandakan menjadi sepuluh kebaikan yang sama, saya tidak mengatakan: alif lam mim itu satu huruf akan tetapi alif itu satu huruf, lam itu satu huruf dan mim itu satu huruf”. Berdasarkan sabda Rasulullah di atas jelas sekali bahwa orang yang membaca Al-Qur‟an akan diberikan pahala yang melimpah. e. Membaca Al-Qur‟an sebagai obat. Sebagaimana firman Allah:
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (Qs. Yunus: 57) Al-Qur‟an adalah obat hati untuk segala penyakit nafsu dan bisikan setan, juga sebagai obat untuk terhindar dari berbagai penyakit fisik, maka apabila seseorang dapat meraih tujuan ini dia akan mendapatkan dua obat penawar yaitu obat ruhiyah dan obat jasadiyah.
Selain itu M. Quraish Shihab dalam bukunya membumikan Al-Qur‟an (1994: 40) mengungkapkan bahwa tujuan pokok dari diturunkannya Al-Qur‟an adalah sebagai berikut: a. Petunjuk aqidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia yang tersimpul dalam keimanan akan keesaan tuhan dan kepercayaan akan kepastian adanya hari pembalasan. b. Petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma-norma keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh manusia dalam kehidupannya secara individual atau kolektif. c. Petunjuk mengenai syariat dan hukum dengan jalan menerangkan dasar-dasar hukum yang harus diikuti oleh manusia dalam hubungannya dengan tuhan dan sesamanya. Atau dengan kata lain yang lebih singkat, “Al-Qur‟an adalah petunjuk bagi seluruh manusia ke jalan yang harus ditempuh demi kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. 2.
Isi Ajaran Al-Qur‟an Al-Qur‟an merupakan kitab suci yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantara malaikat jibril sebagai pedoman hidup bagi manusia. Di dalam Al-Qur‟an terdapat berbagai macam isi tentang ajaran-ajaran yang terdapat didalamnya. Isi dari ajaran Al-Qur‟an tersebut adalah: a. Al-Qur‟an sebagai sumber ilmu Al-Qur‟an merupakan ajaran mulia yang harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh segenap umat yang mengimaninya.
Di dalamnya terkandung nilai-nilai normatif-universal, dinamis dan fleksibel, serta berimplikasi terhadap keragaman wacana penafsiran yang didasarkan pada kecenderungan para mufassirnya. Selain itu, di dalam Al-Qur‟an terkandung segala sesuatu yang berkenaan dengan keimanan, ilmu pengetahuan, kisah-kisah dan falsafah. Al-Qur‟an juga mengandung aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dan tata cara
hidup manusia, baik sebagai makhluk
individu maupun makhluk sosial. Di sisi lain Al-Qur‟an ibarat samudra ilmu yang tidak akan kering untuk terus-menerus dikaji guna menggapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Dalam menjelaskan hal-hal di atas, Al-Qur‟an menggunakan penjelasan secara umum dan khusus atau terperinci. Maka apabila kita mentadabburi Al-Qur‟an, kita akan menemukan makna yang jelas. Akan tetapi, jika kita mengulanginya lagi kita akan menemukan maknamakna baru yang berbeda dengan sebelumnya. Demikian seterusnya, sehingga kita serasa menemukan kata atau kalimat yang memiliki arti bermacam-macam, dan semuanya mengandung kebenaran. Bahkan Rasulullah SAW sering sekali menangis ketika sedang membaca Al-Qur‟an. Sebagaimana terkutib dalam Ar-Ramli (2007:63). Ibnul Qayyim menulis, “Tangisan Rasulullah SAW sama seperti tawa beliau, tidak dengan suara keras dan tidak sampai terisak-isak sebagaimana beliau tidak pernah tertawa terbahak-bahak. Beliau hanya menitikkan air mata dan terdengar suara seperti suara air mendidih dari dada beliau. Terkadang beliau menangis karana mengasihi seseorang
yang baru saja meninggal dunia. Terkadang karena khawatir dan sayang pada umat, terkadang karena takut kepada Allah, dan terkadang saat mendengarkan membaca Al-Qur‟an. Tangisan beliau adalah tangisan rindu, cinta, dan pengagungan yang disertai dengan rasa khawatir dan takut (kepada Allah)”. Maka sudah menjadi kewajiban umat islam untuk membaca, mentadabburi,
serta
merenungkan
kandungan
maknanya.
Jika
kebenaran Al-Qur‟an sebagai bacaan yang sangat luhur diperlakukan seperti bacaan-bacaan lain, maka fungsi Al-Qur‟an disini adalah sebagai petunjuk (al-huda) bagi umat manusia akan sia-sia. Realitas Al-Qur‟an sebagai samudra ilmu juga dapat dilihat dari banyaknya makna dari nama Al-Qur‟an: 1) Al Kitab yang artinya tulisan 2) Al Furqan yang artinya pembeda 3) Az Zikr yang artinya pemberi peringatan 4) Al Hikmah yang artinya kebijaksanaan 5) Al Kalam yang artinya kitab suci yang diucapkan 6) An Nur yang artinya cahaya 7) Al-Hukm yang artinya peraturan/hukum 8) At-Tanzil yang artinya yang diturunkan 9) Ar-Rahmat yang artinya karunia 10) Al-Bayan yang artinya penerang
Selain dari hal-hal di atas M. Hasbi Ash Shiddieqy (1993: 17) juga mengungkapkan tengtang ilmu-ilmu yang terdapat dalam AlQur‟an, ilmu-ilmu tersebut adalah: 1) Ilmu asbabun nuzul yaitu ilmu yang membahas tentang sebabsebab turunnya Al-Qur‟an 2) Ilmu makki wal madani yaitu ilmu yang menerangkan surat dalam Al-Qur‟an mana yang diturunkan di Makkah dan yang diturunkan di Madinah 3) Fawatihus suwar yaitu ilmu yang mempelajari tentang kalimatkalimat yang dipakai umtuk pembukaan surat 4) Ilmu qiraat yaitu ilmu yang menpelajari tentang cara-cara membaca Al-Qur‟an 5) Ilmu nasikh wal mansukh yaitu ilmu yang menerangkan tentang ayat-ayat penghapus hukum dan ayat-ayat yang dihapus hukumnya 6) Ilmu rasmil quraniyyi yaitu ilmu yang membahas tentang cara-cara menulis lafadh-lafadh dalam Al-Qur‟an 7) Ilmu muhkam wal mutasyabih yaitu ilmu yang menerangkan tentang ayat-ayat muhkamah dan mutasyabihat 8) Ilmu amsal qur‟an yaitu ilmu yang mempelajari tentang perumpamaan-perumpamaan di dalam Al-Qur‟an 9) Ilmu aqsam qur‟an yaitu ilmu yang mempelajari tentang sumpah dalam Al-Qur‟an 10) Ilmu qashas qur‟an yaitu ilmu yang mempelajari tentang kisahkisah dalam Al-Qur‟an
11) Ilmu jadalil qur‟an yaitu ilmu yang menerangkan tentang debat dalam Al-Qur‟an 12) Ilmu tafsir yaitu ilmu yang mempelajari tentang penafsiran ayatayat Al-Qur‟an b. Al-Qur‟an sebagai dasar aqidah dan sumber hukum Al-Qur‟an yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW adalah sumber asasi ajaran agama islam. Dari Al-Qur‟an itu diketahui bahwa islam mengandung dua ajaran pokok, yaitu ajaran tentang aqidah dan ajaran tentang syariah. Sebagaimana telah dikutib oleh Syeh Mahmud Syaltut dalam Etika Qur‟ani, menjelaskan: “islam mempunyai dua unsur utama, yang mana tidak akan terwujud hakikatnya dan tidak terbukti pengertiannya melainkan apabila kedua unsur tersebut mengambil tempat dalam akal, hati dan kehidupan manusia. Kedua unsur itu adalah keyakinan (aqidah) dan kewajiban agama (syariat)” (Abdul Shomad, 2010: 25). Aqidah secara etimologi adalah keyakinan dan kepercayaan. Sedangkan secara terminologi adalah ma‟rifat atau pengetahuan tentang Allah SWT yang mewajibkan manusia untuk beragama, mengutus para rasul, menurunkan kitab-kitab, dan menciptakan jin serta manusia, lalu istiqomah di dalam mengimani pokok-pokok ketentuan tersebut dan mengamalkan tuntunan-tuntunannya (Al-Zuhaili, 1996: 264). Aqidah adalah misi utama dari Al-Qur‟an yang harus dimantapkan pada diri manusia, agar dapat dijadikan sebagai faktor
yang dapat membimbingnya kepada tindakan yang berprikemanusiaan, dan sekaligus diwujudkan menjadi amal sholeh. c. Al-Qur‟an sebagai dasar motivasi dan sumber nilai Al-Qur‟an merupakan satu-satunya kitab suci yang mempunyai dasar motifasi dan sumber nilai dalam kehidupan umat manusia. Tidak ada kitab suci lain yang mengatur segala gerak gerik, tingkah laku, perbuatan manusia dari yang dianggap remeh sampai kepada permasalahan yang serumit mungkin. Karena hidup manusia pasti membutuhkan motivasi dan nilai yang luhur. Karena motivasi adalah dasar, alasan dan hujjah, dan hampir di belakang setiap tindakan manusia selalu ada motif dan nilai (Abdul Shomad, 2010: 28). Motif dan nilai inilah yang mendorong dan menggerakkan manusia untuk berbuat dan bertindak. Apabila tindakan dan perbuatan manusia itu sejalan dan seirama dengan keyakinannya, maka manusia itu akan puas, dan kepuasan itu akan melahirkan ketenangan dan kebahagiaan. Selaku manusia yang beriman kepada Allah SWT tentu semua aktivitas hendaknya didorong dan dilandasi oleh Al-Qur‟an, yang merupakan pedoman sikap hidup muslim. Karena ajaran-ajarannya mengandung unsur akhlakul karimah yang berisikan tentang kejujuran, perbuatan, aqidah dan keteguhan di dalam penerapan norma-norma hukum. Al-Qur‟an dapat dijadikan sebagai pembentuk akhlak masyarakat, individu dan Negara.
3.
Kompetensi Siswa Dalam pembelajaran Pendidikan Al-Qur‟an Kompetensi adalah seperangkat tindakan intelegensi penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu (Abdul Majid, 2004:4). Sifat intelegen harus ditunjukkan sebagai kemahiran, ketepatan dan keberhasilan bertindak. Sifat tanggungjawab harus ditunjukkan sebagai kebenaran tindakan baik dipandang dari sudut ilmu pengetahuan, teknologi maupun etika. Dalam arti tindakan itu benar ditinjau dari sudut ilmu pengetahuan, teknologi maupun etika. Dalam arti tindakan itu benar ditinjau dari sudut ilmu pengetahuan, efisiensi, efektif dan memiliki daya tarik dilihat dari sudut teknologi, dan baik ditinjau dari sudut etika (Muhaimin, 2004: 151) Depdiknas
merumuskan
definisi
kompetensi
sebagai
pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berperilaku dan bertindak. Kompetensi siswa yang dimaksud di sini adalah kompetensi yang termaktub di dalam silabus Pendidikan AlQur‟an. Di dalam silabus tersebut sudah mencakup kompetensi secara keseluruhan baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik siswa. Adapun kompetensi siswa tersebut sebagai berikut: a. Kompetensi siswa secara umum dalam PAQ: 1) Hafal surat-surat pilihan, mampu membaca, menulis, mengartikan, dan memahami ayat-ayat Al-Qur‟an serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2) Mampu memahami dan menerapkan pokok-pokok ilmu tajwid yang merupakan teori dan penerapan dalam setiap kegiatan pelajaran membaca al-Qur'an. 3) Memahami dan mengetahui makna dari ayat-ayat Al-Qur‟an b. Kompetensi siswa dalam PAQ kelas VIII: 1) Semester ganjil a) Tajwid 1. Qalqalah 2. Hukum “ra” 3. Lafzhul jalalah b) Bacaan Al-Qur‟an 1. Qs. Al-buruj ayat 1-85 2. Qs. Al-fajr ayat 1-30 3. Qs. An-nur ayat 13-25 4. Qs. Al-mulk ayat 1-15 c) Makna Al-Qur‟an 1. Qs. Ali Imron ayat 103-105 (perintah menjaga persatuan dan pentingnya dakwah 2. Qs. Al-mujadilah ayat 11 (adab di dalam sebuah majlis pertemuan) 3. Qs. Al-hujurot ayat 10-13 (adab/ etika dalam pergaulan) d) Hafalan Al-Qur‟an 1. Qs. Al-mumtahanah 4-5 2. Qs. Al-alaq 1-19
2) Semester genap a)
Tajwid 1. Mad ashliy dan mad far‟iy 2. Ketentuan waqaf dan washal
b)
Bacaan Al-Qur‟an 1. Qs. An-nahl 1-15 2. Qs. Al-kahfi 1-15 3. Qs. Thaha 1-20 4. Qs. Nuh 1-15
c)
Makna Al-Qur‟an 1. Qs. Yunus 5-6 (tanda-tanda kekuasaan Allah 1) 2. Qs. Yasin 38-40 (tanda-tanda kekuasaan Allah 2) 3. Qs. Ali Imron 140-142 (peristiwa uhud)
d)
Hafalan Al-Qur‟an 1. Qs. Al-isra‟ ayat 80 2. Qs. Al-kahfi ayat 10 3. Qs. Al-qadr ayat 1-5 4. Qs. Az-zalzalah ayat 1-8
BAB III Paparan Data Dan Temuan Penelitian
A. Gambaran Umum SMP Islam Al Azhar Salatiga Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMP Islam Al Azhar Salatiga, di peroleh data sebagai berikut: 1. Sejarah berdirinya SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga Berawal dari sebuah ketulusan hati untuk ikut berperanserta dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), yang beriman dan bertaqwa (IMTAQ) kepada Allah SWT serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), guna mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang diridhai Allah SWT di dirikanlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Al Azhar 18 Salatiga pada tahun 2004 atas kerjasama Yayasan Pesantren Luhur (YPL) Salatiga dengan Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar Jakarta. 2. Struktur Organisasi a. Susunan kepengurusan jamm‟iyyah SMP Islam Al Azhar Salatiga periode 2012 - 2014 Ketua
: Drs. Muh. Nasirudin
Wakil Ketua
: Joko Sumpeno, SE, MM
Sekretaris 1
: Heni Mulyani
Sekretaris II
: Susilawati
Bendahara 1
: Mirahati
Bendahara II
: Sri Lestari
Seksi Pendidikan
: Drs. Soewadi
Seksi Pendidikan
: Eko Purnomo
Seksi Pendidikan
: Rini Catarina
Seksi Sosial
: R. Edhi Joeniarto
Seksi Sosial
: Gunawan Sriyana
Seksi Sosial
:Enah Rohaenah
Seksi Dakwah
: Fathul Munib
Seksi Dakwah
: Muhammad Sidiq P.
Seksi Humas
: Hj. Dwi Atmawati
Seksi Humas
: Dwi Lestari
Seksi Humas
: Yus Manar
Seksi Dana
: Tri Puji Lesrati
Seksi Dana
: Dwi Nugrahawati
Seksi Dana
: Titin Maqfiroh
b. Data Sekolah Nama Sekolah
: SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga
NIB
: 1103140301108
Alamat Madrasah
: Jl Siranda Raya Bancaan Salatiga
Telp./Fax
: (0298) 326828
Status sekolah
: Swasta
Nama Yayasan
: Pesantren Luhur Salatiga
Tahun berdiri
: 1998
Luas tanah
: 1178 m2
Status tanah
: wakaf
Kepala Sekolah
: Joko Susilo, M. Pd.
c. Data Personalia SMP Islam Al Azhar Salatiga memiliki 16 orang guru pengajar dan 9 orang karyawan serta orang peserta didik dengan rincian sebagai berikut: Daftar Guru dan Karyawan SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga Periode 2012-2013 No
Nama
1 Joko Susilo, M.Pd
NIK 00.02.024
Jabatan Kepala Sekolah Wakil Kepala
2 M. Adam W, S. Si
05.10.069 Sekolah Koord.
3 Drs. Sabilar Rosyad
00.10.027 Kurikulum
4 Yuni Attin H, S. Pd
04.07.053
Wali Kelas IX A
5 Pranoto, S. Si
04.07.056
Wali Kelas VIII B
6 Isro‟i, S. Pd. M. Pdi
98.07.005
Koord. Humas
7 Khotmawati F, S. Pd
07.07.077
Wali Kelas IX B
07.07.076
Wali Kelas VII D
9 Arinta Setyasari, S. Pd
09.07.002
Wali Kelas VII A
10 Oktavia Dian W, S. Pd
10.05.113
Wali Kelas VIII C
Inayatul W, S. Ag. M. 8 Pdi
Koord. 11 Heni Lukitasari, S. Pd
10.05.165 Sarpras/Wali
Kelas VIII A 12 Hety Surinah, S. Pd
10.01.110
13 Martono, S. Pd
10.02.105
Wali Kelas VII B Koord. Kemuridan
14 Khitna Sulkha, S.Pd.
11.06.114
Wali Kelas VII C
15 Ririn Setyowati, S.Pd.
11.07.115
Guru BK
Muhammad Muhyidin 16
Koord. 11.11.117
Anwar, S. Ag
No
Nama
Keagamaan
NIK
1 Irwan Agus A, SE
07.08.079
2 Ummi Maslahah, S. Sos
07.11.080
Jabatan Tata Usaha Bendahara Sekolah Perpustakaan
3 Zulfah Nafi‟atun, A. Md
10.09.108 /BOS Penjaga
4 Arief Rohman
03.08.047 Sekolah/Security
5 Wahib
08.03.085
6 Muhammad Arifin
09.07.093
K3 Penjaga Sekolah/Security
7 Muhammad Syaifudin
11.01.111
8 Munawar Sidiq
98.10.008
Pesuruh Penjaga Sekolah/Security
9 Suti
Kebersihan (sumber: Dokumen SMP Islam Al Azhar Salatiga)
d. Data Siswa SMP Islam Al Azhar Salatiga merupakan salah satu sekolah yang mempunyai daya tarik cukup besar kepada orang tua untuk menyekolahkan anak mereka di tempat ini. Adapun rincian jumlah siswa sebagai berikut: KELAS
JUMLAH
VII A
25 siswa
VII B
25 siswa
VII C
25 siswa
VII D
26 siswa
VIII A
30 siswa
VIII B
30 siswa
VIII C
30 siswa
IX A
25 siswa
IX B
26 siswa
Jumlah
242 siswa
3. Visi dan Misi Visi SMP Islam Al Azhar Salatiga: Terwujudnya sekolah unggulan berdasarkan iman dan taqwa yang berwawasan ilmu pengetahuan, teknologi dan lingkungan.
Misi SMP Islam Al Azhar Salatiga: a.
Terpenuhinya nilai-nilai agama bagi peserta didik
b.
Terpenuhinya
fasilitas
sekolah
yang
relevan,
mutakhir
dan
berwawasan kedepan c.
Terpenuhinya standar nasional, sarana kegiatan keagamaan, kesenian, olah raga dan keterampilan
d.
Terpenuhinya standar nasional, sarana pengembangan minat dan bakat
e.
Terpenuhinya sarana perpustakaan dan laboratorium sesuai standar nasional kependidikan
4. Tujuan a. Mewujudkan nilai-nilai agama dan budaya bagi peserta didik baru b. Mewujudkan pengembangan kurikulum c. Mewujudkan pengembangan proses pembelajaran yang ideal dan ekstra kulikuler d. Mewujudkan pengembangan proses pembelajaran yang inovatif, kreatif dan dinamis e. Mewujudkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional f. Mewujudkan prestasi akademik dan non akademik g. Mewujudkan pengembangan fasilitas pendidikan h. Mewujudkan fasilitas sekolah yang relevan, mutakhir dan berwawasan kedepan i. Mewujudkan manajemen berbasis sekolah (MBS) yang sinergis j. Mewujudkan penggalian sumber dana dan pengelolaan keuangan
k. Mewujudkan system penilaian yang berkelanjutan l. Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, aman dan nyaman m. Mewujudkan peserta didik yang memiliki kepedulian lingkungan 5. Sarana prasarana dan fasilitas Luas lahan SMP Islam Al Azhar memang tidak terlalu luas. Walaupun begitu, keterbatasan lahan ini tidak terlalu berpengaruh terhadap aktivitas belajar mengajar. Siswa di sekolah ini masih mempunyai tempat yang cukup untuk belajar sekaligus bermain. Sekolah ini memiliki sarana prasarana dan fasilitas yang sudah cukup lengkap. Adapun sarana prasarana dan fasilitas tersebut adalah sebagai berikut: 1. Laboratorium komputer 2. Laboratorium Sains IPA 3. Perpustakaan Perpustakaan SMP Islam Al Azhar Salatiga mempunyai koleksi buku yang cukup banyak dan komplit sehingga sangat menunjang proses belajar mengajar. Koleksi buku yang dimiliki meliputi buku pelajaran, pengetahuan umum, buku tentang keterampilan, agama, dan juga majalah. 4. Ruang musik / band 5. Musholla 6. Lapangan olah raga 7. Ruang kelas LCD dan speaker aktif 8. Ruang OSIS
9. Kantin Kantin terletak di dalam area sekolah dan menyediakn berbagai aneka makanan untuk para siswa . 10. Gedung 3 lantai 11. Ruang UKS 12. Jaringan internet (Hot Spot Area) 6. Kegiatan Ekstrakurikuler Selain kegiatan belajar mengajar di kelas, SMP Islam Al Azhar juga mengadakan berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan potensi yang dimiliki siswanya. Siswa bebas memilih kegiatan sesuai dengan keinginannya. Antusias siswa begitu tinggi untuk mengikuti berbagai kegiatan tambahan ini. Kegiatan ekstrakulikuler rutin dilaksanakan pada hari Sabtu. Pengampu kegiatan ekstrakulikuler adalah guru yang berkompeten atau tenaga dari luar yang mempunyai keahlian dalam bidang tersebut. Beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang diberikan kepada siswa: a. Qiro‟ah (seni baca Al-Qur‟an) b. Iqro‟ (metode seni baca Al-Qur‟an) c. English Conversation Club (ECC) d. Pramuka (wajib) e. Sepak bola f. Bulu tangkis g. Musik / band h. Pencak silat
i. Drum band j. Rebana / qosidah k. Menari 7. Pembiasaan (muatan imtaq) a. Ikrar (kegiatan apel pagi dan doa bersama yang di ikuti oleh seluruh siswa di lapangan sekolah) b. Sholat dhuha c. Sholat dhuhur berjama‟ah d. Mabit (malam bimbingan tauhid) e. Amaliah ramadhan f. Pesantren ramadhan g. Tahfidz Al-Qur‟an 8. Kurikulum Pembelajaran Sesuai dengan kebijakan dari Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar Jakarta, terdapat empat kurikulum yang di terapkan di SMP Islam Al Azhar Salatiga: a. Spiritual Pendidikan Yaitu menambahkan nilai-nilai islami pada setiap aspek kegiatan, baik di dalam maupun di luar kelas, sehingga nilai-nilai islami tertanam dan dihayati serta di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. b. Kurikulum Al Azhar Menerapkan
kurikulum
Al
Azhar
100%
pembelajaran agama islam, bahasa arab dan Al-Qur‟an.
yaitu
dengan
c. Kurikulum KTSP Kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP merupakan kurikulum yang dikembangkan oleh Al Azhar yang terdiri kurikulum nasional dan kurikulum Al Azhar. d. Outdoor Activity Yaitu system pembelajaran diluar kelas meliputi kegiatan ibadah, outbond dan fieldtrip. 9. Tenaga Pengajar Tenaga pengajar di SMP Islam Al Azhar Salatiga adalah lulusan S1 dan S2 kependidikan dan telah berpengalaman dibidangnya. B. Keadaan Pembelajaran Pendidikan Al-Qur‟an (PAQ) Kelas VIII di SMP Islam Al Azhar Salatiga 1. Strategi Pembelajaran Pendidikan Al-Qur‟an Kelas VIII Dalam Pencapaian Kompetensi Siswa di SMP Islam Al Azhar Salatiga Hasil penelitian mengenai strategi pembelajaran pendidikan AlQur‟an dapat dilihat dari hasil wawancara sebagai berikut: a. Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Pelaksanaan strategi pembelajaran yang dilakukan yaitu sesuai dengan panduan pembelajaran dan silabus mata pelajaran pendidikan Al-Qur‟an dari pusat yayasan Al Azhar Jakarta. Adapun model pembelajaran yang dipakai dapat diketahui dari hasil wawancara sebagai berikut:
“model pembelajaran yang saya terapkan yaitu menggunakan pembelajaran aktif (actif learning). Dengan model seperti ini, siswa bisa belajar dengan senang, tanpa beban dan juga berkesan sehingga apa yang dipelajari lebih mudah untuk diterima dan direkam dalam pikirannya. Model pembelajaran di kelas saya sebisa mungkin untuk melibatkan siswa dan juga memancing mereka agar aktif dalam pembelajaran. Contohnya saja dalam materi tajwid, saya menjelaskan dan mempraktikkan cara membacanya maka siswa akan sangat faham tentang bacaan-bacaan tajwid tersebut. Contoh lain yaitu ketika saya menerangkan tentang makna dari Al-Qur’an, cara saya dalam menyampaikan materi yaitu dengan memberikan penjelasan dan mengaitkan pemjelasan tersebut dengan fenomena yang terjadi saat ini. Dengan cara seperti ini siswa akan mudah memahami dan ketika siswa faham, maka siswa akan aktif dalam kegiatan pembelajarannya“ (wawancara dengan pak Anwar di depan ruang guru SMP Islam Al Azhar, Selasa 18 Juni 2013 pukul 08.30). Dari wawancara tersebut diketahui bahwa model pembelajaran yang digunakan yaitu pembelajaran yang menjadikan siswa aktif dan mampu menarik perhatian siswa. Setelah seorang siswa memimpin doa, guru membuka pelajaran dengan bertanya kabar kepada siswa. Guru tidak secara langsung menjelaskan bahwa hari ini kan belajar tentang makna Al-Qur„an. Guru bercerita tentang proses terjadinya hari kiamat. Kemudian guru menunjuk salah satu siswa untuk bercerita hal serupa tentang hari kiamat. “Selain itu ada kegiatan apel pagi (ikrar). Kegiatan pagi ini merupakan program rutin yang dilakukan setiap hari. Ikrar dimulai jam 06.50 sampai jam 07.15 pagi. Para siwa berkumpul untuk membaca doa, membaca asmaul husna, ikrar dan doa harian. Kegiatan ini dipimpin oleh siswa sendiri secara bergantian. Pembacaan ikrar
dan doa di lafalkan dalam berbagai bahasa yakni bahasa Indonesia, Jawa dan juga Inggris. Setelah selesai siswa masuk ke dalam kelas dan memulai pembelajaran. Setelah masuk di dalam kelas siswa mengaji dan disimak langsung oleh guru. Kegiatan ini berlangsung sampai sekitar setengah jam. Selain itu di SMP Islam Al Azhar Salatiga juga melakukan kegiatan rutin berupa sholat dzuha dan sholat dhuhur berjamaah. Kegiatan pembiasaan ini sangat mendidik dan membekali siswa dalam pembelajaran pendidikan Al-Qur’an“ (wawancara dengan pak Anwar di depan ruang guru SMP Islam Al Azhar,Selasa 18 Juni 2013 pukul 08.30). Dari
paparan
wawancara
tersebut
dapat
diketahui
model
pembelajaran dan strategi yang dipakai oleh guru pendidikan Al-Qur„an pada prinsipnya yaitu menggunakan metode ceramah dan praktek, hal ini dilaksanakan untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, nyaman namun tetap mengena bagi siswa. Adapun dalam prakteknya di lapangan
tergantung
wawasan
dan
kreatifitas
guru
dalam
menyampaikan materi. b. Media, alat dan sumber ajar Guru di SMP Islam Al Azhar Salatiga menggunakan berbagai macam media, alat peraga dan sumber ajar dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan wawancara, diketahui media dan alat peraga yang digunakan adalah: “Sekolah ini sudah memiliki media dan alat ajar yang cukup lengkap untuk menunjang proses belajar mengajar. Media dan alat yang ada antara LCD, alat peraga BTA, Buku Pendidikan Al Qur'an Kelas VIII YPI Al Azhar, serta buku tafsir Al Azhar, untuk melengkapi materi yang sudah ada jasa internet juga digunakan.sebagai bahan
pelengkap keadaan lingkungan juga turut mempengaruhi berjalannya proses pembelajaran“ (wawancara dengan pak Anwar di depan ruang guru SMP Islam Al Azhar,Selasa 18 Juni 2013 pukul 08.30). Dari hasil wawancara tersebut, maka dapat diketahui media, alat dan sumber ajar yang digunakan oleh guru-guru adalah LCD, buku, internet, lingkungan sekitar. 2.
Tingkat Pencapaian Tujuan Dalam Pembelajaran Pendidikan AlQur‟an Kelas VIII di SMP Islam Al Azhar Salatiga Hasil penelitian tentang tingkat pencapaian tujuan dalam pembelajaran pendidikan Al-Qur‟an kelas VIII di SMP Islam Al Azhar Salatiga, yang peneliti dapatkan dari proses wawancara dan juga observasi. a. Evaluasi Menurut
hasil
wawancara,
pelaksanaan
evaluasi
pembelajaran pendidikan Al-Qur‟an kelas VIII di SMP Islam Al Azhar Salatiga adalah sebagai berikut: “Evaluasi pembelajaran yang dilakukan ada beberapa jenis. Ada ujian akhir semester, kenaikan kelas dan juga evaluasi harian. Dalam pengambilan nilai mempertimbangkan tiga aspek yakni kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk teknis evaluasi tergantung guru yag menjalankan. Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan berbagai cara. Tidak hanya test tertulis tetapi juga melalui lesan atau pengamatan. Terkadang evaluasi dilakukan dengancara santai sehingga anak tidak merasa takut. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan anak“ (wawancara dengan pak Anwar di depan ruang guru SMP Islam Al Azhar, Selasa 18 Juni 2013 pukul 08.30).
Bagi siswa yang belum memenuhi standar kelulusan maka akan diberikan perlakuan khusus agar mereka mampu mencapai standar
kelulusan
tersebut.
Hal
yang
dilakukan
adalah
pendampingan khusus oleh guru dan pembentukan jam tambahan (remidial teching) diluar jam pelajaran. Kegiatan ini biasa dilakukan oleh guru setelah jam pulang sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamamatan maka diketahui pelaksanaan evaluasi pembelajaran dilakukan untuk mengetahui perkembangan belajar siswa dan tingkat pencapaian tujuan dalam pembelajaran pendidikan Al-Qur„an. Jenis evaluasi yang dilakukan pada umumnya tes tertulis, lesan dan juga praktek yang dilakukan ketika dan sesudah proses belajar. Adapun cara untuk
melakukan
evaluasi
diserahkan
oleh
guru.
Dalam
pengambilan nilai guru tidak hanya mengedepankan sisi kognitif tetapi juga memperhatikan aspek afektif dan psikomotorik. Penilain dengan cara tersebut lebih memenuhi rasa keadilan dan penghargaan terhadap hasil belajar siswa. b. Sanksi Dalam proses kegiatan belajar mengajar ataupun aktivitas di lingkungan sekolah, anak terkadang melakukan pelanggaran aturan. Menurut hasil wawancara terkait sanksi yang diberikan kepada anak yang melakukan pelanggaran di dapat hasil seperti berikut: “Di setiap kelas terdapat tata tertib kelas. Tata tertib itu merupakan kebijakan sekolah yang harus diikuti dan dilaksanakan
oleh semua siswa yang berada di dalam kelas.dari adanya tete tertib kelas tersebut diharapkan para siswa akan lebih paham dan bertanggung jawab untuk melaksanakn aturan-aturan yang telah di buat oleh pihak sekolah. Sebenarnya di dalam konsep pendidikan, tidak ada siswa yang nakal atau bodoh. Kalaupun ada siswa yang melakukan pelanggaran maka tindakan yang diberikan kepada siswa itu tidak tepat jika disebut sanksi. Yang lebih tepat adalah timbal balik dan bentuk tanggung jawab anak atas kelakuan yang dilakukannya. Pada intinya harus mendidik. Sebagai contohnya jika seorang siswa berbicara sendiri ketika proses pembelajaran berlangsung maka guru meminta siswa untuk keluar kelas berbicara di luar kelas dan setelah siswa tersebut puas berbicara di luar kelas baru guru mempersilahkan siswa untuk masuk mengikuti kegiatan belajar kembali, selain itu kalaupun ada siswa melakukan pelanggaran maka kita sebagai guru mengarahkan dan memintanya untuk melakukan suatu tindakan sebagai bentuk tanggung jawab atas pelanggarannya itu“ (wawancara dengan pak Anwar di depan ruang guru SMP Islam Al Azhar, Selasa 18 Juni 2013 pukul 08.30). Peneliti juga melakukan observasi ke dalam kelas-kelas. Peneliti menjumpai tata tertib yang telah ditetapkan oleh sekolah adalah: 1. Masuk sekolah a. Murid harus datang di sekolah selambat-lambatnya 10 menit sebelum pelajaran dimulai b. Menaruh tas dan alat tulis lainnya di dalam laci meja masing-masing kemudian keluar kelas c. Murid yang mendapat tugas/piket harus datang lebih awal
d. Murid yang sering datang terlambat harus diberi teguran e. Murid yang tidak masuk dengan alasan tertentu harus memberi tahu sebelumnya atau sesudahnya, secara lisan atau tulisan f. Guru tidak boleh terlambat atau tanpa izin 2. Masuk kelas a. Murid berbaris di depan kelas ketika bel berbunyi b. Ketua kelas menyiapkan barisan c. Murid masuk kelas satu persatu dengan tertib dan duduk ditempatnya masing-masing d. Guru memeriksa kerapian, kebersihan dan kesehatan murid satu persatu mulai dari kuku, kerapian rambut, dan kebersihan pakaian 3. Di dalam kelas a. Berdoa bersama dipimpin oleh seorang murid b. Memberi salam kepada guru dan pelajaran dimulai c. Guru memanggil murid yang tidak masuk dan ditulis di papan absen serta alasan atau keterangan mengapa tidak masuk d. Pada saat pelajaran berlangsung murid harus tetap tertib, tidak boleh ribut, bercanda atau melakukan kegiatan lain yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran e. Murid tidak boleh meninggalkan kelas tanpa alasan tertentu
f. Guru juga tidak diperkenankan meninggalkan kelas ketika pelajaran
berlangsung,
walaupun
murid
sedang
mengerjakan tugas 4. Waktu istirahat a. Pada saat bel berbunyi murid keluar dengan tertib b. Guru keluar kelas setelah semua murid keluar c. Murid tidak boleh berada di dalam kelas ketika istirahat d. Selama istirahat, murid tidak diperkenankan meninggalkan sekolah tanpa izin e. Pada saat bel berbunyi (setelah istirahat) murid masuk kelas dengan tertib dan tenang di tempatnya masing-masing f. Sebaiknya guru sudah berada dikelas terlebih dahulu menjelang bel masuk 5. Waktu pulang a. Ketika bel pulang, pelajaran berakhir, ditutup dengan berdoa dan salam kepada guru b. Guru memberikan nasehat-nasehat, meninggalkan tentang tugas-tugas pekerjaan rumah dan sebagainya c. Murid keluar kelas dengan tertib Berdasarkan paparan di atas dapat diketahui bahwa sanksi atas pelanggaran yang dilakukan oleh siswa bersifat mendidik, mengajarkan tanggung jawab dan kejujuran. Bahkan sanksi tersebut tidak hanya ditujukan kepada siswa akan tetapi kepada guru juga diberikan peraturan. Hal ini ditujukan agar siswa tidak merasa
dipermainkan oleh adanya tata tertib yang ada. Sanksi tidak boleh bersifat fisik karena bisa memberikan efek negatif pada siswa dan mematahkan semangat untuk mengaktualisasikan diri. c. Peran guru Menurut
hasil
wawancara,
peran
guru
dalam
proses
pembelajaran pendidikan Al-Qur‟an di SMP Islam Al Azhar Salatiga adalah: “Guru mempunyai peran sebagai pendidik. Guru tidak hanya sebagai sumber ilmu yang memberikan ilmu kepada siswa. Selain itu guru juga harus menjadi pembimbing, motivator dan juga pemberi teladan bagi siwa. Guru berperan sebagai fasilitator bagi siswa untuk mengembangkan
bakat
dan
potensi
yang
dimilikinya
serta
mengarahkan anak menuju keberhasilan. Seorang anak sudah mempunyai bangunan pengetahuan. Tinggal guru membantu untuk menegakkan bangunan tersebut“ (wawancara dengan Bapak Kepala Sekolah di ruang perpustakaan, Selasa 25 Juni 2013 pukul 08.30). Dalam proses pembelajaran guru membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Guru akan mendekati siswa dan menanyakan kesulitan dialami. Jika ada yang bergurau sendiri guru tidak langsung memarahi namun mendekati atau memanggil namanya dengan kata-kata yang berkesan baginya. Dari hasil wawancara dan pengamatan maka dapat disimpulkan peran guru dalam proses pembelajaran pendidikan Al-Qur„an tidak hanya sebagai pengajar. Lebih dari itu, guru berperan sebagai fasilitator, motivator, pendidik dan orang tua yang mempunyai kewajiban untuk mendidik, membimbing, mendorong dan mengarahkan siswa sesuai
dengan potensi yang dimiliknya dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang terdapat dalam Al-Qur„an.
BAB IV Pembahasan
A. Strategi Pembelajaran Pendidikan Al-Qur‟an di SMP Islam Al Azhar Salatiga Dalam dunia pendidikan, strategi pembelajaran diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. (Thohir, 2011). Tujuan dari dilaksanakannya strategi pembelajaran pendidikan AlQur„an di SMP Islam Al Azhar Salatiga adalah untuk mewujudkan hasil pembelajaran yang maksimal dan memuaskan. Tujuan tersebut mengarah pada kemampuan potensi siswa. SMP Islam Al Azhar Salatiga berusaha untuk mencetak generasi cerdas, religius, dan berakhlakul karimah. Sebagai lembaga pendidikan Islam, SMP Islam Al Azhar Salatiga selain melahirkan generasi yang cerdas juga berkewajiban untuk mempersiapkan generasi Islami yang religius dan berakhlakul karimah.
Strategi pembelajaran yang dilaksanakan di SMP Islam Al Azhar Salatiga menekankan proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.
Dalam hal ini materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru untuk mengatakan atau menjelaskan fakta-fakta, gagasan-gagasan dan informasiinformasi penting lainnya kepada para siswa. Langkah-langkah guru pendidikan Al-Qur‟an dalam menyampaikan materi adalah sebagai berikut:
1.
Persiapan a. Mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang pasif. b. Membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar. c. Merangsang dan menggugah rasa ingin tahu siswa. d. Menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka.
2. Penyajian Dalam hal ini yang dilakukan guru adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa. Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini diantaranya adalah penggunaan bahasa, intonasi suara, menjaga kontak mata dengan siswa, dan penggunaan kalimat atau bahasa yang lucu agar kelas tetap hidup dan segar. 3. Korelasi Pada tahap ini guru menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. Langkah korelasi dilakukan tiada lain untuk memberikan makna terhadap materi pelajaran, baik makna untuk memperbaiki struktur
pengetahuan yang telah dimilikinya, maupun makna untuk meningkatkan kualitas kemampuan berpikir dan kemampuan motorik siswa. 4. Menyimpulkan Kegiatan ini merupakan inti dari materi pelajaran yang telah disajikan. Yaitu
memberikan keyakinan kepada siswa tentang kebenaran suatu
paparan. Dengan demikian, siswa tidak merasa ragu lagi akan penjelasan guru. 5. Mengaplikasikan Langkah ini dilaksanakan untuk menilai dan mengukur kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan guru. Tehnik yang biasa dilakukan guru pada kegiatan aplikasi ini diantaranya: a. Membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah disajikan b. Memberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajikan. Sesuai dengan langkah-langkah di atas dapat diketahui bahwa strategi yang digunakan oleh guru PAQ adalah strategi pembelajaran ekspositori. Dimana Keunggulan dari strategi pembelajaran ekspositori adalah: a. Guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa mneguasai bahan pelajaran yang disampikan. b. Merupakan strategi pembelajaran yang sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki belajar sangat terbatas.
1. Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Model pembelajaran yang diselenggarakan di SMP Islam Al Azhar Salatiga pada dasarnya berusaha untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Model yang dipakai dalam pembelajaran pendidikan AlQur‟an adalah Active Learning. Walaupun dalam pelaksanaannya tetap mengacu pada silabus dan buku Panduan dari yayasan Al Azahar pusat Jakarta. Strategi pembelajaran yang dilaksanakan menciptakan suasana yang ceria dan menyenangkan. Dengan demikian siswa tidak akan merasa takut dan tertekan. Ketika siswa merasa nyaman maka siswa akan terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan mudah untuk menerima materi pelajaran. Strategi pembelajaran yang dipakai di SMP Islam Al Azhar Salatiga diantaranya adalah active learning. Active learning merupakan
sebuah
strategi yang bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa/anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran. Strategi pembelajaran tersebut mampu menciptakan suasana humanis bagi siswa dan mampu menarik partisipasi siswa. Suasana itu dibangun sejak awal mulai pembelajaran. Sebelum pembelajaran dimulai, semua
siswa dikumpulkan di lapanagan sekolah untuk mengikutu kegiatan ikrar. Ikrar yaitu kegiatan doa bersama dengan menggunakan tiga bahasa yang dipimpin secara bergantian oleh siswa. Dalam kegiatan ikrar ini, akan memberikan bekal ke siswa untuk masuk ke kelas memulai kegiatan belajar mengajar. Partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan ikrar menunjukkan siswa bukanlah sekadar objek pendidikan yang menerima ilmu dari guru. Ia mampu menjadi subjek pendidikan yang merdeka. 2. Media, alat dan sumber ajar Media yang digunakan dalam pembelajaran berupa media elektronik (LCD) maupun cetak seperti buku, flash card, gambar berwarna. Alat ajar antara lain berupa alat peraga kislaman. Adapun sumber ajar berasal dari buku, internet, dan lingkungan. Media merupakan salah satu hal yang bisa mendukung pencapaian tujuan pendidikan. Media yang digunakan berupa media elektronik yakni LCD untuk melihat film, gambar, atau presentasi materi pelajaran. Alat ajar buku pendidikan Al- Qur'an kelas VIII YPI Al Azhar dan tafsir Al-Qur‟an. Alat peraga BTA memberikan kemudahan bagi guru untuk menyampaikan materi ajar. Siswa bisa praktek secara langsung sehingga lebih berbekas dalam ingatannya. Penggunaan media dan alat ajar sesuai dengan karakter siswa lebih mudah difahami. Sumber ajar yang dipakai meliputi buku, internet, dan lingkungan. Buku pendidikan Al Qur'an kelas VIII YPI Al Azhar menjadi sumber ajar yang utama. Internet membantu guru memberikan bahan ajar yang sesuai dengan perkembangan zaman dan lebih menarik. Sumber ajar lain yang
tidak kalah penting adalah lingkungan. Lingkungan sangat baik menjadi sumber ajar karena memberi pengalaman secara langsung kepada siswa. Lingkungan merupakan sumber ajar yang bersifat konkret. Siswa bisa langsung mengamati dan berinteraksi. Hal ini akan memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Kegiatan pembelajaran juga sering digunakan oleh guru dilapangan dan di masjid sekolah, hal ini bertujuan agar siswa tidak bosan dan jenuh dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam pembelajaran pendidikan AlQur‟an banyak materi tentang hafalan, dalam kegiatan pembelajaran hafalan guru sering menggunakan masjid sekolah untuk setoran hafalan. Dengan menggunakan masjid sebagai pengganti ruangan kelas untuk hafalan, para siswa lebih merasa nyaman dan leluasa dalam menghafal karena tidak terganggu oleh siswa yang lain. B. Tingkat Pencapaian Tujuan Dalam Pembelajaran Pendidikan Al-Qur‟an di SMP Islam Al Azhar Salatiga 1. Evaluasi Evaluasi pembelajaran dilaksanakan ketika proses pembelajaran berlangsung ataupun setelah selesai. Evaluasi dalam bentuk tertulis, lesan maupun praktek. Dalam pengambilan penilaian memperhatikan aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Evaluasi merupakan salah satu cara untuk mengukur keberhasilan pembelajaran. Sistem evaluasi dan pengambilan nilai dilakukan ketika proses belajar sedang berlangsung atau setelah pembelajaran. Hal ini berimplikasi dalam penilaian tidak hanya mengutamakan aspek kognitif
tetapi juga afektif dan psikomotorik. Penilaian tersebut lebih adil bagi siswa karena kecerdasan anak berbeda-beda. Penilaian aspek kognitif dilakukan dengan test tertulis maupun lesan, psikomotorik dengan melihat partisipasi dan keaktifan siswa dalam proses belajar, dan afektif melalui pengamatan guru sehari-hari, baik dari sikap keseharian siswa maupun cara berpakaian siswa. Siswa yang belum mencapai hasil belajar yang bagus atau belum memenuhi KKM maka akan diberikan bantuan oleh sekolah. Bantuan itu berupa pendampingan secara intensif dari guru dan pembentukan jam tambahan (remidial teching) di luar jam pelajaran. Kegiatan ini biasa dilakukan oleh guru setelah jam pulang sekolah. Melalui sistem evaluasi secara ini, hasil yang diperoleh siswa dalam pembelajaran pendidikan Al-Qur‟an mengalami peningkatan yang sangat memuaskan. Hal ini di lihat dari nilai siswa yang semula di bawah KKM bisa berubah sesuai dengan nilai KKM bahkan dapat melebihi nilai KKM yang telah di tetapkan. Nilai KKM dalam pelajaran pendidikan Al-Qur‟an yaitu 7,1 2. Sanksi Pelanggaaran dan kesalahan pasti dilakukan oleh siswa. Di SMP Islam Al Azhar Salatiga, siswa yang melakukan kesalahan diminta untuk melakukan sebuah tindakan sebagai wujud pertanggungjawaban atas apa yang telah ia lakukan. Dan hal itu bukanlah merupakan sebuah sanksi yang diberikan oleh guru kepada siswa. Kalaupun harus memberikan sanksi, maka sanksi yang diberikan bukanlah sanksi yang akan memberi luka
psikologis maupun fisik bagi siswa. Sanksi seperti itu justru akan mematikan semangat dan keberanian siswa untuk berkembang. Contoh tindakan yang dilakukan siswa yang bergurau ketika sedang mengikuti proses pembelajaran adalah siswa tersebut disuruh keluar untuk bergurau di luar kelas, setelah siswa itu puas bergurau di luar kelas baru dipersilahkan
oleh
guru
untuk
masuk
kelas
mengikuti
proses
pembelajaran. Sanksi seperti itu justru akan memberikan nilai positif kepada siswa. Siswa akan terlatih untuk bertanggung jawab dan bersikap jujur. Selain dengan cara itu, yang dilakukan oleh guru adalah memberikan pujian kepada siswa yang bermain sendiri ketika belajar. Cara ini ternyata efektif untuk mengembalikan suasana menjadi kondusif. Ternyata siswa akan kembali tenang ketika ia mendapat perhatian dari guru. Dalam pembelajaran pendidikan Al-Qur‟an di SMP Islam Al Azhar Salatiga, masih terdapat beberapa siswa yang belum bisa mematuhi aturanaturan yang telah ditetapkan oleh guru. Hal ini terlihat dari masih adanya siswa yang belum bisa memenuhi hafalan Al-Qur‟annya, padahal hafalan ini merupakan hafalan wajib yang harus dipenuhi oleh siswa. Saat terjadi kasus seperti ini, guru secara langsung memberikan peringatan kepada siswa agar siswa tersebut segara memenuhi kekurangannya dalam hafalan. Apabila siswa tersebut tidak segera mendatangi guru untuk melunasi hafalannya maka yang dilakukan oleh guru adalah memasang nama-nama siswa yang belum lunas hafalan di depan kelas. Dan apabila dengan cara seperti ini siswa tetap belum bisa memenuhinya maka dengan cara berat
hati guru mengumumkan nama-nama siswa tersebut saat kegiatan apel pagi (ikrar). Dengan cara seperti ini diharapkan para siswa bisa disiplin dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Karena semua tugas yang telah diberikan oleh guru merupakan sebuah kewajiban yang harus dipenuhi oleh siswa. 3. Peran Guru Pendidikan Al-Qur„an Di SMP Islam Al Azhar Salatiga, guru berperan sebagai: a. Pendidik Guru sebagai pendidik berarti guru tidak hanya bertugas untuk mentransfer ilmu yang ia miliki kepada siswa tetapi juga mendidik siswa menjadi manusia yang berakhlak mulia. Guru memberikan teladan yang baik kepada siswa dalam kehidupan sehari-hari, baik berupa tutur kata maupun tingkah laku sesuai dengan apa yang diajarkan di dalam Al-Qur‟an. b. Pembimbing Guru sebagai pembimbing berarti guru memberikan arahan kepada siswa dalam proses belajar mengajar. Ia mampu menggali dan menjelajahi
kemampuan
siswa.
Menemukan
keunggulan
dan
kelemahan siswa. c. Motivator Guru sebagai motivator berarti guru mampu memberi dorongan dan membangkitkan
semangat
siswa
dalam
belajar.
Ketika
siswa
mengalami kesulitan belajar, ia tidak akan mengatakan bahwa siswa itu
bodoh. Namun ia akan dengan sabar memberikan motivasi kepada siswa tersebut. Setiap kata yang terucap tidak menjatuhkan siswa. d. Fasilitator Guru sebagai fasilitator yakni menunjukkan jalan keluar jika ada hambatan dalam proses berpikir siswa. Guru menjadi sosok yang berpengaruh untuk mengantar kesuksesan siswa.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. strategi pembelajaran pendidikan Al-Qur‟an kelas VIII dalam pencapaian kompetensi siswa di SMP Islama Al Azhar Salatiga: a.
Dilakukan secara terstruktur dengan mengacu pada silabus dan buku pegangan yang telah diberikan oleh induk yayasan Al Azhar di Jakarta.
b. Dalam melaksanakan strategi pembelajaran, metode yang sering digunakan yaitu metode ceramah. c. Pembelajaran di luar kelas sering dilakukan oleh guru dengan tujuan menghilangkan rasa jenuh dan bosan yang dialami oleh siswanya. d. Media yang digunakan yaitu buku pegangan guru dan power point yang di tampilkan lewat LCD. e. KKM dalam mata pelajaran pendidikan Al-Qur‟an yaitu 7,1 (tujuh koma satu). f. Strategi yang dilakukan guru apabila ada siswa yang nilainya di bawah KKM yaitu dengan melaksanakan remedial teaching (jam tambahan) diluar jam pelajaran. 2. Tingkat pencapaian tujuan dalam pembelajaran pendidikan Al-Qur‟an di SMP Islam Al Azhar Salatiga adalah sebagai berikut: a. Untuk mencapai tingkat tujuan pembelajaran dilakukuan proses evaluasi yang dilakukan secara periodik. Yaitu, ujian akhir semester, kenaikan kelas dan juga evaluasi harian.
b. Untuk mengetahui tingkat perkembangan anak dan dalam pengambilan nilai dipertimbangkan tiga aspek yakni kognitif, afektif dan psikomotorik. c. Untuk teknis evaluasi tergantung guru yag menjalankan. d. Evaluasi pembelajaran dilakukan ketika pembelajaran ataupun sesudah pembelajaran. e. Evaluasi dilakukan secara tertulis maupun lesan. f. Penilaian dalam proses evaluasi tidak hanya tertulis, tetapi juga dengan praktek. B. Saran Dari hasil penelitian, maka penulis akan menyampaikan saran-saran sebagai sumbangan pemikiran penulis dengan harapan ada manfaatnya yang dapat digunakan untuk lebih meningkatkan pembelajaran pendidikan AlQur‟an di SMP Islam Al Azhar Salatiga. 1. Kepada Yayasan Untuk lebih memudahkan pelaksanaan pembelajaran pendidikan AlQur‟an, maka sebagai pengurus yayasan harus lebih memperhatikan sarana penunjang pelaksanaan pembelajaran pendidikan Al Qur‟an. 2. Kepada Kepala Sekolah Perlu disampaikan kepada guru agar selalu memberikan dorongan untuk mengadakan kegiatan yang dapat menunjang proses pembelajaran siswa yang sifatnya merangsang minat siswa.
3. Kepada Guru Mata Pelajaran Pendidikan Al-Qur‟an a. Dalam penggunaan metode pembelajaran pendidikan Al-Qur‟an hendaknya lebih bervariasi dan mampu memahami kemampuan serta kondisi siswa, karena hal tersebut akan membawa siswa ikut aktif dan ada respon yang lebih. b. Pembuatan dan penggunaan media, media sederhana yang telah dipersiapkan akan sangat bermanfaat dalam pembelajaran pendidikan Al-Qur‟an, karena dengan media dapat menarik minat siswa, meningkatkan pengertian siswa dan memudahkan siswa dalam menafsirkan kata. c. Guru perlu menyusun materi sendiri dengan cara menerangkan dari buku lain sehingga materi yang ditetapkan di sekolah ini benar-benar sesuai dengan kemampuan siswa dan media yang tersedia. 4. Kepada Seluruh Siswa Kelas VIII SMP Islam Al Azhar Salatiga a. Memperhatikan dengan sungguh-sungguh terhadap pelajaran yang sedang berlangsung. b. Belajar secara kontinue (rutin) dan tidak segan-segan untuk bertanya serta jangan belajar bila ada ujian saja. c. Senantiasa membiasakan diri untuk membaca dan memahami AlQur‟an.
DAFTAR PUSTAKA
Al Lahim, Khalid Abdul Karim. 2010. 10 Resep Menyelami Makna Al-Qur’an. Solo: Insan Kamil. Abdul Shomad, Bukhori. 2010. Etika Qur’ani. Yogyakarta: Pijar Cendekia. Abdurrahman Abdul Khaliq, Raghib As Sirjani. 2012. Cara cerdas hafal AlQur’an. Solo: Aqwam. Al-Zuhaili, Wahbah. 1996. Alqur’an dan Paradigma Peradaban. Yogyakarta: Dinamika. Ar-Ramli, Muhammad Syauman. 2007. Air Mata Pembaca Al-Qur’an. Solo: Aqwam. Ash Shiddieqy, Hasbi. 1993. Ilmu-ilmu Al-Qur’an. Jakarta: bulan bintang. Azwar, Syaifudin. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Daradjat, Zakiah.2001. Metode Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hidayatullah, Furqon. 2010. Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka. Marimba. 1989. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Al-Ma‟arif. Moleong, Lexy M. A. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muhaimin. 2004. Paradigm pendidikan islam. Bandung: remaja rosdakarya. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Nur, Muhammad Abdul Hafizh. 2000. Mendidik Anak Bersama Rasulullah, Bandung: Al Bayan. Quthan, Mana‟ul. 1994. Pembahasan Ilmu Al Qur’an 2. Jakarta: Rineka Cipta Ramayulis, 2005. Metodologi pendidikan agama islam. Jakarta: Kalam Mulia. Riyadh, Sa‟ad. 2007. Mendidik Anak Cinta Al-Qur’an. : Solo: Insan Kamil. Roestiyah, N. K. 1989. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group. Shihab, Quraish. 1994. Membumikan Al-Qur’an. Bandung: Mizan. Silberman, Mel. 2009. Active Learning. Yogyakarta: Insan Madani. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 1991. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Dan R&D, Bandung : CV. Alfabeta. Surakhmad, Winarno. 1990. Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar, Dasar dan Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung: Tarsito. Thohir,
Muhammad.
2011.
Desain
Strategi
Pembelajaran.
(Online),
(http://blog.sunan-ampel.ac.id/muhammadthohir/2011/12/19/desainstrategi-pembelajaran, diakses pada 30 Jui 2013) Yunus, Mahmud. 1978. Pendidikan dan Pengajaran Islam. Jakarta: Hilda Karya Agung. http://id.wikipedia.org/wiki/Strategi http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-pembelajaran-menurut-para.html
LAMPIRAN LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara Strategi Pembelajaran Pendidikan Al-Qur‟an VIII di Sekolah Menengah Pertama Islam Al Azhar Salatiga Tahun Pelajaran 2012/2013 Responden Hari/tanggal Tempat Waktu
: : : :
1. Pertanyaan Untuk Kepala Sekolah a. Mohon dijelaskan sejarah berdiri dan perkembangan SMP Islam Al Azhar dari awal sampai sekarang ! b. Bagaimana tanggapan bapak mengenai strategi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran yang diterapkan oleh guru PAQ ? c. Apa kebijakan yang bapak terapkan untuk mengembangkan potensi guru-guru di SMP Islam Al Azhar Salatiga ? d. Apa saja yang biasanya menjadi kendala dalam kegiatan belajar mengajar oleh guru-guru di SMP Islam Al Azhar Salatiga, khususnya guru PAQ ? 2. Pertanyaan Untuk Guru Mata Pelajaran Pendidikan Al-Qur‟an (PAQ) a. Bagaimana latar belakang sejarah pendidikan Bapak ? b. Bagaimana Bapak menerapkan strategi pembelajaran PAQ dari awal sampai akhir untuk mencapai keberhasilan peserta didik ? c. Apa yang menjadi problem bapak dalam menerapkan strategi pembelajaran PAQ ? d. Bagaimana bapak menerapkan evaluasi pembelajaran PAQ di SMP Islam Al Azhar Salatiga ? e. Kendala apa yang Bapak hadapi ketika menerapkan evaluasi pembelajaran PAQ ? f. Upaya apa yang saat ini bapak lakukan untuk meminimalisir problem yang dihadapi ?
Lampiran 2 Hasil Wawancara Responden Hari/tanggal Tempat Waktu
: Guru Pendidikan Al-Qur‟an : Selasa/ 18 Juni 2013 : Depan Kantor Guru : 08.30 – 10.00
Daftar Pertanyaan : 1. Bagaimana Bapak menerapkan strategi pembelajaran PAQ dari awal sampai akhir untuk mencapai keberhasilan peserta didik ? model pembelajaran yang saya terapkan yaitu menggunakan PAIKEM dan pembelajaran aktif (actif learning). Dengan model seperti ini, siswa bisa belajar dengan senang, tanpa beban dan juga berkesan sehingga apa yang dipelajari lebih mudah untuk diterima dan direkam dalam pikirannya. Model pembelajaran di kelas saya sebisa mungkin untuk melibatkan siswa dan juga memancing mereka agar aktif dalam pembelajaran. Contohnya saja dalam materi tajwid, saya menjelaskan dan mempraktikkan cara membacanya maka siswa akan sangat faham tentang bacaan-bacaan tajwid tersebut. Contoh lain yaitu ketika saya menerangkan tentang makna dari Al-Qur’an, cara saya dalam menyampaikan materi yaitu dengan memberikan penjelasan dan mengaitkan pemjelasan tersebut dengan fenomena yang terjadi saat ini. Dengan cara seperti ini siswa akan mudah memahami dan ketika siswa faham, maka siswa akan aktif dalam kegiatan pembelajarannya. 2. Apa yang menjadi problem bapak dalam menerapkan strategi pembelajaran PAQ ? Problem dalam menerapkan strategi pembelajaran yaitu masih banyak siswa yang berbicara sendiri ketika proses pembelajaran berlangsung. Problem yang lain yaitu masih adanya siswa yang melakukan pelanggaran dalam proses kegiatan belajar mengajar. Seperti tidak membawa buku, tidak mengikuti perintah dan ucapan guru serta tanggapan yang kurang baik dari siswa saat guru sedang menerangkan pelajaran. 3. Bagaimana bapak menerapkan evaluasi pembelajaran PAQ di SMP Islam Al Azhar Salatiga ? Evaluasi pembelajaran yang saya terapkan ada beberapa jenis. Yaitu ujian semester, kenaikan kelas dan juga evaluasi/ulangan harian. Dalam pengambilan nilai mempertimbangkan tiga aspek yakni kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk teknis evaluasi tergantung guru yang
menjalankan. Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan berbagai cara. Tidak hanya test tertulis tetapi juga melalui lesan atau pengamatan. Terkadang evaluasi dilakukan dengancara santai sehingga anak tidak merasa takut. 4. Kendala apa yang Bapak hadapi ketika menerapkan evaluasi pembelajaran PAQ ? Kendala ketika menerapkan evaluasi pembelajaran yaitu siswa masih belum faham akan evaluasi itu sendiri, hal ini mengakibatkan siswa malas mengikuti kegiatan evaluasi dan menganggap tidak penting akan adanya evaluasi pembelajaran yang diberikan oleh guru. 5. Upaya apa yang saat ini bapak lakukan untuk meminimalisir problem yang dihadapi ? Untuk meminimalisir problem yang dihadapi dalam hal stratgi pembelajaran, saya menerapkan dan memberikan peraturan yang bisa memahamkan siswa dan mendidik siswa untuk bisa tertib dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan dalam hal evaluasi, yang saya lakukan adalah memberikan pemahaman dan penjelasan kepada siswa akan pentingnya kegiatan evaluasi pembelajaran.
Lampiran 3 Hasil Wawancara Responden Hari/tanggal Tempat Waktu
: Kepala Sekolah : Selasa/ 25 Juni 2013 : Perpustakaan Sekolah : 08.30 – 09.30
Daftar Pertanyaan : 1. Mohon dijelaskan sejarah berdiri dan perkembangan SMP Islam Al Azhar dari awal sampai sekarang ! SMP Islam Al Azhar didirikan pada tahun 2004 atas kerjasama Yayasan Pesantren Luhur (YPL) Salatiga dengan Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar Jakarta dengan siswa angkatan tahun pertama berjumlah 28 siswa dan Alhamdulillah sekarang sudah mencapai 242 siswa. Pada tahun pertama yaitu awal mula berdiri, pembelajaran SMP masih gabung menjadi satu di SD Al Azhar karena saat itu masih satu lokal, setelah masuk tahun ke dua baru menempati gedung SMP. Berbicara masalah perkembangan, bisa di bilang sangat bagus dan berkembang pesat karena dari mulai gedung sampai sarana pembelajaran sudah dimiliki sehingga proses pembelajaran bisa berjalan dengan lancar yang pada akhirnya menjadikan SMP Al Azhar ini berkembang dengan baik. 2. Bagaimana tanggapan bapak mengenai strategi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran yang diterapkan oleh guru PAQ ? Untuk strategi pembelajaran dan evaluasi yang saya lihat sampai saat ini bisa di bilang sangat baik dan sesuai dengan prosedur pembalajaran yang ada, karena dari strategi dan evaluasi yang telah diterapkan Alhamdulillah hasil yang ada sudah sangat memuaskan. 3. Apa kebijakan yang bapak terapkan untuk mengembangkan potensi guru-guru di SMP Islam Al Azhar Salatiga ? Yang jelas untuk kebijakan yaitu ada pembinaan, semisal bagaimana menghimpun dan pembuatan RPP, dalam hal pembinaan ini di SMP Al Ahar ada pengawasan langsung dari YPI Al Azhar Jakarta yang dikirin ke SMP Al Azhar ini disetiap tahunnya yaitu pada kegiatan pembelajaran. Yang selanjutnya pelatihan yaitu dengan mengikutkan guru dalam kegiatan seminar-seminar dan MGMP, dalam hal ini banyak guru-guru dari SMP Al Azhar yang menjadi ketua MGMP di Salatiga.
4. Apa saja yang biasanya menjadi kendala dalam kegiatan belajar mengajar oleh guru-guru di SMP Islam Al Azhar Salatiga, khususnya guru PAQ ? Jadi secara umum misi Al Azhar itu islam tapi keadaan yang ada belum bisa sesuai dengan hal itu, hal yang menjadikan seperti itu adalah ada siswa yang masuk Al Azhar itu dari sekolah Kristen karena latar belakang orang tuanya yang beda agama. Dengan latar belakang siswa yang seperti itu, maka siswa belum bisa sama sekali dalam hal membaca Al-Qu’an dan pengetahuan-pengetahuan tentang Al-Qur’an. tapi kalau ditanya tentang kualitas tetap ada kebijakan dari Al Azhar yaitu mengumpulkan anak yang belum bisa membaca Al-Qur’an pada hari Jum’at setelah sholat jum’at berjamaa’ah untuk di berikan pendampingan khusus dalam membaca Al-Qur’an dan pada hari sabtu di adakan program khusus pembelajaran Al-Qur’an untuk semua anak kelas VII tanpa terkecuali.
Lampiran 4 Catatan Lapangan Pengamatan Strategi Pembelajaran Pendidikan Al-Qur‟an VIII di Sekolah Menengah Pertama Islam Al Azhar Salatiga Tahun Pelajaran 2012/2013 Catatan Nomor Hari/Tanggal Waktu Tempat
: 01 : Selasa, 18 Juni 2013 : 10.00 – 12.00 WIB : SMP Islam Al Azhar Salatiga
Pengamatan pertama peneliti laksanakan pada hari Selasa tanggal 18 Juni 2013.
Peneliti mengamati lingkungan SMP Islam Al Azhar Salatiga yang
meliputi semua ruangan yang ada di kawasan SMP Islam Al Azhar Salatiga. Yaitu ruang kelas, lapangan, ruang lab, aula, perpustakaan, kantin, dan masjid. Dari semua ruangan yang di amati, setiap ruangan sudah di penuhi oleh berbagai sarana yang mendukung kegiatan pembelajaran. Sebagai contoh di setiap kelas telah tersedia LCD yang bisa di gunakan untuk kegiatan pembelajaran dengan menggunakan materi yang disajikan dengan power point. Di dalam perpustakan sudah tersedia berbagai macam buku yang dapat digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Seperti kamus bahasa arab, tafsir Al-Qur‟an serta buku-buku bacaan. Di dalam masjid telah tersedia AlQur‟an dan alat sholat yang bisa dimanfaatkan untuk sarana beribadah. Suasana di dalam masjid sangan aman, nyaman dan bersih sehingga siswa juga merasa senang kalau pelaksanaan pembelajaran di lakukan di masjid. Dalam hal ini pembelajaran pendidikan Al-Qur‟an sering dilakukan di masjid dengan harapan siswa tidak mudah bosan dengan keadaan suasana kelas yang setiap hari selalu di gunakan untuk proses pembelajaran. Kesimpulan peneliti: Proses pembelajaran pendidikan Al-Qur‘an di SMP Islam Al Azhar Salatiga bisa berjalan dengan lancar dengan adanya sarana dan prasarana yang telah tersedia. Mulai dari fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran semisal buku sampai dengan berbagai ruangan yang telah tersedia. Dengan adanya hal ini siswa akan selalu merasa terpenuhi semua kebutuhan belajarnya sehingga dengan mudah siswa dapat mengikuti semua proses pembelajaran, lebih utamanya yaitu pembelajaran pendidikan Al-Qur’an (PAQ).
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8 Dokumentasi
Buku panduan Sebagai Pedoman Dalam Pembelajaran Pendidikan Al-Qur‟an
Ruangan Masjid Yang Sering di Gunakan Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Al-Qur‟an
Lampiran 9
Lampiran 10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester
: SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga : Pendidikan Al Qur'an : VIII / 1 (satu)
Standar Kompetensi : 1. Siswa mampu menerapkan ketentuan hukum bacaan qalqalah, bacaan ra‟ dan lafal jalalah Kompetensi Dasar
: 1.1 Menjelaskan hukum bacaan qalqalah, bacaan ra‟ dan lafal jalalah.
Indikator
: 1. Menjelaskan pengertian qalqalah 2. Menjelaskan macam-macam qalqalah dan pembagiannya 3. Menjelaskan ketentuan-ketentuan ra‟ tafkhim, ra‟ tarqiq dan jawazul wajhaini. 4. Menjelaskan ketentuan lafal jalalah yang dibaca tafkhim dan tarqiq.
Alokasi Waktu
: 4 x 40 menit (2 x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menjelaskan pengertian ilmu tajwid Menjelaskan pengertian qalqalah 2. Siswa mampu menjelaskan macam-macam qalqalah dan pembagiannya 3. Siswa mampu menjelaskan ketentuan-ketentuan ra‟ tafkhim, ra‟ tarqiq dan jawazul wajhaini. 4. Siswa mampu menjelaskan ketentuan lafal jalalah yang dibaca tafkhim dan tarqiq B. Materi Pembelajaran 1. Hukum bacaan qalqalah 2. Hukum ra‟ 3. Lafal Jalalah C. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan adalah CTL, ceramah, diskusi, tanya jawab, telaah.
D. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 : 1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit) a. Memberi salam dan membaca basmalah b. Menjelaskan indikator yang akan diajarkan beserta kompetensi dasar yang akan dicapai 2. Kegiatan Inti (60 menit) a. Siswa membaca dan menelaah literature tentang hukum bacaan qalqalah dan lafal Jalalah b. Siswa berdiskusi tentang pengertian dan pembagian hukum bacaan qalqalah dan lafal Jalalah c. Siswa berdiskusi tentang ciri-ciri qalqalah kubra, qalqalah sugra dan lafal Jalalah tafkhim dan tarqiq d. Guru membahas hasil diskusi 3. Kegiatan Penutup (15 menit) a. Guru mengadakan evaluasi berupa tanya jawab tentang macam-macam qalqalah dan lafal Jalalah yang sudah dijelaskan b. Guru menyimpulkan materi Pertemuan 2 : 1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit) a. Memberi salam dan membaca basmalah b. Menjelaskan indikator yang akan diajarkan beserta kompetensi dasar yang akan dicapai 2. Kegiatan Inti (60 menit) a. Siswa membaca dan menelaah literature tentang hukum bacaan ra‟ b. Siswa berdiskusi tentang pengertian dan pembagian hukum bacaan ra‟ c. Siswa berdiskusi tentang ketentuan-ketentuan ra‟ tafkhim dan ra‟ tarqiq d. Guru membahas hasil diskusi 3. Kegiatan Penutup (15 menit) a. Guru mengadakan evaluasi berupa tanya jawab tentang macam-macam ra‟ dan ketentuannya masing-masing b. Guru menyimpulkan materi E. Sumber Belajar 1. Buku Pendidikan Al Qur'an Kelas VIII YPI Al Azhar. 2. Al Qur'an dan terjemahannya. 3. Literatur ilmu tajwid F. Media dan Alat Pembelajaran 1. Papan Tulis 2. Spidol
G. Penilaian Hasil Belajar Tes Tulis H. Instrumen Penilaian 1. Jelaskan masing-masing ketentuan ra‟ tafkhim, tarqiq dan jawazul wajhaini!
Mengetahui,
Salatiga, 11 Juli 2012
Kepala Sekolah
Guru Bidang Studi
Joko Susilo, M. Pd.
M. Muhyidin Anwar, S. Pd. I.
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14 DAFTAR NILAI SKK Nama : Umi Hafidhoh P.A
: Eva Palupi, S. Psi.
NIM
: 11109123
Progdi : Pendidikan Agama Islam No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
7. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Nama Kegiatan Orientasi Pengenalan Akademik (OPAK) STAIN Salatiga Pelatihan ESIQ Mahasiswa Baru STAIN Salatiga USER EDUCATION UPT Perpustakaan STAIN Salatiga Diskusi Panel UKM CEC, ITTAQO dan LDK Pra DM KAMMI Sarasehan Pendidikan Keagamaaan oleh SEMA, HMJ TARBIYAH dan FKM PGMI IBTIDA„ LDK DA STAIN Salatiga DMS LDK DA STAIN Salatiga TEKAD 1 LDK DA STAIN Salatiga Senimar CEC dan ITTAQO Diskusi Ineraktif PMII TEKAD II LDK DA STAIN Salatiga ESQ Leadership Training
16.
Pesantren Kilat di SMP 3 dan SMP 10 LDK Darul Amal IBTIDA‟ LDK Darul Amal
17.
Praktikum BTA
Pelaksanaan 18-20 Agustus 2009 21 Agustus 2009
Jabatan Peserta
Nilai 3
Peserta
3
25-29 Agustus 2009 5 September 2009 7 September 2009 9 September 2009
Peserta
3
Peserta
3
Peserta
3
Peserta
3
10-11 Oktober 2009 22 November 2009 14 Desember 2009 20 April 2010 23 April 2010 8-9 Mei 2010
Peserta
2
Peserta
3
Panitia
3
Peserta Peserta Peserta
3 3 3
29 Juni-1 Juli 2010 11 Agustus 2010
Peserta
3
Pemateri
2
Panitia
2
Peserta
2
9-10 Oktober 2010 2 November 2010
18.
Praktikum Etika Profesi Keguruan
19.
TEKAD 1 LDK DA
20.
MILAD LDK
21. 22.
Pelatihan SIBA Tes LDK DA PESKIL di SMP N I Salatiga, SMP N 3 Salatiga, SMP N 9 Salatiga dan SMP N 10 Salatiga Praktikum Kepramukaan GARDIKA LDK Darul Amal Training “Smart Motivation” Istiqomah Center Training Organizer Kab. Semarang Sarasehan Nasional Aktivis Dakwah Kampus Indonesia (PUSKOMNAS-JS UGM) IBTIDA‟ LDK Darul Amal Praktikum Metodologi Pembelajaran Agama Islam Praktikum Telaah Kurikulum Pendidikan Agama Islam MILAD X LDK DA
23. 24. 25.
26.
27. 28. 29. 30. 31.
35.
Workshop Parenting Rumah Keluarga Indonesian dan LDK DA Character Building Training UDINUS Semarang TEKAD II LDK DA IPST (Islamic Public Speaking Training) LDK Darul Amal AMT LDK Darul Amal & JQH
36. 37.
Seminar KKN STAIN Salatiga SK Pengajar TPQ Al Mukhlisin
39.
SK Pengurus Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal
32. 33. 34.
25 November 2010 25 Desember 2010 9 April-21 Mei 2011 1 Juli 2011 8-22 Juli 2011
Peserta
3
Panitia
3
Panitia
2
Panitia Pemateri
3 3
22-27 Juli 2011 22 Agustus 2012 7 Agustus 2011
Peserta Panitia Peserta
3 3 3
28-30 Oktober 2011
Peserta
6
31 Oktober 2011 23 September 2011 11 Februari 2012
Panitia Peserta
2 3
peserta
3
30 April-17 Mei 2012 6 Mei 2012
Panitia
2
Peserta
3
17 Juni 2012
Peserta
3
9-10 Juli 2012 25 Oktober 2012
Panitia Panitia
3 3
12 September 2012 18 Mei 2013 2 November 2009 4 Juni 2010
Panitia
3
Panitia Pengajar
3 3
Pengurus
3
40. 41. Total
SK Pengurus Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal SK Pengajar TPQ Darul Amal Kota Salatiga
30 Juni 2011
Pengurus
3
18 Februari 3013
Pengajar
3 110
Salatiga, 4 Juli 2013
Lampiran 15
Lampiran 16 RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama
: Umi Hafidhoh
Tempat Tanggal Lahir
: Jepara, 1 September 1991
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Jalan Soekarno Hatta no. 17 RT 04/3 Tahunan
Jepara
Pendidikan
:
1. TK Tarbiyatul Athfal
2. MI Masalikil Huda 1 Tahunan Jepara
3. SMPN 01 Tahunan Jepara
4. MAN 01 Jepara