SURAT EDARAN MENTERI KEUANGAN R.I. No. SE-3559/MK.1/2009
Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu.
Hak Cuti adalah hak PNS/CPNS untuk tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu.
Cuti Tahunan
Cuti Besar Cuti Sakit
Cuti Bersalin Cuti Karena Alasan Penting
Cuti di Luar Tanggungan Negara
1. HAK CUTI TAHUNAN a. Merupakan hak PNS, termasuk CPNS yang telah bekerja terus menerus selama 1 (satu) tahun.
b. CPNS hanya berhak atas cuti tahunan, kecuali ditentukan lain oleh pejabat yang berwenang memberikan cuti berdasarkan pertimbangan kemanusiaan. c. Selama menjalankan cuti tahunan, PNS/CPNS memperoleh TKPKN.
2. PENGGUNAAN CUTI TAHUNAN a. Dapat digabungkan dengan cuti bersama, dengan jumlah paling sedikit 3 (tiga) hari kerja.
b. Cuti bersama yang tidak digunakan karena kepentingan dinas dan berdasarkan surat tugas, tetap menjadi hak cuti tahunan PNS.
3. PENANGGUHAN CUTI TAHUNAN YG TERSISA a. Yang tersisa 6 (enam) hari kerja atau kurang tetap menjadi hak PNS. b. Yang tersisa lebih dari 6 (enam) hari kerja harus dimintakan penangguhan kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti.
c. Pejabat yang berwenang memberikan cuti dapat menangguhkan cuti tahunan paling lambat akhir Desember tahun berjalan.
4. PENGGUNAAN CUTI TAHUNAN YG TERSISA a. Dapat digabungkan dengan cuti tahunan tahun yang sedang berjalan dan dalam permohonan harus mencantumkan jumlah cuti tahunan yang tersisa dari cuti tahunan pada masing-masing tahun ybs.
b. Dapat diambil untuk paling lama: 18 (delapan belas) hari kerja termasuk cuti tahunan yang sedang berjalan; atau 24 (dua puluh empat) hari kerja termasuk cuti tahunan yang sedang berjalan, apabila cuti tahunan tidak diambil secara penuh dalam beberapa tahun.
4. PENGGUNAAN CUTI TAHUNAN YG TERSISA
c. Tanpa adanya persetujuan penangguhan, lamanya cuti tahunan menjadi paling lama 18 (delapan belas) hari kerja.
1. HAK CUTI BESAR a. Hak PNS yang telah bekerja paling kurang 6 (enam) tahun secara terus menerus.
b. PNS yang akan/telah menjalani cuti besar tidak berhak lagi atas cuti tahunan dalam tahun ybs. c. Selama menjalankan cuti besar, PNS tidak berhak tunjangan jabatan dan tidak memperoleh TKPKN.
atas
2. PENGGUNAAN CUTI BESAR a. Perlu direncanakan sejak awal tahun. b. Digunakan untuk:
memenuhi kewajiban agama; persalinan anaknya yang keempat apabila PNS mempunyai hak cuti besar menjelang persalinan; keperluan lainnya sesuai pertimbangan pejabat yang berwenang memberikan cuti
2. PENGGUNAAN CUTI BESAR c. PNS yang telah melaksanakan cuti tahunan dan akan mengambil cuti besar pada tahun ybs harus mengembalikan TKPKN yang diterimanya selama melaksanakan cuti tahunan. d. PNS yang akan/telah menggunakan cuti besar berhak atas: cuti bersama; cuti tahunan yang tersisa pada tahun sebelum digunakan cuti besar; cuti sakit; cuti bersalin untuk persalinan anaknya yang pertama, kedua, dan ketiga; cuti karena alasan penting.
1. HAK CUTI SAKIT Hak PNS dan/atau PNS/CPNS wanita yg mengalami gugur kandungan.
2. PENGGUNAAN CUTI SAKIT a. PNS yang sakit lebih dari 2 (dua) hari harus melampirkan surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah/puskesmas. b. PNS yang telah menggunakan cuti sakit untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan telah aktif bekerja kembali, berhak atas: cuti bersama; cuti tahunan pada tahun yang sedang berjalan dan cuti tahunan yang tersisa pada tahun sebelum digunakan cuti sakit; cuti besar; cuti bersalin; cuti karena alasan penting.
1. HAK CUTI BERSALIN a. Hak PNS/CPNS wanita untuk persalinan anaknya yang pertama, kedua, dan ketiga.
b. Cuti bersalin yang digunakan CPNS wanita untuk persalinan anaknya yang pertama akan mengurangi hak cuti persalinan setelah ybs menjadi PNS.
2. PENGGUNAAN CUTI BERSALIN DAN CUTI LAIN UNTUK BERSALIN
a. PNS yang telah menggunakan cuti bersalin, berhak atas: cuti bersama; cuti tahunan pada tahun yang sedang berjalan dan cuti tahunan yang tersisa pada tahun sebelum digunakan cuti bersalin; cuti besar; cuti sakit; cuti karena alasan penting.
2. PENGGUNAAN CUTI BERSALIN DAN CUTI LAIN UNTUK BERSALIN b. PNS wanita dapat diberikan cuti besar untuk persalinan anaknya yang keempat, apabila yang bersangkutan mempunyai hak cuti besar menjelang persalinan. c. PNS wanita yang akan/telah menggunakan cuti besar untuk persalinan anaknya yang keempat tidak berhak lagi atas cuti tahunannya dalam tahun ybs. d. PNS wanita yang akan/telah menggunakan cuti besar berhak atas: cuti bersama; cuti tahunan yang tersisa pada tahun sebelum digunakan cuti besar; cuti sakit; cuti karena alasan penting.
2. PENGGUNAAN CUTI BERSALIN DAN CUTI LAIN UNTUK BERSALIN e. PNS wanita dapat diberikan cuti di luar tanggungan negara untuk persalinan anaknya yang kelima dst. f. PNS wanita yang telah menggunakan cuti di luar tanggungan negara tsb, berhak atas: cuti bersama; cuti tahunan pada tahun yang sedang berjalan dan cuti tahunan yang tersisa pada tahun sebelum digunakan cuti di luar tanggungan negara; cuti besar setelah bekerja kembali paling kurang 6 (enam) tahun secara terus menerus. cuti sakit; cuti karena alasan penting.
1. HAK CUTI KARENA ALASAN PENTING a. Merupakan hak PNS
b. Selama menjalankan cuti karena alasan penting, PNS ybs tidak memperoleh TKPKN.
2. PENGGUNAAN CUTI KARENA ALASAN PENTING a. Selain karena alasan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur cuti PNS, PNS juga berhak atas cuti karena alasan penting karena terjadinya kondisi force major, misalnya banjir, tanah longsor, kebakaran, dan gempa bumi. b. PNS yang telah menggunakan cuti karena alasan penting, berhak atas: cuti bersama; cuti tahunan pada tahun yang sedang berjalan dan cuti tahunan yang tersisa pada tahun sebelum digunakan cuti karena alasan penting; cuti besar;
cuti sakit; cuti bersalin.
1. PNS yang sedang tugas belajar, berhak atas: a. cuti bersama; b. cuti bersalin; c. cuti besar untuk persalinan anaknya yang keempat apabila ybs mempunyai hak cuti besar menjelang persalinan. 2. PNS yang sedang tugas belajar di dalam negeri atau di luar negeri yang akan menggunakan cuti bersalin dan cuti besar untuk persalinan anaknya yang keempat (apabila ybs mempunyai hak cuti besar menjelang persalinan) harus mengajukan permohonan cuti kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti melalui Pimpinan Perguruan Tinggi atau Kepala Perwakilan Republik Indonesia di negara ybs.
1. PNS yang telah selesai tugas belajar dan bekerja kembali di lingkungan Departemen Keuangan, berhak atas: a. cuti bersama; b. cuti besar untuk persalinan anaknya yang keempat, apabila ybs mempunyai hak cuti besar menjelang persalinan; c. cuti sakit; d. cuti bersalin; e. cuti karena alasan penting.
2. PNS yang telah selesai tugas belajar dan bekerja kembali di lingkungan Departemen Keuangan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan, berhak atas: a. cuti tahunan pada tahun yang sedang berjalan; b. cuti besar.
1. CUTI DI DALAM NEGERI Permohonan cuti yang akan dijalankan di dalam negeri dan sudah mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang memberikan cuti, harus disampaikan kepada pejabat yang berwenang menetapkan Surat Izin Cuti paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum tanggal pelaksanaan cuti, kecuali permohonan cuti sakit atau cuti karena alasan penting.
2. CUTI DI LUAR NEGERI Permohonan cuti yang akan dijalankan di luar negeri dan izin ke luar negeri harus disampaikan kepada sekretariat jenderal cq. Biro SDM paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sebelum tanggal pelaksanaan cuti, kecuali permohonan cuti sakit dan cuti karena alasan penting.
1. PNS yang telah bekerja paling kurang 5 (lima) tahun secara terus menerus dapat diberikan cutidi luar tanggungan negara karena alasan-alasan pribadi yang penting dan mendesak. 2. Cuti di luar tanggungan negara dapat diberikan untuk paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun jika ada alasan yang penting untuk memperpanjangnya. 3. Alasan pribadi yang penting dan mendesak tersebut dapat dipertimbangkan oleh atasan langsung PNS ybs jika disertai bukti-bukti yang mendukung.
4. PNS yang bekerja kembali di lingkungan Depkeu setelah cuti di luar tanggungan negara, tidak berhak atas cuti tahunan yang tersisa dan berhak atas: cuti bersama; cuti tahunan pada tahun yang sedang berjalan setelah bekerja kembali paling kurang 3 (tiga) bulan; cuti besar, yaitu setelah bekerja kembali paling kurang 6 (enam) tahun secara terus menerus; cuti sakit; cuti bersalin; cuti karena alasan penting.
Informasi Email
:
[email protected]
Telefon
: (021) 344-9230 intern. 6227