CRIMINAL LIABILITY OF A MIDWIFE IN THE PROCESS OF LABOR IN MALPRACTICE CASES (CASE STUDY CASE NO. 2 101 K / Pid.Sus / 2010) M Ikhsan Septian¹, Uning Pratimaratri,¹ Syafridatati,¹ ¹Law Department, Faculty of Law, University of Bung Hatta
ABSTRACT Responsibility is an important aspect of nursing ethics. Responsibility is the willingness of a person to prepare themselves to face even the worst risks, compensation or information to what is already done in carrying out the task. Issues raised in this paper are: (1) What is the nature of criminal liability in malpractice cases midwife in case No. 2101 K / Pid.Sus / 2010, (2) How is the consideration of the judge in the case of malpractice in case No. 2101 K / Pid. Sus / 2010 This study is a normative law, which is reviewing the Decision No. 2101K / Pid.Sus / 2010. Legal materials collected through the study of documents and analyzed qualitatively analyzed. From the research that has been done, it can be concluded: (1) that the defendant has the responsibility to run it properly by following a predefined path starting from the trial in the district court, high court and Supreme Court levels, and the Supreme Court ruled that states that defendant was not proven legally and convincingly guilty of committing a crime as charged Attorney General Guidance in all of indictment by the Supreme Court because the defendant declared free of all the charges (2) consideration of judges in deciding this case based on the evidence of witnesses and expert witness testimony, and beliefs of judges. Key Word: Liability, Midwife, Malpractice, Labor dapat
Pendahuluan Kesehatan merupakan hal yang
penting
bagi
setiap
orang.Dalam kondisi sehat, orang dapat berpikir dan melakukan segala aktifitasnya secara optimal dan
menghasilkan
karya-karya
yang diinginkannya. Orang akan selalu berusaha dalam kondisi sehat, bila kesehatan seseorang terganggu, maka mereka akan melakukan berbagai cara untuk
mengembalikan
kesehatannya
seperti
semula.
Salah satunya adalah dengan cara berobat pelayanan tersedia.
pada
sarana-sarana
kesehatan Upaya
yang
penyembuhan
tersebut perlu didukung dengan sarana pelayanan kesehatan yang baik dan harus dengan didasari dengan suatu sistem pelayanan medis yang baik pula dari sarana pelayanan kesehatan tersebut.
1
Tugas utama bidan dalam melaksanakan
asuahan
atau
pelayanan kebidanan yaitu:
dengan standar profesional.
normal
komplikasi,
patologis
klien/keluarga.
komunitas
melibatkan
klien/keluarga.
b. Melaksanakan asuhan kebidanan hamil
melibatkan
h. Melaksanakan asuhan kebidanan
a. Melaksanakan asuhan kebidanan
ibu
reproduksidengan
dengan
i. Melaksanakan pelayanan keluarga berencana
melibatkan
dan
klien/keluarga.
resikotinggi dengan melibatkan
Melaksanakan
klien/keluarga.
kesehatan di dalam pelayanan
c. Melaksanakan asuhan ibu bersalin normal
dengan
pendidikan
kebidanan
komplikasi,
Menurut Pasal 45 Undang-
patologis dan resiko tinggidengan
Undang Nomor 29 Tahun 2004
melibatkan klien/keluarga.
tentang
Praktek
Kedokteran,
d. Melaksanakan asuhan kebidanan
perikatan yang terjadi di antara
pada bayi baru lahir normal
tenaga kesehatan dengan pasien
dengan komplikasi, patologisdan
merupakan
resiko
persetujuan dari pasien sebelum
tinggi
dengan
melibatkan klien/keluarga.
tenaga
suatu
kesehatan
bentuk
melakukan
e. Melaksanakan asuhan kebidanan
tindakan medis kepada pasien.
pada ibu nifas dan menyusui
Tindakan medis tersebut yang
normal
mengandung resiko yang tinggi
dengan
komplikasi, patologis dan resiko
harus
tinggi
persetujuan
dengan
melibatkan klien/keluarga.
diberikandengan tertulis
yang
oleh
yang
ditandatangani
f. Melaksanakan asuhan kebidanan
berhakmemberikan
pada bayi dan balita dengan
Adanya
melibatkan klien/keluarga.
diharapkan pasien ataukeluarga
g. Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita atau ibu dengan gangguan
sistem
suatu
persetujuan. perikatan,
pasien pun dapat lebih mengerti pada resiko yang akan terjadi. Malpraktek
merupakan
istilah yang sangat umum sifatnya
2
dan
tidak
selalu
berkonotasi
merupakan akibat tindak pidana
yuridis. Secara harfiah “mal”
yang diatur dalam pasal 359
mempunyai
KUHP tentang Kealpaan yang
arti
“salah”
sedangkan “praktek” mempunyai
menyebabkan
arti
meninggal,
pasal
“tindakan”, sehingga malpraktek
tentang
Kealpaan
berarti “pelaksanaan atau tindakan
menyebabkan orang lain luka
yang
arti
berat, dan pemberatan ancaman
tetapi
pidana apabila dilakukan dalam
tersebut
menjalankan suatu jabatan (Pasal
“pelaksanaan”
salah”.
atau
Meskipun
harfiahnya
demikian
kebanyakan
istilah
dipergunakan untuk menyatakan adanya tindakan yang salah dalam rangka pelaksanaan suatu profesi Dalam Kamus Besar Bahasa
Adapun
sangat
umum
dengan
yang
yang
salah,
arti
umum
kegagalan
melakukan
tugas.
praktek
Kegagalan
tersebut
dapat
tidak
disebabkan
berbagai
macam
faktor :
atau
a. Kurangnya
kode
etik.Dan
Veronica
menyatakan
bahwa
istilah
malpraktek
berasal
dari
adalah
kesehatan
dikalangan
menjalankan profesi yang timbul
b. Memberikan
sebagai akibat adanya kewajiban-
kesehatan
kewajiban yang harus dilakukan
profesi
dokter.
teknologi
profesi
pelayanan dibawah
standar
c. Melakukan kelalaian berat atau
Tuntutan
kesehatan
dan
ilmu
kesehatan yang sudah berlaku umum
dalam
menguasai
pengetahuan
malpractice yang pada hakikatnya
ditujukan
berkait
hal.Malpraktek
memiliki
tepat, menyalahi undang-undang
kesalahan
yang
karena
sendiri
kedokteran
KUHP
malpraktek menjadi hal yang
menyebutkan istilah malpraktek
dengan
360
permasalahan
dengan banyak
diartikan
lain
361 KUHP).
Indonesia (KBBI) edisi ketiga
malapraktek
orang
pidana kepada
atau
rumah
yang tenaga
memberikan pelayanan dengan tidak hati-hati
sakit
3
d. Melakukan yang
tindakan
medis
bertentangan
dengan
saat memulai cerita, Jumat (7/6) sekira jam 15.00 wib.
hukum.
Proses persalinan berjalan
Dewasa ini banyak kasus
lancar, bayi perempuan terlahir
malpraktek yang terjadi di dunia
normal. Keanehan itu muncul tiga
kesehatan, salah satunya adalah
hari setelah Erna melahirkan, ia
kasus. Malpraktek Seorang ibu
buang angin dan air besar tak lagi
muda di Asahan terpaksa buang
dari anusnya,
angin
kemaluannya.
dan
air
besar
dari
melainkan dari
kemaluannya.Itu terjadi setelah
Dewasa ini banyak kasus
wanita tersebut melahirkan anak
malpraktek yang terjadi di dunia
pertamanya.
kesehatan, salah satunya adalah
Diduga,
ia
jadi
korban malpraktek Bidan PTT
kasus Malpraktek
Lubuk Palas yang menangani
muda di Asahan terpaksa buang
proses persalinannya.
angin
dan
Seorang
air
besar
ibu
dari
Ibu muda yang diduga jadi
kemaluannya.Itu terjadi setelah
korban malpraktek itu adalah,
wanita tersebut melahirkan anak
Erna Wahyuni boru Sinaga (25)
pertamanya.
warga
Palas,
korban malpraktek Bidan PTT
Kecamatan Silau Laut, Kabupaten
Lubuk Palas yang menangani
Asahan. Di temui wartawan di
proses persalinannya.
Desa
kediamannya,
Lubuk
Erna
Diduga,
ia
jadi
cerita,
Ibu muda yang diduga jadi
kelainan aneh yang dialaminya
korban malpraktek itu adalah,
berawal Januari 2013 lalu, saat
Erna Wahyuni boru Sinaga (25)
melahirkan anak pertama buah
warga
perkawinan
suaminya,
Kecamatan Silau Laut, Kabupaten
Junanda Sinuraya (26). “Saat
Asahan. Di temui wartawan di
melahirkan, proses persalinanku
kediamannya,
normal tidak operasi dan bidan
kelainan aneh yang dialaminya
PTT yang menanganinya Bidan
berawal Januari 2013 lalu, saat
Wadiastuti,” kata Erna Wahyuni
melahirkan anak pertama buah
boru Sinaga didampingi suaminya
perkawinan
dengan
Desa
Lubuk
Erna
dengan
Palas,
cerita,
suaminya,
4
Junanda Sinuraya (26). “Saat
2. Untuk
mengetahui
melahirkan, proses persalinanku
pertimbangan
hakim
dalam
normal tidak operasi dan bidan
kasus malpraktek pada No.
PTT yang menanganinya Bidan
2101 K/Pid.Sus/ 2010
Wadiastuti,” kata Erna Wahyuni boru Sinaga didampingi suaminya
Metodologi
saat memulai cerita, Jumat (7/6) sekira jam 15.00 wib. Proses persalinan berjalan
Metode
yang
penulis
dalam
penulisan
ini
digunakan melakukan
adalah
dengan
lancar, bayi perempuan terlahir
menggunakan metode pendekatan
normal. Keanehan itu muncul tiga
yuridis
hari setelah Erna melahirkan, ia
menitikberatkan
buang angin dan air besar tak lagi
pustakaatau
dari anusnya,
sekunder.Penelitian
hukum
normatif
memandang
hukum
sebagai
norma-norma
positif
melainkan dari
kemaluannya. Adapun permasalahan yang akan diteliti adalah:
normatif
didalam
1. Bagaimanakah
bentuk
yang
pada
bahan data
system
undangan
perundang-
hukum
nasional,
pertanggung jawaban pidana
berbeda dengan penelitian hukum
bidan
sosiologis
dalam
kasus
yang
memandang
malpraktek pada kasus No.
hukum sebagai fenomena sosial
2101 K/Pid.Sus/ 2010 ?
dengan pendekatan struktural dan
2. Bagaimanakah pertimbangan hakim
dalam
umunya kualitatif.
memutuskan
Jenis data yang digunakan
perkara No. 2101 K/Pid. Sus/
oleh penulis dalam melakukan
2010 ?
penulisan
Adapun
tujuan
dari
penelitian ini adalah: 1. Untuk
ini
menggunakan
datasekunder.Data sekunder yaitu data
yang
diperoleh
dari
mengetahui
bentuk
dokumen-dokumen resmi, buku
pertanggungjawaban
pidana
buku
hasil
penelitian
yang
bidan dalam kasus malpraktek
berwujud laporan dan putusan
pada No. 2101 K/Pid.Sus/ 2010
pengadilan.Data sekunder yang
5
digunakan dalam penulisan ini
tempat lain yang termasuk daerah
terbatas
hukum
putusan
pengadilan
Pengadilan
Negeri
tentang kasus malpraktek dalam
Tulungagung yang tanpa keahlian
persalinan, yaitu pada putusan
dan kewenangan dengan sengaja
pada kasus malpraktek No. 2101
melakukan
K/Pid. Sus/ 2010.
perawatan sebagaimana dimaksud
Dalam teknik pengumpulan
pengobatan
atau
dalam pasal 32 ayat (4) yaitu
data penulis memakai teknik studi
pelaksanaan
dokumen, studi dokumen sendiri
berdasarkan
yaitu studi kepustakaan dengan
hanya dapat dilakukan oleh tenaga
mempelajari
kesehatan
bahan-bahan
keperawatan ilmu
kedokteran
yang
mempunyai
kepustakaan atau literatur-literatur
kewenangan dan keahlian untuk
yang
itu.
ada
kaitanya
dengan
permasalahan yang diteliti.
Dalam waktu dan tempat
Data yang penulis peroleh akan
di
analisis
yang telah disebutkan tesebut
dengan
Terdakwa
analisis
persalinan saksi Zain Arfikawati
kualitatif, yakni menganalisis data
binti Zainul arifin yang belum
yang
hasil
juga lahir sehingga Terdakwa
cara
melakukan
menggunakan
metode
diperoleh
penelitian
dari
dengan
telah
membantu
Episiotomi
mempelajari hal-hal yang sifatnya
(Pengguntingan jalan lahir supaya
khusus untuk mengambil suatu
bayi
kesimpulan yang bersifat umum.
menggunakan alat berupa gunting
cepat
epis Hasil
Penelitian
dan
yang
keluar)
dengan
berwarna
silver
sebankaliyak 3 (tiga), pada saat melaksanakan episiotomi pertama
Pembahasan Bahwa terdakwa Choirul
dan kedua saksi Zain Arfikawati
Masmuroh binti Ali Musmin pada
binti Zainul Arifin merasakan
hari rabu tanggal 24 oktober 2007
sakit
bertempat
dilakukanya
di
desa
Kalangan,
yang
biasa,
pada
episiotomi
saat yang
Kecamatan Ngunut, Kabupaten
ketiga saksi merasakan sakit yang
Tulungagung
teramat
atau
ditempat-
sangat
pada
dubur.
6
Setelah dilakukanya episiotomi
keesokan
yang ketiga bayi lahir dan setelah
memberikan
itu
kemudian
dengan tujuan untuk melancarkan
Terdakwa melakukan bius local
proses pada saat buang air besar
didaerah
dan terdakwa memeriksa saksi
diikuti
ari-ari
sekitar
vagina
dan
harinya
terdakwa
obat
pencahar
setelah dibius terdakwa menjahit
Zain
vagina sampai perenium (jarak
Arifin dan mengatakan baik-baik
antara vagina dan dubur), pada
saja
saat pelaksanaan penjahitan saksi
Afrikawati binti zainul Arifin
merasakan sakit yang teramat
merasakan
sangat pada daerah dubur.
mengganti pembalut yang selalu
Setelah
5
(lima)
hari
melakukan persalinan tersebut,
Afrikawati bintu
sedangkan
saksi
sakit
pada
Zainul
Zain
saat
berlumuran darah dan bercampur dengan tinja.
saksi Zain Arfikawati binti Zainul
Tiga hari setalah diperiksa
Arifin merasakan sakit saat pada
oleh
dubur saat buang air besar, pada
Afrikawati binti Zainul Arifin
saat
itu terdakwa datang ke
membuang air besar merasakan
kediaman saksi Zain Arfikawati
ada yang mengganjal pada vagina
bini
karena
Zainul
Arifin
untuk
Terdakwa,
penasaran
saksi
saksi
Zain
Zain
menanyakan bagaimana kondisi
Afrikawati binti Zainul Arifin
saksi Zain Arfikawati dan saksi
memeriksa
Zain Arfikawati binti Zainul arifin
sesuatu yang mengganjal tersebut
menanyakan
terdakwa
yang ternyata tinja. Tepat pada
mengenai kondisinya tesebut dan
tanggal 4 November 2007 saksi
terdakwa menjawab bahwa sakit
Zain
yang
Zain
Arifin meminta tolong kepada
Arifin
ibunya yaitu saksi Sriwati unruk
kurang
mengobati bekas luka yang berada
kepada
dirasakan
Arfikawati diakibat
saksi
bintiZainul kan
dan
Afrikawati
mengangkat
binti
mengkonsumsi sayur dan buah-
divagina
tersebut
buahan yang mengakibatkan tinja
melihat
ada
menjadi keras dan sakit pada saat
menembus dari vagina ke dubur
buang
dan terdakwa dihubungi lewat
air
besar,
lalu
pada
dan
Zainul
robekan
ibunya yang
7
telfon oleh saksi Zain Afrikawati
unsur melakukan tindak pidana
binti Zainul Arifin menanyakan
tersebut.
kondisinya tersebut dan terdakwa
Bahkan menurut etika dan
menyarankan agar pergi ke dokter
dan kompetensi kebidanan di
setlah 2 (dua) bulan lagi setelah
Indonesia
keadanya benar-benar sehat.
seorang bidan menjunjung tinggi
Pada kasus ini tidak ada pertanggungjawaban
mengatur
bahwa
keselamatan jiwa seseorang, jadi
pidana
apa yang dilakukan oleh terdakwa
karena kasus ini tidak memenuhi
Choirul Masmuroh binti Musmin
unsur
setiap
sudah menjalankan kompetensi
individu dinyatakan bersalah atau
dan etika seorang dokter dengan
dibebani
sebaik-baiknya
tindak
pidana,
pertanggungjawaban
dengan
pidana apabila memenuhi unsur
mengutamakan keselamatan dari
berikut:
pasien tersebut.
a. Melakukan tindak pidana
Pertimbangan hakim dalam
b. Mampu bertanggung jawab
kasus ini diperkuat oleh salah satu
c. Dengan sengaja atau alpa
kesaksian dari dr. Anangwati Sp.
d. Tidak ada alasan pemaaf.
Og dan saksi ahli Tutit Lazuardi,
Pada kasus ini terdakwa Choirul
menjelaskan
bahwa
perlukaan sampai menembus anus
Musmin tidak memenuhi unsur
merupakan perlukaan yang biasa
tindak pidana yakni “Melakukan
yang bisa dialami oleh setiap
Tindak Pidana” karena menurut
orang didalam suatu persalinan
penulis
melakukan
yang mana antara lain kondisi ibu
tindakan yang sudah benar karena
yang tidak kooperatif sehingga
apabila terdakwa tidak melakukan
terjadinya robekan yang tidak
perbuatan tersebut maka akan
beraturan, yang pasti tidak akibat
mengancam nyawa dari korban itu
kelalaian dari terdakwa.
terdakwa
Maka
binti
Og
Ali
sendiri.
Masmuroh
Sp.
perbuatan
dari
Berikut
juga
tindakan
terdakwa Choirul Masmuroh binti
terdakwa selaku bidan melakukan
Ali Musmin tidak termasuk dalam
penjahitan luka tingkat IV dari kajian
medis
masih
8
diperkenankan sebagai tindakan
yang kooperatif, dan tindakan
emergency menyelamatkan ibu
yang dilakukakn terdakwa juga
berupa tindakan menghentikanya
tidak hal yang buruk karena hal
pendarahan.
tersebut bertujuan membantu
Simpulan
menutup pendarahan yang ada.
1.
Adapun
diatas
penulis
bahwa
dari
uraian
menyimpulkan
terdakwa
menjalankan dengan
tanggung
selayaknya
mengikuti
alur
Daftar Pustaka
telah
Ari Yunanto, 2010, Hukum Pidana
jawab
Malpraktek Medik, ANDY,
dengan
yang
Yogyakarta
sudah
ditetapkan mulai dari persidangan
Amirudin dan Zainal Asikin, 2004, Pengantar
di pengadilan negeri, pengadilan tinggi
dan tingkat
kasasi
Penelitian Hukum,
di
terdakwa
Persada,
Jakarta
Agung menjatuhkan putusan yang bahwa
PT
RajaGrafindo
mahkamah agung, dan Mahkamah
menyatakan
Metode
Bambang
Sunggono,
2003,
tidak terbukti secara sah dan
Metodologi
meyakinkan bersalah melakukan
Hukum, PT. Raja Grafindo,
tindak pidana sebagaimana yang
Jakarta
didakwakan
Jaksa
Penelitian
Penuntun
Umum dalam semua dakwaanya
Roeslan Saleh, 1981, Perbuatan
oleh karena itu Mahkamah Agung
Pidana
menyatakan terdakwa bebas dari
Jawaban
semua dakwaan tersebut.
Baru, Jakarta
2. Sedangkan
pertimbangan
Choirul
Huda,
dan
Pertanggung
Pidana,
2008,
Aksara
Dari
Tiada
hakim tentang kasus ini yakni
Pidana
berdasarkan
Menuju
Kepada
oleh saksi dan saksi ahli yang
Pertanggungjawaban
Pidana
menyatakan bahwa hal tersebut
Tanpa Kesalahan, Kencana,
dapat terjadi pada siapa saja
Jakarta
pada
kesaksian
Tanpa
Kesalahan
yang dikarenakan kondisi ibu
9
Syahrul Mahmud, 2008, Penegakan Hukum
dan
Hukum
bagi
diduga
Melakukan
Malpraktek,
Perlindungan Dokter
yang
Medikal
Mandar
Wila Hukum
Chandrawila Kedokteran,
Supriadi, Mandar
Maju, Bandung, 2001
Maju,
Bandung Mulyatno, Jakarta, Asas-Asas Hukum Pidana Edisi Revisi, Rineka Cipta, Jakarta M Sholehudin, 2004, Sitem Sanki dalam Hukum Pidana, Ide Dasar Double Track System dan Implementasinya, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Andi Hamzah, Kamus Hukum, Ghalia Indonesia, 2005. Soekidjo Notoatmojo, Etika dan Hukum Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, 2010 Titik Triwulan dan Shinta Febrian, Perlindungan Hukum bagi Pasien,
Prestasi Pustaka,
Jakarta, 2010, hlm 48.
Munir Fuady, Perbuatan Melawan Hukum
Pendekatan
Kontemporer, Citra Adiyta Bakti, Bandung, 2010 Bander Johan Nasution, Hukum Kesehatan dan Pertanggungjawaban Dokter, Rineka Cipta, Surabaya, 2005
10