16 PENGENDALIAN KEUANGAN 16.1 Pengendalian keuangan adalah aktivitas untuk merancang, menjalankan, memantau, mengevaluasi dan mendapatkan umpan balik terkait aliran, penggunaan dan perkembangan keuangan di dalam sebuah operasi bisnis. Sejak awal perencanaan keuangan, entrepreneur mengembalikan ke tugas sebagai khalifah fil ardh, bahwa belanja keuangan tidak hanya semata untuk profit atau capital gain dengan mengabaikan Allah swt, kemanusiaan dan lingkungan hidup. Peran business developer, risk analyst dan auditor di dalam pengendalian keuangan sangat penting. Pada akhirnya, evaluasi keuangan ditentukan untuk bagaimana operasi bisnis menguntungkan atau tidak bagi entrepreneur dan investor. Evaluasi juga bisa dilakukan dengan melihat bagaimana profit yang didapatkan terhadap pemasok. Apakah pemasok mendapatkan keuntungan yang wajar, mendapat tekanan dari kita atau sebaliknya pemasok mengambil keuntungan berlebih di dalam rantai pasokan ? Evaluasi dari laporan keuangan bisa melihat apakah barang yang dijual termasuk barang yang menguntungkan ? Bisa dilihat dari margin, dari kecepatan perputaran uang, dari risiko yang ada. Pada akhirnya apakah laporan keuangan bisa terhubung dengan pencapaian perbaikan hablum minallah, hablum minanaas, hablum minal alam ? Perspektif layanan terhadap komunitas, apakah uang telah optimal membuat makmur komunitas.
16.2 Laporan keuangan yang bisa digunakan untuk BUMM adalah PSAK 101.
16.3 Pendekatan white list di dalam pengendalian keuangan harus dikedepankan, yaitu segala sesuatu bersifat terlarang kecuali diperbolehkan. Penggunaan keuangan hanya boleh digunakan untuk aktivitas terkait bisnis, tidak boleh dicampuradukkan dengan kegiatan pribadi, keluarga, dan sosial. Evaluasi pertama adalah pembuktian laporan keuangan dengan dokumen-dokumen yang sesuai. Sebagai contoh jika ada laporan pengeluaran pembelian daging, maka terdapat kuitansi pembayaran ke pemasok.
16.4 Salah satu yang perlu diperhatikan oleh seorang entrepreneur adalah merencanakan kebutuhan modal. Sebagai contoh, dalam bisnis daging ayam organik. Modal dibutuhkan untuk menyewa toko, membeli stok daging dan membayar upah. Jika modal yang dimiliki kurang maka bisa jadi tidak cukup mempunyai cash untuk membayar upah di akhir bulan. Contoh di bawah ini mengasumsikan perputaran belanja per bulan. Seorang entrepreneur tanpa memperhitungkan dengan detail kebutuhan modal mengajukan investasi Rp 10.000.000,00 untuk berdagang daging ayam organik. Investor menyetujui dan menyerahkan modal. Biaya sewa toko sebesar Rp 12.000.000 per tahun bisa dicicil Rp 1.000.000 per bulan di akhir bulan. Modal tersisa Rp 10.000.000 tsb dibelikan stok daging semua sebanyak 200 kg dengan harga beli Rp 50.000 per kg. Dalam 1 bulan laku semua. Dengan harga jual Rp 55.000 per kg. Diperoleh pemasukan sebesar Rp 11.000.000. Kemudian dikeluarkan upah karyawan Rp 1.000.000 dan cicilan uang sewa Rp 1.000.000 Maka di awal bulan selanjutnya kas yang tersedia untuk bisnis daging ayam hanya Rp 9.000.000,00 Terlihat dengan jelas bahwa kas yang tersedia terus menyusut. Masalah teratasi, dengan asumsi pasar masih terbuka, dengan menaikkan modal menjadi Rp 50.000.000. Stok daging ayam yang bisa dibeli adalah 1.000 kg. Di akhir bulan kas yang tersedia adalah Rp 55.000.000. Dipotong dengan upah karyawan dan cicilan sewa toko maka tersisa kas sebesar Rp 53.000.000 Jumlah modal yang dibutuhkan bisa lebih kecil jika perputaran barang lebih cepat, sebagai contoh jika pembelian stok daging dilakukan setiap minggu dan habis terjual setiap minggu. Dengan modal 15.000.000 di setiap awal minggu bisa dibelikan 300 kg daging. Terjual menjadi Rp 16.500.000. Setiap minggu terdapat selisih Rp 1.500.000,00. Dalam 4 minggu atau 1 bulan selisih ini adalah Rp 6.000.000 Sehingga dikurangi biaya upah karyawan dan cicilan toko total sebesar Rp 2.000.000 maka masih terdapat keuntungan Rp 4.000.000 Dengan perputaran per minggu tidak memerlukan investasi sebesar Rp 50.000.000 tetapi cukup dengan Rp 15.000.000 maka usaha daging ayam organik akan menguntungkan. Sebaliknya jika modal berlebih, maka dalam perhitungan keuangan akan ditemukan bahwa keuntungan yang diperoleh terhadap modal yang didapat akan menjadi lebih kecil.
16.5 Yang perlu diperhitungkan oleh seorang entrepreneur terkait pengeluaran adalah biaya yang bersifat fix cost, biaya yang bersifat variable cost. Sebagai contoh untuk menjadi agen ayam organik dibutuhkan fix cost untuk 1. Sewa toko 2. Upah karyawan Adapun variable cost digunakan untuk 1. Pembelian stok ayam Juga perlu diperhatikan risiko-risiko pengeluaran yang bersifat tak terduga,liar membuat kerugiaan seperti pencurian barang, stok yang membusuk, pungli dll.
atau
Bagaimanapun, dalam kerangka hablum minanas, evaluasi keuangan juga wajib memperhatikan bagaimana upah terhadap karyawan. Upah terhadap karyawan dibandingkan terhadap pasar, maupun terhadap kebutuhan hidup karyawan tersebut dan keluarganya.
Sumber : http://beritadaerah.co.id/2015/01/08/target-ekspor-ikan-2015/
16.6 Terkait dengan pembayaran, pembayaran kepada pemasok/rekanan bisa berpengaruh terhadap cash bisa tidak, dan ini mempengaruhi jumlah modal yang diperlukan. Jika untuk menyewa toko, dengan sewa per bulan Rp 5 Juta. Biaya upah karyawan Rp 10 Juta. Skenario 1 Jika pembayaran sewa boleh dilakukan per bulan, maka dibutuhkan modal untuk fix cost 15 Juta. Skenario 2 Jika pemilik toko mensyaratkan pembayaran 12 bulan di muka. Dibutuhkan modal awal minimal Rp 60 Juta. Terlihat bahwa dalam hal ini bagaimana ketentuan pembayaran dengan rekanan/pemasok menentukan modal yang dibutuhkan.
16.7 Jumlah modal juga ditentukan oleh bagaimana ketentuan pembayaran dari konsumen. Sebagai contoh dalam bisnis daging ayam organik yang memasok ke sebuah restoran. Biaya fix cost Rp 15 Juta per bulan. Pembelian stok daging untuk 100 kg per minggu dengan harga Rp 50 Ribu/kg dibutuhkan Rp 5.000 Juta. Per bulan Rp 20 Jt. Skenario 1 Jika konsumen membayar cash maka hanya dibutuhkan modal Rp 20 Jt. Skenario 2 Jika konsumen membayar tunda 1 bulan dibutuhkan modal Rp 30 Jt.
16.8 Pengendalian keuangan wajib memperhatikan bahwa harga beli dari barang yang dijual bisa mengalami kenaikan dan penurunan. Frekuensi kenaikan dan penurunan bisa cukup lama bisa cukup cepat. Sebagai contoh terkait harga daging ayam organik 31 Juli
52.000
7 Agustus
48.000
14 Agustus
55.000
Bagaimana menentukan harga jual ? Apakah menggunakan harga terakhir ? Atau menggunakan harga rata-rata ? Sebagai contoh di tanggal 14 Agustus, setelah membeli 100 kg daging seharga Rp 55.000 /kg, dan juga masih ada stok daging dari pembelian 7 Agustus seharga Rp 48.000/kg sebesar 20 kg. Skenario 1 Pedagang memilih menjual di harga sebelumnya ditambah margin 10% yaitu Rp 52.800/kg sampai stok daging sebelumnya habis. Skenario 2 Pedagang langsung menjual diharga baru ditambah margin 10% menjadi Rp 60.500/kg Skenario 3 Pedagang langsung menjual diharga baru dengan margin diperkecil 5% menjadi Rp 57.500/kg Setiap pilihan membawa peluang dan risiko-nya masing-masing. Data-data penjualan bisa digunakan untuk menggali bagaimana pengaruh margin misalnya berpengaruh terhadap tingkah laku konsumen.
16.9 Lembar Latihan 1. Temuilah seorang pedagang yang cukup besar. Tanyakan bagaimana modal dia gunakan untuk membeli atau membayar apa saja ? 2. Bagaimana dia menetapkan harga jual saat barang naik dan turun ? 3. Bagaimana dia mencegah agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan seperti pencurian barang, barang busuk dll ?
16.10 Lembar Latihan 1. Tinjau kembali rencana bisnis Anda, lihat rencana pengeluaran yang ada 2. Bagaimana Anda akan mengelola harga jual di saat barang naik dan turun ? 3. Apa risiko-risiko yang bisa terjadi seperti pungli, pencurian, barang busuk dll ?
17 ARUS KAS 17.1 Cash flow atau arus kas adalah laporan terkait aktivitas keuangan yang berpengaruh terhadap jumlah kas yang dikendalikan oleh operasi bisnis, baik bertambah atau berkurang, seperti membayar barang yang dibeli atau mendapatkan pembayaran atas barang yang terjual.
17.2 Kelebihan kas terjadi jika kas yang tersedia jauh di atas rencana kebutuhan belanja dan pengeluaran serta pencadangan risiko. Dalam keadaan sebuah bisnis sehat dan mengalami kelebihan kas, investor bisa melakukan divestasi untuk bisa dialirkan ke peluang investasi lain. Kekurangan kas terjadi saat terdapat kewajiban pembayaran tetapi tidak tersedia cukup kas. Sebagai contoh jika saat pembayaran upah, tetapi tidak tersedia kas untuk membayar. Dalam bisnis peternakan ayam petelur sebagai ilustrasi, jika terdapat kekurangan kas, Anda tidak bisa membeli pakan ayam, maka kerugian bisa terjadi.
Sumber : http://mirahps.blogspot.co.id/2014/04/pakan-ayam-pedaging-broiler-stater-8202_9.html
17.3 Kas masuk terjadi melalui beberapa peristiwa 1. penerimaan penjualan 2. penerimaan piutang 3. penjualan aktiva tetap
17.4 Kas keluar terjadi melalui beberapa peristiwa 1. pembayaran pembelian 2. pembayaran beban 3. pembayaran hutang 4. pembelian aktiva tetap
17.5 Variable cost untuk pembayaran pembelian barang harus dicatat dengan rapi.
17.6 Penerimaan penjualan dicatat dengan rapi setiap transaksi, dan per jenis barang agar bisa dianalisa.
17.7 Hutang dan piutang harus diperhatikan karena bisa mempengaruhi cash flow.
17.8 Beberapa peristiwa bisa mengganggu arus kas dan harus diantisipasi sebagai contoh ● Konsumen terlambat membayar ● Pengeluaran tidak terencana seperti pungli ● Barang yang dijual membusuk
17.9 Lembar Latihan 1. Temuilah seorang pemilik warung yang bersedia berdiskusi dengan Anda, berapa jumlah pengeluaran dia per bulan ? 2. Untuk apa saja ? 3. Hitung jumlah penjualan dia atau omsetnya ?
17.10 Lembar Latihan 1. Tinjaulah rencana bisnis Anda, melalui aktivitas apa saja akan ada kas keluar ? 2. Melalui aktivitas apa saja ada kas masuk ? 3. Bagaimana akumulasi kas keluar dan kas masuk per bulan ?
18 NERACA KEUANGAN 18.1 Neraca keuangan adalah laporan keuangan yang memaparkan di mana saja uang atau aset yang dimiliki saat ini, dan berasal dari mana saja. Neraca keuangan akan bergerak sejalan dengan arus kas.
18.2 Ekuitas terdiri dari setoran pemilik dan laba yang ditahan. Perjalanan keuntungan dan kerugian sebuah operasi bisnis dilihat dari ekuitas. Seorang entrepreneur, mendapatkan investasi dari pemodal melalui skenario mudharabah muqoyadah, maka nilai ekuitas akan terdiri dari modal disetor, dan kemudian laba/rugi berjalan.
18.3 Aktiva adalah sumber daya dalam bentuk harta benda atau hak yang dikuasai. Sebagai contoh aset adalah toko, baik itu dimiliki atau disewa.
18.4 Cash adalah bentuk aktiva lancar. Dimana saja cash berada ? Sebagai uang tunai, sebagai tabungan, sebagai deposito ?
18.5 Piutang yaitu kewajiban konsumen yang belum dibayarkan. Sebagai contoh jika sebuah restoran membeli 10 kg daging ayam dengan harga jual Rp 60.000 per kg tetapi dibayar tunda selama 1 bulan, maka terdapat piutang sebesar Rp 600.000.
18.6 Persediaan yaitu barang-barang yang mempunyai nilai perolehan.
Sumber : http://mediaindonesia.com/news/read/29157/perjuangan-panjang-itu-kini-berbuah-manis/201 6-02-17
18.7 Investasi yaitu dana dari pihak ketiga yang dipercayakan sebagai modal.
18.8 Kewajiban berupa hutang dll yang harus dibayarkan ke pihak lain. Hutang terjadi sebagai contoh saat pengadaan peralatan dengan cicilan.
18.9 Lembar Latihan 1. Tanyakan ke warung, bagaimana mereka mencatat persediaan di warung ? 2. Bagaimana mereka mencatat hutang ke pemasok? 3. Bagaimana mereka mencatat piutang ?
18.10 Lembar Latihan
1. Anda mendapatkan investasi pertama, bagaimana bentuk neraca ? 2. Anda kemudian membeli barang misalnya 40 kg daging ayam. Bagaimana bentuk laporan neraca ? 3. Jika di akhir bulan 30 kg di antaranya terjual, bagaimana laporan neraca ?
19 19.1 Laporan raba rugi adalah laporan keuangan yang memaparkan apakah operasi bisnis, sejauh ini, dalam keadaan untung atau rugi, yaitu apakah investasi yang dibelanjakan telah bertambah atau berkurang. Perhitungan laba rugi di dalam akuntansi syariah membutuhkan pembelajaran yang mendalam, terutama jika terjadi pembayaran di muka, cicilan, hutang atau piutang.
19.2 Total pendapatan dihitung bukan hanya dari arus kas, karena suatu pendapatan misalnya keuntungan dalam penjualan barang bisa tertunda karena hutang atau cicilan. Pendapatan yang belum masuk sebagai contoh dalam bentuk piutang, bisa dihitung sebagai pendapatan. Jika terdapat pengadaan barang yang bersifat cicilan, maka pendapatan per bulan dihitung dari margin dibagi jumlah bulan.
19.3 Total pengeluaran juga tidak hanya dihitung dari arus kas, tetapi dari beban biaya yang seharusnya dikeluarkan. Pembayaran ke pemasok yang masih dalam bentuk hutang harus dihitung sebagai pengeluaran. Terdapat pengeluaran yang dihitung sebagai biaya depresiasi per bulan. Sebagai contoh jika sewa toko dibayar 1 tahun dimuka, maka pengeluaran per bulan untuk toko adalah Rp 5 jt/bulan.
19.4 Nilai laba atau rugi bisa dihitung per bulan dari pendapatan pada bulan tersebut dan pengeluaran pada bulan tersebut. Nilai laba atau rugi ini tidak selalu terlihat dalam kas.
19.5 Pendapatan yang belum masuk sebagai contoh dalam bentuk piutang, bisa dihitung sebagai pendapatan. Sebagai contoh tanggal 10 Agustus 2016 sebuah restoran F membeli daging ayam organik sebesar 10 kg dengan total harga jual Rp 600.000 tetapi dengan pembayaran ditunda selama 1 bulan, dengan harga beli Rp 50.000 per kg.
Dalam hal ini bisa dilaporkan bahwa diperoleh keuntungan Rp 100.000 tetapi juga terdapat piutang sebesar Rp 600.000 Persediaan barang untuk dijual juga berkurang Rp 500.000
19.6 Jika terdapat pengadaan barang yang bersifat cicilan, maka pendapatan per bulan dihitung dari margin dibagi jumlah bulan. Sebagai contoh tanggal 10 Agustus 2016 terjadi penjualan Notebook dengan cicilan ke warga. Notebook terjual seharga Rp 9.000.000,00 dengan cicilan Rp 750.000 per bulan selama 12 bulan. Notebook dibeli dengan cash dari pemasok seharga Rp 8.400.000. Saat cicilan pertama dibayarkan pada bulan September 2016, dilaporkan adanya perolehan keuntungan Rp 50.000. Meskipun terlihat bahwa harga jual Rp 9.000.000 mempunyai selisih Rp 600.000 dengan harga beli, tetapi selisih ini tidak bisa dibukukan pada bulan Agustus 2016. Keuntungan yang diperoleh masih bersifat proyeksi, bukan sesuatu yang telah menjadi nyata.
19.7 Pembayaran ke pemasok yang masih dalam bentuk hutang harus dihitung sebagai pengeluaran. Sebagai contoh jika terjadi tanggal 5 Agustus 2016 untuk membeli daging ayam sebesar 100 kg dengan harga total Rp 5.000.000 tetapi dengan pembayaran ditunda 1 bulan. Maka pada bulan Agustus 2016 tetap dicatatkan pengeluaran Rp 5.000.000
19.8 Terdapat pengeluaran yang dihitung sebagai biaya depresiasi per bulan. Sebagai contoh jika sewa toko dibayar 1 tahun dimuka, maka pengeluaran per bulan untuk toko adalah Rp 5 jt/bulan.
19.9 Lembar Latihan 1. Temui seorang wirausahawan yang Anda kenal. Apa saja yang dia lakukan dengan hutang ? 2. Apakah dia mempunyai konsumen yang melakukan pembayaran dengan cicilan ? 3. Bagaimana dia mencatat cicilan ?
19.10 Lembar Latihan
1. Apakah dalam rencana bisnis Anda akan ada hutang ke pemasok ? 2. Apakah Anda akan mengelola pembayaran cicilan ? 3. Mana yang Anda lebih sukai pembayaran tunai atau cicilan
20 BANGKRUT 20.1 Bangkrut adalah suatu keadaan dimana terlihat di laporan keuangan bahwa sebuah operasi bisnis mempunyai kewajiban yang tidak bisa dibayar dengan kas yang tersedia.
20.2 Jika sebuah usaha di dalam BUMM bangkrut, siapakah yang harus mengambil alih tanggung jawab dan kewajiban seperti hutang ? Dalam hal ini entrepreneur yang mengoperasikan unit bisnis yang bertanggung jawab atas hutang piutang yang ada.
20.3 BUMM wajib memantau potensi risiko bangkrut di unit bisnis yang dikelolanya. BUMM memantau laporan keuangan untuk melihat risiko tinggi sepertu jumlah hutang dll.
20.4 Saat sebuah BUMM bankrut maka BUMM mengumpulkan semua pihak yang terkait yaitu entrepreneur, konsumen, supplier dan investor. Musyawarah dilakukan untuk membuka opsi terbaik yang tersedia. Perjanjian yang telah dibuat antara entrepreneur dan investor, antara konsumen dan entrepreneur, antara entrepreneur dengan supplier atau partner bisa dibuka kembali sebagai acuan.
20.5 Kasus gagal bayar oleh konsumen, atau piutang yang menumpuk bisa memicu kebangkrutan.
20.6 Supplier juga bisa memicu kebangkrutan jika tidak memasok barang sesuai mutu, busuk, rusak atau tidak sesuai kesepakatan.
20.7 Fraud oleh karyawan juga bisa menimbulkan kebangkrutan misal karyawan melarikan uang.
20.8 Pengeluaran tidak terduga seperti pungli, pajak dll yang tidak terkendali juga bisa memicu kebangkrutan.
20.9 Lembar Latihan 1. Temuilah seorang pedagang, tanyakan bagaimana mereka menangani pungutan liar ataupun preman ? 2. Tanyakan juga apakah dia pernah mengalami tidak dibayar konsumen? 3. Apakah dia pernah mengalami telah membeli barang ternyata barang rusak atau busuk?
20.10 Lembar Latihan 1. Perhatikan kembali rencama bisnis Anda, pikirkan biaya-biaya seperti pungli, preman dll yang bisa membebani ? 2. Bagaimana jika konsumen berhutang tetapi tidak membayar ? 3. Bagaimana jika barang yang dibeli ada yang busuk?