PERBEDAAN MASING-MASING FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA PADA REMAJA BERDASARKAN TIPE KEPRIBADIAN
Skripsi Dipenuhi Sebagai Persyaratan Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Psikologi
Oleh: ARIZKA HARISA 105070002224
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010M/1431H
i
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 7 Juli 2010
Arizka Harisa NIM. 105070002224
ii
PERBEDAAN MASING-MASING FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA PADA REMAJA BERDASARKAN TIPE KEPRIBADIAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi
Oleh: ARIZKA HARISA NIM: 10507000 2224
Di Bawah Bimbingan:
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof.Hamdan Yasun, M.Si NIP. 130351146
Gazi Saloom, M.Si NIP.197112142007011014
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M
iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul PERBEDAAN MASING-MASING FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA PADA REMAJA BERDASARKAN TIPE KEPRIBADIAN telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 4 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Fakultas Psikologi. Jakarta, 4 Juni 2010
Sidang Munaqasyah Dekan/ Ketua Merangkap Anggota
Pembantu Dekan/ Sekretaris Merangkap Anggota
Jahja Umar, Ph.D NIP. 130885522
Dra. Fadhilah Suralaga, M. Si NIP. 19561223198303 2001
Anggota : Penguji I
Penguji II
Yunita Faela Nisa, M.Psi, Psi NIP. 197706082005012003
Prof. Hamdan Yasun, M.Si NIP. 130351146
Pembimbing Pembimbing I
Prof. Hamdan Yasun, M.Si NIP. 130351146
Pembimbing II
Gazi Saloom, M.Si NIP. 197112142007011014
iv
ABSTRAKSI (A) (B) (C) (D)
Fakultas Psikologi Juni 2010 Arizka Harisa Perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian (E) 108 halaman + xiv (F) Konformitas bisa dialami oleh siapa saja, baik orang dewasa maupun remaja, karena mereka merupakan bagian dari kelompok sosial, akan tetapi konformitas memuncak pada masa remaja. Satu penelitian yang baru-baru ini dilakukan menunjukkan dukungan terhadap penemuan Berndt, yaitu bahwa kepekaan terhadap kelompok sebaya meningkat pada awal masa remaja (dalam Santrock, 2003). Para peneliti telah menemukan bahwa pada kelas delapan dan sembilan, konformitas dengan teman sebaya memuncak (Berndt, 1979; Berndt & Perry, 1990; Leventhal, 1994 dalam Santrock,2002). Fenomena konformitas yang terjadi pada remaja banyak sekali, salah satu contohnya seperti terjadinya tawuran antara siswa sampai menyebabkan kematian karena konformitas kelompok sebaya, dimana kasus ini baru terjadi dua bulan yang lalu tepatnya delapan April 2010. Kasus ini berawal dari tawuran antara sejumlah siswa SMP Ibun dan SMP Paseh. Tawuran terjadi hanya karena saling ejek, dan imbasnya siswa yang tidak terlibat tawuran menjadi korbannya (Tiah, 2010). Tipe kepribadian yang dimaksud disini yaitu tipe kepribadian A dan B ditemukan oleh dua ahli jantung yaitu Friedman dan Rosenman dan seorang ahli biokimia yang bernama Beyers. Mereka membagi perilaku manusia menjadi dua macam pola yaitu kepribadian tipe A dan tipe B (Rice, 1999), setelah melakukan penelitian longitudinal yang dinamakan Western Collaborative Group Study (WCGS) selama Sembilan tahun, yang dimulai pada tahun 1961 (Niven, 1994). Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian komparatif. Penelitian dilakukan pada siswa dan siswi MTs. Al-Khairiyah di Mampang Prapatan Jakarta Selatan dengan jumlah sampel 150 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Karakteristik sampel adalah Siswa dan siswi Mts. AlKhairiyah Jakarta Selatan, kelas delapan dan Sembilan, berkepribadian tipe A dan B. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah skala tipe kepribadian model dikotomi dan konformitas kelompok sebaya model likert. Bentuk pengolahan dan analisa data menggunkan analisis statistika dengan menggunkan program SPSS versi 18.00. Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan analisis statistik yang meliputi Pearson Product Moment untuk menguji validitas item, alpha cronbach untuk menguji reliabilitas, dan
v
independent sample t-test untuk pengujian hipotesis penelitian dan uji beda per faktor. Jumlah aitem yang digunakan dalam penelitian pada skala tipe kepribadian sebanyak 36 aitem sedangkan untuk skala konformitas kelompok sebaya sebanyak 33 aitem. Hasil uji beda dengan menggunakan teknik independent samples test dengan menggunakan Equal variances not assumed adalah 7.293 dengan probabilitas 0.000. Maka, dapat ditarik kesimpulan 0.000 < 0.05 Ho yang berbunyi tidak ada perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian ditolak dan Ha yang berbunyi ada perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian diterima. Adapun hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat perbedaan masingmasing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian. Di mana dari hasil penelitian sejalan dengan sebagian peneliti yang berpendapat bahwa tipe kepribadian ada hubungannya dengan perilaku konformitas (Sarwono:2005). Hal ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Richard Crutchfield yang menyatakan bahwa kepribadian merupakan faktor yang mendorong seseorang untuk mengadakan konformitas (dalam Davidoff,1991) Penulis menyarankan penelitian selanjutnya untuk memperhatikan dan melibatkan faktor-faktor lain disamping tipe kepribadian A dan B yang dapat mempengaruhi konformitas kelompok sebaya. Penelitian selanjutnya disarankan, dalam pengambilan sampel tidak hanya pada kelas delapan dan sembilan saja, sehingga bisa digeneralisasikan pada remaja. Bagi remaja yang memiliki tipe kepribadian A, hendak nya ditingkatkan lagi kemampuan berinteraksi dengan kelompok sebaya nya, karena hal tersebut mengurangi salah satu ciri tipe kepribadian A yaitu perasaan bermusuhan terhadap orang lain ketika menghambat diri nya. Bagi remaja yang memiliki tipe kepribadian B, hendaknya pergaulan dengan kelompok sebaya nya diarahkan ke dalam kegiatan yang positif, sehingga tidak merugikan diri sendiri.
(G) Bahan Bacaan : 40 buku (1980 - 2010) Kata kunci : Faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya, tipe kepribadian, remaja.
vi
KATA PENGANTAR Segala puja dan puji bagi Illahi Rabbi, Sang Pemillik alam semsta yang Maha segalanya dan tidak ada yang mampu mengalahkan rasa kasih sayang – Nya dan karunia Nya kepada seluruh umat manusia. Shalawat serta salam tercurahkan bagi Rasulullah SAW, suri tauladan sepanjang masa. Penulis bersyukur telah dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ”PERBEDAAN MASING-MASING FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA PADA REMAJA BERDASARKAN TIPE KEPRIBADIAN” sebagai syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Psikologi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kelancaran dalam pembuatan skripsi ini tidak luput dari bantuan, arahan dari semua pihak dan juga petunjuk dan nikmat dari Allah SWT kepada penulis. Oleh karena itu, penulis panjatkan syukur dan haturkan terima kasih kepada: 1. Allah SWT, tempat hamba mencurahkan isi hati dan memohon petunjuk atas kesulitan yang dialami dalam membuat skripsi ini. 2. Teristimewa papaku Drs.H.Ali Nurdin M.Pd dan mamaku Dra.Hj. Himlah yang tak pernah bosan berdoa untukku, yang selalu menyemangatiku dalam penulisan skripsi. Semoga Allah memberikan kalian kebahagiaan di dunia dan akhirat. 3. Bpk. Jahja Umar, Ph.D Dekan Fakultas Psikologi UIN Jakarta, seluruh pudek (pembantu dekan) serta staf Fakultas Psikologi yang tidak disebutkan satu persatu yang telah memberikan kemudahan dalam setiap urusan penulis selama kuliah, semoga Allah selalu memudahkan urusan mereka. 4. Bpk. Prof. Hamdan Yasun, M,Si pembimbing I dan penguji II, yang telah memberikan arahan dan masukan berharga kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 5. Bpk. Gazi Saloom, M,Si pembimbing II yang memberikan saran dan semangat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
vii
6. Ibu Yunita Faela Nisa, M.Psi Psi penguji I atas arahan dan masukan yang sangat berharga dalam penyelesaian perbaikan skripsi ini. 7. Ibu Dra. Hj. Fadhilah Suralaga, M.Si pudek (pembantu dekan) bagian Akademik yang telah memberikan semangat dan bimbingan kepada penulis guna menyelesaikan skripsi ini. 8. Seluruh dosen fakultas Psikologi yang tidak disebutkan satu persatu, untuk ilmu yang telah diberikan kepada penulis selama di bangku kuliah, semoga Allah membalas kebaikan kalian. 9. Aa ku Suheri Anggara Putra yang tak pernah bosan mendoakan penulis dan menyemangati dalam menyelesaikan skripsi ini dan juga atas pelajaran hidup yang tidak penulis dapatkan di bangku sekolah ataupun kuliah. 10. Kakak ku Aida Humaira dan Anita Hufaila, adik ku Via Rifkia, kakak ipar ku Muhammad Fudhail Rahman dan Muhammad Yusuf, atas semangat dan pengertian kalian kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan juga keponakan ku Adib Murtadha, Ghiyas Wafiyuddin Yusuf dan Shazia Hanan atas canda tawa nya dan hiburan kepada penulis. 11. Pak Haidir dan Pa badawi yang membantu penulis dalam mendapatkan buku-buku guna menyelesaikan skripsi ini. 12. Teman-teman angkatan 2005 khususnya kelas A. 13. Teman- teman KKL dina, donna, nadiyya, lia dan risti terima kasih atas kerja samanya, kekompakkan dan kebersamaan kalian. 14. Kepala sekolah, guru-guru dan siswa/i Mts. Sa’adatudarrain atas diberikannya izin dan kesempatan bagi penulis untuk melakukan try out berulang kali dan juga kepala sekolah, guru-guru dan siswa/i Mts. AlKhairiyah atas izin dan kesempatan buat penulis untuk melakukan penelitian. 15. Semua orang yang mengajarkan dan memberikan kekuatan melalui doa tulusnya. Jakarta, Juni 2010
Penulis
viii
DAFTAR ISI Lembar Pernyataan (Keaslian Karya)
i
Lembar Pengesahan
ii
Lembar Pengesahan Panitia Ujian
iii
Abstrak
iv
Kata Pengantar
vi
Daftar Isi
viii
Daftar Tabel
xi
Daftar Lampiran
xii
Motto
xiii
BAB 1
BAB 2
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1
1.2. Identifikasi Permasalahan
6
1.3. Batasan Masalah
6
1.4. Rumusan Masalah
8
1.5. Tujuan Penelitian
8
1.6. Manfaat Penelitian
8
1.7. Sistematika Penulisan
8
LANDASAN TEORI 2.1. Konformitas kelompok sebaya Pada Remaja
10
2.1.1. Definisi Konformitas
10
2.1.2. Jenis Konformitas
11
2.1.3. Faktor-faktor Terbentuknya Konformitas
13
2.1.4. Faktor-faktor yang menyebabkan individu tidak mau melakukan konformitas 22 2.1.5. Pengertian kelompok sebaya
23
2.1.6. Fungsi Kelompok Sebaya
24
2.1.7. Struktur Kelompok Sebaya
27
2.1.8. Pengertian Remaja
29
ix
2.1.9.Tugas Perkembangan Remaja 2.2. Kepribadian
BAB 3
BAB 4
30 32
2.2.1. Definisi Kepribadian
32
2.2.2. Tipe Kepribadian
34
2.2.3. Karakteristik Tipe Kepribadian
36
2.3. Kerangka Berpikir
40
2.4. Hipotesis Penelitian
43
METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Metode Penelitian
44
3.2. Pendekatan Penelitian
44
3.3. Variabel Penelitian
45
3.3.1. Definisi Variabel Penelitian
45
3.3.2. Definisi Konseptual Variabel Penelitian
46
3.3.3. Definisi Operasional Variabel Penelitian
46
3.4. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
48
3.4.1. Populasi Penelitian
48
3.4.2. Sampel Penelitian
48
3.4.3. Teknik Pengambilan Sampel
48
3.5. Metode dan Instrumen Penelitian
49
3.5.1. Metode Pengumpulan Data
49
3.5.2. Instrumen Penelitian
49
3.5.3. Teknik Uji Instrumen Penelitian
53
3.6. Teknik Analisis Data
54
3.7. Prosedur Penelitian
54
HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Responden
57
4.1.1. Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
57
4.1.2. Gambaran Responden Berdasarkan Usia
58
4.1.3. Gambaran Responden Berdasarkan Kelas
58
x
4.1.4. Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dari tiap Kelas 59 4.2. Presentasi Data 4.2.1. Uji Instrumen Penelitian 4.3. Hasil Penelitian
BAB 5
59 59 62
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
69
5.2. Diskusi
70
5.3. Saran
72
DAFTAR PUSTAKA
73
LAMPIRAN
76
xi
DAFTAR TABEL Tabel 3.1
Blue Print Skala Tipe Kepribadian (Try Out)
51
Tabel 3.2
Bobot Nilai Jawaban
52
Tabel 3.3
Blue Print Skala Faktor yang Mempengaruhi Konformitas Kelompok Sebaya (Try Out)
53
Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
57
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Usia
58
Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Kelas
58
Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Dari Tiap Kelas
59
Tabel 4.5
Blue Print Skala Tipe Kepribadian (Field Study)
60
Tabel 4.6
Blue Print Skala Faktor yang Mempengaruhi Konformitas Kelompok Sebaya (Field Study)
61
Tabel 4.7
T-Test Group Statistics
62
Tabel 4.8
Independent Samples Test Uji Hipotesis
63
Tabel 4.9
Independent Samples Test Uji Beda Faktor Pertama
64
Tabel 4.10
Independent Samples Test Uji Beda Faktor Kedua
65
Tabel 4.11
Independent Samples Test Uji Beda Faktor Ketiga
66
Tabel 4.12
Independent Samples Test Uji Beda Faktor Keempat
66
Tabel 4.13
Independent Samples Test Uji Beda Faktor Kelima
67
Tabel 4.14
Independent Samples Test Uji Beda Faktor Keenam
68
xii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Skala Tipe Kepribadian (Try Out)
Lampiran 2
Skala Faktor yang Mempengaruhi Konformitas Kelompok
76
Sebaya (try out)
79
Lampiran 3
Uji Validitas dan Reliabilitas Tipe Kepribadian
81
Lampiran 4
Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor yang Mempengaruhi Konformitas Kelompok Sebaya
84
Lampiran 5
Skala Tipe Kepribadian (Field Study)
86
Lampiran 6
Skala Faktor yang Mempengaruhi Konformitas Kelompok Sebaya (Field Study)
88
Lampiran 7
Uji Hipotesis
90
Lampiran 8
Data Mentah Faktor yang Mempengaruhi Konformitas Kelompok
Lampiran 9
Sebaya (Try Out)
95
Data Mentah Tipe Kepribadian (Try Out)
97
Lampiran 10 Data Mentah Tipe Kepribadian A (Field Study)
98
Lampiran 11 Data Mentah Tipe Kepribadian B (Field Study)
100
Lampiran 12 Data Mentah Faktor yang Mempengaruhi Konformitas Kelompok Sebaya pada Tipe Kepribadian A (Field Study)
101
Lampiran 13 Data Mentah Faktor yang Mempengaruhi Konformitas Kelompok Sebaya pada Tipe Kepribadian B (Field Study)
103
Lampiran 14 Data Mentah Per Faktor yang Mempengaruhi Konformitas Kelompok Sebaya Berdasarkan Tipe Kepribadian A (Field Study)
104
xiii
Lampiran 15 Data Mentah Per Faktor yang Mempengaruhi Konformitas Kelompok Sebaya Berdasarkan Tipe Kepribadian B (Field Study)
105
Lampiran 16 Surat Telah Melakukan Try Out
106
Lampiran 17 Surat Telah Melakukan Penelitian
107
xiv
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu (al- Hujurat: 6).
Skripsi ini kupersembahkan untuk orang-orang yang menyayangiku, khususnya papa-mama tersayang
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk hidup yang tidak dapat hidup sendiri, sebagai manusia membutuhkan keberadaan orang lain untuk melangsungkan kehidupan. Tercermin dari kehidupan bermasyarakat yang tercipta dari awal leluhur, yaitu membentuk kelompok dan membagi tugas di dalam kelompok tersebut adalah bagian dari kehidupan bermasyarakat yang sedemikian kompleks saat ini. Dari kelompokkelompok masyarakat yang ada, sebagai manusia yang tergabung di dalam nya timbul perasaan-perasaan untuk menegaskan diri bahwa mereka adalah bagian dari kelompok tertentu atau perasaan tidak ingin berbeda dari yang lain. Terkadang, dari perasaan tersebut, timbullah tingkah laku yang disebut dengan konformitas sosial. Dalam
kamus
Psikologi
(2004),
konformitas
didefinisikan
sebagai
kecenderungan untuk memperbolehkan satu tingkah laku seseorang yang dikuasai oleh sikap dan pendapat yang sudah berlaku. Konformitas bisa dialami oleh siapa saja, baik orang dewasa maupun remaja, karena mereka merupakan bagian dari kelompok sosial, akan tetapi konformitas memuncak pada masa remaja. Satu penelitian yang baru-baru ini dilakukan menunjukkan dukungan terhadap penemuan Berndt, yaitu bahwa kepekaan terhadap kelompok sebaya meningkat pada awal masa remaja (dalam Santrock, 2003). Para peneliti telah menemukan bahwa pada kelas delapan dan sembilan,
2
konformitas dengan teman sebaya memuncak (Berndt, 1979; Berndt & Perry, 1990; Leventhal, 1994 dalam Santrock,2002). Fenomena konformitas yang terjadi pada remaja banyak sekali, salah satu contohnya seperti tawuran bahkan dimulai dari pelajar sekolah dasar sampai dengan pelajar SMA. Lebih jauh dalam dunia pendidikan kita semakin dibuat suram dengan terjadinya tawuran antara siswa sampai menyebabkan kematian karena konformitas kelompok sebaya, dimana kasus ini baru terjadi dua bulan yang lalu tepatnya delapan April 2010. Kasus ini berawal dari tawuran antara sejumlah siswa SMP Ibun dan SMP Paseh. Tawuran terjadi hanya karena saling ejek, dan imbasnya siswa yang tidak terlibat tawuran menjadi korbannya (Tiah, 2010). Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa konformitas kelompok sebaya erat kaitannya pada setiap individu. Menurut Hurlock (1980) masa remaja sebagai periode peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya. Artinya apa yang terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan datang. Dengan kondisi yang sedang mengalami masa peralihan tersebut, remaja akan cenderung bertindak dipengaruhi oleh lingkungan dan kelompok sebaya memegang peranan cukup besar. Kelompok sebaya memegang peranan penting dalam perkembangan sosial dan kepribadian remaja, karena remaja lebih banyak berada di luar rumah bersama dengan kelompok sebayanya (Hurlock, 1980).
3
Remaja membutuhkan petunjuk, dorongan dan komunikasi dari teman mereka. Seberapa baik pun pemahaman orang tua dan orang dewasa lain pada remaja, peran remaja sangat dibatasi oleh kenyataan bahwa mereka telah dewasa, sedangkan remaja dan kelompok sebaya nya sedang berusaha untuk mencapai status sebagai orang dewasa. Konformitas dengan tekanan teman-teman sebaya pada masa remaja dapat bersifat
positif
maupun
negatif
(Camarena,1991;Foster-Clark
&
Blyth,
1991;Pearl,Bryan, &Herzog,1990;Wall,1993, dalam Santrock, 2002). Umumnya remaja terlibat dalam semua bentuk perilaku konformitas yang negatif, seperti menggunakan bahasa yang jorok, mencuri, menyontek, berkelahi dan lain-lain. Akan tetapi, banyak sekali konformitas kelompok sebaya yang tidak negatif, seperti berpakaian seperti teman-teman, mengikuti kegiatan diskusi dengan teman sebaya untuk tujuan yang baik. Sekarang ini banyak remaja yang membentuk kelompok – kelompok dengan tujuan yang terarah dan bersifat positif, seperti Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), kelompok olah raga misalnya karate, tapak suci, boxer dan lain-lain. Ewert (dalam Monks, Knoers & Haditono, 2004) mengatakan besar nya pengaruh lingkungan atau kelompok tersebut sampai pada pemberian norma tingkah laku oleh kelompok. Pada saat remaja berhubungan dengan kelompok nya, mereka dapat melihat sejauh mana nilai-nilai yang ada di dalam kelompok dapat diikuti (Nihayah dkk, 2006). Menurut sebagian peneliti berpendapat bahwa tipe kepribadian ada pengaruhnya pada perilaku konformitas, akan tetapi sebagian yang lain
4
berpendapat bahwa walaupun tipe kepribadian tidak dapat untuk meramalkan timbulnya satu perilaku tertentu pada saat dan tempat tertentu, namun dalam rangkaian peristiwa dalam waktu yang pajang tipe kepribadian menentukan bagaimana pola reaksi atau perilaku seseorang dalam menghadapi jenis-jenis situasi tertentu. Contoh nya dalam situasi yang tidak jelas, tidak berstruktur (misalnya dalam ruang tunggu dokter hanya ada dua orang tamu, oleh karena itu orang dengan kepribadian yang lebih dominan akan lebih mempengaruhi hubungan atau komunikasi antarkedua tamu tersebut (dalam Sarwono:2005). Pendapat di atas sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh psikolog Graham Vaughan, dimana dia menempatkan responden penelitiannya ke dalam empat situasi kelompok yang berbeda. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa hanya 20% mudah konform atau 20% tetap bebas. Kesimpulannya bahwa banyak orang termasuk golongan yang tidak selalu konform, karena itu faktor kepribadian dan situasi sesaat perlu dipertimbangkan (dalam Davidoff, 1991) Menurut Solomon Asch yang pernah melakukan penelitian mengenai konformitas, menyatakan bahwa ada perbedaan individual terhadap hasil penelitiannya, tetapi tidak disebutkan faktor kepribadian menjadi salah satu penyebabnya (Baron, Robert A & Donn Byrne, 2005). Perbedaan individual sering dikaitkan dengan perbedaan antarkelamin, antarkebudayaan, antarpendidikan, antarusia, antarbangsa, antarsuku bangsa, pengalaman yang dimiliki dan juga kepribadian (Munandar, 2001), Hal ini senada dengan pendapat yang diungkapkan oleh Diane E. Papalia,Sally Wendkos Olds & Ruth Duskin Feldman (2009) bahwa perbedaan
5
individual meliputi jenis kelamin, tinggi, berat, fisik tubuh, kecerdasan serta karakteristik kepribadian dan reaksi emosional. Sedangkan menurut Linda L.Davidoff
(1991) salah satu aspek yang
mempengaruhi konformitas adalah kepribadian. Hal tersebut diperkuat oleh penelitian Richard Crutchfield yang menyatakan bahwa kepribadian merupakan faktor yang mendorong seseorang untuk mengadakan konformitas. Dia melakukan penelitian dengan menggunakan sebuah tes kepribadian dan menggunakan gaya Asch, dimana hasil penelitiannya mengungkapkan beberapa ciri yang selalu muncul pada diri mereka yang tergolong mudah dan sulit konform (Davidoff,1991). Akan tetapi, penelitian yang telah dilakukan Richard tidak disebutkan alat tes dan teori kepribadian yang digunakan. Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti kembali mengenai tipe kepribadiaan seseorang untuk melakukan konformitas. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai tipe kepribadian A dan B. Tipe kepribadian A telah diteliti pada anak-anak dan remaja. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa mereka yang memiliki tipe kepribadian A lebih reaktif terhadap stress dari pada tipe B. Pada umumnya, anak laki-laki lebih memungkinkan meniru perilaku tipe kepribadian A dari orang tua mereka daripada anak perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa tipe kepribadian A berkembang sebagai interaksi keturunan dan gaya pengasuhan (Rodin & Salovey dalam Smet, 1994).
6
Sedangkan Nay & Wagner (dalam Smet, 1994) berpendapat bahwa anak-anak yang bertipe kepribadian A memiliki harga diri lebih rendah, lebih eksternal locus of control dan tingkat kecemasannya lebih tinggi dari pada tipe kepribadian A. Berdasarkan penjelasan diatas penulis ingin meneliti dan memberikan judul penelitian yang berjudul ”PERBEDAAN MASING-MASING FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA PADA REMAJA BERDASARKAN TIPE KEPRIBADIAN”
1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka beberapa masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini sebagai berikut : a. Bagaimana perilaku tipe kepribadian A dan B? b. Bagaimana faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja? c. Apakah ada perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian?
1.3. Batasan Masalah Permasalahan yang diteliti perlu dibatasi, dimana pokok bahasan yang ingin diteliti meliputi : a. tipe kepribadian yang di maksud adalah tipe kepribadian A dan B. Tipe kepribadian A adalah individu yang cepat dalam menyelesaikan suatu pekerjaan,
7
seringkali membuat keputusan yang tidak tepat karena selalu terburu-buru. Mereka tidak akan membagi waktunya untuk mengembangkan solusi yang unik terhadap permasalahan sehingga kreativitasnya kurang diberdayakan dan perilaku mereka pun cenderung mudah diramalkan jika dibanding dengan tipe kepribadian B (Yuwono, dkk, 2005). Sedangkan tipe B adalah cenderung lebih bersedia membagi waktunya untuk berpikir dan mencari solusi yang krearif dan lebih maksimum kinerjanya dalam tugas-tugas yang kompleks dan membutuhkan proses berpikir yang lama dan akurat.
b. Kelompok sebaya adalah sebuah kelompok sosial yang terdiri dari sekumpulan orang yang memiliki kesamaan sosial atau memiliki kesamaan ciri – ciri seperti kesamaan tingkat usia.
c. Faktor konformitas penyimpangan,
kelompok sebaya diantaranya:
kekompakkan
kelompok,
kesepakatan
rasa takut terhadap kelompok,
ukuran
kelompok, kepercayaan terhadap kelompok, kepercayaan yang lemah terhadap penilaian sendiri
d. Remaja yang dimaksud adalah remaja yang menduduki kelas delapan dan sembilan
8
1. 4. Rumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian?.
1. 5. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan masingmasing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian.
1. 6. Manfaat Penelitian Secara teoritis dari penelitian ini yaitu dapat menambah literatur tentang tipe kepribadian dan faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja, khususnya pada keilmuan bidang psikilogi sosial dan kepribadian. Secara praktis, penelitian ini memberikan informasi kepada semua pihak yang membutuhkan mengenai tipe kepribadian dan faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja.
1. 7. Sistematika Penulisan BAB I
: Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
9
BAB II
: Kajian teori yang menguraikan deskripsi
teoritis mengenai
definisi konformitas, jenis konformitas, faktor-faktor terbentuknya konformitas, faktor-faktor yang menyebabkan individu tidak mau melakukan konformitas, pengertian kelompok sebaya, fungsi kelompok sebaya, struktur kelompok sebaya, pengertian remaja, tugas perkembangan remaja, definisi kepribadian, tipe kepribadian, karakteristik tipe kepribadian, kerangka berpikir dan hipotesa penelitian. BAB III
: Metode penelitian, yang terdiri dari jenis penelitian, pendekatan penelitian,
variabel
penelitian,
populasi,
sampel,
teknik
pengambilan sampel, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, metode analisa data dan prosedur penelitian. BAB IV
: Hasil penelitian dan analisis data, yang terdiri dari Gambaran responden, hasil utama penelitian.
BAB V
: Kesimpulan, diskusi dan saran.
10
BAB II LANDASAN TEORI 2. 1. Konformitas Kelompok Sebaya Pada Remaja 2.1.1. Definisi Konformitas Dalam kamus Psikologi (Chaplin, 2004), konformitas adalah kecenderungan untuk memperbolehkan satu tingkah laku seseorang dikuasai oleh sikap dan pendapat yang sudah berlaku. Menurut Santrock (2003) konformitas adalah perubahan sikap atau tingkah laku individu karena meniru dari orang lain dikarenakan tekanan yang nyata maupun yang dibayangkan mereka. Baron & Donn Byrne (2005) menjelaskan bahwa konformitas merupakan jenis pengaruh sosial di mana individu mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada. Menurut Wiggins, dkk (1994) konformitas adalah tingkah laku yang mengikuti norma. Berbeda pendapat dengan Wills (dalam Sarwono,2003), Soloman Asch dan Sarlito Wirawan Sarwono. Wills mengemukakan bahwa konformitas adalah salah satu jenis dari respon sosial dimana individu berusaha terus menerus untuk selaras dengan norma-norma yang diharapkan oleh kelompok, akan tetapi kalau persepsi individu mengenai norma kelompok atau standar sosial berubah, maka individu tersebut akan mengubah tingkah lakunya.
11
Sedangkan menurut Soloman Asch (dalam Sears, dkk, 1985) konformitas hanya terjadi dalam situasi yang ambigu, yaitu bila orang merasa tidak pasti mengenai standar perilaku yang benar. Bila seseorang mampu melihat suatu realitas dengan nyata, dia akan mempercayai persepsinya sendiri dan tetap teguh pada pendiriannya meskipun anggota kelompok yang lain menentangnya. Begitu juga dengan Sarlito Wirawan Sarwono (2005) yang mengungkapkan bahwa konformitas adalah perilaku sama dengan orang lain yang didorong oleh keinginan sendiri. Berdasarkan pendapat dari beberapa tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa konformitas adalah perubahan tingkah laku atau keyakinan dan harapan yang merupakan tekanan atau bukan yang diberikan oleh kelompok untuk mengubah tingkah laku agar sesuai dengan aturan dalam kelompok. Oleh karena itu konformitas bukan hanya berarti tingkah laku seperti orang lain, tetapi terpengaruh oleh cara kelompok itu bertindak dan tindakan ini akan berbeda jika dilakukan sendirian. individu juga ditempatkan pada suatu konflik antara nilai dan pendapat nya dengan nilai dan norma – norma yang dianut oleh kelompok. 2.1.2. Jenis Konformitas Menurut Myers (2005) konformitas terbagi atas ada dua jenis, yaitu: compliance dan acceptance.
12
a. Compliance konformitas compliance adalah : ”Conformity that involves publicity acting in accord with social pressure while privately dissagreeing” (Myers, 1996). Jadi konformitas compliance adalah suatu bentuk konformitas dimana individu bertingkah laku sesuai dengan tekanan yang diberikan oleh kelompok sementara secara pribadi ia tidak menyetujui perilaku tersebut. Hal ini karena adanya pengaruh sosial normatif (normative social influence) yang didasarkan pada keinginan individu untuk diterima atau disukai oleh orang lain (Baron, 2005). Contoh: Dalam suatu kelompok merencanakan untuk menonton film Harry Potter, ada salah seorang anggota kelompoknya yang tidak menyukai film tersebut dan ingin menonton film yang lain. Karena takut dianggap tidak kompak akhirnya dia menonton film itu juga.
b. Acceptance Menurut Myers (2005) konformitas acceptance adalah : ”Conformity that involves both acting and believing in accord with social pressure”. Jadi konformitas acceptance adalah suatu bentuk konformitas dimana tingkah laku maupun keyakinan individu sesuai dengan tekanan kelompok yang diterimanya. Konformitas bentuk acceptance terjadi karena adanya pengaruh sosial informasional (informational social influence) didasarkan pada keinginan individu untuk memiliki persepsi yang tepat mengenai dunia sosial (Baron, 2005). Hal ini
13
karena seseorang tidak mempunyai pengalaman dalam menghadapi fenomena yang ada, maka individu tersebut akan melihat pada pengalaman, persepsi maupun pengetahuan yang dimiliki oleh orang lain. Digunakannya orang lain sebagai sumber informasi menciptakan suatu kesempatan bagi kelompok untuk mempengaruhi individu. Individu melakukan konformitas dikarenakan mereka berpikir bahwa orang lain dalam kelompok memiliki lebih banyak informasi yang tidak diketahuinya (Feldman:1985).
Sementara
Shaw
(dalam
Feldman:1985)
menyatakan
konformitas akan meningkat jika seseorang berada dalam situasi yang membingungkan. Contoh : pada saat ujian, ada seorang siswa yang meminta jawaban pada temannya yang satu kelompok dengannya, karena dia menganggap bahwa temannya pintar dan selalu mendapat peringkat satu di kelas nya, siswa tersebut tidak memperdulikan jawaban yang diterimanya benar atau salah. Hal ini terjadi karena siswa tersebut tidak mempercayai dirinya karena tidak belajar.
2.1.3. Faktor – faktor Terbentuknya Konformitas Ada beberapa pendapat mengenai terbentuknya konformitas, diantaranya: 1. Menurut Sears, dkk (1985) faktor – faktor terbentuknya konformitas compliance diantaranya : a) Rasa takut terhadap penyimpangan
14
Rasa takut dipandang sebagai orang yang menyimpang, merupakan faktor dasar dalam semua situasi sosial. Seseorang ingin agar kelompok tempat dimana ia berada menyukainya, menerimanya serta memperlakukannya dengan baik. Individu cenderung menyesuaikan diri untuk menghindari salah paham. Rasa takut dipandang sebagai orang menyimpang diperkuat oleh tanggapan kelompok terrhadap perilaku menyimpang seseorang yang tidak mau mengikuti apa yang berlaku di dalam kelompok akan menanggung resiko mengalami akibat yang tidak menyenangkan seperti dikucilkan atau ditolak oleh kelompok. b) Kekompak kan kelompok Konformitas compliance juga dipengaruhi oleh erat nya hubungan antara individu dengan kelompok nya. Maksud dari kekompakkan adalah jumlah total kekuatan yang menyebabkan orang tertarik pada suatu kelompok dan yang membuat mereka ingin tetap menjadi anggota nya. Kekompakkan yang tinggi menimbulkan konformitas yang semakin tinggi. Jika seseorang merasa dekat dengan anggota kelompok yang lain, akan semakin menyenangkan bagi kelompok untuk mengakuinya dan semakin menyakitkan bila kelompok mencelanya. Konformitas akan meningkat bila melakukan sesuatu yang berharga. Kelompok yang beranggapan bahwa tugasnya penting atau berharga akan menghasilkan tingkat konformitas yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang memandang suatu tugas sebagai sesuatu yang tidak penting dan tidak berharga. Peningkatan konformitas ini terjadi karena anggota kelompok
15
tidak ingin disebut sebagai orang yang menyimpang. Karena penyimpangan menimbulkan penolakan dari kelompok. Jika seseorang mempunyai hubungan yang dekat dengan anggota kelompok yang lain, maka ia akan selalu berusaha mempertahankan keanggotaannya dalam kelompok tersebut. Sebaliknya, jika seseorang tidak lagi menyukai kelompok nya dan merasa tidak ada manfaatnya bergabung dengan kelompok tersebut, maka tekanan untuk konformitas akan berkurang. c) Kesepakatan kelompok Faktor yang sangat penting terjadinya konformitas adalah kesepakatan pendapat kelompok. Individu yang dihadapkan pada keputusan kelompok yang sudah bulat akan mendapatkan tekanan yang kuat untuk menyesuaikan pendapatnya. Morris & Miller (dalam Sears,dkk:1985) menunjukkan bahwa saat terjadinya perbedaan pendapat bisa menimbulkan perbedaan. Sehingga akan tampak adanya penurunan tingkat konformitas. Penurunan konformitas yang drastis karena hancurnya kesepakatan yang disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya : pertama, tingkat kepercayaan terhadap mayoritas akan menurun bila terjadi perbedaan pendapat, meskipun orang yang berbeda pendapat itu kurang ahli bila dibandingkan dengan anggota lainnya. Kedua, bila anggota kelompok yang lain mempunyai pendapat yang sama, keyakinan individu terhadap pendapatnya sendiri akan semakin kuat, dimana keyakinan yang kuat akan menurunkan konformitas. d) Ukuran kelompok
16
Serangkaian eksperimen menunjukkan bahwa konformitas akan meningkat bila ukuran mayoritas yang sependapat juga meningkat. Dalam eksperimen yang dilakukan Asch pada tahun 1951 (dalam Sears,dkk:1985) disimpulkan bahwa untuk menghasilkan tingkat konformitas yang paling tinggi, ukuran kelompok yang optimal adalah tiga atau empat orang. Pernyataan ini juga didukung oleh beberapa ahli (dalam Feldman:1985) yang menyatakan bahwa tekanan untuk melakukan konformitas pada kelompok meningkat pada saat kelompok terdiri dari tiga atau empat orang. Sedangkan
penelitian
yang
dilakukan
oleh
Mann
(Sears,dkk:1985)
menyimpulkan bahwa peningkatan konformitas terjadi jika ukuran kelompok meningkat. Berbeda dengan Wilder (dalam Sears,dkk:1985) menyatakan bahwa pengaruh ukuran kelompok terhadap tingkat konformitas tidak terlalu besar. Sedangkan menurut Robert C. Cialdini (1994 dalam Sarwono & Eko A Meinarno, 2009) faktor yang mempengaruhi compliance, diantaranya: a. Pertemanan atau rasa suka. Kita cenderung lebih mudah memenuhi permintaan teman atau orang yang kita sukai dari pada permintaan orang yang tidak kita kenal atau kita benci. b. Komitmen atau konsistensi. Saat kita telah mengikatkan diri pada satu posisi atau tindakan, kita akan mudah memenuhi permintaan akan suatu hal yang konsisten dengan posisi atau tindakan sebelumnya. c. Kelangkaan. kita lebih menghargai dan mencoba mengamankan objek yang langka atau berkurang ketersediaannya. Oleh karena itu, kita cenderung memenuhi permintaan yang menekankan kelangkaan dari pada yang tidak.
17
d. Timbal balik. Kita lebih mudah memenuhi permintaan dari seseorang yang sebelumnya telah memberikan bantuan kepada kita. Dengan kata lain, kita merasa wajib membayar utang budi atas bantuannya. e. Validasi sosial. Kita lebih mudah memenuhi permintaan untuk melakukan suatu tindakan jika tindakan itu konsisten dengan apa yang kita percaya orang lain akan melakukannya juga. Kita ingin bertingkah laku benar dan satu cara untuk memenuhi adalah dengan bertingkah laku dan berpikir seperti orang lain. f. Otoritas. Kita lebih mudah memenuhi permintaan orang lain yang memiliki otoritas yang diakui atau setidaknya tampak memiliki otoritas. Menurut Sears, Fredman dan Peplau (1985) faktor – faktor terbentuknya konformitas acceptance diantaranya : a) Kepercayaan terhadap kelompok Faktor utama kepercayaan terhadap kelompok adalah individu percaya pada informasi yang diberikan oleh kelompok nya. Oleh karena itu, semakin besar kepercayaan individu terhadap kelompok sebagai sumber informasi yang benar, semakin besar sebagai sumber informasi yang benar, semakin besar pula kemungkinan untuk menyesuaikan diri terhadap kelompok. Salah satu faktor penentu kepercayaan terhadap kelompok adalah tingkat keahlian anggotanya. oleh karena itu, semakin tinggi tingkat keahlian kelompok dalam hubungannya dengan individu, semakin tinggi tingkat kepercayaan dan penghargaan individu terhadap pendapat mereka. b) Kepercayaan yang lemah terhadap penilaian sendiri
18
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi rasa percaya diri dan tingkat konformitas adalah tingkat keyakinan orang tersebut pada kemampuannya sendiri untuk menampilkan suatu reaksi. Salah satu faktor yang mempengaruhi keyakinan individu terhadap kemampuannya adalah tingkat kesulitan penilaian yang dibuat. Semakin sulit penilaian tersebut, semakin rendah rasa percaya diri yang dimiliki individu dan semakin besar kemungkinan bahwa dia akan mengikuti penilaian orang lain
2. Sedangkan menurut Sarlito Wirawan Sarwono dalam buku nya Psikologi Sosial Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan (2005), faktor – faktor terbentuknya konformitas diantaranya: a) Besarnya kelompok Semakin besar kelompok nya, semakin besar pula pengaruhnya, tetapi ada titik optimal (lebih dari lima orang pengaruhnya sama. Asumsi ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Milgram, Bickman & Berkowitz. Sedangkan menurut Galam & Moscovici (dalam Sarwono,2005) kelompok yang kecil lebih memungkinkan konformitas dari pada kelompok yang besar. b)
Suara bulat Jika seseorang berbeda pendapat dengan yang lain, pendapatnya tidak akan
bertahan lama, karena orang tersebut akan merasa tidak enak dan tertekan sehingga akhirnya akan menyerah kepada pendapat kelompok mayoritas.
19
c) Keterpaduan Keterpaduan atau kohesi adalah perasaan kekitaan antaranggota kelompok. Semakin kuat rasa keterpaduan, semakin besar pengaruhnya pada perilaku individu. Misalnya, remaja pada umum nya lebih menurut kepada temantemannya (karena rasa keterpaduan yang besar) dari pada mengikuti nasihat orang tua. d) Status Milgram (1974 dalam Sarwono,2005) menyimpulkan hasil eksperimen nya bahwa semakin rendah status seseorang semakin patuh, sedangkan semakin tinggi status seseorang semakin cepat berhenti bahkan mengajukan protes. e) Tanggapan umum Perilaku yang terbuka, yang dapat didengar atau dilihat umum lebih mendorong konformitas dari pada perilaku yang hanya dapat didengar atau diketahui oleh orang tertentu saja. Misalnya, murid-murid yang terlihat patuh di depan guru nya di kelas, menertawakan guru itu dibelakangnya. f)
Komitmen umum Deutsch & Gerard (1955 dalam Sarwono,2005) berpendapat bahwa orang
yang tidak mempunyai komitmen apa – apa kepada masyarakat atau orang lain, maka lebih mudah konform dari pada yang sudah pernah mengucapkan suatu pendapat. sekali sudah bicara sulit untuk mengubahnya lagi karena orang pada umum nya tidak suka tampil tidak konsisten, takut dianggap tidak dipercaya.
20
Misalnya, jika seorang bupati sudah mengatakan bahwa tahun ini tidak ada banjir sebab proyek antibanjir sudah diselesaikan, ia tidak mau lagi mengubah pernyataannya. Kalaupun banjir terjadi juga, ia mengatakan kepada wartawan bahwa yang terjadi sekarang bukan banjir, melainkan hanya air tergenang yang cepat surut.
3. Berbeda dengan Robert A.Baron & Donn Byrne (2005), mengemukakan faktor terbentuknya konformitas, diantaranya: a)
Kohesivitas Didefinisikan sebagai derajat ketertarikan yang dirasakan oleh individu
terhadap suatu kelompok, dengan kata lain menerima pengaruh dari orang-orang yang kita sukai. Ketika kohesivitas tinggi maka tekanan untuk melakukan konformitas bertambah besar. Sebaliknya, ketika kohesivitas rendah, tekanan terhadap konformitas juga rendah. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kohesivitas memunculkan efek yang kuat terhadap konformitas (Crandall, Latane & L’Herrou dalam Baron & Byrne:2005). b)
Ukuran kelompok Faktor kedua yang memiliki pengaruh penting pada kecenderungan untuk
melakukan konformitas adalah ukuran dari kelompok yang berpengaruh. Asch dan peneliti terdahulu lainnya (misalnya Gerrard, Wilhelmy & Conolley, 1968) menemukan bahwa konformitas meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah anggota kelompok, namun hanya sampai sekitar tiga orang anggota, lebih dari itu
21
tidak akan berpengaruh. Akan tetapi, penelitian terkini, menolak hasil penelitian sebelumnya. Penelitian yang dilakukan Bond & Smith pada tahun 1996 menemukan
bahwa
konformitas
cenderung
meningkat
seiring
dengan
meningkatnya ukuran kelompok hingga delapan orang anggota. Jadi, dapat diambil kesimpulan semakin besar kelompok, semakin besar kecenderungan untuk melakukan konformitas. c)
Norma sosial Norma sosial yang dimaksud disini adalah norma sosial deskriptif dan norma
sosial
injungtif.
Norma
sosial
deskriptif
adalah
norma
yang
hanya
mendeskripsikan apa yang sebagian besar orang lakukan pada situasi tertentu. Norma ini mempengaruhi tingkah laku dengan cara memberi tahu kita mengenai apa yang umumnya dianggap efektif pada situasi tersebu. Sedangkan norma sosial injungtif adalah norma yang menetapkan apa yang harus dilakukan, dengan kata lain tingkah laku apa yang diterima atau tidak pada situasi tertentu. Menurut Brown (dalam Baron & Byrne, 2005) kedua norma tersebut dapat memberikan pengaruh yang kuat pada tingkah laku. Akan tetapi, Cialdini dan rekan-rekannya percaya bahwa pada situasi tertentu, cenderung muncul norma injungtif yang dapat memberikan pengaruh yang lebih kuat. Hal ini karena dua hal, yaitu pertama, norma semacam itu cenderung mengalihkan perhatian dari bagaimana orang bertindak pada situasi tertentu kepada bagaimana mereka seharusnya bertingkah laku. Kedua, norma semacam itu dapat mengaktifkan motif sosial untuk melakukan hal yang benar dalam situasi
22
tertentu tanpa mengindahkan apa yang orang lain lakukan. Orang akan mematuhi norma injungtif jika mreka memikirkan tentang norma tersebut dan melihatnya terkait dengan tindakan mereka.
2.1.4. Faktor – faktor yang menyebabkan individu tidak mau melakukan konformitas Ada
beberapa
pendapat
yang
mengemukakan
faktor-faktor
yang
menyebabkan individu tidak mau melakukan konformitas, diantaranya: 1. Menurut Sarlito Wirawan Sarwono (2005) ada dua faktor yang menyebabkan seseorang tidak mau melakukan konformitas, diantaranya: a) Jika merasa kebebasan atau hak-hak pribadinya terancam Jika seseorang merasa kebebasan atau hak nya terancam, dia akan melakukan perlawanan. Contohnya saja pada remaja yang semakin lama semakin nakal karena ibu nya semakin cerewet menasehatinya. b) Setiap orang ingin tampil unik Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh McGuire & Pedawer-Singer & Winton (1978-1979 dalam Sarwono,2005) bahwa jika anak-anak ditanya mengenai diri nya, dia akan menjawab hal-hal yang khas pada diri nya yang berbeda dari anak – anak yang lain, seperti warna kulit, suku, warna rambut, gemuk atau kurus.
23
2. Sedangkan menurut Baron & Byrne (2005), ada dua faktor yang menyebabkan seseorang tidak melakukan konformitas, diantaranya: a) Kebutuhan untuk mempertahankan individualitas Secara umum, kita ingin menjadi sama dengan orang lain, terutama dengan orang yang disukai atau dikagumi, tetapi kita tidak ingin menjadi benar-benar sama seperti orang lain, karena hal tersebut akan menyebabkan kita melepaskan individualitas kita. b) Kebutuhan untuk mempertahankan kontrol terhadap kejadian-kejadian dalam kehidupan Sebagian besar orang percaya bahwa mereka dapat menentukkan apa yang terjadi pada diri mereka dan menuruti tekanan sosial terkadang berlawanan dengan keinginan mereka. Banyak penelitian yang menyatakan bahwa semakin kuat kebutuhan individu akan kontrol pribadi, semakin sedikit kecenderungan mereka untuk menuruti tekanan sosial.
2.1.5. Pengertian Kelompok Sebaya Menurut Santrock (2002) kelompok sebaya adalah sekumpulan anak-anak atau remaja yang memiliki usia dan tingkat kematangan yang sama. Pendapat ini sama hal nya yang diungkapkan oleh Conger. Conger (1991) menyatakan kelompok sebaya merupakan individu-individu yang memiliki kesamaan dalam usia, tingkatan atau status dalam kelompok masyarakat.
24
Menurut Jeffrey Jensen Arnett (2007) kelompok sebaya adalah orang yang mempunyai pandangan yang sama terhadap status mereka. Kelompok sebaya merupakan dunia nyata kawula muda yang menyiapkan panggung dimana dia dapat menguji diri sendiri dan orang lain (Horrocks & Benimoff dalam Hurlock, 1980). Menurut Newman & Coleman (dalam Papalia & Olds, 1986) kelompok sebaya merupakan wadah sebagai sumber dari kasih sayang, simpati dan saling pengertian, sebuah wadah untuk melakukan eksperimen dan mendorong keadaan untuk memperoleh kemandirian dan kebebasan dari orang tua. Kelompok sebaya juga merupakan wadah untuk membangun hubungan yang lebih akrab dengan orang lain. Jadi dapat disimpulkan kelompok sebaya adalah sekumpulan beberapa anak atau remaja yang memiliki kesamaan dalam hal usia, kematangan dan pandangan yang sama.
2.1.6. Fungsi Kelompok Sebaya Santrock (2002) mengemukakan salah satu fungsi kelompok sebaya yang paling penting adalah menyediakan sumber informasi dimana mereka bisa mendapatkan informasi tentang dunia luar selain tentang keluarga. Dari kelompok sebaya, para remaja menerima umpan balik mengenai kemampuan mereka dan mereka belajar baik buruk dari apa yang diperbuat oleh remaja lainnya.
25
Kelompok memenuhi kebutuhan pribadi remaja, menghargai mereka, menyediakan informasi, menaikkan harga diri, dan memberi mereka suatu identitas. Remaja Remaja bergabung dengan suatu kelompok dikarenakan mereka beranggapan keanggotaan suatu kelompok akan sangat menyenangkan, menarik dan memenuhi kebutuhan mereka atas hubungan dekat dan kebersamaan. Mereka bergabung dengan kelompok karena mereka akan memiliki kesempatan untuk menerima penghargaan, baik yang berupa materi maupun psikologi (Santrock, 2003). Kelompok sebaya mempengaruhi pola kepribadian remaja dalam dua cara. Pertama, konsep diri remaja merupakan cerminan dari anggapan tentang konsep teman-teman tentang dirinya dan kedua, remaja berada dalam tekanan untuk mengembangkan ciri-ciri kepribadian yang diakui oleh kelompok (Hurlock, 1980). Kelompok sebaya mempengaruhi bentuk pengekspresian kepribadian, yang mengutamakan kemampuan tertentu dan menyembunyikan kemampuan yang lain yang tidak sesuai norma yang berlaku (Wade & Carol, 2007). Sedangkan menurut Zahrotun Nihayah, dkk (2006) kelompok sebaya memberikan pengaruh dalam berbagai aspek perkembangannya, remaja juga mendapatkan kesempatan untuk memainkan berbagai macam peran yaitu sebagai pemimpin, anggota dan juga dengan adanya nilai dan norma tingkah laku dalam kelompok dapat memberikan kesempatan kepada remaja untuk dapat memperoleh berbagai pandangan mengenai nilai dan sikap nya sendiri.
26
Kelly dan Hansen (dalam Nihayah,dkk, 2006) menyebutkan enam fungsi positif dari kelompok sebaya, diantaranya: a) Mengontrol impuls-impuls agresif. Dengan adanya interaksi antara remaja dengan teman sebayanya, mereka belajar bagaimana menyelesaikan pertentangan – pertentangan dengan cara lain selain dengan tindakan agresi langsung. b) Memperoleh dorongan emosional dan sosial serta menjadi lebih independent. Kelompok sebaya memberikan dorongan bagi remaja untuk mengambil alih peran dan tanggung jawab mereka. Dorongan ini akan menjadikan remaja dapat mengurangi ketergantungannya terhadap keluarga, terlebih lagi orang tua. c) Meningkatkan keterampilan – keterampilan sosial, mengembangkan kemampuan bernalar dan belajar untuk mengekspresikan perasaan-perasaan dengan cara-cara yang lebih matang. Melalui tukar pendapat dan perdebatan dengan teman sebaya, remaja belajar mengekspresikan ide-ide dan perasaan serta mengembangkan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah yang dihadapi. d) Mengembangkan sikap terhadap seksualitas dan tingkah laku peran jenis kelamin. Sikap – sikap seksual dan tingkah laku peran jenis kelamin terutama dibentuk melalui interaksi dengan teman sebaya. e) Memperkuat penyesuaian moral dan nilai-nilai. Biasanya orang dewasa mengajarkan kepada anak-anak mereka tentang apa yang benar dan apa yang
27
salah. Dalam kelompok sebaya, remaja mencoba mengambil keputusan atas diri mereka sendiri. Remaja mengevaluasi nilai-nilai yang dimilikinya dan yang dimiliki oleh kelompok sebayanya, serta memutuskan mana yang benar dan
salah
berdasarkan
pertimbangan
yang
mereka
berikan.
Proses
mengevaluasi ini dapat membantu remaja mengembangkan kemampuan penalaran moral mereka. f)
Meningkatkan harga diri. Menjadi orang yang disenangi oleh teman-teman
sebayanya, membuat remaja merasa senang terhadap diri nya dan merasa dihargai.
2.1.7. Struktur Kelompok Sebaya Kebanyakan relasi dengan kelompok sebaya pada masa remaja dapat dikategorikan dalam salah satu dari tiga bentuk, diantaranya kelompok (crowd), dan klik (cliques) dan persahabatan (Santrock, 2002). a)
Crowd adalah kelompok-kelompok remaja yang terbesar dan kurang
bersifat pribadi. Anggota kelompok bertemu karena kepentingan atau minat mereka yang sama dalam berbagai kegiatan, bukan karena mereka saling tertarik. b) Cliques adalah kelompok-kelompok yang lebih kecil, melibatkan keakraban yang lebih besar diantara anggota dan lebih kohesif dari pada crowd. Namun, klik memiliki ukuran yang lebih besar dan tingkat keakraban yang lebih rendah dari pada persahabatan
28
c)
Persahabatan. Ada dua karakteristik dari persahabatan yang umum, yaitu
keakraban dan kesamaan. Keakraban pada persahabatan diartikan secara sempit sebagai pengungkapan diri atau membagi hal-hal yang bersifat pribadi. Kesamaan diartikan dalam umur, jenis kelamin, etnis, dan faktor lainnya juga penting untuk persahabatan. Persahabatan pada remaja memiliki enam fungsi yaitu (Gottman & Parker, 1987 dalam Santrock, 2003): a) Kebersamaan. Persahabatan memberikan remaja teman akrab, seseorang yang bersedia menghabiskan waktu dengan mereka dan bersama-sama dalam aktivitas. b) Stimulasi. Persahabatan memberikan para remaja informasi-informasi yang menarik, kegembiraan dan hiburan. c) Dukungan
fisik.
Persahabatan
memberikan
waktu,
kemampuan-
kemampuan dan pertolongan. d) Dukungan ego. Persahabatan menyediakan harapan atas dukungan, dorongan dan umpan balik yang dapat membantu remaja untuk mempertahankan kesan atas dirinya sebagai individu yang mampu, menarik dan berharga. e) Perbandingan
sosial.
Persahabatan
mnyediakan
bagaimana cara berhubungan dengan orang lain.
informasi
tentang
29
f) Keakraban atau perhatian. Persahabatan memberikan hubungan yang hangat, dekat, dan saling percaya dengan individu yang lain, hubungan yang berkaitan dengan pengungkapan diri sendiri.
2. 1. 8. Pengertian Remaja E.H.Erikson dalam Rochmah (2005) mengemukakan bahwa remaja merupakan masa dimana terbentuk suatu perasaan baru mengenai identitas. Identitas mencakup cara hidup pribadi yang dialami sendiri dan sulit dikenal oleh orang lain. Secara hakiki ia tetap sama meskipun telah mengalami berbagai macam perubahan. Menurut Piaget (1978) dalam Hurlock (1980), masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak, integrasi dalam masyarakat (orang dewasa) mempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber, termasuk juga perubahan intelektual yang mencolok. Transformasi intelektual yang khas dari cara berpikir remaja ini memungkinkannya untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum dari periode perkembangan ini. Kedua uraian diatas memiliki persamaan, dimana remaja beralih dari masa anak-anak kedewasa dengan mencari identitas baru karena mengalami berbagai macam perubahan.
30
Sedangkan menurut Santrock (2003), remaja merupakan masa perkembangan transisi dari masa anak ke masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan social. Dalam kebanyakan budaya, remaja dimulai kira-kira usia 1012 tahun dan berakhir usia 18-22 tahun.
2. 1. 9. Tugas Perkembangan Remaja Menurut Mar’at Samsunuwijati (2005, dalam Nihayah dkk, 2006) tugas perkembangan remaja diantaranya: a) Menerima perubahan tubuh yang dialaminya b) Dapat berinteraksi dengan teman sebaya nya c) Menerima peran sesuai jenis kelamin yang akan menuju ke arah dewasa
Pertumbuhan fisik Setiap remaja selalu mengalami perubahan fisik seperti penambahan tinggi badan, berat badan, perkembangan seksualitas primer dan tanda seksualitas sekunder. Perkembangan seksualitas primer adalah peralatan perkelaminan yang menunjukkan jenis kelamin laki-laki atau perempuan. Sedangkan tanda seksualitas sekunder adalah tanda sifat kelelakian dan kewanitaan yang Nampak dari luar. Dengan tercapainya kedewasaan tubuh, maka remaja di lingkungan kebudayaan manapun akan mengalami perubahan fisik yang menuntut pula perubahan psikis khususnya dalam hal penyesuaian diri remaja (Rochmah, 2005).
31
Perkembangan kognitif Munculnya kemampuan berpikir yang lebih maju, merupakan salah satu perubahan yang besar pada masa remaja. Kemampuan tersebut mempengaruhi cara remaja berpikir mengenai hubungan antara diri mereka dan dunia sekitar mereka. Pada periode ini remaja mampu berpikir logis mengenai orientasi hidup mereka di masa depan, hubungan mereka dengan teman dan keluarga mengenai politik, agama dan filosofi (Nihayah dkk, 2006). Perkembangan psikososial Pada periode ini tahap perkembangan psikososial remaja berada pada tahap pencarian identitas dan lawannya adalah kebingungan identitas. Fokus dari perkembangan psikososial remaja adalah bagaimana mencari identitas dirinya baik di lingkungan rumah maupun di sekolah. Pada periode ini mereka menjadi lebih dekat dengan teman sebaya nya dan hubungan dengan orang tua sudah bergeser sedikit demi sedikit. Dalam proses pencarian identitas, remaja menjadi sensitif dan serba salah. Mereka bukan anak-anak lagi, tetapi masih tidak diperbolehkan untuk melakukan hal yang sama dengan orang dewasa(Nihayah dkk, 2006). Perkembangan moral Menurut Kohlberg, perkembangan moral pada periode ini mencapai pada dua tahap, yaitu conventional reasoning, yang merupakan tahap kedua dari teori Kohlberg. Pada tahap ini internalisasi sifat nya menengah. Individu mematuhi
32
beberapa standar orang lain, misalnya orang tua atau hokum yang berlaku di masyarakat. Adapun lebih spesifiknya periode ini berada pada sub tahap ketiga, yaitu norma interpersonal. Pada tahap ini individu menganggap rasa percaya, rasa sayang dan kesetiaan terhadap orang lain sebagai dasar untuk melakukan penilaian moral (Nihayah dkk, 2006).
2. 2. Kepribadian 2. 2. 1. Definisi Kepribadian Secara etimologis, istilah personality atau kepribadian, asal mulanya berasal dari kata latin “per” dan “sonare”, yang berkembang menjadi kata ”persona” yang berarti ”topeng”. Pada zaman romawi dulu, aktor drama menggunakan topeng itu untuk menyembunyikan identitas diri nya agar dia tampil membawa peran-peran karakter jahat sekalipun sesuai dengan tuntuta permainan dalam drama. Berasal dari teknik drama lalu berkembang menjadi istilah personality . Kata personality tersebut diartikan ”apa” yang terlihat pada diri seseorang (pemakai topeng), bukan apa yang ada dalam diri pribadi orang yang memakai topeng. (Sujanto dkk, 1991). Menurut Agus Sujanto, dkk (1991), kepribadian adalah suatu totalitas psikhophisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak di dalam tingkah lakunya yang unik. Istilah psikhophisis, menunjukkan bahwa kepribadian
33
bukanlah semata-mata mental dan bukan neural, melainkan bersatunya badan dan jiwa sehingga menjadi kesatuan pribadi Sedangkan definisi kepribadian menurut Allport adalah organisasi atau susunan yang dinamis dari sistem psikofisik dalam diri individu yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik (khas) terhadap lingkungannya (Calvin S.Hall & Gardner Lindzey, 1993). Dan menurut Pervin dan John (1997) kepribadian seseorang sangat menentukan bagaimana seseorang itu bertingkah laku dalam kehidupan seharihari nya. Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepribadian menurut peneliti adalah sebuah karakteristik didalam diri individu yang cenderung menetap, bertahan, dan mempengaruhi penyesuaian diri individu terhadap lingkungan. Teori tentang tipe kepribadian merupakan teori kepribadian yang tertua (sekitar 2000 tahun) dan salah satu pelopor teori tipe kepribadian adalah Hipocrates (460-375 SM) seorang dokter Yunani yang menggolongkan manusia berdasarkan temperamennya. Teori tipe kepribadian memfokuskan pada karakter individu dan bagaimana karakter tersebut terorganisasi dalam sistem. Dalam teori ini individu yang mempunyai ciri-ciri dan karakteristik yang sama dikelompokkan menjadi satu tipe. Tokoh-tokoh teori ini antara lain Allport, Eysenk, Cattel dan sebagainya.
34
2.2.2. Tipe Kepribadian Tipe kepribadian yang dimaksud disini yaitu tipe kepribadian A dan B ditemukan oleh dua ahli jantung yaitu Friedman dan Rosenman dan seorang ahli biokimia yang bernama Beyers. Mereka membagi perilaku manusia menjadi dua macam pola yaitu kepribadian tipe A dan tipe B (Rice, 1999), setelah melakukan penelitian longitudinal yang dinamakan Western Collaborative Group Study (WCGS) selama Sembilan tahun, yang dimulai pada tahun 1961 (Niven, 1994) Tipe A pertama kali digambarkan secara jelas dan terukur pada tahun 1959. Aslinya, hal ini digambarkan sebagai gaya perilaku dan emosi, akan tetapi sekarang beberapa penulis memandang tipe A sebagai ciri sifat kepribadian yang pasti, sementara yang lain menggambarkan sebagai pola perilaku yang kuat dan terus-menerus yang biasanya dimulai dari diri sendiri. Tipe A meliputi disposisi perilaku, perilaku dan respon emosional yang khusus (Smet,1994). Sebaliknya tipe B meliputi orang-orang yang mempunyai gaya perilaku yang berlawanan, rileks, tidak terburu-buru, sedikit mudah terpancing untuk marah, berbicara dan bersikap dengan lebih tenang dan lebih terbuka untuk memperluas pengalaman hidup. Friedman & Rosenman (dalam Kinicki & Kreitner, 2000) mendefinisikan kepribadian tipe A yaitu an action-emotion complex that can be observed in any person who is aggressively involved in a chronic, incessant struggle to achieve and more in less time and if required to do so, against the opposing efforts of other person. Pengertian ini ditemukan hasil dari pengamatan mereka terhadap
35
pasiennya yang memperlihatkan suatu ciri khas atau pola perilaku tertentu. Pola yang ditemukan disebut sebagai kepribadian tipe A atau disebut juga Type A Behavior Pattern (TABP). Robbins & Timothy (2007) mendefinisikan kepribadian tipe A adalah suatu bentuk keterlibatan agresif dalam suatu pergulatan kronis dan tanpa henti untuk mencapai sesuatu yang lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat dan jika perlu menentang usaha dari orang lain. Tipe kepribadian A adalah individu yang cepat dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, karena lebih menekankan kuantitas dari pada kualitas, namun seringkali membuat keputusan yang tidak tepat karena selalu terburu-buru. Mereka tidak akan membagi waktunya untuk mengembangkan solusi yang unik terhadap permasalahan sehingga kreativitasnya kurang diberdayakan dan perilaku mereka pun cenderung mudah diramalkan jika dibanding dengan tipe kepribadian B (Yuwono, dkk, 2005). Sedangkan tipe B adalah cenderung lebih bersedia membagi waktunya untuk berpikir dan mencari solusi yang krearif dan lebih maksimum kinerjanya dalam tugas-tugas yang kompleks dan membutuhkan proses berpikir yang lama dan akurat. Kepribadian tipe B jarang mengalami stress, karena karena individu tipe B tidak ingin terburu – buru dan mencari kepuasan terhadap kebutuhannya dengan cara yang tidak menimbulkan gangguan psikologis dan fisiologis sebagaimana
36
tipe A (Ivancevich dan Matteson dalam Rice, 1999). Individu tipe A cenderung lebih banyak menciptakan stress bagi dirinya dari pada yang tipe B. Contohnya sifat kompetitif yang kuat dapat membuat diri mereka dibawah tekanan yang banyak, ketidaktamahan dapat memancing banyak konflik dengan orang lain.
2.2.3. Karakteristik Tipe Kepribadian Menurut Friedman dan Rosenman (dalam Rice,1999) individu dengan kepribadian tipe A mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) Senang bekerja keras, terus menerus berusaha keras dalam berpikir ataupun menyelesaikan tugas sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat mungkin. Cenderung merasa tidak tenang atau bersalah jika santai, serta tidak senang dengan tugas atau sesuatu yang berulang-ulang. 2) Agresif, berambisi, memiliki daya saing kuat. Akan tetapi ambisi mereka seringkali disertai dengan rasa permusuhan, kurang memiliki tujuan yang jelas sehingga sering menolak aspek kehidupannya yang lain, seperti keluarga, rekreasi atau kegiatan sosial. 3) Berbicara secara eksplosif atau meledak – ledak, suka menyuruh orang lain untuk cepat menyelesaikan apa yang dikatakannya. 4) Tidak sabar dalam menghadapi dalam menghadapi orang atau situasi yang dianggap menghambat dirinya.
37
5) Selalu berorientasi pada kegiatan, selalu menetapkan target atau tujuan serta batasan waktunya sehingga terus-menerus merasa dikejar oleh waktu. Fungsi mental dan psikisnya bekerja dengan cepat sehingga dalam melakukan apapun cenderung tergesa-gesa. 6) Selalu berusaha keras untuk melawan orang, barang atau kejadian yang menghambatnya. 7) Memiliki acuan keberhasilan yang tinggi dan akan berusaha mendapatkan penghargaan. 8) Seringkali tidak menyadari bahwa perasaan tertekan yang mereka alami merupakan akibat dari perilaku mereka sendiri. Dalam buku Psikologi Industri dan Organisasi yang disusun oleh Yuwono, dkk (2005), menyebutkan kepribadian tipe A dicirikan sebagai individu yang secara agresif mendapat segala sesuatu, berusaha mencapai lebih banyak dalam waktu yang cepat. Karakteristik kepribadian tipe A diantaranya: a) Bergerak, berjalan dan makan dengan cepat b) Merasa tidak sabar terhadap banyak hal c) Berusaha keras untuk berfikir dan melakukan dua hal secara sekaligus d) Kurang dapat menerima waktu luang e) Terobsesi dengan jumlah, mengukur jumlah secara kuantitatif Sedangkan karakteristik tipe kepribadian B diantaranya: a) Tidak pernah merasa terdesak maupun tidak sabar terhadap sesuatu
38
b) Kurang terdorong untuk menunjukkan potensi dan prestasinya kecuali dalam keadaan terpaksa c) Berorientasi untuk memperoleh kegembiraan dan relaksasi, bukannya berkompetisi menunjukkan superioritas d) Bersikap santai tanpai perasaan bersalah Friedman dan Rosenman (dalam Rice, 1999) mengemukakan faktor yang merupakan karakteristik TABP (Type A Behavior Pattern), diantaranya: a) Faktor speed and impatience yaitu kecepatan dan ketidaksabaran Hal yang berhubungan dengan faktor speed and impatience adalah waktu. Bagi mereka waktu adalah sesuatu yang sangat penting sehingga mereka selalu melakukan segala sesuatu dengan cepat dan mereka memiliki sifat tidak sabar. Mereka menuntut ketepatan waktu untuk menyelesaikan suatu kegiatan karena mereka berorientasi pada waktu. Mereka sering tidak sabar melihat orang lain bekerja dengan lamban. Mereka juga tidak sabar dan gelisah jika terjadi keterlambatan. b) Faktor Job Involvement yaitu keterlibatan dengan tugas Hal yang berkaitan dengan faktor Job Involvement adalah keterlibatan mereka pada apa yang mereka kerjakan. Hal ini dapat terlihat ketika dalam melakukan pekerjaan mereka cenderung melebihi waktu yang sudah ditentukan, terutama jika mereka menghadapi batas waktu penyerahan tugas.mereka sangat bertanggung jawab dengan pekerjaan atau profesi mereka, sehingga aspek lain dari kehidupan mereka cenderung diabaikan.
39
Jika mereka harus menyelesaikan suatu tugas, hal itu harus dikerjakan sesegera mungkin, karena jika ditunda mereka menganggap terlalu terlambat untuk mengerjakan tugas tersebut dan mereka juga mencoba mengerjakan dua tugas atau lebih pada saat yang bersamaan. c) Faktor Hard-Driving Competitive (Dorongan kuat untuk bersaing) Hal yang berkaitan dengan factor H yaitu persepsi mereka tentang diri mereka sendiri. Mereka mempersepsikan dirinya sebagai orang yang suka bekrja keras, bertanggung jawab, serius, kompetitif, teliti dan berusaha mengerjakansesuatu melebihi apa yang dikerjakan oleh orang lain. Selain itu, mereka juga membuat tuntutan yang berlebihan terhadap diri mereka sendiri, mempunyai dorongan untuk bersaing secara berlebihan serta adanya kebutuhan untuk mengontrol dan menguasai situasi d) Faktor hostile (Perasaan bermusuhan) Individu dengan kepribadian tipe A memiliki hostility yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang memiliki kepribadian tipe B. hostility diartikan sebagai kecenderungan untuk merespon frustasi yang dirasakan oleh individu dalam kesehariannya dengan kemarahan, agresivitas dan sebagainya. Individu tipe A cenderung suka bersikap sinis terhadap hidup dan orang lain. Selain itu, individu juga cenderung mudah dibangkitkan perasaan marahnya atau permusuhan, yang mereka boleh atau tidak boleh nyatakan secara terbuka. Sebagai akibatnya, individu dengan kepribadian tipe A mengalami ketegangan emosional dan fisiologis yang lebih besar jika
40
dihadapkan pada situasi yang sulit dikendalikan atau yang menimbulkan stress. Tipe kepribadian B jarang mengalami stress, karena karena individu tipe B tidak ingin terburu – buru dan mencari kepuasan terhadap kebutuhannya dengan cara yang tidak menimbulkan gangguan psikologis dan fisiologis sebagaimana tipe A (Ivancevich dan Matteson dalam Rice, 1999). Individu tipe A cenderung lebih banyak menciptakan stress bagi dirinya dari pada yang tipe B. contohnya sifat kompetitif yang kuat dapat membuat diri mereka dibawah tekanan yang banyak, ketidak tamahan dapat memancing banyak konflik dengan orang lain.
2. 3. Kerangka Berpikir Konformitas bisa dialami oleh siapa saja, baik orang dewasa maupun remaja, karena mereka merupakan bagian dari kelompok sosial, akan tetapi konformitas memuncak pada masa remaja. Hal ini bisa diamati dari tingkah laku remaja, baik dari cara berpakaian, gaya rambut, selera musik, cara berbicara dan kegiatan selain di sekolah. Satu penelitian yang baru-baru ini dilakukan menunjukkan dukungan terhadap penemuan Berndt, yaitu bahwa kepekaan terhadap teman sebaya meningkat pada awal masa remaja (Leventhal,1994 dalam Santrock,2003).
41
Para peneliti telah menemukan bahwa pada kelas delapan dan sembilan, konformitas dengan kelompok sebaya memuncak (Berndt, 1979; Berndt & Perry, 1990; Leventhal, 1994 dalam Santrock,1995). Menurut
Hurlock
(1980),
teman-teman
sebaya
mempengaruhi
pola
kepribadian remaja dalam dua cara. Pertama, konsep diri remaja merupakan cerminan dari anggapan tentang konsep teman – teman tentang dirinya dan kedua, dia berada dalam tekanan untuk mengembangkan ciri-ciri kepribadian dalam kelompok. Kelompok sebaya mempengaruhi bentuk pengekspresian kepribadian, yang mengutamakan kemampuan tertentu dan menyembunyikan kemampuan yang lain yang tidak sesuai norma yang berlaku (Wade & Carol, 2007). Perkembangan kepribadian dapat dilihat dari beberapa pendekatan, salah satunya yaitu pendekatan interpersonal yang terjadi antara interaksi individu dengan teman sebaya, orang tua, dan masyarakat sekitar. Setiap orang dapat melakukan bermacam-macam cara penyesuaian diri untuk mengatasi berbagai macam stress, yang tergantung dari kepribadian, pengaruh lingkungan
termasuk
kelompok
sebaya, pendidikan dan bagaimana ia
mengembangkan dirinya. Tipe Kepribadian A diasumsikan mempunyai konformitas yang rendah, karena ada salah satu ciri nya yaitu berusaha keras melawan orang yang menghambat diri nya, sehingga kemampuan interpersonal nya kurang, tidak seperti tipe kepribadian B, dimana mereka yang tipe kepribadian B mempunyai
42
kemampuan interpersonal yang baik. Sehingga lebih konformis dengan kelompok sebaya nya. Untuk lebih mempermudah, penulis membuat bagan dari penjelasan di atas:
Faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya : 1. Rasa takut terhadap penyimpangan 2. Kekompak kan kelompok 3. Kesepakatan kelompok 4. Ukuran kelompok 5. Kepercayaan terhadap kelompok 6. Kepercayaan yang lemah terhadap penilaian sendiri
Tipe kepribadian
Tipe kepribadian A
Tipe kepribadian B
43
2.4. Hipotesis Ha : ”Ada perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian”.
Ho : ”Tidak ada perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian”.
44
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, karena mampu melakukan analisa masalah secara akurat, sehingga dapat ditemukan masalah penelitian yang betul-betul masalah (Sugiyono, 2008). selain itu, data yang dihasilkan dari hasil penelitian adalah berwujud data kuantitatif, yakni data yang berbentuk bilangan (Hasan, 2002). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian komparatif, yaitu penelitian yang membandingkan dua fenomena atau lebih. Penelitian ini mencari permasalahan dan perbedaan fenomena yang selanjutnya mencari arti atau manfaat dari adanya persamaan dan perbedaan yang ada (Arikunto, 2002).
3.2. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian terdiri dari dua macam, yaitu deduktif dan induktif. Deduktif adalah membahas suatu masalah berdasarkan kajian teori dari khazanah ilmu pengetahuan, sedangkan induktif adalah menarik kesimpulan berdasarkan data empiris setelah sebelumnya dilakukan verifikasi data (Sudjana, 1991).
45
Dalam penelitian ini, pendekatan penelitian yang dipakai adalah pendekatan deduktif. Alasan peneliti menggunakan pendekatan deduktif karena penelitian ini berawal dari teori-teori yang berdasarkan variable penelitian lalu diperoleh kesimpulan.
3.3.Variabel Penelitian 3.3.1. Definisi Variabel Penelitian Kerlinger (2006) mendefinisikan variabel penelitian sebagai suatu sifat yang dapat memiliki berbagai macam nilai, menyangkut segala sesuatu yag menjadi objek penelitian. Variabel penelitian ini terdiri dari dari dua jenis, yaitu (a) variabel bebas (independent variable) dan (dependent variable). Variabel Bebas (Independent Variable) Kerlinger (2006) mengatakan variabel bebas ialah sebab yang dipandang sebagai kemunculan variabel terikat yang dipandang (atau diduga) sebagai akibatnya. Dalam penelitian ini variabel bebasnya yaitu tipe kepribadian A dan B. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat adalah variabel penelitian yang diukur atau diramalkan untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain (Kerlinger, 2006). Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah faktor-faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya.
46
3.3.2. Definisi Konseptual Variabel Penelitian 1. Tipe kepribadian A adalah individu yang cepat dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, karena lebih menekankan kuantitas dari pada kualitas, namun seringkali membuat keputusan yang tidak tepat karena selalu terburu-buru. Mereka tidak akan membagi waktunya untuk mengembangkan solusi yang unik terhadap permasalahan sehingga kreativitasnya kurang diberdayakan dan perilaku mereka pun cenderung mudah diramalkan jika dibanding dengan tipe kepribadian B (Yuwono, dkk, 2005). Sedangkan tipe B adalah cenderung lebih bersedia membagi waktunya untuk berpikir dan mencari solusi yang kreatif dan lebih maksimum kinerjanya dalam tugas-tugas yang kompleks dan membutuhkan proses berpikir yang lama dan akurat. 2. Faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya menurut Sears, dkk (1985) diantaranya: rasa takut terhadap penyimpangan, kekompakkan kelompok, kesepakatan kelompok, ukuran kelompok, kepercayaan terhadap kelompok, kepercayaan yang lemah terhadap penilaian sendiri.
3.3.3.Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Tipe kepribadian : hasil skor yang didapatkan dari respon terhadap skala tipe kepribadian A dan B, yang diambil dari teori Friedman & Rosenman (dalam Rice,1999) yang terdiri dari delapan ciri, diantaranya a) Senang bekerja keras b) Agresif, berambisi, memiliki daya saing kuat
47
c) Berbicara secara meledak-ledak d) Tidak sabar dalam menghadapi orang atau situasi yang menghambat diri nya e) Berorientasi pada kegiatan, target dan waktu f)Berusaha keras melawan orang, barang atau kejadian yang menghambatnya g) Memiliki acuan keberhasilan yang tinggi dan berusaha mendapatkan penghargaan h) Tidak menyadari perasaan tertekan yang dialami merupakan akibat dari perilaku mereka sendiri
2.Faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya : hasil skor yang didapatkan dari respon terhadap skala konformitas kelompok pada remaja, yang mengacu pada aspek yang diungkapkan oleh Sears, Fredman dan Peplau (1985) yang terdiri dari enam faktor, diantaranya: a) rasa takut terhadap penyimpangan b) kekompak kan kelompok c) kesepakatan kelompok d) ukuran kelompok e) kepercayaan terhadap kelompok f) kepercayaan yang lemah terhadap penilaian sendiri.
48
3.4. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 3.4.1. Populasi Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi populasinya adalah siswa dan siswi MTs. Al-Khairiyah Jakarta Selatan yang berjumlah 515 orang.
3.4.2. Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini berjumlah 150 orang. Diantaranya 125 orang tipe kepribadian A dan 25 orang tipe kepribadian B.
3.4.3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive. dimana teknik ini penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2003). Teknik purposive termasuk dalam
nonprobability sampling, yaitu cara
pengambilan sampel yang tidak berdasarkan probabilitas (Hasan, 2002). Adapun karakteristik sampel yang akan diambil diantaranya: a. Siswa dan siswi Mts. Al-Khairiyah Jakarta Selatan b. Kelas delapan dan Sembilan c. Berkepribadian tipe A dan B Pemilihan sampel dari kelas delapan dan Sembilan dikarenakan konformitas kelompok sebaya sedang memuncak (Santrock,1995)
49
3.5. Metode dan Instrumen Penelitian 3.5.1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala tipe kepribadian A dan B dan juga skala faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya.
3.5.2. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala, dimana skala merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2008). Pada penelitian ini, penulis menggunakan dua macam skala yaitu skala tipe kepribadian dan skala faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya. a. Skala Tipe Kepribadian A dan B Skala tipe kepribadian dibuat berdasarkan ciri-ciri yang dikemukakan oleh Friedman dan Rosenman (dalam Rice,1999) yaitu : 1) Senang bekerja keras, terus menerus berusaha keras dalam berpikir ataupun menyelesaikan tugas sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat mungkin. Cenderung merasa tidak tenang atau bersalah jika santai, serta tidak senang dengan tugas atau sesuatu yang berulang-ulang.
50
2) Agresif, berambisi, memiliki daya saing kuat. Akan tetapi ambisi mereka seringkali disertai dengan rasa permusuhan, kurang memiliki tujuan yang jelas sehingga sering menolak aspek kehidupannya yang lain, seperti keluarga, rekreasi atau kegiatan sosial. 3) Berbicara secara eksplosif atau meledak – ledak, suka menyuruh orang lain untuk cepat menyelesaikan apa yang dikatakannya. 4) Tidak sabar dalam menghadapi dalam menghadapi orang atau situasi yang dianggap menghambat dirinya. 5) Selalu berorientasi pada kegiatan, selalu menetapkan target atau tujuan serta batasan waktunya sehingga terus-menerus merasa dikejar oleh waktu. Fungsi mental dan psikisnya bekerja dengan cepat sehingga dalam melakukan apapun cenderung tergesa-gesa. 6) Selalu berusaha keras untuk melawan orang, barang atau kejadian yang menghambatnya. 7) Memiliki acuan keberhasilan yang tinggi dan akan berusaha mendapatkan penghargaan. 8) Seringkali tidak menyadari bahwa perasaan tertekan yang mereka alami merupakan akibat dari perilaku mereka sendiri. Skala yang digunakan adalah skala gutmann atau dikotomi dengan kategori jawaban yaitu ”Ya” dan ”Tidak”. Dimana jawaban ”Ya” diskor untuk tipe kepribadian A dan diberi nilai 1, sedangkan untuk jawaban ”Tidak” diskor untuk
51
Tabel 3.1 Blue Print Skala Tipe Kepribadian No
Indikator
Nomor Aitem
Total
1
Senang bekerja keras
2,6, 10, 13, 23, 27
6
2
Agresif, berambisi, memiliki
7, 15, 19, 24, 32
5
8
1
11, 17, 21, 28, 30, 36, 39
7
4, 5, 12, 22, 37, 40
6
3, 16, 20, 25, 35
5
1, 9, 14, 18, 26, 31, 33
7
29, 24, 38
3
daya saing kuat 3
Berbicara secara meledakledak
4
Tidak sabar dalam menghadapi orang atau situasi yang menghambat diri nya
5
Berorientasi pada kegiatan, target dan waktu
6
Berusaha keras melawan orang, barang atau kejadian yang menghambatnya
7
Memiliki acuan keberhasilan yang tinggi dan berusaha mendapatkan penghargaan
8
Tidak menyadari perasaan tertekan yang dialami merupakan akibat dari perilaku mereka sendiri Total
40
52
b. Skala Konformitas Kelompok Sebaya Skala ini dibuat berdasarkan teori yang diungkapkan oleh Sears, Fredman dan Peplau (1985) diantaranya : 1) Rasa takut terhadap penyimpangan 2) Kekompak kan kelompok 3) Kesepakatan kelompok 4) Ukuran kelompok 5) Kepercayaan terhadap kelompok 6) Kepercayaan yang lemah terhadap penilaian sendiri Skala yang digunakan dalam metode pengumpulan data untuk skala konformitas menggunakan skala likert yaitu variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item – item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan (Sugiyono, 2008). Ketentuan penilaian skala Likert ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2. Bobot Nilai Jawaban Respon
SS
S
RR
TS
STS
Favorable
5
4
3
2
1
Unfavorable
5
4
3
2
1
53
Tabel 3.3 Blue Print Skala Faktor yang Mempengaruhi Konformitas Kelompok Sebaya No
Indikator
Favorable
1.
Rasa takut terhadap
11, 15, 17,
penyimpangan
34
2.
Kekompakkan kelompok
3.
Unfavorable
Jumlah Aitem
20,12, 30
7
21, 26, 32
2, 31
5
Kesepakatan kelompok
9, 14, 27
3, 19
5
4.
Ukuran kelompok
13, 22, 35
16, 29
5
5.
Kepercayaan terhadap
1, 5, 7, 23
6, 8,10
7
24, 28, 33
4, 18, 25
6
20
15
35
kelompok 6.
Kepercayaan yang lemah terhadap penilaian sendiri Jumlah
3.5.3. Teknik Uji Instrumen Penelitian a.Uji Validitas Untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan pengujian validitas. Pada penelitian ini untuk melakukan uji validitas, digunakan rumus Product moment (Pearson). Data yang diperoleh akan diolah menggunakan SPSS versi 18.00
b.Uji Reliabilitas Uji reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk konstruk pernyataan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam bentuk kuesioner.
54
Menurut Guilford (Kuncono,2004), kaidah reliabilitas diantaranya: Kriteria
Koefisien Reliabilitas
Sangat reliable
>0.9
Reliabel
0.7 – 0.9
Cukup reliable
0.4 – 0.7
Kurang reliable
0.2 – 0.4
Tidak reliable
<0.2
3.6. Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan untuk mengolah data dalam penelitian ini menggunakan independent sample t-test yang diolah dengan menggunakan SPSS versi 18.00.
3.7. Prosedur Penelitian Ada beberapa langkah yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan penelitian, yaitu: 1. Tahap persiapan Pada tahap ini dimulai dengan proses merumuskan masalah, menentukan variabel yang akan diteliti, pencarian data-data baik primer maupun sekunder guna memperoleh landasan yang tepat mengenai variabel penelitian, membuat rancangan penelitian ilmiah dengan menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur yang digunakan dalam penelitian, dan
55
terakhir menentukan lokasi penelitian dan juga menyelesaikan adminisitrasi perizinan. 2. Tahap pengujian alat ukur Setelah rancangan penelitian yang berisikan skala tipe kepribadian A dan B dan juga faktor yang mempengaruhi
konformitas kelompok sebaya,
peneliti melakukan uji coba skala tersebut. Uji coba skala dilakukan untuk melihat tingkat validitas dan reliabilitas alat ukur. Uji coba dilakukan dengan menyebarkan skala tipe kepribadian A dan B dan juga faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada siswa/i di Mts.Sa’adatuddarrain sebanyak 80 angket, akan tetapi yang memenuhi karakteristik sampel sebanyak 75 orang. Setelah uji coba dilakukan, peneliti kemudian melakukan uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan program SPSS versi 18.00. 3. Tahap pengambilan data Pada tahap ini penelitian dilakukan dengan menyebarkan skala tipe kepribadian A dan B dan konformitas kelompok sebaya pada remaja yang telah direvisi pada siswa/i di Mts.Sa’adatuddarrain. Penelitian sesungguhnya dilakukan pada tanggal 17 November 2009 peneliti menyebarkan 160 angket pada responden, akan tetapi yang digunakan sebanyak 150 angket, karena memenuhi karakteristik sampel. 4. Tahap pengolahan data Data yang telah didapat diolah dan dianalisis menggunakan metode yang telah ditetapkan.
56
5. Tahap penyusunan laporan Setelah pengolahan data selesai, peneliti menyusun laporan secara sistematis.
57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1.
Gambaran Responden
Peneliti melakukan penelitian di Mts. Al-Khairiyah Jakarta yang dilakukan pada Selasa, 17 November 2009. Skala yang disebar sebanyak 160 angket, akan tetapi yang dijadikan sampel dalam penelitian ini sebanyak 150 orang, dikarenakan sampel tersebut termasuk dalam karekteristik sampel. Segala sesuatu mengenai gambaran secara umum subjek penelitian berdasarkan beberapa aspek, akan dijelaskan secara ringkas sebagai berikut:
4.1.1. Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
1
Laki – laki ( remaja )
80
53 %
2
Perempuan ( remaja )
70
47 %
Jumlah
150
100 %
Dari 150 responden yang diteliti, sebanyak 80 orang (53%) berjenis kelamin lakilaki dan 70 orang (47%) berjenis kelamin perempuan.
58
4.1.2. Gambaran Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Usia No
Usia
Frekuensi
Persentase
1
12
12
8%
2
13
65
43 %
3
14
60
40 %
4
15
11
7.5 %
5
16
2
1.5 %
Jumlah
150
100 %
Dari 150 responden, distribusi skor berdasrkan usia terbagi menjadi 12 tahun sebanyak 12 orang (8 %), 13 tahun sebanyak 65 orang (43%), 14 tahun sebanyak 60 orang (40%), 15 tahun sebanyak 11 orang (7.5%) dan 16 tahun sebanyak 2 orang (1.5%). Hal ini menunjukkan respon yang paling banyak berusia 13 dan 14 tahun.
4.1.3. Gambaran Responden Berdasarkan Kelas Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Kelas No.
Kelas
Frekuensi
Persentasi
1
VIII
80 orang
53.3 %
2
IX
70 orang
46.7 %
Jumlah
150 orang
100 %
59
Dari 150 responden yang diteliti, 80 orang (53.3%) dari kelas delapan dan 70 orang (46.7%) dari kelas sembilan. Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis kelamin Dari Tiap Kelas No.
Kelas
Laki – laki
Perempuan
Frekuensi
Presentasi
1
VIII
40
40
80
53.3 %
2
IX
35
30
70
46.7 %
Jumlah
150
100 %
Dari 150 responden yang diteliti, kelas delapan jumlah siswa laki-laki 40 orang dan perempuan 40 orang, sedangkan kelas Sembilan siswa laki-laki berjumlah 35 orang dan siswi perempuan 30 orang.
4.2 Presentasi Data 4.2.1 Uji Instrumen Penelitian Setelah dilakukan uji instrumen penelitian pada tanggal 14 November 2009 terhadap 80 siswa/i Mts. Sa’adatuddarrain Jakarta Selatan, diperoleh 75 siswa/i yang mewakili karakteristik sampel. Maka dilakukan tes validitas dan reliabilitas pada kedua skala yang digunakan.
60
1. Skala tipe kepribadian Tabel 4.5. Blue Print Skala Tipe Kepribadian (Field Study)xx No
Indikator
Nomor Aitem
Total
1
Senang bekerja keras
6, 10, 13, 23, 27
5
2
Agresif, berambisi, memiliki
7, 15, 24
3
daya saing kuat 3
Berbicara secara meledak-ledak
8
1
4
Tidak sabar dalam menghadapi
11, 17, 21, 28, 30, 36, 39
7
4, 5, 12, 22, 37, 40
6
3, 16, 20, 35
4
1, 9, 14, 18, 26, 31, 33
7
29, 24, 38
3
orang atau situasi yang menghambat diri nya 5
Berorientasi pada kegiatan, target dan waktu
6
Berusaha keras melawan orang, barang atau kejadian yang menghambatnya
7
Memiliki acuan keberhasilan yang tinggi dan berusaha mendapatkan penghargaan
8
Tidak menyadari perasaan tertekan yang dialami merupakan akibat dari perilaku mereka sendiri Total
36
Keterangan: x x= Nomor aitem yang valid
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 18.00 dari jumlah aitem sebanyak 40 aitem diperoleh data yang valid sebanyak 36 aitem dan yang tidak valid sebanyak 4 aitem dengan jumlah N sebanyak 75 sampel.
61
Selanjutnya, skala tipe kepribadian diuji reliabilitasnya dengan menggunakan Alpha Cronbach diperoleh hasil koefisien reliabilitas sebesar 0,9081. Menurut Guilford koefesien realibilitas tersebut termasuk dalam kriteria sangat reliabel.
2. Skala konformitas kelompok sebaya Tabel 4.6. Blue Print Skala Faktor yang Mempengaruhi Konformitas Kelompok Sebaya (Field Study)xx No
Dimensi
Favorable
1.
Rasa takut terhadap
11,15, 17,
penyimpangan
34
2.
Kekompakkan kelompok
3.
Unfavorable
Jumlah Aitem
20, 12, 30
7
21, 26, 32
2, 31
5
Kesepakatan kelompok
9, 14, 27
19
4
4.
Ukuran kelompok
13, 22, 35
16, 29
5
5.
Kepercayaan terhadap
1, 5, 7, 23
6, 8
6
24, 28, 33
4. 18, 25
6
20
13
33
kelompok 6.
Kepercayaan yang lemah terhadap penilaian sendiri Jumlah
Keterangan: xx= Nomor aitem yang valid
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 18.00 versi dari jumlah item sebanyak 35 aitem diperoleh data yang valid sebanyak 33 aitem dan yang tidak valid sebanyak 2 item dengan jumlah N sebanyak 75 sampel. Selanjutnya, skala konformitas kelompok sebaya diuji reliabilitasnya dengan menggunakan Alpha Cronbach diperoleh hasil koefisien reliabilitas sebesar
62
0,9331. Menurut Guilford koefesien reliabilitas tersebut termasuk dalam kriteria sangat reliabel.
4.3. Hasil Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Hipotesis alternatif (Ha) “ada perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian”. 2. Hipotesis nol (Ho) ”Tidak ada perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian”. Tabel 4.7
T-Test Group
N
Konformitas 1.00 2.00
125 25
Group Statistics Mean Std. Deviation 114.64 90.36
10.347 15.989
Std.Error Mean .925 3.198
Hasil penghitungan nilai rerata faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya, dihasilkan nilai rerata tertinggi faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian A (114.64), sementara nilai rerata faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja terrendah didapat oleh tipe kepribadian B (90.36). Berdasarkan hasil perhitungan nilai rerata di atas, kemudian hendak diketahui apakah
terdapat
perbedaan
masing-masing
faktor
yang
mempengaruhi
63
konformitas kelompok sebaya yang signifikan di antara kedua kelompok sampel. Hasil penghitungannya ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 4.8 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F konfor mitas
Equal variances assumed Equal variances not assumed
15.9 27
Sig.
t-test for Equality of Means
t
df
Std. Error Sig. (2Mean Differenc e tailed) Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
.000 9.6 148 77
.000
24.280
2.509
19.322
29.238
7.2 28.1 93 50
.000
24.280
3.329
17.462
31.098
Pertama dilakukan pengujian apakah ada kesamaan varians pada data tipe kepribadian A dan B. Pengujian asumsi kesamaan varians dilakukan lewat uji F. Terlihat bahwa F hitung untuk faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya dengan Equal variances assumed
adalah 15.927 dengan probabilitas
0.000. oleh karena probabilitas < 0.05, maka kedua varians berbeda. Setelah uji asumsi kesamaan varians selesai, selanjutnya dilakukan analisis dengan memakai t-test untuk menguji hipotesis penelitian : Hasil uji beda dengan menggunakan teknik independent samples test dengan menggunakan Equal variances not assumed adalah 7.293 dengan probabilitas 0.000.
64
Keputusan : p > 0.05 Ho diterima p < 0.05 Ho ditolak maka dapat ditarik kesimpulan 0.000 < 0.05 Ho yang berbunyi tidak ada perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian ditolak dan Ha yang berbunyi ada perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian diterima. Pada penelitian ini dilakukan pula pengujian untuk melihat perbedaan pada subskala faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya melalui perhitungan t-test menggunakan program SPSS 18.00.
Tabel 4.9
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F VAR
Equal
0000
variances
1
assumed Equal variances not assumed
.264
Sig.
t-test for Equality of Means
t
df
.608 5.66
148
95% Confidence
Sig.
Mean
Error
Interval of the
(2-
Differe
Differe
Difference
tailed)
nce
nce
Lower
Upper
4.1666
.73503
2.7141
5.6191
5
8
2.4385
5.8948
0
3
.000
9
7
4.93 29.0 0
Std.
95
.000
4.1666 7
.84509
65
Berdasarkan pengujian tersebut diperoleh t hitung pada 7 aitem pada faktor rasa takut terhadap penyimpangan adalah (5.669) > (1.960) t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan df 148, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rasa takut terhadap penyimpangan antara remaja yang bertipe kepribadian A dengan remaja yang bertipe kepribadian B.
Tabel 4.10 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F VAR
Equal
0000
variances
1
assumed Equal variances not
11.928
Sig.
t-test for Equality of Means
t
df
.001 4.35
148
95% Confidence
Sig.
Mean
Error
Interval of the
(2-
Differe
Differe
Difference
tailed)
nce
nce
Lower
Upper
2.9680
.68158
1.6211
4.3148
2
8
1.1454
4.7905
1
9
.000
5
0
3.33 28.3 4
Std.
75
.002
2.9680
.89029
0
assumed
T hitung pada 5 aitem faktor kekompak kan kelompok adalah (4.355) > (1.960) t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan df 148, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kekompak kan kelompok antara remaja yang bertipe kepribadian A dengan remaja yang bertipe kepribadian B.
66
Tabel 4.11 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F VAR
Equal
3.422
Sig.
t-test for Equality of Means
t
df
.066 5.02
0000 variances 1
Std.
95% Confidence
Sig.
Mean
Error
Interval of the
(2-
Differe
Differe
Difference
tailed)
nce
nce
2.6880
.53529
148
.000
2
Lower
Upper
1.6302 3.7457
0
1
9
assumed Equal
4.15 29.6
variances not
1
.000
2.6880
31
.64757
1.3648 4.0111
0
1
9
assumed
T hitung pada 4 aitem faktor kesepakatan kelompok adalah (5.022) > (1.960) t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan df 148, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kesepakatan kelompok antara remaja yang bertipe kepribadian A dengan remaja yang bertipe kepribadian B. Tabel 4.12 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F VAR
Equal
0000
variances
1
assumed Equal variances not assumed
3.536
Sig.
t-test for Equality of Means
t
df
.062 5.11
148
95% Confidence
Sig.
Mean
Error
Interval of the
(2-
Differe
Differe
Difference
tailed)
nce
nce
Lower
Upper
3.4640
.67740
2.1253
4.8026
8
2
1.8528
5.0751
9
1
.000
4
0
4.38 30.3 9
Std.
53
.000
3.4640 0
.78926
67
T hitung pada 5 aitem faktor ukuran kelompok adalah (5.114) > (1.960) t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan df 148, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan ukuran kelompok antara remaja yang bertipe kepribadian A dengan remaja yang bertipe kepribadian B.
Tabel 4.13 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F VAR
Equal
0000
variances
1
assumed Equal variances not
7.742
Sig.
t-test for Equality of Means
t
df
.006 12.1
148
95% Confidence
Sig.
Mean
Error
Interval of the
(2-
Differe
Differe
Difference
tailed)
nce
nce
Lower
Upper
8.5280
.69985
7.1450
9.9109
1
9
6.6408
10.415
8
12
.000
85
0
9.25 28.2 3
Std.
57
.000
8.5280
.92164
0
assumed
T hitung pada 6 aitem faktor kepercayaan terhadap kelompok adalah (12.185) > (1.960) t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan df 148, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kepercayaan terhadap kelompok antara remaja yang bertipe kepribadian A dengan remaja yang bertipe kepribadian B.
68
Tabel 4.14 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95%
F VAR
Equal
13.552
Sig.
t
.000 3.76
0000 variances 1
df 148
Std.
Confidence
Sig.
Mean
Error
Interval of the
(2-
Differe
Differe
Difference
tailed)
nce
nce
2.5920
.68885
.000
3
0
Lower
Upper
1.2307 3.9532 5
5
assumed Equal
2.73 27.6
variances not
8
76
.011
2.5920 0
.94677
.65162 4.5323 8
assumed
T hitung pada 6 aitem faktor kepercayaan yang lemah terhadap penilaian sendiri adalah (3.763) > (1.960) t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan df 148, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kepercayaan yang lemah terhadap penilaian sendiri antara remaja yang bertipe kepribadian A dengan remaja yang bertipe kepribadian B.
69
BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data dan pengujian hipotesis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian. Hasil uji beda dengan menggunakan teknik independent samples test dengan menggunakan Equal variances not assumed adalah 7.293 dengan probabilitas 0.000, maka dapat ditarik kesimpulan 0.000 < 0.05 Ho yang berbunyi tidak ada perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian ditolak dan Ha yang berbunyi ada perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian diterima. Berdasarkan perhitungan uji beda per faktor, dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan pengujian tersebut diperoleh: 1. Ada perbedaan rasa takut terhadap penyimpangan antara remaja yang bertipe kepribadian A dengan remaja yang bertipe kepribadian B. 2. Ada perbedaan kekompak kan kelompok antara remaja yang bertipe kepribadian A dengan remaja yang bertipe kepribadian B.
70
3. Ada perbedaan kesepakatan kelompok antara remaja yang bertipe kepribadian A dengan remaja yang bertipe kepribadian B. 4. Ada perbedaan ukuran kelompok antara remaja yang bertipe kepribadian A dengan remaja yang bertipe kepribadian B. 5. Ada perbedaan kepercayaan terhadap kelompok antara remaja yang bertipe kepribadian A dengan remaja yang bertipe kepribadian B. 6. Ada perbedaan kepercayaan yang lemah terhadap penilaian sendiri antara remaja yang bertipe kepribadian A dengan remaja yang bertipe kepribadian B.
5.2. Diskusi Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan masingmasing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian. Berdasarkan hasil analisis, peneliti menemukan ada perbedaan
masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok
sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian. Hal tersebut karena ada salah satu ciri tipe kepribadian A yaitu berusaha keras melawan orang yang menghambat diri nya, sehingga kemampuan interpersonal nya kurang baik, begitu pula pergaulannya terhadap kelompok sebaya nya, tidak seperti tipe kepribadian B, dimana mereka yang tipe kepribadian B mempunyai kemampuan interpersonal yang baik. Sehingga lebih konformis dengan kelompok sebaya nya (Smet, 1994). Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menganalisis bahwa salah satu faktor pembentuk kepribadian adalah kelompok sebaya. Dimana kelompok sebaya
71
memegang
peranan
penting
dalam
kepribadian
seseorang
khususnya
remaja,dikarenakan faktor ini menyangkut pengalaman-pengalaman tertentu yang dialami remaja melalui pergaulannya. Sedangkan dalam konformitas kelompok sebaya didalamnya ada aturanaturan yang berlaku buat kelompoknya dan dibuat sesuai kesepakatan kelompok. Ketika remaja dalam kelompoknya membuat aturan yang diberlakukan bagi mereka, kepribadian memegang peranan juga khususnya remaja yang mempunyai kepribadian tipe A, dan remaja yang tipe kepribadian A cenderung tidak ingin mengikat dirinya dalam aturan kelompok sebayanya. Tipe kepribadian A telah diteliti pada anak-anak dan remaja. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa mereka yang memiliki tipe kepribadian A lebih reaktif terhadap stress dari pada tipe B. (Rodin & Salovey dalam Smet, 1994). Hal diatas dapat disimpulkan bahwa tipe kepribadian A berbeda denga tipe kepribadian B dalam hal reaktif terhadap stress. Sedangkan Nay & Wagner (dalam Smet, 1994) berpendapat bahwa anak-anak yang bertipe kepribadian A memiliki harga diri lebih rendah, lebih eksternal locus of control dan tingkat kecemasannya lebih tinggi dari pada tipe kepribadian A. Dapat disimpulkan juga bahwa anak-anak yang bertipe kepribadian A berbeda dengan tipe kepribadian B dalam hal harga diri, locus of control dan tingkat kecemasan. Penelitian ini juga memiliki keterbatasan, yaitu variabel penelitian kurang spesifik, jumlah sampel yang berkepribadian tipe B tidak sebanding dengan yang bertipe kepribadian A, dan teknik pengambilan sampel tidak merata, melainkan
72
hanya kelas delapan dan sembilan. Oleh karena itu penelitian ini belum bisa digeneralisasikan pada seluruh remaja.
5.3. Saran Berdasarkan kesimpulan dan diskusi, maka berikut ini akan diuraikan saran yang bisa menjadi bahan pertimbangan sebagai penyempurnaan berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian ini,diantaranya: 1. Bagi para peneliti selanjutnya disarankan untuk memperhatikan dan melibatkan faktor-faktor lain disamping tipe kepribadian A dan B yang dapat mempengaruhi konformitas kelompok sebaya.
2. Penelitian selanjutnya disarankan, dalam pengambilan sampel tidak hanya pada kelas delapan dan sembilan saja, sehingga bisa digeneralisasikan pada remaja.
3. Bagi remaja yang memiliki tipe kepribadian A, hendak nya ditingkatkan lagi kemampuan berinteraksi dengan kelompok sebaya nya, karena hal tersebut mengurangi salah satu ciri tipe kepribadian A yaitu perasaan bermusuhan terhadap orang lain ketika menghambat diri nya.
4. Bagi remaja yang memiliki tipe kepribadian B, hendaknya pergaulan dengan kelompok sebaya nya diarahkan ke dalam kegiatan yang positif, sehingga tidak merugikan diri sendiri.
73
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S (1996). Prosedur penelitian : Suatu pendekatan praktek. Jakarta : Rineka Cipta Arnett, JJ. (2007). Adolescence emerging and adulthood a cultural approach. United States of America : Prentice Hall Baron, R, & Donn B. (2005). Psikologi sosial (Terjemahan oleh Ratna Djuwita, dkk). Jakarta : Erlangga Chaplin, J.P. (2004). Kamus lengkap psikologi (Terjemahan oleh Kartini Kartono). Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Conger, JJ. (1991). Adolescence and youth. Colorado : Harper & Collins Davidoff, L L. (1991). Psikologi suatu pengantar (Terjemahan oleh Mari Juniati). Jilid 2. Jakarta : Erlangga Feldman, R.,S. (1985). Social psychology theories, research and application. New York : Mc Graw Hill Hasan, M.l. (2002). Pokok – pokok materi metodologi penelitian dan aplikasinya. Bogor : Ghalia Indonesia Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi perkembangan : Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (Terjemahan oleh Istiwidayanti & Soedjarwo). Jakarta : Erlangga Kuncono. (2004). Aplikasi komputer psikologi (Diktat Kuliah dan Panduan Praktikum). Jakarta : Universitas Persada Indonesia Kreitner, R & Kinicki A. (2000). Organizational behavior. New York : McGraw Hill Lindzey, G & Calvin S. H. (1993). Teori-teori sifat dan behavioristik. Yogyakarta: Kanisius Monks, F.J. dkk. (2004). Psikologi perkembangan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Pers Munandar, A. S. (2001). Psikologi industri dan organisasi. Jakarta : UI Press Myers, D. G. (2005). Social psychology. New York : McGraw-Hill
74
Nihayah, Z. dkk. (2006). Psikologi perkembangan tinjauan psikologi barat dan psikologi islam. Jakarta : UIN Jakarta Press Niven, N. (1994). Psikologi kesehatan : Pengantar untuk perawat & profesional kesehatan lain. (Diterjemahan oleh Agung Waluyo). Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Papalia, D. E & Sally W.O. (1986). Human development. New York : McGrawHill Papalia, D.E. dkk. (2009). Perkembangan manusia. (Diterjemahkan oleh Brian Marswendy). Jakarta : Salemba Humanika Pervin, L& Oliver P.J. (1997). Personality theory and research. Canada : John Wiley & Sons, Inc Putri, L.S.E & Sulistyono. S. (2005). Pengantar statistik psikologi I (Diktat kuliah). Jakarta Rice, P. L. (1999). Stress and health. California : Brooks/Cole Publishing Company Robbins, S.P & Timothy A. J. (2007).Organizational behavior. Canada : Pearson Prentice Hall Rochmah, E. Y. (2005). Psikologi perkembangan. Ponorogo : STAIN Ponorogo Press Santrock, J.,W. (2002). Perkembangan masa hidup (Diterjemahan oleh Achmad Chusairi & Juda Damanik).jilid 1. Jakarta : Erlangga . (2002). Perkembangan masa hidup (Diterjemahan oleh Achmad Chusairi & Juda Damanik).jilid 2. Jakarta : Erlangga . (2003). Perkembangan remaja (Diterjemahkan oleh Shinto B. A delar & Sherly Saragih). Jakarta: Erlangga Sarwono, S.W. (2003). Teori – teori psikologi sosial. Jakarta : Rajawali Press . (2005). Psikologi sosial, Psikologi Kelompok, Psikologi Terapan. Jakarta : Balai Pustaka . (2009). Psikologi sosial. Jakarta : Salemba Humanika Sears, O. David., dkk. (1985). Psikologi sosial. Jilid 2. Jakarta : Erlangga Smet, B. (1994). Psikologi kesehatan. Jakarta : Gramedia
75
Sudjana, N. (1998). Tuntunan penyusunan karya ilmiah. Bandung : Sinar Biru Sugiyono. (2008). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta Sugiyono. (2003). Statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta Sujanto, A. dkk. (1991). Psikologi kepribadian. Jakarta : Bumi Aksara Yuwono. I, dkk. (2005). Psikologi industri dan organisasi. Surabaya : Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Tiah, (2010). Rian Tewas Dikeroyok Siswa SMP. www.Tribun Jabar.co.id : Jumat, 9 April 2010 Wade, C, & Carol. T. (2008). Psikologi. Jakarta : Erlangga Wiggins, J.A. et all. (1994). Social psychology. New York : McGraw-Hill
76
LAMPIRAN 1 Skala Tipe Kepribadian (try out)
PENGANTAR Salam Kenal ! Saya mahasiswa semester IX Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, saat ini sedang melakukan penelitian dalam rangka penyusunan tugas akhir. Saya membutuhkan bantuan rekan-rekan untuk menjadi responden dalam penelitian ini dengan mengisi skala pernyataan terlampir. Bagi rekan-rekan yang bersedia, harap terlebih dahulu mengisi lembar pernyataan kesediaan. Pada setiap bagian akan tersedia petunjuk pengisian, bacalah terlebih dahulu petunjuk pengisian sehingga jawaban yang anda berikan sesuai dengan apa yang diminta. Jawaban Anda tidak akan dinilai benar atau salah, dan kerahasiaan Anda akan terjamin. Terima kasih atas kesediaan rekan-rekan meluangkan waktunya demi membantu terwujudnya proses penelitian ini. Semoga dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya, serta bagi kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Jakarta, 11 November 2009 Peneliti,
Arizka Harisa
77
IDENTITAS RESPONDEN Nama Usia Kelas Jenis Kelamin
: : : : a. Laki-Laki
b. Perempuan
Petunjuk Pengisian 1. Baca dan pahami setiap pernyataan di bawah ini dengan teliti, dalam hal ini tidak ada jawaban yang benar atau salah 2. Berilah tanda silang (x) pada kolam ya jika pernyataan sesuai dengan kamu dan berilah tanda silang (x) pada kolam tidak jika pernyataan tidak sesuai dengan kamu 3. Sebelum lembaran ini dikembalikan, harap diperiksa kembali kelengkapan jawaban kamu No Aitem Pernyataan 1. Saya kesal karena tidak bisa mencapai rengking 1 (satu) di kelas 2. Saya selalu bergerak, makan dan jalan dengan cepat 3. Saya senang dapat mengalahkan saingan saya di kelas 4. Saya datang ke sekolah selalu tepat waktu 5. Saya memberikan target dalam setiap kegiatan yang saya lakukan 6. Saya dapat mengerjakan dua tugas atau lebih pada saat yang bersamaan 7. Saya berusaha untuk melebihi teman-teman dalam hal apa pun 8. Saya akan mencotek pr teman jika saya belum mengerjakannya 9. Saya menuntut diri agar berprestasi dalam setiap kegiatan yang saya ikuti 10. Saya mampu mengerjakan PR dalam waktu singkat 11. Menunggu adalah kegiatan yang membuat saya BT 12. Setiap hari, Saya menyusun jadwal kegiatan yang akan saya lakukan 13. Menurut saya, gerakan yang cepat penting untuk kesuksesan yang saya raih 14. Ketika pelajaran berlangsung, saya sering bertanya kepada guru apa yang belum saya mengerti 15. Saya harus jadi pemenang 16. Dalam kegiatan yang saya lakukan, saya melakukannya dengan niat untuk bersaing 17. Saya kesal, bila melihat orang lain melakukan sesuatu
Ya
Tidak
78
dengan santai 18. Cita-cita saya harus tercapai 19. Saya berusaha untuk menjadi lebih baik diantara kakak dan adik saya 20. Saya marah ketika ada yang mengganggu saya 21. Saya tidak bisa santai sebelum PR yang saya kerjakan selesai 22. Saya menetapkan target yang tinggi untuk dicapai dalam hidup saya 23. bagi saya, waktu itu sangat berharga 24. Saya kesal bila melihat orang lain sukses 25. Saya kesal, ketika mengerjakan tugas ada yang mengganggu saya 26. Saya akan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan apa yang saya inginkan 27. Saya akan memeriksa lagi PR yang telah saya kerjakan 28. Saya mudah kecewa ketika apa yang saya inginkan tidak tercapai 29. Saya merasa kecewa ketika mengalami kekalahan 30. Saya bukan pendengar yang baik, tidak dapat menunggu orang lain selesai berbicara 31. Ketika mendapatkan PR, saya mengerjakannya dengan serius 32. Saya akan menyelesaikan tugas yang diberikan kepada saya dengan sempurna 33. Tujuan saya mengerjakan PR agar mendapat nilai yang bagus 34. Saya merasa tidak puas dengan prestasi yang saya capai sekarang 35. Ketika mengerjakan PR, saya tidak memperdulikan keadaan sekitar saya 36. Saya termasuk orang yang terburu-buru dalam menyelesaikan tugas 37. Saya selalu menyibukkan diri dengan kegiatan 38. Saya menyesal, ketika saya tidak bisa memanfaatkan waktu dengan hal yang bermanfaat 39. Menurut saya, saya termasuk orang yang tidak sabar 40. Saya mengumpulkan PR pada waktu nya
79
LAMPIRAN 2 Skala Faktor yang Mempengaruhi Konformitas Kelompok Sebaya (try out) PETUNJUK PENGISIAN Berikut ini terdapat butir-butir pernyataan, baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk mengemukakan apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara menyilang (X) salah satu dari empat nomor yang tersedia, pada bagian kanan dari masing-masing pernyataan. Jika jawaban Anda Sangat Setuju, silanglah nomor 1. Jika jawaban Anda Setuju , silanglah nomor 2. Jika jawaban Anda Tidak Setuju silanglah nomor 3. Jika jawaban Anda Sangat Tidak Setuju, silanglah nomor 4. No. Aitem Pernyataan SS S TS STS 1. Informasi apapun yang saya peroleh dari teman kelompok, saya mempercayainya 2. Saya tidak senang melakukan kegiatan bersama teman-teman kelompok 3. Saya tidak percaya dengan teman kelompok 4. Saya percaya pada diri sendiri 5. Di dalam kelompok saya ada anak yang berengking satu, dan saya mempercayai apa yang dia katakan mengenai jawaban soal-soal 6. Informasi apapun yang saya peroleh dari teman kelompok, saya tidak mempercayainya 7. Di dalam kelompok saya ada teman yang mengetahui info yang terbaru, saya mempercayai begitu saja 8. Di dalam kelompok saya ada anak yang berengking satu, dan saya tidak mempercayai apa yang dia katakan mengenai jawaban soalsoal 9. Saya percaya dengan teman kelompok 10. Di dalam kelompok saya ada teman yang mengetahui info yang terbaru, saya tidak mempercayai begitu saja 11. Saya akan mengikuti aturan kelompok, walaupun saya tidak menyetujuinya 12. Saya tidak akan ikut bermain musik (nge-Band) dengan teman-teman walaupun dibilang tinggalan zaman 13. Saya lebih senang berkelompok dengan tiga orang 14. Walaupun pendapat saya berbeda dengan teman kelompok, saya akan menyetujui kesepakatan
80
15.
16. 17.
18. 19.
20. 21.
22. 23. 24. 25. 26.
27. 28. 29. 30. 31.
32. 33. 34. 35.
yang disepakati bersama Kemanapun teman saya pergi, saya akan mengikutinya walaupun sebenarnya saya tidak mau ikut Saya tidak senang berkelompok dengan tiga orang Saya akan ikut bermain musik (nge-Band) dengan teman-teman agar tidak dibilang ketinggalan zaman Saya berani mengeluarkan pendapat Walaupun pendapat saya berbeda dengan teman kelompok, saya akan menyetujui kesepakatan yang disepakati bersama Saya akan mengikuti aturan kelompok, walaupun saya tidak menyetujuinya Saya senang melakukan kegiatan bersama teman-teman kelompok karena agar terlihat kompak Saya lebih senang berkelompok dengan lima orang Saya percaya pada teman kelompok Saya tidak percaya pada diri sendiri Saya tidak senang mengikuti pendapat orang lain Saya akan memakai warna baju yang sama dengan teman-teman kelompok agar terlihat kompak Saya mendukung apa pun yang terjadi dalam kelompok Saya tidak berani mengeluarkan pendapat Saya tidak senang berkelompok dengan lima orang Saya tidak akan mengikuti aturan kelompok, walaupun saya tidak menyetujuinya Saya tidak akan memakai warna baju yang sama dengan teman-teman kelompok walaupun agar terlihat kompak Saya lebih suka bermain dengan teman kelompok Saya lebih senang mengikuti pendapat orang lain Saya akan ikut bersama teman-teman untuk nongkrong di mall Saya lebih senang berkelompok lebih dari lima orang
81
Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas Tipe Kepribadian Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040
Mean .7703 .5135 .6486 .8108 .7432 .7838 .7838 .7838 .7568 .7162 .8243 .7297 .7297 .6216 .8514 .7432 .7838 .7703 .3378 .7973 .7568 .7568 .7568 .7027 .8784 .7432 .7027 .7703 .7297 .7568 .7703 .7027 .8108 .7162 .8243 .7703 .8378 .8514 .7432 .7973
Std Dev .4235 .5032 .4807 .3943 .4398 .4145 .4145 .4145 .4320 .4539 .3831 .4471 .4471 .4883 .3582 .4398 .4145 .4235 .4762 .4048 .4320 .4320 .4320 .4602 .3291 .4398 .4602 .4235 .4471 .4320 .4235 .4602 .3943 .4539 .3831 .4235 .3711 .3582 .4398 .4048
Cases 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0 74.0
82
Statistics for SCALE _
Mean 29.8784
R E L I A B I L I T Y H A) Item-total Statistics
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040
Variance 63.8891
Std Dev 7.9931
A N A L Y S I S
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
29.1081 29.3649 29.2297 29.0676 29.1351 29.0946 29.0946 29.0946 29.1216 29.1622 29.0541 29.1486 29.1486 29.2568 29.0270 29.1351 29.0946 29.1081 29.5405 29.0811 29.1216 29.1216 29.1216 29.1757 29.0000 29.1351 29.1757 29.1081 29.1486 29.1216 29.1081 29.1757 29.0676 29.1622 29.0541 29.1081 29.0405 29.0270 29.1351 29.0811
60.9471 63.3034 59.4397 60.6392 59.9815 61.4841 60.4430 60.3882 60.0261 61.1788 60.4354 60.1557 60.4023 60.1934 60.8760 58.8582 59.4567 61.6868 62.1696 61.2262 61.7247 61.5056 61.5603 59.8180 62.7397 62.0911 61.2701 62.0429 60.0461 59.5330 61.9608 63.3523 60.8858 60.2747 61.4765 60.6731 59.8750 61.8623 59.5157 59.6098
-
N of Variables 40
S C A L E
Corrected ItemTotal Correlation .4178 .0415 .5692 .5039 .5452 .3436 .5081 .5168 .5493 .3527 .5551 .5095 .4729 .4563 .5162 .7168 .6666 .3041 .1988 .3945 .2914 .3243 .3160 .5422 .1997 .2315 .3341 .2498 .5257 .6255 .2623 .0444 .4628 .4836 .3771 .4602 .6749 .3370 .6159 .6585
(A L P
Alpha if Item Deleted .9060 .9117 .9039 .9050 .9043 .9070 .9049 .9048 .9043 .9069 .9045 .9048 .9053 .9055 .9050 .9020 .9029 .9075 .9092 .9063 .9077 .9072 .9074 .9043 .9083 .9085 .9072 .9082 .9046 .9033 .9080 .9111 .9055 .9051 .9065 .9055 .9032 .9070 .9034 .9031
83
R E L I A B I L I T Y H A)
A N A L Y S I S
-
S C A L E
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
.9081
75.0
N of Items = 40
(A L P
84
LAMPIRAN 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor yang Mempengaruhi Konformitas Kelompok Sebaya Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S S C A L E (A L P H A)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035
Statistics for SCALE _
Mean 123.1333
Mean 3.7867 3.0400 3.8533 3.3867 3.4533 3.0133 3.6133 3.5067 3.5467 3.5733 3.1067 3.8133 3.6133 3.8667 3.7333 3.5600 3.1467 3.2000 3.6000 3.5733 3.1867 3.5067 3.3733 3.2400 3.3867 3.3600 4.1733 3.8000 3.0667 3.6400 3.0400 3.7467 3.9467 3.4933 4.1867
Variance 504.1712
Std Dev 1.1425 1.3094 1.0226 1.3141 1.2225 1.2573 1.1956 1.1783 1.2552 1.0802 1.3005 .9683 .9571 1.0179 1.0045 1.1768 1.1589 1.2081 1.2412 1.1875 1.2269 1.1434 1.2167 1.2285 1.1728 1.2802 1.1552 .9864 1.2556 1.2481 1.0835 1.0147 1.1258 1.1434 .9958
Std Dev 22.4538
Cases 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 75.0 N of Variables 35
85
R E L I A B I L I T Y H A)
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P
Item-total Statistics
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 _
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
119.3467 120.0933 119.2800 119.7467 119.6800 120.1200 119.5200 119.6267 119.5867 119.5600 120.0267 119.3200 119.5200 119.2667 119.4000 119.5733 119.9867 119.9333 119.5333 119.5600 119.9467 119.6267 119.7600 119.8933 119.7467 119.7733 118.9600 119.3333 120.0667 119.4933 120.0933 119.3867 119.1867 119.6400 118.9467
472.2566 481.2479 499.3395 466.9485 469.3016 469.1070 482.9557 467.2101 459.7593 494.9254 471.2155 482.9773 480.7935 469.2252 480.0541 483.6263 480.4187 484.7117 469.6847 468.8984 469.7268 480.8858 466.1038 471.3398 484.1106 464.6641 484.7957 482.5225 470.8468 460.6587 483.1668 489.9431 475.7755 484.1524 481.4836
R E L I A B I L I T Y H A)
Corrected ItemTotal Correlation
A N A L Y S I S
.6164 .3692 .0828 .6250 .6301 .6148 .3765 .6983 .7958 .1681 .5538 .4759 .5352 .7690 .5250 .3702 .4411 .3384 .6124 .6585 .6194 .4383 .6964 .5872 .3620 .6861 .3547 .4771 .5826 .7831 .4163 .2938 .5524 .3719 .4964
.9302 .9330 .9351 .9300 .9300 .9301 .9327 .9293 .9281 .9345 .9308 .9316 .9312 .9290 .9312 .9327 .9320 .9331 .9302 .9297 .9301 .9320 .9293 .9305 .9328 .9293 .9329 .9316 .9305 .9283 .9322 .9332 .9309 .9327 .9315
-
(A L P
S C A L E
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
.9331
75.0
Alpha if Item Deleted
N of Items = 35
86
LAMPIRAN 5 Skala Tipe Kepribadian IDENTITAS RESPONDEN Nama
:
Usia
:
Kelas
:
Jenis Kelamin
: a. Laki-Laki
b. Perempuan
Petunjuk Pengisian 4. Baca dan pahami setiap pernyataan di bawah ini dengan teliti, dalam hal ini tidak ada jawaban yang benar atau salah 5. Berilah tanda silang (x) pada kolam ya jika pernyataan sesuai dengan kamu dan berilah tanda silang (x) pada kolam tidak jika pernyataan tidak sesuai dengan kamu 6. Sebelum lembaran ini dikembalikan, harap diperiksa kembali kelengkapan jawaban kamu No Aitem Pernyataan 1. Saya kesal karena tidak bisa mencapai rengking 1 (satu) di kelas 2. Saya senang dapat mengalahkan saingan saya di kelas 3. Saya datang ke sekolah selalu tepat waktu 4. Saya memberikan target dalam setiap kegiatan yang saya lakukan 5. Saya dapat mengerjakan dua tugas atau lebih pada saat yang bersamaan 6. Saya berusaha untuk melebihi teman-teman dalam hal apa pun 7. Saya akan mencotek pr teman jika saya belum mengerjakannya 8. Saya menuntut diri agar berprestasi dalam setiap kegiatan yang saya ikuti 9. Saya mampu mengerjakan PR dalam waktu singkat 10. Menunggu adalah kegiatan yang membuat saya BT 11. Setiap hari, Saya menyusun jadwal kegiatan yang akan saya lakukan 12. Menurut saya, gerakan yang cepat penting untuk
Ya
Tidak
87
kesuksesan yang saya raih 13. Ketika pelajaran berlangsung, saya sering bertanya kepada guru apa yang belum saya mengerti 14. Saya harus jadi pemenang 15. Dalam kegiatan yang saya lakukan, saya melakukannya dengan niat untuk bersaing 16. Saya kesal, bila melihat orang lain melakukan sesuatu dengan santai 17. Cita-cita saya harus tercapai 18. Saya marah ketika ada yang mengganggu saya 19. Saya tidak bisa santai sebelum PR yang saya kerjakan selesai 20. Saya menetapkan target yang tinggi untuk dicapai dalam hidup saya 21. bagi saya, waktu itu sangat berharga 22. Saya kesal bila melihat orang lain sukses 23. Saya akan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan apa yang saya inginkan 24. Saya akan memeriksa lagi PR yang telah saya kerjakan 25. Saya mudah kecewa ketika apa yang saya inginkan tidak tercapai 26. Saya merasa kecewa ketika mengalami kekalahan 27. Saya bukan pendengar yang baik, tidak dapat menunggu orang lain selesai berbicara 28. Ketika mendapatkan PR, saya mengerjakannya dengan serius 29. Tujuan saya mengerjakan PR agar mendapat nilai yang bagus 30. Saya merasa tidak puas dengan prestasi yang saya capai sekarang 31. Ketika mengerjakan PR, saya tidak memperdulikan keadaan sekitar saya 32. Saya termasuk orang yang terburu-buru dalam menyelesaikan tugas 33. Saya selalu menyibukkan diri dengan kegiatan 34. Saya menyesal, ketika saya tidak bisa memanfaatkan waktu dengan hal yang bermanfaat 35. Menurut saya, saya termasuk orang yang tidak sabar 36. Saya mengumpulkan PR pada waktu nya
88
LAMPIRAN 6 Skala Faktor yang Mempengaruhi Konformitas Kelompok Sebaya PETUNJUK PENGISIAN Berikut ini terdapat butir-butir pernyataan, baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk mengemukakan apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara menyilang (X) salah satu dari empat nomor yang tersedia, pada bagian kanan dari masing-masing pernyataan. Jika jawaban Anda Sangat Setuju, silanglah nomor 1. Jika jawaban Anda Setuju , silanglah nomor 2. Jika jawaban Anda Tidak Setuju silanglah nomor 3. Jika jawaban Anda Sangat Tidak Setuju, silanglah nomor 4. No. Aitem Pernyataan SS S TS STS 1. Informasi apapun yang saya peroleh dari teman kelompok, saya mempercayainya 2. Saya tidak senang melakukan kegiatan bersama teman-teman kelompok 3. Saya percaya pada diri sendiri 4. Di dalam kelompok saya ada anak yang berengking satu, dan saya mempercayai apa yang dia katakan mengenai jawaban soal-soal 5. Informasi apapun yang saya peroleh dari teman kelompok, saya tidak mempercayainya 6. Di dalam kelompok saya ada teman yang mengetahui info yang terbaru, saya mempercayai begitu saja 7. Di dalam kelompok saya ada anak yang berengking satu, dan saya tidak mempercayai apa yang dia katakan mengenai jawaban soalsoal 8. Saya percaya dengan teman kelompok 9. Saya akan mengikuti aturan kelompok, walaupun saya tidak menyetujuinya 10. Saya tidak akan ikut bermain musik (nge-Band) dengan teman-teman walaupun dibilang tinggalan zaman 11. Saya lebih senang berkelompok dengan tiga orang 12. Walaupun pendapat saya berbeda dengan teman kelompok, saya akan menyetujui kesepakatan yang disepakati bersama 13. Kemanapun teman saya pergi, saya akan mengikutinya walaupun sebenarnya saya tidak mau ikut
89
14. 15.
16. 17.
18. 19.
20. 21. 22. 23. 24.
25. 26. 27. 28. 29.
30. 31. 32. 33.
Saya tidak senang berkelompok dengan tiga orang Saya akan ikut bermain musik (nge-Band) dengan teman-teman agar tidak dibilang ketinggalan zaman Saya berani mengeluarkan pendapat Walaupun pendapat saya berbeda dengan teman kelompok, saya akan menyetujui kesepakatan yang disepakati bersama Saya akan mengikuti aturan kelompok, walaupun saya tidak menyetujuinya Saya senang melakukan kegiatan bersama teman-teman kelompok karena agar terlihat kompak Saya lebih senang berkelompok dengan lima orang Saya percaya pada teman kelompok Saya tidak percaya pada diri sendiri Saya tidak senang mengikuti pendapat orang lain Saya akan memakai warna baju yang sama dengan teman-teman kelompok agar terlihat kompak Saya mendukung apa pun yang terjadi dalam kelompok Saya tidak berani mengeluarkan pendapat Saya tidak senang berkelompok dengan lima orang Saya tidak akan mengikuti aturan kelompok, walaupun saya tidak menyetujuinya Saya tidak akan memakai warna baju yang sama dengan teman-teman kelompok walaupun agar terlihat kompak Saya lebih suka bermain dengan teman kelompok Saya lebih senang mengikuti pendapat orang lain Saya akan ikut bersama teman-teman untuk nongkrong di mall Saya lebih senang berkelompok lebih dari lima orang
90
LAMPIRAN 7 Uji hipotesis T-Test Group
N
Konformitas 1.00 2.00
125 25
Group Statistics Mean Std. Deviation 114.64 90.36
Std.Error Mean .925 3.198
10.347 15.989
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F konfor mitas
Equal variances assumed Equal variances not assumed
15.9 27
Sig.
t-test for Equality of Means
t
df
Std. Error Sig. (2Mean Differenc tailed) Difference e
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
.000 9.6 148 77
.000
24.280
2.509
19.322
29.238
7.2 28.1 93 50
.000
24.280
3.329
17.462
31.098
91
Uji beda per faktor Faktor 1
T-Test Group Statistics VAR00002 VAR00001
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1.00
126
24.6667
3.17742
.28307
2.00
24
20.5000
3.90095
.79628
dimension1
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F VAR0
Equal variances
0001
assumed
t-test for Equality of Means
Sig.
.264
t
.608 5.669
Equal variances
df
Std.
95% Confidence
Mean
Error
Interval of the
Sig. (2-
Differen
Differen
Difference
tailed)
ce
ce
.000
4.16667
.73503
2.71415
5.61918
4.930 29.09
.000
4.16667
.84509
2.43850
5.89483
5
Faktor 2
T-Test Group Statistics
VAR00001
N
Upper
148
not assumed
VAR00002
Lower
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1.00
125
16.2480
2.83314
.25340
2.00
25
13.2800
4.26732
.85346
dimension1
92
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F VAR0
Equal variances
0001
assumed
t-test for Equality of Means
Sig.
11.928
t
df
.001 4.355
Equal variances
Std.
95% Confidence
Mean
Error
Interval of the
Sig. (2-
Differen
Differen
Difference
tailed)
ce
ce
Lower
Upper
148
.000
2.96800
.68158
1.62112
4.31488
3.334 28.37
.002
2.96800
.89029
1.14541
4.79059
not assumed
5
Faktor 3
T-Test Group Statistics VAR00002 VAR00001
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1.00
125
13.2480
2.30237
.20593
2.00
25
10.5600
3.06974
.61395
dimension1
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
Mean Sig. (2F VAR0
Equal variances
0001
assumed Equal variances not assumed
3.422
Sig.
t
.066 5.022
df
tailed)
Std.
95% Confidence
Error
Interval of the
Differenc Differenc e
e
Difference Lower
Upper
148
.000
2.68800
.53529
1.63021
3.74579
4.151 29.63
.000
2.68800
.64757
1.36481
4.01119
1
93
Faktor 4
T-Test Group Statistics VAR00002 VAR00001
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1.00
125
16.5440
2.95532
.26433
2.00
25
13.0800
3.71842
.74368
dimension1
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
Mean Sig. (2F VAR0
Equal variances
0001
assumed
Sig.
3.536
t
.062 5.114
Equal variances
df
tailed)
Std.
95% Confidence
Error
Interval of the
Differenc Differenc e
e
3.46400
.67740
2.12538
4.80262
4.389 30.35
.000
3.46400
.78926
1.85289
5.07511
Faktor 5
T-Test Group Statistics
VAR00001
Upper
.000
3
N
Lower
148
not assumed
VAR00002
Difference
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1.00
125
22.6880
2.89721
.25913
2.00
25
14.1600
4.42229
.88446
dimension1
94
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
Mean Sig. (2F VAR0
Equal variances
0001
assumed
Sig.
7.742
t
df
.006 12.18
tailed)
Std.
95% Confidence
Error
Interval of the
Differenc Differenc e
e
Difference Lower
Upper
148
.000
8.52800
.69985
7.14501
9.91099
9.253 28.25
.000
8.52800
.92164
6.64088
10.4151
5
Equal variances not assumed
7
2
Faktor 6
T-Test Group Statistics VAR00002 VAR00001
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1.00
125
21.3520
2.78607
.24919
2.00
25
18.7600
4.56691
.91338
dimension1
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
Mean Sig. (2F VAR0
Equal variances
0001
assumed Equal variances not assumed
13.552
Sig.
t
.000 3.763
df
tailed)
Std.
95% Confidence
Error
Interval of the
Differenc Differenc e
e
Difference Lower
Upper
148
.000
2.59200
.68885
1.23075
3.95325
2.738 27.67
.011
2.59200
.94677
.65162
4.53238
6
97
Lampiran 9 Tipe kepribadian (try out) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75
1 2 3 4 5 6 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1
7 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0
97
39 40 Total 1 1 35 0 1 19 1 1 27 0 1 29 1 1 30 1 1 29 1 0 25 1 1 35 1 1 35 1 1 31 0 0 23 1 1 35 1 1 39 1 1 36 1 1 37 1 1 34 1 1 37 1 1 37 1 1 38 1 1 35 1 1 31 1 1 27 1 1 35 1 1 37 1 0 15 1 1 38 0 1 23 1 1 35 1 1 30 1 1 39 1 1 34 0 1 32 1 1 37 1 1 35 1 1 37 1 1 40 1 1 37 1 1 30 1 1 38 1 1 30 1 1 38 1 1 39 1 1 39 31 1 1 1 1 34 1 1 39 1 1 38 0 0 21 0 0 22 0 1 29 1 1 33 1 1 40 1 1 36 1 1 38 0 1 32 1 1 35 1 1 31 1 1 31 1 1 32 1 1 38 1 0 18 0 0 20 0 0 19 0 0 18 0 1 19 1 0 20 1 0 20 0 1 17 1 0 19 0 0 16 0 0 16 0 1 18 0 0 14 1 1 18 0 1 14
100
Lampiran 11 Tipe kepribadian B (field study) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0
100
35 36 Total 0 0 17 0 1 16 0 1 15 1 0 16 1 0 17 0 1 14 0 0 17 1 1 16 0 1 15 1 1 16 1 1 14 1 1 16 1 1 15 0 0 17 0 1 17 1 1 16 1 1 17 1 1 16 1 0 18 0 0 15 0 0 17 1 0 15 0 0 17 1 1 16 0 0 17
103
Lampiran 13 Faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada tipe kepribadian B (field study No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1
2 2 2 3 1 1 2 5 2 1 4 4 1 5 1 2 3 3 2 1 5 3 1 4 3 2
3 1 1 5 1 5 1 3 1 1 3 4 1 5 1 1 2 1 3 1 3 1 5 2 2 4
4 4 5 1 5 5 2 4 2 5 4 4 5 3 5 4 4 5 4 3 5 1 3 5 2 5
5 1 1 5 1 1 1 1 3 1 1 4 1 5 1 1 3 1 3 1 5 5 2 2 5 5
6 2 3 1 1 5 4 1 2 1 2 4 1 4 1 1 4 5 4 1 5 1 4 5 4 3
7 1 1 4 1 2 1 1 3 1 1 5 1 4 1 1 3 1 1 4 5 1 2 4 1 4
8 1 4 1 5 3 1 1 2 4 4 2 5 1 2 4 3 1 3 2 1 3 1 1 2 4
9 1 1 4 1 1 2 4 3 3 1 5 1 1 1 1 3 1 1 4 2 5 2 1 2 1
1 1 1 1 1 3 1 2 1 4 5 1 5 1 1 3 1 1 5 2 1 2 1 3 4
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 1 1 4 2 2 3 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 3 2 3 1 4 4 2 4 2 2 3 2 1 1 5 5 1 1 1 1 4 4 3 1 3 3 3 2 2 1 1 4 1 5 1 1 2 4 2 1 1 5 1 1 5 1 5 4 4 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 5 1 3 4 3 3 4 3 5 1 1 1 1 2 3 5 3 5 1 5 2 3 1 3 2 2 4 4 1 4 1 4 1 4 2 1 2 3 2 1 1 4 5 1 4 2 1 2 4 4 1 2 2 1 2 1 1 5 3 2 5 5 1 2 3 3 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 3 4 1 2 3 2 4 1 3 2 3 3 4 1 1 1 2 5 4 4 1 1 1 1 5 2 3 4 1 2 3 3 3 3 2 4 1 2 1 3 1 4 1 3 3 1 1 1 3 4 2 4 5 5 1 1 5 4 4 3 4 5 4 5 5 1 3 3 2 4 4 5 4 1 2 1 4 1 5 5 1 5 1 5 5 1 1 5 5 5 5 2 2 1 5 1 5 5 4 5 1 1 5 4 2 4 2 4 2 4 5 4 2 1 1 1 2 1 1 1 5 1 1 5 1 1 4 2 2 5 3 2 1 1 5 3 2 4 4 3 1 2 1 1 1 1 1 4 2 3 2 3 4 4 3 4 2 4 2 4 4 2 4 3 3 3 4 3 1 1 1 2 3 3 3 1 1 4 3 4 2 2 3 1 1 1 5 2 1 2 5 5 1 1 1 3 1 5 5 4 4 5 3 1 5 1 1 4 1 1 2 2 2 4 5 4 3 4 3 3 3 4 2 5 1 5 1 1 5 5 1 3 3 5 3 3 4 5 4 5 1 3 4 2 1 3 4 2 1 3 1 5 1 1 1 4 3 3 2 2 1 1 1 1 3 5 5 3 4 4 4 2 2 1 5 2 3 4 5 4 4 2 2 2 2 4 3 1 1 5 3 5 2 2 5 5 5 4 1 4 1 4 1 5 1 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 3 2 2 4 2 4 5 4 5 1 5 4 4 3 4 5 4 1 5 2 3 3 5 5 4 5 4 5 5 5 5 1 5 4 5 1 3 4 2 1 3 4 2 4 5 5 2 5
103
103
y) 31 32 33 Total 3 5 5 64 1 3 3 80 1 3 5 79 4 3 3 72 5 1 1 92 3 2 4 76 2 4 1 82 3 4 2 78 5 4 1 80 2 2 1 76 4 5 2 121 5 4 1 97 5 1 1 109 4 3 4 71 4 2 4 75 4 4 4 100 2 4 4 78 2 5 2 94 5 5 5 104 2 5 4 101 4 3 5 93 3 5 4 100 5 1 1 107 4 1 1 111 4 3 4 119
103
106
Lampiran 15 Per-faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada tipe kepribadian B (field study) Faktor 1 No 9 13 15 32 10 1 1 4 2 5 1 2 1 4 4 3 3 3 1 3 2 3 1 4 1 4 2 3 5 5 1 4 3 1 5 6 3 2 4 2 3 7 1 2 2 4 5 8 2 2 4 4 3 9 1 2 3 4 4 10 4 3 3 2 4 11 5 4 5 5 3 12 1 1 1 4 4 13 5 1 1 1 5 14 1 1 2 3 4 15 1 3 4 2 1 16 3 2 2 4 4 17 1 4 4 4 3 18 1 5 4 5 3 19 5 3 4 5 3 20 2 1 4 5 5 21 1 1 2 3 4 22 2 2 2 5 4 23 1 1 1 1 5 24 3 1 4 1 5 25 4 5 5 3 5
18 4 3 4 1 5 4 1 3 1 4 5 1 4 1 1 2 3 1 1 3 5 1 4 4 4
28 Total 4 21 4 22 5 19 1 17 1 20 1 19 5 20 1 19 5 20 1 21 3 30 4 16 2 19 5 17 2 14 2 19 1 20 4 23 3 24 4 24 3 19 4 20 4 17 4 22 5 31
Faktor 2
Faktor 3
2 19 24 29 30 Total 1 1 1 3 2 8 1 2 1 4 3 11 5 1 4 1 1 12 1 1 1 2 4 9 5 1 3 5 2 16 1 1 1 1 4 8 3 2 1 5 1 12 1 2 3 2 2 10 1 1 1 2 3 8 3 1 4 1 1 10 4 4 4 3 2 17 1 5 1 5 4 16 5 5 2 4 5 21 1 5 1 3 2 12 1 2 1 3 4 11 2 4 3 3 3 15 1 1 1 1 1 5 3 5 1 5 4 18 1 5 1 3 4 14 3 4 5 3 3 18 1 2 1 4 4 12 5 1 2 1 4 13 2 5 4 2 4 17 2 5 3 5 4 19 4 2 4 5 5 20
8 12 17 25 Total 11 14 20 1 1 1 1 4 1 2 1 1 4 2 1 8 1 2 1 4 3 1 2 10 3 2 5 1 5 1 4 11 1 4 1 1 3 3 5 12 1 3 1 2 3 1 2 8 1 2 4 4 4 4 5 17 1 1 2 3 3 2 2 10 2 3 2 3 3 1 1 8 1 3 2 1 2 2 1 6 1 3 2 5 2 1 5 13 4 5 4 1 2 5 5 13 1 4 1 1 2 5 4 12 2 5 1 1 1 1 4 7 2 1 1 1 5 3 4 13 1 2 1 3 4 4 1 12 3 4 3 1 1 2 2 6 1 3 1 1 5 3 2 11 1 4 1 4 3 5 3 15 4 3 1 2 5 1 1 9 4 3 2 5 2 4 3 14 2 5 2 2 2 3 5 12 4 2 5 1 5 1 3 10 5 4 4 2 5 3 3 13 4 5 4 1 1 3 5 10 5 4 1
Faktor 4 27 1 1 1 1 5 2 2 2 1 3 1 5 4 2 3 1 5 2 5 1 5 5 2 5 2
Faktor 5 33 Total 5 10 3 8 5 16 3 10 1 11 4 13 1 7 2 11 1 8 1 10 2 16 1 12 1 13 4 10 4 11 4 15 4 14 2 10 5 18 4 14 5 19 4 20 1 16 1 19 4 16
1 2 2 3 1 1 2 5 2 1 4 4 1 5 1 2 3 3 2 1 5 3 1 4 3 2
4 1 1 5 1 1 1 1 3 1 1 4 1 5 1 1 3 1 3 1 5 5 2 2 5 5
5 2 3 1 1 5 4 1 2 1 2 4 1 4 1 1 4 5 4 1 5 1 4 5 4 3
6 1 1 4 1 2 1 1 3 1 1 5 1 4 1 1 3 1 1 4 5 1 2 4 1 4
7 1 4 1 5 3 1 1 2 4 4 2 5 1 2 4 3 1 3 2 1 3 1 1 2 4
Faktor 6 21 Total 3 16 22 23 26 31 Total 1 8 4 3 1 1 1 3 13 1 12 5 2 5 5 1 1 19 1 15 1 1 1 2 1 1 7 1 10 5 3 1 1 1 4 15 1 13 5 4 1 2 3 5 20 1 10 2 4 4 2 3 3 18 1 10 4 4 2 1 3 2 16 3 15 2 1 3 2 2 3 13 5 13 5 4 4 4 1 5 23 1 13 4 3 3 1 3 2 16 3 22 4 1 4 5 5 4 23 5 14 5 5 5 1 5 5 26 1 20 3 5 5 4 2 5 24 1 7 5 1 5 1 2 4 18 1 10 4 4 1 1 2 4 16 3 19 4 4 3 4 1 4 20 1 12 5 2 5 2 5 2 21 1 14 4 5 4 1 2 2 18 1 10 3 2 5 5 3 5 23 1 22 5 2 3 1 1 2 14 1 14 1 3 1 1 5 4 15 3 13 3 4 5 2 5 3 22 5 21 5 5 4 5 2 5 26 1 16 2 4 5 2 5 4 22 3 21 5 1 4 2 5 4 21