No. 48/Tahun XVII/2010
KOMUNIKA I 1
DARI REDAKSI
Pembaca “KOMUNIKA” yang budiman,
E
disi ini merupakan edisi perdana di tahun 2010. Mulai tahun 2010, “Komunika” direncanakan terbit sebanyak 4 edisi. Kami berharap dapat menghadirkan Komunika dengan isi yang semakin berbobot dan mencerdaskan. Edisi ini merupakan edisi ketiga Komunika tampil dalam bentuk “tabloid”. Semoga tampilannya dapat membuat Komunika menjadi semakin dicintai dan dicari oleh kita semua. Pembaca yang kami cintai, pada edisi kali ini kami menyajikan rubrik tutorial, berita, iptek, profil, ragam, sementara itu..., dan tips. Rubrik tutorial diharapkan dapat menambah wawasan dan membantu mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah di Universitas Terbuka. Materi tutorial ‘Kaitan Budaya Organisasi dan Kinerja’ (ADPU4431) akan menambah wawasan mahasiswa dalam meningkatkan kinerja dalam organisasinya. Untuk mahasiswa yang berprofesi sebagai guru, dapat menambah wawasan dengan membaca materi tutorial ‘Pembelajaran Efektif dengan ADDIE’ (PDGP4505). Bagi mahasiswa yang berprofesi sebagai penyuluh perikanan dapat menambah wawasan tentang ‘Pemilihan Pakan Ikan yang Tepat’ (LUHT4215), sehingga dapat meneruskan kepada para pembudidaya ikan untuk meningkatkan produksinya. Materi tutorial ‘Pemanfaatan dan Konservasi Sumberdaya Pesisir dan Laut’ (MMPI5104) berguna untuk menambah wawasan tentang upaya konservasi perairan laut kita. Pada kesempatan ini Komunika juga menampilkan ‘Profil PD I Termuda serta berita tentang ‘Pembimbingan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)’. Kami juga menyajikan Tips untuk Menghadapi Ujian Akhir Semester di UT’ agar mahasiswa dapat menyiapkan diri untuk menghadapi ujian. ‘Pemilihan mata kuliah penting untuk mahasiswa yang akan registrasi. Pada rubrik Ragam kami tampilkan artikel tentang ‘Filateli, Hobi yang Menguntungkan’, Apa itu Matematika?, dan Kemegahan Gedung UT. Pada rubrik Iptek kami tampilkan artikel ‘Waspadai Dampak Negatif Internet Bagi Anak Kita (Bagian I)’ dan ‘Teknik Pengendalian Serangga Hama Gudang’. Pada edisi 48 ini kami menambahkan rubrik baru “Sementara Itu”. Akhir kata, selamat membaca, semoga kita dapat menarik manfaat dari semua yang kita baca untuk memperbaiki kehidupan.
WAJAH DAN SEMANGAT BARU KOMUNIKA 2010
B
ertempat di Ruang Sidang Gedung PAU lantai II, Redaksi Komunika kembali menyelenggarakan Workshop Penulisan Artikel Ilmiah Populer dalam rangka Penerbitan Majalah Komunika tahun 2010. Workshop yang dilaksanakan pada tanggal 10 - 11 Maret 2010 ini menghadirkan dua orang nara sumber yaitu Ketua LPPM Drs. Agus Joko Purwanto, M.Si. (nara sumber pertama) selaku Penanggung Jawab Penerbitan Majalah UT dan Drs. Benny Pribadi, M.A. (nara sumber kedua). Peserta workshop adalah anggota redaksi Komunika dan para penulis yang berasal dari beberapa unit di UT, semuanya ada 20 orang. Pada acara workshop, nara sumber pertama menyampaikan materi tentang tips menulis artikel ilmiah populer yang enak dibaca. Nara sumber kedua menyampaikan materi tentang tahapan penulisan artikel ilmiah populer dan cara penulisan resensi buku. Kedua materi ini berguna bagi para anggota redaksi dan para penulis artikel Komunika agar lebih ahli dalam menulis artikel ilmiah populer. Di akhir acara workshop, Ketua LPPM menyampaikan rencana perubahan yang akan dilakukan pada Majalah Komunika. Perubahan tersebut meliputi perubahan bentuk Komunika dari majalah menjadi tabloid sekaligus juga perubahan pada visi, misi, dan substansi Komunika. Jika pada awalnya Komunika hanya merupakan wadah informasi bagi mahasiswa UT, saat ini Komunika diharapkan memiliki peran dan fungsi yang lebih luas yaitu tidak hanya sebagai wadah informasi namun juga berfungsi sebagai marketing UT. Substansi majalah pun tidak luput dengan perubahan. Artikel-artikel Komunika diharapkan lebih bersifat populer, ringan, dan sederhana sehingga menarik untuk dibaca, tanpa mengurangi nilai substansi materi. Nah, semoga saja dengan wajah baru, serta visi dan misi yang baru, Komunika UT dapat menjadi lebih baik dan menjadi salah satu wadah Informasi dan marketing UT.
(Vika Ariyani)
KOMUNIKA
Salam Redaksi PELINDUNG : Rektor Universitas Terbuka, Tian Belawati • PENGARAH : Pembantu Rektor III, Hasmonel • PENANGGUNG JAWAB : Ketua LPPM, Agus Joko Purwanto dan Kepala PAU, Trini Prastati • DEWAN REDAKSI : Ketua : Hascaryo Pramudibyanto, Redaktur : Ernik Yuliana, Sekretaris : Djaka Waskita, Anggota : Sitta Alief Farihati, Vika Ariyani, Olivia Idrus, Asmara I. Tarigan, M. Salahudin • TATA LETAK : Koordinator : Irfansyah, Anggota : Husnih, Fotographer : Chandra, Penerbit : Universitas Terbuka. ALAMAT REDAKSI : Gedung Pusat Antar Universitas, Lt. II, Jalan Cabe Raya, Pondok Cabe, Ciputat 15418, Telepon : (021) 7490941 pesawat 2417, 2418, STT : No. 109/SK DITJEN PPG/STT/1987 Tanggal 18 Februari 1987, ISSN : 0215-1073, Facsimile : (021) 7434591, Pengganti ongkos cetak dan ongkos kirim Rp 5.000,KOMUNIKA menerima tulisan Anda. Naskah diketik dua spasi (spasi rangkap), panjang naskah maksimum 8 (delapan) halaman, termasuk abstrak. Redaksi berhak menyunting naskah yang akan dimuat sepanjang tidak mengubah isi. Naskah yang dimuat akan diberi imbalan yang layak dan 2 (dua) eksemplar nomor majalah tersebut, sedangkan naskah yang tidak dimuat, akan dikembalikan kepada pengirim apabila disertai perangko pengembalian.
2 I KOMUNIKA
No. 48/Tahun XVII/2010
DARI REDAKSI
KALENDER AKADEMIK UNIVERSITAS TERBUKA (Mei – Desember 2010) PROGRAM NONPENDAS TANGGAL
KEGIATAN
5-8 / 5
Pengambilan kartu tanda peserta ujian (KTPU) 2010.1
9 & 16 / 5
UAS masa ujian 2010.1
14 / 5
Batas akhir mahasiswa mengirim laporan praktek/ praktikum ke UPBJJ-UT 2010.1
15 / 5
TAP masa ujian 2010.1
25 / 5 *
Wisuda Periode II Tahap I tahun 2010
8/6*
Wisuda Periode II Tahap II tahun 2010
PROGRAM PENDAS (PGSD DAN PGPAUD)
PROGRAM PASCASARJANA (MASA REGISTRASI 2010.2)
TANGGAL
KEGIATAN
TANGGAL
KEGIATAN
18 / 4 - 20 / 6
Tutorial masa registrasi 2010.1
2-9 / 5
Pendaftaran mahasiswa baru I
25 / 5 *
Wisuda Periode II Tahap I tahun 2010
16 / 5
Tes masuk I Pengumuman hasil tes masuk I
8/6*
Wisuda Periode II Tahap II tahun 2010
31 / 5 1-6 / 6
Pendaftaran mahasiswa baru II Tes masuk II
22 - 25 / 6
Pengambilan kartu tanda peserta ujian (KTPU) 2010.1
13 / 6 28 / 6
Pengumuman hasil tes masuk II
2/8
Batas akhir pembayaran SPP
22 / 6
Batas pengiriman rekapitulasi nilai tutorial pendas ke UPBJJ-UT
26, 27, 28 / 6
Masa ujian 2010.1
4/8
Batas akhir registrasi (penyerahan TBS) di UPBJJ-UT Batas aktivasi
20 / 7
Batas akhir penentuan calon lulusan periode III tahun 2010
6/8
12 / 7
Pengumuman hasil ujian masa ujian 2010.1
27 / 7
Batas akhir penentuan calon lulusan periode III tahun 2010
27 / 7
7-8 / 8
Orientasi studi mahasiswa baru
Penetapan lulusan periode III tahun 2010
9 / 8 - 31 / 10
Tutorial
8/8
Inisiasi 1
4/9
Dies natalis Universitas Terbuka
22 / 8
Inisiasi 2
6/9
Pengumuman hasil ujian masa ujian 2010.1
5/9
Inisiasi 3 Inisiasi 4
4 / 10
Batas akhir pembayaran SPP 2010.2
12 / 9 26 / 9
Inisiasi 5 Inisiasi 6
6 / 10
Batas akhir registrasi (penyerahan TBS) di UPBJJ-UT
3 / 10 17 / 10
Inisiasi 7
24 / 10
Inisiasi 8
20 / 9
Batas akhir penentuan calon lulusan periode IV tahun 2010
28 /8 - 31 /10
Tutorial tatap muka
Pengumuman calon peserta TAP 2010.2
28 & 29 / 8
TTM 1 dan penyerahan tugas I
20 / 9
18 & 19 / 9
TTM 2 dan penyerahan tugas II
27 / 9 - 3 / 10
Orientasi studi mahasiswa baru
9 &10 / 10
TTM 3 dan penyerahan tugas III
3 / 10 - 28 / 11
Tutorial masa registrasi 2010.2 30 & 31 / 10
TTM 4 dan penuntasan tugas-tugas
28 / 9
Penetapan lulusan periode IV tahun 2010
6, 7, 13, 14 / 11
UAS
Wisuda Periode III tahun 2010
19/10 & 23/11*
Wisuda
3/8
Penetapan lulusan periode III tahun 2010
16 / 8
Pengumuman calon peserta TAP 2010.2
30 / 8
Batas akhir pembayaran SPP 2010.2
1/9
Batas akhir registrasi (penyerahan TBS) di UPBJJ-UT
29 / 8 - 5 / 9
Orientasi studi mahasiswa baru
4/9
Dies natalis Universitas Terbuka
5 / 9 - 31/ 10
Tutorial masa registrasi 2010.2
14 / 9
Batas akhir penentuan calon lulusan periode IV tahun 2010
28 / 9
Penetapan lulusan periode IV tahun 2010
19 / 10 *
Wisuda Periode III tahun 2010
19 / 10*
3-6 / 11
Pengambilan kartu tanda peserta ujian (KTPU) 2010.2
23 / 11*
Wisuda Periode IV Tahap I tahun 2010
7 & 14 / 11
UAS masa ujian 2010.2
Wisuda Periode IV Tahap II tahun 2010
11 / 11
Batas akhir mahasiswa mengirim laporan praktek/ praktikum ke UPBJJ-UT 2010.2
30 / 11* 1 - 3 / 12
Pengambilan kartu tanda peserta ujian (KTPU) 2010.2
13 / 11
TAP masa ujian 2010.2
4, 5, 6 / 12
UAS masa ujian 2010.2
23 / 11 *
Wisuda Periode IV Tahap I tahun 2010
6 / 12
Batas pengiriman rekapitulasi nilai tutorial pendas ke UPBJJ-UT
30 / 11 *
Wisuda Periode IV Tahap II tahun 2010
CATATAN : *) Bisa berubah, dan akan diumumkan 6 (enam) minggu sebelumnya
WAJAH BARU Website UNIVERSITAS TERBUKA (UT)
M
Sitta Alief Farihati Dosen pada FMIPA-UT
enginjak usia ke-26 tahun ini, UT meluncurkan tampilan baru website UT (www.ut.ac.id) yang lebih fresh dan lengkap. Mulai tanggal 1 Mei 2010 lalu tampilan website UT lebih banyak menampilkan informasi tentang UT. Inovasi baru tersebut bertujuan meningkatkan pelayanan online ke mahasiswa, memberikan informasi kepada para stakeholder serta pengguna lulusan tentang UT. Selain itu, informasi untuk alumni juga ditambahkan di dalam website ini. Hal-hal baru yang ditonjolkan di website ada lah berbagai fasilitas untuk maha siswa yang bersifat akademik sep erti Tutorial Online, Perpustakaan Digital, Toko Buku Online, UT Open Courseware dan Layanan Informasi Mahasiswa (misalnya pengaduan kasus atau permintaan layanan administrasi). UT berusaha memberi kan layanan yang terbaik kepada mahasiswa. So, sayang sekali kalau segala fasilitas online ini tidak di manfaatkan.
Ayo, para mahasiswa ramai ramai kunjungi website UT !!!
No. 48/Tahun XVII/2010
KOMUNIKA I 3
RAGAM
MEGAHNYA GEDUNG (UT) PUSAT
Narasi dan Foto : Hascaryo FISIP-UT
Para mahasiswa!
Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada Anda tentang perwajahan Universitas Terbuka (UT) Pusat saat ini. Kemegahan gedung UT Pusat diharapkan menambah semangat baru buat kita agar lebih bersemangat dalam belajar karena fasilitas UT Pusat sudah mampu mendukung sistem belajar jarak jauh buat Anda semua. Pada edisi berikut akan ditampilkan megahnya gedung - gedung UPBJJ-UT.
Semoga sukses!
M
encintai sesuatu yang belum terbayangkan wujudnya akan sulit kita lakukan, apabila tidak dibantu oleh media tertentu yang dapat memfasilitasinya. Mahasiswa, dosen, atau siapapun stakeholder UT, tentu ingin mengenal dan mengetahui lebih dekat kondisi fisik sesuatu yang kita cintai tadi. Untuk itu, Redaksi Komunika akan berbagi gambar kepada Anda, seluruh pecinta UT, tentang isi Kantor Pusat UT di Jalan Pondok Cabe, Ciputat, Tangerang Selatan. Berikut sajian Kami, mudah-mudahan bermanfaat. Mulai dari bagian terdepan gugus bangunan UT Pusat, terdapat Gedung Layanan Publik. Di gedung ini terdapat Unit Pelayanan Mahasiswa, Kantor Cabang Pembantu BRI Unit UT, Kantor Cabang Pembantu BTN, Kantor Pos dan Giro, serta Koperasi Karunika UT. • Gedung Pusat Komputer
• Gedung Pelayanan Publik
Yang ini adalah Gedung Rektorat. Di dalam gedung ini, bekerjalah pucuk pimpinan UT, seperti Rektor UT, dan Pembantu Rektor I hingga IV. Dalam waktu dekat, gedung ini akan mengalami renovasi guna menyesuaikan kebutuhan sesuai dengan zamannya.
• Gedung Rektorat Universitas Terbuka
4 I KOMUNIKA
No. 48/Tahun XVII/2010
Selanjutnya adalah Gedung Lembaga. Di gedung ini ada dua lembaga yang menempati, yaitu Lembaga Pengembangan Bahan Ajar, Ujian, dan Sistem Informasi (LPBAUSI), dan Lembaga Penelitian dan Peng abdian kepada Masyarakat (LPPM). Di gedung ini seluruh bahan ajar dan bahan ujian yang terdistribusi ke seluruh Indonesia dan sebagian wilayah di luar negeri di kendalikan. Ketepatan dan keakuratan pengiriman bahan ajar dan bahan ujian, senantiasa menjadi harga mati bagi staf di gedung ini. Begitu juga dengan sistem informasi, seluruh layanan yang diberikan kepada mahasiswa melalui media komputer harus tertata dengan baik dan mudah diakses oleh seluruh pengguna jasa UT.
RAGAM
• Gedung Lembaga
Kemudian, di sebelah utara gedung ini ada juga Gedung Pusat Komputer yang di dalamnya secara aktif dilakukan aktivitas pemeliharaan dan penciptaan berbagai layanan sistem informasi berbasis komputer bagi ma hasiswa, dosen, dan staf UT.
• Gedung Puslata
pat bangunan berbentuk cungkup (gazebo), yang biasanya digunakan untuk pertemuan bernuansa santai atau kegiatan lomba yang tidak melibatkan aktivitas fisik secara utuh. Adapun pada bagian kiri ga zebo, terdapat Gedung Pusat Antar universi tas (PAU) dan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) di lantai II. Semen tara itu, di lantai III terdapat Gedung Kantor Pusat Jaminan Kualitas (Pusmintas).
layanan secara baik dan aktual bagi penggunanya, terutama para dosen UT yang memiliki kewajiban menciptakan berbagai karya ilmiah secara rutin setiap tahunnya.
Kemudian di sebelah utara lapangan tenis tadi, ada Gedung Pusat Layanan Bahan Ajar (PUSLABA). Di gedung ini, semua bahan ajar
Di samping Gedung Puslata, setelah Gedung Fakultas I, terdapat pula Gedung Fakultas III yang saat ini dimanfaatkan untuk Gedung Program Pascasarjana UT.
• Gedung Puslaba
Bergerak ke arah utara lagi, ada Gedung Pusat Produksi Multimedia (P2M2). Di gedung ini, seluruh karyawan UT bekerja dalam hal
• Gedung P2M2
merancang, mendesain, menerapkan, memperbaiki, dan memfinalkan seluruh bahan ajar bagi mahasiswa UT, baik bahan ajar cetak maupun noncetak. Keahlian dan kehandalan karyawan UT yang bekerja di unit ini, tidak diragukan lagi. Mereka umum nya sudah ter latih dan terbiasa mengikuti berbagai keg iatan pelatihan yang diselenggarakan oleh berbagai institusi di dalam negeri maupun luar negeri. Berseberangan dengan Gedung P2M2, ter dapat gedung Fakultas I. Di gedung ini ada dua fakultas yang menempati, yaitu Fakul tas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yang berada di lantai I dan II, serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di lantai III dan IV.
• Gedung Program Pascasarjana UT
(cetak dan noncetak) dikumpulkan dan untuk selanjutnya didistribusikan kepada mahasiswa ke seluruh Indonesia, bahkan luar negeri.
Selanjutnya, di sebelah utaranya lagi, terdapat Gedung Fakultas III. Di gedung ini, ada dua fakultas yang menempati, yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (lantai I dan II), serta Fakultas Ekonomi (lantai III dan IV).
Di sisi barat Gedung Puslaba, ada dua bangunnan megah menyerupai hotel, yaitu Wisma II dan III UT. Wisma ini merupakan bangunan yang disewakan ruang-ruangnya, untuk kepentingan umum. Seluruh ruangan yang ada
• Gedung Fakultas III
Selain urusan berpikir dan berpikir, kary awan UT pun memerlukan sarana untuk menye- garkan tubuhnya. Berbagai fasilitas olah raga sudah tersedia di Kantor UT Pusat, seperti lapangan tenis, lapangan futsal, dan lapangan basket. Bahkan, di bagian paling ujung gugus Gedung UT Pusat, terdapat danau yang di sekitarnya terdapat beragam sarana olah raga statis yang dapat dimanfaatkan kapan pun. Inilah danau yang ada di bagian belakang gugus Kantor UT Pusat. Di sebelah kanan, terda-
• Gedung Fakultas I
Kemudian di sebelah utaranya lagi, ada Gedung Pusat Layanan Pustaka (PUSLATA). Gedung di merupakan gedung perpustakaan UT yang baru saja selesai direnovasi. Berbagai koleksi yang ada di perpustakaan ini di harapkan mampu membantu memberikan
• Danau dan Gazebo UT
• Gedung Wisma II dan III
di wisma UT, sudah didesain secara modern, begitu juga dengan kelengkapan yang ada di ruang kamar dan ruang sidang nya. Di sebelah utara Wisma III ini, ada satu bangunan besar yang disebut sebagai Universitas Terbuka Convention Center (UTCC). Gedung ini merupakan salah satu gedung utama yang selalu digunakan sebagai sarana kegiatan wisuda bagi mahasiswa UT. Selain kegiatan wisuda, UTCC juga dimanfaatkan untuk kegiatan lain seperti seminar nasional, diskusi ilmiah, presentasi hasil-hasil penelitian dosen UT, peringatan hari-hari be-
No. 48/Tahun XVII/2010
KOMUNIKA I 5
RAGAM sar keagamaan, dan aktivitas sosial lain.
Barang-barang cetak dan non cetak yang se-
bangunan Kantor UT Pusat. Berikut gambar-gambarnya. Adapun yang ini adalah Gedung Biro, yaitu BAAPM (Biro Administrasi Akademik, Perencanaan, dan Monitoring) dan BAUK (Biro Administrasi Umum dan Keuangan).
• Gedung UTCC
Di sebelah timur UTCC ini, ada satu bangunan penting, yaitu gedung genset yang diharapkan mampu mendukung kelancaran kegiatan di UTCC. Bangunan ini menjadi begitu penting maknanya karena menjadi penopang suplai listrik. Adapun bangunan yang masih dalam proses penyelesaian adalah Gedung Pusat Pengujian (PUSJIAN). Di gedung ini, nantinya ada bidang-bidang khusus yang menangani urusan soal ujian, pengolahan nilai ujian, dan pencetakan naskah ujian.
• Gedung Biro
• Gedung Arsip I
• Gedung Genset
• Gedung Pusjian Baru
• Gedung Arsip II
Dan yang ini, adalah Gedung Pusat Pengujian yang saat ini masih digunakan oleh staf UT untuk menjalankan roda penyusunan bahan ujian, penggandaan, dan pengolahan hasil ujian.
lama ini diproduksi oleh UT, jumlahnya sangat banyak. Untuk itu, dibutuhkan beberapa gedung yang mampu menampung barangbarang tersebut. Gedung itu adalah Gedung Arsip I, II, dan III yang lokasi tersebar di gugus
• Gedung Arsip III
• Gedung Pusjian Lama
6 I KOMUNIKA
• Sarana Olah raga UT
No. 48/Tahun XVII/2010
TUTORIAL • MATA KULIAH PERILAKU ORGANISASI (ADPU4431)
“KAITAN BUDAYA ORGANISASI dan KINERJA”
Florentina Ratih Wulandari Dosen FISIP-UT
BUDAYA ORGANISASI
D
i dalam organisasi, pola tindakan di dasarkan pada nor ma, nilai-nilai dan falsafah yang dianut, dipahami dan dilaksanakan oleh semua anggota organisasi. Itulah yang dikenal sebagai budaya organisasi. Budaya organisasi dibawa dan dibentuk pada mulanya oleh pendiri organisasi (Schein, 1979). Coba Anda lihat budaya organisasi pada ling kup terkecil, yakni organisasi keluarga. Anda perhatikan bahwa seorang pemimpin keluarga yakni sosok Ayah akan menanamkan kebiasaan berdasarkan aturan keluarga yang dibawa menurut persepsi Ayah, misalnya ke biasaan Ayah untuk disiplin bangun pagi. Ke biasaan tersebut tentu saja akan ditularkan, baik dengan sikap tegas ataupun persuasif kepada Ibu dan anak-anaknya, sehingga ke biasaan tersebut terpola. Arti terpola merujuk pada kebiasaan yang dirutinkan menurut aturan yang disepakati bersama. Budaya organisasi juga akan membentuk pe rilaku seseorang, di mana dia berada. Walau pun pada kenyataan, ada kecenderungan bahwa perilaku seseorang terbentuk oleh fak tor situasional dan sosial, contoh orang yang sangat periang di kantor, di lingkungan kelu arganya dapat bersikap acuh (Bimo,1990).
Pada hakikatnya, pengertian dari budaya organisasi, adalah: 1.
2.
3.
Suatu proses dalam membentuk kehidupan organisasi secara komunikatif (Littlejohn dalam Toha, 2002). Suatu sistem makna bersama yang dianut para anggotanya yang membedakan antara organisasi satu dengan organisasi lainnya. (Robbins, 2002). Suatu persepsi bersama yang dianut anggota-anggota suatu organisasi.
Jadi budaya organisasi merupakan suatu sistem makna bersama yang dianut para anggotanya yang membedakan antara or ganisasi satu dengan organisasi lainnya yang membentuk kehidupan organisasi secara komunikatif.
TINGKATAN BUDAYA ORGANISASI DALAM PERSPEKTIF PERILAKU ORGANISASI Dua tingkatan budaya (dari sisi kejelasan dan sisi ketahanan budaya terhadap perubahan): 1. 1
Pada tingkatan yang lebih dalam dan kurang terlihat, budaya organisasi nilai - nilai yang dianut bersama oleh orang dalam kelompok dan cenderung ber tahan sepanjang waktu, walau anggota
2.
3.
kelompok sudah berubah, sebab men cakup apa yang penting bagi kehidupan organisasi, misalnya orientasi pada kuali tas layanan, orientasi pada kesejahter aan organisasi atau laba. Pada tingkatan yang lebih terlihat, bu daya organisasi pola perilaku suatu orga, sehingga karyawan baru terdor ong mengikuti perilaku seniornya, mis alnya kebiasaan para senior untuk disip lin waktu dan lembur utk menyelesaikan pekerjaan, umumnya akan diikuti oleh yuniornya. Secara alamiah, setiap tingkatan akan mempengaruhi tingkatan lainnya.
WUJUD BUDAYA ORGANISASI Secara umum, budaya organisasi memiliki 6 (enam) bentuk. Bentuk atau wujud yang dapat terlihat dari praktik budaya organisasi, antara lain: 1. 2.
3.
Keteraturan perilaku, contohnya bahasa dan cara berinteraksi yang digunakan, Norma-norma: standar dan ketentuan perilaku, contohnya petunjuk peker jaan, Nilai-nilai baku: nilai yang diinternalisasi dan disosialisasikan oleh para anggota, contoh kerjasama yang kuat, jaminan kualitas kerja,
Mengubah
BUDAYA ORGANISASI PUBLIK
Narasi : Yuli Tirtariandi EA Dosen FISIP-UT
K
otter dan Heskett (1992) menjelaskan bahwa budaya organisasi adalah nilai-nilai yang dianut bersama oleh orang dalam kelompok dan cenderung bertahan sepanjang waktu, bahkan meskipun anggota kelompok sudah berubah. Hal ini sebenarnya dapat kita lihat misalnya dalam budaya organisasi publik. Walaupun anggota kelompoknya berubah tetapi nilai-nilai yang dianut organisasi publik (birokrasi) cenderung tidak berubah. Budaya birokrasi di Indonesia masih menganut paham Old Public Administration (OPA) atau paham Weberian. Ini dicirikan dengan birokrasi yang kaku, kurang peka terhadap lingkungan eksternal, dan cenderung resisten terhadap perubahan (re sistant to change). Organisasi publik juga masih menjalankan asumsi low trust kepada masyarakat yang dilayaninya (Pramus into dan Purwanto, ed., 2009:303). Budaya paternalisme dan feodalisme yang berorientasi patron-client juga masih menjadi nilai yang dianut organisasi publik. Untuk menghapus citra negatif tentang birokrasi selama ini maka birokrasi di Indonesia perlu mengubah budayanya menja di organisasi modern yang organis adaptif. Model birokrasi organis adaptif adalah birokrasi yang terbuka terhadap gagasan inovatif, peka terhadap perubahan lingkungannya, penekanan pada peningkatan produktivitas, profesionalisme, pelayanan, dan peningkatan kualitas sumber daya aparatnya (Moeljarto Tjokrowinoto dkk, 2001:56). Nilai-nilai sentral yang ditanamkan dalam organisasi publik menurut model organis adaptif adalah efektif, efisien, etos profesional, sifat-sifat adaptif, responsif, serta keberanian mengambil resiko. Keterlibatan aparat birokrasi berlangsung dari bawah ke atas (bottom up) maupun se baliknya (top down). Organisasi publik yang organis adaptif merupakan alternatif dalam upaya mentransformasi nilai-nilai neo-tradisionalisme menuju ide-ide modernisasi birokrasi dengan mengacu pada pembangunan kualitas sumber daya manusia. Nilai-nilai hu manis juga menjadi nilai inheren dalam organisasi publik yang organis adaptif. Nilai-nilai humanis tersebut dapat dirumus kan dalam tiga nilai inti yakni kesejahteraan hidup, harga diri, dan kebebasan.
No. 48/Tahun XVII/2010
KOMUNIKA I 7
TUTORIAL 4.
5.
6.
Filsafat: kebij yang mencerminkan kepercayaan organisasi dalam memperlakukan karyawan dan konsumen, contohnya falsafsah ”Tri Brata”, yang digunakan oleh POLRI, ”Jalasveva Jaya Mahe” oleh TNI AL, Peraturan-pertauran sebagai petunjuk bagaimana interaksi an tarelemen organisasi dan hak dan kewajiban masing-masing ele men terhadap organisasi, contohnya etika profesi arsiparis ANRI, etika profesi dokter, etika profesi guru dan lainnya, Iklim organisasi yakni perasaan keseluruhan terhadap tatanan fisik, cara interaksi dan pola tindak terhadap pihak luar, con tohnya, kenyamanan berada dalam situasi dan ruangan kerja.
KEKUATAN BUDAYA ORGANISASI Dari wujud atau bentuk budaya organisasi di atas, masing-masing bentuk atau wujud tersebut saling berinteraksi dan saling memen garuhi perilaku individu, perilaku organisasi dan kinerja organisasi. Derajat kekuatan budaya organisasi ditentukan oleh: 1. 2. 3.
Kedalaman penghayatan nilai-nilai inti Kejelasan pengaturannya Keluasan penyebarannya
“Semakin dalam penerimaan dan penghayatan nilai-nilai inti organ is si oleh banyak anggota organisasi, semakin besar komitmen para ang gota organisasi dan semakin tersebar nilai-nilai tersebut maka se makin kuat budaya organisasi”. Contoh dari pernyataan di atas, adalah pada masa Orde Baru, sosial isasi dan internalisasi Pancasila yang menyebar ke hampir seluruh nusantara selama bertahun-tahun, dalam setiap kesempatan dan da lam setiap inisiasi pegawai negeri baru dan anak-anak sekolah baru, telah menanamkan pengetahuan akan ajaran Pancasila, melalui pro gram P4 pola 100 jam. Dampaknya, pada masa itu, sebagian besar individu yang telah mengikuti program P4 pola 100 jam memahami dan berupaya melaksanakan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, walaupun komitmen satu individu dengan individunya bervariasi satu sama lain. Indikator organisasi yang memiliki budaya organisasi yang kuat ada lah memiliki 7 elemen (7S’s McKinsey) yang saling bergantung satu sama lain (Robbins, 2002), yakni:
CIRI - CIRI ORGANISASI SUKSES Delapan ciri organisasi yang sukses, budaya organisasinya kuat, seh ingga tinggi efektivitasnya dan unggul dalam persaingan (Peters dan Waterman dalam Toha, 2002), antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Cepat dan tepat bertindak, Tetap dekat dengan pelanggan, Otonomi dan kewirausahaan, Produktivitas manusiawi, Sentuhan demi mutu, Berpijak ke bumi atau tetap pada jaringan usaha yang Berhasil, Bentuk organisasi sederhana dan ramping, Serentak ketat sekaligus longgar (terkait dengan sentralisasi atau desentralisasi).
KAITAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA Budaya organisasi memiliki hubungan yang erat dengan dengan ki nerja. Jika budaya organisasi kuat maka kinerja individu bahkan kin erja tim dan kinerja organisasi juga akan tercapai secara optimal. Se baliknya jika budaya organisasi lemah maka kinerja individu bahkan kinerja tim dan kinerja organisasi juga akan buruk, sebab tidak ada aturan jelas tentang standarisasi pekerjaan, aturan pekerjaan, ang garan dasar rumah tangga yang akomodatif bagi pemangku kepent ingan organisasi dan tidak ada aturan jelas antara reward dan punish ment dalam pencapaian kinerja individu, tim dan organisasi. Secara rinci, kaitan budaya organisasi yang kuat dengan kinerja ung gul, antara lain: 1. 2.
3.
Dengan budaya organisasi yang kuat maka ada sinkronisasi serta penyatuan tujuan yakni bawahan mengikuti arahan pimpinan. Dengan budaya organisasi yang kuat maka ada peningkatan ting kat motivasi yang luar biasa, sebab nilai-nilai yang dianut bersama dapat menimbulkan perilaku yang membuat nyaman bekerja dan berjalannya mekanisme penghargaan prestasi kerja, sehingga timbul motivasi kerja yang tinggi. Dengan budaya organisasi yang kuat menuntut adanya struktur dan kontrol sehingga karyawan tidak tergantung pada aturan birokrasi yang ketat, yang pada akhirnya motivasi dan inovasi da pat berkembang dan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Struktur Strategi Gaya manajemen Sistem Keahlian Staf Nilai-nilai bersama yang disepakati
FUNGSI - FUNGSI BUDAYA ORGANISASI Pada intinya, peranan budaya adalah menetapkan aturan. Adapun fungsi-fungsi budaya organisasi, antara lain: 1. 2. 3. 4. 5.
Menetapkan batas antara lingkungan dalam dan luar organisasi, Menumbuhkan identitas para anggotanya, Menumbuhkan komitmen bersama pada individual, Meningkatkan kemantapan sosial, serta Menjadi mekanisme pembuat makna dan kendali yang memben tuk sikap dan perilaku para anggotanya.
PEMELIHARAAN BUDAYA YANG KUAT DALAM RANGKA PEN INGKATAN KINERJA ORGANISASI Pemeliharaan budaya yang kuat dapat dilakukan oleh pemimpin yang melakukan kegiatan berkeliling. Gaya kepemimpinan berkelil ing di kenal sebagai Management by Wandering Around (MBWA). Adapun ciri-ciri khas MBWA, antara lain pemimpin berkeliling untuk mengetahui kebutuhan pelanggan dan karyawan melalui listening, empathizing, staying in touch dengan pihak lainnya yang terkait.
8 I KOMUNIKA
No. 48/Tahun XVII/2010
Toha, Muharto. (2002). BMP ADPU4431 Perilaku Organisasi. Pondok Cabe: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Schein, Edgar H.(1979). Organizational Psy-chology. 2nded., New Jersey: Prentice-Hall Inc. Robbins,Stephen P., Coulter, Mary. (2002). Management. 7thEdition. New Jersey: Prentice Hall International Inc. Thoha, Miftah. (1999). Perspektif Perilaku Birokrasi. Jakarta: Rajawali Walgito, Bimo.(1990). Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Ardi Offset.
TUTORIAL • MATA KULIAH PEMBAHARUAN DALAM PEMBELAJARAN DI SD (PDGK4505)
Benny A. Pribadi Dosen FKIP-UT
Pembelajaran EFEKTIF dengan ADDIE
B
elajar merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh individu dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan. Melalui proses belajar seseorang akan menjadi lebih kompeten untuk melakukan suatu bidang tugas atau pekerjaan. Proses belajar dapat berlangsung baik dalam lingkungan formal, non formal dan informal. Proses belajar yang berlangsung dalam setting formal pada umumnya sengaja dirancang agar siswa dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Proses belajar yang sengaja dirancang atau didesain lazimnya dimaknai sebagai proses pembelajaran. Proses pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu peristiwa yang sengaja direncanakan agar dapat memudahkan individu dalam menempuh proses belajar. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan sebuah proses yang memiliki tujuan yaitu memfasilitasi individu agar memiliki kompetensi spesifik berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan. Pembelajaran dapat dipandang sebagai sebuah sistem dengan komponen – komponen yang saling berhubungan satu sama lain. Dalam sebuah sistem, output atau hasil yang diperoleh merupakan sinergi dari kinerja komponen – komponen yang terdapat didalamnya. Sebuah sistem pembelajaran yang dirancang secara sistematik dan menyeluruh akan menghasilkan program pembelajaran yang sukses efektif, efisien dan menarik. Seorang guru/dosen harus memiliki kemampuan untuk menciptakan pembelajaran yang efektif, efisien dan menarik. Pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang dapat membawa siswa mencapai kompetensi dan kemampuan yang perlu dimiliki. Pembelajaran dapat disebut efisien apabila menggunakan sumberdaya yang tersedia untuk mencapai output yang optimal. Proses pembelajaran harus menarik agar memotivasi siswa untuk melakukan proses belajar secara berkesinambungan. Untuk dapat menciptakan program pembelajaran yang efektif, guru atau dosen perlu menganalisis, merancang, mengembangkan, menerapkan, dan mengevaluasi. Program pembelajaran yang baik ada lah program yang dapat memberikan pengalaman belajar sehingga siswa dapat memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk melakukan suatu tugas atau task yang spesifik. Selain itu program pembelajaran juga harus dapat membantu siswa agar dapat belajar bagaimana melakukan proses belajar – learn how to learn. Salah satu model atau pendekatan yang dapat digunakan untuk menciptakan program pembelajaran yang efektif adalah model desain pembelajaran ADDIE. ADDIE merupakan model generik yang digunakan untuk merancang dan mengembangkan program pembelajaran agar menjadi efektif, efisien dan menarik. Sesuai dengan nama yang disandangnya, model ini merupakan kependekan dari nama komponen - komponen yang merupakan langkah proses desain yaitu: Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Model ini merupakan model desain sistem pembelajaran yang sangat sederhana yang dapat digunakan untuk menciptakan aktivitas pembelajaran yang efektif. Agar dapat menghasilkan output yang optimum model desain sistem pembelajaran ADDIE perlu diaplikasikan secara sistematik dan holis-
tik. Sistematik bermakna bahwa program pembelajaran perlu dirancang dengan menggunakan langkah demi langkah mulai dari analisis sampai evaluasi. Sedangkan holistic bermakna bahwa rancangan harus dilakukan terhadap semua komponen yang ada dalam sebuah sistem pembelajaran mulai dari tujuan, strategi, sampai kepada evaluasi hasil belajar. Berikut merupakan langkah - langkah dalam model desain sistem pembelajaran ADDIE.
ANALYSIS (analisis) Merupakan langkah pertama dalam model desain sistem pembelaja ran ADDIE. Tujuan langkah analisis adalah untuk mengetahui masalah nyata atau riil yang dihadapi dalam sebuah sistem pembelajaran. Dengan mengetahui dan memahami masalah yang sebenarnya seorang desainer atau pengembang program pembelajaran dapat menemukan solusi yang tepat yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Langkah analisis dapat digunakan untuk menjamin bahwa solusi yang dipilih akan dapat mengatasi masalah secara aku rat. Hasil dari langkah analisis adalah rumusan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang perlu dimiliki oleh siswa setelah mengikuti program pembelajaran.
DESIGN (desain) Desain adalah langkah selanjutnya dari model desain sistem pembelajaran ADDIE yang diperlukan untuk mengatasi masalah dalam sebuah sistem pembelajaran. Melalui langkah ini seorang instruction al designer akan menetapkan bentuk solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah. Dalam membuat desain, hal yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah menentukan kondisi masalah yang dihadapi, apakah masalah pembelajaran atau masalah non pembelajaran. Dalam konteks ini bidang desain sistem pembelajaran hanya berhubungan dengan masalah yang di hadapi dalam pembelajaran. Hasil dari langkah desain adalah rencana dasar atau blueprint yang dapat digunakan untuk menciptakan sebuah program pembelajaran sebagai solusi dari permasalahan yang dihadapi.
DEVELOPMENT (pengembangan) Pengembangan merupakan langkah untuk membuat sebuah desain pembelajaran menjadi sebuah produk detil sebelum digunakan atau diimplementasikan dalam situasi atau setting yang telah dipilih. Da lam langkah pengembangan, desain atau blueprint yang telah ditentukan dibuat dengan seoptimal mungkin sebelum digunakan. Produk dari langkah pengembangan dapat berupa model konseptual atau produk dan program pembelajaran. Hasil dari langkah pengembangan adalah produk atau program pembelajaran yang siap diimplementasikan untuk membantu sasaran (audience) agar dapat mencapai kompetensi yang diinginkan.
IMPLEMENTATION (Implementasi) Implementasi adalah langkah untuk menerapkan atau menggunakan program pembelajaran yang telah didesain dan dikembangkan sebelumnya. Program atau produk yang akan digunakan perlu diselaraskan dengan kondisi atau setting yang telah ditetapkan sebelumnya. Implementasi adalah realisasi dari desain pembelajaran yang telah kita buat sebelumnya.
EVALUATION (evaluasi) Evaluasi adalah upaya yang diperlukan untuk mengetahui atau menilai kualitas produk atau program pembelajaran yang telah dikem-
No. 48/Tahun XVII/2010
KOMUNIKA I 9
TUTORIAL bangkan sebelumnya. Langkah evaluasi dapat dianggap sebagai cara untuk mengetahui reaksi audience atau pengguna dalam memanfaatkan program. Evaluasi juga dapat digunakan untuk mengetahui dampak produk atau program pembelajaran terhadap peningkatan kompetensi pengguna. Langkah evaluasi dapat dilakukan baik secara formatif maupun summatif. Evaluasi formatif dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang diperlukan tentang kelemahan dan kekuatan program. Hal ini dimaksudkan untuk memperbaiki program tersebut. Sebaliknya evaluasi summatif dilakukan untuk menetapkan kualitas program dan membuat keputusan apakah penggunaan program di lanjutkan atau dihentikan. ADDIE merupakan sebuah model desain sistem pembelajaran dengan struktur yang sederhana yang dapat membantu praktisi bidang pendidikan guru, dosen dan instruktur dalam menciptakan program pembelajaran yang efektif, efisien dan menarik. Program pembelajaran dapat dimaknai secara luas yaitu aktivitas yang dilakukan oleh individu agar dapat memiliki kompetensi yang diperlukan dalam kehidupan.
REFERENSI Gustafson, K.L. & Branch, R.M. (2002). Survey of Instructional Design Models. Syracuse University, New York: ERIC Clearinghouseon IT. Smith. P.L.& Ragan. T.L.,(2003). Instructional Design. Upper Saddle River, NJ. Merril Prentice Hall, Inc. Moore, K.D. (2004) Effective Instructional Strategies: From Theory to Practice. London : Sage Publications.
Penulis : Hascaryo
Kisah penerima bahan ajar melalui TBO di pedalaman Indonesia Timur
“Cukup 4 hari saja, beta menunggu kiriman modul dari UT”
Jangan berhenti setelah membaca harga modul dan ongkos kirim
S
ejak diluncurkan pada tahun 2007 Toko Buku Online (TBO) Karunika Universitas Terbuka, sudah melayani ribuan mahasiswa di seluruh Indonesia. Dan sejak itu pula, beragam komentar, kritik, dan pujian dialamatkan ke unit kecil ini. Untuk kritik, umumnya mahasiswa pengguna bahan ajar UT mengeluhkan tentang lamanya proses pengiriman. Adapun pujian, justru kru TBO jarang menemukan hal yang satu ini. Salah satu asumsi yang ada di benak kru TBO adalah apabila pengguna bahan ajar tidak melontarkan kritik kepada mer eka, ada kemungkinan para pengguna bahan ajar sudah merasakan kepuasan. Atau, kalaupun ada yang belum puas, umumnya mereka tidak mengetahui harus dialamatkan ke mana keluhan mereka. “Padahal di amplop pembungkus bahan ajar sudah ada alamat jelas Kami. Jadi, apabila sewaktu-waktu ada keluhan, mahasiswa bisa mengirimkannya ke Kami. Dan Kami akan berupaya memerbaikinya”, ujar Sofyan (28 tahun), kru TBO.
Meskipun hanya diawaki oleh dua orang kru, namun TBO senantiasa berupaya melayani kebutuhan mahasiswa secepatnya. Sofyan mengakui bahwa saat ini masih terjadi keterlambatan pengiriman bahan ajar ke mahasiswa. “Tanpa bermaksud mencari pihak yang bersalah, saya sampaikan di sini bahwa keterlambatan itu sebenarnya bukan dari Kami. Kami menawarkan dua • Andryson: terima kasih TBO cara pengiriman, yaitu paket dan kilat khusus. Kalau mahasiswa memesannya dengan cara yang tepat, Kami pun akan mengirimkan sesegera mungkin, dan mahasiswa akan cepat menerimanya”, kata Sofyan. Menurutnya, ada beberapa hal yang menyebabkan mahasiswa terlambat menerima bahan ajar yang mereka pesan, yaitu karena adanya perbedaan nama pemesan dengan nama orang yang menransfer biaya bahan ajar dan pengiriman. Faktor yang kedua adalah alamat yang dibubuh kan dalam daftar pemesanan tidak lengkap, dan faktor yang ketiga adalah tidak terselesaikannya proses pemesanan secara online yang dilakukan oleh mahasiswa. “Mahasiswa yang memesan melalui media online, harus sampai pada tahap munculnya tulisan “pesanan Anda telah terpros es”. Kalau belum sampai tahap itu, kemudian mahasiswa keluar dari proses online karena sudah membaca tulisan “harga modul dan ongkos kirim”, maka Kami tidak dapat memroses pemesanan mereka. Jadi, mahasiswa harus tuntas • Fony: prosesnya sangat cepat mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan”, pintanya. Satu lagi cara yang dapat dilakukan oleh mahasiswa apabila bahan ajar yang mereka pesan belum datang adalah dengan mencatat nomor resi pengiriman yang secara otomatis sudah langsung dikirimkan melalui email mahasiswa. Dengan begitu, mahasiswa dapat melacak keberadaan bahan ajarnya melalui situs www.posindonesia.co.id. Pengalaman sangat menarik dikisahkan oleh mahasiswa Non Pendas UT yang tercatat sebagai mahasiswa Pokjar Kabupaten Waingapu, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Meskipun wilayahnya tidak setiap hari disinggahi pesawat terbang, namun mereka dapat menerima kiriman bahan ajar hanya empat hari setelah proses pemesanan melalui TBO dilakukan. “Saya puas dengan kiriman modul UT. Saya kemudian menceritakan ke teman-teman saya, dan mereka pun memesannya melalui TBO. Akhirnya terbukti juga, mereka rata-rata paling lama hanya 1 minggu menerima kiriman modul. Sungguh sangat membantu proses belajar Kami di sini, yang lokasinya sangat pelosok...”, tutur Emilia Roko. Hal tersebut juga ditegaskan oleh Andryson Hiwa Kondanamu dan Fony Rambu Lika Mandar. Keduanya adalah mahasiswa Program Studi Administrasi Negara FISIP UT. “Inilah salah satu bukti dan bentuk perhatian UT kepada mahasiswanya. Bagi Kami, ini adalah pesan berantai yang berujung pada kebahagiaan”, ucap Andryson. Jadi, teman-teman UT di mana pun Anda berada segeralah buka situs http://ebook. ut.ac.id, dan dapatkan kemudahan memeroleh bahan ajar UT. Selamat mencoba dan semoga sukses.
• Emilia Roko.
10 I KOMUNIKA
No. 48/Tahun XVII/2010
TUTORIAL Ernik Yuliana Dosen pada FMIPA-UT
• MATA KULIAH SISTEM BUDIDAYA IKAN (LUHT4215)
Bagaimana MEMILIH PAKAN Ikan yang Tepat
P
akan ikan telah berkem bang secara dramatis pada tahun-tahun terakhir ini. Perkembangan tersebut adalah dengan adanya pakan komersial yang dapat merangsang ikan untuk tumbuh optimum dan sehat. Perkembangan spesies baru dalam budidaya juga telah diimbangi dengan perkembangan industri pakan yang baru untuk mengimbangi permintaan, untuk mendukung industri perikanan yang aman, sehat, dan berkualitas tinggi. Pemilihan pakan yang tepat dapat meningkatkan produktivitas budidaya perikanan sekaligus dapat meningkatkan keuntungan. Jenis pakan ikan dapat berupa pakan alami dan buatan. Pakan alami adalah pakan hidup bagi larva ikan atau ikan konsumsi. Pakan alami dapat berasal dari jenis phytoplankton, zooplankton, invertebrata mikroskopik atau binatang renik lainnya. Jenis pakan alami yang dapat dimakan oleh ikan sangat bervariasi, bergantung pada jenis ikan dan tingkat umurnya. Benih ikan yang baru belajar mencari makan, pertama-tama yang mereka makan umumnya plankton nabati (fitoplankton). Ke mudian semakin bertambah besar ikannya, makanannya pun mulai berubah pula. Pakan hidup mengandung banyak serat, sehingga bagus untuk menjaga kesehatan pencernaan ikan. Pakan hidup juga dapat membantu ikan untuk memasuki masa kawin dan merangsang masa kawin. Pakan alami biasanya berasal dari jenis plankton, (seperti fitoplankton maupun zooplankton). Dari jenis fitoplankton, misalnya ada Diatom. Dari jenis zooplankton, misalnya Rotifera atau Cladocera.
kelompok Diatomae banyak digunakan dalam usaha pembenihan udang. Hal ini disebabkan alga dari kelompok ini mudah dibudidayakan dan mudah dicerna oleh larva udang. Mengapa Diatomae mudah dicerna oleh larva udang? Sebabnya adalah kelompok Diatomae memiliki dinding sel yang tipis. Rotifera termasuk ke dalam kelompok zoo plankton dalam filum Trochelminthes. Bergeraknya dengan cara berputar. Secara alami Rotifera memakan jasad-jasad renik yang lebih kecil dari dirinya, seperti ganggang renik, ragi, bakteri, dan Protozoa. Cara mengambil makanan dilakukan dengan menggerakkan bulu-bulu getar pada koronanya sehingga menimbulkan arus air yang membawa serta makanan-nya tersebut ke dalam mulut.
Kantong ini berguna sebagai tempat penampungan dan perkembangan telur. Artemia adalah udang-udangan primitif yang termasuk dalam filum Arthropoda, kelas Cru cea, subkelas Branchiopoda, ordo Anostraca, familia Artemiidae. Secara alami, cara makan Artemia adalah dengan menyaring mangsanya (filter feeding), maka diperlukan makanan dengan ukuran partikel khusus, yaitu yang berukuran lebih kecil dari 60 mikron.
• Artemia (Foto : Wikipedia Commons)
• Rotifera (Foto : Wikipedia Commons)
Daphnia (1000 - 5000 mikron) biasa dikenal dengan nama kutu air termasuk dalam filum Arthropoda, kelas Crustacea, subkelas Entomostraca, ordo Phylopoda, subordo Cladocera. Ciri khas kutu air ini adalah bentuk tubuhnya yang gepeng dari samping ke samping. Dinding tubuh bagian punggung membentuk suatu lipatan yang menutupi bagian tubuh, beserta anggota-anggota tubuhnya pada kedua be-
Pakan buatan adalah pakan yang dibuat di pabrik dengan bahan-bahan yang siap pakai. Persiapan pakan buatan harus komplit dan suplemental. Pakan yang dianggap komplit harus dapat menyediakan protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral yang di butuhkan untuk pertumbuhan dan kesehatan ikan secara optimal. Beberapa pembudidaya ikan menggunakan pakan komplit yang beri si protein yang dibutuhkan 18-50%; lemak 1025%; karbohidrat 15-20%; abu <8,5%, fosfor < 1,5%; air <10%; dan sejumlah vitamin dan mineral. Jika ikan dipelihara dalam kepadatan tinggi di dalam ruangan (indoor) atau karamba secara terkontrol tidak dapat dibiarkan hanya dengan pakan alami, melainkan harus menggunakan pakan buatan yang komplit. Sebaliknya pakan buatan yang tidak komplit, diberikan hanya sebagai rangsangan untuk pertumbuhan pakan alami (alga, insekta, dan ikan kecil) yang cocok untuk pemeliharaan ikan di kolam. Pakan tambahan tidak berisi komponen vitamin dan mineral, tetapi digunakan untuk memantu menyediakan protein, karbohidrat, dan atau lemak secara alami.
• Diatom (Foto : Wikipedia Commons)
• Diaphina (Foto : Wikipedia Commons)
Diatom adalah ganggang (alga) suatu jasad renik yang termasuk dalam divisi Thallophyta, subdivisi Algae, kelas Diatomae. Jenis alga
lah sisinya, sehingga nampak seperti sebuah cangkang pada kerang-kerangan (Mollusca). Di atas bagian belakang cangkang tersebut membentuk sebuah kantong.
No. 48/Tahun XVII/2010
KOMUNIKA I 11
TUTORIAL MENGHITUNG KONVERSI DAN EFISIENSI PAKAN Perhitungan konversi pakan (Feed Conver tion Ratio/FCR) atau efisiensi pakan (Feed Efficiency/FE) sangat penting untuk dihitung oleh pembudidaya. Perhitungan ini berguna untuk mengetahui seberapa besar pakan ikan yang sudah diberikan dapat meningkatkan produktivitas ikan budidaya. Selain itu, perhitungan ini juga berfungsi untuk menghindari pemborosan dalam pemberian pakan. FCR dihitung sebagai bobot pakan yang diberikan kepada ikan dibagi dengan bobot ikan pada saat panen. Sebagai contoh jika ikan diberi pakan sebanyak 20 kg dan kemudian menghasilkan ikan dengan bobot 10 kg, maka FCR adalah 20/10 = 2. FCR 1,5 – 2 masih dapat dikatakan baik. Kebanyakan ikan memiliki konversi pakan pada kisaran tersebut. Efisiensi pakan (FE) merupakan kebalikan dan FCR. Dari contoh di atas, maka FE nya adalah 10/20 = 50%. FE dengan nilai di atas 50% dianggap baik. Ikan tidak bisa memiliki efisiensi yang sempurna (FE= 100% atau FCR=1). Misalnya jika ikan diberi pakan 5 kg tidak akan menghasilkan 5 kg daging, karena ikan membutuh kan energi untuk metabolisme, pemanasan tubuh, proses pencernaan, respirasi, rangsang syaraf, keseimbangan garam, berenang, dan aktivitas hidup lainnya. FCR akan sangat bergantung oleh jenis, ukuran dan aktivitas ikan, parameter lingkungan, dan sistem budidaya yang diterapkan.
Efisiensi
• Pemberian pakan mempengaruhi pertumbuhan ikan (Foto : Google)
PRODUKSI Melalui
PEMUPUKAN (Ernik Yuliana)
S
alah satu cara untuk meningkatkan kesuburan perairan kolam adalah dengan pemupukan kolam secara berkala. Pupuk digunakan untuk meningkatkan konsentrasi nitrogen dan fosfor yang dapat merangsang pertumbuhan plankton. Fitoplankton merupakan dasar dari rantai makanan (food web) yang menyediakan pakan alami bagi ikan. Selain itu, pertumbuhan fitoplankton yang sehat akan menyebabkan kekeruhan di dasar kolam. Kekeruhan ini dapat mencegah penetrasi sinar matahari ke dasar kolam sehingga dapat mencegah pertumbuhan tanaman air yang mengganggu kesuburan kolam. Pupuk digunakan untuk meningkatkan nutrien bagi keperluan mikroorganisme. Berbagai jenis mikroorganisme ini kemudian dimakan oleh hewan mikroskopis (zooplankton) dan insekta yang keduanya menyediakan makanan bagi ikan kecil. Ikan-ikan kecil ini selanjutnya menyediakan makanan bagi ikan predator. Pemupukan kolam akan dapat menyediakan banyak ikan (zooplankton) kecil yang menjadi makanan ikan besar. Sehingga dapat dikatakan bahwa pemupukan kolam dapat meningkatkan produksi ikan 3 - 4 kali dibandingkan dengan kolam yang tidak dipupuk.
12 I KOMUNIKA
No. 48/Tahun XVII/2010
TUTORIAL Ernik Yuliana Dosen pada FMIPA-UT
• MATA KULIAH PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN LAUT (MMPI5104)
PEMANFAATAN dan Konservasi SUMBERDAYA PESISIR dan Laut A. POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUT
P
otensi sumberdaya perikanan Indonesia sebenarnya masih cukup besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun. Namun, sebaran kondisi tersebut tidak merata mengingat di beberapa wilayah pengelolaan perikanan (WPP) telah terjadi penangkapan berlebih (overfishing) yang apabila tidak dikurangi intensitasnya akan mempengaruhi keberlanjutan perikanan di wilayah tersebut. Menurut DKP (2004), indikasi pemanfaatan berlebih ditemukan di seluruh WPP di Indonesia dengan intensitas utama terjadi di WPP 1 Selat Malaka, kemudian diikuti dengan WPP 3 Laut Utara Jawa. Se mentara untuk kawasan timur Indonesia, indikasi pemanfaatan berlebih masih prematur dengan hanya beberapa komoditas tertentu, seperti ikan karang dan cumi-cumi yang telah mengalami kondisi overfishing.
B. PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR Pengelolaan wilyah pesisir yang diterapkan di Indonesia menggunakan tiga pendekatan batasan sebagai berikut.
Pendekatan ekologi
Pendekatan administrasi
Wilayah pesisir didefinisikan sebagai kawasan daratan yang masih dipengaruhi oleh proses dan dinamika laut, seperti pasang surut, intrusi air laut, dan kawasan laut yang masih mendapat pengaruh dari proses dan dinamika daratan, seperti sedimentasi dan pencemaran. Wilayah pesisir sebagai wilayah yang administrasi pemerintahan memiliki batas terluar sekolah hulu dari kecamatan atau kabupaten/kota yang mempunyai laut dan ke arah laut sejauh 12 mil dari garis pantai untuk propinsi dan sepertiganya untuk kabupaten/kota.
Pendekatan perencanaan
Wilayah pesisir merupakan wilayah perencanaan pengelolaan sumberdaya yang difokuskan pada penanganan isu yang akan dikelola secara bertanggung jawab.
Potensi sumberdaya pesisir dan laut merupakan karunia yang harus dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk kesejahteraan masyarakat. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dunia termasuk Indonesia dan dengan meningkatnya teknologi penangkapan ikan, maka dikahawatirkan terjadi penangkapan ikan berlebih, yaitu penangkapan ikan melebihi potensi lestarinya (jumlah maksimal ikan yang dapat ditangkap demi kelestarian alam). Di samping itu, wilayah pesisir juga menghadapi ancaman yang juga disebabkan oleh aktivitas manusia, misalnya pencemaran dari limbah industri, dan konflik pemanfaatan sumber daya antar pemangku kepentingan.
C. KONSERVASI SUMBERDAYA KELAUTAN Dari sisi pendekatan ekologi, untuk mencegah kerusakan dan kepunahan sumberdaya hayati laut akibat penangkapan berlebih dan aktivitas manusia lainnya, diperlukan kegiatan konservasi sumberdaya kelautan. Konservasi berasal dari kata conservation yang terdiri atas kata con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have), namun secara bijaksana (wise use). Konservasi dalam pengertian sekarang, sering diterjemahkan sebagai the wise use of
• Bintang Laut Biru dan Berbagai Organisme Laut di Terumbu Karang (Foto : Wikipedia Commons)
ekonomi dan ekologi dimana konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba mengalokasi kan sumberdaya alam untuk sekarang, sedang kan dari segi ekologi, konservasi merupakan alokasi sumberdaya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang. Apabila merujuk pada pengertiannya, konservasi didefinisikan dalam beberapa batasan, sebagai berikut :
1. Konservasi adalah menggunakan sumberdaya alam untuk memenuhi keperluan manusia dalam jumlah yang besar dalam waktu yang lama (American Dictionary). 2. Konservasi adalah alokasi sumberdaya alam antarwaktu (generasi) yang optimal secara sosial. 3. Konservasi merupakan manajemen udara, air, tanah, mineral ke organisme hidup termasuk manusia sehingga dapat dicapai kualitas kehidupan manusia yang meningkat termasuk dalam kegiatan manaje men adalah survai, penelitian, administrasi, preservasi, pendidikan, pemanfaatan dan latihan. 4. Konservasi adalah manajemen penggunaan biosfer oleh manusia sehingga dapat • Duyung (Dugong dugong) Tengah ‘Merumput’ di memberikan atau memenuhi keuntungan Sebuah Padang Lamun (Foto : Roberto Sozzani) yang besar dan dapat diperbaharui untuk generasi-generasi yang akan datang. nature resource (pemanfaatan sumberdaya alam secara bijaksana). Di Indonesia, kegiatan konservasi seharusKonservasi juga dapat dipandang dari segi nya dilaksanakan secara bersama oleh peme-
No. 48/Tahun XVII/2010
KOMUNIKA I 13
TUTORIAL
• Mangrove, perbatasan antara lautan dan daratan (Foto : Wikipedia Commons)
tah dan masyarakat, mencakup masyarakat umum, swasta, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi, serta pihak-pihak lainnya sedangkan strategi konservasi nasional telah dirumuskan ke dalam tiga hal berikut taktik pelaksanaannya, yaitu : 1. Perlindungan sistem penyangga kehidupan (PSPK) a. Penetapan wilayah PSPK. b. Penetapan pola dasar pembinaan program PSPK. c. Pengaturan cara pemanfaatan wilayah PSPK. d. Penertiban penggunaan dan pengelolaan tanah dalam wilayah PSPK. e. Penertiban maksimal pengusahaan di perairan dalam wilayah PSPK. 2. Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya a. Pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya b. Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa (insitu dan ekssitu konservasi). 3. Pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya. a. Pemanfaatan kondisi lingkungan kawasan pelestarian alam. b. Pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar (dalam bentuk pengkajian, pene litian dan pengembangan, penangkaran, perdagangan, perburuan, peragaan, pertukaran, dan budidaya).
• Terumbu Karang Membentuk Relung yang Beraneka untuk Kehidupan Laut yang Beragam (Foto: www.divethereef.com) Glossary of Environment Statistics (1997). Caring for the Earth: A Strategy for Sus tainable Living . Glossary of Environment Statistics, Studies in Methods, Series F, No. 67, United Nations, New York, 1997. http://stats.oecd.org/glossary/detail. asp?ID=2941 (Diakses tanggal 1 Februari 2009).
DAFTAR PUSTAKA Primack, R.B., Supriatna, J., Indrawan, M., Kramadibrata, P. (1998). Biologi Kon servasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
14 I KOMUNIKA
No. 48/Tahun XVII/2010
PROFIL Olivia Idrus Dosen pada FEKON-UT
• Adrian Sutawijaya
PEMBANTU DEKAN TERMUDA
A
drian Sutawijaya demikian nama lengkap Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi UT saat ini, adalah putra pertama dari empat bersaudara pasangan H. Muksir, SH dan H. Zuraidah. Dilahirkan pada tanggal 3 Mei 1977 di kaki gunung Dempo Pagaralam Sumatera Selatan. Ia menghabiskan masa ke cil dan remajanya di kampung halamannya di Pagaralam sebuah kota wisata yang
sangat indah panoramanya yang dikelilingi oleh Bukit Barisan.
keputusannya memilih menjadi seorang dosen, pihak keluarga, terutama ibu yang berprofesi sebagai guru, sangat mendukung, mengingat latar be lakang orang tua di bidang pendidikan. Memulai kariernya di UT sebagai staf dosen di Fakultas Ekonomi Jurusan IESP pada tahun 2003, 4 tahun kemudian ia diangkat sebagai Sekretaris Ju rusan IESP. Jabatan ini dijalaninya selama 2 tahun, dan kemudian diangkat sebagai Pembantu Dekan I FEKON pada tahun 2008. Dengan usia 31 tahun pada saat itu, ia merupakan Pembantu Dekan I termuda yang pernah memegang jabatan tersebut di UT. Menurut pria yang senang bermain tenis meja ini, sebelumnya ia tidak pernah bermimpi akan bisa meraih jabatan ini dalam usia yang masih sangat muda. “Namun karena kepercayaan dari teman-teman FEKON, akhirnya membangkitkan semangat saya untuk percaya diri menjalankan tugas ini dengan sebaik-baiknya”, ujarnya. Pria yang dikenal ramah dan energik ini mengaku, pengalamannya berorganisasi selama kuliah dulu, termasuk pengalamannya selama menjadi ketua OSIS pada masa SMA, sangat menunjang dirinya dalam mengemban jabatan ini. Tugas nya sebagai Pembantu Dekan I FEKON yang menangani masalah akademik, memang memerlukan tanggung jawab dan komitmen yang besar dalam pengembangan kegiatan akademik Fakultas Ekonomi secara khusus dan UT secara keseluruhan. Menurutnya, saat ini FEKON dalam setiap pengembangan Bahan Ajar Cetak (BAC) dan Bahan Ajar Non-Cetak (BANC), dituntut untuk menghasilkan kualitas yang sempurna. Oleh karena itu dalam pengembangan produk akademik, FEKON saat ini secara rutin mengundang pakar/ penulis dari universitas terkemuka untuk mengembangkan produk-produk akademik agar kualitas produk akademik tersebut selalu terjaga. Lebih lanjut ia menambahkan bahwa pelaksanaan penelitian secara rutin dilakukan oleh dosen FEKON setiap tahun, dan saat ini hasil penelitian secara kuantitas dan kualitas semakin membaik. Disinggung mengenai kemampuan staf dosen di Fakultas Ekonomi UT, menurutnya FEKON saat ini sedang berbenah dalam pengembangan sumber daya manusianya, terutama dosen. Dengan banyaknya dosen-dosen FEKON yang masih berusia muda serta cukup potensial dan bersemangat, diharapkan dapat membawa FEKON ke arah yang jauh lebih baik, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Dalam menjawab tuntutan ini, FEKON terus mendorong stafnya untuk melanjutkan pendidikannya baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu, keikutsertaan para dosen dalam penelitian, penulisan karya ilmiah dan keaktifannya dalam seminar-seminar nasional maupun internasional diharapkan dapat meningkatkan kinerja atau performa FEKON. Ketika ditanya mengenai cara membagi waktu antara keluarga dengan pekerjaannya sebagai PD I yang cukup menyita waktu, pria yang hobby traveling dan mengunjungi wisata kuliner ini
Setelah menamatkan SMA-nya di SMAN 01 Pagaralam, ia lalu melanjutkan studi ke Semarang untuk meraih gelar S1-nya di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Disinilah ia kemudian bertemu dengan calon istrinya, Endah Susanti, adik kelasnya selama kuliah di UNDIP. Cinta lokasi yang terpupuk karena seringnya mereka bertemu selama aktif di dalam organisasi kampus, membuat Aan, demikian panggilan akrabnya, memutuskan untuk menikah pada tahun 2003. Pasangan ini kemudian dikaruniai dua orang putri, Sabina Adriani Putri, 5 tahun yang saat ini bersekolah di TK Ananda UT, dan Sahira Filza Adriani yang masih berusia 3 tahun. Seusai lulus dengan menyandang gelar Sarjana Ekonomi, ia lalu melanjutkan S-2 di almamaternya pada Magister Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (MIESP) dengan memilih konsentrasi Pembangunan Ekonomi Daerah. Setelah meraih gelar masternya pada tahun 2002, ia kemudian langsung melamar men jadi dosen di Universitas Terbuka (UT). Atas
• Foto Keluarga Adrian Sutawijaya
menjawab “Pada hari sabtu dan minggu pasti saya meluangkan waktu untuk berkeliling, jalanjalan bersama istri dan anak-anak untuk menghilangkan stress”. Dukungan keluarga yang besar menjadi penyemangat hidup dari pria yang mempunyai motto hidup, ‘Berbuatlah yang terbaik untuk diri kita dan orang lain”.
No. 48/Tahun XVII/2010
KOMUNIKA I 15
BERITA Edi Rusdiyanto Ketua Jurusan Biologi FMIPA-UT
PEMBIMBINGAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM)
S
alah satu kegiatan kemahasiswaan yang ditawarkan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Ditjen Dikti adalah Program Kreativitas Maha siswa (PKM). PKM yang diselenggarakan sejak tahun 2001, bertujuan untuk membuka pelu ang mahasiswa dalam berkarya seluasluasnya sehingga diharapkan mahasiswa kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/ atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/ atau kesenian serta memperkaya budaya nasional. Pada awalnya hanya dikenal 5 (lima) jenis kegiatan yang ditawarkan dalam PKM, namun sejak tahun 2009 DP2M Ditjen Dikti menawar kan 6 (enam) jenis PKM yaitu PKM-Penelitian (PKM-P), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M), PKM-Ar tikel Ilmiah (PKM-AI), PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT). Universitas Terbuka sejak tahun 2001 telah beberapa kali mengirimkan pro posal PKM ke DP2M Ditjen Dikti dan beberapa di antaranya lolos untuk didanai kegiatannya. Begitu pula pada tahun 2009 lalu UT melalui Purek III telah mengirim proposal PKM, dan salah satu proposal PKM tersebut diterima untuk didanai pada tahun anggaran 2010. Judul proposal tersebut adalah “Varian Nugget Ikan Gabus (Channa striata) Sebagai Alternatif Makanan Kaya Protein Albumin Yang Ekonomis ”. Jenis PKM yang didanai tersebut adalah PKMKewirausahaan (PKM-K) dan tim mahasiswa PKM yang mengusulkan adalah berasal dari mahasiswa UPBJJ-UT Bandar Lampung, sedangkan Dosen Pembimbing Materi adalah Ariyanti Hartari, S.TP, M.Si.
KEGIATAN PEMBIMBINGAN Seperti tahun-tahun sebelumnya, persiapan kegiatan pembimbingan PKM dilakukan secara serius dan penuh kesabaran, mengingat keunikan dari sistem UT yang hampir tidak ada tatap muka antara mahasiswa dan dosen nya sehingga banyak kendala yang terjadi baik sifatnya teknis mapun nonteknis. Demikian juga persiapan pembimbingan PKM di Bandar Lampung banyak kendala yang kami temui. Namun berkat bantuan semua pihak akhirnya dapat terlaksana dengan baik. Setelah ada kesepakatan dengan mahasiswa tentang pelaksanaan dan tempat pembimbingan secara tatap muka, mulailah kami memberitahukan rencana pertemuan tersebut yaitu tanggal 1 Maret 2010 ke pimpinan
16 I KOMUNIKA
UT Pusat dan UPBJJ-UT Bandar Lampung. Tempat pembimbingannya di ruang tutorial UPBJJ-UT dan rumah produksi NuggeBuzz (Jl. Teuku Umar Gang Violet No.25 RT 001/01 Kelurahan Penengahan, Bandar Lampung). Selain tim mahasiswa PKM-K dan pembimbing dari UT Pusat, pertemuan pembimbingan tersebut juga dihadiri Koordinator Bantuan Belajar dan Layanan Bahan Ajar (Agus Iskandar Pradana, SH, M.H.) dan dosen FMIPA UPBJJ-UT Bandar Lampung (Whika Febria Dewatisari, S.Si, M.Si). Pertemuan pembimbingan ini diawali dengan perkenalan masing- masing mahasiswa dan tim dari UT Pusat dan UPBJJ-UT, dilanjutkan dengan laporan dari Ketua Jurusan Biologi FMIPA tentang program kegiatan PKM yang dikelola oleh Purek III bersama-sama dengan FMIPA, kemudian diisi komentar serta pertanyaan dari Koordinator Bantuan Belajar UPBJJ-UT. Presentasi yang dilakukan oleh tim mahasiswa PKM diawali dengan penjelasan tentang perubahan tim PKM-K yang semula terdiri dari 3 (tiga) orang yaitu: Yandri Candra (NIM: 015425186), Sayusni Tri Irawan (NIM: 015633453), dan Wido Gamani (NIM: 015281058) berubah menjadi 4 (empat) orang yaitu: Yandri Candra (NIM: 015425186), Wido Gamani (NIM: 015281058), Rachman Arif Wijaya (017369732), dan Sarono (NIM: 017371943). Semuanya adalah mahasiswa FMIPA. Kalau dibandingkan dengan tim PKM tahuntahun sebelumnya, tim mahasiswa PKMK tahun 2010 ini terlihat lebih antusias dan lebih siap untuk menyelesaikan seluruh program yang ada. Hal ini terbukti dengan sudah disiapkan power point dan produk yang dihasil kan (NuggeBuzz) untuk presentasi, penggunaan seragam jaket kuning UT, pengaturan pembagian masing-masing tugas pada saat presentasi, dan penguasaan materi yang disampaikan mulai dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan, metode pelaksanaan, dan rencana kegiatan.
bahan, serta cara pembuatan. 4. Perencanaan pemasaran, meliputi launch ing produk dan promosi produk, mini resto NuggeBuzz, penitipan di pasar tradisional, minimarket, outlet, swalayan, gerobak fried NuggeBuzz, dan market online (e-mail, blog, dan web). Rencana pembimbingan berikutnya secara tatap muka pada awal bulan April 2010 sekaligus melakukan survei lapa-ngan ke sentra produksi di Pantai Kabupaten Tulang Bawang, Lampung Tengah (± 6 jam dari Kota Bandar Lampung) untuk dapat memberi masukan kepada tim PKM-K. Selain itu, kami juga akan mengikuti bazar di Lampung di mana tim PKM-K tersebut ikut memasarkan produknya. Berkat kesungguhan dari semua pihak khususnya dari tim mahasiswa, pembimbing, dan pimpinan UT (Pusat dan UPBJJ) yang ikut membantu memfasilitasi kegiatan ini maka program PKM-K sampai saat ini dapat berjalan dengan lancar. Namun demikian, rencana besar yang akan dilakukan dalam program PKM-K ini perlu dikawal dengan serius dan terprogram, karena kalau tidak akan gagal di tengah jalan. Secara keseluruhan kegiatan PKM adalah kegiatan bergengsi bagi mahasiswa yang mengandalkan kreativitas tinggi dan di situ dipertaruhkan citra nama perguruan tinggi. Demikian juga, kegiatan PKM-K ini mempu nyai nilai tambah, baik bagi mahasiswa mau pun UT sendiri. Bagi mahasiswa, pengala man menyusun proposal dan melaksanakan PKM-K merupakan kegiatan yang mengasah daya kreatif mereka sehingga tidak mustahil akan dapat meningkatkan prestasi belajar dan pendapatan bagi mereka. Bagi UT, ikutnya ma hasiswa dalam PKM-K yang bersifat nasional akan membuat citra UT di tingkat nasional lebih meningkat. Insya Allah…
Tahap pelaksanaan program ini antara lain: 1. Penelitian dan percobaan produk, meliputi uji coba pembuatan NuggeBuzz dilanjut kan dengan uji organoleptik dan uji kandungan produk (uji proksimat). 2. Analisis kelayakan usaha, meliputi perhitungan BEP, cash flow studi kelayakan bisnis, dan struktur organisasi kegiatan. 3. Perencanaan produksi, meliputi alat dan
No. 48/Tahun XVII/2010
• Kegiatan PKM : Proses Pembuatan nugget ikan gabus.
TIPS UNTUK MAHASISWA Lilik Aslichati Dosen pada FISIP-UT
TIPS Menghadapi UJIAN AKHIR SEMESTER di UT • Peta kognitif menjadi lebih jelas jika kita sering mengulang materi
Belajar mudah dengan hasil ujian bagus adalah dambaan semua pebelajar, termasuk mahasiswa Universitas Terbuka. Masalahnya, cara belajar yang tepat untuk perkuliahan jarak jauh seperti Universitas Terbuka, masih banyak yang belum tahu.
PENDIDIKAN JARAK JAUH DAN PENIDIKAN TATA MUKA
S
ecara garis besar, model pendidikan dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok besar, yaitu pendidikan tatap muka dan pendidikan jarak jauh. Pada pendidikan tatap muka, seluruh proses pembelajaran disampaikan secara tatap muka: dosen menyampaikan materi pembelajaran di depan kelas dan mahasiswa menyimak dan bertanya secara langsung. Dengan kata lain, dosen dan mahasiswa dapat berinteraksi secara langsung. Perkuliahan, atau proses pembelajaran, dilangsungkan pada waktu-waktu dan tempat yang sudah ditentukan. Pada pendidikan jarak jauh, dosen dan mahasiswa tidak berinteraksi secara langsung, melainkan melalui media. Bahan ajar atau materi perkuliahan disajikan dalam bentuk cetak atau buku dan non cetak (audio,video, CAI) yang interaktif. Artinya, interaksi antara dosen dan mahasiswa terjadi ketika mahasiswa mempelajari bahan ajar matakuliah yang diambilnya. Interaksi itu dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, tergantung kemauan dan kesempatan mahasiswa. Dengan demikian, mahasiswa yang mengambil pendidikan jarak jauh harus memiliki kemauan yang besar untuk belajar dan kemampuan yang tinggi untuk merancang strategi belajarnya. Belajar mandiri, itu lah kata yang sering kita dengar.
HAKEKAT BELAJAR Belajar, pada dasarnya adalah suatu proses memasukkan materi yang dipelajari ke dalam memori yang ada dalam otak kita. Proses ini dikenal sebagai proses kognitif, dan hasil yang diperoleh adalah peta kognitif (cognitive map). Peta kognitif inilah yang menentukan kuat tidaknya materi belajar itu tertancap ke dalam memori, dan mudah tidaknya materi tersebut dibuka kembali ketika dibutuhkan (untuk menjawab soal-soal ujian, misalnya). Makin jelas peta kognitif makin kuat materi yang dipelajari tertancap dalam memori dan makin mudah dikeluarkan. Pertanyaannya, bagaimana cara membuat peta kognitif yang jelas?
UPBJJ-UT setempat atau dapat djuga diunduh dari website UT (www.ut.ac. id). Perubahan materi antara BMP baru dengan BMP lama berkisar antara 50-70%, sehingga jika Anda belajar dari BMP lama, maka kemungkinan kesalahan menjawab soal ujian bisa sebesar itu. Jadi, miliki dan pelajari hanya BMP terbaru.
2. Pengembangan Soal UAS Ada beberapa informasi yang perlu Anda ketahui tentang pengembangan soal UAS, yaitu:
a. Bank Soal UT memiliki bank soal, yaitu kumpulan soal ujian yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Soal ujian akhir semester diambil dari bank soal. Untuk mengisi bank soal ini, dari setiap matakuliah dikembangkan 10 set soal parallel. Artinya, setiap set soal ujian yang dikembangkan mengukur kompetensi yang sama dan memiliki tingkat kesulitan yang sama.
b. Jumlah Soal Semua soal ujian itu diambil dari seluruh materi yang ada dalam BMP, mulai dari modul 1 sampai modul terakhir tanpa ada yang dilewati. Dengan kata lain, jangan hanya mempelajari materi-materi yang DIDUGA keluar. Jumlah soal dalam setiap set berkisar antara 40 – 50 butir, yaitu maksimal 40 butir untuk matakuliah yang materinya dominan hitungan, dan maksimal 50 butir untuk matakuliah yang materinya dominan uraian. Butir-butir soal itu dikembangkan dari tujuan instruksional khusus (TIK) yang ada dalam BMP. TIK ini ada pada bagian pendahuluan setiap modul. Tertulis di alinea akhir, tertulis kalimat :” Secara khusus, setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda mampu: 1) , 2) , 3) , dan seterusnya, itulah yang disebut TIK modul. Hitunglah jumlah TIK semua modul dalam BMP itu. Jika jumlah TIK mencapai 40 atau 50, maka dari materi yang terkait dengan TIK itu akan dikembangkan 10 butir soal parallel. Tetapi jika jumlah TIK kurang dari 40 atau 50, maka berarti ada TIK yang dipecah atau dikembangkan. TIK yang dipecah adalah TIK yang memiliki materi banyak dan merupakan materi inti dari matakuliah tersebut. Pelajari materi tersebut dengan baik, dan ingatlah bahwa dari materi itu akan dikembangkan soal sebanyak 10 butir.
3. Cara Belajar Membuat peta kognitif bukanlah pekerjaan sekali jadi atau selesai dalam waktu semalam, tetapi merupakan suatu proses panjang yang berlangsung terus-menerus dan diulang-ulang. Materi harus dimasukkan sedikit demi sedikit tapi konsisten dan diulang-ulang, makin sering diulang makin dalam materi tersebut masuk ke dalam memori, sehingga peta kognitif yang diperoleh akan semakin jelas. Jadi, belajar sama sekali tidak boleh dilakukan sekali baca, karena kalau ini dilakukan materi yang dipelajari tidak akan tergambar dalam peta kognitif. Karena peta kognitif tidak ada gambarnya atau gambarnya kabur, maka tidak ada atau kabur juga materi yang tersimpan. Akibatnya, semua materi yang dipelajari dapat dimengerti dan diingat dengan baik ketika kegiatan belajar berlangsung, tetapi lupa atau hanya ingat samar-samar ketika kegiatan belajar berhenti. Inilah cara belajar yang sia-sia.
Menghadapi soal ujian yang disusun dari bahan ujian seperti itu, maka cara belajar yang efektif adalah:
BERSIAP MENGIKUTI UAS DI UT
d.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mempersiapkan diri mengikuti ujian akhir semester di UT, yaitu: 1. Kepemilikan BMP Bahan ujian akhir semester di UT adalah buku materi pokok (BMP) matakuliah yang bersangkutan, yang berbentuk cetak dan non-cetak (kalau ada). Jadi, jika dalam kemasan BMP itu disertakan juga materi non cetak (kaset, CD), maka semuanya adalah bahan ujian yang harus dipelajari. BMP yang dijadikan bahan ujian adalah BMP terbaru, yang merupakan BMP yang sudah direvisi dan digunakan dalam perkuliahan. Informasi tentang BMP terbaru dapat dilihat dalam Katalog terbaru, yang dapat diperoleh di
a.
b.
c.
Pelajari secara bertahap modul demi modul, semampu Anda. Misal nya dalam kesempatan belajar pertama Anda hanya mampu belajar 1 modul. Segera setelah itu ringkaslah materi itu dengan rinci, terutama materi-materi yang relevan dengan TIK. Tulislah ringkasan ini di buku lain, atau komputer, jangan ditulis di pinggir-pinggir halaman BMP. Bawalah ringkasan itu kemana Anda pergi, dan bacalah ulang ringkasan itu setiap kali Anda punya waktu. Hal ini penting karena kegiatan meringkas itu sesungguhnya sama dengan memasukkan materi yang sudah dipelajari lebih dalam lagi ke dalam memori Anda. Lakukan hal yang sama untuk modul-modul selanjutnya. Hal ini perlu, karena BMP UT disusun dalam suatu rangkaian tingkatan kompetensi, sehingga ketika Anda mempelajari modul 2, maka Anda memasukkan materi modul 2 sekaligus memperkuat materi materi modul 1.
Dengan cara belajar seperti ini, Anda tidak perlu membawa-bawa BMP yang tebal, tidak perlu panic menjelang ujian, dan jika Anda lakukan dengan konsisten, Insya Allah kesuksesan lebih mudah Anda capai.
No. 48/Tahun XVII/2010
KOMUNIKA I 17
TIPS UNTUK MAHASISWA Asmara Iriani Tarigan Dosen pada FMIPA-UT
KIAT Memilih MATA KULIAH
H
eadline tulisan ini menggunakan kata kerja “memilih”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “memilih” mempunyai arti menentukan, mengambil, dan sebagainya. Bagi mahasiswa Universitas Terbuka (UT) untuk program pendidikan reguler perlu mengetahui ”Kiat Memilih Mata Kuliah” sebelum melakukan registrasi mata kuliah. Setiap program pendidikan reguler UT menawarkan semua mata kuliah yang menjadi beban studi seorang mahasiswa. UT dengan sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh memberikan kebebasan kepada mahasiswan ya untuk memilih mata kuliah yang akan diregistrasi setiap semester. Jumlah maksimal mata kuliah yang dapat diregistrasi pada satu semester sebanyak 10 mata kuliah, karena uji an akhir semester dilaksanakan selama 2 hari dan setiap hari tersedia 5 jam. Tulisan ini akan membantu Anda bagaimana memilih mata kuliah yang tepat. Mata kuliah yang tepat adalah mata kuliah yang sesuai dengan kebutuhan Anda untuk memperoleh kompetensi yang Anda inginkan. Dalam memilih mata kuliah, Anda perlu mengetahui karakteristik dari setiap mata kuliah. Pada katalog UT dapat diketahui salah satu karakteristik mata kuliah yaitu kode mata kuliah, dan SKS setiap mata kuliah. Dari kode suatu mata kuliah dapat diperoleh informasi tentang sandi program studi, jenjang pendidi kan, tahun ajaran, dan urutan mata kuliah. Sedangkan SKS setiap mata kuliah menunjukkan banyaknya materi yang ingin disampaikan ke pada mahasiswa. Selain itu, Anda dianjurkan untuk memilih mata kuliah dengan kode mulai dari tingkatan dan urutan terendah. Anda juga harus memperhitungkan jumlah SKS dari semua mata kuliah yang akan
diregistrasi, karena semakin banyak SKS mata kuliah yang akan diregistrasi maka semakin berat beban Anda pada satu semester. Untuk beberapa program studi pada program pendidikan reguler, mata kuliah yang ditawar kan mempunyai informasi tambahan. Informasi tersebut adalah hubungan keterkaitan materi antarmata kuliah atau hubungan prasyarat. Hubungan tersebut bisa hanya dengan satu mata kuliah atau dapat juga lebih dari satu mata kuliah. Sehingga apabila dilakukan pengurutan berdasarkan hubungan keterkaitan materi terhadap mata kuliah-mata kuliah yang ditawarkan, maka akan diperoleh suatu rangkaian mata kuliah yang menggambarkan hubungan prasyarat antarmata kuliah. Sebagai contoh, diambil beberapa mata kuliah yang ditawarkan oleh Program Studi Matema tika FMIPA. Mata kuliah tersebut adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
MATA4110 Kalkulus I MATA4111 Kalkulus II MATA4210 Kalkulus III MATA4322 Fungsi Kompleks MATA4323 Persamaan Diferensial Biasa MATA4213 Metode Numerik, dan MATA4332 Analisis Numerik
Mata kuliah yang mempunyai hubungan • Gambar 2 keterkaitan materi akan digambarkan dalam Materi suatu bahan ajar terkait dengan bahan ajar lainnya suatu rangkaian mata kuliah. Gambar hubungan keterkaitan materi dari ketujuh mata kuliah tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. Dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa mata kuliah yang mempunyai nomor urut 3 mempunyai hubungan keterkaitan materi dengan mata kuliah yang mempunyai nomor urut 1, 2, 4, dan 5. Mata kuliah yang mempunyai nomor urut 1 dan 2 adalah mata kuliah prasyarat bagi mata kuliah nomor urut 3, sehingga sebelum meregistrasi mata kuliah dengan nomor urut 3 sebaiknya Anda terlebih dahulu meregistrasi mata kuliah nomor urut 1 dan 2. Mata kuliah dengan nomor urut 4 dan 5 mempunyai mata kuliah prasyarat dengan nomor urut 3, sehingga sebelum meregistrasi mata kuliah dengan nomor urut 4 dan 5 sebaiknya Anda terlebih dahulu meregistrasi mata kuliah nomor urut 3. Penjelasan ini berlaku untuk mata kuliah lainnya. Strategi pemilihan mata kuliah tersebut sebaiknya dilakukan oleh setiap mahasiswa agar dapat memahami materi secara berurutan ataupun lebih terstruktur. Hal ini dapat memberikan dampak yang positif kepada mahasiswa pada saat mengikuti evaluasi hasil belajar (tutorial online, latihan mandiri, ujian akhir semester, dll) yang dilakukan program studi. Dengan meregistrasi mata kuliah secara berurutan diharapkan mahasiswa dapat lebih memahami materi, yang pada akhirnya berimplikasi terhadap kelulusan mahasiswa.
4
3 1
2 6
5
7
• Gambar 1. Contoh rangkaian mata kuliah yang mempunyai hubungan keterkaitan materi Contoh rangkaian mata kuliah yang mempunyai hubungan keterkaitan materi
18 I KOMUNIKA
No. 48/Tahun XVII/2010
Semua informasi yang terkait dengan mata kuliah sangat berguna bagi Anda sebelum membuat keputusan dalam memilih mata kuliah. Hal ini juga dapat menjadi bagian dari rencana studi Anda untuk menyelesaikan studinya karena lama belajar di UT bergantung pada kemampuan belajar masing-masing mahasiswa. Terutama untuk program studi yang banyak mempunyai mata kuliah yang mempunyai hubungan prasyarat. Anda disarankan untuk memilih mata kuliah sesuai dengan urutan materinya. Berkaitan dengan uraian di atas, maka hal penting yang terkait dengan headline tulisan ini adalah mahasiswa harus mengetahui karakkteristik masing-masing mata kuliah. Selain itu, Anda disarankan agar aktif berkonsultasi ke program studi masing-masing sebelum memilih mata kuliah (Agar proses belajar mahasiswa menjadi lebih maksimal). Hal ini sesuai dengan fungsi program studi sebagai fasilitator sekaligus akseletator bagi mahasiswa.
RAGAM Pepi Rospina Pertiwi Dosen pada FMIPA-UT
FILATELI Hobi yang MENGUNTUNGKAN Ketika kita melihat setumpukan surat yang di terima di perusahaan atau instansi tempat kita bekerja, pernahkah kita memperhatikan bahwa beberapa surat tersebut ditempeli perangko? Atau pernahkah Anda memiliki teman pena yang rajin berkirim surat melalui pos? Tentu Anda melihat perangko ditempel di sampulnya. Lalu pernahkah Anda berpikiran bahwa benda kecil di sudut kanan atas itu memiliki nilai? Dan pernahkah terbersit dalam pikiran Anda untuk mengumpulkannya? Bagi sebagian orang yang senang mengoleksi perangko, menyisihkan bahkan menghabis kan uang jajannya ketika sekolah hanya untuk berburu perangko favorit, merupakan hal yang lazim. Bahkan filatelis sejati rela menyiapkan budget untuk menyalurkan hobby ini, karena konon selain menyenangkan, hobby ini juga menguntungkan. Melalui tulisan ini, sedikit pengetahuan tentang filateli akan diungkap. Uraiannya berkisar tentang sejarah perangko, perkumpulan filatelis, filatelis tematik, jenisjenis benda filateli sampai dengan keuntungan menggeluti hobby filateli.
SEJARAH PERANGKO
S
ebelum abad ke-19, pengiriman surat antarwilayah masih dilakukan dengan berbagai cara. Ada yang dilakukan melalui merpati pos, diantar orang dengan menunggang kuda, atau hanya dengan berjalan kaki. Cara pembayarannya dilakukan di tempat tujuan, artinya biaya pengiriman dibebankan bukan pada pengirim, melainkan pada penerima surat. Hal ini tentu saja membuat repot, karena banyak di antara penerima surat tidak mau membayar biaya yang dibebankan. Alasanya, si penerima tidak menghendaki kedatangan surat tersebut, atau tidak bisa membayar karena tidak punya uang. Karena tidak ada uang pula akhirnya si penerima tidak dapat membaca isi surat yang ditujukan kepadanya, padahal mungkin beritanya sangat ditunggu-tunggu.
Ternyata pengiriman surat dengan menggunakan perangko ini dapat mengatasi masalah pembayaran biaya pengiriman. Cara ini juga disukai banyak orang, terutama setelah beredar banyak jenis dan gambar perangko yang unik dan cantik untuk dikoleksi. Hobby pengoleksian perangko ini dinamakan dengan filateli, bahasa Yunani yang secara harfiah berarti ”kecintaan terhadap barang bebas pajak”. Nah, kolektor perangkonya disebut filatelis.
PERKUMPULAN FILATELIS Perkumpulan filatelis sangat berguna bagi orang-orang yang ingin bergabung dalam grup filatelis. Di kelompok ini, para filatelis bisa saling bertukar perangko sesuai tema yang diinginkan. Jadi seorang filatelis sebai knya ”jangan” membuang perangko yang tidak disukainya. Mana tahu tiba-tiba ada orang yang minta koleksi yang Anda punya, dan dia bersedia menukarnya dengan perangko yang sesuai dengan tema yang Anda kumpulkan. Di Indonesia, ada beberapa perkumpulan filatelis. Ada yang merupakan kelompok kecil, seperti di sekolah-sekolah, namun ada juga wadah besar yang melingkupi para filatelis senegara bahkan sedunia. Di Indonesia sendiri, wadah filatelis yang cukup besar ada beberapa. Sebagai contoh, Perkumpulan Filatelis Remaja Bandung atau disingkat PPRB, merupakan perkumpulan filatelis yang pernah jaya pada masanya. Pada tahun 1996 PPRB menjadi panitia penyelenggaraan pameran filateli sedunia (world philately exhibition) yang digawangi oleh PT Pos Indonesia. Contoh organisasi lain yang sampai seka
rang masih eksis adalah Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI). Sebenarnya PFI ini terbentuk sejak zaman penjajahan Belanda pada tanggal 22 Maret 1922, dengan nama pertama yaitu Vereniging van Postzegelverzamelaar in Nederlands Indie. Sampai saat ini PFI masih sering melaku kan berbagai even terutama pameran perang ko dan benda-benda pos lainnya. Bahkan di beberapa wilayah, PFI ini memiliki banyak ca bang yang juga sarat akan berbagai kegiatan. Kegemaran mengumpulkan filateli ini ternyata juga mendapat perhatian dari beberapa lembaga sekolah. Sebut saja salah satunya, yaitu Sekolah Menengah Atas Al Izhar, yang memiliki perkumpulan siswa pecinta perangko. Selain dilakukan pembinaan dari kakak-kakak pecinta filateli, SMA ini juga sering mengadakan lomba pameran perangko, dan tentu saja memberikan motivasi bagi pada siswanya. Dewasa ini ada wacana untuk membentuk Sekolah Filateli Indonesia, yang dimaksudkan untuk investasi jangka pan jang. Wacana ini mengacu pada keberhasilan Amerika Serikat dalam mendidik siswanya di sekolah filateli, yang proses pembelajarannya dilakukan melalui internet. Namun demikian, di Indonesia realisasinya belum terwujud.
FILATELIS TEMATIK Perangko biasanya diterbitkan karena ada maksud tertentu. Di Indonesia, bahkan mungkin di setiap negara, perangko bertema kepala negara sangat umum dan sering diterbitkan. Bisa jadi ini dimaksudkan untuk menunjukkan siapa presiden yang memimpin di suatu bangsa pada tahun yang tertera di sudut perangko. Mantan Presiden Soekarno, Soeharto dan Gusdur-Mega pernah menjadi tokoh yang tertera dalam perangko pada masa pemerintahannya.
Kondisi tersebut ternyata merugikan kantor pos karena biaya akhirnya ditanggung oleh lembaga ini. Adalah Sir Rowland Hill, pada tahun 18-an menjadi orang pertama yang mencetuskan ide adanya biaya pos yang dibebankan pada pengirim. Mulai saat itu muncullah apa yang dinamakan perangko. Perangko pertama yang dicetak untuk kalangan masyarakat umum di dunia ini adalah one-black penny. Dinamakan demikian karena nominalnya memang hanya 1 penny, dan berwarna hitam. Gambarnya adalah Ratu Victoria, ibu negara Britania Raya – Inggris. • Perangko berseri tentang cerita rakyat daerah di Indonesia.
No. 48/Tahun XVII/2010
KOMUNIKA I 19
RAGAM
• Satu set perangko bergambar rangkaian gerbong kereta api yang terdiri dari 10 keping perangko
pu-kupu, anjing, atau kucing. Ada pula yang hanya mengoleksi perangko yang mengandung unsur air. Semakin spesifik tema yang disukai, semakin sulit pula mencari koleksinya. Dan tentu, semakin mahal pula ’nilai’nya.
JENIS - JENIS BENDA FILATELI • Sampul Hari Pertama yang diterbitkan dalam rangka peresmian pameran perangko sedunia bulan Maret 1996
Tema lain yang sering diterbitkan adalah ciri khas bangsa, misalnya perangko bergambar bunga, tarian, baju daerah, kerajinan, bahkan makanan tradisional. Ada pula tema yang menunjukkan kejadian, antara lain adanya perhelatan olah raga antarbangsa, dicetuskannya hari bersejarah, hari anak, atau didirikannya bangunan penting. Tema tentang himbauan sering juga diterbitkan, misalnya tentang do nor darah, penyelamatan bumi dan binatang langka atau pencegahan HIV Aids. Bahkan ada juga perangko yang bertema sebuah cerita. Tengoklah perangko cantik yang berupa cerita bersambung di setiap kepingannya. Dalam satu deret perangko yang berisi lima keping memanjang ke arah kanan, tergambar sebuah cerita mengenai Malin Kun dang misalnya. Hal yang unik dari perangko berderet ini adalah bagaimana caranya agar kepingan perangko yang dimiliki merupakan satu kesatuan utuh yang tidak boleh tercecer salah satunya, sehingga tidak ada kepingan cerita yang terlepas. Hal yang unik lagi, sekarang perangko tidak harus berbentuk segi empat. Tahun 2006 di Indonesia terbit perangko berbentuk lingkaran, dengan gambar orang bermain bola. Beberapa waktu lalu di kantor pos besar Bandung sempat juga dipajang mesin perangko stiker. Dari mesin ini akan keluar perangko dengan nominal sesuai dengan uang yang dimasuk kan pada box uang yang menyerupai box pada telepon koin. Perangko tersebut ditempelkan dengan cara membuka lapisan perekat, seperti kita merekatkan stiker pada kertas. Begitu beragamnya tema, banyak filatelis yang akhirnya hanya mengoleksi berdasarkan tema tertentu. Inilah yang disebut filatelis tematik. Ada filatelis yang hanya berminat pada perangko bertema alat transportasi, binatang mamalia, serangga, atau lebih khusus lagi, ku-
20 I KOMUNIKA
Benda filateli ternyata bukan hanya perangko. Perangko hanya sebagian kecil benda filateli yang banyak dikumpulkan orang karena jum lah dan ragamnya yang sangat banyak. Menurut PT Pos Indonesia, benda-benda lain yang juga sering dikoleksi oleh para filatelis antara lain:
1. Sampul Hari Pertama (SHP). Sampul ini diterbitkan oleh PT Pos Indonesia bersamaan dengan terbitnya perangko istimewa baru. Pada bagian depan sampul diberi teraan “Hari Terbit Pertama”, disertai gambar atau lukisan dan keterangan tentang gambar tersebut. 2. Karnet, berupa kertas tebal yang berben- tuk lipatan yang di bagian dalamnya ditempeli perangko terbitan baru yang telah dibubuhi cap Hari Terbit Pertama, Unit lu arnya memuat tulisan, gambar yang sesuai dengan perangko tersebut. 3. Buku Perangko (Booklet), adalah buku kecil yang lembaran dalamnya memuat beberapa perangko. 4. Sampul Peringatan, adalah sampul khusus yang dibuat untuk memperingati suatu peristiwa yang dianggap penting. 5. Prisma (Perangko Identitas Milik Anda). Di Indonesia Prisma ini mulai diperkenalkan pada tahun 1999. Perangko ini memiliki perangko asli dan ditambah dengan kolom yang dapat diisi dengan foto, gambar, logo sesuai keinginan pemesan. Sekian banyak benda filateli, yang penting bagi filatelis adalah keunikan dan kebersihan nya. Keunikan benda filatelis dapat dilihat dari adanya teraan tentang designer, tanda air, cap yang terang sehingga terlihat tanggal dan kota pengecapan, serta simbol-simbol unik berwarna-warni di luar perangko. Adapun kebersihan benda filatelis tentu saja menjadi hal penting yang menunjukkan nilai perangko seandainya suatu saat akan dijual di pelelangan perangko.
satu manfaat dari segi ekonomi adalah dapat menghasilkan uang. Secara lebih rinci, manfaat filateli yang dapat diraih antara lain: Manfaat psikologis. Secara psikologis, hobby ini dapat menumbuhkan sikap tekun, hatihati, teliti dan tanggung jawab. Sikap ini terbangun karena filatelis ingin koleksinya selalu dalam keadaan bersih dan rapi. Kebersihan benda filatelis sangat berarti ketika kita akan melakukan transaksi tukar-menukar dengan benda filatelis favorit kita yang dimiliki orang lain. Tukar-menukar benda filatelis juga dapat memupuk rasa jujur dan saling pengertian. Manfaat edukatif. Disadari atau tidak, hobby ini akan menumbuhkan pengetahuan yang luas. Perangko-perangko atau sampul surat yang diterbitkan oleh berbagai negara umumnya menyajikan gambar yang berkaitan dengan sejarah, kebudayaan, kenegaraan, alat transportasi, flora dan fauna, olah raga, lingkungan, peristiwa penting dan sebagainya. Kegiatan ini juga sangat positif untuk membina siswa dan anak-anak agar terhindar dari pengaruh buruk dan kenakalan remaja. Dalam skala internasional, hubungan dengan orang-orang dari negara lain juga dapat meningkatkan kemampuan kita dalam berbahasa asing. Manfaat sosial.Tukar-menukar perangko atau bergabung dalam perkumpulan filatelis dapat menciptakan jalinan persaudaraan yang baik antaranggotanya. Selain itu para filatelis dapat belajar berorganisasi, misalnya menjadi pengurus kelompok atau berpartisipasi aktif
MANFAAT MENEKUNI FILATELI Seperti tujuan penulisan artikel ini, kegiatan filateli mengandung berbagai manfaat. Salah
No. 48/Tahun XVII/2010
• One black penny, perangko pertama yang boleh dimiliki masyarakat
RAGAM
TIPS Menyulap HOBI menjadi USAHA yang
MENGUNTUNGKAN (dikutip dari www.bisnisukm.com)
B • “Hari terbit pertama” Edisi Pemilihan Umum 2009
dalam keanggotaan. Di samping itu tentu saja dapat memperoleh banyak teman. Even-even pameran atau pelelangan perangko dapat mempertemukan para filatelis dari berbagai kalangan dan berbagai kelompok usia. Manfaat ekonomi. Bagi beberapa filatelis, mengoleksi benda filateli bukan hanya sekedar kegemaran, tetapi juga dapat menghasilkan uang. Pada saat diadakan pameran perangko atau lelang, biasanya banyak kolektor berburu perangko unik sesuai tema yang dianutnya. Mereka tidak segan ’menebus’ benda filateli dengan jumlah uang yang berlipat, padahal harga awalnya relatif murah. Filatelis biasanya mengetahui akan diterbitkannya perangko atau sampul hari pertama dengan jumlah terbatas. Filatelis yang bergerak cepat terkadang bertindak sebagai pialang, yang berusaha untuk memiliki benda-benda tersebut lebih awal, dan mereka berani memasang harga tinggi ketika filatelis lain yang ’kehabisan stok’ ingin memilikinya. Pada kasus lain, seorang teman bahkan pernah bercerita, dia diwarisi dua album perangko jaman penjajahan Belanda dan Jepang, yang hasil lelangnya dapat membangun sebuah rumah. Ternyata perangko dan kawan-kawannya dapat dijadikan benda investasi juga. Dari sekian banyak manfaat menjadi filatelis, terlihat bahwa filateli merupakan hobby yang positif. Filateli dapat menyalurkan kesenangan, aspirasi, bahkan memperoleh nilai tambah ekonomi, walaupun bukan hal utama. Bagaimana, mungkin Anda berminat untuk memulai hobby ini? Memulai mengoleksi adalah langkah pertama, dan bergabung dengan wadah yang tepat tentu akan lebih memudah kan Anda. Pihak Pos di setiap loket filateli pun, pasti akan siap selalu membantu kita memulai hobi mengoleksi perangko ini. Selamat mencoba!!
REFERENSI Anonim. 2008. History of Philately. http:// pernaxpernix.blogspot.com/2008/03/ history-of-philately-sejarah-perangko. html Anonim. 2009. Sejarah Perangko. http:// roemah.wordpress.com/2009/05/01/ sejarah- prangko. Efri Yaldi. 2009. Apa aja sih Manfaat Filateli.
http://aku-cinta-filateli.blogspot.com/ 2009/06/ apa-aja-sih-manfaat-filateli. html PT Pos Indonesia. Tanpa tahun. Filateli. ttp:// www.posindonesia.co.id/ubisnis.php? Richard Susilo. 2002. Hobi Filateli di Hati Semua Orang. http://indonesianews- online. com/ kompas/ Richard Susilo. 2001. Sekolah Filateli Indone sia, Investasi Jangka Panjang. Suara Pembaruan Daily. http://wirdah.tri pod.com/berita/sekolah.html
anyak pengusaha muda yang sukses dengan mengawali usahanya dari sekedar hobi. Ada yang hobi mengumpulkan barang-barang antik, dan kemudian menjadi pengusaha barang antik. Ada juga yang senang memelihara ikan, kemudian menjadi pengusaha ikan hias. Hobi memang mudah dilaksanakan. Bahkan kata yang tepat, hobi sulit untuk ditinggalkan. Usaha-usaha yang diawali dari hobi umumnya berubah menjadi kesuksesan. Ini karena mereka mencintai pekerjaannya dan bersemangat untuk terus belajar menyempurnakan kemampuannya. Berikut ini ciri-ciri hobi yang dapat dijadikan usaha. Jika ciri-ciri ini ada pada diri anda, maka bersiaplah untuk menjadi pengusaha sukses.
1. ISTIQOMAH / TERUS - MENERUS Apakah anda memiliki hobi yang tetap menyenangkan walaupun dilaksanakan secara berulang-ulang dan terus menerus? Jika ya, anda telah memiliki satu point untuk menjadikan hobi sebagai usaha. Namun jika anda merasa cepat bosan bila melaksanakan hobi secara terus menerus, maka itu berarti dua indikasi. Yang pertama, itu bukan hobi anda. Yang kedua, anda memang belum bisa menjadikan hobi tersebut sebagai usaha. Kenapa ciri ini harus ada pada usaha kita? Karena untuk menjadikan hobi sebagai usaha anda dituntut untuk mengerjakannya berulang-ulang dan terus menerus. Boleh jadi anda memiliki pelanggan yang berbeda-beda setiap harinya, na mun permintaan mereka biasanya hampir sama satu dengan lainnya. Maka kunci per tama menjadikan hobi sebagai usaha adalah sanggup istiqomah atau terus menerus. 2. BERHARGALAH? Beberapa hobi mungkin memiliki nilai jual tinggi, namun sebagian yang lain sama sekali tak dibutuhkan oleh pasar. Untuk menilainya, anda harus melakukan penelitian pasar terlebih dahulu. Apakah ada yang berminat dengan hobi anda atau justru malah sebaliknya hobi anda tak memiliki peminat sama sekali. Jika ini yang terjadi, sebaiknya tidak dipaksakan daripada hasilnya nihil nantinya. Walau begitu, jika anda memiliki kecintaan yang besar terhadap hobi anda dan kemampuan marketing anda bagus, hobi tersebut masih berpeluang dalam memperoleh keuntungan. Mc Donald dulu harus menanggung malu karena ditertawakan orang karena menjual donat yang berhias bahkan ada yang tak memiliki lobang. Tapi sekarang, retailnya sudah menyebar hampir ke seluruh dunia. 3. MAMPU MEMOTIVASI Apakah hobi anda masih mampu memotivasi anda untuk terus menekuninya hingga 10 – 15 tahun mendatang? Hobi yang menarik biasanya memang bisa memotivasi pelaku nya bukan hanya 10-15 tahun tapi seumur hidupnya. Jika anda memiliki hobi seperti ini, satu point lagi anda dapatkan. 4. TETAP MENARIK Usaha yang akan anda laksanakan haruslah tetap menarik walau telah berlangsung puluhan tahun. Jika anda mulai kehilangan ketertarikan pada hobi anda, maka itu adalah awal dari kebangkrutan bisnis anda. Maka cobalah lihat kembali apakah hobi anda begitu menariknya hingga anda takkan kehilangan kecintaan padanya meski telah ditekuni puluhan tahun. Satu point lagi berhak anda miliki jika hobi tersebut mampu membuat anda tertarik puluhan tahun Bila anda mendapatkan keempat hal di atas pada hobi anda, maka kenapa menunggu lebih lama lagi. Segera matangkan konsep dan mulailah menyulapnya menjadi usaha anda !!
Semoga sukses !!
No. 48/Tahun XVII/2010
KOMUNIKA I 21
RAGAM Sitta Alief Farihati Dosen pada FMIPA-UT
RAHASIA Matematika
A
da diskusi menarik yang terpapar di salah satu milis komunitas pakar Matematika di Indonesia[1]. Materi diskusi tersebut seperti yang menjadi headline tulisan ini adalah tentang definisi Matematika. Seorang pakar Matematika Unhalu[2], men coba membuka diskusi dengan menceritakan sebuah pengalaman ketika mengajar guruguru yang sedang mengambil S2 Pendidikan Matematika di Unhalu Kendari. Pertanyaan nya sederhana saja, yaitu (1) Apa Biologi, (2) Apa Fisika, dan (3) Apa Matematika. Saat pertanyaan tersebut dilontarkan ke guru-guru, mereka bisa menjawab pertanyaan nomor (1) dan (2), namun untuk nomor (3) mereka tidak bisa menjawab padahal matematika adalah ilmu yang mereka ajarkan selama ini. Pertanyaan sederhana yang dilontarkan oleh pakar dari Unhalu tersebut menjadikan diskusi menjadi menarik dan “gayeng”. Istilah ini saya pakai karena ternyata para pakar Matematika se Indonesia yang turut dalam komunitas ini memberikan definisi yang beragam. Ada salah satu pakar[3] yang menyatakan bahwa belum ada definisi yang memuaskan untuk matematika, karena matematika sangat luas aspek pembicaraannya. Oleh sebab itu definisi matematika tergantung pada siapa yang ditanya. Berikut beberapa definisi yang diungkapkan oleh beliau : 1. Menurut Fredrich Gauss, matematika adalah “king of science”. 2. Tobias Dantzig memandang matematika sebagai “the language of science” 3. Hans Freudenthal berpendapat “mathematics as human activity” 4. Soehakso melihat “matematika itu cantik” 5. Edward Kasner mendefinisikan matematika sebagai “the science that uses simple terminologies to describe or explain com plex idea” 6. Poincare berkesimpulan bahwa “mathematics did not focus on objects but on the relationship between them” 7. Sebagian anak SD memandang “matematika pelajaran susah dan menakutkan” 8. Sebagian guru berpendapat “matematika susah diajarkan” 9. Sebagian dosen merasakan “mahasiswa tidak siap belajar matematika di PT” Tiga definisi terakhir tersebut mungkin iro nis, tetapi ada baiknya kita cermati kembali keadaan yang sebenarnya. Matematika sudah kita pelajari sedari bayi. Tentu kita masih ingat ketika orangtua kita mengajarkan lagu Aku Sayang Semuanya. Petikan lagu tersebut
22 I KOMUNIKA
berbunyi : “satu-satu aku sayang ibu, duadua aku sayang ayah ….” dan seterusnya. Hal sederhana dalam matematika yang sudah kita pelajari saat masih bayi. Beranjak ke masa kanak-kanak, semakin banyak materi dalam matematika yang kita temui dan kita lakukan dalam keseharian kita. Dalam permainan, dalam praktek jual beli, matematika selalu menyertai kita. Jika kita melihat tubuh kita sendiri, tentu muncul pertanyaan mengapa kaki kita dua, mengapa tangan kita dua, mengapa jari-jari tangan kita sepuluh dan sebagainya. Tentu kita bisa bertanya mengapa kita bisa menghi tung jari-jari tangan kita karena kita mengenal angka-angka tersebut. Lebih tepatnya, kita bisa berhitung. Kemampuan dasar kita dalam matematika adalah berhitung, oleh sebab itu dahulu kita mengenal matematika sebagai pelajaran Ilmu Berhitung. Berhitung merupakan kemampuan dasar kita. Matematika merupakan ilmu dasar se mua ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu se tiap orang tentu bisa matematika. Agar ilmu matematika kita meningkat dari bisa menghitung menjadi memahami konsep matematika maka matematika dijadikan pelajaran wajib di setiap jenjang pendidikan. Dari tingkat SD, SMP, SMA, sampai Perguruan Tinggi di bidang ilmu apapun saat semester awal. Ada salah satu bahasan yang menarik dari diskusi terse but, yang semakin melebar mengarah ke
• Matematika = Berhitung?
No. 48/Tahun XVII/2010
sistem pendidikan kita. Materi diskusi tersebut adalah tentang “Mengapa Matematika wajib dipelajari oleh semua orang?” Salah satu pak ar Pendidikan Matematika[4] dari Univ. Sanata Dharma yang menjawab pertanyaan tersebut. Berikut kutipan jawaban beliau : “Menurut saya, matematika merupakan disiplin yang sukar untuk dikuasai bagi siswa-siswa mulai dari SD/MI sampai SMA/MA. Matematika merupakan pelajaran yang sulit untuk dicerna atau dipahami. Sukar dikuasai atau sulit dicerna atau dipahami bukan berarti tidak dapat dikuasai atau dipahami atau ditaklukkan. Untuk dapat memahami atau mencerna atau menaklukkannya diperlukan (1) kemauan, (2) kerja keras, (3) ketekunan, (4) sikap pantang atau tidak mudah menyerah, dan tidak kalah pentingnya adalah (5) mencintainya (ini kenangan untuk Bapak Prof. Soehakso almarhum). Tidak semua siswa atau mahasiswa yang belajar matematika akan menjadi matematikawan atau pendidik matematika. Memberi pelajaran matematika pada siswa bukan untuk tujuan agar mereka semua kelak menjadi matematikawan tetapi agar mereka melek matematika. Cara berpikir matematis dapat membantu mereka mengatasi berbagai masalah yang kelak akan dihadapi dalam kehidupannya, dapat mengkomunikasikan idenya secara runtut dan logis (bukan dengan mata melotot/mendelik, atau suara keras sep erti membentak atau dengan urat leher yang tegang), mempersiapkan mereka menjadi in
RAGAM san yang demokratis (dalam arti bukan hanya sekedar suara terbanyak, tetapi menjatuhkan pilihan dan membuat kesimpulan berdasar nalar yang dituntun oleh logika dan karakter yang baik)”. Dari jawaban di atas, kita sadari bahwa sebenarnya matematika itu yang wajib bukan bagaimana kita mendapatkan nilai matematika 10 (sepuluh) setiap menjalani ujian matematika, namun bagaimana kita bisa memahami matematika sebagai ilmu logik yang menjelaskan kejadian keseharian kita secara runtut dan reasonable. Oleh sebab itu, mari kita ulang lagi awal mula adanya matematika, bahasa kerennya “Mathematics Reasoning”. Keberadaan Matematika berawal dari kejadian-kejadian di alam sekitar kita yang dapat dimatematiskan. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh pakar[5] dari ITS dalam diskusi tersebut : “seorang anak sebelum kenal MATEMATIKA, mereka sudah mengenal alam ini baik melalui mainannya yang alami maupun apa saja yang dia lihat. Semua yang dialaminya tersebut membangun setumpukan fakta dan data dalam dirinya sebagai KNOWLEDGE. Dimana notabene, fakta dan data itu adalah SUNATULLAH, dan SUNATULLAH itu adalah takdir. Jadi mengajari MATEMATIKA melalui data driven itu adalah mengajari membaca matematika alam. Jadi jika seseorang berani memanipulasi data, berarti yang bersangkutan melawan takdir. Sehingga memanipulasi pengajaran MATEMATIKA yang menjauh dari data driven, berarti menyalahi proses belajar sesuai takdir. Hal itu membuat pemikiran anak bertentangan atau kurang sesuai dengan apa saja yang dia alami keseharian.” Bertolak dari pemikiran pakar dari ITS tersebut, ada baiknya kita mencoba kembali ke alam. Pada dasarnya kita adalah bagian dari alam, sehingga akan terasa lebih mudah memahami matematika dari alam. Matematika alam dapat lebih mudah dipahami oleh siswa dan lebih mudah diajarkan oleh guru. Namun matematika alam membutuhkan waktu lebih lama untuk diajarkan. Hal ini disebabkan guru harus mengajarkan konsep-konsep dasar matematika di alam dan siswa diajak untuk ikut berinteraksi di alam. Berinteraksi dalam artian ikut mengamati dan mengkonstruksi bentuk benda-benda alam menjadi bentuk matematis sederhana. Metode pembelajaran matematika ini mungkin akan lebih disukai siswa karena siswa dapat bermain dan bergerak aktif. Konsep matematika alam bisa menjadi kendala bagi guru. Hal ini disebabkan beban materi dalam pelajaran Matematika di Indonesia terlalu banyak. Padahal guru dituntut untuk men gajarkan seluruh materi tersebut dalam waktu tertentu, yang notabene kurang waktunya. Hal ini menyebabkan guru tidak harus peduli pada paham tidaknya siswa. Ketidakpahaman siswa dapat mengakibatkan nilai pelajarannya kurang. Agar nilai siswa tidak jelek, maka siswa diberikan contoh-contoh soal yang sesuai dengan materi ujian. Dengan contoh-contoh soal tersebut, siswa dituntut untuk bisa menyelesaikan secara cepat dan benar. Agar cepat dan benar, guru memberikan tips dan kiat cepat penyelesaian soal matematika. Tips-tips tersebut akhirnya mengaburkan konsep matematika yang sesungguhnya. Sehingga siswa hanya mendapatkan nilai yang “hebat” namun tak ada isinya. Masalah pembelajaran matematika perlu diungkap dan dikaji kembali akar permasalahannya. Jika beban materi pelajaran matematika yang terlalu banyak merupakan salah satu penyebab nya, maka alangkah baiknya jika dikaji kembali seberapa banyakkah materi yang perlu diajar kan di tingkat SD, SMP dan SMA. Dari pembahasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa : 1. Matematika adalah ilmu dasar dari semua ilmu pengetahuan 2. Matematika alam merupakan salah satu metode pembelajaran matematika 3. Perlunya kajian ulang tentang beban materi pembelajaran matematika di setiap jenjang pendidikan
REFERENSI :
[email protected] Edi Cahyono,
[email protected] Sutarto Hadi,
[email protected] Y. Marpaung,
[email protected] Nur Iriawan,
[email protected]
WORKSHOP PENGOLAHAN DATA TRACER STUDY 13-14 APRIL 2010 Penelitian tracer study UT adalah penelusuran alumni UT yang dilakukan untuk mengidentifikasi beberapa karakteristik lulusan UT. Tracer study harus dilakukan oleh UT, karena telah meluluskan lebih dari 600.000 lulusan Workshop pengolahan data kali ini adalah untuk menganalisis data penelitian tracer study tahun 2009, terutama untuk pengisian borang akreditasi program studi. Kegiatan workshop yang bertempat di aula FMIPA dibuka oleh ketua LPPM (Drs. Agus Joko Purwanto, M.Si.), yang menjelaskan bahwa tracer study merupakan instrumen untuk memperoleh nilai akreditasi yang baik, sekaligus merupakan masukan yang bagus untuk pimpinan dalam penelusuran alumni untuk meng oreksi kebijakan UT. Informasi yang didapatkan dari tracer study dapat dipublikasikan terutama penekanan pada kualitas alumni Ut tidak berbeda dengan alumni PT tatap muka. Hasil laporan trac er study diharapkan bisa tajam, se hingga pengerjaan laporan harus dilakukan bersama di tingkat program studi. Hasil penelitian harus bisa digunakan untuk mengambil kebijakan. Setelah dibuka oleh ketua LPPM, kegiatan workshop dilanjutkan dengan sambutan oleh Kepala Pusat Penelitian (Dra. Endang Nugraheni, M.Ed., M.Si.) dengan membahas poin-poin berikut. • Progress check tracer study 2009 • Penyamaan persepsi tentang komponen isian borang dan evaluasi diri yang terkait dengan tracer study • Data kuantitatif hasil tracer study • Diskusi tentang mekanisme penyajian data • Pembagian data per program studi • Pengolahan data per program studi (Ernik Yuliana)
No. 48/Tahun XVII/2010
KOMUNIKA I 23
IPTEK
TEKNIK Mengendalikan Serangga Hama Gudang
Diarsi Eka Yani Dosen pada FMIPA-UT
1. Serangga terbang secara aktif karena tertarik oleh aroma makanan dari bahan baku. Serangga ini dapat dicegah dengan cara melakukan fogging gudang dan lingkungannya secara berkala, 2. Terbawa oleh orang, alat, dan kendaraan yang masuk ke dalam gudang. Hal ini dapat diatasi dengan melakukan spraying, yaitu menggunakan senyawa desinfektan dan insektisida terhadap kendaraan pengangkut 3. Terbawa bersama dengan bahan baku yang masuk ke gudang. Oleh karena itu dibutuhkan peran aktif bagian quality control untuk menolak bahan baku yang sudah terkontaminasi oleh serangga hama gudang.
PERPUTARAN STOK YANG CEPAT DAN JUMLAH STOK BAHAN BAKU YANG TIDAK BERLEBIHAN • Serangga adalah hama yang sering dijumpai digudang penyimpanan
P
engelolaan serangga hama gudang adalah suatu rangkaian kegiatan yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi guna mengendalikan serangga hama gudang sehingga kerusakan yang ditimbulkan dapat ditekan seminimal mungkin, tanpa menimbulkan dampak negatif yang berupa pengaruh residual bagi manusia, unggas, ikan, dan lingkungan. Jenis serangga yang biasanya menyerang bahan baku yang tersimpan di gudang adalah Tribolium spp dan Sytophilus oryza. Serangga ini dapat menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas bahan baku yang ada. Untuk itu, populasi serangga hama gudang perlu dikelola secara tepat, terpadu, dan terus menerus. Dengan pengelolaan yang baik diharapkan dapat meminimalkan kerugian yang mencakup sosial, ekonomi, dan lingkungan. Pada artikel dibahas pengertian dan teknik dalam pengelolaan serangga hama gudang. Beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk menekan peningkatan populasi serangga hama gudang, antara lain: 1. Sanitasi gudang dan lingkungan, lokalisasi tempat penyimpanan bahan baku, 2. Mencegah masuknya serangga dari luar, 3. Melakukan perputaran stock yang cepat serta jumlah bahan baku yang tidak berlebihan, 4. Pengendalian serangga hama gudang secara kimiawi, dan
24 I KOMUNIKA
5. Pengendalian serangga hama gudang secara nonkimiawi.
SANITASI GUDANG DAN LINGKUNGAN Sanitasi gudang dan lingkungan harus selalu diupayakan dan dijaga dengan baik. Sanitasi gudang dan lingkungan bertujuan untuk: (1) meniadakan ketersediaan makanan bagi serangga, karena ceceran bahan baku yang bertebaran di lantai gudang merupakan makanan bagi serangga, dan sekaligus akan mengundang serangga baru dari luar, (2) menghilangkan tempat persembunyian dan tempat bertahan sementara dalam siklus hidup serangga. Tindakan yang perlu dilakukan adalah perawatan bangunan secara rutin, misalnya penutupan dinding yang retak, penggantian ubin yang rusak, penggunaan ventilasi yang sesuai dengan persyaratan.
LOKALISASI TEMPAT PENYIMPANAN BAHAN BAKU Lokalisasi tempat penyimpanan bahan baku berarti pengelompokan beberapa jenis bahan baku dalam suatu lokasi tertentu. Langkah ini bertujuan untuk: 1. Menghindarkan penyebaran serangan se cara meluas terhadap semua jenis bahan baku yang disimpan di dalam gudang, 2. Memudahkan dalam pengawasan dan pengendalian serangga hama gudang. MENCEGAH MASUKNYA SERANGGA BARU DARI LUAR Serangga hama gudang masuk ke dalam gudang dengan cara sebagai berikut:
No. 48/Tahun XVII/2010
Langkah ini diambil untuk mengantisipasi adanya waktu simpan yang panjang, karena semakin panjang waktu simpan, maka makin besar kemungkinan timbulnya ledakan serangan hama gudang.
PENGENDALIAN SERANGAN HAMA GUDANG SECARA KIMIAWI Teknik aplikasi dalam pengendalian serangga hama gudang secara kimiawi dikenal dengan beberapa cara, antara lain (1) fumigasi, (b) fogging, dan (c) spraying. Dalam praktik di lapangan ketiga cara tersebut bisa diterapkan secara terpadu dan saling melengkapi. 1. Fumigasi Fumigasi adalah suatu teknik pengendalian serangga hama gudang dengan cara memberikan zat fumigan, yang secara bertahap akan melepaskan gas racun phospin (PH3) ke dalam ruangan yang ditutup. Keunggulan teknik fumigasi adalah gas racun mampu melakukan penetrasi jauh ke dalam bahan baku yang dikemas, dan membunuh serangga pada semua stadia (telur, larva, pupa, dewasa). Selain itu fumigasi tidak meninggalkan residu racun. Pada saat ruangan atau plastik dibuka, maka pengaruh racun sedikit demi sedikit akan hilang. Menurut Sastroutomo (1992), fumigan biasanya mempunyai berat molekul yang kecil, mudah menguap, dan dapat berubah menjadi gas pada suhu di atas 400F. Hampir semua senyawa ini mampu menembus jaringan kulit serangga dan juga bahan-bahan lainnya. Fumigasi digunakan untuk membas mi serangga-serangga dalam bentuk telur, larva, atau dewasa serta beberapa jenis mikroba di dalam gedung, gudang, tanah, rumah kaca,kotak, peti makanan, dan sebagainya.
IPTEK Konsentrasi racun yang efektif untuk membunuh serangga hama tergantung pada dosis yang dipakai, kerapatan penutup ruangan, dan laman ya penutupan ruangan. Fumigan yang ser ing dipakai untuk memberantas serangga hama gudang ada 2 (dua) jenis yaitu Aluminium phosphide 57% (AIP), dan Magnesium phosphide 66% (Mg3PH2). Fumigan tersebut ada yang berbetuk padatan atau tablet, serta ada yang berbentuk serbuk. Menurut Oka (1998), fumigan yang digunakan untuk mengendalikan serangga hama gudang, dan tikus, di antaranya adalah Metil bromida, Etilin dibromida, Karbon disulfida, Fosfin, dan Naftalin. 2. Fogging Fogging adalah teknik pengendalian serangga hama gudang yang aktif/terbang menggunakan asap insektisida ke dalam ruangan yang ditutup (dalam gudang, silo, bin). Residual aktif pestisida yang ada di permukaan areal dapat membunuh serangga yang hinggap atau berjalan di permukaan tersebut. Teknik ini efektif terhadap serangga aktif yang lolos dari teknik-teknik pengendalian sebelumnya. 3. Spraying Spraying adalah teknik pengendalian serangga hama gudang dengan menggunakan handsprayer, sprayer gendong, sprayer besar. Insektisida yang dipakai dalam teknik spraying bisa sama atau berbeda dengan yang dipakai dalm fogging, tergantung pada jenis bahan aktifnya.
PENGENDALIAN SERANGAN HAMA GUDANG SECARA NONKIMIAWI Untuk areal gudang yang terbatas, dapat diterapkan pengendalian khusus, yaitu dengan teknik (1) biologis, (2) mekanis atau fisik, (3) elektris, dan (4) kontrol lingkungan atau atmosfer. 1. Teknik Biologis Teknik biologis meliputi kegiatan memberi pagar hidup bagi pemangsa alami serangga, misalnya laba-laba. Selain itu juga dapat memberikan pestisida sistemik yang dicampur pada pakan atau bahan baku. Apabila serangga memakan pakan atau bahan baku yang sudah diberi pestisida sistemik, maka proses metabolisme dalam tubuh serangga akan terganggu, sehingga menyebabkan abnormalitas, yaitu serangga tidak dapat tumbuh dewasa, yang pada akhirnya tidak dapat menjalankan proses perkembangbiakan. 2. Teknik Mekanis atau Fisik Teknik ini dilakukan dengan cara memasang kasa pada setiap ventilasi, penggunaan suara, pencahayaan dengan ultra violet, perangkap dan pengendalian suhu. 3. Teknik Elektris Teknik ini dilaukan dengan memasang jebakan elektris pada areal gudang, sehingga serangga yang masuk jebakan akan mati oleh sengatan listrik. 4. Teknik Kontrol Lingkungan (Atmosfer) Teknik ini mengatur atmosfer dalam gudang penyimpanan sedemikian rupa sehingga tidak disukai oleh serangga, misalnya rendahnya kadar O2, dan tingginya kadar CO2 di ruang penyimpanan. Pengelolaan serangga hama gudang secara tepat, terpadu, dan berkesinambungan sangat diperlukan, guna peningkatan kualitas dan kuantitas bahan. Namun demikian, pemilihan teknik pengelolaan harus dilakukan dengan bijaksana, agar hemat dalam pembiayaan dan aman bagi lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA Oka, I.N. (1998). Pengendalian Hama Terpadu. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sastroutomo, S.S. (1992). Pestisida. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Tips INTERNET sehat K
emajuan teknologi komunikasi informasi memang dapat membawa dampak positif maupun negatif. Berikut tips mencegah dampak negatif internet bagi orang dewasa maupun anak-anak :
1.
Jika di rumah kita ada anak di bawah umur, gunakan internet bersama anggota keluarga lain yang lebih dewasa. Tempatkan komputer di ruang keluarga atau tempat yang mudah diawasi. Jika diperlukan, buatlah batas waktu bagi anak mengakses internet.
2.
Berikan pengertian kepada seluruh anggota keluarga untuk tidak menanggapi atau menjawab setiap e-mail ataupun private chat dari orang tak dikenal, termasuk tidak membuka file kiriman (attachment) dari siapapun dan dalam bentuk apapun. Hal ini dilakukan untuk menghindari spam atau virus yang dapat berbahaya bagi komputer.
3.
Pertegaslah kepada siapapun yang menggunakan internet di rumah/sekolah untuk tidak memberikan data pribadi/keluarga, alamat rumah/sekolah, nomor telepon, tanggal lahir, password dan data diri lainnya kepada orang tak dikenal, ataupun saat mengisi informasi data diri di situs personal,blog ataupun situs jejaring sosial untuk menghindari penyalahgunaan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
4.
Mintalah anak di bawah umur untuk segera meninggalkan situs yang tidak pantas atau yang membuat mereka tidak nyaman, baik disengaja ataupun tidak sengaja dibuka.
5.
Lebih disarankan untuk memblokir situs-situs tertentu. Tegaskan juga kepada anak maupun remaja di rumah kita untuk tidak gegabah merencanakan pertemuan langsung (face to face) dengan seseorang yang baru mereka kenal di internet. Jika memang mereka bersikeras untuk tetap bertemu, maka harus dipastikan ada orang dewasa yang menemani dan pertemuannya berlangsung di tempat umum.
(Yuli, disarikan dari berbagai sumber)
No. 48/Tahun XVII/2010
KOMUNIKA I 25
IPTEK
Benarkah INTERNET Memberi dampak NEGATIF pada Anak - anak? Di sebuah warnet, 3 anak berseragam merah putih asyik mengerumuni sebuah komputer. Dari tinggi badannya, anak-anak itu diperkirakan duduk di kelas 2-3 SD. Sesekali mereka ber bisik-bisik dan tertawa-tawa sambil memelototi sebuah gambar. Dan ternyata gambar tersebut... gambar porno! Saat didekati dan ditanya kan pada mereka, ”Kok bisa nemu gambar seperti itu, gimana caranya?” Salah satu dari mereka menjawab, ”Ah...gampang mbak... tinggal buka aja google, ketik kata-kata yang kita inginkan terus pilih gambar, terus klik deh. Emang mbak belum bisa?”
memberikan tugas yang mengharuskan anak membuka internet.
guru dapat menularkan ilmunya tersebut pada anak didik.
Sebenarnya, internet dapat dimanfaatkan untuk pendidikan. Sayangnya, belum semua guru atau sekolah siap memasuki pembelajaran dengan internet. Ada beberapa kendala yang ditemukan di lapangan, yaitu: masih kurang nya kemampuan para guru untuk menggunakan internet sebagai sumber pembelajaran, biaya berinternet yang diperlukan masih relatif mahal untuk tahap-tahap awal, belum memadainya perhatian dari berbagai pihak terhadap pembelajaran melalui internet, dan belum memadainya infrastruktur pendukung
Pada sisi lain, internet tetap tidak dapat terhindar dari berbagai dampak negatif internet. Menurut Gatot S. Dewa Broto, modus penyalahgunaan internet diantaranya adalah fraud (penipuan), aktivitas tidak sah (ilegal, termasuk spamming, virus, malware/spyware dan sejenis-nya), serangan cyber, hingga ke masalah kriminal yang sangat serius seperti perjudian, narkoba, terorisme, pornografi, child abuse (kejahatan dan penistaan anak di bawah umur), trafficking (perdagangan ma nusia, wanita dan anak), penggelapan dan money laundry (pencucian uang) yang berasal dari dan atau berlangsung di Indonesia dengan memanfaatkan fasilitas dan jaringan (infrastruktur) internet (Ferdianto, 2007). Sementara menurut Menkominfo RI 2004-2009, Muhammad Nuh, sedikitnya ada tiga aspek penyalahgunaan internet yang dapat menghancurkan keutuhan bangsa secara keseluruhan, yakni pornografi, kekerasan, dan infor masi yang mengandung hasutan SARA (Elly, 2008).
• Face Book salah satu jejaring sosial yang banyak diminati saat ini
P
emandangan di atas bukan satu-dua kali dijumpai di warnet-warnet. Terutama di kota-kota dimana pertumbuhan warnet tumbuh subur. Bukan tidak mungkin hal itu juga dilakukan oleh anak-anak kita yang selama ini tampak ’manis-manis’ saja. Saat ini perkembangan teknologi memang demikian pesat, termasuk perkembangan teknologi informasi. Salah satunya adalah perkembangan internet. Jika dulu hanya orang-orang tertentu yang dapat mengakses internet, dengan adanya kemudahan sarana, internet saat ini menjadi milik semua orang, termasuk anakanak. Melek internet pada anak-anak ini dapat terjadi karena beberapa sebab, antara lain: biaya untuk berinternet semakin murah, sarana yang disediakan semakin beragam, dan kecenderungan guru-guru di sekolah untuk
Salah satu hal yang sering diakses oleh anakanak adalah pornografi. Berkaitan dengan pornografi, hasil survei “Online Survival Guide Consumer Reports” secara global per September 2005 menyatakan 47% responden mengaku menerima konten serta pesan sampah (spam) bernada pornografi. Dari riset itu diperkirakan lebih dari 2 juta anak secara tidak sengaja melihat pesan sampah bernada porno itu (Noor, 2006). Sementara itu, Romy Satria Wa hono, peneliti LIPI, mengatakan bahwa saat ini di internet tersedia 1,3 miliar situs porno, lebih besar dibandingkan pengguna internet di dunia yang mencapai 1 miliar orang. Dia juga mengungkapkan data bahwa saat ini 60% kunjungan ke internet adalah untuk membuka situs porno. Celakanya, dari 60% pembuka situs porno tersebut, 70%nya ada
untuk daerah-daerah tertentu (Soekartawi, 2003 dalam Saleh, 2008). Dalam hal kesiapan sekolah terhadap internet ini, Saputra (2009) menyatakan bahwa masih banyak sekolah di Indonesia yang belum memiliki jaringan internet. Hal ini disebabkan karena faktor kemampuan sekolah dalam menanggung beban biaya akses internet tersebut. Padahal di sekolah para siswa telah diajari tentang teori penggunaan internet, sehingga bagi anak didik yang sekolahnya tidak memiliki jaringan internet mereka harus pergi ke pengusaha-pengusaha warung internet (warnet) di lingkungan sekitar yang jumlahnya sangat terbatas. Akhirnya anak didik pun terpaksa harus mengeluar- kan biaya untuk berinternet. Oleh karena itu, perlu ada upaya-upaya khusus untuk lebih memasyarakatkan penggunaan internet di sekolah, termasuk dalam hal membiasakan guru dengan internet sehingga pada akhirnya • Game online di rental-rental umum, banyak diminati anak remaja
26 I KOMUNIKA
Mukti Amini Dosen pada FKIP-UT
No. 48/Tahun XVII/2010
IPTEK lain di internet. Kelima, penerapan aplikasi dalam usaha membuka proteksi dan perang kat lunak (software) atau sistem secara ilegal. Keenam, pembuatan program ilegal dengan maksud menyebarkan dan menggandakan diri secara cepat dalam jaringan. Biasanya ini dilakukan melalui surat elektronik (email) liar dengan tujuan membuat kerusakan dan keka cauan sistem.
• Iklan-iklan game online yang dipasang mencolok, sangat menarik minat anak-anak
lah anak belasan tahun (jurnalnet.com, 2007). Padahal, penelitian sudah banyak menunjuk kan bahwa pornografi sangat berbahaya bagi anak. Mary Anne Layden, psikolog dari Universitas Pennsylvania (dalam Kompas, 16 Sep tember 2009) menyatakan bahwa pornografi adalah masalah utama pada kesehatan mental penduduk dunia saat ini. Gambar porno ternyata tak cuma memberi kesenangan sesaat, tetapi secara inheren berkaitan dengan pembentukan dorongan-dorongan negatif sepeti rasa marah, kekerasan, cemburu, berbohong, atau mementingkan diri sendiri. Secara umum, internet membuat kejahatan yang semula bersifat konvensional seperti pengancaman, pencurian dan penipuan kini dapat dilakukan dengan menggunakan media komputer secara online oleh individu maupun kelompok, dengan resiko tertangkap yang sangat kecil namun dengan akibat kerugian yang lebih besar baik bagi masyarakat maupun negara (Gulo, 2008). Secara pribadi, internet sebagai kecanggihan teknologi komunikasi juga membawa potensi rusaknya hak istimewa yang dimiliki manusia (Mariana, 2007). Sementara itu menurut Elly (2008), internet dapat digunakan sebagai alat untuk melaku kan tindak kejahatan yang jauh lebih luas dan terus berkembang baik secara kuantitas maupun kualitas sejalan dengan kemajuan teknologi informasi itu sendiri. Setidaknya ada 6 jenis kejahatan internet yang cukup menonjol saat ini. Pertama, sabosate terhadap perangkat-perangkat digital, data-data milik orang lain dan jaringan komunikasi data dan penyalahgunaan jaringan orang lain. Kedua, penetrasi terhadap sistem komputer dan jaringan sehingga menyebabkan data-data pribadi seseorang atau lembaga lain terganggu atau gangguan pada fungsi komputer yang digunakan. Ketiga, pembukaan akses ke server tertentu atau ke internet yang tidak diizinkan oleh peraturan organisasi atau penyusupan ke web server sebuah situs kemudian meng ganti halaman depan situs tersebut. Keempat, tindakan penyalahgunaan kartu kredit orang
Noor (2006) menuliskan bahwa berdasarkan riset Finkelhor, Mitchell, dan Wolak dari Online Victimazation pada Juni 2000, enam dari sepuluh remaja usia belasan menerima surat elektronik atau pesan instan (IM) dari orang yang tak dikenal, di mana 63% diantaranya mengaku merespon balik pesan yang diterimanya. Penelitian yang sama juga mengatakan satu dari lima remaja melaporkan telah mengalami pelecehan seksual atau setidaknya diintimidasi, pada tahun yang sama saat studi itu dilakukan. Jumlah itu diperkirakan meningkat seiring bertambahnya jumlah pengguna internet di kalangan usia remaja. (Bersambung)
REFERENSI Ariefzuhud (2009), Pemanfaatan Blog olehDosen dalam Perkuliahan di Universitas. Tersedia pada http:// ariefzuhud.blog.upi.edu/2009/ 07/01/proposal-penelitian-pemanfaatan-blog-oleh-dosen- dalam-perkuliahan-di-universitas/ Bluefame forums (2009). Cara Mencegah Pornografi pada Anak-anak. Tersedia pada http:// www.bluefame.com/lofiversion/index.php/t204979.html. BU, Donny et.al. (2009). Tips dan Tricks Berinternet Secara Sehat. Tersedia pada http://ictwatch. com/ internetsehat. Ekawati, Susana (2009). Pemanfaatan Blog (Jurnal Online) Dalam Pembelajaran Menulis, Tersedia pada http://blog.unila.ac.id/hermiyanzi/files/2009/08/artikel-susan_1.doc Elly, Muhammad Jafar (2008). Mengoptimalkan Undang-undang ITE. Tersedia pada http://opinibebas. epajak.org/search/penyalahgunaan+ internet Ferdianto, Riky (2007). Security Officer Pengawas Lembaga Traffic Internet Dibentuk. Tersedia pada http:// www.lbhpers.org/index.php?dir=beritatampil&id=643#Scene_1 Gora (2006), Mengintegrasikan Blog dalam Aktifitas Pembelajaran, Mungkinkah? Tersedia pada http:// gora.edublogs.org/2006/11/19/mengintegrasikan-blog-dalam-aktifitas-pembelajaran mungkinkah/ Gulo, Mustika Ranto (2008). Bahaya Penyalahgunaan Media Internet dan Upaya Penanganannya. Tersedia pada http://niasbarat.wordpress.com/2008/04/08/bahaya-penyalahgunaan-media- internet-dan-upaya-penanganannya Jurnalnet.com (27 Desember 2007). Situs Porno Merembes di Internet Sekolah. Tersedia pada http:// www.jurnalnet.com/konten.php?nama=BeritaUtama&topik=5&id=1120 Kompas (16 September 2009). Hati-hati Kecanduan Pornografi. Tersedia pada http://travel.kompas.com/ read/xml/2009/09/16/ 14464312/hati-hati.kecanduan.pornografi Mariana (2007), Isu-isu dan Penyalahgunaan Internet. Tersedia pada http://www.waena.org/index. php?option=com_content&task= view&id=749&Itemid=9 Noor, Achmad Rouzni (2006). Cegah Anak dari Kekerasan dan Penyalahgunaan Internet. Tersedia pada http://www.detikinet.com/read/2006/09/29/103349/684791/399/cegah-anak- dari-kekerasan-dan-penyalahgunaan-internet Raharjo, Budi (2008). Langkah-langkah Membuat Weblog. Tersedia pada http://mbraharjo.blogspot.com RidwanAZ.com. Panduan Langkah Cara Membuat Blog di BlogSpot. Tersedia pada http://ridwanaz.com/ teknologi/blog/panduan-langkah-cara-membuat-atau-bikin-blog-di-blogspot/ Saputra, Muhammad (2009). Peran Internet dalam Meningkatkan Pendidikan. Tersedia pada http:// wwwanalisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=17257: peran-internet-dalam-meningkatkan-pendidikan-&catid=318:05-juni-2009&Itemid= 217 Saleh, (2008). Pean Teknologi dalam Pendidikan. Tersedia pada http://www.bloggaul.com/yannugroho saleh/readblog/82784/peran-teknologi-dalam-pendidikan Susilo, Adhi (2008). Pemanfaatan Blog untuk Pembentukan Kelompok Diskusi dalam Pembelajaran Ilmu Peternakan. Makalah Seminar pada Rembug Nasional FMIPA Universitas Terbuka, 2008. Wahono, Romi Satria (2007). Siapkah Sekolah Menerima Internet? Tersedia pada http://romisatriawahono. net/2007/12/31/siapkah-sekolah-menerima-internet/
No. 48/Tahun XVII/2010
KOMUNIKA I 27
SEMENTARA ITU. . .
William:
RAT dan SAT
juga harus masuk di KOMPONEN
“Cerita rakyat Madura, sangat kaya akan nilai moral...”
K
TUTON
ese d i
aann Wil liam Davis mengunjungi UT baru-baru ini merupakan berkah tersendiri bagi Fakultas Ilmu • William : saya sudah akrab dengan Indonesia Sosial dan Ilmu Politik UT. Guru besar pada Florida State University ini menyatakan kegembiraannya lantaran dapat bertemu dengan dosen-dosen FISIP UT dalam suasana penuh keramah-tamahan. Menurut Dekan FISIP UT, Dr Tri Darmayanti, “beliau datang ke sini secara ikhlas untuk berbagi informasi mengenai ilmu bahasa, khususnya sosiolinguistik, yang sedang ia geluti”. Didampingi hampir seluruh dosen Jurusan Penerjemahan Bahasa dan Sastra Inggris FISIP-UT, William menyatakan bahwa, dirinya saat ini sedang mengkaji cerita rakyat yang sejak dulu berkembang di Pulau Madura. Menurutnya, “Madura adalah pulau yang dihuni oleh masyarakat eksentris. Tapi sayangnya, cerita rakyat yang berkembang di pulau itu belum banyak yang mau menggarap subtsansinya, padahal ada banyak petuah atau nasehat yang berasal dari cerita rakyat itu. Dan itu sangat penting bagi
• Suasana workshop tuton 2010 di Ruang Sidang FISIP-UT
A
ktivitas tutorial online (tuton) sudah menjadi menu langganan bagi staf akademik di UT. Meskipun begitu, upa- ya penyegaran pun tetap dilakukan, seperti halnya yang terjadi di FISIP-UT. Beberapa minggu sebelum awal penyelenggaraan tuton, FISIP-UT menggelar acara bertajuk Workshop Tuton 2010. Acara yang dihadiri oleh seluruh dosen FISIP-UT ini berlangsung menarik dan santai tanpa meninggalkan nuansa akademis. Sebagai tonggak awal pelaksanaan tuton tahun 2010, UT mewajibkan seluruh tutor pada kegiatan tuton untuk menyertakan Rancanggan Aktivitas Tutorial (RAT) dan Satuan Ak tivitas Tutorial (SAT) pada awal sapaan me-reka kepada mahasiswa. Menurut narasumber kegiatan ini, Ir Tina Ratnawati, M. Sc., RAT dan SAT sangat penting, baik bagi mahasiswa maupun dosen itu sendiri, karena dengan adanya dua komponen tersebut, pelaksanaan tuton tidak akan menyimpang dari jalur yang sudah ditetapkan. “Oleh karena itu, jalur yang dimak-
• Diskusi ilmiah di ruang sidang kecil FISIP-UT
• PD III FISIP-UT: Terima kasih untuk apresiasinya
anak-anak Indonesia. Saya sangat menyukai kultur masyarakat di sana karena keaslian nya dalam menjaga budaya luhur yang ada”.
sud harus sudah disediakan sejak awal, agar kendaraan yang akan melaluinya paham betul track yang akan dilewati”, begitu ujar Tina.
Saat dijamu makan siang oleh FISIP UT, William kembali menegaskan harapannya agar dosen-dosen UT, khususnya yang ada di me- nekuni ilmu sosial dan politik senantiasa peka terhadap fenomena yang berkembang di masyarakat sekitar. William bahkan sangat ingin mengkaji lebih dalam perkembangan ke mampuan berbahasa masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di wilayah Jawa Barat dan Ujung Kulon.
Di akhir kegiatan ini, Pembantu Dekan III FISIP-UT, Boedhi Oetojo, M.A., menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh dosen FISIP-UT yang telah mengapresiasi kegiatan ini secara baik. “Mudah-mudahan dalam pelaksanaan tuton nantinya, tidak ada kendala yang berarti”, imbuhnya.
PERCANTIK DIRI,siapkan DISPORSENI
S
etelah mengalami renovasi yang mema kan waktu lebih kurang satu tahun, akhirnya kantor UPBJJ-UT Bogor menempati gedung baru. Sebenarnya, bukan baru secara keseluruhan, namun ada beberapa sisi di lingkungan kantor itu yang didirikan sarana fisik. “Semula memang merupakan lahan parkir. Namun karena kebutuhan ruangan di sini sangat mendesak, akhirnya UPBJJ-UT Bogor mengusulkan pendirian sarana fisik, utamanya untuk penyimpanan bahan ajar bagi mahasiswa”, papar salah satu dosen di UPBJJ-
• Gedung UPBJJ-UT Bogor menjulang di Jalan Julang Bogor
UT Bogor saat ditemui ST di halaman gedung itu. Seluruh pihak yang ada di lingkungan UT mengakui bahwa, kemajuan yang dialami oleh UPBJJ-UT Bogor memang sangat pesat. Kala Drs. Ojat Darojat, M. Bus., menjadi Kepala UPBJJ-UT Bogor, angka partisipasi mahasiswanya dapat naik hingga empat kali lipat. Namun, beberapa pihak yang sempat ditemui ST pun me nyatakan sikap optimisnya bahwa, di bawah kepemimpinan Kepala UPBJJ-UT yang baru, yaitu Dr M Yunus, Bogor diharapkan akan se makin maju dalam berbagai bidang, misalnya pembinaan kegiatan kemahasiswaan. Salah satu indikatornya, “kita lihat jago-jago kita di Bogor dan Jakarta yang bulan September nanti jadi tuan rumah disporseni mahasiswa UT, kira-kira oke nggak mereka....”, bisik salah satu mitra ST.
Penulis Hascaryo
28 I KOMUNIKA
No. 48/Tahun XVII/2010