KEPUTUSAN WALIKOTA MAGELANG NOMOR
050.13/ 205/112 TAHUN 2016
TENTANG PENGESAHAN RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN 2016-2021 PADA PEMERINTAH KOTA MAGELANG WALIKOTA MAGELANG,
Menimbang
:
a. bahwa dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Magelang Tahun 20162021 telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Magelang Tahun 20162021; b. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, setelah ditetapkannya dokumen RPJMD maka seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah wajib menyusun rancangan akhir Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk diverifikasi dan kemudian disahkan melalui Keputusan Walikota; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Walikota tentang Pengesahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun 20162021 pada Pemerintah Kota Magelang;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat; 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 20072027; 4. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan;
tentang
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah; 9. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019; 10. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kota Magelang; 11. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 4 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Magelang Tahun 2011-2031; 12. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Magelang Tahun 2016-2021; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
: KEPUTUSAN WALIKOTA TENTANG PENGESAHAN RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN 2016-2021 PADA PEMERINTAH KOTA MAGELANG
KESATU
:
KEDUA
: Memerintahkan kepada seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk menetapkan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, paling lambat 7 (tujuh) hari sejak ditetapkannya Keputusan Walikota ini.
Mengesahkan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun 2016-2021 pada Pemerintah Kota Magelang sebagaimana tercantum dalam lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KETIGA
KEEMPAT
:
Memerintahkan kepada Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Magelang untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penetapan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA Keputusan Walikota ini. Anggaran 2013. : Keputusan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Magelang pada tanggal 16 September 2016 WALIKOTA MAGELANG,
SIGIT WIDYONINDITO
DAFTAR ISI
BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN..............................................................................................................................
1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................
1
1.2 Landasan Hukum ..................................................................................................................
2
1.3 Maksud dan Tujuan ..............................................................................................................
3
1.4 Sistematika ...............................................................................................................................
4
GAMBARAN PELAYANAN SKPD ............................................................................................
5
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD ...........................................................
5
2.2 Sumber Daya SKPD ...............................................................................................................
9
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD .....................................................................................................
17
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD ...................................
20
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ......................................
22
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu ............................................................................
22
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ......................................................................................................................
24
3.3 Telaahan Renstra Kementerian/ Lembaga dan Renstra Provinsi.....................
27
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
BAB IV
BAB V
Strategis .....................................................................................................................................
30
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis ..............................................................................................
36
TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN .........................................................
37
0.1 Telaah Visi Misi Kota ............................................................................................................
37
0.2 Tujuan dan Sasaran ..............................................................................................................
40
0.3 Strategi dan Kebijakan ........................................................................................................
42
RENCANA
PROGRAM
DAN
KEGIATAN,
INDIKATOR
KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF .............................................. BAB VI
50
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ...........................................................................................................................
65
BAB VII PENUTUP ..........................................................................................................................................
61
7.1 Program Transisi ....................................................................................................................
67
7.2 Kaidah Pelaksanaan ..............................................................................................................
67
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
i
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Susunan Kepegawaian menurut Jabatan, Pendidikan, dan Jenis Kelamin ...........
9
Tabel 2.2
Susunan Kepegawaian menurut Golongan, Pendidikan, dan Jenis Kelamin .......
10
Tabel 2.3
Komposisi Pegawai Pensiun menurut Golongan, Pendidikan dan Jenis Kelamin ...........................................................................................................................................
10
Tabel 2.4
Susunan Kepegawaian menurut Keahlian, Pendidikan dan Jenis Kelamin .........
11
Tabel 2.5
Daftar Inventaris Sarana Prasarana Utama ......................................................................
12
Tabel 2.6
Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah .......................................................................
13
Tabel 2.7
Perkembangan Pengelolaan Dana APBD Tahun 2011-2015 .....................................
16
Tabel 2.8
Perkembangan Data Indikator Kinerja BP2T Kota Magelang ...................................
18
Tabel 2.9
Kinerja Penerbitan Izin Per Bidang pada Tahun 2011-2015 ....................................
20
Tabel 2.10 Proyeksi Penerbitan Izin per Bidang Tahun 2016-2021.............................................
21
Tabel 3.1
Keterkaitan Visi, Misi, Program Unggulan dengan Program Pembangunan Daerah oleh BP2T Kota Magelang .......................................................................................
Tabel 3.2
25
Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pelaksanaan Misi pada BP2T Kota Magelang ........................................................................................................................................
26
Tabel 3.3
Permasalahan Pelayanan Terhadap Sasaran BKPM ....................................................
28
Tabel 3.4
Permasalahan Pelayanan Terhadap Sasaran BPMD ....................................................
30
Tabel 3.5
Indikasi Program Utama Pelaksanaan RTRW oleh BP2T Kota Magelang ...........
31
Tabel 4.1
Strategi dan Kebijakan Kota Magelang Pada Misi Pertama dan Ketiga .................
44
Tabel 4.2
Analisis SWOT dan Strategi BP2T Kota Magelang .........................................................
46
Tabel 5.1
Indikator Kinerja Renstra Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Tahun 2016 -2021 .....................................................................................................................................
50
Tabel 5.2
Definisi Operasional Indikator Renstra BP2T Kota Magelang............................ ......
53
Tabel 5.3
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif pada BP2T Kota Magelang.............................................................
Tabel 5.4
54
Rencana Program dan Kegiatan Pendukung Lainnya dan Pendanaan Indikatif pada BP2T Kota Magelang.....................................................................................
57
Tabel 6.1
Penetapan Indikator Kinerja Daerah pada BP2T Kota Magelang ............................
66
Tabel 6.2
Definisi Operasional Indikator Kinerja pada BP2T Kota Magelang ........................
66
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
ii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1 Perkembangan Pengelolaan Dana APBD Tahun 2011-2015 .....................................
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
16
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra SKPD Kabupaten/Kota.....................
2
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang .........
6
Gambar 3.1 Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan ......................................................................
28
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk jangka waktu selama lima tahun (jangka menengah) yang berisi penjabaran visi, misi, dan program kepala daerah dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah serta memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang dalam upaya mencapai keberhasilannya perlu didukung dengan perencanaan yang baik sesuai dengan visi dan misi daerah yang dijabarkan dalam kerangka tugas dan fungsi SKPD. Penjabaran tersebut tercermin dalam rumusan tujuan dan sasaran beserta indikator kinerja sasarannya yang dituangkan dalam perencanaan jangka menegah perangkat daerah sebagai Rencana Strategi (Renstra) SKPD. Rencana strategis SKPD yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode lima tahun. Renstra SKPD masih perlu dijabarkan lagi dalam Rencana Kerja SKPD untuk dapat dilaksanakan pada setiap tahun anggaran. Renstra SKPD disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif. Rencana strategis SKPD memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah. Penyusunan Renstra SKPD terdiri dari tahapan sebagai persiapanpenyusunan
Renstra
SKPD,
penyusunan
rancangan
Renstra
SKPD,
penyusunanrancangan akhir Renstra SKPD dan penetapan Renstra SKPD. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Kota Magelang adalah SKPD di Pemerintah Kota Magelang yang turut melaksanakan urusan penanaman modal. Oleh karena itu, penyusunan renstra BP2T juga mempertimbangkan RENSTRA lembaga pemerintah pusat yaitu Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia dan Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BPMD) Provinsi Jawa Tengah. Proses penyusunan renstra SKPD dilaksanakan melalui beberapa tahapan, merujuk pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 sebagai berikut : persiapan
penyusunan Renstra SKPD, penyusunan rancangan Renstra SKPD,
penyusunan rancangan akhir Renstra SKPD dan penetapan Renstra SKPD. Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra SKPD Kabupaten/Kota dapat dilihat pada gambar diagram berikut.
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
1
Gambar 1.1 Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra SKPD Kabupaten/Kota
1.2 Landasan Hukum 1.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat;
2.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
3.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
4.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
5.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah;
6.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
7.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;
8.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
9.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
2
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional2015-2019; 13. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 16. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tetang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Propinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025; 17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah (RPJMD)Tahun 2013– 2018. 18. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kota Magelang; 19. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi Lembaga Teknis Daerah, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja; 20. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 21. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kota Magelang Tahun 2005-2025; 22. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Penanaman Modal; 23. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Magelang Tahun 2016-2021. 24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 1.3 Maksud dan Tujuan a. Maksud Maksud dari penyusunan Renstra adalah menggambarkan kondisi saat ini sampai dengan lima tahun ke depan dalam rangka melaksanaan pembangunan berdasarkan visi dan misi kepala daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, serta memberikan pedoman penyusunan rencana kerja tahunan SKPD.
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
3
b. Tujuan Tujuan penyusunan Renstra adalah: 1. Sebagai dokumen perencanaan teknis strategis dan sebagai alat koondinasi sinkronisasi pelaksanaan pembangunan sesuai urusan terkait tugas pokok dan fungsi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang. 2. Merumuskan dan menetapkan arah dan strategi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang dalam mencapai sasaran dan tujuan lembaga serta kebijakan berdasarkan kewenangan yang dimiliki. 3. Mengidentifikasi dan mengarahkan kekuatan dan peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan dan tantangan untuk menyusun strategi dalam melaksanakan pelayanan yang berorientasi pada hasil. 4. Menyusun program strategis sesuai kewenangannya sebagai dasar perencanaan program jangka menengah dan tahunan serta perencanaan kebutuhan anggaran. 5. Menyusun indikator kinerja sebagai tolok ukur pelaksanaan program dan kegiatan selama 5 (lima) tahun. 1.4 Sistematika Bab 1 Pendahuluan terdiri atas latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan penyusunan Renstra dan sistematika penulisan; Bab 2 Gambaran Pelayanan SKPD memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas sumber daya yang dimiliki dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan
capaian-capaian
penting
yang
telah
dihasilkan
melalui
pelaksanaan Renstra periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra SKPD; Bab3 Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi memuat permasalahanpermasalahan pelayanan SKPD, telaahan visi, misi dan program kepala daerah terpilih dan penentuan isu-isu strategis; Bab 4 Penjabaran Visi, Misi kepala daerah yang sesuai tugas dan fungsi SKPD, Tujuan, Strategi dan Kebijakan. Bab 5 Memuat rencana program dan kegiatan,indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif; Bab 6 Memuat indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkankinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagaikomitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Bab 7 Memuat rencana program transisi serta kaidah pelaksanaan renstra sebagai penutup;
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
4
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Pelayanan Terpadu Satu Pintu, yang selanjutnya disingkat PTSP adalah kegiatan penyelenggaraan suatu Perizinan dan Nonperizinan yang mendapat pendelegasian atau pelimpahan wewenang dari lembaga atau instansi yang memiliki kewenangan Perizinan dan Nonperizinan yang proses pengelolaannya dimulai dari tahap permohonan sampai dengan tahap terbitnya dokumen yang dilakukan dalam satu tempat.Penyelenggaraan pelayanan terpadu adalah kegiatan penyelenggaraan perizinan dan non perizinan yang proses pengelolaannya mulai dari tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dilakukan secara terpadu dalam satu pintu dan satu tempat. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu sebagai SKPD pelaksana PTSP di Kota Magelang merupakan gabungan dari unsur-unsur perangkat daerah yang mempunyai kewenangan di bidang pelayanan perizinan, yang bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu sebagaimana dibentuk melalui Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi Lembaga Teknis Daerah, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja, strukturnya terdiri dari: a.
Kepala Sekretariat;
b.
Bagian Tata Usaha, membawahkan : 1) Sub Bagian Program; 2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
c.
Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Perekonomian, mengkoordinasikan Tim Teknis Perizinan dan Non Perizinan Bidang Perekonomian.
d.
Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pembangunan, mengkoordinasikan Tim Teknis Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pembangunan.
e.
Bidang
Perizinan
dan
Non
Perizinan
Bidang
Kesejahteraan
Rakyat,
mengkoordinasikan Tim Teknis Perizinan dan Non Perizinan Bidang Kesejahteraan Rakyat. f.
Kelompok Jabatan Fungsional. Berdasarkan uraian tersebut maka bagan organisasi Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kota Magelang sebagaimana lampiran XI Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 5 Tahun 2008 adalah sebagai berikut.
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
5
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang
Tugas dan fungsi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu sebagaimana dijabarkan dalam Peraturan Walikota Magelang Nomor 22 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Jabatan Struktural di Lingkungan Lembaga Teknis Daerah, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja, sebagai berikut. a.
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi di bidang perizinan dan non perizinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian.
b.
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dalam melaksanakan tugas tersebut menyelenggarakan fungsi : 1) Perumusan rencana dan kebijakan teknis di bidang pelayanan perizinan terpadu. 2) Penyelenggaraan dan pengkoordinasian pelayanan administrasi perizinan dan non perizinan yang dilimpahkan Walikota. 3) Pengkoordinasian dan pengarahan dalam penyusunan program, pengelolaan keuangan serta urusan umum dan kepegawaian badan. 4) Pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5) Pengendalian dan pembinaan terhadap pelaksanaan operasional kegiatan pelayanan perizinan dan non perizinan terpadu.
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
6
Adapun tugas pokok, fungsi dan rincian tugas jabatan struktural utama di lingkungan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang adalah sebagai berikut : a.
Kepala Badan Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi di bidang perizinan dan non perizinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai fungsi : 1) Perumusan rencana dan kebijakan teknis di bidang pelayanan perizinan terpadu. 2) Penyelenggaraan dan pengkoordinasian pelayanan administrasi perizinan dan non perizinan yang dilimpahkan Walikota. 3) Pengkoordinasian dan pengarahan dalam penyusunan program, pengelolaan keuangan serta urusan umum dan kepegawaian badan. 4) Pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5) Pengendalian dan pembinaan terhadap pelaksanaan operasional kegiatan pelayanan perizinan dan non perizinan terpadu
b.
Kepala Bagian Tata Usaha Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dalam penyusunan program, pengelolaan keuangan serta urusan umum dan kepegawaian di lingkungan badan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : 1) Pengkoordinasian bidang-bidang dalam rangka penyusunan rencana strategis, program dan kegiatan serta penyusunan laporan tahunan badan. 2) Perencanaan penyusunan program dan kegiatan di lingkungan sekretariat. 3) Pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan, umum dan kepegawaian badan. 4) Pelayanan administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan badan. 5) Pengawasan dan pengendalian program dan kegiatan Sekretariat.
c.
Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Perekonomian Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Perekonomian mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dalam melakukan koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan bidang perekonomian.
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
7
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Perekonomian mempunyai fungsi : 1) Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Perekonomian. 2) Pengkoordinasian penyelenggaraan pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Bidang Perekonomian. 3) Pelaksanaan kegiatan pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Bidang Perekonomian. 4) Pembinaan dan pengendalian program dan kegiatan bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Perekonomian.
d.
Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pembangunan Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pembangunan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dalam melakukan koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan perizinandan non perizinan bidang Pembangunan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pembangunan mempunyai fungsi : 1) Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pembangunan. 2) Pengkoordinasian penyelenggaraan pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pembangunan. 3) Pelaksanaan kegiatan pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pembangunan. 4) Pembinaan dan pengendalian program dan kegiatan bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pembangunan.
e.
Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Kesejahteraan Rakyat Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dalam melakukan koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan bidang Kesejahteraan Rakyat. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Kesejahteraan Rakyat mempunyai fungsi : 1) Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Kesejahteraan Rakyat. 2) Pengkoordinasian penyelenggaraan pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Bidang Kesejahteraan Rakyat. 3) Pelaksanaan kegiatan pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Bidang Kesejahteraan Rakyat.
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
8
4) Pembinaan dan pengendalian program dan kegiatan bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Kesejahteraan Rakyat.
2.2 Sumber Daya SKPD Susunan Kepegawaian Pegawai Badan Pelayanan Perizinan Terpadu posisi sampai dengan Agustus tahun 2016 berjumlah 17 orang PNS/CPNS, terdiri dari laki-laki 6 orang dan perempuan 11 orang. Jumlah tersebut masih terdapat satu kekosongan pejabat struktural eselon III. Komposisi pegawai tersebut dijabarkan dalam tabel-tabel berikut.
Tabel 2.1 Susunan Kepegawaian menurut Jabatan, Pendidikan, dan Jenis Kelamin JENIS PENDIDIKAN POSISI
JML
S3 L P
S2 L P
S1 L P
D4 L P
D3 L P
D2 L P
D1 L P
SMA L P
Eselon II/b
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
Eselon III/a
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
Eselon III/b
-
-
-
1
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Eselon IV/a
-
-
1
-
-
1
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
3
Eselon IV/b
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Fungsional
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Staf Pelaksana
-
-
-
1
2
4
-
-
-
2
-
-
-
-
1
-
10
JUMLAH
-
-
2
2
3
6
-
-
-
3
-
-
-
-
1
-
17
5,88
100
PROSENTASE
-
23,53 52,94
-
17,65
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
-
-
9
Tabel 2.2 Susunan Kepegawaian menurut Golongan, Pendidikan, dan Jenis Kelamin JUMLAH POSISI
S3
S2
S1
D4
D3
D2
D1
SMA
JML
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
Gol IV
-
-
1
1
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Gol III
-
-
1
1
2
3
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
8
Gol II
-
-
-
-
-
2
-
-
-
2
-
-
-
-
1
-
5
Gol I
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
JUMLAH
-
-
2
2
3
6
-
-
-
3
-
-
-
-
1
-
17
5,88
100
PROSENTASE
-
23,53 52,94
-
-
17,65
-
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebanyak 76,47% pegawai telah berpendidikan minimal sarjana (S1), terdiri dari 23,53% S2 dan 52,94% S1.
Dari
komposisi tersebut akan berdampak pada pelaksanaan tugas pelayanan perizinan serta operasional organi sasi yang lebih baik. Di sisi yang lain, perlu diantisipasi adanya pengurangan komposisi pegawai dikarenakan adanya pegawai yang memasuki masa pensiun.
Hal ini tentu akan
berdampak terhadap jalannya organisasi, sehingga perlu langkah antisipasi lebih awal. Berikut disampaikan komposisi pegawai pensiun dalam lima tahun ke depan.
Tabel 2.3 Komposisi Pegawai Pensiun menurut Golongan, Pendidikan, dan Jenis Kelamin JUMLAH POSISI
S3
S2
S1
D4
D3
D2
D1
SMA
JML
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
Gol IV
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
Gol III
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Gol II
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Gol I
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
JUMLAH
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
Sesuai dengan tugas dan fungsi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu memerlukan pegawai dengan kompetensi tertentu, yaitu kompetensi teknis Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan PTSP bidang Penanaman Modal. Jumlah pegawai dengan keahlian kompetensi sebagai berikut. Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
10
Tabel 2.4 Susunan Kepegawaian menurut Keahlian, Pendidikan dan Jenis Kelamin JUMLAH Kompetensi
S3
S2
S1
D4
D3
D2
D1
SMA
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
Diklat Teknis PTSP
-
-
-
-
1
2
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
Diklat PTSP bidang PM Tingkat Dasar
-
-
1
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Diklat PTSP bidang PM Tingkat Lanjutan
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Diklat PTSP bidang PM Tingkat Sektoral
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kompetensi tersebut dinilai penting dikarenakan bahwa dalam melaksanakan pelayanan izin penanaman modal, pelaksana pelayanan diharuskan telah memiliki keterampilan dan kapasitas pengetahuan di bidang penanaman modal sebagaimana disyaratkan oleh BKPM RI. Pendidikan tersebut diselenggarakan sepenuhnya oleh BKPM dan peserta yang telah lulus menjalani pendidikan akan diberikan sertifikasi keahlian penanaman modal sesuai jenjangnya. Dari komposisi pegawai tersebut belum semua jabatan struktural dapat terisi. Terdapat satu jabatan struktural eselon IIIb yang belum terisi yaitu Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pembangunan, yang sementara tugas dan kewenangannya dilaksanakan oleh Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Kesejahteraan Rakyat.Berdasar susunan kepegawaian yang dimiliki Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang, tantangan yang dihadapi adalahketerbatasan sumber daya dengan keahlian PTSP terlebih untuk tingkat dasar dan lanjutan. Sarana prasarana yang dikelola dalam rangka pelaksanaan pelayanan dan operasional organisasiseperti pada Table 2.4. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi didukung dengan anggaran berbasis kinerja, yaitu setiap unit kerja mengelola anggaran untuk mendanai program kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsinya. Perkembangan pengelolaan dana APBD dari periode Renstra sebelumnya pada Tahun 2011 - 2015 disajikan pada Tabel 2.5.
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
11
Tabel 2.5 Daftar Inventaris Sarana Prasarana Utama NO
SARANA DAN PRASARANA
JUMLAH
SATUAN
Kondisi
1.
Gedung
635
m2
Baik
2.
Komputer / Server
19
Unit
Baik
3.
Printerdan Scanner
21
Unit
Rusak Sebagian
4.
Notebook / Laptop
9
Unit
Kurang Baik Sebagian
5.
LCD Proyektor
2
Unit
Baik
6.
Mesin Tulis / Mesin Ketik
2
Unit
Baik
7.
AC Split
15
Unit
Baik
8.
Televisi
2
Unit
Baik
9.
Sambungan Telepon
2
Line
Baik
10.
Pesawat telepon
14
Unit
Baik
11.
Sound System
2
Set
Baik
12.
Alat Antrian Elektronik
1
Unit
Baik
13.
CCTV
4
kamera
Baik
14.
Genset
1
Unit
Baik
15.
Roll O Pack
3
Unit
Baik
16.
Filling Cabinet
5
Unit
Baik
17.
Almari Arsip Besi
7
Unit
Baik
18.
LAN (Local Net Working)
1
Jaringan
Baik
19.
Koneksi Internet
2
Jalur
Baik
20.
Kendaraan Roda 4
3
Unit
Baik
21.
Kendaraan Roda 2
10
Unit
Rusak Sebagian
22.
Ruang Sidang/Rapat (daya tampung)
30
Orang
Baik
23.
Kursi Lipat
40
Buah
Baik
24.
Penghancur Kertas
1
Unit
Baik
25.
Kursi tunggu layanan (panjang)
4
Buah
Baik
26.
Kamera
2
Buah
Baik
Selain daftar inventaris tersebut, masih diperlukan beberapa peralatan dan perlengkapan gedung kantor yang diusulkan dalam Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah selama periode renstra, yang tersaji pada Tabel 2.6. Kebutuhan tersebut dapat mencakup kebutuhan barang penggantian yang bersifat mendesak yang belum direncanakan sebelumnya, atau barang yang ditugaskan untuk diadakan, dengan mempertimbangkan untuk kelangsungan pelayanan dan operasional,
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
12
Tabel 2.6 Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah
No
Nama/jenis barang
Merk/Type/ Ukuran
Jumlah Barang
Harga Satuan (Rp)
Jumlah Biaya (Rp)
Rencana Tahun Pelaksanaan
1 1 2 3
2 Mobil Branding Sepeda Motor Sepeda Motor
3 Toyota Honda Honda
4 1 3 2
5 400.000.000 20.000.000 20.000.000
6 400.000.000 60.000.000 40.000.000
7 2018 2016 2019
4
Laptop
Acer/Asus
3
8.000.000
24.000.000
2018
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Laptop Notebook Monitor LED 21 inchi Televisi LED 42 inchi Televisi LED 32 inchi AC - 1,5PK Almari besi Almari tanam Printer Aplikasi TDG Online Aplikasi Trayek Online Aplikasi TDI Online Peralatan Teleconference Aplikasi / Software Perizinan UPS Sensor Uang Almari untuk sertifikat jadi
Acer/Asus Acer/Asus LED/LG/Samsung Samsung Samsung LG Brother Buatan Epson/ Canon 1200VA Kasiro Buatan
2 1 4 1 1 1 2 1 3 1 1 1 1 3 4 1 1
7.250.000 4.500.000 1.700.000 6.000.000 4.500.000 5.000.000 3.000.000 5.000.000 2.200.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 5.000.000 10.000.000 1.800.000 500.000 2.500.000
14.500.000 4.500.000 6.800.000 6.000.000 4.500.000 5.000.000 6.000.000 5.000.000 6.600.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 5.000.000 30.000.000 7.200.000 500.000 2.500.000
2016 2016 2016 2018 2018 2018 2020 2018 2018 2019 2019 2019 2021 2019 2017 2018 2018
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
Keterangan 8
3 Kabid, KTU, Kasubag U&K, Pengurus Barang
Bendahara, Subag Program Front Office Ka. Badan Ruang Rapat TU U&K Ka Badan + BO + TU FO/BO + Bidang FO/BO + Bidang FO/BO + Bidang Tata Usaha FO/BO + Bidang Subag Program Bendahara Penerima FO 13
No
Nama/jenis barang
Merk/Type/ Ukuran
Jumlah Barang
Harga Satuan (Rp)
Jumlah Biaya (Rp)
Rencana Tahun Pelaksanaan
Keterangan
1 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
2 Tulisan informasi yang digantung Scanner Almari arsip di front Office Roll O pack Mesin Fotocopy Filling Cabinet berlaci 4 Almari Arsip kayu (rak arsip) Tempat Leaflet Dispenser Almari besi berpintu Meja Komputer Speaker Komputer Kursi tamu ruang kepala Kendaraan roda empat Meja Kayu Kulkas Wireless hotspot SMS Gateway Papan Informasi (penunjuk arah) Pompa Air Water torrent stainless Water torrent 1 m3 Lemari Besi Tenda Limasan Silent genset
3 Buatan Scan Scap / Canon/ Fujitsu Buatan Elite Fuji Xerox Brother Buatan Buatan Sharp Brother Ergopro Logitech Toyota Buatan LG/Sharp/Samsung 802.11ac Perkins/ Yanmar
4 1 1 6 1 1 2 2 3 2 3 1 1 1 3 1 1 2 1 5 1 1 1 1 2 1
5 200.000 30.000.000 1.500.000 40.000.000 25.000.000 2.000.000 2.500.000 100.000 2.500.000 2.500.000 1.500.000 500.000 7.000.000 200.000.000 1.500.000 3.000.000 1.500.000 11.450.000 5.200.000 2.350.000 2.900.000 2.400.000 4.500.000 5.500.000 350.000.000
6 200.000 30.000.000 9.000.000 40.000.000 25.000.000 4.000.000 5.000.000 300.000 5.000.000 7.500.000 1.500.000 500.000 7.000.000 600.000.000 1.500.000 3.000.000 3.000.000 11.450.000 26.000.000 2.350.000 2.900.000 2.400.000 4.500.000 11.000.000 350.000.000
7 2018 2019 2018 2018 2018 2018 2018 2018 2018 2020 2020 2018 2020 2021 2020 2018 2016, 2019 2017 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2017
8 FO FO, BO FO, BO U&K U&K Kabag TU U&K U&K Kabag TU Kabid Ruang Pelayanan U&K BO BO BO Ka Badan Tiap Bidang Kabid Kesra U&K Subag Program Subag Program U&K U&K U&K U&K
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
14
No
Nama/jenis barang
Merk/Type/ Ukuran
Jumlah Barang
Harga Satuan (Rp)
Jumlah Biaya (Rp)
Rencana Tahun Pelaksanaan
Keterangan
1 47 48 49
2
3 Full HD
4 1 2 1
5 50.000.000 26.000.000 22.000.000
6 50.000.000 52.000.000 22.000.000
7 2017 2019 2019
8 U&K U&K U&K
Pintu otomatis Komputer Server CCTV
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
15
Selama periode pelaksanaan renstra sebelumnya, perkembangan pengelolaan anggaran yang dilaksanakan selama tahun 2011-2015 disajikan pada tabel berikut.
Tabel 2.7 Perkembangan Pengelolaan Dana APBD Tahun 2011-2015
No. Tahun
Pagu Angggaran (Rp)
Pertu mbuh an (%)
Realisasi APBD (Rp)
Belanja Pegawai /BTL
Jumlah Belanja Langsung /BL
%
1
2011 1.633.675.000
-9,99 1.572.425.073 96,25 966.757.774
2
2012 1.859.985.000 13,85 1.785.193.137 95,98 1.147.202.593 637.990.544
3
2013 2.207.764.000 18,70 1.974.518.867 89,44 1.157.954.101 816.564.766
4
2014 2.487.851.000 12,69 2.060.950.386 82,84 1.106.061.922 954.888.464
5
2015 2.730.268.000
9,74
605.667.299
2.372.031.862 86,88 1.226.294.991 1.145.736.871
Untuk lebih memudahkan pembacaan, dari tabel tersebut dapat divisualisasi seperti pada grafik berikut.
Grafik 2.1 Perkembangan Pengelolaan Dana APBD Tahun 2011-2015
Dari grafik tersebut dapat dilihat adanya peningkatan anggaran setiap tahun. Hal ini disebabkan antara lain adanya kenaikan standar pembiayaan serta volume penanganan perizinan yang semakin bertambah. Kenaikan anggaran tersebut tentu berkorelasi dengan output yang dihasilkan berupa peningkatan pelayanan, penambahan sarana prasarana serta biaya operasional yang semakin tercukupi sehingga meminimalkan hambatan pelaksanaan operasional organisasi. Hal lain yang perlu dijelaskan adalah adanya gap yang semakin besar Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
16
antara pagu anggaran dengan realisasi APBD dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan adanya posisi pegawai yang masih kosong seperti dijelaskan di atas, namun kebijakan anggaran adalah penyusunan anggaran dilakukan dengan mengasumsikan komposisi pegawai yang lengkap. Selain itu terdapat kondisi dimana pegawai tersebut tidak dapat melaksanakan realisasi anggaran dikarenakan sebab yang dapat diterima, seperti halnya cuti, melaksanakan pendidikan, dan sebagainya.
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD Badan Pelayanan Perizinan Terpadu selama 5 tahun terakhir pelaksanaan renstra sebelumnya melaksanakan program dan kegiatan dengan indikator yang merujuk pada IKU RPJMD Kota Magelang tahun 2011-2015 yaitu lama proses perijinan. Selain itu terdapat 5 Indikator Kinerja Kunci (IKK) lainnya. Capaian indikator kinerja selama 5 tahun terakhir disajikan pada Tabel 2.6. Definisi operasional dari indikator lama proses perijinan tersebut adalah waktu rata-rata penyelesaian perizinan sejak berkas lengkap dan benar sampai dengan selesainya pemrosesan izin sesuai dengan prinsip manajemen mutu yang dilaksanakan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang yaitu ISO 9001:2008, dimana perhitungan yang dilakukan berdasarkan pada proses yang sepenuhnya ditangani atau yang menjadi kewenangan dari Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang. Pada akhir periode renstra sebelumnya, indikator kinerja utama hanya tercapai sebesar 72%. Hal utama yang menjadikan indikator tersebut tidak tercapai sepenuhnya dikarenakan bahwa kewenangan penerbitan perizinan pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang masih parsial. Selain hal tersebut adalah belum maksimalnya tim teknis karena melibatkan petugas dari SKPD teknis yang tidak setiap saat dapat terjadwal untuk pelaksanaan survey.
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
17
Tabel 2.8 Perkembangan Data Indikator Kinerja BP2T Kota Magelang Target Renstra Tahun ke-
Realisasi Capaian Tahun ke-
Rasio Capaian Tahun ke- (%)
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Sumber Indikator (IKK/IKU/SPM)
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
(2)
(3)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16) (17) (18) (19) (20)
1 Lama proses perijinan
IKU
5 hr
5 hr
5 hr
2 hr
2 hr
5 hr
5 hr
3,5 hr
3 hr
2,56 hr
48,39 48,39 62,9 67,74 72
2
Penyelesaian aduan masyarakat
IKK
100%
100%
100%
100%
100%
3
Nominasi Invesment Award Tingkat Nasional
IKK
10 besar
10 besar
10 besar
10 besar
10 besar
-
10 besar
-
-
-
-
IKK
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
100
NO (1)
4 Sertifikasi ISO 9001:2008 5
Index Kepuasan Masyarakat (IKM)
IKK
79
79,5
80
80,5
81
6
Daya saing daerah Tingkat Provinsi Jawa Tengah
IKK
No 1
No 1
No 1
No 1
No 1
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
100% 100% 100% 100% 100%
1
100
2
3
4
5
100 100 100 100 100
-
-
-
100 100 100 100
79,815 75,622 73,518 75,085 74,338 101,03 95,12 91,90 93,27 91,78 No 4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18
Sesuai dengan Keputusan Walikota Magelang Nomor 068.2/64/112 Tahun 2008 tentang Penetapan Jenis-Jenis Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan yang Dikelola Pelayanannya oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang, serta berdasarkan peraturan daerah dan peraturan walikota yang mengamanatkan pelayanan administrasi perizinan yang dilaksanakan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang, jenis-jenis perizinan dan non perizinan yang dilayani yaitu : 1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP); 2. Izin Usaha Industri (IUI); 3. Tanda Daftar Industri (TDI); 4. Tanda Daftar Perusahaan (TDP); 5. Tanda Daftar Gudang (TDG); 6. Izin Pengelolaan dan Pengusahaan Sarang Burung; 7. Izin Perpanjangan Kartu Pengawasan; 8. Izin Usaha Angkutan; 9. Izin Trayek dan Perubahan/ Perpanjangan Trayek; 10. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Balik Nama/ Perubahan IMB; 11. Izin Usaha Jasa Konstruksi; 12. Izin Reklame dan Perpanjangan Reklame; 13. Izin Gangguan; 14. Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol; 15. Daftar Ulang dan Pemindahtanganan Izin Penempatan Pasar Tradisional; 16. Surat Izin Penempatan Pedagang Pasar Tradisional ( SITU ); 17. Izin Pangkalan Minyak Bersubsidi; 18. Izin Pangkalan Gas LPG 3 kg; 19. Izin Usaha Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern; 20. Izin Rumah Bersalin; 21. Izin Balai Pengobatan; 22. Izin Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA); 23. Izin Laboratorium Kesehatan Swasta; 24. Izin Pengobat Tradisional; 25. Izin Praktek Ahli Kecantikan; 26. Izin Penyelenggaraan Salon Kecantikan; 27. Izin Pusat Kebugaran Jasmani; 28. Izin Pelayanan Ambulance dan Evakuasi Pasien; 29. Izin Pemulasaraan Jenasah; 30. Izin Apotek; 31. Izin Optikal; 32. Izin Pedagang Eceran Obat; 33. Izin Depot Air Minum Isi Ulang;
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
19
Sedangkan beberapa perizinan lain yang akan segera ditangani antara lain: 1. Tanda Daftar Usaha Pariwisata; 2. Izin Prinsip Penanaman Modal; 3. Izin Usaha Penanaman Modal;
Dari pelayanan perizinan dan non perizinan yang telah ditangani selama ini, kinerja pelayanan dalam penerbitan izin selama 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut.
Tabel 2.9 Kinerja Penerbitan Izin Per Bidang pada Tahun 2011-2015 No
Bidang Perizinan
2011
2012
2013
2014
2015
1
Izin Bidang Perekonomian
1.562
1.296
1.276
1.412
1.487
2
Izin Bidang Pembangunan
988
979
878
888
874
3
Izin Bidang Kesejahteraan Rakyat
226
186
204
208
255
4
Total
2.776
2.461
2.358
2.508
2.616
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Tantangan yang dihadapi bagi pengembangan pelayanan pada lima tahun mendatang adalah : a.
Belum optimalnya pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dikarenakan masih terdapatnya perizinan yang masih diselenggarakan oleh SKPD teknis lainnya yang memungkinkan untuk diselenggarakan di BP2T Kota Magelang.
b.
Masih banyaknya obyek perizinan baik berupa fisik maupun kegiatan yang belum dilengkapi dengan dokumen perizinan yang disyaratkan. Objek fisik dapat berupa bangunan rumah, gedung, reklame yang belum dilengkapi dengan izin bangunan, perlu peningkatan kesadaran dan fasilitasi kepada masyarakat sehingga tercipta tertib administrasi perizinan yang selaras dengan pembangunan Kota Magelang. Kegiatan dapat berupa bentuk usaha baru yang belum dapat dipayungi dengan ketentuan peraturan yang ada, maupun usaha yang telah diatur izin usahanya namun belum mengajukan perizinan, yang setiap tahunnya semakin meningkat. Disamping adanya tantangan tersebut terdapat beberapa peluang yang dapat
dijadikan pijakan bagi pengembangan layanan kepada masyarakat, antara lain : a.
Kebijakan pemerintah pusat dalam mendukung percepatan investasi dan penyederhanaan pelayanan perizinan.
b.
Regulasi yang memungkinkan daerah memberikan insentif kepada investor.
c.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih dan terjangkau, sehinga dapat dimanfaatkan untuk penerapan e-government dalam rangka mendukung pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha.
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
20
Secara kuantitas, peluang penerbitan perizinan dapat diproyeksikan berdasarkan volume penerbitan selama beberapa tahun terakhir sabagai berikut. Perhitungan tersebut berdasarkan trend perhitungan berdasarkan realisasi penerbitan pada tahuntahun sebelumnya. Trend penerbitan perizinan diproyeksikan naik pada tahun-tahun berikutnya, hal ini dipengaruhi oleh visi Kota Magelang sebagai Kota Jasa, maka keberlangsungan perekonomian perlu dipayungi oleh legalitas usaha yang sah, serta harapan adanya pertumbuhan di sektor perekonomian sehingga menumbuhkan sektorsektor usaha yang baru. Selain itu rasio bangunan ber-IMB yang dinilai masih rendah akan terus diupayakan legalisasinya seperti melalui kegiatan pemutihan IMB yang akan semakin diintensifkan sehingga penerbitan izin IMB diharapkan terus meningkat. Tidak menutup
kemungkinan
adanya
pelaksanaan
pelayanan
perizinan
baru
yang
didelegasikan dan dilaksanakan oleh BP2T Kota Magelang, seperti IMB bagi reklame, Tanda Daftar Usaha Pariwisata, Izin Penanaman Modal serta izin lainnya berpotensi meningkatkan output penerbitan izin selama beberapa tahun ke depan.
Namun
demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa penerbitan tidak sesuai dengan yang diproyeksikan dikarenakan terdapat kebijakan-kebijakan terkait kemudahan perizinan yang harus dilaksanakan, atau adanya perizinan baru yang dilayani oleh BP2T. Tabel 2.10 Proyeksi Penerbitan Izin per Bidang Tahun 2016-2021 No
Bidang Perizinan
2016
2017
2018
2019
2020
2021
1
Izin Bidang Perekonomian
1.227
1.276
1.311
1.338
1.361
1.381
2
Izin Bidang Pembangunan
1.065
1.032
1.183
1.143
1.270
1.228
3
Izin Bidang Kesejahteraan Rakyat
232
237
241
245
248
251
4
Total
2.742
2.774
2.971
2.968
3.125
3.110
Tantangan dan peluang tersebut memberikan landasan untuk menyusun strategi pemecahan permasalahan yang akan diterjemahkan dalam rencana strategis dan rencana kerja berikutnya, maupun dalam rencana kerja pada tahun yang akan datang.
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
21
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Tujuan diselenggarakannya pemerintahan dan pembangunan adalah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat, sehingga pemerintah dituntut untuk dapat menunjukkan kinerja terbaik yakni kemajuan pembangunan dan pelayanan yang dapat memuaskan publik. Dalam upaya mewujudkan Kota Jasa, maka sudah merupakan kewajiban bagi pemerintah untuk dapat terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam segala layanan. Berbagai regulasi yang ada harus dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka menyikapi tuntutan tersebut. Standar pelayanan (SPM, SPP, SOP) harus diterapkan, baik yang menyangkut sarana-prasarana, mekanisme/prosedur, SDM, keterbukaan informasi dan lain-lain. Kemudahan perizinan, transparansi/kejelasan SOP, tidak adanya pungutan liar dan iklim yang kondusif akan sangat menunjang kegairahan dalam berinvestasi. Peningkatan Kualitas Pelayanan publik bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat. Sedangkan targetnya adalah: (a) Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat (transparan, cepat, tepat, sederhana, aman, terjangkau dan memiliki kepastian); (b) Meningkatnya jumlah unit pelayanan yang memperoleh standarisasi pelayanan internasional; dan (c) Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik oleh Pemda dan instansi pemerintah (SKPD). Isu strategis dalam pelaksanaan pembangunan tahun 2016-2021 disusun berdasarkan beberapa sumber, pertama berdasarkan analisis terhadap situasi dan kondisi urusan Penanaman Modal Kota Magelang. Kedua bersumber dari permasalahan dan isu dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah dan RPJMD Kota Magelang Tahun 2016-2021.
Ketiga didasarkan pada analisis capaian kinerja
pelaksanaan rencana kerja dan rencana strategis periode sebelumnya, sehingga dapat diidentifikasi berbagai permasalahan umum yang dapat diangkat menjadi agenda atau prioritas pembangunan tahun 2016-2021. Permasalahan yang diangkat pada lingkup Kota Magelang terkait urusan penanaman modal yaitu : a.
Pelaksanaan PTSP Pelayanan pengurusan perijinan yang masih membutuhkan waktu lebih dari satu hari, serta terbatasnya jumlah dan kualitas SDM yang menangani pelayanan pengurusan perijinan dan investasi di Kota Magelang.
b.
Iklim Investasi Dari capaian kegiatan investasi di Kota Magelang 5 tahun terakhir, masih banyak potensi investasi yang dapat dihimpun yang masih terkendala. Beberapa masalah
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
22
yang masih dihadapi dalam kegiatan penanaman modal yang terkait dengan pelayanan perizinan adalah pelayanan pengurusan perizinan yang masih membutuhkan waktu lebih dari satu hari, serta terbatasnya jumlah dan kualitas SDM yang menangani pelayanan pengurusan perizinan dan investasi di Kota Magelang. c.
Reformasi Birokrasi Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat, Pemerintah Kota Magelang telah mengupayakan beberapa hal seperti reformasi birokrasi mutlak harus dilakukan oleh setiap institusi pemerintah. Perubahan mindset dan culture-set serta pengembangan budaya kerja merupakan hal penting dalam reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi diarahkan pada upaya-upaya mencegah pemberantasan korupsi, menciptakan tata pemerintahan yang baik (good governance), pemerintahan yang bersih (clean government) dan bebas KKN. Peningkatan kualitas pelayanan publik termasuk dalam komponen pengungkit pada penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi, sedangkan terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat termasuk dalam komponen hasilnya.
d.
Infrastruktur dan Perhubungan Terkait dengan permasalahan tata ruang, Pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk mengurus perizinan kegiatan masih kurang. Isu global juga perlu diperhatikan sebagai bagian dari kajian kebijakan
pembangunan nasional dan agenda pembangunan internasional antara lain terkait dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yaitu terkait pengembangan investasi yang fokus pada : -
Peningkatan investasi melalui peningkatan kepastian hukum;
-
Kemudahan berusaha;
-
Perluasan investasi;
-
Database investasi; dan
-
Perluasan investasi perusahaan nasional di kawasan ASEAN.
Kemudahan berusaha menjadi bagian penting dari langkah pemerintah untuk menaikkan posisi Indonesia peringkat kemudahan berusaha (Ease of Doing Business) antara lain berupa kebijakan pemerintah meluncurkan Paket Kebijakan Ekonomi XII yang berisi pemangkasan sejumlah izin, prosedur, waktu dan biaya. Beberapa permasalahan di Kota Magelang yang perlu ditangani pada periode tahun 2016-2021 berdasarkan pendekatan pelaksanaan Urusan Pemerintah Daerah yang menjadi tugas pokok dan fungsi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu diuraikan sebagai berikut: a. Masih adanya perizinan yang ditangani oleh SKPD teknis sedangkan perizinan tersebut memungkinkan untuk dilaksanakan di PTSP, sehingga kurang memberikan kemudahan pelayanan bagi masyarakat.
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
23
b. Ketersediaan perangkat hukum dan landasan peraturan pelaksanaan lainnya yang dirasa masih kurang terutama dari SKPD teknis pembina sebagai pembina regulasi, sehingga implementasinya masih kurang jika langsung dihadapkan pada pelayanan masyarakat. c. Pelayanan perizinan penanaman modal belum dapat diimplementasikan untuk memberikan legalitas izin penanaman modal bagi investor dan kalangan dunia usaha. Permasalahan yang dihadapi adalah belum adanya pendelegasian atau pelimpahan wewenang penerbitan izin penanaman modal sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2013 tentang Penanaman Modal. d. Pola pelaksanaan PTSP yang belum sepenuhnya diterapkan, antara lain terkait kewenangan penandatanganan izin yang masih parsial, serta kewenangan tim teknis yang belum sepenuhnya mendapat perhatian penuh dari SKPD teknis. e. Kurangnya SDM yang tersertifikasi keahlian PTSP bidang penanaman modal. f. Implementasi e-government yang belum menemukan pola dan langkah yang tepat dikarenakan belum cukupnya penerapan budaya kerja berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Berdasarkan penjabaran atas Misi Kota Magelang Tahun 2016-2021, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu bertanggungjawab untuk mewujudkan unsur visi Kota Jasa yang Modern dan Cerdas serta unsur Sejahtera, dengan mendukung misi pertama yaitu “Meningkatkan sumber daya manusia aparatur yang berkualitas dan profesional dengan mengoptimalkan kemajuan teknologi sebagai dasar terciptanya pemerintahan daerah yang bersih serta tanggap terhadap pemenuhan aspirasi masyarakat, mampu meningkatkan dan mengelola potensi daerah dalam rangka efektifitas dan efisiensi pelayanan kepada masyarakat didukung partisipasi masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat”. Selain itu, diukungan juga terarah pada misi ketiga yaitu “Meningkatkan pemerataan pembangunan infrastruktur perkotaan untuk mendukung pemerataan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.” Dalam penjabaran visi tersebut, BP2T Kota Magelang mendukung program unggulan Program pengembangan daya saing daerah berbasis potensi lokal melalui Program Pembangunan Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat dengan indikator Persentase jenis layanan perijinan yang dilayani di PTSP, sebagaimana diuraikan pada tabel berikut. Keterkaitan Visi, Misi, Program Unggulan dengan Program Pembangunan yang dilaksanakan oleh BP2 Kota Magelang dapat disajikan pada tabel berikut.
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
24
Tabel 3.1 Keterkaitan Visi, Misi, Program Unggulan dengan Program Pembangunan Daerah oleh BP2T Kota Magelang
No
Visi
Misi
Isu Strategis -
-
1.
KOTA JASA YANG 1, 2, MODERN 3, 4 DAN CERDAS -
-
Pengembangan dan pemanfaatan potensi daerah untuk mendukung terwujudnya pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan Peningkatan peran serta masyarakat serta perwujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat (tanpa diskriminasi). Penguatan reformasi birokrasi Peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perluasan pemenuhan pelayanan dasar Pengembangan dan pelestarian kesenian dan kebudayaan
Program Program Indikator unggulan pembangunan
Program pengemba ngan daya saing daerah berbasis potensi lokal
Program Mengintensifka n Penanganan Pengaduan Masyarakat
Persentase jenis layanan perijinan yang dilayani di PTSP
Dari program unggulan daerah tersebut dijabarkan dalam sasaran, strategi dan kebijakan umum pelaksanaan misi ketiga yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BP2T Kota Magelang seperti pada tabel berikut :
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
25
Tabel 3.2 Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pelaksanaan Misi Pada BP2T Kota Magelang
SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
PROGRAM
INDIKATOR PROGRAM
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
CAPAIAN KINERJA Kondisi Awal Kondisi Akhir (2015) (2021) (6)
(7)
URUSAN (8)
1: Meningkatkan sumber daya manusia aparatur yang berkualitas dan profesional dengan mengoptimalkan kemajuan teknologi sebagai dasar terciptanya pemerintahan daerah yang bersih serta tanggap terhadap pemenuhan aspirasi masyarakat, mampu meningkatkan dan mengelola potensi daerah dalam rangka efektifitas dan efisiensi pelayanan kepada masyarakat didukung partisipasi masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Peningkatan kualitas Meningkatkan kualitas Terwujudnya pelayanan publik pelayanan publik melalui pemerintahan berbasis data dan Program peningkatan sarana dan dengan informasi yang cepat, Mengintensifkan Persentase jenis layanan prasarana pelayanan publik,penerapan prinsipPenunjang/Fungsi Lain pelayanan tepat dan akurat Penanganan perijinan yang dilayani di 56% 78% prinsip pelayanan publik, publik yang memenuhi SPM (Standar Pengaduan PTSP penguatan tatalaksana responsif pelayanan Minimal) Masyarakat pelayanan, monitoring, evaluasi melalui aplikasi dan inovasi pelayanan publik teknologi informasi 3 : Meningkatkan pemerataan pembangunan infrastruktur perkotaan untuk mendukung pemerataan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Implementasi Program pemanfaatan SPIPISE optimalisasi Wajib - Non Pelayanan Meningkatnya (Sistem Pelayanan pemanfaatan 60% 100% Dasar - Penanaman kondusifitas Peningkatan investasi, Informasi dan Perijinan tehnologi Modal iklim investasi, daya saing produk/jasa, Investasi Secara Peningkatan kualitas informasi daya saing dan dan kontribusi sektor Elektronik) pelayanan perijinan bidang kesejahteraan sektor-sektor ekonomi investasi Program ekonomi bagi perekonomian Cakupan penanganan mengintensifkan Wajib - Non Pelayanan masyarakat daerah pengaduan masyarakat penanganan 100% 100% Dasar - Penanaman tentang pelayanan pengaduan Modal perijinan bidang investasi masyarakat
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
26
Dukungan visi dan misi kepala daerah dalam lingkup tugas fungsi dan kewenangan yang menjadi tanggung jawab BP2T Kota Magelang juga secara tidak langsung terkait dengan tujuan mewujudkan kesejahteraan masyarakat pada program unggulan penguatan pertumbuhan ekonomi. Pada penjabaran program pembangunan tersebut BP2T Kota Magelang hanya sebagai pendukung pencapaian indikator program pembangunan tersebut. Selanjutnya pada penjabaran pelaksanaan misi ketiga, BP2T Kota Magelang melaksanakan dua indikator untuk turut mencapai sasaran Meningkatnya kondusifitas iklim investasi, daya saing dan kesejahteraan ekonomi masyarakat dengan strategi Meningkatkan investasi Kebijakan yang diterapkan adalah Peningkatan kualitas pelayanan perijinan bidang investasi. Adapun indikator dari sasaran tersebut yaitu Prosentase implementasi Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE). Selain itu pada tahapan implementasinya, perlu indikator lain yaitu cakupan penanganan pengaduan masyarakat tentang pelayanan perijinan. Dengan adanya sasaran dan indikator sasaran tersebut, maka Badan Pelayanan Perizinan Terpadu sebagai penyelenggara pelayanan perizinan dan non perizinan menitikberatkan seluruh program dan kegiatan guna mencapai indikator sasaran tersebut. Dalam upaya meningkatkan prosentase implementasi SPIPISE tersebut, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang mengalami beberapa hambatan yaitu belum adanya kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang menjalankan fungsi penanaman modal, juga belum adanya pendelegasian atau pelimpahan kewenangan penerbitan izin penanaman modal. Disamping faktor penghambat tersebut terdapat faktor pendorong pencapaian tujuandan sasaran pelaksanaan pelayanan perizinan yaitu telah tersedianya SDM dan sarana infrastruktur termasuk teknologi informasi yang memadai. Selain itu SDM telah mendapatkan pelatihan PTSP dan SPIPISE, serta telah mendapatkan hak akses. (masuk permasalahan)
3.3 Telaahan Renstra Kementerian/ Lembaga dan Renstra Provinsi Renstra BP2T Kota Magelang sebagai renstra SKPD memiliki keterkaitan yang erat dengan RPJMD Kota Magelang, renstra dinas provinsi serta renstra kementerian atau lembaga di atasnya yang melaksanakan urusan penanaman modal. Urusan penanaman modal pada tingkat pusat dilaksanakan oleh BKPM, sedangkan pada tingkat provinsi dilaksanakan oleh BPMD. Keterkaitan dokumen perencanaan tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1.Dengan adanya perencanaan yang sinkron dan terkoordinasi dengan dokumen perencanaan lainnya, maka sinergi antara berbagai sumber pembiayaan akan dapat diwujudkan sehingga renstra dirancang agar peka terhadap kondisi internal dan eksternal yang berubah.
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
27
Gambar 3.1 Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan
Seperti telah disebutkan sebelumnya, BP2T Kota Magelang melaksanakan urusan penanaman modal yang di tingkat pusat dilaksanakan oleh BKPM.
Pada periode
pelaksanaan Renstra BKPM Tahun 2015-2019, visi yang akan dicapai
yaitu
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.
Kebijakan dan strategi yang ditempuh untuk melaksanakan visi
tersebut yaitu:
a. Menciptakan iklim penanaman modal yang berdaya saing; b. Meningkatkan penanaman modal yang berkualitas dan berkelanjutan. Tujuan yang hendak dicapai yang dapat didukung oleh BP2T Kota Magelang adalah mewujudkan iklim penanaman modal yang berdaya saing dengan sasaran strategisnya yaitu meningkatnya iklim penanaman modal dalam rangka peningkatan daya saing penanaman modal. Permasalahan pelayanan terkait dengan sasaran tersebut seperti pada tabel berikut. Tabel 3.3 Permasalahan Pelayanan Terhadap Sasaran BKPM
No
Sasaran Jangka Menengah Renstra BKPM
1
Meningkatnya iklim penanaman modal dalam rangka peningkatan daya saing penanaman modal
Permasalahan Pelayanan SKPD
Sebagai Faktor Penghambat
Belum terlaksananya Belum adanya pelayanan izin pendelegasian penanaman modal wewenang melalui SPIPISE
Pendorong Tersedianya sarana pelayanan
Arah strategi yang ditempuh antara lain dengan memberikan kemudahan, kepastian dan transparansi proses pelayanan perizinan dan non perizinan penanaman Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
28
modal melalui pemanfaatan SPIPISE untuk melayani penanam modal dan mendorong penanam modal mengajukan aplikasi perizinan secara online dan memanfaatkan fasilitas tracking system. Selain itu juga dilakukan dengan mengembangkan SPIPISE untuk mendukung penyelenggaraan PTSP di pusat dan daerah yang mudah, cepat, murah dan transparan. Telaahan Rencana Strategis BPMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 yang didasarkan pada Rencaan Strategis BKPM yang menjadi dasar bagi bagi penyusunan Renstra BP2T Kota Magelang adalah terkait isu-isu: 1) Peningkatan iklim penanaman modal, yang salah satu indikatornya terlihat dari perbaikan peringkat Indonesia dalam survei Doing Business, dan peningkatan kerja sama penanaman modal, baik secara bilateral, regional, dan multilateral; 2) Peningkatan pelayanan penanaman modal, melalui penyederhanaan mekanisme pemberian pelayanan penanaman modal, dari yang kurang efisien menjadi sederhana, efisien, dan berorientasi bisnis atau probisnis; 3) Penguatan kelembagaan, sebagai aspek fundamental yang menentukan tingkat keberhasilan langkah-langkah inisiasi, proses, implementasi, kontrol, dan evaluasi dari berbagai entitas organisasi; Pada Tingkat provinsi, perumusan kebijakan teknis di bidang penanaman modal daerah dan pelayanan perizinan terpadu mencakup permasalahan yang dapat diidentifikasi antara lain belum semua Perangkat Daerah Kabupaten/Kota bidang Penanaman Modal (PDKPM) melaksanakan tiga fungsi utama bidang penanaman modal yaitu promosi, pelayanan perizinan dan pengendalian penanaman modal, termasuk kelembagaan yang menangani urusan penanaman modal di Kota Magelang. Pada penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang penanaman modal daerah dan pelayanan perijinan terpadu, diidentifikasi bahwa belum optimalnya penggunaan teknologi informasi terbaru dalam menunjang pelayanan umum di bidang penanaman modal dan pelayanan perijinan sertabelum terbangunnya sistem informasi manajemen yang menunjang pelayanan umum dan perizinan di bidang penanaman modal. Tujuan jangka menengah yang akan dicapai pada renstra BPMD Provinsi Jawa Tengah antara lain adalah meningkatkan pelayanan di bidang penanaman modal dengan sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan serta pembinaan di bidang penanaman modal. Sedangkan strategi yang dapat dijadikan acuan yaitu meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan serta pembinaan di bidang penanaman modal secara profesional dan didukung dengan sarana prasarana yang memadai. Sedangkan kebijakan yang terkait yaitu mendorong terciptanya iklim penanaman modal yang berdaya saing, kondusif dan responsif terhadap perubahan lingkungan lokal maupun global.
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
29
Tabel 3.4 Permasalahan Pelayanan Terhadap Sasaran BPMD Sasaran Jangka Permasalahan Menengah Renstra Pelayanan SKPD BPMD Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan Kurangnya SDM yang 1 serta pembinaan di tersertifikasi bidang penanaman modal
No
Sebagai Faktor Penghambat
Pendorong
Tidak mengelola anggaran Jadwal diklat pengembangan rutin tersedia SDM
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunanberkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.KLHS dijadikan pertimbangan terhadap analisis yang ditujukan untuk mengidentifikasi apakah ada program dan kegiatan pelayanan SKPD yang berimplikasi negatif terhadap lingkungan hidup. Jika ternyata terdapat program dan kegiatan pelayanan yang berimplikasi negatifterhadap lingkungan hidup, maka program dan kegiatan tersebut perlu direvisi agar sesuai dengan rekomendasi KLHS. Mengingat bahwa tugas pokok dan fungsi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang adalah pelayanan administrasi perizinan dan non perizinan untuk usaha maupun non usaha, maka aspek kewilayahan menjadi pegangan utama sebagai dasar bagi penerbitan perizinan yang sesuai dengan peruntukan pola ruang di Kota Magelang. Oleh sebab itu identifikasi pola ruang di wilayah Kota Magelang menjadi bagian penting karena dijadikan dasar penerbitan perizinan sesuai peruntukannya. Sesuai dengan rekomendasi KLHS pada deskripsi kajian pengaruh dan mitigasi dampak indikasi program prioritas RPJMD Kota Magelang 2016-2021, BP2T Kota Magelang tidak melaksanakan indikasi program utama yang berdampak pada lingkungan. Selanjutnya pada Indikasi program utama terkait RTRW, BP2T Kota Magelang tercakup dalam pelaksanaan beberapa indikator program, seperti disajikan pada tabel berikut.
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
30
Tabel 3.5 Indikasi Program Utama Pelaksanaan RTRW oleh BP2T Kota Magelang SUMBER DANA NO
INDIKATOR PROGRAM
1
2
3
4
TAHUN 2011 - 2015
TAHUN PELAKSANAAN
APBN
APBD PROV
APBD KOTA
HIBAH
BANTUAN
UTAMA
PENDUKUNG
2012
2013
2014
2015
2016
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
1
UMUM
1.1
RTRW
1.2
RDTRK
1.3
RENCANA TATA BANGUN LINGKUNGAN KAWASAN STRATEGIS KOTA
1.4
INSTANSI
2017 2021
LOKASI
2022 2026
2027 2031
18
19
PERATURAN ZONASI
1.5
RENCANA RUANG TERBUKA HIJAU
1.6
RENCANA UMUM LAINNYA
A
REKLAME
B
SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN
C
PEMETAAN
INDIKASI PROGRAM PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG KOTA MAGELANG 2 2.1
INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI PRASARANA JALAN
2.2
PRASARANA TRANSPORTASI DARAT
A
TERMINAL ANGKUTAN UMUM
B
TERMINAL ANGKUTAN BARANG
C
JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN UMUM
D
SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG TRANSPORTASI JALAN
3
INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI
3.1
TELEKOMUNIKASI
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
31
SUMBER DANA NO
1
e
3.2
4
HIBAH
BANTUAN
UTAMA
PENDUKUNG
2012
2013
2014
2015
2016
2017 2021
2022 2026
2027 2031
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Kota Magelang
-
-
V
V
V
BP2T
Bappeda DKPTK Dishubkominfo Swasta Lembaga Donatur Perguruan Tinggi
e
Arahan Insentif dan Disinsentif Jasa Layanan Internet
Seluruh Warnet Kota Magelang
-
-
V
-
-
BP2T
Dishubkominfo
f
Penataan, Pembinaan dan Pendampingan Jasa Layanan Internet
Seluruh Warnet Kota Magelang
-
-
V
-
-
BP2T
Dishubkominfo
Kota Magelang
-
-
V
-
-
BP2T
DPU Bappeda
INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR AIR BERSIH
A
MANAJEMEN SUMBER DAYA AIR BERSIH
B
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR BERSIH
C
TAMBAHAN DUKUNGAN AIR BAKU
D
PENGELOLAAN SWADAYA MASYARAKAT
E
JARINGAN IRIGASI
5
INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA ENERGI h
6.1
APBD KOTA
INFORMATIKA
4.1
6
TAHUN PELAKSANAAN
APBD PROV
LOKASI
3 Peningkatan dan Penataan Sarana BTS dan Tower secara Terpadu
TAHUN 2011 - 2015
APBN
INDIKATOR PROGRAM
2
INSTANSI
Penataan Sarana Pengisian BBM dan Gas
DKPTK
INFRASTRUKTUR PENYEHATAN LINGKUNGAN PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERSAMPAHAN
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
32
SUMBER DANA NO
1 6.2 6.3
INDIKATOR PROGRAM
2
3
TAHUN 2011 - 2015
TAHUN PELAKSANAAN
APBN
APBD PROV
APBD KOTA
HIBAH
BANTUAN
UTAMA
PENDUKUNG
2012
2013
2014
2015
2016
2017 2021
2022 2026
2027 2031
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
LOKASI
4
INSTANSI
PENINGKATAN PELAYANAN DAN JARINGAN SARANA PRASARANA AIR LIMBAH PENINGKATAN PELAYANAN DAN JARINGAN SARANA PRASARANA DRAINASE
INDIKASI PROGRAM PERWUJUDAN POLA RUANG KOTA MAGELANG 7
KAWASAN LINDUNG
7.1
KAWASAN PERLINDUNGAN SETEMPAT
7.2
KAWASAN RAWAN BENCANA ALAM
8 8.1
KAWASAN BUDIDAYA KAWASAN PERUNTUKAN PERUMAHAN h
Pembinaan dan Penataan Perumahan Formal (Belum IMB) dan Perumahan Informal (Slum Area) melalui mekanisme IMB
Kota Magelang
8.2
KAWASAN PERUNTUKAN PERDAGANGAN DAN JASA
A
PASAR TRADISIONAL
B
TOKO MODERN
C
SARANA PERDAGANGAN LAINNYA
8.3
KAWASAN PERUNTUKAN PERKANTORAN
8.4
-
-
V
-
-
BP2T
DKPTK
-
-
V
-
-
BP2T
DKPTK Dinas Pendidikan
KAWASAN PERUNTUKAN PENDIDIKAN n
Penataan Lembaga Penunjang Jasa Pendidikan dan Bimbel
8.5
KAWASAN PERUNTUKAN KESEHATAN
8.6
KAWASAN PERUNTUKAN PERIBADATAN
8.7
KAWASAN PERUNTUKAN PARIWISATA
BIMBEL Kota Magelang
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
33
SUMBER DANA NO
1
INDIKATOR PROGRAM
2
8.8
KAWASAN PERUNTUKAN INDUSTRI
8.9
KAWASAN PERUNTUKAN MILITER DAN KEAMANAN
8.10 A B
4
TAHUN 2011 - 2015
TAHUN PELAKSANAAN
APBN
APBD PROV
APBD KOTA
HIBAH
BANTUAN
UTAMA
PENDUKUNG
2012
2013
2014
2015
2016
2017 2021
2022 2026
2027 2031
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
LOKASI
3
INSTANSI
KAWASAN PERUNTUKAN PERTANIAN SAWAH DAN TEGALAN PERIKANAN
8.11
KAWASAN PERUNTUKAN RUANG TERBUKA NON HIJAU
8.12
KAWASAN PERUNTUKAN TRANSPORTASI
8.13
KAWASAN PERUNTUKAN SEKTOR INFORMAL
8.14
RUANG PERUNTUKAN EVAKUASI BENCANA
PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KOTA MAGELANG 9
KAWASAN STRATEGIS UNTUK KEPENTINGAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN
10
KAWASAN STRATEGIS DARI SUDUT KEPENTINGAN FUNGSI DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN HIDUP
11
KAWASAN STRATEGIS PERTUMBUHAN EKONOMI
12
KAWASAN STRATEGIS SOSIAL DAN BUDAYA
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
34
Pada Indikasi Program Perwujudan Struktur Ruang Kota Magelang di sektor telekomunikasi, peran yang dapat diambil dalam peningkatan dan penataan sarana BTS dan Tower secara terpadu adalah pada penyelenggaraan pelayanan perizinan khususnya IMB bagi BTS/ tower, sehingga penataan dilaksanakan dengan mencermati syarat dan ketentuan pendiriannya dengan memperhatikan peruntukan wilayah. Dampak terhadap tidak diindahkannya ketentuan ini menjadikan tidak tertata dan tidak teraturnya wajah kota.
Sesuai dengan kewenangan BP2T Kota Magelang yang terbatas hanya pada
pelayanan administrasi, maka penataan yang dilakukan bukan langsung dalam bentuk kegiatan fisik namun melalui sisi administratif, atau melalui sosialisasi. Pada Sektor informatika, arahan insentif dan disinsentif jasa layanan internet diperlukan untuk penataan dan pengendalian kawasan tertentu.
Sesuai dengan
kewenangannya, BP2T Kota Magelang tidak mengelola Pendapatan Asli Daerah (PAD) sehingga peran yang dapat diambil adalah arahan dalam penyusunan rancangan peraturan terkait insentif dan disinsentif jasa layanan internet.
Insentif misalnya
dimanfaatkan untuk mengarahkan pertumbuhan usaha jasa layanan internet bagi daerah yang belum berkembang, perbatasan atau kawasan tertentu yang belum memadai infratrukturnya sehingga akan terdapat pemerataan wilayah cakupan layanan tersebut. Dampak dari tidak adanya pengaturan insentif disinsentif mengakibatkan tidak meratanya jasa layanan internet sehingga sebagaian kalangan masyarakat pada wilayah tertentuberpotensi tidak terlayani dengan baik. Pada indikator Penataan, Pembinaan dan Pendampingan Jasa Layanan Internet, peran yang dapat diambil tetap berkaitan dengan perizinan, yaitu izin usaha dan izin fisik bangunan serta sosialisasi terkait penerapan izinnya. Pada Sektor Infrastruktur Sumber Daya Energi, indikator yang terkait adalah Penataan Sarana Pengisian BBM dan Gas. Hal ini berkaitan dengan penerbitan izin pangkalan gas LPG dan izin usaha sarana pengisian BBM. Penataan pada indikator ini bertujuan agar terdapat pemerataan penyediaan sumber daya energi bagi setiap wilayah yang terjangkau untuk masyarakat. Pada indikasi program perwujudan pola ruang pada Kawasan Peruntukan Perumahan, Pembinaan dan Penataan Perumahan Formal (Belum IMB) dan Perumahan Informal (Slum Area) melalui mekanisme IMB dilaksanakan melalui pemantauan pelayanan izin mendirikan bangunan, pengawasan peruntukan wilayah melalui pemeriksaan lapangan oleh tim teknis. Tidak dilaksanakannya penataan perumahan dan bangunan lainnya mengakibatkan terganggunya fungsi lahan dikarenakan tidak sesuai peruntukannya. Pada kawasan peruntukan pendidikan, Penataan Lembaga Penunjang Jasa Pendidikan dan Bimbel dilaksanakan melalui pelaksanaan penerbitan izin usaha. Penataan kawasan ini dimaksudkan untuk pengelolaan terkait lalu lintas serta keserasian dengan sarana usaha lainnya.
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
35
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis Penentuan isu strategis Renstra Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang tahun 2016-2021 didasarkan pada gambaran pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, sasaran jangka menengah Rencana Strategis Kota Magelang, implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD maupun implikasi dari Kajian Lingkungan Hidup Strategis.
Demi mengoptimalkan penyelenggaraan urusan penanaman modal yang
dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang, maka isu-isu strategis yang perlu ditindaklanjuti melalui RencanaStrategis Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang Tahun 2016-2018 sebagai berikut : a. Implementasi konsep Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) secara utuh utamanya untuk melaksanakan urusan penanaman modal. b. Peningkatan kapasitas dan kualitas layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan kalangan dunia usaha/ investor. c. Ketersediaan perangkat hukum dan peraturan pelaksana lainnya sebagai dasar legal formal penerbitan perizinan yang merupakan bagian dari dokumen yang bekekuatan hukum. d. Implementasi teknologi komunikasi dan informasi untuk pelaksanaan e-government dalam hal pelayanan perizinan.
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
36
BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Telaah Visi Misi Kota Visi pembangunan daerah Kota Magelang tahun 2016-2021 merupakan visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yaitu MAGELANG SEBAGAI KOTA JASA YANG MODERN DAN CERDAS YANG DILANDASI MASYARAKAT YANG SEJAHTERA DAN RELIGIUS”. Visi Pembangunan Kota Magelang ini diharapkan akan mewujudkan keinginan dan amanat masyarakat Kota Magelang dengan tetap mengacu pada pencapaian tujuan nasional seperti diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945. Visi ini harus dapat diukur keberhasilannya dalam rangka mewujudkan Magelang sebagai kota jasa yang modern dan cerdas sekaligus masyarakat yang sejahtera dan religius. Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut: a. Kota Jasa yang Modern dan Cerdas: Pembangunan Kota Magelang diarahkan untuk memperkuat sektor jasa yang didominasi oleh jasa pemerintahan umum dan jasa swasta sebagai potensi kota, dengan menitikberatkan pada sektor perekonomian, sektor kesehatan, dan sektor pendidikan. Modern adalah sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntunan jaman, yang berarti suatu kondisi lebih maju daripada daerah lain, mampu berdaya saing dengan daerah lain menggunakan potensi yang ada.Kota modern adalah kota yang mampu menyelaraskan sosial, fisik, dan ekonomi dengan budaya dan sejarah yang dimiliki oleh kota tersebut, dengan karateristik:(a) Masyarakat sejahtera dalam financial;(b) Kota terdepan dalam pelayanan (kota modern menyediakan pelayanan yang mampu memenuhi kebutuhan para pengguna kota atau masyarakat umum);(c) Visual kota mengundang pesona (kota modern dapat dilihat dari fisiknya, secara visual kota terlihat tertata, menarik, mengundang kenyamanan untuk tinggal dan berkarya). Kota cerdas adalah kota yang dikelola secara efektif dan efisien untuk memaksimalkan pelayanan kepada warganya secara adil tanpa diskriminasi dengan muatan kemudahan koneksitas informasi dan komunikasi berbasis teknologi informasi yang dilakukan dalam dunia usaha, sistem penyelenggaraan pelayanan publik, mekanisme partisipasi masyarakat dalam menyampaikan aspirasi, kontrol, maupun komplain, dan bidang lain pendukung nilai daya saing daerah. Unsur-unsur Kota Cerdas: (1) Smart Governance yaitu: pengembangan e-governance, ada partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan; (2) Smart infrastructure yaitu:pengembangan jaringan IT, pengembangan sistem informasi manajemen berbasis IT; (3) Smart Economy, yaitu: pengembangan city branding, pengembangan kewirausahaan, pengembangan e-commerce, dan ekonomi kreatif; (4) Smart environment yaitu: pengelolaan lingkungan berbasis IT, pengelolaan SDA berbasis IT, pemanfaatan sumber energi terbarukan; (5) Smart people yaitu: pendidikan dan pengembangan SDM yang melek teknologi, dan dukungan penelitian, Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
37
pengembangan karakter sosial budaya masyarakat; serta (6) Smart Living yaitu: kemudahan akses terhadap layanan pendidikan, kemudahan akses terhadap layanan kesehatan, pengembangan peran media, dan kemudahan akses terhadap jaminan keamanan. b. Sejahtera: Perwujudan kota sejahtera dicapai melalui peningkatan dan pemantapan upaya menyejahterakan masyarakat secara adil merata tanpa diskriminasi melalui: (1) Optimalisasi peran dan fungsi lembaga pemerintah, swasta, masyarakat madani, dan media massa khususnya dalam pelayanan jasa perekonomian, jasa kesehatan dan jasa pendidikan; (2) Menciptakan peluang kerja dalam bidang pelayanan jasa perekonomian, jasa kesehatan dan jasa pendidikan; (3) Tanpa mengabaikan pembangunan dibidang lain sebagai upaya menuju masyarakat yang berdaya dan mandiri. c. Religius: Masyarakat
religius
adalah
masyarakat
yang
menerapkan
ketaqwaan
kepada
ketuhanannya dalam tata kehidupan sehari-hari sebagai warga negara dan anggota masyarakat. Dalam masyarakat religius dijamin kebebasan beribadah sesuai agama dan kepercayaannya, dan kecukupan ketersediaan tempat ibadah.
Masyarakat religius yang akan dicapai tahun 2016-2021 sebagai penyiapan landasan terbentuknya masyarakat madani di tahun 2025 sebagaimana digariskan dalam RPJPD Kota Magelang tahun 2005-2025, yang ditandai dengan: 1. Kebiasaan dialog timbal balik warga dengan pemerintah di ruang publik yang luas 2. Kehidupan demokratis bagi warga 3. Toleransi atau saling menghargai dalam kehidupan masyarakat 4. Sikap masyarakat yang tulus menerima perbedaan yang ada di masyarakat (pluralisme) 5. Keadilan sosial bagi warga
Perwujudan visi pembangunan ditempuh melalui misi untuk memberikan arah dan batasan proses pencapaian tujuan, maka ditetapkan 5 (lima) misi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Magelang Tahun 2016-2021, sebagai berikut: 1. Meningkatkan sumber daya manusia aparatur yang berkualitas dan profesional dengan mengoptimalkan kemajuan teknologi sebagai dasar terciptanya pemerintahan daerah yang bersih serta tanggap terhadap pemenuhan aspirasi masyarakat, mampu meningkatkan dan mengelola potensi daerah dalam rangka efektifitas dan efisiensi pelayanan kepada masyarakat didukung partisipasi masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 2. Mengembangkan dan mengelola sarana perkotaan dan sarana pelayanan dasar di bidang pendidikan, kesehatan dan perdagangan yang lebih modern serta ramah lingkungan. 3. Meningkatkan pemerataan pembangunan infrastruktur perkotaan untuk mendukung pemerataaan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
38
4. Mengembangkan potensi budaya dan kesenian daerah sebagai landasan pengembangan dan pembangunan pariwisata Kota Magelang. 5. Memperkuat kehidupan beragama dan toleransi antar umat beragama melalui penyelenggaraan kegiatan-kegiatan keagamaan dan peningkatan saranaprasarana peribadatan sebagai landasan terbangunnya masyarakat madani
Berdasarkan visi misi kota, posisi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam melaksanakan urusan penanaman modal mendukung perwujudan unsur visi Masyarakat Sejahtera melalui Misi ke 1
: Meningkatkan sumber daya manusia aparatur yang berkualitas dan profesional dengan mengoptimalkan kemajuan teknologi sebagai dasar terciptanya pemerintahan daerah yang bersih serta tanggap terhadap pemenuhan aspirasi masyarakat, mampu meningkatkan dan mengelola potensi daerah dalam rangka efektifitas dan efisiensi pelayanan kepada masyarakat
didukung
partisipasi
masyarakat
dalam
rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Misi ini mengarahkan pada upaya peningkatan kualitas, profesionalitas, integritas, produktivitas, responsifitas, dan etos kerja aparatur di jajaran Pemerintah Kota Magelang dengan cara melaksanakan reformasi birokrasi secara berkesinambungan yang mencakup: (a) Organisasi (Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing); (b) Tatalaksana (Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance); (c) Peraturan Perundang-undangan (Regulasi yang tidak tumpang tindih dan harmonis, serta mendoorng pencapaian kinerja pemerinrintahan); (d) Sumber daya manusia aparatur (SDM apatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera); (e) Pengawasan (Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN); (f) Akuntabilitas (Meningkatnya akuntabilitas dan kinerja birokrasi); (g) Pelayanan Publik (Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat dan dunia usaha); dan (h) Pola pikir (mindset) dan Budaya Kerja (culture set) (Aparatur Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi sesuai dengan bahasa budaya kerja). Tujuan ke 2
: Mewujudkanpenyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik yang responsif melalui optimalisasi teknologi informasi.
Sasaran ke 3
: Terwujudnya pemerintahan dengan pelayanan publik yang responsif
Misi ke 3
: Meningkatkan pemerataan pembangunan infrastruktur perkotaan untuk mendukung pemerataaan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
39
Pembangunan infrastruktur perkotaan menjadi faktor utama untuk mendukung keberlangsungan aktivitas sosial ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, pada misi ini, pemenuhan ketersediaan infrastruktur perkotaan di seluruh wilayah Kota Magelang, baik yang berlokasi di jantung kota, pinggir kota maupun terutama di lokasi-lokasi sekitar perbatasan dengan Kabupaten Magelang merupakan hal sangat urgen demi terpenuhinya aspek pemerataan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan kemakmuran
masyarakat. bersama,
Tujuan
maka
dari
dari itu
pembangunan pemerataan
adalah
pendapatan
(redistribusi pendapatan/ distribution of income) menjadi hal yang krusial untuk dilakukan pemerintah agar pendapatan masyarakat terbagi semerata mungkin diantara warga masyarakat. Pengertian merata di sini tidak berarti bahwa semua warga masyarakat pendapatannya dibuat sama, tetapi kesempatan yang sama bagi setiap warga untuk memperoleh pendapatan. Tujuannya adalah agar tidak terjadi ketimpangan pendapatan dalam masyarakat yang dapat menimbulkan keresahan dan kecemburuan sosial yang pada akhirnya dapat mengganggu stabilitas daerah Tujuan ke 2
: Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pengendalian laju inflsi, serta mendukung penurunan kesenjangan antar kelompok pendapatan
Sasaran ke 4
: Meningkatnya kondusifitas iklim investasi, daya saing dan kesejahteraan ekonomi masyarakat
4.2 Tujuan dan Sasaran Tujuan merupakan penjabaran visi Misi kepala daerah yang sesuai tugas dan fungsi SKPD yang lebih spesifik dan terukur dilengkapi dengan rencana sasaran yang hendak dicapai. Strategi diwujudkan dalam kebijakan dan program, serta arah yang diambil oleh SKPD dalam menentukan bentuk program dan kegiatan untuk mencapai tujuan. Secara umum, tujuan dan sasaran yang dituju pada pelaksanaan misi Meningkatkan sumber daya manusia aparatur yang berkualitas dan profesional dengan mengoptimalkan kemajuan teknologi sebagai dasar terciptanya pemerintahan daerah yang bersih serta tanggap terhadap pemenuhan aspirasi masyarakat, mampu meningkatkan dan mengelola potensi daerah dalam rangka efektifitas dan efisiensi pelayanan kepada masyarakat didukung partisipasi masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah sebagai berikut : Tujuan : 1) Mewujudkan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan dengan aparatur professional dan berintegritas; 2) Mewujudkanpenyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik yang responsif melalui optimalisasi teknologi informasi;
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
40
3) Mewujudkan pengelolaan potensi daerah dan pembangunan daerah secara patisipatif dan demokratis untuk melayani aspirasi masyarakat secara berkeadilan; 4) Mewujudkan peningkatan kuantitas dan kualitas partisipasi masyarakat dalam rangka memajukan kualitas hidup masyarakat. Sasaran : 1) Terwujudnya aparatur sipil negara yang profesional dan organisasi perangkat daerah yang efektif dilengkapi dengan norma standar pelayanan minimal dan standar operasional prosedur; 2) Meningkatnya akuntabilitas kinerja penyelenggaraan pemerintahan serta penegakan hukumdan HAM tanpa diskriminatif; 3) Terwujudnya pemerintahan dengan pelayanan publik yang responsive; 4) Optimalisasi pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung layanan Smart City dalam pemerintahan dan pelayanan publik; 5) Terwujudnya perencanaan daerah partisipatif berbasis data yang akurat dan akuntabel; 6) Peningkatan sumber pendapatan daerah dan efisiensi pengelolaan keuangan dan aset daerah; 7) Meningkatnya kemampuan pemerintah mendorong partisipasi masyarakat dan kemitraan; 8) Meningkatnya kemampuan partisipasi masyarakat dalam pembangunan; 9) Meningkatnya kualitas dan kuantitas partisipasi pemuda dalam ajang prestasi tingkat regional, nasional dan internasional.
Sedangkan tujuan dan sasaran yang dituju pada pelaksanaan misi Meningkatkan pemerataan pembangunan infrastruktur perkotaan untuk mendukung pemerataaan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat adalah sebagai berikut : Tujuan : 5) Meningkatkan pemerataan pembangunan infrastruktur untuk mengurangi kesenjangan wilayah dan pemerataan aksesibilitas; 6) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pengendalian laju inflasi mendukung penurunan kesenjangan antar kelompok pendapatan; 7) Menurunkan pengangguran dan kemiskinan; 8) Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk untuk kesejahteraan masyarakat; 9) Meningkatkan kesetaraan gender. Sasaran : 10) Terpenuhinya kebutuhan prasarana dan sarana dasar yang berkeadilan dan sesuai rasio kebutuhan masyarakat; 11) Menurunnya kesenjangan wilayah dan kesenjangan antar kelompok pendapatan;
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
41
12) Terwujudnya sistem transportasi dan lalu lintas yang baik, ramah lingkungan dan berkeadilan; 13) Meningkatnya kondusifitas iklim investasi, daya saing dan kesejahteraan ekonomi masyarakat; 14) Meningkatnya produktivitas daerah dan ekonomi kreatif; 15) Meningkatnya ketahanan pangan; 16) Meningkatnya lapangan kerja; 17) Meningkatnya kesejahteraan sosial, penurunnya jumlah keluarga miskin dan PMKS; 18) Terkendalinya Laju pertumbuhan penduduk dan daya dukung lingkungan; 19) Menurunnya kesenjangan gender. 4.3 Strategi dan Kebijakan Arah kebijakan menjadi penghubung pengelompokkan arah pencapaian sasaran melalui prioritas pembangunan pada setiah tahapan tahun.
Strategi dan kebijakan
Pemerintah Kota Magelang selama pembangunan selama lima tahun ke depan dibagi menjadi beberapa tema pembangunan sebagai berikut:
A. Tema Pembangunan Tahun 2016 : Membangun Kolaborasi dan Konektivitas Tema tahun 2016 adalah tema yang disusun sebagai dasar perencanaan yang dilakukan pada tahun 2016 untuk RKPD tahun 2017, karena Walikota terpilih dilantik pada bulan Pebruari 2016. Perencanaan tahap pertama mengambil tema: "Membangun Kolaborasi dan Konektivitas: antar pelaku pembangunan, antarsektor; dan antar wilayah.
B. Tema Pembangunan Tahun Perencanaan 2017: Kreatif dan Inovatif Bersama Mitra Tema ini sebagai dasar perencanaan pembangunan yang disusun tahun 2017 untuk diimplementasikan melalui RKPD tahun 2018. Tema pembangunan ini merupakan kelanjutan tema sebelumnya dengan tekanan pada upaya penyusunan rencana aksi kemitraan antar pelaku pembangunan menyiapkan Kota Magelang sebagai kota Jasa Modern dan Cerdas. Fokus kinerja yang ingin dicapai adalah rancangan kreativitas dan inovasi yang akan ditindaklanjuti dalam program pembangunan sektoral dan kewilayahan pada tahapan pembangunan selanjutnya.
C. Tema Pembangunan Tahun Perencanaan 2018: Produktif Bersama Mitra Tema ini sebagai dasar perencanaan pembangunan yang disusun tahun 2018 untuk diimplementasikan melalui RKPD tahun 2019. Tema pembangunan ini merupakan kelanjutan tema sebelumnya dengan tekanan pada upaya eksekusi kemitraan antar pelaku pembangunan menyiapkan Kota Magelang sebagai Kota Jasa Modern dan Cerdas yang dilandai masyarakat yang sejahtera dan religius. Fokus kinerja yang ingin dicapai adalah rancangan kreativitas dan inovasi yang akan ditindaklanjuti dalam program pembangunan sektoral dan kewilayahan pada tahapan pembangunan selanjutnya.
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
42
D. Tema Pembangunan Tahun Perencanaan 2019: Promotif dan ekspansif Bersama Mitra Tema ini sebagai dasar perencanaan pembangunan yang disusun tahun 2019 untuk diimplementasikan melalui RKPD tahun 2020. Tema pembangunan ini merupakan kelanjutan tema sebelumnya dengan tekanan pada upaya eksekusi kemitraan antar pelaku pembangunan menyiapkan Kota Magelang sebagai Kota Jasa Modern dan Cerdas yang dilandai masyarakat yang sejahtera dan religius. Fokus kinerja yang ingin dicapai adalah rancangan promosi dan perluasan pasar produk dan citra kota yang akan ditindaklanjuti dalam program pembangunan sektoral dan kewilayahan pada tahapan pembangunan selanjutnya.
E. Tema Pembangunan Tahun Perencanaan 2020: Kompetitif Bersama Mitra Tema ini sebagai dasar perencanaan pembangunan yang disusun tahun 2020 untuk diimplementasikan melalui RKPD tahun 2021. Tema pembangunan ini merupakan kelanjutan tema sebelumnya dengan tekanan pada perluasan kemitraan antar pelaku pembangunan menyiapkan Kota Magelang sebagai kota Jasa Modern dan Cerdas yang dilandai masyarakat yang sejahtera dan religius. Fokus kinerja yang ingin dicapai adalah perluasan pasar produk dan citra kota dan meningkatnya indikasi daya saing daerah minimal di tingkat provinsi Jawa Tengah dan Nasional. Fokus unggulan tahap ini akan ditindaklanjuti dalam program pembangunan sektoral dan kewilayahan pada tahapan pembangunan selanjutnya.
F. Tema Pembangunan Tahun Perencanaan 2021: Akomodatif dan Transitif Tahap ini adalah perencanaan tahun 2021 untuk RKPD tahun 2022. Periode ini merupakan tahap puncak periode RPJMD tahun 2016-2021. Tahap ini merupakan masa transisi ke tahap RPJPD tahap V yaitu periode RPJPD tahun 2021-2025 yang dijabarkan dalam RPJM Daerah Ke-4 (2021-2025), Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM Daerah Ke-3, RPJM Daerah Ke-4 diprioritaskan untuk: a. memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang; b. mewujudkan tercapainya perekonomian daerah yang berdaya saing tinggi, berlandaskan budaya yang unggul, sumber daya manusia yang berkualitas dan mandiri; c. mewujudkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam masyarakat madani.
Strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Strategi yang akan diterapkan BP2T Kota Magelang mendasarkan pada strategi yang bersesuaian dengan pencapaian tujuan Mewujudkanpenyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik yang responsif melalui optimalisasi teknologi informasi pada misi pertama serta tujuan Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
43
Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Laju Inflasi yang ditempuh Kota Magelang dalam mencapai misi ketiga sebagai berikut.
Tabel 4.1 Strategi dan Kebijakan Kota Magelang Pada Misi Pertama Ketiga VISI Daerah: MAGELANG SEBAGAI KOTA JASA YANG MODERN DAN CERDAS YANG DILANDASI MASYARAKAT YANG SEJAHTERA DAN RELIGIUS MISI I : Meningkatkan sumber daya manusia aparatur yang berkualitas dan profesional dengan mengoptimalkan kemajuan teknologi sebagai dasar terciptanya pemerintahan daerah yang bersih serta tanggap terhadap pemenuhan aspirasi masyarakat, mampu meningkatkan dan mengelola potensi daerah dalam rangka efektifitas dan efisiensi pelayanan kepada masyarakat didukung partisipasi masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan Mewujudkanpenyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik yang responsif melalui optimalisasi teknologi informasi
Sasaran
Strategi
Terwujudnya pemerintahan dengan pelayanan publik yang responsif
Peningkatan kualitas pelayanan publik berbasis data dan informasi yang cepat, tepat dan akurat memenuhi SPM (Standar pelayanan Minimal) melalui aplikasi teknologi informasi
Kebijakan Umum Meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui peningkatan sarana dan prasarana pelayanan publik,penerapan prinsipprinsip pelayanan publik, penguatan tatalaksana pelayanan, monitoring, evaluasi dan inovasi pelayanan publik
MISI III : Meningkatkan pemerataan pembangunan infrastruktur perkotaan untuk mendukung pemerataaan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Tujuan Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pengendalian laju inflsi, serta mendukung penurunan kesenjangan antar kelompok pendapatan
Sasaran Meningkatnya kondusifitas iklim investasi, daya saing dan kesejahteraan ekonomi masyarakat
Strategi
Kebijakan Umum
Peningkatan kualitas Peningkatan pelayanan perijinan bidang investasi, daya investasi saing produk/ jasa, dan kontribusi sektor sektor-sektor ekonomi bagi perekonomian daerah
Guna mencapai seluruh sasaran yang ditetapkan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu melalui Rencana Strategis Tahun 2016-2021, maka Badan Pelayanan Perizinan Terpadumenerapkan strategi dengan menyusun beberapa kebijakan terkait penyelenggaraan Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
44
urusan Penanaman Modal melalui beberapa program dan kegiatan. Strategi dirumuskan berdasarkan hasil analisis gambaran pelayanan pada BP2T Kota Magelang, hasil perumusan isu-isu strategis serta tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD.Strategi disusun dengan memperhatikan identifikasi kelembagaan berupa kekuatan, kelemahan serta peluang dan tantangan yang akan dihadapi di masa yang akan datang. Identifikasi besarta alternatif strateginya adalah sebagai berikut.
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
45
Tabel 4.2 Analisis SWOT dan Strategi BP2T Kota Magelang
FAKTOR EKSTERNAL
Peluang :
Tantangan:
1) Kebijakan pemerintah pusat dalam mendukung
1) Belum optimalnya pelaksanaan Pelayanan
percepatan investasi dan penyederhanaan pelayanan
Terpadu Satu Pintu dikarenakan masih
perizinan.
terdapatnya perizinan yang masih
2) Regulasi yang memungkinkan daerah memberikan insentif kepada investor. 3) Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih dan terjangkau, sehinga dapat
diselenggarakan oleh SKPD teknis lainnya yang memungkinkan untuk diselenggarakan di BP2T Kota Magelang. 2) Masih banyaknya obyek perizinan baik berupa
dimanfaatkan untuk penerapan e-government dalam
fisik maupun kegiatan yang belum dilengkapi
rangka mendukung pelayanan kepada masyarakat dan
dengan dokumen perizinan yang disyaratkan.
dunia usaha.
Objek fisik dapat berupa bangunan rumah, gedung, reklame yang belum dilengkapi dengan izin bangunan, perlu peningkatan kesadaran dan fasilitasi kepada masyarakat sehingga tercipta tertib administrasi perizinan yang selaras dengan pembangunan Kota Magelang. Kegiatan dapat berupa bentuk
FAKTOR INTERNAL
usaha baru yang belum dapat dipayungi dengan ketentuan peraturan yang ada, maupun usaha yang telah diatur izin usahanya
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
46
namun belum mengajukan perizinan, yang setiap tahunnya semakin meningkat. Kekuatan :
Alternatif Strategi :
Alternatif Strategi :
1) Sarana dan prasarana pelayanan dan administrasi
a. Sarana prasarana diarahkan untuk mendukung
a. Pemanfaatan sarana prasarana yang ada
kantor dapat dikatakan cukup memadai dan
percepatan investasi penanaman modal dan
didukung dengan kompetensi pelaksana untuk
mencukupi, kecuali sarana dan prasarana tersebut
penyederhanaan pelayanan.
memberikan pemahaman dan informasi
harus mengadopsi teknologi terkini atau adanya
b. Percepatan waktu pelayanan dengan mengoptimalkan
kepada masyarakat luas agar tercipta
kebutuhan peralatan khusus yang harus tersedia.
sumber daya yang ada baik dari sisi perangkat hukum
kesadaran pemenuhan administrasi perizinan
Namun secara umum kebutuhan dasar pelayanan
yang melandasi maupun operasional kinerja layanan
bagi objek izin yang ada.
dan administrasi kantor telah dapat diselenggarakan
sehingga dapat menumbuhkan daya saing bagi investor b. Pembiasaan dan peningkatan penerapan
dengan ketercukupan sarana dan prasarana yang
dan masyarakat umum serta meminimalisir adanya
teknologi informasi dan komunikasi serta
ada.
pengaduan masyarakat.
mengembangkan inovasi pelayanan berbasis
2) Sumber Daya Manusia yang berkualitas, ditunjang pemahaman pelayanana bagi aparatur pelaksana yang dinilai baik didukung dengan aparatur yang
teknologi informasi dan komunikasi dalam melaksanakan pelayanan. c. Perluasan kemampuan petugas pelayanan dan
muda dan potensial, terlebih dalam hal mindset
pegawai secara umum terhadap semua jenis
pelayanan yang selalu dikembangkan dan diinovasi
perizinan yang dilayani sehingga tidak
untuk memenuhi kebutuhan pelayanan agar tetap
menghambat pelayanan dan mengurangi
maksimal.
ketergantungan terhadap personil
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
47
Kelemahan :
Alternatif Strategi :
Alternatif Strategi :
1) Pendelegasian wewenang yang masih parsial
a. Penguatan kewenangan penerbitan perizinan
a. Intensifikasi pelaksanaan pelayanan perizinan
dikaitkan dengan konsep pelaksanaan PTSP secara
didasarkan pada arah kebijakan pemerintah pusat
dengan mendasarkan kewenangan yang telah
menyeluruh.
dalam percepatan investasi dan penyederhanaan
dimiliki.
2) Operasional dan koordinasi tim teknis perizinan yang belum optimal terkait dengan personil
pelayanan perizinan. b. Penetapan standar pelayanan yang jelas dan diperbarui
b. Peningkatan koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan serta pengaturan pembagian tugas
pelaksana, pelaksanaan hak dan kewajiban yang
secara berkala sesuai dengan kewenangan yang ada
yang jelas sehingga terdapat pemerataan
belum seimbang, kewenangan tim teknis yang tidak
sehingga status perizinan yang diajukan dapat
beben kerja yang seimbang.
terlaksana dengan penuh serta administratif yang
diketahui dengan mudah tahapan prosesnya.
berkaitan dengan kelengkapan operasional tim teknis di lapangan. 3) Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung pelayanan. 4) Keterbatasan kuantitas sumber daya manusia sejalan
c. Penguatan kembali kewenangan dan koordinasi tim teknis dengan penetapan tugas yang jelas berkaitan
c. Penerapan dan perluasan best practice dalam segala bentuk untuk peningkatan pelayanan dan operasional organisasi.
dengan hak dan kewajibannya. d. Optimalisasi pelaksanaan pelayanan dengan penetapan dan peningkatan standar secara berkala.
dengan adanya kebijakan zero growth pegawai dan pelaksanaan moratorium sehingga masih terdapat pengaduan terkait pelayanan.
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
48
Dari strategi terpilih dirumuskan kebijakan. Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Kebijakan yang diambil untuk melaksanakan strategi tersebut adalah : 1) Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi untuk pelaksanaan izin penanaman modal. 2) Peningkatan penanganan pengaduan terkait perizinan. 3) Peningkatan kualitas pelayanan SKPD 4) Peningkatan kinerja tim teknis dalam pelaksanaan survey pelayanan. 5) Sosialisasi secara berkala pelaksanaan pelayanan perizinan.
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
49
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Program yang dilaksanakan sesuai tugas dan fungsi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu sebagai prioritas pelaksanaan RPJMD Kota Magelang. Program disusun berdasarkan indikator yang telah ditetapkan dan dilaksanakan untuk mencapai indikator tersebut. Pemilihan program dan kegiatan didasarkan atas strategi dan kebijakan jangka menengah yang telah ditetapkan. Indikator yang akan dicapai selama pelaksanaan Rencana Strategis Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut. Tabel 5.1 Indikator Kinerja Renstra Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Tahun 2016 -2021 NO
TUJUAN
SASARAN
(1)
(2)
(3)
Mewujudkan penyelenggaraa n pemerintahan dan pelayanan publik yang 1 responsif melalui optimalisasi teknologi informasi Mewujudkan legalitas usaha 2 pelaku usaha/ penanam modal Meningkatkan kepuasan masyarakat 3 dalam pelayanan perijinan Meningkatkan kepuasan masyarakat 4 dalam pelayanan perijinan
TARGET KINERJA PADA TAHUN TRANSISI INDIKATOR KINERJA 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 (4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Persentase jenis layanan perijinan yang dilayani di PTSP
56%
56%
60%
66%
72% 78%
78%
Terimplementa Prosentase sikannya implementasi SPIPISE SPIPISE
60%
60% 100% 100% 100% 100%
100%
Terwujudnya pemerintahan dengan pelayanan publik yang responsif
(9)
(10)
Cakupan penanganan Tertanganinya pengaduan pengaduan masyarakatte masyarakat ntang 100% 100% 100% 100% 100% 100% tentang pelayanan pelayanan perijinan perijinan bidang investasi Meningkatnya kualitas Nilai Survey pelayanan Kepuasan 75 75,5 76 76,5 77 77 publik dan Masyarakat administrasi pemerintahan
(11)
100%
77,5
Sebagaimana ditegaskan oleh Menteri Dalam Negeri sesuai surat Nomor 061/3023/SJ tanggal 9 Agustus 2012 perihal Percepatan Pelimpahan Kewenangan Perizinan dan Non Perizinan Berusaha di Daerah Kepada Lembaga PTSP, dinyatakan bahwa dalam rangka pencapaian pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan iklim investasi dan iklim berusaha yang kondusif di daerah, perlu diupayakan percepatan penerbitan izin dan non izin berusaha di daerah.
Berdasarkan hal tersebut maka daerah agar mempercepat pelimpahan
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
50
kewenangan dan penandatanganan seluruh izin dan non perizinan berusaha di daerah kepada lembaga PTSP dan tidak ada lagi penerbitan izin dan non izin berusaha di daerah yang diproses dan ditandatangani oleh Gubernur, Bupati, Walikota maupun SKPD terkait. Untuk maksud tersebut maka perlu pentahapan untuk memperbesar porsi jenis layanan perizinan yang dilayani di PTSP. Kemudian berdasarkan Peraturan Kepala BKPM Nomor 14 Tahun 2009 tanggal 23 Desember 2009 tentang Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik pada ketantuan peralihan disebutkan bahwa penggunaan SPIPISE dalam pelayanan perizinan dan non perizinan dilakukan secara bertahap dan berlaku sepenuhnya paling lambat 36 bulan sejak ditetapkan Peraturan Presiden tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu di bidang penanaman modal, yaitu Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tanggal 23 Juni 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal. Sehingga batas akhir implementasi SPIPISE secara nasional adalah pada 23 Juni 2012. Pemerintah Kota Magelang telah menindaklanjuti Undang Undang Nomor 25 Tahun 2007 tanggal 26 April 2007 tentang Penanaman Modal dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 1 Tahun 2013 tanggal 15 April 2013 tentang Penanaman Modal. Dalam peraturan daerah tersebut dijelaskan bahwa sebelum terbentuknya PDKPM maka fungsi dan wewenang PTSP dilaksanakan oleh perangkat daerah yang membidangi urusan PTSP, dalam hal ini pelayanan perizinan yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang dengan klausul Walikota dapat melimpahkan kewenangan penerbitan ijin kepada PDKPM. Disebabkan bahwa selama ini Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang bukan merupakan SKPD yang melaksanakan urusan penanaman modal, maka Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang tidak dapat menerbitkan izin penanaman modal (melalui SPIPISE) tanpa pendelegasian wewenang dari kepala daerah. Selain itu, peraturan daerah tentang penanaman modal belum ditindaklanjuti dengan peraturan Walikota sebagai peraturan pelaksananya. Atas dasar tersebut maka implementasi SPIPISE dipilih sebagai indikator kinerja selama pelaksanaan periode renstra ini. Indikator selanjutnya yaitu cakupan penanganan pengaduan masyarakat tentang pelayanan perizinan merupakan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal, yaitu bahwa PTSP di bidang penanaman modal harus didukung ketersediaan antara lain layanan pengaduan (help desk) penanaman modal, selain ketersediaan SPIPISE. Pelaksanaan penanganan pengaduan masyarakat telah dilaksanakan melalui kegiatan Pembentukan unit khusus penanganan pengaduan masyarakat pada tahun 2013 dan selanjutnya dilaksanakan melalui kegiatan pelayanan pengaduan perijinan dan non perijinan. Indikator ketiga adalah nilai survey kepuasan masyarakat sebagai pelaksanaan amanat dari Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan peraturan pelaksananya yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012. Survey telah dilaksanakan sejak tahun 2007 melalui Bagian Organisasi Setda dan rutin dilaksanakan setiap tahun. Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
51
Selama ini Survei Kepuasan Masyarakat menggunakan pedoman dari Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Keputusan ini belum mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundangan. Oleh karena itu, Keputusan Menteri tersebut, dipandang perlu disesuaikan dengan peraturan perundangan yang berlaku melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman survey Kepuasan Masyrakat terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Pada pelaksanaan survey tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan survey kepuasan masyarakat dilaksanakan dari Bagian Organisasi Setda untuk seluruh unit pelayanan publik di Kota Magelang. Namun demikian untuk menjamin pelaksanaan kegiatan yang mendukung pencapaian indikator ini dalam renstra perlu direncanakan pelaksanaan kegiatan ini secara internal di lingkup SKPD, meskipun dalam pelaksanaanya di masa yang akan datang masih dikoordinir Bagian Organisasi Setda. Namun bilamana pada pelaksanaan kegiatan survey kepuasan masyarakat pada akhirnya diserahkan pada masing-masing unit pelayanan publik, maka Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang telah memiliki pagu indikatif anggaran untuk melaksanakannya. Indikator yang terakhir adalah prosentase kelengkapan tim survey, mengingat bahwa sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 5 Tahun 2008, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi di bidang perizinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian.
Aspek penyelenggaraaan
pelayanan telah diakomodir oleh tiga indikator sebelumnya, sedangkan indikator keempat mengukur pada aspek melaksanakan koordinasi. Dalam indikator tersebut perlu ditetapkan definisi operasional serta disepakati metode perhitungan yang akan digunakan, sehingga konsisten selama masa pelaksanaan rencana strategis. Definisi operasional yang ditetapkan untuk masing-masing indikator adalah seperti pada tabel berikut.
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
52
Tabel 5.2 Definisi Operasional Indikator Kinerja Renstra BP2T Kota Magelang NO (1)
1
INDIKATOR (2)
DEFINISI OPERASIONAL (3) Perbandingan antara jenis layanan perijinan yang Persentase jenis telah ditangani oleh PTSP layanan perijinan terhadap keseluruhan yang dilayani di PTSP layanan perizinan yang diselenggarakan
Tahapan yang telah Prosentase terpenuhi untuk implementasi SPIPISE pemanfaatan SPIPISE
2
Cakupan penanganan pengaduan masyarakattentang pelayanan perijinan bidang investasi
Jumlah kasus pengaduan yang tertangani terhadap keseluruhan aduan yang diterima
pengukuran secara komprehensif kegiatan tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil Nilai Survey Kepuasan pengukuran atas pendapat Masyarakat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari penyelenggara pelayanan publik
CARA PERHITUNGAN (4) (Banyaknya jenis layanan perijinan yang dilayani di PTSP) / (dibagi jenis layanan perijinan di Kota Magelang) x 100% - Kelembagaan PTSP yang menangani urusan penanaman modal (20%) - Pendelegasian kewenangan penerbitan (20%) - Sarana termasuk teknologi informasi (20%) - SDM yang terlatih (20%) - Hak akses (20%) (aduan yang ditangani/ jumlah aduan) x 100 %
Sesuai Permenpan RB Nomor 16 Tahun 2014, atau aturan pelaksana lainnya yang sesuai
Untuk mencapai indikator tersebut maka disusun program untuk pencapaiannya, yaitu Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi serta Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat.Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran dan Pendanaan Indikatif pada BP2T Kota Magelang tahun 2016 – 2012 seperti pada tabel berikut.
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
53
Tabel 5.3 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif pada BP2T Kota Magelang
Tujuan
Kelompok sasaran
(1) Peningkatan kualitas pelayanan perijinan
Pemohon perizinan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
Program dan Kegiatan
(2)
(3)
(4)
(5)
Program Terimpleme Prosentase Optimalisasi ntasikannya implementasi 23 Pemanfaatan SPIPISE SPIPISE Teknologi Informasi
Indikator Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan Data Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Capaian (Program/ pada Tahun Lokasi Outcome; Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Awal Target Target Target Target Target Target Kegiatan/ (juta) (juta) (juta) (juta) (juta) (juta) Perencanaan Output) (6)
(7)
(8)
Prosentase implementasi SPIPISE
60%
60%
100%
100%
4 keg
4 keg 13,694 6 keg 12,584 6 keg 24,904 6 keg
24,9 6 keg 04
56%
56%
Peningkatan Mutu Pelayanan Pelaksanaan 07 Perizinan dan kegiatan Non Perizinan Terwujudnya pemerintaha n dengan Masyarakat pelayanan publik yang responsif
Persentase jenis layanan perijinan yang dilayani di PTSP
Tertanganiny a pengaduan masyarakat Masyarakat tentang pelayanan perijinan
Cakupan penanganan pengaduan masyarakat tentang pelayanan perijinan
Persentase jenis layanan perijinan yang dilayani di PTSP
Program Mengintensifka 24 n Penanganan Cakupan Pengaduan penanganan Masyarakat pengaduan masyarakat tentang pelayanan perijinan
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
(9)
(10)
60%
60%
(11)
(12)
60%
66%
(13)
(14)
72%
(15)
(16)
78%
(17)
(18)
(19)
Kota Magelang
100%
25
6 keg
(20)
25
Kota Magelang
78%
Kota Magelang
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
54
Tujuan
(1)
Kelompok sasaran
Sasaran
(2)
Indikator Sasaran
(3) bidang investasi
Kode
Program dan Kegiatan
(4)
(5)
Indikator Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan Data Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Capaian (Program/ pada Tahun Lokasi Outcome; Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Awal Target Target Target Target Target Target Kegiatan/ (juta) (juta) (juta) (juta) (juta) (juta) Perencanaan Output) (6) bidang investasi
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
Pelayanan Pengaduan 08 Perizinan dan Non Perizinan
Periode pelayanan
Survey 07 Pelayanan Perizinan
Jumlah pelaksanaan survey
254
288 254,345 288
260
288
270
288
280
288
290
288
295
Kota Magelang
Sosialisasi Pelayanan 08 Perijinan dan Non Perijinan
Jumlah pelaksanaan kegiatan
3 keg
3 keg 14,259 3 keg
15
3 keg
16
3 keg
16
3 keg
17
3 keg
17
Kota Magelang
Penertiban Pelaksanaan 09 Perizinan dan Non Perizinan
Jumlah penerbitan IMB pemutihan
0
150
65
0
0
150
68
0
0
Kota Magelang
Fasilitasi dan penilaian 10 kinerja unit pelayanan
Pelaksanaan audit internal
110
4 keg
54
4 keg
55
4 keg
55
4 keg
55
Kota Magelang
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
12 bln
0
4 keg
12 bln 27,834 12 bln 34,809 12 bln
150
62,215
0
4 keg 38,612 4 keg
36
12 bln 36,5 12 bln 36,5 12 bln 37
55
Kota Magelang
BP2T Kota Magelang yang melaksanakan urusan penanaman modal juga melaksanakan program dan kegiatan yang dilaksanakan untuk menunjang indikator yang dilaksanakan oleh SKPD lain yang juga melaksanakan urusan penanaman modal, yang target indikatornya tidak melekat pada BP2T Kota Magelang. Disamping program dan kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai indikator yang telah ditetapkan, tidak dapat dipungkiri bahwa untuk keberlangsungan operasional organisasi maka juga dilaksanakan program dan kegiatan yang menunjang pelaksanaan administrasi perkantoran. Program yang rutin dilaksanakan setiap tahun anggaran untuk menunjang pelaksanaan administrasi perkantoran yaitu: 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur 4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 5) Program Perencanaan Pembangunan Daerah Program tersebut diwujudkan dengan melaksanakan berbagai kegiatan sesuai dengan kebutuhan operasional setiap tahun anggaran. Selain program rutin tersebut juga terdapat program yang diamanatkan untuk dilaksanakan oleh setiap SKPD yaitu Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/ Arsip Daerah. Program ini baru direncanakan dilaksanakan mulai tahun 2017 dan dilaksanakan untuk setiap tahun anggaran.Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang juga merencanakan melaksanakan Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan yang secara indikatif direncanakan pada tahun 2017. Program ini untuk melaksanakan kegiatan penyusunan rancangan peraturan daerah terkait penyelenggaraan pelayanan perizinan di Kota Magelang. Program dan kegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan selama periode renstra selain untuk pencapaian indikator utama dan pendukung (Tabel 5.2 dan Tabel 5.3) dapat dilihat pada tabel 5.4.
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
56
Tabel 5.4 Rencana Program dan Kegiatan Pendukung Lainnya dan Pendanaan Indikatif pada BP2T Kota Magelang
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
(1)
(2)
(3)
(4)
Meningk atnya kualitas Mewupelayana judkan n publik refordan masi administ birokrasi rasi pemerint ahan
Nilai Survey Kepuasan 1.20.28 . 01 Masyaraka t
Data Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan Indikator Kinerja Capaian 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Program/ pada Tahun Outcome; Program dan Kegiatan Lokasi Awal Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Kegiatan/ Target Target Target Target Target Perencanaan Target (juta) (juta) (juta) (juta) (juta) (juta) Output) (%) (5)
(6)
(7)
(8)
100
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
100
100
36 0,288 surat
50 55 55 62 65 0,488 0,560 0,560 0,620 0,650 surat surat surat surat surat
BP2T
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Terlaksananya pelayanan administrasi perkantoran
1.20.28.01.01
Penyediaan jasa surat menyurat
Jumlah surat yang dikirim
1.20.28.01.02
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Jasa telepon, air, listrik dan internet
100
12 bln
68,4
12 bln
70
12 bln
71
12 bln 72,5 12 bln
73
12 bln
75
BP2T
1.20.28.01.06
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas / operasional
Jumlah kendaraan yang terpelihara
100
13 kend
3,25
13 kend
3,35
13 kend
4,1
17 kend
4,8
17 kend
4,8
BP2T
1.20.28.01.07
Tercapainya Penyediaan jasa kelancaran administrasi keuangan penatausahaan
100
12 org/ bln
81,16
81,16
12 org/ bln
81,16
BP2T
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
88,61
100
100
100
4,8
17 kend
12 12 12 org/ 12 org/ 81,16 81,16 81,16 org/ org/bl bln bln bln
100
57
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
(1)
(2)
(3)
(4)
Data Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan Indikator Kinerja Capaian 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Program/ pada Tahun Outcome; Program dan Kegiatan Lokasi Awal Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Kegiatan/ Target Target Target Target Target Perencanaan Target (juta) (juta) (juta) (juta) (juta) (juta) Output) (%) (5)
(6) pengelolaan keuangan dan barang Tersedianya jasa kebersihan kantor
(7)
1.20.28.01.08
Penyediaan jasa kebersihan kantor
1.20.28.01.10
Penyediaan alat tulis kantor
1.20.28.01.11
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
1.20.28.01.12
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
Lampu, batrai kering, kabel, alat listrik lainnya
98,99
1.20.28.01.15
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang -undangan
Tersedianya surat kabar dan majalah
1.20.28.01.16
Penyediaan bahan logistik kantor
1.20.28.01.17
Penyediaan makanan dan minuman
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
42
(18)
(19)
(20)
12 bln 42,2
BP2T
100
12 bln 38,69 12 bln 41,3 12 bln 41,5 12 bln 41,75 12 bln
Adanya ATK
100
12 bln 26,035 12 bln 26,4 12 bln 26,8 12 bln
27
12 bln 27,2 12 bln 27,5
BP2T
Tersedianya barang cetakan dan penggandaan
100
12 bln 21,41 12 bln 22,5 12 bln 22,7 12 bln
23
12 bln
3,4
23
12 bln
23
BP2T
10 bh 50 bh 50m 10 bh
3,4
10 bh 50 bh 50m 10 bh
3,4
BP2T
3,8
12 bln
4,2
BP2T
14 bh 55 bh 3,665 50m 10 bh
10 bh 50 bh 50m 15 bh
10 bh 50 bh 60m 15 bh
3,6
10 bh 50 bh 50m 10 bh
100
12 bln
12 bln 2,95 12 bln
3,2
12 bln 3,45 12 bln
Tersedianya bahan logistik kantor
100
12 bln 2,625 12 bln 2,625 12 bln 2,85 12 bln 2,75 12 bln 2,95 12 bln
3
BP2T
Tersedianya makanan dan minuman untuk rapat dan tamu
100
12 bln 21,276 12 bln
30
BP2T
3,18
3,5
28
12 bln
28
12 bln 29,5 12 bln 29,5 12 bln
58
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
(1)
(2)
(3)
(4)
1.20.28.01.18
1.20.28.01.19
Pemenuhan sarana prasarana aparatur
Meningk atnya kualitas pelayana n publik dan administ rasi pemerint ahan
Nilai Survey Kepuasan Masyaraka t
1.20.28.02
Data Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan Indikator Kinerja Capaian 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Program/ pada Tahun Outcome; Program dan Kegiatan Lokasi Awal Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Kegiatan/ Target Target Target Target Target Perencanaan Target (juta) (juta) (juta) (juta) (juta) (juta) Output) (%) (5)
Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah
(6) Terselenggaranya kegiatan konsultasi dan koordinasi dalam dan luar daerah
Jasa tenaga Penyediaan jasa Tenaga kontrak dan petugas jaga kontrak/ honorer malam daerah / tidak tetap
Tersedianya dan Program peningkatan terpeliharanya sarana dan prasarana sarana dan aparatur prasarana kantor
1.20.28.02.04
Pengadaan mobil jabatan
1.20.28.02.05
Pengadaan kendaraan dinas/operasional
1.20.28.02.07
Pengadaan perlengkapan gedung
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
(7)
101,83
100
100
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
140 156,59 150 oh 165 143 oh 170 155 oh 160 oh
156 oh
160,5
161 oh
170
BP2T
12 bln 85,740 12 bln 90,88 12 bln 96,34 12 bln
100
100
100
102,1 12 bln 108,24 12 bln 114,74 BP2T 1
100
100
100
BP2T
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
600
BP2T
0
0
0
0
0
1
400
3
60
0
0
0
0
BP2T
0
16
57,45
3
411,4 5
22
109,5
4
75,5
5
13,5
0
0
BP2T
59
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
(1)
(2)
(3)
(4)
Data Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan Indikator Kinerja Capaian 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Program/ pada Tahun Outcome; Program dan Kegiatan Lokasi Awal Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Kegiatan/ Target Target Target Target Target Perencanaan Target (juta) (juta) (juta) (juta) (juta) (juta) Output) (%) (5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
kantor 1.20.28.02.09
Pengadaan peralatan gedung kantor
0
6
19
4
7,2
8
31,6
7
90
0
0
0
0
BP2T
1.20.28.02.10
Pengadaan Mebeler
0
0
0
0
0
2
5
0
0
3
10
0
0
BP2T
1.20.28.02.20
Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor
Terpeliharanya gedung kantor dan lingkungan
100
1 th 16,779
1 th
45
1 th
25
1 th
28
1 th
21
1 th
27
BP2T
1.20.28.02.22
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
Kendaraan dinas/operasional terpelihara
100
13 13 125,13 kend kend
120
14 17 122,5 kend kend
137
17 kend
139
17 kend
140
BP2T
1.20.28.02.24
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
Terpeliharanya perlengkapan gedung kantor
5
30 unit
6,5
30 unit
6,5
BP2T
1.20.28.02.26
Terpeliharanya Pemeliharaan peralatan gedung rutin/berkala peralatan kantor gedung kantor
1.20.28.02.27
Pemeliharaan
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
Terpeliharanya
76,47
18 unit
3,65
100
1 th
20,25
1 th
17
1 th
17
1 th
18
1 th
19,5
1 th
20,5
BP2T
0
0
0
1 th
3
1 th
3
1 th
4
1 th
4
1 th
4
BP2T
18 unit 3,65 18 unit 3,65 30 unit
60
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
(1)
(2)
(3)
(4)
Mewujudkan reformasi birokrasi
Mewujudkan reformasi birokrasi
Meningk atnya kualitas pelayana n publik dan administ rasi pemerint ahan
Meningk atnya kualitas pelayana n publik dan
Nilai Survey Kepuasan Masyaraka t
Data Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan Indikator Kinerja Capaian 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Program/ pada Tahun Outcome; Program dan Kegiatan Lokasi Awal Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Kegiatan/ Target Target Target Target Target Perencanaan Target (juta) (juta) (juta) (juta) (juta) (juta) Output) (%) (5) (6) rutin/berkala mebeleur mebeleur Tersedianya papan penunjuk arah
(7)
(8)
(9)
0
5
26,75
100
2 paket
65,8
1.20.28.02.27
Pengadaan Papan Informasi
1.20.28.02.37
Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
1.20.28.03
Program peningkatan Tercapainya disiplin aparatur peningkatan disiplin aparatur
100
100
1.20.28.03.02
Pengadaan pakaian dinas beserta kelengkapannya
Tersedia seragam pakaian dinas
95
20 stel
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Tersusunnya pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100
100
Nilai Survey Kepuasan 1.20.28.06 Masyaraka t
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
Tersedianya dan terpeliharanya sarpras kantor
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
1 paket
5
0
0
0
0
0
0
0
0
BP2T
100
6,4
20 stel
100
100
7
20 stel
100
100
7
20 stel
100
100
7,1
20 stel
100
100
7,15
20 stel
BP2T
7,2
100
BP2T
BP2T
61
Tujuan
Sasaran
(1)
(2) administ rasi pemerint ahan
Indikator Sasaran
Kode
(3)
(4)
Data Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan Indikator Kinerja Capaian 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Program/ pada Tahun Outcome; Program dan Kegiatan Lokasi Awal Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Kegiatan/ Target Target Target Target Target Perencanaan Target (juta) (juta) (juta) (juta) (juta) (juta) Output) (%) (5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
12 bln 5,382 12 bln 5,382 12 bln 5,382 12 bln 5,382 12 bln 5,382 12 bln 5,382
BP2T
0
5 buku
3,553 5 buku 3,553 5 buku 3,553 5 buku 3,553
5 5 3,553 3,553 buku buku
BP2T
1.20.28.06.01
Penyusunan laporan Adanya laporan capaian kinerja dan capaian kinerja ikhtisar realisasi kinerja SKPD SKPD
1.20.28.06.02
Penyusunan laporan keuangan semesteran
1.20.28.06.03
Penyusunan pelaporan Tersedianya prognosis realisasi laporan prognosis anggaran SKPD
100
5 buku
1,897 5 buku 1,897 5 buku 1,897 5 buku 1,897
5 5 1,897 1,897 buku buku
BP2T
1.20.28.06.04
Tersedianya Penyusunan pelaporan laporan keuangan keuangan akhir tahun akhir tahun SKPD
0
5 buku
3,553 5 buku 3,553 5 buku 3,553 5 buku 3,553
5 5 3,553 3,553 buku buku
BP2T
1.20.28.06.08
1.20.28.06.27
Tersedianya laporan semesteran SKPD
Tersedianya dokumen RKA Penyusunan RKA-SKPD DPA Penetapan dan perubahan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
Tersedianya dokumen LkjIP
100
100
2 dok 7,363
2 dok 7,363 2 dok 7,363 2 dok 7,363 2 dok 7,363 2 dok 7,363
BP2T
100
1 dok 1,957
1 dok 1,957 1 dok 1,957 1 dok 1,957 1 dok 1,957 1 dok 1,957
BP2T
62
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
(1)
(2)
(3)
(4)
Mewujudkan reformasi birokrasi
Meningk Capaian atnya SAKIP kualitas pelayana n publik dan administ rasi pemerint ahan
1.20 . 1.20.32 . 01 . 06 . 26
Mewujudkan reformasi
Meningk atnya kualitas pelayana
Data Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan Indikator Kinerja Capaian 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Program/ pada Tahun Outcome; Program dan Kegiatan Lokasi Awal Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Kegiatan/ Target Target Target Target Target Perencanaan Target (juta) (juta) (juta) (juta) (juta) (juta) Output) (%) (5) Instansi Pemerintah ( LKj IP ) SKPD
(6)
(7)
(8)
100
100
1.20.28.21
Tersusunnya Program perencanaan dokumenpembangunan daerah dokumen perencanaan
1.20.28.21.54
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
Tersedianya dokumen Renstra SKPD
0
1.20.28.21.26
Evaluasi Renstra
Tersedianya dokumen Evaluasi Renstra SKPD
0
1.20.28.21.55
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
Tersedianya dokumen Renja SKPD dan Renja Perubahan
100
Pemenuha n dasar 1.20.28 . 26 hukum pelaksana
Tercukupinya Program Penataan peraturan Peraturan PerundangperundangUndangan undangan
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
SKPD
1 dok 2,944
100
0
100
0
0
100
0
0
100
0
0
100
0
0
BP2T
0
1
2 dok 5,530
BP2T
BP2T
2 dok 5,530 2 dok 5,530 2 dok 5,530 2 dok 5,530 2 dok 5,530
BP2T
Kota Magela ng
1 buah
63
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
(1) (2) (3) birokrasi n publik an dan administ rasi pemerint ahan
Kode
(4)
1.20.28 . 26 . 07 Menyedi akan informas i publik yang memadai
Terkelol anya penyedia an informas i publik
Informasi publik terkelola 1.25 . 15 dengan baik 1.25 . 15.19
Data Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan Indikator Kinerja Capaian 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Program/ pada Tahun Outcome; Program dan Kegiatan Lokasi Awal Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Kegiatan/ Target Target Target Target Target Perencanaan Target (juta) (juta) (juta) (juta) (juta) (juta) Output) (%) (5)
(6)
(7)
Pengelolaan Website
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
(9)
1 168,62 raper 3 da
Penyusunan Rancangan Tersusunnya Peraturan Daerah Raperda Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
(8)
NA
NA
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kota Mageal ng
NA
100
2 keg
100
3,6
2 keg
100
3,9
2 keg
Kota Mageal ng
100
3,9
2 keg
4,2
64
BP2T
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Rencana Strategis Badan Pelayanan Perizinan Terpadumengacu pada RPJMD Kota Magelang Tahun 2016-2021, dimana pada beberapa program dan kegiatan yang dilaksanakan harus mampu mencapai target indikator yang ditetapkan. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang melaksanakan Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar bidang Penanaman Modal. Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif untukmasukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak yang menggambarkan tingkatcapaian kinerja suatu program atau kegiatan. Hal ini menjadi dasar penilaian kinerja baik dalamproses perencanaan, pelaksanaan maupun setelahnya sekaligus sebagai petunjuk kemajuandalam rangka mencapai tujuan atau sasaran. Indikator tersebut akan menjadi parameter prioritas pembangunan sekaligus sebagai instrumen pemantauan dan evaluasi RPJMD tahun terkait. Pada dasarnya penyusunan indikator kinerja daerah dirumuskan berdasarkan tujuan pembangunan, yang merupakan upaya untuk mengatasi permasalahan daerah (terutama menyangkut pelayanan dasar), serta penjabaran strategi yang diturunkan dari visi dan misi kepala daerah, tanpa mengabaikan kebijakan eksternal yang termuat dalam RPJP Nasional, RPJM Nasional, RPJM Provinsi Jawa Tengah dan RPJP Kota Magelang 2005-2025. Adapun indikator kinerja daerah terhadap capaian kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan Kota Magelang sebagaimana termuat dalam RMPJD Kota Magelang Tahun 2016-2021 Bab IX pada urusan wajib non pelayanan dasar bidang penanaman modal sebagaimana tersaji pada tabel berikut.
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
65
Tabel 6.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Pada BP2T Kota Magelang KONDISI TARGET CAPAIAN KINERJA TIAP TAHUN ASPEK/ BIDANG URUSAN/ KINERJA TRANSISI NO INDIKATOR KINERJA PADA AWAL 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 PEMBANGUNAN RPJMD (1)
(2)
B ASPEK PELAYANAN UMUM Fungsi Penunjang Urusan 4 Pemerintahan e Fungsi Lain Persentase jenis layanan 9 perijinan yang dilayani di PTSP
(3)
(4)
NA
56%
(5)
(6)
(7)
(8)
56% 60% 66% 72%
(9)
(10)
78%
78%
Definisi operasional untuk masing-masing indikator dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6.2 Definisi Operasional Indikator Kinerja Daerah Pada BP2T Kota Magelang NO (1)
INDIKATOR (2)
DEFINISI OPERASIONAL (3) -
1
Tahapan yang telah terpenuhi untuk Prosentase implementasi SPIPISE pemanfaatan SPIPISE
-
2
Cakupan penanganan pengaduan masyarakat tentang pelayanan perijinan bidang investasi
Jumlah kasus pengaduan yang tertangani terhadap keseluruhan aduan yang diterima
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
CARA PERHITUNGAN (4) Kelembagaan PTSP yang menangani urusan penanaman modal (20%) Pendelegasian kewenangan penerbitan (20%) Sarana termasuk teknologi informasi (20%) SDM yang terlatih (20%) Hak akses (20%)
(aduan yang ditangani/ jumlah aduan) x 100 %
66
BAB VII PENUTUP
7.1. Program Transisi Dengan berakhirnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Magelang Tahun 2016-2021 maka untuk menjaga keberlanjutan pembangunan pada periode selanjutnya terutama untuk tahun pertama kepemimpinan Kepala Daerah yang baru maka dokumen ini tetap digunakan untuk menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja BP2T Kota Magelang sebagai program transisi. Tahun 2022 adalah masa awal pemerintahan kepala daerah terpilih periode berikutnya, dengan mengemban visi misi baru untuk pelaksanaan pembangunan daerah periode selanjutnya. Maka pada masa tersebut pelaksanaan pembangunan tetap harus berlanjut dengan mendasarkan pada RENSTRA sebelumnya dan tetap mengacu pada RPJP Daerah Kota Magelang Tahun 2005 – 2025. Rancangan program dan kegiatan indikatif BP2T Kota Magelang pada tahun 2022 adalah sebagai berikut: 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3. Program peningkatan disiplin aparatur 4. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 5. Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi 6. Program mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat 7. Program perencanaan pembangunan daerah
7.2. Kaidah Pelaksanaan Renstra BP2T Kota Magelang Tahun 2016 – 2021 merupakan perencanaan strategis selama kurun waktu tersebut yang harus dijadikan sebagai pedoman dalam penyusunan Renja BP2T Kota Magelang pada periode pelaksanaannya termasuk pada masa transisi. Penyusunan renja untuk setiap tahun pelaksanakan program dan kegiatan harus mengacu pada indikasi program dan kegiatan yang telah disusun dalam dokumen ini dengan memperhatikan kondisi setiap tahun pelaksanannya. Kegiatan tahunan yang tidak direncanakan sebelumnya dalam dokumen renstra haruslah kegiatan dengan dasar pelaksanaan yang kuat, diantaranya adanya kebijakan pemerintah pusat, perubahan regulasi, keadaan mendesak/ darurat yang harus dilaksanakan, atau kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator lain yang masih sulit terwujud. Dalam pelaksanaan dan penjabarannya, diperlukan penguatan peran dari para pemangku kepentingan sehingga dapat terlaksana dengan baik. Penyusunan dokumen ini telah melibatkan semua pemangku kepentingan yang terlibat dan telah melalui rangkaian proses yang terencana dan terpadu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
67
Oleh karena itu, setiap perencanaan yang telah diindikasikan masuk dalam dokumen ini harus diupayakan pelaksanaannya semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Lebih dari itu, dokumen ini juga sebagai dasar eveluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan selama masa pelaksanaan renstra. Indikator serta indikasi program dan kegiatan yang telah tersusun dalam dokumen ini menjadi dasar eveluasi pelaksanaan kinerja tahunan dengan membandingkan realisasi pelaksanaan progam dan kegiatan dengan rencana yang telah ditetapkan dalam dokumen ini. Harapan terhadap pelaksanaan renstra ini adalah agar dokumen ini secara riil dijadikan panduan dan pedoman pelaksanaan program dan kegiatan dengan penuh kesungguhan, bertanggungjawab dan tertib untuk mencapai target dan indikator yang telah ditetapkan.
Laporan evaluasi juga harus dijadikan umpan balik pelaksanaan
program dan kegiatanserta harus ditindaklanjuti dengan kebijakan yang diperlukan demi tercapainya indikator yang telah ditetapkan. Setelah dokumen renstra disahkan maka semua pemangku kepentingan mengakui dan menyetujui dokumen tersebut sebagai produk kelembagaan dan telah disusun sesuai kaidah yang berlaku. Evaluasi terhadap dokumen renstra hanya dapat dilaksanakan berlandaskan program dan kegiatan yang telah direncanakan.
Magelang,
September 2016
KEPALA BP2T KOTA MAGELANG
Drs. SINGGIH INDRI PRANGGANA, MM Pembina Utama Muda NIP. 19620401 198907 1 001
Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021
68