2013:550 -561 Armia, Pembelejaran Bahasa dan Sastra...
Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
Armia1
Abstrak Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, (KKNI) adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. Masalahnya lulusan LPTK sekarang sangat terbatas lapangan pekerjaan yang tersedia. Tujuannya dengan adanya KKNI, lulusan LPTK mempunyai kesetaraan dengan lulusan fakultas lainnya di Indonesia. Untuk itu, LPTK harus mempersiapkan kurikulum yang inovatif dan fleksibel. Khususnya program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia juga harus mempersiapkan kurikulum yang inovatif dan fleksibel. Sebagai tanggapan untuk keperluan tersebut program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia hendaknya menyediakan mata kuliah-mata kuliah lintas program studi. Selain itu, dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di LPTK juga harus diperhatikan muatan-muatan dari mata kuliah kebahasaan dan kesastraan. Artinya dalam mata kulia-mata kuliah tersebut juga diperhatikan kemandirian lulusan sebagai program learning outcomes/capaian pembelajaran prodi/kompetensi utamanya. Untuk mencapai kompetensi tersebut KKNI mewajibkan dalam kurikulum setiap program studi harus memiki elemen kompetensi sebagai berikut (1) Nasionalisme dan karakter bangsa=kompetensi kepribadian, (2) Penguasaan akademik Kepribadian=kompetensi pedagogik, (3) Penguasaan ilmu pengetahuan, logika, teknologi, seni dan olahraga=kompetensi profesional, (4) kemampuan dan keterampilan bekarya=kopetensi profesional, (5) sikap dan prilaku bekarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai=kompetensi kepribadian, (6) penguasaan kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian berkarya=kompetensi sosial dan profesional. Untuk mempermudah penerapan profesionalime dalam bidang studi tertentu KKNI mengklasifikasi pendidikan berdasarkan 9 (sembilan) lever.
Kata Kunci : Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
1 Armia, Dosen FKIP Universitas Syiah Kuala, Email:
[email protected]
ISSN 2338-0306
Volume I Nomor 1. Juli – Desember 2013
| 56
Armia, Pembelejaran Bahasa dan Sastra...
kebahasaan dan kesastraan. Artinya dalam
I. PENDAHULUAN Kerangka Indonesia,
Kualifikasi
(KKNI)
adalah
Nasional kerangka
penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan,
menyetarakan,
dan
mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. Dengan adanya KKNI, LPTK harus merancang kurikulumnya. Dalam kurikulum LPTK ke depan harus diperhatikan daya tampung tenaga kerja di bidang program studi tertentu. Untuk mempersiapkan tenaga kerja pada program tertentu, pihak LPTK harus membuka keran agar lulusannya dapat bekerja pada dunia kerja yang tidak terbatas. Oleh karena itu, LPTK harus merancang mata kuliah-mata kuliah yang dapat mengkaver kebutuhan yang disesuaikan dengan tuntutan lapangan kerja. Khususnya program studi bahasa dan sastra Indonesia misalnya tidak hanya menyediakan mata kuliah-mata kuliah kebahasaan dan kesastraan saja. Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia juga harus memprogramkan mata kuliah-mata kuliah kewira usahaan, dan mata kulia-mata kuliah manajerial. Untuk kebutuhan tersebut tidak tertutup kemungkinan pada program studi Bahasa dan Sastra Indonesia diprogramkan mata kuliah, jurnalistik, BIPA, kewiraan, dan lain sebagainya. Selain itu, dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di LPTK juga harus
mata
kulia-mata
kuliah
tersebut
diperhatikan
kemandirian lulusan
program
learning
pembelajaran
juga sebagai
outcomes/capaian
prodi/kompetensi
utamanya.
Untuk mencapai kompetensi tersebut, KKNI mewajibkan dalam kurikulum setiap program studi
harus
memiki
elemen
kompetensi
sebagai berikut (1) nasionalisme dan karakter bangsa=kompetensi
kepribadian,
penguasaan
akademik
kepribadian=kompetensi penguasaan teknologi,
(2)
ilmu seni
pedagogik,
pengetahuan,
dan
(3) logika,
olahraga=kompetensi
profesional, (4) kemampuan dan keterampilan bekarya=kopetensi profesional, (5) sikap dan prilaku
bekarya
menuruttingkat
keahlian
berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai=kompetensi penguasaan
kepribadian,
kaidah
(6)
berkehidupan
bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian berkarya=kompetensi sosial dan profesional (KKNI 2011). Secara
garis
besar
pembelajaran
berbasis nilai yang dikembangkan oleh Artong (dalam Herawati, dkk. 2007:14-15) bahwa dalam praktek pembelajaran, guru bukan saja memberikan informasi yang dapat diterima melalui lima pancaindra yang dimiliki oleh siswa, namun juga indera keenam, yaitu hati. Guru mengajar dengan hati (rasa), sehingga pembelajaran berdasarkan nilai merupakan kesatuan (kesadaran),
dari dan
kepala tangan
(berpikir),
hati
(kegiatan
dan
pengucapan/berbicara). Dengan adanya KKNI
diperhatikan muatan-muatan dari mata kuliah ISSN 2338-0306
Volume I Nomor 1. Juli – Desember 2013 | 57
2013:550 -561 Armia, Pembelejaran Bahasa dan Sastra...
tersebut
pembentukan
sikap
dan
profesionalisme akan mudah terujud. Kualifikasi
Karakteristik
akan diterapkan model kurikulum terintergrasi. Artinya dalam pembelajaran di LPTK nantinya
Nasional
akan
diterapkan
PPG
identitas
bidang
studi
Indonesia merupakan perwujudan mutu dan
profesional
jati diri bangsa Indonesia terkait dengan sistem
kesarjanaannya.
pendidikan
digambarkan salah satu model kurikulum
dan
pelatihan
nasional
yang
dalam
sebagai
Untuk
itu,
berikut
dimiliki Indonesia. Untuk meujudkan mutu
LPTK terintergrasi berikut ini (PPG
dan jati diri tersebut dalam pembelajaran di
semester).
ini
2
LPTK, Bahasa dan Sastra Indonesia khususnya
Bagan I MODEL KURIKULUM LPTK TERINTEGRASI (PPG 2 SEMESTER) 10
PPL
9
WORKSHOP PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
8
KKN DIK , PENELITIAN, &UJIAN AKHIR
PPG
7
5 4 3
M3 AKADEMIK KEPENDIDIKAN
METODIK KHUSUS
S1
KARAKTER DAN KEINDONESIAAN
6
2
AKADEMIK M2 BIDANG KEAHLIAN M1
1
sumber: KKNI 2011 Kualifikasi Karakteristik Nasional Indonesia
terendah dan Kualifikasi 9 sebagai kualifikasi
terdiri dari 9 (sembilan) jenjang kualifikasi,
tertinggi. Jenjang-jenjang kualifikasi tersebut
dimulai dari Kualifikasi 1 sebagai kualifikasi
dapat diperhatikan pada bagan berikut.
ISSN 2338-0306
Volume I Nomor 1. Juli – Desember 2013
| 58
Armia, Pembelejaran Bahasa dan Sastra... BAGAN II MODEL BERLAPIS KKNI LPTK Pendidikan Vokasi
Pendidikan Profesi
9
8 7 PPL PPL
Lulusan D2
CONTOH PENGAKUAN MAKSIMUM
Pendidikan Akademik
Subspesialis
S3
Spesialis
S2
Profesi umum
6
D4
D4
5
D3
D3
4
D2
3
D1
S1
D2
D1
SMU/ SMK
2
SMA/SMK
1
Sumber: KKNI 2011 Berdasarkan model KKNI di atas, dapat
diperhatikan
bahwa
Kurikulum memperhatikan (a) peningkatan
Kerangka
imtaq, (b) peningkatan ahlak, (c) peningkatan
Kualifikasi Nasional Indonesia mempunyai
potensi, kecerdasan, minat, (d) tuntutan dunia
ketentuan yang ketat dan klasifikasi yang
kerja, (e) perkembangan IPTEKS, (f) dinamika
tetap. Pendidikan di Indonesia telah ditetapkan
perkembangan global,
secara bertahap dan silmultan. Setiap jenjang
nasional.
dan (g) persatuan
mendapat kedudukan dan level tersendiri. Setiap jenjang juga mempunyai peran dan
1.2 Tracy Study Kerangka Kualifikasi
keahlian sesuai bidangnya.
Nasional Indonesia Berdasarkan Studi literatur dan komparasi
1.1 Dasar Hukum Penyusunan Kerangka
pada tahun 2009 ke negara-negra maju seperti
Kualifikasi Nasional
Australia, New Zealand, Germany, France, Japan, Thailand, Hongkong, dan European
Indonesia Penyusunan Kerangka Kualifikasi Nasional
Commission of Higher Education rakyat
Indonesia
Indonesia berkesimpulan bahwa Indonesia
(KKNI)
Undang
berdasarkan
Undang-
Sistem Pendidikan Nasiona Bab III
sangat
mendesak
untuk
Pasal 4, ayat 3 (1) Pendidikan diselenggarakan
Kerangka
Kualifikasi
sebagai
(KKNI).
Dengan
suatu
proses
pembudayaan
dan
mengembangkan
Nasional
Indonesia
adanya
KKNI
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung
penyeimbangan dan penyetaraan pendidikan di
sepanjang
Indonesia akan mudah terujud. Dengan adanya
hayat,
(2)
Pendidikan
diselenggarakan dengan memberi keteladanan,
KKNI
membangun kemauan dan mengembangkan
termaginalkan. Semua fakultas, program studi
kreativitas
proses
akan mempunyai kesempatan kerja yang sama.
pembelajaran. Bab X pasal 38 tentang
Untuk menyikapi hal tersebut di atas,
kurikulum (1)Kurikulum dilakukan mengacu
pada tahun 2010 KKNI dikembangkan oleh
pada
Kementrian
peserta
Standar
didik
Nasional
ISSN 2338-0306
dalam
Pendidikan,
(2)
ini,
tidak
fakultas-fakultas
Diknas
dan
yang
Kementrian
Volume I Nomor 1. Juli – Desember 2013 | 59
2013:550 -561 Armia, Pembelejaran Bahasa dan Sastra...
Nakertrans.
Pengembangan
melalui
6-27) mengungkapkan berbagai perspektif
berbagai pembahasan di tingkat nasional, baru
pengajaran bahasa, perspektif itu, yakni
pada tahun 2011 KKNI disahkan oleh
perspektif berbasis komunikasi, perspektif
Kementrian
berbasis
Diknas
ini
Indonesia.
Setelah
kecakapan,
perspektif
disahkan pada tahun 2011, pada tahun 2012
interaksi.
dilakukan implementasi KKNI, sinkronisasi
dikemukakan
antarsektor, pengakuan oleh berbagai sektor
dengan munculnya kurikulum 2013.
atas kualifikasi KKNI.
Beberapa beliau
berbasis
perspektif sangat
yang
mendukung
Satu hal yang sangat mengembirakan,
Dengan adanya KKNI ini, pada tahun
dalam kurikulum 2013 bahasa dan sastra
2016 akan dilakukan untuk menyetarakan
Indonesia tampil di depan. Dalam kurikulum
antara kualifikasi lulusan dengan kualifikasi
2013 mempunyai motto “Bahasa Indonesia
KKNI, PPL, pendidikan multi entry dan multi
Penghela
exit, pendidikan sistem terbuka. Dengan
(Zubadi, dkk., 2013: iii). Oleh karena itu,
berlakunya ketentuan ini, lulusan S1, S2, dan
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia
S3 profesi tertentu akan tertampung pada
dalam kurikulum 2013 telah mendapat tempat
lapangan
Untuk
yang sangat mulia, bahasa Indonesia tampil di
mewujudkan hal tersebut berikut ini akan
depan. Dalam pembelajaran bahasa dan sastra
dibahas kualifikasi pendidikan berdasarkan
banyak konteks yang ditampilkan. Teks-teks
lever pada KKNI.
itu memuat
kerja
lintas
sektoral.
dan
Tentunya
Pembawa
berbagai
Pengetahuan”
ilmu pengetahuan.
dalam pembelajaran
harus
yang
dapat
1.3 Perspektif Pembelajaran Bahasa dan
mengunakan
Satra Indonesia
mencerahkan teks-teks yang digunakan.
Apapun kurikulumnya, dalam pembelajaran
pendekatan
itu
Kurikulum 2013 menyadari peran
bahasa dan satra Indonesia selalu mempunyai
pentingnya
perspektif tersendiri. Apalagi pada Juni 2013
menyebarkan ilmu dari seseorang ke orang-
telah diluncurkan
kurikulum baru yakni
orang lain. Penerima akan dapat menyerap
kurikulum 2013. Tentu dalam pembelajaran
pengetahuan yang disebarkan terebut hanya
bahasa dan sastra Indonesia mempunyai
bila menguasai bahasa yang dipergunakan
perspektif tersendiri. Pembelajaran kurikulum
dengan baik, dan demikian juga berlaku untuk
2013 ini mempunyai persfektif pembelajaran
pengirim.
yang berbasis teks. Dengan berbasis teks,
bahasa akan menyebabkkan terjadinya distorsi
pembelajaran akan terakomodir berdasarkan
dalam
bagian-bagian
pengetahuan. Apapun yang akan disampaikan
pengetahuan
yang
ingin
disampaikan. Khususnya
bahasa
sebagai
Ketidaksempurnaan
proses
pemahaman
wahana
pemahaman
terhadap
pendidik kepada peserta didiknya hanya akan dalam
pembelajaran
dapat dipahami dengan baik apabila bahasa
bahasa dan sastra Indonesia, Ghazali, (2010:
ISSN 2338-0306
Volume I Nomor 1. Juli – Desember 2013
| 60
Armia, Pembelejaran Bahasa dan Sastra... yang dipergunakan dapat dipahami dengan
dituntut
baik oleh kedua belah pihak.
pembelajaran berkelanjutan, dimulai dengan
Dalam dirancang
Kurikulum
untuk
2013
menyongsong
yang
tersebut
meningkatkan
dibentuk
kompetensi
melalui
pengetahuan
model
tentang jenis, kaidah dan konteks suatu teks,
pembelajaran Abad 21, di dalamnya akan
dilanjutkan dengan kompetensi keterampilan
terdapat pergeseran dari siswa diberi tahu
menyajikan suatu teks tulis dan lisan baik
menjadi siswa mencari tahu dari berbagai
terencana maupun spontan, dan bermuara pada
sumber belajar melampaui batas pendidik dan
pembentukan sikap kesantunan berbahasa dan
satuan pendidikan, peran bahasa menjadi
penghargaan
sangat sentral. Kurikulum 2013 menempatkan
sebagai warisan budaya bangsa.
terhadap
bahasa
Indonesia
bahasa Indonesia sebagai penghela mata
Kurikulum 2013 menjabarkan usaha
pelajaran lain dan karenanya harus berada di
minimal yang harus dilakukan siswa untuk
depan semua mata pelajaran lain. Apabila
mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai
peserta didik tidak menguasai mata pelajaran
dengan pendekatan yang digunakan dalam
tertentu harus dipastikan bahwa yang tidak
kurikulum 2013, siswa diajak menjadi berani
dikuasainya adalah substansi mata pelajaran
untuk mencari sumber belajar lain yang
tersebut, bukan karena kelemahan penguasaan
tersedia dan terbentang luas di sekitarnya.
bahasa pengantar yang dipergunakan.
Peran
Sejalan pembelajaran
dengan bahasa
peran
di
menyesuaikan
dalam daya
meningkatkan serap
siswa
dan
dengan
untuk
ketersediaan kegiatan sangat penting. Guru
SMP/SMA sederajat yang disajikan dengan
dapat memperkayanya dengan kreasi dalam
berbasis teks, baik lisan maupun tulis, dengan
bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan
menempatkan
relevan yang bersumber dari lingkungan sosial
bahasa
Indonesia
atas,
guru
Indonesia
sebagai
wahana pengetahuan. Di dalamnya dijelaskan
dan alam sekitar (Zabadi, dkk. 2013: iv).
berbagai cara penyajian pengetahuan dengan
Dalam pembelajaran kurikulum 2013,
berbagai macam jenis teks. Pemahaman
dianjurkan untuk menggunakan pendekatan
terhadap jenis, kaidah dan konteks suatu teks
scientifik. Pembelajaran tersebut dianjurkan
ditekankan sehingga memudahkan peserta
pembelajaran yang nyata. Dalam pembelajaran
didik menangkap makna yang terkandung
diharapkan siswa melakukan/mempraktekkan
dalam suatu teks maupun menyajikan gagasan
sesuatu yang dipelajarinya. Untuk mendukung
dalam bentuk teks yang sesuai sehingga
model
memudahkan orang lain memahami gagasan
Kemendikbud mempersiapkan KKNI. Tugas
yang ingin disampaikan.
dan tanggung jawab proses belajar mengajar,
pembelajaran
tersebut
di
atas,
Sebagai bagian dari kurikulum 2013
khususnya proses pembelajaran bahasa dan
yang menekankan pentingnya keseimbangan
sastra Indonesia yang diatur dalam KKNI
kompetensi
dengan melakukan penjejangan.
sikap,
pengetahuan
dan
keterampilan, kemampuan berbahasa yang ISSN 2338-0306
Volume I Nomor 1. Juli – Desember 2013 | 61
2013:550 -561 Armia, Pembelejaran Bahasa dan Sastra...
II. PEMBAHASAN
pengetahuan,
Jenjang kualifikasi adalah tingkat capaian
praktis, keterampilan, afeksi, dan kompetensi
pembelajaran yang disepakati secara nasional,
yang dicapai melalui proses pendidikan yang
disusun berdasarkan ukuran hasil pendidikan
terstruktur
atau
ilmu/keahlian
pelatihan
yang
diperoleh
melalui
pendidikan formal, nonformal, informal, atau
pengetahuan,
dan
mencakup tertentu
pengetahuan
suatu atau
bidang melalui
pengalaman kerja.
pengalaman kerja. Penjenjangan ini dipandang
llmu pengetahuan
(science) suatu
perlu, karena dengan adanya penjejangan
sistem berbasis metodologi ilmiah untuk
tersebut akan terklasifikasi job deskription
membangun pengetahuan (knowledge) melalui
setiap jenjang secara profesional. Hal tersebut
hasil-hasil penelitian di dalam suatu bidang
dikuatkan (Arkaf 2012), The share of science,
pengetahuan (body of knowledge). Penelitian
knowledge, knowhow and skills in each if level
berkelanjutan
may
national
membangun suatu ilmu pengetahuan harus
qualification assessment established by all
didukung oleh rekam data, observasi dan
concerned parties.
analisa yang terukur dan bertujuan untuk
vary
according
to
the
Berdasarkan klasifikasi di atas jelaslah pengklasifikasi ilmu pengetahuan (science), pengetahuan
yang
digunakan
untuk
meningkatkan pemahaman manusia terhadap gejala-gejala alam dan sosial.
(knowledge), dan pengetahuan
Pengetahuan (knowledge), penguasaan
praktis (knowhow) dan keahlian (skill) sangat
teori dan keterampilan oleh seseorang pada
jelas bahwa kualifikasdi tersebut sangat
suatu
berhubungan satu sama lain dan sangat
pemahaman tentang fakta dan informasi yang
berpengaruh
dalam
suatu
diperoleh seseorang melalui pengalaman atau
keputusan.
Keputusan-keputusan
yang
pendidikan untuk keperluan tertentu. Untuk
ditetapkan sangat berkorelasi dengan jenjang
itu, seseorang yang telah lulus pada salah satu
pendidikan seseorang. Hal tersebut disebabkan
profesi harus menunjukan profesionalismenya
bahwa
dalam
dalam
mempunyai
menetapkan
capaian
sesuatu
muatan
harus learning
bidang
keahlian
menjalankan
Pengetahuan penguasaan teori
praktis
(know-how),
dan keterampilan oleh
seseorang pada suatu bidang keahlian tertentu
merefleksikan capaian pembelajaran (learning
atau pemahaman tentang metodologi dan
outcomes) yang
peroleh seseorang melalui
keterampilan teknis yang diperoleh seseorang
jalur; (a) pendidikan, (b) pelatihan, (c)
melalui pengalaman atau pendidikan untuk
pengalaman kerja, (d) pembelajaran mandiri.
keperluan tertentu. Keperluan tertentu itu akan
Capaian pembelajaran (learning outcomes)
tercapai
dan
ISSN 2338-0306
pada
dunia
KKNI
internasilisasi
Kualifikasi
dalam
atau
kerjanya.
outcomes/capaian pembelajaran.
Deskripsi
tugas
tertentu
akumulasi
apabila
seseorang
mampu
ilmu
Volume I Nomor 1. Juli – Desember 2013
| 62
Armia, Pembelejaran Bahasa dan Sastra... menerapkan pengetahuan di bidangnya dengan
dalam bidang pengetahuan tersebut secara
baik.
mendalam, serta mampu memformulasikan Untuk
knowledge,
menerapkan
know-how,
science, akan
Setelaha langkah di atas dilaluinya,
yang
tamatan S1 juga harus mampu mengambil
ditetapkan KKNI. Level yang akan dibahas
keputusan yang tepat berdasarkan analisis
berikut ini adalah level 6 samapai level 9. Hala
informasi dan data, dan mampu memberikan
ini disebabkan pada level terdapat kualifikasi
petunjuk dalam memilih berbagai alternatif
yang profesional pada satu bidang studi.
solusi secara mandiri dan kelompok. Serta
Level-level tersebut dapat dicermati berikut
bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan
ini.
dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian
dideskripsikan
berikut
berdaskan
ini
penyelesaian masalah prosedural.
level
hasil kerja organisasi. Untuk
2.1 Level 6 (Sarjana/Diploma-4)
mampu
mengaplikasi
dan
Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya
menguasai berbagai konsep dan mampu
dan memanfaatkan IPTEKS pada bidangnya
mengambil keputusan serta bertanggung jawab
dalam penyelesaian masalah serta mampu
terhadap bidangnya, program studi pendidikan
beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.
bahasa dan sastra Indonesia menawarkan
Untuk kebutuhan tersebut, seorang sarjana
berbagai,
harus
menguasai
pendidikan bahasa dan satra Indonesia, dan
meneyelesaikan
profil lulusan level sarjana, yang dapat
benar-benar
konsep/profesiona)
dalam
amanat yang dibebankan padanya. Selain itu,
profil
lulusan
program
studi
diperhatikan pada bagan berikut ini.
seorang satjana juga harus menguasai konsep teoretis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoretis bagian khusus PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SATRA INDONESIA DESKRIPSI GENERIK LEVER KKNI - Islami
- Berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan demokratis serta bertanggung jawab
ISSN 2338-0306
DESKRIPSI SPESIFIK - Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa - Menghayati dan mengamal-kan ajaran agama yang dianutnya . - Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
PROFIL SARJANA S1 PBSI Guru Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang religius
Guru Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang beraklak mulia
Volume I Nomor 1. Juli – Desember 2013 | 63
2013:550 -561 Armia, Pembelejaran Bahasa dan Sastra...
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) - Menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam - Menempatkan diri sebagai cerminan bangsa (guru sebagai model/ panutan) dalam pergaulan. - Berilmu pengetahuan
ISSN 2338-0306
- Menguasai bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia secara komprehensi untuk diterapkan pada tingkat SMP/SMA sederajat - Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian pada bidang kajian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia - Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
Guru Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang profesional
Volume I Nomor 1. Juli – Desember 2013
| 64
Armia, Pembelejaran Bahasa dan Sastra...
-
- Cakap dan kreatif
-
-
-
- Mampu mengaplikasikan IPTEKS pada Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia dalam pembelajaran dan penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi.
-
-
-
- Mampu menginternalisasi semangat kewirausahaan
-
ISSN 2338-0306
sesuai kaidah keilmuan. Menyelenggaraan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, serta melakukan penelitian yang berkenaan dengannya. Menguasai dan mengembangkan ilmu untuk meningkatkan mutu pendidikan, khususnya Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada tingkat SMP/SMA sederajat Memiliki keahlian dan kecakapan dalam pendidikan kepribadian anak Memiliki pemahaman yang mendalam mengenai perkembangan intelektual dan emosional siswa tingkat SMP/SMA sederajat Menguasai bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tingkat SMP/SMA sederajat Memiliki kreatifitas dalam menghasilkan media/model pembelajaran Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tingkat SMP/SMA sederajat Menguasai teknologi informasi untuk dapat menghasilkan media pembelajaran untuk SMP/SMA sederajat berbasis IT. Menguasai bidang ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia secara kompre-hensif Memiliki jiwa
Konsultan pendidikan (peningkatan mutu)
Pengembang media pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia tingkat SMP/SMA sederajat
Jurnalis (media massa, Jurnal, dan majalah)
Volume I Nomor 1. Juli – Desember 2013 | 65
2013:550 -561 Armia, Pembelejaran Bahasa dan Sastra...
kewirausahaan, - Mampu bersaing di dunia bisnis secara mandiri/institusi. - Mampu mengaplikasikan bidang keahlian dan memanfaatkan IPTEKS pada bidang bahasa dan sastra Indonesia dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi
- Menguasai Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia - Mampu bersaing dan mengaplikasikan ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, pada lembaga pemerintah swasta (regional, nasional/ internasional)
Editor/kurator; buku, majalah, jurnal regionasl, nasional dan Internasional
PENETAPAN PROGRAM LEARNING OUTCOMES (PLO)/CAPAIAN PEMEBELAJARAN Elemen Capaian Belajar Program Studi Kurikulum Profil (PLO) 1 2 3 4 5 6 Guru Bahasa 1. Berakhlak islami dan √ dan Sastra menjaga kode etik guru Indonesia 2. Menguasai bidang ilmu SMP/SMA Pendidikan Bahasa dan √ sederajat yang Sastra Indonesia professional 3. Memahami karakteristik √ siswa SMP/SMA sederajat 4. Menguasai IPTEK √ 5. Menguasai pendekatan dan model-model pembelajaran yang kooperatif dan inovatif √ dalam pembelajaran Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Akademisi 1. Menguasai bidang Pendidikan Bahasa dan √ Sastra Indonesia secara komprehensif 2. Menguasai ilmu √ kependidikan 3. Mampu menggunakan dan beradaptasi dengan √ perkembangan IPTEK 4. Mampu mengembangkan pembelajaran Bahasa dan √ Sastra Indonesia 5. Melakukan publikasi ilmiah pada tingkat regional, √ nasional dan internasional 6. Mampu melakukan orasi ilmiah dalam tingkat √ regional, nasional dan ISSN 2338-0306
Volume I Nomor 1. Juli – Desember 2013
| 66
Armia, Pembelejaran Bahasa dan Sastra...
7.
Konsultan
1.
2. 3.
4. Pengembang Media/ model Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
1.
2.
3.
Jurnalis
1.
2. 3. 4. Peneliti
1.
2.
3.
Editor/kurator buku, majalah dan jurnal
1.
2.
internasional Melakukan penyuluhan kebahasaan ilmiah pada tingkat regional, nasional dan internasional Menguasai bidang ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Mampu berkomunikasi secara efektif Mampu mengembangkan/ meningkatkan mutu pendidikan Menguasai psikologis anak usia SMP/SMA sederajat. Menguasai bidang ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Mampu merancang media pembelajaran Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tingkat SMP/SMA sederajat berbasis teknologi Membuat atau memodifikasi media pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar Menguasai bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Memiliki skill jurnalistik Mampu bekerja sama dengan pihak lain Mempunyai bakat kewirausahaan Menguasai bidang ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Mampu menyelesaikan masalah-masalah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Memiliki pemahaman yang baik terhadap metode penelitian pendidikan Menguasai bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Mampu bersaing secara regional, nasional dan internasional
√
√ √ √ √ √
√
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √
Pada level 7 diharapkan mahasiswa
2.2 Level 7 (Profesi Guru) yang ISSN 2338-0306
sudah
lulus
sarjana/S1 diharapkan
Volume I Nomor 1. Juli – Desember 2013 | 67
2013:550 -561 Armia, Pembelejaran Bahasa dan Sastra...
mampu
merencanakan
dan
mengelola
Kelanjutan level 8 ini dianjurkan pada
sumberdaya di bawah tanggung jawabnya, dan
program studi yang linier. Lulusan level 8 ini
mengevaluasi secara komprehensif kerjanya
diharapkan
dengan
untuk
akademiknya setingkat lebih tinggi dari lever
menghasilkan langkah-langkah pengembangan
sebelumnya. Pada level 8/Magister diharapkan
strategis organisasi. Untuk keperluan tersebut
mampu melakukan hal-hal berikut.
sarjana tersebut harus menunjukan bahwa
(1) Mampu mengembangkan pengetahuan,
mereka benar-benar profesional. Dalam hal
teknologi, dan atau seni di dalam bidang
ini, sarjana yang sudah menjalani PPG
keilmuannya atau praktek profesionalnya
dipandang sebagai tenaga profesional dalam
melalui riset, hingga menghasilkan karya
dunia pendidikan.
inovatif dan teruji.
memanfaatkan
Setiap
IPTEKS
tugas
(2) Mampu memecahkan permasalahan sains,
mampu
teknologi, dan atau seni di dalam bidang
memecahkan permasalahan sains, teknologi,
keilmuannya melalui pendekatan inter
dan atau seni di dalam bidang keilmuannya
atau multidisipliner .
PPG
juga
yang
mengemban
sudah
menjalani
mahasiswa
dapat
harus
melalui pendekatan monodisipliner. Dalam hal
(3)
Mampu
mengelola
riset
dan
ini, khususnya sarjana pendidikan bahasa dan
pengembangan yang bermanfaat bagi
sastra Indonesia yang sudah menjalani PPG
masyarakat dan keilmuan, serta mampu
harus mampu memecahkan masalah-masalah
mendapat pengakuan nasional maupun
yang berhubungan dengan kebahasaan dan
internasional
kesastraan.
Berdasarkan
tiga
tugas
berdasarkan
Selain tuntutan profesional di atas,
jenjang yang ditetapkan dalam KKNI tersebut
sarjana yang sudah menjalani PPG mestinya
di atas, seorang magister mengemban tugas
juga sudah mampu melakukan riset dan
sebagai pengembang ilmu pengetahuan di
mengambil
bidangnya.
keputusan
strategis
dengan
akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua aspek yang berada di bawah tanggung
2.4 Level 9 (Doktor)
jawab bidang keahliannya (kebahasaan dan
Setelah menyelesaikan pendidikan level 8,
kesastraan) deengan profil yang tidak jauh
lulusan
berbeda dengan level 6 (enam)..
mempunyai visi jauh ke depan biasanya
level
7
yang
berpretasi
dan
melanjutkan pendidikan ke level selanjutnya 2.3 Level 8 (Magister)
yakni level 9 (doktor/S3). Kelanjutan pada
Setelah menyelesaikan pendidikan level 6 dan
level 9 ini sebaiknya dilanjutkan pada program
level 7, mahasiswa yang mempunyai visi jauh
studi yang linier. Lulusan level 9 ini
ke depan biasanya melanjutkan pendidikan ke
diharapkan
level selanjutnya yakni level 8 (Magister/S2).
akademika setingkat lebih tinggi dari lever 8.
ISSN 2338-0306
dapat
mengemban
Volume I Nomor 1. Juli – Desember 2013
tugas
| 68
Armia, Pembelejaran Bahasa dan Sastra... Pada
level
9/doktor
diharapkan
mampu
melakukan hal-hal berikut.
(1) LPTK mempersiapkan kurikulum yang
(1) Mampu mengembangkan pengetahuan,
inovatif dan kreatif, agar dapat sejajar
teknologi, dan atau seni baru di dalam
dengan fakultas lainnya sesuai dengan
bidang
praktek
jenjang yang telah ditetapkan dalam
hingga
KKNI.
keilmuannya
profesionalnya
atau
melalui
riset,
menghasilkan karya kreatif, original, dan
(2) LPTK harus menjadi cerminan bagi
teruji.
Fakultas lain dalam pendidikan karakter
(2) Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang
(3) LPTK menjadi sumber penghasil SDM
keilmuannya melalui pendekatan inter,
unggul dalam pendidikan di Indonesia.
multi atau transdisipliner. (3)
di Indonesia.
Mampu
mengelola,
(4) LPTK membuka diri terhadap perubahan
memimpin,
dan
mengembangkan riset dan pengembangan
dan berorientasi pada globalisasi. (5)
LPTK
akan
mampu
menghasilkan
yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan
pendidikan yang tangguh, kreatif, inovatif
dan kemaslahatan umat manusia, serta
dan
mampu mendapat pengakuan nasional
menularkan kebaikan untuk mencapai
maupun internasional.
kemuliaan di masa depan.
fleksibel
serta
harus
dapat
Dengan tugas yang diembankan pada seorang doktor pada bidangnya, tentu akan menjadi sebuah rujukan ilmu pengetahuan pada bidangnya. Oleh karena itu, seorang
3.2 Saran-Saran
doktor harus mampu menemukan, mencoba,
Untuk mencapai harapan Lembaga Pendidikan
dan
Tenaga Kependidikan (LPTK) tersebut di atas,
mempublikasi
dan melakukan
orasi
ilmiah. Dengan demikian, teori-teori baru akan
hendaknya dapat dilakukan hal-hal berikut.
berkembang
(1)
dan
menjadi
rujukan
bagi
akademika lainnya.
Pihak
LPTK
hendaknya
mampu
menghasilkan kurikulum yang inovatif dan kreatif agar dapat bersanding dengan fakultas lain. (2) Pihak penyelengara LPTK hendaknya
III. PENUTUP 3.1 Simpulan
menghasilkan tenaga kependidikan (guru)
Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional
yang
Indonesia yang telah ditetapkan oleh Badan
pendidikan
Kualifikasi
Nasional
Indonesia
dapat
kualifikasi yang telah ditetapkan.
disimpulkan
harapan
pendidikan
pada
(3) Pihak terkait hendaknya menyediakan
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
sarana dan prasarana yang memadai untk
(LPTK) sebagai berikut.
penyelenggraan pendidikan di LPTK.
ISSN 2338-0306
mampu nasional
menyelenggarakan sesuai
dengan
Volume I Nomor 1. Juli – Desember 2013 | 69
2013:550 -561 Armia, Pembelejaran Bahasa dan Sastra...
(4) Calon mahasiswa yang mendaftar ke LPTK
hendaknya
dilakukan
tes
psikologis dan tes bakat minat. (5) Penyelengaraan pendidikan di LPTK hendaknya dilakukan dengan ketat dan bermatabat. (6) Sumber Daya Manusia lulusan LPTK hendaknya menjadi model bagi anak didiknya dan masyarakat pada umumnya dalam pendidikan karakter bangsa.
DAFTAR PUSTAKA Djamaris, Edwar. 1993. Nilai Budaya dalam Beberapa
Karya
Nusantara:
Satra
Daerah di Sumatera. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Ghazali,
Syukur.
Keterampilan Pendekatan
2010.
Pembelajaran
Berbahasa
(Dengan
Komukatif-Interaktid).
Bandung: Refika Aditama. Herawati, dkk. 2007. Seri Program Kurikulum Intergratif (untuk Provinsi Nangroe Aceh Darussalam). Jakarta: SEOMEO SEAMOLEC. Kemendiknas, 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional,
Jakarta:
Kemendiknas. Kemendiknas, 2011. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Jakarta: Badan KKNI. Koentjoroningrat. 1982. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia. Maryani, Luh Anik. dkk.. 2008. Lentera Indonesia 1: Penerang untuk Memahami Masyarakat dan Budaya Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa. Wibowo, Timonthy, www. pendidikankarakter.com.
ISSN 2338-0306
Volume I Nomor 1. Juli – Desember 2013
| 70