PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN TEKNIK INFORMATION SEARCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPS PESERTA DIDIK KELAS III SDN KARANG TENGAH 3 TANGERANG Skripsi diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
oleh Anita Sjafitri Ramadhani NIM 1112018300051
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016M/1437H
ABSTRAK Anita Sjafitri Ramadhani (1112018300051). Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif dengan Teknik Information Search Terhadap Pemahaman Konsep IPS Peserta Didik Kelas III SDN Karang Tengah 3, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search terhadap pemahaman konsep IPS peserta didik kelas III SDN Karang Tengah 3 Tangerang. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Karangtengah 3 Tangerang pada bulan Maret-Juni 2016. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan design NonRandomized Control Group Pretest and Posttest Design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian kelas A (kelas eksperimen) sejumlah 34 peserta didik dan kelas B (kelas kontrol) sejumlah 34 peserta didik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa pilihan ganda dan lembar observasi untuk mengamati kegiatan proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan uji normalitas yang menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov, uji homogenitas dengan menggunakan One Way Anova. Kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesis menggunakan T-test. Setelah semua pengujian dilakukan dapat diperoleh thitung sebesar 8,392. Sedangkan ttabel 1,997. Dengan kata lain thitung>ttabel. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search terhadap pemahaman konsep IPS peserta didik kelas III SDN Karang Tengah 3 Tangerang.
Kata kunci : Strategi Pembelajaran Aktif, Teknik Information Search, Pemahaman Konsep IPS
i
ABSTRACT Anita Sjafitri Ramadhani (1112018300051). The Influence of Active Learning Strategies with Information search techiques toward Students’ IPS concept comprehension in Third Grad of SDN (Public of Elementary School) Karang Tengah 3 Tangerang. Department of Islamic Elementary School Teachers Education, The Faculty of Tarbiyah and Teachers Training of State Islamic Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016
This study was conducted to find out the influence of Active Learning Strategies with Information search techiques toward Students’ Ips concept comprehension in Third Grad of SDN (Public of Elementary School) Karang Tengah 3 Tangerang. This study was conducted at SDN (Public of Elementary School) Karang Tengah 3 Tangerang in March-June 2016. Research sample of Class A (Experimental Class) consisted of 34 students and Class B (Controlled Class) consisted also of 34 students. This study used Quasi-Experiment with “Non-Randomized Control Group Pre-test and Post-test design” as it research methodology. The instrument used in this study was multiple-choice and observation sheets to abserve the activities of learning process. Data analysis technique used in this study processed by using the normality-test of Kolmogrov-Smirnov technique, then homogeneity-test using “one way ANOVA” , and it was continued with testing the hypothesis using T-test. After all tests were conducted, it was resulted thitung as big as 8,392. And then while about ttabel 1,997. In the other words thitung is bigger then ttabel (thitung>ttabel). And then it can be concluded that there are significant usage the Active Learning Strategies with Information search techiques toward Students’ Ips concept comprehension in Third Grad of SDN (Public of Elementary School) Karang Tengah 3 Tangerang.
Key Words : Active Learning Strategies, Information Search Techiques , Concept Comprehension of IPS
ii
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat rahmat dan kuasa-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan karya ilmiah berupa skripsi dengan judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif dengan Teknik Information Search Terhadap Pemahaman Konsep IPS Kelas III SDN Karangtengah 3”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana strata 1 (S1). Shalawat serta salam tak lupa teriringi kepada Baginda Rasulullah SAW, sebagai pembawa peradaban yang membawa manusia keluar dari masa kegelapan dan kebodohan menuju masa yang penuh cahaya dan semoga salam tetap tercurahkan pada keluarga dan para sahabatnya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan tidak terlepas dari dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Mudah-mudahan Allah SWT membalas jasa dan pengorbanan mereka yang telah membantu menyelesaian skripsi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Khalimi, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Takiddin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa sabar, memberikan arahan, semangat, dukungan, masukan, serta memotivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik. 4. Drs. Dindin Sobiruddin, M.Kom., selaku dosen komputer yang senantiasa mengajarkan perhitungan serta langkah-langkah pada program SPSS. 5. Hj. Nani Rosnani, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SDN Karangtengah 3 Ciledug-Tangerang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. 6. Ela Yuliana, S.Pd., selaku Guru Kelas IIIA di SDN Karangtengah 3 CiledugTangerang yang telah memberikan kesempatan dan bersedia bekerjasama dalam pelaksanaan penelitian. 7. Seluruh dosen dan staf jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Univeritas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 8. Seluruh staf guru dan karyawan SDN Krangtengah 3 Ciledug-Tangerang yang selalu membantu dan memberikan arahan selama penulis melakukan penelitian. iii
9. Teruntuk Papaku tersayang Tajudin Samsi dan Mamaku tersayang Siti Ma’Ani, ku persembahkan gelar ini untuk kalian, inilah keinginan terbesar kalian. Terima kasih karena kalian sudah menjadi penguatku, terima kasih atas doa yang tiada henti kalian panjatkan demi kebahagiaan serta kesuksesanku, terima kasih atas semangat serta fasilitas yang kalian berikan untukku, Terima kasih Pah, Mah. You are my Inspiration, You are my leader, You are my hero, You are my coach, You are my heart and ofcourse You are my everything. And then thank you so much for taking care of me. Pah, Mah you are my number one for me. 10. Teruntuk Adik-adikku tercinta Muhammad Rabbani Tajudin dan Anisya Nur Fitriana Rafsandjani, terima kasih atas doa yang tiada henti kalian panjatkan dan bantuan kalian selama penulis menyelesaikan skripsi. 11. Teruntuk Teman Skripsiku Zuhriyyah dan Nur Farida, terima kasih atas doa, semangat, kerja sama dan motivasi kalian. Kalian selalu membangunkan semangatku ketika ku sedang lelah, menghadapi deadline yang dosen pembimbing berikan, kalian mengajarkanku ketika ku tak mengerti dalam penulisan dan perhitungan skripsi. You are my best fighter I ever had. 12. Teruntuk Keluarga tercintaku “AKU RINDU” (Juju, Farida, April, Ayu, Feni, Fida, Aida, Mesty, Anis, willa) terima kasih atas doa, semangat dan motivasi yang kalian berikan untukku. kalian seperti bintang tak selalu nampak tetapi selalu ada di hati, kalian akan menghampiri ketika seluruh dunia menjauh, karena kalian seperti tangan dengan mata. Saat tangan terluka, mata menangis. Saat mata menangis, tangan menghapusnya. 13. Teruntuk teman seperjuangan PGMI 2012, terima kasih atas kenangankenangan terindah selama masih berada di bangku perkuliahan. 14. Teruntuk seseorang yang kelak Allah SWT takdirkan untukku terima kasih atas doa, semangat, motivasi dan bantuan yang telah kamu berikan untukku. 15. Serta semua pihak yang terkait dan tidak dapat disebutkan satu-persatu. Atas segala bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini. Akhirnya penulis hanya dapat memanjatkan doa kepada Allah SWT semoga segala perhatian, motivasi, dan bantuannya dibalas oleh-Nya sebagai amal kebaikan. Amin
iv
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kesalahan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaannya skripsi ini. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca dan membutuhkannya. Jakarta, 20 Juni 2016
Penulis
v
DAFTAR ISI ABSTRAK ................................................................................................... i ABSTRACT ................................................................................................. ii KATA PENGANTAR ................................................................................. iii DAFTAR ISI ................................................................................................ vi DAFTAR GAMBAR ................................................................................... viii DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN A. B. C. D. E. F.
Latar Belakang ............................................................................ Identifikasi Masalah .................................................................... Pembatasan Masalah ................................................................... Perumusan Masalah .................................................................... Tujuan Penelitian ........................................................................ Kegunaan Penelitian ....................................................................
1 5 5 6 6 6
BAB II KAJIAN TEORI A. Strategi Pembelajaran Aktif ....................................................... 1. Pengertian Strategi Pembelajaran ......................................... 2. Prinsip-Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran dalam Konteks Standar Proses Pendidikan ..................................... 3. Pengertian Pembelajaran Aktif ............................................. 4. Karakteristik Pembelajaran Aktif ......................................... 5. Ciri-Ciri Pembelajaran Aktif ................................................ 6. Keuntungan Pembelajaran Aktif .......................................... 7. Kekurangan atau Hambatan dalam Pembelajaran Aktif ...... 8. Teknik Information Search .................................................. a. Pengertian Teknik Information Search .......................... b. Langkah-Langkah Teknik Information Search .............. B. Pemahaman Konsep IPS MI/SD ................................................ 1. Pemahaman Konsep ............................................................. 2. Kegunaan Konsep Bagi Kehidupan Masyarakat .................. 3. Konsep Dasar IPS MI/SD .................................................... C. Penelitian Relevan ...................................................................... D. Kerangka Pikir ............................................................................ E. Hipotesis Penelitian .................................................................... vi
8 8 9 11 13 14 15 16 17 17 18 20 20 23 24 26 28 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................... 30 B. Metode dan Desain Penelitian .................................................... 30 C. Populasi dan Sampel .................................................................. 31 D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 32 E. Instrumen Penelitian ................................................................... 34 F. Uji Coba Instrumen .................................................................... 35 1. Tes ........................................................................................ 35 2. Non Tes ................................................................................ 38 G. Teknik Analisis Data .................................................................. 39 H. Hipotesis Statistik ....................................................................... .40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ............................................................................ B. Pengujian Persyaratan Analisis .................................................. C. Pembahasan Hasil Pengujian ..................................................... 1. Proses Pembelajaran Strategi Pembelajaran Aktif dengan Teknik Information Search ................................................... 2. Pengaruh Pemahaman Konsep ..............................................
41 60 65 65 67
BAB V KESIMPULAN D. Kesimpulan ....................................................................................... 71 E. Saran .................................................................................................. 71
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Grafik Histrogram Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ....... 56 Gambar 4.2 Grafik Histrogram Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ...... 59
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Desain Penelitian .................................................................................. 31 Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 34 Tabel 3.3 Indeks Realibilitas ................................................................................. 36 Tabel 3.4 Timgkat Kesukaran ................................................................................ 37 Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda ..................................................................... 38 Tabel 4.1 Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol .................................................................................................. 51 Tabel 4.2 Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ................. 53 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Kelompok Eksperimen ... 54 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Kelompok Kontrol ......... .55 Tabel 4.5 Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ................ 57 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Kelompok Eksperimen . 58 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Kelompok Kontrol ...... 58 Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Pretest Eksperimen dan Kontrol ........................ 60 Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Posttest Eksperimen dan Kontrol ...................... 61 Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Pretest Eksperimen dan Kontrol ................... 62 Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Posttest Eksperimen dan Kontrol .................. 63 Tabel 4.12 Hasil Uji T-Test Pretest Eksperimen dan Kontrol .............................. 63 Tabel 4.13 Hasil Uji T-Test Posttest Eksperimen dan Kontrol ............................ 64
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Eksperimen
Lampiran 2
Kisi-kisi Instrumen Soal Tes
Lampiran 3
Hasil Perhitungan Instrumen Tes (Validitas, Realibilitas, Taraf Sukar, dan Daya Pembeda
Lampiran 4
Soal Pretest Peserta Didik Kelas III
Lampiran 5
Kunci Jawaban Instrumen Tes Pretest
Lampiran 6
Soal Posttest Peserta Didik Kelas III
Lampiran 7
Kunci Jawaban Instrumen Tes Posttest
Lampiran 8
Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
Lampiran 9
Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
Lampiran 10
Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik
Lampiran 11
Wawancara Guru Sebelum Pelaksanaan Tindakan
Lampiran 12
Wawancara Guru Setelah Pelaksanaan Tindakan
Lampiran 13
Wawancara Peserta Didik Sebelum Pelaksanaan Tindakan
Lampiran 14
Wawancara Peserta Didik Setelah Pelaksanaan Tindakan
Lampiran 15
Uji Normalitas Pretest dan Posttest Eksperimen dan Kontrol
Lampiran 16
Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Eksperimen dan Kontrol
Lampiran 17
Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Eksperimen dan Kontrol
Lampiran 18
Lembar Kerja Siswa (LKS) Penelitian Hari Pertama
Lampiran 19
Lembar Kerja Siswa (LKS) Penelitian Hari Kedua
Lampiran 20
Lembar Kerja Siswa (LKS) Penelitian Hari Ketiga
Lampiran 21
Lembar Kerja Siswa (LKS) Penelitian Hari Keempat
Lampiran 22
Handout Penelitian Hari Pertama
Lampiran 23
Handout Penelitian Hari Kedua
Lampiran 24
Handout Penelitian Hari Ketiga
Lampiran 25
Handout Penelitian Hari Keempat
Lampiran 26
Dokumentasi Penelitian
Lampiran 27
Permohonan Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 28
Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 29
Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 30
Surat Bukti Penelitian dari Sekolah
Lampiran 31
Uji Referensi
Lampiran 32
Daftar Riwayat Hidup
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, pendidikan akan pengetahuan sosial menjadi dasar utama untuk meraih informasi dari berbagai penjuru dunia. Banyak informasi baru dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang berwujud seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial menjadi sarana dalam pengembangan kehidupan bermasyarakat ataupun bangsa.1 Berdasarkan kurikulum untuk tingkat SD, pengetahuan sosial bertujuan untuk:2 1. Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan, pedagogis, dan psikologis 2. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan sosial 3. Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. 4. Meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetisi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik (siswa/siswi) dapat diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan serta pemahaman konsep yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sudah seharusnya pendidikan didesain guna memberikan pemahaman dan peningkatan prestasi belajar peserta didik dengan menggunakan strategi pembelajaran yang dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran dan terkuasainya materi yang diajarkan.
1
Riana Sri Palupi, Pelaksanaan Pembelajaran IPS di SMK Nasional Pati, Jurnal Fakultas IKIP, Vol. 1, No. 1, 2013, h. 71. 2 Wulan Ika Ashari, Ngadino, Hasan Mahfud., Meningkatkan Pemahaman Konsep IPS Materi Perjuangan Melawan Penjajahan Jepang dengan Mengunakan Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, and Intelectual, Jurnal Fakultas FKIP,Vol. 1, No. 5, 2013 , h. 1.
1
2
Peserta didik dikatakan paham terhadap konsep IPS apabila mampu: 1. Menyebutkan konsep-konsep IPS yang berkaitan dengan materi yang diajarkan 2. Menjelaskan dengan kata-katanya sendiri mengenai definisi atau pengertian konsep-konsep IPS yang berkaitan dengan materi yang diajarkan 3. Mendeskripsikan peristiwa yang berkaitan dengan materi yang diajarkan 4. Memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan materi yang diajarkan 5. Memaknai dari konsep yang berkaitan dengan materi yang diajarkan.3 Namun pada kenyataannya, berdasarkan hasil observasi di kelas IIIA dan kelas IIIB kurangnya fasilitas yang menjadi penunjang belajar peseta didik, peserta didik yang tidak aktif, dan gaduhnya suasana kelas pada saat pembelajaran Hasil wawancara dengan guru kelas III di SDN Karang Tengah 3 Ciledug Tangerang, beliau menjelaskan bahwa dalam proses pembelajaran beliau hanya menggunakan strategi pembelajaran konvensional yaitu dengan cara ceramah, mencatat, mengerjakan soal, dan membaca nyaring LKS atau buku paket dengan melibatkan seluruh peserta didik. Selain itu hasil wawancara dengan peserta didik kelas IIIA dan IIIB SDN Karang Tengah 3 Ciledug Tangerang, beberapa peserta didik menyukai pelajaran IPS, sedangkan beberapa peserta didik lainnya tidak menyukai pelajaran IPS. Tetapi lebih banyak yang kurang menyukai IPS karena IPS memiliki banyak materi, banyak mencatat dan peserta didik merasa lelah apabila
3
Ibid., h. 2.
3
disuruh guru untuk membaca nyaring sebuah materi yang ada di LKS atau di buku paket.4 Dalam proses pembelajaran, guru kurang tepat dalam menggunakan strategi pembelajaran atau guru masih menggunakan strategi pembelajaran konvensional, situasi belajar di dalam kelas yang masih monoton, gaduh, dan satu arah, dimana guru berceramah dan peserta didik pasif dan tidak memperhatikan (gaduh), dalam mendengarkan informasi yang disampaikan guru, dalam hal ini juga guru masih belum mampu dalam mengatasi kegaduhan di kelas. Akibatnya pemahaman konsep dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS kurang memuaskan, dapat dilihat dari nilai KKM pelajaran IPS yang telah ditetapkan oleh sekolah sebesar 7,00 beberapa peserta didik ada yang di bawah rata-rata. Hal itu disebabkan oleh pemahaman peserta didik yang masih kurang terhadap materi yang diajarkan, dan pembelajaran IPS cenderung hanya mencatat rangkuman yang diberikan oleh guru dan membaca nyaring beberapa halaman yang ada di LKS atau buku paket sehingga peserta didik pun menjadi pasif, merasa bosan, gaduh dan merasa lelah selama proses pembelajaran berlangsung. Pada saat ini antusias peserta didik dalam belajar mata pelajaran IPS masih rendah, peserta didik menganggap pelajaran IPS membosankan karena banyaknya materi-materi yang harus mereka pahami. Selain itu kurangnya keterampilan guru dalam menggunakan strategi pembelajaran, padahal
keterlibatan
peserta
didik
dalam
aktivitas
pembelajaran
berpengaruh juga terhadap pemahaman konsep dan hasil belajar. Agar lebih mudah mempelajari mata pelajaram IPS di kelas dan tidak terkesan membosankan, diperlukan guru kreatif, dan inovatif yang dapat memilih serta mengaplikasikan strategi pembelajaran dengan baik, sehingga pembelajaran mejadi menyenangkan.5 4
Hasil Wawancara terhadap guru dan peserta didik SDN Karang Tengah 3, (Ciledug, Tangerang), 22 Maret 2016 pukul 13.00 WIB. 5 Hasil Observasi kelas IIIA dan IIIB SDN Karang Tengah 3, (Ciledug, Tangerang), 24&31 Maret 2016 pukul 13.30 – 15.00 WIB dan 15.30 – 16.30 WIB.
4
Banyak cara untuk memecahkan permasalahan diatas salah satunya adalah dengan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan, keseriusan peserta didik dalam proses pembelajaran dan dapat membuat materi biasa menjadi menarik, yaitu dengan menggunakan strategi pembelajaran
aktif
dengan
teknik
information
search
(pencarian
informasi). Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang memerlukan keaktifan semua peserta didik dan guru secara fisik, mental, emosional, bahkan moral dan spiritual.6 Sedangkan teknik information search (pencarian informasi) ini sangat membantu menjadikan materi yang biasabiasa saja menjadi lebih menarik.7 Karena di dalam langkah-langkahnya peserta didik akan dibentuk seperti sedang berkompetisi dalam mencari informasi yang sesuai dengan materi yang sedang diajarkan. Oleh sebab itu, strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran di kelas III SD. Karena di dalam langkah-langkah strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search seluruh peserta didik akan terlibat langsung dalam pencarian informasi atau mencari jawaban dari suatu pertanyaan yang diajukan oleh guru atau teman-temannya. Dalam teknik information search juga peserta didik di bentuk dalam tim-tim kecil yang akan melakukan kompetisi dalam pencarian informasi atas pertanyaan yang telah diberikan oleh guru atau temannya, dan peserta didik diberikan sumber-sumber informasi yang telah disiapkan oleh guru sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Sumber informasi tersebut bisa mencakup selembaran, dokumen, buku teks, buku panduan, komputer pengakses informasi, maupun barang hasil karya manusia.8 Dengan menggunakan pembelajaran aktif dengan teknik information search, peneliti berasumsi bahwa strategi tersebut akan lebih memudahkan peserta didik dalam
6
Muhammad Jauhar, Implementasi PAIKEM dari Behavioristik sampai Kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2011), h. 156 7 Mel Silberman, Active Learning; 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nuansa Cendekia, 2014), cet. 10. h. 164. 8 Ibid.
5
memahami konsep pada mata pelajaran IPS. Oleh karena itu, peneliti mengangkat judul pada penelitian ini dengan judul “PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN
AKTIF
DENGAN
TEKNIK
INFORMATION
SEARCH
TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPS KELAS III SDN KARANG TENGAH 3”
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, permasalahan-masalah yang teridentifikasi adalah sebagai berikut: 1. Pemahaman konsep IPS pada peserta didik masih rendah 2. Kurangnya keaktifan dan keseriusan
peserta didik terhadap
pembelajaran IPS 3. Strategi pembelajaran yang digunakan guru belum variasi atau masih monoton (konvensional) 4. Fasilitas belajar yang masih kurang memadai
C. Pembatasan Masalah Agar permasalahan dalam penelitian lebih terfokus dan tidak meluas, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut: 1.
Pemahaman konsep dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep IPS peserta didik yang meliputi 7 (tujuh) indikator bloom: a. Interpretasi: mampu mengubah informasi dari suatu bentuk penyajian ke bentuk lain b. Memberikan contoh: mampu memberikan contoh dari suatu konsep c. Mengklasifikasikan: mengenali suatu contoh termasuk dalam kategori tertentu d. Merangkum: mampu mengusulkan sebuah pertanyaan dari informasi yang diberikan e. Menduga: mampu meringkas suatu konsep yang penting untuk suatu contoh kejadian
6
f. Membandingkan: mampu mencari persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih suatu objek g. Menjelaskan: mampu membentuk dan menggunakan sebab akibat dalam sebuah konsep. 2.
Materi dalam penelitian ini adalah tentang sejarah uang dan pengelolaan uang di kelas III SD
D. Perumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apakah penerapan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search dapat berpengaruh pada pemahaman konsep IPS peserta didik kelas III SDN Karang Tengah 3?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu: untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search terhadap pemahaman konsep IPS kelas III SDN Karang Tengah 3.
F. Manfaat Penelitian Manfaat dari hasil penelitian yang dilakukan adalah sebagai pengalaman dan pengetahuan untuk mengetahui secara langsung bagaimana pemahaman konsep IPS kelas III SDN Karang Tengah 3 Tangerang dengan menggunakan teknik pembelajaran information search. Manfaat ini terinci sebagai berikut: 1. Bagi Peserta didik Hasil pemahaman konsep peserta didik dengan menggunakan teknik pembelajaran information search dapat meningkatkan pemahaman konsep IPS peserta didik
7
2. Bagi Guru Teknik pembelajaran information search dapat digunakan sebagai teknik pembelajaran alternatif yang dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik pada proses pembelajaran
3. Sekolah Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di sekolah.
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoritik 1. Strategi Pembelajaran Aktif a. Pengertian Strategi pembelajaran Strategi pembelajaran adalah rangkaian kegiatan terkait dengan pengelolaan peserta didik, pengelolaan lingkungan belajar, pengelolaan sumber belajar, dan penilaian untuk mencapai tujuan pembelajaran.1 Strategi pembelajaran menurut Kemp dalam Wina Sanjaya, strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.2 Strategi pembelajaran menurut Dick and Carey dalam Wina Sanjaya, strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran
yang
digunakan
secara
bersama-sama
untuk
menimbulkan hasil belajar pada peserta didik.3 Dapat disimpulkan strategi pembelajaran adalah suatu rangkaian kegiatan untuk pembelajaran yang didalamnya tertera indikator, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal. Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat dinyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan perencanaan yang berisi
1
Warsono & Hariyanto, Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen, (Bandung: Rosda, 2014), h. 35. 2 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenadamedia, 2006), h. 126. 3 Ibid.
8
9
tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien . Ada dua hal yang patut kita cermati dari pengertian di atas. Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian
kegiatan)
termasuk
penggunaan
metode
dan
pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semua diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi.4
b. Prinsip-Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran dalam Konteks Standar Proses Pendidikan Yang dimaksud dengan prinsip-prinsip dalam bahasan ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan strategi pembelajaran. Prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran adalah bahwa tidak semua strategi pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai tujuan dan semua keadaan. Setiap strategi memiliki kekhasannya sendiri-sendiri. Menurut Killen dalam Wina Sanjaya, kekhasan dari strategi pembelajaran adalah, No teaching strategy is better than others in all circumatances, so you have to be able to use a variety of teaching strategies, and make rational decisions about when each of teaching strategies is likely to most effective.
4
Ibid.
10
Oleh sebab itu guru perlu memahami prinsip-prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran sebagai berikut:5 1) Berorientasi pada tujuan Dalam sistem pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama. Segala aktivitas guru dan peserta didik, mestilah diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Ini sangat penting, sebab mengajar adalah proses yang bertujuan. Oleh karenanya keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat ditentukan dari keberhasilan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. 2) Aktivitas Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan
tujuan
yang
diharapkan.
Karena
itu,
strategi
pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas peserta didik. Aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental. Guru sering lupa dengan hal ini. Banyak guru yang terkecoh oleh sikap peserta didik yang pura-pura aktif padahal sebenarnya tidak 3) Individualitas Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu peserta didik. Walaupun kita mengajar pada sekelompokan peserta didik, namun pada hakikatnya yang ingin kita capai adalah perubahan perilaku setiap peserta didik. 4) Integritas Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh pribadi peserta didik. Mengajar
bukan hanya
mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan tetapi juga meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotor. 5
Ibid., h. 131.
11
Oleh
karena
itu,
strategi
pembelajaran
harus
dapat
mengembangkan seluruh aspek kepribadian peserta didik secara terintegrasi.6
c. Pengertian Pembelajaran Aktif Secara harfiah active menurut Hornby dalam Mohammad Jauhar, active adalah in the habit of doing things, energetic. Artinya terbiasa berbuat segala hal dengan menggunakan segala daya. Pembelajaran yang aktif berarti pembelajaran yang memerlukan keaktifan semua peserta didik dan guru secara fisik, mental, emosional, bahkan moral dan spiritual. Guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif bertanya, membangun gagasan, dan melakukan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman langsung, sehingga belajar merupakan proses aktif peserta didik dalam membangun pengetahuannya sendiri.
Dengan
demikian,
peserta
didik
didorong
untuk
bertanggung jawab terhadap proses belajarnya sendiri.7 Keterlibatan aktif dimulai dengan keinginan menyertakan seluruh peserta didik tanpa melihat kecenderungan kecerdasannya, kesempatan mendapat keuntungkan dari pengajaran yang kaya yang akan mendorong peserta didik menjadi pelajar yang lebih cerdas. Dengan tujuan mengajar pelajar yang berpikir penuh, yang aktif mengejar ilmu, guru juga akan menjadi lebih aktif terlibat dan membuat perubahan-perubahan berarti dalam cara menyampaikan kurikulum dan mengembangkan potensi belajar setiap peserta didik.8
6
Ibid., h. 133. Mohammad Jauhar, Implementasi PAIKEM dari Behaviorostik sampai Konstruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2011), h. 156. 8 James Bellanca, 200+ Strategi dan Proyek Pembelajaran Aktif untuk Melibatkan Kecerdasan Siswa Edisi Dua (2), (Jakarta: PT Indeks, 2011), h. 23. 7
12
Pembelajaran aktif menurut Mahchmudah dalam Sofan Amri, suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan peserta didik berperan secara aktif dalam proses pembelajaran, baik dalam bentuk interaksi sesama peserta didik maupu peserta didik dengan pengajar pada proses pembelajaran aktif tersebut. Belajar aktif menurut Silberman dalam Sofan Amri belajar aktif meliputi berbagai cara untuk membuat peserta didik aktif sejak awal melakukan aktivitas-aktivitas yang membangun kerja kelompok, dan dalam waktu yang singkat, membuat mereka berpikir tentang materi pelajaran.9 Pembelajaran aktif adalah istilah payung bagi berbagai model pembelajaran yang berfokus kepada peserta didik sebagai penanggung jawab belajar.10 Active Learning (Pembelajaran Aktif), yaitu peserta didik aktif selama kegiatan pembelajaran, dapat berupa secara fisik melakukan sesuatu atau secara intelektual melakukan sesuatu (sebagai abstraksi dari peserta didik yang bersifat reflektif).11 Pembelajaran aktif melibatkan pembelajaran yang terjadi ketika peserta didik bersemangat, siap secara mental dan bisa memahami pengalaman yang dialaminya.12 Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar aktif. Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktivitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran sekolah, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam suatu persoalan yang ada dalam 9
Sofan Amri, Implementasi Pembelajaran Aktif dalam Kurikulum 2013, (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2015), h. 1. 10 Warsono, op.cit., h. 5. 11 Ibid., h. 24. 12 Pat Hillingsworth & Gina Lewis., Pembelajaran Aktif: Meningkatkan Keasyikan Kegiatan di Kelas, (Jakarta: PT Macanan Jaya Cermelang, 2008), cet. 2, h. Pendahuluan.
13
kehidupan nyata. Dengan belajar aktif ini, peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya peserta didik akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan.13 Dapat disimpulkan, pembelajaran aktif adalah suatu bentuk model pembelajaran yang membuat peserta didik menjadi aktif. Peserta didik diajak menyelesaikan masalah dengan menggunakan pengetahuan yang mereka miliki dan menerapkan apa yang telah mereka pelajari.
d. Karakteristik Pembelajaran Aktif Menurut
Bonwell
dan
Eison
dalam
Sofan
Amri
pembelajaran aktif memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan keterampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas. 2) Peserta didik tidak mendengarkan pembelajaran pasif, tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pelajaran 3) Penekanan pada eksplorasi nila-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi pembelajaran 4) Peserta didik lebih banyak dituntut berpikir kritis, menganalisa dan melakukan evaluasi 5) Umpan balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.14
13
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe & Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi, (Yogyakarta: CTSD (Centre for Teaching Staff Development), 2002), h. Xii. 14 Sofan Amri, loc.cit., h. 1.
14
e. Ciri-Ciri Pembelajaran Aktif Berikut ini disajikan sejumlah ciri-ciri atau indikator terjadinya pembelajaran aktif pada setting kelas. 1) Kegiatan
belajar
suatu
kompetensi
dikaitkan
dengan
kompetensi lain pada suatu mata pelajaran atau mata pelajaran lain 2) Kegiatan belajar menarik minat peserta didik 3) Kegiatan belajar terasa menggairahkan peserta didik 4) Semua peserta didik terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar 5) Mendorong peserta didik berpikir secara aktif dalam kegiatan belajar 6) Saling menghargai pendapat dan hasil kerja (karya) teman 7) Mendorong rasa ingin tahu peserta didik untuk bertanya 8) Mendorong peserta didik melakukan eksplorasi (penjelajahan) 9) Mendorong peserta didik mengekspresikan gagasan dan perasaan secara lisan, tulisan, dalam bentuk gambar, produk tiga (3) dimensi, gerak, tarian, atau permainan 10) Mendorong peserta didik agar tidak takut berbuat kesalahan 11) Menciptakan suasana dalam melakukan kegiatan belajar 12) Mendorong peserta didik melakukan variasi kegiatan individual (mandiri), pasangan, kelompok, atau seluruh kelas. 13) Mendorong peserta didik bekerja sama guna mengembangkan keterampilan sosial 14) Kegiatan belajar banyak melibatkan berbagai indera 15) Menggunakan alat, bahan, atau sarana bila dituntut oleh kegiatan belajar 16) Melibatkan kegiatan melakukan, seperti melakukan observasi, percobaan, penyelidikan, permainan peran, permainan (game) 17) Mendorong
peserta
didik
melalui
penghargaan,
pemberian semangat 18) Hasil kerja (karya) peserta didik di pajang
pujian,
15
19) Menerapkan teknik bertanya guna mendorong peserta didik berpikir dan melakuakan kegiatan 20) Mendorong peserta didik mencari informasi, data, dan mencari jawaban atas pertanyaan 21) Mendorong peserta didik menemukan sendiri 22) Peserta didik pada umumnya berani bertanya secara kritis.15
f. Keuntungan Pembelajaran Aktif Pembelajaran aktif, selain mengoptimalkan segi keaktifan peserta didik dalam pembelajaran, juga banyak memberikan keuntungan
lain
yang
mendukung
kegiatan
pembelajaran.
Keuntungan pembelajaran aktif adalah sebagai berikut: 1) Peserta didik akan lebih termotivasi karena akan lebih mudah belajar disaat mereka merasa senang 2) Berlangsung dalam lingkungan yang tenang, karena percobaan dan kegagalan diterima 3) Adanya partisipasi dari semua kelompok 4) Tiap orang bertanggung jawab atas pembelajarannya masingmasing 5) Fleksibel dan relevan 6) Sesuatu menyatakan pemikirannya 7) Masing-masing memberikan koreksi jika ada kesalahan16 Menurut Machmudah dalam Sofan Amri secara umum dengan melakukan pembelajaran aktif (active learning) akan diperoleh hal-hal sebagai berikut: 1) Interaksi yang timbul selama proses pembelajaran akan menimbulkan positive interdependence dimana konsolidasi pengetahuan yang
dipelajari hanya dapat diperoleh secara
bersama-sama melalui eksplorasi aktif dalam belajar 15 16
Ibid., h. 79-80. Ibid., h. 2.
16
2) Setiap individu harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan pengajar harus dapat mendapatkan penilaian untuk setiap peserta didik sehingga terdapat individual accountability 3) Agar proses pembelajaran aktif ini berjalan dengan efektif, diperlukan tingkat kerjasama yang tinggi sehingga dapat memupuk social skill.17
g. Kekurangan atau Hambatan dalam Pembelajaran Aktif Pembelajaran aktif membutuhkan terlalu banyak waktu.18 Hambatan lain datang dari beberapa faktor, antara lain: 1) Peserta didik Ada beberapa kondisi yang membuat penerapan strategi active learning tidak berjalan sesuai yang diinginkan. Faktor-faktor berikut ini bisa terjadi pada peserta didik. a) Bersifat pasif. Mereka cenderung lebih nyaman jika proses pembelajaran disampaikan dengan metode ceramah b) Tidak
terbiasa
memecahkan
persoalan
secara
mandiri c) Lebih senang menunggu jawaban dari guru. 2) Pengajar Kegagalan praktek startegi active learning dapat bersumber pada pengajar. Beberapa kondisi di bawah ini dapat menyebabkan kegagalan tersebut a) Tidak
memahami
strategi
dengan
langkah-
langkahnya yang benar b) Tidak ada instruksi yang jelas c) Ragu-ragu dengan strategi yang digunakan d) Bereksperimen dengan sesukanya 17
Ibid. Mel Silberman, Pembelajaran Aktif 101 Strategi untuk Mengajar Secara Aktif, (Jakarta: PT Indeks, 2013), h. Xi. 18
17
3) Materi Materi yang akan diajarkan merupakan faktor yang sangat penting dalam implementasi startegi active learning. a) Materi terlalu mudah b) Materi bukan problem solving c) Materi tidak diketahui oleh peserta didik d) Materi tidak tersedia 4) Sarana Sebagai penunjang pembelajaran, sarana mempunyai peran penting dalam kesuksesan implementasi strategi active
learning.
Diantara
sarana
yang
kurang
mendukung kesuksesan implementasi adalah sebagai berikut. a) Minimnya peralatan b) Lingkungan tidak kondusif c) Bentuk kelas yang tidak mendukung19
h. Teknik Information Search 1) Pengertian Teknik Information Search Teknik information search ini bisa disamakan dengan ujian open-book. Tim-tim kelas mencari informasi (biasanya yang diungkapkan dalam pengarahan ala ceramah) yang menjawab pertanyaan yang diajukan kepada mereka. Teknik information search ini sangat membantu menjadikan materi yang biasa-biasa saja menjadi lebih menarik.20 Information search adalah teknik pembelajaran yang dilakukan peserta didik secara berkelompok. Peserta didik 19
Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif Implementasi dan Kendalanya Di Dalam Kelas, Jurnal FKIP, Universitas Negeri, 2009, h. 8. 20 Mel Silberman, Active Learning; 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nuansa Cendekia, 2014), cet. 10, h. 164.
18
diminta mencari informasi yang berkaitan dengan materi mata pelajaran untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru kepada peserta didik.21 Teknik information search pertama-tama peserta didik diberi satu persoalan yang dapat dijawab dengan membaca beberapa rujukan (boleh juga hanya dengan satu rujukan). Semakin banyak rujukan akan semakin baik dan semakin memperlihatkan hakekat dari teknik ini. Setelah dijawab, guru meminta peserta didik untuk menyampaikan di kelas.22 Jadi dapat disimpulkan bahwa teknik information search adalah teknik pembelajaran aktif yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang dimana peserta didik dituntut untuk belajar mandiri serta berkerja sama dengan temannya dengan cara mencari informasi sendiri atas pertanyaan yang diajukan oleh guru atau peserta didik lainnya dari materi yang sedang dipelajarinya dengan berbagai sumber belajar seperti bahan bacan dari guru (hand-out), dokumen, jurnal, internet, dan berbagai macam sumber yang terkait dengan materi tersebut. 2) Langkah-langkah Teknik Information Search Adapun prosedur atau langkah-langkah penerapan teknik information search ini sebagai berikut: a) Peserta Didik diminta untuk mencari informasi yang terdapat dalam teks atau bahan bacaan b) Guru membuat pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam teks c) Guru membagi kelas dalam kelompok-kelompok kecil tiga sampai lima orang perkelompok
21
Deny Luvita Sari, Siswandari, Sohidin., Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Information Search dan Student Teams Achievement Divison, Jurnal FKIP, Vol 1, No. 3, 2013, h. 5. 22 Hisyam Zaini, op. cit., h. 6.
19
d) Guru menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang guru buat, kepada kelompok-kelompok kecil tersebut e) Peserta didik bersaing mencari informasi atau jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah ditentukan oleh guru untuk bersaing dalam pencarian informasi. Karena hal ini justru akan membuat mereka terpacu semangatnya f) Peserta didik dan guru mengulang kembali semua jawaban dari peserta didik dan mengembangkan jawaban tersebut untuk menambah informasi peserta didik, sehingga jawaban yang didapat semakin jelas.23 Prosedur teknik information search menurut Melvin L.Silberman dalam bukunya adalah sebagai berikut; a) Buatlah sekumpulan pertanyaan yang dapat dijawab dengan mencari informasi yang bisa ditemukan dalam buku sumber yang telah guru bagikan kepada peserta didik. Materi sumbernya bisa mencakup; buku pegangan, dokumen, buku teks, panduan referensi, informasi yang diakses melalui komputer, artifak, peralatam “berat”: (misalnya mesin) b) Bagikan pertanyaan-pertanyaan tentang topiknya c) Perintahkan peserta didik untuk mencari informasi dalam tim-tim kecil. Kompetisi yang bersahabat bisa diwujudkan untuk mendorong partisipasi d) Bahaslah jawabannya di depan kelas. Perluaslah jawabannya guna memperluas cakupan pembelajaran.24 Variasi a) Buatlah pertanyaan yang mendorong peserta didik untuk menyimpulkan jawaban dari informasi sumber yang
23
Dede Rosyada, dkk., Buku Panduan Dosen Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta, Prenada Media, 2004), h. 24. 24 Melvin L.Silberman., loc.cit., h. 164.
20
tersedia, dan bukan menggunakan pertanyaan yang dapat dijawab langsung oleh hasil pencariannya b) Sebagai pengganti pencarian jawaban, berikan peserta didik tugas yang berbeda semisal problema kasus untuk dipecahkan, sebuah latihan yang mengharuskan mereka mencocokan butir-butirnya, atau sejumlah kata yang diaduk-aduk yang menjelaskan istilah penting yang terkandung dalam informasi sumber jika bisa diurutkan dengan benar.25
2. Pemahaman Konsep IPS MI/SD a. Pemahaman Konsep Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir
yang
setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan. Salah satu contoh hasil belajar ranah kognitif pada jenjang pemahaman ini misalnya adalah: peserta didik atas pertanyaan guru pendidikan agama islam dapat menguraikan tentang makna kedisiplinan yang terkandung dalam surat al-„Ashr secara lancar dan jelas.26 Kemampuan ini umumnya mendapatkan penekanan dalam proses belajar-mengajar. Peserta didik dituntut memahami atau mengerti apa yang diajarkannya, mengetahui apa yang sedang
25
Ibid., h. 165. Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindi Persada, 2015), cet. 14, h. 50. 26
21
dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkannya dengan hal-hal lain. Kemampuan pemahaman dapat dijabarkan menjadi tiga, yaitu:27 1) Menerjemahkan (translation) Pengertian menerjemah disini
bukan
saja
pengalihan
(translation) arti dari bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain. Dapat juga dari konsepsi abstrak menjadi suatu model, yaitu
model
simbolik
untuk
mempermudah
orang
mempelajarinya. Pengalihan konsep yang dirumuskan dengan kata-kata ke dalam gambar grafik dapat dimasukkan dalam kategori
menerjemahkan.
Misalnya
menggambarkan
kedudukan beberapa wilayah dalam suatu kurva dengan mean + 65 dan standar deviasi = 15. Dalam hal seperti ini tampak hubungan
yang jelas
antara
pemahaman
dan
aplikasi
(penerapan). Ada tumpang tindih antara kedua aspek itu. 2) Menginterpretasi (interpretation) Kemampuan ini lebih luas daripada menerjemahkan. Ini adalah kemampuan untuk mengenal dan memahami. Ide utama suatu komunikasi. Misalnya: diberikan suatu diagram, tabel, grafik, atau gambar-gambar lainna dalam IPS atau fisika, dan minta ditafsirkan.
Dapat
saja
peserta
didik
tidak
mempu
menafsirkannya lantaran mereka tidak cukup terlatih (welltrained) untuk itu. 3) Mengekstrapolasi (extrapolatin) Agak lain dari menerjemahkan dan menafsirkan, tetapi lebih tinggi sifatnya. Ia menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi.
27
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rhineka Cipta, 2012), h. 106-107.
22
Menurut Bloom dalam Slamet Mugiono dan Agus Setiawan, ada tujuh (7) indikator yang dapat dikembangkan dalam tingkatan proses kognitif pemahaman adalah sebagai berikut:28 No
1
2
3
4
5
6
7
Kategori dan proses kognitif pemahaman
Interpretasi (interpreting) Memberikan contoh (exemplifying)
Indikator
Mampu mengubah informasi dari suatu bentuk penyajian ke bentuk lain Mampu memberikan contoh dari sebuah konsep
Mengklasifikasikan
Mengenali suatu contoh termasuk ke dalam kategori
(classifying)
tertentu
Merangkum
Mampu mengusulkan sebuah pertanyaan dari
(summarizing)
informasi yang diberikan
Menduga
Mampu meringkas suatu konsep yang penting untuk
(inferring)
suatu contoh kejadian
Membandingkan
Mampu mencari persamaan dan perbedaan antara dua
(comparing)
atau lebih suatu objek
Menjelaskan
Mampu membentuk dan menggunakan sebab akibat
(explaining)
dalam sebuah konsep
Konsep merupakan sekelompokan fakta dan data yang banyak memiliki ciri-ciri yang sama dan dapat dimasukkan ke dalam nama label. Konsep merupakan pola abstrak yang dapat digunakan untuk dapat mengungkapkan berbagai faktor, gejala, dan masalah yang sedang dipelajari29
28
Slamet Mugiono, Agus setiawan., Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Pemahaman Konsep dan Kemampuan Menganalisis Guru Fisika Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Jurnal PPPPTK BMTI Bandung, h. 5. 29 Tuti Istianti, Entang Kartika., Pengembangan Strategi Pengajaran Konsep Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar, Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. V, No. 7, 2007, h. 2.
23
Para ahli mengatakan konsep harus universal, maksudnya konsep harus bersifat universal, maksudnya konsep harus berlaku umum, harus mencakup segala apa yang dicakup oleh konsep itu. Konsep presiden harus mencakup semua presiden, di mana saja, kapan pun30 Menurut Schwab dalam Dadang Supardan menjelaskan konsep merupakan suatu konstruksi logis yang terbentuk dari kesan, tanggapan dan pengalaman-pengalaman kompleks.31 Dapat disimpulkan, konsep adalah sekelompok fakta yang mempunyai ciri-ciri sama dan dapat dimasukkan dalam suatu nama label. Konsep satu dengan lainnya berbeda karena masing-masing konsep memiliki atribut dan nilai atribut yang berbeda. Konsep harus mencakup segala apa yang dicakup oleh konsep itu.
b. Kegunaan Konsep Bagi Kehidupan Masyarakat 1) Konsep itu berguna untuk melakukan efisiensi dan efektivitas bagi manusia. Hal itu dapat kita pahami karena informasiinformasi itu kian terus bertambah banyak dan semuanya harus diidentifikasi dalam simbol-simbol yang dapat disepakati. 2) Melalui konsep itu guna adanya klasifikasi atas beberapa individu, karakteristik, yang serupa kemudian diidentifikasi dan dicari perbedaan-perbedaannya. Sehingga dalam klasifikasi (kategorisasi) tersebut begitu tampak persamaannya dan perbedaannya. 3) Konsep dapat berfungsi untuk mereduksi keperluan yang sering dikatakan berulang-ulang terhadap sesuatu kajian yang serupa dan sudah diketahui. 4) Konsep dapat berfungsi memudahkan kita untuk memecahkan masalah. Dengan menempatkan objek, individu, peristiwa, 30
Daryanto, op.cit., h. 116. Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Struktural, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), h. 52. 31
24
ataupun ide ke dalam kategori yang benar, kita dapat memperoleh beberapa wawasan bagaimana menangani sesuatu masalah tertentu yang dihadapi. 5) Konsep juga berguna untuk menjelaskan (eksplanasi) sesuatu yang dianggap rumit ataupun memerlukan keterangan yang cukup panjang dan rinci. Banyak konsep-konsep yang kita ketahui sekarang diperoleh melalui proses pembelajaran ataupun dari konsep-konsep sebelumnya yang dianggap baru. 6) Konsep berguna untuk mengonseptualisasikan sesuatu secara cermat melalui simbol-simbol. 7) Konsep berguna sebagai mata rantai penghubung ataupun katalisator antardisiplin ilmu, baik yang sifatnya interdisipliner, multidisipliner, maupun lintas disipliner.32
c. Konsep Dasar IPS MI/SD IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.33 Bahan materi IPS penuh dengan pesan-pesan yang bersifat abstrak (yang belum peserta didik pahami). Konsep-konsep seperti waktu, perubahan, kesinambungan (continuity), arah mata angin, lingkungan, ritual, akulturasi kekuasaan, demokrasi, nilai, peranan, permintaan, atau kelangkaan adalah konsep-konsep abstrak yang dalam program studi IPS harus dibelajarkan kepada siswa SD.34
32
Ibid., h. 54. Rifki Afandi, Integrasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar, Jurnal PEDAGOGIA,Vol. 2, No. 1, 2013, h. 103. 34 Rudy Gunawan, Pendidikan IPS, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 50. 33
25
Menurut Bruner dalam Rudy Gunawan memberikan pemecahan berbentuk jembatan bailey untuk mengkongkritkan yang abstrak itu dengan enactive, iconic dan symbolic melalui percontohan dengan gerak tubuh, gambar, bagan, peta, grafik, lambang, elaborasi dalam kata-kata yang dapat dipahami siswa. Itulah sebabnya IPS SD bergerak dari kongkrit ke yang abstrak. 35 Konsep dasar IPS di SD adalah sebagai berikut; Sejarah, Geografi, ekonomi, dan sosiologi. 1) Geografi Konsep-konsep geografi mencakup; tempat, sensus penduduk, iklim, laut, lingkungan, benua, urbanisasi, peta, kota, mortalitas, khatulistiwa, demografi, tanah, transmigrasi, dan wilayah.36 2) Sejarah Konsep yang dikembangkan dalam ilmu sejarah seperti; perubahan, peristiwa, sebab dan akibat, nasionalisme, kemerdekaan,
kolonialisme,
revolusi,
fasisme,
komunisme, peradaban, perbudakan, waktu, feminisme, liberalisme, dan konservatisme.37 3) Sosiologi Konsep sosiolgi seperti; masyarakat, peran, konflik sosial, lembaga sosial, kebiasaan (mores) dan norma.38 4) Ekonomi Konsep
dalam
ilmu
ekonomi
seperti;
skarsitas/kelangkaan, produksi konsumsi, investasi, pasar, uang, Letter of Credit (LC), neraca pembayaran, bank atau perbankan, koperasi, kebutuhan dasar,
35
Ibid. Supardan, op. cit., h. 264 37 Ibid., h. 337 38 Ibid., h. 133 36
26
kewirausahan, perpajakan, periklanan, dan perseroan terbatas.39
B. Penelitian Relevan 1. Skripsi “Pengaruh Strategi Active Leraning (Belajar Aktif) Teknik Information Search /Mencari Informasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa” oleh Mahfuzhdin jurusan Pendidikan Matematika FITK UIN Syarif Hidayatulah Jakarta. Pada skripsi ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar matematika peserta didik yang diajar dengan menggunakan strategi active learning teknik information search atau mencari informasi lebih besar dari rata-rata hasil belajar matematika peserta didik yang diajarkan dengan menggunakan strategi konvensional, perhitungan ini diperoleh dari perhitungan Uji t. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dan perbedaan hasil belajar antara peserta didik yang diajar dengan metode konvensional dengan peserta didik yang diajarkan dengan menggunakan strategi active learning teknik informastion search atau mencari infromasi. Dapat dilihat pada perhitungan skor kelas kontrol diperoleh ratarata 60,25, sementara pada kelas eksperimen diperoleh rata-rata 65,25. Dari hasil perhitungan hipotesis diperoleh harga thitung sebesar 1,83 dan harga ttabel sebesar 1,68 (thitung > ttabel), dengan demikian toak H0 dan terima Ha, atau dengan kata lain rata-rata hasil belajar matematika peserta didik pada kelompok eksperimen yang diajar menggunakan active learning teknik information search lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar matematika peserta didik kelompok kontrol yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan konvensional.40 Peneliti terfokus pada pemahaman konsep IPS peserta didik kelas III dan mata pelajaran IPS, sedangkan penelitian Mahfuzhdin terfokus pada hasil belajar peserta didik kelas VIII SMP pada mata pelajaran matematika. Akan tetapi kedua penelitian ini sama-sama menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search. 2. Skripsi “Penerapan Metode Information Search Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII” oleh Ari Zaid 39
Ibid., h. 399 Mahfuzhdin, Pengaruh Strategi Active Leraning (Belajar Aktif) Teknik Information Search /Mencari Informasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa, (Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2011). 40
27
jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada skripsi ini dilakukan dengan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dimana pada siklus I hasil belajar peserta didik belum maksimal dan masih perlu ditingkatkan. Namun demikian ada eberapa peserta didik yang senang belajar dengan information search karena tidak bosan dan tidak mengantuk. Guru melakukan refleksi pada siklus I. Kemudian guru melakukan siklus II sebelum guru melakukan siklus II guru memberikan pretes kepada peserta didik, dan guru melakukan tindakan pada siklus II. Terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik pada siklus II.41 Ari Zaid ini menggunakan penelitian tindakan kelas sedangkan peneliti menggunakan quasi eksperimen. Ari Zaid terfokus pada hasil belajar sedangkan peneliti terfokus pada pemahaman konsep IPS peserta didik kelas III SD. Kedua penelitian ini sama-sama menggunakan information search sebagai metode dalam pembelajaran. 3. Skripsi “Pengaruh Pembelajaran Aktif Tipe Card Sort Terhadap Hasil Belajar IPS Bagi Siswa Kelas IV SD SE-GUGUS 2 Kecamatan Pengasih Kulon Progo” oleh Fajar Sri Rahayu jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar FIP Universitas Negeri Yogyakarta. Pada skripsi ini menunjukkan hasil belajar IPS yang diperoleh oleh peserta didik pada kelompok yang menerapkan pembelajaran aktif tipe card sort lebih tinggi dibandingkan hasil belajar IPS peserta didik kelompok yang menerapkan pembelajaran yang biasa. Hal ini ditunjukkan oleh rata-rata hasil belajar yang diperoleh. Untuk kelas eksperimen memperoleh rata-rata hasil belajar 79,13 sedangkan kelompok kontrol memperoleh rata-rata hasil belajar 68,80. Pada peneltian Fajar Sri Rahayu terfokus pada hasil belajar IPS sedangkan peneliti terfokus pada pemahaman konsep IPS. Kedua penelitian ini menggunakan quasi eksperimen sebagai metode penelitiannya, sama-sama terfokus pada mata pelajaran IPS dan kedua penelitian ini menggunakan pembelajaran aktif dengan beda tipe Fajar Sri Rahayu menggunakan tipe card sort sedangkan peneliti menggunakan teknik information search.42
41
Ari Zaid, Penerapan Metode Information Search Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII, (Jakarta: FITK UIN Syraif Hidayatullah, 2014). 42 Fajar Sri Rahayu, Pengaruh Pembelajaran Aktif Tipe Card Sort Terhadap Hasil Belajar IPS Bagi Siswa Kelas IV SD SE-GUGUS 2 Kecamatan Pengasih Kulon Progo, (Yogyakarta: FIP UNY, 2013).
28
4. Skripsi “Pengaruh Strategi Pemelajaran Aktif Tipe Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pkn Semester Genap Kelas IV SD Negeri 8 Metro Utara” oleh Beny Widayat Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Lampung. Pada skripsi ini menunjukkan pengaruh positif dalam penerapan strategi pembelajaran aktif tipe index card match terhadap hasil belajar Pkn peserta didik. Hal ini dibuktikan dengan perbedaan rata-rata postest peserta didik kelas eksperimen adalah 66,98 dan kelas kontrol 53,98. Pada penelitian Beny Widayat terfokus pada hasil belajar Pkn dan pada kelas IV SD sedangkan peneliti berfokus pada Pemahaman Konsep IPS peserta didik kelas III SD. Kedua penelitian ini sama-sama menggunakan pembelajaran aktif dengan beda tipe Beny Widayat Menggunakan tipe index card match sedangkan peneliti menggunakan teknik information search.43 5. Skripsi “Pengaruh Model Pembelajaran Active Learning Tipe Question Student Have (QSH) Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Pokok Pecahan Kelas V Semester II di MI AlKhoiriyyah 2 Semarang” oleh Umi Arifah IAIN Walisongo. Pada skripsi ini menunjukkan terdapat perbedaan antara rata-rata hasil belajar kelas ekspeimen adalah 80,95 dan kelas kontrol 65,58. Pada penelitian Umi Arifah terfokus pada hasil belajar matematika kelas V SD sedangkan peneliti terfokus pada pemahaman konsep IPS kelas III SD. Kedua penelitian ini menggunakan active learning atau pembelajaran aktif tetapi berbeda dengan tipenya. Peneliti menggunakan teknik iinformation search sedangkan Umi Arifa menggunakan tipe question student have.44 C. Kerangka Berpikir Mata Pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada kenyataannya mata pelajaran IPS ini masih saja dianggap sulit untuk dipahami oleh sebagian besar peserta didik karena banyak peserta didik yang kurang tertarik untuk
43
Beny Widayat, Pengaruh Strategi Pemelajaran Aktif Tipe Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pkn Semester Genap Kelas IV SD Negeri 8 Metro Utara, (Bandar Lampung: FKIP Universitas Lampung, 2016). 44 Umi Arifah, Pengaruh Model Pembelajaran Active Learning Tipe Question Student Have (QSH) Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Pokok Pecahan Kelas V Semester II di MI AlKhoiriyyah 2 Semarang, (Semarang: IAIN Walisongo, 2012).
29
selalu membaca buku dan menghafalkan materi sehingga mengakibatkan rendahnya pemahaman konsep IPS peserta didik. Tanpa disadari terkadang guru dalam penyampaian materi masih menggunakan metode (konvensional) ceramah, membaca nyaring beberapa halaman yang membuat peserta didik kelelahan. Dalam pembelajaran guru hanya menggunakan metode yang membuat suasana kelas mejadi pasif, gaduh, dan membosankan. Untuk mengatasi hal tersebut peneliti tertarik menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search pada materi sejarah uang dan pengelolaan uang sebagai strategi pembelajaran yang dapat membuat peserta didik menjadi aktif, termotivasi, semangat, tertarik dan senang selama proses pembelajaran berlangsung. Perlakuan ini diberikan di kelas III semester 2 memberikan pengaruh terhadap pemahaman konsep IPS peserta didik dengan empat kali pertemuan. Jadi, dengan penggunaan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search ini diharapkan dapat membantu peserta didik membangkitkan keaktifan, minat serta motivasi belajar yang tinggi dan memberikan pengaruh terhadap pemahaman konsep peserta didik.
D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka berpikir yang telah diuraian, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: H0 : Tidak terdapat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif dengan
menggunakan
teknik
information
search
terhadap
pemahaman konsep IPS peserta didik kelas III SDN Karangtengah 3. H1 : Terdapat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search terhadap pemahaman konsep IPS peserta didik kelas III SDN Karangtengah 3.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN Karang Tengah 3 Tangerang yang beralamat di JL. H. Mean Rt 03 Rw 03 Kelurahan Karang Timur, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang Provinsi Banten. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini pada awal bulan April 2016 semester genap tahun pelajaran 2015/2016
B. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan adalah metode quasi-eksperimen. Design ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
variabel-variabel
luar
yang
mempengaruhi
pelaksanaan
1
eksperimen. Metode ini dipilih karena tujuan utama penelitian adalah untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari suatu perlakuan, yaitu pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search yang diterapkan pada kelompok eksperimen kemudian dibandingkan dengan kelompok
kontrol
yang melakukan
pembelajaran IPS tanpa menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search atau menggunakan metode konvensional. Eksperimen kuasi bisa digunakan minimal kalau dapat mengontrol satu variable saja meskipun dalam bentuk matching, atau memasangkan atau menjodohkan karakteristik, kalau bisa random lebih baik2 Desain penelitian yang digunakan yaitu Nonequivalent Control Group Design . rancangan ini melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk lebih jelasnya desain penelitian dapat dilihat pada tabel berikut: 1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), cet. 18, h. 77. 2 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), cet. 2, h. 207.
30
31
Tabel 3.1` Nonequivalent Control Group Design . Kelompok/Kelas
Tes Awal
Perlakuan (X)
Tes Akhir
Eksperimen
T1
X
T2
Kontrol
T3
-
T4
Keterangan: T1: Pretest kelas eksperimen T2: Posttest kelas eksperimen T3: Pretest kelas kontrol T4: Posttest kelas kontrol X: Pembelajaran IPS dengan menggunakan Teknik Information Search -
: Pembelajaran IPS dengan metode konvensional
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulan.3 Target populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik SDN Karang Tengah 3 Tangerang pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Adapun populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas III Madrasah yang terdiri dari dua rombongan belajar yaitu kelas IIIA dan IIIB.
3
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2013), cet. 3, h. 119.
32
2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi.4 Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik (Pruposive Sampling) atau sampel bertujuan. Arikunto menjelaskan sampel bertujuan ini dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas stara random atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.5 Maka pada penelitian ini peneliti akan menentukan dua kelas dari dua rombongan belajar kelas III SDN Karang Tengah 3 Tangerang, kelas III A dan III B yang akan dijadikan subjek penelitian, yaitu satu kelas eksperimen (IIIA) dan satu kelas kontrol (IIIB).
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah cara-cara yang dipergunakan untuk memperoleh data empiris yang dipergunakan untuk penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif dapat dibedakan atas teknik tes dan non tes. adapun penjelasannya sebagai berikut: 1. Tes Teknik
tes
digunakan
untuk
mengukur
kinerja
maksimum
(performance maximum) individu atau hasil belajar. Tes dilakukan melalui dua tahapan yaitu pretest dan posttest. Pretest adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada peserta didik. Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh para peserta didik.6 Sedangkan Posttest adalah tes akhir yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh peserta didik.7 4
Ibid., h. 120. Suharsimin Arikunto, Prosedur Penelitian: suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet. 14, h. 174. 6 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), h. 69. 7 Ibid., h. 70. 5
33
2. Non Tes Teknik non-tes digunakan sebagai pendukung pencapaian pemahaman konsep yang telah dilakukan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri atas: a) Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti serta untuk mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.8 Hasil wawancara juga nantinya digunakan setelah proses belajar di kelas eksperimen untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search bagi siswa. b) Observasi Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan hasil responden yang diamati tidak terlalu besar.9 Observasi dilakukan baik di kelas eksperimen dan di kelas kontrol untuk melihat perkembangan proses belajar yang terjadi. Dalam teknik pengumpulan data yang peneliti dapatkan, akan dijelaskan dalam tabel berikut:
8 9
Sugiyono, op. cit., h. 194. Ibid., h. 203.
34
Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data No
Data
Sumber Data Soal
Teknik Pengumpulan pretest diberikan sebelum
pembelajaran, sedangkan soal posttest 1
Tes
Siswa
di
akhir
pertemuan
dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search Dilaksanakan sebelum tindakan karena untuk
mengetahui
permasalahan-
permasalahan proses pembelajaran di 2
Wawancara
Guru dan siswa
kelas
dan
dilaksanakan
wawancara setelah
juga tindakan
dilakukan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search Dilaksanakan
selama
proses
pembelajaran berlangsung, hal yang 3
Observasi
Siswa
diamati aktivitas peserta didik dan guru yang
muncul
selama
proses
pembelajaran berlangsung.
E. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat yang digunakan dalam mengumpulkan data. Adapun bentuk instrumennya yaitu tes pilihan ganda. Tes ini digunakan untuk menilai dan mengukur pemahaman konsep peserta didik, terutama penguasaan konsep kognitif berkenaan dengan pengguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Tes yang digunakan untuk mengukur melalui pretest dan posttest pemahaman konsep peserta didik yang berupa tes objektif jenis pilihan ganda sebanyak 20 item yang terdiri dari 3 option atau pilihan jawaban yaitu a, b,
35
dan c yang diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Dimana semua tes yang diberikan mengukur indikator pemahaman konsep yang meliputi; interpretasi (mampu mengubah informasi dari suatu bentuk penyajian ke bentuk lain), memberikan contoh (mampu memberikan contoh dari sebuah konsep), mengklasifikasikan (mengenali suatu contoh termasuk ke dalam kategori tertentu). Sebelum membuat instrumen, terlebih dahulu peneliti membuat kisi-kisi instrumen agar soal yang dibuat mengacu pada indikator-indikator kemampuan siswa pada materi sejarah uang dan pengelolaan uang. Kisi-kisi tes pada pokok bahasan dibuat sebanyak 20 indikator dan 20 pertanyaan. Selain itu peneliti juga menggunakan lembar observasi dan wawancara untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang terjadi pada kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search dan kelas kontrol yang tanpa diberikan perlakuan.
F. Uji Coba Instrumen 1. Tes Instrumen diuji coba terlebih dahulu pada kelas 4 (empat) yang terdiri dari 35 peserta didik. Pengujian instrumen di kelas 4 (empat) karena kelas 4 (empat) sudah mempelajari materi sejarah uang dan pengelolaan uang. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengukur validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda soal. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen layak digunakan sebagai pengumpul data atau tidak. a. Uji Validitas Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.10 Tes hasil belajar dapat dikatakan valid apabila tes hasil 10
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 12.
36
belajar tersebut (sebagai alat pengukur keberhasilan belajar peserta didik) dengan secara tepat, benar, shahih atau absah telah dapat mengukur atau mengungkap hasil-hasil belajar yang telah dicapai oleh peserta didik, setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.11 Untuk mengukur validitas soal tersebut menggunakan SPSS 22. Berdasarkan uji validitas instrumen penelitian, dari 20 soal yang diuji cobakan 15 soal valid. Sedangkan 5 soal tidak valid, akan tetapi telah dilakukan judgeman oleh ahli. b. Uji Reliabilitas Dalam persyaratan tes, bahwa realibilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian realiabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil.12 Teknik yang digunakan untuk mengukur realibilitas suatu tes dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan program ANNATES dengan kriteria kategori realibilitas sebagai berikut: Tabel 3.3 Indeks realiabilitas diklasifikasikan sebagai berikut: r11
Keterangan
<0,20
Tidak ada realibilitas
0,21 – 0,40
Realibilitas rendah
0,41 0,70
Realibilitas sedang
0,71 – 0,90
Realibilitas tinggi
0,90 – 1,00
Realibilitas sangat tinggi
1,00
Realibilitas sempurna
Berdasarkan hasil perhitungan uji realibilitas instrumen, diperoleh rhitung sebesar 0,78. Dengan nilai realibilitas demikian, maka instrumen
11 12
h. 100.
Anas Sudijono, op.cit.,h. 94. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),
37
tersebut memiliki realibilitas yang tinggi dan memenuhi persyarakat instrumen yang baik. c. Pengujian taraf kesukaran instrumen Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang peserta didik untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba.13 Tingkat kesukaran dapat diketahui dengan menggunakan program ANNATES. Tabel 3.4 Tingkat Kesukaran14 Tingkat Kesukaran
Nilai P
Sukar
P < 0,3
Sedang
0,3 ≤ p ≤ 0,7
Mudah
P > 0,7
Sangat Mudah
>1,00
Berdasarkan hasil perhitungan uji tingkat kesukaran butir soal instrumen penelitian, diperoleh 5 butir soal dengan tingkat “sedang”, 5 butir soal dengan tingkat “mudah” dan 10 butir soal dengan tingkat “sangat mudah”. d. Daya pembeda Daya pembeda adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah.15 Untuk mengetahui daya pembeda dapat dilakukan dengan program ANNATES. Klasifikasi interpretasi daya pembeda tiap butir soal yang digunakan adalah sebagai berikut: 13
Ibid., h. 207 Mulyasa, Analisis, Validitas, Reabilitas dan Interpretasi Hasil tes, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2009) Edisi. 4., h. 21. 15 Arikunto, op. cit., h. 211 14
38
Tabel 3.5 Klasifikasi daya pembeda Klasifikasi daya pembeda
Kriteria
D<0
Sangat Jelek
0,00 – 0,20
Jelek
0,20 – 0,40
Cukup
0,40 – 0,70
Baik
0,70 – 1,00
Sangat baik
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, uji realibilitas, uji daya pembeda, dan uji taraf kesukaran dari tiap soal dapat dilihat rekapitulasi analisis butir soal. Dari 20 soal yang telah diuji coba, diperoleh 15 soal yang valid, dengan realibilitas 0,78. Namun, peneliti membutuhkan 20 butir soal maka dari itu 5 butir soal yang tidak valid sudah di judgeman ahli. Hal ini untuk memenuhi proporsi keterwakilan masing-masing indikator. Maka dari itu peneliti menggunakan soal no 1 sampai soal no 20 untuk mengukur pemahaman konsep peserta didik mengenai materi sejarah uang dan pengelolaan uang. Untuk mempermudah teknik analisis instrumen seperti validitas, realibilitas, taraf sukar, dan daya pembeda soal maka dalam penelitian ini dihitung dengan program SPSS 20 dan ANATES. 2. Non Tes Non tes yaitu berupa lembar observasi dan wawancara. Lembar observasi digunakan untuk melihat proses pembelajaran selama berlangsungnya pembelajaran. Sedangkan wawancara untuk memperoleh data-data yang lebih mendalam dengan bertanya langsung kepada guru
39
dan peserta didik yang pada saat sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.
G. Teknik Analisis Data Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan uji statistik dengan menggunakan uji-t. Tetapi sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat dapat dilaksanakannya analisis data. 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Analisis data ini menggunakan SPSS 22 dengan menggunakan teknik Kolomogrov-Smirnov. Syarat suatu data dapat dikatakan berdistribusi normal adalah jika signifikansi atau nilai probabilitas >0,05 2. Uji Homogenitas Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, langkah selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnnya. Dalam peneliitian ini menggunakan program SPSS 22 yaitu One Way Anova. Untuk menganalisis tabel anova, lakukan langkah-langkah analisa seperti:16 Ho : Rata-rata popuasi dari ketiga varian adalah sama H1 : Rata-rata populasi ketiga varian adalah tidak sama Jika probabilitas > F tabel 0,05, Ho ditolak Jika probabilitas
16
Teguh Wahyono, Analisis Statistik Mudah dengan SPSS, (Jakarta: PT Alex Media Komputindo), h. 111.
40
didik
dibandingkan
dengan
menggunakan
strategi
pembelajaran
konvensional. Dalam pengujian ini, eneliti menggunakan program SPSS 22 yaitu dengan teknik analisis Independent-Sample T-Test. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata secara sinifikan antara hasil posttest dua sampel penelitian. Adapun kriteria penguji hipotesis:17 Jika signifikan >0,05 maka Ho diterima Jika signifikan <0,005 maka Ho ditolak
H. Hipotesis Statistik Hipotesis statistik yang akan diuji pada penelitian ini adalah: Ho : µ1 = µ2 Ha : µ1 ≠ µ2 Keterangan: Ho
: Hipotesis nol, tidak terdapat pengaruh penggunaan teknik information search
H1
:Hipotesis alternatif, terdapat pengaruh penggunaan teknik information search
µ1
: Rata-rata pemahaman konsep IPS peserta didik pada kelas eksperimen
µ2
17
: Rata-rata pemahaman konsep IPS peserta didik pada kelas kontrol.
Duwi Priyatno, Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20, (Yogyakarta: C.V Andi Offset), h. 83.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data 1.
Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti di sekolah
SDN Karangtengah 3 Tangerang pada awal bulan April 2015. Adapun sampel yang diteliti yaitu kelas III SDN Karang Tengah 3 Tangerang yang terdiri dari 2 (dua) kelas yaitu kelas IIIA sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 34 peserta didik dan kelas IIIB sebagai kelas kontrol yang berjumlah 34 peserta didik. Adapun tata cara pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut: a.
Pertemuan Pertama Pada pertemuan pertama di kelas eksperimen pembelajaran
dilaksanakan pada hari Selasa, 05 April 2016 pukul 13.30 – 14.30. Guru mempersiapkan peserta didik untuk dapat memulai pembelajaran dengan mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk membaca doa terlebih dahulu, guru mengkomunikasikan tentang kehadiran peserta didik, ada satu peserta didik yang tidak hadir tanpa keterangan dan guru menanyakan kembali materi sebelumnya. Sebelum guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan materi yang akan diajarkan, peserta didik diminta mengerjakan pretest untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik. Setelah mengerjakan pretest, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, dan materi yang akan diajarkan. Kemudian, guru membagi peserta didik menjadi 5 (lima) kelompok. Tahap selanjutnya, guru membagikan sumber materi pelajaran berupa handout kepada setiap kelompok. Setiap kelompok diberikan 5 (lima) pertanyaan oleh guru yang tertulis di framecard mengenai materi atau indikator yang ingin dicapai, yakni barter dan alat jual beli pada zaman dahulu. Pertanyaannya adalah:
41
42
1) Apa yang dimaksud dengan barter? 2) Sebutkan alat jual beli pada zaman dahulu 3) Sebutkan beberapa uang barang 4) Sebutkan 3 (tiga) kesulitan dalam melakukan barter? 5) Sebutkan 2 (dua) contoh barter? Setiap kelompok bersaing untuk mencari informasi atau jawaban dari pertanyaan tersebut pada handout atau sumber yang diberikan oleh guru. Setelah menemukan informasi, peserta didik menuliskan informasi atau jawaban tersebut di kertas yang disediakan oleh guru, kemudian setiap kelompok mendiskusikan jawaban dari pertanyaan yang telah diberikan oleh guru, setelah didiskusikan dengan kelompok masingmasing guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk maju kedepan dan membacakan hasil diskusi atau hasil dari pencarian informasi atau jawaban yang telah mereka temukan. Setelah pertanyaan terjawab semua, guru dan peserta didik mengulang kembali dan mengembangkan jawaban tersebut untuk menambah informasi peserta didik, sehingga jawaban semakin jelas. Selanjutnya guru menjelaskan kembali apa yang dimaksud dengan barter, apa saja contoh dari barter, kesulitan pada barter, dan alat jual beli pada zaman dahulu tujuannya membuat peserta didik semakin paham. Setelah itu guru menanyakan terkait pembelajaran hari ini yang belum dipahami, peserta didik menjawabnya sudah memahaminya, dan guru memberikan kesempatan bagi yang ingin bertanya. guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang dipelajari hari ini, kemudian guru memberian evaluasi berbentuk soal objektif 10 (sepuluh) soal kepada peserta didik terkait materi barter dan alat jual beli pada zaman dahulu. Setelah peserta didik selesai mengerjakan guru bersama-sama membahas beberapa soal evaluasi dan guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca hamdallah dan menutupnya dengan salam.
43
b. Pertemuan kedua Pada pertemuan kedua
di kelas eksperimen pembelajaran
dilaksanakan pada hari Kamis, 07 April 2016 pukul 13.45 – 15.00. Guru mempersiapkan peserta didik untuk dapat memulai pembelajaran dengan mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk membaca doa terlebih dahulu, guru mengkomunikasikan tentang kehadiran peserta didik, semua peserta didik hadir dan guru menanyakan kembali materi sebelumnya dengan
beberapa
pertanyaan
yang
bertujuan
ingin
mengetahui
pemahaman peserta didik terhadap materi sebelumnya. Hampir seluruh peserta didik memahami materi barter dan alat jaul beli pada zaman dahulu, peserta didik dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan barter, peserta didik dapat memberi contoh dari barter dan contoh dari uang barang yang digunakan pada zaman dahulu, serta peserta didik dapat menjelaskan kesulitan dalam melakukan barter pada zaman dahulu. setelah itu guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari ini yakni peserta didik dapat menyebutkan jenisjenis uang kartal, dan uang giral secara garis besar peserta didik dapat memahami konsep dari jenis-jenis uang yang berada di Indonesia. Guru menempelkan hand-out dibeberapa sudut di kelas, setelah itu peserta didik dibagi menjadi 5 (lima) kelompok, setiap kelompok dibagikan 6 (enam) pertanyaan oleh guru yang tertulis di framecard mengenai materi atau indikator yang ingin dicapai, yakni jenis-jenis uang kartal dan uang giral. Pertanyaannya adalah: 1) Jenis uang di Indonesia ada dua, sebutkan! 2) Sebutkan jenis-jenis uang kartal! 3) Apa ciri-ciri uang logam di Indonesia? 4) Apa kelebihan dan kelemahan uang kertas? 5) Sebutkan jenis-jenis uang giral! 6) Apa kelebihan dan kelemahan uang logam?
44
Peserta didik melakukan pencarian informasi dengan bergantian mendatangi pos setiap hand-out yang telah ditempelkan oleh guru di depan dan belakang bagian kelas. Setiap kelompok bersaing untuk menemukan jawaban atau informasi dari pertanyaan. Setelah menemukan informasi, peserta didik menuliskan informasi atau jawaban tersebut di kertas
yang
disediakan
oleh
guru,
kemudian
setiap
kelompok
mendiskusikan jawaban dari pertanyaan yang telah diberikan oleh guru, setelah didiskusikan dengan kelompok masing-masing guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk maju kedepan dan membacakan hasil diskusi atau hasil dari pencarian informasi atau jawaban yang telah mereka temukan. Setelah pertanyaan terjawab semua, guru dan peserta didik mengulang kembali dan mengembangkan jawaban tersebut tujuannya untuk menambah informasi peserta didik, sehingga jawaban semakin jelas. Selanjutnya guru menjelaskan kembali apa yang jenis-jenis uang, uang giral, uang kartal, contoh uang giral, contoh uang kartal serta ciri-ciri dari beberapa contoh yang kartal, tujuannya membuat peserta didik semakin paham. Setelah itu guru menanyakan terkait pembelajaran hari ini yang belum dipahami, peserta didik menjawabnya sudah memahaminya, dan guru memberikan kesempatan bagi yang ingin bertanya, tidak ada peserta didik yang ingin bertanya. guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang dipelajari hari ini, kemudian guru memberian evaluasi berbentuk soal objektif 10 (sepuluh) soal kepada peserta didik terkait materi jenis-jenis uang kartal dan uang giral. Setelah peserta didik selesai mengerjakan guru bersama-sama membahas beberapa soal evaluasi dan guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca hamdallah dan menutupnya dengan salam. c.
Pertemuan ketiga Pada pertemuan ketiga
di kelas eksperimen pembelajaran
dilaksanakan pada hari Selasa, 12 April 2016 pukul 13.30 – 15.00. Guru
45
mempersiapkan peserta didik untuk dapat memulai pembelajaran dengan mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk membaca doa terlebih dahulu, guru mengkomunikasikan tentang kehadiran peserta didik, semua peserta didik hadir dan guru menanyakan kembali materi sebelumnya dengan
beberapa
pertanyaan
yang
bertujuan
ingin
mengetahui
pemahaman peserta didik terhadap materi sebelumnya. Hampir seluruh peserta didik memahami materi Jenis-jenis uang yang beredar di Indonesia serta dapat mengklasifikasikan uang kartal dan uang giral, peserta didik juga paham akan ciri-ciri, kelebihan dan kelemahan dari masing-masing jenis uang. setelah itu guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari ini yakni peserta didik dapat menjelaskan dan menyebutkan macam-macam kegunaan uang dalam kehidupan sehari-hari dan menjelaskan pengertian kurs. Peserta didik dibagi menjadi 5 (lima) kelompok. Kemudian guru membagikan handout tentang fungsi uang, pengelolaan uang dengan baik, manfaat mengelola uang dengan baik dan kurs kesetiap kelompok. Setelah itu peserta didik diberikan waktu 10 (sepuluh) menit untuk membaca handout yang diberikan oleh guru. Setelah dibacakan, peserta didik diminta untuk membuat 2 (dua) pertanyaan dari hand-out tersebut. Setelah itu guru membagikan pertanyaan tersebut ke kelompok yang berbeda, setiap kelompok mendapatkan 2 (dua) pertanyaan dari setiap kelompok yang lain, setiap kelompok menjawab pertanyaan dari temannya tersebut dengan cara mencari informasi atau jawabannya di handout yang telah guru bagikan dengan cara berkompetisi tujuannya supaya peserta didik termotivasi untuk dapat informasi atau jawaban dari pertanyaan tersebut. Setelah pertanyaan terjawab semua peserta didik mendiskusikan kembali bersama kelompoknya, setelah itu setiap kelompok ditunjuk oleh guru untuk mempresentasikan hasil pencarian dan diskusinya di depan kelas. Setelah itu kelompok bersama guru mengulang kembali jawaban
46
agar dapat mengembangkan dan membuat peserta didik semakin paham akan
materi
tersebut.
Setelah
semua
kelompok
maju
dan
mempresentasian hasil pencarian dan diskusinya, guru menjelaskan kembali macam-macam kegunaan uang, dan kurs. Peserta didik diberikan kesempatan pada guru untuk bertanya apabila ada materi yang belum dipahami, semua peserta didik mengatakan bahwa sudah paham dengan materi yang diajarkan oleh guru. Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran bersamasama, dan guru memberikan evaluasi berupa lembar kerja siswa (LKS) kepada peserta didik, setelah selesai guru menutup pelajaran dengan mengucap hamdalah dan salam. d. Pertemuan keempat Pada pertemuan ketiga
di kelas eksperimen pembelajaran
dilaksanakan pada hari Selasa, 14 April 2016 pukul 13.30 – 15.00. Guru mempersiapkan peserta didik untuk dapat memulai pembelajaran dengan mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk membaca doa terlebih dahulu, guru mengkomunikasikan tentang kehadiran peserta didik, semua peserta didik hadir dan guru menanyakan kembali materi sebelumnya dengan
beberapa
pertanyaan
yang
bertujuan
ingin
mengetahui
pemahaman peserta didik terhadap materi sebelumnya. Hampir seluruh peserta didik memahami materi fungsi uang, kegunaan uang dalam kehidupan sehari-hari, cara mengelola uang dengan baik, pengertian kurs dan kurs valuta asing. Setelah itu guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari ini yakni peserta didik dapat menjelaskan apa tujuan dari daftar belanja, cara membuat daftar belanja dan dapat membuat daftar belanjanya sendiri. Peserta didik dibagi menjadi 5 (lima) kelompok. Kemudian guru membagikan hand-out yang merupakan daftar belanja hemat dan contoh dari berbelanja yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Kemudian guru memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk membuat daftar belanja yang sesuai dengan kebutuhan, setiap
47
kelompok bersaing dalam membuat daftar belanja yang tepat, cepat dan rapi. Setelah dibuat, peserta didik diberikan kesempatan oleh guru untuk menjelaskan dari daftar belanja yang telah dibuatnya. Setelah semua kelompok maju dan mempresentasikan guru mengulang kembali tujuan dari membuat daftar belanja, manfaat daftar belanja dan bagaimana membuat daftar belanja dengan tepat, dan rapi. Peserta didik diberikan kesempatan oleh guru untuk bertanya apabila belum memahami materi hari ini. Tidak ada pertanyaan, guru memberikan LKS (Lembar Kerja Siswa) sebagai bahan evaluasi peserta didik terhadap materi hari ini, setelah selesai dikerjakan guru menutup pembelajaran dengan membaca hamdallah dan salam. e.
Pertemuan kelima Pertemuan kelima kelas eksperimen pada hari Jum’at, 15 April
2016. Guru akan melakukan tes posttest. Sebelum mengerjakan posttest guru memasuki kelas dengan mengucap salam dan menginfokan kepeserta didik untuk melakukan posttest, guru mengkomunikasikan kehadiran peserta didik, semua hadir. Guru membagikan soal posttest ke semua peserta didik. Setelah itu guru mengajak peserta didik untuk doa terlebih dahulu sebelum mengerjakan posttest. Setelah selesai guru mengucapkan terima kasih atas partisipasinya selama ini dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search. Guru meminta maaf apabila selama ini ada salah dalam berucap dan bertindak, setelah itu guru menutupnya dengan membaca hamdallah dan salam.
2.
Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol a. Pertemuan Pertama Pada pertemuan pertama di kelas kontrol dilaksanakan pada hari Selasa, 05 April 2016 Pukul 15.30 – 16.30. Guru mempersiapkan peserta didik untuk dapat memulai pembelajaran dengan mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk membaca doa terlebih dahulu, guru
48
mengkomunikasikan
tentang
kehadiran
peserta
didik
dan
guru
menanyakan kembali materi sebelumnya. Sebelum guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan materi yang akan diajarkan, peserta didik diminta mengerjakan pretest untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik. Setelah mengerjakan pretest, guru meminta 1 (kelompok) yang terdiri dari 5 (lima) peserta didik untuk maju dan duduk di depan kelas. Guru meminta seluruh peserta didik mengeluarkan dan membacakan buku LKS sebanyak 2 (dua) halaman di kelas IIIB dengan menggunakan teknik membaca nyari dengan bersamaan. Kemudian kelompok yang berada di depan kelas menjelaskan kembali inti atau ringkasan materi yang telah dibacakan, pada saat kelompok menjelaskan, beberapa peserta didik tidak memperhatikan atau sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri ada yang bercanda, dan ada yang jalan-jalan di kelas, kelompok yang menjelaskan tidak menggunakan suara yang jelas (kecil). Setelah selesai membaca nyaring LKS dan kelompok menjelaskan, peserta didik yang lain diminta oleh guru untuk membuat pertanyaan yang akan diajukan kepada kelompok yang berada didepan. Guru hanya memilih 3 (tiga) pertanyaan dari peserta didik yaitu: 1) Apa yang dimaksud dengan barter? 2) Apa alasan masyarakat meninggalkan barter? 3) Sebutkan beberapa contoh barter? Kelompok yang menjadi narasumber menjawab pertanyaan dengan melihat buku atau teks book (LKS). Pada saat kelompok narasumber menjawab suasana kelas tidak kondusif, guru belum mampu dalam mengatasi suasana kelas yang gaduh. Dan setelah kelompok selesai menjawab pertanyaan diskusi ditutup, guru tidak memberikan kesimpulan dari materi yang telah dibahas. b. Pertemuan kedua Pada pertemuan kedua di kelas kontrol dilaksanakan pada hari Kamis, 08 April 2016 Pukul 15.30 – 16.30. Guru mempersiapkan peserta didik untuk dapat memulai pembelajaran dengan mengucap salam dan
49
mengajak peserta didik untuk membaca doa terlebih dahulu, guru mengkomunikasikan
tentang
kehadiran
peserta
didik
dan
guru
menanyakan kembali materi sebelumnya. Sebelum guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan materi yang akan diajarkan, setelah itu guru menjelaskan tentang uang giral yaitu cek, giro, dan wesel pos. Setelah guru menjelaskan guru meminta 1 (kelompok) yang terdiri dari 5 (lima) peserta didik untuk maju dan duduk di depan kelas. Guru meminta seluruh peserta didik mengeluarkan dan membacakan dengan nyaring bersama-sama buku LKS sebanyak 3 (tiga) halaman di kelas IIIB. Kemudian kelompok yang berada di depan kelas menjelaskan kembali inti atau ringkasan materi yang telah dibacakan, pada saat kelompok menjelaskan, beberapa peserta didik tidak memperhatikan atau sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri ada yang bercanda, dan ada yang jalan-jalan di kelas, kelompok yang menjelaskan tidak menggunakan suara yang jelas (kecil). Setelah selesai membaca nyaring LKS dan kelompok menjelaskan, peserta didik yang lain diminta oleh guru untuk membuat pertanyaan yang akan diajukan kepada kelompok yang berada didepan. Guru hanya memilih 3 (tiga) pertanyaan dari peserta didik yaitu: 1) Apa kelebihan uang logam? 2) Apa itu kegunaan uang kertas 3) Apa itu uang giral Kelompok yang menjadi narasumber menjawab pertanyaan dengan melihat buku atau teks book (LKS). Pada saat kelompok narasumber menjawab suasana kelas tidak kondusif, seperti ada yang main pesawatpesawatan, mengobrol dan jalan-jalan, guru belum mampu dalam mengatasi suasana kelas yang gaduh. Dan setelah kelompok selesai menjawab pertanyaan diskusi ditutup, guru tidak memberikan kesimpulan dari materi yang telah dibahas. c. Pertemuan ketiga Pada pertemuan ketiga di kelas kontrol dilaksanakan pada hari Selasa, 12 April 2016 Pukul 15.30 – 16.30. Guru tidak melakukan
50
pembelajaran, guru dan peserta didik hanya membahas soal yang ada pada LKS IPS dan setelah membahas LKS IPS, peserta didik diminta kembali mengerjakan LKS IPS. d. Pertemuan keempat Pada pertemuan keempat di kelas kontrol dilaksanakan pada hari Jum’at, 15 April 2016. Pada pertemuan kali ini guru kelas tidak masuk dikarenakan sakit. Peserta didik diberikan tugas membuat daftar belanja. Setelah selesai peserta didik mengumpulkan tugas tersebut ke guru yang telah diamanahkan. e. Pertemuan kelima Pertemuan kelima kelas kontrol pada hari Sabtu, 16 April 2016. Guru akan melakukan tes posttest. Sebelum mengerjakan posttest guru memasuki kelas dengan mengucap salam dan menginfokan ke peserta didik untuk melakukan posttest, guru mengkomunikasikan kehadiran peserta didik, semua hadir. Guru membagikan soal posttest ke semua peserta didik. Setelah itu guru mengajak peserta didik untuk doa terlebih dahulu sebelum mengerjakan posttest. Setelah selesai guru mengucapkan terima kasih telah diberikan kesempatan untuk ikut serta (mengobservasi) kelas kontrol kepada guru kelas dan peserta didik. Guru meminta maaf apabila selama ini ada dalah dalam berucap dan bertindak, setelah itu guru menutupnya dengan membaca hamdallah dan salam. 3.
Pemahaman Konsep IPS Berdasarkan nilai pretest dan posttest pada kelas Eksperimen (IIIA) dan kelas kontrol (IIIB) SDN Karangtengah 3 diperoleh data sebagai berikut:
51
Tabel 4.1 Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol No
Nama
Kelompok
No
Nama
Kelompok
Eksperimen
Kontrol
Pretest
Posttest
Pretest
Posttest
1
A
60
85
1
A
30
80
2
B
55
80
2
B
60
75
3
C
65
75
3
C
30
75
4
D
70
80
4
D
25
70
5
E
50
85
5
E
20
85
6
F
60
90
6
F
40
40
7
G
75
70
7
G
40
70
8
H
55
80
8
H
35
85
9
I
60
95
9
I
50
65
10
J
70
75
10
J
50
70
11
K
40
90
11
K
25
60
12
L
60
85
12
L
45
55
13
M
55
90
13
M
60
65
14
N
40
95
14
N
75
75
15
O
70
95
15
O
25
60
16
P
65
75
16
P
20
70
17
Q
70
95
17
Q
50
80
18
R
75
85
18
R
25
60
19
S
50
85
19
S
70
55
20
T
60
90
20
T
50
50
21
U
65
80
21
U
60
60
22
V
55
95
22
V
30
65
23
W
70
85
23
W
65
70
24
X
45
80
24
X
60
75
52
25
Y
40
85
25
Y
45
65
26
Z
35
90
26
Z
65
70
27
AA
50
95
27
AA
60
70
28
BB
70
90
28
BB
50
75
29
CC
60
80
29
CC
65
60
30
DD
85
75
30
DD
50
75
31
EE
75
95
31
EE
70
65
32
FF
30
85
32
FF
45
75
33
GG
60
75
33
GG
50
65
34
HH
80
80
34
HH
25
60
Jumlah
2050
2890
Jumlah
1565
2290
Rata-rata
59,55
85
Rata-rata
50,73
67,35
Berdasarkan tabel 3.5 di atas dapat diketahui bahwa untuk hasil pretest dan posttest kelompok eksperimen mengalami peningkatan setelah diberikan perlakuan melalui pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search. Nilai terrendah pada saat pretest yaitu 30, sedangkan nilai tertingginya yaitu 85. Setelah diberikan perlakuan (posttest), maka peserta didik memperoleh peningkatan pemahaman konsep dengan nilai terrendah yaitu 70 dan nilai tertingginya yaitu 95. Adapun untuk hasil pretest dan posttest pada kelas kontrol juga mengalami peningkatan. Nilai terrendah pada saat pretest yaitu 20, dan nilai tertingginya yaitu 75. Sedangkan nilai terrendah pada saat posttest yaitu 30, dan nilai tertingginya 95.
53
Tabel 4.2 Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Eksperimen Kontrol Valid 34
N
Missing
34
0
0
Mean
59,56
46,03
Median
60,00
50,00
Mode
60
50
Minimum
30
20
Maximum
85
75
2025
1565
Sum
a.
Analisis Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Kelompok
eksperimen
adalah
kelas
yang
dalam
proses
pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search,
sedangkan kelompok kontrol
dalam
proses
pembelajarannya dengan menggunakan strategi pembelajaran membaca nyaring satu kelas dan monoton. Pemberian pretest dilakukan sebelum masing-masing kelompok diberikan perlakukan yang berbeda. Hasil analisis data pretest kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat dari tabel dibawah ini: Berdasarkan tabel 4.2 di atas diketahui bahwa hasil pretest untuk kelompok eksperimen diperoleh data sebanyak 34 dengan jumlah data 2025. Nilai rata-rata pretest kelompok eksperimen yaitu 59,56 dengan median 60,00 dan modusnya sebesar 60. Nilai maksimumnya adalah 85, dan nilai minimumnya adalah 30.
54
Sedangkan untuk hasil pretest kelompok kontrol data sebanyak 34 dengan jumlah data 1565. Nilai rata-rata pretest kelompok kontrol yaitu 46,03 dngan median 50,00, dan modusnya sebesar 50. Nilai maksimumnya adalah 75, dan nilai minimumnya adalah 20.
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Untuk lebih jelasnya data pretest kelompok eksperimen dan kontrol disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
30
1
2,9
2,9
2,9
35 40 45 50 55 60 65 70
1 3 1 3 4 7 3 6
2,9 8,8 2,9 8,8 11,8 20,6 8,8 17,6
2,9 8,8 2,9 8,8 11,8 20,6 8,8 17,6
5,9 14,7 17,6 26,5 38,2 58,8 67,6 85,3
3 1 1 34
8,8 2,9 2,9 100,0
8,8 2,9 2,9 100,0
94,1 97,1 100,0
75 80 85 Total
55
Tabel 4.4 Kontrol Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
20
2
5,9
5,9
5,9
25 30
5 3
14,7 8,8
14,7 8,8
20,6 29,4
35
1
2,9
2,9
32,4
40 45 50 60 65 70 75
2 3 7 5 3 2 1
5,9 8,8 20,6 14,7 8,8 5,9 2,9
5,9 8,8 20,6 14,7 8,8 5,9 2,9
38,2 47,1 67,6 82,4 91,2 97,1 100,0
34
100,0
100,0
Total
Berdasarkan tabel 4.4 dan 4.5 di atas, distribusi frekuensi perolehan nilai pretest kelompok eksperimen dengan nilai terrendah yang diperoleh oleh peserta didik adalah 30 dengan frekuensi 1 (satu) orang. Sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh oleh peserta didik adalah 85 dengan frekuensi 1 (satu) orang. Adapun distribusi frekuensi perolehan nilai pretest kelompok kontrol dengan nilai terendah yang diperoleh oleh peserta didik adalah 20 dengan frekuensi 2 (dua) orang. Sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh peserta didik adalah 75 dengan frekuensi 1 (satu) orang. Selanjutnya data pretest kelompok eksperimen dan kontrol disajikan dalam bentuk grafik histrogram sebagai berikut:
56
Gambar 4.1 Grafik Histrogram Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Berdasarkan grafik histrogram 4.1 dan 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa grafik histogram pretest pada kelompok eksperimen yaitu, peserta didik yang memperoleh nilai 30, 35, 45, 80, dan 85 hanya terdapat 1 (satu) orang peserta didik. Peserta didik yang memperoleh nilai 40, 50, 65, dan 75 hanya terdapat 3 (tiga) orang peserta didik. Peserta didik yang memperoleh nilai 55 hanya terdapat 4 (empat) orang peserta didik. Peserta didik yang memperoleh nilai 70 hanya terdapat 6 (enam) orang peserta didik. Dan peserta didik yang memperoleh nilai 60 hanya terdapat 7 (tujuh) orang peserta didik. Sedangkan grafik histogram pretest pada kelompok kontrol yaitu, peserta didik yang memperoleh nilai 35 dan 75 hanya terdaoat 1 (satu) orang peserta didik. Peserta didik yang memperoleh nilai 20, 40, dan 70 hanya terdapat 2 (dua) orang peserta didik. Peserta didik yang memperoleh nilai 30, 45, dan 65 hanya terdapat 3 (tiga) orang peserta didik. Peserta didik yang memperoleh nilai 50 dan 65 hanya terdapat 5 peserta didik. Peserta didik yang memperoleh nilai 25 dan 60 hanya
57
terdapat 5 (lima) orang peserta didik. Dan peserta didik yang memperoleh nilai 50 hanya terdapat 7 (tujuh) orang peserta didik. b.
Analisis Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Pemberian posttest dilakukan setelah masing-masing kelompok
diberikan perlakuan yang berbeda. Hasil analisis deskripsi data posttest kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat dari tabel di bawah ini
N
Tabel 4.5 Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol EKSPERIMEN KONTROL Valid 34 34 Missing
Mean Median Mode Minimum Maximum Sum
0 85,00 85,00 85 70 95 2890
0 67,35 67,50 75 40 85 2290
Berdasarkan tabel 4.6 di atas diketahui bahwa hasil posttest kelompok eksperimen diperoleh data sebanyak 34 dengan jumlah data 2890. Nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen yaitu 85,00, dengan median 85,00, dan modus sebesar 85. Nilai maksimumnya adalah 95, dan nilai minimumnya adalah 70. Sedangkan untuk hasil posttest untuk kelompok kontrol diperoleh data sebanyak 34 dengan jumlah 2290. Nilai rata-rata posttest kelompok kontrol yaitu 67,35 dengan median 67,50 dan modus sebesar 75. Nilai maksimumnya adalah 85, dan nilai minimumnya adalah 40. Untuk lebih jelasnya data posttest kelompok eksperimen dan kontrol disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
58
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Eksperimen Frequency Valid 70 75 80 85 90 95 Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
2,9
2,9
2,9
5 7 8 6 7 34
14,7 20,6 23,5 17,6 20,6 100,0
14,7 20,6 23,5 17,6 20,6 100,0
17,6 38,2 61,8 79,4 100,0
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Kontrol Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
40
1
2,9
2,9
2,9
50 55 60 65
1 2 7 6
2,9 5,9 20,6 17,6
2,9 5,9 20,6 17,6
5,9 11,8 32,4 50,0
5 8 2 2 34
14,7 23,5 5,9 5,9 100,0
14,7 23,5 5,9 5,9 100,0
64,7 88,2 94,1 100,0
70 75 80 85 Total
Berdasarkan tabel 4.6 dan 4.7 di atas, distribusi frekuensi perolehan nilai posttest kelompok eksperimen dengan nilai terrendah yang diperoleh oleh peserta didik adalah 70 dengan frekuensi 1 (satu) orang. Sedangkan
59
nilai tertinggi yang diperoleh oleh peserta didik adalah 95 dengan frekuensi 7 (tujuh) orang. Adapun distribusi frekuensi perolehan nilai posttest kelompok kontrol dengan nilai terendah yang diperoleh oleh peserta didik adalah 40 dengan frekuensi 1 (satu) orang. Sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh peserta didik adalah 85 dengan frekuensi 2 (dua) orang. Selanjutnya data posttest kelompok eksperimen dan kontrol disajikan dalam bentuk grafik histrogram sebagai berikut: Gambar 4.2 Grafik Histrogram Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Berdasarkan grafik histrogram 4.2 dan 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa grafik histrogram posttest pada kelompok eksperimen yaitu, peserta didik yang memperoleh nilai 70 hanya terdapat 1 (satu) orang peserta didik. Peserta didik yang memperoleh nilai 75 hanya terdapat 5 (lima) orang peserta didik. Peserta didik yang memperoleh nilai 90 hanya terdapat 6 (enam) orang peserta didik. Peserta didik yang memperoleh
60
oleh nilai 80 dan 95 hanya terdapat 7 (tujuh) orang peserta didik. Dan peserta didik yang memperoleh nilai 85 hanya terdapat 8 (delapan) orang peserta didik. Sedangkan grafik histrogram posttest pada kelompok kontrol yaitu, peserta didik yang memperoleh nilai 40 dan 50 hanya terdapat 1 (satu) orang peserta didik. Peserta didik yang memperoleh nilai 55, 80 dan 85 hanya terdapat 2 (dua) orang peserta didik. Peserta didik yang memperoleh nilai 70 hanya terdapat 5 (lima) orang peserta didik. Peserta didik yang memperoleh nilai 65 hanya terdapat 6 (enam) orang peserta didik. Peserta didik yang memperoleh 60 hanya terdapat 7 (tujuh) orang peserta didik. Dan peserta didik yang memperoleh nilai 75 hanya terdapat 8 (delapan) B. Pengujian Persyaratan Analisis 1. Uji Normalitas a. Uji Normalitas Pretest Eksperimen dan Kontrol Uji normalitas dilakukan adalah untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti tersebut berdistribusi normal atau tidak nomral. Dalam uji normalitas ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS dengan menggunakan metode Kolmogrov-Smirnov. Adapun syarat suatu data dapat dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi atau nilai ρ > 0,05. Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Pretest Eksperimen dan Kontrol Kelompok
Pretest
Kolmogrov-Smirnov Statistic
df
Sig.
Eksperimen
.131
34
.148
Kontrol
.133
34
.138
Liliefors Significance Correction
61
Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji normalitas data di atas diketahui bahwa hasil dari pretest kelompok eksperimen signifikansinya adalah 0,148. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena signifikansinya 0,148 > 0,05. Begitu pula dengan hasil dari pretest kelompok kontrol signifikansinya 0,138. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena signifikansinya 0,138 > 0,05. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa keduanya berdisribusi normal.
b. Uji Normalitas Posttest Eksperimen dan Kontrol Uji normalitas dilakukan adalah untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti tersebut berdistribusi normal atau tidak normal. Dalam uji normalitas ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS dengan menggunakan metode Kolmogrov-Smirnov. Adapun syarat suatu data dapat dikatakan berdistribusi normal ialah jika signifikansinya atau nilai ρ > 0,05. Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Posttest Eksperimen dan Kontrol Kelompok
Posttest
Kolmogrov-Smirnov Statistic
df
Sig.
Eksperimen
.136
34
.112
Kontrol
.135
34
.149
Liliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel 4.9 hasil uji normalitas data di atas diketahui bahwa hasil dari posttest kelompok eksperimen signifikansinya 0,112. hal ini menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena signifikansinya 0,112 > 0,05. Begitu pula dengan hasil dari posttest kelompok kontrol signifikansinya 0,149. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena signifikansinya 0,149 > 0,05. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa keduanya berdistribusi normal.
62
2. Uji Homogenitas a. Uji Homogenitas Pretest Eksperimen dan Kontrol Uji homogenitas pretest dilakukan untuk mengetahui sama atau tidaknya tingkat varian data hasil kedua kelompok yakni kelompok eksperimen dan kontrol. Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah jika signifikansinya lebih dari 0,05. Dalam uji homogenitas ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS for windows yaitu One Way Anova.
Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Pretest Eksperimen dan Kontrol Test of Homogenity of Variances Levene Statistic
df1
2,804
df2 1
Sig. 66
,099
Berdasarkan tabel 4.10 hasil uji homogenitas data di atas, diketahui bahwa hasil dari pretest kelompok eksperimen dan kontrol signifikansinya 0,099. Maka dapat disimpulkan bahwa varian yang dimiliki kelompok eksperimen dan kontrol tidak jauh berbeda dan homogen karena 0,099 > 0,05.
b. Uji Homogenitas Posttest Eksperimen dan Kontrol Uji homogenitas posttest dilakukan untuk mengetahui sama atau tidaknya tingkat varian data hasil kedua kelompok yakni kelompok eksperimen dan kontrol. Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah jika signifikansinya lebih dari 0,05. Dalam uji homogenitas ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS 22 for windows yaitu One Way Anova.
63
Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Posttest Eksperimen dan Kontrol Test of Homogenity of Variances Levene Statistic
df1 2,058
df2 1
Sig. 66
,156
Berdasarkan tabel 4.11 hasil uji homogenitas data di atas, diketahui bahwa hasil dari posttes
kelompok eksperimen dan kontrol
signifikansinya 0,156. Maka dapat disimpulkan bahwa varian yang dimiliki kelompok eksperimen dan kontrol tidak jauh berbeda dan homogen karena 0,156 > 0,05. 3. Uji Hipotesis 1. Pengujian Hipotesis Pretest Eksperimen dan Kontrol Uji hipotesis pretest dengan menggunakan T-Test untuk mengetahui kemampuan awal antara kelompok eksperimen yang menggunakan strategi pembelajaran aktif degan teknik information search dan kelompok kontrol tanpa menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik informatian search. Dalam uji data T-Test ini peneliti menggunakan SPSS 22 for windows yaitu Independent Samples. Adapun kriteria penguji hipotesis adalah jika signifikan T-Test > 0,05 maka Ho diterima dan Hl ditolak. Sedangkan jika signifikan T-Test < 0,05 maka Ho ditolak dan Hl diterima. Tabel 4.12 Hasil Uji T-Test Pretest Eksperimen dan Kontrol Pretest Mean Std. df deviation Eksperimen 59,56 Control 46,03
13,164 16,227
66
thitung
ttabel
Sig. kesimpulan (2tailed) 3,776 1,997 0.000 Ho ditolak
64
Dari tabel 4.12 terlihat bahwa nilai pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada taraf signifikan 0,005, dan df = 66, dengan Ttabel 1,997 dan Thitung 3,776. Melihat perbedaan harga Thitung dengan Ttabel menunjukkan perbedaan yang mencolok yaitu harga Thitung berada jauh lebih dari Ttabel, maka dapat dinyatakan hipotesis nol ditolak karena dilihat dari kriteria jika Thitung > Ttabel, maka H1 diterima dan Ho ditolak., dan hipotesis dari signifikansinya < 0,05 maka hipotesis no (H0) ditolak dan hipotesis satu (H1) diterima, disitu terlihat bahwa 0,000 < 0,05.jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil pretest kelompok eksperimen dan kontrol.
2. Pengujian Hipotesis Posttest Eksperimen dan Kontrol Uji hipotesis posttest dengan menggunakan T-Test untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata antara kelompok eksperimen yang menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search (pencarian informasi) dan kelompok kontrol tanpa menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search (pencarian informasi) atau masih menggunakan strategi konvensional membaca nyaring beberapa halaman yang membuat kelas tidak kondusif. Dalam uji data T-Test ini peneliti menggunakan program SPSS fir windows yaitu Independnt Samples. Adapun kriteria pengujian hipotesis adalah jika signifikan T-Test > 0,005 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Sedangkan jika signifikan T-Test < 0,005 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Tabel 4.13 Hasil Uji T-Test Posttest Eksperimen dan Kontrol Posttest Mean Std. df deviation Eksperimen 85,00 7,282 Kontrol 67,35 9,865
thitung
ttabel
Sig. Kesimpulan (2tailed) 66 8,392 1,997 0,000 Ho ditolak
65
Dari tabel 4.13 terlihat bahwa nilai posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada taraf signifikan 0,005, dan df = 66, dengan Ttabel 1,997 dan Thitung 8,392. Melihat perbedaan harga Thitung dengan Ttabel menunjukkan perbedaan yang sangat mencolok yaitu harga Thitung berada jauh lebih dari Ttabel, maka dapat dinyatakan hipotesis nol ditolak karena dilihat dari kriteria jika Thitung > Ttabel, maka H1 diterima dan Ho ditolak, dan hipotesis dari signifikansinya < 0,05 maka hipotesis no (H0) ditolak dan hipotesis satu (H1) diterima, disitu terlihat bahwa 0,000 < 0,05.jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil posttest kelompok eksperimen dan kontrol.
C. Pembahasan Hasil Pengujian 1. Proses Pembelajaran Strategi Pembelajaran Aktif dengan Teknik Information Search Pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search menjadikan peserta didik aktif selama berlangsungnya pembelajaran. Hal ini dikarenakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search merupakan salah satu strategi belajar dimana peserta didik diarahkan untuk lebih banyak terlibat dalam proses pembelajaran, yang bertujuan agar peserta didik aktif dalam belajar, memahami konsep IPS secara mudah, melatih peserta didik berani mempresentasikan hasil kerjaannya di depan kelas, melatih peserta didik untuk berani bertanya apabila kurang mengerti, dan melatih peserta didik untuk mempunyai sikap yang objektif dan jujur dalam menyelesaikan tugasnya dalam kelompok. Peranan guru dalam strategi ini hanya sebatas suporter, motivator dan fasilitator yang membantu kebutuhan-kebutuhan peserta didik dalam proses belajar. Pada pelaksanannya peserta didik diberikan handout yang berupa ringkasan materi dan diberikan framecard yang terdapat pertanyaan yang telah
dibuat
oleh
guru.
Kemudian
peserta
didik
mengolah
dan
mengaplikasikannya sehingga peserta didik dapat memahami konsep yang
66
dipelajarinya. Dengan menggunakan strategi ini peserta didik akan mengalami kepuasan, keaktifan dan motivasi tersendiri dalam memahami pembelajaran. Pada awal pertemuan peserta didik masih kaku dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran aktif dengan teknik information search, sehingga pada awal pembelajaran guru masih aktif selama proses pembelajaran gunanya untuk membimbing peserta didik selama proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information seacrh. Hal ini terjadi karena peserta didik terbiasa menerima informasi dari guru. Akan tetapi peserta didik menjadi aktif setelah guru menjelaskan bagaimana proses pembelajarannya dan guru juga menyampaikan setiap harinya akan berbeda-beda dalam pencarian informasinya. Sehingga pada pertemuan awal aktivitas kelas belum semaksimal mungkin dilakukan dengan baik. Keaktifan peserta didik hanya terlihat pada peserta didik tertentu saja. Pada pertemuan ini keaktifan peserta didik didominasi oleh beberapa sebagian peserta didik yang pandai saja. Peserta didik yang kurang pandai masih merasa bingung selama proses pembelajaran berlangsung. Pada pertemuan berikutnya aktivitas kelas sudah dapat dikondisikan dengan baik. Peserta didik mulai menanyakan bagaimana proses pembelajaran hari ini. Ada peserta didik yang tidak sabar dimulainya pembelajaran. Pada saat pencarian informasi atau jawaban peserta didik antusias dalam mencarinya karena guru membuat suasana belajar seperti kompetisi, jadi setiap kelompok bersaing dalam melakukan pencarian informasi. Pertemuan selanjutnya sampai pertemuan terakhir peserta didik sudah mulai terbiasa
dengan pencarian informasi. Peserta didik terlihat lebih
antusias dengan pembelajarannya dan terlihat lebih aktif dari pertemuanpertemuan sebelumnya. Sehingga pembelajaran berjalan dengan baik dan menunjukkan peningkatkan pemahaman konsep pada peserta didik. Hal ini terbukti dengan adanya hasil yang baik pada saat peserta didik
67
mempresentasikan hasil temuan informasinya di depan kelas dengan menggunakan kata-katanya sendiri dan pada saat peserta didik mengerjakan lembar kerja siswa (LKS). Sedangkan pada pembelajaran di kelas kontrol menggunakan metode konvensional, peserta didik diminta untuk membaca nyaring beberapa halaman, yang membuat peserta didik menjadi lelah dan jenuh. Peserta didik hanya mendapatkan informasi dari guru. Terkadang ada peserta yang bertanya akan tetapi lebih banyak peserta didik yang pasif selama proses pembelajaran berlangsung. Banyak peserta didik yang mengobrol dengan temannya, bermain pesawat-pesawatan yang dapat mengganggu temannya, dan tidak jarang peserta didik yang mengantuk saat mendengarkan penjelasan dari guru dan diskusi temannya, karena guru juga tidak memantau peserta didik yang gaduh saat proses pembelajaran berlangsung. Sehingga proses pembelajaran juga tidak dapat dikondisikan dengan baik dan menyebabkan pemahaman konsep pada kelas kontrol tidak dapat maksimal dapat dilihat dari hasil posttest.
2. Pengaruh Pemahaman Konsep Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search terhadap pemahaman konsep IPS peserta didik kelas III SDN Karangtengah 3 Tangerang. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 85 dan kelas kontrol sebesar 67,35. Perbedaan pemahaman konsep yang terjadi antara kedua kelas tersebut yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah karena suatu kebetulan, tetapi perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan guru dalam menggunakan startegi pembelajaran aktif dengan teknik information search selama proses pembelajaran berlansung pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol hanya menggunakan metode konvensional. Hal tersebut juga telah dibuktikan oleh pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa thitung berada didaerah penerimaan H1, yaitu thitung > ttabel atau
68
8,392 > 1,997, yang berarti Ho ditolak dan H1 diterima, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada pemahaman konsep peserta didik kelas eksperiman yang menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search selama proses pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search berpengaruh positif terhadap pemahaman konsep siswa kelas III SDN Karangtengah 3 Tangerang. Dalam pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen dengan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search oleh guru, pembelajaran ini berlangsung dengan baik. Meskipun awalnya terdapat peserta didik yang masih terlihat pasif dan binggung, namun dengan bimbingan dan penjelasan dari guru, peserta didik mampu mengikuti pembelajaran dengan aktif dan sangat antusias. Strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search membantu guru dalam menyampaikan materi dengan baik, membuat peserta didik menjadi aktif, suasana kelas menjadi aktif karena atusias peserta didik dalam pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search yang juga dikemas oleh guru menjadi kompetisi yang seru, serta memudahkan peserta didik dalam menyerap apa yang sedang dipelajari dengan mencari informasi dengan itu peserta didik membaca informasi (handout) yang diberikan oleh guru, setelah itu peserta didik menuliskannya kembali dan mempresentasikannya dengan kalimatnya sendiri, sehingga pemahaman konsep IPS peserta didik dan hasil belajar peserta didik juga dapat maksimal. Materi sejarah uang dan pengelolaan uang yang disajikan dalam bentuk handout yang penuh warna, gambar-gambar dan setiap harinya guru mengemas pembelajaran dengan berbeda (dalam pencarian informasinya) membuat peserta didik tertarik, senang dan penasaran untuk mengikuti pembelajaran dari awal sampai akhir dan pelajaran di hari-hari berikutnya, sehingga tes hasil belajar peserta didik pun dapat dikerjakan dengan benar karena adanya pemahaman konsep peserta didik dari setiap materinya. Jika peserta didik antusias dalam mencari informasi dalam sebuah handout (materi pelajaran) yang diberikan oleh guru maka pemahaman peserta
69
didik terhadap konsep dari materi pelajaran tersebut juga lebih tinggi, artinya kesulitan peserta didik dalam mempelajari dan memahami materi menjadi berkurang. Hal ini dibuktikan dari rata-rata hasil belajar peserta didik kelas eksperimen yang lebih baik dari pada hasil belajar kelas kontrol. Senada dengan hasil penelitian Mahfuzhdin yang menyimpulkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search berpengaruh pada hasil belajar Matematika.1 Dan juga senada oleh hasil wawancara dengan beberapa peserta didik yang menyatakan bahwa peserta didik senang belajar IPS dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search, karena merupakan pengalaman baru bagi peserta didik, peserta didik menjadi sangat senang dan terbiasa untuk membaca serta mengemukakan pendapat. Dari beberapa peserta didik pun mengakui dengan adanya strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search, hasil belajar peserta didik meningkat dan di atas KKM. Strategi pembelajaran aktif melibatkan pembelajaran yang terjadi ketika peserta didik bersemangat, siap secara mental dan bisa memahami pengalaman yang dialaminya.2 Sedangkan information search ini bisa disamakan dengan ujian open-book. Tim-tim kelas mencari informasi (biasanya yang diungkapkan dalam pengarahan ala ceramah) yang menjawab pertanyaan yang diajukan kepada mereka. Teknik information search ini sangat membantu menjadikan materi yang biasa-biasa saja menjadi lebih menarik3. Dengan demikian, strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search memenuhi persyaratan sebagai strategi yang mampu membuat suasana kelas serta peserta didik aktif dan memberikan ketertarikan para peserta didik. Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pada penggunaan strategi pembelajaran aktif dengan teknik
1
Mahfuzhdin, Pengaruh Strategi Active Learning (Pembelajaran Aktif) Teknik Information Search/Mencari Informasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa, (Jakarta: Skripsi FITK UIN, 2011), h. 63, Dipublikasikan. 2 Pat Hillingsworth, Gina Lewis., Pembelajaran Aktif: Meningkatkan Keasyikan Kegiatan di Kelas, (Jakarta: PT Macanan Jaya Cermelang, 2008), Cet II, h. Pendahuluan. 3 Mel Silberman, Active Learning; 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nuansa Cendekia, 2014), Cet 10., h. 164.
70
information search dalam pembelajaran IPS peserta didik kelas III terhadap pemahaman konsep yang dicapai oleh peserta didik dalam konsep atau materi sejarah uang dan pengelolaan uang.
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search berpengaruh terhadap pemahaman konsep IPS peserta didik kelas III SDN Karang Tengah 3 Tangerang, dapat dilihat dari perbedaan hasil pretest dan hasil posttest. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata pretest peserta didik kelompok eksperimen yaitu 59,55 dan nilai rata-rata pretest peserta didik kelas kontrol yaitu 50,73. Hasil nilai posttest peserta didik kelompok eksperimen yaitu 85, sedangkan untuk rata-rata posttest kelompok kontrol 67,35. Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil uji “t” diperoleh nilai thitung sebesar 8,392 dan ttabel 1,997. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai thitung berada didaerah penerimaan H1. Yaitu thitung > ttabel atau 8,392 > 1,997.
B. SARAN 1. Peserta didik Diharapkan peserta didik berperan aktif dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search. 2. Guru Diharapkan guru dapat menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search dalam pembelajaran IPS di sekolah agar lebih mengaktifkan peserta didik dan menarik perhatian peserta didik. Sebab penggunaan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search dapat mempermudah peserta didik dalam memahami materi yang ada dan peserta didik pun menjadi senang belajar IPS serta berkonsentrasi dengan materi yang akan diajarkan. 3. Sekolah Sekolah hendaknya mengsupervisi (pengawasan) terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung di kelas, sehingga jika ada masalah dalam pembelajaran baik itu terkait guru, strategi yang digunakan maupun peserta didik, maka sekolah dapat segera memperbaikinya. Sekolah juga mengusahakan adanya sumber informasi yang lain dalam pembelajaran sebagai sarana penunjang pembelajaran aktif dan menarik
71
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Rifki. Integrasi Pendidikan Karakter Dalam Pengembangan IPS Di Sekolah Dasar. Jurnal Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Amri, Sofan. Implementasi Pembelajaran Aktif Dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. 2015. Arikunto, Suharsimin. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rhineka Cipta. Cet. 4. 2010. Ashari, Wulan Ika dkk, Meningkatkan Pemahaman Konsep IPS Materi Perjuangan Melawan Penjajah Jepang dengan Menggunakan Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, and Intelectual). Jurnal Fkultas FKIP. Bellanca, James. 200+ Strategi dan Proyek Pembelajaran Aktif Untuk Melibatkan Kecerdasan Siswa. Edisi. 2. Jakarta: PT Indeks. 2011. Daryanto, Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rhineka Cipta. 2012. Gunawan, Rudy. Pendidikan IPS. Bandung: Alfabeta. 2013. Hillingsworth, Pat dan Lewuis, Gina. Pembelajaran Aktif: Meningkatkan Keasyikan Kegiatan Di Kelas. Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang. 2008. Istianti, Tuti dan Kartika, Entang. Pengembangan Strategi Pengajaran Konsep Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar Vol. V. Nomor = 7 April 2007. Jauhar, Muhammad. Implementasi PAIKEM dari Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. 2011.
Behavioristik
Sampai
Mugiono, Slamet dan Setiawan, Agus. Pengembangan Instrumen Untuk Mengukur Pemahaman Konsep dan Kemampuan Menganalisis Guru Fisika Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Jurnal PPPPTK BMII Bandung. Mulyasa. Analisis, Validitas, Realibilitas dan Interpretasi Hasil Tes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Edisi. 4. 2009. Palupi, Riana Sri. Pelaksanaan Pembelajaran IPS Di SMK Nasional Pati. Jurnal Fakultas IIP Vol. 1 No. 01. Juni 2013. Priyatno, Duwi. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: Cv. Andi Offset 72
73
Rosyada, Dede dkk. Buku. Panduan Dosen Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Prenada Media. 2004. Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenadamedia. 2006. Sari, Deny Luvita dkk. Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Information Search dan Student Teams Achievemen Division. Jurnal FKIP. Vol 1. No. 3 Hal 1 s/d 12. Silberman, Mel. Active Learning; 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nuansa Cendekia. Cet. 10. 2015. Silberman, Mel. Pembelajaran Aktig 101 Strategi Untuk Mengajar Secara Aktif. Jakarta: PT Indeks. 2013. Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Cet. V. 2015. Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2012. Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Cet. 2. 2006. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Cet. 18. 2013. Sugiyono, Metodologi Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Cet. III. 2013. Supardan, Dadang. Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2011. Wahyono, Teguh. Analisis Statistik Mudah dengan SPSS. Jakarta: PT Alex Media Komputindo. Warsono dan Heriyanto. Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2014. Zaini, Hisyam. Strategi Pembelajaran Aktif Implementasi dan Kendalanya Di Dalam Kelas. Jurnal Fakultas FKIP. 2009. Zaini, Hisyam dkk. Strategi Pembelajaran Aktif Di Perguruan Tinggi. Yogyakarta. CTSD. 2002.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Eksperimen I) Nama Sekolah
: SDN Karangtengah 3
Mata Pelajaran
: IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Kelas/Semester
: III/II
Pertemuan Ke-
:1
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi : Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
B. Kompetensi Dasar: 2.4 Mengenal sejarah uang
C. Indikator: 1. Menjelaskan apa yang di maksud dengan barter 2. Menyebutkan alat tukar jual beli yang digunakan pada zaman dulu.
D. Tujuan Pembelajaran: 1.
Dengan mencari informasi (jawaban) atas pertanyaan yang diberikan guru atau temannya, peserta didik dapat menjelaskan apa yang yang dimaksud dengan barter dengan benar.
2.
Dengan mencari informasi (jawaban) atas pertanyaan yang diberikan guru atau temannya, peserta didik dapat menyebutkan macam-macam alat tukar jual beli pada zaman dulu dengan tepat.
E. Nilai Karakter yang Diharapkan: 1.
Religius
2.
Kerja keras
3.
Rasa ingin tahu
4.
Mandiri
5.
Kreatif
F. Materi Pokok
: Uang
G. Metode, Sumber, dan Media Pembelajaran 1. Metode
:Tanya jawab, Diskusi, dan Teknik Information Search
2. Sumber Belajar
: Buku IPS MI/SD dan Sumber Lain yang Relevan
3. Media
: Bahan Bacaan dari guru; selembaran (hand-out), spidol,
kertas.
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Fase
Alokasi
Deskripsi Kegiatan Guru
membuka
Waktu
pembelajaran
dengan
mengucap salam dan menanyakan kabar peserta didik. Guru mengajak semua peserta didik untuk berdo’a Pendahuluan
untuk
membuka
kegiatan
pembelajaran. Apersepsi
Guru
melakukan
komunikasi
tentang
5 Menit
kehadiran peserta didik. Guru bertanya kepada siswa tentang materi sebelumnya. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Guru membagi peserta didik menjadi 5 (lima) kelompok. Peserta didik diberikan sumber materi pembelajaran berupa selembaran (hand-out) Inti
Eksplorasi
oleh guru Setiap kelompok, diberikan pertanyaanpertanyaan oleh
guru
mengenai
topik
pembelajaran atau mengenai indikator yang akan di capai, yakni barter dan alat tukar jual beli pada zaman dahulu.
25 Menit
Setiap kelompok bersaing untuk mencari jawaban yang diberikan guru pada sumber yang diberikan oleh guru. Setelah menemukan informasi (jawaban) atas
pertanyaan
menuliskannya
tersebut
di
kertas
siswa
yang
sudah
disiapkan oleh guru. Kemudian setiap kelompok mendiskusikan jawaban
dari
pertanyaan
yang
telah
diberikan oleh guru atau temannya Elaborasi
Setelah didiskusikan dengan masing-masing kelompoknya,
guru
memberikan
25 Menit
kesempatan kepada beberapa kelompok untuk menjawab pertanyaan tersebut. Kemudian,
peserta
didik
dan
guru
mengulang kembali semua jawaban dari setiap
kelompok
jawaban
dan
tersebut
mengembangkan
untuk
menambah
informasi peserta didik, sehingga jawaban semakin jelas. Konfirmasi
Guru
menjelaskan
kembali
apa
yang
dimaksud dengan barter dan apa saja alat tukar jual beli yang digunakan pada zaman dahulu.
5 Menit
Guru menanyakan kembali kepada siswa terkait pembelajaran hari ini yang belum mereka pahami. Guru bersama siswa menyimpulkan materi Kesimpulan
yang dipelajari, guru memberikan contoh barter dengan melibatkan peserta didik.
Penutup Evaluasi
Guru memberikan evaluasi berbentuk soal kepada siswa terlampir.
10 Menit
Guru
Refleksi
J.
Penilain 1. Prosedur 2. Teknik penilaian 3. Bentuk Instrumen
siswa
membahas
soal
evaluasi. Guru mengakhiri
Penutup
I.
bersama
pembelajaran dengan
mengucap hamdalah dan salam.
: Post test : Tes Tulisan : Pilihan Ganda Terlampir
Pedoman Penskoran Skor yang diperoleh X 100 Skor Maksimal
Jakarta, 05 April 2016 Guru Kelas
Peneliti
Ela Yuliana, S. Pd
Anita Sjaf Ramadhani
NIP. 197705162014092001
NIM. 1112018300051 Mengetahui, Kepala Sekolah
Hj. Nani Rosnani, S. Pd NIP. 196207141983052011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Eksperimen II) Nama Sekolah
: SDN Karangtengah 3
Mata Pelajaran
: IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Kelas/Semester
: III/II
Pertemuan Ke-
:2
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi: Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
B. Kompetensi Dasar: 2.4 Mengenal sejarah uang
C. Indikator: 1. 2.
Menyebutkan jenis-jenis uang kartal Menyebutkan jenis-jenis uang giral
D. Tujuan Pembelajaran: 1. Dengan mencari informasi (jawaban) atas pertanyaan yang diberikan guru atau temannya, peserta didik dapat menyebutkan jenis-jenis uang kartal dengan tepat. 2. Dengan mencari informasi (jawaban) atas pertanyaan yang diberikan guru atau temannya, peserta didik dapat menyebutkan jenis-jenis uang giral dengan tepat.
E. Nilai Karakter yang Diharapkan: 1. Religius 2. Kerja keras 3. Rasa ingin tahu 4. Mandiri 5. Kreatif
F. Materi Pokok
: Uang
G. Metode, Sumber, dan Media Pembelajaran 1. Metode
: Tanya jawab, Diskusi, dan Teknik Information Search
2. Sumber Belajar
: Buku IPS MI/SD dan Sumber Lain yang Relevan
1. Media
: Bahan Bacaan dari guru; selembaran (hand-out),kertas.
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Fase
Alokasi
Deskripsi Kegiatan Guru
membuka
pembelajaran
Waktu dengan
mengucap salam dan menanyakan kabar peserta didik. Guru mengajak semua peserta didik untuk berdo’a Pendahuluan
untuk
membuka
kegiatan
pembelajaran. Apersepsi
Guru
melakukan
komunikasi
tentang
5 Menit
kehadiran peserta didik. Guru bertanya kepada siswa tentang materi sebelumnya. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Peserta didik dibagi menjadi 5 (lima) kelompok Guru menempelkan hand-out tentang Uang, Jenis uang kartal dan Jenis uang giral di beberapa sisi tembok di kelas Setiap kelompok, diberikan pertanyaanpertanyaan oleh guru mengenai materi Eksplorasi
pelajaran atau mengenai indikator yang akan di capai, yakni jenis-jenis uang kartal dan uang giral. Peserta didik melakukan menjawab
pertanyaan
estafet dalam yakni
jawab
pertanyaan yang menurutnya mudah terlebih Inti
dahulu Setiap kelompok bersaing untuk mencari
25 Menit
jawaban yang diberikan oleh guru, dengan cara, mencari informasi dengan mendatangi setiap post dari masing-masing
hand-out
yang telah ditempelkan di setiap sisi tembok kelas oleh guru Setelah mencari dan menemukan informasi peserta didik menuliskan jawabannya di kertas yang sudah disiapkan oleh guru Kemudian setiap kelompok mendiskusikan jawaban
dari
pertanyaan
yang
telah
diberikan oleh guru Setelah didiskusikan dengan masing-masing kelompoknya,
guru
memberikan
25 Menit
kesempatan kepada beberapa kelompok untuk menjawab pertanyaan tersebut. Kemudian, Elaborasi
peserta
didik
dan
guru
mengulang kembali semua jawaban dari setiap
kelompok
jawaban
dan
tersebut
mengembangkan
untuk
menambah
informasi peserta didik, sehingga jawaban semakin jelas. Konfirmasi
Guru menanyakan kembali kepada siswa terkait pembelajaran hari ini yang belum
5 Menit
mereka pahami. Kesimpulan Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang dipelajari dan guru menunjukkan jenis uang kartal dan uang giral yang asli kepada peserta didik. Penutup
Evaluasi
Guru memberikan evaluasi berbentuk soal kepada siswa terlampir.
Refleksi
Guru
bersama
evaluasi.
siswa
membahas
soal
10 Menit
Guru mengakhiri
Penutup
pembelajaran
dengan
mengucap hamdalah dan salam.
I.
J.
Penilain 1. Prosedur 2. Teknik penilaian 3. Bentuk Instrumen
: Post test : Tes Tulisan : Pilihan Ganda Terlampir
Pedoman Penskoran Skor yang diperoleh X 100 Skor Maksimal
Jakarta, 07 April 2016 Guru Kelas
Peneliti
Ela Yuliana, S. Pd
Anita Sjaf Ramadhani
NIP. 197705162014092001
NIM. 1112018300051 Mengetahui, Kepala Sekolah NIP. 196207141983052011
Hj. Nani Rosnani, S. Pd
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Eksperimen III) Nama Sekolah
: SDN Karangtengah 3
Mata Pelajaran
: IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Kelas/Semester
: III/II
Pertemuan Ke-
:3
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi : Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
B. Kompetensi Dasar: 2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan
C. Indikator: 1. Menjelaskan beberapa macam kegunaan uang. 2. Menjelaskan yang dimaksud dengan kurs.
D. Tujuan Pembelajaran: 1.
Dengan mencari informasi (jawaban) atas pertanyaan yang diberikan guru atau temannya, peserta didik dapat menjelaskan dan menyebutkan macam-macam kegunaan uang dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
2.
Dengan mencari informasi (jawaban) atas pertanyaan yang diberikan guru atau temannya, peserta didik dapat menjelaskan apa yang di maksud dengan kurs.
E. Nilai Karakter yang Diharapkan: 1. Disiplin 2. Kerja keras 3. Rasa ingin tahu 4. Mandiri
5. Kreatif
F. Materi Pokok
: Pengelolaan Uang
G. Metode, Sumber, dan Media Pembelajaran 1. Metode
:Tanya jawab, Diskusi, dan Teknik Information Search
2. Sumber Belajar
: Buku IPS MI/SD dan Sumber Lain yang Relevan
3. Media
: Bahan Bacaan dari guru; selembaran (hand-out), spidol, kertas.
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Fase
Alokasi
Deskripsi Kegiatan Guru
membuka
pembelajaran
Waktu dengan
mengucap salam dan menanyakan kabar peserta didik. Guru mengajak semua peserta didik untuk berdo’a Pendahuluan
untuk
membuka
kegiatan
pembelajaran. Apersepsi
Guru
melakukan
komunikasi
tentang
5 Menit
kehadiran peserta didik. Guru bertanya kepada siswa tentang materi sebelumnya. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Guru membagi peserta didik menjadi 5 kelompok. Inti
Eksplorasi
Peserta didik diberikan sumber materi pembelajaran berupa selembaran (hand-out) oleh guru Setiap kelompok, diberikan waktu 5 (lima)
25 Menit
menit untuk membaca terlebih dahulu handout yang diberikan oleh guru, setelah dibaca setiap kelompok mengajukan 2 (dua) pertanyaan mengenai topik pembelajaran atau mengenai indikator yang akan di capai, yakni kegunaan uang dalam kehidupan sehari-hari dan kurs. Setelah
dibuat
pertanyaan
dari
setiap
kelompok, setiap kelompok saling menukar pertanyaan Setelah itu Kelompok mencari
jawaban
bersaing untuk
yang
dibuat
oleh
temannya pada sumber yang diberikan oleh guru. Setelah menemukan informasi (jawaban) atas
pertanyaan
menuliskannya
tersebut
di
kertas
siswa
yang
sudah
disiapkan oleh guru. Kemudian setiap kelompok mendiskusikan jawaban
dari
pertanyaan
yang
telah
diberikan oleh guru atau temannya Elaborasi
Setelah didiskusikan dengan masing-masing kelompoknya,
guru
memberikan
kesempatan kepada beberapa kelompok untuk menjawab pertanyaan tersebut. Kemudian,
peserta
didik
dan
guru
mengulang kembali semua jawaban dari setiap jawaban
kelompok tersebut
dan
mengembangkan
untuk
menambah
informasi peserta didik, sehingga jawaban
25 Menit
semakin jelas. Konfirmasi
Guru menjelaskan kembali macam-macam kegunaan uang dan apa yang dimaksud dengan kurs Guru menanyakan kembali kepada siswa
5 Menit
terkait pembelajaran hari ini yang belum mereka pahami. Guru bersama siswa menyimpulkan materi Kesimpulan
Guru memberikan evaluasi berbentuk soal
Evaluasi
kepada siswa terlampir.
Penutup
Guru
Refleksi
siswa
Guru mengakhiri
: Post test : Tes Tulisan : Pilihan Ganda Terlampir
Pedoman Penskoran Skor yang diperoleh X 100 Skor Maksimal
membahas
soal
pembelajaran dengan
mengucap hamdalah dan salam.
Penilain 1. Prosedur 2. Teknik penilaian 3. Bentuk Instrumen
J.
bersama
10 Menit
evaluasi.
Penutup
I.
yang dipelajari.
Jakarta, 12 April 2016 Guru Kelas
Peneliti
Ela Yuliana, S. Pd
Anita Sjaf Ramadhani
NIP. 197705162014092001
NIM. 1112018300051 Mengetahui, Kepala Sekolah
Hj. Nani Rosnani, S. Pd NIP. 196207141983052011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Eksperimen IV) Nama Sekolah
: SDN Karangtengah 3
Mata Pelajaran
: IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Kelas/Semester
: III/II
Pertemuan Ke-
:4
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi: Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
B. Kompetensi Dasar: 2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan
C. Indikator: 1.
Membuat daftar pembelanjaan yang dibeli berikut harganya
D. Tujuan Pembelajaran: 1. Dengan mencari informasi (jawaban) atas pertanyaan yang diberikan guru atau temannya, peserta didik dapat menyebutkan jenis-jenis uang kartal dengan tepat. 2. Dengan mencari informasi (jawaban) atas pertanyaan yang diberikan guru atau temannya, peserta didik dapat menyebutkan jenis-jenis uang giral dengan tepat.
E. Nilai Karakter yang Diharapkan: 1. Disiplin 2. Kerja keras 3. Rasa ingin tahu 4. Mandiri 5. Kreatif
F. Materi Pokok
: Daftar pembelanjaan
G. Metode, Sumber, dan Media Pembelajaran 1. Metode
: Tanya jawab, Diskusi, dan Teknik Information Search
2. Sumber Belajar
: Buku IPS MI/SD dan Sumber Lain yang Relevan
1. Media
: Bahan Bacaan dari guru; selembaran (hand-out), dan kertas
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Fase
Alokasi
Deskripsi Kegiatan Guru
membuka
pembelajaran
Waktu dengan
mengucap salam dan menanyakan kabar peserta didik. Guru mengajak semua peserta didik untuk berdo’a Pendahuluan
untuk
membuka
kegiatan
pembelajaran. Apersepsi
Guru
melakukan
komunikasi
tentang
5 Menit
kehadiran peserta didik. Guru bertanya kepada siswa tentang materi sebelumnya. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Guru membagi peserta didik menjadi 5 kelompok. Peserta didik diberikan sumber materi Eksplorasi
pembelajaran berupa selembaran (hand-out) yang merupakan daftar belanja hemat dan belanja dengan boros Setiap kelompok, diberikan tugas oleh guru unutk membuat daftar belanja yang hemat
25 Menit
Setiap kelompok bersaing untuk membuat daftar belanja yang hemat dengan cepat, rapi, dan tepat. Inti
Setelah membuat daftar belanja, setiap kelompok guru memberikan kesempatan kepada
beberapa
kelompok
untuk
menjelaskan daftar pembelanjaan yang telah dibuatnya tersebut. Kemudian,
peserta
25 Menit
didik
dan
guru
mengulang kembali materi tersebut agar semakin jelas. Elaborasi
Konfirmasi
Guru menanyakan kembali kepada siswa terkait pembelajaran hari ini yang belum
5 Menit
mereka pahami. Kesimpulan Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang dipelajari. Evaluasi
Guru memberikan evaluasi berbentuk soal kepada siswa terlampir.
Penutup Refleksi
Guru
bersama
siswa
10 Menit membahas
soal
evaluasi. Penutup
Guru mengakhiri
pembelajaran dengan
mengucap hamdalah dan salam.
I.
J.
Penilain 1. Prosedur 2. Teknik penilaian 3. Bentuk Instrumen Pedoman Penskoran
: Post test : Tes Tulisan : Pilihan Ganda Terlampir
Skor yang diperoleh X 100 Skor Maksimal
Jakarta, 14 April 2016 Guru Kelas
Peneliti
Ela Yuliana, S. Pd
Anita Sjaf Ramadhani
NIP. 197705162014092001
NIM. 1112018300051 Mengetahui, Kepala Sekolah
Hj. Nani Rosnani, S. Pd NIP. 196207141983052011
BARTER
Pada zaman dahulu, orang tidak menggunakan uang. Bahkan, mereka tidak mengenal uang. Lantas, bagaimana cara mereka mendapatkan barang-barang yang mereka butuhkan? Mereka menukarkan barang-barang yang mereka miliki dengan barang yang mereka butuhkan dari orang lain. Jadi, barang dijadikan alat tukar. Tukar-menukar barang disebut barter. Misalnya, kain ditukar dengan beras yang nilainya sama dengan kain. Daging ditukar dengan ikan yang nilainya sama. Kamu juga dapat melakukan barter, bila kamu memiliki dua buah bolpoin dan temanmu memiliki dua pensil. Untuk melakukan barter, ada syaratnya. Syaratnya adalah kedua belah pihak harus sama-sama mau menukarkan barangnya. Jika kamu mau menukarkan bolpoin dengan pensil tetapi temanmu tidak mau, maka barter tidak bisa terjadi. Pada awalnya barter terasa mudah. Kita hanya menukar barang. Akan tetapi, masyarakat terus berkembang. Semakin banyak
orang dan semakin banyak kebutuhan. Keinginan orang juga berbedabeda. Jadi tidak mudah menemukan orang yang memiliki keinginan yang sama. Barter juga memiliki kelemahan yaitu masih sulit dalam menentukan suatu harga atau nilai dari barang yang ingin ditukarkan, sulit menemkan orang yang ingin bertukar barang dengan kita, dan sulit dalam menyimpan barang yang cepat busuk
ALAT JUAL BELI PADA ZAMAN DAHULU
(Gigi Hiu) (Kulit Kerang) Pada awalnya, uang bukan terbuat dari kertas atau logam seperti yang kita kenal sekarang. Dahulu, uang berupa suatu barang yang disepakati sebagai alat tukar. Misalnya, suatu kelompok masyarakat menyepakati bahwa gigi hiu dijadikan alat tukar. Jadi, jual beli dalam masyarakat itu dapat berlangsung jika pembeli mempunyai gigi hiu. Tidak semua barang bisa menjadi alat tukar. Hanya benda-benda yang dianggap berharga saja oleh masyarakat saat itu yang bisa dijadikan
alat tukar atau uang. Sepanjang sejarah, ada banyak barang yang pernah menjadi uang barang seperti beras, gigi hiu, gigi anjing yang berlaku di Papua Nugini. Gigi ikan paus yang menjadi uang barang di Fiji. Kuda dan domba adalah uang barang yang berlaku di Rusia, sedangkan Kulit Kerang uang barang yang berlalu di India.
Perdagangan terus berkembang. Lama-lama, uang barang ini juga tidak terasa nyaman. Kalau antaranggota masyarakat saja, uang ini tidak menjadi masalah. Tapi bagaimana dengan negara lain? Orang dari negara lain mungkin enggan memakai gigi ikan hiu atau paus sebagai uang. Akhirnya, orang mulai membuat uang koin. Uang ini dibuat dari emas. Uang sengaja dibuat dari emas agar nilainya dapat dipercaya. Jika uang tidak laku, uang dapat dilebur dan emasnya dapat digunakan. Semua orang menyukai emas. Agar orang yakn akan nilainya, koin tersebut diberi stempel raja. Dengan demikian, orang akan merasa aman dalam berbelanja. Uang koin pertama kali muncul di Lydia, sekitar 560SM. Sekarang lokasi Lydia ada di sekitar Turki.
FUNGSI UANG TERBAGI MENJADI 2 (DUA): 1. FUNGSI TURUNAN a. Uang sebagai Alat Pembayaran yang Sah. Untuk memiliki sesuatu barang yang ada di pasar, toko atau di mall maka kita harus membayarnya dengan uang. Begitu pula apabila kita membeli kebutuhan seperti baju, buku sekolah, makanan dan beberapa kebutuhan kita, serta membayar rekening telepon, air minum, dan listrik kita juga akan menggunakan uang sebagai alat pembayarannya. Dan ketika kita membayar jasa seseorang seperti kita menaiki kendaraan umum yaitu angkutan umum, bus umum, becak, ojek, delman dan transportasi lainnya, kita juga akan menggunakan uang sebagai alat pembayarannya
b. Uang sebagai Penyimpan Kekayaan Maksudnya dengan uang kita bisa menabung untuk masa depan. Jika kita menabung, uang yang kita miliki lama kelamaan menjadi bertambah banyak.
c. Uang sebagai alat pemindah kekayaan Uang dapat memindah kekayaan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Misalnya di Bali Anita memiliki rumah dengan ukuran besar, suatu ketika Anita
dipindah tugaskan ke Jakarta, sedangkan di Jakarta Anita belum memiliki rumah dan Anita tidak mungkin membawa rumah nya yang di Bali pindah ke Jakarta. Anita harus menjual terlebih dahulu rumahnya yang di Bali. Dengan uang hasil penjualan rumahnya di Bali, Anita bisa membeli rumah di Jakarta. Inilah yang dinamakan uang berfungsi sebagai pemindah kekayaan
2. FUNGSI ASLI a. Uang sebagai Alat Tukar Uang dapat digunakan sebagai alat untuk mempermudah pertukaran. Agar uang dapat berfungsi dengan baik diperlukam kepercayaan masyarakat. Masyarakat harus bersedia dan rela menerimanya b. Uang sebagai satuan hitung Satuan hitung diperlukan untuk menentukan harga suatu barang. Dengan demikian, orang dapat melihat besarnya uang yang harus mereka bayarkan guna memperoleh suatu barang atau jasa. Dengan adanya satuan hitung ini kota pun dapat melakukan perbandingan harga suatu barang terhadap barang yang lain.
PENGELOLAAN UANG DENGAN BAIK 1. Membuat rencana sebelum menggunakan uang
Dengan kita membuat rencana atau daftar belanja kita yang sesuai dengan kebutuhan, kita dapat mengkontrol pengeluaran uang yang kita perlukan.
2. Menabung Menabung artinya menyimpan uang di celengan, kantor pos atau di bank. Menabung adalah salah satu keterampilan dalam mengelola uang. Menabung memilii tujuan yaitu mengajarkan kita bersabar, melatih kita untuk hidup hemat
3. Mengatur Uang Saku, dan menahan diri pada saat berbelanja Kamu tentu pernah menerima uang saku dari orang tua mu. Beberapa orang tua memberi uang saku kepada anaknya setiap hari. Akan tetapi, ada juga orang tua yang memberi uang saku setiap minggu. Ada anak yang mendapatkan uang saku besar dan ada yang mendapatkan uang saku dalam jumlah sedikit. Seberapa pun uang saku yang didapat oleh anak, anak harus mengelolanya dengan baik.
Manfaat mengelola uang dengan baik: 1. Melatih kamu dalam hidup disiplin, yaitu disiplin dalam menggunakan uang 2. Melatih kamu untuk belajar hemat 3. Melatih kamu untuk punya tanggung jawab terhadap uang yang kamu miliki 4. Penggunaan uang dapat dikendalikan
MATA UANG Uang yang berlaku di negara kita tidak dapat digunakan langsung untuk membeli barang-barang di negara lain. Demikian juga sebaliknya. Uang dari negara lain juga tidak dapat dibelanjakan langsung di Indonesia. Uang tersebut harus ditukarkan dulu ke dalam mata uang negara yang akan kita tujukan. Setiap mata uang memiliki nilai tukar yang berbedabeda terhadap rupiah. Perbedaan nilai tukar antara mata uang yang satu dengan mata uang yang lain disebut Kurs. Misalnya, Kurs dolar Amerika saat ini terhadap rupiah kurang lebih Rp 9.500, 00. Sedangkan perbandingan mata uang asing dengan mata uang rupiah atau dengan mata uang lainnya disebut Kurs Valuta Asing.
Tujuan dari Daftar Belanja adalah agar terhindar dari membeli barang yang tidak perlu. Membuat daftar belanja dimulai dari barang yang penting terlebih dahulu, baru berlanjut pada barang yang sifatnya bisa dibeli kapan saja, dan pilihlah harga yang terjangkau. A. Daftar Belanja Hemat Manfaat Membuat daftar pembelanjaan yang hemat adalah: 1. Dapat membeli barang sesuai dengan kebutuhan 2. Dapat disiplin dalam berbelanja 3. Pengeluaran uang dapat dikendalikan (tidak boros) Contoh dari daftar belanja yang hemat; Esok adalah hari pertama Bregen sekolah, bregen diajak kedua orang tuanya untuk pergi ke toko buku (Gramedia) untuk membeli beberapa keperluan sekolahnya, Bregen hanya diberikan uang Rp. 1000.000, 00. Kemudian sebelum Bregen pergi, Bregen ingat dengan perkataan ibunya, bahwa ketika kita hendak berbelanja lebih baik kita membuat daftar belanjaan terlebih dahulu agar kita dapat membeli barang sesuai dengan kebutuhan kita, dan tidak mengeluarkan banyak uang. Akhirnya Bregen membuat daftar belanja nya yaitu;
NO
Nama Barang yang Akan Dibeli Buku Tulis
Jumlah Harga Barang yang Akan Dibeli 4 @3000 2
@2500
3
Bolpoin (pulpen) Pensil
2
@2000
4
Penghapus
1
@3000
5
Rautan
1
@2000
6
Penggaris
1
@5000
1 2
Total
Total
4 X 3000 = 12000 2 X 2500 = 5000 2 X 2000 = 4000 1 X 3000 = 3000 1 X 2000 = 2000 1 X 5000 = 5000 Rp. 31.000
Kesimpulannya adalah Bregen diberikan uang Rp. 100.000, 00 oleh orang tuanya, akan tetapi Bregen hanya memakai Rp. 31.000, 00 karena Bregen membuat daftar belanja. Dengan daftar belanja Bregen dapat mengendalikan barang belanjaannya dan pastinya mengendalikan pengeluaran uangnya. Berarti Bregen dapat berbelanja dengan hemat dan disiplin. B. Belanja Boros Berbelanja dengan boros akan merugikan diri kita sendiri terutama pada orang tua. Karena dengan berbelanja boros akan menimbulkan akibat diantaranya adalah; 1. Tidak dapat membeli barang sesuai dengan kebutuhan 2. Membeli barang yang tidak diperlukan 3. Membuang uang terlalu banyak 4. Tidak disiplin dalam berbelanja
Contoh dari belanja yang boros atau tidak disiplin adalah; Gathan adalah teman dari Bregen, Esok hari Gathan pun masuk sekolah seperti Bregen, Gathan diajak oleh kakaknya untuk pergi ke toko buku (Gramedia), Gathan diberikan uang oleh orangtuanya sama seperti Bregen yakni Rp. 100.000, 00. Gathan tidak membuat daftar belanja, artinya Gathan tidak tahu mana yang harus dibeli sesuai dengan kebutuhannya dan mana yang tidak harus dibeli. Gathan membeli banyak barang yaitu; 10 buku, 3 pulpen, 3 pensil, tas sekolah, mainan (lego), mainan mobil-mobilan, tempat pensil, dan komik. Pada akhirnya uang Gathan tidak cukup untuk membeli semua barang itu, Gathan meminjam uang kakaknya. Dengan peristiwa seperti ini kita dapat belajar bahwa membuat daftar belanja hemat itu penting karena dapat membuat kita disiplin dalam berbelanja dan membeli barang sesuai dengan kebutuhan.
LEMBAR KERJA SISWA 1 Nama
:
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas
:
Hari/Tanggal
:
1. Sebelum ada uang memperoleh barang yang diinginkan, orang melakukan . . . . a. Barter b. Pencurian c. Beli 2. Barang yang disepakati sebagai alat tukar disebut . . . . a. Uang barang b. Alat barang c. Barang pencurian 3. Contoh barter adalah . . . . a. Ani pergi ke pasar dan menawarkan ayamnya kepada siapa pun yang mau membeli dengan harga yang paling tinggi b. Ani meminjam ayam kepada pedagang ayam c. Ani ingin menukarkan ayamnya dengan ikan d. Ani menggunakan ayam sebagai mata uang untuk membeli beras 4.
Pada masa awal jual beli, orang menggunakan benda-benda seperti kulit kerang untuk ditukar dengan benda yang dibutuhkannya. Benda seperti kulit kerang disebut . . . . a. Uang barang b. Uangkartal c. Uang giral 5. Kesulitan pada kegitan barter adalah . . . . a. Biaya pembuatannya lebih mudah b. Sulit dalam menentukan suatu harga atau nilai barang yang ingin ditukarkan c. Mudah mendapatkan barang
6. Benda berikut ini bisa dijadikan uang ada zaman dahulu karena praktis adalah . . . . a. Garam, gula, lada b. Perak, emas, kerang c. Susu, kopi dan sirup 7. Sistem barter adalah tukar menukar . . . . a. Uang dengan barang b. Barang dengan barang c. Barang dengan jasa 8. Syarat terjadinya barter adalah . . . . a. kedua belah pihak harus sama-sama mau menukarkan barangnya b. salah satu dari mereka tidak mau menukarkan barangnya c. barang yang ingin ditukarkan tidak bernilai 9. Uang kuno pertama kali muncul di negara . . . . a. Lydia b. Singapore c. Malaysia 10.Selain uang barang alat jual beli pada zaman dahulu adalah . . . . a. Koin emas
b. Uang kertas c. Kartu Kredit
LEMBAR KERJA SISWA 2 Nama
:
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas
:
Hari/Tanggal
:
1. Jenis uang yang berupa surat-surat berharga disebut . . . . a. Uang Giral b. Uang Barang c. Uang Kartal 2. Gambar di bawah ini merupakan jenis uang . . . .
a. Kartal b. Giral c. Logam 3. Uang kertas termasuk jenis uang . . . . a. Uang Kartal b. Uang Giral c. Uang Barang 4. Ciri-ciri uang logam di bawah ini, kecuali . . . . a. Uang logam berbentuk bundar b. Uang logam terbuat dari kertas c. Uang logam terbuat dari logam 5. Kelemahan uang kertas adalah . . . . a. Tidak tahan lama (cepat rusak) b. Praktis dibawa kemana-mana c. Tahan lama (awet)
6. Jenis-jenis uang yang beredar di Indonesia ada 2 (dua) yaitu . . . . a. Uang Giral dan Uang Kartal b. Uang Kertas dan Uang Logam c. Uang Kartal dan Uang Kertas 7. Mata uang Indonesia adalah . . . . a. Ringgit b. Dollar c. Rupiah 8. Berikut ini contoh uang giral, kecuali . . . . a. Cek b. Wesel Pos c. Uang Logam 9. Gambar di bawah ini termasuk uang . . . .
a. Kartal b. Giral c. Logam 10. Berikut ini yang termasuk uang kartal adalah . . . . a. Uang Logam b. Cek c. Giro
LEMBAR KERJA SISWA 3 Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat 1. Apa tujuan dari menabung? 2. Sebutkan dan jelaskan 4 (empat) manfaat dari pengelolaan uang dengan baik! 3. Sebutkan dan jelaskan 3 (tiga) cara pengelolaan uang dengan baik! 4. Apa yang dimaksud dengan fungsi uang sebagai alat pembayaran yang sah? 5. Berikan contoh fungsi uang sebagai alat pembayaran yang sah! 6. Apa yang dimaksud dengan Kurs? 7. Apa yang dimaksud dengan Kurs Valuta Asing?
LEMBAR KERJA SISWA 4 1.
Apa tujuan dari membuat daftar belanja?
2.
Bagaimana cara membuat daftar belanja?
3.
Buatlah daftar belanja sesuai kebutuhan beserta harganya!
4.
Apa manfaat dari membuat daftar belanja sebelum berbelanja?
5.
Apa akibat dari belanja dengan boros?
dengan
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Tes Pemahaman Konsep Indikator soal
Aspek Pemahaman Konsep No Indikator soal
1
Interpretasi
Menjelaskan tentang barter
Memberi contoh 1
Kunci Jawaban
Mengklasifi kasikan 1. *Alat tukar jual beli yang dilakukan pada
B
zaman dahulu adalah . . . . a. Kartu kredit b. Kulit kerang c. Kartu ATM 2
Menjelaskan barter
2
1.
* Kegiatan gambar dibawah ini melakukan jual beli yang menggunakan barang dengan barang makan disebut . . . .
a. Barter b. Pinjaman c. Menabung
A
3
Menyebutkan kesulitan bartar
3
4
Menyebutkan jenis uang yang beredar di indonesia
4
5
Memberi contoh uang kartal yang beredar di masyarakat
5
6
Mengklasifikas ikan uang giro
6
7
Mengklasifikas ikan jenis uang sesuai dengan gambar
7
1. *Barter sering mengalami kesulitan diantaranya. . . . a. Harga atau nilai sulit ditentukan b. Mudah mendapatkan barang c. Waktu yang diperlukan cepat 1. Uang yang beredar di Indonesia ada dua jenis, yaitu. . .. a. Uang kertas dan uang kartal b. Uang kartal dan uang giral c. Uang kertas dan uang logam 1. *Uang kartal yang beredar di masyarakat adalah . . . . a. Kartal dan Giral b. Kertas dan Logam c. Logam dan Perak 1. *Kartu kredit dan giro termasuk jenis uang. . . . a. Giral b. Kartal c. Logam 1. Gambar dibawah ini merupakan jenis uang . . . .
a. Kartal
A
B
B
A
B
b. Giral c. Logam
8
Menyebutkan cara pengelolaan uang dengan baik
9
Menjelaskan tujuan dari menabung
10
Memberi contoh manfaat dari mengelola uang dengan baik
11
Menjelaskan kurs
8
9
10
11
1. *Berikut ini rencana pengelolaan uang dengan baik, yaitu . . . . a. Membuat rencana sebelum mengunakan uang b. Membelanjakan semua uang yang kita miliki c. Membeli semua barang yang mahal 1. *Tujuan menabung adalah. . . . a. Melatih kita untuk hidup hemat b. Memperkaya orang lain c. Memperbanyak teman 1. Manfaat mengelola uang dengan baik adalah. . . . a. Uang cepat habis b. Uang bertambah banyak c. Penggunaan uang dapat dikendalikan 1. *Perbedaan nilai tukar antara mata uang yang satu dengan mata uang yang lain atau mata uang
A
A
C
A
a. b. c.
12
Memberikan contoh mata uang negara
13
Menjelaskan kurs valuta asing
12
13
1.
1.
a. b. c.
14
Memberikan contoh dari manfaat daftar pembelanjaan
14
1.
a.
b.
c.
yang berbeda disebut. . . . Kurs ATM Transfer *Mata uang negara Indonesia adalah. . . . a. Yen b. Rupiah c. Ringgit *Perbandingan mata uang asing dengan mata uang rupiah disebut. . . . Kurs valuta asing Bursa valuta asing Bursa efek *Manfaat dari daftar belanja adalah. . . . Dapat menghabiskan banyak uang Dapat membeli barang-barang yang tidak bermanfaat Dapat membeli barang sesuai dengan kebutuhan
B
A
C
15
Menjelaskan fungsi uang dari sebuah gambar
15
1. *Fungsi uang yang diberikan Ani kepada tukang becak tersebut adalah. . ..
16
Memberikan contoh dari barter
16
17
Menyebutkan ciri-ciri uang logam
17
18
Mengklasifikas ikan jenis uang
18
a. Sebagai alat pembanding b. Sebagai alat pembayaran jasa c. Sebagai kesatuan nilai 1. *Contoh barter adalah. . . . a. Ani pergi kepasar dan menawarkan ayamnya kepada pembeli b. Ani meminjamkan ayamnya kepada pedagang ayam c. Ani ingin menukarkan ayamnya dengan ikan 1. Ciri uang logam yang beredar di Indonesia adalah. . . . a. Berbentuk persegi panjang b. Terbuat dari kertas c. Berbetuk logam 1. Pada masa awal jual veku, orang menggunakan benda-benda
B
C
C
A
a. b. c.
19
Menjelaskan fungsi uang melalui sebuah gambar
19
1.
seperti gigi hiu untuk ditukar dengan benda yang dibutuhkannya. Benda seperti gigi hiu disebut uang. . . . Uang barang Uang kartal Uang giral *Ani sedang membeli buku sekolah di toko buku dekat rumahnya, Ani membayar buku tersebut dengan uang yang diberikan oleh ibunya.
Maka Ani melakukan fungsi uang sebagai. . . . a. Alat pembayaran b. Alat menghitung kekayaan c. Alat pembayaran hutang
A
20
Mengklasifikas i jenis uang melalui sebuah gambar
20
1. *Gambar di bawah ini termasuk jenis uang. . ..
a. Giral b. Kredit c. Kartal Keterangan * : Soal yang valid
C
SOAL PRETES Mata Pelajaran : IPS
Nama
Kelas
Hari/Tanggal :
:
:
1. Alat tukar jual beli yang di lakukan pada zaman dahulu adalah . . . . a. Kartu Kredit b. Kulit Kerang c. Kartu ATM 2. Kegiatan gambar di bawah ini melakukan jual beli yang menggunakan barang dengan barang maka disebut . . . .
a. Barter b. Pinjaman c. Menabung 3. Barter sering mengalami kesulitan diantaranya . . . . a. Harga atau nilai sulit ditentukan b. Mudah mendapatkan barang
c. Waktu yang diperlukan cepat 4. Uang yang beredar di Indonesia ada dua jenis, yaitu . . . . a. Uang kertas dan Uang Kartal b. Uang kartal dan Uang Giral c. Uang kertas dan Uang logam 5. Uang kartal yang beredar di masyarakat adalah . . . . a. Kartal dan Giral b. Kertas dan Logam c. Logam dan Perak 6. Kartu kredit dan Giro termasuk jenis uang . . . . a. Giral b. Kartal c. Logam 7. Gambar di bawah merupakan jenis uang . . . .
a. Kartal b. Giral c. Logam
8. Berikut ini cara pengelolaan uang dengan baik, yaitu . . .. a. Membuat rencana sebelum menggunakan uang b. Membelanjakan semua uang yang kita miliki c. Membeli semua barang yang mahal
9. Tujuan menabung adalah . . . . a. Melatih kita untuk hidup hemat b. Memperkaya orang lain c. Memperbanyak teman 10. Manfaat mengelola uang dengan baik adalah . . . . a. Uang cepat habis b. Uang bertambah banyak c. Penggunaan Uang dapat dikendalikan
11. Perbedaan nilai tukar antara mata uang yang satu dengan mata uang yang lain atau mata uang yang berbeda disebut . . . . a. Kurs b. ATM c. Transfer 12. Mata uang Negara Indonesia adalah . . . . a. Yen b. Rupiah
c. Ringgit 13. Perbandingan mata uang asing dengan mata uang rupiah disebut . . . . a. Kurs valuta asing b. Bursa valuta asing c. Bursa efek 14. Manfaat dari daftar pembelanjaan adalah . . . . a. Dapat menghabiskan banyak uang b. Dapat membeli barang-barang yang tidak bermanfaat c. Dapat membeli barang sesuai dengan kebutuhan 15. Fungsi uang yang diberikan Ani kepada Tukang Becak tersebut adalah . . . . .
a. Sebagai alat pembanding b. Sebagai alat pembayaran jasa c. Sebagai kesatuan nilai 16. Contoh barter adalah . . . . a. Ani pergi ke pasar dan menawarkan ayamnya kepada pembeli
b. Ani meminjamkan ayamnya kepada pedagang ayam c. Ani ingin menukarkan ayamnya dengan ikan 17. .... a. b. c.
Ciri uang logam yang beredar di Indonesia adalah Berbentuk persegi panjang Terbuat dari kertas Berbentuk bundar
18. Pada masa awal jual beli, orang menggunakan benda-benda seperti gigi hiu untuk ditukar dengan benda yang dibutuhkannya. Benda seperti gigi hiu disebut . . . . a. Uang Barang b. Uang Kartal c. Uang Giral 19. Ani sedang membeli buku sekolah di toko buku dekat rumahnya, Ani membayar buku tersebut dengan uang yang diberikan oleh ibunya.
Maka ani melakukan fungsi uang sebagai . . . . a. Alat Pembayaran b. Alat Menghitung kekayaan
c. Alat Pembayaran hutang 20.
Gambar di bawah ini termasuk jenis uang . . . .
a. Giral b. Kredit c. Kartal
KUNCI JAWABAN INSTRUMEN TES PRETETST 1. A 2. A 3. A 4. B 5. B 6. A 7. B 8. A 9. A 10. C
11. A 12. B 13. A 14. C 15. B 16. C 17. C 18. A 19. A 20. C
SOAL POSTTEST Mata Pelajaran : IPS
Nama
Kelas
Hari/Tanggal :
:
:
1. Kegiatan gambar di bawah ini melakukan jual beli yang menggunakan barang dengan barang maka disebut . . . .
a. Barter b. Pinjaman c. Menabung 2. Barter sering mengalami kesulitan diantaranya . . . . a. Harga atau nilai sulit ditentukan b. Mudah mendapatkan barang c. Waktu yang diperlukan cepat 3. Contoh barter adalah . . . . a. Ani pergi ke pasar dan menawarkan ayamnya kepada pembeli b. Ani meminjamkan ayamnya kepada pedagang ayam c. Ani ingin menukarkan ayamnya dengan ikan
4. Alat tukar jual beli yang di lakukan pada zaman dahulu adalah . . . . a. Kartu Kredit b. Kulit Kerang c. Kartu ATM 5. Pada masa awal jual beli, orang menggunakan bendabenda seperti gigi hiu untuk ditukar dengan benda yang dibutuhkannya. Benda seperti gigi hiu disebut . . . . a. Uang Barang b. Uang Kartal c. Uang Giral 6. Uang yang beredar di Indonesia ada dua jenis, yaitu . . . . a. Uang kartal dan Uang Giral b. Uang kertas dan Uang Kartal c. Uang kertas dan Uang logam 7. Uang kartal yang beredar di masyarakat adalah . . . . a. Kartal dan Giral b. Kertas dan Logam c. Logam dan Perak 8. Ciri uang logam yang beredar di Indonesia adalah . . . . a. Berbentuk persegi panjang b. Terbuat dari kertas c. Berbentuk bundar
9. Kartu kredit dan Giro termasuk jenis uang . . . . a. Giral b. Kartal c. Logam 10.
Gambar di bawah merupakan jenis uang . . . .
a. b. a. Kartal b. Giral c. Logam 11.
Gambar di bawah ini termasuk jenis uang . . . .
a. Giral b. Kredit c. Kartal
12. Fungsi uang yang diberikan Ani kepada Tukang Becak tersebut adalah . . . . .
a. Sebagai alat pembanding b. Sebagai alat pembayaran jasa c. Sebagai kesatuan nilai 13. Ani sedang membeli buku sekolah di toko buku dekat rumahnya, Ani membayar buku tersebut dengan uang yang diberikan oleh ibunya.
Maka ani melakukan fungsi uang sebagai . . . . a. Alat Pembayaran b. Alat Menghitung kekayaan c. Alat Pembayaran hutang
14. Tujuan menabung adalah . . . . a. Melatih kita untuk hidup hemat b. Memperkaya orang lain c. Memperbanyak teman 15. Berikut ini cara pengelolaan uang dengan baik, yaitu . . . . a. Membuat rencana sebelum menggunakan uang b. Membelanjakan semua uang yang kita miliki c. Membeli semua barang yang mahal 16. Manfaat mengelola uang dengan baik adalah . . . . a. Uang cepat habis b. Uang bertambah banyak c. Penggunaan Uang dapat dikendalikan 17. Mata uang Negara Indonesia adalah . . . . a. Yen b. Rupiah c. Ringgit 18. Perbedaan nilai tukar antara mata uang yang satu dengan mata uang yang lain atau mata uang yang berbeda disebut . . . . a. Kurs b. ATM c. Transfer
19. Perbandingan mata uang asing dengan mata uang rupiah disebut . . . . a. Kurs valuta asing b. Bursa valuta asing c. Bursa efek 20. Manfaat dari daftar pembelanjaan adalah . . . . a. Dapat menghabiskan banyak uang b. Dapat membeli barang-barang yang tidak bermanfaat c. Dapat membeli barang sesuai dengan kebutuhan
KUNCI JAWABAN INSTRUMEN TES POSTTEST 1. A 2. A 3. C 4. B 5. A 6. A 7. B 8. C 9. A 10. B
11. C 12. B 13. A 14. A 15. A 16. C 17. B 18. A 19. A 20. C
DAFTAR NILAI PRETEST DAN POSTTEST KELAS EKSPERIMEN
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
NAMA PRETEST POSTTEST A 60 85 B 55 80 C 65 75 D 70 80 E 50 85 F 60 90 G 75 70 H 55 80 I 60 95 J 70 75 K 40 90 L 60 85 M 55 90 N 40 95 O 70 95 P 65 75 Q 70 95 R 75 85 S 50 85 T 60 90 U 65 80 V 55 95 W 70 85 X 45 80 Y 40 85 Z 35 90 AA 50 95 BB 70 90 CC 60 80 DD 85 75 EE 75 95 FF 30 85 GG 60 75 HH 80 80 JUMLAH 2025 2890 RATARata 59,55882 85
DAFTAR NILAI PRETEST DAN POSTTEST KELAS KONTROL
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
NAMA PRETEST POSTTEST A 30 80 B 60 75 C 30 75 D 25 70 E 20 85 F 40 40 G 40 70 H 35 85 I 50 65 J 50 70 K 25 60 L 45 55 M 60 65 N 75 75 O 25 60 P 20 70 Q 50 80 R 25 60 S 70 55 T 50 50 U 60 60 V 30 65 W 65 70 X 60 75 Y 45 60 Z 65 75 AA 60 65 BB 50 75 CC 65 60 DD 50 75 EE 70 65 FF 45 75 GG 50 65 HH 25 60 JUMLAH 1565 2290 RATARata 46,02941 67,35294
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Nama Sekolah
: SDN Karangtengah 3
KELAS
: III
MATA PELAJARAN
: IPS
WAKTU
: 13.30 WIB
TANGGAL
: 05 April 2016
Petunjuk hasil pengamatan!
: berilah tanda ceklis ( ) pada kolom yang tersedia sesuai
1 = tidak baik, 2 = kurang baik, 3 = cukup, 4 = baik, 5 = sangat baik NO 1
Aspek yang di nilai Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru
1
Skor penilaian 2 3 4 √ √
5
Siswa mengidentifikasi suatu permasalahan Siswa mempresentasikan hasil identifikasinya Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru Siswa memecahkan masalah
6
Siswa menanggapi pertanyaan guru
√
7
Siswa menentukan solusi permasalahan
√
2 3 4
Jumlah Presentase Total Penilaian
Keterangan skala penilaian: 1–7
= tidak baik
8 – 14
= kurang baik
15 – 21 = cukup
5
√ √ √
22 – 28 = baik 29 – 35 = sangat baik
Observer
(........................)
WAWANCARA DENGAN GURU KELAS III SEBELUM PELAKSANAAN TINDAKAN Pewawancara
: Anita Sjafitri Ramadhani
Responden
: Ibu Ela Yuliana, S.Pd
Jabatan
: Guru Kelas
Tempat
: SDN Karangtengah 3
Hari/Tanggal
: Selasa, 22 Maret 2016
Waktu
: 13.00 s.d. selesai
1. Di sekolah ini terbagi ke dalam berapa kelas untuk kelas III dan berapa jumlah peserta didik setiap kelasnya? Jawab: Untuk kelas di SDN Karangengah 3 hanya ada dua kelas, kelas IIIA dan kelas IIIB. Untuk jumlah anak tiap kelas itu sebanyak 34 peserta didik. 2. Dalam mengajar mata pelajaran IPS, strategi apa yang sering Ibu gunakan demi kelancaran pembelajaran? Jawab: Dalam pembelajaran saya hanya menggunakan strategi biasa dengan ceramah terkadang saya juga menerapkan peserta didik untuk membaca nyari beberapa halaman buku atau lks. Kalau medianya saya hanya memanfaatkan media yang ada saja di dalam kelas seperti papan tulis dan juga buku paket peserta didik. 3. Masalah-masalah apa saja yang sering Ibu alami ketika proses pembelajaran? Jawab: Karena IPS ini termasuk pelajaran yang lebih suka mencatat rangkuman yang ada di buku paket, biasanya anak-anak sering bercanda, sering minta izin keluar kamar mandi, mengobrol dengan teman sebangkunya, dan kurang fokus pada pembelajaran. 4. Bagaimana cara Ibu mengatasi masalah tersebut? Jawab: terkadang demi menciptakan suasanan kondusif saya suka memberikan latihan-latihan dengan membaca terlebih dahulu. Dan tegas kepada anak-anak agar bisa tenang dan tidak ngobrol dalam kelas. 5. Bagaimana pemahaman konsep dan hasil belajar IPS peserta didik kelas III? Jawab: Pada umumnya peserta didik sudah menguasai materi pelajaran walaupun masih terdapat beberapa peserta didik yang nilainya rendah atau masih di bawah KKM. Untuk nilai rendah saya jarang mengadakan remedial karena hasilnya akan sama, terkadang malah lebih rendah.
WAWANCARA DENGAN GURU KELAS III SETELAH PELAKSANAAN TINDAKAN Pewawancara
: Anita Sjafitri Ramadhani
Responden
: Ibu Ela Yuliana, S.Pd
Jabatan
: Guru Kelas
Tempat
: SDN Karangtengah 3
Hari/Tanggal
: Selasa, 05 April 2016
Waktu
: 16.30 s.d. selesai
1. Menurut ibu, apakah strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search ini cocok digunakan dalam pembelajaran IPS untuk kelas III? Jawab: Saya kira sudah cukup kreatif apabila dalam pembelajaran seorang guru melakukan pembelajaran yang akti dan di dukung dengan beberapa media dengan tujuan agar materi yang akan diajarkan dapat tersampaikan dengan baik. Untuk pembelajaran kali ini tentang materi sejarah uang dan pengelolaan uang menurut saya cocok, dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search peserta didik menjadi lebih mengetahui tentang uang dan pengelolaannya dan anak-anak juga pasti senang karena dalam pembelajaran dibentuk seperti sedang berkompetisi. 2. Bagaimana perubahan yang dialami peserta didik di kelas III setelah digunakannya strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search? Jawab: Perkembangan peserta didik sangat bagus. Setelah terbiasa selama 4 kali pertemuan dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search membuat peserta didik jauh lebih aktif dan antusias dalam belajar, tidak ada yang ngobrol, bercanda, semua ikut serta dalam pembelajaran. Dan membuat eserta didik yang tidak pernah aktif sebelumnya menjadi lebih aktif. 3. Apakah peserta didik menjadi aktif dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran di kelas terutama pada pelajaran IPS? Jawab: Ya, peserta didik sangat aktif dan termotivasi pada saat proses pembelajaran di dalam kelas dan sudah tidak ada ketakutan lagi untuk bertanya jika ada yang belum dimengerti atau dipahaminya. 4. Apakah peserta didik menjadi senang dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search? Jawab: Ya, mereka senang dan antusias karena seperti yang tadi sudah saya katakan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search dikemas seperti berkompetisi. Ini bisa
menjadi masukan buat saya untuk kedepannya untuk menggunakan strategi pembelajaran yang menarik. 5. Adakah kekurangan yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran ini? Jawab: selama proses pembelajaran harus pintar-pintar lagi dalam mengatur waktu.
WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS III SEBELUM PELAKSANAAN TINDAKAN Pewawancara
: Anita Sjafitri Ramadhani
Responden
: Peserta Didik Kelas III
Jabatan
: Peserta Dididk
Tempat
: SDN Karangtengah 3
Hari/Tanggal
: Selasa, 22 Maret 2016
Waktu
: 13.00 s.d. selesai
1. Bagaimana pendapat kalian tentang pembelajaran IPS di kelas III ini? Jawab: Siswa 1 : Membosankan Siswa 2 : Bikin Mengantuk Siswa 3 : Menyenangkan Siswa 4 : Biasa saja Siswa 5 : Melelahkan 2. Strategi atau metode apa yang pernah digunakan oeh ibu guru saat mengajarkan IPS? Jawab: Siswa 1 : Baca buku Siswa 2 : Ceramah Siswa 3 : Ceramah Siswa 4 : Membaca nyaring buku paket Siswa 5 : Diskusi 3. Apakah kalian dapat memahami materi IPS yang telah dijelaskan oleh ibu guru? Jawab: Siswa 1 : Sedikit Siswa 2 : Kurang mengerti Siswa 3 : Biasa saja Siswa 4 : Biasa saja Siswa 5 : Paham 4. Sumber apa saja yang digunaka ibu guru dalam pembelajaran IPS di kelas? Jawab: Siswa 1 : Hanya buku paket Siswa 2 : Hanya buku paket Siswa 3 : Hanya buku paket
Siswa 4 Siswa 5
: Buku paket dan lks : Hanya buku paket
5. Bagaimana pemahaman konsep dan hasil belajar kalian pada mata pelajaran IPS? Jawab: Siswa 1 : Sedang-sedang saja Siswa 2 : Lumayan Siswa 3 : Nilainya di bawah KKM Siswa 4 : Tidak tentu nilainya Siswa 5 : Lumayan
WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS III SETELAH PELAKSANAAN TINDAKAN Pewawancara
: Anita Sjafitri Ramadhani
Responden
: Peserta Didik Kelas III
Jabatan
: Peserta Dididk
Tempat
: SDN Karangtengah 3
Hari/Tanggal
: Selasa, 05 April 2016
Waktu
: 16.00 s.d. selesai
1. Bagaimana pendapat kalian tentang pembelajaran IPS yang telah kalian ikuti? Jawab: Siswa 1 : Menjadi lebih asik tidak mengantuk Siswa 2 : Senang karena pembelajarannya sepeti sedang kompetisi Siswa 3 : Menyenangkan Siswa 4 : Tidak membosankan Siswa 5 : Tidak mengantuk lagi jadi lebih fokus 2. Apakah belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search kalian lebih mudah untuk mempelajari materi yang ada? Jawab: Siswa 1 : Tentu Siswa 2 : Ya, karena ada gambar dan berwarna-warni di setiap handout yang diberikan Siswa 3 : Ya, jadi tidak perlu bertanya karena sudah sedikit paham Siswa 4 : Sangat mudah Siswa 5 : Jadi lebih paham 3. Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search? Jawab: Siswa 1 : Senang sekali Siswa 2 : Ya, jadi cepat paham materinya Siswa 3 : Ya, karena gurunya kreatif, baik dan cantik Siswa 4 : Tentu sangat senang Siswa 5 : Senang banget, karena setiap harinya beda-beda dalam melakukan pencarian informasinya 4. Apakah kalian belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search menjadi jenuh?
Jawab: Siswa 1 : Tidak sama sekali Siswa 2 : Tidak Siswa 3 : Awalnya iya karena belum paham dengan pembelajarannya, tapi sekarang senang banget Siswa 4 : Tidak sama sekali Siswa 5 : Tidak 5. Bagaimana pemahaman konsep dan hasil belajar kalian pada mata pelajaran IPS setelah belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search? Jawab: Siswa 1 : Sangat bagus Siswa 2 : Lumayan Siswa 3 : Meningkat sekali Siswa 4 : Lebih bagus dari yang kemarin Siswa 5 : jadi lebih paham dan nilainya jadi bagus
Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
A. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Eksperimen N Normal Parameters
a,b
34
34
59,56
46,03
13,164
16,227
Absolute
,131
,133
Positive
,078
,133
Negative
-,131
-,129
,131
,133
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Kontrol
Test Statistic Asymp. Sig. (2-tailed)
,148
c
,138
c
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction.
B. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test eksperimen N Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences
kontrol
34
34
Mean
85,00
67,50
Std. Deviation
7,282
9,712
Absolute
,136
,131
Positive
,136
,102
Negative
-,136
-,131
,136
,131
Test Statistic Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction.
,112
c
,149
c
Hasil Perhitungan Instrumen Tes Pemahaman Konsep atau Hasil Belajar Uji Validitas
Correlations
SOA
Pearson
L1
Correlation
SOA
SOA
SOA
SOA
SOA
SOA
SOA
SOA
SOA
SOA
SOA
SOA
SOA
SOA
SOA
SOA
SOA
SOA
SOA
SOA
L1
L2
L3
L4
L5
L6
L7
L8
L9
L10
L11
L12
L13
L14
L15
L16
L17
L18
L19
L20
,287
,252
,198
,126 ,458**
,095
,144
,262
,471
,006
,946
35
35
35
34
35
35
35
,287
1
,287
,027
,209
,319
,095
,881
,229
,061
,202 35
1
Sig. (2-tailed) N SOA
Pearson
L2
Correlation Sig. (2-tailed) N
SOA
Pearson
L3
Correlation Sig. (2-tailed) N
SOA
Pearson
L4
Correlation Sig. (2-tailed)
,095
-,012 ,520**
,379* ,520** ,701**
Total
,418*
,200
,405*
,133
,080 ,520**
,224 ,682**
,000
,012
,250
,016
,445
,648
,001
,195
,000
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
-,076
,271
,287
,364*
-,110 ,532** ,458**
,250
,271
,116
,664
,116
,095
,031
,529
,001
,006
,147
,116
,891
,009
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
,287
,053
-,015 ,520**
,252
,418*
,405*
,200
,133
,287
,287
,001
,095
,095
,025
,001
35
35
35
35
-,221 ,635**
-,094
,271
,000
,592
35
-,150 ,520**
-,024 ,438**
35
35
35
34
35
35
,252
,287
1
,052
,264
,147
,144
,095
,772
,126
,400
,391
,001
,095
,761
,932
,001
,144
,012
,016
,250
,445
,761
,001
,791
,006
35
35
35
34
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
,198
,027
,052
1
,334
,251
-,032
,027
,254
-,201
,167
,254
,052
,113
,165
,365*
-,268
-,023
,254
,064
,325
,262
,881
,772
,054
,153
,855
,881
,147
,255
,344
,147
,772
,525
,351
,034
,125
,895
,147
,721
,061
-,053 ,520**
-,046 ,453**
N SOA
Pearson
L5
Correlation Sig. (2-tailed) N
SOA
Pearson
L6
Correlation Sig. (2-tailed) N
SOA
Pearson
L7
Correlation Sig. (2-tailed) N
SOA
Pearson
L8
Correlation Sig. (2-tailed) N
SOA
Pearson
L9
Correlation Sig. (2-tailed) N
SOA
Pearson
L10
Correlation
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
,126
,209
,264
,334
1
,324
-,014
,209
,424*
-,006
,062
,209
,126
,082
,119
,119
,049
,098
,424*
,471
,229
,126
,054
,058
,934
,229
,011
,972
,723
,229
,471
,642
,496
,496
,779
,574
,011
,269
,007
35
35
35
34
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
,458**
,319
,147
,251
,324
1
,180
,319 ,563**
,076
,320 ,563**
,302 ,452**
,232 ,446**
,167
,167
,319
,286 ,680**
,006
,061
,400
,153
,058
,300
,061
,000
,663
,061
,000
,077
,006
,180
,007
,339
,339
,061
,096
,000
35
35
35
34
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
-,012
-,221
-,150
-,032
-,014
,180
1
-,221
,209
,209
,304
-,006
,126
-,178
,308
-,070
,049
,221
-,006 ,441**
,285
,946
,202
,391
,855
,934
,300
,202
,229
,229
,076
,972
,471
,307
,072
,688
,779
,202
,972
,008
,097
35
35
35
34
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
,520** ,635** ,520**
,027
,209
,319
-,221
1
,271
,271
,129 ,635** ,520** ,804**
,211
,211 ,458**
,042 ,635**
,187 ,658**
,116
,116
,461
,000
,001
,000
,224
,224
,006
,812
,000
,282
,000
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
,334 ,635**
,287
,364* ,532**
,211
,167
,042 ,635**
,187 ,631**
,592
,050
,000
,095
,031
,001
,224
,339
,812
,000
,282
,000
,192 ,448**
,001
,000
,001
,881
,229
,061
,202
35
35
35
34
35
35
35
35
35
35
,287
-,094
,287
,254
,424* ,563**
,209
,271
1
-,094
,095
,592
,095
,147
,011
,000
,229
,116
35
35
35
34
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
,287
,271
,053
-,201
-,006
,076
,209
,271
-,094
1
,129
,271
,287
,364*
-,110
,211
,167
,042
-,094
-,024
,272
Sig. (2-tailed) N SOA
Pearson
L11
Correlation Sig. (2-tailed) N
SOA
Pearson
L12
Correlation Sig. (2-tailed) N
SOA
Pearson
L13
Correlation Sig. (2-tailed) N
SOA
Pearson
L14
Correlation Sig. (2-tailed) N
SOA
Pearson
L15
Correlation Sig. (2-tailed) N
,095
,116
,761
,255
,972
,663
,229
,116
,592
35
35
35
34
35
35
35
35
35
,379*
-,076
-,015
,167
,062
,320
,304
,129
,025
,664
,932
,344
,723
,061
,076
35
35
35
34
35
35
35
,271 ,520**
,254
,209 ,563**
,001
,116
,001
,147
,229
,000
,972
,000
35
35
35
34
35
35
35
,701**
,287
,252
,052
,126
,000
,095
,144
,772
35
35
35
34
,418*
,364*
,418*
,113
,082 ,452**
,012
,031
,012
,525
,642
,006
,307
35
35
35
34
35
35
35
,200
-,110
,405*
,165
,119
,232
,250
,529
,016
,351
,496
35
35
35
34
35
,520**
,461
,116
,095
,031
,529
,224
,339
,812
,592
,891
,113
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
,334
,129
1
,334 ,510**
,268
,391*
,211
,117
,164
,129
,125 ,527**
,461
,050
,461
,050
,002
,119
,020
,223
,503
,347
,461
,473
,001
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
-,006 ,635** ,635**
,271
,334
1 ,520** ,804** ,532** ,532**
,167
,042 ,635**
,000
,116
,050
35
35
35
35
,302
,126 ,520**
,471
,077
,471
35
35
35
-,024 ,768**
,001
,000
,001
,001
,339
,812
,000
,891
,000
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
,287
,287 ,510** ,520**
1
,418*
,200
,200
,320
,080 ,520**
,001
,095
,095
,002
,001
,012
,250
,250
,061
,648
,001
,791
,000
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
-,178 ,804**
,364*
,364*
,268 ,804**
,418*
1
,298
,298
,251
-,050
,364*
,000
,031
,031
,119
,000
,012
,082
,082
,145
,774
,031
,708
,000
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
,308
,211 ,532**
-,110
,391* ,532**
,200
,298
1
,153
-,147
,180
,072
,224
,001
,529
,020
,001
,250
,082
,380
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
-,046 ,647**
,066 ,607**
,110 ,532**
,096 ,497**
,401
,529
,001
,585
,002
35
35
35
35
35
SOA
Pearson
L16
Correlation Sig. (2-tailed) N
SOA
Pearson
L17
Correlation Sig. (2-tailed) N
SOA
Pearson
L18
Correlation Sig. (2-tailed) N
SOA
Pearson
L19
Correlation Sig. (2-tailed) N
SOA
Pearson
L20
Correlation Sig. (2-tailed) N
Total
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
,405* ,532**
,200
,365*
,119 ,446**
-,070
,211
,211
,211
,211 ,532**
,200
,298
,153
1
-,090 ,522**
,110
,293
,211
,529
,087
,224
,606
,001
,016
,001
,250
,034
,496
,007
,688
,224
,224
,224
,223
,001
,250
,082
,380
35
35
35
34
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
,133 ,458**
,133
-,268
,049
,167
,049 ,458**
,167
,167
,117
,167
,320
,251
-,147
,110
1
,167
,167
,024
,334
,445
,006
,445
,125
,779
,339
,779
,006
,339
,339
,503
,339
,061
,145
,401
,529
,339
,339
,891
,050
35
35
35
34
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
,080
,250
-,053
-,023
,098
,167
,221
,042
,042
,042
,164
,042
,080
-,050
,110
,293
,167
1
,042
,266
,334
,648
,147
,761
,895
,574
,339
,202
,812
,812
,812
,347
,812
,648
,774
,529
,087
,339
,812
,123
,050
35
35
35
34
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
,271 ,520**
,254
,424*
,319
-,006 ,635** ,635**
-,094
,364* ,532**
,211
,167
,042
1
,001
,116
,001
,147
,011
,061
,972
,000
,000
,592
,461
,000
,001
,031
,001
,224
,339
,812
35
35
35
34
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
,224
-,024
-,046
,064
,192
,286 ,441**
,187
,187
-,024
,125
-,024
-,046
,066
,096
-,090
,024
,195
,891
,791
,721
,269
,096
,008
,282
,282
,891
,473
,891
,791
,708
,585
,606
35
35
35
34
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
,520**
,682** ,438** ,453** ,000
,009
,006
,129 ,635** ,520**
,282
,000
35
35
35
,266
,187
1
,370*
,891
,123
,282
35
35
35
35
35
35
,370*
1
,325 ,448** ,680**
,285 ,658** ,631**
,272 ,527** ,768** ,647** ,607** ,497** ,522**
,334
,334 ,686**
,061
,097
,113
,050
,050
,007
,000
,000
,000
,001
,000
,000
,000
,002
,187 ,686**
,001
,000
,029
,029
N
35
35
35
34
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
RELIABILITAS TES ================
Rata2= 15,60 Simpang Baku= 3,71 KorelasiXY= 0,64 Reliabilitas Tes= 0,78 Nama berkas: F:\PERHITUNGAN YANG BENAR\UJI DAYA BEDA SOAL ANATES.ANA
No.Urut
No. Subyek
Kode/Nama Subyek
Skor Ganjil Skor Genap
Skor Total
1
1
Aisyah Riska
10
10
20
2
2
Suci K
10
10
20
3
3
Rayan
10
9
19
4 5
4 5
Shafa Azarah
10 9
9 10
19 19
6
6
Fanya
9
10
19
7
7
Aissyah Amini
9
10
19
8
9
Jacky
10
9
19
9
10
Dhityo
9
10
19
10
8
Herdianto
9
9
18
11
11
Fadiaz
7
10
17
12
12
M. Nur Fiqri
8
9
17
13
13
Erina
9
8
17
14
14
Galuh
8
9
17
15
15
Suci Wulandari
9
8
17
16
16
Farel
8
9
17
17
17
Khalita
8
9
17
18
22
Ahmad zaini
8
9
17
19
19
Figo
8
8
16
20
20
Arnindya
9
7
16
21
21
Zalfa
9
7
16
22
23
Fakhri
7
9
16
23
24
Wahyu
8
8
16
24
18
Duta Akbar
7
8
15
25
25
Fitri
6
9
15
26
28
Kusumaning
6
9
15
27
26
Nihla
6
8
14
28
27
Viki
9
5
14
29
29
Adzra
8
6
14
30
30
Rafi Akbar
5
7
12
31
31
Puput
5
6
11
32
32
Aniza
4
5
9
33
33
Bimo
5
2
7
34
34
M.Fahreza
3
4
7
35
35
Respi
1
5
6
TINGKAT KESUKARAN =================
Jumlah Subyek= 35 Butir Soal= 20 Nama berkas: F:\PERHITUNGAN YANG BENAR\UJI DAYA BEDA SOAL ANATES.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%)
Tafsiran
1
1
26
74,29
Mudah
2
2
32
91,43
Sangat Mudah
3
3
26
74,29
Mudah
4
4
25
71,43
Mudah
5
5
23
65,71
Sedang
6
6
27
77,14
Mudah
7
7
21
60,00
Sedang
8
8
32
91,43
Sangat Mudah
9
9
32
91,43
Sangat Mudah
10
10
33
94,29
Sangat Mudah
11
11
19
54,29
Sedang
12
12
32
91,43
Sangat Mudah
13
13
26
74,29
Mudah
14
14
32
91,43
Sangat Mudah
15
15
31
88,57
Sangat Mudah
16
16
31
88,57
Sangat Mudah
17
17
30
85,71
Sangat Mudah
18
18
14
40,00
Sedang
19
19
32
91,43
Sangat Mudah
20
20
22
62,86
Sedang
DAYA PEMBEDA ============
Jumlah Subyek= 35 Klp atas/bawah(n)= 9 Butir Soal= 20 Nama berkas: F:\PERHITUNGAN YANG BENAR\UJI DAYA BEDA SOAL ANATES.ANA
No Butir Baru No Butir Asli
Kel. Atas
Kel. Bawah
Beda
Indeks DP (%)
1
1
9
3
6
66,67
2
2
9
6
3
33,33
3
3
7
4
3
33,33
4
4
8
4
4
44,44
5
5
8
4
4
44,44
6
6
9
3
6
66,67
7
7
9
5
4
44,44
8
8
9
6
3
33,33
9
9
9
6
3
33,33
10
10
9
8
1
11,11
11
11
9
2
7
77,78
12
12
9
6
3
33,33
13
13
9
4
5
55,56
14
14
9
6
3
33,33
15
15
9
6
3
33,33
16
16
9
5
4
44,44
17
17
8
6
2
22,22
18
18
7
1
6
66,67
19
19
9
6
3
33,33
20
20
9
3
6
66,67
Peserta didik dibentuk menjadi 5 (lima) kelompok
Peserta didik memperhatikan penjelasan dari guru mengenai kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik dalam proses pembelajaran
Peserta didi diberikan handout dan kertas yang berisi pertanyaan
Peserta didik membuka dan membaca kertas yang berisikan pertanyaan, kemudian mencari jawaban atau informasi di handout yang telah disiapkan oleh guru.
Peserta didik membuka dan membaca kertas yang berisikan pertanyaan, kemudian mencari jawaban atau informasi di handout yang telah disiapkan oleh guru. (berdiskusi dengan kelompok saat pencarian jawaban atau informasi)
Peserta didik dipantau oleh guru pada saat berdiskusi dalam pencarian informasi atau jawaban.
peserta didik mempresentasikan hasil dari pencarian jawaban atau informasi yang telah kelompok mereka dapatkan. Setiap kelompok mendapatkan kesempatan sama untuk mempresentasikan jawaban mereka.
Peserta didik yang lain atau kelompok yang lain memperhatikan jawaban yang sedang disampaikan oleh temannya, karena nanti guru akan menanyakan jawaban yang sama dan yang berbeda dengan temannya yang berasal dari kelompok lain.
Peserta didik ditanyakan oleh guru jawaban yang sama dan benar dengan jawaban yang temannya telah sampaikan di depan.
Peserta didik dan guru mengulang kembali semua jawaban dari setiap kelompok dan guru mengembangkan jawaban tersebut untuk menambah informasi peserta didik, sehingga jawaban semakin jelas
Peserta didik mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru
Peserta didik dibentuk menjadi 5 (lima) kelompok oleh guru
Guru menempelkan handout (materi) di beberapa sisi kelas.
Peserta didi diberikan handout (materi) dan kertas yang berisi pertanyaan
Peserta didik memilih pertanyaan yang mudah terlebih dahulu.
Peserta didik melakukan pencarian jawaban atau informasi di handout yang telah disiapkan oleh guru. (bersaing dalam menjawab atau menemukan jawaban atau informasi. Peserta didik dipantau oleh guru pada saat berdiskusi dalam pencarian informasi atau jawaban.
Setelah peserta didik menemukan dan menuliskan jawaban atau informasinya peserta didik mendiskusikan hasil jawabannya dengan kelompoknya
peserta didik mempresentasikan hasil dari pencarian jawaban atau informasi yang telah kelompok mereka dapatkan dengan kata-katanya sendiri. Setiap kelompok mendapatkan kesempatan sama untuk mempresentasikan jawaban mereka.
Peserta didik dan guru mengulang kembali semua jawaban dari setiap kelompok dan guru mengembangkan jawaban tersebut untuk menambah informasi peserta didik, sehingga jawaban semakin jelas
Peserta didik mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru
Peserta didik mencari informasi atau jawaban dari pertanyaan yang telah guru berikan, di handout materi yang telah disediakan oleh guru. (mencari, menemukan, mendiskusikan temuannya)
membaca, menuliskan, hasil
Peserta didik mempresentasikan hasil yang telah ditemukannya dan yang telah didiskusikan oleh kelompoknya dengan bahasanya sendiri.
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. k. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia
No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi: Hal
: . :
FITK-FR-AKD-081 1 Maret 2010 01
1t1
PERMOHONAN SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nomor : Istimewa
La*p.
Hal
Jakarta,02Maret2016
: Satu berkas proposal :
Bimbingan Skripsi
Kepada Yth.
Ka. Subbag Akademik & Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. As s al amu'
aiaikum wr.wb.
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
Anita Sjafitri Ramadhani
NIM
i 1 1201 830005 I
Jurusan/Prodi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Semester
VIII (Delapan)
Dengan ini mengajukan permohonan surat bimbingan skripsi, sebagai salah satu syarat menyelesaikan prograam S-l(Strata 1) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun judul skripsi yang diajukan adalah:
"Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Dengan Tekhnik Information Search Terhadap Pemahaman Konsep IPS Kelas III SDN Karang Tengah 3". Dosen Pembimbing Skripsi yang
Pembimbing Pembimbing
t
2
diusulkan:
: ..........06.f,e...t*.h-9'lelt n : ...........................;.........
A
, .r , fd .
1..!::
Sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan proposal. Demikian permohonan ini saya sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Was
s al
amu' alaikum wr.wb.
n Pendidikan Guru
Ag. t99403
1
006
MI
NIM. 1112018300051
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
,M. ffiffi] iUTNT
I
i
No. Dokumen
:
Tgl.Terbit i: No. Revisi: :
FORM (FR)
Jl. lt. H. Juanda No 95 C/putal 15412 lndonesia
FITK-FR-AKD-084 1Mareti20'l 0 01
Hal
PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI !l i
SjafitriRamadhani
l
Nama
Anita
NIM
l l 120183000051
Jurusan/Prodi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 1Ug
Tanggal Pengajuan
04 Maret 2016
i
Pembimbi
Nama Dosen Pembimbing
r Maifalinda
Fatra, S.Ag, M.Pd
197005281996W2A02
Judul Skripsi:
"Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif dengan Teknik Information Searclt Terhadap Pemahaman Konsep IPS Kelss III MI/SD'
(rz) Disetujui,
(
) Tidak Disetujui
Jakarta, 04 Maret 2016 Ir{ahasiswa ybs, I
I
NIM.11120r 83000051
t: :
ri
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
FoRM (FR)
Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia
:
No.
Dokumen
Tgl.
Terbit :
1 Maret 2010
No.
Revlsi: :
01
FITK-FR-AKD-081
1t1
Hal
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nomor : Un.0lff . lA(M .01.3/..........12016 I-amp" : Hal : Bimbingan Skripsi
Jakarta,
2Maret2076
Kepada Yth.
Takiddin, M.Pd Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. As s al amu' al aikum wr.w b.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing penulisan skripsi mahasiswa: Nama
Anita Sjafitri Ramadhani
NIM
1
Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaivah
Semester
VIII (Delapan)
I (materi/teknis)
I 1201 830005 I
Judul Skripsi Pengaruh Strategi Pembelajaran Pemahaman Konep IPS Kelas
Aktif
Dengan Tekhnik Information Search Terhadap
III SDN Karangtengah
3
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 29 Februari 2016 , abstraksilozr/ine terlampir. Saudara dapat melakukao p"*batran redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Was
s
al amu' al aikum wr.wb.
an Guru
Tembusan:
l. 2.
DekanFITK Mahasiswa ybs.
MI
"\
.r . rffiI 1"!{}l
XenttftneRlAN AGAMA ulN JAKARTA
No-Dokumen
:
TglJerbit- :
FoRM (FR)
M. Revisi: :
FITK
FITK-FR-AKD-082 1 Maret2010 01
tndonesia Jt. k. H. Juanda No s5 ciputat 15412
Jakarta, 03 Maret 2016
6 I{omor : Un.01 /F. 1 /KM.01'3/385201 Lamp.'. OuttineProPosal : Permohonan lzin Penelitian Huf
'
Kepada Yth.
lbu Hj. Nani Rosnani riup"i, Sekolah SDN Karangtengah 3 di
Tempat Assal am u' al ai ku m wr.wb'
Dengan hormat kami sampaikan bahwa' Nama
: Anita Sjafitri Ramadhani
NIM
:112A18300051
Jurusan
(PGMI) : Pendidikan Guru MaCrasah lbtidaiyah
Semester
: DelaPan (Vlll)
Judul SkriPsi
:PengaruhStrategiPembelajaranAktifDenganTekniklnformation Kelas tll SDN Search Terhadap Pemahaman Konsep IPS Karangtengah 3
dan Keguruan UIN Jakarta yang -mengaoakan -ornllmu Tarbiyah adalah benar mahasiswa/i Fakultas penelitian (riset) di
sedang *"nyurrn'-:-k;6ri;
.ri."n pimpin' inrirniyt"kolah/madrasah yang Saudara
mahasiswa untuk itu kami mohon saudara dapat mengizinkan melaksanakan penelitian dimaksud'
AtasperhatiandankerjasamaSaudara,kamiucapkanterimakasih. Wassalamu'alaikum
wrwb'
.
,-',.,.Guru Ml I
Ag 15 1994 Tembusan: Dekan FITK 2.. Fembantu Dekan Bidang Akademik Mahasiswa Yang bersangkutan
1.
3.
1 006
tersebut
PEMERTNTAH KOTA TANGERANG DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDI{ KARANG TENGAH 3 UPT PENDIDIKAN DASAR KECAMATAN KARANG TENGAH JL. H. MEAN KARANG TIMUR, KEC. KARANG TENGAH, KOTA TANGERANG 15157
SURAT KETERANGAN PENEUTIAN
No.421.2
Yang bertanda tangan di bawah
I O23 - SDN /2016
ini Kepala Sekolah SD Negeri Karang Tengah 3 Kecamatan Karang
Tengah - Kota Tangerang, menerangkan bahwa
:
ANITA SJAFITRI RAMADHANI
Nama
:
NIM
:1112018300051
Fakultas
:
IImu Tarbiyah dan.Keguruan
Jurusan
:
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Jenj*g
:Sl
Adalah benar nzrma tersebut telah melakukan penelitian ( riset ) yang berjudul Pembelajaran
Aktif dengan Teknik Information
SD Negeri KarangTengah
* Pengaruh Strategi
Search Terhadap Pemahaman Konsep IPS Kelas
III *. Yang dilakukanpada:
Hafiltanggal: Selasa,05 April2016 s/d Jum'at
15
April20f6
Demikian surat keterangan ini diberikan unruk dapatclipergunakan sebagaimana mestinya.
Karang Tengah,
t5 April
2016
Tengah 3 Clj
!f,
f"*
H{$0il
w
4 198305 2 018
III
UJI REFERENSI Nama
: Anita Sjafitri Ramadhani
NIM
:1112018300051
Fakultas/Jurusan
:
Judul Skripsi
:pengarugh strategi Pembelajaran Aktif Dengan Teknik Information Search Terhadap Pemahaman Konsep IPS
FITIV Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMD
peserta Didik Kelas
Pembimbing
: Takiddin,
III
SDN Karangtengah 3 Tangerang
M.Pd
Buku dan
Paraf
SMK Nasional Pati"' Jurnal Fakultas Semarang http://e-iournal.ikipuniversitas Veteian IKrp, /t87/199. h.71. Pemahaman KonseP IPS, Wulan Ika Ashari, Ngadino, @ningkatkan Pendekatan SAVI Materi Perjuangan Melawan Penjajahan Jepang dengan Menggunakan(Jniversitas Sebelas (Somatic, AUDITORY, Visual, and intelectuil", Jurnal Fah.rltas FKIP, d/ind ex. oho /o s s ds o I o / arti c I e /vi e Pemahaman KonseP IPS, Wulan Ika Ashari, Ngadino, @ningkatkan SAVI Materi Perjuangan Melawan Penjajahan Jepang dengan Menggunakan Pendekatan (Jniyersitas Sebelas (Somatic, AUDITORY, Visual, and intelectuil", Jurnal Fakultas FKIP, i
havioristik sampai Kontruktivistik, akarta: Prestasi Pustakarya, 2011),h-
1
56
a Belajar
Siswa
Aktif' (Bandung:
Nuansa
Cendekia. 2014\, cet 10', h.164
Me1Si1berman,e@,aBelajarSiswaAktif,(Bandung:Nuansa Cendekia, 2014), cet 10., h. 161
en' (Bandung: Rosda' 2014)' h' (Iakarta., Wina Sanjaya, Strategi Pembelaiaran En*rin"totf Stondar Proses Pendidikan, Kencana Prenadamedia, 2006), h- 126.
Kencana Prenadamedia, 2006), h- 126.
Standar Proses Pendidikan' (Jakarta:
Sanjaya, Strategi Pembelajaran -.r:-- ,arrrrr\ ou""), I 1nA
B"*ri""t^l
Str"dar Proses Pendidikan,
4
Wint
5
Kefica d rtvll'dvaLLlusl4, wina Sanjaya, strategi Pembelajaran Berortentast )tanuur .rluses ,,1:^ !vvvr,, 1nn6\ h 111 '.i '- -' l.lvuouquvsrs, ^-' -- --
-_
.fr\.(iuu4llo
6 7 8
9 10 11
12 13
@lajaran 24.
15
16
Pustakaraya,20l5),h.1
,
,,
,,
=, Sofu, Amri, Implementasi Pembelajaran AkttJ datam l\urtKutum , i
L
-
19
uurt t\e Hisyam Zain| "strategi Pembelaiaran AktU lmPlemenrclst
23
h d
i{
+
pnibnloio*n Ahin7l Strategi untuk Mengajar
Secara Aktif, (Jakarta: PT
Jurnal
I
,"y
Semarang Negeri Universitas h. 8 hin/nrtiele/view/l i l6/905. - ^^:)/:--)^-^Ln/nun n[lP:tuurrtul.JtuLP.utL -.-^_. Mel Silberman, Active Learning; lul Cara ISemJdr )Nwu AKLLJ' 1t)uiluut'E ^r" Cendekia, 2014), cet 10., h. 164 . , = , , , url t\uL 'Pct --rt eLU "Yerbandlngan lvloaet rernueluJut Sohidtn., Siswandari, Sari, D"rry Luvita FK]P, Jurnal Divison", Tipe Group Information Search dan Student Teams Achievement Maret Sebelas (Jniversitas nhn/oknnomi /nrticle/view/2 61 4/ I 840, h. 5 - ^^ i)/i-)oflllL).//-lUI(LuL,lNLll.4rLo'wv'ewt""*"'-'f"rT ., t_t----.^ n.. l1^l uuFt ,\ertuulu'' t)/ lmptemenrast Aktu Pembelajaran "strategi Hisyarn, zaini Negeri Universitas FKIP'
Kelas",
I
lum 201j, (Jakarla: Prestasi
Mel Siiberm
22
t
zut)' \Jd
18
2l
+
t-
t7
Kelas",
t
\r
?l.f-Qn
rustaKardy ^nlc\ l\urtKutum Sofun Amri, Implementasi Pembelajaran AktrJ datam Pustakaraya, 2015), h. 79-80 - - .
an,
^t^,^
tut)) \ i-:;^: ;;^:; tut)'
'l-
);
5 NlenlngKuLKun l\Yur)/ eut Uittirrgsworth, Gina Lewis', Pembelalaran AKt{' (-errnelano Pendahuluan h. I\ tr^^^aon To.rq ?008)- cet IIAryant, J[ruregt rettlut'LuJurut' ,L'"Lr Ayu Hiryu- zaini, Bermawy Munthe & sekar 2002)' h perguruan Tinggi, (Yogyakarta: CTSD (Centri for Teaching Staff Development)'
sofan Amri, t*pt
20
tl nlra'/.
f.,^-:
]\urtKutum Sofutt Amri, Implementasi Pembelajaran AktU daldm
+
Iral:attq.
\ Beronentast Jtanaar rruses Wi"a Sanjaya, Strategi Pembelaiaran L 12? -r:^ t"""I f;ef,lcffia ffgtduulLss|o, ^r\r\r\ ,b+jaiotilz Denuv,ulusttN Durt'Pu Mohammad Jauhar, Implementasi PAlKblvl aart -L^.t-^-^-.^.nl 1\ L 1
xii t4
):t--.-
(Jakarta:
FKIP,
Jurnal
h. 6 i d/i"d'.' S em aranshttp : / /i urnal.tt ip. l'"t'' "' Kewarganegaruun' U(lrarL'r' O"a" n-oryada, dkk., Buku Pandttan Dosen PenclidtKan lvlgc}la, Lvv+)) rt. L
,
- - l^
+
t I il +
Cendekia, 2014), cet 10.,
Mel Silberm an, A
Belajar Siswa Ahif' (Bandung:
Nuansa
Aktif' (Bandung:
Nuansa
h.161
lajar
Siswa
2014, cet 10., h. 165
aja Grafindi Persada' 2015)' cet
ue-n ultt-uk M engular P ema,h aman ' lah- M enengah Kei uruan- ( F tt tko S eko luxl,;'
Slamet Konsep
doi xn*oipuan Menganalis i s- Gu* (Jniversitas Pendidi\1n.-Indonesia Jurnal ppppTK BMTI Baidung, Pascasariana Bandun ,
i";.
tr,.,*ai'ftio.uni.
pembelajaran llmu Pembelajaran llmu
ac.idTindex.ptr
jelajaran KonseP Dalam
Sosial di Pengetahuan DUSIU' rengerunuan
Sekolah
httO,//fiin.uOr.ndu/Oirektorr/tUntVif/PfNOtOtKqNDlSlpJrol'-y NO'*t:lO'tl ngembangan sosial strategi Penga: --an Konsep Dalam Pembela-iaran-Ilmu Pensetahuan
Dasar,
ZOOZ/pu
di
sekola
akarta: Rineka CiPta, 2012)' h' 116
i Koiio' Pendekatan Struktural' PT Bumi Aksara,
(Jakarta:
20ll),h.52. kai ian
P endekatan
Struktural'
(J
akarta:
PT Bumi Aksara, 2011), h. 54. IPS Di Sekolah Dasar", a s i P en d i dikan K a r a kt e r D a am Pembelajaran Riflri Af*rdi J "iir (Jniversitas Muhammadiyah Sidoarj o, Jurnal Fakttltas Keguruan dan llmu Pendidikan' ht t o // i o ur n a l. ttm s i d a. a c. i d/fi l e s / R flAyll-pil lJl R;dy G""awan7 e n di di an /PS, (B andun g : Al fab eta, 2013), h. 50 I
:
ah Kajian Pendekatan Struktural, (Jakatta: PT Bumi Aksara, 2011), h.264.
PT Bumi Aksara, 2011), h.331
"ah
Kajian Pendekatan Struktural, (Jakarta:
.
D
aiian Pendekatan Struktural' (Jakarla:
PT Bumi Aksara, 2011),h. 133.
ian Pendekatan Struktural'
(J
akarta:
PT Bumi Aksara, 2011), h. 399.
Faraf
dan R&D, (Bandung: Alfabeta' 2013)' Cet. 18., h.77.
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode
Pr"didiknn, (Bandung: PT Remaja
Pr*litit"
Rosdakarya,2006), Cet.2.,h- 207 .
Methods), (Bandung: Alfabeta' 2073)'
ihodsl, (Bandung: Alfabeta" 2013)' Cet. III., h.120. :ndekatan Praktik' (Jakarta: Rineka Cipta'
2010)), Cet. 14., h.174.
, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada' 2009)' akarta: PT Raja Grafindo Persada' 2009)'
i
Methods), (Bandung: Alfabeta' 2Al3)'
Cet. III., h.194.
d Methods), (Bandung: Alfabeta' 2Ol3)' Cet. III., h.203.
Rosdakarya, 2072), h. 12.
"io'
Mengaiar' (Bandung: PT Remaja arta: PT Raja Grafindo Persada
'
2009)'
n, (lakarta: Bumi Aksara' 2012)' h' ikan, (Iakarta: Bumi Aksara' 2012)' h'
iidikan, (Jakarta: Bumi Aksara' 2012)' b' tasi Hasil Ies' (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2009), Edisi. 4.,h-27.
n, (lakarta: Bumi Aksara' 2012)' h'
2tt.
utta: PT Alex Meida Komputindo),h. 111. akarta:
search/Mencari Informasi Terhadap iasrl FITKUIN, 2011), h. 63, DiPublikasik'
rJaiar
CV Andi
Ak:O reli'k Information Matimatika siswa, (Jakarta: skripsi asYikan Kegiatan di
Kelas,(Jakarta:PTMacananJayaCermelang'2008)'cetII'h'Pendahuluan
a Aktif'
(Bandung: Nuansa
Cendekia, 2014), cet 10., h' 164'
Jakarta,20 Juni 2016 Pembirpbing
TakidEin, M.Pd NIP. 98312 06201101 1 i 005
Tentang Penulis Anita Sjafitri Ramadhani. Penulis lahir di Jakarta, pada 05 Maret 1994. Putri pertama dari pasangan Tajudin Samsi dan Siti Ma’Ani. Memiliki dua orang adik bernama Muhammad Rabbani Tajudin dan Anisya Nurfitriana Rafsandjani. Pada Tahun 1999 – 2000, Penulis mengenyam pendidikan di TK Islam Amali Ciledug – Tangerang. Kemudian duduk di bangku Sekolah Dasar pada tahun 2000 – 2006 di SD Islam Al-Hasanah Ciledug – Tangerang. Penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menegah Pertama tahun 2006 – 2009 di SMP Negeri 29 Jakarta Selatan. Belum cukup dengan ilmu yang didapat, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menegah Atas pada tahun 2009 – 2012 di SMA Kartika Bintaro Jakarta Selatan, pada tahun 2012 penulis mendapatkan kesempatan untuk meneruskan studinya di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan memilih Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Membaca buku dan Travelling merupakan hobi penulis sejak duduk di bangku SD. Sejak kecil penulis sering diajak untuk travelling ke beberapa daerah di Indonesia dan sejak kecil penulis juga sering mengkoleksi buku – buku cerita. Setelah lulus dari SMA, penulis mengajar bahasa inggris di salah satu lembaga kursus bahasa inggris. Memasuki dunia perkuliahan, penulis masih aktif mengajar bahasa inggris di tiga tempat lembaga kursus bahasa inggris dan mengajar privat bahasa inggris. Pada awal perkulihan penulis bergabung disebuah organisasi ekstra yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Selain aktif di kampus dan di lembaga kursus, penulis juga pernah menjadi Trainer Demo Teaching untuk guru – guru di beberapa TK (Taman Kanak – Kanak). Penulis berbagi ilmu tentang bagaimana mengajar bahasa inggris yang menyenangkan dan membuat suasana kelas menjadi aktif dan kreatif.