9/21/2012
KPM 321 – KAJIAN AGRARIA
II
PETANI: BERAGAM KONSEP
DEP. KOMUNIKASI & PENGEMBANGAN MASYARAKAT. FAK. EKOLOGI MANUSIA - IPB 2009/2010
PEMBAHASAN 1. PETANI DIDEFINISIKAN 2. SUDUT PANDANG - PETANI/MASY. PETANI SEB AGAI SUATU EKONOMI YANG KHAS. – Desa sebagai Republik Kecil – Konsep Ekonomi Petani dari Chayanov – Konsep Ekonomi Moral Scott 3. SUDUT PANDANG – MASYARAKAT TANI YG TERDEFERENSIASI-SOSIAL.
4. PETANI DAN KEMISKINAN: PENDEKATAN RESIDUAL & RELASIONAL 5. PETANI JAWA DAN PETANI “INDONESIA-LUAR”
KPM 321/Kajian Agraria
Dept.KPM/Fak.Ekologi Manusia - IPB/2010
2
1
9/21/2012
1 PETANI DIDEFINISIKAN
Eric Wolf (1966) “….peasant are farmers who……… are more concerned with satisfying the needs of the household than with obtaining a profit. Peasants do produce for exchange; surpluses are transferred to a dominant group of rulers who use them in part to underwrite their own standard of living and in part to distribute food to urban dwellers and specialists.”
Daniel Thorner (1963) (cendrung bicara mengenai ekonomi peasant) “….peasant economy is an agricultural economy where producers are able to feed not only themselves but also contribute towards the subsistence of specialists and urban dwellers; peasants thus produce for exchange.”
KPM 321/Kajian Agraria
Dept.KPM/Fak.Ekologi Manusia - IPB/2010
4
2
9/21/2012
TRANSFORMASI PETANI Petani Klasik/Peasantry Memenuhi kebutuhan RT, bukan
laba. Produsen kecil dengan teknologi dan alat sederhana. Juga berproduksi untuk pasar. Surplus produksi diserahkan pada kelompok penguasa yang dominan Untuk sebagian besar kebutuhan subsisten dipenuhi oleh hasil pertanian sendiri.
Petani DIII kini Mengejar keuntungan bagiahn
tak terpisahkan Ketergantungn teknologi dan modal Kategori yang kompleks: pemilik besar, kecil, gurem, buruh-tani Transfer surplus melalui pasar, sistem tenansi, pajak Kebutuhan subsisten tidak dapat dipenuhi produk pertanian RT.
KPM 321/Kajian Agraria
Dept. KPM/ Fak.Ekologi Manusia - IPB/2010
5
KPM 321/Kajian Agraria
Dept.KPM/Fak.Ekologi Manusia - IPB/2010
6
3
9/21/2012
2 RT & MASY. PETANI SEBAGAI MASYARAKAT DENGAN CIRI YANG KHAS
KPM 321/Kajian Agraria
Dept.KPM/Fak.Ekologi Manusia - IPB/2010
7
INTI PANDANGAN INI:
Masyarakat Petani tetap mempertahankan ciri khasnya: Sebagai suatu sistim ekonomi yang khas Sebagai produsen-produsen kecil, yang masih menguasai alatalat produksinya, dan masih memiliki sebentuk penguasaan atas tanah dan tenaga kerja RT. Berproduksi dengan lebih efisien dibandingkan dengan perusahaan pertanian skala besar Sebagai masyarakat yang secara ekonomi dan sosial homogen. Perbedaan status ekonomi diantara petani berciri siklikal
KPM 321/Kajian Agraria
Dept.KPM/Fak.Ekologi Manusia - IPB/2010
8
4
9/21/2012
BEBERAPA KONSEP MASYARAKAT TANI A. Konsep Desa Tertutup : Clossed And Inwardly Looking Agrarian Settlement B. Teori Ekonomi Petani Dari Chayanov C. Teori Moral Ekonomi Petani
KPM 321/Kajian Agraria
Dept.KPM/Fak.Ekologi Manusia - IPB/2010
9
A. KONSEP DESA TERTUTUP : clossed and inwardly looking agrarian settlement
Breman, 1997 , 1988
Komunitas petani sebagai suatu korporasi dengan sejarah yang panjang,
memiliki kerangka kelembagaan sendiri economic self sufficiency: subsistence agric., low technologi craft & services
kuat bertahan digilas perang, revolusi, pergantian regim, tetapi dengan cepat desa dapat mengembalikan citranya
political administrative autonomy gaya hidup yang mematri orang dengan tanah dan lingkungan Bentuk kebalikannya adalah petani modern dengan “desa Terbuka” KPM 321/Kajian Agraria
Dept.KPM/Fak.Ekologi Manusia - IPB/2010
10
5
9/21/2012
Kritik terbhadap Konsep “Desa Tertutup” Breeman, 1988 1. Konsep desa “Tertutup” merupakan konstruksi dari pejabat dan ethnolog kolonial abat ke 19, yg bertugas meneliti masyarakat jajahan dan atas dasar itu menciptakan sistim administrasi kolonial.
2. Konsep masy. desa ini (idealisasi masy. desa) sangat berpengaruh
dikalangan ilmuan sosial abat `19 – termasuk teori Asiatic Mode of Production dari Marx - dan awal abat 20 dan bahkan menjadi salah satu inspirasi bagi gerakan nasional di negara-negara jajahan (sosok Marhaen dan Sarinah misalnya) dan gerakan masyarakat sipil / LSM . 3. Mithos ini yang berkelanjutan membutakan orang pada proses diferensiasi-sosial di pedesaan dan bertambahnya ketergantungan petani miskin dari menjual tenaga untuk keperluan dasar (Pincus, 1996)
KPM 321/Kajian Agraria
Dept.KPM/Fak.Ekologi Manusia - IPB/2010
11
B. TEORI EKONOMI PETANI DARI CHAYANOV
Teori ini didasari oleh asumsi bahwa:
• Petani tidak menggunakan tenaga kerja luar RT dan
• Petani sebagai warga masy. petani mempunyai akses atas tanah , yang (sebagian) dikuasai secar kolektif dan sewaktu-waktu diredistribusikan.
Menurut teori ini tujuan petani adalah memuaskan kebutuhan RT-nya, bukan mencari keuntungan/laba.
KPM 321/Kajian Agraria
Dept.KPM/Fak.Ekologi Manusia - IPB/2010
12
6
9/21/2012
Ekonomi Petani Chayanov ……………
PETANI BEKERJA UNTUK MEMUASKAN KEBUTUHAN RT.
Besarnya tenaga yang dikeluarkan petani di dasari oleh satu hal, yaitu apakah kebutuhan RT sudah terpenuhi atau belum, bila perlu dengan self exploitation;
Bila titik tsb telah dicapai, maka petani sangat mempertimbangkan peningkatan produksi yang diperoleh dengan tambahan jam kerja – dengan penderitaan hidup yang harus dijalani.
KPM 321/Kajian Agraria
Dept.KPM/Fak.Ekologi Manusia - IPB/2010
13
Teori ekonomi tani Chayanov
DEMOGRAPHIC DIFFERENTIATION
differensiasi sosial di dalam masyarakat tani ditentukan:
Perbedaan komposisi anggota RT
Posisi sosial-ekonomi / class sosial RT petani berubah sesuai dengan ketersediaan tenaga kerja RT, dan dengan demikian luas tanah yang dapat dimanfaatkan.
Rasio anggota RT yang bekerja dan anggota RT yg belum dapat bekerja dihubungkan dengan kemampuan RT tsb. memanfaatkan tanah pertanian. Dlm kata lain, tanah yg dimanfaatkan RT petani berubah sesuai dengan ketersediaan tenaga kerja RT.
KPM 321/Kajian Agraria
Dept.KPM/Fak.Ekologi Manusia - IPB/2010
14
7
9/21/2012
KRITIK TERHADAP TEORI EKONOMI PETANI CHAYANOV
konsep demographic differentiation: tidak berlaku pada masy. dimana tidak ada tanah yang dikelola secara kolektive dan dimana akses petani thd. tanah terus menciut.
dimana kelembagaan redistribusi tanah komunal ter-erosi oleh rezim kolonial, penetrasi ekonomi uang.
Teori ini tidak berlaku dimana RT petani tergantung dari tenaga-kerja luar.
15 KPM 321/Kajian Agraria
Dept.KPM/Fak.Ekologi Manusia - IPB/2010
C. TEORI MORAL EKONOMI PETANI James Scott, 1976
Elemen2 Teori Moraal Ekonomi Petani 1. 2. 3. 4.
Close corporate village community; Nilai Safety First; Masyarakat yang rentan musibah, Peran Kekuatan Supra-Desa
KPM 321/Kajian Agraria
Dept.KPM/Fak.Ekologi Manusia - IPB/2010
16
8
9/21/2012
Masyarakat Desa Close corporate village community
Close corporate village community: Hak & kewajiban pihak
luar didalam kehidupan desa dibatasi Desa merupakan suatu kolektifitas yang hidup dan berfungsi untuk memberikan setidaknya jaminan penghidupan tingkat minimum bagi warganya, serta meminimalisir risiko dan meratakan life-chances bagi warganya. Hubungan multy-stranded diantara anggota masyarakat (a.l. hubungan patron-client) – a.l. dalam rangka memenuhi kewajiban desa menjamin kebutuhan miniman warga desa.
KPM 321/Kajian Agraria
Dept.KPM/Fak.Ekologi Manusia - IPB/2010
17
C. TEORI MORAL EKONOMI PETANI (James Scott, 1976) Masy. Desa Tertutup (Close corporate village community) Nilai sosial yg menjamin kebutuhan minimal bagi warganya Hubungan multy stranded diantara warganya (Patron-Client) Membatasi hak pihak luar desa Masy. dengan pehidupan rentah musibah
Teguh pada teknilogi & sistim penghidupan yang sudah terbukti Berpaling pd pasar hanya bila kebutuhan subsisten sudah aman,
TEORI MORAL EKONOMI PETANI (James Scott, 1976)
Posisi Petani : sebagai orang dimana air telah mencapai bibir, Pertanian sebagai proses biologiis rentan Ancaman datang juga dari supra-desa
KPM 321/Kajian Agraria
Strategy hidup Safety First
Ancaman Kekuatan Supra-desa
Hubungan desa – supradesa (kota, negara) mengancam pemenuhan basicneeds Reaksi petani atas exploitasi dari luar – tujuannya mengembalikan kondisi awal
Dept.KPM/Fak.Ekologi Manusia - IPB/2010
18
9
9/21/2012
Sambungan : EKONOMI-MORAL PETANI dari CHAYANOV
SAFETY-FIRST Nilai yg mempedomani sikap petani Yang utama adalah pemenuhan kebutuhan pokokok/basicneeds.
Memanfaatkan pasar dan cash-crops hanya bila tidak ada jalan lain, atau didalam kondisi dimana produksibagi kebutunan subsisten sudah aman.
Memilih/berpegang teguh pada teknologi dan sistim penghidupan yang sudah terbukti memberikan kepastian, walau pada tingkat kesejahteraan yang rendah Menjauhkan diri dari risiko. Memberikan kesan petani sebagai konservatif, kolot, tidak mau menerima hal baru.
KPM 321/Kajian Agraria
Dept.KPM/Fak.Ekologi Manusia - IPB/2010
19
Sambungan: Ekonomi-Moral Petani
Masyarakat Tani yang Rentan Musibah Pertanian yang komponen dominannya biologis, rentan terhadap perubahan iklim, banjir, kekeringan dsb.
Ancaman datang juga dari kekuatan supra-desa : peraturan, pajak, kerja rodi, penggusuran, dsb.
Posisi Petani : sebagai orang dimana air telah mencapai bibir, riak kecil saja sudah akan menenggelamkannya.
KPM 321/Kajian Agraria
Dept.KPM/Fak.Ekologi Manusia - IPB/2010
20
10
9/21/2012
Sambungan: Ekonomi-Moral Petani
Petani dan Kekuatan Supra-Desa
Perkembangan negara - sebagai organisasi kekuasaan politik, menarik pajak dari petani, kolonialisme, pendorong komersialisasi pertanian - umumnya berdampak pd petani sebagai: 1) ancaman thd. pemenuhan basic-needs; 2) Intervensi negara sering merupakan pelanggaran thd. nilainilai moral yang menjamin (setidaknya) penghidupan minimal bagi tiap warga.
Reaksi defensip dari petani – sering dng. Kekerasan - thd. intervensi dari luar bertujuan mengembalikan kondisi awal.
KPM 321/Kajian Agraria
Dept.KPM/Fak.Ekologi Manusia - IPB/2010
21
3 SUDUT PANDANG DIFFERENSIASI PETANI/ MASY. PETANI
KPM 321/Kajian Agraria
Dept.KPM/Fak.Ekologi Manusia - IPB/2010
22
11
9/21/2012
INTI PANDANGAN INI
Dengan pertumbuhan komersialisasi dan komoditisasi di dalam masyarakat (petani), maka suatu proses bergulir, dimana petani dipilah-pilah kedalam bebrapa kelas sosial, dalam kata lain terjadi proses differensiasi sosial:
Kelas borjuis agraris / kelas petani kapitalis Kelas Tengah Petni : petani mandiri/self sufficient household producers, dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan sendiri, menguasai sumberdaya tanah dan tenaga kerja RT.
Kelas buruh tani, diantaranya yang menguasai tanah pertanian kecil sekali. KPM 321/Kajian Agraria
Dept.KPM/Fak.Ekologi Manusia - IPB/2010
23
MASYARAKAT DESA DARI PERSPEKTIVE POLITIK-EKONOMI Samuel L. Popkin, 1979
Investasi dan risiko petani melakukan investasi untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek dan panjang. Juga investasi dengan risiko bila kerugian risiko dapat ditolerir, sebaliknya keuntungan yang dijanjikan besar.
Norma dan nilai norma dan nilai-nilai yang hidup di desa berciri flexibel, dapat ditawar. Bertambah besar krisis penghidupan, bertambah hati-hati petani ber-investasi kedalam kewajiban umum. Karena ketidak pastian imbal baliknya dikemudian hari.
KPM 321/Kajian Agraria
Dept.KPM/Fak.Ekologi Manusia - IPB/2010
24
12
9/21/2012
Sambungan: MASYARAKAT DESA Free Riders: Petani sadar bahwa keuntungan dapat juga diperoleh tanpa ikut berkorban, misalnya bergotong-royong untuk jalan desa. Adanya fenomena free-rider berarti terdapat suasana saling curiga, saling memanfaatkan dan kesulitan meng-organisir kegiatan kolektif. Dari perspektif Moral-Ekonomi – dengan tekanan pd. Nilai kebersamaan – maka fenomena Free riders dianggap tidak ada.
Hubungan Patron-Client:
Hubungan Patron – Client dilihat sebagai mekanisme dari petani kaya untuk mengexploitir yang miskin. Bila tidak menguntungkan hubungan ini diputuskan sepihak oleh yang kaya.
KPM 321/Kajian Agraria
Dept.KPM/Fak.Ekologi Manusia - IPB/2010
25
DUA PERSPEKTIF MENERANGKAN KEMISKINAN MASY. DESA Borras, 2009.
Perspektif Residual:
Perspektif Relational:
• Kemiskinan diterangkan sebagai fenomena belum penuhnya integrasi petani kedalam ekonomi pasar. • Keterisolasian dari prasarana ekonomi modern (infrastruktur, pasar, informasi pasar/harga, kelembagaan keuangan, teknologi, dsb.)
Kemiskinan sebagai akibat terintegrasi kedalam ekonomi pasar beserta bangunan hukum serta relasi-relasi sosial yang menyertainya. Seperti: Per-UU Pertanahan/SDA, relasi sosial produksi & tenansi, ketergangtungan pd. Pasar, ketergantungan teknologi, dsb.
KPM 321/Kajian Agraria
Dept.KPM/Fak.Ekologi Manusia - IPB/2010
26
13
9/21/2012
terimakasih
KPM 321/Kajian Agraria
Dept.KPM/Fak.Ekologi Manusia - IPB/2010
27
14