KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor. : 222/SK/R/UI/2003 Tentang Penyelenggaraan Perkuliahan Pada Semester Pendek Di Universitas Indonesia REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Kalender Akademik Universitas Indonesia terdapat waktu libur antara akhir semesler genap dan awal semester gasal tahWl akademik berikutnya yang dapat dimanfaatkan untuk menyelenggarakan perkuliahan guna mempercepat lulusan; b. bahwa penyelenggaraan perkuliahan tersebut perlu ditetapkan sebagai perkuliahan semester pendek program sarjana dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Indonesia. Mengingat : 1. Undang-Wldang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan nasional; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 TahWl1999 tentang Pendidikan Tinggi; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 61 TahWl1999 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 152 TahWl2000 tentang Penetapan UI Sebagai BHMN ; 5. Keputusan Majelis Wa1i Amanat UI Nomor 07/SK/MWA-UI/ 2002, tentang Pengangkatan Rektor Universitas Indonesia 6. Keputusan Majelis Wa1i Amanat UI Nomor 01/SK/MWA-UI/ 2003, tentang Anggaran Rumah Tangga Universitas Indonesia. Menetapkan :
MEMUTUSKAN KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS PENYELENGGARAAN PERKULIAHAN, PADA UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KETENTUANUMUM Pasal 1
INDONESIA TENTANG SEMESTER PENDEK DI
1. Semester pendek adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri .atas 8-10 minggu kuliah ekivalen dengan 12-14 kali tatap muka atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk 1-2 minggu kegiatan penilaian. 2. Satuan kredit semester pada semester pendek diartikan sebagai kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 2 jam perkuliahan yang masing-masing diiringi sekitar 2-4 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 2-4 jam kegiatan mandiri. , 3. Kegiatan akadernik yang dilaksanakan pada semester pendek sama dengan kegiatan akadernik yang dilaksanakan pada semester gasal dan semester genap. BAB II TUJUAN Pasal 2 Tujuan penyelenggaraan perkuliahan pada semester pendek di Universitas Indonesia adalah memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat memanfaatkan waktu libur antar semester dengan program kegiatan akademik agar dapat mempercepat kelulusan. BAB III SIFAT Pasal 3 Penyelenggaraan semester pendek tidak meIupakan kewajiban setiap fakultas/program studi 1. 2.
BAB IV BEBAN DAN PELAKSANAAN Pasal 4 Beban sks rnaksimurn yang dapat diarnbil adalah 8 (delapan) sks Jumlah mata kuliah yang dapat diambil pada semester pendek maksimurn3 matakuliah
Pasal 5 I.
Mata kuliah yang diselenggarakan pada semester pendek terbatas pada mata kuliah yang ditawarkan masing-masing fakultas/program studi
2. Jumlah peserta yang dipersyaratkan untuk diselenggarakannya mata kuliah seperti tersebut pada l?asal 5 ayat (1) ditentukan oleh masing-masing fakultas/program studi. BAB V PESERTA Pasal 6 Mahasiswa yang dapat mengikuti kegiatan seperti tersebut pada Pasal 4 dan 5 harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: .1(1) Terdaftar dan menyelesaikan pembayaran biaya pendidikan pada semester pendek. .2(2) Tidak duduk pada semester akhir masa studi BAB VI BIAYA Pasal 7 Biaya untuk mengikuti perkuliahan pada semester pendek ditentukan oleh masingmasing fakultas dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor. BAB VII PENCATATAN DAN PELAPORAN Pasal 8 ( I) Pencatatan hasil perolehan nilai mata kuliah pada semester pendek, akan diadministIasikan sesuai dengan semester mata kuliah yang ditawarkan, berdasarkan kode matakuliah (2) Pelaporan hasil .kegiatan penyelenggaraan perkuliahan semester pendek disampaikan oleh Dekan Fakultas kepada Rektor, satu minggu setelah kegiatan berakhir. . BAB VIII PENUTUP Pasal 9 .1(I) Hal-hal lain yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditetapkan kemudian dengan Keputusan Rektor atas usul Dekan; .2(2) Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Pada tanggal
: :
Jakarta 20 Mei 2003
Rektor ttd
Usman Chatib Warsa NIP.130 358 431 Tembusan : I. Yth. Para Wakil Rektor 2. Yth. Para Dekan Fakulta3 Yth. Ketua Program Pascasarjana 4 Yth. Para Wakil Dekan Fakultas 5. Yth. Para Direktur/Deputi
KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 006/SK/MWA-U1/2004 TENTANG KURIKULUM PENDIDlKAN AKADEMIK UNIVERSITAS INDONESIA MAJELIS WALl AMANA T UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang : a.
bahwa Universitas Indonesia sebagai institusi pendidikan tinggi mengemban tugas untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang cerdas, berbudaya, berakhlak dan bermora1 tinggi serta kreatif dan inovatif; .1b. bahwa da1am melaksanakan kegiatan belajar mengajar diperlukan kurikulum yang mencerminkan ciri khas Universitas Indonesia: .2c. bahwa berdasarkan haJ-hal tersebut pada butir a dan b perlu disusun pedoman kurikulum pendidikan akademik Universitas Indonesia; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 1999 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 152 Tahun 2000 tentang Penetapan Universitas Indonesia Sebagai Badan Hukum Milik Negara; 5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/ 2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Peserta didik; 6. Keputusan Menteri Pendidikan Nasiona1 Nomor 045/U/ 2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi; 7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasiona1 Nomor 16/MPN/ KO/2002 tentang Pengangkatan Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia; 8. Keputusan Majelis Wali Amanat Uni\’ersilas Indonesia Nomor 01/SK/MWA-UI/2003 tentang Anggaran Rumah Tangga Universilns Indonesia; Memperhatikan : 1. Surat Ketua Senat Akademik Universitas Indonesia nomor 243/SAU/UI/2003 tanggaJ 9 Desember 2003 perihal penetapan pedoman kurikulum pendidikan akademik oleh Majelis Amanal. 2 Surat Ketua Senat Akademik Universitas Indonesia No.28/ SAU/UI/2004 tanggaI 5 Februari 2004 perihal perbaikan penetapan pedoman kurikulum pendidikan akademik oleh Majelis Wali Amanat
Menetapkan :
MEMUTUSKAN KURIKULUM PENDIDIKAN AKADEMIK UNIVERSITAS INDONESIA.
BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Ketetapan Majelis Wali Amanat ini yang dimaksud dengan: .1a. Kurikulurn adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenal tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. .2b. Pendidikan akademik adalah pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan. teknologi, budaya, seni, dan diselenggarakan oleh sekolah tinggi, institut, dan Universitas. .3c. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. .4d. Sistem Kredit Semester ada1ah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semesler (sks) untuk menyatakan beban studi peserta didik, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program. .5e. Semester ada1ah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 14 sampai 16 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk 2 sampai 3 minggu kegiatan penilaian. .6f. Satuan Kredit Semester selanjutnya disingkat sks adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh peserta didik selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan, yang masingmasing diiringi oleh 1 - 2 jam kegiatan terstruktur dan 1 -2 jam kegiatan mandiri. .7g. Departemen adalah pengelola sumber daya akademik untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan pelaksanaan pendidikan akademik, profesional, dan/atau profesi dalam sebagian atau satu cabang jlmu pengetahuan, teknologi, budaya, dan seni. .8h. Fakultas adalah penyelenggara Kegiatan Akademik Universitas Indonesia dalam dan/atau disiplin ilmu tertentu.
i. j.
k.
l.
m .
n.
Kelompok Mata Kuliah Dasar Keilmuan (MKDK): Kelompok bahan kajian dan mata ajaran yang bertujuan memberikan penguasaan dasar-dasar ilmiah dan keterampilan untuk membentuk keahlian sesuai dengan bidang ilmunya. Kelompok Mata Kuliah Keilmuan (MKK): Kelompok bahan kajian dan mata ajaran yang bertujuan memberikan penguasaan keahlian dan keterampilan, sehingga mampu menerapkan dan.mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan seni sesuai dengan bidang ilmunya. . Kelompok Mata Kuliah Keahlian Khusus (MKKK): Kelompok bahan kajian dan mata ajaran yang bertujuan memberikan penguasaan keahlian khusus dalam cabang keilmuan tertentu. Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi ataupun bahan pelajaran dan kajian serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi. Pendidikan tinggi adalah kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, dan seni. Program studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan akademik dan/atau profesi dan/atau spesialis yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar peserta didik dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan sasaran kurikulum. BAB II ASAS DAN TUJUAN Bagian Pel1an1a Asas
Pasal 2
.1(1) Kurikulum harus mendorong pencapaian hasil belajar yang diinginkan Universitas Indonesia berupa pengetahuan dan pemahaman, keahlian kognitif, keahlian khusus (termasuk keahlian praktis/profesional), keahlian y.ang dapat ditransfer, kebutuhan untuk pekerjaan dm1/atau studi lanjut, serta pengembangan kepribadian. .2(2) Kurikulum dievaluasi secara teratur dalam kurun waktu 3-5 tahun oleh Senat Akademik Fakultas dan Senat Akademik Universitas. Bagian Kedua Tujuan Pasal 3 Pendidikan akademik bertujuan menyiapkan peserta didik yang memiliki kemampuan akademlk dalam menerapkan, mengembangkan, dan/atau memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan seni, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. . BAB III KUALIFIKASI LULUSAN Pasal 4 .1(1) Pendidikan akademik terdiri atas program saIjana, program magister, dan program doktor. .2(2) Program sarjana diarahkan pada lulusan yang memiliki kualifikasi sebagai berikut: .3(9) Dalam pelaksanaan butir (7) dapat ditempuh da1am waktu kurang dari 6 (enam) semester dan selama-lamanya 10 (sepuluh) semester. .4(10) Beban studi pada kurikulum program doktor adalah 80-82 SKS termasuk disertasi, setelah program sarjana, dan dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester. .5(11) Sarjana yang dapat mengikuti program doktor pada butir (10), adalah sarjana yang mempunyai predikat cum laude dari perguruan tinggi yang dinilai memenuhi kriteria oleh UI. .6(12) Dalam perolehan butir (10) peserta didik dapat mengambil lebih dari ketentuan pada butir (10). .7(13) Dalam pelaksanaan btitir (10) dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 8 (delapan) semester dan selama-1amanya 12 (dua belas) semester. a. b.
menguasai dasar-dasar ilmiah dan keterampilan dalam bidang ilmu tertentu; mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan.keterampilan yang dimilikinya sesuai dengan bidang ilmunya; c. mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, dan seni. (3) Program magister diarahkan pada lulusan yang memiliki kualifikasi sebagai berikut: mampu mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, dan seni; mampu memecahkan permasalahan dalam bidang ilmunya melalui kegiatan penelitian; c. mampu melakukan analisis atas berbagai perkembangan ilmunya. (4) Program doktor diarahkan pada lu1usan yang memiliki kua1ifikasi sebagai berikut: mampu mengembangkan konsep baru dalam ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, dan seni; mampu menghasilkan produk atau kajian inovatif dalam bidang ilmunya melalui kegiatan penelitian;
mampu melakukan sintesis atas berbagai perkembangan ilmunya.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
BAB IV BEBAN DAN MASA STUDI Pasal 5 Beban studi pada kurikulum program sarjana adalah 144-146 SKS termasuk skripsi/tugas akhir, dan dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester. Dalam perolehan SKS butir (1) peserta didik dapat mengambil lebih dari ketetapan pada butir (1). Dalam pelaksanaan butir (1) dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 8 (delapan) semester dan selama-lamanya 12 (dua belas) semester. Beban studi pada kurikulum program magister adalah 40-42 SKS tennasuk tesis/ karya tulis, setelah program sarjana, dan dijadwalkan untuk 4 (empat) semester. Da1am perolehan SKS butir (4) peserta didik dapat mengambil lebih dari ketetapan pada butir (4). Dalam pelaksanaan butir (4) dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 4 (empat) semester dan selama-lamanya 6 (enam) semester. Beban studi pada kurikulum program doktor adalah 48-50 SKS tennasuk disertasi. setelah program magister, dan dijad,’.alkan untuk 6 (enam) semester. . Dalam perolehan butir (7) peserta didik dapat mengambil lebih dari ketetapan pada butir (7).
BABV PENANGGUNGJA W AB KURIKULUM Pasm 6 .1(1) Departemen merupakan penanggungjawab utama dalam menciptakan, mengembangkan, merevisi, dan melaksanakan kurikulum. .2(2) Untuk Fakultas yang tidak mempunyai departemen, maka fungsi departemen menjadi tanggung jawab fakultas. .3(3) Senat Akademik Fakultas merupakan penanggungjawab utama dalam memantau efektivitas penyelenggaraan kurikulum di tingkat Fakultas. .4(4) Senat Akademik Universitas merupakan penanggungjawab utama dalam memantau efektivitas penyelenggaraan kurikulum di tingkat Universitas. BAB VI KURIKULUM PENDIDIKAN SARJANA Pasa1 7 Kurikulum berfungsi sebagai: a. b.
pembentuk ke3hlian; pembentuk kepribadian. Pasa1 8
.1(1) Kurikulum pembentuk keahlian mencakupi: .2a. Mata Kuliah Dasar Keilmuan (MKDK); .3b. Mata Kuliah Keilmuan (MKK)~ .4c. Mata Kuliah Keahlian Khusus (MKKK). .2(2) Kurikulum pembentuk kepribadian mencakupi mata kuliah -mata kuliah pengayaan wawasan, budi pekerti, dan keterampilan dasar pendidikan tinggi. Pasal 9 Status Mata Kuliah dalam kurikulum terdiri atas: a. Mata Kuliah Wajib Universitas; Jumlah sks mata kuliah wajib universitas
adalah 10 (sepuluh). b. c. d.
Mata Kuliah Wajib Fakultas; Mata Kuliah Wajib Departemen/Program Studi; Mata Kuliah Pilihan Universitas/Fakultas/Departemen/Program Studi. Pasal10
Pasal 11 Penyelenggaraan kurikulum harus: .1a. memperhatikan prinsip kejujuran, keadilan, kesetaraan, transparansi; .2b. dilaksanakan oleh universitas, fakultas, departemen; .3c. memperhatikan prinsip integrasi; .4d. berorientasi pada peserta didik untuk pencapaian tujuan pendidikan akademik; .5e. menggunakan sistem evaluasi yang berpedoman pada nilai huruf: A; A- ; B+; B; B-; C+; C; C-; D; E yang berturut-turut memiliki bobot 4,00; 3,70: 3,30; 3,00; 2,70: 2,30; 2,00; 1,70; 1,00; 0,00. Pasa1 12 .1(1) Predikat Kelulusan terdiri atas : .2a. Memuaskan dengan IPK 2,00 s.d 2,75; .3b. Sangat Memuaskan dengan IPK 2, 76 s.d 3,50; .4c. Cum laude dengan IPK 3,51 s.d 4,00; .2(2) Predikat kelulusan cum laude bagi program sarjana diberikan kepada lulusan yang menyelesaikan studi selama-lamanya 8 (delapan) semester, dan diperoleh tanpa mengulang mata kuliah; . .3(3) Apabila IPK 3,51 s.d 4,00 tetapi tidak memenuhi persyaratan ayat (2), maka yang bersangkutan mendapat predikat kelulusan Sangat Memuaskan. Prosedur Penyusunan Kurikulum Pasal 13 Prosedur penyusunan kurikulum adalah sebagai berikut: .1a. Rancangan kurikulum diusulkan oleh Program Studi atau Departemen ke Pimpinan Fakultas; .2b. Pimpinan Fakultas menyerahkan usulan kepada Senat Akademik Fakultas untuk dinilai kelayakannya; .3c. Selanjutnya rancangan kurikulum yang telah disetujui oleh Senat Akademik Fakultas dikembalikan kepada Pimpinan Fakultas untuk disampaikan kepada Rektor: .4d. Rektor melakukan penilaian rancangan kurikulum di tingkat Unive:rsitas sebelum disahkan; .5e. Apabila kurikulum dinilai masih perlu disempumakan, Rektor mengembalikan usulan kepada Fakultas pengusul untuk disempumakan; .6f. Apabila Rektor menilai rancangan kurikulum sudah memenuhi ketentuan kurikulum pendidikan akademik maka rancangan kurikulum disahkan dengan Keputusan Rektor.
BAB VII KURIKULUM PENDIDIKAN PASCASARJANA Pasal 14 Kurikulum berfungsi sebagai: a. b.
Pembentuk keahlian; Pembentuk kepribadian. Pasal 15
.1(1) Kurikulum pembentuk kepribadian mencakupi: a) Mata Kuliah Keilmuan (MKK); b) Mata Kuliah Keahlian Khusus (MKKK). .2(2) Kurikulum pembentuk kepribadian mencakupi mata kuliah-mata kuliah pengayaan wawasan, budi pekerti, dan keterampilan dasar pendidikan tinggi. Pasal 16 Status Mata Kuliah dalam kurikulum terdiri atas : a. MK Wajib; b: MK Pilihan. Pasal 17 Penyelenggaraan kurikulum harus: .1a. memperhatikan prinsip kejujuran, keadilan. kesetaraan. transparahsi; .2b. dilaksanakan pada Program Pascasarjana atau fakultas; .3c. berorientasi pada peserta didik untuk pencapaian tujuan pendidikan akademik; .4d. menggunakan sistem evaluasi ~’ang berpedoman pada nilai huruf A; A- ; B+; B; B-; C+; C; C-; D; E yang berturut-turut memiliki bobot 4.00; 3.70; 3.30; 3,00; 2.70; 2,30; 2.00; 1.70; 1,00; 0,00. Pasal 18 .1(1) Predikat Kelulusan terdiri atas : .2a. Memuaskan dengan IPK 2,75 s.d 3,40; .3b. Sangat Memuaskan dengan IPK 3,41 s.d 3,70; .4c. Cum laude dengan IPK 3,71 s.d 4,00; .2(2) Predikat k.elulusan cum laude bagi program magister diberikan kepada lulusan yang menyelesalkan studi selama-lamanya 4 (empat) semester, dan IPK 3,71 s.d 4,00 diperoleh tanpa mengulang mata kuliah; .1(3) Predikat kelulusan cum laude bagi prograrn dol1or diberikan kepada: .2a. lulusan prograrn doktor yang menyelesaikan studi selama-lamanya 6 (e.nam) semester bagi yang berasal dari prograrn magister, dan IPK 3,71 .3s.d 4,00 dlperoleh tanpa mengulang mata kuliah; atau .4b. lulusan prograrn doktof yang menyelesaikan studi selama-lamanya 8 (delapan) semester bagi yang berasal dari program sarjana, dan IPK 3,71 s.d 4,00 dlperoleh tanpa mengulang mata kuliah; . .3(4) Apabila IPK 3,7.1 s.d 4,00 tetapi tidak mernenuhi persyaratan ayat (2) .atau ayat (3) butir a atau b maka yang bersangkutan mendapat predikat kelulusan SangatMemuaskan.
Prosedur Penyusunan Kurikulum Pasal 19 Prosedur penyusunan kurikulum adalah sebagai berikut: .1a. Rancangan kurikulurn diusulkan oleh Prograrn Studi atau Departemen ke Pirnpinan Fakultas atau Pimpinan Program Pascasaljana; .2b. Pirnpinan Fakultas atau Pimpinan Prograrn Pascasarjana menyerahkan usulan kepada Senat Akademik Fakultas atau Badan Pertimbangan Prograrn Pascasarjana untuk dibahas kelayakannya; .3c. Selanjutnya draft kurikulum yang telah disetujui oleh Senat Akademik Fakultas atau Badan Pertimbangan Prograrn Pascasarjana dikembalikan kepada Pimpinan Fakultas atau Pimpinan Prograrn Pascasarjana untuk disampaikan kepada Rektor; .4d. Rektor melakukan verifikasi kurikulum di tingkat Universitas sebelum disahkan; .5e. Apabila kurikulum dinilai masih perlu disempumakan, Rektor mengembalikan usulan kepada Fakultas atau Prograrn Pascasarjana pengusul untuk disempumakan. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Peraturan pelaksanaan dari Ketetapan Majelis Wali Amanat ini akan diatur dalam Keputusan Rektor Pasal 21 Kurikulum pendidikan profesi, spesialis dan vokasional akan diatur dalam ketentuan norma akademik tersendiri. Pasal 22 Ketetapan Majelis Wali Amanat ini mu1ai berlaku sejak saat ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 11 Pebruari 2004 Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Ketua ttd Mochtar Riady