perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
IDENTIFIKASI BAKAT OLAHRAGA SISWA PUTRA KELAS 1 DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2008 / 2009
Skripsi Oleh : Dwi Setiawan NIM K 5603041
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
IDENTIFIKASI BAKAT OLAHRAGA SISWA PUTRA KELAS 1 DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2008 / 2009
Oleh: Dwi Setiawan NIM K 5603041
Skripsi Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas sebelas Maret Surakarta .
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. H. Agustiyanto, M.Pd. NIP. 19680818 199403 1 001
Drs. Tri Aprilijanto U, M.Kes NIP. 19640417 199003 1 001
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Pada hari
: Jum’at
Tanggal
: 15 Oktober 2010
Tim Penguji Skripsi: Nama Terang
Tanda tangan
Ketua
……………...
: Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes
Sekretaris : Slamet Widodo S.Pd M.Or Anggota I : Drs. H. Agustiyanto, M.Pd Anggota II : Drs. Tri Aprilijanto U, M.Kes
Disahkan oleh : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatulloh, M.Pd NIP. 19600727 198702 1 001
commit to user iv
.................... …………….. .....................
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Dwi Setiawan. IDENTIFIKASI BAKAT OLAHRAGA SISWA PUTRA KELAS 1 DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SEKECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2008 / 2009. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Keberbakatan olahraga pada siswa putra Kelas I SMP Negeri se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan studi kasus. Populasi Adalah seluruh siswa putra kelas 1 SMPN se-Kecamatan Jumantono tahun 2008/2009 sejumlah 301 siswa. Sampel yang diambil dengan teknik Purposive sampling dengan Quota sampling sejumlah 95 siswa. Teknik pengumpulan data dengan teknik tes dan pengukuran. Data yang dikumpulkan berupa data, antara lain : Tinggi badan, Tinggi duduk, Berat badan, Rentang tangan, Lempar tangkap bola tennis, Lempar bola basket, Loncat tegak, Lari kelincahan, Lari cepat 40 meter, Lari Multi tahap. Teknik analisis data adalah dari hasil tes dan pengukuran kesepuluh macam item tes tersebut diatas, selanjutnya dapat dimasukkan dalam rumus – rumus yang terdapat dalam metode sport search. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : Bakat yang dimiliki siswa putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 / 2009 meliputi cabang olahraga Sprinter, Angkat BesiBerat, Loncat Indah, Lari-Lompat, Tenis Meja, Senam, Panahan, Futsal. Dari hasil analisis potensi calon atlet siswa putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 / 2009 yang memiliki klasifikasi sangat potensial sebagai calon atlet sebanyak 1 siswa, yang memiliki klasifikasi potensial sebagai calon atlet sebanyak 15 siswa, yang memiliki klasifikasi cukup potensial sebagai calon atlet sebanyak 66 siswa, dan yang memiliki klasifikasi kurang potensial sebagai calon atlet sebanyak 13 siswa.
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan Nasihat itu kadang bagai embun pagi, menetes pelan menyejukkan hati, terkadang pula bagai sebilah pisau, menyayat perih mengena membuka mata. Sebaik baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Seiring dengan waktu yang berjalan, perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan, skripsi ini kupersembahkan untuk orang-orang yang terlibat dalam penulisan skripsi ini.
Skripsi ini dipersmbahkan Kepada: Ibu dan ayah tercinta Kakak dan ponakan tersayang Dan almamater
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmad dan hidayah-Nya skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan, untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu atas segala bentuk bantuannya, disampaikan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Ketua Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Drs. H. Agustiyanto, M.pd sebagai Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi. 5. Drs. Tri Aprilijanto U, M.Kes sebagai Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi. 6. Bapak / Ibu Kepala SMP Negeri di Kecamatan Jumantono Tahun 2008 yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian. 7. Bapak Ibu Guru Olahraga SMP Negeri se-Kecamatan Jumantono tahun 2008 yang telah membantu penulis dalam mengadakan penelitian ini. 8. Keluarga tercinta , Ibu Bapak atas semua kasih sayang yang tak terhenti, kakak serta ponakan daffa Abyan, terima kasih atas perhatian selama ini. 9. Teman teman 1 angkatan tahun 2003 10. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini. commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penulis menyadari dalam skipsi ini masih ada kekurangan, namun diharapkan skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Surakarta, 8 Oktober 2010
Penulis
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Daftar Isi
Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
HALAMAN PENGAJUAN ...........................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................
iv
HALAMAN ABSTRAK ..............................................................................
v
HALAMAN MOTTO ..................................................................................
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................
vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii DAFTAR ISI .................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
BAB I
BAB II
xv
PENDAHULUAN .......................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
B. Identifikasi Masalah ................................................................
4
C. Pembatasan Masalah ...............................................................
4
D. Perumusan Masalah ................................................................
5
E. Tujuan Penelitian ....................................................................
5
F. Manfaat Penelitian ..................................................................
5
LANDASAN TEORI ..................................................................
6
A. Tinjauan Pustaka ....................................................................
6
1. Olahraga ............................................................................
6
a. Definisi Olahraga ..........................................................
6
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Olahraga …
8
2. Pembinaan Olahraga usia Dini ........................................... commit tobagi userAnak ..................................... a. Tujuan Berolahraga
9
x
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Prinsip Pengembangan Multilateral..............................
9
c. Prinsip – Prinsip Latihan Fisik .....................................
11
d. Metode Latihan Kondisi Fisik ......................................
11
e. Kompetisi......................................................................
12
3. Bakat dalam Olahraga ........................................................
13
a. Pengertian Bakat ……………………………………... 13 b. Identifikasi Bakat Olahraga ….. ………………………. 14 c. Tujuan Pemanduan Bakat …………………………….. 15 d. Manfaat Pemanduan Bakat
…………………………. 15
4. Identifikasi Bakat Olahraga dengan Metode Sport Search . 16 a. Pengertian Metode Sport Search …………………….. 16 b. Apakah yang dapat dilakukan Sport Search Untuk anak berusia 11-15 tahun? ………………………………… 17 c. Karakteristik Anak Usia 11-15 Tahun…………………
18
d. Peranan Guru / Instruktur …………………………….. 19 e. Sport search sebagai bagian dari kurikulum Sekolah … 20 f. Tes-tes yang Digunakan dalam Sport Search ………… 21 g. Pelaksanaan Tes Sport Search
……………………… 22
5. Identifikasi Bakat dan Karakteristik Anak Pada Siswa Putra SMP Kelas I dalam Cabang Olahraga ……………. 23
BAB III
BAB IV
B. Kerangka Pemikiran ...............................................................
26
METODOLOGI PENELITIAN ..............................................
28
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................
28
B. Metode Penelitian ...................................................................
28
C. Populasi dan Sampel ...............................................................
28
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................
29
E. Teknik Analisis Data ...............................................................
30
HASIL PENELITIAN .............................................................. to user A. Deskripsi Data commit .................................................................
36
xi
36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Hasil Analisis Data ................................................................
38
1.
Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Sprinter .....
38
2.
Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Angkat besi
39
3.
Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Loncat Indah 40
4.
Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Lari Lompat
41
5.
Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Tenis Meja
42
6.
Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Senam .......
43
7.
Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Panahan ....
44
8.
Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Futsal ........
45
9.
Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Tolak Peluru
46
10. Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Lompat Tinggi 46 C. Pembahasan Hasil Penelitian....................................................
47
Simpulan , Implikasi Dan Saran .............................................
48
A. Simpulan ..............................................................................
48
B. Implikasi ...............................................................................
48
C. Saran .....................................................................................
49
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
50
LAMPIRAN ....................................................................................................
51
BAB V
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1
Usia mulai berolahraga, Spesialisasi, dan Usia pencapaian prestasi puncak dalam berbagai cabang olahraga .....................
24
Tabel 2
Norma Kategori Hasil Tes Pemanduan Bakat ………………..
30
Tabel 3
Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search usia 11 tahun Putra ...............................................................................
Tabel 4
Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search usia 12 tahun Putra ...............................................................................
Tabel 5
32
Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search usia 14 tahun Putra ...............................................................................
Tabel 7
31
Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search usia 13 tahun Putra ...............................................................................
Tabel 6
31
32
Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search usia 15 tahun Putra ...............................................................................
32
Tabel 8
Profil Keberbakatan Cabang Olahraga ....................................
33
Tabel 9
Data hasil idetifikasi bakat siswa putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008. .........................................................................................
commit to user xiii
36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Pegambilan Data Tinggi Badan ………………………………
70
Gambar 2. Pegambilan Data Berat Bdan …………………………………
70
Gambar 3. Pegambilan Data Tinngi Duduk ………………………………
71
Gambar 4. Pegambilan Data Rentang Lengan …………………………...
71
Gambar 5. Pegambilan Data Lempar Tangkap Bola Tenis ……………….
72
Gambar 6. Pegambilan Data Lempar Bola Basket ………………………..
72
Gambar 7. Pegambilan Data Loncat Tegak ……………………………….
73
Gambar 8. Pegambilan Data Lari Kelincahan …………………………….
73
Gambar 9. Pegambilan Data Lari Cepat 40 m …………………………….
74
Gambar 10. Pegambilan Data Lari Multi Tahap ( MFT ) …………………
74
Gambar 11 Lain- lain ……………………………………………………...
75
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
Petunjuk Pelaksanaan Tes metode Sport Search Tinggi Badan ..............................................................................
Lampiran 2.
Petunjuk Pelaksanaan Tes metode Sport Search Tinggi Duduk ..............................................................................
Lampiran 3.
Lampiran 11.
63
Petunjuk Pelaksanaan Tes metode Sport Search Lari Cepat 40 Meter ................................................................
Lampiran 10.
61
Petunjuk Pelaksanaan Tes metode Sport Search Lari Kelincahan ......................................................................
Lampiran 9.
60
Petunjuk Pelaksanaan Tes metode Sport Search Loncat Tegak ...............................................................................
Lampiran 8.
58
Petunjuk Pelaksanaan Tes metode Sport Search Lempar Bola Basket .....................................................................
Lampiran 7.
57
Petunjuk Pelaksanaan Tes metode Sport Search Lempar Tangkap Bola Tenis ........................................................
Lampiran 6.
56
Petunjuk Pelaksanaan Tes metode Sport Search Rentang Lengan ..............................................................
Lampiran 5.
54
Petunjuk Pelaksanaan Tes metode Sport Search Berat Badan ..............................................................................
Lampiran 4.
52
65
Petunjuk Pelaksanaan Tes metode Sport Search Lari Multi Tahap .....................................................................
66
Peralatan dan Perlengkapan ............................................
68
commit to user xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan zaman yang saat ini dialami bangsa Indonesia, ternyata bidang olahraga juga mengikuti perkembangan dan kemajuan tersebut. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya fasilitas-fasilitas maupun sarana olahraga yang telah tersedia, bangunan-bangunan yang berdiri guna menunjang kegiatan-kegiatan keolahragaan yang hampir merata di seluruh wilayah Indonesia, baik di kota maupun di pelosok desa. Adanya masyarakat yang mayoritas mencintai dan gemar dengan olahraga, juga keinginan dari masyarakat yang ingin melihat prestasi olahraga di Indonesia semakin baik, maka sangat perlu untuk diperhatikan dan ditindak lanjuti oleh pembina maupun pelatih dengan mengupayakan langkah-langkah yang tepat, diantaranya mengadakan pembinaan maupun seleksi untuk pembibitan atlet-atlet muda yang jangka panjangnya memiliki prestasi yang maksimal. Problematika yang selalu menghambat upaya optimalisasi prestasi dalam cabang olahraga salah satunya yaitu terletak pada sulitnya menemukan atlet-atlet muda yang berbakat. Bakat sendiri merupakan salah satu faktor pendukung yang sangat mendukung dan sangat diperlukan dalam pencapaian prestasi olahraga. Upaya untuk mendapatkan atlet-atlet berbakat hendaknya dilakukan pemanduan bakat sejak usia muda. Pemanduan bakat tersebut dapat dilakukan pada anak-anak sekolah. Berkaitan dengan hal tersebut Yusuf Adisasmita dan Aif Syarifudin (1996: 33) menyatakan bahwa “Pemanduan bakat harus diperbanyak dan diperluas, sehingga diperoleh bibit-bibit atlet yang potensial yang harus dibina secara terus menerus dan berencana, agar dapat mencapai prestasi yang tinggi.” Sebagai langkah maupun upaya yang tepat dalam pemanduan bakat salah satunya melalui bangku sekolah. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Saiful Aristanto (1990: 8) yang menyatakan bahwa “Pemain berbakat dapat ditemukan di (1) commit to userolahraga, (3) Organisasi-organisasi Sekolah-sekolah, (2) Perkumpulan-perkumpulan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2 pemuda, dan (4) Keluarga.” Dalam hal ini orang-orang yang berkompetensi dalam pemanduan bakat (guru, Pembina, pelatih atau orang tua) harus memiliki kemampuan untuk dapat mengadakan proses melihat dan memperhatikan terhadap bakat olahraga peserta didiknya yang dilakukan secara teliti. Dengan kata lain guru atau pelatih harus mampu untuk mengadakan pemantauan bakat peserta didiknya. Kemudian perlu diupayakan proses pencarian bakat atau keahlian yang dimiliki peserta didik yang tentunya sesuai dengan karakteristik anak. Sejalan dengan pernyataan tersebut M. Furqon H (2001:1) menerangkan bahwa “Pembinaan olahraga sebaiknya dimulai sejak anak pada usia dini sehingga tidak terjadi keterlambatan dan selalu berkesinambungan, akan tetapi pembinaan tersebut harus mempertimbangkan kondisi anak atau disesuaikan dengan kondisi anak.” Setiap anak atau peserta didik pada dasarnya dapat belajar berbagai bentuk gerakan, akan tetapi tidak semua anak di kemudian hari dapat mencapai prestasi yang lebih tinggi. Oleh sebab itu di olahraga sangat penting untuk menemukan anak-anak yang sangat berbakat yaitu untuk memilih atlet-atlet pada usia muda, dengan memperhatikan mereka secara terus menerus dan mendorong mereka untuk mencapai tingkatan prestasi yang lebih tinggi. Selanjutnya untuk mendapatkan bibt-bibit atlet yang berbakat, maka perlu ditempuh langkah langkah yang tepat. Sebagai pihak guru, pembina maupun pelatih harus memahami dan menguasai aspek-aspek apa saja yang erat kaitannya untuk mengadakan pemantauan terhadap bakat olahraga. Yusuf Adisasmita dan Aif Syarifudin (1996: 36) menyatakan bahwa “aspek-aspek yang perlu dipahami dan dikuasai unutk mendapatkan atlet-atlet berbakat melalui (1) pemasalan olahraga (2) pemanduan bakat dan (3) kriteria bibit unggul.” Perkembangan cabang olahraga khususnya di tingkat sekolah sangat perlu mendapat perhatian dari pembina maupun pelatih. Selanjutnya melalui perhatian tersebut, diharapkan para pembina maupun pelatih dapat menyeleksi peserta didik untuk menjadi atlet yang berbakat dan berpotensi ke masa depannya dalam pencapaian prestasi yang maksimal, sebagai wujud regenerasi atlet yang telah mapan. Salah satu ilmu yang berkembang dalam pemanduan bakat olahraga terkini adalah penggunaan metode sport search. M. Furqon H dan Muchsin Doewes (1999: 1) menyatakan bahwa to user “Sport search adalah suatu paket commit komputer interaktif yang memungkinkan anak
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3 menyelesaikan antara ciri-ciri fisik dan pilihan olahraga yang disesuaikan dengan potensi olahraga anak.” Saat ini perkembangan olahraga khususnya pada wilayah Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, kurang baik. Hal ini justru terjadi pada tingkattingkat Sekolah Lanjutan Pertama (SMP), yang memperoleh hasil yang kurang bagus pada
kejuaraan-kejuaraan
tingkat
Kabupaten.
Kejuaraan-kejuaraan
yang
diselenggarakan di tingkat Kabupaten Karanganyar sendiri diantaranya: Pekan Olahraga Daerah (POPDA) tingkat sekolah maupun umum, Kejuaraan yang diselenggarakan oleh bupati, DPRD maupun instansi-instansi di Kabupaten Karanganyar. Dengan melihat hasil yang diperoleh dari tingkat SMP di Kecamatan Jumantono, maka perlu mendapat perhatian khusus bagi pembina maupun pelatihpelatih olahraga. Langkah-langkah yang perlu diambil oleh pembina maupun pelatih diantaranya perlu adanya pemanduan bakat peserta didik untuk menemukan bibit atlet yang berpotensi dan berbakat dalam cabang olahraga. Oleh sebab itu pembina maupun pelatih perlu mengupayakan langkah yang tepat untuk menemukan bibit-bibit atlet yang berbakat, dan selanjutnya diberi pembinaan maupun pelatihan. Saat ini di wilayah Kecamatan Jumantono, khususnya di tingkat sekolah, belum diterapkan adanya suatu model pemanduan bakat dalam bidang keolahragaan pada peserta didiknya. Salah satu bentuk atau model pemanduan bakat yang perlu digunakan dalam pengidentifikasian bakat pada peserta didik, yaitu menggunakan model sport search. Dimana teknik ini belum banyak dikenal oleh pembina maupun pelatih khususnya di wilayah Kecamatan Jumantono. Pada tingkat Kecamatan Jumantono sendiri terdapat tiga SMP yaitu : SMPN 1 Jumantono, SMPN 2 Jumantono, SMPN 3 Jumantono. Selanjutnya setelah memperoleh hasil dari pemanduan bakat tersebut perlu adanya pembinaan maupun pelatihan yang serius sehingga diharapkan mampu mencetak atlet-atlet yang berprestasi dari SMP di wilayah Kecamatan Jumantono. Dengan beberapa alasan yang telah dikemukakan di atas, maka perlu adanya suatu penelitian yang lebih lanjut, tentang pemanduan bakat pada siswa SMP Negeri khususnya di wilayah Kecamatan Jumantono. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4 Bertolak dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dalam penelitian ini mengambil judul “Identifikasi Bakat Olahraga pada Siswa Putra Kelas I SMP Negeri se-Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar.”
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1.
Kurang optimalnya prestasi yang dicapai oleh siswa putera di tingkat SMP khususnya di wilayah Kecamatan Jumantono
2.
Belum adanya bentuk pemanduan bakat yang diterapkan oleh pembina maupun pelatih pada siswa putera tingkat SMP khususnya di wilayah Kecamatan Jumantono
3.
Kurangnya pemahaman tentang pentingnya pemanduan bakat pada peserta didik di tingkat SMP khususnya di wilayah Kecamatan Jumantono
4.
Perlunya pemanduan bakat pada peserta didik khususnya di tingkat SMP di wilayah Kecamatan Jumantono
5.
Perlunya studi tentang pemanduan bakat model sport search pada siswa putera SMP di wilayah Kecamatan Jumantono.
C.
Pembatasan Masalah
Kemudian dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas dan agar dalam penelitian ini tidak terlalu luas jangkauannya, maka perlu ada pembatasan masalah yaitu : 1.
Manfaat yang diperoleh dari pemanduan bakat model sport search
2.
Studi idetifikasi bakat olahraga pada siswa putera Kelas I SMP se-Kecamatan Jumantono
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5 D.
Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka perlu dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu: Bagaimanakah bakat olahraga pada siswa putra Kelas I SMP Negeri se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar?
E.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Keberbakatan olahraga pada siswa putra Kelas I SMP Negeri se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar.
F.
Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut : 1.
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembina maupun pelatih seKecamatan Jumantono akan pentingnya pemanduan bakat, sehingga para atletnya dapat berprestasi secara maksimal
2.
Dapat dijadikan suatu wacana bahwa dengan menggunakan metode sport search, seorang anak dapat mengatahui potensi keberbakatannya pada cabang olahraga.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka
1. Olahraga a. Definisi olahraga Penjelajahan konsep dan definisi olahraga hingga tuntas tidak akan berhasil diperoleh, karena definisi berkaitan dengan olahraga tersebut mengalami perubahan seiring dengan perubahan sosial dan pengaruh iptek. Tidak mengherankan jika definisi klasik olahraga yang bertumpu pada permainan dan peragaan ketrampilan fisik dengan dukungan dan usaha keras kelompok otot-otot besar semakin sukar dipertahankan. Saat ini muatan teknologi yang menggabungkan otot dan mesin serta temuan ilmiah melahirkan olahraga yang berorientasi teknologi (techno-sport). Pada tingkat Internasional sekalipun, para ahli dihadapkan dengan masalah dalam perumusan definisi olahraga sehingga dijumpai definisi yang cukup beragam sesuai dengan sudut pandang, disiplin ilmu keolahragaan yang ditekuninya. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Rusli Lutan dan Sumardianto (1999: 4) menyatakan bahwa : ”Memang tidak akan pernah dijumpai definisi yang paling memuaskan dalam istilah olahraga, karena karakteristik olahraga yang kian lama kian kompleks baik ditinjau dari jenis kegiatannya yang semakin beragam, penekanan tujuan yang ingin dicapai maupun konteks lingkungan sosial-budaya tempat pelaksanaannya, dan bahkan sebagai fenomena yang serba kontradiktif. Baik dari sisi modif dan cara pengelolaannya karakteristik dan definisi olahraga itu telah banyak berubah”. Selanjutnya meskipun definisi olahraga cukup beragam namun
masih
mengandung beberapa unsur pokok yang ada didalam lingkup olahraga itu sendiri. Menurut Rusli Lutan & Sumardianto (1999: 6) menjelaskan bahwa ”Makna istilah olahraga (sport) itu berubah sepanjang waktu, namun esensi pengertiannya kebanyakan berkaitan dengan tiga unsur pokok, yaitu: bermain, latihan fisik dan kompetisi.” Untuk lebih jelasnya lagi, definisi-definisi olahraga dikemukakan oleh beberapa ahli yang dikutip oleh Rusli lutan & Sumardianto (1999: 6-7) adalah sebagai berikut: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7 1.
2.
3.
Definisi olahraga menurut Matveyev. Bahwa olahraga merupakan kegiatan otot yang energik dan dalam kegiatan itu atlet memperagakan kemampuan geraknya (performanya) dan kemauannya semaksimal mungkin. UNESCO menjelaskan bahwa Olahraga merupakan setiap aktifitas fisik berupa permainan yang berisikan melawan unsur-unsur alam, orang lain ataupun diri sendiri. Dewan Eropa pada tahun 1980 yang berbunyi: olahraga sebagai aktifitas spontan, bebas dan dilaksanakan pada waktu luang. Selanjutnya olahraga itu sendiri pada hakekatnya bersifat netral, namun
masyarakatlah yang kemudian membentuk kegiatannya dan memberi arti bagi kegiatan itu. Karena itu seperti di Indonesia sendiri, sesuai dengan fungsi dan tujuannya kita mengenal beberapa bentuk kegiatan olaharaga, seperti (1) Olahraga pendidikan untuk tujuan bersifat mendidik, (2) Olahraga rekreasi untuk tujuan bersifat rekreasi, (3) Olahraga kesehatan untuk tujuan pembinaan kesehatan (4) Olahraga rehabilitasi untuk tujuan rehabilitasi (5) Olahraga kompetitif untuk tujuan mencapai preatasi setinggitingginya.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Olahraga Olahraga dengan tujuan mencapai prestasi yang tinggi, memerlukan profil biologis khusus dengan ciri-ciri kemampuan biomotorik dan ciri-ciri psikologis yang baik. Menurut Bompa (1990: 335) mengemukakan beberapa kriteria utama dalam mengidentifikasi bakat, yaitu: 1. Kesehatan 2. Kualitas biomotorik 3. Keturunan 4. Fasilitas olahraga dan iklim 5. Ketersediaan ahli Selanjutnya dalam berbagai kegiatan olahraga memerlukan beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja tubuh. Menurut M. Furqon H (2002; 6-14) meliputi: 1. Aspek biometrik terdiri dari: a. Tinggi badan b. Berat badan c. Proporsional tinggi duduk commit to user d. Proporsional panjang anggota tubuh bagian atas e. Tipe tubuh
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8 2. Aspek fisiologis yang terdiri dari: a. Kelenturan b. Kapasitas aerobik c. Kapasitas an aerobik d. Kekuatan/ kecepatan (power) e. Kecepatan lari f. Daya tahan g. Koordinasi h. Kemampuan dalam permainan i. Kepandaian yang beraneka ragam dalam olahraga 3. Aspek ketrampilan, berkaitan dengan : a. Pengambilan keputusan b. Koordinasi c. Efisiensi biometrik d. Kemampuan untuk beradaptasi dengan tuntutan permainan 4. Aspek psikologis , berkaitan dengan : a. Motivasi b. Semangat c. Konsentrasi d. Agresi 5. Aspek perseptual, berkaitan dengan : a. Visual b. Gerak 6. Aspek sosiologis,/ budaya berkaitan dengan a. Pengaruh dan dukungan keluarga b. Pertimbangan finansial c. Peluang memasuki cabang olahraga d. Keinginan untuk berlatih 7. Aspek kamatangan a. Usia biologis b. Tinggi badan yang diramalkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9 2. Pembinaan Olahraga Usia Dini
a. Tujuan Berolahraga bagi Anak The ACC/NCAS ( 1990 : 87 ) mengemukakan bahwa anak bermain olahraga untuk ( 1. ) memperoleh kesenangan, ( 2 ) persahabatan atau memperoleh teman baru, ( 3 ) merasa enak, ( 4 ) belajar keterampilan baru. Tujuan seperti ini dapat dicapai, jika aktivitas olahraga sesuai dengan anak dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemempuannya. Anak harus tidak dipaksa untuk bermain olahraga. Olahraga harus dikemas menjadi aktivitas yang menyenangkan yang dapat membangun keterampilan, penetahuan tentang permaianan, persahabatan dan hiburan. Anak bukan “ orang dewasa kecil” tetapi anak adalah anak . yaitu anak harus dipandang sebagai anak yang memiliki dunianya sendiri yang disesuaikan dengan karakteristiknya. Oleh karena itu tidaklah tepat mengharapkan anak melakukan kegiatan seperti yang dilakukan orang dewasa, dan tidak juga mengharapkan anak melakukan kondisi yang sama sebagai mana kondisi yang dilakukan orang dewasa.
b. Prinsip Pengembangan Multilateral Asas pengembangan menyeluruh ( Multilateral atau Versatile Development ) adalah asas yang menekankan pada pengembangan yang menyeluruh pada anak, baik dalam aspek biometric , mental-emosional , maupun aspek sosialnya. Asas ini mengatakan bahwa jika anak pada usia dini banyak dilibatkan dalam berbagai kegiatan fisik ( banyak olahraga ), maka ia akan dapat berkembang secara multilateral. Kebutuhan penegmbangan multilateral tampaknya merupakan persyaratan yang diterima di sebagian besar bidang pendidikan dan perilaku manusia. Tanpa mengabaikan upaya spesialisasi , pada mulanya ia harus dibina kea rah pengembangan multilateral agar memperoleh landasan-landasan yang diperlukan. Bompa ( 1990 : 31 ), mengemukakan bahwa dasar pengembangan fisik multilateral yang luas , khususnya persiapan fisik umum , merupakan salah satu persyaratan dasar yang diperlukan untuk mencapai tingkat persiapan fisik yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10 dispesialisasi dan penguasaan teknik. Pendekatan latihan semacam itu harus dipandang sebagai suatu persyaratan untuk spesialisai9 olahraga. Landasan dari berbagai program latihan adalah pengembangan multilateral. Jikan penembangan multilateral ini mencapai tingkat yang memadai , khususnya yang berkaitan dengan pengembangan fisik. , maka atlet selanjutnya memasuki tahap pengembangan kedua , yaitu latihan spesialisasi. Latihan Spesialisasi mengarah pada inti perjalanan karier seorang atlet , yaitu latihan untuk prestasi tinggi. Ozolin dalam Bompa ( 1990 : 32 ) mengemukakan bahwa prinsip pengembangan multilateral berawal mengembangkan dari saling ketergantungan diantara seluruh organ – organ manusia dan sistemnya, dan diantara proses fisiologis dan psikologis. Konsekuensinya , pada tahap – tahap awal latihan atlet , pelatih harus mempertimbangkan suatu pendekatan yang diarahkan pada penembangfan funsional tubuh secara tepat. Kelompok otot , kelentukan persendian , stabilitas dan pengaktifan dari seluruh anggota berhubungan dengan persyaratan – persyaratan olahraga yang dipilih di masa yang akan dating. Dengan kata lain, atlet harus dikaembangkan ke tingkat atas semua kemampuan morfologis dan fungsional yang diperlikan untuk melekukan keterampilan teknik dan taktik tingkat tinggi secara efisien. Kenyatanya jalan menuju ke spesialisasi dan penguasaan olahraga secara fungsional didasarkan pada penembangan multilateral. Dalam berbagai olahraga perubahan untuk mencapai prestasi tinggi terletak pada individu yang (1) selama tahap awal latihan olahraga telah dilatih dengan penembangan morfologis dan fungsional ; (2) melakukan latihan yang sistematik ; Dan (3) di samping keterampilan olahraga yang dipilih , juga keterampilan lain dan aktivitas motorik. Pelatih yang terlibat dalam berbagai olahraga dapat merenungkan pentingnya prinsip ini. Namun perlu mempedulikan keuntungan penegembangan multilateral ke dalam proses latihan , yaitu berbagai variasi latihan dan kesenangan melalui game. Hal ini untuk menghilangkan kemungkinan bosan ( Bompa 1990 : 32 ).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11 c. Prinsip – Prinsip Latihan Fisik Menigkatnya kemempuan fisik anak berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak , misalnya meningkatnya tinggi badan berhubunngan dengan bertambahnya panjang tulang dan panjang tubuh. Tulang yang panjang akan membentuk lengan pengungkit yang panjang pula dan menghasilkan kelebihan mekanik dalam berbagai keterampilan olahraga. Berat tubuh meningkat , demikian juga masa ototnya menigkat karena otot seimbang dengan daerahpersilangan otot, makakekuatan dan penampilan olahraga tergantung pada kekuatan yang cenderung meningkat secara progresif sesuai proses pertumbuhan. Kinerja latihan daya tahan tahan meningkat sebagai hasil perubahan peretumbuhan dan perkembangan. Bertambahnya masa otot dan bertambahnya ukuran organ kardiovaskulaer dan pernafasan meningkatkan kapasitas anak dalam menggunakan oksigen. Peningkatan konsentrasi haemoglobin darah juga menyebabkan peningkatan power aerobic maksimal. Pada sebagian besar olahraga , spesialisasi awal ( terlalu dini ) dan latihan yang berat tidak member manffat yang nyata. Spesialisasi yang terlalu awal dapat berpengaruh negative pada perkembangan umum pola gerak dasar. Pengalaman menunjukkan bahwa tingkat pertandingan tertinggi paling sering dicapai oleh atlet yang memulai latihan fisik secara sistematis pada usia remaja atau awal usia dewasa. ( Pate , Rotella dan McClenaghan 1984 : 325 ).
d. Metode Latihan Kondisi Fisik Berdasarkan karakteristik anak pada masa kanak – kanak , maka dapat dikemukakan bahwa pendekatan latihan fisik yang dapat dilakukan adalah : 1. Aktivitas fisik yang bertujuan untuk mengembangkan fisik yang bersifat multilateral. 2. Aktivitas fisik diorientasikan pada ipaya merangsang dan memaju pertumbuhan dan perkembangan anak. 3. Aktifitas fisik berupa gerak dasar , yang meliputi gerak lokomotor, stabilitas dan gerak manipulatif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12 4. Suasana aktivitas dikemas dalm bentuk “ game “ dan menyenangkan bagi anak. 5. Memfokuskan pada kerja anak daripada hasil akhir. Dengan demikian penembangan fisik untuk anak dapat diperoleh secara serempak , bukan merupakan aktivitas yang berdiri sendiri untuk mengembangkan unsure fisik tertentu , misalnya dengan melakukan permainan tertentu , akan diperoleh pengembangan unsure – unsure kecepatan , waktu reksi , kekuatan , koordinasi , kelincahan dan lain lain. 1. Intensitas Latihan Latihan harus berada pada intensitas yang rendah dan tanpa adanya tekanan dan beban yang berat. 2. Lama Latihan Berbagai upaya atau aktivitas yang berat harus dilakukan dalam waktu yang singkat. Tiap sesi latihan paling lama 1 jam untuk anak usia 10 tahun ke bawah, sedangkan untuk anak usia 11 tahun ke atas lama latihan selama 1,5 jam. 3. Frekuensi Latihan Anak harus hanya bernain dan berlatih tidak lebih tiga sesi tiap minggu.
e. Kompetisi The ACC?NCAS ( 1988 : 88 ) mengemukakan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan kompetisi bagi anak , Yaitu : 1. Kompetisi bukanlah baik atau jelek , melainkan kompetisi lebih menekankan pada hasil kompetisi yang membuat pembedaan. 2. Kompetisi seharusnya memfokuskan pada peningkatan dan kesenangan anak yang dapat digunakan sebagai pendorong ( motivator ) 3. Jika menang merupakan focus kompetisi , maka pengalaman tersebut berpengaruh negative bagi anak. Pengalaman negative yang tidakmenyenangkan akan menghilangkan minat anak. 4. Anak senang berkompetisi dengan yang lain akan tetapi hasil akhir dari kompetisi bukan tujuan. 5. Tekanan yang berat yang berkaitan dengan kompetisi dapat menghilangkan commit to user harga diri dan percaya diri anak.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13
3. Bakat Olahraga a. Pengertian Bakat Bakat merupakan hal yang sangat diperlukan dalam pencapaian prestasi olahraga. Dalam usaha menjadi atlet berprestasi, seseorang harus mutlak memiliki bakat dalam olahraga yang ditekuninya. Dengan pengertian yang lain bahwa tidak ada satupun cabang olahraga yang tidak memerlukan bakat dari pelakunya. Selanjutnya bakat yang dimiliki seseorang tersebut, masih memerlukan suatu pembinaan maupun pelatihan yang lebih lanjut, jika menghendaki pencapaian prestasi yang maksimal di kemudian hari. Demikian pentingnya bakat dalam pencapaian prestasi olahraga, maka untuk memajukan prestasi olahraga di Indonesia diperlukan atlet-atlet yang berbakat. Berkaitan dengan bakat Saparinah yang dikutip Heru Suranto (1992: 22) menyatakan bahwa “Bakat adalah kemampuan untuk terbentuknya keahlian atau keberhasilan seseorang dalam mengerjakan sesuatu.” Pendapat lain dikemukakan Yusuf Adisasmita dan Aif Syarifudin (1996: 53) bahwa “Bakat (attitude) diartikan sebagai suatu kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu untuk dikembangkan lebih lanjut dan dilatih agar bakat itu dapat terwujud.” Berdasarkan dua pendapat di atas menunjukkan bahwa bakat adalah potensi atau kemampuan seseorang yang sifatnya bawaan, lebih khusus lagi terbatas pada halhal tertentu. Sedangkan dalam olahraga sendiri, bakat tersebut dapat diartikan berupa tanda-tanda atau dasar-dasar yang dimiliki oleh seseorang yang berupa keterampilan gerak dalam cabang olahraga tertentu untuk dibina dan dikembangkan menjadi atlet yang memiliki potensi tinggi. Dengan demikian orang dikatakan berbakat artinya dalam dirinya terdapat ciri-ciri yang dapat dikembangkan menuju keberhasilan, yaitu pencapaian prestasi yang lebih tinggi. Selanjutnya ciri-ciri yang terdapat dalam diri seseorang atau individu tersebut perlu dikenali, agar diperoleh calon-calon atlet yang dapat dikembangkan secara maksimal. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14 b. Identifikasi Bakat Olahraga Identifikasi bakat atau upaya pencarian bibit olahragawan merupakan salah satu tugas seorang guru dan pelatih olahraga. Tugas identifikasi bakat pada dasarnya didasarkan pada pemikiran yang bersifat prakiraan mengenai kemungkinan pencapaian prestasi apabila seseorang sejak dini diberi kegiatan belajar dan berlatih olahraga secara serius. Apabila diperkirakan bahwa seseorang anak dimungkinkan untuk meraih prestasi yang tinggi di bidang olahraga di kemudian hari, maka tidak salah apabila sejak dini anak yang bersangkutan diarahkan untuk menekuni kegiatan olahraga. Seperti yang dikemukakan Yusuf Adisasmita & Aip syarifuddin (1996: 54) bahwa ”anak berbakat adalah mereka yang diidentifikasi atau ditemukan oleh orang-orang profesional, dimana anak tersebut memang mempunyai kemampuan yang sangat menonjol, mampu mencapai prestasi tinggi.” Pendapat lain menurut Soegiyono yang dikutip Heru Suranto (2002: 272) menyatakan bahwa ”Pemanduan bakat olahraga merupakan usaha untuk memperkirakan peluang atlet yang berbakat dalam olahraga prestasi, untuk dapat berhasil dalam menjalankan program latihan sehingga mampu mencapai prestasi puncak. Selanjutnya identifikasi bakat merupakan langkah penting untuk bisa menghasilkan olahragawan yang berprestasi tinggi. Menurut Sugiyanto, Sudjarwo (1991: 316) menyatakan bahwa : “Untuk bisa melakukan identifikasi bakat yang berhasil diperlukan berbagai pengetahuan antara lain mengenai hakekat prestasi setiap cabang olahraga, faktorfaktor yang mempengaruhi prestasi, dan pengetahuan tentang penelitian olahraga.” Selanjutnya pendapat lain dikemukakan Harsono (1988: 18) bahwa prinsipprinsip yang harus diperhatikan dalam identifikasi bakat antara lain: 1. Melakukan analisis lengkap tentang kondisi fisik dan mental atlet 2. Melakukan seleksi berdasarkan faktor-faktor determinan utama yang mencakup: a. Karakteristik antropometrik seperti tinggi badan kaitannya dengan parameter fisik tertentu. b. Beberapa kemampuan fisik seperti kecepatan, daya tahan, koordinasi, maupun kemampuan bermain 3. Melakukan evaluasi dan seleksi berdasarkan data-data yang mencakup: a. Sikap anak terhadap olahraga b. Partisipasi anak dalam kegiatan commitolahraga to user c. Keunggulan dan ciri-ciri prestasi olahraga di lingkungan anak
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15 Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa identifikasi bakat olahraga merupakan suatu upaya pengidentifikasian keberbakatan olahraga dengan mengacu pada kesesuaian potensi dan minat atlet. Identifikasi bakat dalam olahraga sendiri dapat dilakukan dengan tes kemampuan fisik, antropomerik, kemampuan bermain atau bertanding serta mental atau sikap terhadap olahraga.
c. Tujuan Pemanduan Bakat Pada dasarnya pengidentifikasian bakat dilakukan pada tingkat anak usia dini. Dengan maksud dan tujuan agar nantinya si anak mampu menunjukkan kesesuaian kondisinya sejak awal dalam menyelesaikan program latihannya. Tujuan identifikasi bakat sendiri menurut Harrt Ed (1982: 26) mengemukakan bahwa: ”Tujuan pemanduan bakat adalah untuk memprediksi suatu derajat yang tinggi tentang kemungkinan apakah calon atlet akan mampu dan berhasil menyelesaikan program
latihan dalam olahraga yang ditekuni, agar
ia dapat
mengukur secara pasti, dalam melakukan tahap latihan selanjutnya”.
d. Manfaat Pemanduan Bakat Identifikasi bakat pada anak usia muda sendiri pada dasarnya memiliki dampak dan manfaat. Menurut Bompa (1990: 334), yaitu: 1.
Menurunkan waktu yang diperlukan untuk mencapai prestasi yang tinggi dengan menyeleksi calon atlet yang berbakat dalam olahraga tertentu.
2.
Mengeliminasi volume kerja, energi dan memisahkan bakat yang tinggi bagi pelatih. Keefektifan latihan dapat dicapai terutama bagi calon atlet yang memiliki kemampuan tinggi.
3.
Meningkatkan daya saing dan jumlah atlet dalam mencapai tingkat prestasi tinggi.
4.
Meningkatkan kepercayaan diri atlet, karena perkembangan prestasi, tampak makin drastis dibanding dengan atlet-etlet lain yang memiliki usia sama yang tidak mengalami seleksi.
5.
Secara tidak langsung mempermudah penerapan latihan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16 Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan diatas jelas bahwa identifikasi bakat sangat penting dan besar sekali manfaatnya bagi perkembangan olahraga dimasa yang akan datang. Oleh sebab itu pemanduan bakat pada anak usia dini sangat penting untuk dilakukan.
4. Identifikasi Bakat Olahraga dengan Metode Sport Search
a. Pengertian Metode Sport Search Sport Search adalah suatu pendekatan yang unik dan inovatif untuk membantu anak ( yang berusia antara 11 – 15 tahun ), agar dapat membuat keputusankeputusan yang didasari pada informasi mengenai olahraga, tidak hanya menarik tetapi juga sesuai dengan anak. Pengertian metode sport search menurut M. Furqon & Muchsin Doewes (1991: 1) adalah ”Suatu pendekatan yang unik dan inovatif untuk membantu anak yang berusia antara 11-15 tahun agar dapat mambuat keputusan - keputusan yang didasari pada informasi mengenai olahraga”. Selanjutnya M. Furqon H (2002: 2) sendiri juga menjelaskan bentuk pengertian yang lain bahwa metode sport search adalah ”Suatu metode pengidentifikasian bakat yang terdiri 10 butir tes yang bertujuan membantu anak, untuk menemukan potensi anak dalam olahraga yang disesuaikan dengan karakteristik dan potensi anak”. Sport search merupakan suatu paket komputer interaktif yang memungkinkan anak menyesuaikan antara ciri-ciri fisik dan pilihan olahraga yang disesuaikan dengan potensi olahraga anak. Program tersebut juga memberikan informasi lebih dari 80 cabang olahraga dan rincian tentang bagaimana cara-cara mancari, memilih berbagai cabang olahraga di masyarakat. Sport search ini merupakan salah satu program yang dikembangkan oleh komisi olahraga Australia (The Australian Commision) sebagai bagian dari AUSSIE SPORT, yakni suatu pendekatan bangsa Australia secara menyeluruh terhadap pengembangan olahraga junoir. Selanjutnya ini merupakan suatu inisiatif yang memberikan sumbangan tehadap pendidikan dan pengembangan anak dengan menekankan pada kesenangan, permainan yang fair, pengembangan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17 ketrampilan, pengajaran yang berkualitas, partisipasi maksimum, akses yang sebanding serta peluang-peluang jiwa kepemimpinan dalam olahraga. Melalui berbagai program dan strategi, AUSSIE SPORT bertujuan untuk memperkaya kehidupan anak-anak dengan pengalaman-pengalaman olahraga yang berkualitas, yang akan mampu menumbuhkan partisipasi seumur hidup. Program maupun falsafah ini adalah melayani anak sejak berusia 3-20 tahun.
b. Apakah yang dapat dilakukan Sport Search Untuk anak berusia 11-15 tahun? Sport Search adalah suatu program penyuluhan tentang olahraga. Anak menyelesaikan 10 butir tes yang mengukur cirri-ciri fisik, fisiologis, maupun ketrampilan. Sport Search secara otomatis memperhitungkan profil kinerja siswa mencocokkan antara hasil tes dengan norma-norma yang berlaku di Australia. Pada akhirnya profil ketrampilan dan kesegaran jasmani ini dapat diterbitkan dalam bentuk sertifikat. Sport Search juga dapat menunjukkan cabang olahraga apa saja yang kemungkinan besar akan digemari anak dan disesuaikan dengan profil ketrampilannya, serta olahraga yang menjadi pilihan siswa. Apabila siswa tertarik untuk mengetahui sesuatu mengenai olahraga, maka Sport Search dapat memberikan suatu gambaran tentang olahraga apa saja termasuk di dalam program dan informasi yang berkenaan dengan bagaimana cara untuk menghubungi organisasi-organisasi yang bergerak di bidang olahraga. Selain itu, Sport Search memiliki informasi mengenai program-program AUSSIE SPORT yang lain, kondisi-kondisi medis dan olahraga, serta organisasiorganisasi olahraga bagi para penyandang cacat. Anda juga dapat menggunakan Sport Search sebagai suatu basis data ( database ) mengenai olahraga dan organisasiorganisasi olahraga. Sport Search memiliki potensi untuk mempersiapkan siswa secara keseluruhan, tanpa memperdulikan apa bentuk atau kecakapan fisik anak, dengan informasi yang diberikan untuk membantu didalam menentukan pilihan-pilihan olahraga yang sesuai, dan diharapkan dapat mengarahkan siswa pengalaman yang berkaitan dengan olahraga commit to user dengan cara yang lebih positif serta lebih menyenangkan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18
c. Karakteristik Anak Usia 11-15 Tahun Identifikasi bakat dalam cabang olahraga pada anak usia muda merupakan usia yang tepat, karena mengingat dari keadaan fisiologis maupun biologis anak yang sedang berkembang, dan belum banyak pengaruh negatif yang masuk. Seperti yang disampaikan M. Yusuf dan Aip Syarifudin (1996: 92) “Perkembangan atlet sejak usia muda akan lebih berhasil dibandingkan dengan apabila dimulainya telah terlambat, sebab atlet usia muda masih belum banyak pengaruh negatif yang menimbulkan hambatan yang masuk.” Selanjutnya dengan berlatih tekun, disiplin dan terarah di bawah bimbingan pelatih yang berkualitas sejak dini, maka penguasaan komponen pendukung dalam bakatnya akan lebih mudah dicapai sehingga pada akhirnya akan menghasilkan atlet-atlet yang berkualitas yang tinggi dalam cabang olahraga yang ditekuni. Kemudian dalam kenyataan di lapangan, dari siswa putra kelas 1 di SMPN Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar banyak didominasi oleh anak usia 11-15 tahun. Pada dasarnya usia tersebut merupakan kelompok umur yang mempunyai perkembangan fisiologis yang menonjol dibandingkan dengan kelompok usia sebelumnya. Menurut M. Furqon H (2002: 14) mengungkapkan beberapa karakteristik fisiologis anak usia 11-15 tahun yang diantaranya: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Otot-otot penunjang lebih berkembang lagi dari usia sebelumnya. Makin menyadari keadaan tubuhnya sendiri. Permainan aktif lebih disukai, baik laki-laki maupun perempuan. Reaksi geraknya makin membaik. Minat terhadap cabang olahraga kompetitif mulai bangkit. Perbedaan anak laki-laki dan perempuan jelas sekali. Penampilan tubuhnya tampak sehat dan kuat. Koordinasi geraknya baik. Pada usia ini perkembangan panjang tungkai lebih cepat dari pada anggota badan bagian atas. Dengan memperhatikan karakteristik fisiologis pada usia 11-15 tahun tersebut
di atas, nampak jelas bahwa dalam usia tersebut anak telah mencapai puncak dari perkembangan geraknya. Dengan demikian sangat penting untuk mengetahui keadaan commit to user bakat yang dimiliki.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19 d. Peranan Guru / Instruktur Banyak siswa (dan juga para guru) tidak mampu melihat kesesuaian partisipasi di dalam program pengetesan yang tidak mempunyai manfaat jangka panjang yang jelas. Sport search terdiri dari 10 item tes yang mengukur suatu rentangan luas tentang karakteristik fisik dan keterampilan, serta menggunakan hasil-hasil untuk keperluan pembimbingan. Hasil akhir pengetesan memiliki kesesuaian langsung bagi siswa dan hasil-hasil ini dapat dimanfaatkan untuk keperluan jangka pendek dan jangka panjang. Semua siswa menerima hasil-hasil yang positif dan bersifat informative, tidak seperti kebanyakan tes lain yang memperkuat hasil mengenai keberhasilan atau kegagalan dan akibatnya bahkan dapat menghilangkan motivasi di kalangan siswa. Guru/instruktur mempunyai peranan yang sangat penting dalam menggunakan Sport search yang efektif. Dengan memiliki program ini anda telah mampu mengenali arti pentingnya permainan-permainan olahraga dalam upaya pengembangan social, fisik , maupun akademik siswa. Terdapat berbagai cara yang dapat ditempuh untuk membantu siswa memanfaatkan informasi yang disediakan oleh Sport Search. Penggunaan Sport Search dapat membantu memotivasi kelompok-kelompok berikut ini : 1. Kelompok “Physical underachiever” Sebagian siswa memiliki beberapa problem koordinasi yamg mungkin dapat mempengaruhi perkembangan anak. Secara khusus siswa ini merasakan bahwa keterlibatan dalam kegiatan dapat menjerumuskan kearah lingkungan yang buruk mengenai pengalaman yang negatif. Sport Search dapat memberikan keseluruhan rentangan pilihan-pilihan olahraga yang mungkin belum pernah dipertimbangkan oleh siswa kelompok physical underachiever. 2. Kelompok “Saya tak tertarik pada olahraga” Tidak
setiap
orang
tertarik
pada
olahraga,
sebaliknya
seringkali
ketidaktertarikan ini merupakan semacam penghalang yang berasal dari pengalaman olahraga negatif. Siswa tidak berminat dalam olahraga kemungkinan belum pernah diberi kesempatan untuk mencoba salah satu jenis olahraga yang mungkin akan disukai dan diminati. Sekolah-sekolah tidak akan user jenis olahraga, namun dengan mungkin dapat menyediakancommit segalatomacam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20 luasnya atau banyaknya klub olahraga, maka anak dapat memfokuskan pada jenis olahraga yang disukainya. Informasi yang tersedia melalui Sport Search, dikombinasikan dengan pengetahuan lokal yang dapat membantu siswa untuk memasuki klub-klub olahraga lokal. 3. Kelompok “Saya tidak dapat memutuskan pilihan saya” Merupakan hal yang terbaik bagi siswa untuk terlibat di dalam suatu rentangan olahraga yang luas sejalan dengan tahun-tahun perkembangannya. Namun demikian, akan datang suatu saat di mana komitmen-komitmen dalam studi dan kerja paruh waktu (part-time) dapat menimbulkan kesulitan pada siswa untuk menyesuaikannya dengan jenis olahraga yang ingin dilakukan. Dalam keadaan semacam ini guru/instruktor dapat membimbing siswa untuk mempergunakan informasi yang telah disediakan oleh sport search dalam membuat keputusan mengenai olahraga apa saja yang akan dicari. 4. Kelompok yang mengatakan “saya mengetahui olahraga saya” Banyak siswa merasakan kenyamanan di
dalam olahraga yang baru saja
dilakukan sehingga tidak terburu-buru mencari alternatif lain. Akan tetapi siswa pasti merasa berkepentingan untuk mengetahui seberapa cocok dia dengan olahraga tersebut atau terhadap aktivitas-aktivitas olahraga tambahan. Sport search juga dapat memberikan kepada siswa pilihan-pilihan lain yang mungkin akan dicari dalam kehidupan siswa di masa mendatang. e. Sport search sebagai bagian dari kurikulum Sekolah Kurikulum pendidikan jasmani pada umumnya merupakan kurikulum sekolah yang didasarkan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lingkungan, sumber daya, pengalaman guru dan waktu yang tersedia. Kurikulum tambahan juga akan dipengaruhi oleh kerangka kerja kurikulum nasional. Sport search bermaksud melengkapi kerangka kerja kurikulum ini dengan memberikan suatu cara untuk mengidentifikasi waktu yang terluang dan olahraga yang tersedia serta kemungkinan diterima di kalangan siswa. Sport search dapat membantu para guru untuk mengenali aktivitas-aktivitas olahraga yang mungkin amat popular di kalangan siswa tetapi tidak/belum sempat commit userakan selalu menyediakan bagi guru terangkum di dalam kurikulum. Sport searchtojuga
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21 suatu tinjauan ulang mengenai kesegaran jasmani siswa dan profil-profil keterampilan serta dapat membantu untuk mengidentifikasi lingkup area yang menjadi perhatian, namun belum dijamah oleh kurikulum yang tersedia saat ini. Sport search dapat dimanfaatkan oleh siswa pada berbagai kesempatan. Sport search dapat dipadukan ke dalam kurikulum setiap tahun atau pada tahapan-tahapan transisi utama seperti: Pengenalan terhadap pendidikan jasmani Pada tahapan-tahapan yang berbeda dari kematangan fisik Persiapan / pendahuluan bagi seleksi olahraga sekolah Sebagai akhir pendidikan jasmani yang di wajibkan. Pada masa peralihan dari sekolah menengah umum ke perguruan tinggi. Pada akhir masa-masa sekolah seorang pelajar. Sport Search juga membantu untuk menyelenggarakan kesempatan-kesempatan bagi kurikulum silang, ini meliputi : Matemetika dan ilmu komputer Pendidikan ilmu-ilmu sosial melalui pandangan terhadap peranan agen-agen komunitas, seperti klub olahraga. Bahasa inggris untuk peristilahan dalam komunikasi (misalnya surat-surat dan kontak langsung). Pengembangan pribadi dan sosial (misalnya peranan waktu luang di dalam masyarakat). f. Tes-tes yang digunakan dalam Sport search Menurut M. Furqon & Muchsin Doewes (1999: 16) dalam metode sport search terdiri dari beberapa tes yang meliputi : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Tinggi badan Tinggi duduk Berat badan Rentang lengan Lempar tangkap bola tenis Lempar bola basket Loncat tegak Lari kelincahan Lari cepat 40 meter commit to user Lari multi tahap
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22
g. Pelaksanaan Tes Sport Search 1. Urutan Pelaksanaan Pelaksanaan seluruh butir test dalam satu sesi atau bagian berdurasi 90 menit yang memungkinkan dilaksanakan dengan perbandingan antara testi dan tester sebesar 10:1, perlu mengatur urutan butir tes dalam dua bagian atau lebih. Apabila dikelompokkan dalam 2 bagian, maka sebaiknya menggunakan lima tester. Masing-masing tester sebaiknya menangani satu pos pengetesan dan testi sebaiknya melakukan dari satu pos ke pos lain. Urutan pelaksanaan tes yang disarankan adalah bagian pertama, meliputi tinggi badan, tinggi duduk, berat badan, rentang lengan dan lempar tangkap bola tenis. Kemudian bagian kedua meliputi lempar bola basket, loncat tegak, lari kelincahan, lari cepat 40 meter dan lari multi tahap. Perlu diperhatikan bahwa lari multi tahap dilaksakan yang paling akhir dalam bagian kedua. 2. Tempat Pelaksanaan Dalam malaksanakan tes dapt menggunakan gedung olahraga atau bagian ruang dalam aula olahraga. Tempat tersebut harus memiliki permukaan atau lantai yang tidak licin, terutama untuk tes lari kelincahan. Selanjutnya pelaksanaan lari cepat 40 meter perlu diukur dan dilakukan ditempat terbuka. Lintasan harus lurus, rata dan ditempatkan pada angin yang melintang (crosswind). Apabila menggunakan permukaan berumput, pilihlah permukaan yang kering. 3. Pakaian Testi harus mengenakan pakaian olahraga yang layak (berupa T-shirt dan celana pendek atau skirt) dengan alas kaki sepatu olahraga. Pakaian ini sebaiknya digunakan untuk seluruh tes kecuali apabila ada perkecualian yang disebutkan secara khusus didalam tata cara tes (misalnya pelepasan sepatu untuk pengukuran tinggi badan dan berat badan). 4. Persiapan Pre-Test Testi harus melakukan pemanasan secara menyeluruh termasuk aktifitas commit user bagian tubuh atas maupun bawah aerobik ringan dan peregangan baiktopada
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23 sebelum pelaksanaan tes melempar bola basket, loncat tegak, lari kelincahan, lari cepat 40 meter dan lari multi tahap.
5.
Identifikasi Bakat dan Karakteristik Anak Pada Siswa Putra Kelas I SMP dalam Cabang Olahraga
Pembibitan atau pencarian atlet-atlet baru yang berbakat dapat dilakukan dengan pengidentifikasian bakat. Seperti yang dikemukakan oleh M. Furqon H. (2002: 4) bahwa: “pembibitan atlet dapat dilakukan dengan melaksanakan identifikasi bakat (talent Identification), kemudian dilanjutkan dengan tahap pengembangan bakat (Talent Development). Dengan cara demikian , maka proses pembibitan diharapkan akan lebih baik.” Identifikasi bakat dalam cabang olahraga merupakan salah satu upaya mencari bibit-bibit atlet yang memiliki potensi untuk mencapai prestasi olahraga yang setinggitingginya dikemudian hari. Identifikasi bakat dalam cabang olahraga pada anak usia muda merupakan usia yang tepat. Seperti yang dikemukakan oleh Yusuf Adisasmita dan Aip Syarifudin (1996: 92) ”Pengembangan atlet sejak usia dini akan lebih baik berhasil dibandingkan dengan apabila dimulainya telah terlambat, sebab atlet muda masih belum banyak pengaruh negatif yang menimbulkan hambatan yang masuk.” selanjutnya dengan berlatih tekun, disiplin dan terarah dibawah bimbingan pelatih yang berkualitas, pada masa dini, maka penguasaan komonenn pendukung dalam berolahraga akan lebih mudah dicapai sehingga pada akhirnya akan menghasilkan atlet-atlet yang berkualitas. Pencapaian prestasi yang setinggi-tingginya merupakan puncak dari segala proses pembinaan, karena prestasi olahraga merupakan puncak penampilan atlet yang dicapai dalam suatu perlombaan atau pertandingan, setelah melalui berbagai macam latihan maupun uji coba. Berikut adalah tabel Usia mulai berolahraga, Spesialisasi, dan Usia pencapaian prestasi puncak dalam berbagai cabang olahraga. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24 Tabel 1. Usia mulai berolahraga, Spesialisasi, dan Usia pencapaian prestasi puncak dalam berbagai cabang olahraga. No. Cabang Olahraga
Usia
Mulai Usia Spesialisasi
Berolahraga
Usia Pencapaian Prestasi
1
Atletik
10-12
13-14
18-23
2
Bola Basket
8-9
10-12
20-25
3
Tinju
13-14
15-16
20-25
4
Balap Sepeda
14-15
16-17
21-24
5
Loncat Indah
6-7
8-10
18-22
6
Anggar
8-9
10-12
20-25
7
Senam Putri
6-7
10-11
14-18
8
Senam Putra
6-7
12-14
18-24
9
Dayung
12-14
16-18
22-24
10
Sepakbola
10-12
11-13
18-24
11
Renang
3-7
10-12
16-18
12
Tenis
6-8
12-14
22-25
13
Bola Voli
11-12
14-15
20-25
14
Agkat Besi
11-13
15-16
21-28
15
Gulat
13-14
15-16
24-28
16
Ski
6-7
10-11
20-24
Kemudian apabila melihat kenyataan dilapangan, dari siswa putra Kelas I di SMP se Kecamatan Jumantono usianya antara 12-14 tahun. Secara teori usia tersebut merupakan kelompok umur yang rata-rata masuk dalam usia spesialisasi sesuai dengan tabel Usia mulai berolahraga, Spesialisasi, dan Usia pencapaian prestasi puncak dalam berbagai cabang olahraga. Dan juga di usia antara 12-14 tahun anak telah mencapai puncak dari perkembangan geraknya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25 Menurut M. Furqon H (2002: 14) menjelaskan beberapa karakteristik fisiologis anak usia 11-15 tahun (dimana usia 12–14 tahun termasuk di dalamnya) antara lain: 1. Otot-otot penunjang lebih berkembang lagi dari usia sebelumnya 2. Makin menyadari keadaan tubuhnya sendiri 3. Permainan aktif lebih disukai, baik laki-laki maupun perempuan 4. Reaksi geraknya makin membaik 5. Minat terhadap cabang olahraga kompetitif mulai bangkit 6. Perbedaan anak laki-laki dan perempuan jelas sekali 7. Penampilan tubuhnya tampak sehat dan kuat 8. Koordinasi geraknya baik 9. Pada usia ini perkembangan panjang tungkainya lebih cepat daripada anggota badan bagian atas Dengan memperhatikan usia rata-rata anak yang masuk dalam usia apesialisasi menurut tabel Usia mulai berolahraga, Spesialisasi, dan Usia pencapaian prestasi puncak dalam berbagai cabang olahraga, dan karakteristik fisiologis pada anak usia 1115 tahun tersebut di atas, maka sangat penting untuk mengetahui keberbakatan yang dimiliki anak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26 B. Kerangka Pemikiran
Bakat merupakan salah satu faktor penting sebagai pendukung dan sangat diperlukan dalam pencapaian prestasi olahraga. Dalam usaha menjadi atlet berprestasi, seseorang harus mutlak memiliki bakat dalam olahraga yang ditekuninya. Dengan pengertian yang lain bahwa tidak ada satupun cabang olahraga yang tidak memerlukan bakat dari pelakunya Sebagai salah satu usaha dalam memperoleh atlet yang berprestasi, maka perlu adanya suatu pemanduan bakat. Saat ini di wilayah Kecamatan Jumantono, khususnya di tingkat sekolah, belum diterapkan adanya suatu model pemanduan bakat dalam bidang keolahragaan pada peserta didiknya. Oleh sebab itu pembina maupun pelatih perlu mengupayakan langkah yang tepat untuk menemukan bibit-bibit atlet yang berbakat, dan selanjutnya diberi pembinaan maupun pelatihan. Salah satu bentuk atau model pemanduan bakat yang perlu digunakan dalam pengidentifikasian bakat pada peserta didik, yaitu menggunakan model sport search. Dimana teknik ini belum banyak dikenal oleh pembina maupun pelatih khususnya di wilayah Kecamatan Jumantono. Metode sport search pengertiannya yaitu: Suatu metode pengidentifikasian bakat terdiri 10 butir tes yang bertujuan membantu anak untuk menemukan potensi anak dalam berolahraga yang disesuaikan dengan karakteristik dan potensi anak. Adapun tes tersebut meliputi: 1.
Tinggi badan
2.
Tinggi duduk
3.
Berat badan
4.
Rentang lengan
5.
Lempar tangkap bola tenis
6.
Lempar bola basket
7.
Loncat tegak
8.
Lari kelincahan
9.
Lari cepat 40 meter
10. Lari multi tahap
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27 Dengan demikian pengukuran maupun tes dari 10 butir kondisi anak tesebut, diperoleh hasil data yang selanjutnya dianalisis dalam pengolahan komputer versi metode Sport Search yang didalamnya telah diklarifikasi beberapa kategori nilai hasil tes yang masuk pada masing-masing cabang olahraga.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilakukan di masing-masing tempat yaitu : 1.
SMPN 1 Jumantono Karanganyar di lapangan SMPN 1 Jumantono.
2.
SMPN 2 Jumantono Karanganyar di lapangan SMPN 2 Jumantono.
3.
SMPN 3 Jumantono Karanganyar di lapangan SMPN 3 Jumantono.
2. Waktu Penelitian Dalam penelitian ini, waktu pengambilan data dari masing-masing Sekolah dilaksanakan pada : 1. SMPN 1 Jumantono pada tgl 27 Agustus 2008 jam 07.30 WIB 2. SMPN 2 Jumantono pada tgl 26 Agustus 2008 jam 07.30 WIB 3. SMPN 3 Jumantono pada tgl 25 Agustus 2008 jam 07.30 WIB
B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan studi kasus. Sugiyanto (1995: 53) menjelaskan bahwa “Studi kasus pada dasarnya merupakan penelitian yang dilakukan secara intensif atau secara mendalam tentang suatu kasus.” C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas I yang usia rata-rata 1214 tahun, pada SMPN se- Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar tahun 2008. 2. Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive sampling dengan Quota sampling. Menurut Sutrisno Hadi ( 1994 : 82 ) commit to user menjelaskan :
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29 “Dalam Purposive sampling pemilihan kelompok subyek di dasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifatsifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Sebutan Purposive menunjukkan bahwa teknik ini digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Quota sampling yang penting adalah jumlah subyek yang akan diselidiki ditetapkan lebih dahulu.” Berdasarkan pengertian diatas maka dalam penelitian ini mengambil sampel 25% dari populasi dan dengan spesifikasi siswa yang nilai olahraganya lebih dari sama dengan ( ≥ ) 8 dan jika itu belum memenuhi quota dari 25% maka di tambah dari pengamatan guru olahraga sekolah yang bersangkutan. Dengan rincian sebagai berikut: No. Nama
Populasi
Sampel
1.
SMPN 1 Jumantono
138
35
2.
SMPN 2 Jumantono
121
30
3.
SMPN 3 Jumantono
42
30
301
95
Jumlah
Jadi dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak : 95 Siswa. D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini untuk memperoleh data yang diperlukan, digunakan teknik tes dan pengukuran. Data yang dikumpulkan berupa data, antara lain : 1. Tinggi badan 2. Tinggi duduk 3. Berat badan 4. Rentang tangan 5. Lempar tangkap bola tenis 6. Lempar bola basket 7. Loncat tegak 8. Lari kelincahan 9. Lari cepat 40 meter commit to user 10. Lari Multi tahap “Petunjuk pelaksanaan tes terlampir, Dikutip dari M. Furqon H (2002: 25-35).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30 E. Teknik Analisis Data Dari hasil tes dan pengukuran kesepuluh macam item tes tersebut diatas, selanjutnya dapat dimasukkan dalam rumus – rumus yang terdapat dalam metode sport search. Berikut beberapa langkah yang dapat digunakan dalam penyusunan metode sport search : 1. Menurut Direktorat Olahraga dan Departemen Pendidikan Nasional ( 2002 : 38 ) bahwa setelah diperoleh hasil penilaian kemudian : 1. Hasilnya dikonsultasikan kedalam tabel profil cabang olahraga yang diminati. 2. Kemudian dilakukan penilaian yang disesuaikan dengan umur dan jenis kelamin ( Tabel Norma Penilaian ) . 3. Selanjutnya dicocokkan antara hasil tes dengan norma dengan profil cabang olahraga yang diminati. 4. Untuk hasilnya adalah jika hasil tes minimal sama atau lebih baik dari profil cabang olahraga yang diminati, maka anak tersebut “berbakat” dalam cabang olahraga tersebut. Tabel 2. Norma Kategori Hasil Tes Pemanduan Bakat Sport Search Anak Usia 12 – 14 Tahun Putra. NO
12 Tahun
13 Tahun
14 Tahun
Keterangan
1
603 – 672
602 – 669
616 – 687
SP
2
534 – 602
534 – 601
546 – 615
P
3
466 – 533
466 – 533
475 – 545
CP
4
397 – 465
398 – 465
405 – 474
KP
5
328 – 396
330 – 397
334 – 404
TP
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31 Sumber
:
Bagian Proyek Peningkatan Mutu Pendidikan Jasmani Pendidikan Dasar Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Menengah Bekerjasama Dengan Direktorat Jendral Olahraga.
Keterangan : SP
: Sangat Potensial
KP
: Kurang Potensial
P
: Potensial
TP
: Tidak Potensial
CP
: Cukup Potensial
Berikut tabel tentang norma penilaian hasil Tes Modifikasi Sport Search Usia 1115 tahun Putera : Tabel 3. Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search Usia 11 tahun Putra Kategori
LTBT
LBB
LT
LK
L. 40 M
MFT
A (5)
> 17
> 5.90
> 39
< 18,02
< 6.78
> 8.8
B (4)
12-16
5.10-5.85
33-38
18.03-20.71
6.79-7.59
6.5-8.7
C.(3)
8-11
4.35-5.05
26-32
20.72-23.42
7.60-8.40
4.2-6.4
D.(2)
4-7
3.35-4.30
19-25
23.43-26.13
8.41-9.21
2.8-4.2
E. (1)
<3
< 3.30
< 18
>26.14
> 9.22
< 2.7
Tabel 4. Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search Usia 12 tahun Putra Kategori
LTBT
LBB
LT
LK
L. 40 M
MFT
A (5)
>17
> 6.80
> 42
< 18,15
< 6.05
> 9.3
B (4)
14-16
6.00-6.75
35-41
18.16-20.07
6.06-6.75
8.0-9.2
C.(3)
10-13
5.15-5.95
28-34
20.08-21.99
6.76-7.45
5.7-7.9
D.(2)
6-9
4.30-5.10
21-27
22.00-23.91
7.46-8.15
3.5-5.6
E. (1)
<5
< 4.25
> 8.16
< 3.4
< 20 > 23.92 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32 Tabel 5. Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search Usia 13 tahun Putra Kategori
LTBT
LBB
LT
LK
L. 40 M
MFT
A (5)
>18
> 8.05
> 44
< 16.60
< 5.82
>10.2
B (4)
15 - 17
6.85-8.00
37 – 43
16.61-18.72
5.83-6.56
8.9-10.1
C.(3)
11 - 14
5.70-6.80
29 – 37
18.73-20.84
6.57-7.30
6.6-8.8
D.(2)
7 - 10
4.50-5.65
22 – 28
20.85-22.97
7.31-8.04
4.3-6.5
E. (1)
<6
< 4.45
< 21
> 22.97
> 8.05
< 4.2
Tabel 6. Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search Usia 14 tahun Putra Kategori
LTBT
LBB
LT
LK
L. 40 M
MFT
A (5)
>19
< 8.75
> 47
< 16.42
< 5.50
>11.4
B (4)
16-188
7.50-8.70
40 – 46
16.43-18.35
5.51-6.21
9.2-11.3
C.(3)
12-15
6.25-7.45
32 – 39
18.36-20.29
6.22-6.93
6.9-9.1
D.(2)
8-11
5.00-6.20
25 – 31
20.30-22.22
6.94-7.46
4.7-6.8
E. (1)
<7
< 5.45
< 24
> 22.23
> 8.05
< 4.2
Tabel 7. Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search usia 15 tahun Putra Kategori
LTBT
LBB
LT
LK
L. 40 M
MFT
A (5)
> 20
> 9.85
> 57
< 14.89
< 5.00
> 11.8
B (4)
17-19
8.65-9.80
48-56
14.90-17.88
5.01-5.93
9.5-11.7
C (3)
13-16
7.45-8.60
36-47
17.89-20.19
5.94-6.77
7.1-9.4
D (2)
9-12
6.25-7.00
29-35
20.18-22.12
6.78-7.50
4.8-7.0
E (1)
<8
< 6.20
< 28
> 22.13
> 7.51
< 4.7
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33
Berikut tabel tentang profil keberbakatan cabang olahraga : Tabel 8. Profil Keberbakatan Cabang Olahraga No.
Cabang Olahraga
LTBT
L. Tegak
LBBs
LK
Lari 40 MFT M
1
Anggar
5
4
4
4
4
4
2
Angkat Besi
3
5
5
2
2
1
3
Baseball
5
4
4
4
4
4
4
Bola Basket
5
5
5
4
4
4
5
Bola Tangan
5
4
4
4
4
4
6
Bola Voli
5
4
5
4
4
4
7
Bulutangkis
5
5
5
5
5
5
8
Dayung
3
5
5
2
4
4
9
Hoki
5
4
5
5
4
4
10
Jalan
1
3
1
2
2
5
11
Judo
3
4
5
3
2
3
12
Kano
3
3
5
2
3
4
13
Karate-Do
4
5
5
5
4
4
14
Kung Fu
4
5
5
5
4
4
15
Lari Cepat
1
5
3
4
5
2
16
Lari Jarak Jauh
1
3
1
3
4
5
17
Lari Gawang
3
5
1
5
5
2
18
Lompat Jauh
2
5
2
3
4
2
19
Lempar Cakram 3
4
5
3
4
1
20
L. Lembing
4commit to5user
3
4
2
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34 No.
Cabang Olahraga
LTBT
L. Tegak
LBBs
LK
Lari 40 MFT M
21
L. Jangkit/Tiga
2
5
2
3
5
2
22
L. Tinggi
2
5
2
4
4
2
23
L.Tinggi Galah
3
5
4
3
4
2
24
Loncat Indah
4
5
5
5
4
2
25
Lontar Martil
3
4
5
2
2
1
26
Panahan
5
2
5
1
1
3
27
Panjat Tebing
5
5
2
4
4
4
28
Pencak Silat
4
5
5
5
4
4
29
Renang a. Jarak Pendek
3
5
5
3
5
4
b. Jarak Jauh
3
4
5
3
4
5
30
Senam
4
5
5
5
4
2
31
Sepakbola
4
4
3
4
4
4
32
Sepak Takraw
4
5
5
5
4
4
33
Sepeda
3
5
4
4
4
5
34
Softball
5
4
4
4
4
4
35
Squash
5
4
5
5
5
4
36
Steeplechase
2
5
1
4
4
5
37
Taekwondo
4
5
5
5
4
4
38
Tenis
5
5
5
5
4
5
39
Tenis Meja
5
3
3
3
3
3
40
Tinju
4
3
5
4
4
4
41
Tolak Peluru
3
4commit to5user
2
2
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
Keterangan : 5
: Sangat Penting.
4
: Penting
3
: Cukup Penting
2
: Kurang Penting
1
: Tidak Penting.
LTBT
: Lempar Tangkap Bola Tenis
L.40M
: Lari 40M
LT
: Loncat Tegak
LK
: Lari Kelincahan
LBB
: Lempar Bola Basket
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta interprestasinya. Hasil penelitian yang disajikan adalah hasil dari analisis yang telah dilakukan terhadap data dari tiap variable penelitian. Data dari variable yang diambil dalam penelitian ini adalah data keberbakatan yang terdiri dari 10 (sepuluh) macam item tes yaitu : Tinggi badan, Tinggi duduk, Berat badan, Rentang tangan, Lempar tangkap bola tenis, Lempar bola basket , Loncat tegak, Lari kelincahan, Lari cepat 40 meter, Lari Multi tahap (MFT). Berikut ini disajikan data hasil identifikasi bakat siswa putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 sebagai berikut :
Tabel 9 : Data hasil idetifikasi bakat siswa putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008.
No.
Cabang Olahraga
1 Spriter
2 Angkat Besi-Berat
3 Loncat Indah
Kategori
Jumlah (siswa)
Berbakat
4
Cukup Berbakat
11
Kurang Berbakat
1
Berbakat
2
Cukup Berbakat
4
Berbakat
1
Cukup Berbakat
25
Kurang Berbakat commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37 No.
Cabang Olahraga
4 Lari Lompat
Kategori
Jumlah (siswa)
Sangat Berbakat
1
Berbakat
6
Cukup Berbakat
14
Kurang Berbakat
2
Berbakat
2
Cukup Berbakat
5
Cukup Berbakat
5
Kurang Berbakat
2
7 Panahan
Cukup Berbakat
1
8 Futsal
Cukup Berbakat
1
5 Tenis Meja
6 Senam
9 Tolak Peluru
-
-
10 Lompat Tinggi
-
-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38 B. Hasil Analisis Data Data hasil tes sport search yang telah dilakukan kemudian dibuat diagram grafik dan hasilnya sebagai berikut ;
1.
Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Sprinter Data idetifikasi keberbakatan cabang olahraga Sprinter pada siswa putra kelas
1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 sebagai berikut : 12 10 8 6 4 2 0 SB
B
CB
KB
TB
Gambar 1. Grafik identifikasi bakat cabang olahraga sprinter
Berdasarkan Grafik tersebut menunjukkan bahwa, berdasarkan hasil tes keberbakatan yang meliputi tes Tinggi badan, Tinggi duduk, Berat badan, Rentang tangan, Lempar tangkap bola tenis, Lempar bola basket , Loncat tegak, Lari kelincahan, Lari cepat 40 meter, Lari Multi tahap (MFT) pada siswa putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 yang berjumlah 95 siswa yang memiliki kategori berbakat pada cabang olahraga Sprinter commit to user sebanyak 4 siswa, yang memiliki kategori cukup berbakat dalam cabang olahraga
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39 Sprinter sebanyak 11 siswa, dan yang memiliki kategori kurang berbakat dalam cabang olahraga Sprinter sebanyak 1 siswa.
2.
Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Angkat Besi-Berat Data idetifikasi keberbakatan cabang olahraga Angkat Besi-Berat pada siswa
putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 sebagai berikut :
4 3 2 1 0 SB
B
CB
KB
TB
Gambar 2. Grafik identifikasi bakat cabang olahraga Angkat BesiBerat
Berdasarkan Grafik tersebut menunjukkan bahwa, berdasarkan hasil tes keberbakatan yang meliputi tes Tinggi badan, Tinggi duduk, Berat badan, Rentang tangan, Lempar tangkap bola tenis, Lempar bola basket , Loncat tegak, Lari kelincahan, Lari cepat 40 meter, Lari Multi tahap (MFT) pada siswa putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 yang berjumlah 95 siswa yang memiliki kategori berbakat pada cabang olahraga Angkat Besi-Berat sebanyak 2 siswa, dan yang memiliki kategori cukup berbakat dalam cabang olahraga Angkat Besi-Berat sebanyak 4 siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40
3.
Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Loncat Indah Data idetifikasi keberbakatan cabang olahraga Loncat Indah pada siswa putra
kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 sebagai berikut :
25 20 15 10 5 0 SB
B
CB
KB
TB
Gambar 3. Grafik identifikasi bakat cabang olahraga Loncat indah
Berdasarkan Grafik tersebut menunjukkan bahwa, berdasarkan hasil tes keberbakatan yang meliputi tes Tinggi badan, Tinggi duduk, Berat badan, Rentang tangan, Lempar tangkap bola tenis, Lempar bola basket , Loncat tegak, Lari kelincahan, Lari cepat 40 meter, Lari Multi tahap (MFT) pada siswa putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 yang berjumlah 95 siswa yang memiliki kategori berbakat pada cabang olahraga Loncat Indah sebanyak 1 siswa, yang memiliki kategori cukup berbakat dalam cabang olahraga Loncat Indah sebanyak 25 siswa, dan yang memiliki kategori kurang berbakat dalam cabang olahraga Loncat Indah sebanyak 8 siswa. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41
4.
Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Lari Lompat Data idetifikasi keberbakatan cabang olahraga Lari Lompat pada siswa putra
kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 sebagai berikut :
14 12 10 8 6 4 2 0 SB
B
CB
KB
TB
Gambar 4. Grafik identifikasi bakat cabang olahraga Lari Lompat
Berdasarkan Grafik tersebut menunjukkan bahwa, berdasarkan hasil tes keberbakatan yang meliputi tes Tinggi badan, Tinggi duduk, Berat badan, Rentang tangan, Lempar tangkap bola tenis, Lempar bola basket , Loncat tegak, Lari kelincahan, Lari cepat 40 meter, Lari Multi tahap (MFT) pada siswa putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 yang berjumlah 95 siswa yang memiliki kategori sangat berbakat pada cabang olahraga Lari Lompat sebanyak 1 siswa, yang memiliki kategori berbakat dalam cabang olahraga Lari Lompat sebanyak 6 siswa, yang memiliki kategori cukup berbakat dalam cabang olahraga Lari Lompat sebanyak 14 siswa, dan yang memiliki kategori kurang berbakat dalam cabang olahraga Lari Lompat sebanyak 2 siswa. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42
5.
Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Tenis Meja Data idetifikasi keberbakatan cabang olahraga Tenis Meja pada siswa putra
kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 sebagai berikut :
5 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 SB
B
CB
KB
TB
Gambar 5. Grafik identifikasi bakat cabang olahraga Tenis Meja
Berdasarkan Grafik tersebut menunjukkan bahwa, berdasarkan hasil tes keberbakatan yang meliputi tes Tinggi badan, Tinggi duduk, Berat badan, Rentang tangan, Lempar tangkap bola tenis, Lempar bola basket , Loncat tegak, Lari kelincahan, Lari cepat 40 meter, Lari Multi tahap (MFT) pada siswa putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 yang berjumlah 95 siswa yang memiliki kategori berbakat pada cabang olahraga Tenis Meja sebanyak 2 siswa, dan yang memiliki kategori cukup berbakat dalam cabang olahraga Tenis Meja sebanyak 5 siswa. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
6.
Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Senam Data idetifikasi keberbakatan cabang olahraga Senam pada siswa putra kelas
1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 sebagai berikut :
5 4 3 2 1 0 SB
B
CB
KB
TB
Gambar 6. Grafik identifikasi bakat cabang olahraga Senam
Berdasarkan Grafik tersebut menunjukkan bahwa, berdasarkan hasil tes keberbakatan yang meliputi tes Tinggi badan, Tinggi duduk, Berat badan, Rentang tangan, Lempar tangkap bola tenis, Lempar bola basket , Loncat tegak, Lari kelincahan, Lari cepat 40 meter, Lari Multi tahap (MFT) pada siswa putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 yang berjumlah 95 siswa yang memiliki kategori cukup berbakat pada cabang olahraga Senam sebanyak 5 siswa, dan yang memiliki kategori kurang berbakat dalam cabang olahraga Senam sebanyak 2 siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44 7.
Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Panahan Data idetifikasi keberbakatan cabang olahraga Panahan pada siswa putra kelas
1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 sebagai berikut :
1 0,8 0,6 0,4 0,2 0 SB
B
CB
KB
TB
Gambar 7. Grafik identifikasi bakat cabang olahraga Panahan
Berdasarkan Grafik tersebut menunjukkan bahwa, berdasarkan hasil tes keberbakatan yang meliputi tes Tinggi badan, Tinggi duduk, Berat badan, Rentang tangan, Lempar tangkap bola tenis, Lempar bola basket , Loncat tegak, Lari kelincahan, Lari cepat 40 meter, Lari Multi tahap (MFT) pada siswa putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 yang berjumlah 95 siswa yang memiliki kategori cukup berbakat pada cabang olahraga Panahan sebanyak 1 siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45
8.
Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Futsal Data idetifikasi keberbakatan cabang olahraga Futsal pada siswa putra kelas 1
SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 sebagai berikut :
1 0,8 0,6 0,4 0,2 0 SB
B
CB
KB
TB
Gambar 7. Grafik identifikasi bakat cabang olahraga Futsal
Berdasarkan Grafik tersebut menunjukkan bahwa, berdasarkan hasil tes keberbakatan yang meliputi tes Tinggi badan, Tinggi duduk, Berat badan, Rentang tangan, Lempar tangkap bola tenis, Lempar bola basket , Loncat tegak, Lari kelincahan, Lari cepat 40 meter, Lari Multi tahap (MFT) pada siswa putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 yang berjumlah 95 siswa yang memiliki kategori cukup berbakat pada cabang olahraga Futsal sebanyak 1 siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46
9.
Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Tolak Peluru Berdasarkan hasil tes keberbakatan yang meliputi tes Tinggi badan, Tinggi
duduk, Berat badan, Rentang tangan, Lempar tangkap bola tenis, Lempar bola basket , Loncat tegak, Lari kelincahan, Lari cepat 40 meter, Lari Multi tahap (MFT) pada siswa putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 yang berjumlah 95 siswa tidak ada siswa yang memiliki Potensi Keberbakatan dalam cabang olahraga Tolak Peluru.
10. Identifikasi Keberbakatan Cabang Olahraga Lompat Tinggi Berdasarkan hasil tes keberbakatan yang meliputi tes Tinggi badan, Tinggi duduk, Berat badan, Rentang tangan, Lempar tangkap bola tenis, Lempar bola basket , Loncat tegak, Lari kelincahan, Lari cepat 40 meter, Lari Multi tahap (MFT) pada siswa putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 yang berjumlah 95 siswa tidak ada siswa yang memiliki Potensi Keberbakatan dalam cabang olahraga Lompat Tinggi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47 C. Pembahasan Hasil Penelitian Untuk mengetahui potensi calon atlet siswa putra kelas 1 SMP Negeri SeKecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 di lakukan tes Sport Search yang meliputi 10 (sepuluh) macam item tes yaitu : Tinggi badan, Tinggi duduk, Berat badan, Rentang tangan, Lempar tangkap bola tenis, Lempar bola basket , Loncat tegak, Lari kelincahan, Lari cepat 40 meter, Lari Multi tahap (MFT). Adapun kategori potensi atlet siswa putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 sebagai berikut : Tabel 10. Kategori Potensi Calon Atlet No.
Kategori Potensi Calon Atlet
Jumlah (Siswa)
1
Sangat Potensial Sebagai Atlet
1
2
Potensial Sebagai Atlet
15
3
Cukup Potensial Sebagai Atlet
66
4
Kurang Potensial Sebagai Atlet
13
Berdasarkan table 10 tersebut menunjukkan bahwa , siswa yang memiliki kategori sangat potensial sebagai calon atlet sebanyak 1 siswa, yang memiliki kategori potensial sebagai calon atlet sebanyak 15 siswa, yang memiliki kategori cukup potensial sebagai calon atlet sebanyak 66 siswa, dan yang memiliki kategori kurang potensial sebagai calon atlet sebanyak 13 siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48 BAB V SIMPULAN , IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini diperoleh simpulan sebagai berikut : Bakat yang dimiliki siswa putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 meliputi cabang olahraga Sprinter, Angkat BesiBerat, Loncat Indah, Lari-Lompat, Tenis Meja, Senam, Panahan, Futsal. Dari hasil analisis potensi calon atlet siswa putra kelas 1 SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 yang memiliki klasifikasi sangat potensial sebagai calon atlet sebanyak 1 siswa, yang memiliki klasifikasi potensial sebagai calon atlet sebanyak 15 siswa, yang memiliki klasifikasi cukup potensial sebagai calon atlet sebanyak 66 siswa, dan yang memiliki klasifikasi kurang potensial sebagai calon atlet sebanyak 13 siswa. B. Implikasi Simpulan dari hasil penelitian ini dapat mengandung pengembangan ide yang lebih luas, jika dikaji pula tentang implikasi yang ditimbulkan. Atas dasar simpulan yang telah diambil , implikasi yang ditimbulkan dari penelitian ini yaitu: Sport search merupakanmetode yang efektif untuk mengidentifikasi potensi yang dimiliki seseorang, sehingga dapat diketahui bakat yang dimiliki seseorang. Dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan informasi tentang keberbakatannya dalam kegiatan ekstrakurikuler yang diikutinya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49 C. Saran Sehubungan dengan kesimpulan yang telah di ambil dan implikasi yang ditimbulkan, maka disarankan hal-hal sebaagai berikut : 1. Upaya mengidentifikasi atlet berbakat dalam olahraga menggunakan tes keberbakatan model sport search disaranklan agar dikembangkan karena metode ini sangat efektif untuk menentukan potensi anak yang belum diketahui. 2. Hendaknya di sekolah-sekolah SMP Negeri Se-Kecamatan Jumantono dilakukan pembinaan dan pelatihan yang sesuai dengan bakat yang dimiliki siswa serta menyediakan sarana dan prasarana olahraga yang dibutuhkan sesuai dengan bakat yang dimiliki siswa. 3. Bilamana perlu mendatangkan pelatih – pelatih yang professional untuk bias mengembangkan potensi anak sihingga mencapai prestasi yang tinggi.
commit to user