PENGARUH KEWIBAWAAN GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA (Studi kasus di MTs Alfurqon Kalirandu, Kec. Petarukan Kab. Pemalang Tahun Pelajaran 2009/2010)
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I (S.PdI) Dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh : CHALIMATU SA’DIYAH NIM : 121 06 019
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
DEKLARASI Bismillahirrahmanirahim Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan.Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain diluar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggung jawabkan kembali keaslian skipsi ini dihadapan sidang munaqosyah skripsi. Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi
Salatiga, 24 Mei 2010 Peneliti
CHALIMATU SA’DIYAH NIM : 12106019
ii
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
Mufiq, M.Phil DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lamp : 3 eksemplar Hal
: Naskah skripsi Saudari Chalimatu Sa’diyah Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga Assalamu'alaikum. Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari : Nama
: Chalimatu Sa’diyah
NIM
: 12106019
Jurusan / Progdi : TARBIYAH / PAI Judul
: PENGARUH
KEWIBAWAAN
GURU
TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA (Studi kasus
di
MTs
Alfurqon
Kalirandu,
Kec.
Petarukan Kab. Pemalang Tahun Pelajaran 2009/2010) Dengan ini kami mohon skripsi Saudari tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamu'alaikum, wr, wb Salatiga, 24 Mei 2010 Pembimbing
Mufiq, M.Phil NIP. 19690617 199603 1 004 iii
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PENGESAHAN Skripsi Saudari : ……………. dengan Nomor Induk Mahasiswa : ………… yang berjudul : " ……………………………………………..", Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari: ………………….. yang bertepatan dengan tanggal ……………………….. dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah. .................................. Salatiga, ................................ Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Drs. Imam Sutomo, M.Ag NIP. .................................. Penguji I
Dr. H. Muh. Saerozi M.Ag NIP. .................................. Penguji II
........................................ NIP. ..................................
............................................... NIP. .................................. Pembimbing
…………………………… NIP. ..................................
iv
MOTO
.....
“…Niscaya Allah akan mengangkat orang-oarang yang beriman dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”…
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada : Ayah dan ibunda tercinta yang telah membimbing dan mendidik penulis dengan penuh kesabaran dan kasih sayang. Kakak-kakakku dan adikku tersayang yang telah memberikan dorongan materil maupun spirituil Semua teman-temanku di ma’had Nurul Asna Teman-teman seperjuanganku
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat,
hidayah
dan
taufiqNya,
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar. Shalawat serta salam kami haturkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun dalam memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperolah gelar sarjana pendidikan dijurusan Tarbiyah STAIN Salatiga, program pendidikan Agama Islam. Adapun judul skripsi ini adalah : Pengaruh kewibawaan guru terhadap minat belajar siswa (Studi kasus di MTs Alfurqon Kalirandu, Kec. Petarukan, Kab. Pemalang Tahun Pelajaran 2009/2010). Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang dengan ikhlas memberikan dukungan moril maupun spirituil. Dengan penuh kerendahan hati penulis ucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag, selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. 2. Bpk Fatchurrahman, M. Pd selaku ketua Progdi PAI yang telah merestui penulisan skripsi ini. 3. Bpk Mufiq, M.Phil, selaku pembimbing yang dengan ikhlas meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran, berkenaan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
vii
4. Segenap Dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis, sehingga dapat mengantarkan penulis dalam menyelesaikan studi di STAIN Salatiga. 5. Kepala Sekolah MTs Alfurqon Kalirandu yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian untuk penulisan skripsi ini. 6. Kakak-kakakku dan adikku tersayang yang selalu memberikan motivasi. 7. Semua adik-adikku di Ma’had Nurul Astna yang selalu membuatku tersenyum. 8. Yang terkhusus adalah ayah dan ibunda tercinta yang jasa-jasanya begitu banyak dan yang tak dapat dilupakan sepanjang hayat. 9. Segenap Mahasiswa PAI angkatan ‘06 Semoga semua yang mereka berikan dicatat sebagai amal sholeh disisi Allah SWT dan dibalas dengan balasan yang lebih baik. Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.
Salatiga, 24 Mei 2010 Penulis
Chalimatu Sa’diyah
viii
ABSTRAK PENELITIAN
CHALIMATU SA’DIYAH (NIM : 12106019) PENGARUH KEWIBAWAAN GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA (Studi Kasus Di MTs Alfurqon Kalirandu Kec. Petarukan, Kab. Pemalang Tahun Pelajaran 2009/2010) Kata kunci : Kewibawaan guru dan minat belajar siswa Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Adakah pengaruh positif antara kewibawaan guru terhadap minat belajar siswa MTs Alfurqon Kalirandu Kec. Petarukan, Kab. Pemalang Tahun Pelajaran 2009/2010. Penelitian ini menggunakan metode observasi, interview, Pengumpulan data menggunakan instrumen Koesioner atau angket untuk menjaring data X dan data Y. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan ada pengaruh positif antara kewibawaan guru terhadap minat belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dengan hasil angket kewibawaan guru yang memperoleh kategori tinggi (A) sebanyak 12%, kategori sedang (B) sebanyak 72%, kategori rendah (C) sebanyak 6%, hasil angket minat belajar siswa yang memperoleh kategori tinggi (A) sebanyak 46%, kategori sedang (B) sebanyak 48%, kategori rendah (C) sebanyak 6 %. Setelah data berhasil, kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan r tabel, dengan jumlah subyek penelitian 50 siswa dengan taraf signifikansi 5 % diperoleh 0,279, pada taraf signifikansi 1% diperoleh 0,361, dan hasil rxy diperoleh 0,372, maka dapat berarti bahwa nilai rxy lebih besar dari nilai tabel (0,361<0,372>0,279). Jadi hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif antara kewibawaan terhadap minat belajar siswa pada siswa MTs Alfurqon Kalirandu Kec. Petarukan Kab. Pemalang Tahun Pelajaran 2009/2010 diterima.
ix
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................
i
HALAMAN DEKLARASI .......................................................................
ii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ........................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................
iv
MOTTO....................................................................................................
v
PERSEMBAHAN.....................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ..............................................................................
vii
ABSTRAK ..............................................................................................
ix
DAFTAR ISI ............................................................................................
x
DAFTAR TABEL ....................................................................................
xiii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................
1
B. Rumusan Masalah..........................................................
3
C. Tujuan Penelitian...........................................................
3
D. Manfaat Penelitian.........................................................
4
E. Definisi Oprasional........................................................
5
F. Hipotesis........................................................................
7
G. Metode Penelitian ..........................................................
7
H. Sistematika Penulisan Skripsi ........................................
10
LANDASAN TEORI A. Masalah Kewibawaan Guru ...........................................
x
12
1. Pengertian Kewibawaan Guru ..................................
12
2. Peran Guru dalam Proses Belajar Mengajar .............
13
3. Beberapa Indikasi Kewibawaan Guru ......................
20
4. Sendi-sendi Kewibawaan Guru ................................
26
5. Kewibawaan dalam Pendidikan................................
26
B. Masalah Minat Belajar Siswa ........................................
28
1. Pengertian Minat Belajar Siswa ...............................
28
2. Pengertian Belajar....................................................
30
3. Bentuk-bentuk Belajar .............................................
31
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa .......................................................................
32
5. Pentingnya Minat Belajar Siswa...............................
38
C. Pengaruh Kewibawaan Guru terhadap Minat Belajar Siswa MTs Alfurqon Kalirandu ..................................... BAB III
39
LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Tinjauan Umum.............................................................
41
1. Sejarah berdirinya MTs Alfurqon Kalirandu Kec. Petarukan Kab. Pemalang .......................................
41
2. Lokasi dan Fasilitas..................................................
42
3. Keadaan Guru dan Karyawan...................................
43
4. Keadaan Siswa.........................................................
45
5. Kegiatan Siswa ........................................................
46
6. Stuktur Organisasi....................................................
46
xi
BAB IV
B. Keadaan Responden.......................................................
48
1. Data Responden .......................................................
48
a. Jawaban Angket Kewibawaan Guru ...................
51
b. Jawaban Angket Minat Belajar Siswa ................
54
ANALISIS DATA A. Analisis Data Tentang Kewibawaan Guru......................
58
B. Analisis Data Tentang Minat Belajar Siswa ...................
66
C. Analisis Data tentang Kewibawaan Guru dengan Minat
BAB V
Belajar Siswa.................................................................
74
D. Analisis Uji Hipotesis ....................................................
78
PENUTUP A. Kesimpulan....................................................................
80
B. Saran .............................................................................
81
C. Penutup..........................................................................
82
xii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel I
Peran dan Tugas Guru.........................................................
Tabel II
Daftar Nama Guru dan Pembagian Tugas Mengajar MTs
17
Al Furqon ...........................................................................
44
Tabel III
Keadaan Siswa Menurut Kelas ...........................................
46
Tabel IV
Daftar Responden ...............................................................
49
Tabel V
Daftar Jawaban tentang Kewibawaan Guru.........................
51
Tabel VI
Daftar Jawaban tentang Minat Belajar Siswa ......................
54
Tabel VII
Nilai Angket tentang Kewibawaan Guru.............................
58
Tabel VIII
Interval tentang Kewibawaan Guru.....................................
62
Tabel IX
Nilai Nominasi Kewibawaan Guru .....................................
62
Tabel X
Presentase Kewibawaan Guru.............................................
66
Tabel XI
Nilai Angket tentang Minat Belajar Siswa ..........................
67
Tabel XII
Interval tentang Minat Belajar Siswa ..................................
70
Tabel XIII
Nilai Nominasi Minat Belajar Siswa...................................
71
Tabel XIV
Presentase Minat Belajar Siswa ..........................................
74
Tabel XV
Tabel Kerja untuk Mencari Koefisien Korelasi antara Kewibawaan Guru Dengan Minat Belajar Siswa.................
xiii
75
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Guru memegang peranan yang penting dalam proses belajar mengajar. Dipundaknya terpikul tanggung jawab utama keefektifan seluruh usaha pendidikan. Di negara maju, media elektronik telah digunakan sebagai media penyampaian bahan pangajaran kepada pelajar. Namun, keberadaannya tetap tidak dapat sepenuhnya menggantikan kedudukan sosok guru. Ada sesuatu yang hilang yang selama ini disumbangkan oleh adanya interaksi antar manusia, antara guru dengan siswa. kehilangan yang pertama adalah dari segi keteladanan
dan
penanaman
nilai-nilai yang dikristalisasikan
dalam
pengajaran tersebut lebih bersumber pada guru dari pada pelajar tersebut sekalipun tujuan itu dirumuskan oleh tenaga kependidikan yang lebih tinggi kedudukannya di dalam stuktur birokrasi. Dalam ta’lim muta’alim dikatakan bahwa Ali r.a berkata:
*
() * ' + , *
! "#$ % &'
“Ketahuilah, kamu tidak akan memperoleh ilmu pengetahuan kecuali dengan enam perkara, yaitu: cerdas, semangat, sabar, memiliki bekal, petunjuk atau bimbingan guru, dan waktu yang tidak sebentar”. (Syekh Az-Zar’nuji, 1995:23). Dengan hal itu, maka sosok guru di manapun berada akan selalu menjadi tumpuan bagi anak didiknya.
1
2
Guru yang selama ini dipandang sebagai sosok yang sangat dihormati atau dalam istilah jawa sering dikatakan sebagai ”orang yang patut digugu lan ditiru” membawa suatu daya kekuatan tersendiri pada masyarakat, tentunya dalam berbagai aspek penilaiannya. Siswa sebagai peserta didik dalam lingkungan sekolah juga mempunyai pandangan tersendiri tentang sosok guru yang ideal, yang dapat memberikan dorongan atau keinginan terhadap apa yang dibawanya. Seorang guru yang berwibawa adalah guru yang dapat menyesuaikan dan menempatkan posisinya pada tempat dan situasi tertentu. Salah satu faktor keberhasilan dalam proses pendidikan adalah adanya interaksi timbal balik antara murid dengan murid, murid dengan guru, guru dengan guru, dan kesinambungan di antara ketiga hal tersebut. Hal ini mendorong para guru untuk selalu menjaga dan menyeimbangkan antara kemampuan yang dimiliki dengan penyampaian yang dapat dipahami oleh siswanya. Minat Belajar merupakan faktor terpenting bagi keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Karena dengan adanya minat akan menumbuhkan gairah belajar dan rasa senang terhadap apa yang dipelajari. Sebaliknya tanpa adanya minat dalam diri atau individu, maka dengan sendirinya hasrat atau rasa ingin tahunya juga hilang dan akan mengakibatkan kegagalan. Oleh karena itu minat dalam belajar merupakan masalah yang penting untuk dibangkitkan oleh pengajar. Minat selain memungkinkan terjadinya
3
konsentrasi atau pemutusan pikiran juga dapat merangsang rasa ingin tahu dan semangat siswa. Guru yang mampu menjaga kewibawaannya, baik dari segi pengetahuan, kesopanan, metode menyampaikan, sampai ikatan emosianal yang harmonis dengan siswa akan mempengaruhi minat belajar siswa dalam proses pembelajaran. Hal inilah, kemudian yang menjadi dasar bagi peneliti untuk melakukan penelitian adakah pengaruh positif antara kewibawaan guru terhadap minat belajar siswa. Berawal dari itu,maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “PENGARUH KEWIBAWAAN GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA (STUDI KASUS DI MTs ALFURQON KALIRANDU KEC.PETARUKAN,KAB.PEMALANG TAHUN 2009/2010)
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas,dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana Kewibawaan Guru di MTs Al-Furqon Kalirandu? 2. Bagaimana Minat Belajar siswa di MTs Al-furqon Kalirandu? 3. Adakah Pengaruh Kewibawaan Guru terhadap Minat Belajar Siswa di MTs Al-Furqon Kalirandu, Kec. Petarukan, Kab. Pemalang Tahun 2009/2010?
C. Tujuan Penelitian
4
Sebagai konsekuensi dari permasalahan pokok, maka tujuan penelitian ini, dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui kewibawaan guru di MTs Al-Furqon Kalirandu kec. Petarukan, kab. Pemalang Tahun 2009/2010 2. Untuk mengetahui minat belajar siswa di MTs Al-Furqon kalirandu kec. Petarukan kab. Pemalang tahun 2009/2010 3. Untuk mengetahui adakah pengaruh kewibawaan guru terhadap minat belajar siswa di MTs Al-Furqon Kalirandu Kec. Petarukan Kab. Pemalang Tahun 2009/2010
D. Manfaat penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat baik secara teoritis, maupun praktis : 1. Secara teoritis Secara teori, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan pengetahuan dan teori keguruan. 2. Secara praktis a. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan pemahaman b. Bagi para guru dapat dijadikan pertimbangan dalam meningkatkan kompetensinya c. Bagi sekolah, dapat menjadi wacana untuk mengembangkan iklim pembelajaran yang harmonis d. Bagi masyarakat, dapat dijadikan bahan untuk memunculkan sifat yang dikagumi dan kharismatik
5
E. Definisi Operasional Agar tidak terjadi penyimpangan istilah dari pokok permasalahan yang akan penulis bahas, maka lebih jelasnya penulis terangkan arti kata-kata yang terangkum dalam judul di atas: 1. Pengaruh Adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda) yang berkuasa atau berkekuatan (Poerwadarminta, 2006:865). Jadi, jika ada daya tarik dari orang tersebut (guru), maka akan memberikan pegaruh yang positif. 2. Kewibawaan Kewibawaan berasal dari kata wibawa yang berarti kekuasaan memberi perintah (yang harus ditaati) (Poerwadarminta, 2006:1366). Sedangkan yang dimaksud dengan kewibawaan adalah suatu pancaran batin yang dapat menimbulkan pada pihak lain sikap untuk mengakui, menerima, dan menuruti dengan penuh pengertian atas kekuasaan tersebut (Umar Tirtarahardja, 2005:54) 3. Guru Adalah orang yang pekerjaannya (mata pencariannya, profesinya) mengajar (Poerwadarminto, 2006:393). Sedangkan dalam Undang-undang RI no 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen disebutkan pada bab 1 bahwa “Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
6
pendidikan dasar, pendidikan menengah (undang-undang RI, 2005:2). Maka guru merupakan suatu profesi yang artinya suatu jabatan atau pekerjaan
yang
memerlukan
keahlian
khusus
sebagai
guru.
(Uzer Usman, 1991:5) Untuk mengukur variabel kewibawaan guru tersebut mengunakan indikator-indikator sebagai berikut : a. Guru harus memiliki sikap disiplin b. Memiliki sikap empatik c. Menilai siswa secara obyektif d. Tegas 4. Minat Artinya kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989, 583) 5. Belajar Artinya berusaha (berlatih) supaya mendapat suatu kepandaian (Purwadarminta, 2006:121). Minat belajar yang dimaksud disini adalah suatu keinginan pada diri siswa untuk berusaha berlatih supaya mendapatkan suatu kepandaian atau pengetahuan baru. Untuk mengukur minat belajar tersebut penulis menggunakan indikator-indikator sebagai berikut : a. Siswa selalu mengikuti kegiatan belajar mengajar b. Siswa selalu memperhatikan dalam proses belajar mengajar c. Siswa selalu mencatat hal-hal penting
7
d. Siswa selalu menanyakan hal-hal yang belum diketahui e. Siswa selalu mengulang pelajaran diluar jam sekolah f. Siswa selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
F. Hipotesis Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampel terbukti data yang terkumpul (Suharsimi Arikunto, 1998:67). Selanjutnya berangkat dari pernyataan sebagai berikut. Ada pengaruh antara kewibawaan guru terhadap minat belajar siswa. Artinya adalah semakin tinggi kewibawaan guru maka akan semakin besar minat belajar di sekolah
G. Metode Penelitian Hal-hal yang perlu dipaparkan berkaitan dengan metode dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Populasi Adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga. (Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, 1995:152). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Al-Furqon Kalirandu Tahun 2009/2010 sebanyak 100 siswa. 2. Sampel Adalah penarikan sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi (Winarno Surahmad, 1989:93)
8
Suharsimi Arikunto memberikan patokan jika populasinya kurang dari 100 penelitiannya dijadikan penelitian populasi, tapi jika lebih dari 100 maka diambil sampelnya 10-15 % atau sesuai kemampuan. Maka penulis mengambil sempel sebanyak 50 % dari total populasi yaitu 50 siswa. 3. Teknik Pengumpulan data Dalam penelitian ini penulis mengunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu : a. Teknik observasi Teknik observasi adalah metode ilmiah sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis dari fenomena-fenomena yang diselidiki. (Sutrisno Hadi, 1995:136) b. Teknik Interview Adalah suatu proses tanya jawab lesan, yang mana 2 orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain
dan
mendengar
dengan
telinga
sendiri
dari
suaranya.
(Sukandarrumidi, 2002:88) c. Teknik angket Adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengirimkan suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi. (Sukanda Rumidi, 2002:78)
9
4. Teknik Analisis data Data dalam penelitian ini dianalisis dengan mengunakan teknik analisis data deskriptif, yaitu data yang ada disusun, dijelaskan dan dianalisis dalam hal ini penulis menggunakan metode statistik yaitu teknik matematika
dalam
mengumpulkan,
menyusun,
menyajikan
dan
menganalisis dalam bentuk angket, berdasarkan data yang terkumpul, disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis dengan cara statistic teknik. a. Perhitungan persentase frekwensi Teknik ini untuk menganalisis kewibawaan guru dan minat belajar siswa, dengan menggunakan rumus sebagai berikut : P=
F × 100% N
Keterangan : P : presentase F : frekuensi N : jumlah responden b. Mengenai data tentang pengaruh kewibawaan guru terhadap minat belajar siswa dianalisis dengan analisis product moment, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Σxy − rxy =
(Σx )(Σy ) N
2 (Σx ) 2 (Σy )2 Σx − Σy − N N 2
Keterangan : rxy : koefisien korelasi antara x dan y
10
xy : perkalian antara x dan y x :variabel pertama (kewibawaan guru ) y : variabel kedua (minat belajar ) n : jumlah reponden
H. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk memperoleh gambaran jelas dari penelitian skripsi, maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, hipotesis, metode penelitian, sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI Berisi tentang masalah kewibawaan guru yaitu: pengertian kewibawaan guru, beberapa indikasi tindakan kewibawaan guru, sendi-sendi kewibawaan guru, kewibawaan dalam pendidikan serta masalah minat belajar siswa, yaitu: pengertian minat belajar, fungsi minat, bentuk-bentuk belajar, pentingnya minat dan belajar, dan pengaruh kewibawaan guru terhadap minat belajar siswa.
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN Laporan hasil penelitian berisi tentang tujuan umum MTs AlFurqon Kalirandu yaitu sejarah berdirinya lokasi dan fasilitas, keadaan guru dan karyawan, keadaan siswa, struktur organisasi dan
11
laporan keadaan responden yaitu jawaban angket kewibawaan guru, jawaban angket minat belajar siswa. BAB IV ANALISIS DATA Analisis data ini menyajikan: a). Analisis data tentang kewibawaan guru. b). Analisis data tentang minat belajar siswa. c). Analisis data tentang kewibawaan guru dengan minat belajar siswa. d). Analisis uji hipotesis. BAB V PENUTUP Meliputi: kesimpulan, saran-saran, dan penutup.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Masalah Kewibawaan Guru 1. Pengertian Kewibawaan Guru Kewibawaan berasal dari kata wibawa yang berarti kekuasaan memberi perintah (yang harus ditaati) (Poerwadarminto, 2006:1366). Sedangkan yang dimaksud dengan kewibawaan adalah suatu pancaran bantin yang dapat menimbulkan pada pihak lain sikap untuk mengakui, menerima, dan menuruti dengan penuh pengertian atas kekuasaan tersebut (Umar Tirtarahardja, 2005:54). Guru adalah orang yang pekerjaannya mengajar (Poerwadarminto, 2006:393). Sedangkan dalam Undang-undang RI No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan pada bab 1 bahwa “Guru adalah pendidik
professional
dengan
tugas
utama
mendidik,
mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, pendidikan menengah (Undang-Undang RI, 2005:2). Maka guru merupakan suatu profesi yang artinya suatu jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru (Uzer Usman, 1991:5). Guru yang berwibawa harus bertindak sesuai dengan kata-katanya, tidak dibuat-buat dan mampu tampil dengan apa adanya di hadapan anak didiknya. Apabila anak tahu kita tampil ada adanya, barangkali akhirnya
12
13
merekapun akan menyatakan diri seperti apa adanya. Artinya, pemberian contoh yang kongkrit jauh lebih efektif dan membekas pada diri anak dibandingkan jika guru hanya memberi perintah tanpa melakukannya secara kongkrit. Sesuai dengan firman Allah dalam surat As-Shof ayat 2 – 3 yang berbunyi :
$ºFø)tΒ uã9Ÿ2 ∩⊄∪ tβθè=yèøs? Ÿω $tΒ šχθä9θà)s? zΝÏ9 (#θãΖtΒ#u tÏ%©!$# $pκš‰r'‾≈tƒ ∩⊂∪ šχθè=yèøs? Ÿω $tΒ (#θä9θà)s? βr& «!$# y‰ΨÏã Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. (Depag RI, 2006 : 361) 2. Peran Guru dalam Proses Belajar Mengajar Perkembangan
baru
terhadap
pandangan
belajar
mengajar
membawa konsekuensi kepada guru untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya karena proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa sebagaian besar ditentukan oleh peranan dan kompetisi guru. Dalam Ta’lim Muta’alim dikatakan :
ِ ِ ِّ ُ َ ً!ْ"ٍ # $%& َ& * ٍ ِ ْ ِ ْ َ َ ِ / 0ِ 1 َْ )ٍ ِ & 2 ٍ , ِ -ِ َ3 ِ *
ً+,َ #ِ -َ ِ .)' ( َ ) َ*َ
Artinya : Tidak ada hak yang lebih besar kecuali haknya guru. Ini wajib dipelihara oleh setiap orang Islam. Sungguh pantas bila seorang guru yang mengajar, walau hanya satu huruf diberi hadiah seribu dirham sebagai tanda hormat padanya. (Az-Zarnuji, 1995 : 26 – 27)
14
Dan peranan yang dianggap paling dominan akan diklasifikasikan sebagai berikut: (Uzer Usman,1991:6-10) a. Guru sebagai demonstrator Melalui peranannya sebagai demonstrator, lecturer, atau materi pelajaran, guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini akan sangat menentukan hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh guru ialah bahwa ia sendiri adalah pelajar. Ini berarti bahwa guru harus belajar terus-menerus. Seorang guru hendaknya mampu dan terampil dalam merumuskan TIK, memahami kurikulum, dan dia sendiri sebagai sumber belajar terampil dalam memberikan informasi kepada siswa di kelas. Sebagai pengajar ia pun harus membantu perkembangan anak didik untuk dapat menerima, memahami, serta menguasai ilmu pengetahuan. Untuk itu guru hendaknya memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dalam berbagai kesempatan. b. Guru sebagai pengelola kelas Dalam perannya sebagai pengelola kelas (learning manager) guru hendaknya mampu mengelola kelas karena kelas merupakan lingkungan belajar serta merupakan suatu aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi. Pengawasan terhadap lingkungan iu
15
turut
menentukan
sejauh
mana
lingkungan
tersebut
menjadi
lingkungan belajar yang baik. Lingkungan yang baik adalah yang bersifat menantang dan merangsang siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan. Tujuan umum pengelola kelas ialah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas bagi bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai hasil yang baik. Sedangkan tujuan khususnya ialah mengembangkan kemampuan siswa dalam mengunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisiyang memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membanu siswa utuk memperoleh hasil yang diharapkan. c. Guru sebagai mediator dan fasiliator Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Sebagai mediator guru pun berperan dalam hubungan antarmanusia. Untuk keperluan itu guru harus terampil mempergunakan pengetahuan tentang bagaimana orang berinteraksi dan bekomunikasi. Tujuannya ialah agar guru dapat menciptakan secara maksimal kualitas lingkungan yang interaktif. Sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang kiranya berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar, baik yang berupa narasumber, buku, majalah,ataupun surat kabar.
16
d. Guru sebagai evaluator Kalau memperhattikan dunia pendidikan, akan diketahui bahwa setiap jenis pendidikan atau bentuk pendidikan pada waktu-waktu tertentu selama satu periode pendidikan orang selalu mengadakan evaluasi, artinya pada waktu-waktu tertentu selama satu periode pendidikan tadi orang selalu mengadakan penilaian terhadap hasil yang telah dicapai, baik oleh pihak di didik maupun terdidik. Penilaian perlu dilakukan karena, dengan penilaian, guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan dan keefektifan metode mengajar. Tujuan lain dari penilaian di antaranya ialah untuk mengetahui kedudukan siswa di dalam kelas atau kelompoknya. Dengan penilaian, guru dapat menetapkan apakah seorang siswa termasuk ke dalam kelompok siswa yang pandai, sedang, kurang, atau cukup baik di kelasnya jika dibandingkan dengan teman-temannya. Dalam fungsinya sebagai penilai hasil belajar siswa, guru hendaknya secara terusmenerus mengikuti hasil-hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa dari waktu ke waktu. Dalam buku bertajuk Dinamika Sekolah dan Bilik Darjah, Kamarudin Haji Husin memaparkan peran guru dalam berbagai aspek, yaitu sebagai (1) Pendidik, (2) Pengajar, (3) Fasilitator, (4) Pembimbing, (5) Pelayan, (6) Perancang, (7) Pengelola, (8) Inovator,
17
dan (9) Penilai. Peran dan tugas pokok guru tersebut dapat dijelaskan dalam tabel berikut : (Suparlan, 2005:35-37 ) TABEL I PERAN DAN TUGAS GURU No 1
2
Peran Pendidik
Pengajaran
Tugas Pokok •
Mengembangkan Kepribadian
•
Membina budi pekerti
•
Menyampaikan ilmu pengetahuan
•
Melatih ketrampilan, memberikan panduan atau petunjuk
•
Perpaduan antara memberikan pengetahuan, bimbingan, dan ketrampilan
3
Fasilitator
•
Merancang pengajaran
•
Melaksanakan pembelajaran
•
Menilai aktifitas pembelajaran
•
Memotivasi siswa
•
Membantu siswa
•
Membimbing
siswa
dalam
proses
pembelajaran di dalam dan di luar kelas •
Mengunakan strategi dan metode pembelajaran yang sesuai
•
Mengunakan pertanyaan yang merangngsang
18
No
Peran
Tugas Pokok siswa untuk belajar •
Menyediakan bahan pengajaran
•
Mendorong siswa untuk mencari bahan ajar
•
Mengunakan ganjaran dan hukuman sebagai alat pendidikan
4
Pembimbing
•
Mewujudkan disiplin
•
Memberikan petunjuk atau bimbingan tentang gaya pembelajaran siswa
•
Mencari kekuatan dan kelemahan siswa
•
Memberikan latihan
•
Memberikan penghargaan kepada siswa
•
Mengenal permasalahan yang dihadapi siswa dan menemukan cara pemecahannya
•
Membantu siswa untuk menemukan bakat dan minat siswa (karier dimasa depan)
5
Pelayan
•
Mengenali perbedaan individual siswa
•
Memberikan
layanan
pembelajaran
yang
nyaman dan aman sesuai dengan perbedaan individual siswa •
Menyediakan
fasilitas
pembelajaran
dari
sekolah,seperti ruang belajar, meja kursi, papan
19
No
Peran
Tugas Pokok tulis, almari, alat peraga, papan pengumuman
6
Perancang
•
Memberikan layanan sumber belajar
•
Menyusun
program
pengajaran
dan
pembelajaran berdasarkan kurikulum yang berlaku •
Mentusun rencana mengajar
•
Menenttukan strategi dan metode pembelajaran sesuai dengan konsep PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan)
7
Pengelola
•
Melaksanakan administrasi kelas
•
Melaksanakan presensi kelas
•
Memilih strategi dan metode pembelajaran yang efektif
8.
Inavator
•
Menemukan srategi dan metode mengajar yang efektif
•
Meningkatkan keampuan dan ketrampilan dalam
penggunaan
strategi
dan
metode
mengajar •
Mau mencoba dan menerapkan stategi dan metode pembelajaran yang baru
9.
Penilaian
•
Menyusun tes dan instrumen penilaian lain
20
No
Peran
Tugas Pokok •
Melaksanakan penilaian terhadap siswa secara obyektif
•
Mengadakan pembelajaran remedial
•
Mengadakan pengayaan dalam pembelajaran
3. Beberapa Indikasi Tindakan Kewibawaan guru Setiap tindakan yang dilakukan seseorang selalu mempunyai pengaruh terhadap pihak lain, begitu juga tindakan guru terhadap siswanya. Tindakan yang mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi pihak lain di atas merupakan indikasi bahwa seseorang mempunyai kewibawan di depan orang lain. Ada beberapa tindakan guru yang dapat mencerminkan kewibawaan seperti: (1) memiliki sikap disiplin, (2) memiliki sikap empatik, (3) menilai siwa secara obyektif, (4) tegas. Berbagai macam sikap dan sifat di atas bila diterjemahkan dalam pergaulan sehari-hari dalam berinteraksi dengan anak didik, khususnya dalam lingkungan belajar mengajar, dapat diwujudkan dalam bentuk usaha-usaha memupuk kewibawaan dihadapan anak didik, yaitu dengan cara melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Memberi nasehat Sebagai guru mempunyai tugas antara lain member nasehat pada siswa-siswanya. Alasan mengapa siswa harus selalu diberi nasehat oleh gurunya, karena pada dasarnya siswa hanyalah seorang
21
anak yang selalu mempunyai kecenderungan pasif dalam melakukan kewajiban yang harus dikerjakannya. Ini disebabkan ia masih dalam taraf perkembangan yang pada dasarnya selalu menjadi pihak yang menunggu (penerima), maka perlu dorongan dan bimbingn yaitu antara lain berupa nasehat. Hal yang penting yang perlu mendapat perhatian guru dalam memberi nasehat pada siswanya yaitu, guru harus memperhatikan halhal prinsip yang bersumber dari norma susila atau ajaran agama (Islam) supaya tidak terjadi kesalahan yang berupa tindakan kekerasan atau paksaan pada anak. Islam mengajarkan bahwa dalam memberi nasehat supaya bertindak arif dan mempertimbangkan kemampuan dan perkembangan anak. Nasehat guru pada siswa seyogyanya selalu didasarkan pada prinsip pendidikan, karena nasehat pada dasarnya adalah tindakan mendidik menurut ajaran Islam. b. Memberi perintah dan larangan Dalam upaya membentuk anak yang baik, guru tidak terlepas dari metode perintah dan larangan yang diterapkan pada anak. Kewibawaan guru di depan anak dapat dilihat dan dirasakan dari sikap anak ketika mereka (anak) diperintahkan atau dilarang oleh gurunya. Bagi guru yang berwibawa, dengan sedikit perintah biasanya anak lekas mengerjakannya akan tetapi bagi guru yang dimata anak-anak kurang berwibawa, maka kadang banyak terjadi guru sudah
22
sedemikian rupa memerintah atau melarang tentang suatu perbuatan, tetapi anak tetap tidak menghiraukannya. Perlu disadari, bahwa memerintah dan melarang anak untuk mengerjakan atau menghindari sesuatu merupakan salah satu wujud perhatian dan kasih sayang guru kepada anak didiknya. Anak-anak sangat butuh untuk dibimbing, diingatkan, dan dibetulkan. Hal itu adalah tugas orang tua (guru ketika di sekolah) (Benyamin Spook, 1991:35). Justru dengan perhatian inilah anak akan merasa mendapat penghargaan dari guru dan pada akhirnya mereka kagum dan segan terhadap gurunya. Penghargaan guru bisa menumbuhkan kepercayaan pada diri anak. Rasa harga diri anak-anak tumbuh bila mereka tahu bahwa kita memberi cukup perhatian kepada mereka. Artinya, kewibawaan guru akan muncul dengan sendirinya jika guru dalam memberikan perintah dan larangan dengan teknik persuasif dan penuh perhatian. Dalam pandangan Islam, guru mempunyai kewajiban menjaga siswanya sebagaimana orang tua mempunyai kewajiban menjaga anaknya dari kehidupan yang celaka baik di dunia maupun di akhirat. Dan salah satu cara untuk menjalankan kewajiban di atas yaitu dengan cara selalu memberi perintah berbuat baik dan melarang berbuat jelek. Allah berfirman
23
(B:,@3 )... 4َ5 6ُ -ِ/ َ7& 6ُ ُ"5َْ7 8ُ9 8:; < =ِ َ ّ 'َّ7 Artinya : "Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…" Qs. At-Tahrim: 6 (Departemen Agama RI, 2006 : 448). c. Bertindak bijaksana Pada hakekatnya, kewibawaan guru akan berakibat baik bagi anak jika kewibawaan tidak bermotif keterpaksaan atau menakutnakuti, tetapi kewibawan yang baik adalah yang hadir dengan wajar dan tidak dipaksakan oleh guru pada anak, karena hal ini biasanya membuat guru bertindak berlebihan (over acting). Tindak wibawa yang berlebihan akan mengakibatkan sikap memberontak pada anak, karena itu perlu tindak kewibawaan diberikan kepada anak dengan penuh kebijaksanaan dan kasih sayang, sehingga dapat mengakibatkan pengertian dan wawasan serta membentuk kepribadian anak. Guru
yang
baik
tidak
hanya
mengajar
dalam
arti
menyampaikan pengetahuan saja kepada murid melainkan senantiasa membentuk pribadi anak . Banyak guru mendidik siswanya secara keras dengan maksud agar
berwibawa
dihadapan
anak-anaknya.
Rupanya
ia
tidak
memperolah wibawa dengan cara lain. Guru yang demikian itu telah lupa bahwa wibawa seperti itu adalah wibawa semu. Wibawa sebenarnya diperolah dengan cara yang baik dan bijaksana, yaitu memperlihatkan sifat-sifat lembut, melindungi, menyayangi, anak yang dilembuti akan lembut, anak yang dimusuhi akan memusuhi,
24
langkah yang tepat menurut hemat penulis adalah guru berupaya bersikap sedang-sedang saja, artinya mengambil tindakan tegas pada saat yang tepat. Dihukum jika anak salah dan diberi hadiah jika anak berprestasi. d. Keteladanan (menjaga penampilan) Salah satu tindakan penting yang sagat banyak mempengaruhi pola sikap dan tingkah laku anak adalah faktor keteladanan. Kewibawan akan dengan sendirinya muncul jika anak telah dengan serta-merta meniru dan mencontoh perilaku gurunya. Keteladanan guru merupakan bagian dari sejumlah metode yang paling ampuh dan efektif dalam mempersiapkan anak secara moral, spiritual dan sosial. Sebab seorang pendidik merupakan contoh ideal dalam pandangan anak, yang tingkahn laku dan sopan santunnya ditiru. Bahkan semua keteladanan itu akan melekat pada diri dan perasaan anak, baik dalam bentuk ucapan, perbuatan, hal-hal yang bersifat material, indrawi maupun spiritual (Abdullah Nashih Ulwan, 1992:2). Dalam ajaran Islam aspek keteladanan dalam
system
pendidikan mendapat perhatian serius, karena sejak zaman Rasulullah SAW metode ini paling banyak dipergunakan. Karena itu Allah mengutus Nabi Muhammaad SAW, untuk menjadi panuntun yang baik bagi umat manusia sepanjang sejarah. Firman Allah dalam surat AlAhzab ayat 21 yang berbunyi:
25
ﻪ ﻮ ﺍﻟّﹶﻠﺮﺟ ﻳ ﻦ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ ﻤ ﻨ ﹲﺔ ِﻟﺴ ﺣ ﻮﹲﺓ ﺳ ﻮ ِﻝ ﺍﻟﹶﻠّ ِﻪ ﹸﺃﺭﺳ ﻢ ﻓِﻲ ﺪ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ ﹶﻟ ﹸﻜ ﹶﻟ ﹶﻘ .ﺍﻪ ﹶﻛِﺜﲑ ﺮ ﺍﻟّﹶﻠ ﻭ ﹶﺫ ﹶﻛ ﺮ ﻡ ﺍﻵ ِﺧ ﻮ ﻴﺍﹾﻟﻭ Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yng mengharap (Rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Nama Allah" (Departemen Agama RI, 2006:336) Prinsip keteladanan menuntut guru untuk bersikap konsekuan terhadap perkataanya. Guru harus bertindak sesuai dengan katakatanya, tidak dibuat-buat dan mampu tampil apa adanya dihadapan anak. Apabila anak tahu kita tampil apa adanya, barangkali akhirnya mereka pun akan menyatakan diri seperti apa adanya. Artinya pemberian contoh ynag kongkrit jauh lebih efektif dan membekas pada diri anak disbanding jika guru hanya memberi perintah tanpa melakukannya secara kongkrit. Dengan mengikuti uraian diatas secara simple dapat ditegaskan kembali, bahwa pada dasarnya kewibawaan adalah sifat yang melekat pada diri seseorang dimana hal tersebut tidak dapat dipaksakan pada siapa saja. Kewibawaan akan hadir pada diri guru dengan sendirinya jika guru mampu berbuat bijaksana,
pantas dicontoh,
tidak
memaksakan kehendak dan lain sebagainya kepada anak didiknya.
26
4. Sendi-sendi kewibawaan Guru Kewibawaan adalah ibarat cahaya lampu bagaimanapun juga suatu kewibawaan dapat memudar jika tidak dapat dirawat dan dibina. Kewibawaan adalah cerminan dari lancarnya proses pembelajaran yang matang.untuk itu ada beberapa hal yang mencerminkan sikap kewibawaan seorang guru (Umar Tirtarahardja, 2005:55) yaitu : a. Kepercayaan Pendidik harus percaya bahwa dirinya bisa mendidik dan juga harus percaya bahwa peserta didik dapat didik. b. Kasih sayang Kasih saying mengandung dus makna yakni penyerahan diri kepada yang disayangi dan pengendalian terhadap yang disayangi.dengan adanya sifat penyerahan diri maka pada pendidik timbul kesediaan untuk berkorban yang dalam bentuk kongkritnya berupa pengabdian dalam kerja.Pengendalian terhadap yang disayangi dimaksudkan agar peserta didik tidak berbuat sesuatu yang merugikan dirinya. c. Kemampuan Kemampuan mendidik dapat dikembangkan melalui beberapa cara, antara lain pengkajian terhadap ilmu pengetahuan kependidikan, mengambil manfaat dari pengalaman kerja dan lain-lain. 5. Kewibawaan dalam pendidikan Kewibawaan
dalam
pendidikan
(opvoedings-gezag)
yaitu
pengakuan dalam pendidikan dan penerimaan secara suka rela terhadap
27
pengaruh atau anjuran yang datang dari orang lain. Jadi pengakuan dan penerimaan pengaruh atua anjuran itu adalah atas dasar keikhlasan, atas dasar kepercayaan yang penuh, bukan didasarkan atas rasa terpaksa, rasa takut akan sesuatu, dan sebagainya (Amir Dien Indrakusuma, 1973:128) Seorang murid mengakui (kebenaran) dan menerima anjurananjuran yang telah diberikan kepadanya oleh gurunya, hal ini bukanlah oleh karena terpaksa, atau karena takut akan sesuatu dan sebagainya, melainkan oleh karena murid itu mengakui dan menerima kewibawaan yang ada pada guru tersebut. Sehingga ia mau mengakui dan menerima anjuran-anjuran itu secara suka rela, secara ikhlas, dengan penuh kepercayaan. Proses pendidikan akan terjadi jika ada pergaulan antara anak didik dengan ornag dewasa. Kewibawaan mendidik hanya dimiliki oleh mereka yang sudah dewasa. Yang dimaksud adalah kedewasaan rohani ditopang kedewasaan jasmani. Kedewasaan jasmani tercapai bila individu telah mencapai puncak perkembangan jasman yang optimal, sedangkan kedewasaan rohani tercapai bila individu telah memiliki cita-cita dan pandangan hidup yang mantap. Cita-cita dan pandangan hidup yang sudah mantap akan mendorong seseorang uantuk merealisasikan dalam bentuk tingkah laku dan perbuatan. Sebagai pendidik, relisasi cita-cita dan pandangan hidup itu secara kongkrit berlangsung melalui aktifitas statusnya sebagai pendidik. Orang dewasa adalah orang yang mampu mempertanggung jawabkan segenap
28
aktivitas yang berkaitan dengan statusnya. Yang dimaksud dengan bertanggungjawab adalah kemampuan untuk menyatukan diri dengan norma-norma hidup dan mempraktekannya dalam kehidupan. Bagi orang yang telah dewasa bila melanggar norma ia bersedia menerima tuntutan hukum atas dirinya. Pendidikan adalah pendukung norma-norma pendukung kewibawaan (Umar Tirtarahardja, 2005:54). Dia mempunyai tugas untuk mentrasformasikan norma-norma atau kewibawaan itu kepada peserta didik. Peserta didik membutuhkan sesuatu dari pendidik baik berupa perlindungan, bantuan, bimbingan, dan lain-lain. Dan pendidik bersedia dengan rela memenuhinya, sepanjang antara peserta didik dengan pendidiknya terdapat hubungan yang harmonis selama itu pula terdapat pengakuan adanya kewibawaan pendidik.
B. Masalah minat Belajar 1. Pengertian Minat Belajar a. Minat Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar pula minat, suatu minat dapat di ekpresikan melalui suatu pernyataan sikap atau pernyataan yang menunjukan bahwa seseorang menyukai dari sesuatu hal dari pada yang lainya. Dapat pula di ekpresikan dengan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas seseorang yang memiliki minat terhadap subjek
29
tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Minat merupakan salah satu faktor terpenting yang menentukan berhasil dan tidaknya seseorang terhadap sesuatu aktifitas. Dengan adanya minat yang besar terhadap sesuatu akan memberikan rasa suka atau senang terhadap sesuatu tersebut. Banyak definisi-definisi minat yang di kemukakan oleh para ahli : 1) Menurut Kurt Singer minat adalah tenaga penggerak yang terpercaya bagi proses belajar (Kurt Singer, 1987:250) 2) Menurut Slameto minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan b. Fungsi minat Fungsi minat di antaranya sebagai berikut : 1) Berfungsi sebagai daya pendorong dalam menghayat, mempelajari suatu masalah maupun dalam melaksanakan suatu aktifitas tertentu 2) Bersama fungsi jiwa yang lain seperti pikiran, tanggapan, perhatian dan sebagainya. Maka minat akan akan melengkapi dan memberi kesan yang baik dan mendalam mengenai suatu masalah yang sedang diamati, dipelajari maupun suatu yang dikerjakan.
30
2. Pengertian Belajar Dalam kehidupan manusia selalu penuh dengan kegiatan atau aktifitas yang dilakukan dengan baik atau secara sengaja atau tidak, kejadian tersebut menimbulkan pengalaman hidup dan pengalaman hidup itu sendiri adalah hasil dari belajar. Dengan demikian apabila seseorang telah belajar maka paling tidak ada sedikit perubahan kesiapan terhadap yang telah dipelajari atau kesiapan terhadap hal-hal yang berhubungan yang dipelajari. Banyak definisi yang di berikan untuk mengartikan belajar , yaitu: a. Menurut Thorndike belajar adalah usaha untuk membentuk hubungan antara perangsang dan reaksi (Mustaqim dan Abdul Wahib, 2003:60) b. Menurut Crow and Crow dalam Educational Psychology (1984) belajar adalah
perbuatan
untuk
memperoleh
kebiasaan,
ilmu
pengetahuan, dan berbagai sikap, termasuk penemuan baru dalam mengerjakan
sesuatu,
usaha
memecahkan
rintangan,
dan
menyesuaikan dengan situasi baru. (Lilik Sriyanti, Suwardi, dan Muna Erawati, 2010:15) c. Menurut Abdul Majid dalam kitabnya mendefinisikan belajar adalah perubahan tingkah laku, kecerdasan hati si pelajar berdasarkan pengetahuan lama yang membawa perubahan baru (Noerhadi Jamal, 1985:26)
31
3. Bentuk-bentuk belajar Menurut Gagne bentuk-bentuk belajar ada lima macam (Ratna Wilis Dahar,1989:12-17) yaitu: a. Belajar Responden Pada tingkat emosional yang paling primitif terjadi perubahan perilaku diakibatkan perpasangan dari stimulus tak terkondisi dengan suatu stimulus terkondisi. Sebagai sutu fungsi pengalaman stimulus terkondisi itu pada suatu waktu memperoleh kemampuan untuk mengeluarkan respon terkondisi. b. Belajar Kontinguitas Yaitu bagaimana dua peristiwa dipasangkan satu dengan yang lain pada suatu waktu, dan hal ini sering sekali kita alami,kita melihat bagaimana asosiasi ini dapat menyebabkan belajar. c. Belajar Operant Kita
belajar
bahwa
konsekuensi-konsekuensi
perilaku
mempengaruhi apakah perilaku itu akan diulang atau tidak dan berapa besar pengulangan tersebut. d. Belajar Observasi Pengalaman belajar sebagai hasil obsevasi manusia dan kejadian-kejadian kita belajar dari model-model dan masing-masing kita mungkin menjadi suatu model bagi orang lain dalam belajar.
32
e. Belajar Kognitif Belajar kognitif terjadi dalam kepala kita, bila kita melihat dan memahami peristiwa-peristiwa disekitar kita. 4. Fator-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ada dua macam (Slameto, 1988:56-73) yaitu : a. Faktor internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor ini meliputi faktor jasmani, psikologi dan kelelahan. 1) Faktor Jasmaniah a) Faktor kesehatan Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga cepat lelah, kurang semangat dan lain-lain.Agar seseorang dapat belajar lebih baik haruslah mengusahakan kesehatannya tetap terjamin. b) Cacat tubuh Cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat, belajarnya juga terganggu. Misalnya cacat penglihatan akan menpengaruhi minat baca seseorang. 2) Faktor psikologis Keadan jiwa seseorang juga mempengaruhi timbulnya minat terhadap sesuatu, misalnya orang yang keadaan jiwanya tenang dan gembira akan selalu menunjukkan sikap dan pebuatannya. Ia akan
33
selalu bernyayi dengan nada gembira dan tawa,lain halnya dengan orang yang sedang bersedih hati. 3) Faktor kelelahan (jasmani dan rohani) Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lelahnya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan tubuh terjadi karena terjadi kekacauan subtansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidak lancar pada bagian-bagian tertentu. Sedangkan kelelahan rohani tidak dapat dilihat dengan kelesuan dan kebosanan, sehingga darah tidak lancar pada bagian-bagian tertentu. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dangan kelesuan dan kebosan, sehingga minat dan dorongan untuk menhasilkan sesuatu hilang. Kelelahan rohani ini terjadi karena memikirkan masalah-masalah yang dianggap berat tanpa istirahat, menghadapi hal-hal yang selalu sama atau konstan tanpa ada variasi dan mengerjakan sesuatu karena terpaksa dan tidak sesuai denggan bakat dan minat. b. Faktor ekstern, yaitu faktor yang ada diluar individu Faktor ini meliputi: faktor keluarga, sekolah dan masyarakat 1) Faktor keluarga a) Cara orang tua mendidik Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anak. Orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak
34
acuh terhadap belajar anaknya, tidak memperhatikan sama sekali akan kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar dan lain-lain dapat menebabkan anak tidak berhasil dalam belajarnya. Mendidik anak dengan cara memanjakanya adalah cara yang tidak baik. Orang tua yang selalu kasihan memaksa anaknya belajar, maka menjadikan anak tersebut berbuat seenaknya, sehingga belajarnya menjadi kacau, begitu juga sebaliknya orang tua yang terlalu keras akan membuat anak ketakutan dan jadi benci terhadap belajar, bahkan akan membuat anak mengalami ganguan kejiwaan, karena anak selalu tertekan. b) Relasi antar anggota keluarga Relasi ini yang tepenting adalah realisasi orang tua dengan anaknya. Selain itu realisasi dengan anggota keluarga yang lain pun juga mempengaruhi belajar anak. Wujud realisasi itu misalnya apakah hubungan itu penuh dengan kasih sayang ataukah diliputi oleh kebencian, sikap yang terlalu keras, ataukah sikap yang akuh tak acuh. c) Suasana rumah Misalnya suasana rumah yang gaduh atau ramai dan semprawut tidak akan memberikan ketenangan pada anak yang belajar. Suasana yang tegang, rebut dan sering cek cok atau pertengkaran antar anggota keluarga dengan anggota keluarga
35
lain, menyebabkan anak bosan di rumah, suka keluar rumah dan akibatnya belajarnya menjadi kacau. Bekitu pula suasana rumah yang bising dengan radio, tape, recorder atau TV pada waktu belajar akan mengganggu belajar anak agar anak dapat belajar dengan baik, maka perlu diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram. d) Keadaan Ekonomi Anak yang sedang belajar, selain harus terpenuhi kebutuhhan
pokoknya,
misalnya:
makan,
pakaian,
perlindungan, kesehatan dan lain-lain juga membutuhkan fasilitas belajar. Fasilitas belajar itu dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai banyak uang. e) Pengertian orang tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas rumah.jika anak mengalami lelah semangat, maka orang tua wajib member pengertian dan dorongan, membantu sedapat mungkin kesulitanyang dialami anak. f) Latar belakang kebudayaan Tingkat pendidikan atau kebiasaan didalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu ditanamkan kepada anak kebiasaan-kebiasaan yang baik,agar mendorong semangat untuk belajar anak.
36
2) Faktor sekolah a) Metode mengajar Metode
mengajar
guru
yang
kurang
akan
mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Ini terjadi karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga keterangan guru menjadi kurang jelas dan akibatnya siswa menjadi malas belajar agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan tepat, efisien dan efektif. b) Relasi guru dan siswa Relasi guru dengan siswa yang baik akan membuat siswa menjadi menyukai gurunya, juga mata pelajaran yang diberikannya. Guru yang kurang berinnteraksi dengan siswa secara akrab menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar. Siswa merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar. c) Relasi siswa dengan siswa Menciptakan relasi yang baik antar siswa adakan perlu agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa. d) Alat pelajaran Alat
pelajaran
yang
lengkap
dan
tepat
akan
memperlancar penerimaaan bahan pelajaran yangb diberikan
37
kepada siswa. Jika siswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan lebih giat dan lebih maju. 3) Faktor masyarakat Masyarakat
merupakan
faktor
ekstern
yang
juga
berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Pengaruh ini terjadi karena keberadaan dalam masyarakat. a) Kegiatan siswa dalam masyarakat Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa terlalu banyak ambil bagian dalam kegiatan masyarakat, maka akan terganggu belajarnya, lebih-lebih jika tidak bijaksana dalam mengatur waktu perlu kiranya membatasi siswa dalam masyarakat. b) Mass media Mass media yang baik member pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya, begitu juga sebaliknya. c) Teman bergaul Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlu diusahakan agar siswa mempunyai teman bergaul yang baik, pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua/pendidikan harus cukup bijaksana
38
d) Bentuk kehidupan masyarakat Kehidupan
masyarakat
di
sekitar
siswa
juga
berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang yang tidak terpelajar akan berpengaruh jelek terhadap anak yang belajar di situ. Sebaliknya jika lingkungan anak adalah orang-orang yang terpelajar baik-baik, antusias dengan cita-cita yang luhur, maka anak akan terpengaruh dengan apa yang ada disekitarnya. Adalah perlu mengusahakan lingkungan belajar yang baik agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap anak atau siswa, sehingga dapat belajar dengan sebaikbaiknya. 5. Pentingnya minat dalam belajar Sebagaimana telah dikemukakan dimuka bahwa minat merupakan salah satu penentu belajar, sebab tanpa adanya minat yang kuat dalam diri individu, maka dengan sendirinya hasrat atau rasa ingin tahunya juga hilang dan akan mengakibatkan kegagalan, olah karena itu minat dalam belajar merupakan masalah yang penting untuk dibangkitkan olah pengajar. Minat selain memungkinkan terjadinya konsentrasi atau pemusatan pikiran jaga dapat merangsang ingin tahu dan semangat siswa. Dengan minat akan menimbulkan rasa senaang dengan apa yang dipelajarinya, karena pentingnya minat dalam menentukan keberhasilan pada siswa maka hendaklah guru berupaya menumbuhkan minat siswa.
39
C. Pengaruh Kewibawaan Guru terhadap Minat Belajar Siswa MTs Al-Fuqon Kalirandu Guru yang selama ini dipandang sebagai sosok yang sangat dihormati atau dalam istilah Jawa sering dikatakan sebagai "Orang yang patut digugu lan ditiru" membawa suatu daya kekuatan tersendiri pada masyarakat, tentunya dengan berbagai aspek penilaiannya. Siswa sebagai peserta didik dalam lingkungan sekolahan juga mempunyai pandangan tersendiri tentang sosok guru ideal, yang dapat memberikan dorongan atau keinginan terhadap apa yang dibawanya, dalam ta'lim muta'alim disebut :
#/& -!3DE #D F"3:E& G:E H I (D JK98L&M3NE-!L& Artinya: "Bahwa pelajar atau murid tidak akan mendapatkan ilmu dan manfaatnya, tanpa menghormati ilmu dan guru itu sendiri" (AzZarnuji, 1995:25). Seorang guru yang wibawa adalah guru yang dapat menyesuaikan dan menempatkan posisinya pada tempat dan situasi tertentu. Salah satu fakor keberhasilan dalam proses pendidikan adalah adanya interaksi timbal balik antara murid dengan murid, murid dengan guru, guru dengan guru, dan kesinambungan diantara ketiga hal tersebut. Hal ini mendorong para guru untuk selalu menjaga dan menyeimbangkan antara kemampuan yang dimiliki dengan penyampaian yang dapat dipahami oleh siswa. Minat belajar bagi siswa
merupakan factor terpenting bagi
keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Karena dengan adanya minat akan menumbuhkan gairah belajar dan rasa senang terhadap apa yang
40
dipelajari. Sebaliknya tanpa adanya minat yang kuat dalam diri atau individu, maka dengan sendirinya hasrat atau rasa ingin tahunya juga hilang dan akan mengakibatkan kegagalan. Oleh karena itu, minat dalam belajar merupakan masalah yang penting untuk dibangkitkan oleh pelajar atau guru. Minat selain memungkinkan terjadinya konsentrasi atau pemutusan pikiran juga dapat merangsang rasa ingin tahu dan semangat siswa. Berkenaan dengan ini guru sering memperoleh peran sebagai panutan untuk beberapa aspek kepribadian (Suparlan, 2005:91). Maka kewibawaan guru adalah ketaatan dan kepatuhan anak didik jika mendapat perintah dari pendidik (Yudrik Yahya, 2003:7). Hal ini mengambarkan suatu kewibawaan guru akan mempunyai dampak positif pada ketaatan yang memunculkan minat atau keinginan untuk belajar. Minat peserta didik dalam belajar akan muncul apabila siswa memandang pada suatu sosok guru yang wibawa dan sebagai panutan. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa guru yang mempunyai wibawa tinggi dapat mempengaruhi minat atau keinginan siswa dalam belajar.
BAB III LAPORAN PENELITIAN
A. Tinjauan Umum 1. Sejarah berdirinya MTs Alfurqon Kalirandu Kec. Petarukan Kab. Pemalang a. Latar belakang berdiri Sebelum MTs Alfurqon didirikan, di desa Kalirandu sudah ada MTs Wahid Hasyim. Akan tetapi MTs Wahid Hasyim tersebut pindah lokasi ke tempat lain dengan alasan tertentu. Kemudian pada tahun pelajaran 2000/2001, atas kesepakatan pengurus yayasan pondok pesantren Alfurqon serta telah mendapat ijin dari Departemen Pendidikan Agama, didirikanlah MTs Alfurqon sebagai pengganti MTs Wahid Hasyim dalam kegiatan belajar mengajar. MTs Alfurqon ini bukan berarti melanjutkan segala aktivitas yang telah dilakukan olah MTs Wahid Hasyim, Namun MTs Alfurqon melahirkan dan menciptakan segalanya mulai dari awal hingga sampai berkembang dan meningkat seperti sekarang ini. Hanya sebagian gedung yang tadinya ditempati oleh MTs wahid hasyim, sekarang telah ditempati oleh MTs Alfurqon dengan ijin dari departemen Pendidikan Agama.
41
42
b. Visi dan Misi MTs Alfurqon Kalirandu Kec. Petarukan Kab.Pemalang MTs Alfurqon Kalirandu Kec. Petarukan Kab. Pemalang mempunyai visi dan misi sebagai berikut: •
Visi MTs Alfurqon Kalirandu Kec. Petarukan Kab. Pemalang “BERIMAN, BERILMU, BERTAQWA, DAN BERAMAL
•
Misi MTs Alfurqon Kalirandu Kec.Petarukan Kab. Pemalang “MENINGKATKAN KECERDASAN, AKHLAQUL KARIMAH DAN KETAATAN BERAGAMA
c. Tokoh-Tokoh Pendiri Adapun tokoh-tokoh pendiri MTs Alfurqon Kalirandu Kec. Petarukan Kab. Pemalang sebagai berikut: • K.H.Muhammad Rojun • H. Masykuri, (Alm) • K. H. Ahmad Zuhri BA • H. Zaenal Walad, (Alm) 2. Lokasi dan fasilitas a. Lokasi/letak geografis MTs Alfurqon terletak di desa Kalirandu, Kecamatan Petarukan Kab. Pemalang, jarak MTs Alfurqon dari kota terdekat yaitu: • Sebelah Utara
: Desa Temuireng
• Sebelah Barat
: Desa Kebo Ijo
• Sebelah Timur
: Desa Sirangkang
43
• Sebelah Selatan
: Desa Iser
b. Fasilitas Fasilitas yang ada di MTs Alfurqon Kalirandu Kec. Petarukan Kab. Pemalang sebagai berikut: • Ruang Kelas
: 4 Ruang
• Ruang Kep. Madrasah
: 1 Ruang
• Ruang Guru
: 1 Ruang
• Ruang Tata Usaha
: 1 Ruang
• Laboratorium Komputer : 1 Ruang • Perpustakaan
: 1 Ruang
• Ruang BP/BK
: 1 Ruang
• Ruang UKS
: 1 Ruang
• Masjid/Musholah
: 1Ruang
• Kantin
: 1 Ruang
• WC. Guru
: 1 Ruang
• WC. Siswa
: 1 Ruang
3. Keadaan guru dan karyawan Jumlah guru dan kariawan MTs Alfurqon Kalirandu Kec. Petarukan Kab. Pemalang pada tahun pelajaran 2009/2010 berjumlah 23 orang yang terdiri dari 19 orang, 2 orang tenaga TU dan 1 orang penjaga sekolah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
44
TABEL II DAFTAR NAMA GURU DAN PEMBAGIAN TUGAS MENGAJAR MTS ALFURQON KALIRANDU KEC. PETARUKAN KAB. PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010
NO
NAMA GURU
BIDANG STUDI
1
MUSTAQOMAH, S.Ag
Quran H/Tilawah
2
MAHMURODI, S. Ag
Ke-NU-an/Bhs. Jawa
3
MUNAIM, S.Pd
Maematika
4
H. Drs. AHMAD ZUHRI ALI
Nahwu Shorof
5
AKROM KHASANI, S.Ag
Ta’lim Muta’alim
6
MARSUDIONO, BA
PPKn
7
NUR SIDIK, S.Pd
Bhs. Indonesia
8
AIDA UMROH, A.Md
Bhs. Inggris
9
SUSILOWATI, S.Pd
Seni Budaya/Fisika
10
A. AZIZ MAKMUN, S.S
IPS
11
KAMILAH, BA
Bhs. Arab/Fiqih
12
MUTHOHAROH, S.Pd.I
Aqidah Akhlak
13
MARYATI, SE
IPS
14
SRI NURANI, S.Pd
Fisika/Biologi
15
NUR HIDAYAH, S.Pd.I
SKI
16
ZAENAL IKHSAN
Penjaskes,Fiqih
45
NO
NAMA GURU
BIDANG STUDI
17
FATKHUROZI
TIK
18
H. MOH. ROJUN
Safinah
19
SUSANTO, S.Pd.I
Fiqih
20
SITI AMINAH, A.Ma
PMR
21
CANDRA, A.Ma
PKS & Pramuka
Sedangkan untuk tenaga TU dan penjaga sekolah masing-masing adalah: a. Fakhurozi dan Komariyah sebagai TU b. M. Rozikin sebagai Penjaga sekolah Jika dilihat dari jenjang pendidikan, pendidikan tertinggi adalah S1, dan pendidikan terendah adalah SMP. S1 sebanyak 13 orang, D3 sebanyak 3 orang, D2 sebanyak 2 orang, SMA sebanyak 4 orang. Jika dilihat dari disiplin ilmu dan bidang yang diampunya, maka sebagian besar sudah ada kesesuaian antara disiplain ilmunya dengan pelajaran yang diampuanya. 4. Keadaan Siswa Pada tahun pelajaran 2009/2010 MTs Alfurqon berjumlah 100 siswa dengan perincian sebagai berikut:
46
TABEL III KEADAAN SISWA MENURUT KELAS No
Kelas
Jumlah
1
VII
23
2
VIII
38
3
IX
39
Jumlah
100
5. Kegiatan Siswa Organisasi siswa yang terdapat di MTs Alfurqon Kalirandu adalah OSIS, Pramuka, Gudep (UKS). Organisasi-organisasi siswa tersebut secara stuktural adalah organisasi sekolah di bawah pembinaan bagian kesiswaan dan Pembina OSIS. Organisasi-organisasi siswa ersebu berperan peting dalam menunjang keberhasilan pendidikan. Dengan aktif di organisasi ini dapat sebagai media untuk melatih diri dan mengembangkan bakat. Di MTs Alfurqon juga diselenggarakan kegiatan ekstrakurikuler secara garis besar kegiatan ekstrakulikuler tersebut melipui tiga bidang yaitu: Bidang olah raga, bidang kesenian, dan bidang keagamaan. Kegiaan-kegiatan yang ada tersebu masing-masing mempunyai jadwal tersendiri pada waktu sore hari dan dibimbing oleh, baik dari pihak guru setempat maupun mendatangkan dari luar. Kegiaan ekstrakulikuler yang diadakan adalah sebagai berikut :
47
a. Pramuka b. Komputer c. PMR d. Beladiri e. Kesenian f. PKS 6. Stuktur Organisasi a. Stuktur Organisasi Madrasah KAMAD Mustaqomah, S.Ag
Ketua Komite
Kepala TU
Slamet Al-Qomar
Fatkhurozi
Wakamad Ur. Kurikulum Muthoharoh, S.Pd.I
Ur. Kesiswaan
Ur. Sarana Prasarana
Ur. Humas
Nursidik, S.Pd
Akrom Khasani, S.Ag
A. Zuhri Ali, BA
BP/BK Guru
Mahmurodi, S.Ag
Siswa
48
b. Stuktur organisasi yayasan / pengurus madrasah SUSUNAN ORGANISASI KOMITE MADRASAH MTs. AL FURQON PETARUKAN
KETUA KOMITE SLAMET AL QOMAR, A.Ma.
NARA SUMBER
BENDAHARA
SEKRETARIS
SRI NURANI
ABDUL KARIM ANGGOTA
RATOYO VANI LISTIANTI
B. Keadaan Responden 1. Data Responden Dalam daftar responden berikut berisi nama-nama siswa yang dijadikan obyek penelitian. Untuk lebih jelasnya penulis sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
49
TABEL IV DAFTAR RESPONDEN No
Nama Responden
1
Adi Hermawan
2
Azzah Mufidah
3
Bagus Riyadi
4
Burhan Firmansyah
5
Cusmianti
6
Dayu Iswanto
7
Deni Sofyan Khanas
8
Eko wijayanto
9
Ikmal Rizki
10
Lia Amalia
11
Lia Anifatul Zulfa
12
Lukmanul Khakim
13
M. Sulaeman
14
Meni Kusmaeni
15
Miftakhu Rozako
16
Miftakhul Huda
17
M. Wismanto
18
M. Ali Maroji
19
M. Ismail
50
No
Nama Responden
20
M. Nofandriyono
21
M. Riyan Hidayat
22
Nurul Fadhilah
23
Pipin Pinasari
24
Ridwan Susilo
25
Rihfan Anja Jaya
26
Ruini
27
Siswi Yanuarti
28
Sri Cahyaningsih
29
Sri Purwaningsih
30
Tarmuniah
31
Tri Pujiastuti
32
Triyoso Birin
33
Vani Listianti
34
Wardini
35
Wiwit Widhaswara
36
Wulan Sari
37
Yuswanto
38
M. Nurhasyim
39
Retno Mayasari
40
Hydar
51
No
Nama Responden
41
Siti Rumjanah
42
Ria Fitriyah
43
Nurul Khikmah
44
Nida Listiqom
45
Murdianah
46
Zaenal Arifin
47
Erlina Lutfiyah
48
Gita palera
49
Rizal Afroni
50
M.Rizky Ginanjar
a. Jawaban Angket Kewibawaan Guru Dalam daftar jawaban angket berikut berisi tentang jawaban yang dipilih oleh responden, yang terdiri dari 12 item pertanyaan, untuk lebih jelasnya penulis sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: TABEL V DAFTAR JAWABAN TENTANG KEWIBAWAAN GURU No.
Nomer Item
Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
B
B
B
B
B
A
C
C
B
C
A
B
2
A
A
B
A
A
A
B
C
C
C
A
B
52
No.
Nomer Item
Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
3
A
A
B
A
A
A
B
C
C
C
A
A
4
A
A
B
A
A
A
C
C
A
C
A
A
5
A
B
B
C
C
B
B
C
C
C
A
A
6
A
B
B
A
A
A
C
B
B
C
A
A
7
A
C
B
B
B
A
A
A
C
C
A
B
8
A
A
B
A
A
A
C
C
A
C
A
C
9
A
B
B
A
B
B
B
B
B
B
B
B
10
A
B
B
A
B
A
B
B
C
A
C
A
11
A
A
B
A
A
A
B
C
C
C
A
B
12
A
B
B
A
B
A
C
C
C
C
A
B
13
A
A
B
B
B
A
C
C
A
B
A
A
14
A
A
A
A
A
A
C
C
C
C
A
A
15
B
A
A
A
B
A
C
C
B
B
A
B
16
A
A
B
B
C
B
A
B
C
A
C
A
17
B
B
B
B
B
A
C
C
C
C
B
B
18
A
A
B
A
B
A
A
C
B
C
A
A
19
A
A
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
20
B
B
B
A
B
A
B
B
B
B
B
A
21
A
A
B
A
A
A
C
C
B
B
B
A
22
A
A
B
A
B
A
C
C
C
C
A
A
53
No.
Nomer Item
Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
23
A
A
B
A
A
A
A
A
B
C
A
A
24
B
A
B
B
B
A
B
C
C
B
A
B
25
B
B
B
B
C
A
B
C
B
B
A
B
26
A
B
B
A
B
A
B
C
C
C
A
B
27
A
B
B
B
C
B
B
C
C
C
A
A
28
A
A
B
A
B
A
C
C
C
C
A
B
29
A
B
B
A
B
A
C
C
C
C
A
A
30
A
A
B
B
B
A
B
C
C
C
A
A
31
A
A
A
A
B
A
C
C
C
B
A
B
32
A
A
B
A
B
A
C
C
B
C
A
B
33
A
B
B
A
A
A
C
C
B
B
A
B
34
A
A
B
B
A
A
C
C
C
B
A
B
35
A
B
B
A
B
A
C
C
C
C
A
B
36
A
B
B
A
B
A
B
C
B
C
A
B
37
A
B
B
A
B
A
B
C
B
C
A
B
38
A
A
B
B
C
A
C
C
B
C
A
A
39
A
A
A
A
A
A
B
C
B
C
A
A
40
A
A
B
A
A
A
C
C
C
C
A
B
41
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
A
B
42
A
A
A
A
A
A
C
C
C
C
A
B
54
No.
Nomer Item
Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
43
A
A
A
A
A
A
B
A
B
C
A
A
44
A
A
B
A
B
A
C
C
C
C
A
A
45
A
A
B
A
A
A
C
C
C
C
A
B
46
A
A
B
B
B
A
C
B
B
C
A
B
47
A
B
B
B
A
A
B
B
B
C
A
C
48
A
A
A
A
A
A
A
C
C
C
A
B
49
A
B
B
A
B
A
C
C
B
C
A
A
50
B
B
B
A
A
A
C
C
C
C
A
A
b. Jawaban Angket Minat Belajar Siswa Dalam daftar jawaban angket berikut berisi tentang jawaban yang dipilih oleh responden, yang terdiri dari 12 item pertanyaan, untuk lebih jelasnya penulis sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: TABEL VI DAFTAR JAWABAN TENTANG MINAT BELAJAR SISWA Nomer Item
No. Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
A
B
B
B
A
A
B
A
B
B
B
A
2
A
B
B
B
A
A
B
B
B
B
A
B
3
A
A
B
B
A
B
A
A
B
B
A
A
4
A
B
A
C
A
A
B
A
B
B
A
A
55
No.
Nomer Item
Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
5
A
A
B
B
B
A
C
A
C
C
A
A
6
A
A
A
A
A
A
A
A
B
B
A
A
7
B
B
B
C
C
B
C
B
C
C
B
B
8
A
A
A
A
B
A
A
A
B
B
A
B
9
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
10
A
B
A
B
B
A
B
B
B
B
A
B
11
A
B
B
B
A
A
B
B
B
B
A
B
12
A
A
B
A
A
B
A
B
A
A
A
B
13
A
B
A
A
B
A
B
B
B
B
A
A
14
B
A
A
C
A
A
A
A
B
A
A
B
15
B
B
B
A
A
A
B
B
B
A
B
B
16
B
A
B
B
B
A
C
B
A
B
A
A
17
B
B
B
B
B
B
C
B
B
B
B
B
18
A
A
A
A
A
A
C
A
B
B
A
B
19
A
A
A
A
A
A
C
A
A
C
A
B
20
B
A
B
A
B
B
B
B
B
B
A
A
21
A
A
A
B
B
B
B
B
B
C
B
B
22
A
A
A
A
A
A
A
B
B
A
A
A
23
A
B
A
B
A
B
C
A
A
A
A
A
24
B
B
B
B
B
A
B
A
B
C
B
B
25
A
B
B
B
B
A
B
A
B
B
B
B
26
B
B
B
B
A
A
B
B
B
B
A
B
27
B
A
B
A
B
A
C
A
C
C
A
B
28
A
B
A
B
A
A
B
B
B
A
A
B
29
A
A
A
A
A
A
A
A
B
C
A
B
30
A
B
A
B
A
A
B
B
B
C
A
B
31
A
A
A
B
B
B
A
B
B
C
A
B
56
No.
Nomer Item
Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
32
A
B
A
A
A
B
A
A
A
C
A
A
33
A
B
A
A
B
A
B
B
B
C
A
B
34
A
B
A
A
B
A
A
B
A
A
A
A
35
B
B
A
A
B
A
C
B
B
C
A
B
36
B
B
A
B
A
A
B
B
B
C
A
B
37
A
A
A
B
A
A
B
B
B
B
A
A
38
A
B
A
A
A
B
B
B
B
A
A
A
39
A
A
C
A
A
A
C
A
A
C
A
B
40
A
A
B
A
A
A
B
B
A
A
B
A
41
A
A
B
A
A
A
B
A
B
C
A
A
42
A
A
A
A
A
A
C
B
B
A
A
A
43
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
44
C
A
B
A
A
A
A
A
A
A
A
A
45
A
B
A
A
A
A
A
A
B
C
A
A
46
B
A
A
A
B
A
A
B
B
A
B
A
47
A
A
A
A
A
A
C
A
A
C
A
A
48
B
A
A
B
A
A
A
A
B
B
A
B
49
B
A
B
B
A
A
B
B
B
B
B
B
50
A
B
B
B
B
B
B
B
B
A
B
B
BAB IV ANALISIS DATA
Setelah data terkumpul, maka langkah yang penulis tempuh selanjutnya adalah menganalisis data. Menganalisis data adalah suatu langkah yang dominan dalam suatu penelitian ilmiah. Analisis data dapat digunakan untuk mengetahui hasil akhir, penelitian yang dilakukan juga dapat digunakan untuk menguji hipótesis yang dibuat. Hipótesis yang digunakan dapat diterima kebenarannya ataupun ditolak. Penulis menggunakan metode análisis statistik dengan teknik korelasi product moment yang rumusnya adalah sebagai berikut: Σxy − rxy =
(Σx )(Σy) N
2 (Σx ) 2 (Σx )2 Σx − Σy − N N 2
Keterangan: rxy : Koefisien korelasi antara x dan y xy : perkalian antara x dan y x
: Variabel kewibawaan guru
y
: Variabel minat belajar siswa
N : Jumlah responden Σ : Sigma
57
58
Langkah selanjutnya adalah menyajikan tabel nilai tentang kewibawaan guru, nilai minat belajar siswa dan tabel kerja untuk mencari koefisien korelasi antara variabel kewibawaan guru dan variabel minat belajar siswa.
A. Analisis Data Tentang Kewibawaan Guru Analisis Data mengenai kewibawaan guru diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri dari dua belas (12) pertanyaan atau soal. Masing-masing pertanyaan disediakan tiga (3) alternatif jawaban dengan bobot nilai sebagai berikut: 1. Alternatif Jawaban A memiliki nilai 3 2. Alternatif Jawaban B memiliki nilai 2 3. Alternatif Jawaban C memiliki nilai 1 TABEL VII NILAI ANGKET TENTANG KEWIBAWAAN GURU Nomer Item
No.
Jumlah Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
2
2
2
2
2
3
1
1
2
1
3
2
23
2
3
3
2
3
3
3
2
1
1
1
3
2
27
3
3
3
2
3
3
3
2
1
1
1
3
3
28
4
3
3
2
3
3
3
1
1
3
1
3
3
29
5
3
2
2
1
1
2
2
1
1
1
3
3
22
6
3
2
2
3
3
3
1
2
2
1
3
3
28
7
3
1
2
2
2
3
3
3
1
1
3
2
26
59
Nomer Item
No.
Jumlah Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
8
3
3
2
3
3
3
1
1
3
1
3
1
27
9
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
26
10
3
2
2
3
2
3
2
2
1
3
1
3
27
11
3
3
2
3
3
3
2
1
1
1
3
3
27
12
3
2
2
3
2
3
1
1
1
1
3
3
24
13
3
3
2
2
2
3
1
1
3
2
3
3
28
14
3
3
3
3
3
3
1
1
1
1
3
2
28
15
2
3
3
3
2
3
3
1
2
2
3
2
27
16
3
3
2
2
1
2
1
2
1
3
1
2
26
17
2
2
2
2
2
3
3
2
1
1
2
3
21
18
3
3
2
3
2
3
1
1
2
1
3
2
29
19
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
26
20
2
2
2
3
2
3
2
2
2
2
2
3
27
21
3
3
2
3
3
3
1
1
2
2
2
3
28
22
3
3
2
3
2
3
1
1
1
1
3
3
26
23
3
3
2
3
3
3
3
3
1
1
3
3
32
24
2
3
2
2
2
3
2
1
2
2
3
2
25
25
2
2
2
2
1
3
2
1
2
2
3
2
24
26
3
2
2
3
2
3
2
1
1
1
3
2
25
27
3
2
2
2
1
2
2
1
1
1
3
3
23
60
Nomer Item
No.
Jumlah Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
28
3
3
2
3
2
3
1
1
1
1
3
2
25
29
3
2
2
3
2
3
1
1
1
1
3
3
25
30
3
3
2
2
2
3
2
1
1
1
3
3
26
31
3
3
3
3
2
3
1
1
1
2
3
2
27
32
3
3
2
3
2
3
1
1
2
1
3
2
26
33
3
2
2
3
3
3
1
1
2
2
3
2
27
34
3
3
2
2
3
3
1
1
1
1
3
2
26
35
3
2
2
3
2
3
1
1
1
1
3
2
24
36
3
2
2
3
2
3
2
1
2
1
3
2
26
37
3
2
2
3
2
3
2
1
2
1
3
2
24
38
3
3
2
2
1
3
1
1
2
1
3
3
25
39
3
3
3
3
3
3
2
1
2
1
3
3
30
40
3
3
2
3
3
3
1
1
1
1
3
2
26
41
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
25
42
3
3
3
3
3
3
1
1
1
1
3
2
27
43
3
3
3
3
3
3
2
3
2
1
3
3
32
44
3
3
2
3
2
3
1
1
1
1
3
3
26
45
3
3
2
3
3
3
1
1
1
1
3
2
26
46
3
3
2
2
2
3
1
2
2
1
3
2
26
47
3
2
2
2
3
3
2
2
2
1
3
1
26
61
Nomer Item
No.
Jumlah Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
48
3
3
3
3
3
3
3
1
1
1
3
2
29
49
3
2
2
3
2
3
1
1
2
1
3
3
26
50
2
2
2
3
3
3
1
1
1
1
3
3
25
Langkah selanjutnya adalah mencari interval nilai Data kewibawaan guru dengan jumlah 12 item pertanyaan diketahui nilai tertinggi 36 dan terendah 12, Rumus interval yang digunakan adalah:
i=
(xt − xr ) + 1 ki
Keterangan: i
: Inerval
xt : nilai tertinggi xr : nilai terendah ki : kelas interval Hasil perhitungan interval dengan rumus tersebut adalah: i=
i=
(36 − 12) + 1 3 25 3
i = 8,3
dibulatkan menjadi 8
62
TABEL VIII INTERVAL TENTANG KEWIBAWAAN GURU No
Interval
Jumlah siswa
Nilai Nominasi
1
28 – 36
11
A
2
20 – 27
39
B
3
12 – 19
0
C
Dengan demikian dapat diketahui: 1. Untuk kewibawaan guru yang termasuk dalam kategori tinggi mendapat nilai antara 28 – 36 sebanyak 11 siswa 2. Untuk kewibawaan guru yang termasuk dalam kategori sedang mendapat nilai antara 20 – 27 sebanyak 39 siswa 3. Untuk kewibawaan guru yang termasuk dalam kategori rendah mendapat nilai antara 12 – 19 sebanyak 0 siswa Langkah selanjutnya adalah membuat tabel nominasi A (tinggi), B (sedang), C (rendah), unuk mengetahui tingkat atau kategori kewibawaan guru yang tinggi, sedang, dan rendah.
TABEL IX NILAI NOMINASI KEWIBAWAAN GURU No. Resp
Skor
Nilai Nominasi
1
23
B
2
27
B
3
28
A
63
No. Resp
Skor
Nilai Nominasi
4
29
A
5
22
B
6
28
A
7
26
B
8
27
B
9
26
B
10
27
B
11
27
B
12
24
B
13
28
A
14
28
A
15
27
B
16
26
B
17
21
B
18
29
A
19
26
B
20
27
B
21
28
A
22
26
B
23
32
A
24
25
B
64
No. Resp
Skor
Nilai Nominasi
25
24
B
26
25
B
27
23
B
28
25
B
29
25
B
30
26
B
31
27
B
32
26
B
33
27
B
34
26
B
35
24
B
36
26
B
37
24
B
38
25
B
39
30
A
40
26
B
41
25
B
42
27
B
43
32
A
44
26
B
45
26
B
65
No. Resp
Skor
Nilai Nominasi
46
26
B
47
26
B
48
29
A
49
26
B
50
25
B
Setelah diketahui berapa banyak guru yang memiliki tingkat kewibawaan tinggi, sedang, dan rendah, maka langkah berikutnya mencari presentase dengan rumus sebagai berikut: P=
F × 100% N
Keterangan : P : Presentase F : Frekuensi N : Jumlah Responden
1. Untuk kewibawaan guru yang dalam kategori tinggi mendapat nilai A, dengan jumlah siswa sebanyak 11 siswa. 11 × 100% = 22% 50 2. Untuk kewibawaan guru yang dalam kategori sedang mendapat nilai B, dengan jumlah siswa sebanyak 39 siswa. 39 × 100% = 78% 50
66
3. Untuk kewibawaan guru yang dalam kategori rendah mendapat nilai C, dengan jumlah siswa sebanyak 0 siswa.
TABEL X PERSENTASE KEWIBAWAAN GURU No
Nilai Kewibawaan Guru
Interval
Jumlah Siswa
Persentase
1
Kategori Tinggi (A)
28-36
11
22 %
2
Kategori Sedang (B)
20-27
39
78 %
3
Kategori Rendah (C)
12-19
0
0%
50
100 %
Jumlah
B. Analisis Data tentang Minat Belajar Siswa Analisis data mengenai minat belajar siswa diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri dari 12 pertanyaan atau soal. Masing-masing pertanyaan disediakan tiga (3) alternatif jawaban dengan bobot nilai sebagai berikut: 1. Alternatif jawaban A memiliki nilai 3 2. Alternatif jawaban B memiliki nilai 2 3. Alternatif jawaban C memiliki nilai 1
67
TABEL XI NILAI ANGKET TENTENG MINAT BELAJAR SISWA Nomer Item
No.
Jumlah Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
3
2
2
2
3
3
2
3
2
2
2
3
29
2
3
2
2
2
3
3
2
2
2
2
3
2
28
3
3
3
2
2
3
2
3
3
2
2
3
3
31
4
3
2
3
1
3
3
2
3
2
2
3
3
30
5
3
3
2
2
2
3
1
3
1
1
3
3
27
6
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
33
7
2
2
2
1
1
2
1
2
1
1
2
2
19
8
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
2
32
9
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
24
10
3
2
3
2
2
3
2
2
2
2
3
2
28
11
3
2
3
2
3
3
2
2
2
2
3
2
29
12
3
3
2
3
3
2
3
2
3
3
3
2
32
13
3
2
3
3
2
3
2
2
2
2
3
3
30
14
2
3
3
1
3
3
3
3
2
3
3
2
31
15
2
2
2
3
3
3
2
2
2
3
2
2
28
16
2
3
2
2
2
3
1
2
3
2
3
3
28
17
2
3
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
24
18
3
3
3
3
3
3
1
3
2
2
3
2
31
68
Nomer Item
No.
Jumlah Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
19
3
3
3
3
3
3
1
3
3
1
3
2
31
20
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
3
3
28
21
3
3
3
2
2
2
2
2
2
1
2
2
26
22
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
34
23
3
2
3
2
3
2
1
3
3
3
3
3
31
24
2
2
2
2
2
3
2
3
2
1
2
2
25
25
3
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
2
27
26
2
2
2
2
3
3
2
2
2
2
3
2
27
27
2
3
2
3
2
3
1
3
1
1
3
2
26
28
3
2
3
2
3
3
2
2
2
3
3
2
30
29
3
3
3
3
3
3
3
3
2
1
3
2
32
30
3
2
3
2
3
3
2
2
2
1
3
2
28
31
3
3
3
2
2
2
3
2
2
1
3
2
28
32
3
3
3
2
2
2
3
2
2
1
3
2
32
33
3
2
3
3
3
2
3
3
3
1
3
3
28
34
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
33
35
2
2
3
3
2
3
1
2
2
1
3
2
26
36
2
2
3
2
3
3
2
2
2
1
3
2
27
37
3
3
3
2
3
3
2
2
2
2
3
3
31
38
3
2
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
31
39
3
3
1
3
3
3
1
3
3
1
3
2
29
69
Nomer Item
No.
Jumlah Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
40
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
2
3
32
41
3
3
2
3
3
3
2
3
2
1
3
3
31
42
3
3
3
3
3
3
1
2
2
3
3
3
32
43
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
36
44
1
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
45
3
2
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
32
46
2
3
3
3
2
3
3
2
2
3
2
3
31
47
3
3
3
3
3
3
1
3
3
1
3
3
32
48
2
3
3
2
3
3
3
3
2
2
3
2
31
49
2
3
2
2
3
3
2
2
2
2
2
2
27
50
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
26
Langkah selanjutnya adalah mencari interval nilai Data minat belajar siswa dengan jumlah 12 item pertanyaan diketahui nilai tertinggi 36 dan terendah 12. Rumus interval yang digunakan adalah: i=
(xt − xr ) + 1 ki
Keterangan: i
: Inerval
xt : nilai tertinggi xr : nilai terendah ki : kelas interval Hasil perhitungan interval dengan rumus tersebut adalah:
70
i=
i=
(36 − 12) + 1 3
25 3
i = 8,3 dibulatkan menjadi 8
TABEL XII INTERVAL TENTANG MINAT BELAJAR SISWA No
Interval
Jumlah siswa
Nilai Nominasi
1
28 – 36
37
A
2
20 – 27
13
B
3
12 – 19
0
C
Dengan demikian dapat diketahui: 1. Untuk minat belajar siswa yang termaksuk dalam kategori tinggi mendapat nilai antara 28 – 36 sebanyak 37 siswa 2. Untuk minat belajar siswa yang termasuk dalam kategori sedang mendapat nilai antara 20 – 27 sebanyak 13 siswa 3. Untuk minat belajar siswa yang termasuk dalam kategori rendah mendapat nilai antara 12 – 19 sebanyak 0 siswa Langkah selanjutnya adalah membuat tabel nominasi A (tinggi), B (sedang), C (rendah), unuk mengetahui tingkat atau kategori minat belajar siswa yang tinggi, sedang, dan rendah.
71
TABEL XIII NILAI NOMINASI MINAT BELAJAR SISWA No. Resp
Skor
Nilai Nominasi
1
29
A
2
28
A
3
31
A
4
30
A
5
27
B
6
33
A
7
20
B
8
32
A
9
24
B
10
28
A
11
29
A
12
32
A
13
30
A
14
31
A
15
28
A
16
28
A
17
24
B
18
31
A
19
31
A
72
No. Resp
Skor
Nilai Nominasi
20
28
A
21
26
B
22
34
A
23
31
A
24
25
B
25
27
B
26
27
B
27
26
B
28
30
A
29
32
A
30
28
A
31
28
A
32
32
A
33
28
A
34
33
A
35
26
B
36
27
B
37
31
A
38
31
A
39
29
A
40
32
A
73
No. Resp
Skor
Nilai Nominasi
41
31
A
42
32
A
43
36
A
44
33
A
45
32
A
46
31
A
47
32
A
48
31
A
49
27
B
50
26
B
Setelah diketahui berapa banyak siswa yang minat belajarnya tinggi, sedang, dan rendah, maka langkah berikutnya mencari presentase dengan rumus sebagai berikut:
P=
F × 100% N
Keterangan : P : Presentase F : Frekuensi N : Jumlah Responden
74
1. Untuk minat belajar siswa yang dalam kategori tinggi mendapat nilai A, dengan jumlah siswa sebanyak 37 siswa
37 × 100% = 74% 50 2. Untuk minat belajar siswa yang dalam kategori sedang mendapat nilai B, dengan jumlah siswa sebanyak 13 siswa
13 × 100% = 26% 50 3. Untuk minat belajar siswa yang dalam kategori rendah mendapat nilai C, dengan jumlah siswa sebanyak 0 siswa
TABEL XIV PRESENTASE MINAT BELAJAR SISWA No
Nilai minat belajar siswa
Interval
Jumlah Siswa
Persentase
1
Kategori Tinggi (A)
28-36
37
74 %
2
Kategori Sedang (B)
20-27
13
26 %
3
Kategori Rendah (C)
12-19
0
0%
50
100 %
Jumlah
C. Analisis Data tentang Kewibawaan Guru dengan Minat Belajar Siswa Analisis ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana korelasi antara kewibawaan guru dengan minat belajar siswa. Adapun metode statistik yang digunakan dalam analisis data ini adalah product moment.
75
TABEL XV TABEL KERJA UNTUK MENCARI KOEFISIEN KORELASI ANTARA KEWIBAWAAN GURU (X) DENGAN MINAT BELAJAR SISWA (Y) NO
X
Y
X²
Y²
XY
1
23
29
529
841
667
2
27
28
729
784
756
3
28
31
784
961
868
4
29
30
841
900
870
5
22
27
484
729
594
6
28
33
784
1089
924
7
26
19
676
361
494
8
27
32
729
1024
864
9
26
24
676
576
624
10
27
28
729
784
756
11
27
29
729
841
783
12
24
32
576
1024
768
13
28
30
784
900
840
14
28
31
784
961
868
15
27
28
729
784
756
16
26
28
676
784
728
17
21
24
441
576
504
18
29
31
841
961
806
76
NO
X
Y
X²
Y²
XY
19
26
31
676
961
806
20
27
28
729
784
756
21
28
26
784
676
728
22
26
34
676
1156
884
23
32
31
1024
961
992
24
25
25
625
625
625
25
24
27
576
729
648
26
25
27
625
729
675
27
23
26
529
676
598
28
25
30
625
900
750
29
25
32
625
1024
800
30
26
28
676
784
728
31
27
28
729
784
756
32
26
32
676
1024
832
33
27
28
729
784
756
34
26
33
676
1089
858
35
24
26
576
676
624
36
26
27
676
729
702
37
24
31
576
961
744
38
25
31
625
961
775
39
30
29
900
841
870
77
NO
X
Y
X²
Y²
XY
40
26
32
676
1024
832
41
25
31
625
961
775
42
27
32
729
1024
864
43
32
36
1024
1296
1152
44
26
33
676
1089
858
45
26
32
676
1024
832
46
26
31
676
961
806
47
26
32
676
1024
832
48
29
31
841
961
899
49
26
27
676
729
702
50
25
26
625
676
650
Σ
1314
1467
34754
43503
38672
Dari tabel di atas dapat diketahui : Σ x : 1314 Σy : 1467 Σx² : 34754 Σy² : 43503 Σxy : 38672 Untuk menghitung korelasi product moment, penulis menggunakan rumus sebagai berikut :
78
Σxy − rxy =
(Σx )(Σy ) N
2 (Σx ) 2 (Σx )2 Σx − Σy − N N 2
38672 − rxy =
(1314 )(1467 ) 50
(1314 ) 43503 − (1467 )2 3 4754 − 50 50 2
1927638 50 rxy = 1726596 2152089 34754 − 43503 − 50 50 38672 −
rxy =
38672 − 38552,76 {34754 − 34531,92}{43503 − 43041,78}
rxy =
119,24 (222,08)(461,22)
rxy =
119,24 102427,7376
rxy =
119,24 320,0433371
rxy = 0,372
D. Analisis Uji Hipotesis Setelah data dianalisis dengan menggunakan sistem korelasi product
moment dan diperoleh rxy sebesar 0,372, kemudian dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan N = 50, maka diperoleh r pada taraf
79
signifikansi 1% sebesar 0,361, maka dapat berarti bahwa nilai rxy lebih besar dari nilai rtabel (0,361<0,372) Jadi hipotesis yang menyatakan, ada pengaruh yang sangat signifikan antara kewibawaan guru terhadap minat belajar siswa pada MTs Alfurqon Kalirandu Kec. Petarukan, Kab. Pemalang tahun pelajaran 2009/2010
diterima.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari uraian dan analisis data diatas, baik teoritik maupun empirik, maka dapat penulis simpulkan sebagaimana tersebut dibawah ini: 1. Kewibawaan di MTs Alfurqon Kalirandu Kec. Petarukan, Kab. Pemalang tahun 2009/2010 adalah bervariasi, yaitu kategori kewibawaan guru tingkat tinggi mendapat nilai antara 28-36 sebanyak 11 siswa mencapai 22%, untuk kategori sedang mendapat nilai antara 20-27 sebanyak 39 siswa mencapai 78%, dan untuk kategori rendah mendapat nilai antara 2124 sebanyak 0 siswa mencapai 0%. 2. Minat belajar siswa MTs Alfurqon Kalirandu Kec. Petarukan, Kab. Pemalang tahun 2009/2010 adalah bervariasi, yaitu kategori minat belajar tinggi mendapat nilai antara 28-36 sebanyak 13 siswa mencapai 74%, untuk kategori sedang mendapat nilai antara 20-27 sebanyak 37 siswa mencapai
26%, untuk kategori rendah mendapat nilai antara 12-19
sebanyak 0 siswa mencapai 0% 3. Setelah data dianalisis dengan menggunakan rumus sistem korelasi product moment dan diperoleh nilai rxy sebesar 0,372, kemudian dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan N = 50, maka diperoleh r pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,361, maka dapat berarti bahwa nilai rxy lebih besar dari nilai rtabel (0,361<0,372)
80
81
Hasil analisis tersebut membuktikan bahwa ada pengaruh yang sangat signifikan antara kewibawaan guru terhadap minat belajar siswa.
B. Saran-saran Dengan
berdasarkan
pada
hasil
penelitian,
maka
penulis
menyampaikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Bagi lembaga pendidikan MTs/SMP a. Hendaknya
jajaran
lembaga
membina
dan
mengembangkan
sekolahnya agar pendidikan dan pengajaran makin menjadi efektif dan efisien. b. Membina kerja sama dengan seluruh staf yang dipimpinnya dan mengadakan pengawasan yang lebih menyeluruh. c. Menyediakan dan melengkapi media-media belajar, buku-buku, serta fasilitas lainnya, sehingga dapat mengembangkan kopetensi guru, khususnya dalam kepribadian guru. 2. Bagi Guru a. Guru merupakan suri tauladan bagi siswa-siswinya, oleh karena itu hendaknya lebih memperhatikan masalah-masalah yang bisa membuat anak mengambil contoh dari sikap dan perilaku gurunya. b. Guru hendaknya lebih meningkatkan kewibawaan dan penampilan yang meyakinkan, karena kewibawaan guru dapat mempengaruhi minat belajar siswa. c. Supaya kewibawaan bisa terwujud guru harus membiasakan sikapsikap yang mencerminkan kode etik keguruan.
82
3. Bagi siswa a. Siswa yang baik adalah siswa yang mau menyadari tugas-tuganya sebagai siswa, baik disekolah maupun diluar sekolah seperti belajar tekun, rajin masuk sekolah, dll. b. Pemberian penghargaan dan dorongan semagat pada setiap upaya yang bersifat positif dari unsur lain untuk meningkatkan minat belajar siswa. c. Memberi kepercayaan kepada semua civitas akademik untuk meningkatkan diri dan mempertunjukkan karya
dan gagasan
kreatifitas-kreatifitasnya.
C. Penutup Syukur Alhamdulillah, penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, penulis sadari bahwa tulisan ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan, maka untuk kesempurnaan skripsi ini penulis menerima segala masukan, kritik, dan saran. Penulis menyadari bahwa tanpa ada bimbingan dari dosen pembimbing tentu saja penulis mengalami kesulitan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih yang sangat besar, semoga amalnya diterima disisi Allah SWT. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini menjadi sumbangan pikiran, menambah wawasan dan bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya serta bagi dunia pendidikan Islam. Amin……
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 1998. Az-Zar’nuji, Syaikh, Ta’lim Muta’alim, terj. Abdul Kadir Aljufri, Mutiara Ilmu, Surabaya, 1995. Departemen Agama RI, AlQuran dan Terjemahannya, CV Penerbit Diponegoro, Bandung, 2006. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , Kamus Besar Bahasa Indonesia , Balai Pustaka, 1989. Dien Indrakusuma, Amir, Pengantar Ilmu Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya, 1973. Hadi, Sutrisno, Metodologi Research 1, Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1981. Jamal, A. Noerhadi, Ilmu Jiwa Pendidikan, Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri, Semarang, 1985. Mustaqim, Abdul Wahib, Psikologi Pendidikan, Reneka Cipta, Nasih Ulwan, Abdullah, Pendidikan Anak Menurut Islam Kaidah-kaidah Dasar, Rremaja Karya, Bandung, 1992. Purwadarminta, W. J. S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 2006. Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survei, LP3 ES, Jakarta, 1995. Singer, Kurt, Membina Hasrat Belajar Di Sekolah, Remaja Karya, Bandung, 1987. Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Reneka Cipta, Jakarta, 1991. Spook, Benyamin, Orang Tua Permasalahan dan Upaya Mengatasinya, Daharja Preze, Semarang, 1991.
Sriyanti, Lilik, Suwardi, dan Muna Erawati, Teori-teori Belajar, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, Salatiga, 2010. Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Penelitian Pemula, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2002. Suparlan, Menjadi Guru Efektif, Hikayat Publising, Yogyakarta, 2005. Surahmad, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah, Tarsito, Bandung, 1989. Tirtarahardja, Umar, Pengantar Pendidikan, Reneka Cipta, Jakarta, 2005. Undang-undang RI No 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen, Sinar Grafika, Jakarta, 2006. Usman, Moh. User, Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1991. Wilis Dahar, Ratna, Teori-teori Belajar, Erlangga, Jakarta, 1989. Yahya, Yudrik, Wawasan Kependidikan, Depdiknas, Derjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta, 2003.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Chalimatu Sa’diyah
Tempat/tanggal Lahir : Pemalang, 14 Agustus 1988 Agama
: Islam
Nama Ayah
: H. Masykuri (alm)
Nama Ibu
: Hj. Qomariyah
Alamat
: Kalirandu, Kec. Petarukan, Kab. Pemalang
Pendidikan : 1. MI Salafiyah Kalirandu, Kec. Petarukan, Kab. Pemalang (1994-2000) 2. MTs Alfurqon Kalirandu, Kec. Petarukan, Kab. Pemalang (2000-2003) 3. MA Wahid Hasyim Petarukan Kab. Pemalang (2003-2006) 4. STAIN Salatiga (2006-2010) Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 24 Mei 2010 Penulis
Chalimatu Sa’diyah