8/5/2010
Pengembangan Alat Bantu Pengambilan Keputusan untuk Provisioning Komponen Rotable B737800NG di PT. GMF Aero Asia
TUJUAN….
Perumusan Masalah • Permasalahan yang diselesaikan dalam penelitian ini adalah perancangan alat bantu keputusan untuk penentuan metode provisioning komponen untuk pesawat Boeing 737-800 NG sehingga memberikan cost yang optimal untuk perusahaan.
Manfaat Penelitian
Menentukan cost provisioning komponen
rotable Boeing 737-800 NG yang dipesan selama tahun 2010-2014 Menentukan metode provisioning yang paling minimum biayanya untuk komponen Boeing 737-800 NG selama tahun 20102014. Membuat alat bantu keputusan untuk perhitungan provisioning komponen Boeing 737-800 NG.
Perusahaan dapat memperoleh pertimbangan bagaimana metode yang optimal untuk provisioning komponen Boeing 737-800 NG.
Memberikan alat bantu pengambilan keputusan provisioning komponen untuk perusahaan.
•
Penelitian dilakukan untuk sistem provisioning komponen pesawat jenis Boeing 737-800 NG yang termasuk dalam inhouse repair capability dan bukan termasuk komponen yang dipoolingkan..
Data yang digunakan adalah data komponen Boeing 737-800 NG selama kurun waktu bulan Maret 2010-Mei 2010.
Penghitungan biaya provisioning dilakukan selama tahun 2010-2014.
Metode provisioning :
Consignment Purchase
705 item / 1495 PN PN RECCOMENDED FLOATING > 0
PN RECCOMENDED FLOATING = 0
Pooling item
Pooling item
Individual Purchase Provisioning Standard Exchange Exchange Flatrate Exchange
Tidak termasuk dalam penelitian
FOKUS PENELITIAN = 230 Part
Number
1
8/5/2010
Asumsi… Vendor yang melakukan kerjasama
provisioning dan repair komponen dengan pihak GMF tidak melakukan perubahan peraturan.
Asumsi…(lanjutan) Komponen Rotable tidak mengalami kenaikan harga
selama kurun waktu simulasi perhitungan biaya yaitu 2010 hingga 2022.
Komponen yang menjadi stok perusahaan dalam kondisi
baru.
Keandalan komponen setelah
mengalami repair atau maintenance diasumsikan seperti baru.
Biaya pengiriman, pajak dan administrasi
kepabeanan tidak termasuk dalam perhitungan biaya provisioning.
Asumsi…(lanjutan)
Holding cost awal diasumsikan 10% dari harga komponen
rotable.
Nilai tukar US Dollar terhadap rupiah diasumsikan tetap
dan tidak membawa pengaruh terhadap perhitungan yang dilakukan.
Flowchart Penelitian
Pembayaran oleh perusahaan kepada vendor
penyedia komponen dilakukan dengan cara cash in advance, dilakukan pembayaran bersamaan dengan dikirimnya komponen.
Untuk metode consignment, pembayaran
dilakukan tiga bulan pasca komponen terpakai oleh perusahaan.
Jumlah pesawat diasumsikan tetap yaitu
sebanyak 35 buah.
Flowchart Penelitian cont’d..
Alur DSS
2
8/5/2010
PENGUMPULAN DATA
Struktur Organisasi Unit Tempat Penelitian
Data Effectivity Komponen Pesawat Boeing 737737-800 NG
Data Part Number Komponen Boeing 737737-800 NG
Daftar Vendor Cadangan Repair Outsource
3
8/5/2010
Kuesioner AHP untuk Pemilihan Kriteria dan Subkriteria
Kuesioner AHP untuk Pemilihan Alternatif
Penghitungan Floating Spare Komponen Rotable Pesawat B737NG
PENGOLAHAN DATA & ANALISIS
Pengolahan Hasil Kuesioner AHP
Analisis Perhitungan AHP Preferensi dari decision maker provisioning: Consignment (0,681) Individual purchase (0,144) Standar exchange(0,117) Flatrate exchange (0,057)
Hal ini menandakan bahwa metode consignment yang dipilih lebih dulu dibandingkan individual purchase, standard exchange dan flatrate secara berurutan peringkatnya.
4
8/5/2010
Analisis Perhitungan AHP (cont’d) Service Level Agreement (SLA)
Penghitungan Biaya Investasi Provisioning dengan Consignment TC Consignment = (Unit Price * FS) + Holding Cost
aircraft availability
- component availability - masalah pembiayaan untuk komponen.
Penghitungan Biaya Investasi Provisioning dengan Individual Purchase
Penghitungan Biaya Investasi Provisioning dengan Standard Exchange
• TC Individual Purchase = Price Consignment * FS
• TC = Access Fee (6%Price) + Repair Cost {Test (10% Price) ;Minor (18%Price) ;Major (25%Price)}
Penghitungan Biaya Investasi Provisioning dengan Flatrate Exchange
Diagram Alir Decision Support System
• TC Flatrate Exchange/bulan = 59% * Unit Price
5
8/5/2010
Interface Decision Support Tools
Hubungan Antar Variabel dalam DSS
KESIMPULAN
Metode provisioning yang paling minim :
KESIMPULAN DAN SARAN
lndividual purchase untuk komponen yang stok di homebasenya kurang <= 0, dan provisioning dengan standard exchange untuk komponen yang stok di homebase >0. Biaya rata-rata provisioning per tahunnya adalah sebesar US $ 5.605.614.
6
8/5/2010
KESIMPULAN…(lanjutan.)
Analisis sensitifitas dengan mengubah prosentase minor repair menjadi 0% pada tarif flatrate sehingga dari 59% menjadi 49% menghasilkan perubahan keputusan provisioning menjadi consignment untuk komponen rotable yang stok homebase-nya <= 0 dan standard exchange untuk komponen rotable yang stok homebase-nya > 0. Perubahan keputusan tersebut dapat menghasilkan penghematan sebesar USD $776.330,86 sekaligus membuka kemungkinan untuk memaksimalkan kapabilitas workshop.
SARAN
KESIMPULAN…(lanjutan.)
DAFTAR PUSTAKA
DSS yang akan dibuat dapat mempertimbangkan lebih detil vendor provisioning yang akan menjadi mitra, sehingga komponen penyusun pembiayaan juga menjadi lebih detil seperti biaya pengiriman yang berbeda-beda tergantung vendor, dan biaya kepabeanan (custom clearance) yang dilakukan. Selain itu juga dapat ditambahkan detail jangka waktu pembayaran oleh GMF
Alat bantu keputusan untuk perhitungan provisioning komponen rotable Boeing 737-800 NG yang telah dibuat selain dapat membantu proses penentuan jumlah yang harus diadakan per tahun dari 2010 hingga 2014, juga sebagai perbantuan dalam menentukan vendor cadangan repair yang mengakomodasi kondisi workshop yang suatu saat tidak ada resource melalui mekanisme pencocokan part number dengan nama vendor.
Amala, Bahaudin. 2009. Pengembangan Alat Bantu Pengambilan Keputusan Pengelolaan Sparepart Pada Provisioning 737 NG (Studi Kasus PT. GMF Aero Asia). Tugas Akhir Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. Amelia, Stephania. 2010. Pengembangan Alat Bantu Pengambilan Keputusan Untuk Pengadaan Break Down Part Komponen Rem Pesawat Boeing 737NG di PT. GMF Aero Asia. Tugas Akhir Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. Ciptomulyono, Udi S. 2000. Pengembangan Model Optimasi Keputusan Multikriteria MCDM (Multi-Criteria Decision Making) untuk evaluasi dan pemilihan proyek, Laporan Penelitian DUE LIKE – ITS. Dictionary Reference. 2010). Consignment. Diakses pada 24 Mei 2010. dapat dilihat di http://dictionary.reference.com/browse/consignment Investor Words. 2010. Consignment. diakses pada 24 Mei 2010. Dapat dilihat di www.investorwords.com/1041/consignment.html KLM Corporate Training. 1997. Inventory Control. Edition April 1997 by KLM Royal Dutch Airlines
DAFTAR PUSTAKA
Marakas, George M. 2003. Decision Support Systems in The 21st Century. New Jersey. Prentice Hall. Merriam-Webster Online. 2010. Consignment. Diakses pada 24 Mei 2010. Dapat dilihat di http://mw4.mw.com/dictionary/consignment Nasution, Fahmi Natigor. 2004. Just In Time dan Perkembangannya Dalam Perusahaan Industri.. Diakses pada 25 Mei 2010. Dapat dilihat di http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1211/1/akuntansi-fahmi.pdf Octoriano. 2010. Pengenalan Basis Data. Diakses pada 25 Mei 2010. Dapat dilihat di http://octoriano.staff.gunadarma.ac.id/.../files/.../Pengenalan+Basis+Data.pdf Resume Akuntansi. 2010. Goods in Consignment. Diakses pada http://www.resumeakun.com/2009/01/goods-in consignment.html Subagio, Nur. 2009. Penggunaan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Probabilistik Dalam Pemilihan Pelaksana Pembangunan Proyek Di Lingkungan TNI AL (Studi Kasus Kobangdikal). Tugas Akhir. Sekolah Tinggi Teknik Angkatan Laut. Surabaya. Wikipedia. 2010. Consignment. Diakses pada 24 Mei 2010. Dapat dilihat di http://en.wikipedia.org/wiki/Consignment Wikipedia. 2010. Just In Time. Diakses pada 24 Mei 2010. Dapat dilihat di http://en.wikipedia.org/wiki/Just-intime_(business)
Terima kasih….
7
8/5/2010
KPI & TARGET STRATEGIC OBJ
KPI
PROVIDE MATERIAL Improvement Customer SUPPLAY Planning & AND SERVICE Service Level QCD ACTIVITY Evaluasi dukungan availability item Pooling KLM dan SRT secara menyeluruh
KPI
1. Melaksanakan provisioning yang belum terlaksana di tahun 2009 2. Partnership Availability dan Repair big parts (APU, L/G, T/R) 3. Partnership dukungan repair in house/outsource
KPI & TARGET STRATEGIC OBJ
Provide sourcing PROVIDE agreement for all MATERIAL Non-Inhouse SUPPLY AND Capabilities (B 737 SERVICE CG, B 737 NG, A QCD 330-200)
ACTIVITY
1.Bersama Workshop dan Unit Pengadaan BDP meredefinisikan Shop Capability berdasarkan: Man Power, Test Bench, dan BDP Supplay Chain
2.Menyelesaikan evaluasi vendor capability guna decision kontrak repair atau pooling.
CHECK POINT Availability Pooling sesuai agreed S/L
%
COMPONEN T SERVICE LEVEL
PIC
TARGET
JAN
FEB
96% 87.97% 87.97%
PROBLEM ISSUE Pengembalian US Parts ke Vendor Pooling sering terlambat.(belum sesuai dengan Agreement) Pengembalian Bulan Feb: 20 D ; Bulan Maret: 17 D Negosiasi harga Tender tahap ke III .telah selesai dilaksanakan. Vendor pemenang masih belum menyelesaikan pengiriman consignment Tahap II.
MAR
90,65%
APR
90,8%
COUNTER ACTION
Target
Mempercepat TAT internal process (TAT internal TMA max 3D)
Juni
Akan segera dilakukan pembayaran consignment Tahap I senilai USD 1.4 jt. Percepat penahihan availability fee dari GA senilai USD 0.4 jt
Mei
20%
Budi
Available 100% sesuai target 53% (234PN)
Budi
Contract terlaksana
70%
Budi
Surat otorisasi serta formulasi requirement dari GA belum selesai
Perlu dilakukan adjustment TOR dengan requirement GA
Jun
Cntract repair covarage and 38% alignment with GMF Capability
Budi
Komunikasi dengan calon provider telah dilakukan tetapi proses bidding belum dilakukan
Segera proses pembuatan TOR paralel dengan penyelesaian negosiasi pengadaan Tahap III NG
Jun 44
ACHIEVEMENT 2010
PRIORITY ACTION KPI
Internal Proses
ACHIEVEMENT 2010
PRIORITY ACTION
CHECK POINT
%
Shop Capability terdefinisikan 75%
Contract covarage
20%
Repair & Supply Contract Coverage PIC
Budi
Budi
TARGET
80%
JAN
FEB
MAR
55% 55% 55% Coverage Coverage Coverage for for NG for NG NG component component component
APR
55% Coverag e for NG compone nt
PROBLEM ISSUE COUNTER ACTION 180 PN Shop Cap NG yang sudah ada dan direncanakan 92 items Berkoordinasi dengan Work akan dikembangkan di Shop tentang kesiapan tahun 2010 penambahan Cap shop. Terdapat 9 Partnumber Memantau kesiapan peralatan yang masih dalam process dan infra structur ( Test bench development memerlukan calibration ) di shop LRU dan tesbench calibration 1. Draft TOR telah dibuat, Evaluasi Vendor yang memiliki Cap sudah dilakukan. Jumlah PN yang akan dikontrakkan belum dikeluarkan, 2. Repair kontrak CG yg tersisa sulit mendapatkan Vendor selain OEM
1. Bersama TE, TC melakukan evaluasi PN (efektifitas per A/C dan Shop development) 2. Mengevaluasi kemungkinan penambahan item dari provider yang sudah ada (Hangxin)
Target
Jun
Jun
45
8