KONTRIBUSI PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DAN KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA TERHADAP KEPUASAN SISWA BELAJAR (Studi kasus di SMU Muhammadiyah 25 Pamulang)
Skripsi
Disusun oleh : Ilham Jurzais 205081000178
JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430H/2009M
“If you are nothing no body care”(jika anda belum berhasil, belum kaya, belum sukses, belum terkenal. Tak ada seorangpun yang perduli dengan apa yang anda lakukan) But if you are something everybody care” (Tapi, kalau anda sudah kaya, sudah terkenal, sudah berhasil, yang satu mengaku saudaralah, keponakanlah, temanlah dll)
i
KONTRIBUSI PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DAN KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA TERHADAP KEPUASAN SISWA BELAJAR (Studi Kasus di SMU Muhammadiyah 25 Pamulang)
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
ILHAM JURZAIS NIM : 205081000178
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Yahya Hamza, MM NIP : 19490602 1978031001
Suhendra, S.Ag, MM NIP : 19711206 2003121001
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS ILMU EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H / 2009 M ii
KONTRIBUSI PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DAN KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA TERHADAP KEPUASAN SISWA BELAJAR (Studi Kasus di SMU Muhammadiyah 25 Pamulang)
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh ILHAM JURZAIS NIM : 205081000178 Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Yahya Hamza, MM NIP : 19490602 1978031001
Suhendra, S.Ag, MM NIP : 19711206 2003121001 Penguji Ahli
Prof. Dr.Ahmad Rodoni NIP : 19690203 200112 1003 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS ILMU EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H / 2009 M iii
Hari ini kamis Tanggal 19 Bulan November Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Ilham Jurzais NIM : 205081000178 dengan judul Skripsi “KONTRIBUSI PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DAN KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA TERHADAP KEPUASAN SISWA BELAJAR” (Studi Kasus SMU Muhammadiyah 25 Pamulang). Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 19 November 2009
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Indoyama Nasarudin,SE.,MBA Ketua
Amir Syarifuddin.SH.,MM Sekertaris
Dr.Yahya Hamza,MM Penguji Ahli
iv
CURICULLUM VITAE
DATA PRIBADI Nama Lengkap
: Ilham jurzais
Tempat Tanggal Lahir
: Tangerang, 22 april 1987
Kelamin
: laki-laki
Status
: Belum Menikah
Agama
: Islam
Hoby
: Membaca dan Olah Raga
Alamat
: Jl. H.saidin Rt/Rw 01/04 No : 04 Pamulang Barat
Telp rmh /hp
: 085692018***
PENDIDIKAN FORMAL 1. SD Negri Pamulang 1
Tanggerang 1999
2. SMP Muhammadiah 22 Pamulang
Tanggerang 2002
3. SMU Muhammadiah 25 Pamulang
Tanggerang 2005
4. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Januari 2009
Jakarta (fakultas ilmu ekonomi dan ilmu sosial) Manajemen Pemasaran
v
ABSTRACT
Ilham Jurzais, thesis title “The Contribution of Education Financing and Readiness of Facilities and Infrastructurs to Satiscation (Case Study at SMU Muhammadiyah 25 Pamulang)” undergraduate (S1), Management of Marketing and Entrepreneurship Department. Faculty of Economy and Social Science UIN This research is aimed to know the degree of contribution of education financing and readiness of facilities and infrastructures to satisfaction. From the result shows that there is certain contribution of education financing and readiness of facilities and infrastructures to satisfaction which is shown by 48,5% of r square value while 51,5% is still influenced by other variables. In the other hand we know The contribution of education financing, facilities and infrastructurs influence satisfaction can also be seen in the value of Fcalculate > Ftable. ttest toward value variables shows that tcalculate 3,076 > ttable 1,64 where propability value shows 0,003 < 0,005. t test toward facilities and infrastructure variables shows tcalculate 1,829 > ttable 1,28 where propability variables value shows 0,071 < 0,01.
Keywords: education financing, facilities and infrastructures, students learning satisfaction.
vi
ABSTRAK
Ilham Jurzais, judul skripsi “Kontribusi Pembiayaan Pendidikan dan Ketersediaan Sarana Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Belajar (Studi Kasus di SMU Muhammadiyah 25 Pamulang).” Strata satu (SI) Jurusan Manajemen Pemasaran dan Kewirausahaan Fakultas Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran Kontribusi Pembiayaan Pendidikan dan Ketersediaan Sarana Prasarana Terhadap Kepuasaan Siswa Belajar. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa kontribusi pembiayaan pendidikan dan ketersediaan sarana prasarana sekolah terdapat hubungan dengan kepuasaan siswa belajar, yang ditunjukan dengan nilai R Square sebesar 48,5% sedangkan sisanya 51,5% dipengaruhi oleh variabel lain. Selain itu dapat diketahui kontribusi pembiayaan pendidikan, sarana prasarana berpengaruh terhadap kepuasan siswa belajar di tunjukan dengan nilai Fhitung > Ftabel. Hasil uji t pada variabel harga diperoleh thitung3,076 > ttabel 1,64 dan nilai propabilitas harga 0,003 < 0,005. Hasil uji t pada variabel sarana prasarana thitung 1,829 > ttabel 1,28 dan nilai propabilitas variabel sarana prasarana 0,071 < 0,01. Kata Kunci : Pembiayaan Pendidikan, Sarana Prasarana, kepuasan Siswa Belajar.
vii
KATA PENGANTAR Bismillahirohmannirohim Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan salam semoga dilimpahkan oleh-Nya kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan pengikutnya yang setia sepanjang zaman. (Amin) yang telah memberikan tauladan kepada seluruh umat manusia menuju kepada jalan kebenaran. Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dan dalam kesempatan ini, dengan segala ketulusan penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah mendukung penulisan. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada : 1. Bapak Dr.Abdul Hamid. MS , selaku Dekan Fakultas Ekonomi yang telah mendidik, membimbing, dan mengarahkan penulis menjadi lebih baik. 2. Kedua orang tua penulis yang telah memberi semangat,dukungan yang tiada henti-hentinya, dan menjadi Inspirasi menjalani semua ini. 3. Bapak Dr.Yahya Hamza, MM dan Bapak Suhendra, S.Ag, MM selaku pembimbing I dan pembimbing II, penulis tidak akan melupakan jasajasa bapak, semoga semua kebaikan Bapak dibalas oleh Allah SWT. 4. Bapak Prof.Dr.Ahmad Rodoni, sebagai penguji Ahli. 5. Seluruh Dosen FEIS yang telah mendidik dan mengarahkan penulis selama beberapa semester ini. 6. Akedemik Lt.3 FEIS ekstensi, Mba Ani, Pak Sukmadi, Mpok, Heri, Mas Alfred, Om Ajiz.....Makasih banyak atas semua bantuanya. 7. Temen-teman KEPRIE ROOM, Ruhiyat, Rendi, Anom, Widji, Nizomy, dari belasan orang,terseleksi alam selama empat tahun. Inilah temanteman terbaik semoga menjadi lebih baik. 8. Teman-teman kosan Atas Surya, Uden, Edot, Arif, Zein, Erwin, Satria. 9. Rental ketik. Mbah,,,makasih dah bantuin edit skripsinya. 10. Kepala sekolah SMA Muhammadiyah 25 Pamulang yang telah mengizinkan penulis mengadakan penelitian. 11. Guru-guru SMA Muhammadiyah 25 Pamulang yang telah membantu menyebarkan kuesioner. 12. Seseorang yang telah memberi semangat kepada penulis selama penulisan, Dia pasti tau kenapa ada di no urut ini, he... 13. Semua teman-teman manajemen B, senang berteman dengan kalian semua. 14. Dan untuk semua orang yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Penulis sangat menyadari kemampuan dan keterbatasan yang ada pada diri ini, namun penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat viii
menyelesaikan skripsi ini sebaik-baiknya. Dengan segala ketuusan dan kerendahan hati Penulis berusaha senantiasa untuk menerima saran maupun keritik yang membangun dan dapat menjadikan skripsi ini lebih baik. Ahir kata, Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Dan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya kepada kita semua. Amin...
Jakarta, 10 Desember 2009
Ilham Jurzais
ix
DAFTAR ISI Halaman Halaman Pengesahan. ......................................................................................
ii
Daftar Riwayat Hidup ......................................................................................
v
Abstract
........................................................................................................
vi
Abstraksi ........................................................................................................
vii
Kata Pengantar .................................................................................................
viii
Daftar Isi ........................................................................................................
x
Daftar Tabel .....................................................................................................
xiii
Daftar Gambar..................................................................................................
xv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
B. Perumusan Masalah ................................................................
6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...............................................
6
1. Tujuan Penelitian ..............................................................
7
2. Manfaat Penelitian ............................................................
7
TINJAUAN PUSTAKA A. Harga .......................................................................................
8
1. Teori Permintaan ...............................................................
8
2. Teori Penawaran ................................................................
11
3. Strategi Harga ...................................................................
13
4. Segmantasi Pasar ...............................................................
14
5. Bauran Pemasaran .............................................................
18
B. Pembiayaan Pendidikan ..........................................................
19
1. Pengertian Biaya Pendidikan ............................................
19
2. Jenis-jenis Biaya Pendidikan .............................................
21
3. Sumber-sumber biaya pendidikan .....................................
25
C. Sarana dan prasarana pendidikan ............................................
27
1. Pengertian Sarana ..............................................................
27
2. Jenis-jenis Sarana ..............................................................
29 x
a. Ditinjau dari habis tidaknya dipakai ...........................
29
b. Ditinjau dari bergerak tidaknya saat di gunakan .........
29
c. Ditinjau dari hubungan dengan proses belajar
BAB III
BAB IV
mengajar ......................................................................
30
3. Pengertian Prasarana .........................................................
30
4. Jenis-jenis prasarana ..........................................................
31
D. Instrumen sarana dan prasarana ..............................................
31
E. Kepuasan Konsumen ...............................................................
32
1. Pengertian Kepuasan Konsumen .......................................
32
2. Model Kepuasan Konsumen .............................................
34
a. Komponen kognitif .....................................................
34
b. Model afektif ...............................................................
35
3. Proses Penilaian Pembeli Terhadap Kinerja Produk .........
37
F. Penelitian Terdahulu ...............................................................
38
G. Kerangka Pemikiran ................................................................
38
H. Hipotesis ..................................................................................
39
METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan penelitian .....................................................................
41
B. Populasi dan Sampling ............................................................
41
C. Teknik Pengumpulan Data ......................................................
42
D. Metode Analisis ......................................................................
43
1. Analisis Kualitatif .............................................................
43
2. Analisis Kuantitatif ...........................................................
45
a. Analisis regresi linier ..................................................
45
E. Operasional Variabel Penelitian ..............................................
47
1. Variabel Bebas (Independent Variabel) ............................
47
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)..............................
47
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................
50
1. Sejarah SMA Muhammadiyah 25 Pamulang ....................
50
2. Letak Geografis .................................................................
51 xi
BAB V
3. Visi, Misi, dan Tujuan .......................................................
51
a. Visi ..............................................................................
51
b. Misi .............................................................................
51
c. Tujuan .........................................................................
54
4. Sarana dan Prasarana .........................................................
55
5. Struktur Organisasi ...........................................................
56
B . Validitas dan Reliabilitas ........................................................
57
C. Penemuan dan pembahasan .....................................................
59
1. Analisis kualitatif ..............................................................
59
a. Strategi pemasaran ......................................................
59
1) Harga .....................................................................
59
2) Sarana prasarana ....................................................
66
3) Kepuasan ...............................................................
71
2. Analisis Kuantitatif ...........................................................
77
a. Analisis regresi linier berganda ...................................
78
D. Interpretasi ...............................................................................
80
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .............................................................................
83
B. Saran ........................................................................................
83
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
85
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL Keterangan Tabel 3.1
Variabel Operasional ..................................................................
Tabel 4.1
Hasil Try Out Item Kontribusi Pembiayaan Pendidikan dan
47
Ketersediaan Sarana Prasarana Terhadap Kepuasan siswa Belajar ........................................................................................ Tabel 4.2
58
Memperoleh pendidikan berikut sarana dengan harga yang terjangkau ...................................................................................
59
Tabel 4.3
Potongan harga bagi siswa yang berprestasi (beasiswa) ............
60
Tabel 4.4
Biaya yang dikeluarkan sesuai dengan kualitas jasa pendidikan yang diberikan sekolah ...............................................................
61
Tabel 4.5
Kemudahan dalam cara pembayaran .........................................
62
Tabel 4.6
Ada biaya tambahan ekskul .......................................................
62
Tabel 4.7
Kejelasan rincian pembayaran ...................................................
63
Tabel 4.8
Pemantauan uang tambahan lain ................................................
63
Tabel 4.9
Ada dana tambahan lain diluar kegiatan (ekskul sekolah) untuk menunjang program ....................................................................
64
Tabel 4.10 Pungutan parkir dan uang kemananan lingkungan sekolah .......
65
Tabel 4.11 Evaluasi dan monitoring penggunaan dana sekolah ..................
65
Tabel 4.12 Mempunyai ruang belajar yang bersih dan nyaman ..................
66
Tabel 4.13 Peralatan dan perlengkapan sekolah yang masih lengkap (spidol, white board, penghapus dll) ..........................................
66
Tabel 4.14 Meja dan kursi yang masih layak dipakai ..................................
67
Tabel 4.15 Perpustakaan dengan buku yang memadai ................................
67
Tabel 4.16 Peralatan laboratorium yang masih lengkap ..............................
68
Tabel 4.17 Lapangan dan peralatan olah raga dengan kondisi yang baik.....
68
Tabel 4.18 Toilet yang terjaga kebersihannya .............................................
69
Tabel 4.19 Tempat ibadah yang kondusif, nyaman dan tenang ....................
69
Tabel 4.20 Kondisi kantin dan tempat istirahat yang nyaman dan bersih ......
70
xiii
Tabel 4.21 Suasana lingkungan sekolah tidak berisik (tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar) .........................................................
70
Tabel 4.22 Letak sekolah yang mudah terjangkau .......................................
71
Tabel 4.23 Pelayanan melebihi dari harapan yang diinginkan siswa/i ........
71
Tabel 4.24 Bersekolah di SMU Muhammadiyah meningkatkan kemauan belajar .........................................................................................
72
Tabel 4.25 Sekolah Muhammadiyah menambah pemahaman belajar .........
72
Tabel 4.26 Sekolah Muhammadiyah menambah wawasan keilmuwan, sehingga meningkatkan dan menambah daya intelektual .......... Tabel 4.27 Sekolah Muhammadiyah
73
menjadi pilihan utama untuk
pemenuhan kebutuhan belajar.....................................................
73
Tabel 4.28 Guru atau pengajar Muhammadiyah bersikap ramah, simpati dan cenderung memberikan perhatian kepada siswa/i ...............
74
Tabel 4.29 Petugas administrasi bersih, rapih, dan menarik ........................
74
Tabel 4.30 Pengajar maupun staf administrasi responsif terhadap keluhan atau masalah yang dihadapi siswa/i ..........................................
75
Tabel 4.31 Pengajar yang kompeten dan mampu dalam menangani siswa/i tanpa pilih kasih
.................................................................
75
Tabel 4.32 Materi-materi, kurikulum dan metode pengajaran yang relevan (sesuai) .......................................................................................
76
Tabel 4.33 Pengajar dapat mentransfer ilmu dengan baik sehingga siswa/i mengerti apa yang dipelajari ......................................................
76
Tabel 4.34 Pengajar Muhammadiyah memiliki potensi ..............................
77
Tabel 4.35 SMU Muhammadiyah mempunyai reputasi dan nama baik di masyarakat .................................................................................
77
Tabel 4.36 Tabel Koefisien ..........................................................................
78
Tabel 4.37 Tabel Model Summary ...............................................................
79
Tabel 4.38 Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien kolerasi .....
80
Tabel 4.39 Tabel Anova ...............................................................................
80
xiv
DAFTAR GAMBAR Keterangan Gambar 2.1
Kurva Permintaan Pasar ..........................................................
9
Gambar 2.2
Kurva Penawaran Perusahaan .................................................
13
Gambar 2.3
Konsep
Biaya
Menurut
Departemen
Pendidikan
dan
Kebudayaan .............................................................................
21
Gambar 2.4
Tingkat Kepuasan Konsumen .................................................
34
Gambar 2.5
Konsep Kerangka Penulisan ...................................................
39
Gambar 4.1
Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang .................................................................................
56
xv
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kopetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, dan peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun demikian, berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang berarti. Sebagian sekolah, terutama di kota-kota, menunjukan peningkatan mutu pendidikan yang cukup mengembirakan, namun sebagian besar lainnya masih memprihatinkan. Berdasarkan masalah ini, maka berbagai pihak mempertanyakan apa yang salah dalam penyelenggaraan pendidikan kita? Dari berbagai pengamatan dan analisis, sedikitnya ada tiga faktor yang menyebabkan mutu pendidikan tidak mengalami peningkatan secara nyata. Faktor pertama, kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional mengunakan pendekatan education production atau input-output analisis yang tidak dilaksanakan secara konsekuen. Pendekatan ini melihat bahwa lembaga pendidikan berfungsi sebagai pusat produksi yang apabila dipenuhi semua input (masukan) yang diperlukan dalam kegiatan produksi tersebut, maka lembaga ini
1
akan menghasilkan output yang dikehendaki. Pendekatan ini menganggap bahwa apabila input pendidikan seperti pelatihan guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, dan perbaikan sarana serta prasarana pendidikan lainnya dipenuhi, maka mutu pendidikan (output) secara otomatis akan terjadi. Dalam kenyataan, mutu pendidikan yang diharapkan tidak terjadi. Mengapa? Karena selama ini dalam penerapan education production fungction terlalu memusatkan pada input pendidikan dan kurang dalam proses pendidikan. Pada hal, proses pendidikan sangat menentukan output pendidikan. Faktor kedua, penyelenggaraan pendidikan nasional dilakukan secara birokratik-sentralistik sehingga menempatkan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan sangat tergantung pada keputusan birokrasi yang mempunyai jalur yang sangat panjang dan kadang-kadang kebijakan yang dikeluarkan tidak sesuai dengan kondisi sekolah setempat. Dengan, demikian sekolah kehilangan kemandirian, motivasi dan inisiatif untuk mengembangkan dan memajukan lembaganya termasuk peningkatan mutu pendidikan sebagai salah satu tujuan pendidikan nasional. Faktor ketiga, peran serta masyarakat, khususnya orang tua siswa dalam penyelengaraan pendidikan selama ini sangat minim. Partisipasi masyarakat selama ini pada umumnya lebih banyak bersifat dukungan input (dana), bukan pada proses pendidikan (pengambilan keputusan monitoring, evaluasi, dan akuntabilitas). Berkaitan dengan akuntabilitas, sekolah tidak mempunyai beban untuk mempertanggung jawabkan hasil pelaksanaan pendidikan kepada masyarakat, khususnya orang tua siswa, sebagai salah satu unsur utama yang berkepentingan dengan pendidikan (stakeholder). 2
Keberhasilan pembangunan suatu negara harus sejalan dengan sikap mental sumber daya manusia yang mendukung proses pembangunan itu. Hal ini berarti bahwa sumber daya manusia harus menjadi perhatian utama dalam menentukan arah perjalanan suatu bangsa. Perhatian yang penting untuk penyiapan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Sebagai suatu proses, pendidikan berusaha menciptakan manusia yang unggul dari segi kognitif, afektif maupun psikomotrik. Bila jumlah penduduk yang bersekolah dan terdidik dengan baik lebih banyak, maka lebih besar kemungkinan adanya kamajuan di semua bidang. Sebagaimana dalam sebuah artikelnya Fritz R. Tambunan menulis bahwa : “Begitu pentingnya pendidikan untuk kemajuan sebuah bangsa, tahun 1972 The International Commision for Education Deflopment dari UNESCO, sudah mengingatkan bangsa-bangsa jika ingin membangun dan berusaha memperbaiki keadaan sebuah bangsa harus dimulai dengan pendidikan sebab pendidikan adalah kuncinya”(Frietz.R Tambunan,2004 : 4) Dalam makna formal, pendidikan diselengarakan oleh suatu lembaga yang memiliki tujuan-tujuan tertentu secara institusional yang tiada lain tujuan ini diarahkan kepada siswa setelah melewati jenjang pendidikan tertentu. Keluaran (output) yang berkualitas ditentukan oleh setiap usaha perangkat lembaga pendidikan dalam melakukan perbaikan-perbaikan secara komprehensif salah satunya adalah perbaikan proses belajar mengajar. Pendidikan adalah suatu hal yang selalu ada dalam keseharian hidup manusia di dunia. Tak ada satu hal pun yang dapat dilakukan oleh manusia yang
3
tidak berhubungan dengan pendidikan. Bahkan secara sadar ataupun tidak sadar kita selalu mengalami proses pendidikan, baik secara informasi maupun formal. Pendidikan memang sudah selayaknya menjadi kebutuhan kita dalam mencapai tujuan kita bersama yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa seperti telah ditetapkan dalam pembukaan UUD 1945. Demikian pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia, maka diperlukan suatu pendidikan yang berkualitas agar dapat menunjang kehidupan manusia itu sendiri. Dalam mendesain suatu pendidikan yang berkualitas, maka ada beberapa hal yang harus dipenuhi diantaranya adalah : 1. Kurikulum yang dipergunakan dan mata pelajaran yang di pilih 2. Tenaga pendidikan yang profesional dan kompeten 3. Sarana dan prasarana yang mendukung 4. Pendanaan/pembiayaan pendidikan Faktor yang telah diuraikan diatas, tentu harus berjalan secara seiring karena bila tidak maka cita-cita untuk menghadirkan pendidikan yang berkualitas tidak akan tercapai. Selain itu untuk mendukung berlangsungnya pendidikan yang berkualitas memerlukan perhatian yang ekstra dari jajaran pendidikan, stakeholder, maupun masyarakat, misalnya dengan dibentuknya komite sekolah yang bertugas mengawasi jalannya pendidikan. Karena bila kita lihat saat ini pendidikan di indonesia dapat dikatakan memprihatinkan, karena di tengah kesulitan ekonomi yang berkelanjutan biaya pendidikan juga semakin meningkat. Hal ini menyebabkan beberapa masyarakat memutuskan untuk tidak menyekolahkan anak-anaknya. Masalah peningkatan biaya sekolah memang selalu menjadi pembicaraan dimasyarakat. Di saat 4
pendapatan perkapita bangsa kita makin menurun pembiayaan pendidikan justru meningkat, hal ini menyebabkan terjadinya penurunan minat masyarakat terhadap pendidikan. Selain itu pendidikan indonesia juga tengah mengalami peningkatan, misalnya dengan memberlakukan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang mempunyai orientasi pada kompetensi peserta didik. Di sisi lain penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi juga memerlukan beberapa sarana prasarana pendukung yang memerlukan dana yang tidak sedikit. Hal ini menjadi menarik untuk diperhatikan, apakah pembiayaan pendidikan yang semakin meningkat dapat memfasilitasi sarana prasarana yang dibutuhkan pendidikan untuk meningkatkan mutunya. Kemudian sejauh mana hubungan kontribusi pembiayaan pendidikan dan ketersediaan sarana prasarana sekolah terhadap kepuasan siswa belajar. SMU Muhammadiyah 25 Pamulang adalah sebuah sekolah swasta yang terdapat di daerah pamulang tepatnya di Reni Jaya. Saat ini SMU Muhammadiyah 25 Pamulang telah menerapkan kurikulum berbasis kompetensi tersebut. Karena penerapan kurikulum tersebut memerlukan beberapa sarana dan prasarana yang layak dan biaya yang tidak sedikit. Berdasarkan latar belakang inilah penulis tertarik untuk meneliti kontribusi pembiayaan pendidikan dan sarana prasarana terhadap kepuasan siswa belajar dengan judul “Kontribusi Pembiayaan Pendidikan dan Ketersediaan Sarana Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Belajar”.
5
B. Perumusan Masalah Setelah membatasi masalah-masalah yang di identifikasi, maka penulis merumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Secara Parsial a.
Bagaimana pengaruh pembiayaan pendidikan terhadap kepuasan siswa belajar.
b.
Bagaimana pengaruh kelengkapan sarana prasarana terhadap kepuasan siswa belajar.
2. Secara Simultan a.
Bagaimana kontribusi pembiayaan pendidikan dan ketersediaan sarana prasarana sekolah terhadap kepuasaan siswa belajar
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan khusus mengetahui hubungan antara kontribusi pembiayaan pendidikan dan ketersediaan sarana prasarana sekolah terhadap kepuasan siswa belajar yang dirinci sebagai berikut : 1. Secara Parsial a.
Bagaimana pengaruh pembiayaan pendidikan terhadap kepuasan siswa belajar.
b. Bagaimana pengaruh kelengkapan sarana prasarana terhadap kepuasan siswa belajar.
6
2. Secara Simultan a.
Bagaimana kontribusi pembiayaan pendidikan dan ketersediaan sarana prasarana sekolah terhadap kepuasaan siswa belajar
2. Manfaat Penelitian Penulis berharap dengan penelitian ini dapat menambah khazanah dan wawasan
pengetahuan
tentang
proses
penyelenggaraan
pembiayaan
pendidikan secara langsung, dan hubungan dengan sarana prasarana. Dan bagaimana pengalokasian dana pendidikan yang di peroleh sehinggga dapat memenuhi kebutuhan pendidikan berupa penyediaan sarana dan prasarana sehingga kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik. Selain itu semoga penelitian ini berguna sebagai bahan studi banding bagi SMU-SMU khususnya yang ada di Kabupaten Tangerang Propinsi Banten dan umumnya wilayah kesatuan Republik Indonesia dalam penyelenggaraan
pembiayaan
pendidikan
dan
hubungannya
dengan
ketersediaan sarana prasarana.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Harga Harga suatu komoditas biasanya dikaitkan pada sejumlah uang yang harus dikeluarkan untuk memperoleh suatu unit komoditas tertentu (Lipscy et al,1995 : 132).Dalam teori harga, perubahan harga suatu komoditas adalah perubahan dari jumlah uang yang harus dikorbankan untuk memperoleh suatu komoditas tertentu bagi konsumen dan perubahan jumlah uang yang diterima sebagai kompensasi dari komoditas yang dikorbankan bagi produsen. Di dalam bauran pemasaran harga merupakan satu-satunya yang mewakili pendapatan (Kotler,2000 : 234). Harga suatu barang dan jasa ditentukan oleh interaksi dari kekuatan penawaran dan permintaan. Kekurangan produk yang ditawarkan akan mendorong terjadinya kelebihan permintaan (excess demand) sehingga menyebabkan turunnya harga, sedangkan kelebihan penawaran (excess supply) terjadi jika jumlah produk yang ditawarkan mengalami surplus sehingga mendorong peningkatan harga. Pada saat jumlah yang diminta dan jumlah yang ditawarkan untuk sebuah komoditas dalam kondisi keseimbangan pada satu harga tertentu, pasar untuk komoditas tersebut berada dalam keseimbangan atau disebut juga ekuilibrium (Lipsey et al,1995 : 67). Harga untuk komoditas juga berfluktuasi dengan adanya perubahan permintaan dan penawaran. C. Teori Permintaan Menurut Nicholson(2002 : 76), permintaan pasar akan suatu barang adalah jumlah keseluruhan yang diminta seluruh pembeli potensial tersebut. Kuantitas 8
suatu barang yang diminta oleh pasar sangat dipengaruhi oleh permintaan individu atas barang tersebut. Penjelasan lebih ringkas mengenai permintaan pasar ini dapat di lihat pada gambar 2.1di bawah ini
Px
Px
Px
Px
D
X1 a) Individu 1
X1
X2 b) Individu 2
X2
X
X
c) Individu 3
Gambar 2.1 Kurva Permintaan Pasar Berdasarkan gambar 2.1, untuk setiap harga titik pada kurva permintaan pasar diperoleh dengan menjumlahkan jumlah kuantitas yang diminta oleh setiap individu. Bentuk kurva permintaan pasar dan posisinya ditentukan oleh bentuk kurva permintaan setiap individu untuk produk yang diminta. Permintaan pasar tidak lebih merupakan efek kombinasi dari berbagai pilihan ekonomi konsumen (Nicholson,2002 : 98). Permintaan individu akan suatu barang dan jasa dipengaruhi oleh faktor harga barang tersebut, harga barang lain, pendapatan, selera dan faktor-faktor lain. Selanjutnya dikatakan bahwa jika pendapatan rata-rata rumah tangga tinggi maka akan membeli lebih banyak komoditi walaupun harganya tetap sama. Konsumen yang semakin tinggi pendapatannya dan kemakmurannya menginginkan hasilhasil produksi yang semakin banyak ragamnya dan akan memilih dalam membeli
9
dengan harga yang di tawarkan. Jumlah komoditi yang akan dibeli semua rumah tangga pada waktu tertentu dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : a. Harga komoditi itu sendiri Hipotesis ekonomi dasar menunjukan bahwa harga suatu komoditi dan kuantitas yang diminta berhubungan secara negatif dengan faktor lain dianggap tetap sama (cateris paribus). Dengan demikian, semakin tinggi harga suatu komoditi maka jumlah yang akan diminta akan semakin rendah, dan semakin rendah harga, semakin tinggi jumlah yang akan diminta. b. Pendapatan Jika rumah tangga menerima rata-rata pendapatan yang lebih besar, maka rumah tangga akan membeli lebih banyak komoditi tersebut pada tingkat harga yang sama. Sehingga menggeser kurva permintaan ke arah kanan atau komoditi tersebut, dengan catatan bahwa komoditi tersebut merupakan barang normal. c. Harga Barang Lain Pada kasus barang lain merupakan barang subtitusi, maka kenaikan harga barang lain akan meningkatkan jumlah yang diminta untuk barang tersebut dan penurunan harga-harga barang lain akan menurunkan jumlah yang diminta untuk barang tersebut. Sedangkan pada kasus barang lain merupakan barang komplementer, maka kenaikan harga barang lain akan menurunkan jumlah yang diminta untuk barang tersebut dan penurunan harga barang lain akan meningkatkan jumlah yang diminta untuk barang tersebut. 10
d. Selera Selera berpengaruh besar terhadap keinginan orang untuk membeli. Perubahan selera dapat berlangsung dalam waktu lama sekali atau cepat yang akan menggeser kurva permintaan ke kanan. Sehingga lebih banyak yang akan dibeli pada tingkat harga. e. Distribusi Pendapatan Perubahaan dalam distribusi pendapatan akan meningkatkan jumlah yang diminta untuk komoditi yang dibeli, terutama bagi mereka yang memperoleh tambahan pendapatan. Dan akan menurunkan jumlah yang diminta untuk komoditi yang dibeli, terutama oleh mereka yang berkurang pendapatannya. f. Jumlah Penduduk Semakin tinggi jumlah penduduk, permintaan akan suatu barang semakin meningkat.
C. Teori Penawaran Penawaran suatu komoditi baik barang maupun jasa merupakan jumlah komoditi yang di tawarkan oleh produsen kepada konsumen dalam suatu pasar pada tingkat harga dan waktu tertentu. Lebih lanjut dikatakan antara harga dan jumlah barang yang di tawarkan ini mempunyai hubungan positif yaitu jika harga naik maka jumlah komoditi yang ditawarkan semakin banyak. Adapun sumber penawaran meliputi produksi pada waktu tertentu dan persediaan (stok) pada waktu sebelumnya.
11
Setiap keputusan yang diambil untuk memaksimalkan laba sangat erat hubunganya dengan tingkat output yang dipilih oleh perusahaan atau produsen untuk di produksi. Perusahaan menjual suatu tingkat output, dari penjualan perusahaan menerima pendapatan. Jumlah pendapatan yang diperoleh jelas tergantung pada berapa banyak output yang terjual dan pada tingkat harga berapa output tersebut terjual. Untuk memutuskan berapa banyak output yang akan diproduksi, perusahaan akan memilih kuantitas produksi dengan laba yang besar (Nicholson,2002 :135). Selain memaksimalkan laba, perusahaan atau produsen juga harus memperhatikan biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi output dengan jumlah tertentu. Idealnya, sebuah perusahaan atau produsen dalam usahanya untuk meningkatkan laba, menghasilkan tingkat output pada saat penerimaan adalah tepat sama dengan biaya untuk menghasilkan unit output tersebut. Menurut Nicholson (2002 : 99), perusahaan dapat menemukan laba maksimumnya dengan memulai pada tingkat output nol dan secara konseptual meningkatkan output sebesar satu unit pada suatu saat tertentu. Sepanjang penerimaan perusahaan melebihi biaya, perusahaan atau produsen sebaiknya terus meningkatkan tingkat outputnya. Harga yang ditetapkan perusahaan akan selalu di asumsikan sama dengan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi satu unit output. Berikut akan digambarkan secara ringkas mengenai konsep penawaran.
12
Penawaran
Harga P2
P* P1
Q1
Q*
Q2
Kuantitas
Gambar 2.2 Kurva Penawaran Perusahaan
Berdasarkan gambar 2.2 dapat dilihat kombinasi harga dan kuantitas yang digunakan perusahaan untuk mencapai laba maksimum. Pada saat harga dipasar lebih tinggi dari P* . Maka perusahaan akan menjual output sebesar Q2. Hal ini dilakukan perusahaan atau produsen agar pencapaian laba lebih besar.
3. Strategi Harga Dalam menetapkan harga produk terdapat enam tahap yang harus dilakukan, yaitu : a. Memilih tujuan penetapan harga. b. Menentukan permintaan. c. Memperkirakan biaya. d. Menganalisa harga. e. Memilih metode penetapan harga. f. Memilih harga akhir. 13
Bauran harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan. Meskipun faktor non harga menjadi penting ahir-ahir ini, harga tetap merupakan elemen terpenting yang menentukan pangsa pasar dan keuntungan perusahaan (Kotler, 2000 : 78).
4. Segmantasi Pasar Dalam kajian pemasaran, segmentasi pasar merupakan hal yang penting dan tidak dapat diabaikan. Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi segmen-segmen tertentu yang di jadikan sasaran penjualan, yang akan dicapai dengan marketing mix tertentu. Kegiatan ini memerlukan kemampuan untuk mengukur secara efektif kesempatan penjulan di berbagai segmen pasar dan kemampuan memilih marketing mix yang tepat untuk segmen pasar yang dipilih. Dengan membagi pasar yang bersifat heterogen ke dalam kelompok-kelompok konsumen yang bersifat homogen, perusahaan dapat menyusun program pemasaran untuk tiap segmen dengan lebih cermat. (kotler 2000 : 456). Menurut kotler (2000 : 509), segmentasi pasar dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa variabel sebagai berikut : a. Segmentasi berdasarkan Geografi Segmentasi pasar ini dilakukan dengan mengelompokan konsumen menjadi bagian pasar menurut skala wilayah atau letak geografis, yang dapat dibedakan berdasarkan : 1) Wilayah, dimana dapat diperoleh segman pasar yang berupa pasar lokal, pasar regional, dan pasar luar negri atau expor. Masing-masing
14
pasar berdasarkan wilayah ini berbeda-beda potensinya dan cara menanganinya. 2) Iklim, dengan dasar ini di peroleh segmen pasar yang berupa pasar daerah pegunungan dan dataran tinggi, serta pasar daerah pantai dan dataran rendah. Masing-masing pasar berdasarkan iklim ini berbedabeda kebutuhan, keinginan, selera, dan preferensinya. 3) Kota atau desa, dimana dapat di peroleh segmen pasar yang berupa pasar daerah perkotaan dan pasar daerah desa atau pertanian. Masingmasing segmen pasar ini berbeda potensi, serta motif, perilaku dan kebiasaan pembelinya, sehingga membutuhkan cara penanganan pemasaran yang berbeda. b. Segmentasi Berdasarkan Demografi atau Sosio-Ekonomi Segmentasi pasar ini dilakukan dengan mengelompokan konsumen menjadi bagian pasar menurut variabel-variabel demografi yaitu : 2) Usia, dengan dasar ini diperoleh segmen pasar yang berupa segmen pasar anak-anak, segmen pasar pemuda/remaja, dan segmen pasar orang dewasa. 3) Jenis Kelamin, dengan dasar ini diperoleh segmen pasar orang laki-laki dan segmen pasar orang wanita. 4) Pekerjaan, dengan dasar ini diperoleh segmen pasar yang berupa segmen pasar petani, segmen pasar para pedagang, segmen pasar para karyawan, segmen pasar para manejer, segmen pasar para pengusaha, dan sebagainya.
15
5) Pendapatan, dengan dasar ini diperoleh segmen pasar yang berupa segmen pasar masyarakat yang berpendapatan rendah, menegah, dan tinggi. 6) Ukuran keluarga, dengan dasar ini diperoleh segmen pasar keluarga kecil, segmen pasar keluarga sedang, dan segmen pasar keluarga besar. 7) Pendidikan, dengan dasar ini diperoleh segmen pasar yang berupa segmen pasar masyarakat tidak berpendidikan, masyarakat yang berpendidikan rendah, menengah, masyarakat yang berpendidikan tinggi. 8) Kelas sosial, dengan dasar ini diperoleh segmen pasar yang berupa segmen pasar yang berstatus rendah, masyarakat berstatus biasa, dan masyarakat berstatus tinggi. 9) Keturunan atau suku, dengan dasar ini diperoleh segmen pasar masyarakat berdasarkan suku bangsa atau kewarganegaraan. 10) Agama, dengan dasar ini diperoleh segmen pasar yang berupa segmen pasar yang beragama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, atau Bhuda. c. Segmentasi berdasarkan Psikografis Segmentasi pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen atau pembeli menjadi bagian pasar menurut variabel-variabel pola atau gaya hidup (life style) dan kepribadian (personality). d. Segmentasi Berdasarkan Tingkah Laku (behaviour) Segmentasi pasar ini dilakukan dengan mengelompokan konsumen menjadi bagian pasar berdasarkan variabel-variabel tingkah laku atau
16
prilaku orangnya, yang dipengaruhi dan tercermin dari pengetahuannya, sikap, pemakaian, atau tanggapan mereka terhadap suatu produk. Variabelvariabel yang sering digunakan dalam segmentasi pasar tercermin dalam kelompok-kelompok : 1) Orang-orang atau masyarakat yang selalu merasa atau mempunyai perasaan terpaksa (compulsive). Umumnya segmen pasar seperti ini adalah masyarakat desa, atau mereka yang berpendidikan rendah. 2) Orang-orang atau masyarakat yang selalu terpengaruh oleh pendapat orang luar atau orang lain (extrovert) atau hanya berpegangan pada penilaian atau pendapat sendiri (introvert). 3) Orang-orang atau masyarakat yang tidak langsung bereaksi atau tidak keburu nafsu (conservative), masyarakat yang bebas memilih semaunya (liberal) dan masyarkat radikal yang cepat bereaksi terhadap suatu produk baru. 4) Orang-orang atau masyarakat yang selalu mengharapkan hasil yang sangat baik dan yang biasa-biasa saja. 5) Orang atau kelompok orang yang menentukan dalam masyarakat (leader), sedangkan yang lain hanya pengikut saja (follower). 6) Orang-orang atau masyarakat yang selalu bertindak secara ekonomis saja dan masyarakat yang senang melakukan tawar-menawar (bargain), serta anggota masyarakat yang selalu mengejar prestise.
17
5. Bauran Pemasaran Apabila sasaran pasarnya sudah ditentukan melalui riset pemasaran, maka perusahaan harus membuat suatu rencana yang baik untuk memasuki segmen pasar yang dipilih. Keputusan-keputusan dalam pemasaran dapat dikelompokan ke dalam empat strategi, yaitu : strategi produk, strategi harga, strategi distribusi, strategi promosi. Kombinasi dari empat strategi tersebut akan membentuk marketing mix. Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi (Kotler,2005). Marketing mix tersebut merupakan suatu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan dan semua ini ditunjukkan untuk memberikan kepuasan kepada segmen pasar atau konsumen yang di pilih. a. Produk (Produk) adalah penawaran nyata perusahaan kepada pasar dalam bentuk nyata wujud ciri-ciri dan wujud produk, kemasaan, merek, dan kebijaksanaan pelayanan. b. Price (Harga) adalah jumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk memperoleh produk tersebut. Harga merupakan variabel yang dapat berubah dengan cepat karena adanya perubahan faktor-faktor penyusunan (misalnya kenaikan harga bahan baku, kenaikkan upah buruh dan sebagainya). Meskipun demikian, bauran harga merupakan satu-satunya variabel yang menghasilkan pendapatan sementara variabel lainnya menghasilkan biaya. Untuk mencapai tujuan perusahaan, penentuan
18
tingkat harga harus disesuaikan dengan pandangan konsumen tentang nilainya, supaya konsumen tidak beralih ke pesaing. c. Promotion (Promosi) adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan menyampaikan produknya kepada pasar sasaran dan membujuk konsumen untuk membeli produk tersebut. Berbagai program promosi yang digunakan oleh perusahaan antara lain melalui promosi penjualan, iklan di media massa, personal selling (penjualan personal) dan hubungan masyarakat. d. Place (Tempat) adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produknya terjangkau dan tersedia bagi pasar sasarannya sehingga konsumen dapat memperolehnya. Bauran tempat berhubungan erat dengan perantara pemasaran yang membentuk suatu saluran distribusi tertentu.
C. Pembiayaan Pendidikan 1. Pengertian Biaya Pendidikan Setiap organisasi membutuhkan dana untuk pembiayaan kegiatannya. Begitu pula dengan organisasi pendidikan, dimulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, mengadakan kegiatannya senantiasa membutuhkan biaya pendidikan. Dalam pengertian sehari-hari istilah pembiayaan berasal dari kata finance yang memiliki keterkaitan dengan usaha memperoleh atau mengumpulkan modal untuk membiayai aktifitas yang akan dilakukan. Hal ini dijelaskan menurut kamus Bahasa Indonesia bahwa biaya adalah uang yang dikeluarkan untuk mengadakan, 19
melakukan, mendirikan sesuatu.(Balai Pustaka, 1991: 113). Sedang menurut Harbang Siangian bahwa pengertian pembiayaan atau keuangan itu diperluas dalam arti bukan hanya sebagai usaha mengumpulkan modal melainkan mencakup penggunaan modal tersebut (Harbangan Siangian,1989 : 130). Pembiayaan pendidikan adalah seluruh anggaran yang dikeluarkan untuk biaya pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung yang terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan belajar siswa berupa pembelian alat-alat pembelajaran, sarana belajar, gaji guru, baik yang dikeluarkan oleh pemerintah, orang tua maupun siswa sendiri. Dan biaya tidak langsung berupa keuntungan yang hilang (opportunity cost) yang di korbankan siswa selama belajar. Pembiayaan pendidikan mengkaji tentang bagaimana biaya itu diperoleh. Fokusnya pada siapa yang membiayai pendidikan, siapa yang menikmati, dan bagaimana supaya adil dan merata.(Nur Hadi,1993 : 30). Pembiayaan pendidikan menyangkut sisi penerimaan dan sisi pengeluaran. Semua pembiayaan harus dapat digali, direkam (dipelihara dan di kosolidasikan sebaik mungkin) agar penggunaan pembiayaan yang ada dapat di daya gunakan secara tepat guna dan tepat arah. Dalam pengelolaan atau pengaturan keuangan bukan merupakan tugas yang ringan tetapi memerlukan berbagai unsur yang di perlukan. Pengaturan pelaksanaan pembiayaan merupakan peran yang penting sehingga secara nyata berbeda dengan tugas-tugas lain. Unsur kepribadian kepercayaan terhadap diri sendiri mempunyai peran yang utama dan kesadaran akan kepribadiannya bahwa dirinya mengabdi kepada negara dan
20
pendukung rancangan, pembangunan, dibutuhkan pula dalam peraturan pelaksanaan pembiayaan. Menurut sumber lain yaitu dari Analisis Biaya dan Penyusunan Anggaran dikatakan bahwa biaya khususnya biaya pendidikan adalah keseluruhan biaya baik yang bersifat moneter maupun yang non moneter sebagai ungkapan tujuan dan tanggung jawab terhadap pendidikan.(Balai Pustaka,1991 : 140). Konsep biaya ini perlu mendapat perhatian yang cukup besar bagi para perencana dan pengelola pendidikan. Hal ini bertujuan memperluas wawasan dan pengetahuan, meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab dalam pelaksanaan pendidikan dalam mengembangkan langkah-langkah pengelolaan sebagai tindak lanjut alokasi biaya. Konsep biaya tersebut dapat disajikan dalam gambar Konsep Biaya
Keseluruhan upaya pemerintah dan masyarakat
Bersifat uang
Daya : bersifat non uang
Harus digali, direkam dan dikonsolidasikan
Ungkapan tujuan dan tanggung jawab
Gambar 2.3 Gambar Konsep Biaya Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
2. Jenis-jenis Biaya Pendidikan Menurut tujuan alokasinya pembiayaan dibagi ke dalam biaya pembangunan dan biaya rutin. Biaya rutin diartikan sebagai pengeluaran barang
21
dan jasa yang digunakan dan habis dipakai pada jangka waktu kurang dari setahun dan mesti diadakan atau dibeli secara reguler. Sedangkan biaya pembangunan diartikan sebagai pengeluaran biasa dalam jangka waktu pemakaiannya lebih dari setahun. Barang-barang yang dipakai itu antara lain adalah keperluan sehari-hari perkantoran seperti listrik, telepon, gas, air, minyak, pelumas, dan benda-benda pos dan lain-lain. Jasa-jasa yang termasuk biaya rutin misalnya berupa gaji, upah atau honorarium guru dan tenaga non guru atau pegawai, pemeliharaan atau perawatan barang inventaris. Biaya pengeluaraan untuk gaji guru dan pegawai sangat menentukan sekali terhadap biaya per siswa atau biaya yang harus dikeluarkan orang tua siswa. Pada dasarnya bahwa gaji guru dan pegawai merupakan faktor terbesar dalam pengeluaran rutin, karena perannya sangat menentukan keberhasilan sistem pendidikan. Guru sebagai salah satu komponen dan masukan instrumen pendidikan. Guru harus menyampaikan bahan pengajaran serta berbagai nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat. Keberadaan anggaran pembangunan secara nasional dapat mempengaruhi penyediaan anggaran pembangunan pendidikan. Karena perencanaan pendidikan harus tanggap perubahaan situasi perekonomian dunia dan dalam negeri, karena apa pun yang direncanakan untuk dilaksanakan dilingkungan pendidikan ahirnya tidak terlepas dari kemampuan pemerintah mencari dana. Semua dan yang diperoleh harus dapat dibagi-bagi atau di alokasikan secara adil dan merata, menurut kriteria yang berlaku. Beberapa kriteria yang umum digunakan oleh banyak negara adalah sebagai berikut :
22
a. Jumlah Siswa b. Jumlah Guru c. Ruang Kelas atau ruang belajar (Jusuf Enoch,1999 : 4). Biaya penyelenggaraan pendidkan seluruhnya dapat di perkirakan yaitu hasil perkalian jumlah siswa dengan biaya setahun. Seandainya biaya satuan untuk penyelenggaraan SMP adalah Rp 120.000, 00 pertahun permurid, maka propinsi A dengan jumlah 10.000 orang akan mendapat alokasi sebesar 10.000 x Rp 120.000, 00 = Rp1.200.000, 00 untuk gaji dan pengeluaran non gaji, Propinsi yang memiliki jumlah siswa banyak akan mendapat alokasi terbesar. Anggaran rutin pendidikan pada umumnya negara di dunia ini sebagian besar diperuntukan bagi guru seperti telah disebutkan pula diatas, ada negara yang membedakan guru menurut tempat mengajar (SD, SMP, SMU, PT), masa kerja atau baktinya, tingkat pendidikan atau sifat pekerjaannya (mengawasi, mengajar, guru praktek). Perbedaan tersebut tercermin dalam biaya satuan atau dalam gaji dan tunjangan. Dalam hal ini gaji dihitung tersendiri. Demikian juga tenaga administrasi, pemeliharaan dan penyelenggaraan pendidikan atau biaya oprasional khusus untuk mengajar. Alokasi angaran dapat juga dilakukan berdasarkan ruang kelas yang ada, untuk memperkirakan kebutuhan biaya pemeliharaan dari angggaran rutin. Sekiranya ada 1.000 ruang kelas dengan biaya pemeliharaan Rp 50.000, 00 per tahun maka biaya pemeliharaan seluruhnya untuk daerah yang bersangkutan menjadi 1.000 x Rp 50.000, 00 = Rp 50.000.000, 00
23
Dari contoh diatas berarti jumlah kelas yang ada akan menentukan besarnya alokasi anggaran pemeliharaan, akan tetapi untuk sampai kepada banyaknya ruangan yang akan dibangun untuk tiap propinsi pada tahun yang akan datang
seorang
perencana
harus
menempuh
perhitungan
dengan
mempertimbangkan berbagai faktor dalam perkembangan pendidikan propinsi. Sebagai contoh, jika propinsi A dan B sama-sama mengusulkan supaya dibangun 50 buah tambahan ruangan kelas SMP untuk tahun depan, dan ternyata jatah untuk kedua propinsi hanya 60 buah ruang kelas, maka belum tentu masingmasing mendapat alokasi anggaran yang sama. Dalam hal ini yang menjadi pertimbangan menentukan anggaran adalah pemerataan kesempatan belajar dan biaya satuan untuk bangunan dan tanah yang mungkin berbeda dengan kedua propinsi. Seandainya persentase lulus SD melanjutkan ke SMP adalah 50% di Propinsi A, sedang di Propinsi B mencapai 80% maka jelas dengan pertimbangan pemerataan kesempatan belajar, alokasi belajar akan di berikan lebih banyak A. Kriteria-kriteria diatas dapat digunakan dalam penentuan rutin yang berlaku di Indonesia, alokasi anggaran tidak mengalami kesulitan karena adanya komponen yang sudah ditentukan besar anggarannya. Komponen yang dimaksud adalah gaji guru atau pegawai yang merupakan bagian terbesar dari anggaran rutin, yaitu sekitar 80%. Sisanya di alokasikan kepada belanja barang perjalanan dinas dan pemeliharaan serta bantuan atau subsidi. Untuk oprasional pendidikan seperti misalnya penyelenggaraan Evaluasi Belajar Tahap Ahir atau Ujian Nasional disediakan anggaran tersendiri.
24
Dalam perencanaan pembangunan, pengalokasian yang dilakukan dalam perencanaan rutin. Kegiatan dan sasaran yang akan dicapai setiap tahun sudah disebutkan dalam buku Repelita secara nasional.
3. Sumber-sumber biaya pendidikan Pendidikan di Indonesia berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab besar antara keluarga, masyarakat dan pemerintah, masyarakat dan orang tua siswa. Hal ini sesuai pula dengan hasil kutipan sebagian bahwa saat ini ada tiga golongan dasar pembiayaan pendidikan yang full cost pricing, free publik edukation dan conglomerate.(Harbangan Siangian,1989 : 135). Full cost pricing, maksudnya tiap siswa di kenakan jasa sekolah untuk membiayai pengajar dan penggunaan jasa-jasa lembaga. Seluruh beban biaya dalam pola dasar ini di bebankan kepada siswa. Setiap siswa memikul biaya tertentu yang besarnya dapat sama atau berbeda. Sebaliknya bila siswa tidak dikenakan biaya, baik biaya pengajaran, pengabdian masyarakat maupun aktifitas penelitian maka, pola tersebut dinamakan free publik edukation. Jadi seluruh biaya sekolah berasal dari pemerintah, masyarakat dan usaha-usaha sekolah, masyarakat dan sumber bantuan dari organisasi lain. Menurut Ruth Daroesman sumber-sumber biaya pendidikan dapat di bagi menjadi empat, yaitu(Ruth Darusman,1981 : 21) : a. Hasil penerimaan umum pemerintah. Pemerintah merupakan sumber terpenting untuk biaya pendidikan, yang termasuk dalam hasil penerimaan 25
pemerintah adalah pajak. Bantuan luar negeri dan pinjaman. Besarnya biaya tersebut di tentukan oleh aparat keuangan pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah. b. Penerimaan khusus diperuntukkan pendidikan. Penerimaan ini berupa bantuan dari luar negeri yang khusus di peruntukan pendidikan seperti bantuan dari United Nations Children Fund (UNICEF), United Nation Education Sceientific and Cultural Organization (UNESCO) dan Word Bank. Usaha pemerintah sendiri untuk mengumpulkan dana pendidikan ini melalui peredaran surat berharga, pajak-pajak khusus yang di peruntukan pendidikan. c. Iuran sekolah. Iuran ini merupakan pembayaran orang tua siswa lansung ke sekolah. Besar biaya iuran biasanya ditentukan oleh pemerintah, sekolah atau yayasan yang berupa uang Sumbangan Pembayaran Pendidikan (SPP) dan lain-lain. d. Sumbangan-sumbangan sukarela lainnya. Sumbangan ini dapat diberikan oleh badan perseorangan masyarakat, panti darma atau badan agama (baik dalam maupun luar negeri). Bentuk-bentuk sumbangan yang di berikan berupa uang tunai, barang, jasa-jasa, hadiah, pinjaman. Di samping itu ada juga usaha-usaha sekolah sendiri untuk mengumpulkan dana. Dari ke empat sumber dana tersebut sebagian di gunakan untuk membiayai sarana dan prasarana, tata usaha, sistem pendidikan dan sebagian di sampaikan kepada sekolah-sekolah melalui beberapa saluran. Saluran yang pertama adalah pemerintah yang di salurkan kepada departemen-departemen seperti departemen
26
pendidikan nasional tingkat pusat untuk sekolah menengah, departemen agama (untuk sekolah agama) dan pemerintah propinsi untuk sekolah dasar.
C. Sarana dan prasarana pendidikan 1. Pengertian Sarana Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia di katakan bahwa “sarana prasarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan”Balai Pustaka,1991 : 155). E. Mulyasa, berpendapat bahwa yang di maksud dengan sarana pendidikan adalah : “Peralatan dan perlengkapan yang secara langsung di pergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses balajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media pengajar”(E.Mulyasa,2002 : 49). Menurut Sudarman Danin yang di maksud sarana pendidikan adalah “Himpunan sarana yang di perlukan untuk menjalankan proses pendidikan dalam mencapai tujuan yang ditentukan”(Sudarman Danin,1995 : 101). Ibrahim Bafadal, berpendapat bahwa sarana pendidikan adalah : “Semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah”.(Ibrahim Badafal,2003 : 2) Sedang
menurut Suharsimi Arikunto
menjelaskan bahwa sarana
pendidikan adalah : “Semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan lancar, teratur, efektif, efisien”.
27
Sarana adalah berbagai alat yang di butuhkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Suatu kegiatan dalam hal ini adalah pendidikan, akan dapat berjalan dengan lancar dan baik apabila sarana prasarana telah memenuhi kebutuhan. Sarana merupakan alat yang dapat di pergunakan dan di manfaatkan sesuai dengan fungsi masing-masing. Tanpa alat suatu pendidikan dan pengajaran akan mengalami hambatan sehingga tujuan pendidikan akan sulit dicapai. Semakin lengkap sarana dan prasarana serta fasilitas pendidikan yang di miliki maka akan mudah bagi guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sarana pendidikan merupakan faktor yang cukup penting dalam pengembangan pendidikan. Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sarana pendidikan merupakan segala fasilitas pendidikan baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak yang secara langsung digunakan untuk menunjang berjalannya suatu kegiatan proses belajar mengajar agar tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif, dan efisien.(Arikunto,1987 : 6). Sarana adalah berbagai alat yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Suatu kegiatan dalam hal ini adalah pendidikan, akan dapat berjalan dengan lancar dan baik apabila sarana prasarana telah memenuhi kebutuhan.
28
2. Jenis-jenis Sarana Menurut Nawawi sarana pendidikan dapat di klasifikasikan menjadi beberapa macam, yaitu ditinjau dari sudut : a. habis tidaknya dipakai, b. bergerak tidaknya saat digunakan, c. hubunganya dengan proses belajar mengajar.
a. Ditinjau dari habis tidaknya dipakai Dalam tinjauan ini sarana dapat dibagi menjadi dua macam : 1) Sarana pendidikan yang habis dipakai Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahan atau alat yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat atau kurang dari satu tahun. Sebagai contoh kapur tulis atau sepidol yang biasa di gunakan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran. 2) Sarana pendidikan yang tahan lama Sarana pendidikan yang tahan lama adalah keseluruhan bahan atau alat yang dapat digunakan secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama atau masa pemakaianya lebih dari satu tahun. Sebagai contohnya adalah bangku sekolah, meja sekolah, atlas, globe, dan beberapa peralatan olahraga. b. Ditinjau dari bergerak tidaknya saat di gunakan 1) Sarana pendidikan yang bergerak Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa digerakan atau di pindahkan sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Contohnya lemari arsip sekolah.
29
2) Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak adalah sarana pendidikan yang tidak bisa atau relatif sangat sulit di pindahkan. Contohnya suatu sekolah yang telah memiliki saluran dari perusahaan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). c. Ditinjau dari hubungan dengan proses belajar mengajar Dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar, ada dua jenis sarana pendidikan. Pertama, sarana pendidikan yang secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar. Contohnya kapur tulis, atlas, dan sebagainya. Keduanya, sarana pendidikan yang secara tidak langsung digunakan dalam proses belajar mengajar, seperti lemari arsip di kantor sekolah.( Ibrahim Badafal,2003 : 5). 3. Pengertian Prasarana Prasarana adalah segala yang merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses.(Balai Pustaka,1991 : 784). Secara etimologi prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan, misalnya lokasi atau tempat bangunan sekolah, lapangan olah raga, uang dan sebagainya. (Daryanto,2001 : 51). Prasarana merupakan pelengkap dalam setiap kegiatan. Keberadaanya tidak begitu penting di banding dengan keberadaan sarana, tanpa prasarana suatu proses masih dapat berjalan walau dalam bentuk yang sederhana.
30
4. Jenis-jenis prasarana Sedangkan prasarana pendidikan di Sekolah bisa di klasifikasikan menjadi dua macam. Pertama, prasarana pendidikan yang secara langsung di gunakan untuk proses mengajar, seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik keterampilan
dan
ruang
laboratorium.
Kedua,
prasarana
sekolah
yang
keberadaanya tidak di gunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar mengajar. Sebagai contoh adalah ruangan kantor, kantin, tanah, jalan menuju sekolah, kamar kecil, ruang usaha kesehatan sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah dan tempat parkir kendaraan.
D. Instrumen sarana dan prasarana Setelah diuraikan diatas mengenai sarana dan prasarana pendidikan, maka dapat di simpulkan bahwa instrumen sarana dan sarana pendidikan antara lain : a. Tersedianya alat tulis yang memadai untuk kegiatan belajar mengajar, misalnya kapur tulis atau spidol. b. Keadaan bangku dan meja tulis yang masih prima dan mencukupi untuk kegiatan belajar mengajar di setiap kelas. c. Tersedianya media atau alat peraga di setiap kelas, misalnya atlas, globe, dan sebagainya. d. Tersedianya peralatan olah raga yang memadai, misalnya bola sepak, bola voli, bola basket, matras, dan sebagainya. e. Tersedianya lemari arsip dalam kondisi baik di setiap kelas.
31
f. ruang belajar yang dapat menampung kurang lebih 40 siswa dengan luas minimal 72 meter. g. Tersedianya ruang perpustakaan yang memadai dan nyaman. h. Laboratorium yang lengkap dengan kelengkapannya. i. kantin yang bersih, sehat dan aman. j. kamar kecil yang bersih dan sehat. k. tempat parkir yang nyaman dan memadai. l. tersedianya tempat ibadah yang bersih, dan nyaman.
E. Kepuasan Konsumen 1. Pengertian Kepuasan Konsumen Pengertian Kepuasan Konsumen menurut Blackweal dan Miniard, (1995 : 273) adalah suatu tempat evaluasi dimana alternatif konsumsi yang di pilih setidaknya dapat memenuhi atau bahkan melebihi apa yang di harapkan atau lebih singkatnya bahwa akan datang memilih konsumsi sesuatu yang dapat memenuhi harapannya. Sedangkan menurut kotler, (2000 : 42) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara presepsi atau kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk yang diharap-harapnya. Persaingan yang semakin ketat, dimana semakin banyak produsen yang tercipta dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Hal ini tercermin dari semakin banyaknya perusahaan yang
32
menyertakan komitmennya terhadap kepuasan pelanggan dalam pernyataan misi, iklan, maupun publik relation (humas). Sehingga dapat dilihat dewasa ini semakin di yakini bahwa kunci utama untuk memenangkan persaingan adalah dengan memberikan kepuasan kepada pelanggan melalui panyampaian produk berkualitas dengan harga bersaing (Fachrurozie, 2001 : 5) Schnaasrs (1991 : 289) menyatakan : Costumer statifacsion is a competitif advantage that is sustainable over the long trem. Long term consumer statifacsion is a forward-looking indikator of business succes. Kepuasan pelanggan adalah suatu manfaat kompetisi yang bisa mendukung secara jangka panjang adalah di lihat dari kemajuan indikator kesuksesan bisnis. Dengan diperolehnya kepuasan konsumen akan mendatangkan keunggulan kompetitif, dan kepuasaan konsumen akan menjadi indikator keberhasilan suatu bisnis. Sedang menurut Tjiptono, (1997 : 24) menyatakan dengan terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan manfaat, di antaranya hubungan perusahaan dengan pelanggan menjadi harmonis, memberi dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang sangat menguntungkan. Menurut fabdi Tjiptono, (2001 : 146). Kepuasan adalah respon konsumen terhadap evaluasi yang di rasakan antara harapan sebelumnya atau norma kinerja lainnya dan kinerja produk aktual yang dirasakan setelah pemakaian. Dari beberapa definisi di atas dapat di simpulkan bahwa kepuasan konsumen merupakan presepsi konsumen terhadap apa yang ia terima setelah mengkonsumsi atau menggunakan produk yang ia beli.
33
Secara konseptual, kepuasan konsumen dapat di gambarkan seperti yang di tunjukan dalam gambar berikut :
Kebutuhan Keinginan
Tugas Perusahaan
Produk
Nilai Produk Bagi Konsumen
Harapan Konsumsi Terhadap Produk
Tingkat Kepuasan Konsumen Gambar 2.4 Gambar Tingkat Kepuasan Konsumen 2. Model Kepuasan Konsumen a. Komponen kognitif Komponen kognitif berisi presepsi, kepercayaan dan meniru (Stereotipe) yang di miliki individu mengenai sesuatu. Model teori yang termasuk di sini adalah (the expectancy disconfirmation model, equity theory and atriution theory. (Azwar, 1995) Kepuasan pelanggan berdasarkan model ini ditentukan oleh dua variabel kognitif yaitu harapan pra pembeli dan presepsi purna beli, perbedaan dua variabel tersebut menimbulkan diskonfirmasi (Tjiptono, 1997). Kepuasan atau tidak kepuasan konsumen adalah respon konsumen 34
terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang di rasakan antara harapan sebelumnya (norma kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk yang di rasakan setelah pemakaian. Kepuasan konsumen merupakan merupakan evaluasi purna pembeliaan dimana alternatif yang di pilih sekurang-kurangnya memberikan hasil sama atau melampaui kepuasan konsumen, sedang ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan konsumen.(Engle.et.al, 1990). Seorang konsumen dapat mengalami sesuatu dari tiga tingkatan kepuasan, jika kinerja lebih rendah dari harapan konsumen akan terasa tidak puas, sedang jika kinerja melebihi harapan konsumen akan terasa sangat puas. c. Model afektif Emosi atau perasaan seorang konsumen terhadap suatu produk atau jasa tertentu, membentuk komponen afektif dari suatu sikap. Schiffman dan kanuk (1997), komponen afektif ini merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan menyangkut masalah emosi.(Azwar, 1996). Fokus model afektif lebih di titik beratkan pada tingkat aspirasi, learning behafior, emosi, perasaan spesifik (seperti : kepuasan, keengganan menggunakan produk lain). Maksud fokus ini agar dapat di ukur tingkat kepuasan dalam suatu kurun waktu, tingkat kepuasan konsumen cenderung mengikuti perasaan atau emosi pada saat tertentu, (Tjiptono, 2001 : 149) Ada beberapa yang di gunakan untuk memantau kepuasaan konsumen. Kotler (1996 :265) mengunakan empat metode yaitu : 35
1. Sistem Keluhan dan Saran Setiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan perlu memberi kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggan untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka. 2. Survei Kepuasan Konsumen Umumnya
penelitian
kepuasaan
pelanggan
dilakukan
dengan
menggunakan metode survei baik melalui pos, telpon maupun wawancara pribadi. 3. Ghos Shiping Metode ini dilaksanakan dengan cara mempekerjakan beberapa orang untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan atau pembeli potensial produk perusahaan dari pesaing. 4. Analisis Kehilangan Konsumen Yaitu perusahaan berusaha menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau telah beralih pemasok yang diharapkan adalah akan diperolehnya informasi penyebabkan terjadinya hal tersebut. Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen mempengaruhi perilaku konsumen berikutnya. Untuk mengatasi ketidakpuasan, konsumen mempunyai pilihan antara lain melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan, biasanya berhubungan dengan kepentingan umum, yaitu dengan mengajukan keluhan kepada perusahaan atau melapor kepada lembaga yang menangani kepentingan konsumen.
36
3. Proses Penilaian Pembeli Terhadap Kinerja Produk Kepuasan pembeli yang di sebabkan presepsi kineja produk yang diterima dapat diamati dan diukur dengan lima dimensi pokok yaitu : a. Dimensi wujud (Tangible) merupakan perbandingan antara harapan dengan presepsi terhadap kualitas, fasilitas sekolah yang ada. b. Dimensi kepercayaan (Reability) merupakan perbandingan antara harapan dengan presepsi sekolah yang ada di lingkungan masyarakat. c. Dimensi keresponsipan (Responsiveness) merupakan perbandingan antara harapan dengan presepsi pemberian penyelesaian keluhan orang tua siswa yang dilakukan dengan tanggap, cepat dan tepat. d. Dimensi kepastian (Assurance) merupakan perbandingan antara harapan dengan presepsi terhadap kemampuan guru dengan keahlian dan kredibilitas guru dalam memberikan tanggung jawab kepada orang tua murid. e. Dimensi empati (emphaty) merupakan perbandingan antara harapan dengan presepsi terhadap kemudahan dan kejelasan dalam memberikan informasi sekolah. Kelima dimensi tersebut akan mempengaruhi pembeli dalam dalam membentuk presepsi kinerja produk. Dalam hal ini presepsi tentang kinerja produk yang diberikan perusahaan kepada pembeli akan menumbuhkan suatu tingkat kepuasan yang dirasakan oleh pembeli.
37
F. Penelitian Terdahulu. Untuk memberikan gambaran dan kerangka pemikiran dalam penelitian maka perlu kiranya untuk membahas hasil-hasil penelitian terdahulu. Izal Afrizal (2007) “Hubungan Pembiayaan Pendidikan Dengan Ketersediaan Sarana Prasarana Sekolah di SMU Negeri 1 Pamulang”. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara ketersediaan dana dengan ketersediaan sarana prasarana yang ada di sekolah tersebut. Hasil penelitiannya juga membuktikan bahwa semakin baik pengelolaan sumber input (dana) maka akan semakin baik sarana prasarana yang tersedia untuk siswa/i nya.
G. Kerangka Pemikiran Berdasarkan tinjauan pustaka yang penulis lakukan, maka penulis berfikir bahwa sebuah pembiayaan dan ketersediaan sarana prasarana merupakan salah satu hal yang penting dalam kegiatan pendidikan terhadap kepuasan siswa belajar. Bisa dikatakan tanpa pembiayaan dan ketersediana sarana prasarana, pendidikan tidak akan mungkin berjalan sesuai rencana dan mencapai tujuan yang ditentukan. Penulis juga mempunyai anggapan bahwa kontribusi pembiayaan suatu lembaga pendidikan dan ketersediaan sarana prasarana sekolah memiliki hubungan terhadap kepuasan siswa belajar di SMU Muhammadiah 25 Pamulang. Anggapan ini muncul karena dengan pembiayaan yang cukup, suatu lembaga pendidikan dapat melengkapi segala sarana prasarana yang di butuhkan untuk mencapai kepuasan siswa belajar guna memperlancar kegiatan belajar mengajar
38
yang di selenggarakan. Dengan demikian penulis dapat menggambarkan kerangka pemikiran penelitian, dimana kontribusi biaya pendidikan, sarana prasarana pendidikan akan sangat menentukan kepuasan siswa belajar. Berdasarkan hal tersebut di asumsikan bahwa terdapat keterkaitan antara “Kontribusi Pembiayaan Pendidikan dan Ketersediaan Sarana Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Belajar”
Pembiayaan (X1) Kepuasan Siswa Belajar Sarana dan Prasarana (X2) Gambar 2.5 Gambar Konsep Kerangka Pemikiran Penulisan
H. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, penulis akan mengajukan hipotesis yang akan di uji kebenaranya, sebagai berikut : Ha
: Terdapat hubungan yang signifikan antara kontribusi biaya pendidikan
terhadap
kepuasan
siswa
belajar
di
SMU
Muhammadiyah 25 Pamulang. Ho
: Tidak terdapat hubungan antara kontribusi pembiayaan pendidikan terhadap kepuasan siswa belajar di SMU Muhammadiyah 25 Pamulang.
39
Ha
: Terdapat hubungan yang signifikan antara ketersediaan sarana prasarana sekolah terhadap kepuasan siswa belajar di SMU Muhammadiyah 25 Pamulang.
Ho
: Tidak terdapat hubungan antara ketersediaan sarana prasarana sekolah terhadap kepuasan siswa belajar di SMU Muhammadiyah 25 Pamulang.
Ha
: Terdapat hubungan yang signifikan antara kotribusi pembiayaan pendidikan dan ketersediaan sarana prasarana terhadap kepuasan siswa belajar di SMU Muhammadiyah 25 Pamulang.
Ho
: Tidak terdapat hubungan antara kontribusi pembiayaan pendidikan dan ketersediaan sarana prasarana terhadap kepuasan siswa belajar di SMU Muhammadiyah 25 Pamulang.
40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan penelitian Penelitian ini memiliki tujuan khusus untuk mengetahui hubungan antara kotribusi pembiayaan dan sarana prasarana terhadap kepuasan siswa belajar di SMU Muhammadiyah 25 Pamulang yang dirinci sebagai berikut : 1. Menjelaskan
besaran
kontribusi
pembiayaan
pendidikan
terhadap
kepuasan siswa belajar di SMU Muhammadiyah 25 Pamulang. 2. Menjelaskan
bagaimana
kelengkapan
sarana
prasarana
di
SMU
Muhammadiyah 25 Pamulang terhadap kepuasan siswa belajar. 3. Menggambarkan hubungan antara kontribusi pembiayaan pendidikan dan ketersediaan sarana prasarana terhadap kepuasan siswa belajar di SMU Muhammadiyah 25 Pamulang.
B. Populasi dan Sampling Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Sedangkan sample merupakan bagian dari populasi. Menurut Arikunto ”populasi adalah keseluruhan objek penelitian” adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa/i yang belajar di SMU Muhammadiyah 25 Pamulang.
41
Penulis tidak meneliti objek secara keseluruhan akan tetapi akan meneliti samplenya saja. Pemilihan sample tersebut di dasari pertimbangan sebagai berikut: 1. Sample dianggap lebih mengetahui keadaan sekolah sebenarnya. 2. Sample telah merasakan apa-apa yang ia dapatkan (siswa/i).
C. Teknik Pengumpulan Data Beberapa metode untuk mendapatkan data yang akurat mengunakan beberapa cara yang diambil dari lokasi penelitian sesuai dengan pendapat Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (2000 : 134) “Teknik pengolahan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh penelitian untuk menumpulkan data” Beberapa metode yang penulis lakukan dalam memperoleh data yang di perlukan dalam penyusunan penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut : 3. Data Primer Dalam penelitian lapangan ini penulis berusaha menganalisis data yang ada di lapangan, penulis mengunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu : a. Observasi Yaitu melakukan pengamatan untuk mendapatkan data mengenai angket sarana prasarana pendidikan terhadap kepuasan siswa/i belajar. b. Angket Yaitu pengumpulan data dengan memberi beberapa pertanyaan berupa angket kepada siswa/i untuk mengetahui mengengenai kontribusi
42
pembiayaan dan kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah terhadap kepuasan siswa/i belajar. 2
Data Sekunder Penelitian kepustakaan (liberary research) yaitu data yang diperoleh dari membaca buku, literatur, catatan, surat kabar, majalah, internet, dan bacaan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang akan peneliti lakukan. Penelitian mengunjungi lembaga yang terkait dengan penelitian, seperti Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI), warnet, dan objek lainnya yang menyangkut penelitian.
E.. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan secara umum adalah metode kualitatif dan kuantitatif, yaitu analisis yang permasalahannya tidak menggunakan model matematik, model statistik dan ekonometrik atau model yang lainnya. Sedangkan analisis kualitatif adalah analisis yang mempergunakan alat analisis yang bersifat kuantitatif atau mengunakan model-model seperti matematika. 1. Analisis Kualitatif Untuk melihat hubungan kontribusi pembiayaan pendidikan dan ketersediaan sarana prasarana terhadap kepuasan siswa belajar, digunakan analisis deskriptif dengan menyebar kuisioner kepada objek penelitian yaitu siswa/i yang sekolah di SMU Muhammadiyah 25 Pamulang.
43
Kuisioner mengunakan skala likert dengan rumusan sebagai berikut : SS
= Sangat Setuju diberi skor 1
S
= Setuju diberi skor 2
R
= Ragu-ragu diberi skor 3
TS
= Tidak Setuju diberi skor 4
STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 5 Untuk menjaga Kevalidan dan reliabelnya butir-butir pertanyaan yang ada pada kuisioner dilakukan uji validitas dan Reabilitas. Uji Validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan-pertanyaan (Bhuono, 2005 : 67). Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang di inginkan. Dengan kata lain, mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Menurut Dr.Yahya Hamza, MM, suatu kelayakan butir dalam peryataan dikatakan valid apabila hasil item tidak negatif. Reabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan di susun dalam suatu bentuk kuisioner Reabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Croabach’s Alpha > dari 0, 60 (Bhuono, 2005 : 72)
44
2. Analisis Kuantitatif a. Analisis regresi linier Analisis regresi linier berganda merupakan teknik analisis yang umum digunakan dalam menganalisis hubungan dan pengaruh satu variabel terikat dengan dua atau lebih variabel bebas. Teknik analisis regresi berganda dapat di hitung dengan mengunakan rumus (Rangkuti ,2003 : 132) 1) Persamaan regresi linier berganda Dimana mengunakan rumus persamaan sebagai berikut :
Y = a + b1 x1 + b2 x2+ ε Dimana : Y = Kepuasan siswa belajar a
= Bilangan Konstanta
b1 = Koefisien Regresi Harga X1 = Harga B2 = Koefisien Regresi Sarana Prasarana X2 = Sarana Prasarana ε
= Standar Error
2) Koefisisien Determinasi Digunakan sebagai dasar untuk dapat mengetahui pengaruh naik turunya nilai variabel X dan variabal Y (saling mempengaruhi), yang di hitung dengan cara mengkuadratkan nilai r (KD = r kudrat) yang biasa di masukan atau dinyatakan ke dalam nilai persentase (%).
45
3) Uji t Untuk menjawab perumusan permasalahan pada penelitian ini, dilakukan uji t hitung untuk melihat apakah terdapat pengaruh yang signifikan variabel kontribusi pembiayaan dan sarana prasarana terhadap kepuasaan siswa belajar. Dalam uji t digunakan alpa atau taraf signifikan sebesar 0, 05 dengan metode dua arah/dua ekor. Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen (bebas) secara individu dalam menerangkan variansi variabel terikat. Menentukan t hitung dapat di rumuskan sebagai berikut :
thitung =
r n−2 1− r2
dimana : r
= Koefisien Korelasi
n
= Jumlah Sampel
r2 = Determinasi Apabila T hitung > T tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Apabila T hitung < T tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel bebas secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
46
Dalam menganalisis regresi berganda dalam penelitian ini, penulis dengan unsur kesengajaan, dalam arti mempermudah pemerosesan data yang diperoleh, digunakan bantuan berupa program SPSS 13 for windows.
E.. Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas (independent Variabel) Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah pembiayaan dan sarana prasarana. 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel) Sedangkan kepuasan siswa belajar pada penelitian ini diasumsikan sebagai variabel terikat (Y). Tabel 3.1 Variabel Operasional
No 1.
Sub variabel
Variabel pembiayaan
Harga
Indikator 1. Harga yang terjangkau.
skala O
2. potongan harga, bagi yang
pendidikan (X1)
R
berprestasi. 3. biaya
yang
dikeluarkan
sesuai dengan kualitas jasa
D
yang diberikan. I 2.
Sarana
dan
Prasarana (X2)
Fasilitas
1. Ruang belajar. 2. Alat tulis kelas.
N
3. Meja dan Kursi. 4. Alat peraga.
A
47
5. Perpustakaan. L
6. Laboratorium. 7. Lapangan dan Peralatan olah raga. 8. Peralatan Kantor. 9. WC/Toilet. 10. Sarana Ibadah. 11. Kondisi keamanan. 12. Kondisi suara/kebisingan. 13. Kondisi
kantin/tempat
istirahat. 3.
Kepuasan Siswa Nilai belajar (Y)
1. Kesesuaian antara harapan
Pemakai
siswa/i
dengan
Jasa.
yang dirasakan terhadap jasa
O
kenyataan R
yang diberikan sekolah. 2. Sekolah
meningkatkan
D
kemauan dalam belajar. 3. Menambah
pemahaman
belajar. 4. Menambah
wawasan
keilmuan
sehingga
meningkatkan/
I N
menambah A
daya intelektual. 5. Sekolah SMU muhammadiah menjadi pilihan utama untuk pemenuhan
L
kebutuhan
belajar. Kualitas
1. Pengajar
jasa
ramah,
pelayanan
cenderung
bersikap
sopan,
simpati
dan
memberikan
perhatian kepada siswa/i. 48
2. Petugas
yang
administrasi
melayani
berpenampilan
bersih dan rapih. 3. Pengajar
maupun
administrasi terhadap
staf
responsif keluhan
masalah
yang
atau dihadapi
siswa/i. 4. Pengajar mampu
kompeten dalam
dan
R D
menangani I
siswa/i tanpa pilih kasih. 5. Kurikulum
O
dan
metode
pengajaran yang relevan.
N
6. Pengajar dapat menstransfer ilmu dengan baik sehingga
A
siswa/i mengerti apa yang dipelajari.
L
7. Pengajar memiliki potensi. 8. Citra/image
sekolah
yang
baik di mata masyarakat.
49
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah SMA Muhammadiyah 25 Pamulang SMA Muhammadiyah 25 Pamulang Berdiri kurang lebih 17 tahun yang lalu, tepatnya pada 1991. Lembaga ini sering disebut SMA Muhammadiyah Setiabudi Pamulang. Sebutan ini bukan karena letaknya dekat dengan Jl. DR. Setiabudi di Pamulang Barat, melainkan SMA Muhammadiyah 25 didirikan dan menjadi amal usaha pimpinan cabang Muhammadiyah Setiabudi di Jakarta Selatan. Pada awal berdirinya, SMA Muhammadiyah 25 Pamulang tepatnya pada tahun 1991, langsung mendapat status diakui oleh Kanwil DEPDIKBUD Jawa Barat dan 5 Tahun kemudian memperoleh status disamakan. Dari sisi perkembangan jumlah siswa, SMA Muhammadiyah 25 mengalami peningkatan pesat. Pada awalnya diminati oleh 28 siswa dan sudah lima tahun terakhir ini SMA Muhammadiyah 25 hanya menampung 4 kelas saja pada setiap penerimaan siswa baru dengan jumlah 160 siswa ( 40 siswa perkelas). Kurang lebih sejumlah 60-80 siswa tidak dapat diterima mengingat daya tampung yang terbatas. Untuk tahun 2007/2008 jumlah keseluruhan siswa SMA Muhammadiyah 25 Pamulang mencapai 483 siswa dengan membuka 2 program, yaitu IPA dan IPS. Dari sisi akademis dan non akademis, SMA Muhammadiyah 25 Pamulang telah banyak menerima prestasi di tingkat Jabodetabek, bahkan sebagian alumni SMA Muhammadiyah 25 pada kurun waktu lima tahun terakhir ini diterima di beberapa perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia. 50
2. Letak Geografis SMA Muhammadiyah 25 Pamulang berdiri diatas tanah dalam lingkungan komplek Perguruan Muhammadiyah Setiabudi Pamulang seluas 12.300 meter persegi, berada di dalam daerah kecamatan Pamulang dan terletak di pinggir jalan utama menuju ke arah kecamatan pamulang, tepatnya di Jalan Surya Kencana nomor 29 Pamulang Barat, Kota Tangerang Selatan.
3. Visi, Misi, dan Tujuan a. Visi SMA Muhammadiyah 25 Pamulang mempunyai visi : Unggul dalam iman, ilmu, dan amal Anggun dalam akhlak b. Misi Misi dari SMA Muhammadiyah 25 Pamulang adalah sebagai berikut : 1) Memiliki pemahaman ke Islaman dan ke Muhammadiyahan yang benar 2) Memiliki semangat kebangsaan dan cinta tanah air 3) Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi 4) Menguasai bahasa asing 5) Memiliki kreatifitas seni, budaya dan olah raga Penjabaran dari lima misi SMA Muhammadiyah 25 Pamulang adalah sebagai berikut: 1) Memiliki pemahaman ke Islaman dan ke Muhammadiyahan yang benar
51
a) Mengupayakan lingkungan sekolah yang Islami, yaitu sekolah yang bersih, rapih, indah, dan sejuk serta ruang kelas yang edukatif termasuk gambar-gambar pahlawan Islam, kata-kata mutiara khususnya ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist yang relevan dengan situasi belajar. b) Menumbuh kembangkan kepada anak didik sikap yang terpuji, yaitu hormat kepada guru-gurunya dan tenaga pendidikan, santun kepada yang lebih tua (kakak kelas) dan sayang kepada yang lebih muda (adik kelas). c) Dalam berpakaian baik guru, tenaga kependidikan, dan siswa hendaknya menggunakan pakaian yang Islami/busana muslimah. d) Waktu adzan dikumandangkan semua kegiatan berhenti sejenak mengikuti seruan adzan dan do’anya. Paling lama lima sampai sepuluh menit setelah adzan, seluruh siswa, guru dan tenaga kependidikan mengikuti shalat berjama’ah. Di hari jum’at 30 menit sebelum adzan berkumandang, seluruh kegiatan dihentikan selanjutnya menuju ke masjid untuk melaksanakan shalat jum’at. untuk siswa putri diadakan kegiatan keputrian yang dibimbing oleh para ibu guru. e) Pembinaan guru dan karyawan melalui kegiatan pengajian tentang ketarjihan yang dilaksanakan setiap bulan minggu pertama. f)
Mengintensifkan pengajaran Al-Qur’an, baik untuk siswa, guru maupun karyawan.
g) Mengupayakan di selenggarakan Baitul Arqom (kegiatan pengkaderan para kader Muhammadiyah) untuk guru. h) Memotivasi guru untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan Baitul Arqom. i) Mendorong guru dan karyawan untuk aktif di organisasi Muhammadiyah. 52
2) Memiliki semangat kebangsaan dan cinta tanah air a) Setiap siswa di ikut sertakan dalam pengkaderan formal maupun non formal dari IRM. Misalnya dengan kegiatan Taruna Melati, Latihan Kepemimpinan baik yang dilaksanakan oleh sekolah, persyarikatan maupun lainnya. b) Menjunjung
tinggi
martabat
lembaga
pendidikan
serta
berusaha
mengharumkan nama baik sekolah. c) Mengaktifkan kegiatan Paskibra, Hizbul Wathan (HW), dan Tapak Suci Putra Muhammadiyah. d) Mengadakan bakti sosial, minimal di lingkungan sekolah. e) Aktif memperingati hari-hari besar Nasional. 3) Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi a) Mengadakan lomba mata pelajaran MIPA dan Komputer dalam lingkungan sekolah. b) Memberikan bantuan beasiswa kepada siswa/i yang berprestasi I, II, dan III atau bantuan lain yang berlaku. c) Meningkatkan profesionalisme guru dan karyawan baik melalui penataran, dengan mendatangkan nara sumber yang berkompeten di bidangnya. d) Mengupayakan peningkatan perolehan Daftar Nilai Ujian Akhir Nasional siswa minimal rata-rata 6,0 (enam koma nol). e) Memberikan tunjangan keselamatan kerja, untuk guru yang mengadakan praktikum.
53
4) Menguasai bahasa asing a) Diupayakan meningkatkan metode pengajaran bahasa asing, yaitu bahasa Arab dan Inggris. b) Diadakan tambahan pelajaran bahasa Inggris, dan bahasa Arab bekerja sama dengan suatu lembaga bahasa yang dikelola oleh persyarikatan. c) Mengikut sertakan guru dan tenaga kependidikan dalam pelajaran bahasa Inggris dan bahasa Arab di luar jam mengajar/kerja. d) Membiasakan siswa dan guru menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Arab dalam lingkungan sekolah secara bertahap. e) Menetapkan 1 hari dalam satu minggu untuk English day dan Arabic day. 5) Memiliki kreatifitas seni, budaya dan olah raga a) Mengikuti kegiatan latihan dan lomba dalam bidang olah raga dan seni. b) Menjadikan tim basket SMA Muhammadiyah 25 yang terbaik di kecamatan Pamulang. c) Menumbuhkembangkan seni yang bernuansa Islami. c. Tujuan Tujuan pendidikan SMA Muhammadiyah 25 Pamulang mengacu pada tujuan pendidikan Organisasi Muhammadiyah yakni: “Membentuk manusia muslim yang beriman, berakhlak mulia, cakap, percaya pada diri sendiri, berdisiplin, bertanggung jawab cinta tanah air, mewujudkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan dan beramal menuju terwujudnya masyarakat utama, adil, dan makmur yang diridhoi Allah SWT.”
54
4. Sarana dan Prasarana SMA Muhammadiyah 25 memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut : a. Gedung sekolah adalah milik sendiri di bangun diatas tanah seluas 12.300 meter persegi (Komplek Perguruan Muhammadiyah Setiabudi Pamulang). b. Gedung sekolah terdiri dari 23 ruang yang digunakan sebagai berikut : a) 12 untuk ruang belajar siswa b) 1 ruang untuk kepala sekolah dan tata usaha c) 1 ruang untuk wakil kepala sekolah dan Bimbingan Konseling d) 1 ruang untuk ruang perpustakaan e) 1 ruang untuk laboratorium komputer f) 1 ruang untuk laboratorium fisika g) 1 ruang untuk laboratorium biologi h) 1 ruang untuk laboratorium kimia i) 1 ruang untuk laboratorium bahasa j) 1 ruang untuk laboratorium multimedia k) 1 ruang untuk kantor guru l) 1 ruang untuk dapur m) 10 buah WC/Toilet c. Sarana olahraga yang terdiri dari : a) Lapangan bola basket b) Lapangan bulu tangkis c) Lapangan bola volley
55
d) Lapangan sepak bola e) Lapangan futsal d. 1 masjid e. Kantin sekolah f. 1 koperasi g. 1 ruang klinik h. 1 paket alat olah raga
5. Struktur Organisasi
KEPALA SEKOLAH
TATA USAHA
WAKASEK KURIKULUM
WAKASEK ISMUBA
WAKASEK KESISWAAN
GURU-GURU
SISWA
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang 56
B . Validitas dan Reliabilitas Instrumen yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Instrumen yang reliabel berarti instrumen tersebut bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Untuk mendapatkan data primer, penulis menyebarkan kuisioner yakni kepada siswa/i di Sekolah SMU Muhammadiyah pamulang sebanyak 100 orang. Sebelum kuisioner diberikan kepada 100 responden, penilis melakukan try out terhadap 15 responden (siswa/i) dengan memberikan 34 butir pertanyaan untuk menguji tingkat validitas dan reabilitas dari seluruh pertanyaan tersebut. Penyebaran kuisioner dilakukan setelah penulis melakukan Try out terhadap 15 responden.
57
Tabel 4.1 Hasil Try Out Item Kontribusi Pembiayaan Pendidikan dan Ketersediaan Sarana Prasarana Terhadap Kepuasan siswa Belajar. No. Butir pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Koefisien Kolerasi ,013 ,373 ,668 ,298 ,450 ,368 ,424 ,054 ,096 ,175 ,758 ,694 ,908 ,915 ,710 ,850 ,806 ,717 ,905 ,278 ,613 -,041 ,598 ,686 ,629 ,427 ,473 ,212 ,431 ,685 ,599 ,794 ,732 ,359
Cronbach Alpha ,648 ,557 ,426 ,546 ,492 ,537 ,513 ,603 ,590 ,576 ,927 ,931 ,917 ,919 ,927 ,920 ,923 ,927 ,918 ,943 ,932 ,866 ,815 ,809 ,813 ,828 ,824 ,840 ,826 ,812 ,817 ,797 ,807 ,832
Keterangan Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
58
Reabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuisioner Reabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Croabach’s Alpha> dari 0,60 (Bhuono, 2005 : 72).
C. Penemuan dan pembahasan. 1. Analisis kualitatif Untuk melihat Kontribusi Pembiayaan dan Ketersediaan Sarana Prasarana Sekolah Terhadap Tepuasaa Belajar, digunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif dengan penyebaran kuisioner terhadap 100 orang siswa/i, yakni siswa/i yang telah merasakan pelayanan dari pihak sekolah. Berikut hasil kuisioner dan deskripsi yang mengemukakan tentang variabel pembiayaan pendidikan yang dilakukan oleh pihak sekolah. a. Strategi pemasaran 1) Harga Tabel 4.2 Memperoleh pendidikan berikut sarana dengan harga yang terjangkau.
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total
Frequency 35 39 12 12 2 100
Percent 35,0 39,0 12,0 12,0 2,0 100,0
Valid Percent 35,0 39,0 12,0 12,0 2,0 100,0
Cumulative Percent 35,0 74,0 86,0 98,0 100,0
59
Pada tabel diatas dapat di ketahui bahwa 35 responden menjawab sangat setuju, 39 responden menjawab setuju, 12 responden menjawab ragu-ragu, 12 responden menjawab tidak setuju, dan 2 responden menjawab sangat tidak setuju. Dari hasil jawaban diatas dapat dilihat bahwa SMU Muhammadiyah telah menawarkan harga yang sesuai, yang di tandai sebagian besar responden sepakat dengan pernyataan tersebut. Tabel 4.3 Potongan harga bagi siswa yang berprestasi (Beasiswa).
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Total
Frequency 66 32 1 1 100
Percent 66,0 32,0 1,0 1,0 100,0
Valid Percent 66,0 32,0 1,0 1,0 100,0
Cumulative Percent 66,0 98,0 99,0 100,0
Dalam tabel diatas dapat di ketahui bahwa 66 responden menjawab sangat setuju sekali, 32 responden menjawab setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, dan 1 responden menjawab tidak setuju dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini dapat dikatakan bahwa responden sangat setuju sekali apabila adanya pemberian potongan bagi siswa yang berprestasi yang ditunjukan sebagian besar responden sepakat adanya potongan harga yang diberikan pihak Sekolah.
60
Tabel 4.4 Biaya yang dikeluarkan sesuai dengan kualitas jasa pendidikan yang diberikan sekolah.
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total
Frequency 26 30 26 17 1 100
Percent 26,0 30,0 26,0 17,0 1,0 100,0
Valid Percent 26,0 30,0 26,0 17,0 1,0 100,0
Cumulative Percent 26,0 56,0 82,0 99,0 100,0
Dalam tabel diatas dapat di ketahui bahwa 26 responden menjawab sangat setuju, 30 responden menjawab setuju, 26 responden menjawab ragu-ragu, 17 responden menjawab tidak setuju, dan 1 responden menjawab sangat tidak setuju. Dalam hal pemberian kualitas jasa pendidikan sekolah Muhammadiyah bisa di katakan telah berhasil, akan tetapi sebanyak 26 responden menjawab ragu-ragu akan kualitas jasa pendidikan yang diberikan pihak Muhammadiyah, dari pernyataan responden ini pihak Muhammadiyah dapat mengambil kebijakan tertentu apa yang menyebabkan sebanyak 26 responden menjawab ragu-ragu akan kualitas pihak Muhammadiyah. Karena bentuk keragu-raguan siswa dalam hal kualitas jasa pendidikan dapat mengancam keberlangsungan berjalannya jasa pendidikan yang diberikan pihak Muhammadiyah.
61
Tabel 4.5 Kemudahan dalam cara pembayaran.
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Total
Frequency 28 50 12 10 100
Percent 28,0 50,0 12,0 10,0 100,0
Valid Percent 28,0 50,0 12,0 10,0 100,0
Cumulative Percent 28,0 78,0 90,0 100,0
Dalam tabel tabel diatas di ketahui sebanyak 28 renponden menjawab sangat setuju sekali, 50 responden menjawab setuju, 12 renponden menjawab ragu-ragu, 10 responden menjawab tidak setuju, dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan renponden sepakat bahwa kemudahan dalam cara pembayaran yang diberikan oleh pihak Muhammadiyah telah berhasil yang ditunjukan sebanyak 50 responden menjawab setuju akan kemudahan cara pembayaran yang diberikan pihak Muhammadiyah. Tabel 4.6 Ada biaya tambahan ekskul.
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total
Frequency 12 18 28 37 5 100
Percent 12,0 18,0 28,0 37,0 5,0 100,0
Valid Percent 12,0 18,0 28,0 37,0 5,0 100,0
Cumulative Percent 12,0 30,0 58,0 95,0 100,0
Pada tabel diatas dapat di simpulkan bahwa adanya biaya tambahan ekskul memberatkan pihak responden. Karena dari 100 responden hanya 12 responden yang menjawab sangat setuju sekali, 18 responden menjawab setuju, 28 responden menjawab ragu-ragu, 37 responden menjawab tidak setuju adanya biaya tambahan ekskul dan 5 responden menjawab sangat tidak setuju akan adanya biaya 62
tambahan ekskul. Dengan hasil jawaban ini sebaiknya pihak sekolah meminimalisir adanya uang tambahan yang dibebankan kepada siswa/i dalam setiap kegiatan. Tabel 4.7 Kejelasan rincian pembayaran.
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total
Frequency 32 53 11 3 1 100
Percent 32,0 53,0 11,0 3,0 1,0 100,0
Valid Percent 32,0 53,0 11,0 3,0 1,0 100,0
Cumulative Percent 32,0 85,0 96,0 99,0 100,0
Dalam tabel di atas sebagian besar responden sepakat bahwa pihak sekolah telah memberikan kejelasan rincian pembayaran dalam setiap pungutan yang di bebankan kepada para siswa/i nya. Hal ini terlihat bahwa 32 responden menjawab sangat setuju sekali, 53 responden menjawab setuju, 11 menjawab ragu-ragu, 3 menjawab tidak setuju, 1 responden menjawab sangat tidak setuju yang berarti bahwa pihak Sekolah Muhammadiyah telah berhasil memberikan kejelasan rincian pembayaran yang di bebankan kepada siswa/i dan dapat dikatakan pihak Muhammadiyah telah bersikap transparan kepada para siswa/i nya. Tabel 4.8 Pemantauan uang tambahan lain.
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total
Frequency 11 28 29 28 4 100
Percent 11,0 28,0 29,0 28,0 4,0 100,0
Valid Percent 11,0 28,0 29,0 28,0 4,0 100,0
Cumulative Percent 11,0 39,0 68,0 96,0 100,0
63
Pada tabel di atas, 11 responden sangat setuju sekali, 28 responden setuju, 29 responden ragu-ragu, 28 responden tidak setuju dan 4 responden menyatakan sangat tidak setuju. Pemantauan uang tambahan lain yang dimaksud di sini adalah apakah orang tua murid melakukan pemantauan alokasi yang dilakukan pihak Muhammadiyah dalam setiap pemungutan yang di bebankan kapada para siswa/i dan kenyataannya bahwa sebagian besar responden ragu akan pemantauan orang tua murid yang di tunjukkan sebanyak 29 responden menyatakan keraguraguanya. Tabel 4.9 Ada dana tambahan lain diluar kegiatan (ekskul sekolah) untuk menunjang program.
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total
Frequency 6 37 24 29 4 100
Percent 6,0 37,0 24,0 29,0 4,0 100,0
Valid Percent 6,0 37,0 24,0 29,0 4,0 100,0
Cumulative Percent 6,0 43,0 67,0 96,0 100,0
Pada tabel di atas, dari 100 orang responden, 37 responden menyatakan setuju akan adanya pungutan uang kegiatan di luar ekskul, seperti hal nya ada kegiatan ekskul renang bagi laki-laki yang tidak dapat ditunjang oleh pihak sekolah karena tidak tersedianya sarana prasarananya dan 6 responden menyatakan setuju, 24 responden menyatakan tidak setuju, 4 responden menyatakan tidak setuju.
64
Tabel 4.10 Pungutan parkir dan uang keamanan lingkungan sekolah.
Valid
Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total
Frequency 12 12 44 32 100
Percent 12,0 12,0 44,0 32,0 100,0
Valid Percent 12,0 12,0 44,0 32,0 100,0
Cumulative Percent 12,0 24,0 68,0 100,0
Pada tabel di atas, 12 responden menyatakan setuju, 12 responden menyatakan ragu-ragu, 44 responden menyatakan tidak setuju, dan 32 responden menyatakan sangat tidak setuju. Dari pernyataan para responden bahwa sebanyak 44 responden menyatakan tidak setuju akan adanya uang parkir dan keamanan lingkungan sekolah dan 32 responden menyatakan sangat tidak setuju akan adanya uang pungutan parkir dan keamanan sekolah. Melihat keadaan di lapangan bahwa memang tidak terjadi adanya pungutan uang parkir maupun uang keamanan lingkungan Sekolah yang dikenakan kepada para siswa/i. Tabel 4.11 Evaluasi dan monitoring penggunaan dana sekolah.
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total
Frequency 18 43 30 7 2 100
Percent 18,0 43,0 30,0 7,0 2,0 100,0
Valid Percent 18,0 43,0 30,0 7,0 2,0 100,0
Cumulative Percent 18,0 61,0 91,0 98,0 100,0
Pada tabel di atas, bahwa sebanyak 18 responden menyatakan sangat setuju sekali, 43 responden menyatakan setuju, 30 responden menyatakan raguragu, 7 responden menyatakan tidak setuju, dan 2 responden menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil diatas sebanyak 43 responden menyatakan bahwa perlu 65
adanya evaluasi dan monitoring dana sekolah kepada para orang tua murid di setiap ahir semester.
2) Sarana prasarana Tabel 4.12 Mempunyai ruang belajar yang bersih dan nyaman.
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Total
Frequency 52 26 19 3 100
Percent 52,0 26,0 19,0 3,0 100,0
Valid Percent 52,0 26,0 19,0 3,0 100,0
Cumulative Percent 52,0 78,0 97,0 100,0
Dalam tabel di atas, sebanyak 52 responden menyatakan sangat setuju sekali, 26 responden menyatakan setuju, 19 responden menyatakan ragu-ragu, 3 responden menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju bahwa sekolah Muhamadiyah mempunyai ruang belajar yang bersih dan nyaman. Ini membuktikan bahwa pihak sekolah Muhammadiyah telah memberikan fasilitas kelas dengan sangat baik yang dinyatakan bahwa setengah dari 100 orang responden menyatakan bahwa pihak sekolah Muhammadiyah mempunyai kelas dengan kondisi yang baik. Tabel 4.13 Peralatan dan perlengkapan sekolah yang masih lengkap (spidol, white board, penghapus, dll).
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Total
Frequency 46 29 18 7 100
Percent 46,0 29,0 18,0 7,0 100,0
Valid Percent 46,0 29,0 18,0 7,0 100,0
Cumulative Percent 46,0 75,0 93,0 100,0
66
Pada tabel diatas, menyatakan bahwa sekolah Muhammadiyah memiliki peralatan dan perlengkapan sekolah yang memadai. Hal ini dinyatakan dengan 46 responden menyatakan sangat setuju sekali, 29 responden menyatakan setuju, 18 responden menyatakan ragu-ragu, 7 responden menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Tabel 4.14 Meja dan kursi yang masih layak pakai.
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Total
Frequency 30 54 13 3 100
Percent 30,0 54,0 13,0 3,0 100,0
Valid Percent 30,0 54,0 13,0 3,0 100,0
Cumulative Percent 30,0 84,0 97,0 100,0
Pada tabel diatas, 30 responden menyatakan sangat setuju sekali, 54 responden menyatakan setuju, 13 responden menyatakan ragu-ragu, 3 responden menyatakan tidak setuju. Dari hasil pernyataan para responden diketahui bahwa sekolah Muhammadiyah memiliki meja dan kursi yang masih layak pakai, hal ini sesuai dangan harga yang dibebankan kepada para siswa/i ketika masuk sekolah yang harus dibebankan uang bangunan. Tabel 4.15 Perpustakaan dengan buku yang memadai.
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total
Frequency 29 36 23 11 1 100
Percent 29,0 36,0 23,0 11,0 1,0 100,0
Valid Percent 29,0 36,0 23,0 11,0 1,0 100,0
Cumulative Percent 29,0 65,0 88,0 99,0 100,0
67
Pada tabel diatas, menerangkan bahwa sekolah
Muhammadiyah
mempunyai perpustakaan dengan buku yang memadai yang ditandai 29 responden menyatakan sangat setuju sekali, 36 responden menyatakan setuju akan kelengakapan buku-buku yang tersedia di perpustakaan Sekolah, dan hanya sebagian kecil yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Tabel 4.16 Peralatan laboratorium yang masih lengkap.
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total
Frequency 31 47 18 3 1 100
Percent 31,0 47,0 18,0 3,0 1,0 100,0
Valid Percent 31,0 47,0 18,0 3,0 1,0 100,0
Cumulative Percent 31,0 78,0 96,0 99,0 100,0
Dalam pernyataan tabel diatas, 31 responden menyatakan sangat setuju, 47 responden menyatakan setuju, 18 responden menyatakan ragu-ragu, 3 responden menyatakan tidak setuju, dan 1 responden yang menyatakan tidak setuju. Hasil tabel diatas jelas bahwa sekolah Muhammadiyah mempunyai perlengkapan laboratorium yang lengkap yang ditandai mayoritas jawaban yang menyatakan setuju akan kelengkapan laboratorium. Tabel 4.17 Lapangan dan peralatan olah raga dengan kondisi yang baik.
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total
Frequency 32 35 22 10 1 100
Percent 32,0 35,0 22,0 10,0 1,0 100,0
Valid Percent 32,0 35,0 22,0 10,0 1,0 100,0
Cumulative Percent 32,0 67,0 89,0 99,0 100,0
68
Pada tabel diatas sebagian besar responden setuju dengan pernyataan diatas bahwa sekolah Muhammadiyah mempunyai lapangan dan peralatan olah raga dengan kondisi yang baik yaitu 32 responden menyatakan sangat setuju sekali, 35 responden menyatakan setuju dan hanya 1 responden yang menyatakan tidak setuju. Tabel 4.18 Toilet yang terjaga kebersihannya.
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Total
Frequency 30 32 23 15 100
Percent 30,0 32,0 23,0 15,0 100,0
Valid Percent 30,0 32,0 23,0 15,0 100,0
Cumulative Percent 30,0 62,0 85,0 100,0
Pada tabel diatas, dari 100 orang responden yang di mintai pendapatnya tentang kebersihan toilet 30 responden menyatakan sangat setuju sekali, 32 responden menyatakan setuju, 23 responden ragu-ragu, 15 responden menyatakan tidak setuju akan kebersihan toilet sekolah. Dari pernyataan diatas ini membuktikan bahwa sekolah Muhammadiyah mempunyai toilet yang terjaga kebersihanya. Tabel 4.19 Tempat ibadah yang kondusif, nyaman dan tenang.
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total
Frequency 33 18 30 13 6 100
Percent 33,0 18,0 30,0 13,0 6,0 100,0
Valid Percent 33,0 18,0 30,0 13,0 6,0 100,0
Cumulative Percent 33,0 51,0 81,0 94,0 100,0
69
Pada
tabel
diatas,
33
responden
menyatakan
bahwa
sekolah
Muhammadiyah mempunyai tempat ibadah yang kondusif, nyaman, dan tenang akan tetapi sebanyak 30 responden menyatakan keragu-ragunya bahwa sekolah Muhammadiyah mempunyai tempat ibadah yang kondusif, nyaman, dan tenang mungkin hal ini disebabkan pembangunan yang sedang dilaksanakan pihak Muhammadiyah. Tabel 4.20 Kondisi kantin dan tempat istirahat yang nyaman dan bersih.
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total
Frequency 28 32 22 16 2 100
Percent 28,0 32,0 22,0 16,0 2,0 100,0
Valid Percent 28,0 32,0 22,0 16,0 2,0 100,0
Cumulative Percent 28,0 60,0 82,0 98,0 100,0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui sebanyak 28 responden menyatakan sangat setuju sekali, 32 responden menyatakan setuju bahwa kantin sekolah Muhammadiyah mempunyai kondisi yang nyaman dan bersih. Tabel 4.21 Suasana lingkungan sekolah tidak berisik (tidak menggangu kegiatan belajar mengajar).
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total
Frequency 20 28 34 14 4 100
Percent 20,0 28,0 34,0 14,0 4,0 100,0
Valid Percent 20,0 28,0 34,0 14,0 4,0 100,0
Cumulative Percent 20,0 48,0 82,0 96,0 100,0
70
Berdasarkan tabel diatas 34 responden menyatakan keragu-raguanya tentang suasana sekolah yang tidak berisik (tidak menggangu kegiatan belajar mengajar) 20 orang responden menyatakan sangat setuju sekali, 28 orang responden menyatakan setuju. Tabel 4.22 Letak sekolah yang mudah terjangkau.
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Total
Frequency 28 55 14 3 100
Percent 28,0 55,0 14,0 3,0 100,0
Valid Percent 28,0 55,0 14,0 3,0 100,0
Cumulative Percent 28,0 83,0 97,0 100,0
Berdasarkan tabel diatas, responden sangat setuju bahwa sekolah Muhammadiyah mempunyai letak sekolah yang mudah di jangkau oleh para siswa/i nya. Dalam hal ini sekolah muhammadiah telah mempunyai keunggulan pemasaran dalam segi tempat (place).
3) Kepuasan Tabel 4.23 Pelayanan melebihi dari harapan yang diinginkan siswa/i.
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total
Frequency 21 25 28 24 2 100
Percent 21,0 25,0 28,0 24,0 2,0 100,0
Valid Percent 21,0 25,0 28,0 24,0 2,0 100,0
Cumulative Percent 21,0 46,0 74,0 98,0 100,0
71
Pada tabel diatas mengenai pelayanan sekolah kepada siswa/i, sebanyak 28 responden menyatakan keragu-raguanya atas apa yang diberikan olah pihak sekolah dan 25 responden setuju, 21 responden sangat setuju sekali akan pelayanan yang diberikan pihak sekolah Muhammadiyah. Tabel 4.24 Bersekolah di smu muhammadiah meningkatkan kemauan belajar.
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total
Frequency 13 38 41 7 1 100
Percent 13,0 38,0 41,0 7,0 1,0 100,0
Valid Percent 13,0 38,0 41,0 7,0 1,0 100,0
Cumulative Percent 13,0 51,0 92,0 99,0 100,0
Pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa dari 100 responden, 41 orang responden menjawab ragu-ragu, dan 38 responden menjawab setuju. Bahwa dengan sekolah di Muhammadiyah cukup meningkatkan kemauan belajar para siswa/i. Tabel 4.25 Sekolah muhammadiah menambah pemahaman belajar.
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Total
Frequency 8 52 34 6 100
Percent 8,0 52,0 34,0 6,0 100,0
Valid Percent 8,0 52,0 34,0 6,0 100,0
Cumulative Percent 8,0 60,0 94,0 100,0
Berdasarkan tabel diatas, dapat di ambil kesimpulan bahwa bersekolah di smu Muhammadiyah dapat menambah pemahaman belajar. Hal ini dapat di lihat dari 52 responden menjawab setuju bahwa dengan bersekolah di smu Muhammadiyah dapat meningkatkan kemauan belajar. 72
Tabel 4.26 Sekolah muhammadiah menambah wawasan keilmuan, sehingga meningkatkan dan menambah daya intelektual.
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Total
Frequency 11 49 38 2 100
Percent 11,0 49,0 38,0 2,0 100,0
Valid Percent 11,0 49,0 38,0 2,0 100,0
Cumulative Percent 11,0 60,0 98,0 100,0
Pada tabel diatas dapat di lihat, bahwa bersekolah di smu Muhammadiyah dapat menambah wawasan keilmuan dan menambah daya intelektualitas. Hal ini berdasarkan sebanyak 49 responden menjawab setuju dan 11 responden menjawab sangat setuju sekali. Tabel 4.27 Sekolah muhammadiah menjadi pilihan utama untuk pemenuhan kebutuhan belajar.
Valid
Frequency Sangat Setuju Sekali 1 Setuju 32 Ragu-Ragu 49 Tidak Setuju 16 Sangat Tidak Setuju 2 Total 100
Percent 1,0 32,0 49,0 16,0 2,0 100,0
Valid Percent 1,0 32,0 49,0 16,0 2,0 100,0
Cumulative Percent 1,0 33,0 82,0 98,0 100,0
Berdasarkan tabel diatas, 1 responden menjawab sangat setuju sekali, 32 responden menjawab setuju, 49 responden menjawab ragu-ragu, 16 responden menjawab tidak setuju, dan 2 responden menjawab sangat tidak setuju. Dari 100 responden, 49 orang ragu-ragu apakah bersekolah di smu Muhammadiyah menjadi pilihan utama, dan 32 orang setuju sekolah Muhammadiyah menjadi pilihan utama.
73
Tabel 4.28 Guru atau pengajar muhammadiah bersikap ramah, simpati dan cenderung memberikan perhatian kepada siswa/i.
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Total
Frequency 11 45 34 10 100
Percent 11,0 45,0 34,0 10,0 100,0
Valid Percent 11,0 45,0 34,0 10,0 100,0
Cumulative Percent 11,0 56,0 90,0 100,0
Pada tabel diatas sebagian responden mengakui bahwa para pengajar dan guru Muhammadiyah bersikap ramah, simpati, dan cenderung memberikan perhatian kepada siswa/i. Hal ini ditunjukan dari 45 responden menjawab setuju dan 11 responden menjawab sangat setuju. Tabel 4.29 Petugas administrasi bersih, rapih, dan menarik.
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Total
Frequency 7 51 32 10 100
Percent 7,0 51,0 32,0 10,0 100,0
Valid Percent 7,0 51,0 32,0 10,0 100,0
Cumulative Percent 7,0 58,0 90,0 100,0
Berdasarkan tabel diatas, para siswa/i setuju bahwa para petugas administrasi bersih, rapih, dan menarik. Hal ini ditunjukan dengan 7 responden menjawab sangat setuju sekali, 51 responden menjawab setuju akan administrasi yang bersih, rapih, dan menarik.
74
Tabel 4.30 Pengajar maupun staf administrasi responsif terhadap keluhan atau masalah yang dihadapi siswa/i. Frequency Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total
9 50 27 13 1 100
Percent 9,0 50,0 27,0 13,0 1,0 100,0
Valid Percent 9,0 50,0 27,0 13,0 1,0 100,0
Cumulative Percent 9,0 59,0 86,0 99,0 100,0
Dapat di lihat dengan jelas pada tabel diatas, mengenai pernyataan bahwa pengajar maupun staf administrasi responsif terhadap para siswa/i. Hal ini ditunjukan 9 responden menjawab sangat setuju sekali, 50 responden menjawab setuju, dalam hal ini bisa diartikan bahwa pihak sekolah Muhammadiyah telah memberikan pelayanan yang baik terhadap para siswa/i nya. Sebagai mana seharusnya sekolah adalah sebuah lembaga jasa yang mementingkan pelayanan kepada para siswa/i nya. Tabel 4.31 Pengajar yang kompeten dan mampu dalam menangani siswa/i tanpa pilih kasih.
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Total
Frequency 16 41 33 10 100
Percent 16,0 41,0 33,0 10,0 100,0
Valid Percent 16,0 41,0 33,0 10,0 100,0
Cumulative Percent 16,0 57,0 90,0 100,0
Dengan melihat hasil tabel diatas, ini berarti sekolah Muhammadiyah telah berhasil memberikan pengajar yang kompeten bagi para siswa/i nya dengan memiliki para pengajar yang kompeten. Yang dibuktikan 16 responden menjawab sangat setuju sekali, 41 responden menjawab setuju, 33 responden menjawab ragu-ragu, 10 responden menjawab tidak setuju dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju. 75
Tabel 4.32 Materi-materi, kurikulum dan metode pengajaran yang relevan (sesuai).
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Total
Frequency 11 58 28 3 100
Percent 11,0 58,0 28,0 3,0 100,0
Valid Percent 11,0 58,0 28,0 3,0 100,0
Cumulative Percent 11,0 69,0 97,0 100,0
Sebagaimana sekolah pada umumnya, Sekolah Muhammadiyah juga memberikan materi-materi, kurikulum dan metode pengajaran yang relevan yang di tunjukan pada tabel diatas 11 responden menjawab sangat setuju sekali, 58 responden menjawab setuju, 28 responden menjawab ragu-ragu, 3 responden menjawab tidak setuju dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju. Tabel 4.33 Pengajar dapat mentransfer ilmu dengan baik sehingga siswa/i mengerti apa yang dipelajari.
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Total
Frequency 11 46 36 7 100
Percent 11,0 46,0 36,0 7,0 100,0
Valid Percent 11,0 46,0 36,0 7,0 100,0
Cumulative Percent 11,0 57,0 93,0 100,0
Sekolah adalah sebuah lembaga jasa, pada tabel diatas mengenai pernyataan pengajar dapat mentransfer ilmu dengan baik 11 responden menjawab sangat setuju sekali, 46 responden menjawab setuju, 36 responden menjawab ragu-ragu, 7 responden menjawab tidak setuju, dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju sekali, dapat di lihat bahwa para pengajar Muhammadiyah mampu mentransfer ilmu dengan baik. 76
Tabel 4.34 Pengajar muhammadiah memiliki potensi.
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Total
Frequency 14 61 24 1 100
Percent 14,0 61,0 24,0 1,0 100,0
Valid Percent 14,0 61,0 24,0 1,0 100,0
Cumulative Percent 14,0 75,0 99,0 100,0
Dari pernyataan tabel diatas bahwa responden sepakat para pengajar smu Muhammadiyah memiliki potensi dalam bidangnya masing-masing. Yang dinyatakan 14 responden menjawab setuju sekali, 61 responden menjawab setuju dan 24 responden menjawab ragu-ragu, 1 responden menjawab tidak setuju. Tabel 4.35 Smu muhammadiah mempunyai reputasi dan nama baik di masyarakat.
Valid
Sangat Setuju Sekali Setuju Ragu-Ragu Total
Frequency 23 56 21 100
Percent 23,0 56,0 21,0 100,0
Valid Percent 23,0 56,0 21,0 100,0
Cumulative Percent 23,0 79,0 100,0
Berdasarkan tabel diatas, 23 responden menjawab sangat setuju sekali, 56 responden menjawab setuju, 21 responden menjawab ragu-ragu. Hal ini jelas menyatakan bahwa pihak Muhammadiyah memiliki reputasi yang baik dimata masyarakat karena tidak ada jawaban tidak setuju.
2. Analisis Kuantitatif Berdasarkan hasil pengolahan regresi berganda dengan menggunakan SPSS 13,00 for windows dapat diketahui bahwa :
77
a. Analisis regresi linier berganda Berdasarkan hasil pengelolahan regresi berganda dengan mengunakan SPSS 13, dapat ditampilkan tabel deskriptif statistik sebagai berikut : Tabel 4.36 Coefficientsa
Model 1
(Constant) HARGA SARANA
Unstandardized Coefficients B Std. Error 15,373 3,180 ,479 ,156 ,164 ,090
Standardized Coefficients Beta ,338 ,201
t 4,835 3,076 1,829
Sig. ,000 ,003 ,071
a. Dependent Variable: KEPUASAN
Berdasarkan tabel diatas di peroleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 15,373 + 0,479 X1 + 0,164X2 + ε Interpretasi dari persamaan regresi linier berganda tersebut jika variabel pembiayaan/harga (X1), dan sarana prasarana (X2). Maka kepuasan siswa (Y) didapat angka sebesar 15,373. Hal ini menujukan bahwa responden menyatakan bahwa harga dan ketersediaan sarana prasana dapat menunjang kepuasan siswa/i belajar dengan baik. Hasil uji t yang diperoleh dari pengelolaan SPSS 13, berdasarkan dari tabel coefisien diatas dapat di simpulkan: variabel harga (X1) t
hitung
3,076 > t
tabel
1,64 dan nilai propabilitas dari variabel harga 0,003 < 0,05. Hal ini berarti Ha diterima dan Ho ditolak yang menunjukan bahwa variabel harga berpengaruh terhadap kepuasan siswa belajar.
78
Untuk variabel sarana prasarana (X2) t
hitung
1,829 > t
tabel
1,28 dan nilai
propabilitas dari variabel sarana prasarana 0,071 < 0,1 Hal ini berarati Ha diterima dan Ho ditolak, yang menunjukan ada pengaruh terhadap kepuasan siswa belajar. Tabel 4.37 b Model Summary
Change Statistics AdjustedStd. Error oR Square Mode R R SquareR Squarehe EstimateChangeF Change df1 1 ,485a ,235 ,219 5,82999 ,235 14,885 2
Durbindf2 ig. F Chang Watson 97 ,000 1,630
a.Predictors: (Constant), SARANA, HARGA b.Dependent Variable: KEPUASAN
Nilai R menunjukan kolerasi dua variabel bebas yaitu sarana dan harga terhadap variabel terikat yaitu sebasar 0,485, R Square (Indek Determinasi) adalah 0,235. ini menunjukan pengaruh harga dan sarana prasarana terhadap kepuasan siswa belajar adalah sebesar 23,5 persen dan sisanya di pengaruhi oleh faktor lain. Adjuted Square (Indeks determinasi yang disesuaikan) adalah 0,219 ini menunjukan pengaruh harga dan sarana prasarana terhadap kepuasan siswa belajar adalah sebesar 21,9 persen sisanya di pengaruhi faktor lain. Standar erornya adalah 5,82999 dan standar deviasinya adalah (= 3,180 + 0,156 + 0,090) 0,04464 dapat di lihat bahwa standar erornya lebih kecil dari standar deviasi variabel terikat.
79
Tabel 4.38 Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien kolerasi Interval koefisien
Tingkat Hubungan
0.000 - 0,199
Sangat Rendah
0,200 - 0,399
Rendah
0,400 -0,599
Sedang
0,600 -0,799
Kuat
0,800 -1,000
Sangat Kuat
Sumber : Dr. Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabet Tabel 4.39 ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1011,833 3296,917 4308,750
df 2 97 99
Mean Square 505,917 33,989
F 14,885
Sig. ,000a
a. Predictors: (Constant), SARANA, HARGA b. Dependent Variable: KEPUASAN
Uji anova menghasikan angka sebesar 14,885 dengan tingkat signifikansi sebesar ,000. karana angka propabilitas 0,000 < 0,05 maka modal regresi ini layak untuk digunakan dalam memprediksi sarana prasarana dan harga, selain itu di peroleh f
Hitung
14,885 > f
tabel
2,37 maka dapat disimpulkan Ha diterima dan Ho
ditolak.
D. Interpretasi Setelah dilakukan observasi dan penelitian pada objek penelitian, diketahui bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan adalah harga dan produk yang berkualitas, dan dalam penelitian ini harga dibahasakan menjadi 80
pembiayaan , serta produk dibahasakan menjadi sarana prasarana yang dalam aspek pemasaran, sarana prasarana merupakan atribut produk. Hasil yang dapat diinterpretasiakan adalah bahwa tingkat harga dan kualitas suatu produk dapat mempengaruhi kepuasan, dengan begitu penelitian ini tidak bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Izal Afrizal (2007). Yang berjudul hubungan pembiayaan terhadap ketersediaan sarana prasarana dengan pengaruh antara dua variabel (variabel bebas dengan variabel terikat) sebesar 70%. Dalam penelitian ini tingkat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat memiliki hubungan sebesar 23,5%, dalam penelitian ini penulis mengunakan analisis regresi linier berganda karena memiliki lebih dari satu variabel bebas (harga dan produk) berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan analisis regresi linier sederhana karena hanya memiliki satu variabel bebas yaitu harga. Secara parsial, penelitian ini dapat melihat hubungan antara variabel bebas sebesar 48,5%. Dapat dilihat juga bahwa tingkat pengaruh antara harga terhadap kepuasan yang ditunjukan oleh signifikansi sebesar 0,003 dengan alfa 5% yang menunjukan ada pengaruh antara variabel harga terhadap kepuasan. Serta, dapat dilihat juga tingkat pengaruh antara produk terhadap kepuasan yang ditunjukan oleh signifikansi 0,071 dengan alfa 10% yang menunjukan ada pengaruh antara variabel produk terhadap kepuasan. Perlu ditekankan disini, bahwa untuk penelitian produk atau pun jasa dengan alfa 5-10% masih dapat ditolerir. Berbeda dengan penelitian kedokteran yang harus memiliki alfa 1% karena menyangkut
81
nyawa manusia, serta tingkat signifikansi yang tidak mencapai 0,000 bukan berarti tidak ada pengaruh antara ke dua variabel, bisa jadi angket yang disebarkan kurang baik atau objek yang diteliti memang tidak sesuai dengan harapan para responden. Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan Izal Afrizal (2007) produk mamiliki pengaruh pada tingkat sedang, sebesar 44%. Hasil ini pun menunjukan bahwa penelitian saat ini dengan penelitian sebelumnya tidak mengalami pertentangan ke duanya menunjukan ada pengaruh antara produk terhadap kepuasaan.
82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
B. Kesimpulan 1. Secara parsial a. Ada hubungan antara harga (pembiayaan) dan kepuasan sebesar 23,5%. Dan tingkat signifikansi 0,003 dengan alfa 5%. b. Ada pengaruh antara produk (sarana prasarana) dan kepuasan sebesar 23,5% yang ditunjukan tingkat signifikansi sebesar 0,071 dengan alfa 10%. 2. Secara simultan a. Ada pengaruh antara fariabel pembiayaan (harga) dan sarana prasarana (produk) trhadap kepuasan sebesar 23,5% yang ditunjukan oleh nilai koefisien determinasi/R square dan sisanya 76,5% dipengaruhi variabel lain.
C. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis menganjurakan bahwa pihak sekolah Muhammadiyah lebih meningkatkan kualitas pelayanannya terhadap para siswa/i nya, karena sekolah adalah suatu lembaga jasa pendidikan yang lebih mementingkan kualitas jasa pelayanannya karena memberikan pelayanan yang prima, menghasilkan lulusan yang berkualitas, meningkatkan
83
mutu pendidikan, dan memberikan metode pengajaran yang tepat kepada para siswa/i nya itu merupakan hal yang wajib dilakukan oleh pihak Muhammadiyah. Oleh karena itu dari hasil penelitian ini kiranya sekolah Muhammadiyah dapat lebih antusias lagi dalam peningkatan pelayanan kapada para siswa/i nya yang merupakan asset terbesar dari Muhammadiyah.
84
DAFTAR PUSTAKA
Agung Bhuno, “Strategi Jitu memilih metode Statistik penelitian dengan SPSS”, Yogyakata, CV .Andy Offset, 2005. Abdul Hamid, “Panduan Penulisan skripsi”, cetakan pertama, FEIS UIN press, Jakarta,2004. Agung Bhuno, “Strategi Jitu memilih metode Statistik penelitian dengan SPSS”, Yogyakata, CV .Andy Offset, 2005. Amirin, Tatang. M, Pokok-Pokok Teori Sistem, Jakarta, CV. Rajawali, 1989 Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta Rineka Cipta, 2002, Cet. Ke – 6 ________, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Jakarta, Rajawali, 1990 _______, Pengelolaan Materil, Jakarta, PT. Prima Karya, 1987 Atmosodirdjo, S. Prajudi, Kesekretarisan dan Administrasi Perkantoran, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1995 Bafadal Ibrahim, Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya, Jakarta, Bumi Aksara, 2003 Beeby, C.E, Pendidikan di Indonesia Penilaian dan Pedoman perencanaan, Jakarta, LP3ES, 1983 Danin Sudarman, Pendidikan Media Komunikas, Jakarta, Bumi Aksara, 1995 Daroesman Ruth, Pembiayaan Pendidikan Di Indonesia, Jakarta, PT. Badan Penerbitan Indo Raya, 1981 Daryanto, H.M., Administrasi Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 2001 Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan, Analisis Biaya dan Penyusunan Perencanaan Program, Jakarta, Steppes, 1990 Enoch Jusuf, Dasar-Dasar Perencanaan Penddidikan, jakarta, Bumi Aksara, 1999 Edisi ke-4 85
Enoch Jusuf, Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara, 1999 Engel, “Customer Behafior”6th, Chicago, The Beglen press 1990 Fattah Nanang,., Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000 Gie The Liang, Administrasi Perkantoran Modern, Yogyakarta, Libertty, 1998, Edisi Ke-4 Indo Yama Nasarudin, Murdiah Hayati, Sihabudin Noor dan Ahmad Dumiyati Bashori, Jurnal, “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Di Bank Muamalat Indonesia”, 2008. Kottler, Philip dan Susanto, “Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis Perencanaan, Implementasi”, Salemba Empat, Jakarta, 2000. Kotler, Philip dan Gary Amstrong, “Dasar-Dasar Pemasaran”, Jilid 1, Edisi Kesembilan, PT. Indeks, Jakarta, 2004. Kotler, Philip dan Gary Amstrong, “Dasar-Dasar Pemasaran”, Jilid 1, Edisi Kesembilan, PT. Indeks, Jakarta, 2004. Margono. S. , Drs., Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 2004, cet ke-4 Milis
Geoffrey, Standingford Oliver, Appleby Robert C, Manajemen Perkantoran, Terjemahan Drs. F.X. Budi yanto, Jakarta, Binarupa Aksara, 1991
Moekijat, E. Drs., Tata Laksana Kantor, Bandung, Penerbit Amndar Amju, 1995 Nurhadi Mulyani. A Pengantar Ekonomi Pendidikan Suatu Perkenalan Singkat, Yogyakarta, FID IKIP, 1993 Supriadi Dedi, Prof, Dr., Satuan Biaya Pendidikan dasar dan Menengah, Bandung, Rosda Karya, 2003. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, 1991
86
Lampiran Kuesioner Penelitian Assalammualaikum wr.wb, Nama : Ilham Jurzais, Nim : 205081000178, Fakultas Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial Jurusan Manajemen Pemasaran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sedang mengadakan penelitian untuk tugas ahir dengan judul : Kontribusi Pembiayaan Pendidikan dan Ketersediaan Sarana Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Belajar. Dalam rangka mengumpulkan data, saya memohon kepada saudara/i, siswa/i untuk mengisi angket yang sudah di sediakan. Atas perhatian dan bantuannya, saya ucapkan terima kasih. Identitas Pribadi Nama Responden Pekerjaan Jenis kelamin Alamat No. Tlp
: : : : : Petunjuk Pengisian
Berilah tanda Checlist ( √ ) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan tanggapan dan pendapat saudara/i 1. Sangat Setuju (SS) 2. Setuju (S) 3. Ragu-Ragu (R) 4. Tidak Setuju (TS) 5. Sangat Tidak Setuju (STS) No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
A. Harga ( Pembiayaan ) Pernyataan Memperoleh pendidikan berikut sarana dengan harga yang terjangkau. Potongan harga bagi siswa yang berprestasi (Beasiswa). Biaya yang di keluarkan sesuai dengan kualitas jasa pendidikan yang di berikan sekolah. Kemudahan dalam cara pembayaran. Ada biaya tambahan ekskul. Kejelasan rincian pembayaran. Pemantauan uang tambahan lain. Ada dana tambahan lain diluar kegiatan (ekskul sekolah) untuk menunjang program.
SS
S
R
TS
STS
9. 10. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Pungutan Parkir dan Keamanan lingkungan sekolah. Evaluasi dan monitoring pengunaan dana sekolah B. Sarana dan Prasarana (Fasilitas) Pernyataan Mempunyai ruang belajar yang bersih dan nyaman. Peralatan dan perlengkapan sekolah yang masih lengkap (Spidol, White board, pengahapus, dll). Meja dan kursi yang masih layak pakai. Perpustakaan dengan buku yang memadai. Peralatan laboratorium yang masih lengkap. Lapangan dan peralatan olah raga dengan kondisi yang baik. Toilet yang terjaga kebersihannya. Tempat ibadah yang kondusif, nyaman, dan tenang. kondisi kantin dan tempat istirahat yang nyaman dan bersih. Suasana lingkungan sekolah tidak berisik (tidak menggangu kegiatan belajar mengajar). Letak sekolah yang mudah terjangkau C. Kepuasan siswa/i Pernyataan Pelayanan melebihi dari harapan yang di inginkan siswa/i Bersekolah di smu muhammadiah meningkatkan kemauan belajar. Sekolah muhammadiah menambah pemahaman belajar. Sekolah muhammadiah menambah wawasan keilmuan, sehingga meningkatkan dan menambah daya intelektual. Sekolah muhammadiah menjadi pilihan utama untuk pemenuhan kebutuhan belajar. Guru atau pengajar muhammadiah bersikap ramah, simpati, dan cenderung memberikan perhatian kepada siswa/i. Petugas administrasi bersih, rapih dan menarik Pengajar maupun staf administrasi responsif terhadap keluhan atau masalah yang dihadapi siswa/i.
SS
SS
S
S
R
R
TS
TS
STS
STS
9.
Pengajar yang kompeten dan mampu dalam menangani siswa/i tanpa pilih kasih. 10. Materi-materi, Kurikulum dan metode pengajaran yang relevan (sesuai). 11. Pengajar dapat menstransfer ilmu dengan baik sehingga siswa/i mengerti apa yang dipelajari. 12. Pengajar muhammadiah memiliki potensi. 13. SMU Muhammadiah mempunyai reputasi dan nama baik di masyarakat. Terima kasih atas perhatian dan partisipasinya, semoga allah membalas kebaikan saudara/i, siswa/i. NOTE : Saya mengharapkan kuesioner di isi dengan sebenar-benarnya dan dengan sepenuh hati, terima kasih.
Lampiran Hasil try out Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
,580
N of Items
,631
10 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Harga (Pembiayaan) (X1)
23,8000
16,600
,013
,812
,648
Harga (Pembiayaan) (X1)
24,6667
17,381
,373
,848
,557
Harga (Pembiayaan) (X1)
23,4667
12,552
,668
,739
,426
Harga (Pembiayaan) (X1)
23,9333
15,924
,298
,526
,546
Harga (Pembiayaan) (X1)
22,2000
13,314
,450
,762
,492
Harga (Pembiayaan) (X1)
24,0000
16,143
,368
,928
,537
Harga (Pembiayaan) (X1)
22,7333
14,924
,424
,687
,513
Harga (Pembiayaan) (X1)
22,2667
17,352
,054
,640
,603
Harga (Pembiayaan) (X1)
21,6667
17,238
,096
,555
,590
Harga (Pembiayaan) (X1)
23,4667
16,267
,175
,548
,576
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha ,933
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,938
N of Items 11 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted Sarana Prasarana (X2) Sarana Prasarana (X2) Sarana Prasarana (X2) Sarana Prasarana (X2) Sarana Prasarana (X2) Sarana Prasarana (X2) Sarana Prasarana (X2) Sarana Prasarana (X2) Sarana Prasarana (X2) Sarana Prasarana (X2) Sarana Prasarana (X2)
21,6667 21,6000 21,0667 21,0000 20,6667 20,9333 21,1333 20,8667 20,8667 20,7333 21,4667
Scale Variance if Item Deleted 62,524 64,686 52,638 57,857 57,238 54,638 54,552 56,552 55,410 65,638 64,410
Corrected Item-Total Correlation ,758 ,694 ,908 ,915 ,710 ,850 ,806 ,717 ,905 ,278 ,613
Squared Multiple Correlation ,986 ,864 ,988 ,948 ,981 ,965 ,978 ,937 ,968 ,765 ,963
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,927 ,931 ,917 ,919 ,927 ,920 ,923 ,927 ,918 ,943 ,932
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha ,834
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,850
N of Items 13
Item-Total Statistics
Kepuasaan (Y)
Scale Mean if Item Deleted 27,2667
Scale Variance if Item Deleted 35,638
Corrected Item-Total Correlation -,041
Squared Multiple Correlation ,979
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,866
Kepuasaan (Y)
27,0667
30,638
,598
,955
,815
Kepuasaan (Y)
27,2000
30,029
,686
,987
,809
Kepuasaan (Y)
27,4667
30,410
,629
,867
,813
Kepuasaan (Y)
27,0667
30,924
,427
,920
,828
Kepuasaan (Y)
27,0667
30,495
,473
,934
,824
Kepuasaan (Y)
27,6000
33,686
,212
,872
,840
Kepuasaan (Y)
27,0000
31,429
,431
,908
,826
Kepuasaan (Y)
27,4667
30,838
,685
,985
,812
Kepuasaan (Y)
27,4667
31,410
,599
,991
,817
Kepuasaan (Y)
27,4000
28,114
,794
,996
,797
Kepuasaan (Y)
27,5333
29,981
,732
,985
,807
Kepuasaan (Y)
27,6000
31,971
,359
,974
,832
Lampiran Hasil Analisis Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered SARANA, a HARGA
Variables Removed
Method .
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: KEPUASAN
b Model Summary
Model 1
Change Statistics Adjusted Std. Error of R Square R R Square R Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change ,485a ,235 ,219 5,82999 ,235 14,885 2 97 ,000
DurbinWatson 1,630
a. Predictors: (Constant), SARANA, HARGA b. Dependent Variable: KEPUASAN
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1011,833 3296,917 4308,750
df 2 97 99
Mean Square 505,917 33,989
F 14,885
Sig. ,000a
a. Predictors: (Constant), SARANA, HARGA b. Dependent Variable: KEPUASAN
Coefficientsa
Model 1
(Constant) HARGA SARANA
Unstandardized Coefficients B Std. Error 15,373 3,180 ,479 ,156 ,164 ,090
a. Dependent Variable: KEPUASAN
Standardized Coefficients Beta ,338 ,201
t 4,835 3,076 1,829
Sig. ,000 ,003 ,071