TUGAS BIOLOGI DASAR DIARE
Oleh : Nama
: Yunika Dewi Wulaningtyas
NIM
: 080210101051
Prodi
: Pendidikan Matematika (R)
Angkatan
: 2008/2009
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2009
DIARE A. Gejala Diare 1. Perut terasa mulas melilit 2. Adanya perubahan bentuk tinja menjadi lebih lembek atau hancur dan biasanya hanya sedikit 3. Frekuensi buang air besar meningkat biasanya 5 kali atau lebih dalam sehari 4. Biasanya anus terasa panas atau pedih setelah buang air besar
B. Penyebab Diare 1. Bakteri dan virus 2. Alergi terhadap susu, misal susu sapi 3. Keracunan makanan atau minuman yang disebabkan oleh bakteri maupun bahan kimia 4. Seringnya mengonsumsi makanan mentah serta daging mentah atau setengah matang 5. Seringnya mengonsumsi buah-buahan yang tidak berkulit, seperti beriberian 6. Konsumsi air yang kurang bersih 7. Immuno defesiensi/penggunaan antibiotik dalam rangka pengobatan atau terapi penyakit lain 8. Gangguan fungsi, seperti masuk angin atau setelah makan makanan pedas atau masam
C. Pengobatan Diare Tidak semua diare memerlukan obat. Tubuh pun memiliki mekanisme melawan bibit penyakit atau bahan asing yang lain. Jika tubuh kuat, diare akan berhenti dengan sendirinya. Diare merupakan suatu mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeluarkan kontaminasi makanan dari usus. Dengan demikian, pengobatan bukan untuk menghentikan diare, tetapi untuk
mengobati gejala dan mencegah terjadinya dehidrasi atau kurang cairan. Pengobatan diare antaralain. 1. Lebih banyak minum 2. Penggunaan oralit atau larutan garam-gula 3. Tidak makan terlebih dahulu sampai diarenya berhenti 4. Pada anak, pemberian susu diberikan lebih encer dari biasanya 5. Menggunakan obat tradisional, seperti daun jambu muda yang dimakan mentah 6. Diare yang disebabkan oleh bibit penyakit dapat diobati dengan penggunaan antibiotik
D. Pencegahan Diare 1. Mencuci bersih tangan dengan sabun terutama sebelum makan 2. Menggunakan hand gel sanitizer 3. Menghindari makann mentah atau daging mentah atau setengah matang 4. Mencuci buah dengan bersih dan mengupas kulit buah dengan pisau yang bersih pula 5. Memanaskan air dan susu hingga mendidih sebelum diminum 6. Menghindari makanan sembarangan yang tidak jelas kebersihannya
TUGAS BIOLOGI DASAR HEMORRHOID (WASIR)
Oleh : Nama
: Yunika Dewi Wulaningtyas
NIM
: 080210101051
Prodi
: Pendidikan Matematika (R)
Angkatan
: 2008/2009
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2009
HEMORRHOID (WASIR) Wasir (hemorrhoid) atau yang dikenal pula dengan sebutan ambeien adalah suatu pelebaran pembuluh darah balik (vena) pada anus atau dubur, teraba seperti bola atau benjolan kecil yang dapat menimbulkan rasa nyeri, gatal, dan ketidaknyamanan. Para ahli membagi wasir menjadi dua macam, yaitu wasir luar dan wasir dalam. Wasir yang tetap berada di anus disebut wasir dalam (hemorrhoid interna) dan wasir yang keluar dari anus atau di bibir anus disebut wasir luar (hemorrhoid eksterna).
A. Gejala Wasir Biasanya penderita akan mengalami pendarahan pada dubur dengan warna merah muda yang menetes atau mengalir melalui lubang dubur atau anus. Penderita juga akan merasa ada ganjalan pada anus ketika buang air besar, sehingga penderita akan mengejan/ngeden yang dapat memperparah wasirnya. Terkadang wasir dapat mengeluarkan lendir dan menimbulkan perasaan bahwa masih ada isi rectum yang belum dikeluarkan. Selain itu, biasanya anus akan terasa gatal akibat virus dan bakteri yang membuat infeksi.
B. Penyebab Wasir Ada beberapa faktor penyebab wasir, antaralain. 1. Sembelit atau konstipasi yang menahun 2. Penyakit
yang
membuat
penderita
sering
mengejan,
misalnya
penyempitan saluran kemih atau sering melahirkan anak 3. Penekanan kembali aliran darah vena, seperti penyempitan dubur atau kenaikan tekanan pebuluh porta (di dalam ronbgga perrut) 4. Bendungna pada rongga pinggul akibat tumor rahim atau kehamilan 5. Terlalu banyak duduk
C. Pengobatan Wasir Pada wasir ringan, dapat diobati dengan memberikan salep, duduk berendam dalam air hangat, atau dengan obat pelunak tinja yang dapat mengurangi sembelit dan peregangan yang menyertainya. Semua cara tersebut dilakukan untuk
melancarkan sirkulasi darah di daerah anus dan
menghilangkan tonjolan, bengkak, serta pendarahan. Pengobatan lain dapat dilakukan dengan terapi sklerotik yaitu penyuntikan cairan kimia di sekitar pembuluh darah untuk mengecilkan wasir tersebut. Pada wasir yang sangat parah, pengobatan satu-satunya adalah operasi atau pembedahan untuk mengangkat wasir tersebut.
D. Pencegahan Wasir Cara pencegahan wasir, antaralain. 1. Olah raga teratur 2. Makan makanan berserat 3. Banyak minum air putih 4. Menghindari sembelit 5. Jangan suka duduk terlalu lama, termasuk duduk saat buang air besar karena akan meningkatkan tekanan pembuluh darah balik pada anus 6. Hindari mengejan terlalu lama saat buang air besar karena akan terjadi peningkatan tekanan pembuluh darah balik di bagian bawah rektum yang akan menyebabkan munculnya gejala wasir 7. Jangan suka menahan BAB terlalu lama karena feses dapat menjadi kering dan keras sehingga sulit keluar melaui anus. Hal ini akan mengakibatkan harus mengejan lebih kuat dan lebih lama lagi yang justru akan meningkatkan tekanan pembuluh darah balik pada rektum dan anus.