BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Berdasarkan
Keputusan
Menteri
Kesehatan
nomor
128/MENKES/SK/II/2004 sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan kabupaten/kota (UPTD), Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia dan menyadari keberhasilan puskesmas adalah penting dalam rangka mewujudkan visi pembangunan kesehatan di Indonesia, maka berbagai masalah dan atau kekurangan puskesmas perlu segera diatasi. Sistem informasi kesehatan menempati posisi yang cukup penting karena
berfungsi
sebagai
tulang
punggung
untuk
mengumpulkan,
mengirimkan, mengolah, menganalisis dan mempublikasikan informasi sekaligus memberikan umpan balik kepada stakeholder di semua tingkatan. Ketersediaan data dan informasi yang akurat, terjangkau dan tepat waktu merupakan syarat mutlak pengambilan keputusan manajemen (envidencebased decision making) untuk mendukung upaya pencapaian tujuan sistem kesehatan nasional (Hatta, 2010). Sistem informasi kesehatan di Puskesmas memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan : 1) mencatat dan mengumpulkan data, baik kegiatan dalam gedung maupun luar gedung; 2) mengolah data; 3) membuat laporan berkala ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota; 4) memelihara bank data; 5) mengupayakan penggunaan data dan informasi
1
2
untuk manajemen pasien dan manajemen unit puskesmas, serta; 6) memberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat dan pihakpihak yang berkepentingan lainnya (stakeholders) di wilayah kerjanya (Hatta, 2010). Dalam
upaya
menyelenggarakan
pembangunan
kesehatan,
puskesmas memiliki program kesehatan wajib dan program kesehatan pengembangan puskesmas. Pencatatan dan pelaporan dalam rangka Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan kegiatan penunjang dari tiap program tersebut. Seiring dengan kebutuhan data dan informasi kesehatan ditingkat puskesmas, Departemen Kesehatan RI telah melakukan kebijakan melalui Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dimana sumber utamanya adalah SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas) (Depkes RI, 1997). Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di puskesmas yang telah disederhanakan sesuai Keputusan
Direktur
Jendral
Pembinaan
Kesehatan
Masyarakat
No.590/BM/DJ/Info/V/1996 tentang Penyederhanaan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (Depkes RI, 1997). Pencatatan dan pelaporan adalah indikator keberhasilan suatu kegiatan. Tanpa ada pencatatan dan pelaporan, kegiatan atau program apapun yang dilaksanakan tidak akan terlihat wujudnya. Output dari pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah data dan informasi yang berharga dan bernilai bila menggunakan metode yang tepat dan benar. Jadi, data dan informasi merupakan sebuah unsur terpenting dalam sebuah
3
organisasi, karena data dan informasi inilah yang berbicara tentang keberhasilan atau perkembangan organisasi tersebut. Berdasarkan penjabaran diatas, memiliki suatu sistem informasi kesehatan yang dapat memenuhi setiap permintaan dari user adalah penting. Puskesmas sebagai pihak yang aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan diwilayah kerjanya berhak memiliki sebuah sistem informasi kesehatan yang dapat menunjang maupun mempermudah kinerja petugasnya terkait dengan pelaporan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau ke setiap stakeholder yang terkait. Berdasarkan studi pendahuluan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan di Puskesmas Danurejan II, peneliti menemukan bahwa Puskesmas Danurejan II telah menggunakan SIMPUS berbasis web sejak tahun 2010 tetapi masih ada kendala yang terjadi terkait dengan menu Laporan Bulanan SP2TP didalam sistem informasi manajemen kesehatan di Puskesmas Danurejan II yaitu pada hasil output laporan LB2 dan LB4 tidak sesuai dengan format yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta,
sehingga petugas penanggung
jawab
laporan
tersebut
mengerjakan laporan secara manual menggunakan Microsoft Office Excel. Sedangkan untuk LB3, petugas penanggungjawab tidak mengumpulkan LB3 sejak tahun 2011 karena sebelumnya telah diumumkan pergantian format LB3, tetapi hingga saat ini belum ada format LB3 resmi yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.
4
B. Rumusan Ide Berdasarkan
latar
belakang
masalah
diatas,
maka
peneliti
mendapatkan ide untuk menganalisis dan mendesain ulang tampilan antarmuka Sistem Informasi Manajeman Puskesmas Danurejan II Yogyakarta terkait menu Laporan Bulanan SP2TP pada LB2 dan LB4 sesuai dengan permintaan pengguna dan membuat desain tampilan antarmuka Laporan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak dan Laporan Imunisasi sebagai pengganti karena tidak adanya format resmi LB3.
C. Keaslian/Orisinalitas 1.
Romadlona (2013), perancangan dengan judul “Desain Tampilan Antarmuka Sistem
Informasi di RSGM Prof.Soedomo Yogyakarta”.
Perbedaan rancangan yang dilakukan oleh Romadlona dengan perancangan ini adalah : a.
Objek dalam perancangan Romadlona (2013) adalah mendesain ulang
keseluruhan
sistem
informasi
manajeman
di
RSGM
Prof.Soedomo Yogyakarta, sedangkan objek dalam perancangan ini adalah mendesain ulang sistem informasi manajeman di Puskesmas Danurejan II Yogyakarta terkait LB2 dan LB4 dan mendesain tampilan antarmuka Laporan PWS KIA dan Laporan Imunisasi. b.
Tujuan perancangan desain tampilan antarmuka sistem informasi di RSGM Prof.Soedomo Yogyakarta oleh Romadlona adalah membuat desain tampilan antarmuka sistem informasi RSGM Prof.Soedomo yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna di rumah sakit untuk
5
memaksimalkan sistem agar tercipta pelayanan yang cepat dan tepat. c.
Persamaan perancangan Romadlona dengan perancangan ini yaitu terletak pada fokus desain utama untuk halaman web dengan mempertimbangkan parameter interaksi kenyamanan pengguna terhadap sistem dan kebutuhan pengguna akan sistem.
2.
Arfianti (2013), perancangan dengan judul “Desain Tampilan Antarmuka Pelaporan Eksternal Data Kegiatan Pelayanan (RL5) Rumah Sakit Akademik UGM kepada Dinas Kesehatan Provinsi Yogyakarta”. Perbedaan rancangan yang dilakukan oleh Arfianti dengan perancangan ini adalah : a.
Objek dalam perancangan Arifianti (2013) adalah mendesain tampilan antarmuka untuk kegiatan pelaporan eksternal Data Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit (RL5), sedangkan objek dalam perancangan ini adalah mendesain ulang tampilan antarmuka sistem informasi manajemen puskesmas terkait Laporan Bulanan SP2TP pada LB2, LB4 dan mendesain tampilan antarmuka Laporan PWS KIA dan Laporan Imunisasi.
b.
Tujuan perancangan desain tampilan antarmuka laporan data kegiatan pelayanan rumah sakit (RL5) oleh Arfianti adalah untuk membuat desain tampilan antarmuka kegiatan pelaporan eksternal yang sesuai dengan kebutuhan pengguna di Rumah Sakit Akademik UGM yaitu Rekapitulasi Laporan Data Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit (RL5).
6
c.
Persamaan perancangan ini dengan perancangan Arfianti terletak pada manfaat desain tampilan antarmuka untuk kebutuhan pelaporan diharapkan memberikan kemudahan bagi programmer untuk mengetahui kebutuhan pengguna dalam melaksanakan kegiatan pelaporan kepada Dinas Kesehatan atau stakeholder yang terkait.
3.
Mahanani (2012), membuat perancangan dengan judul “Desain Tampilan Pelaporan Internal Rawat Inap Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada”. Perbedaan perancangan yang dilakukan oleh Mahanani dengan perancangan ini adalah : a.
Objek dalam perancangan Mahanani adalah membuat perancangan desain tampilan antarmuka pelaporan internal rawat inap untuk menampilkan fitir-fitur (items) rekapitulasi data sensus harian rawat inap dan desain tampilan untuk menampikan fitur-fitur data statistik rumah sakit yang perlu ditampilkan setelah data sensus harian rawat inap diolah. Sedangkan dalam perancangan ini adalah mendesain ulang tampilan antarmuka sistem informasi manajemen puskesmas terkait Laporan Bulanan SP2TP pada LB2, LB4 dan mendesain tampilan antarmuka Laporan PWS KIA dan Laporan Imunisasi.
b.
Tujuan perancangan Mahanani adalah membuat desain tampilan untuk pelaporan internal rawat inap yang sesuai dengan kebutuhan pengguna di rumah sakit untuk memaksimalkan sistem elektronik agar tercipta hasil laporan yang lebih cepat dan lebih tepat.
c.
Persamaan perancangan ini dengan perancangan Mahanani adalah dalam pendefinisaian prinsip umum desain dan tampilan.
7
D. Tujuan Perancangan Menganalisis dan Mendesain ulang tampilan antarmuka Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Danurejan II Yogyakarta yang sesuai dengan kebutuhan pengguna di Puskesmas Danurejan II Yogyakarta.
E. Manfaat Perancangan 1.
Bagi Puskesmas Hasil perancangan ini diharapkan dapat memberi masukan untuk puskesmas
dalam
pengembangan
sistem
informasi
manajemen
puskesmas terkait dengan menu Laporan Bulanan SP2TP agar pembuatan laporan bisa lebih mudah, cepat dan tepat dan bisa diajukan kepada Dinas Kesehatan Kota Yogykarta sebagai bahan acuan pengembangan sistem. 2.
Bagi Institusi Pendidikan Hasil perancangan ini diharapkan dapat dipergunakan untuk bahan kajian yang berguna dalam pengembangan ilmu pendidikan.
3.
Bagi Peneliti Hasil perancangan ini diharapkan mampu meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan tentang sistem pelaporan yang benar di puskesmas dan cara mendesain tampilan antarmuka pada sistem informasi kesehatan dengan baik dan benar.
4.
Bagi Peneliti Berikutnya Hasil perancangan ini diharapkan dapat memberikan referensi, masukan maupun sebagai bahan evaluasi kepada peneliti berikutnya agar bisa mendesain rancangan yang lebih baik.
8
F. Gambaran Umum Puskesmas 1.
Keadaan Geografis Puskesmas Danurejan II Yogyakarta UPT Puskesmas Danurejan II Yogyakarta adalah salah satu dari dua puskesmas yang terdapat di Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Terletak di Kelurahan Bausasran, dengan wilayah kerja meliputi 2 (dua) Kelurahan, yaitu Kelurahan Bausasran dan Kelurahan Suryatmajan. Masing-masing terdiri dari 12 RW - 49 RT di Kelurahan Bausasran, dan 15 RW - 45 RT di Kelurahan Suryatmajan, dengan wilayah kerja seluas 323,455 Ha. Secara administratif, wilayah kerja Puskesmas Danurejan II Yogyakarta berbatasan dengan: a.
Sebelah Utara
:
Kecamatan
Jetis
dan
Kecamatan
Gondokusuman b.
Sebelah Selatan
: Kelurahan Tegal Panggung wilayah kerja
Puskesmas Danurejan I dan Kecamatan Pakualaman c.
Sebelah Barat
: Kecamatan Gedongtengen
d.
Sebelah Timur : Kecamatan Gondokusuman Jarak masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Danurejan II
Yogyakarta untuk mendapatkan pelayanan kesehatan puskesmas ratarata 2 km, sedangkan jarak rata-rata ke Puskesmas di kota Yogyakarta kira–kira 3 km. 2.
Keadaan Demografi Puskesmas Danurejan II Yogyakarta Jumlah penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Danurejan II Yogyakarta hampir setiap tahun mengalami kecenderungan kenaikan jumlah. Berdasarkan data profil kelurahan tahun 2011 jumlah jiwa tercatat
9
13.703 jiwa. Kepadatan penduduk adalah 186/km2. Sex ratio atau perbandingan antara perempuan dan laki-laki sebesar 0,998. Laki-laki 6.845 jiwa, perempuan 6.858 jiwa. 3.
Visi, Misi, dan Strategi Upaya Kesehatan Puskesmas Danurejan II Yogyakarta a.
Visi “Terwujudnya masyarakat yang sehat dan mandiri untuk hidup sehat di wilayah kerja Puskesmas Danurejan II.”
b.
Misi “Mewujudkan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Danurejan II yang sehat dan mandiri untuk hidup sehat dengan menjadikan Puskesmas Danurejan II sebagai pusat pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas”.
c.
Strategi Upaya Kesehatan 1)
Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan dan menjadikan puskesmas sebagai pusat pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Danurejan II;
2)
Mendorong
kemandirian
masyarakat
di
wilayah
kerja
Puskesmas Danurejan II untuk hidup sehat; 3)
Memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Danurejan II dengan meningkatkan profesionalisme sebagai perwujudan pelayanan prima dengan pemenuhan standar pelayanan minimal;
10
4)
Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya di wilayah kerja Puskesmas Danurejan II;
5)
Meningkatkan
pengelolaan
sumber
daya
Puskesmas,
pelaksanaan manajemen Puskesmas dan sistim informasi kesehatan Puskesmas Danurejan II; 6)
Menjalin kerjasama dengan pihak terkait dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat, melakukan monitoring dan evaluasi atas capaian hasil kerja secara rutin dan berkala.
4.
Upaya Kesehatan Puskesmas Danurejan II Yogyakarta Upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas Danurejan II Yogyakarta dalam rangka pencapaian derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja puskesmas disesuaikan dengan Standart Pelayanan Minimal bidang kesehatan yang harus dicapai, adalah sebagai berikut. a.
b.
Upaya kesehatan wajib (sesuai SPM bidang kesehatan) 1)
Upaya kesehatan Ibu dan anak (KIA) dan KB;
2)
Upaya perbaikan Gizi Keluarga;
3)
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P);
4)
Upaya promosi kesehatan;
5)
Upaya pelayanan kesehatan/pengobatan;
6)
Upaya penyehatan lingkungan.
Upaya kesehatan pengembangan 1)
Upaya kesehatan gigi dan mulut;
2)
Upaya kesehatan jiwa;
3)
Upaya kesehatan usia lanjut;
11
c.
5.
4)
Upaya kesehatan kerja (UKK);
5)
Upaya perawatan kesehatan masyarakat (perkesmas/PHN);
6)
Upaya kesehatan indra (mata dan telinga);
7)
Upaya kesehatan penyakit degeneratif dan kanker.
Upaya kesehatan penunjang 1)
Laboratorium sederhana;
2)
Pelayanan obat/farmasi;
3)
Ketatausahaan dan Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia atau tenaga kesehatan di Puskesmas Danurejan II Yogyakarta tahun 2013 berjumlah 31 orang dengan rincian sebagai berikut. Tabel 1. Sumber Daya Manusia Puskesmas Danurejan II Yogyakarta Tahun 2013 NO
JABATAN
3 4 5
Kepala Puskesmas Kepala Sub.Bag TU Dokter Umum Dokter Gigi Perawat
6
Perawat Gigi
7
Bidan
8 9
Sanitarian Nutrisionis MR / SIK / Simpus
1 2
10 11
Laboran
12
Apoteker / AA
JML
TK. PENDIDIKAN
KET
1
S 1 Kedokteran Umum
PNS
1
D3 Kest Lingk.
PNS
3 1 3 1 1 1 1 1 1
S 1 Kedokteran Umum S 1 Kedokteran Gigi D3 Keperawatan D3 Perawat Gigi D4 Perawat Gigi D4 Kebidanan D3 Kebidanan D4 Kesling D3 Gizi
PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS
1
D3 Rekam Medis
PNS
2
D3 Analis Kesehatan
1
SMF (Asisten Apoteker)
1
S1 Farmasi & Profesi
PNS & Tenaga Teknis PNS Tenaga Teknis
12
13
Psikolog
1
S2 Psikolog
14
Surveilans Kelurahan
1 1
SLTA D3 Kest Lingk.
1
D3 Akuntansi
15
Tata Usaha
17
Cleaning Service Jaga Malam
18
Driver
16
Jumlah
Tenaga Teknis Naban Naban Tenaga Teknis Tenaga Teknis PNS Tenaga Teknis
2
S1 Administrasi Pendidikan SLTA & SMKK
1
S1 Manajemen
1
SD
Naban
1
SLTP
1
SLTA
Naban Tenaga Teknis
1
31
Orang
Sumber: Data Kepegawaian Puskesmas Danurejan II, Tahun 2013