2. Penentuan Elevasi dan Making Menentukan titik ground anchor dan posisi waller beam layer satu dengan
elevasi – 2m pada shop drawing, dan berada pada jarak 3,6 m yang bertumpu pada bentonit.
3. Pekerjaan Persiapan Pada tahap persiapan dilapangan, tahapan yang perlu dilakukan untuk melakukan proses ground anchor antara lain : • Mempersiapkan Gudang/tempat . • Mempersiapkan tempat perakitan tendon • Penempatan alat grouting + mixer pada pada posisi dengan Ground anchor tidak berjauhan.
• Mempersiapkan sumber tenaga energi listrik dengan • Mempersiapkan suply air bersih • mempersiapkan ketersediaan material portland semen type 1
4. Drilling.
Drilling adalah proses dimana inti awal untuk melakukan pekerjaan ground anchor yaitu pengeboran Contingous Bore Pile untuk melubangi titik ground anchor.
5. Grouting Fungsi utama dari pekerjaan grouting adalah mengikat tendon pada area bond lenght dengan tanah dan untuk melindungi tendon terhadap korosi atau karat.
6. Pemasangan waller beam Waller beam merupakan bagian dari struktur penahan tanah atau sebagai dudukan ground anchor sebelum melakukan stressing atau penarikan ground anchor.
7. Pemasangan kepala anchor
8 Stressing yaitu penarikan tendon anchor yang menggunakan hydraulic pump dan satu unit Jack
Freyssinet, Mutu grouting minimal saat stressing adalah 21 Mpa (ASTM C150). Dan dari hasil stressing didapat gaya 800 kN dan dengan mutu beton k500 setara dengan 40 Mpa. Serta RAM extension ground anchor test (110% of
working load), kabel yang ditarik memperoleh pertambahan panjang 56,88mm. Hal itu sudah memenuhi dari Test & Lock Based On British Standard Code 8081 : 1989 dibawah ini:
Tabel Stressing TEST & LOCK BASED ON BRITISH STANDARD CODE 8081 : 1989
9. Pengecekan Quality Control (QC) Mengecek kekutaan ground anchor pada saat stressing didampingi oleh (QC)
apakah hasil dari stressing memenuhi atau layak tidak yaitu minimum 21MPa (ASTM C150). 10. Selesai Merupakan tahap finishing dari pengerjaan ground anchor dan dilakukan oleh pihak kontraktor melainkan sub contrsktor yang mengerjakan ground anchor adalah PT. FREYSSINET.
Kendala Pada Saat Proses Ground Anchor
1. Continguous Bored Pile (CBP) yang membengkak
Akibat : Elevasi jarak penempatan titik ground anchor pada jarak 3,6 tidak tepat pada bentonit, melainkan menumpu pada CBP sehingga mengakibatkan proses drilling susah Solusi : Pada saat dilapangan CBP yang membengkak tersebut dibobok secara manual oleh pekerja kurang lebih sekitar dari diameter CBP yaitu 80 mm dan diganti dengan pemberian bentonit secara manual dengan cara plesteran biasa yaitu bubuk bentonit asli dengan penambahan air secukupnya dalam keadaan tidak encer namun harus pekat.
2. Kurangnya Pekerja Dalam pekerjaan ground anchor pada proyek l’avenue khususnya tower office ini dalam pekerjaannya sedikit mengalami kurangnya pekerja, sebab sewaktu hari pada proses pembesian waller beam layer 1 ini beberapa pekerja terlihat sepi tidak ada pekerja sama sekali, pekerja yang biasa di tower office ini sedang membantu pengecoran raft pondation di tower selatan yang membutuhkan pekerja extra pada pekerjaan pengecoran pondasi raft , dan konfirmasi ke pihak site manager yang menganinya dalam menanyakan keadaan ini memang benar kalau di proyek L’avenue kekurangan pekerja.
Akibat : Pekerjaan menjadi terhambat dan terbukti walaupun disini tidak mendapat kurva S perencana, dapat dilihat dari sechedule pelaksanaan pengecoran pondasi raft menjadi terhambat 10 hari. Solusi : Diperlukan penambahan pekerja agar time schedule berjalan dengan baik. Dan hingga saat ini baru – baru ini terlihat beberapa penambahan pekerja dari mulai tukang hingga supervisor yang bertanggung jawab di tower office ini.
3. Pengecoran Waller Beam.
Dalam proses ini mengalami hambatan ketika pembesian waller beam sudah dikatakan ready, proses pengecoran tidak dilakukan sesegera pada hari itu juga.yaitu hari keesokannya baru dicor sebab ketersediaan beton
readymix K500 tidak tersedia pada adhimix precast yang biasa dipesan oleh PT. PULAU INTAN ini.
Akibat : Besi mengalami perkaratan dan korosi perlu pembersihan ekstra sebelum dicor keesokannya.
KESIMPULAN MASALAH KHUSUS a. Proyek ini memiliki basement 3 lantai + 1 semi basement, yang cukup dalam dan lingkungan sekitar berdekatan dengan bangunan – bangunan rumah warga dan perkantoran sehingga fungsi dari ground anchor adalah untuk menahan gaya lateral pada sangat besar, dalam Tahapan metode pekerjaan Ground Anchor dimulai perkerjaan galian→ Penentuan Elevasi dan Making→ Pekerjaan Persiapan→ Drilling→ Grouting→ Pemasangan waller beam→ Pemasangan
Kepala Anchor→ Stressing→ Pengecekan b. Ada 3 faktor yang mengakibatkan proses pelaksanaan ground anchor menjadi terhambat diantaranya yaitu dari keadaan continguous bored pile yang
membengkak kurangnya pekerja, pengecoran waller beam tidak sesuai schedule.
c. Beberapa 3 faktor kendala dalam pelaksanaan ground anchor bisa
berpengaruh dalam subnya masing – masing seperti apa yang dijelaskan sebelumnya.
HASIL DARI KERJA PRAKTEK Mampu membedakan ilmu-ilmu teoritis yang diterima di perkuliahan dengan dibandingkan realisasinya dengan memahami secara langsung dalam pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi. Bahkan mendapat ilmu baru yang belum ditemukan di perkuliahan. Mampu mengerti apa saja alat – alat yang digunakan dalam proyek
kontruksi dan kegunaannya. Memperoleh pengalaman kegiatan pelaksanaan konstruksi di proyek L’avenue apartement and office , kegiatan yang berlangsung pada saat itu pelaksanaan ground anchor, pelaksanaan pondasi raft, dan pelaksanaan struktur atas hingga lantai 1. Dan bisa belajar bersosialisasi dengan para
pekerja dilapangan .
SELESAI