PENGARUH PEMAHAMAN PAI TERHADAP PENGAMALAN IBADAH SISWA (Studi Kasus di SMP Islam Ngadirejo Temanggung Tahun 2009/2010)
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Disusun Oleh : ARIS TIYONO NIM : 111 03 038
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
DEKLARASI Bismilahirrahmanirrahim Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikiran juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqasah skripsi. Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 26 Maret 2010 Penulis
Aris Tiyono 11103038
MOTTO
“Kontributor populer adalah seseorang yang berpengetahuan luas
dalam kategori tertentu”
-
Hiduplah selagi masih hidup Jalanilah selagi bisa jalan Sadar dan tobatlah selagi masih punya hati Mengertilah arti kehidupan selagi masih punya perasaan
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1. Kepada kedua Orangtua-ku Bapak Tahrin dan Ibu Indarti yang selalu menyayangiku dan memberikan segalanya buat ku dan keluarga. 2. Kepada adik-adik ku, Aris Isnaeni, Tery, Torik Firmansyah, yang gagah dan sayang pada ku. 3. Kepada keponakan ku Vino Aurura Rahman yang selalu aku sayangi semoga kelak menjadi orang yang berbakti pada kedua orang tuamu. 4. Kepada Laela Ma’ruf yang selalu setia menemani di saat kesulitanku menghampiri dan memberikan motivasi untuk terus menyelesaikan skripsi ini. 5. Kepada teman-teman-ku di Teater GETAR, FPPI, SMC yang selalu mencintai dan mempercayaiku sampai saat ini. 6. Angkatan muda dan mahasiswa Indonesia. 7. Segenap tokoh tiga pilar bangsa: buruh, tani dan nelayan. 8. Para intelektual dan politisi yang punya hati nurani. 9. Para penegak hukum dan keadilan. 10. Segenap pendidik yang sedang mengukir generasi muda. 11. Para prajurit yang selalu mengingat Sumpah Sapta Marga dan para bhayangkara yang senantiasa memegang Sumpah Tri Brata. 12. Semua anak bangsa yang masih peduli dengan martabat dan harga diri bangsa.
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah swt, Tuhan pencipta dan pemelihara semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepada nabi Muhammad saw, keluarganya, sahabat-sahabatnya dan para pengikutnya yang setia hingga hari pembalasan. Salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (SI) di semua perguruan tinggi, termasuk di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga adalah membuat karya ilmiah dalam bentuk skripsi. Dalam rangka itulah penulis membuat skripsi ini dengan judul. “PENGARUH PEMAHAMAN PAI TERHADAP PENGAMALAN IBADAH SISWA”. (pada siswa SMP Islam Ngadirejo Temanggung). Selama pembuatan skirpsi ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami oleh penulis, baik yang menyangkut pengaturan waktu, pengumpulan bahan-bahan (data) aupun pembiayaan dan sebagainya. Namun, dengan hidayah dan inayah Allah swt dan berkat kerja penulis disertai dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, maka segala kesulitan dan hambatan itu dapat diselesaikan pada waktunya. Oleh karena itu, seyogyanyalah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tiada terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan atas terselesaikannya skripsi ini, terutama kepada Bapak Djaka Siswata, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah memberikan nasehat, masukan dan bimbingan yang sangat berharga bagi penulis. Terima kasih ini juga penulis sampaikan kepada: 1. Ketua, Puket I, Puket II, Puket III dan seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah STAIN Salatiga yang telah mendidik dan memberikan berbagai ilmu pengetahuan yang sangat berharga kepada penulis. 2. Dosen pembimbing bapak Jaka Siswanta, M.Pd yang tiada lelah telah membimbing kami sampai skripsi ini selesai. 3. Kepala Sekolah SMP Islam Ngadirejo Temanggung beserta staf dan seluruh dewan guru yang telah memberikan informasi kepada penulis untuk penulisan skripsi ini. 4. Ayah Bunda tercinta yang telah merawat, mendidik dan mencurahkan segala kasih sayangnya kepada penulis selama hayat. Semoga Allah swt mengampuni segala dosanya dan melimpahkan rahmat, karunia dan ridho-Nya kepada beliau berdua. 5. Adik-adikku, kakek-nenek dan seluruh keluarga yang penulis cintai, atas semangat dan dorongan yang diberikan kepada penulis. 6. Kawan-kawanku di teater GETAR, FPPI, SMC yang telah memberikan inspirasi untuk terus berproses dan berkarya, terima kasih kepada kalian semua. 7. Rekan-rekan seperjuangan di PAI angkatan 2003 khususnya kelas B, serta rekan-rekan PPL, KKL, KKN dan segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya disini. Terima kasih atas segala bantuan dan dorongan semangat kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Mudah-mudahan amal
dan jasa baik mereka diterima oleh Allah swt dan di balasnya dengan pahala yang berlimpah ganda. Amin.. mudah-mudahan pula skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis, dan bagi para pembaca yang budiman pada umumnya. Salatiga, 25 Juni 2009 Aris Tiyono
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................
i
HALAMAN DEKLARASI .......................................................................
ii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING.........................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................
iv
MOTTO....................................................................................................
v
PERSEMBAHAN .....................................................................................
vi
KATA PENGANTAR...............................................................................
vii
ABSTRAK ..............................................................................................
x
DAFTAR ISI ............................................................................................
xi
DAFTAR TABEL .....................................................................................
xiii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................
1
B. Rumusan Masalah ..........................................................
5
C. Tujuan Penelitian ...........................................................
5
D. Manfaat Penelitian .........................................................
6
E. Hipotesis ........................................................................
6
F. Metode Penelitian...........................................................
6
G. Sistematika Penulisan Skripsi .........................................
10
BAB II
LANDASAN TEORI A. Pendidikan Agama Islam ...............................................
11
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ........................
11
2. Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam .............
13
3. Pelaksanaan Agama Islam di SMP ...........................
19
4. Makna Pemahanan Pendidikan agama Islam ............
28
B. Pengamalan Ibadah ........................................................
29
1. Pengertian Pengamalan Ibadah .................................
29
2. Dasar Hukum Ibadah................................................
31
3. Ruang Lingkup dan Sistematika Ibadah....................
31
4. Tujuan Ibadah ..........................................................
34
5. Macam-macam Ibadah Ditinjau dari Berbagai Segi ..
35
C. Pengaruh
Pemahaman
Pendidikan
Agama
Islam
terhadap Pengamalan Ibadah Siswa................................
BAB III
38
LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP Islam Ngadirejo Temanggung ...
41
1. Sejarah Berdirinya ....................................................
41
2. Letak Geografis........................................................
41
3. Profil SMP Islam Ngadirejo Temanggung ................
42
4. Visi dan Misi SMP Islam Ngadirejo Temanggung ....
43
5. Keadaan Guru dan Siswa SMP Islam Ngadirejo Temanggung ............................................................
44
6. Keadaan Sarana Prasarana SMP Islam Ngadirejo Temanggung ............................................................ 7. Struktur
Organisasi
SMP
Islam
47
Ngadirejo
Temanggung ............................................................
49
B. Penyajian Data ...............................................................
50
1. Daftar responden ........................................................
50
2. Hasil Angket tentang pemahaman pendidikan agama
BAB IV
BAB V
Islam..........................................................................
51
3. Hasil angket pengamalan ibadah.................................
53
ANALISA DATA A. Analisis Pertama ............................................................
57
B. Analisa Kedua ................................................................
63
C. Analisis Ketiga ...............................................................
69
PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................
75
B. Saran-saran ....................................................................
76
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel I
Latar Belakang Pendidikan Guru dan Karyawan SMP Islam Ngadirejo Temanggung .........................................
44
Tabel II
Keadaan Siswa SMP Islam Ngadirejo Temanggung ........
46
Tabel III
Daftar Sarana Prasarana ...................................................
47
Tabel IV
Daftar Responden ............................................................
50
Tabel V
Hasil Angket tentang Pemahaman Pendidikan Agama Islam SMP Islam Ngadirejo Temanggung ......................
Tabel VI
Hasil Angket Tentang Pengamalan Ibadah SMP Islam Ngadirejo Temanggung...................................................
Tabel VII
58
Distribusi Frekuensi Jawaban Tingkat Pemahaman Pendidikan Agama Islam ................................................
Tabel IX
53
Daftar Nilai Tentang Distribusi Frekuensi Pemahaman Pendidikan Agama Islam ................................................
Tabel VIII
51
62
Daftar Distribusi Frekuensi Tentang Pengamalan Ibadah ....................................................................................... 63
Tabel X
Distribusi Frekuensi Jawaban Tingkat Pengamalan Ibadah .............................................................................
Tabel XI
Persiapan untuk Mencari Korelasi antara Pengaruh Pemahaman
Pendidikan
Agama
Islam
terhadap
68
Pengamalan Ibadah Siswa SMP Islam Ngadirejo Temanggung ...................................................................
69
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi
dirinya
untuk
memiliki
kekuatan
spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Dari definisi tersebut tergambar adanya proses pembelajaran terhadap peserta didik agar mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan. Hal ini mengindikasikan betapa pentingnya pendidikan agama untuk mendukung siswa memiliki kekuatan spiritual tersebut. Pendidikan agama Islam merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem pendidikan di Indonesia, sebagaimana yang tercantum dalam undangundang nomor 20 tahin 2003 tentang system pendidikan nasional pasal 12 ayat 1 butir a. setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama. Berarti jika daalam satuan lembaga pendidikan ada yang beragana Islam maka mereka berhak mendapatkan pengajaran agama Islam dan diajarkan oleh guru yang beragama Islam (Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 fatwa 2003, 2006:2). Islam dengan tegas telah mewajibkan agar umatnya melakukan pendidikan, sebagaimana firman Allah, dalam surat al-alaq ayat 3-5:
. ْ عَلَّنَ اإلنْسَانَ هَا لَنْ يَعْلَن. ِ الَّذِي عَلَّنَ بِالْقَلَن. ُاقْزَأْ وَرَّبُكَ األكْزَم Artinya : “Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (Depag RI. 2005:598). M. Arifin menjelaskan dalam bukunya bahwa ayat tersebut juga menunjukkan jika manusia tanpa melalui belajar, niscaya tidak akan dapat mengetahui segala sesuatu yang ia butuhkan bagi kelangsungan hidupnya di dunia dan akhirat. Pengetahuan manusia akan berkembang jika diperoleh melalui proses belajar mengajar yang diawali dengan kemampuan menulis dengan pena dan membaca dalam arti luas. Yaitu tidak hanya dengan membaca tulisan melainkan juga membaca segala yang tersirat di dalam ciptaan Allah (M. Arifin, 1996:92). Dengan demikian pendidikan sangat penting bagi kelangsungan hidup di dunia dan akhirat. Pendidikan jugalah yang akan membuat pengetahuan manusia berkembang, sedangkan pendidikan agama diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk membentuk manusia agamis dengan menanamkan aqidah keimanan, amaliah dan budi pekerti atau akhlak yang terpuji untuk menjadi manusia yang taqwa kepada Allah SWT (M. Bosyiruddin Usman. 2002:4). Sasaran
pemahaman
pendidikan
agama
Islam
tertuju
pada
pembentukan akhlak atau mental anak didik dalam hubungannya dengan tuhan, masyarakat dan alam atau semua makhluk. Anak adalah cerminan masa depan, pendidikan anak harus benar-benar diperhatikan agar bakat mereka tersalurkan dalam kegiatan yang positif,
yaitu diantaranya dengan
memasukkan anak ke dalam jenjang pendidikan yang formal ataupun yang non formal. Penanaman nilai agama kepada mereka merupakan syarat mutlak untuk mendapat nilai keharmonisan dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat nilai-nilai tersebut dapat dijadikan pondasi agar mereka tidak keluar dari ajaran-ajaran agama. Pada tingkatan sekolah lanjutan tingkat pertama mata pelajaran pendidikan agama Islam di ajarkan sejak kelas satu sampai kelas tiga. Pelajaran ini berisikan tentang keimanan, akhlak, alqur’an hadits, ibadah dan sejarah kebudayaan Islam. Yang juga di dalamnya menyangkut teori hukum Islam yaitu tentang kewajiban manusia. Khususnya kewajiban individual kepada Allah SWT. Pada prinsipnya pelajaran agama Islam membekali siswa agar memiliki
pengetahuan
lengkap
tentang
hukum
Islam
dan
mampu
mengaplikasikannya dalam bentuk ibadah kepada Allah. Dengan demikian siswa dapat melaksanakan ritual-ritual ibadah yang benar menurut ajaran Islam sesuai dengan ibadah yang dipraktekkan dan diajarkan Rasulullah SAW. Dalam standar kompetensi mata pelajaran pendidikan agama Islam yang berisi kemampuan minimal yang harus dikuasai siswa selama menempuh PAI di SLTP (Depdiknas, 2003:10-11). Kemampuan ini berorientasi pada perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Kemampuam-kemampuan yang tercantum dalam
komponen kemampuan dasar ini merupakan penjabaran dari kemampuan dasar umum yang harus di capai di SLTP yaitu: 1. Mampu membaca Al-Qur’an dan surat-surat pilihan sesuai dengan tajwidnya,
mengartin,
dan
menyalinnya serta mampu
membaca,
mengartikan dan menyakin hadits-hadits pilihan. 2. Beriman kepada Allah SWT, dan lima rukun Islam yang disertai dengan mengetahui fungsinya serta terefleksi dalam sikap perilaku, dan akhlak peserta didik dalam dimensi vertical maupun horizontal. 3. Mampu beribadah dengan baik dan benar sesuai dengan tuntutan syariat Islam baik ibadah wajib maupun ibadah sunnah. 4. Mampu berakhlak mulia dengan meneladani sifat, sikap dan kepribadian Rasulullah serta khulafaaur rasyidin. 5. Mampu mengambil manfaat dari sejarah peradaban Islam (Depdiknas, 2003:11). Dari standar kompetensi diatas pada point ke-3 di sebutkan bahwa siswa mampu beribadah dengan baik dan benar sesuai dengan syariat Islam baik ibadah wajib maupun ibadah sunnah. Dengan demikian mencermati hal diatas maka penulis akan mencoba menyoroti tentang pemahaman PAI di SMP Islam Ngadirejo Temanggung, yang di tekankan pada aspek pengamalan ibadah siswa berhubungan dengan ibadah sholat, puasa, mengaji qur’an dan berdo’a. Berdasarkan deskripsi diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang akan dituangkan dalam skripsi dengan judul “PENGARUH
PEMAHAMAN PAI TERHADAP PENGAMALAN IBADAH SISWA” (Studi Kasus di SMP Islam Ngadirejo Temanggung).
B. Rumusan Masalah Pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pemahaman pendidikan agama Islam siswa SMP Islam Ngadirejo Temanggung? 2. Bagaimana pengamalan ibadah siswa SMP Islam Ngadirejo Temanggung? 3. Adakah pengaruh pemahaman pendidikan agama Islam terhadap pengamalan ibadah siswa SMP Islam Ngadirejo Temanggung?
C. Tujuan Penelitian Agar dapat memberikan gambaran yang kongkrit serta arah yang jelas dalam penelitian ini, maka dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pemahaman pendidikan agama Islam siswa SMP Islam Ngadirejo Temanggung. 2. Untuk mengetahui pengamalan ibadah siswa SMP Islam Ngadirejo Temanggung. 3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pemahaman pendidikan agama Islam terhadap pengamalan ibadah siswa SMP Islam Ngadirejo Temanggung.
D. Manfaat Penelitian Manfaat hasil penelitian ini diharapkan dapat: 1. Untuk mengembangkan ilmu, terutama bagi penulis sendiri dalam mendalami masalah-masalah Pendidikan Agama Islam dan pengamalan ibadah. 2. Sebagai bahan masukan bagi para guru dalam melaksanakan Pendidikan Agama Islam di SMP Islam Ngadirejo Temanggung. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi koreksi bacaan yang bermanfaat bagi perpustakaan dan taman-taman bacaan.
E. Hipotesis Mengacu pada persoalan dari judul penelitian di atas, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: “Ada pengaruh positif antara pelaksanaan Pendidikan Agama Islam yang dilakukan guru terhadap pengamalan ibadah siswa”.
F. Metode Penelitian 1. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto, 1999:115). Sedangkan menurut M. Nasir populasi adalah kumpulan individu dengan kualitas dan ciri-ciri yang telah ditentukan (M. Nasir, 1991:325). Apabila seseorang mengadakan penelitian pada semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian populasi.
Berdasarkan kedua pendapat di atas populasi adalah seluruh individu atau penduduk dalam wilayah penelitian yang nantinya akan dikenai hasil penelitian. Populasi penelitian ini mencakup seluruh siswa kelas III SMP Islam Ngadirejo Temanggung yang berjumlah 275 siswa. b. Sampel Menurut Winarno Surachmad sampel adalah merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Winarno Surachmad, 1979:104). Sutrisno Hadi mengemukakan pengertian sampel adalah merupakan bagian dari populasi yang diambil sebagai sasaran dalam penelitian (Sutrisno Hadi, 1979:70). Penulis menyimpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan wakil dari keseluruhan subjek penelitian. Mengenai besar kecilnya sampel yang diambil, maka kesimpulan yang diambil semakin baik. Sehubungan dengan itu Suharsimi Arikunto mengatakan : “Untuk sekedar ancer-ancer apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, sedangkan jika subjeknya besar dapat diambil antara 10 – 15 % atau 20 – 25 % atau lebih, sesuai kemampuan” (Suharsimi Arikunto, 1999:120). Maka untuk menjamin hasil penelitian,
maka penulis
mengambil sampel sejumlah kurang lebih 18,2 % atau 50 siswa dari besarnya populasi yang diambil. Teknik pengambilan sampel
menggunakan propertional random sampling, karena sesuai dengan keadaan populasi, yaitu seluruh siswa kelas III sebanyak 275 siswa. 2. Tehnik Pengumpulan Data Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan tekhnik pengumpulan data sebagai berikut: a. Angket Adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 1999:124). Metode ini penulis gunakan untuk menghimpun data tentang pengaruh pemahaman pendidikan agama Islam terhadap pengamalan ibadah siswa di SMP Islam Ngadirejo Temanggung. b. Observasi Observasi ialah pengalaman dan pencatatan secara sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki (Sutrisno Hadi, t.t., ). Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang lokasi sekolah, keadaan fisik bangunan, sekolah, administrasi sekolah, struktur organisasi sekolah dan pada saat pelaksanaan pengisian angket. c. Interview Adalah bentuk komunikasi verbal yang bertujuan untuk memperoleh
informasi.
Metode
ini
penulis
gunakan
untuk
memperoleh data tentang pengaruh pemahaman pendidikan agama Islam terhadap pengamalan ibadah siswa di SMP Islam Ngadirejo Temanggung. 3. Tehnik Analisis Data a. Analisis pendahuluan Analisis ini untuk menghitung skor masing-masing variabel secara terpisah sehingga diketahui ciri-ciri masing-masing variabel penelitian. Analisis ini menggunakan rumus prosentase. P
F 100 % N
Keterangan: P : Proporsi F : Frekuensi N : Jumlah responden b. Analisis lanjutan Untuk mengetahui pengaruh pemahaman pendidikan agama Islam terhadap pengamalan ibadah siswa di SMP Islam Ngadirejo Temanggung. Analisis ini menggunakan korelasi product moment, yaitu sebagai berikut :
rxy
xy
x y N
2 x 2 2 y 2 x y N N
Keterangan : rxy : Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y x : Variabel pemahaman pendidikan agama Islam
y : Variabel pengamalan ibadah N : Jumlah responden G. Sistematika Penulisan Skripsi BAB I
Pendahuluan Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, pokok perumusan
masalah,
tujuan
penelitian,
manfaat
penelitian,
hipotesis, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi. BAB II
Landasan Teori tentang: pendidikan agama Islam, pengertian, dasar dan tujuan pemahaman pendidikan agama Islam, pendidikan agama Islam di SMP, kurikulum, metode, evaluasi, pengamalan ibadah, dasar hukum ibadah, ruang lingkup dan sistematika ibadah, macam-macam ibadah di tinjau dari berbagai segi.
BAB III
Laporan hasil penelitian yang meliputi: gambaran umum SMP Islam Ngadirejo Temanggung, sejarah singkat berdirinya, visi, misi, dan tujua, letak geografis, keadaan guru, siswa dan karyawan, sarana dan prasarana, struktur organisasi dan penyajian data.
BAB IV Data analisis meliputi: analisis pertama, analisis kedua dan analisis ketiga. Bab V Penutup yang merupakan bab terakhir berupa kesimpulan dan saransaran.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam Sebelum membahas pendidikan agama Islam terlebih dahulu perlu di ungkapkan definisi pendidikan. Para tokoh berbeda pendapat mendefinisikan pendidikan disebabkan mereka berbeda pendapat dalam penekanan dan tinjauan terhadap pendidikan. Pendidikan berasal dari kata didik., lalu kata ini memdapat awalan ”pe” dan akhiran ”an” sehingga menjadi pendidikan, yang artinya proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang. Atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia, melalui pengajaran dan pelatihan. Atau proses perbuatan cara mendidik (Departemen Diknas, 1994:232). Adapun pengertian pendidikan menurut Muhibbin Syah, yaitu memelihara dan memberi latihan (Muhibin Syah, 2002:10). Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Dalam bahasa inggris, education (pendidikan) berasal dari kata educate (mendidik) artinya memberi peringatan (to elicit, to give riseto), dan mengembangkan (to evolve, to develop). Dalam pengertian yang sempit, education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan (Muhibin Syah, 2002:10).
Pendidikan dalam konteks Islam pada umumnya mengacu kepada term at-tarbiyah, At.ta.dib dan at-ta’lim. Dari ketiga istilah tersebut term yang paling popular digunakan dalam praktek pendidikan Islam ialah term at-tarbiyah. Sedangkan term at-tadib dan at-ta’lim jarang sekali digunakan. Padahal kedua istilah tersebut telah digunakan sejak awal pertumbuhan pendidikan Islam (Samsul Mizar, 2002:25). Sedangkan menurut istilah, pendidikan Islam adalah suatu system kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah (M. Arifin, 1996:10). Oleh karena Islam mempedomani seluruh aspek kehidupan manusia muslim baik duniawi maupun ukhrawi. Ahmad D Marimba mengemukakan bahwa pendidikan agama Islam adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadiannya yang utama (insan kamil) (Ahmad D Marimba, 1989:19). Sedangkan Ahmad Tafsir mendefinisikn pendidikan Islam sebagai bimbingan yang diberikan oleh seseorang (peserta didik) agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam (Ahmad Tafsir, 1992:32). Dari batasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam adalah suatu system yang memungkinkan seseorang (peserta didik) dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologi Islam,
2. Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam a. Dasar Pendidikan Agama Islam Dasar adalah landasan untuk berdirinya sesuatu, fungsi dasar ialah memberikan arah kepada tujuan yang akan dicapai dan sekaligus sebagai landasan untuk berdirinya sesuatu. Dasar pendidikan agama Islam dapat ditinjau dari segi yuridis/hukum dan dasar religius (Samsul Nizar, 2000:95). 1)
Dasar yuridis/hukum, yang tercakup dalam segi ini adalah: a) Landasan idiil pancasila, sila pertama ketuhanan yang maha esa. Mengandung pengertian bahwa seluruh bangsa Indonesia harus percaya kepada tuhan yang maha esa atau dengan kata lain harus beragama. Untuk mewujudkan manusia yang mampu mengamalkan
ajaran
agama
karena
pendidikan
agama
mempunyai tujuan membentuk manusia bertaqwa kepada Allah SWT. b) Landasan struktural/konstitusional yakni UUD 1945 dalam bab X1 pasal 29 ayat 1 dan 2 yang berbunyi: (1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu (Undangundang Dasar 1945 Hasil Amandemen, 2005:24).
(3) Landasan operasional, yakni dasar yang secara langsung mengatur pelaksanaan pendidikan agama di sekolahsekolah di Indonesia, yakni undang-undang republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang sisdiknas, pendidikan agama secara langsung di masukkan ke dalam kurikulum di sekolah-sekolah
mulai
dari
sekolah
dasar
sampai
universitas-universitas negeri. 2)
Dasar religius : Dasar pendidikan Islam adalah segala ajarannya yang bersumber dari Al-Qur’an, sunnah dan ijtihad (ra’yu). Dasar inilah yang membuat pendidikan Islam menjadi ada, tanpa dasar ini tidak akan ada pendidikan Islam. a) Al-Qur’an Al-Qur’an ialah firman Allah berupa wahyu yang disampaikan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Di dalamnya terkandung ajaran pokok sangat penting yang dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui ijtihad. Ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an itu terdiri dari dua prinsip besar, yaitu yang berhubungan dengan masalah keimanan yang disebut aqidah, dan yang berhubungan dengan amal yang disebut dengan syari’ah (Zakiyah Darajat, 2004:19-20). Istilah-istilah yang sering biasa digunakan dalam membicarakan ilmu tentang syari’ah ini ialah:
(1) Ibadah untuk perbuatan yang langsung berhubungan dengan Allah. (2) Muamalah untuk perbuatan yang berhubungan selain dengan Allah. (3) Akhlak untuk tindakan yang menyangkut etika dan budi pekerti dalam pergaulan. Pendidikan, karena termasuk ke dalam usaha atau tindakan untuk membentuk manusia, termasuk ke dalam ruang lingkup muamalah. Pendidikan sangat penting karena ikut menentukan corak dan bentuk amal dan kehidupan manusia baik pribadi maupun masyarakat. Di dalam Al-Qur’an terdapat banyak ajaran yang berisi prinsip berkenaan dengan kegiatan atau usaha pendidikan itu. Sebagai contoh dapat di baca kisah lukman mengajari anaknya dalam surat luqman ayat 12-19, di sana terkandung prinsip materi pendidikan yang berguna untuk dipelajari oleh setiap muslim. b) As-sunnah As-sunnah
ialah
perkataan,
perbuatan
ataupun
pengakuan Rosul Allah SWT. Yang dimaksud dengan pengakuan ialah kejadian atau perbuatan orang lain yang di ketahui Rosulullah dan beliau membiarkan saja kejadian atau perbuatan. Sunnah merupakan ajaran kedua sesudah Al-Qur’an. Sunnah berisi petunjuk (pedoman) untuk kemaslahatan hidup
manusia dalam segala aspeknya, untuk membina umat menjadi menusia seutuhnya atau muslim yang bertaqwa (Zakiyah Darajat, 2004:21). Untuk itu Rosulullah menjadi guru dan pendidik utama bagi umatnya. Oleh karena itu sunnah merupakan landasan kedua bagi cara pembinaan pribadi manusia muslim. Sunnah selalu membuka kemungkinan penafsiran berkembang. Itulah sebabnya, mengapa ijtihad perlu ditingkatkan dalam memahaminya termasuk sunnah yang berkaitan dengan pendidikan. c) Ijtihad Ijtihad adalah istilah para fuqoha, yaitu berpikir dengan menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki oleh ilmuwan syariat Islam untuk menetapkan atau menentukan sesuatu hukum syariat Islam dalam hal-hal yang ternyata belum ditegaskan hukumnya oleh Al-Qur’an dan sunnah ((Zakiyah Darajat, 2004:22). Ijtihad dalam hal ini dapat saja meliputi seluruh aspek pendidikan, tetapi tetap berpedoman kepada Al-Qur’an dan sunnah. Yang diolah oleh akal dari para ahli pendidikan Islam. Teori-teori pendidikan baru hasil ijtihad harus di kaitkan dengan ajaran Islam dan kebutuhan hidup. b. Tujuan Pendidikan Agama Islam Tujuan pendidikan agama Islam, secara etimologi, tujuan atau arah, maksud atau sasaran. Sedangkan secara terminologi, tujuan
berarti, sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sebuah usaha atau kegiatan selesai (W.J.S. Poerwadarminta, 1985:1094). Abdurrahman saleh Abdullah mengatakan dalam bukunya educational theory a Qur’anio out look., yang dikutip oleh Armai Arief, bahwa tujuan pendidikan Islam bertujuan untuk membentuk kepribadian sebagai kholifah Allah SWT, atau sekurang-kurangnya mempersiapkan kejalan
yang
mengacu
kepada
tujuan akhir.
Selanjutnya tujuan pendidikan Islam menurutnya di bangun atas tiga komponen sifat dasar manusia, yaitu: 1. tubuh, 2. ruh, dan 3. akal (Armai
Arief,
2002:19).
Yang
masing-masing
harus
dijaga.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan pendidikan Islam dapat dikualifikasikan kepada (Armai Arief, 2002:40): 1) Tujuan Pendidikan Jasmani (agdaf al-jismiyah) Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih di sayangi Allah ketimbang orang mukmin yang lemah”. (H. Imam muslim). Oleh Imam Nawawi menafsirkan hadis di atas sebagai kekuatan imam yang ditopang oleh kekuatan fisik. Kekuatan fisik merupakan bagian pokok dari tujuan pendidikan. Maka pendidikan harus mempunyai tujuan kearah ketrampilan-ketrampilan fisik yang dianggap perlu bagi tumbuhnya keperkasaan tubuh yang sehat. Pendidikan Islam dalam hal ini mengacu pada pembicaraan fakta-fakta terhadap jasmani yang relevan bagi para pelajar.
2) Tujuan Pendidikan Rohani (ahdaf al-ruhaniyyah) Orang yang betul-betul menerima ajaran Islam tentu akan menerima seluruh cita-cita ideal yang terdapat dalam Al-Qur’an, peningkatan jiwa dan kesetiaannya yang hanya kepada Allah semata dan melaksanakan moralitas Islami yang di teladani dari tingkah laku kehidupan Nabi Muhammad SAW, merupakan bagian pokok dalam tujuan pendidikan Islam. Tujuan pendidikan Islam harus mampu membawa dan mengembalikan ruh kepada kebenaran dan kesucian. 3) Tujuan Pendidikan Akal (ahdaf al- aqliyah) Tujuan ini mengarah kepada perkembangan intelegensi yang mengarahkan setiap manusia sebagai individu untuk dapat menemukan kebenaran yang sebenar-benarnya. Pendidikan yang dapat membantu tercapainya tujuan akal, seharusnya dengan buktibukti yang memadai dan relevan dengan apa yang mereka pelajari. Di samping itu pendidikan Islam mengacu kepada tujuan memberi daya dorong menuju peningkatan kecerdasan manusia. Pendidikan yang lebih berorientasi kepada hafalan, tidak dapat tidak dapatmengubah daya kreatifitas anak didik. Karena pada dasarnya pendidikan Islam bukan hanya memberi titik tekan pada hafalan, sementara proses intelektualitas dan pemahaman dikesampingkan.
4) Tujuan Sosial (ahdaf al-ajtima’iyah) Seorang khalifah mempunyai kepribadian utama dan seimbang, sehingga khalifah tidak akan hidup dalam keterasingan dan ketersendirian. Oleh karena itu, aspek sosial dari khalifah harus di pelihara. Fungsi pendidikan dalam mewujudkan tujuan sosial adalah menitikberatkan pada perkembangan karakter-karakter manusia yang unik, agar manusia mampu beradaptasi dengan standar-standar masyarakat bersama-sama dengan cita-cita yang ada padanya keharmonisan menjadi karakteristik utama yang ingin dicapai dalam tujuan pendidikan Islam. Sedangkan tujuan akhir pendidikan Islam versi Abdurrahman adalah mewujudkan manusia ideal sebagai abid Allah atau ibad Allah, yang tunduk secara total kepada Allah SWT. 3. Pelaksanaan Agama Islam di SMP a. Kurikulum Secara umum kurikulum diartikan sebagai mata pelajaran yang di ajarkan di sekolah. Pengertian yang dianggap tradisional ini masih banyak dianut sampai sekarang. Istilah kurikulum semula berasal dari istilah dunia atletik yaitu curere yang berarti berlari, istilah tersebut erat hubungannya dengan kata curier atau kurir yang berarti penghubung seseorang untuk menyampaikan sesuatu kepada orang atau tenpat lain (M. Ahmad, et. El, 1998:9). Seorang kurir harus menempuh suatu perjalanan untuk mencapai tujuan, maka istilah
kurikulum kemudian diartikan sebagai suatu jarak yang harus di tempuh (M. Ahmad, et. El, 1998:10). William B. Ragan, sebgaiman dikutip Armai Arif berpendapat bahwa kurikulum meliputi seluruh program dan kehidupan sekolah. Kurikulum tidak hanya meliputi bahan pelajaran, tetapi seluruh kehidupan di kelas (Armai Arif, 2002:30). John Dewey sejak lama telah menggunakan istilah kurikulum dan hubungannya dengan anak didik. Dewey menegaskan bahwa kurikulum
merupakan
suatu
rekontruksi
berkelanjutan
yang
memaparkan pengalaman belajar anak didik melalui suatu susunan pengetahuan yang terorganisasikan dengan baik yang biasanya disebut kurikulum (M. Ahmad, et. El, 1998:13). Hilda Taba berpendapat kurikulum adalah pernyataan tentang tujuan-tujuan pendidikan yang bersifat umum dan khusus dan materinya dipilih dan diorganisasikan berdasarkan suatu pola tertentu untuk kepentingan belajar dan mengajar. Biasanya dalam suatu kurikulum sudah termasuk program penilai hasilnya (M. Ahmad, et. El, 1998:14). Dalam undang-undang republik indonesia tentang sistem pendidikan nasional dirumuskan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang dinamakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UndangUndang Republik Indonesia, 2006:4).
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dari beberapa devinisi yang telah di kemukakan, bahwa kurikulum merupakan alat atau sarana untuk mancapai tujuan pendidikan, sehingga dalam proses belajar mengajar pada jenjang pendidikan berpegang pada kurikulum yang ada. Pada pasal 37 undang-undang republik indonesia tentang sistem pendidikan nasional di sebutkan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat: 1)
Pendidikan agama
2)
Pendidikan kewarganegaraan
3)
Bahasa
4)
Matematika
5)
IPA
6)
IPS
7)
Seni dan Budaya
8)
Pendidikan jasmani dan olah raga
9)
Keterampilan atau kejuruan dan
10)
Muatan lokal (Undang-Undang Republik Indonesia, 2006:20) Tingkatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) kurikulum yang
dipakai yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang pengembangannya berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) dan berpedoman kepada Badan Standar Nasional
Pendidikan (BNSP) (Depdiknas, 2006:1). Secara umum mata pelajaran PAI didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang ada pada dua sumber pokok ajaran Islam. Yaitu Al-Qur’an dan al-sunnah/al-hadits Nabi Muhammad saw, (dalil naqli). Dengan melaui mrtode ijtihad (dalil aqli) para ulama mengembangkan prinsip-prinsip PAI tersebut dengan lebih rinci dan mendetail dalam bentuk fiqih dan hasil-hasil ijtihad lainnya. Karakteristik mata pelajaran PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam, yaitu aqidah, syariah dan akhlak. Aqidah merupakan penjabaran dari konsep iman; syariah merupakan penjabaran dari konsep Islam; syariah memiliki dua dimensi kajian pokok, yaitu ibadah dan muamalah, dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan. Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (Theologi Islam, Ushuluddin, Ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari aqidah, ilmu fiqih yang merupakan pengembangan dari syariah dan ilmu akhlak (Etika Islam, Moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak, termasuk kajian-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam barbagai mata pelajaran di SMP (Depdiknas, 2006:2). Itulah gambaran tentang kurikulum, khususnya mata pelajaran pendidikan agama Islam.
b. Metode Pengajaran Metode berasal dari dua kata yaitu: meta dan hodos, meta berarti melalui dan hodos berarti jalan atau cara. Jadi metode adalah cara/jalan yang harus dilalui (M. Arifin, 1992:61). Dalam kamus umum bahasa Indonesia disebutkan bahwa metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud (WJS. Poerwadarminta, 1985:87). Sedangkan menurut Mahmud Yunus sebagaimana yang di kutip Armai Arif, metode adalah jalan yang hendak ditempuh oleh seseorang supaya sampai kepada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan perusahaan atau perniagaan, maupun dalam kupasan ilmu pengetahuan dan lainnya (M. Arifin, 1992:87). Dari definisi di atas dapat
dikatakan bahwa metode
mengandung arti adanya urutan kerja yang terencana, sistematis dan merupakan hasil exsperimen ilmiah guna mencapai tujuan yang telah direncanakan. Semakin tepat metode yang digunakan maka semakin efektif pula dalam pencapaian tujuan. Metode pengajaran yang penulis maksud dalam uraian ini adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengajarkan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kepada siswa. Adapun macam-macam metode yang dapat dipergunakan dalam pengajaran agama adalah metode ceramah, diskusi, demonstrasi, sosiodrama, driil dan tanya jawab. Dalam hal ini akan diuraikan metode pengajaran dalam pendidikan agama Islam yaitu:
1) Metode Ceramah Yang dimaksud dengan metode ceramah ialah cara menyampaika sebuah materi pelajaran dengan cara penuturan kepada siswa atau khalayak ramai (M. Arifin, 1992:135). Ciri yang menonjol dalam metode ceramah, dalam pelaksanaan pengajaran di kelas adalah peranan guru tampak sangat dominan. Adapun murid mendengarkan dengan teliti dan mencatat isi ceramah yang di sampaikan oleh guru di depan kelas (Tayar Yusuf, 1995:41). Metode ceramah di berikan apabila suatu materi membutuhkan penjelasan agar materi tersebut dimengerti oleh siswanya. 2) Metode Diskusi Diskusi yaitu suatu proses yang melibatkan dua individu atau lebih, berintegrasi secara verbal dan saling berhadapan, saling tukar informasi (information sharing), saling mempertahankan pendapat (self maintenance) dalam memecahkan sebuah masalah tertentu (problem solving) (Armai Arif, 2002:145). Sedangkan metode diskusi dalam proses belajar mengajar adalah sebuah cara yang dilakukan dalam mempelajari bahan atau menyampaikan materi dengan jalan mendiskusikannya, dengan tujuan dapat menimbulkan pengertian serta perubahan tingkah laku pada siswa (Armai Arif, 2002:145). Dengan demikian bahwa metode diskusi adalah salah satu alternatif metode atau cara yang dapat dipakai
oleh seorang guru di kelas dengan tujuan dapat memecahkan suatu masalah berdasarkan pendapat para siswa. 3) Metode Demonstrasi Yang dimaksud dengan metode demonstrasi adalah metode demontrasi adalah metode mengajar dengan menggunakan alat peragaan (meragakan), untuk memperjelas suatu pengertian, atau cara untuk memperlihatkan bagaimana untuk melakukan dan jalannya suatu proses pembuatan tertentu kepada siswa. To show atau memperkenalkan/mempertontonkan (Tayar Yusuf, 1995:49). Metode demontrasi dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan juga dapat memusatkan perhatian anak didik. 4) Metode Sosiodrama Sosiodrama adalah suatu metode mengajar dimana guru memberikan kesempatan kepada murid untuk melakukan kegiatan memainkan peran seperti yang terdapat dalam kehidupan masyarakat/sosial (Armai Arif, 2002:180). Dalam pendidikan agama metode sosiodrama ini efektif dalam menyajikan pelajaran akhlak, sejarah Islam dan topik-topik lainnya. Dalam pelajaran sejarah, misalnya guru menggambarkan kisah sahabat Khalifah Abu Bakar ketika beliau masuk Islam. Kisah tersebut tentu amat menarik jika disajikan melalui sosiodrama (Tayar Yusuf, 1995:54). Manfaat
metode
ini
yaitu
agar
melatih
anak
untuk
mendramatisasikan sesuatu serta melatih keberanian, dan juga metode ini akan lebih menarik perhatian anak. Sehingga suasana kelas akan lebih hidup. 5) Metode Drill Metode drill (latihan siap) pengertiannya sering dikacaukan dengan istilah ulangan. Padahal maksud keduanya berbeda. Latihan siap (drill) dimaksudkan yaitu agar pengetahuan siswa dan kecapakan tertentu dapat menjadi miliknya dan betul-betul dikuasai siswa. Dengan kata lain metode drill adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan jalan atau cara melatih siswa agar menguasai pelajaran dan terampil dalam melaksanakan tugas latihan yang diberikan (Tayar Yusuf, 1995:64). Pada latihan siap (drill) untuk melaksanakan ibadah shalat dalam Islam sangat ditekankan pada anak didik sedini mungkin agar dengan latihanlatihan yang dilakukan pada anak didik tidak merasa canggung setelah mereka dewasa. 6) Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab ialah penyampaian pelajaran dengan cara guru mengajukan pertanyaan dan murid menjawab. Atau suatu metode di dalam pendidikan dimana guru bertanya sedangkan murid menjawab tentang materi yang ingin diperolehnya (Armai Arif, 2002:140). Dan juga pada metode ini bisa pula diatur pertanyan di ajukan siswa lalu di jawab siswa lainnya. Keunggulan
metode tanya jawab yaitu situasi kelas menjadi hidup atau dinamis, karena siswa aktif berpikir dan memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan dan juga melatih agar siswa berani menyampaikan buah pikirannya. c. Evaluasi Dalam arti luas, evaluasi adalah sutu proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan (Mehrens dan Lehman, 1978:5). Sesuai dengan pengertian tersebut maka setiap kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data berdasarkan data tersebut kemudian di coba membuat suatu keputusan. Berarti evaluasi pendidikan agama Islam yang penulis maksud adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan prestasi hasil belajar murid dalam mata pelajaran agama Islam (Ngalim Purwanto, 2002:3). Dalam buku dasar evaluasi pendidikan karangan Suharsimi Arikunto menyebutkan alat-alat evaluasi yaitu tes dan non tes, yang tergolong non tes adalah skala bertingkat, kuesioner, daftar cocok, wawancara,
pengamatan,
riwayat
hidup
(Suharsimi
Arikunto,
2002:26). Sedangkan tes itu sendiri ada empat, yaitu tes diagnostik, tes sumatif, tes formatif dan tes penempatan. 1)
Tes diagnostik yaitu tes yang bertujuan untuk mancari sebab-sebab kesulitan belajar siswa seperti latar belakang psikologis, fisik dan
lingkungan sosial serta ekonomi siswa (Ngalim Purwanto, 2002:25). 2)
Tes sumatif yaitu tes yang di gunakan untuk mengukur atau menilai sampai dimana pencapaian siswa terhadap bahan pelajaran yang telah diajarkan, dan selanjutnya untuk menetukan kenaikan tingkat atau kelulusan siswa yang bersangkutan.
3)
Tes formatif yaitu tes yang digunakan untuk mencari umpan balik (feed back) guna memperbaiki proses belajar mengajar bagi guru maupun siswa.
4)
Tes placement (penempatan) yaitu tes yang digunakan untuk penentuan penempatan siswa dalam suatu jenjang atau jenis program tertentu (Ngalim Purwanto, 2002:3).
4. Makna pemahanan pendidikan agama Islam Pemahaman pendidikan agama merupakan kemampuan seseorang untuk mempertahankan sesuatu yang dianggap benar, membedakan mana yang termasuk perbuatan baik dan buruk, memberikan contoh yang baik kepada sesama, dapat menerangkan sesuatu hal yang dapat dipahami dan lain sebagainya. Apabila seseorang telah memahami ajaran agama tersebut, meyakini dan mengamalkan semua perintah dan larangan dari ajaran agama tersebut, maka keyakinannya yang telah menjadi bagian integral dari kepribadiannya itulah yang akan mengawasi segala perbuatannya baik lahir maupun batin.
Sikap dan kepribadian seseorang yang telah memiliki pemahaman tentang ajaran agama akan berbeda jika dibandingkan dengan seseorang yang tidak, belum, atau kurang memiliki pemahaman tentang ajaran agama. Perbedaan tersebut akan terlihat dalam sikap dan perbuatannya sehari-hari. Seseorang yang telah memahami ajaran agamanya cenderung akan melakukan perbuatan-perbuatan yang dibolehkan dalam agamanya dan selalu melaksanakan kewajiban-kewajibannya selaku hamba Allah. Orang tersebut juga akan selalu berusaha agar ia tidak melakukan hal-hal yang dilarang bahkan yang diharamkan dalam ajaran agamanya. Makna dari pemahaman pendidikan agama islam adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, serta pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaan kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
B. Pengamalan Ibadah 1. Pengertian pengamalan ibadah Pengamalan adalah dari kata amal yang berarti perbuatan, pekerjaan, segala sesuatu yang dikerjakan dengan maksud berbuat kebaikan (W.J.S. Poerwadaminta, 1985:33). Dari pengertian di atas, pengamalan berarti sesuatu yang di kerjakan dengan maksud berbuat
kebaikan. Dari hal di atas pengamalan masih butuh objek kegiatan. Sedangkan pengertian ibadah menurut Hasby Ash Shiddieqy yaitu segala taat yang dikerjakan untuk mencapai keridhaan Allah dan mengaharap pahala-Nya di akhirat (Hasby Ash Shiddiqy, 2000:5). Menurut kamus istilah fiqih, ibadah yaitu memperhambakan diri kepada Allah dengan taat melaksanakan segala perintahnya dan anjurannya. Serta menjauhi segala larangannya karena Allah semata. Baik dalam bentuk kepercayaan, perkataan maupun perbuatan. Orang beribadah berusaha melengakapi dirinya dengan perasaan cinta, tunduk dan patuh kepada Allah SWT (M. Abdul Majieb et,el, 1995:109). Sedangkan menurut ensiklopedi hukum Islam; ibadah berasal dari bahasa Arab yaitu al-ibadah, yang artinya pengabdian, penyembahan, ketaatan, menghinakan/ merendahkan diri dan do’a, secara istilah ibadah yaitu perbuatan yang dilakukan sebagai usaha menghubungkan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT sebagai Tuhan yang disembah (Ensiklopedi Hukum Islam, 1999:592). Menurut Yusuf al-Qardhawi, berdasarkan definisi diatas, ulama fiqih menyatakan bahwa ibadah hanya boleh ditujukan kepada Allah SWT, tidak kepada yang lain (Ensiklopedi Hukum Islam, 1999:592). Dari uraian diatas menggabungkan pengertian pengamalan dan pengertian ibadah, maka pengertian pengamalan ibadah yakni perbuatan yang dilakukan seorang
hamba
sebagai usaha
menghubungkan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan taat
melaksanakan segala perintah dan anjurannya serta menjauhi segala larangannya. 2. Dasar Hukum Ibadah Jika kita renungi hakikat ibadah, kita pun yakin bahwa perintah beribadah itu pada hakikatnya berupa peringatan memperingatkan kita menunaikan kewajiban terhadap Allah yang telah melimpahkan karuniaNya. Firman Allah SWT
Artinya: ”Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa”. (Q.S. Al Baqarah / 2 : 21) (Depag RI, 2005:5). Ibadah itulah ghayah (tujuan) dijadikannya jin, manusia dan makhluk selainnya. Firman Allah SWT
Artinya: ”dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-KU”. (Q.S. Adz Dzariyat / 51 : 56) (Depag RI, 2005:524). 3. Ruang lingkup dan Sistematika Ibadah Ibadah itu, mensyukuri nikmat Allah. Atas dasar inilah tidak diharuskan baik oleh syara’, maupun oleh akal beribadah kepada selain Allah. Karena Allah sendiri yang berhak menerimanya. Lantaran Allah sendiri yang memberikan nikmat yang paling besar kepada kita, yakni hidup, wujud dan segala yang berhubungan dengan-Nya (Hasby Ash
Shiddiqy, 2000:10). Meyakini benar, bahwa Allah-lah yang memberikan nikmat, maka bersyukur pada Allah itu wajib salah satunya dengan beibadah kepada-Nya, karena ibadah adalah adalah hak Allah yang harus dipatuhi, untuk mengetahui ruang lingkup ibadah ini tidak terlepas dari pemahaman terhadap pengertian itu sendiri, oleh sebab itu menurut Ibnu Taimiyah (661- 728 H/ 1262/1327 M) seperti yang telah dikutip oleh Ahmad Ritonga, ibadah mencakup semua bentuk cinta dan kerelaan terhadap Allah SWT, baik dalam perkataan maupun perbuatan, lahir maupun bathin. Yang termasuk kedalam ibadah ini meliputi shalat, puasa, zakat, hajibenar dalam pembicaraan, menjalankan amanah, berbuat baik kepada orangtua, menghubungkan silaturrahim, memenuhi janji, amar ma’ruf nahi munkar, jihad terhadap orang kafir dan munafik, berbuat baik kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin dan ibnu sabil, berdo’a, berdzikir, membaca Al-Qur’an, ikhlas, sabar, sukur, rela menerima ketentuan Allah SWT, tawakal, raja (berharap atas rahmat), khauf (takut kepada azab), dan lain sebagainya (A. Rahman Ritonga, 2002:6). Ruang lingkup ibadah yang di kemukakan Ibnu Taimiyyah diatas cakupannya sangat luas. Bahkan menurut beliau semua ajaran agama itu termasuk ibadah bilamana diklasifikasikan kesemuanya dapat menjadi beberapa kelompok saja, yaitu: a. Kewajiban-kewajiban atau rukun-rukun syari’at seperti shalat, puasa, zakat dan haji.
b. Yang berhubungan dengan (tambahan dari) kewajiban-kewajiban di atas dalam bentuk ibadah-ibadah sunnah, seperti zikir, membaca AlQur’an, do’a dan istigfar. c. Semua bentuk hubungan sosial yang baik serta pemenuhan hak-hak manusia, seperti berbuat baik kepada orang tua, menghubungkan silaturahmi, berbuat baik kepada anak yatim, fakir miskin dan ibnu sabil. d. Akhlak insaniyah, (bersifat kemanusiaan), seperti benar dalam berbicara, menjalankan amanah dan menepati janji. e. Akhlak robbaniyyah, (bersifat ketuhanan), seperti mencintai Allah SWT, dan rasul-rasulnya, takut kepada Allah SWT, ikhlas dan sabar terhadap hukum-Nya (A. Rahman Ritonga, 2002:7). Lebih khusus lagi ibadah dapat diklasifikasikan menjadi ibadah umum dan ibadah khusus. Ibadah umum mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Yaitu mencakup segala amal kebajikan yang dilakukan dengan niat ikhlas dan sulit untuk mengemukakan sistematikanya. Tetapi ibadah khusus ditentukan oleh syara’ (nash), bentuk dan caranya. Oleh karena itu dapat dikemukakan sistematikanya secara garis besar sebagai berikut: a. Thaharah b. Shalat c. Penyelenggaraan jenazah d. Zakat
e. Puasa f. Haji dan Umrah g. Iktikaf h. Sumpah dan kafarat i.
Nazar
j.
Qurban dan Aqiqah (A. Rahman Ritonga, 2002:7)
4. Tujuan Ibadah Ibadah mempunyai tujuan pokok dan tujuan tambahan tujuan pokoknya adalah menghadapkan diri kepada Allah Yang Maha Esa dan mengkonsentrasikan niat kepada-Nya dalam setiap keadaan. Dengan adanya tujuan itu seseorang akan m encapai derajat yang tinggi di akhirat. Sedangkan tujuan tambahan adalah agar terciptanya kemaslahatan diri manusia dan terwujudnya usaha yang baik. Shalat umpamanya, disyariatkan pada dasarnya bertujuan untuk menundukkan diri kepada Allah SWT dengan ikhlas, mengingatkan diri dengan berdzikir, sedangkan tujuan tambahannya antara lain adalah untuk menghindarkan diri dari perbuatan keji dan mungkar, sebagaimana dipahami dari firman Allah SWT:
Artinya: ”Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Q.S.Al-Ankabut. 29 : 45) (Depag RI, 2005:402. 5. Macam-macam ibadah ditinjau dari berbagai segi Dalam kaitan dengan maksud dan tujuan pensyariatannya ulama fiqh membaginya ke dalam tiga macam, yakni: 1) ibadah mahdah, 2) ibadah gair mahdah, dan 3) ibadah zi al-wajhain (Ensiklopedi Hukum Islam, 1999:593). a. Ibadah mahdah adalah ibadah yang mengandung hubungan dengan Allah SWT semata-mata, yakni hubungan vertikal. Ibadah ini hanya sebatas pada ibadah-ibadah khusus. Ciri-ciri ibadah mahdah adalah semua ketentuan dan aturan pelaksanaannya telah ditetapkan secara rinci melalui penjelasan-penjelasan al-qur’an dan hadist. Ibadah mahdah dilakukan semata-mata bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. b. Ibadah gair mahdah adalah ibadah yang tidak hanya sekedar menyangkut hubungan dengan Allah SWT, tetapi juga berkaitan dengan sesama makhluk (hablminallah wa hablminan-nas). Di samping debungan vertikal juga ada hubungan horizontal. Hubungan sesama makhluk ini tidak hanya terbatas pada hubungan antar manusia, tetapi juga manusia dengan lingkungannya, seperti ayat yang artinya ”Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah) memperbaikinya”(QS. 7:56). c. Ibadah zi al-wajhain adalah ibadah yang memiliki dua sifat sekaligus, yaitu mahdah dan ghair mahdah. Maksudnya adalah sebagian dari
maksud dan tujuan persayriatannya dapat diketahui dan sebagian lainnya tidak dapat diketahui, seperti nikah dan idah (Ensiklopedi Hukum Islam, 1999:594). Dari segi ruang lingkupnya ibadah dapat dibagi kepada dua macam yaitu : 1) Ibadah khassah,
yakni
ibadah
yang
ketentuan dan cara
pelaksanaanya secara khusus ditetapkan oleh nash, seperti shalat, zakat, puasa, haji dan lain-lain sebagainya. 2) Ibadah ammah, yakni semua perbuatan baik yang dilakukan dengan niat yang baik dan semata-mata karena Allah SWT (ikhlas), seperti makan dan minum, bekerja, amar ma’ruf nahi mungkar, berlaku adil berbuat baik kepada orang lain dan sebagainya (A. Rahman Ritongan, 2002:10). Pembagian ibadah menurut Hasby Ash Shiediqy berdasarkan bentuk dan sifat ibadah terbagi kepada enam macam (Hasby AshShiediegy, 2000:19): a. Ibadah-ibadah yang berupa perkataan dan ucapan lidah, seperti tasbih, tahmid, tahlil, takbir, taslim, do’a, membaca hamdalah oleh orang yang bersin, memberi salam, menjawab salam, membaca basmalah ketika makan, minum, menyembelih binatang, membaca Al-qur’an dan lainlain.
b. Ibadah-ibadah yang berupa perbuatan yang tidak disifatkan dengan sesuatu sifat, seperti berjihad dijalan Allah, membela diri dari gangguan, menyelenggarakan urusan jenazah. c. Ibadah-ibadah yang berupa menahan diri dari mengerjakan sesuatu pekerjaan, seperti puasa, yakni menahan diri dari makan, minum, dan dari segala yang merusak puasa. d. Ibadah-ibadah yang melengkapi perbuatan dan menahan diri dari sesuatu pekerjaan, seperti i’tikaf (duduk di dalam sesuatu rumah dari rumah-rumah Allah), serta menahan diri dari jima’ dan mubasyarah, haji, thawaf, wukuf di arafah, ihram, menggunting rambut, mngerat kuku, berburu, menutup muka oleh para wanita dan menutup kepala oleh orang laki-laki. e. Ibadah-ibadah yang bersifat menggugurkan hak, seperti membebaskan orang-orang
yang
berhutang,
memaafkan
kesalahan
orang,
memerdekakan budak untuk kuffarat. f. Ibadah-ibadah yang melengkapi perkataan, pekerjaan, khusyuk menahan diri dari berbicara dan dari berpaling lahir dan batin untuk menghadapinya. Dilihat dari segi fasilitas yang dibutuhkan untuk mewujudkannya, ibadah dapat dibagi menjadi tiga macam : 1) Ibadah badaniyah ruhiyyah mahdah, yaitu suatu ibadah yangutnuk mewujudkannya hanya dibutuhkan kegiatan jasmani, rohani saja, seperti shalat dan puasa.
2) Ibadah maliyyah, yakni ibadah yang mewujudkannya dibutuhkan pengeluaran harta benda. Seperti zakat. 3) Ibadah badaniyyah ruhiyyah maliyyah, yakni suatu ibadah yang utnuk mewujudkannya dibutuhkan kegiatan jasmani, rohani, dan pengeluaran harta kekayaan, seperti haji (Ensiklopedi Hukum Islam, 1999:594). Dari segi sasaran manfaat ibadah dapat dibagi menjadi dua macam : a. Ibadah keshalehan perorangan (fardiyyah), yaitu ibadah yang hanya menyangkut diri pelakunya sendiri, tidak ada hubungannya dengan orang lain, seperti shalat. b. Ibadah keshalehan kemasyarakatan (ijtima’iyyah), yaitu ibadah yang memiliki keterikatan dengan orang lain, terutama dari segi sasarannya. Contoh, sedekah, zakat, disamping merupakan ibadah kepada Allah, juga merupakan ibadah kemasyarakatan, sebab sasaran dan manfaat ibadah tersebut akan menjangkau orang lain (Ensiklopedi Hukum Islam, 1999:594).
C. Pengaruh Pemahaman Pendidikan Agama Islam terhadap Pengamalan Ibadah Siswa Sikap dan kepribadian seseorang yang telah memiliki pemahaman tentang ajaran agama akan berbeda jika dibandingkan dengan seseorang yang tidak, belum, atau kurang memiliki pemahaman tentang ajaran agama. Perbedaan tersebut akan terlihat dalam sikap dan perbuatannya sehari-hari. Seseorang yang telah memahami ajaran agamanya cenderung akan melakukan
perbuatan-perbuatan
yang
dibolehkan
dalam
agamanya
dan
selalu
melaksanakan kewajiban-kewajibannya selaku hamba Allah. Orang tersebut juga akan selalu berusaha agar ia tidak melakukan hal-hal yang dilarang bahkan yang diharamkan dalam ajaran agamanya. Kaitannya dengan ibadah, seperti shalat, puasa, dan mengaji, merupakan hal yang diwajibkan dalam ajaran agama Islam yang tidak boleh ditinggalkan oleh setiap Muslim. Kewajiban tersebut harus selalu dilakukan pada waktu-waktu yang telah ditentukan. Shalat dilakukan 5 kali dalam sehari semalam, puasa wajib dilakukan ketika memasuki bulan Ramadhan, dan mengaji harus selalu dilakukan setiap harinya. Bagi orang yang memiliki pemahaman tentang ajaran agama Islam, ia cenderung akan selalu melakukan kewajiban-kewajibannya kepada Allah dengan melaksanakan ibadah secara rutin dan selalu berusaha agar tidak pernah meninggalkan ibadahnya dimanapun ia berada, karena ia menyadari bahwa ibadah yang diwajibkan benar-benar wajib untuk dilaksanakan dan tidak boleh ditinggalkan. Ia melaksanakan ibadah tersebut semata-mata untuk memperoleh ridha dan pahala dari Allah. Jika ia meninggalkan ibadah tersebut dengan sengaja, maka ia akan berdosa dan kelak akan mendapatkan ganjaran dari Allah. Sebaliknya, bagi orang yang tidak atau kurang memiliki pemahaman tentang ajaran agama Islam, ia akan bersikap acuh untuk melaksanakan ibadah yang sebenarnya diwajibkan dalam ajaran Islam. Ia hanya akan melakukan ibadah ketika ada waktu dan kesempatan dan ketika ia mau saja, bahkan bisa
saja ia meninggalkan ibadah dengan sengaja untuk melakukan pekerjaan lain. Ia belum betul-betul memahami bahwa ibadah wajib yang ia tinggalkan sebenarnya akan membawa kerugian bagi dirinya sendiri kelak. Tinggi rendahnya tingkat pelaksanaan ibadah seseorang dapat ditentukan dari tinggi rendahnya pemahaman ajaran agama yang dimilikinya. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan ada orang yang memiliki pengetahuan agama yang sangat luas bisa meninggalkan ibadah dan bahkan melakukan hal-hal yang dilarang agama.
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Islam Ngadirejo Temanggung 1. Sejarah Berdirinya SMP Islam Ngadirejo Temanggung merupakan lembaga di bawah Yayasan Al-Ma’arif NU. Usaha tersebut dimaksudkan untuk membantu Departemen Agama dan Departemen Pendidikan Nasional dengan tujuan memberikan pendidikan masyarakat sekitar. SMP
Islam
Ngadirejo
Temanggung
pertama
kali
berdiri
padatanggal 15 Juli 1983 di Ngadirejo Temanggung. Kemudian mengingat kebutuhan pendidikan di Desa Ngadirejo sangat kurang, maka diadakan lembaga pendidikan yang berlokasi di Dusun Ngadirejo Desa Ngadirejo dengan tanah wakaf. Pada tanggal 15 Juli 1983 didirikan SMP Islam Ngadirejo Temanggung di Dusun Ngadirejo seluas 2019 meter persegi sampai sekarang. Terakreditasi pada tahun 2006. 2. Letak Geografis Secara geografis, lokasi SMP Islam Ngadirejo Temanggung adalah sebagai berikut: a. Sebelah Barat
: Rumah pendudukn
b. Sebelah Utara
: Pasar Ngadirejo
c. Sebela Timur
: Persawahan
d. Sebelah Selatan
: Rumah penduduk
3. Profil SMP Islam Ngadirejo Temanggung a. Nama Sekolah
: SMP Islam Ngadirejo
b. NIS
: 200630
c. NSS
: 201032309092
d. Propinsi
: Jawa Tengah
e. Otonomi
:-
f. Kecamatan
: Ngadirejo
g. Desa/Kelurahan
: Ngardirejo
h. Jalan
: Jl. Jumo Ngadirejo
i.
Kode Pos
: 56252
j.
Telepon
: (0293) 591304
k. Faxsimile
:-
l.
: Pedesaan
Daerah
m. Status Sekolah
: Swasta
n. Kelompok Sekoah
: Inti
o. Akreditasi
: tahun 2006
p. Surat Keputusan
: SK BASKAB No. 920/09/tg.2006/20 Sep 2006
q. Penerbit SK
: Depdikbud Propinsi Jawa Tengah
r. Tahun Berdiri
: Tahun 1983
s. Tahun Perubahan
:
t. Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi u. Bangunan Sekolah
: milik sendiri
v. Luas Bangunan
: 2019 m2
w. Lokasi Sekolah
:-
x. Jarak ke Pusat Kecamatan
: 0 km
y. Jarak ke Otonomi Daerah
: 20 km
z. Terletak pada Intansi
: Kecamatan
aa. Jumlah Keanggotaan Rayon
:-
bb. Organisasi Penyelenggara
:
cc. Perjalanan/Perubahan Seklolah
:
4. Visi dan Misi SMP Islam Ngadirejo Temanggung a. Visi 1) Maju dalam prestasi mantap dalam IMTAQ 2) Maju dalam prestasi akademik 3) Maju dalam ilmu pengetahuan, teknologi, bahasa, informasi dan kecakapan hidup 4) Maju dalam kegiatan keagamaan 5) Baik dalam sikap dan prilaku 6) Memiliki sekolah yang nyaman dan kondusif 7) Mendapat kepercayaan di masyarakat b. Misi 1) Mengadakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif untuk mengoptimalkan potensi akademik yang dimiliki siswa 2) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran Islam ala Ahlusunnah wal Jamaah 3) Menciptakan lingkungan sekolah yang tertib, bersih dan indah
5. Keadaan Guru dan Siswa SMP Islam Ngadirejo Temanggung a. Keadaan Guru Tenaga edukatif yang mengajar pada SMP Islam Ngadirejo Temanggung ada 44 orang termasuk kepala sekolah. Adapun rincian latar belakang pendidikan tenaga guru di SMP Islam Ngadirejo Temanggung dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: TABEL I LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU DAN KARYAWAN SMP ISLAM NGADIREJO TEMANGGUNG No
Nama
NIP/NPN
TTL
Jabatan
Pendidikan
1
H. Abdullah Munir
103 300 103
04/04/1956
Kepala sekolah
DIII (Syariah)
2
M. Tolkhah Mansur
103 300 104
04/05/1956
Wakasek
PGAA
3
M. Dahlan, BA
103 300 105
13/02/1948
-
DIII (Syariah)
4
Subiyanto
103 300 108
14/01/1957
Waka Sarpras
STM/Pertanian
5
Sugeng Ariyadi
103 300 111
27/04/1962
Waka Kurikulum
PGSMTP
6
Sutarjono
131 669 437
29/09/1952
Wali Kelas
PGSMTP
7
Nur Syira'iyah
131 669 113
07/11/1962
Pustakawan
SLTA
8
Margono
131 669 114
12/07/1965
Waka Humas
SLTA
9
Abdullah Najibul Umam
131 669 123
22/09/1965
Kaur Tata Usaha
SLTA
10
Sri Kustiningsih
131 669 115
08/08/1958
Wali Kelas
DIII
11
Kabul Puki Astomo
131 669 116
18/04/1965
Wali Kelas
SLTA
12
Suparnomo AM
131 669 124
15/07/1969
Staf Tata Usaha
SMK
Waka 13
Ahmad Salim
131 669 118
09/02/1969
Kesiswaan
SLTA
14
Drs. Khoiron
131 669 127
13/03/1964
Wali Kelas
S1
15
Asrifin
131 669 472
08/12/1971
Keamanan
SMP
16
Adib Ghufron
131 669 473
12/07/1978
Bendahara BOS
SLTA
17
Nurul Huda, S.Ag
131 669 480
02/08/1974
Bendahara Kas
S1
18
Bambang Tri Prastomo
131 669 474
12/04/1962
Urusan
SMK
No
Nama
NIP/NPN
TTL
Jabatan
Pendidikan
Pembangunan 19
Maria Diana, SH
131 669 120
23/12/1972
Wali Kelas
S1
20
Choiriyah, S.Pd
500 164 120
28/12/1970
Wali Kelas
S1
21
Hasan Asy'ari, S.Ag
103 300 479
12/05/1969
BP/BK
S1
22
Supahrun
103 301 475
08/03/1978
Wali Kelas
SLTA
23
Wana Farida
103 301 483
23/10/1980
Pustakawan
SLTA
24
Zaenal Sholikun, S.Ag
103 301 380
30/09/1976
BP
S1
25
Miraozin, S.Ag
103 301 381
19/01/1976
Wali Kelas
S1
26
Arif Subani, S.Ag
103 301 382
01/01/1977
Wali Kelas
SMK
27
Yahya Ruadi
103 301 383
30/07/1977
Tata Usaha
DIII
28
Ngesti Agus Ruwiyanto
103 301 385
08/08/1977
Bendahara
DIII
29
Waluyo
103 301 478
31/12/1965
Wali Kelas
DIII
30
Aris Zaenal Amin
103 301 740
26/07/1985
Wali Kelas
SLTA
31
Beni Wiboqo S.Pd
103 301 741
30/04/1976
Wali Kelas
S1
32
Ifaidah
103 301 743
15/12/1983
Wali Kelas
SMK
33
Mariyatun, S.Pd
103 301 846
17/03/1980
Wali Kelas
S1
34
Sertyo Eko Waryanto
-
31/07/1974
Wali Kelas
DIII
35
Ana Karniati, S.Pd
-
19/02/1986
Wali Kelas
S1
36
Islilik
-
08/01/1967
Clening Service
PGA
37
Resmiyati, S.Pd
-
13/03/1980
Wali Kelas
S1
38
Joko Budi Rahayu
-
02/07/1988
Service
SMP
39
Wahyudi
-
30/06/1981
Service
SMP
40
Ngadilah
-
-
Service
-
41
Budiharto
-
07/03/1983
Keamanan
SMA
42
M. Abdul Roud
-
-
Keamanan
SLTA
43
Suci Anggarini, S.Pd
-
22/10/1987
Keamanan
S1
44
Erma Farikoh, S.Pd
-
-
Keamanan
S1
b. Keadaan Siswa Adapun keadaan siswa di SMP Islam Ngadirejo Temanggung adalah sebagai berikut: TABEL II KEADAAN SISWA SMP ISLAM NGADIREJO TEMANGGUNG JUMLAH SISWA No
Kelas
Jumlah L
P
1
IA
24
16
40
2
IB
24
6
30
3
IC
24
16
40
4
ID
20
20
40
5
IE
28
12
40
6
IF
26
16
42
7
IG
14
18
32
8
IH
9
II A
26
16
42
10
II B
24
14
38
11
II C
27
14
41
12
II D
16
27
43
13
II E
20
20
40
14
II F
20
20
40
15
II G
10
22
32
JUMLAH SISWA No
Kelas
Jumlah L
P
16
II H
17
III A
24
16
40
18
III B
14
26
40
19
III C
22
18
40
20
III D
24
18
42
21
III E
12
28
40
22
III F
26
14
40
23
III G
8
24
32
24
III H
6. Keadaan Sarana Prasarana SMP Islam Ngadirejo Temanggung TABEL III DAFTAR SARANA PRASARANA NO
JENIS
JUMLAH
1
Ruang Kelas
16
2
Ruang Tamu
1
3
Ruang Perpustakaan
1
4
Ruang kepala sekolah
1
5
Ruang Guru
1
6
Ruang BP/BK
1
7
Ruang TU
1
8
Ruang Wali Kelas
1
9
Ruang Lab. IPA
1
NO
JENIS
JUMLAH
10
Ruang Lab Fisika
1
11
Ruang Lab Biologi
1
12
Ruang Lab Kimia
1
13
Ruang Lab Bahasa
1
14
Ruang UKS
1
15
Ruang Praktek Komputer
1
16
Koperasi/Toko
1
17
Ruang OSIS
1
18
Kamar Mandi/WC Murid
18
19
Gudang
1
20
Aula
1
21
Mushola
1
22
Ruang dinas Kepala OSIS
1
23
Pos Penjaga Sekolah
1
24
Ketrampilan
1
25
Kamar Mandi/WC Guru
2
7. Struktur Organisasi SMP Islam Ngadirejo Temanggung STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH SMP ISLAM NGADIREJO Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah
………………..
TU
Pustakawan
Kurikulum
Laborat
BP
Guru
Wali kelas
Kesiswaan
Humas
Wali kelas
………….
….
Guru
Bendahara
Pustakawan
Keamanan
Bendahara
………………..
………………..
Sarpras
BP
….
BP
….
Wali kelas
….
Wali kelas
….
….
….
Siswa 49
B. Penyajian Data 1. Daftar responden TABEL IV DAFTAR RESPONDEN No 1 2 3 4 5 6
Kelas VII D VII D VII D VII D VII D VII D
No 26 27 28 29 30 31
Nama Mukhammad Ropik Mustufa Naryanti Trinawatie Nur Afandi Nurrohmawati Ahmad Lutfhan S
Kelas VII D VII D VII D VII D VII D VII E
7 8 9
Nama Akhmad Ikhsan Patoni Ana Malikhah Ana Nofita Sari Anis Rahayu Anna Astiningtyas Arum Pratiwi Atika Nela Nurul Khasanah Bagas Aditya Cahyo Widiatmoko
VII D VII D VII D
32 33 34
VII E VII E VII E
10 11 12 13 14 15 16 17
Dwi Ariyani Dwi Rauliyanto Duwi Utami Eka Panitasari Esti Puji Lestari Evi Seria farida Randi Achmad Wajib Hanip Nur Rosyidin
VII D VII D VII D VII D VII D VII D VII D VII D
35 36 37 38 39 40 41 42
18 19 20 21 22
Iffah Heru Prayitno Ilham Aji Saputra Imam Rifki Saputra Izatul Farida Jalo Pamungkas
VII D VII D VII D VII D VII D
43 44 45 46 47
23 24
Lukman Siti Hajar M Fatachul Chasan M. Rizza Fatchurrohman
VII D VII D
48 49
Ahmad Syari'i Anis Safitri Arif Rahman Hakim Danang Eko Prabowo Dilla Nurrida Dyno Shosa Putra Fikri Adriansah Hassari Wulandari Ibnu Malik Jaka Laksono Khanafi Muhammad Chaza BadrutTan Mustofa Zarfan Hafi Nadiya Chanana Nailul Faizin Nala Maghfiroh Wandika Agustina D Nirta Ariika Janti
VII D
50
Nita Ikroma
VII E
25
1
VII E VII E VII E VII E VII E VII E VII E VII E VII E VII E VII E VII E VII E VII E VII E
2. Hasil Angket tentang pemahaman pendidikan agama Islam TABEL V HASIL ANGKET TENTANG PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMP ISLAM NGADIREJO TEMANGGUNG Nomor Item
Nomor No Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
001
A
B
B
A
B
A
B
A
A
A
2
002
A
A
A
A
A
A
A
A
A
C
3
003
C
A
A
A
A
A
B
B
B
A
4
004
C
A
A
A
A
A
B
B
B
A
5
005
C
B
B
A
A
B
B
C
A
A
6
006
A
B
B
A
A
A
B
B
A
B
7
007
C
B
C
A
A
B
B
B
A
B
8
008
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
9
009
A
A
B
A
A
A
B
B
A
A
10
010
C
A
C
B
A
B
B
B
A
C
11
011
C
A
C
A
B
C
A
A
B
C
12
012
C
A
A
A
A
A
B
B
A
A
13
013
C
A
B
A
A
B
B
C
B
A
14
014
C
B
A
A
A
A
A
C
A
B
15
015
A
B
A
A
A
A
B
C
A
A
16
016
C
B
A
A
A
A
A
C
A
B
17
017
A
A
A
A
A
A
B
B
A
A
18
018
A
A
A
A
A
C
B
C
B
C
19
019
B
B
C
B
A
C
A
C
A
C
Nomor Item
Nomor No Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
20
020
C
C
A
A
A
A
B
A
A
B
21
021
C
A
A
A
A
A
B
A
A
B
22
022
A
B
A
A
A
A
B
C
C
A
23
023
A
C
A
A
A
C
B
C
A
A
24
024
A
B
A
A
A
C
B
C
C
A
25
025
A
B
C
A
C
C
B
B
A
A
26
026
A
A
A
A
B
C
A
C
A
C
27
027
A
A
C
B
B
C
A
C
A
C
28
028
A
A
B
A
A
A
A
C
C
B
29
029
C
A
B
A
B
C
A
B
A
C
30
030
A
B
A
A
A
A
B
A
B
A
31
031
B
B
C
B
A
C
A
C
A
C
32
032
A
B
B
A
A
C
A
B
A
A
33
033
A
A
B
A
B
C
A
C
A
A
34
034
B
C
B
A
A
C
B
C
A
C
35
035
A
A
A
A
A
A
B
C
A
A
36
036
A
A
A
A
A
C
B
C
A
A
37
037
A
A
C
A
C
C
B
B
A
C
38
038
A
A
A
A
A
C
A
B
A
A
39
039
A
A
A
A
A
B
A
B
A
A
40
040
A
B
B
B
C
C
A
B
A
A
41
041
A
B
B
A
B
C
B
C
A
C
42
042
C
A
B
A
B
B
B
A
B
B
43
043
A
A
A
A
C
C
A
C
A
C
Nomor Item
Nomor No Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
44
044
A
B
B
A
C
C
A
C
B
C
45
045
B
A
A
A
C
C
B
C
C
A
46
046
A
A
A
A
A
C
A
C
A
C
47
047
A
A
B
A
A
B
B
C
A
B
48
048
A
A
A
B
A
C
B
C
A
C
49
049
A
B
B
A
B
C
A
C
A
C
50
050
B
B
B
A
A
C
B
A
C
B
3. Hasil angket pengamalan ibadah TABEL VI HASIL ANGKET TENTANG PENGAMALAN IBADAH SMP ISLAM NGADIREJO TEMANGGUNG Nomor Item
Nomor No Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
001
A A
A A B A A A A
B
2
002
A A
A A B A B A C
B
3
003
B
B
A B A B A B B
B
4
004
B
B
A B A B A B B
B
5
005
A A
A A A A B B B
B
6
006
B
C
B A A A B A
B
7
007
A A
A B B B A A B
C
8
008
A
B
A A A A A A A
A
9
009
B
B
B A A A A A B
C
10
010
A
B
C
C
B
B A C B B B
Nomor Item
Nomor No Responden
1
2
3
4
9
10
11
011
A
B
B
B A A A C B
C
12
012
B
B
A B A A A B B
B
13
013
B
B
B
B B C B B B
B
14
014
B
B
A B A A B B B
B
15
015
B
B
B
B B B B B B
B
16
016
B
B
A B A A B A B
B
17
017
A
B
A A A A B B A
B
18
018
B
B
A B B A B B C
B
19
019
B
B
A B B A B B B
B
20
020
A A
A B A C A B B
B
21
021
A
B
C A B C B B B
B
22
022
A
B
B
B B C A C C
B
23
023
B
B
C
B A C B A A
B
24
024
B
B
A B A C A B C
C
25
025
A A
A A A A A B A
C
26
026
A A
A A A A B B B
B
27
027
A A
A A A A B B B
B
28
028
A
B
A A B A A C A
A
29
029
B
B
B
C A C A B B
C
30
030
B
B
A B A A B B B
B
31
031
C
A
A B A A A A B
A
32
032
A A
A A A A B A B
B
33
033
A A
A A A A A A A
A
34
034
B
A B C A C B B
C
B
5
6
7
8
Nomor Item
Nomor No Responden
1
2
3
9
10
35
035
B
B
A B B A B B B
B
36
036
A
B
A A B A A A A
B
37
037
A
B
A B A A A B B
B
38
038
A
B
A A A A A B A
B
39
039
B
B
A A B A A B A
B
40
040
A A
A B A A B A B
A
41
041
B
A B B A B B B
B
42
042
A A
C
B A A A B B
A
43
043
A
B
A B A A B C B
C
44
044
A
B
A B A A B C A
A
45
045
A A
A B A A B B B
C
46
046
A
B
A A A A A A A
B
47
047
A A
A A A A A B A
B
48
048
B
B
B
B C B B B B
B
49
049
B
B
A A B B B B B
B
50
050
B
B
A B B C A B C
B
B
4
5
6
7
8
BAB IV ANALISA DATA
Seluruh data dari hasil penelitian dari penyebaran angket dapat terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan data tersebut sesuai dengan proposinya masing-masing yang mengacu
pada tujuan penelitian,
yaitu
sebagaimana tercatat di bawah ini : 1. Bagaimana ………………………. 2. Bagaimana ………………………... 3. Adakah …………………………….. Berdasarkan dari ketiga tujuan penelitian di atas maka penulis menganalisis dari tujuan pertama dan kedua menggunakan rumus prosentase sebagai berikut : P
F X 100% N
Keterangan : P : Prosentase F : Frekuensi N : Jumlah responden Sedangkan
untuk
mengetahui
dari
menggunakan rumus product moment, yaitu :
rxy
(X )(Y ) N 2 2 (X ) 2 (Y ) 2 X Y N N XY
tujuan
yang
ketiga,
penulis
Keterangan : rxy : koefisien korelasi antara X dan Y X : variabel pengaruh Y : variabel terpengaruh X2 : product dari X Y2 : product dari Y N : jumlah responden
A. Analisis Pertama Adapun langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut : 1. Membuat tabel daftar nilai dan nominasi hasil observasi dalam daftar rating scale pada variabel korelasi antara prestasi belajar fiqih dengan pengamalan ibadah sholat 2. Membuat tabel distribusi frekuensi jawaban dari angket 3. Memprosentasikan jawaban 4. Menginterprestasikan hasil prosentase jawaban responden TABEL V DAFTAR NILAI TENTANG DISTRIBUSI FREKUENSI TENTANG ................................... No
Alternatif Jawaban
Nilai
Responden
A
B
C
3
2
1
1
6
4
0
18
8
0
Total
Nominasi
26
B
No
Alternatif Jawaban
Nilai
Total
Nominasi
1
28
A
6
1
25
B
18
6
1
25
B
2
12
8
2
22
C
5
0
15
10
0
25
B
3
5
2
9
10
2
21
C
8
10
0
0
30
0
0
30
A
9
7
3
0
21
6
0
27
A
10
3
4
3
9
8
3
20
C
11
4
2
4
12
4
4
20
C
12
7
2
1
21
4
1
26
B
13
4
4
2
12
8
2
22
C
14
6
2
2
18
4
2
24
B
15
7
2
1
21
4
1
26
B
16
6
2
2
18
4
2
24
B
17
8
2
0
24
4
0
28
A
18
5
2
3
15
4
3
22
C
19
3
3
4
9
6
4
19
C
20
6
2
2
18
4
2
24
B
21
7
2
1
21
4
1
26
B
22
6
2
2
18
4
2
24
B
23
6
1
3
18
2
3
23
B
24
5
2
3
15
4
3
22
C
25
4
3
3
12
6
3
21
C
26
6
1
3
18
2
3
23
B
27
4
2
4
12
4
4
20
C
28
6
2
2
18
4
2
24
B
Responden
A
B
C
3
2
1
2
9
0
1
27
0
3
6
3
1
18
4
6
3
1
5
4
4
6
5
7
No
Alternatif Jawaban
Nilai
Total
Nominasi
3
21
C
6
0
27
A
9
6
4
19
C
1
18
6
1
25
B
2
2
18
4
2
24
B
3
3
4
9
6
4
19
C
35
8
1
1
24
2
1
27
A
36
7
1
2
21
2
2
25
B
37
4
2
4
12
4
4
20
C
38
8
1
1
24
2
1
27
A
39
8
2
0
24
4
0
28
A
40
4
4
2
12
8
2
22
C
41
3
4
3
9
8
3
20
C
42
3
6
1
9
12
1
22
C
43
6
0
4
18
0
4
22
C
44
3
3
4
9
6
4
19
C
45
4
2
4
12
4
4
20
C
46
7
0
3
21
0
3
24
B
47
5
4
1
15
8
1
24
B
48
5
2
3
15
4
3
22
C
49
4
3
3
12
6
3
21
C
50
3
5
2
9
10
2
21
C
Responden
A
B
C
3
2
1
29
4
3
3
12
6
30
7
3
0
21
31
3
3
4
32
6
3
33
6
34
Dari data di atas dapat di cari skor tertinggi dan terendah kemudian dicari intervalnya dengan menggunakan rumus : i
Xt Xr 1 Ki
Keterangan : i
: Interval
xt
: Nilai tertinggi
xr
: Nilai terrendah
ki
: Kelas interval (tinggi, sedang, rendah)
Dari data hasil angket pretasi belajar fiqih, diperoleh nilai tertinggi adalah 30, dan nilai terendah adalah 19. Dengan menggolongkan data tersebut ke dalam 3 kelas maka dapat diketahui inteval kelasnya, yaitu: i
30 19 1 3
i
12 4 3
Jadi jelas bahwa variabel ini dapat dikategorikan variasi tinggi, sedang, rendah sebagai berikut : 1. Untuk kategori tinggi dengan jawaban A mendapat nilai 27 – 30 2. Untuk kategori sedang dengan jawaban B mendapat nilai 23– 26 3. Untuk kategori rendah dengan jawaban C mendapat nilai 19 – 22 Kemudian dicari prosentasi tentang tingkat pretasi belajar fiqih. Hal ini menggunakan rumus prosentase sebagai berikut : P
F X 100% N
1. Untuk kategori tinggi tentang Pemahaman Tauhid antara skor 27 – 30 ada 8 responden. P
F 100% N
8 100% 50
16 % 2. Untuk kategori sedang tentang Pemahaman Tauhid antara skor 26 – 23 ada 19 responden P
F 100% N
19 100% 50
38 % 3. Untuk kategori rendah tentang Pemahaman Tauhid antara skor 19 – 22 ada 23 responden P
F 100% N
23 100% 50
46 % Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekunsi tingkat pretasi belajar fiqih. TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI JAWABAN TINGKAT PRESTASI BELAJAR FIQIH No
Pretasi Belajar Fiqih
Interval Frekuensi
Prosentase
1
Tinggi
27 – 30
8
16 %
2
Sedang
23 – 26
19
38 %
3
Rendah
19 – 22
23
46 %
Jumlah
50
100
Dari perhitungan persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat pretasi belajar fiqih tinggi adalah 16 % dengan jumlah 8 siswa, tingkat pretasi belajar fiqih sedang sebanyak 19 siswa dengan persentase 38 %, tingkat pretasi belajar fiqih dengan kategori rendah 46% dengan jumlah 23 siswa. Dengan demikian tingkat pretasi belajar fiqih adalah rendah.
B. Analisa Kedua Untuk mengetahui tentang pengamalan ibadah sholat. Adapun langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut : 1. Membuat tabel daftar nilai dan nominasi hasil observasi dalam daftar rating scale tentang pengamalan ibadah sholat 2. Membuat tabel distribusi frekuensi tentang pengamalan ibadah sholat 3. Memprosentasikan jawaban 4. Menginterprestasikan hasil prosentase jawaban responden TABEL DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI TENTANG …………………. Alternatif
No Responden
Nilai
Jawaban
Total
Nominasi
A
B
C
3
2
1
1
8
2
0
24
4
0
28
A
2
6
3
1
18
6
1
25
B
3
3
7
0
9
14
0
23
B
4
3
7
0
9
14
0
23
B
Alternatif
No Responden
Nilai
Jawaban
Total
Nominasi
A
B
C
3
2
1
5
6
4
0
18
8
0
26
B
6
4
5
1
12
10
1
23
B
7
5
4
1
15
8
1
24
B
8
9
1
0
27
2
0
29
A
9
5
4
1
15
8
1
24
B
10
2
5
3
6
10
3
19
C
11
4
4
2
12
8
2
22
C
12
4
6
0
12
12
0
24
B
13
0
9
1
0
18
1
19
C
14
3
7
0
9
14
0
23
B
15
0
10
0
0
20
0
20
C
16
4
6
0
12
12
0
24
B
17
6
4
0
18
8
0
26
B
18
2
7
1
6
14
1
21
C
19
2
8
0
6
16
0
22
C
20
5
4
1
15
8
1
24
B
21
2
6
2
6
12
2
20
C
22
2
5
3
6
10
3
19
C
23
3
5
2
9
10
2
21
C
24
3
4
3
9
8
3
20
C
25
8
1
1
24
2
1
27
A
26
6
4
0
18
8
0
26
B
27
6
4
0
18
8
0
26
B
28
7
2
1
21
4
1
26
B
29
2
5
3
6
10
3
19
C
30
3
7
0
9
14
0
23
B
31
7
2
1
21
4
1
26
B
Alternatif
No Responden
Nilai
Jawaban
Total
Nominasi
A
B
C
3
2
1
32
7
3
0
21
6
0
27
A
33
10
0
0
30
0
0
30
A
34
2
5
3
6
10
3
19
C
35
2
8
0
6
16
0
22
C
36
7
3
0
21
6
0
27
A
37
5
5
0
15
10
0
25
B
38
7
3
0
21
6
0
27
A
39
5
5
0
15
10
0
25
B
40
7
3
0
21
6
0
27
B
41
2
8
0
6
16
0
22
C
42
6
3
1
18
6
1
25
B
43
4
4
2
12
8
2
22
C
44
6
3
1
18
6
1
25
B
45
5
4
1
15
8
1
24
B
46
8
2
0
24
4
0
28
A
47
8
2
0
24
4
0
28
A
48
0
9
1
0
18
1
19
C
49
2
8
0
6
16
0
22
C
50
2
6
2
6
12
2
20
C
1186
Dari data di atas dapat di cari skor tertinggi dan terendah kemudian dicari intervalnya dengan menggunakan rumus : i
Xt Xr 1 Ki
Keterangan :
i
: Interval
xt
: Nilai tertinggi
xr
: Nilai terendah
ki
: Kelas interval (tinggi, sedang, rendah)
Dari data hasil angket pengamalan ibadah sholat, diperoleh nilai tertinggi adalah 30, dan nilai terendah adalah 19. Dengan menggolongkan data tersebut ke dalam 3 kelas maka dapat diketahui inteval kelasnya, yaitu: i
30 19 1 3
i
12 4 3
Jadi jelas bahwa pada variabel ini dapat dikategorikan variasi tinggi, sedang, rendah sebagai berikut : 1. Untuk kategori tinggi dengan jawaban A mendapat nilai 27 – 30 2. Untuk kategori sedang dengan jawaban B mendapat nilai 23– 26 3. Untuk kategori rendah dengan jawaban C mendapat nilai 19 – 22 Kemudian dicari prosentasi frekuensi pengamalan ibadah sholat. Hal ini menggunakan rumus prosentase sebagai berikut :
P
F X 100% N
1. Untuk kategori tinggi tentang tentang sikap Birrul Walidain antara skor 27 – 30 ada 9 responden. P
F 100% N
7 100% 50
18 % 2. Untuk kategori sedang tentang tentang sikap Birrul Walidain antara skor 23 – 26 ada 23 responden P
F 100% N
23 100% 50
46 % 3. Untuk kategori rendah tentang tentang sikap Birrul Walidain antara skor 19 – 22 ada 18 responden P
F 100% N
18 100% 50
36 % Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekunsi tentang pengamalan ibadah sholat. TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI JAWABAN TINGKAT PENGAMALAN IBADAH SHOLAT No
Pengamalan Ibadah Sholat
Interval Frekuensi
Prosentase
1
Tinggi
27 – 30
9
18 %
2
Sedang
23 – 26
23
46 %
Rendah
19 – 22
18
36 %
50
100
Jumlah
3 Jumlah
Dari perhitungan persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat pengamalan ibadah sholat tinggi adalah 18 % dengan jumlah 9 siswa, tingkat pengamalan ibadah sholat sedang sebanyak 23 siswa dengan persentase 46 %, tingkat pengamalan ibadah sholat dengan kategori rendah 36% dengan jumlah 18 siswa. Dengan demikian tingkat pengamalan ibadah sholat adalah sedang.
C. Analisis Ketiga Analisis ketiga untuk menjawab pertanyaan atau untuk mengetahui tujuan yang ketiga untuk mengetahui adakah korelasi antara prestasi belajar fiqih dengan pengamalan ibadah sholat pada kelas X Madrasah Aliyah Negeri 1 Salatiga. Maka untuk mengetahui tujuan tersebut penulis menggunakan rumus statistik korelasi product moment angka kasar dengan langkah sebagai berikut: 1. Membuat tabel persiapan untuk mencari prestasi belajar fiqih dengan pengamalan ibadah sholat pada kelas X Madrasah Aliyah Negeri 1 Salatiga tahun ajaran 2009/2010. 2. Mencari x, y, x2, y2 dan xy dengan cara mengalikannya. 3. Memasukkan nilai x dan y yang sudah ada kedalam rumus korelasi product moment. TABEL PERSIAPAN UNTUK MENCARI KORELASI ANTARA PRESTASI BELAJAR FIQIH DENGAN PENGAMALAN IBADAH SHOLAT
No Responden
X
Y
x2
y2
xy
No Responden
X
Y
x2
y2
xy
1
26
28
676
784
728
2
28
25
784
625
700
3
25
23
625
529
575
4
25
23
625
529
575
5
22
26
484
676
572
6
25
23
625
529
575
7
21
24
441
576
504
8
30
29
900
841
870
9
27
24
729
576
648
10
20
19
400
361
380
11
20
22
400
484
440
12
26
24
676
576
624
13
22
19
484
361
418
14
24
23
576
529
552
15
26
20
676
400
520
16
24
24
576
576
576
17
28
26
784
676
728
18
22
21
484
441
462
19
19
22
361
484
418
20
24
24
576
576
576
21
26
20
676
400
520
22
24
19
576
361
456
23
23
21
529
441
483
24
22
20
484
400
440
25
21
27
441
729
567
26
23
26
529
676
598
27
20
26
400
676
520
28
24
26
576
676
624
29
21
19
441
361
399
No Responden
X
Y
x2
y2
xy
30
27
23
729
529
621
31
19
26
361
676
494
32
25
27
625
729
675
33
24
30
576
900
720
34
19
19
361
361
361
35
27
22
729
484
594
36
25
27
625
729
675
37
20
25
400
625
500
38
27
27
729
729
729
39
28
25
784
625
700
40
22
27
484
729
594
41
20
22
400
484
440
42
22
25
484
625
550
43
22
22
484
484
484
44
19
25
361
625
475
45
20
24
400
576
480
46
24
28
576
784
672
47
24
28
576
784
672
48
22
19
484
361
418
49
21
22
441
484
462
50
21
20
441
400
420
Jumlah
1166
1186
27584
28572
27784
Selanjutnya dari tabel di atas tersebut diketahui harga-harga sebagai berikut :
x
= 1166
y
= 1186
x 2
= 27584
y 2
= 28572
xy
= 27784
Selanjutnya dimasukkan dalam rumus product moment sebagai berikut: (X )(Y ) N rxy 2 2 (X ) 2 (Y ) 2 X Y N N XY
(655)(791) 34 rxy 2 (655) (791) 2 12829 18635 34 34 15316
518105 34 rxy 429025 625681 12829 18635 34 34 15316
rxy
15316 15238 ,38 12829 12618 ,3818635 18402 ,38
rxy
77 ,62 210 ,62 232 ,62
rxy
77 ,62 48994 ,42
rxy
77 ,62 221,346
0,350
Setelah r (koefisien korelasi) dari kedua variabel x dan y di ketahui, maka
untuk
mengetahui dapat
tidaknya
hipotesis
di terima
harus
dikonsultasikan nilai rxy hasil dari perhitungan dengan nilai r yang terdapat dalam tabel nilai r product moment sehingga dapat diketahui bahwa rhitung dengan rtabel signifikan atau tidak. Hal ini dikarenakan bila rhitung sama dengan atau lebih besar dari rtabel 5%, maka dikatakan signifikan. Sesuai dengan data responden sebanyak 34 siswa maka dapat dilihat dalam tabel nilai-nilai r product moment adalah pada taraf 5 % = 0,339. Sehingga diperoleh perbandingan berdasar tabel nilai yang diperoleh ialah : 0,350 > 0,339 pada taraf signifikan 5 % (dikarenakan bila rhitung sama dengan atau lebih besar dari rtabel sesuai dengan data responden sebanyak 34 siswa). Dari analisis data tersebut maka hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi "ada hubungan positif antara prestasi belajar fiqih dengan pengamalan ibadah sholat" atau dengan kata lain semakin baik prestasi belajar fiqih, maka akan semakin baik pula pengamalan ibadah sholat pada siswa kelas II SMP Islam Ngadirejo Temanggung dapat diterima. Pada taraf 1 % = 0,436 diperoleh perbandingan berdasarkan tabel nilai yang diperoleh.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan dan analisis data yang terkumpul tentang pemahaman pendidikan agama Islam terhadap pengamalan ibadah siswa kelas III SMP Islam Ngadirejo Temanggung, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kategori tinggi dari pemahaman pendidikan agama Islam, dinyatakan dengan 8 siswa (19%), sedangkan kategori sedang berjumlah 23 siswa (46%) dan kategori rendah berjumlah 18 siswa (36%) sehingga mayoritas adalah sedang. 2. Kategori tinggi dari pengamalan ibadah, dinyatakan dengan 8 responden (19%), sedangkan kategori sedang berjumlah 19 responden (38%) dan kategori rendah berjumlah 23 responden (46%) sehingga mayoritas adalah tinggi. 3. Berdasarkan analisis data dengan rumus product moment, hasil penelitian rhasilnya 0,304. Dengan mengkonsultasikan dengan nilai tabel (rt) taraf signifikansi 5 % = 0,279, maka diperoleh data bahwa Ha lebih besar dari rt (taraf signifikansi 5 %). Berdasarkan hasil studi empirik tersebut, maka hipotesis yang menyatakan: "pengaruh pemahaman pendidikan agama Islam terhadap pengamalan ibadah siswa kelas III SMP Islam Ngadirejo Temanggung" diterima. Sedang pada taraf 1% = 0,361, maka diperoleh
data Ho lebih kecil dari rtabel (taraf 1%), sehingga hipotesis nol yang menyatakan "tidak ada hubungan pemahaman pendidikan agama Islam terhadap pengamalan ibadah siswa kelas III SMP Islam Ngadirejo Temanggung" ditolak.
B. Saran-saran Berdasarkan dari apa yang penulis simpulkan tadi, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Kepada seluruh siswa agar senantiasa meningkatkat pengetahuan dan pemahaman Islam dengan cara aktif mengikuti kegiatan pendidikan di sekolah. Dan meningkatkan ajaran agama Islam dalam kehidupan seharihari terutama dalam hal beribadah sebagai realisasi atas pemahaman ajaran Islam yang telah di peroleh di sekolah. 2. Perlu juga dipertimbangkan dalam mengajar guru memberikan bimbingan dengan mengajarkan dan melatih agar siswa dapat mengamalkan ibadah dengan
sebaik-baiknya.
Dan
membuat
buku
monitoring
sekitar
pengamalan ibadah siswa. 3. Orang tua di rumah lebih aktif dalam memberikan bimbingan dan mengingatkan anaknya untuk melaksanakan ibadah khususnya ibadahibadah wajib.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1996) cet. Ke-1 Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2002) cet, ke-3 Ash shiddiqy, Hasby. Kuliah Ibadah (Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2000), cet.Ke-1 Depag RI. Al Qur’an Dan Terjemahnya (Jakarta: CV Penerbit J-Art, 2005) Arief, Armai. Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Pers, 2002) cet. Ke-1 Abdullah, Abdurahhman Saleh. Teori-Teori Pendidikan Berdasarkan Al-qur’an (Terjemah. H. M. Arifin dan Zaenudin), (Jakarta: Rineka Cipta, 1994) ceet. Ke-2 Daradjat, Zakiah. Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2004) cet. Ke-5 Ahmad, M. DKK. Pengembangan Kurikulum (bandung: Pustaka Setia, 1998) cet. Ke-1 Departemen Diknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1994) cet. Ke-3 Depdiknas. Badan Standar Nasional Pendidikan (tp, 2006) Depdiknas. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SMP & MTs (Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, 2003) Hadi, Sutrisno. Metodologi Riset (Yogyakarta: Aandi Offseeet, 1990) cet. Ke-1 Nizar, Samsul. Filsafat Pendidikan Islam, Pendidikan Historis, Teoritis dan Praktik (Jakarta: Ciputat Pers, 2002) cet. Ke-1 Nasution, S. Metode Research (Jakartaa: PT. Bumi Aksara, 2006) ceet. Ke-8 Poerwadaminta, W.S.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1985) cet. Ke-8
Surahman, Winarno. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metoddde da Teknik (Bandung: Tarsito, 1992) cet. Ke-1 Ritonga, A. Rahman. Fiqh Ibadah (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002) cet. Ke-2 UUD 1945. Hasil Amandemen (Jakarta: Sinar Grafika, 2005) cet. Ke-2 Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002) cet. Ke-7 Yusuf, Tayar. Metodologi Pengajaran Agama Islam dan Bahasa Asing (Jakartaaa: PT. Raja Grafindo, 1995) cet. Ke-1 Undang-undang Republik Indonesia. Nomor 20 tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional (Bandung: Fokus Media, 2006) Marimba, Ahmad D. Pengantar Filasafat Pendidikan Islam (Bandung: Al-Ma. Arif, 1989) Majieb, M-Abdul Dkk. Kamus Istilah Fiqih (Jakarta: PT. Pusaka Firdaus, 1995) cet. Ke-2 Purwanto, Ngalim. Prinsip-prinsip dan teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002) cet. Ke-11 Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Agama Islam (Jakartaa: Ciputat Pers, 2002) Ensiklopedia. Hukum Islam (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1999) cet. Ke-3
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Aris Tiyono, lahir di Desa Karangtejo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada tanggal 01 Desember 1983. Bertempat tinggal di Delok RT02/04 Desa Karangtejo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. Riwayat Pendidikan : lulus sekolah dasar MI Al Jam’iyah Desa Karangtejo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada Tahun 1996. Masuk di MTsN Kedu pada tahun 1996 dan berhasil lulus pada tahun 1999. Melanjutkan di MA Al HUDA Kedu Temanggung lulus pada tahun 2003. Menempuh pendidikan sarjana Strata 1 di STAIN Salatiga masuk pada tahun 2003. Riwayat Pekerjan : Menjadi guru tidak tetap di MI Al-Jam’iyah Karangtejo sejak tanggal 1 juli 2008.