PENERAPAN METODE PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS III SDN PRINGAPUS 02 TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Strata I Dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh : WIDHI FITRIANIE NIM : 114 08 054
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010
PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp. : Hal
: Pengajuan Skripsi
Salatiga, 5 Agustus 2010
Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalamu’alaikum. Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa: Nama
: WIDHI FITRIANIE
NIM
: 11408054
Jurusan/Progdi
: Tarbiyah/PAI
Judul
: PENERAPAN METODE PERMAINAN CARD SORT UNTUK
MEINGKATKAN
PEMAHAMAN
MATERI
AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS III SDN PRINGAPUS 02 TAHUN AJARAN 2009-2010 Untuk diujikan dalam siding munaqasyah. Demikian untuk menjadi periksa. Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Pembimbing
Drs. Fat churrohman, M.Pd NIP. 19710309 200003 1 001
ii
KEMENTRIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http//www.salatiga.ac.id e-mail:
[email protected]
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi saudara: WIDHI FITRIANIE dengan Nomor Induk Mahasiswa : 114 08 054 yang berjudul PENERAPAN METODE PERMAINAN CARD SHORT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AQIDAH AKHLAQ PADA SISWA KELAS III SDN PRINGAPUS 02 TAHUN AJARAN 2009-2010 telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada 28 Agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I). Salatiga, 22 Ramadhan 1429 H 1 September 2010 M Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris
Dr.Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. NIP. 19670818 1999903 1 004
Penguji I
Penguji II
Drs. Taufiqul Muin, M. Ag NIP.19631205 199203 1 001
Dra. Maryatin M NIP. 19690402 199803 2 001 Pembimbing
Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd NIP. 19710309 200003 1 001
iii
KEMENTRIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http//www.salatiga.ac.id e-mail:
[email protected]
iv
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat meteri atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang penulis cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian ini di hadapan sidang munaqosyah skripsi. Demikian deklarasi ini di buat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 24 Juli 2010 Penulis
WIDHI FITRIANIE NIM 11408054
iv
MOTTO
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kekayaan dan anak turunanmu itu sampai melalaikan kamudari mengingat Allah”. (QS. Al-Munafiqun: 9)
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Kedua orang tuaku, Bapak asuhku (Bapak Muhtarom), Ibu Widyasanti yang hormati dan sayangi.. 2. Adik-adik saya, Delly Noviani dan Agung Sanjaya. 3. Mas Agus Muatul Ihsan yang saya sayangi. 4. Bapak Sukeri dan Ibu Siti. 5. Keluarga besar Bapak Muh. Tahar. 6. Kepala Sekolah SDN Pringapus 02, Bapak Muryadi. 7. Rekan-rekan guru SDN Pringapus 02. 8. Serta Bapak Fatchurrohman, M.Pd.
vi
saya
ABSTRAK Fitrianie, Widhi. 2010. PENERAPAN METODE PERMAINAN CARD SORT UNTUK MEINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS III SDN PRINGAPUS 02 TAHUN AJARAN 2009-2010. Skripsi Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Fatchurrohman, M.Pd.. Kata kunci: Pemahaman Pembelajaran Aqidah Akhlaq, Card Sort. Dasar pendidikan akhlak bagi seorang muslim adalah akidah yang benar terhadap alam dan kehidupan, karena akhlak tersarikan dari akidah dan pancaran dirinya. Akidah seseorang akan benar dan lurus jika kepercayaan dan keyakinannya terhadap Allah juga lurus dan benar. Karena barang siapa mengetahui Sang Penciptanya dengan benar, niscaya ia akan dengan mudah berperilaku baik sebagaimana perintah Allah. Sehingga ia tidak mungkin menjauh atau bahkan meninggalkan perilaku-perilaku yang telah ditetapkan-Nya. Permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran Aqidah Akhlaq adalah pendekatan konvensional yang cenderung menggunakan metode ceramah dianggap kurang efektif dan efisien. Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu upaya untuk menyempurnakan, meneliti, dan mengevaluasi pengelolaan pembelajaran agar dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Strategi card sort dimaksudkan agar peserta didik dapat berperan secara aktif dan memacu kreatifitas sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan efisien, dan efektif. Dalam penelitian ini, akan penulis fokuskan pada permasalahan: Apakah penggunaan strategi Card Sort dapat meningkatkan motivasi belajar akidah Akhlak? Dengan indikatornya Peserta didik dapat mengetahui, mengerti, menerangkan, menjelaskan, dan mempraktekkan macam-macam akhlak terpuji dan akhlak tercela. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan penggunaan strategi card sort dapt meingkatkan motivasi belajar siswa dengan indikator bahwa pada setiap siklus terjadi peningkatan pada miant, keaktifan, praktek dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Dari hasil penelitian tersebut di atas, maka peneliti merekomendasikan perlunya penggunaan strategi pembelajaran Aqidah Akhlaq yang inovatif yang mengedepankan keaktifan siswa, salah satunya adalah card sort. Mengurangi / menghilangkan metode ceramah atau menuliskan catatan materi/rangkuman, karena dapat menghambat kreatifitas dan aktifitas siswa. Pihak Sekolah atau Pengelola Lembaga Pendidikan hendaknya memberikan fasilitas penunjang, baik kepada guru maupun semua civitas akademika agar menggunakan metode, taktik, strategi, teknik maupun pendekatan pembelajaran yang baik dan sesuai dengan tujuan dalam meningkatkan mutu pendidikan sehingga peserta didik dapat mencapai hasil belajar dengan optimal serta memberikan dorongan dan menciptakan sistem manajemen pendidikan yang dapat mengarahkan guru untuk melakukan terobosan-terobosan yang positif dalam proses pembelajaran.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah atas segala karunia dari Allah SWT, tanpa sadar sampai detik ini kita masih diberi denyut nafas kehidupan dalam menempuh hidup memerankan
diri sebagai
Khalifatullah dimuka bumi dan sebagai Abdullah (hamba Allah). Teriring Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW sebagai tauladan dalam mengangkat derajat kaum Mustad’afiin, sehingga karena tauladan beliaulah saya dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul
:
PENERAPAN
METODE
PERMAINAN
CARD
SORT
UNTUK
MEINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS III SDN PRINGAPUS 02 TAHUN AJARAN 2009-2010. Karena kemampuan penulis yang masih terbatas, maka di dalam penyusunan skripsi ini mungkin terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis dengan rendah hati dan tangan terbuka akan menerima masukan, kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Adapun yang menjadi tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat dan kewajiban guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam dalam Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, saran, pertimbangan dan kritik dari berbagai pihak, maka bersamaan dengan selesainya penyusunan skripsi ini penulis menghaturkan rasa terima kasih kepada : 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN Salatiga. 2. Drs. Fatchurrohman, M.Pd selaku dosen pembimbing dalam penyusunan skripsi ini yang telah memberikan bimbingan dengan penuh perhatian, kesabaran, dan keikhlasan.
viii
3. Seluruh dosen dan karyawan STAIN Salatiga yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang dengan keikhlasan memberikan ilmu dan pengetahuan selama menuntut ilmu di STAIN Salatiga. 4. Kedua Orang tuaku dan Bapak Asuhku yang telah merawat dan mengasuhku. 5. Mas Agus Muatul Ihsan yang selalu setia dan mengerti rasa yang ada di hati ini. Kepada mereka semua, penulis tidak dapat memberikan balasan apapun. Hanya untaian kata terima kasih serta doa semoga Allah SWT membalas semua amal baik yang telah diberikan kepada penulis. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis memohon petunjuk dan hidayah. Semoga tulisan ini bermanfaat. Amin. Salatiga, 24 Juli 2010 Penulis
WIDHI FITIANIE NIM 11408054
ix
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ......................................................................................
00
LEMBAR LOGO ...............................................................................................
0
HALAMAN JUDUL ........................................................................................
i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................
ii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN .......................................
iii
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................
iv
MOTTO ..............................................................................................................
v
PERSEMBAHAN ..............................................................................................
vi
ABSTRAK ..........................................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................
viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ..............................................................................................
xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................................
1
B.
Rumusan Masalah ................................................................................
6
C.
Tujuan Penelitian .................................................................................
6
D. Hipotesis Penelitian .............................................................................
7
E.
Manfaat Penelitian ...............................................................................
7
F.
Definisi Operasional ............................................................................
8
G. Metode Penelitian ...............................................................................
9
H. Jadwal Kegiatan ..................................................................................
17
I.
18
Sistematika Penulisan Skripsi ..............................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.
Perhatian .............................................................................................
20
B.
Motivasi ..............................................................................................
25
C.
Prestasi Belajar ...................................................................................
33
D.
Metode Card Sort.................................................................................
36
E.
Pendidikan Aqidah Akhlak .................................................................
44
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A.
Profil Sekolah ..................................................................................... x
50
B.
Pelaksanaan Penelitian ......................................................................
55
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Hasil Penelitian ..................................................................................
60
B.
Pembahasan .......................................................................................
79
BAB V : PENUTUP A.
Kesimpulan ........................................................................................
86
B.
Saran ..................................................................................................
87
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..............
88
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL TABEL I
Tingkat Kebarhasilan Belajar .................................................
16
TABEL II
Jadwal Kegiatan Penelitian ......................................................
17
Keadaan Guru Dan Karyawqan SDN Pringapus 02 Tahun TABEL III
2010 .......................................……………………………….
53
TABEL IV
Deskripsi Siklus I ................... ................................................. 56
TABEL V
Deskripsi Siklus II......................……......................................
57
TABEL VI
Deskripsi Siklus III ................ .................................................
58
TABEL VII
Daftar Nama SIswa .....................................…………………. 64
TABEL VIII
Pengamatan Siklus I ................ ................................................ 65
TABEL IX
Pengamatan Siklus II ...............................................................
71
TABEL X
Pengamatan Siklus III ..............................................................
76
Nilai Pra Siklus, Post tes siklus I, post tes siklus II, dan post TABEL XI tes siklus III .............................................................................
78
TABEL XII
Profil Hasil Penelitian ………………………………………..
84
TABEL XIII
Grafik Penelitian .....................................................................
85
xii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan akhlak menurut al-Qur’an adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar guna memberikan pendidikan jasmani dan rohani berdasarkan ajaran Islam yang berupa penanaman akhlak mulia yang merupakan cermin kepribadian seseorang, sehingga menghasilkan perubahan yang direalisasikan dalam kenyataan kehidupan sehari-hari. Kenyataan hidup yang meliputi : tingkah laku yang baik, cara berfikir yang baik dan bersikap baik yang dapat menjadikan manusia sempurna. Akhlak yang mulia akan mampu mengantarkan seseorang kepada martabat yang tinggi. Perbuatan mulia yang keluar dari kekuatan jiwa tanpa keterpaksaan adalah akhlak yang baik (akhlakul mahmudah). Seperti tersebut dalam Al-Qur’an Surat An-Nur ayat 31 sebagai berikut:
1
2
Artinya: “Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau puteraputera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudarasaudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” (Depag RI, 1999: 347). Ayat di atas menunjukkan bahwa pendidikan Akhlak sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Maka dalam pelaksanaan proses pembelajaran sangat diperlukan kepiawaian dari seorang guru dalam membawa dan menyampaikan materi pelajaran Aqidah Akhlaq agar peserta didik dapat sepenuhnya memahami materi yang disampaikan. Salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki guru adalah kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar. Kemampuan ini membekali guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pengajar. Dalam pendidikan agama Islam, materi Aqidah Akhlak merupakan materi yang sangat pokok dalam membentuk siswa menjadi Insan Kamil. Namun dalam kenyataannya kurangnya perhatian dan motivasi siswa terhadap materi Aqidah Akhlak menjadi kendala bagi siswa sehingga prestasi belajarpun menurun. Khususnya dalam menyebutkan dan mengartikan sifat wajib Allah.
3
Pada fase masa Sekolah Dasar perkembangan fisik anak mulai seimbang, badan anak berkembang cukup baik. Pada fase ini diikuti dengan perkembangan sosial dan kepribadian yang ditandai dengan makin meluasnya lingkungan sosial anak. Sehingga pelaksanaan pembelajaran juga harus menyesuaikan dengan kondisi tersebut, terutama mengenai perkembangan kognisi (pengetahuan). Untuk itu diperlukan suatu inovasi pembelajaran agar peserta didik nyaman, tertarik untuk belajar, karena konsep belajar saat ini adalah proses bagi siswa dalam membangun gagasan atau pemahaman sendiri. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran harus memberikan kesempatan sebanyak mungkin kepada siswa untuk melakukan proses belajar secara kreatif dan antusias. Karena itu pula, suasana belajar terutama di kelas III seharusnya melibatkan peserta didik secara aktif. Guru bertugas sebagai mediator dan fasilitator untuk menciptakan suasana kelas menjadi menarik, menyenangkan dan mengasikkan bagi siswa. Belajar aktif tidak akan pernah terjadi tanpa adanya partisipasi siswa. Proses pembelajaran aktif dalam memperoleh informasi, keterampilan, sikap serta perilaku positif dan terpuji akan terjadi melalui suatu proses pencarian dari diri siswa. Hal ini akan terwujud bila siswa dikondisikan sedemikian rupa sehingga berbagai tugas dan kegiatan yang dilaksanakan sangat memotivasi mereka untuk berfikir, bekerja dan berkreasi. Belajar dengan mengamati strategi menggunakan metode Card Sort akan memberikan pengalaman langsung pada siswa. Sebagaimana dikutib oleh Hisyam Zeini Bermawi Munte, bahwa hal-hal yang dapat dilaksanakan
4
guru dengan strategi yang tepat guna dengan metode Card Sort dalam proses belajar mengajar diharapkan dapat menyajikan bahan ajar kepada siswa dengan menggunakan media/bahan ajar yang dapat di serap atau mudah diterima oleh siswa (Munte, 2001: 3). Dalam interaksi belajar mengajar masih perlu disertai dengan beberapa kompetisi yang harus dimiliki oleh seorang guru. Ada empat bidang kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam melaksanakan interaksi belajar mengajar yakni : 1. Mengetahui pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia dan mampu menterjemahkan teori-teori itu ke dalam situasi yang riil dalam belajar mengajar 2. Mempunyai sikap yang tepat terhadap diri sendiri, siswa, teman sejawat, sekolah dan bidang studi yang dibina 3. Menguasai bidang studi yang di ajarkan 4. Mempunyai keterampilan teknis dalam mengajar, antara lain keterampilan merencanakan
pekerjaan,
bertanya,
menilai
pencapaian
siswa
menggunakan metode pembelajaran, mengelola kelas dan memotivasi siswa (James, 1977: 54). Beberapa komponen kompetensi di atas maka jelaslah bahwa untuk melaksanakan interaksi belajar mengajar seorang guru tidak hanya sematamata membutuhkan kepandaian atau keahlian di bidang materi saja, tetapi guru juga dituntut beberapa kemampuan yaitu cara menguasai siswa, bagaimana memilih metode yang tepat untuk menyampaikan materi yang
5
disesuaikan dengan taraf perkembangan anak. Bagaimana cara melaksanakan penilaian/penelitian terhadap keberhasilan siswa, agar menarik perhatian dan memotivasi siswa sehingga prestasi siswa semakin meningkat, masih banyak lagi kemampuan yang diperlukan agar proses belajar mengajar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Dibanding dengan metode yang lain, metode Card Sort di pandang lebih efektif dalam mentransfer ilmu kepada subyek didik (siswa). Proses pembelajaran mata pelajaran Aqidah Akhlak, khususnya pada siswa kelas III SD yang masih dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah ternyata belum mampu membuat peserta didik menjadi paham dan bisa melaksanakan isi dari materi pelajaran yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu dibutuhkan terobosan strategi yang baik agar penyampaian materi pelajaran kepada peserta didik mendapat hasil yang memuaskan. Apabila metode pembelajaran hanya terpaku pada metode ceramah, maka keberhasilan dari proses pembelajaran tersebut akan sulit tercapai. Agar peserta didik dapat berpikir kritis dan kreatif, serta mampu membuat keputusan dan menyelesaikan masalah secara bijaksana, terutama yang berhubungan dengan materi
pelajaran
Aqidah Akhlak, maka
penyampaian materi pelajaran perlu dilakukan dalam bentuk
yang
menyenangkan dan mampu membuat siswa menjadi berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Sehingga materi pelajaran dapat dipahami dengan mudah dan bisa langsung dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk
6
itulah peneliti menuangkan gagasan tersebut dalam sebuah penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul PENERAPAN METODE PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS III SDN PRINGAPUS 02 TAHUN AJARAN 2009-2010.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat dirumuskan permasalahan-permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah melalui penerapan metode permainan Card Sort dapat meningkatkan perhatian pada materi aqidah akhlak pada siswa kelas III SDN Pringapus 02 tahun ajaran 2009/2010? 2. Apakah melalui penerapan metode permainan
Card Sort dapat
meningkatkan motivasi belajar pada siswa kelas III SDN Pringapus 02 tahun ajaran 2009/2010? 3. Bagaimanakah menerapkan metode permainan Card Sort agar dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas III SDN Pringapus 02 tahun ajaran 2009/2010?
C. Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam kegiatan penellitian ini adalah sebagai berikut:
7
1. Untuk mengetahui peningkatan perhatian pada materi Aqidah Akhlak melalui penerapan metode permainan Card Sort pada siswa kelas III SDN Pringapus 02 tahun ajaran 2009/2010. 2. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar pada materi Aqidah Akhlak melalui penerapan metode permainan Card Sort pada siswa kelas III SDN Pringapus 02 tahun ajaran 2009/2010. 3. Untuk mengetahui cara penerapan metode permainan Card Sort agar dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas III SDN
Pringapus 02
tahun ajaran 2009/2010.
D. Hipotesis Penelitian 1. Penerapan metode permainan Card Sort dapat meningkatkan perhatian siswa dalam mata materi Aqidah Akhlak. 2. Penerapan metode permainan Card Sort dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata materi Aqidah Akhlak. 3. Penerapan metode permainan Card Sort dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata materi Aqidah Akhlak.
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini sangat penting bagi siswa maupun guru. Adapun manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat bagi siswa a. Dapat meningkatkan perhatian siswa pada materi Aqidah Akhlak
8
b. Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan mengembangkan kreatifitas siswa. c. Dapat mendorong keberanian siswa dalam mengaktualisasikan kompetensinya. d. Dapat mengoptimalkan prestasi belajar siswa pada materi Aqidah Akhlak. 2. Manfaat bagi Guru a. Dapat meningkatkan keterampilan dalam menggunakan metode yang tepat dalam proses pembelajaran. b. Dapat
meningkatkan
keterampilan
guru
dalam
memilih
alat
pembelajaran yang tepat. c. Dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran. d. Dapat meningkatkan minat untuk melakukan penelitian. e. Dapat meningkatkan kreatifitas dan semangat berinovasi bagi guru. f. Dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas waktu pembelajaran. 3. Manfaat bagi Sekolah Dapat memberi sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah terutama dalam rangka perbaikan pembelajaran sehingga meningkatkan mutu pendidikan.
F. Definisi Operasional Untuk menghindari perbedaan pemahaman beberapa istilah yang digunakan dalam judul dan pernyataan penelitian, perlu diberikan penjelasan sebagai berikut:
9
1. Perhatian adalah peningkatan kesadaran seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu baik yang ada di dalam maupun yang ada di luar diri kita. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek (Poerwadarminta, 1999: 563). 2. Motivasi belajar adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar/tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya/mendapat kepuasan dengan perbuatannya (Hakim, 2008: 71). 3. Prestasi belajar adalah kemampuan, keterampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal (Majid, 2008: 112). Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan meningkatkan perhatian siswa dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar adalah peningkatan kesadaran seluruh fungsi jiwa dalam pemusatannya kepada materi pembelajaran agar memperoleh dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk megnikuti proses pembelajaran dengan tujuan menguasai kemampuan atau ketrampilan dalam menyelesaikan materi pembelajaran dengan hasil yang memuaskan.
10
G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang ditetapkan berupa penelitian tindakan kelas (classroom action research), yaitu sebagai bentuk penilaian refleksi yang dilakukan oleh pendidik sendiri terhadap kurikulum pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian mengajar dan sebagainya (Nazir, 1999: 56). Secara terperinci tahapan-tahapan dalam rancangan penelitian kelas adalah sebagai berikut (Aqib, 2007: 19) : a. Perencanaan b. Rancangan tindakan c. Tahap pelaksanaan d. Refleksi e. Siklus 2. Langkah-Langkah Kegiatan a. Perencanaan Peningkatan pemahaman materi aqidah akhlak dengan metode Card Sort dengan perencanaan sebagai berikut: 1) Pembelajaran materi aqidah akhlak dengan metode card sot (menyortir kartu) dengan pokok bahasan sifat wajib Allah dan artinya. 2) Menyiapkan format nilai, alat peraga/media pembelajaran yaitu kartu-kartu kata dan mengembangkan format observasi.
11
3) Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kemudian kartu rincian dibagikan kepada setiap siswa. 4) Setiap siswa kemudian mencari dan mencocokkan kartu rincian dengan kartu induk yang di tempel pada papan. 5) Setelah selesai kemudian setiap siswa mendiskusikan dan menghafalkan materi pembelajaran di setiap kelompok. 6) Guru
mengamati
setiap
kelompok
dan
bersama
siswa
mendiskusikan hasil dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. 7) Melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan post test. b. Pelaksanaan Tindakan Kelas 1) Memberikan penjelasan cara permainan Card Sort kepada siswa 2) Peneliti membagi siswa menjadi kelompok-kelompok perbangku 3) Peneliti memberi kartu sifat wajib Allah dan artinya pada setiap kelompok 4) Peneliti menyuruh untuk mencocokkan dengan arti yang sesuai 5) Peneliti menyuruh untuk menempelkan hasilnya di papan secara urut 6) Peneliti melakukan koreksi bersama setelah semua setelah semua kelompok menempelkan hasilnya 7) Peneliti meminta salah satu dari anggota kelompok untuk menjelaskan hasil sortir kartunya, kemudian meminta komentar dari kelompok lain
12
8) Kegiatan di ulang hingga semua anggota kelompok menempelkan kartu satu persatu 9) Pada akhir tindakan, siswa mengerjakan lembar kerja yang sekaligus berfungsi sebagai lembar tes 10) Hasil kerja siswa dikoreksi. Jika ada yang salah, siswa disuruh membetulkan sendiri agar paham 11) Untuk pemantapan, sebelum pulang dilakukan tanya jawab lisan dan diberi lembar tugas untuk dikerjakan di rumah. c. Pengamatan Tindakan Kelas (Observation) 1) Peneliti mengamati jalannya proses belajar mengajar berlangsng dengan memakai format observasi 2) peneliti menilai dan mengamati kelebihan dan kekurangan dalam proses belajar mengajar dengan metode permainan Card Sort dengan format LKM 3) Peneliti mencatat hasil/data-data yang akurat pada proses belajar mengajar sehingga mendapatkan data-data hasil penelitian yang harus direfleksikan pada siklus berikutnya d. Refleksi 1) Peneliti mengungkapkan dan mengevaluasi apa yang dilakukan 2) Peneliti mengungkapkan kekurangan dan kelebihan guru saat penelitian tindakan kelas berlangsung 3) Peneliti mengungkapkan tindakan yang sudah berhasil dan yang belum berhasil
13
4) Tindakan-tindakan yang belun berhasil maka harus diperbaiki kembali untuk penelitian siklus kedua(berikutnya). 3. Instrumen Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas untuk mendapatkan data yang akurat perlu disusun suatu instrumen yang valid dan realible. Instrumen yang peneliti gunakan adalah instrumen yang sesuai dengan penelitian tindakan kelas dan untuk mendapatkan data yang sebenarnya, maka peneliti menggunakan instrumen yang valid. Instrumen yang valid adalah instrumen yang mampu dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur dengan instrumen yang tepat guna. Data yang dikumpulkan dalam penelitian tindakan kelas harus betul-betul valid. Reabilitas menyangkut akurasi dan konsistensi alat pengumpul data. Jika instrumen tidak konsisten (berubah-ubah) maka instrumen ituu tidak dapat dipercaya. Dalam PTK penelitian lebih valid bila dilakukan dengan kolaborasi dengan guru/peneliti lain dengan melakukan triangulasi dalam kegiatan tindakan kelas dan menggunakan alat-alat perlengkapan penelitian yaitu jadwal pelaksanaan penelitian, format LKM, format observasi, format nilai, lampiran-lampiran data hasil penelitian. 4. Subyek Penelitian Subyek yang akan dikenai tindakan adalah siswa kelas III SDN Pringapus 02. Dasar pertimbangan pilihan subyek yakni perlunya penerapan tindakan dalam penelitian ini terhadap pembelajaran pendidikan
14
agama Islam, khususnya materi Aqidah Akhlak sifat wajib Allah dan artinya di SDN Pringapus 02, khususnnya kelas III. 5. Teknik Pengumpulan Data Untuk mempermudah pengumpulan data, peneliti ini menggunakan beberapa metode. Adapun metode pengumpulan data tersebut melelui beberapa metode, yaitu: a. Observasi Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu objek dengan sistematika fenomena yang diselidiki (Sukandarrumidi, 2004: 69). Dalam observasi penelitian mencatat setiap gejala perubahan selama
pembelajaran
dan
disesuaikan
dengan
konsep
atas
indikatornya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi selama pembelajaran berlangsung. b. Tes Tes adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menerima pelajaran (Nazir, 1985: 236). Metode ini dilaksanakan dengan cara : 1) Melaksanakan tes berupa evaluasi proses dan hasil belajar serta membuat rentang nilai hasil ulangan. 2) Membandingkan rata-rata hasil tes, yaitu dari nilai rata-rata pra siklus, siklus I, siklus II dan siklus III.
15
6. Analisis Data Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran, perlu dilakukan analisis data. Pada penelitian tindakan kelas ini, digunakan analisis deskripsi kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga mengetahui respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Untuk analisis tingkat keberhasilan atau presentase ketuntasan belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung pada tiap siklusnya, dilakukan dengan cara memberikan evaluas berupa soal tes tertulis pada
setiap akhir siklus. Analisis ini dihitung dengan
menggunakan statistik sederhana berikut ini. a. Penilaian Tugas dan Tes Penelitian
menjumlahkan
nilai
yang
diperoleh
siswa,
selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa kelas tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata. Nilai rata-rata didapat dengan menggunakan rumus:
X
ΣX ΣN
Keterangan : Χ
: nilai rata-rata
∑X
: jumlah semua nilai siswa
∑N
: jumlah siswa
16
b. Penilaian untuk Ketuntasan Belajar Ada dua kategori ketuntasan belajar, yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar, peneliti menganggap bahwa penerapan pembelajaran dengan metode card sort pada materi aqidah ahlak ini dikatakan berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa jika siswa mampu menyelesaikan soal-soal mengenai sifat wajib Allah dan artinya dan memenuhi ketuntasan belajar yaitu minimal 75% dari semua soal sifat wajib Allah yang diberikan dengan kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam lima kategori, seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini: Tabel I. Tingkat Keberhasilan Belajar Tingkat Keberhasilan (%)
Arti
> 80 %
Sangat Tinggi (A)
60-79 %
Tinggi (B)
40-59 %
Sedang (C)
20-39 %
Rendah (D)
< 20 %
Sangat Rendah (E)
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai berikut: P
ΣSiswa yang tuntas belajar 100 ΣSiswa 100
17
Analisis ini diunakan pada saat tahapan refleksi. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjutan dalam siklus berikutnya. Hasil analisis juga di jadikan sebagai bahan refleksi dalam memperbaiki rancangan pembelajaran dalam penentuan model pembelajaran yang tepat.
H. Jadwal Kegiatan Tabel II. Jadwal Kegiatan Penelitian Bulan No
Kegiatan 1
1
Persiapan
2
Persiapan Siklus I a. Perencanaan Tindakan b. Pelaksanaan tindakan dan observasi c. Analisis dan refleksi
3
Pelasanaan siklus II a. Perencanaan Tindakan b. Pelaksanaan tindakan dan observasi c. Analisis dan refleksi
4
Pelasanaan siklus III a. Perencanaan Tindakan b. Pelaksanaan tindakan dan observasi c. Analisis dan refleksi
2
3
4
5
6
18
5
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian a. Menyusun draf hasil penelitian b. Menyelenggarakan seminar draf hasil penelitian
6
Ujian
I. Sistematika Penulisan Skripsi Skripsi ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sistematika sebagai berikut : 1. Bagian Pendahuluan Skripsi Yang meliputi : halaman judul, halaman pengesahan, halaman motto, halam persembahan, pernyataan, abtraksi, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. 2. Bagian Isi Skripsi BAB I
PENDAHULUAN Pada pendahuluan ini mencakup : latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, jadwal kegiatan dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA Pada bab ini diuraikan beberapa konsep teoritis yang mendasari dilakukannya penelitian ini dan selanjutnya di ikuti dengan hipotesis. Dasar-dasar teori yang di jadikan landasan dalam
19
pembahasan
masalah
dalam
penelitian
yang
dilakukan
meliputi: perhatian, motivasi, prestasi belajar, metode card sort, Penelitian Tindakan Kelas, dan Aqidah Akhlaq. BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN Pada metode penelitian ini mencakup : profil Madrasah dan Deskripsi Pelaksanaan penelitian yang meliputi deskripsi pra siklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II, dan deskripsi siklus III.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menjelaskan hasil penelitian per siklus serta pembahasan dan pengambilan keputusan.
BAB V
PENUTUP Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan menjelaskan simpulan hasil penelitian (potret kemajuan) dalam tujuan penelitian. Saran merupakan tindak lanjut yang diberikan berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
3. Bagian Akhir Skripsi Meliputi daftar pustaka dan lampiran-lampiran
20
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Perhatian 1. Pengertian perhatian Perhatian menurut Sarjoe (1994: 217) merupakan reaksi umum dari organisme dan kesadaran, yang menyebabkan bertambahnya aktivitas dalam konsentrasi, dan pembatasan kesadaran terhadap satu obyek. Menurut Bimo Walgito (1985: 53) perhatian merupakan pemusatan konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditunjukkan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek. Menurut Dakir (1993: 115) perhatian ialah keaktifan peningkatan kesadaran seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu baik yang ada di dalam maupun yang ada di luar diri kita. Sedangkan menurut Kartini Kartono (1996: 111) perhatian itu merupakan reaksi umum dari organisme dan kesadaran yang menyebabkan bertambahnya aktivitas, daya konsentrasi, dan pembatasan kesadaran terhadap satu obyek. Jadi, perhatian yaitu reaksi umpum dari organisme dan kesadaran yang menyebabkan bertambahnya aktivitas pemusatan atau konsentrasi dan pembatasan kesadaran terhadap satu obyek baik yang ada di dalam maupun yang ada di luar diri kita. 2. Proses timbulnya perhatian Proses timbulnya perhatian menurut Dakir (1993: 116) yaitu:
20
21
a. Adanya rangsang yang menonjol dari obyek. b. Rangsang diterima oleh indra. c. Dibawa masuk oleh syaraf ke dalam otak. d. Di dalam otak diserap oleh persepsi kita. e. Obyek tersebut mempunyai perhatian sesuai dengan persepsi yang ada pada diri kita. f. Perhatian tersebut dipengaruhi pula oleh: 1) Jenis kelamin 2) Umur 3) Latar belakang yang bersangkutan 4) Ada tidaknya prasangka 5) Ada tidaknya keinginan tertentu 6) Ada tidaknya sikap batin tertentu g. Perhatian bisa timbul dengan adanya rangsang yang menonjol. 3. Macam-macam perhatian Menurut Dakir (1993: 115) ada beberapa macam perhatian, yaitu: a. Menurut derajatnya (1) Perhatian tinggi Apabila tingkat perhatian yang ada sampai pada kondisi dimana orang yang memiliki perhatian tinggi mencurahkan perhatian sepenuh hati tanpa memperdulikan keadaan disekitarnya bahkan pada dirinya sendiri kecuali hanya pada obyek perhatian.
22
Orang yang melakukan perhatian yang tinggi kadang-kadang sampai melupakan waktu dan sekitarnya. (2) Perhatian rendah Perhatian rendah adalah apabila kualitas perhatian yang diberikan terbatas pada kondisi seperlunya, tidak sampai bersifat total atas perhatian yang dicurahkan. b. Menurut cara timbulnya 1) Perhatian spontan yaitu apabila timbulnya dengan sendirinya. Karena tertarik pada sesuatu dan tidak didorong oleh kemauan. 2) Perhatian reflektif yaitu apabila timbulnya disengaja, dan disertai dengan kemauan yang kuat karena adanya tujuan tertentu. Perhatian reflektif ini ditujukan kepada suatu obyek, misalnya: seorang anak mendapat tugas belajar dari orang tuanya c. Menurut sikap batin 1) Perhatian konsentratif (perhatian memusat) yaitu: perhatian yang hanya ditujukan kepada satu obyek (masalah) tertentu. Misalnya: seseorang yang sedang mengerjakan soal matematika yang sangat sulit. Saat itu jiwa dan perhatian tidak bercabang. Sifat konsentratif itu umumnya tetap,kukuh, dan kuat, tidak mudah memindahkan perhatian ke obyek yang lain 2) Perhatian distributif (perhatian merata) yaitu: jika perhatian diarahkan pada beberapa obyek secara simultan, atau bergantian
23
dalam waktu yang sangat dekat. Misalnya: guru yang sedang mengajar, dalang yang sedang mendalang. d. Menurut kualitasnya 1) Perhatian yang luas Orang yang mempunyai perhatian yang luas mudah sekali tertarik oleh kejadian-kejadian sekelilingnya. Perhatian tidak mengarah kepada hal-hal tertentu, mudah terangsang dan mudah mencurahkan jiwanya kepada hal-hal yang lain. 2) Perhatian yang sempit Orang yang mempunyai perhatian sempit dengan mudah dapat memusatkan perhatiannya kepada suatu obyek yang terbatas, sekalipun ia berada dalam lingkungan ramai. Orang semacam ini juga tidak mudah memindahkan perhatiannya ke obyek lain, jiwanya tidak mudah tergoda oleh keadaan sekelilingnya. e. Menurut sifatnya 1) Perhatian statis yaitu: perhatian yang tetap terhadap sesuatu. Orang berperhatian statis dalam waktu yang lama secara berturut-turut hanya dapat melakukan suatu tugas dengan satu perhatian saja. 2) Perhatian dinamis yaitu: perhatian yang mudah berubah-ubah, mudah bergerak, mudah berpindah dari satu obyek satu ke obyek yang lain. Denga kata lain perhatian dinamis dapat memusatkan perhatiannya dengan berubah-ubah atau selalu berganti obyek.
24
4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi perhatian Perhatian dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Menurut Sardjoe faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perhatian itu antara lain sebagai berikut: a. Pembawaan Berdasarkan pembawaan seseorang, maka ada orang yang sukar memusatkan perhatiannya kepada obyek tertentu dan demikian pula
halnya
ada
orang
dengan
mudah
mengkonsentrasikan
perhatiannya kepada suatu obyek tertentu. Dengan adanya pembawaan tertentu, bagi seseorang yang berhubungan dengan obyek yang dituju, maka akan menimbulkan pengaruh terhadap obyek yang tertentu pula. b. Keadaan jasmani Keadaan jasmani seseorang akan berpengaruh terhadap perhatian, seperti sakit atau lelah akan sukar untuk memusatkan perhatiannya kepada suatu obyek tertentu. Demikian pula sebaliknya apabila keadaan jasmani sehat orang akan mudah memusatkan perhatiannya kepada obyek yang dituju. c. Kebutuhan Dengan adanya kebutuhan seseorang tentang sesuatu hal memungkinkan munculnya perhatian terhadap obyek yang diperlukan. Kebutuhan merupakan suatu motif atau dorongan bagi seseorang.
25
d. Keadaan alam sekitar Dengan adanya berbagai macam perangsang yang berada di sekitar seseorang, misalnya kekacauan, keributan, keindahan dan sebagainya dapat mempengaruhi juga timbulnya perhatian seseorang terhadap obyek tertentu. e. Kemauan Kemauan
yang kuat
dapat memaksa seseorang untuk
memusatkan perhatiannya kepada suatu obyek. Apabila ada kemauan keras tentu saja akan mendorong seseorang untuk melibatkan perhatiannya terhadap obyeka yang dituju sehingga segala rintangan dapat dikuasainya. f. Kesan-kesan dari luar Rangsangan kuat yang datang dari luar dengan tiba-tiba menarik perhatian seseorang. Betapa kuatnya rangsangan yang bersangkutan dengan obyek akan sangat mempengaruhi perhatian seseorang. Sebaliknya apabila obyek itu memberikan rangsangan yang lemah, maka perhatian seseorang akan menjadi lemah juga terhadap obyek yang bersangkutan.
B. Motivasi 1. Pengertian motivasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar/tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Menurut M. Dimyati Mahmud
26
(1990:195) Kata ”motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Menurut Mc. Donald, seperti yang dikutip oleh A. Tabrani Rusyan (1989: 100), bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ”feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung 3 (tiga) elemen penting: a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi diri setiap individu manusia. b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau feeling, afeksi seseorang. c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Motive adalah suatu kecenderungan untuk berbuat, bermula dengan drive dan berakhir dengan adjustment: dengan demikian adjustment itu berfungsi untuk memuaskan motive. Menurut A. Tabrani Rusyan (1989: 93) motivasi adalah dorongan yang tumbuh karena tingkah laku dan kegiatan manusia. Menurut Djamarah (1998: 65), motivasi adalah suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.
27
Dalam proses belajar motivasi sangat di perlukan sebab seseorang yang tidak memiliki motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktifitas belajar. Jadi motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. 2. Macam-macam motivasi Menurut Sardiman (1994: 89) macam-macam motivasi dibedakan menjadi dua yaitu: a. Motivasi instrinsik Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak perlu ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Motivasi ini sering disebut motivasi murni, motivasi yang sebenarnya, yang timbul dari dalam diri siswa. Motivasi instrinsik ini adalah motivasi yang hidup di dalam diri anak dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional. Dalam hal ini pujian, hadiah, atau yang sejenisnya tidak diperlukan karena tidak menyebabkan siswa bekerja atau belajar untuk mendapatkan pujian atau hadiah. Adanya motivasi ini menunjukkan bahwa peserta didik menyadari bahwa kegiatan pendidikan yang sedang diikutinya bermanfaat untuknya karena sejalan dengan kebutuhannya.
28
Siswa yang mempunyai motivasi instrinsik akan memiliki tujuan hidup menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Alaq 3-5
Artinya: ”Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” (Q.S. Al-Alaq: 3-5). Ada beberapa strategi dalam mengajar untuk membangun motivasi instrinsik, strategi tersebut adalah sebagai berikut: 1) Mengaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa 2) Memberikan kebebasan dalam memperluas materi pelajaran sebatas yang pokok. 3) Memberikan banyak waktu ekstra bagi siswa untuk mengerjakan tugas memanfaatkan sumber belajar di sekolah. 4) Sesekali memberikan penghargaan pada siswa atas pekerjaannya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi instrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam individu yang fungsinya tidak perlu dirangsang dari luar. b. Motivasi ekstrinsik Menurut Sardiman (1994: 90) motivasi ekstrinsik adalah motifmotif aktif dan motivasi ini timbul karena adanya rangsangan dari luar. Sedangkan menurut A. Tabani Rusyan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar
29
seperti angka kredit, ijasah, tingkatan, hadiah, medali, pertentangan, dan persaingan. Yang bersifat negatif adalah sindiran tajam, cemoohan, dan hukuman. Motivasi ekstrinsik ini tetap diperlukan di sekolah, sebab pengajaran di sekolah tidak semuanya menarik minat peserta didik atau tidak semuanya sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, motivasi dari luar diri siswa perlu dibangkitkan oleh guru, maupun oleh orang tua siswa sehingga siswa mau dan ingin belajar. Menurut Sardiman (1994: 91) Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah: 1) Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Angka-anngka yang baik iitu bagi para siswa merupakan motivasi yang kuat. Namun demikian semua itu harus didingat oleh guru bahwa pencapaian angka-angka itu belum merupakan hasil belajar yang sejati, hasil belajar yang bermakna. 2) Hadiah Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi. 3) Persaingan/kompetisi Persaingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Memang unsur persaingan ini
30
bannyak dimanfaatkan di dalam dunia industri atau perdagangan, tetapi juga sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa. 4) Memberi ulangan Para siswa akan menjadi giat belajar jika mengetahui akan ada ulangan, oleh karena itu memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Dalam hal ini guru harus terbuka, jika ada ulangan harus diberitahukan kepada siswa. 5) Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaan,akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. 6) Pujian Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan merupakan motivasi yang baik. Dengan pujian yang tepat aka memupuk suasana belajar yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar. 7) Metode pembelajaran Metode Pembelajaran yang baik akan berpengaruh terhadap tumbuhnya motivasi. Dengan adanya metode pembelajaran yang baik maka akan tercipta sebuah suasana yang membuat peserta didik menjadi lebih bersemangat dan mempunyai motivasi yang tinggi dalam mengikuti suatu kegiatan belajar mengajar.
31
8) Hukuman Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi jika diberikan secara tepat dan bijak. Oleh karena itu hukuman itu harus bersifat educatif. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dari luar individu karena adanya rangasangan dari luar situasi belajar. 3. Fungsi motivasi Menurut Oemar Hamalik (2009: 108) fungsi motivasi yaitu: a. Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan. b. Mengarahkan aktivitas belajar peserta didik. c. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu perbuatan 4. Prinsip-prinsip motivasi Menurut Torn Burg, seperti yang dikutip oleh Elida Prayitno (2003: 67-68), prinsip-prinsip motivasi yaitu: a. Pengenalan tugas-tugas belajar sangat penting dalam usaha mendorong siswa untuk mempelajari urutan-urutan belajar selanjutnya. b. Motivasi menyangkut keinginan untuk berprestasi dalam menguasai berbagai hal dan keinginan untuk sukses. c. Penyusunan dan pencapaian tujuan haruslah dengan memberikan tugas- tugas belajar yang pantas, yaitu perasaan yang sukses terhadap
32
tugas- tugas belajar yang terakhir akan meningkatkan motivasi untuk menyelesaikan tugas- tugas berikutnya. d. Mendapat informasi tentang pengerjaan tugas-tugas yang benar dan pembetulan pengerjaan tugas-tugas yang salah, mendorong siswa untuk melakukan penampilan yang lebih baik dan bersikap yang lebih bermanfaat terhadap tugas-tugas belajar. e. Harapan untuk mendapatkan penghargaan bagi tingkah laku/ prestasi tertentu mendorong minat dan usaha untuk bertingkah laku dan berprestasi. f. Pengalaman yang mencemaskan dan stres yang terkait dengan prestasi belajar yang rendah. 5. Pentingnya metode pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar Proses pembelajaran seharusnya menekankan pada metode atau cara cara bagaimana membelajarkan peserta didik dari pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Pembelajaran hendaknya memperhatikan metode pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan atau pengalaman nyata yang diperlukan peserta didik untuk belajar dalam proses memahami dengan melakukan kegiatan yang nyata secara optimal. Maka dalam merencanakan
suatu
pembelajaran
harus
disusun
dengan
mempertimbangkan relevansi materi pembelajaran (Hakim, 2008: 152). Dengan adanya metode pembelajaran yang tepat, maka akan memudahkan peserta didik untuk bisa memahami materi dengan baik, hal ini karena dengan pembelajaran yang bisa menciptakan suasana yang
33
menyenangkan maka seorang peserta didik akan termotivasi untuk mengikuti proses tersebut dengan seksama. Sehingga akan menciptakan suasana belajar yang kondusif. Dengan adanya motivasi yang muncul akibat pemilihan metode pembelajaran yang tepat maka akan berdampak pula terhadap keberhasilan proses pembelajaran (Hakim, 2008: 152).
C. Prestasi Belajar 1. Pengertian prestasi belajar Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1982: 768) disebutkan bahwa prestasi
adalah
hasil
yang
telah
dicapai, dilakukan,
dikerjakan. Sedangkan menurut para pakar, prestasi belajar dapat diartikan sebagai berikut: a. Menurut Nana Sudjana (1991:22), prestasi adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. b. Menurut Zaenal Arifin (1988:2), prestasi adalah hasil usaha dalam pendidikan, khususnya pengajaran. Adapun pengertian belajar menurut para ahli adalah sebagai berikut: a. Menurut Oemar Hamalik (1995:36), belajar adalah merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.
34
b. Menurut S. Nasution (2001:32), dalam bukunya Didaktik Azaz-Azaz Mengajar menyatakan : 1) Belajar adalah perubahan dalam sistem urat syaraf, belajar adalah pembentukan benda atau hubungan–hubungan tertentu dalam sistem urat syaraf sebagai hasil respon–respon terhadap stimulus atau rangsangan. 2) Belajar adalah menambah pengetahuan. 3) Belajar sebagai perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Jadi belajar merupakan perubahan–perubahan fisiologis tidak bisa disangkal kebenarannya. Tetapi nyata bagi kita adalah bahwa perubahan itu terjadi pada salah satu bagian dari organisme yakni sistem urat syaraf. Sedangkan dalam menambah pengetahuan, definisi ini dalam banyak praktik yang terjadi di sekolah–sekolah, dimana guru berusaha memberikan ilmu sebanyak mungkin sedangkan siswa berusaha mengumpulkannya. Sering belajar itu disamakan dengan menghafal, semakin banyak hafalannya maka banyak pula pengetahuannya. Belajar membawa perubahan pada individu yang belajar. Belajar itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan yang didapat, tetapi juga dalam bentuk kecakapan, penghargaan, minat, penyesuaian diri mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang. Dalam hal ini belajar sebagai perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan latihan.
35
Dari pengertian-pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan suatu aktifitas yang ditandai dengan adanya perubahan setelah proses belajar mengajar berlangsung. Prestasi belajar yaitu penguasaan pengetahuan, keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru. 2. Faktor–Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Menurut Tadjab (1994: 52-54) faktor–faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah : a. Faktor–faktor non sosial Misalnya letak sekolah, alat alat pelajaran yang lengkap, keadaaan udara, cuaca, waktu dan suhu udara. b. Faktor–faktor sosial c. Faktor–faktor fisiologis dalam belajar Faktor–faktor
fisiologis
atau
keadaan
jasmaniah
anak
berpengaruh terhadap aktivitas belajar, baik keadaan jasmani maupun berfungsinya alat–alat indra. d. Faktor–faktor psikologis dalam belajar Beberapa faktor spikologis yang mendorong seseorang untuk belajar antara lain : 1) Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas
36
2) Adanya sifat kreatif yang ada pada diri manusia. 3) Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan. 3. Penggunaan metode pembelajaran dalam meningkatkan prestasi belajar Salah satu faktor penting dalam pecapaian prestasi belajar yang baik adaah penggunaan metode pembelajaran yang tepat. Metode pembelajaran berkaitan dengan cara, strategi, atau kegiatan yang dilakukan oleh siswa untuk memperoleh pengalaman belajar dan untuk mencapai tujuan. Hal ini berkenaan dengan proses mencapai tujuan. Sedangkan proses itu sendiri bertalian dengan bagaimana pengalaman belajar atau materi yang menjadi metode pembelajaran yang dipakai. Setiap metode yang dipakai akan membawa dampak terhadap proses memperoleh pengalaman yang dilaksanakan (Hakim: 2008: 139). Oleh sebab itu, pemilihan metode yang tepat dalam proses pembelajaran sangat berperan penting dalam pencapaian prestasi pembelajaran yang diharapkan.
D. Metode Pembelajaran Card Sort 1. Pengertian metode pembelajaran Menurut M. Arifin (1996:61) ditinjau dari segi etimologis (bahasa), metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu ”methodos”. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu ”metha” yang berarti melalui atau melewati, dan ”hodos” yang berarti jalan atau cara. Maka metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994:657), metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan kegiatann guna
37
mencapai apa yang telah ditentukan. Dengan kata lain metode adalah suatu cara yang sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Armai Arief (2002:87) bila ditinjau dari segi termiologis (istilah), metode dapat dimaknai sebagai jalan yang ditemuh oleh seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan maupun dalam kaitan ilmu pengetahuan dan lainnya. Menurut Nana Sudjana (2009:76) metode yaitu cara yang dipergunakan dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Oleh karena itu peranan motode sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar. Dengan metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan belajar mengajar guru. Metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa. Secara etimologis, metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos, artinya suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan (Ismail, 2008: 7). Dalam istilah pendidikan, maka arti dari metode pembelajaran adalah rencana menyeluruh tentang penyajian materi ajar secara sistematis dan berdasarkan pendekatan yang ditentukan. Metode pembelajaran digunakan sebagai cara untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya adalah ceramah, demonstrasi, diskusi, simulasi, laboratorium, pengalaman
38
lapangan, brainstorming, debat, simposium, dan sebagainya (Majid, 2008: 135). Dari pembahasan metode di atas, bila dikaitkan dengan pembelajaran, dapat digaris bawahi bahwa metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan. 2. Card Sort (Sortir Kartu) Menurut Hisyam Zaini (2002: 50) strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa gigunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang obyek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamisir kelas yang jenuh atau bosan. Tujuan pembelajaran card sort adalah mengaktifkan setiap individu sekaligus kelompok (cooperatif learning) dalam belajar. Strategi Card Sort merupakan salah satu dari beberapa strategi yang digunakan untuk mengaplikasikan pembelajaran aktif atau Active Learning (Silberman, 1996: 10). Card Sort berasal dari bahasa Inggris yang artinya adalah sortir kartu. Sedangkan pengertian dari Strategi Card Sort adalah rencana yang cermat untuk mencapai sasaran dalam kegiatan belajar mengajar dengan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, penggolongan sifat, fakta tentang objek atau me-review informasi. Gerakan yang dominan dalam dalam strategi ini
39
dapat membantu mendinamisir kelas yang jenuh dan bosan (Zaini, 2007:53). Peran peserta didik dalam pembelajaran dengan menggunakan strategi Card Sort lebih dominan dan berperan lebih aktif yaitu dengan mengutamakan gerakan fisik dengan cara memilih atau menyortir kartu. Sehingga peserta didik dapat merasa lebih besemangat dan mendapat energi ketika keadaan kelas berada dalam kondisi yang menjenuhkan dan membosankan (Silberman, 2007: 103). a. Langkah-langkah penerapan Card Sort 1) Guru menyiapkan kartu berisi tentang materi pokok yang sesuai dengan SK/KD mata pelajaran. (Catatan: perkirakan jumlah kartu sama dengan jumlah siswa di kelas. Isi kartu terdiri dari kartu induk/topik utama dan kartu rinciannya) 2) Seluruh kartu diacak/dikocok agar campur. 3) Bagikan kartu kepada siswa dan pastikan masing-masing mendapat satu atau dua. 4) Perintahkan setiap siswa bergerak mencari kartu induknya dengan mencocokkan kartu kepada teman sekelasnya. 5) Setelah kartu induk beserta seluruh kartu rinciannya ketemu, peintahkan
masing-masing
membentuk
kelompok
dan
menempelkan hasilnya di papan secara urut. 6) Lakukan koreksi bersaama setelah semua kelompok menempelkan hasilnya.
40
7) Mintalah salah satu anggota kelompok untuk menjelaskan hasil sortir kartunya, kemudian mintalah komentar dari kelompok lainnya 8) Berikan apresiasi setiap hasil kerja siswa 9) Lakukan klarifikasi, penympulan dan tindak lanjut 10) Kegiatan ini di ulang hingga semua kelompok ,enadaptkan kesempatan yang sama. b. Aspek-aspek yang terkandung dalam metode Card Sort: 1) Aspek constructivisme Pada pembelajaran ini siswa aktif mencari rekan-rekannya sehingga memerlukan gerakan untuk mencari rekannya dan melatih siswa untuk melatih daya ingat. 2) Aspek inquiry-discovery learning Pada
tahapan
ini
siswa
melakukan
diskusi
untuk
memecahkan jawaban yang ada pada kelompoknya. 3) Aspek learning community Siswa aktif dalam mencari rekan-rekannya dan berbagi pendapat untuk menyusun istilah dan mendiskusikan dengan kelompoknya. 4) Aspek questioning Ada proses saling bertanya antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa tentang materi yang sedang dipelajari.
41
5) Aspek modeling Guru menjadi model yang diamati dan ditiru oleh peserta siswa. 6) Aspek reflectioning Ada proses saling menanggapi dan memberi kesan serta mengevaluasi materi terhadap proses pembelajaran. 7) Aspek authentic assessment Ada penilaian otentik guru terhadap proses pembelajaran siswa meliputi: partisipasi dalam kerja kelompok, hasil diskusi kelompok. c. Aplikasi Card Sort dalam Pembelajaran Dalam saat-saat awal dari kegiatan belajar aktif, ada tiga tujuan penting yang harus dicapai. Arti pentingnya jangan dipandang rendah sekalipun pelajarannya hanya berlangsung satu jam pelajaran. Tujuantujuan ini adalah sebagai berikut: 1) Pembentukan tim: membantu peserta didik untuk lebih menguasai satu sama lain dan menciptakan semangat kerja sama dan interdependensi. 2) Penilaian
sederhana:
pelajarilah
sikap,
pengetahuan
dan
pengalaman peserta didik. 3) Keterlibatan belajar langsung: ciptakan minat awal terhadap pelajaran.
42
Ketiga
tujuan
di
atas,
bila
dicapai,
akan
membantu
menciptakan lingkungan belajar yang melibatkan peserta didik, meningkatkan kemauan mereka untuk ambil bagian dalam kegiatan belajar aktif, dan menciptakan norma kelas yang positif. Dengan hanya memakan waktu sekitar lima menit (tergantung dari lamanya waktu pelajaran) untuk mengawali pelajaran yang bisa berlangsung hingga dua jam, alokasi waktu pembuka ini sudah cukup memadai. Memperkenalkan kembali aktivitas ini dari waktu ke waktu selama pelajaran juga akan membantu memperbarui pembentukan tim, memperbaiki penilaian, dan menciptakan kembali minat terhadap mata pelajaran. d. Karakteristik model pembelajaran Card Sort Pembelajaran aktif memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut (Bonwell, 1995:78) : 1) Penekanan informasi
proses oleh
pembelajaran
pengajar
bukan
melainkan
pada pada
penyampaian pengembangan
ketrampilan pemikiran analitis dan kritik terhadap topik atau permasalahan yang dibahas. 2) Peserta didik tidak hanya mendengarkan materi pelajaran secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pelajaran tersebut. 3) Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi pelajaran.
43
4) Peserta didik lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisis dan melakukan evaluasi. 5) Umpan-balik yang lebih cepat
akan terjadi pada
proses
pembelajaran. e. Kelebihan dan kekurangan metode Card Sort Menurut Hisyam Zaini (2002: 51) ada beberapa kelebihan dan kelemahan metode card sort antara lain sebagai berikut: 1) Kelebihan a) Siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran. b) Penilaian kepada siswa dilakukan secara otentik. c) Proses kerja sama yang kuat antar siswa. d) Siswa akan berpikir untuk kritis dalam menganalisis materi pembelajaran secara mandiri. 2) Kekurangan a) Metode ini hanya terpaku pada satu media pembelajaran, yaitu hanya berupa kartu induk dan kartu rincian, sehingga tidak bisa dilakukan pengembangan media pembelajaran dengan bahanbahan lain. b) Membutuhkan ruangan yang agak luas untuk tempat bergerak siswa, sehingga ketika tidak ada ruangan yang cukup maka metode ini tidak dapat dilaksanakan.
44
E. Pendidikan Aqidah Akhlaq 1. Pengertian Pendidikan Aqidah Akhlaq merupakan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, dan mengimani Allah SWT. dan merealisasikannya dalam perilaku akhlaq mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui
kegiatan bimbingan,
pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman, dan pembiasaan (Depag, 2004: 17). 2. Fungsi dan tujuan Pendidikan Aqidah Akhlaq di Sekolah Dasar (SD) mempunyai beberapa fungsi dan tujuan. Adapun funghsi dan tujuan tersebut adalah sebagai berikut: a. Fungsi 1) Penanaman nilai dan ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. 2) Peneguhan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Serta pengembangan akhlaq mulia peserta didik seoptimal mungkin, melanjutkan pendidikan yang telah lebih dulu ada di keluarga. 3) Penyesuaian mental dan diri peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial dengan bekal Aqidah Akhlaq. 4) Perbaikan kesalahan-kesalahan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.
45
5) Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif dari lingkungannya atau budaya asing 6) Pengajaran tentang informasi dan pengetahuan keimanan dan akhlaq serta sistem dan fungsionalnya. 7) Pembekalan peserta didik untuk mendalami Aqidah Akhlaq pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. b. Tujuan Tujuan dari pendidikan Aqidah Akhlaq di Sekolah Dasar (SD) adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dengan akhlaq yang terpuji melalui pemberian dan pemupukan penghayatan, pengetahuan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang Aqidah Akhlaq Islam, sehingga menjadi manusia Muslim yang terus berkembang dan meningkat kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. serta berakhlaq mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Depag, 2004: 18). 3. Karakteristik pembelajaran aqidah akhlaq Cakupan materi pada setiap aspek dikembangkan berdasarkan karakteristik sebagai berikut: a. Rasional, usaha meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran Aqidah Akhlaq dengan pendekatan yang memfungsikan rasio peserta
46
didik sehingga isi dan nilai-nilai yang ditanamkan dapat dipahami dengan mudah. b. Emosional, upaya menggugah perasaan (emosi) peserta didik dalam mengahyati Aqidah Akhlaq mulia sehingga lebih terkesan dalam jiwa peserta didik. c. Fungsional, menyajikan materi Aqidah Akhlaq yang memberikan manfaat nyata bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dalam arti luas (Depag, 2004: 21). 4. Ruang lingkup aqidah akhlaq a. Keteladanan, yaitu pendidikan yang menempatkan dan memerankan guru serta komponen madrasah lainnya sebagai teladan, sehingga cerminan dari individu yang memiliki keimanan teguh dan berakhlaq mulia. b. Keimanan, yang mendorong peserta didik untuk mengembangkan pemahaman dan keyakinan tentang adanya Allah SWT. sebagai sumber kehidupan. c. Pengamalan, mengkondisikan peserta didik untuk mempraktekkan dan merasakan hasil-hasil pengamalan akhlaq mulia dalam kehidupan sehari-hari. d. Pembiasaan, melaksanakan pembelajaran dengan membiasakan sikap dan perilaku yang baik yang sesuai dengan ajaran agama Islam yang tekandung dalam Al-Qur'an dan Hadits serta tauladan para Ulama (Depag, 2004: 22).
47
5. Penerapan Metode Card Sort pada Materi Aqidah Akhlaq Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Pendidikan agama wajib diberikan di sekolah mulai tingkat pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Pendidikan agama di sekolah, di satu sisi terbukti efektif melahirkan manusia-manusia yang taat beribadah, tetapi di sisi lain masih terdapat kelemahan dalam membentuk manusia bermoral dan amanah. Salah satu kelemahan pembelajaran pendidikan agama adalah kurang efektifnya metode pembelajaran sehingga kurang berhasil dalam membentuk sikap, prilaku, dan pembiasaan beragama. Menurut Athiyah (1974: 25), indikatornya antara lain a.
Rendahnya minat dan kemauan untuk belajar agama
b.
Rendahnya kesadaran mengamalkan ibadah
c. Rendahnya kemampuan baca tulis al-Quran d. Berprilaku bertentangan dengan ajaran agama yang dianut seperti melakukan tindak kriminal, anarkhis, premanisme, perkelahian antar pelajar, konsumsi minuman keras, narkoba, dan lain-lain. Terjadinya krisis multidimensional yang dialami bangsa Indonesia sesungguhnya berpangkal pada krisis akhlak atau moral. Krisis ini oleh sementara pihak dianggap sebagai kegagalan pendidikan agama. Padahal menurut Ardhana (1985: 99), Indonesia merupakan salah satu negara yang menaruh perhatian besar terhadap masalah pendidikan moral. Dan
48
Pendidikan Agama Islam terutama materi aqidah akhlak bertujuan untuk membentuk moral/akhlak yang mulia. Sebagai nilai, materi aqidah akhlak akan mempelajari, mencari, menemukan,
mengkonstruk,
mencontohkan/memodelkan,
memilih,
menetapkan, menginternaslisi dan mengamalakan nilai-nilai
yang
mengacu pada ajaran agama. Nilai tersusun secara hierarkis, dari yang rendah hingga yang paling luhur: nilai kenikmatan, nilai kehidupan, nilai kejiwaan, dan nilai kerohanian. Nilai-nilai itu adalah anugerah Tuhan, bukan buatan manusia. Manusia hanya dapat menemukan, memahami, menghayati, dan mewujudkan dalam tindakan nyata. Sebagai konsekuensi dari pemikiran di atas, diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat memberdayakan dan mengaktifkan belajar siswa serta kajian materi aqidah akhlak yang fungsional dan secara langsung sesuai dengan ajaran agama, nilai, dan perilaku beragama terkait dengan situasi yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu model tersebut adalah dengan dikembangkannya model pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran pendidikan agama khususnya materi aqidah akhlaq. Metode pembelajaran card sort merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu,
49
hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlansung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil Dalam menggunakan metode card sort, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru datang dari menemukan sendiri bukan dari apa kata guru. Oleh karena itu Pembelajaran dengan menggunakan metode card sort merupakan konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Siswa memperoleh pengetahuan dan ketrampilan tersebut dari konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit melalui proses mengkonstruksi sendiri sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya di masyarakat.
50
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Profil Sekolah 1. Sejarah Sekolah Berdasarkan dokumen yang ada, SDN Pringapus 02 merupakan salah satu cagar budaya karena merupakan salah satu sekolah peninggalan zaman Belanda dan nama sekolah pada waktu itu bukanlah Sekolah Dasar Negeri melainkan Vervolgschool Ngabean. Sekolah tersebut didirikan pada tahun 1930 dengan pagar dinding bukan tembok melainkan gedhek bambu yang dilapisi dengan kotoran lembu kemudian di labur putih. Nama sekolah Vervolgschool sampai tahun 1959. Kemudian berubah nama menjadi Sekolah Rakyat (SR) dari tahun 1959 sampai dengan tahun 1963. Memang Sekolah Rakyat yang ada di Pringapus pada saat itu sudah menjadi dambaan bagi warga Pringapus dan sekitarnya karena perkembangan zaman dan IPTEK maka berubahlah menjadi Sekolah Dasar Negeri mulai tahun 1963 sampai dengan sekarang. SDN Pringapus 02 dari tahun 1930 sampai 2006 ini sudah mengalami perbaikan dua kali. Yang pertama pada tahun 1989 dengan dana dari pemerintah pusat. Perubahan yang kedua mendapatkan dana revitalisasi dari pemerintah pusat pada tahun 2001 sehingga SDN Pringapus 02 menjadi sekolah yang bersih dan sehat karena Sekolah Dasar yang pertama kali lantainya
50
51
berkeramik putih, sehingga masyarakat sangat bersimpati. Semua itu tidak lepas kerja sama yang baik dengan masyarakat pada umumnya, BP3 maupun Komite Sekolah demi kemajuan SDN Pringapus 02. 2. Visi Misi dan Tujuan Sekolah a. Visi Sekolah Bertaqwa, berpengetahuan, berbudi daya, dan berkarya b. Misi Sekolah 1) Membentuk generasi muda yang bertaqwa, mandiri, hormat, dan santun. 2) Membentuk generasi muda yang cerdas, terampil, dan kreatif. 3) Mewujudkan peningkatan kualitas tamatan atau lulusan. 4) Membentuk generasi muda yang memiliki jati diri dan berbudi luhur. 5) Membentuk generasi muda yang mampu menghargai nilai-nilai luhur budaya bangsa. 6) Mewujudkan peningkatan kualitas prestasi dalam bidang akademik dan non akademik. c. Tujuan Sekolah 1) Menciptakan suasana yang kondusif sehingga tercipta suasana belajar yang aman dan nyaman. 2) Menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman. 3) Meningkatkan sumber daya. 4) Mencapai prestasi yang setinggi-tingginya.
52
3. Letak SDN Pringapus 02 berada di wilayah Kecamatan Pringapus yang posisinya berada di Ibu Kota Kecamatan Pringapus tepatnya di Dusun Ngabean RT 06 RW III, Kelurahan Pringapus, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah yang letaknya sangat strategis. Perkembangan siswanya semakin meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Salah satu faktor penyebab perkembangan kondisi sekolah karena terletak di kawasan industri yang mempunyai bermacam-macam budaya yang di bawa oleh para pendatang yang menjadi karyawan dari berbagai industri di Kecamatan Pringapus. 4. Penataan Fisik SDN Pringapus 02 Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang mempunyai tanah kurang lebih 1400 M2 bangunan yang ada antara lain 6 ruang kelas, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang UKS, 1 ruang komputer, 1 Mushola, 1 koperasi, 1 gudang, 1 ruang pramuka, 3 kamar kecil/WC, dan 1 ruang tamu. Siswa SDN Pringapus 02 berjumlah 161 anak yang terdiri dari : Kelas I
34 anak
Kelas II
27 anak
Kelas III
31 anak
Kelas IV
25 anak
Kelas V
22 anak
Kels VI
22 anak
53
5. Pengelolaan Administrasi Sekolah Sekolah menggunakan manajemen terpadu. Administrasi sekolah dikerjakan bersama, administrasi kelas dikerjakan oleh guru kelas masingmasing, administrasi Kepala Sekolah dibantu oleh guru, antara lain bendahara komite sekolah dipercayakan oleh Bapak Heru Purnomo, S.Pd., bendahara tabungan dipercayakan kepada Ibu Rosidah S.Pd., pengambil gaji tiap bulan dipercayakan kepada Ibu Sumeiyatun,S.Pd., sarana prasana dipercayakan kepada Bapak Wahjono, A.Ma., dan laporan bulan oleh bapak Heru Purnomo, S.Pd. 6. Tenaga Kependidikan Jumlah guru dan karyawan SDN Pringapus 02 ada 11 personil, yaitu: Tabel III. Keadaan Guru dan Karyawan SDN Pringapus 02 Tahun 2010 No.
Nama
Golongan
Jabatan
1
Muryadi, S.Pd
IV A
Kepala Sekolah
2
Sumeiyatun, S.Pd
IV A
Guru Kelas IV
3
Rosidah, S.Pd
IV A
Guru Kelas I
4
Wahjono, A.Ma
III D
Guru Kelas II
5
Eny Puryati, S.Pd
III B
Guru Kelas VI
6
Hari Mustofiah, S.Pd
II C
Guru Kelas V
7
Heru Purnomo, S.Pd
II D
Guru Olah Raga
8
Wiwik Indriyani, A.Ma
Wiyata Bakti
Guru Kelas III
9
Sri Lestari, A.Ma
Wiyata Bakti
Guru SBK dan Komputer
10
Widhi Fitrianie, A.Ma
Wiyata Bakti
Guru PAI
11
Ali Imron
Wiyata Bakti
Penjaga Sekolah
54
7. Sarana Pembelajaran Sarana pembelajaran cukup karena mempunyai gedung sendiri dan halaman, ruang WC ,ruang guru, ruang perpustakaan, jaringan listrik, sumber air bersih, alat olah raga (bola volley, bola sepak, raket, bola takraw, meja pingpong, tolak peluru, bak pasir), tape recorder, kaset, VCD Player, sarana ibadah (mushola, sarung, rukuh, peci, karpet, Alqur‟an, juz „amma, dan iqro‟). 8. Program 6 K Keamanan sekolah sangat kondusif karena warga merasa memiliki atau rumongso andarbeni terhadap sekolah. Sekolah mempunyai jadwal khusus untuk kebersihan pada hari jumat setelah senam bersama. Sekolah memiliki tata tertib yang menyangkut semua warga sekolah. Sekolah mengusahakan lingkungan keindahan sekolah dengan penanaman bungabunga di pot. Kekeluargaan sangat diutamakan dalam kehidupan seharihari dengan konsep “Keluarga adalah harta yang paling berharga”. 9. Kegiatan Ekstra Kurikuler dan Hubungan Masyarakat Kegiatan ekstra kurikuler dilaksanakasn secara kontinu yang berupa latihan pramuka, olah raga (bola pingpong, Badminton, dan bola volley), komputer, group rebana, dan sholat berjamaah. Hubungan kemasyarakatan sangat mendukung program sekolah. Sekolah memiiki Komite Sekolah sehingga setiap perencanaan atau program sekolah harus atas persetujuan komite sekolah dalam penyusunan RAPBS selalu musyawarah dengan pengurus komite sekolah. Sekolah melaporkan pelaksanaan program
55
sekolah kepada Komite Sekolah dan melaporkan pertanggungjawaban RAPBS kepada Komite Sekolah.
B. Pelaksanaan Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek yang akan dikenai tindakan pada penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas III SD Negeri Pringapus 02 tahun ajaran 2009/2010, dengan jumlah peserta didik 31 siswa dengan rincian 18 siswa putra dan 13 siswa putri. Dasar pertimbangan pilihan subyek yakni perlunya penerapan tindakan dalam penelitian ini terhadap proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi pelajaran Aqidah Akhlaq dan sub materi Sifat Wajib Allah SWT dan artinya. 2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian a. Pra Siklus Kegiatan yang dilaksanakan sebelum dimulai siklus I adalah sebagai berikut: 1) Melakukan observasi awal terhadap kondisi kelas dimana penelitian akan dilaksanakan. 2) Mempersiapkan bahan atau media yang akan digunakan dalam penelitian. 3) Melaksanakan Tes awal untuk mengetahui pemahaman dan kemampuan siswa dalam menerima materi pembelajaran. 4) Menganalisis hasil dari tes awal untuk mengetahui tingkat pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran.
56 b. Deskripsi Siklus I Tabel IV. Deskripsi Siklus I No.
Perencanaan a. Menyusun
Rencana
Tindakan Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
dengan
menggunakan
pendekatan
metode
permainan card sort.
alat
peraga/media
induk ((jumlah kartu sama dengan jumlah murid di kelas III), Papan Tulis (atau papan untuk menempelkan kartu rincian dan kartu induk), double tip, dll. d. Menyiapkan
dan
mengembangkan
format observasi yang berupa lembar observasi atau pengamatan dan format nilai.
dikerjakan oleh siswa selama proses pembelajaran.
pembelajaran.
b. Peneliti mengatur pelaksanaan penelitian pada proses b. Memantau sikap siswa selama proses
siswa pada materi pelajaran.
pembelajaran. c. Mengamati perhatian siswa selama proses pembelajaran.
c. Memberikan penjelasan cara permainan Card Sort d. Mengamati motivasi siswa selama kepada siswa d. Peneliti
membagi
proses pembelajaran. siswa
menjadi
kelompok-
kelompok perbangku e. Peneliti memberi kartu Sifat Wajib Allah dan artinya pada setiap kelompok f. Peneliti menyuruh untuk mencocokkan dengan arti yang sesuai
papan secara urut h. Peneliti melakukan koreksi bersama setelah semua setelah semua kelompok menempelkan hasilnya
evaluasi (post test)
a. Mengamati perilaku siswa terhadap penggunaan model belajar.
g. Peneliti menyuruh untuk menempelkan hasilnya di
e. Menyusun perangkat tugas yang harus
f. Menyusun alat
merangsang keaktifan siswa.
membangkitkan motivasi, keaktifan, dan perhatian
pembelajaran yaitu kartu rincian, kartu
1
a. Menjelasksan materi secara garis besar untuk
belajar mengajar dan memberi rangsangan untuk
b. Menyiapkan tempat c. Menyiapkan
Pengamatan
i. Peneliti meminta salah satu dari anggota kelompok untuk menjelaskan hasil sortir kartunya, kemudian meminta komentar dari kelompok lain
Refleksi a. Mencatat
hasil
observasi. b. Mengevaluasi
hasil
observasi. c. Menganalisis
hasil
pembelajaran. d. Memperbaiki kelemahan untuk siklus berikutnya. e.
57 j. Kegiatan di ulang hingga semua anggota kelompok menempelkan kartu satu persatu.
c. Deskripsi Siklus II Tabel V. Deskripsi Siklus II No.
Perencanaan a. Menyusun perbaikan rencana pembelajaran yang menekankan pada pemberian motivasi pada saat appersepsi.pengoptimalan penggunaan
a. Menjelaskan tujuan pembelajaran. b. Memberikan penjelasan cara permainan Card Sort kepada siswa. c. Peneliti memberi pertanyaan kepada siswa untuk
metode card sort, dan menjelaskan kepada
dipakai acuan dalam dalam memahami materi
siswa tentang tujuan pembelajaran dan
pelajaran. Jawaban dari pertanyaan daat ditemukan
kompetensi yang diharapkan dapat
dalam kartu induk dan kartu rincian.
tercapai. 2
Tindakan
b. Menyiapkan tempat c. Menyiapkan alat peraga/media pembelajaran yaitu kartu rincian, kartu induk ((jumlah kartu sama dengan jumlah murid di kelas III), Papan Tulis (atau papan untuk menempelkan kartu rincian dan kartu induk), double tip, dll. d. Menyiapkan dan mengembangkan format
d. Peneliti memberi kartu Sifat Wajib Allah dan artinya pada setiap kelompok. e. Peneliti menyuruh untuk mencocokkan dengan arti yang sesuai. f. Peneliti menyuruh untuk menempelkan hasilnya di papan yang telah disediakan. g. Peneliti melakukan koreksi bersama setelah semua setelah semua kelompok menempelkan hasilnya. h. Setiap kelompok memberikan jawaban atas
observasi yang berupa lembar observasi
pertanyaan guru, kalau jawaban belum sempurna
atau pengamatan dan format nilai.
maka dapat disempurnakan oleh kelompok lain.
Pengamatan
Refleksi
a. Mengamati perilaku siswa terhadap penggunaan model belajar. b. Memantau
sikap
siswa
observasi. selama
proses pembelajaran. c. Mengamati perhatian siswa selama proses pembelajaran. d. Mengamati motivasi siswa selama proses pembelajaran.
a. Mencatat hasil
b. Mengevaluasi hasil observasi. c. Menganalisis hasil pembelajaran. d. Memperbaiki kelemahan untuk siklus berikutnya.
58 e. Menyusun perangkat tugas yang harus dikerjakan oleh siswa selama proses pembelajaran. f. Menyusun alat evaluasi (post test) pembelajaran.
d. Deskripsi Siklus III Tabel VI. Deskripsi Siklus III No.
Perencanaan
Tindakan
a. Menyusun RPP berdasarkan evaluasi a. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi siklus II. b. Menyusun
yang diharapkan. perbaikan
Rencana b. Peneliti menjelaskan materi pembelajaran, tujuan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan dapat
menggunakan
tercapai.
pendekatan
metode
permainan card sort yang mengacu pada c. Peneliti memberikan pertanyaan dan permasalahan hasil refleksi siklus II. 3
yang dijadikan acuan dalam pembelajaran. Jawaban
c. Menyiapkan tempat d. Menyiapkan
alat
dari pertanyaan dan cara memecahkan permasalahan peraga/media
tersebut ada dalam kartu induk dan kartu rincian.
pembelajaran yaitu kartu rincian, kartu d. Peneliti memberi kartu induk dan kartu rincian yang induk ((jumlah kartu sama dengan
telah diacak pada setiap kelompok.
jumlah murid di kelas III), Papan Tulis e. Peneliti menyuruh untuk mencari dan mencocokkan (atau papan untuk menempelkan kartu rincian dan kartu induk), double tip, dll. e. Menyiapkan
dan
mengembangkan
kartu induk dan kartu rincian. f. Peneliti menyuruh untuk menempelkan hasilnya di papan yang telah disediakan.
Pengamatan a. Mengamati perilaku siswa terhadap penggunaan model belajar. b. Memantau sikap siswa selama proses pembelajaran. c. Mengamati perhatian siswa selama proses pembelajaran. d. Mengamati motivasi siswa selama proses pembelajaran.
Refleksi a. Mencatat
hasil
observasi. b. Mengevaluasi
hasil
observasi. c. Menganalisis
hasil
pembelajaran. d. Menentukan
dan
menyimpulkan keberhasilan penelitian.
59 format observasi yang berupa lembar g. Peneliti melakukan koreksi bersama setelah semua observasi atau pengamatan dan format nilai. f.
setelah semua kelompok menempelkan hasilnya. h. Setiap
kelompok
memberikan
jawaban
atas
Menyusun perangkat tugas yang harus
pertanyaan guru, kalau jawaban belum sempurna
dikerjakan oleh siswa selama proses
maka dapat disempurnakan oleh kelompok lain.
pembelajaran. g. Menyusun alat evaluasi (post test) pembelajaran.
i.
Peneliti bersama dengan siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan.
50
60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Hasil penelitian dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi disajikan dalam tiga siklus sebagai berikut: 1. Pra Siklus a. Dari hasil observasi awal yang dilakukan dapat diketahui bahwa penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran masih kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai yang diperoleh nilai rata-rata kelas yang masih rendah yaitu 4,9. Nilai tersebut dilihat dari jurnal harian pada kelas III. b. Dalam pelaksanaan penelitian ini membutuhkan bahan atau media pembelajaran untuk menunjang keberhasilan dari penelitian. Media pembelajaran yang penulis pakai antara lain sebagai berikut: 1) Papan tulis, kapur, peralatan tulis menulis 2) Kartu Induk dan kartu rincian 3) Potongan kertas 4) Kertas plano 5) Double tip 6) Bord marker 7) Buku ajar fokus acuan pengayaan pendidikan agama Islam untuk SD/MI kelas III, Solo : CV. Sindunata, 2007
60
61
8) Buku Senang Belajar Pendidikan Agama Islam untuk SD kelas III, Jakarta : Erlangga, 2007 9) Buku Khasanah Pendidikan Agama Islam III untuk kelas III, Bogor : Yudistira, 2006 c. Tes awal yang digunakan untuk mengetahui pemahaman dan kemampuan awal siswa dalam menerima materi pembelajaran dengan hasil rata-rata kelas 5,1. Kemudian penulis menganalisis hasil tes awal tersebut. Dari hasil analisis maka penulis memutuskan untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi aqidah akhlaq. 2. Siklus I Pelaksanaan
Penelitian
Tindakan
Kelas
(PTK)
siklus
I
dilaksanakan dengan dua kali pertemuan, yaitu pada tanggal 3 Maret 2010 dan 4 Maret 2010. Pertemuan pertama untuk melaksanakan praktek pembelajaran, sedangkan pertemuan ke dua untuk melaksanakan eveluasi berupa post tes. Penelitian ini adalah untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya pada materi Aqidah Akhlaq. Selain itu juga untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada pelaksanaan pembelajaran yang dapat menghambat tercapainya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan. Untuk itu peneliti menyusun rancangan perbaikan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya pada
62
materi Aqidah Akhlaq dan difokuskan pada sub materi Sifat Wajib Allah SWT. Adapun langkah-langkah pembelajaran secara terperinci diuraikan sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan pendekatan metode permainan card sort. 2) Menyiapkan tempat 3) Menyiapkan alat peraga/media pembelajaran yaitu kartu rincian, kartu induk ((jumlah kartu sama dengan jumlah murid di kelas III), Papan Tulis (atau papan untuk menempelkan kartu rincian dan kartu induk), double tip, dll. 4) Menyiapkan dan mengembangkan format observasi yang berupa lembar observasi atau pengamatan dan format nilai. 5) Menyusun perangkat tugas yang harus dikerjakan oleh siswa selama proses pembelajaran. 6) Menyusun alat evaluasi (post test) pembelajaran. b. Pelaksanaan tindakan Pada
pelaksanaan
tindakan
ini,
dalam
melaksanakan
pembelajaran mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Adapun pelaksanaan tindakan secara rinci peneliti uraikan sebagai berikut: 1) Kegiatan pendahuluan
63
a) Memberi
Salam dan memulai pelajaran dengan membaca
Surat Al-Fatihah. b) Melakukan do'a dan presensi. c) Menjelaskan materi pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan dapat tercapai. d) Guru menyiapkan kartu induk dan kartu rincian yang berisi tentang materi pembelajaran. 2) Kegiatan inti a) Peneliti mengatur pelaksanaan penelitian pada proses belajar mengajar dan memberi rangsangan untuk membangkitkan motivasi dan perhatian siswa pada materi pelajaran. b) Memberikan penjelasan cara permainan Card Sort kepada siswa c) Peneliti
membagi
siswa
menjadi
kelompok-kelompok
perbangku d) Peneliti memberi kartu Sifat Wajib Allah dan artinya pada setiap kelompok e) Peneliti menyuruh untuk mencocokkan dengan arti yang sesuai f) Peneliti menyuruh untuk menempelkan hasilnya di papan secara urut g) Peneliti melakukan koreksi bersama setelah semua setelah semua kelompok menempelkan hasilnya
64
h) Peneliti meminta salah satu dari anggota kelompok untuk menjelaskan hasil
sortir kartunya, kemudian meminta
komentar dari kelompok lain i) Kegiatan
di
ulang
hingga
semua
anggota
kelompok
menempelkan kartu satu persatu. 3) Kegiatan penutup a) Pada akhir tindakan dilaksanakan post tes dimana siswa mengerjakan lembar kerja yang sekaligus berfungsi sebagai lembar tes. b) Hasil kerja siswa dikoreksi. Jika ada yang salah, siswa disuruh membetulkan sendiri agar paham. c) Untuk pemantapan, sebelum pulang dilakukan tanya jawab lisan dan diberi lembar tugas untuk dikerjakan di rumah. d) Proses belajar mengajar diakhiri dengan doa penutup belajar. e) Guru mengucapkan salam penutup. c. Pengamatan Tahapan pengamatan dilakukan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan mengisi lembar observasi yang telah disiapkan. Adapun daftar siswa selama mengikuti pembelajaran disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel VII. Daftar Nama Siswa No. 1
Nama Siswa M. Syaiful Huda
No. 17
Nama Siswa Galuh Ayu Rah
65
2
Noval Ekta Ibrahim
18
Ichda Zulfatun Nada
3
Ahmad Yulianto
19
Khrisna Fian Al-Fasha
4
Roziq Fajariyawan
20
Luluk Muhayaqoh
5
Rifki Ai Nugroho
21
Aknan Indaf Hamid
6
Warih Susanto
22
M. Hislatama
7
Amalia Putri
23
M. Lutfi Arif Pradana
8
Arzaq Raya Akbar
24
Nadila Wafiq Azizah
9
Afisah Nuradin
25
Naim Muntakhibah
10
Angger Amnesti Daru
26
Novi Anggreani
11
Bagus Syarif Hida
27
Royan Dwi Jayanto
12
Bunga Kalpika SD
28
Rofik Khoirun Nisa
13
Dany Yusup Pratama
29
Yuniar Rahma Rosyida
14
Eva Azizah
30
Yesi Ariantika Sari
15
Erita Wijaya
31
Amiril Muarifin
16
Faizal Lutfi
Tabel VIII. Pengamatan Siklus I No.
Aspek yang Diamati
Nama Siswa (Dengan Nomor Absen) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Perhatian
1
a. Senang dan bersemangat mengikuti pembelajaran. b. Merespon positif terhadap tugas yang diberikan oleh peneliti. c. Konsentrasi pada pelajaran. d. Memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan Jumlah Rata-Rata/Kategori
2 2 0 2 2 0 0 2 0 2 0 2 2 0 2 2 0 2 0 2 2 0 0 0 2 0 0 0 0 2 2
2 2 2 0 2 0 0 0 0 2 0 0 2 0 2 0 0 0 2 0 0 2 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0 2 2 0 2 0 2 0 2 2 2 0 2 0 0 0 2 2 2 0 0 2 2 0 2 0 2 0 2 2 0 0 0 2 2 2 2 0 0 2 2 2 0 2 0 2 2 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 2 2 0 2 0
4 6 6 4 8 2 2 2 4 8 4 2 8 0 6 4 2 4 6 2 4 4 2 0 6 0 4 2 2 8 2 47,6 / Rendah
Motivasi
2
a. Menyelesaikan tugas 2 2 2 2 2 0 2 2 0 2 2 2 2 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 2 0 dengan baik. b. Menunjukkan minat 2 2 2 0 2 2 0 0 0 2 0 0 2 2 2 0 0 0 2 0 0 2 0 2 2 0 2 0 2 2 0 terhadap materi pelajaran yang diberikan. c. Mengeluarkan ide dan 0 2 0 0 2 0 0 2 2 2 0 0 2 0 2 0 2 2 0 0 2 2 0 0 2 0 0 0 0 2 0 pendapat terkait proses
66
No.
Aspek yang Diamati
Nama Siswa (Dengan Nomor Absen) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
pembelajaran. d. Senang mencari dan 0 0 2 2 2 0 0 2 0 2 0 2 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 2 0 0 2 0 0 2 2 memecahkan masalah soal-soal yang menjadi tugasnya Jumlah 4 6 6 4 8 2 2 6 2 8 2 4 8 4 6 0 4 2 6 0 4 4 2 4 6 0 4 2 2 8 2 Rata-rata
49,2 / Rendah
Dari tabel hasil pengamatan terhadap siswa selama mengikuti pembelajaran dapat diketahui bahwa: 1) Perhatian siswa terhadap kegiatan belajar mengajar atau pembelajaran mencapai skor rata-rata 47,6 %. Hal ini masih kurang untuk mencapai keberhasilan pembelajaran. 2) Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran masih rendah karena baru mencapai skor rata-rata 49,2 %. 3) Kesimpulan dari pelaksanaan siklus I adalah : 4) Pelaksanaan pembelajaran belum baik. 5) Rendahnya perhatian siswa karena pola penyampaian dan penggunaan metode pembelajaran belum maksimal sehingga siswa kurang tertarik. 6) Siswa belum terbiasa dengan metode yang dipakai sehingga masih banyak siswa yang belum jelas dan belum memahami materi pelajaran. 7) Kegiatan pembelajaran belum terarah dengan baik. Dari segi hasil pelaksanaan tes dapat diketahui bahwa tingkat pemahaman siswa masih rendah. Hal ini diketahui berdasarkan
67
pencapaian nilai rata-rata kelas dari 5,48 pada nilai pra siklus menjadi 5,94. Artinya rata-rata ini masih dikategorikan belum memenuhi keberhasilan pembelajaran. d. Refleksi Mengacu pada pelaksanaan pembelajaran pada Siklus I ini, maka berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi (post tes) pencapaian hasil belajar masih rendah. Hal ini disebabkan antara lain karena: 1) Kurangnya keaktifan, perhatian, dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. 2) Pelaksanaan pembelajaran dengan memakai metode permainan card sort belum terarah dan berjalan dengan baik karena siswa masih cenderung fokus pada permainan, bukan pada materi pembelajaran. Dari analisis tersebut, maka pada pelaksanaan pembelajaran pada siklus II harus melakukan perbaikan sebagai berikut: 1) Kurangnya motivasi harus disiasati dengan pemberian motivasi pada saat appersepsi sehingga siswa merasa butuh dengan materi pelajaran yang diajarkan. Tentunya hal ini akan memicu meningkatnya motivasi pada diri siswa. 2) Agar pembelajaran lebih terarah dan siswa tidak hanya fokus pada permainannya saja, maka tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan dapat tercapai terlebih dahulu harus dijelaskan
68
kepada siswa. Sehingga siswa diharapkan selain senang dan fokus pada metode permainan, siswa juga akan lebih fokus pada materi pembelajaran. Pada pelaksanaan siklus I ini, siswa belum mampu menguasai materi dengan baik. Untuk meningkatkan penguasaan siswa tehadap materi pelajaran, maka pada siklus II dilakukakan perbaikan pola pembelajaran yang lebih baik dan sesuai dengan situasi agar siswa mampu mencapai indikator penelitian sesuai yang diharapkan. 3. Siklus II Siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan, yaitu pada tanggal 14 April 2010 dan 15 April 2010. Pertemuan pertama untuk melaksanakan praktek pembelajaran, sedangkan pertemuan ke dua untuk melaksanakan eveluasi berupa post tes. Penelitian ini adalah untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan siklus I. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka pelaksanaan siklus II ini pemberian motivasi pada saat appersepsi, penyusunan rencana pembelajaran yang lebih matang, pengoptimalan penggunaan metode permainan card sort, dan menjelaskan tujuan pembelajaran serta kompetensi yang harus dicapai. Pelaksanaan dari siklus II diuraikan sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Menyusun perbaikan rencana pembelajaran yang menekankan pada pemberian
motivasi
pada
saat
appersepsi.pengoptimalan
69
penggunaan metode card sort, dan menjelaskan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan dapat tercapai. 2) Menyiapkan tempat 3) Menyiapkan alat peraga/media pembelajaran yaitu kartu rincian, kartu induk ((jumlah kartu sama dengan jumlah murid di kelas III), Papan Tulis (atau papan untuk menempelkan kartu rincian dan kartu induk), double tip, dll. 4) Menyiapkan dan mengembangkan format observasi yang berupa lembar observasi atau pengamatan dan format nilai. 5) Menyusun perangkat tugas yang harus dikerjakan oleh siswa selama proses pembelajaran. 6) Menyusun alat evaluasi (post test) pembelajaran. a. Pelaksanaan Pada
pelaksanaan
tindakan
ini,
dalam
melaksanakan
pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran yang telah diperbaiki. Pelaksanaan tindakan secara rinci peneliti uraikan sebagai berikut: 1) Pendahuluan a) Memberi
Salam dan memulai pelajaran dengan membaca
Surat Al-Fatihah. b) Melakukan do'a dan presensi.
70
c) Appersepsi ditekankan pada menjelaskan materi dan tujuan pembelajaran serta kompetensi yang diharapkan dapat tercapai serta pemberian motivasi agar siswa lebih memperhatikan dan aktif dalam mengikuti pembelajaran. d) Peneliti menyiapkan kartu induk dan kartu rincian yang berisi tentang materi pembelajaran. 2) Kegiatan inti a) Memberikan penjelasan cara permainan Card Sort kepada siswa. b) Peneliti memberi pertanyaan kepada siswa untuk dipakai acuan dalam dalam memahami materi pelajaran. Jawaban dari pertanyaan daat ditemukan dalam kartu induk dan kartu rincian. c) Peneliti memberi kartu Sifat Wajib Allah dan artinya pada setiap kelompok. d) Peneliti menyuruh untuk mencocokkan dengan arti yang sesuai. e) Peneliti menyuruh untuk menempelkan hasilnya di papan yang telah disediakan. f) Peneliti melakukan koreksi bersama setelah semua setelah semua kelompok menempelkan hasilnya. g) Setiap kelompok memberikan jawaban atas pertanyaan guru, kalau jawaban belum sempurna maka dapat disempurnakan oleh kelompok lain.
71
3) Kegiatan penutup a) Peneliti menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari. b) Post Tes. c) Doa dan salam penutup. b. Pengamatan Hasil pengamatan yang ditemukan pada siswa dirinci dalam tabel pengamatan sebagai berikut: Tabel IX Pengamatan Siklus II No.
Aspek yang Diamati
Nama Siswa (Dengan Nomor Absen) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Perhatian
1
e. Senang dan bersemangat mengikuti pembelajaran. f. Merespon positif terhadap tugas yang diberikan oleh peneliti. g. Konsentrasi pada pelajaran. h. Memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan Jumlah Rata-Rata/Kategori
2 2 0 2 2 0 0 2 0 2 2 2 2 0 2 2 0 2 0 2 2 2 2 2 2 0 0 2 0 2 2
2 2 2 0 2 2 2 0 0 2 0 0 2 2 2 0 2 2 2 2 0 2 0 0 2 2 0 0 0 2 0 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 0 0 2 2 0 2 0 2 0 2 2 2 0 2 2 2 2 2 0 0 2 2 2 0 2 0 2 2 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 2 2 0 2 0 6 8 6 6 8 4 4 4 4 8 6 4 8 2 8 6 4 6 8 4 4 6 4 2 6 2 4 4 2 8 4 64,5 / Sedang
Motivasi
2
e. Menyelesaikan tugas dengan baik. f. Menunjukkan minat terhadap materi pelajaran yang diberikan. g. Mengeluarkan ide dan pendapat terkait proses pembelajaran. h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal yang menjadi tugasnya Jumlah Rata-rata
2 2 2 2 2 0 2 2 0 2 2 2 2 2 0 0 0 0 2 2 0 2 0 0 2 2 0 2 0 2 0 2 2 2 0 2 2 0 0 0 2 0 0 2 2 2 0 2 0 2 0 0 2 0 2 2 0 2 0 2 2 2
0 2 0 2 2 2 0 2 2 2 0 2 2 0 2 2 2 2 0 0 2 2 0 0 2 0 0 0 2 2 0
2 2 2 2 2 0 0 2 0 2 2 2 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 2 0 0 2 0 0 2 2
6 8 6 6 8 4 2 6 2 8 4 6 8 4 6 2 6 2 6 2 4 6 2 4 6 2 4 2 4 8 4 59,7 / Rendah
72
c. Refleksi Dari tabel hasil pengamatan terhadap siswa selama mengikuti pembelajaran dapat diketahui bahwa: 1) Perhatian
siswa
terhadap
kegiatan
belajar
mengajar
atau
pembelajaran naik menjadi 64,5 %. Hal ini sebenarnya cukup untuk menyimpulkan bahwa pembelajaran sudah cukup untuk meningkatkan perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran, namun agar lebih baik maka harus ditingkatkan lagi. 2) Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran masih rendah meskipun sudah naik menjadi 59,7 %. 3) Kesimpulan dari pelaksanaan siklus II adalah : 4) Pelaksanaan pembelajaran sudah bisa meningkatkan tingkat perhatian siswa pada proses pembelajaran sampai pada tingkat cukup. 5) Meskipun tingkat motivasi dan keaktifan siswa sudah meningkat, namun belum mencapai tingkat keberhasilan pembelajaran karena pola hubungan dan komunikasi antar siswa masih rendah. Padahal dibutuhkan komunikasi dan interaksi yang baik antar siswa dalam memecahkan dan menjawab jawaban serta permasalahan dari peneliti. Dari segi hasil pelaksanaan tes dapat diketahui bahwa tingkat pemahaman siswa berada pada kategori sedang. Hal ini diketahui berdasarkan pencapaian nilai rata-rata post tes 5,94 pada siklus I naik
73
menjadi 6,59 pada post tes siklus II.. Namun karena keberhasilan pembelajaran ini tidak hanya ditentukan oleh satu faktor atau satu instrumen saja, maka kekurangan yang terjadi pada siklus II ini diperbaiki pada siklus III agar pembelajaran dapat berhasil dengan baik. 4. Siklus III Siklus III dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2010 dan 13 Mei 2010. Pelaksanaan penelitian pada sikus III ini digunakan untuk mengetahui peningkatan pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran serta peningkatan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Prosedur tindakan kelas pada siklus III diuraikan sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Menyusun perbaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan pendekatan metode permainan card sort yang mengacu pada hasil refleksi siklus II. 2) Menyiapkan tempat 3) Menyiapkan alat peraga/media pembelajaran yaitu kartu rincian, kartu induk ((jumlah kartu sama dengan jumlah murid di kelas III), Papan Tulis (atau papan untuk menempelkan kartu rincian dan kartu induk), double tip, dll. 4) Menyiapkan dan mengembangkan format observasi yang berupa lembar observasi atau pengamatan dan format nilai.
74
5) Menyusun perangkat tugas yang harus dikerjakan oleh siswa selama proses pembelajaran. 6) Menyusun alat evaluasi (post test) pembelajaran. b. Pelaksanaan 1) Pendahuluan a) Memberi Salam dan memulai pelajaran dengan membaca Surat Al-Fatihah. b) Melakukan do'a dan presensi. c) Appersepsi ditekankan pemberian motivasi agar siswa meningkatkan komunikasi dan interaksi dengan sesama teman dalam menjawab dan memecahkan permasalahan yang diberikan oleh peneliti.. d) Peneliti menyiapkan kartu induk dan kartu rincian yang berisi tentang materi pembelajaran. 2) Kegiatan inti a) Peneliti menjelaskan materi pembelajaran, tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan dapat tercapai. b) Peneliti memberikan pertanyaan dan permasalahan yang dijadikan acuan dalam pembelajaran. Jawaban dari pertanyaan dan cara memecahkan permasalahan tersebut ada dalam kartu induk dan kartu rincian. c) Peneliti memberi kartu induk dan kartu rincian yang telah diacak pada setiap kelompok.
75
d) Peneliti menyuruh untuk mencari dan mencocokkan kartu induk dan kartu rincian. e) Peneliti menyuruh untuk menempelkan hasilnya di papan yang telah disediakan. f) Peneliti melakukan koreksi bersama setelah semua setelah semua kelompok menempelkan hasilnya. g) Setiap kelompok memberikan jawaban atas pertanyaan guru, kalau jawaban belum sempurna maka dapat disempurnakan oleh kelompok lain. h) Peneliti
bersama
dengan
siswa
menyimpulkan
materi
pembelajaran yang telah disampaikan. 3) Kegiatan penutup a) Peneliti menyimpulkan dan mengulangi secara singkat materi pelajaran yang telah dipelajari. b) Melaksanakan post Tes. c) Doa dan salam penutup. c. Pengamatan Hasil
pengamatan
yang ditemukan
selama
pembelajaran
berlangsung adalah sebagai berikut: 1) Pembelajaran lebih terarah dibandingkan siklus I dan siklus II. 2) Siswa mengalami peningkatan motivasi dan perhatian selama mengikuti proses pembelajaran. 3) Komunikasi dan interaksi antar siswa terbangun dengan baik.
76
4) Antusiasme siswa selama pembelajaran berlangsung sangat baik, hal ini karena metode permainan card sort sangat menyenangkan siswa. 5) Alokasi jam sudah cukup. Adapun hasil pengamatan tehadap siswa secara rinci tercakup dalam tabel sebagai berikut: Tabel X. Pengamatan Siklus III No.
Aspek yang Diamati
Nama Siswa (Dengan Nomor Absen) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Perhatian
1
i. Senang dan bersemangat mengikuti pembelajaran. j. Merespon positif terhadap tugas yang diberikan oleh peneliti. k. Konsentrasi pada pelajaran. l. Memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan Jumlah Rata-Rata/Kategori
2 2 0 2 2 0 0 2 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 2 0 2 2
2 2 2 0 2 2 2 2 0 2 0 0 2 2 2 0 2 2 2 2 0 2 0 0 2 2 0 2 0 2 0 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 0 2 0 2 2 2 0 2 2 2 2 2 0 0 2 2 2 0 2 0 2 2 0 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 2 0 2 0 6 8 6 6 8 4 4 6 6 8 6 4 8 4 8 6 4 6 8 6 4 6 6 4 8 2 4 6 2 8 4 70,9 / Tinggi
Motivasi
2
i. Menyelesaikan tugas dengan baik. j. Menunjukkan minat terhadap materi pelajaran yang diberikan. k. Mengeluarkan ide dan pendapat terkait proses pembelajaran. l. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal yang menjadi tugasnya Jumlah Rata-rata
2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 2 2 0 2 0 2 0 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 0 0 2 2 2 0 2 0 2 0 2 2 0 2 2 0 2 0 2 2 2
0 2 0 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 0 0 2 2 0 0 2 2 0
2 2 2 2 2 0 0 2 0 2 2 2 2 0 2 2 2 0 2 0 2 0 2 2 2 0 2 0 0 2 2
6 8 6 6 8 6 4 8 4 8 4 6 8 6 6 4 6 2 8 2 6 6 4 4 8 4 4 2 4 8 4 68,5 / Sedang
77
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat digambarkan pelaksanaan tindakan pada siklus III sebagai berikut: a) Tingkat perhatian siswa meningkat menjadi 70,9 % (kategori tinggi). b) Tingkat motivasi siswa meningkat menjadi 68,5 % (kategori tinggi). Dari hasil post tes dapat diketahui bahwa penguasaan siswa terhadap materi pelajaran naik dari 6,59 pada siklus II menjadi 76 (kategori tinggi). d. Refleksi Berdasarkan tindakan yang telah dilakukan, observasi atau pengamatan serta pelaksanaan post tes yang dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan penelitian berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang baik pula. Adapun refleksi pada siklus III ini adalah penelitian berhasil dengan baik dengan alasan sebagai berikut: 1) Pada umumnya siswa sudah menguasai materi pelajaran dengan baik. Hal ini terlihat pada pencapaian nilai rata-rata post tes mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III. 2) Perhatian dan motivasi siswa meningkat. 3) Pola komunikasi dan interaksi antar siswa menjadi lebih erat dalam memecahkan dan menjawab pertanyaandari guru. 4) Hanya dua siswa yang berada pada kategori sedang dalam pemahaman materi pembelajaran (mencapai nilai 6), sedangkan
78
siswa yang berada pada kategori tinggi (nilai 7 - 8) ada 24 siswa dan 5 siswa mencapai nilai kategori sangat tinggi (9 – 10). Untuk mengetahui perkembangan dan kenaikan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran diuraikan dalam tabel hasil tes mulai dari pra siklus, post tes siklus I, post tes siklus II, dan post tes siklus III. Tabel XI. Nilai Pra Siklus, Post Tes Siklus I, Post Tes Siklus II, dan Post Tes Siklus III
No.
Nama Siswa
Nilai Pra
Post Tes
Post Tes
Post Tes
Siklus
Siklus I
Siklus II
Siklus III
1
M. Syaiful Huda
6
7
7
8
2
Noval Ekta Ibrahim
6
6
7
8
3
Ahmad Yulianto
3
4
6
7
4
Roziq Fajariyawan
4
5
5
7
5
Rifki Ai Nugroho
7
7
7
8
6
Warih Susanto
4
4
5
6
7
Amalia Putri
8
8
8
9
8
Arzaq Raya Akbar
5
6
6
7
9
Afisah Nuradin
7
7
7
8
10
Angger Amnesti Daru
7
7
7
8
11
Bagus Syarif Hida
6
7
7
8
12
Bunga Kalpika SD
4
5
6
7
13
Dany Yusup Pratama
5
6
7
8
14
Eva Azizah
4
5
5
6
15
Erita Wijaya
5
5
6
7
16
Faizal Lutfi
7
7
7
8
17
Galuh Ayu Rah
8
8
8
9
79
18
Ichda Zulfatun Nada
5
6
7
8
19
Khrisna Fian Al-Fasha
6
6
7
7
20
Luluk Muhayaqoh
5
5
6
7
21
Aknan Indaf Hamid
5
5
5
7
22
M. Hislatama
4
5
6
7
23
M. Lutfi Arif Pradana
6
6
7
7
24
Nadila Wafiq Azizah
6
6
6
7
25
Naim Muntakhibah
5
5
7
8
26
Novi Anggreani
3
4
6
7
27
Royan Dwi Jayanto
6
6
6
8
28
Rofik Khoirun Nisa
5
5
6
7
29
Yuniar Rahma Rosyida
5
5
6
7
30
Yesi Ariantika Sari
6
6
7
8
31
Amiril Muarifin
7
8
9
9
Jumlah
170
184
204
231
Rata-rata
5,48
5,94
6,59
7,45
B. Pembahasan Proses analisis data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini yang meliputi peningkatan perhatian, motivasi, keaktifan, dan hasil belajar siswa dalam memahami materi Sifat Wajib Allah pada pelajaran Aqidah Akhlaq yang menjadi sub dari Pendidikan Agama Islam diuraikan sebagai berikut: 1. Siklus I Pada siklus I peneliti menyajikan materi tentang Sifat Wajib Allah. Langkah-langkah pembelajaran seperti yang tertera dalam rencana pembelajaran. Kegiatan peneliti selain melakukan proses pembelajarn kepada siswa juga melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa.
80
Adapun hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung adalah sebagai berikut: a. Penguasaan siswa terhadap materi (nilai rata-rata 5,94 : kategori rendah) 1) Kategori sangat tinggi (A) dengan nilai 9 - 10
:0
siswa
2) Kategori tinggi (B) dengan nilai 7 - 8
:7
siswa
3) Kategori sedang (C) dengan nilai 6
:8
siswa
4) Kategori rendah (D) dengan nilai 4 - 5
: 14
siswa
5) Kategori sangat rendah (E) dengan nilai < 4
:3
siswa
1) Kategori sangat tinggi (A) dengan skor 8
:4
siswa
2) Kategori tinggi (B) dengan skor 6
:5
siswa
3) Kategori sedang (C) dengan skor 4
:9
siswa
4) Kategori rendah (D) dengan skor 2
: 10 siswa
5) Kategori sangat rendah (E) dengan skor 0
:3
siswa
1) Kategori sangat tinggi (A) dengan skor 8
:4
siswa
2) Kategori tinggi (B) dengan skor 6
:6
siswa
3) Kategori sedang (C) dengan skor 4
:9
siswa
4) Kategori rendah (D) dengan nilai skor 2
:9
siswa
5) Kategori sangat rendah (E) dengan skor 0
:3
siswa
b. Perhatian siswa (prosentase 47,6 % : kategori rendah)
c. Motivasi siswa (prosentase: 49,2 % : kategori rendah)
81
Interpretasi Pelaksanaan siklus I belum memenuhi harapan dari penelitian. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi pebelajaran, perhatian, motivasi, dan keaktifan siswa daam mengikuti pembelajaran masih rendah. Hal ini disebabkan karena penggunaan metode pembelajaran belum optimal. Sehingga pada siklus II harus memaksimalkan pola pembelajaran dengan memakai metode pemainan card sort. 2. Siklus II a. Penguasaan siswa terhadap materi (nilai rata-rata 6,59 : kategori sedang) 1)
Kategori sangat tinggi (A) dengan nilai 9 - 10
:0
siswa
2)
Kategori tinggi (B) dengan nilai 7 - 8
:9
siswa
3)
Kategori sedang (C) dengan nilai 6
:9
siswa
4)
Kategori rendah (D) dengan nilai 4 - 5
: 13 siswa
5)
Kategori sangat rendah (E) dengan nilai < 4
:0
siswa
b. Perhatian siswa (prosentase : 64,5 % : kategori sedang) 1)
Kategori sangat tinggi (A) dengan skor 8
:7
siswa
2)
Kategori tinggi (B) dengan skor 6
:8
siswa
3)
Kategori sedang (C) dengan nilai skor 4
: 12 siswa
4)
Kategori rendah (D) dengan nilai skor 2
:4
siswa
5)
Kategori sangat rendah (E) dengan skor 0
:0
siswa
:5
siswa
c. Motivasi siswa (prosentase: 59,7 % : kategori rendah) 1)
Kategori sangat tinggi (A) dengan skor 8
82
2)
Kategori tinggi (B) dengan skor 6
: 10 siswa
3)
Kategori sedang (C) dengan nilai skor 4
:8
siswa
4)
Kategori rendah (D) dengan nilai skor 2
:8
siswa
5)
Kategori sangat rendah (E) dengan skor 0
:0
siswa
Interpretasi Pada siklus II ini sudah terjadi peningkatan perhatian dan penguasaan materi siswa, yaitu berada pada kategori sedang. Namun tingkat motivasi dan tingkat perhatian siswa masih rendah dan perlu untuk ditingkatkan lagi. Hal ini disebabkan kurangnya komunikasi dan interaksi yang baik antar siswa dan perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus III. 3. Siklus III a. Penguasaan siswa terhadap materi dengan nilai rata-rata 7,45 (kategori tinggi) 1) Kategori sangat tinggi (A) dengan nilai 9 - 10
:3
siswa
2) Kategori tinggi (B) dengan nilai 7 - 8
: 26 siswa
3) Kategori sedang (C) dengan nilai 6
:2
siswa
4) Kategori rendah (D) dengan nilai 4 - 5
:0
siswa
5) Kategori sangat rendah (E) dengan nilai < 4
:0
siswa
b. Perhatian siswa dengan prosentase 70,9 % (kategori tinggi) 1) Kategori sangat tinggi (A) dengan skor 8
:8
siswa
2) Kategori tinggi (B) dengan skor 6
: 12 siswa
3) Kategori sedang (C) dengan nilai skor 4
:9
siswa
83
4) Kategori rendah (D) dengan nilai skor 2
:3
siswa
5) Kategori sangat rendah (E) dengan skor 0
:0
siswa
c. Motivasi siswa dengan prosentase 68,5 % (kategori sedang) 1) Kategori sangat tinggi (A) dengan skor 8
:8
siswa
2) Kategori tinggi (B) dengan skor 6
: 10 siswa
3) Kategori sedang (C) dengan nilai skor 4
: 10 siswa
4) Kategori rendah (D) dengan nilai skor 2
:3
siswa
5) Kategori sangat rendah (E) dengan skor 0
:0
siswa
Interpretasi Pada siklus III ini, hasil pembelajaran sudah memenuhi target keberhasilan dari pembelajaran. Perhatian, keaktifan, dan motivasi siswa selama mengikuti pembelajaran juga meningkat. Selain itu, pola komunikasi dan interaksi antar siswa dalam menjawab dan memecahkan permasalahan dan pertanyaan dari peneliti sudah terjalin dengan baik. Meskipun tidak menutup kemungkinan masih ada kekuangan, namun tujuan dari pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Pelaksanaan penelitian mulai dari siklus I, siklus II, dan siklus III menunjukkan peningkatan yang cukup memuaskan pada siswa tehadap penguasaan materi pembelajaran, perhatian, motivasi, dan keaktifan dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode permainan card sort. Secara keseluruhan, peningkatan penguasaan materi, tingkat perhatian, tingkat motivasi, dan tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut:
84
Tabel XII Profil Hasil Penelitian Penguasaan Materi
Perhatian Siswa
Motivasi Siswa
Siklus
Siklus
Siklus
I
5,94
Kategori rendah
II
6,59
Kategori sedang
III
7,45
Kategori tinggi
I
47,6 %
Kategori rendah
II
64,5 %
Kategori sedang
III
70,9 %
Kategori tinggi
I
49,2 %
Kategori rendah
II
59,7 %
Kategori rendah
III
68,5 %
Kategori sedang
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat penguasaan terhadap materi pembelajaran, tingkat perhatian, dan tingkat motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dalam tiap-tiap siklus selalu meningkat. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan metode permainan card sort selain mampu meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran, juga mampu meningkatkan aspek yang menjadi sasaran penelitian yaitu perhatian dan motivasi. Meningkatnya penguasaan materi pembelajaran berbanding lurus dengan berkembangnya perhatian dan motivasi. Hal ini membuktikan bahwa ketika siswa semakin baik dalam mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran, maka siswa tersebut akan semakin dapat memahami dan menguasai materi pembelajaran. Hal tersebut peneliti gambarkan dalam grafik sebagai berikut:
85
Tabel XIII. Grafik Hasil Penelitian
80 70 60 50
Penguasaan Materi Perhatian
nilai/skor 40 30 20
Motivasi
10 0 siklus siklus siklus I II III siklus
86
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan dari data yang telah dikumpulkan dari hasil penelitian, dapat disimpulkan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah: 1. Penerapan metode permainan Card Sort dapat meningkatkan perhatian siswa dalam mata materi Aqidah Akhlak dengan sub materi Sifat Wajib Allah SWT di SDN Pringapus 02 tahun ajaran 2009/2010. Hal ini dapat diketahui dari peningkatan perhatian yang terjadi dari siklus I dengan prosentase 47,6 % naik menjadi 64,5 % pada siklus II. Dan pada siklus III naik lagi menjadi 70,9 %. 2. Penerapan metode permainan Card Sort dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata materi Aqidah Akhlak dengan sub materi Sifat Wajib Allah SWT di SDN Pringapus 02 tahun ajaran 2009/2010. Tingkat motivasi siswa mengalami peningkatan dari 49,2 % pada siklus I menjadi 59,7 % pada siklus II dan naik menjadi 68,5 % pada siklus III. 3. Penerapan metode permainan Card Sort dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata materi Aqidah Akhlak dengan sub materi Sifat Wajib Allah SWT di SDN Pringapus 02 tahun ajaran 2009/2010. Hal ini dilihat dari peningkatan rata-rata nilai yang dicapai mulai dari nilai pra siklus yang berada pada rata-rata 5,48 naik menjadi 5,94 pada post tes
86
87
siklus I. Pada post tes siklus II juga naik menjadi 6,59 dan menjadi 7,45 pada post tes siklus III.
B. Saran 1. Dalam pelaksanaan pembelajaran agar guru dapat meningkatkan keterampilan dalam menggunakan metode yang tepat dalam proses pembelajaran. 2. Penggunaan metode pembelajaran yang masih cenderung sering diakukan oleh guru adalah metode ceramah, hal ini tentunya dapat menghambat peningkatan prestasi belajar, untuk itu guru diharapkan kreatif dan inovatif dalam memilih metode pembelajaran yang dipakai. 3. Selain itu guru juga diharapkan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran, memilih bahan atau media pembelajaran yang baik, dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas waktu pembelajaran. 4. Bagi pihak sekolah agar memberi dorongan kepada guru agar melakukan perbaikan pembelajaran sehingga meningkatkan mutu pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Abror, Abdurrachman. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana. Ahmadi, Abu, Drs., 2000. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Aqib, Zaenal. 2007. Penelitian Tindakan Kelas Pedoman bagi Guru. Bandung: Yrama Widya. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. . 2007, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. cet. Ke-IV. Daradjat, Zakiah, Dr. 1980. Kepribadian Guru. Jakarta: Bulan Bintang. . 2001. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Davis, Work. 1986. Pengantar Belajar. Jakarta: Rajawali Press. Hakim, Lukmanul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima. Hamalik, Oemar, Dr. 1990. Psikologi Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo. Hadi, Sutrisno. 1993. Metodoogi Research. Jillid I. cet. 4. Yogyakarta : Andi Offset.
88
Islamiyah, Djamiatul, dkk, Modul Penerapan dan Pengembangan Strategi dan Model Pembelajaran, Aqidah Akhlak MI, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Rosda Karya. Mahmud, M. Dimyati. 1990. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan. Yogyakarta: DPFE. Mujib, Abdul, M.Ag. 2001. Nuansa-Nuansa Psikologi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Nazir, Moh. Ph.D. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Poerwadarminta, WJS. 1986. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Sardiman, A.M. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. S.M, Ismail. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem, Semarang: Rasail Media Group. S. Nasution. 2004. Metode Research, Penelitian Ilmiah. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Wiyadi. 2008. Membina Akidah dan Akhlak untuk Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah. Solo: Tiga Serangkai.
89