LAPORAN AKHIR INDIVIDU: EVALUASI AKHIR MATA KULIAH SEMINAR SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2008/2009 Ananta Dian Pradipta 120500010X Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Depok, Indonesia ananta.dito[et]gmail.com
ilmiah yang berhubungan dengan bidang sistem informasi (SI).
ABSTRAKSI Seminar merupakan salah satu mata kuliah yang terdapat di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom). Mata kuliah ini mempunyai tujuan utama yaitu mengenalkan dan mendekatkan mahasiswa pada makalah-makalah ilmiah. Tulisan ini akan berisi evaluasi berdasarkan pengalaman penulis dalam mengikuti mata kuliah Seminar pada semester gasal tahun ajaran 2008/2009. Evaluasi yang diberikan berisi isuisu yang terdapat dalam pelaksanaan kuliah maupun saran-saran yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas mata kuliah Seminar di masa mendatang. PENDAHULUAN Seminar merupakan mata kuliah pilihan yang terdapat di Fasilkom yang hanya boleh diikuti oleh mahasiswa semester 7 atau lebih. Kuliah yang mempunyai bobot 3 sks ini merupakan prasyarat bagi mahasiswa yang ingin mengambil Student Project. Namun dalam kenyataanya, banyak juga rekan penulis yang mengambil kuliah Seminar ini dan tidak berencana untuk mengambil Student Project. Tujuan utama dari kuliah Seminar ini adalah untuk mengenalkan dan mendekatkan mahasiswa pada makalahmakalah ilmiah, khususnya makalah-makalah
Adapun kuliah Seminar yang diikuti penulis adalah kuliah Seminar semester gasal tahun ajaran 2008/2009 dengan kode kuliah IKI40991. Kuliah ini dibawakan oleh Bapak Rahmat M. Samik Ibrahim (Pak Ibam) dan diikuti oleh 9 mahasiswa. Kelas ini sempat terancam batal diadakan oleh karena jumlah mahasiswa yang sedikit tersebut. Pada tulisan ini akan dijelaskan secara singkat mengenai keadaan kelas, metode pembelajaran, kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada kuliah Seminar ini beserta opini penulis mengenai kegiatan tersebut. Setelah itu, akan dibahas isu-isu penting yang terkait dengan pelaksanaan kuliah Seminar ini selama 1 semester. Pada bagian terakhir, penulis mencoba membuat kesimpulan mengenai manfaat yang diterima selama kuliah Seminar ini beserta saran-saran yang diharapkan dapat memperbaiki kekurangankekurangan yang selama ini ditemui. Sekali lagi ditekankan bahwa tulisan ini murni dari pemikiran penulis berdasarkan pengalaman-pengalaman yang didapatkan selama mengikuti kelas Seminar semester gasal tahun ajaran 2008/2009. Saran-saran yang diajukan juga murni bertujuan untuk membuat kelas Seminar lebih baik lagi.
© Ananta Dian Pradipta. 2008. GNU Free Documents License – Silahkan secara bebas menggandakan dokumen ini.
PELAKSANAAN KULIAH Kelas Seminar untuk semester gasal tahun 2008/2009 dilaksanakan satu kali dalam seminggu, yaitu setiap hari Kamis dengan durasi kuliah tiga kali 50 menit. Kelas sendiri dimulai pukul 13.00 dan diikuti oleh 9 orang yang dibagi menjadi delapan kelompok, masing-masing dengan 1 orang anggota, yaitu dirinya sendiri dan khusus satu kelompok dengan jumlah 2 orang. Di dalam kelas pun kelompok ini diminta untuk duduk membentuk setengah lingkaran dan saling bersebelahan untuk memudahkan diskusi di antara anggota maupun antar kelompok. Kegiatan utama yang dilakukan pada kuliah Seminar ini adalah pembahasan makalahmakalah ilmiah. Hal ini sesuai dengan tujuan kelas Seminar yang telah disebutkan sebelumnya. Perlu diperhatikan bahwa dalam kelas Seminar ini, fokus pembahasan adalah pada makalah dan bukan pada topiknya itu sendiri. Dengan kata lain, penguasaan atas suatu topik dari makalah bukanlah tujuan yang ingin dicapai. Makalah-makalah yang dibahas biasanya adalah makalah ilmiah yang didapat dari jurnal-jurnal terkemuka, seperti: CAIS, JAIS, MISQ, dsb. Topik yang dibahas kebanyakan juga berhubungan dengan bidang sistem informasi. Kuliah Seminar ini kemudian akan dibagi menjadi 2 paruh waktu. Paruh pertama berlangsung pada 7 minggu awal kuliah setelah minggu perkenalan. Pada paruh pertama, makalah-makalah yang dibagikan telah ditentukan sebelumnya oleh Pak Ibam. Peserta diharuskan untuk meringkas makalah tersebut dan kemudian mempresentasikannya di kelas. Setelah itu, pada paruh kedua akan dilakukan pembahasan 4 makalah yang dipilih sendiri oleh masing-masing kelompok. Empat makalah ini harus berasal dari jurnal-jurnal terkemuka dan berhubungan dengan bidang
sistem informasi. Informasi mengenai pelaksanaan makalah pilihan ini telah diberitahu oleh Pak Ibam dan beliau juga terus menekankan pentingnya keseriusan dalam memilih makalah-makalah ini. PARUH PERTAMA Berikut adalah gambaran singkat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada paruh pertama beserta opini penulis mengenai kegiatan tersebut: Minggu pertama, 11 September 2008 Pada pertemuan ini, makalah yang dibahas didapat dari jurnal CAIS tahun 2008 yang berjudul “An Exploratory Study of Information Systems Researcher Impact”. Makalah ini adalah satu-satunya makalah yang dibahas pada pertemuan ini. Makalah ini membahas tentang analisis kutipan sebagai cara untuk mempelajari sejauh mana seorang peneliti bidang sistem informasi memiliki pengaruh di dunia akademisi. Mekanisme analisis kutipan yang dibahas dalam makalah ini adalah Thomson ISI Database dan Google Scholar. Menurut penulis, makalah ini sangat cocok untuk ditempatkan pada minggu pertama kuliah Seminar. Makalah ini cukup berbobot dan sulit untuk dipahami. Sangat bagus untuk menimbulkan efek shock therapy bagi peserta kuliah yang selama ini jarang membaca makalah-makalah ilmiah internasional. Efek “bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian” juga bisa dirasakan berkat makalah ini. Minggu kedua, 18 September 2008 Pada pertemuan ini, pembahasan tidak dilakukan pada makalah-makalah ilmiah. Sumber yang akan dijadikan bahan evaluasi didapat dari buku. Pada pertemuan ini, dibahas 2 bab dari buku tersebut, yaitu Theory-Tentative Explanation dan Inferential Statistics-Drawing Valid Conclusions from
© Ananta Dian Pradipta. 2008. GNU Free Documents License – Silahkan secara bebas menggandakan dokumen ini.
Samples. Empat kelompok pertama akan membahas Theory dan sisanya membahas Inferrential Statistics. Penulis sendiri adalah kelompok 4 dan membahas tentang Theory.
penelitian. Selain itu, dijelaskan juga mengenai topik-topik di bidang sistem informasi yang akan berkembang menurut sang penulis makalah ini.
Menurut penulis, sumber bacaan ini juga sangat cocok ditempatkan pada minggu kedua. Adapun hal itu disebabkan pengetahuan tentang theory ini akan banyak digunakan saat membahas makalah-makalah lain di minggu-minggu berikutnya.
Menurut penulis, pemilihan keempat makalah ini sangatlah bagus, terlebih untuk makalah kedua, ketiga, dan keempat. Makalah-makalah tersebut saling berkaitan dan sangat memberikan manfaat bagi peserta kuliah Seminar. Peserta kuliah Seminar diberikan pengetahuan bagaimana memilih suatu topik penelitian, bagaimana menjalankan suatu penelitian, dan juga bagaimana melakukan publikasi atas penelitian tersebut sehingga mempunyai kualitas yang tinggi dan dapat diterima oleh jurnal-jurnal terkemuka.
Minggu ketiga, 25 September 2008 Pada pertemuan ini, makalah yang dibahas berjumlah 2 dan keduanya berasal dari CAIS. Empat kelompok pertama akan membahas “Research Methodologies in MIS: An Update” dan “Research Models in Information Systems”. Penulis mendapatkan tugas untuk membahas makalah yang pertama. Disini, penulis mendapatkan pengetahuan mengenai subyek penelitian dan metodologi penelitian apa saja yang sedang dan akan berkembang di bidang manajemen sistem informasi. Menurut penulis, makalah yang ditempatkan pada minggu ketiga ini juga cocok. Informasi yang disampaikan oleh makalah tersebut cukup berguna Minggu keempat, 9 Oktober 2008 Pada pertemuan ini, terdapat 4 makalah yang dibahas. Terdapat 3 makalah yang diambil dari CAIS, yaitu: “Selecting Research Topics: Personal Experiences and Speculations for the Future”, “Conducting Research in Information Systems”, dan “Crafting a Paper for Publication”. Adapun 1 makalah lainnya didapatkan dari MISQ, yaitu “The Nature of Theory in Information Systems”. Pada pertemuan kali ini, penulis ditugaskan untuk membahas makalah “Selecting Research Topics:Personal Experiences and Speculations for the Future”. Melalui makalah ini, didapatkan pengetahuan mengenai faktorfaktor apa saja yang dapat digunakan oleh seseorang untuk menentukan sebuah topik
Minggu kelima, 16 Oktober 2008 Pada pertemuan ini, penulis ditugaskan untuk membahas makalah “The Identity crisis Within The IS Discipline: Defining and Communicating the Discipline's Core Properties”. Pada makalah tersebut dibahas mengenai permasalahan kecemasan penulis mengenai identitas disiplin ilmu sistem informasi yang semakin ambigu karena sedikitnya penelitian di bidang ini yang menginvestigasi fenomena yang terkait erat dengan Information Technology (IT) dan terlalu sering menginvestigasi fenomena yang terlalu jauh hubungannya dengan sistem berbasis IT. Makalah yang terdapat pada minggu kelima ini merupakan salah satu makalah yang ternyata mudah dilupakan oleh penulis. Penulis berpendapat bahwa makalahmakalah yang terdapat pada minggu kelima ini tidak terlalu menarik dan mungkin ada baiknya untuk diganti. Sekali lagi, ini hanya pendapat dari penulis saja. Minggu keenam, 23 Oktober 2008 Pada pertemuan ini, penulis membahas tentang “The Enterprise Capability Organization: a Future For IT”. Pada makalah
© Ananta Dian Pradipta. 2008. GNU Free Documents License – Silahkan secara bebas menggandakan dokumen ini.
ini dibahas mengenai peran bidang IT di masa mendatang, yaitu sebagai Enterprise Capability Organization (ECO), dimana IT ikut berperan langsung dalam proses bisnis, sehingga mampu meningkatkan capabilities dari suatu perusahaan. Menurut penulis, makalah tersebut tidak terlalu buruk namun juga tidak terlalu menarik. Minggu ketujuh, 30 Oktober 2008 Pada pertemuan ini, penulis membahas tentang “Untangling The Relationship Between Displayed Emotions and Organizational Sales: The Case of Convenience Stores”. Makalah ini membahas tentang hipotesa dari penulis makalah bahwa terdapat hubungan antara emosi yang ditunjukkan oleh pegawai terhadap pelanggan dengan hasil penjualan di toko. Makalah ini, walaupun tidak berhubungan dengan bidang sistem informasi, merupakan makalah yang cukup bagus. Makalah ini dibawakan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan isinya pun cukup menarik. Selain itu, penulis merasa kagum dengan penelitian yang dilakukan pada makalah tersebut, karena walaupun hipotesa awal tidak sesuai dengan hasil penelitian, namun peneliti tetap belajar dari hasil penelitian yang ia lakukan untuk kemudian dilakukan penelitian lagi sehingga tetap memberikan manfaat bagi orang lain. PARUH KEDUA Berikut adalah gambaran singkat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada paruh kedua beserta opini penulis mengenai kegiatan tersebut: Minggu kedelepan, 6 November 2008 Pada minggu kedelapan ini, tidak ada pertemuan kelas Seminar. Peserta diberikan
waktu untuk mencari makalah-makalah pilihan untuk paruh kedua. Minggu kesembilan, 13 November 2008 Pada minggu kesembilan ini, dilakukan kuliah e-seminar. Dengan kata lain, kuliah tidak dilakukan dengan pertemuan di kelas seperti biasa, namun dilakukan secara jarak jauh dengan menggunakan fasilitas Google Docs. Selain itu, tidak dilakukan presentasi oleh setiap kelompok dan tidak ada proses interaksi. Setiap kelompok pada kuliah Seminar diwajibkan untuk meng-edit file eseminar yang telah disediakan oleh Pak Ibam dan telah di-share ke semua account gmail yang dimilki oleh peserta kuliah Seminar. Di dalam file tersebut, setiap kelompok menuliskan ringkasan makalah pilihan yang pertama. Metode ini merupakan salah satu inovasi yang dilakukan oleh Pak Ibam dalam kegiatan kuliah Seminar. Metode yang baru pertama kali digunakan ini mungkin diharapkan dapat menghasilkan efek penyegaran terhadap peserta kuliah Seminar agar kegiatan kuliah tidak terlalu monoton. Adapun pada e-seminar ini, makalah yang dibahas oleh penulis adalah “The Effects of Animation on Information Seeking Performance”. Menurut penulis, pelaksanaan metode baru ini terbilang tidak terlalu berhasil. Tidak adanya interaksi yang biasanya dihasilkan melalui proses presentasi, membuat setiap peserta kuliah tidak perlu berusaha keras untuk membuat ringkasan yang baik dan menarik bagi orang lain. Peserta pun merasa malas untuk melihat-lihat ringkasan peserta yang lain dan cukup hanya mengurusi ringkasannya saja. Hal ini cukup membahayakan karena menyebabkan proses penambahan wawasan yang biasanya didapat setiap kali kita membahas suatu makalah tidak tercapai. Mungkin ini bukanlah kesalahan dari konsep e-learning dalam kuliah Seminar itu sendiri, namun tidak adanya metode untuk menerapkan
© Ananta Dian Pradipta. 2008. GNU Free Documents License – Silahkan secara bebas menggandakan dokumen ini.
konsep interaksi itu yang mungkin patut dibenahi. Minggu kesepuluh, 20 November 2008 Pada minggu kesepuluh ini, dilakukan pertemuan di kelas untuk membahas makalah pilihan kedua. Kegiatan yang dilakukan tetap sama seperti dahulu, yaitu meringkas dan mempresentasikan ringkasan tersebut. Adapun makalah pilihan kedua dari penulis adalah “Acceptance and Continuance Intention of Web”. Minggu kesebelas, 27 November 2008 Membahas makalah pilihan ketiga di kelas. Minggu keduabelas, 4 Desember 2008 Membahas makalah pilihan keempat di kelas.
ISU YANG TERDAPAT DALAM PELAKSANAAN KULIAH Berikut ini adalah beberapa isu yang terdapat selama pelaksanaan kuliah Seminar semester gasal 2008/2009 beserta opini penulis terhadap isu tersebut: Teknik Membaca Makalah Menurut pendapat penulis, sebenarnya yang paling penting ditanamkan pada peserta kuliah Seminar dalam membaca suatu makalah adalah tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang ingin dicapai bukanlah untuk menjadi master atas topik dari makalah tersebut. Peserta cukup mengetahui maksud dan inti dari makalah tersebut. Hal ini seperti yang telah disebutkan pada bab Pelaksanaan Kuliah, bahwa fokus dari pembahasan adalah pada makalah atau hasil penelitian, dan bukan pada topik yang ingin diangkat oleh makalah tersebut. Oleh karena itu, peserta kuliah tidak perlu takut pada makalah dengan jumlah halaman yang banyak.
Selain itu ada beberapa teknik yang selama ini diterapkan oleh penulis saat membaca suatu makalah ilmiah: 1. Membaca abstrak, pendahuluan, dan kesimpulan terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan ide umum dari makalah tersebut. 2. Membaca sekilas tiap bab ataupun subbab yang terdapat dalam makalah tersebut. Hal ini dilakukan untuk menangkap katakata penting dari makalah tersebut. 3. Membaca kalimat per kalimat. Setelah melakukan 2 tahap sebelumnya, maka tahap ini tidak akan terasa berat. Format Penulisan Ringkasan Makalah Menurut penulis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan suatu ringkasan makalah: Ringkasan harus memungkinkan pembaca untuk secara mudah memahami maksud dari makalah asli. Ringkasan harus memungkinkan pembaca untuk menangkap informasi penting yang ingin disampaikan oleh makalah asli. Ada baiknya ringkasan dibuat agar pembaca merasa tertarik untuk membaca makalah asli. Selain itu, oleh karena pertimbanganpertimbangan diatas, memang tidak ada format baku mengenai jumlah halaman dari suatu ringkasan. Ada beberapa makalah yang memang ternyata membutuhkan jumlah halaman yang banyak untuk diringkas. Namun, ada baiknya jumlah halaman tersebut tidak lebih dari 3 halaman (sesuai dengan pertimbangan point terakhir). Sekali lagi, “jumlah tidak lebih dari 3 halaman” ini belum tentu cocok dengan beberapa makalah. Perihal struktur ringkasan yang apakah harus mengikuti struktur makalah asli atau tidak, menurut penulis itu hanyalah masalah style saja.
© Ananta Dian Pradipta. 2008. GNU Free Documents License – Silahkan secara bebas menggandakan dokumen ini.
Ketidakaktifan Diskusi di dalam Kelas Menurut penulis, karakteristik yang ada pada kelas Seminar berbeda dengan kelas-kelas lainnya dimana diskusi berjalan aktif, seperti Computer & Society, MPKT, dsb. Pada kelas Seminar, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, fokus pembahasan adalah pada makalah-makalah ilmiah tersebut. Hal ini dapat juga dilihat dari tujuan kelas Seminar itu sendiri, yaitu mendekatkan mahasiswa pada makalah ilmiah bertaraf internasional. Dalam Seminar tidak terlalu ditekankan pada penguasaan materi atau topik yang diangkat oleh makalah tersebut. Hal ini mungkin bisa menjadi salah satu alasan mengapa diskusi menjadi tidak aktif. Bagaimana peserta dapat mempertanyakan sesuatu yang mereka saja baru ketahui? Selain itu, apabila ada peserta lain yang tidak setuju terhadap suatu makalah, mungkin saja hal tersebut akan berlalu begitu saja karena “Mau bagaimana lagi? Toh itu adalah hasil penelitian yang saya baca..”. Intinya, sisi “kontroversi” dari suatu hal yang biasanya enak untuk dijadikan bahan diskusi, tidak akan mudah kita dapatkan dari kelas Seminar. Lain halnya dengan kelas Computer & Society ataupun MPKT yang memang fokus kita adalah pada topik yang diberikan. Diperlukan keahlian khusus yang luar biasa dari fasilitator atau dosen yang mengajar mata kuliah Seminar ini, untuk dapat membuat proses diskusi menjadi aktif. Di sisi lain, menurut penulis, hal yang lebih perlu diperhatikan adalah bukan bagaimana membuat diskusi menjadi aktif, namun lebih ke arah bagaimana setiap peserta kuliah Seminar dapat membuat ringkasan sebaikbaiknya dan mempresentasikan sebaikbaiknya sehingga peserta lain menjadi tertarik untuk memperhatikan dan wawasannya pun ikut bertambah. Hal ini dirasakan perlu bagi penulis, karena seringkali peserta kuliah Seminar tidak mempersiapkan ringkasan dan presentasinya dengan sebaik mungkin. Hal ini pun turut
membuat suasana kelas Seminar menjadi agak membosankan. Tidak apa-apa apabila diskusinya tidak aktif, yang penting dapat mendengarkan ringkasan dan presentasi yang bagus sehingga wawasan kita bertambah, sehingga kita tidak merasa bosan. Sekali lagi ditekankan, yang terpenting adalah bagaimana “memaksa” peserta kuliah Seminar untuk membuat ringkasan dan presentasi yang sebaik mungkin. Justru bisa saja dari ringkasan dan presentas yang bagus tersebut, membuat suasana kelas menjadi lebih aktif. Jumlah Peserta Kuliah Seminar Menurut penulis, jumlah peserta ideal kuliah Seminar adalah antara 10-16 orang. Walaupun tidak terlalu bermasalah, namun jumlah peserta kuliah Seminar yang diikuti penulis yang hanya berjumlah 9 orang itu merupakan jumlah yang terlalu sedikit. Hal ini akan sangat terasa apabila salah satu peserta saja tidak dapat mengikuti kelas yang mengakibatkan tidak ada yang menjadi backup dari topik nya tersebut. Pelaksanaan E-Seminar Metode ini kurang berhasil diimplementasikan pada kuliah Seminar semester gasal 2008/2009. Faktor utama ketidakberhasilan ini mungkin adalah ketiadaan interaksi antar peserta kuliah Seminar. Mungkin saja metode ini berhasil dengan modifikasi-modifikasi tertentu.
KESIMPULAN DAN SARAN Kelas Seminar memberikan ilmu yang berbeda dengan kelas-kelas serupa. Fokus dan tujuan dalam kelas Seminar ini dimana peserta kuliah dapat mengenal dan terbiasa untuk membaca makalah-makalah ilmiah internasional dapat tercapai dengan baik. Selain itu, peserta kuliah juga mendapatkan ilmu tambahan seperti: teknik membaca
© Ananta Dian Pradipta. 2008. GNU Free Documents License – Silahkan secara bebas menggandakan dokumen ini.
makalah, teknik meringkas makalah, melakukan presentasi dengan fasilitas yang minim, melatih kedisiplinan, dan menambah wawasan tentang bidang sistem informasi yang didapatkan dari pembahasan makalahmakalah tersebut. Secara umum, kelas Seminar layak dijadikan salah satu pilihan utama mata kuliah di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.
Tidak diperbolehkannya mengambil makalah dari jurnal EJISDC Hal ini berdasarkan pengalaman penulis saat memilih dan membahas makalah pilihan.
Berikut adalah saran-saran yang menurut penulis dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan mata kuliah Seminar di masa mendatang:
Untuk pemimpin kelas Seminar, jangan pernah mengucapkan: “(blablabla…) biar kita bisa cepet pulang…” Hal ini mungkin sepele, namun hal ini bisa menimbulkan efek malas pada peserta kuliah Seminar. Tidak jarang ada peserta kuliah yang sengaja untuk tidak bertanya ataupun berkomentar sehingga dapat pulang lebih cepat. Selain itu, katakata ini bisa tertanam di diri peserta kuliah Seminar sehingga merasa bahwa kelas Seminar itu hanyalah kelas santai saja.
Metode presentasi yang harus diubah Kelompok yang akan mempresentasikan ringkasannya bisa saja disuruh untuk maju ataupun minimal berdiri saat melakukan presentasi. Selain itu, mungkin bisa dibuat suatu format presentasi yang berisi hal-hal apa saja yang harus dibahas saat melakukan presentasi. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas dari presentasi tersebut. Durasi dari presentasi mungkin juga bisa ditambah.
Topik setiap makalah dalam suatu pertemuan yang dibuat saling berkaitan
© Ananta Dian Pradipta. 2008. GNU Free Documents License – Silahkan secara bebas menggandakan dokumen ini.