EVALUASI TEBAL LAPIS PERKERASAN LENTUR MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN No . 22.2/KPTS/Db/2012 DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM KENPAVE
I.1 UMUM Sejarah perkerasan jalan dimulai bersamaan dengan umat manusia itu sendiri yang selalu berhasrat untuk mencari kebutuhan hidup dan berkomunikasi dengan sesama. Dengan demikian perkembangan jalan saling berkaitan dengan perkembangan umat manusia. Perkembangan teknik jalan seiring dengan berkembangnya teknologi yang ditentukan umat manusia. Konstruksi perkerasan jalan berkembang pesat pada zaman keemasan Romawi. Pada saat itu telah mulai dibangun jalan-jalan yang terdiri dari berbagai macam perkerasan. Perkembangan konstruksi jalan seakan terhenti dengan mundurnya kekuasaan Romawi sampai awal abad ke 18. Pada saat itu beberapa ahli dari Perancis, Skotlandia menemukan sistim-sistim konstruksi perkerasan yang sabahagian sampai saat ini masih umum digunakan di Indonesia maupun di negara-negara lain di dunia.[8] Struktur perkerasan dapat dikelompokkan ke dalam 2 golongan, yaitu: struktur perkerasan lentur dan struktur perkerasan kaku. Pengelompokan struktur perkerasan tersebut pada umumnya lebih didasarkan pada bahan perkerasan yang digunakan. Struktur perkerasan lentur umumnya menggunakan lapisan beton aspal sebagai lapisan permukaan, dan kadang-kadang juga sebagai lapisan-lapisan di bawahnya. Sedangkan, struktur perkerasan kaku menggunakan pelat beton sebagai komponen utama strukturnya. Struktur perkerasan komposit yang menggunakan baik lapisan beton aspal maupun lapisan beton semen pada suatu konstruksi jalan
1
Universitas Sumatera Utara
secara bersamaan juga tidak jarang dibangun , seperti misalnya lapisan beton semen di atas lapisan pondasi beton aspal, atau lapisan beton aspal di atas lapisan pondasi berstabilitasi semen kapur, atau lapisan beton aspal sebagai lapisan tanbahan (overlay) diatas lapisan beton semen lama yang telah mengalami kerusakan. Namun dalam proses desain, struktur perkerasan komposit ini harus tetap dianalisis apakah sebagai perkerasan lentur atau sebagai perkerasan kaku.[3] I.2 LATAR BELAKANG Pada awalnya jalan hanyalah berupa jejak manusia yang mencari kebutuhan hidup maupun sumber air. Setelah manusia mulai hidup berkelompok jejak-jejak itu berubah menjadi jalan setapak. Dengan mulai dipergunakannya hewan-hewan sebgai alat transportasi, jalan mulai dibuat rata. Jalan yang diperkeras pertama kali ditemukan di Mesopotamia berkaitan ditemukannya roda sekitar 3500 tahun sebelum masehi. [8] Perkerasan di atas tanah biasanya dibentuk dari beberapa lapisan yang relative di bagian bawah, dan berangsur-angsur lebih kuat di bagian yang lebih atas. Susunan yang sedemikian ini memungkinkan penggunaan secara lebih ekonomis dari material yang tersedia. Fungsi dari perkerasan jalan adalah , untuk memberikan permukaan rata/halus bagi pengendara, untuk mendistribusikan beban kendaraan di atas formasi tanah secara memadai, sehingga melindungi tanah dari tekanan yang berlebihan, untuk melindungi tanah dari pengaruh buruk perubahan cuaca. [1] Metode perencanaan perkerasan lentur dapat diklasifikasikan ke dalam lima kategori yaitu metode empiris, metode membatasi kegagalan geser, metode membatasi defleksi, metode regresi berdasarkan kinerja perkerasan atau road test, dan metode mekanistik–empiris.[4]
2
Universitas Sumatera Utara
Metode desain struktur perkerasan lentur yang berlaku di Indonesia adalah Metode Bina Marga 1987 yang diturunkan dari metoda AASHTO 1972.[2]. Metoda Bina Marga
merupakam acuan yng digunakan di Indonesia sehingga
dikeluarkan Pedoman Perencanaan Lentur Pt. T-01-2002-B yang bersumber dari AASHTO 1993. Prosedur perencanaan perkerasan berdasarkan bahwa perkerasan dapat dimodelkan sebagai beberapa lapisan atau struktur visco elastic dalam sebuah elastisitas atau pondasi visco elastic. Dengan perkiraan bahwa perkerasan seperti hal tersebut, dapat memungkinkan untuk menghitung tegangan, regangan atau defleksi (yang disebabkan oleh beban lalu lintas dan atau factor lingkungan).[6] Salah satu program bantu komputer yang sudah ada adalah program KENPAVE yang dikembangkan oleh Dr. Yang H. Huang P.E Professor Emeritus of Civil Engineering University of Kentucky. Program ini ditulis dalam bahasa pemograman Visual Basic dan dapat dijalankan dengan versi windows 95 atau diatasnya. Program KENPAVE ini merupakan program analisis untuk perkerasan yang berdasarkan pada teori sistem lapis banyak.
I.3 PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN Dalam penelitian ini akan dilakukan perencanaan konstruksi perkerasan lentur
dengan
menggunakan
Manual
Desain
Perkerasan
Jalan
no.22.2/KPTS/Db/2012. Dimana nantinya pada metode tersebut akan dilakukan perhitungan dengan variasi nilai CBR dan nilai Akumulasi beban sumbu standar kumulatif per hari (Ŵ18) . Sehingga akan didapat tebal lapis perkerasan Tebal perkerasan dievaluasi menggunakan program KENPAVE.
3
Universitas Sumatera Utara
I.4 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Merencanakan tebal perkerasan lentur menggunakan Manual Desain Perkerasan Jalan No.22.2/KPTS/Db/2012. 2. Menganalisa tebal perkerasan yang dihasilkan Manual Desain Perkerasan Jalan No.22.2/KPTS/Db/2012 menggunakan program KENPAVE. Manfaat dari penelitian ini agar dapat dijadikan referensi dalam suatu perencanaan struktur perkerasan lentur.
I.5 BATASAN MASALAH Penelitian ini mempunyai ruang lingkup dan batasan masalah sebagai berikut: 1. Metode
yang
digunakan
Manual
Desain
Perkerasan
Jalan
No.22.2/KPTS/Db/2012 2. Penggunaan metode analitis Multilayer Sistem dengan menggunakan program KENPAVE. 3. Struktur perkerasan lentur diasumsikan berupa struktur empat lapis. 4. Parameter yang dirubah dalam perencanaan Manual Desain Perkerasan Jalan No.22.2/KPTS/Db/2012 tebal perkerasan adalah nilai CBR dan nilai Ŵ18 5. Analisa perhitungan menggunakan data-data asumsi, dan data-data lainnya ditentukan berdasarkan
kondisi yang sering terjadi atau sesuai dengan
keadaan di Indonesia
4
Universitas Sumatera Utara
I.6
SISTEMATIKA PENULISAN Untuk memperjelas tahapan yang dilakukan dalam studi ini, di dalam
penulisan tugas akhir ini dikelompokkan ke dalam 5 (lima) bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Merupakan rancangan yang akan dilakukan yang meliputi tinjauan umum, latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat, batasan masalah, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menjelaskan teori, serta hal-hal yang berkaitan dengan studi ini. Dalam hal ini studi umum yang berhubungan dengan struktur perkerasan, metode perencanaan perkerasan, analisa kerusakan fatik dan ruting pada perkerasan lentur dan menjelaskan Manual Desain Perkerasan Jalan No.22.2/KPTS//Db/2012 dan program KENPAVE. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab Metodologi penelitian berisi tentang metodologi penelitian, yang memperlihatkan bagan alir perencanaan tebal lapis perkerasan dan evaluasi tebal lapis perkerasan, serta datadan asumsi perkerasan lentur BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab IV akan memaparkan hasil dan pembahasan tentang perencanaan tebal perlerasan metode Manual Desain Perkerasan Jalan No.22.2/KPTS/Db2012 dan evaluasi menggunakan program Kenpave.
5
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang telah diperoleh dari pembahasan dari bab sebelumnya dan saran mengenai hasil penelitian yang dapat dijadikan masukan.
6
Universitas Sumatera Utara