10/6/2011
INDERA MATA Paryono
1
10/6/2011
INDERA PENGLIHATAN •
BOLA MATA TDD: 3 LAPISAN YAKNI,
•
LAPISAN TERLUAR SKLERA, KERUH YG SEMAKIN KE DEPAN SE-MAKIN TEMBUS PANDANG KORNEA LAPISAN KEDUA KHOROID, HITAM (GELAP), KE DEPAN AKAN MEMBENTUK OTOT CILIARI & IRIS (BERFUNGSI UNTUK MENGA-TUR CAHAYA BILA CAHAYA TERLALU BESAR MAKA IRIS SALING MENDEKATI, PUPIL MENGECIL SEDANGKAN JIKA CAHAYA REDUP IRIS SALING MENJAUHI, PUPIL MEMBESAR LAPISAN TERDALAM RETINA, MEMPUNYAI PEMBULUH DARAH ARTERI & VENA RETINALIS SEHINGGA BOLA MATA TERALIRI DRH
•
•
2
10/6/2011
LANJUTAN INDERA PENGLIHATAN • • • •
SELAIN KE 3 LAPISAN TERDAHULU, TERDAPAT PULA LENSA KRIS-TALINA, AQUOUS HUMOR, VITROUS HUMOR (AQUOUS VITROUS YG LBH KENTAL) MEDIA PENGLIHATAN KORNEA, AQUOUS HUMOR, LENSA KRIS-TALINA, VITROUS HUMOR (AQUOUS VITROUS) KERUSAKAN ATAU GANGGUAN DARI SALAH SATU DI ATAS, KITA TIDAK DAPAT MELIHAT TERDAPAT PULA BINTIK KUNING (FOVEA NASALIS = MAKULA LU-TEA = FOVEA SENTRALIS = FOVEA MEDIALIS) TEMPAT PENERI-MA BENDA YG DILIHAT OLEH MATA KARENA DI TEMPAT INI TDPT SEL KERUCUT (DLM FOVEA) & SEL BATANG (TERSEBAR DI RETINA) SEBAGAI ORGAN YG PEKA TERHADAP CAHAYA
3
10/6/2011
LANJUTAN INDERA PENGLIHATAN •
• •
•
SELAIN BINTIK KUNING TERDAPAT BINTIK BUTA (BLIND SPOT), KARENA DAERAH INI TDK PEKA TERHADAP CAHAYA KRN TDK ADA SEL BATANG & SEL KERUCUT SEL BATANG UNTUK MELIHAT CAHAYA REDUP (REMANG-REMANG), SDGKAN SEL KERUCUT UNTUK SIANG HARI & WARNA PD RETINA TERKENAL TEORI DUPLISITAS SKOTOP MEKANIS ME PENGATURAN PENGLIHATAN SENJA & MALAM HARI SERTA PHOTOP MEKANISME YG MENGATUR PENGLIHATAN SIANG HARI & WARNA SEL BATANG & SEL KERUCUT DIPERSYARAFI OLEH SYARAF OPTIK SECARA BIPOLAR MERUPAKAN SYARAF PENGLIHATAN SERTA SYARAF KRANIAL YANG KE II
LANJUTAN INDERA PENGLIHATAN •
• • •
SELAIN SYARAF OPTIK (II), ADA SYARAF KRANIAL LAIN YANG MEMBANTU DLM PENGOPERASIAN & GERAKAN BOLA MATA, YAITU SYARAF OKULUMOTOR (III), TROKLEARIS (IV), ABDUSENS (VI) & TRIGEMINAL (V) SELAIN MEMPERSYARAFI DAERAH MATA SAMPAI KE KEPALA JUGA MEMPERSYARAFI DAERAH RAHANG ATAS & RAHANG BAWAH BOLA MATA DIPEGANG OLEH 2 (DUA) MACAM OTOT YAITU OTOT RECTUS (4 OTOT) & OTOT OBLIQUE (2 OTOT) OTOT RECTUS SUPERIOR, INFERIOR, LATERALIS, MEDIALIS OTOT OBLIQUE SUPERIOR & INFERIOR
4
10/6/2011
5
10/6/2011
LANJUTAN INDERA PENGLIHATAN •
•
UNTUK DPT MELIHAT BENDA STIMULUS BERUPA CAHAYA HARUS JTH DI RESEPTOR (PENERIMA) YG SELANJUTNYA DI TERUSKAN KE PUSAT PENGLIHATAN (FOVEA SENTRALIS) & DIPERLUKAN KETAJAMAN (VISUS) PENGLIHATAN VISUS SANGAT DIPENGARUHI SIFAT FISIS MATA (ABERASI MATA = KEGAGALAN SINAR UTK BERKONVERGENSI/BERTEMU ID TITIK IDENTIK), BESARNYA PUPIL, KOMPOSISI CAHAYA, MEKANISME AKOMODASI, ELASTISITAS OTOT, FAKTOR STIMULUS (WARNA YG KONTRAS, BESAR KECILNYA STIMULUS, DURASI, INTENSITAS CA-HAYA, SERTA FAKTOR RETINA (SEMAKIN KECIL & RAPAT SEL KERUCUT), MAKA SEMAKIN KECIL MINIMUM SEPARABEL (SEPARABLE MINIMUM)
LANJUTAN INDERA PENGLIHATAN • • • • • • •
RUMUS VISUS: dengan menggunakan OPTOTYPE SNELLEN d d = jarak antara alat dgn subyek yang diperiksa V = ------- V = visus (ketajaman penglihatan) D D = jarak skala huruf yang masih dapat dibaca oleh mata normal PENGLIHATAN NORMAL = EMETROPI BILA BENDA YG DILIHAT JATUH DI DEPAN FOVEA SENTRALIS DISEBUT RABUN JAUH (MYOPI) DAN DPT DIATASI DGN LENSA CE- KUNG (NEGATIF), BILA BENDA YG DILIHAT JATUH DI BELAKANG FOVEA SENTRALIS DISEBUT RABUN DEKAT (HYPERMETROPI), DPT DIATASI DGN LENSA CEMBUNG (POSITIF)
6
10/6/2011
LANJUTAN INDERA PENGLIHATAN •
• •
BILA SESEORANG MENGALAMI RABUN JAUH & JG RABUN DEKAT SECARA BERSAMAAN ASTIGMATISMA MAKA DPT DIPERBAIKI DENGAN KACAMATA JENIS SILENDRIS YANG BERFUNGSI UTK MENGATASI KE2 RABUN TERSEBUT TETAPI BILA ELASTISITAS LENSA KRISTALINA MENURUN KARENA USIA & PENGAPURAN PRESBYOPIA PENGAPURAN INI DAPAT TERJADI BURAMNYA/KABURNYA PENGLIHATAN YANG DISEBUT SEBAGAI KATARAK BILA KITA MELIHAT SATU BENDA DGN KEDUA BELAH MATA MAKA BENDA TSB DPT TERLIHAT DGN BAIK KARENA JATUH DI TITIK IDENTIK, TETAPI BILA SALAH SATU BOLA MATA DIGANGGU MAKA AKAN TERLIHAT BENDA RANGKAP (DIPLOPIA) KARENA TDK JTH DI TITIK IDENTIK
LANJUTAN INDERA PENGLIHATAN
•
KELAINAN GENETIK YG BS TERJADI ADALAH BLIND COLOR (BUTA WARNA
•
BUTA WARNA PERMANENT (TOTAL) TDK DPT MELIHAT WARNA DSR MERAH, HIJAU, BIRU KRN KETIGA WARNA INI TERLIHAT HITAM SEMENTARA WARNA KUNING TERLIHAT SPT WARNA TERANG
•
BUTA WARNA TEMPORER SESEORANG TDK DPT MEMBEDAKAN WARNA MERAH TUA, MERAH DARAH, MERAH BIT, MERAH TOMAT, MERAH CABE, MERAH MUDA KARENA MEREKA HANYA DAPAT MENYEBUTKAN WARNA DASAR SAJA YAITU MERAH
7
10/6/2011
LANJUTAN INDERA PENGLIHATAN • • • • • • • • • •
SECARA GRS BSR BBRP VARIASI BUTAWARNA SEJAK LAHIR: 1. AKROMATISME = AKROMATOPSIA BUTAWARNA TOTAL SEMUA WARNA YG DI LIHAT ABU-2 ATAU HITAM 2. DIAKROMATISME BUTAWARNA TIDAK SEMPURNA a. deutrinophia kehilangan sel kerucut hijau tdk dpt melihat warna hijau b. protanophia kehilangan sel kerucut merah tdk dpt melihat warna merah c. tritanophia kehilangan sel kerucut biru/kuning tdk dpt melihat warna biru/kuning yg tdk peka thd daerah spektrum visual
LANJUTAN INDERA PENGLIHATAN • • • •
MENURUT HERING ADA 3 MACAM FOTOKHEMIS YG MEMILIKI 6 MACAM KUALITAS YG MEMBERIKAN 6 SENSASI SUBSTANSI PUTIH-HITAM, SUBSTANSI MERAH-HIJAU & SUBSTANSI BIRU-KU-NING BILA TERLIHAT WARNA PUTIH, BERARTI SEMUA GELOMBANG SINAR DIPANTULKAN, SEDANGKAN BILA MELIHAT WARNA HITAM SEMUA GELOMBANG DISERAP UTK MEMBUKTIKAN SESEORANG BUTAWARNA/TIDAK ADA 2 UJI: 1. UJI HOLMGREN KEMAMPUAN MEMBEDAKAN WARNA SEKUMPULAN BENANG WOL YG DICAMPUR, KEMUDIAN DAPAT MENYAMAKAN BENANG SATUAN & MEMISAHKAN DARI CAMPURAN BENANG WOL SERTA DPT MENGURUTKAN DARI WARNA MUDA KE WARNA TUA ATAU SEBALIKNYA
8
10/6/2011
LANJUTAN INDERA PENGLIHATAN
•
2. UJI STILING (JERMAN) ISIHARA (JEPANG) MERUPAKAN GAMBARAN ANGKA-2 ATAU HURUF DENGAN TITIK-2 YG TDD BERBAGAI MACAM WARNA (1 WARNA, 2 WARNA, 3 WARNA, LBH DARI 3 WARNA)
•
PD UJI STILING ISIHARA TERDAPAT KARTU DISTORSI = KARTU PENGACAU YANG BERFUNGSI UNTUK ISTIRAHAT MATA
•
MATA MANUSIA DPT MENDETEKSI HAMPIR SEMUA GRADASI WARNA BILA CAHAYA MONOKROMATIK MERAH, HIJAU & BIRU DICAMPUR SECARA TEPAT DALAM BERBAGAI KOMBINASI, TERGANTUNG PERSENTASE CAMPURAN WARNA-2 DASAR TSB
LANJUTAN INDERA PENGLIHATAN • •
•
YOUNG & HELMHOLTZ SEL KERUCUT DPT MENERIMA WARNA HIJAU, MERAH & BIRU. KE 3 MACAM SEL KERUCUT MENGANDUNG FOTOKHEMIS YG DPT DIURAI OLEH SINAR MATAHARI, BILA KE 3 MACAM SEL KERUCUT ITU MENDAPAT STIMULUS YG BERSAMAAN MAKA AKAN TERLIHAT WARNA PUTIH. WARNA-2 LAIN MERUPAKAN KOMBINASI DARI KE 3 MACAM WARNA DASAR PENGLIHATAN 3 DIMENSI (PARALAKSIS BINOKULER) MERUPAKAN PERSEPSI KE DALAMAN PADA ALAT VISUAL YANG DPT BERFUNGSI UNTUK MENENTUKAN JARAK DGN MEMERLUKAN PENGLIHATAN BINOKULER (PENGLIHATAN OPTIMAL BILA BISA DITERIMA OLEH KE 2 FOVEA SENTRALIS) DIKIRIM KE SSP UTK DIOLAH MENJADI SENSASI BERUPA BAYANGAN YG TUNGGAL
9