PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA NOTARIS TERHADAP AKTA YANG DIBUATNYA (Studi Putusan Mahkamah Agung Register No. 1099K/PID/2010)
SKRIPSI
DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA HUKUM PADA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
OLEH
NAMA NIM DEPARTEMEN
: FITRI KESUMA ZEBUA : 080200209 : HUKUM PIDANA
DEPARTEMEN HUKUM PIDANA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012
Universitas Sumatera Utara
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA NOTARIS TERHADAP AKTA YANG DIBUATNYA (Studi Putusan Mahkamah Agung Register No. 1099K/PID/2010)
SKRIPSI
DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA HUKUM PADA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Disetujui Oleh: KETUA DEPARTEMEN HUKUM PIDANA
DR.M.HAMDAN, SH.M.H NIP: 195703261986011001
PEMBIMBING I
PEMBIMBING II
DR.MADIASA ABLISAR, SH.M.S NIP: 196104081986011002
DR.MAHMUD MULYADI, SH.M.HUM NIP: 1974040120021001
DEPARTEMEN HUKUM PIDANA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pertanggungjawaban Pidana Notaris Terhadap Akta yang Dibuatnya (Studi Putusan Mahkamah Agung Register No. 1099K/PID/2010)” tepat pada waktunya. Skripsi merupakan karya ilmiah yang disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sekaligus merupakan pembelajaran bagi mahasiswa. Penulisan skripsi bertujuan untuk melatih mahasiswa untuk berpikir kritis dan mampu menuangkan berbagai ide dan pemikirannya secara terstruktur. Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan ilmu pengetahuan, meskipun penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Selama proses perkuliahan hingga penulisan skripsi ini berjalan, penulis banyak mendapatkan bantuan, dukungan dan bimbingan serta masukan dari berbagai pihak. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Ahmad Fuad Zebua dan Ibunda Nurlela atas kasih sayang dan cintanya kepada penulis, yang selalu memberikan dukungan dan doanya serta bantuan baik berupa moril maupun materil. Tiada kata-kata dan waktu yang cukup untuk dapat mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih ananda kepadamu;
Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH.M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara; 3. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH.M.Hum, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara; 4. Bapak Syafruddin Hasibuan, SH.M.H.DFM, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara; 5. Bapak M. Husni, SH.M.H, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara; 6. Bapak Dr. M. Hamdan, SH.M.H, selaku Ketua Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara; 7. Bapak Dr. Madiasa Ablisar, SH.M.S, selaku Dosen Pembimbing I penulis yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis; 8. Bapak Dr. Mahmud Mulyadi, SH.M.Hum, selaku Dosen Pembimbing II penulis yang telah memberikan petunjuk, bimbingan dan motivasi kepada penulis dalam penulisan skripsi ini; 9. Ibu Afnila, SH.M.Hum, selaku Dosen Wali penulis yang telah memberikan bimbingan dan konseling kepada penulis selama menjalankan kegiatan perkuliahan; 10. Bapak Erwin Adhanto, SH yang telah memberikan banyak dukungan dan bantuan kepada penulis, terutama bantuan berupa ide-ide cemerlang sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik; 11. Ibu Megarita, SH.M.Hum.CN dan Ibu Dr. Marlina, SH.M.Hum yang telah banyak memberikan nasehat, bantuan dan dukungan kepada penulis baik
Universitas Sumatera Utara
di dalam maupun di luar lingkungan perkuliahan selama penulis menuntut ilmu di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara; 12. Bapak dan Ibu dosen pengajar yang sangat berperan dalam kehidupan penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. “Jasamu tiada tara”; 13. Saudara kandung penulis Siti Maysarah Zebua, Sri Rizky Zebua, Muhammad Fariz Zebua dan Fahmi Fadillah Zebua, yang telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan penulis; 14. Sahabat seperjuangan Alia Fahlisa, Putri Rizkita Sari, Soraya Fadillah, Fachru Rozy Affandi, Adharry Kurniawan, Husnul Hamdi yang telah sudi berbagi suka dan duka, saling memberikan dukungan dan semangat, serta selalu berbagi canda dan tawa selama penulis menuntut ilmu di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara; 15. Teman-teman penulis Fika Habbina, Berliana Nasution, Siti Nurahmi, Rizki Wirdatul Husna, Fatiya Rochimah, Lidya Ramadhani, Erny Suciapriyanti, Zaky Siraj Hasibuan, Fiki Muttaqin, yang telah sudi berteman dengan penulis selama berada dalam masa-masa belajar di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, dan memberikan dukungan dan semangat kepada penulis; 16. Rekan-rekan dan adik-adik di kepengurusan BTM Aladdinsyah, SH periode 2010-2011 yang namanya tidak bisa penulis tuliskan satu persatu; Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karenanya segala kritik dan saran yang bersifat membangun demi
Universitas Sumatera Utara
kesempurnaan penulisan skripsi ini untuk ke depannya, penulis akan menerima dengan tangan terbuka. Mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi ilmu pengetahuan yang dapat digunakan bagi penegakan hukum di Indonesia. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih. Assalamu’alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh. Medan, April 2012 Penulis
Fitri Kesuma Zebua
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR ..................................................................................
i
DAFTAR ISI ................................................................................................
v
ABSTRAK .................................................................................................... vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................................
1
B. Perumusan Masalah ................................................................................
8
C. Tujan dan Manfaat Penulisan ..................................................................
8
D. Keaslian Penulisan .................................................................................. 10 E. Tinjauan Kepustakaan 1. ...................................................................................................... Pen gertian Pertanggungjawaban Pidana ................................................... 10 2. ...................................................................................................... Pen gertian Notaris, Peraturan Jabatan Notaris, Kode Etik Notaris ............ 17 3. ...................................................................................................... Pen gertian Akta ........................................................................................ 23 F. Metode Penelitian ................................................................................... 26 G. Sistematika Penulisan .............................................................................. 29 BAB II BATASAN PELANGGARAN YANG DILAKUKAN NOTARIS DALAM UUJN DAN KODE ETIK NOTARIS
Universitas Sumatera Utara
A. Kedudukan Notaris Selaku Pejabat Umum Terhadap Akta yang Dibuat Sesuai dengan Syarat Formil Ditinjau dari UUJN dan Kode Etik NOtaris ........... 31 1. ...................................................................................................... Not aris Sebagai Pejabat Publik ............................................................... 31 2. ...................................................................................................... Hub ungan Notaris dengan Para Penghadap ............................................. 35 3. ...................................................................................................... Hub ungan Notaris dengan Akta yang Dibuatnya ..................................... 39 B. Batasan Pelanggaran dalam UUJN dan Kode Etik Notaris ....................... 44 C. Fungsi Majelis Pengawas Notaris dalam Hal Terjadi Pelanggaran Terhadap UUJN dan Kode Etik Notaris .................................................................. 54 BAB III PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA NOTARIS TERHADAP AKTA YANG DIBUATNYA A. Perbuatan Pidana dan Pertanggungjawaban Pidana .................................. 65 B. Pelaku/Subjek Hukum yang Dapat Dimintakan Pertanggungjawaban dalam Hukum Pidana ........................................................................................ 78 C. Pertanggungjwaban Pidana Notaris Terhadap Akta yang Dibuatnya ........ 82 D. Mekanisme Pertanggungjawaban Pidana Notaris yang Melakukan Perbuatan Pidana ..................................................................................................... 95 BAB 1V ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REGISTER NOMOR 1099K/PID/2010 A. Kasus Posisi ............................................................................................ 99 1. ...................................................................................................... Kro nologis ............................................................................................. 99
Universitas Sumatera Utara
2. ...................................................................................................... Dak waan dan Tuntutan Jaksa Penuntut Umum ........................................ 103 3. ...................................................................................................... Fak ta Hukum ......................................................................................... 105 4. ...................................................................................................... Put usan Hakim ...................................................................................... 112 B. Analisis Kasus ........................................................................................ 114 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................................. 134 B. Saran ....................................................................................................... 135 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 137
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK Fitri Kesuma Zebua* Madiasa Ablisar** Mahmud Mulyadi*** Notaris sebagai pejabat publik memiliki wewenang untuk membuat akta otentik sebagai alat bukti tertulis. Kedudukan notaris sangat penting dalam lalu lintas hukum yang mewajibkan adanya alat bukti untuk menyatakan hak dan kewajiban seseorang. Notaris menjalankan kewajibannya tidak terlepas dari kecenderungan menyimpang atau menyeleweng. Salah satu perkara pidana yang disengketakan di pengadilan ialah melibatkan Notaris San Smith dengan dakwaan telah melakukan tindak pidana turut serta menyuruh memasukkan keterangan palsu ke dalam akta. Jaksa Penuntut Umum menuntut terdakwa dengan pidana penjara 5 (lima) tahun penjara. Tuntutan ini didasarkan pada fakta hukum yang menyatakan bahwa adanya suatu kerja sama antara notaris dan salah satu pihak atau penghadap untuk memasukkan keterangan palsu ke dalam akta jual beli yang menimbulkan kerugian bagi pihak yang lain. Pemalsuan dilakukan terhadap site plan yang menjadi bagian dari akta notaris tersebut. Permasalahan yang menjadi bahasan utama skripsi ini adalah perihal bilakah notaris dapat dikatakan telah melanggar Undang-Undang Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris, dan pertanggungjawaban pidana notaris terhadap akta yang dibuatnya dikaitkan dengan pertimbangan hukum dan putusan yang dijatuhkan oleh majelis hakim kepada notaris sebagai terdakwa. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode penelitian yuridis normatif. Hasil pembahasan skripsi ini adalah bahwa notaris dapat dikatakan telah melanggar ketentuan UUJN dan Kode Etik Notaris apabila notaris terbukti bersalah melakukan tindakan di luar batasan-batasan yang telah ditentukan UUJN, Kode Etik Notaris, dan KUHP. Pertanggungjawaban pidana terhadap perbuatan melanggar tersebut mensyaratkan adanya kesalahan, kemampuan bertanggung jawab dan tidak adanya alasan-alasan penghapus pidana. Sikap majelis hakim dalam menetapkan pertanggungjawaban pidana notaris tidak tepat, karena tidak cermat menguraikan unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan dan tidak memperhatikan kedudukan notaris sebagai pembuat akta otentik.
Kata kunci: pertanggungjawaban pidana, notaris, akta otentik
Universitas Sumatera Utara