MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DENGAN TEKNIK PENGEMBANGAN KALIMAT DI KELAS VI SDN SUDALARANG III KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/1012
MAKALAH
Oleh : ROHATIN 10.21.0438
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DENGAN TEKNIK PENGEMBANGAN KALIMAT DI KELAS VI SDN SUDALARANG III KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/1012
Oleh : ROHATIN 10.21.0438
Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012
ABSTRAK Berdasarkan judul di atas maka penelitian ini dapat dirumuskan antara lain (1) Apakah model pembelajaran menulis paragraf dengan teknik pengembangan kalimatdapat diterapkan oleh siswa dalam membuat sebuah karangan? (2) Teknikteknik apa saja yang digunakan dalam pengembangan kalimatsehingga dapat mempermudah siswa untuk membuat sebuah karangan? (3) Faktor-faktor apa saja yang dapat membantu siswa untuk membuat sebuah karangan dengan menggunakan model pembelajaran menulis paragraf dengan teknik pengembangan kalimat ? Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kemampuan dalam penerapan pembelajaran menulis paragraf dengan teknik pengembangan kalimat. Dalam penelitian ini diturunkan hipotesis sebagai berikut (1) Model pembelajaran menulis paragraf dengan teknik pengembangan kalimatdapat diterapkan. (2) Dalam menulis karangan dapat menggunakan teknik pengembangan kalimat, (3) Keberhasilan dalam menulis paragraf dengan teknik pengembangan kalimatdapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VI SDN Sudalarang III Kecamatan Sukawening. Jumlah sumber data yang ditentukan sebanyak 40 orang siswa, diambil 20 siswa untuk kelas kontrol dan 20 siswa untuk kelas eksperimen atau jumlah seluruh siswa kelas VI. Penelitian menggunakan metode deskriptif bertujuan untuk mengetahui hasil yang dicapai sebelum dan sesudah proses belajar mengajar.
Kata Kunci : Menulis, Pengembangan Kalimat
PENDAHULUAN Latar Balakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi merupakan bagian terpenting dari kehidupan manusia. Dengan berbahasa, manusia dapat melakukan berbagai macam aktivitas dalam mencapai suatu tujuan. Hal ini erat kaitannya dengan penggunaan kalimat dan pemakaian bahasa yang benar dalam komunikasi sehari-hari. Banyak hal yang mempengaruhi penggunaan bahasa yang baik dan benar. Minimnya pengetahuan berbahasa yang sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa baku apalagi di kalangan pelajar banyak ditemui penggunaan-penggunaan bahasa gaul yang tidak sesuai dengan bahasa baku. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh masyarakat dan lingkungan sekitar yang berdampak kepada pemakaian bahasa yang semuanya
tanpa memperhatikan kaidah-kaidah berbahasa yang benar. Sebagaimana yang tercantum dalam Batang Tubuh UUD 1945 Bab 15 Pasal 36 "Bahasa Negara adalah bahasa Indonesia". Bertitik tolak dari hal di atas, maka sebagai warga negara yang baik harus bisa memahami Bahasa Indonesia yang baik dan benar yang merupakan identitas bangsa. Penggunaan bahasa tidak terlepas dari penggunaan kalimat, kalimat tersebut dapat dirangkai menjadi sebuah paragraf. Pengertian paragraf menurut Ajat Sakri (1992:1), paragraf adalah merupakan satuan terkecil sebuah karangan yang isinya membentuk sebuah pikiran sebagai bagian dari pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan. Sebagai pendidik, memiliki kewajiban dan tanggung jawab terhadap pengembangan kemampuan
menulis karangan dan pengembangan berbahasa. Melalui jalur pendidikan formal dengan berbagai macam metode pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan siswa. Rendahnya mutu pendidikan di sekolah merupakan dampak dari kurangnya perhatian pemerintah di bidang pendidikan, terutama dalam hal fasilitas pembelajaran dan media pembelajaran baik buku-buku maupun sarana penunjang lainnya masih kurang memadai, sehingga menyebabkan kesulitan bagi guru maupun siswa untuk mempraktekkan pembelajaran yang riil dalam proses pembelajaran di sekolah sehingga mutu lulusan terutama sekolah dasar selalu menjadi tudingan bahwa "Rendahnya kualitas lulusan" disebabkan oleh kurangnya profesionalisme pendidik dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis memandang perlu untuk mengemukakan landasan pemikiran bahwa guru harus mampu mengoptimalkan segala kemampuan secara professional. Hal ini berkaitan dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa dengan menggunakan berbagai model pembelajaran. Maka penulis akan menyampaikan penelitian yang dituangkan dalam sebuah skripsi dengan judul: "MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PENGEMBANGAN KALIMAT DI KELAS VI SDN SUDALARANG III TAHUN PELAJARAN 2011/2012." KAJAIN TEORI DAN METODE Pengertian Model Pembelajaran Model adalah pola contoh acuan dari sesuatu yang akan dibuat, dihasilkan Pembelajaran adalah proses pemberian materi atau keterampilan kepada siswa dalam rangka menguasai tujuan pengajaran berbahasa. Model pembelajaran adalah sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengantur materi pembelajaran dan membei petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting Pengajaran ataupun setting lainnya. (Dahlan 1990:25), terdapat pula ahli Hilda Taba (Ditjen 1980) yang mendefenisikannya sebagai suatu pola dan urutan perilaku guru untuk menampung semua variabel yang penting secara sadar dan sistematis (Syamsu dkk, 1993:52) sedangkan menurut J. Rakajoni (1980) bahwa Model Pembelajaran adalah pola umum pembuatan guru siswa di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar (Syamsu dkk, 1993:53). Berdasarkan tiga pendapat di atas maka penulis berkesimpulan bahwa model pembelajaran
adalah suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun materi pengajaran dan urutan perilaku guru-siswa di dalam kegiatan belajar mengajar secara sadar dan sistematis. Pengertian Paragraf Paragraf disebut juga alinea yang artinya satuan terkecil sebuah karangan yang isinya membentuk sebuah pikiran sebagai bagian pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan (Ajat Sakri. 1992:1). Pada bagian lain, Tampubolon (1990:85) mengungkapkan bahwa "Paragraf adalah satuan pengembangan terkecil dari suatu keterangan". Lain halnya dengan pendapat yang dikemukakan oleh Tarigan mengenai paragraf yang memberikan pengertian seperti berikut ini "Paragraf adalah seperangkat kalimat yang tersusun logis sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan." (Tarigan. 1987:5). Berdasarkan batasan-batasan tersebut, penulis menyimpulkan bahwa paragraf adalah sekumpulan kalimat yang berkoherensi untuk membentuk satu pikiran pokok dan tambahan. Paragraf merupakan bagian wacana yang memiliki alat bantu pengarang dalam menuangkan pikiran pokoknya. Model Pembelajaran Menulis Paragraf dengan Teknik Pengembangan Kalimat Model pembelajaran menulis dengan teknik pengembangan kalimatdapat dijadikan acuan bagi guru untuk mempraktekkannya di dalam kelas. Pada penelitian ini, penulis menggunakan model pembelajaran menulis paragraf dengan teknik pengembangan kalimat yang penerapannya ditujukan pada siswa secara individu, siswa diberi tugas menulis paragraf dengan teknik pengembangan kalimat, kemudian siswa mengisi pertanyaan berupa angket yang berhubungan dengan materi. Dengan tujuan untuk mempermudah penulisan dalam melakukan pengukuran hasil test. Adapun materi mengenai teknik pengembangan kalimat, penulis berikan pada saat perlakuan. Perlakuan diberikan kepada siswa secara individu selama tiga kali pertemuan dengan bahan penulisan paragraf dengan pengembangan kalimatyang berbeda-beda tiap pertemuannya. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deksriptif. Dalam penelitian ini penentuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ditetapkan secara acak terhadap kelas yang ada dengan subjek yang relatif sama, seperti usia, tingkat, jumlah siswa, waktu belajar, rata-rata nilai dan sebagainya.
Dalam penelitian ini, peneliti menampilkan dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, sampel ditentukan dan 40 siswa diambil 20 siswa untuk kelas kontrol dan 20 siswa untuk kelas eksperimen. Pada kondisi tertentu, kedua kelompok tersebut diberi tes menulis paragraf dengan teknik pengembangan kalimatdengan judul yang sama dan lama waktu pengerjaan yang sama. Hasil kedua tes tersebut diperbandingkan (Subana, 2001:102). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Data Setelah melakukan penelitian terhadap siswa kelas VI SDN Sudalarang III Kecamatan Sukawening Garut selama 6 x 40 menit, penulis mendapatkan data hasil tes menulis paragraf dengan teknik pengembangan kalimatsebanyak 20 data dari kelas eksperimen dan 20 data dari kelas kontrol. Data tersebut kemudian penulis olah dengan menggunakan perhitungan statistik. Perhitungan statistik yang digunakan terdiri atas pengisian angket dan hasil dari evaluasi pretes dan postes yang berupa hasil paragraf yang dilakukan siswa sesuai dengan sampel. Tes tersebut disajikan dalam bentuk kegiatan mengarang. Deskripsi Data Tes Deskripsi data tes digunakan, maksudnya untuk membuktikan adakah perbedaan antara kemampuan menulis paragraf yang diberi perlakuan teknik pengembangan kalimatdengan kemampuan menulis paragraf yang tidak diberi perlakuan teknik pengembangan kalimat. Berdasarkan hasil data yang diperoleh, ada 2 orang siswa yang memperoleh nilai 5,8 orang siswa memperoleh nilai 6,6 orang memperoleh nilai 7, dan 4 orang siswa mendapat nilai 8. Berdasarkan hasil perolehan nilai di atas maka dapat dikatakan bahwa siswa telah menaruh minat serta perhatian yang besar terhadap pembelajaran menulis paragraf. Selain itu data hasil postes yang di dapat ada 4 orang siswa memperoleh nilai 6, 7 orang siswa memperoleh nilai 7, 6 orang siswa memperoleh nilai 8, dan 2 orang sisa mendapat nilai 9. Berdasarkan hasil perolehan nilai di atas maka dapat dikatakan bahwa siswa mengikuti proses belajar mengajar menulis paragraf dengan teknik pengembangan kalimatcukup baik. Berdasarkan tabel di atas, ada 6 orang siswa yang memperoleh nilai 6, 7 orang siswa memperoleh nilai 7, 5 orang siswa memperoleh nilai 8 dan 2 orang siswa memperoleh nilai 9. Berdasarkan hasil perolehan nilai di atas maka dapat dikatakan bahwa siswa telah menaruh
minat serta perhatian yang besar terhadap pembelajaran menulis paragraf. Berdasarkan tabel di atas ada 2 orang siswa memperoleh nilai 7, 12 orang siswa memperoleh nilai 8, dan 6 orang sisa mendapat nilai 9. Berdasarkan hasil perolehan nilai di atas maka dapat dikatakan bahwa siswa telah mengikuti proses belajar mengajar menulis paragraf dengan teknik pengembangan kalimatcukup baik. Hasil nilai pretes yang tercantum pada tabel di atas merupakan gambaran tentang kemampuan dasar siswa dalam kaitannya dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Sedangkan nilai tes akhir merupakan hasil dari proses belajar mengajar sebagai gambaran kemampuan siswa memahami bahan pelajaran yang telah disimaknya. Dalam tabel di atas, siswa no. 3 bernama Pipin Aripin nilai tes awal 5, artinya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang akan disampaikan masih kurang. Namun dalam kolom tes akhir, siswa tersebut memperoleh nilai 6, artinya terjadi peningkatan nilai. Demikian pula halnya dengan siswa no. 5 bernama Atip Sumpena, dalam tes awal memperoleh nilai 5, tetapi setelah melalui proses belajar, ia memperoleh nilai 7 yang berarti terjadi peningkatan nilai yang dialami seluruh siswa yang dijadikan sampel penelitian tersebut merupakan hasil proses belajar. Untuk mengetahui efektif atau tidaknya teknik pengembangan kalimat dalam pembelajaran menulis paragraf tidak cukup hanya dua contoh siswa saja, tetapi harus berlaku bagi seluruh siswa yang dijadikan objek penelitian. Hasil Pengujian Berdasarkan hasil perolehan nilai pretes maka dapat dikatakan siswa telah menaruh minat serta perhatian yang besar terhadap pembelajaran menulis paragraf, tetapi masih ada siswa yang belum mencapai nilai-nilai maksimal yaitu: 1 Kelas Kontrol a. Siswa yang memperoleh nilai 6 sebanyak 8 orang b. Siswa yang memperoleh nilai 5 sebanyak 2 orang 2 Kelas Eksperimen Siswa yang memperoleh nilai 6 sebanyak 6 orang Adapun penulis menghubungkan dengan tujuan pembelajaran khusus yang telah penulis sebutkan adalah seimbang yakni siswa yang memperoleh nilai cukup kelas kontrol 10 orang dan ada 10 orang yang belum mencapai tujuan yang diharapkan, sedangkan kelas eksperimen yang memperoleh nilai cukup 14 orang dan ada 6 orang yang belum mencapai tujuan yang diharapkan.
a.
Hasil perolehan nilai rata-rata kelas kontrol yang diperoleh siswa dalam pretes yaitu6,6. Nilai ini diperoleh dari hasil perhitungan sebagai berikut: Nilai rata-rata =
∑ f .x ∑N =
132 = 7,35 20
b.
Hasil perolehan nilai rata-rata kelas eksperimen yang diperoleh siswa dalam pretes yaitu 7,15. Nilai ini diperoleh dari hasil perhitungan sebagai berikut: Nilai rata-rata =
∑ f .x ∑N =
143 = 7,35 20
c.
Hasil perolehan nilai postes setiap siswa kelas kontrol dikatakan baik karena nilai yang diperoleh 20 orang siswa dengan perincian sebagai berikut : a) Siswa memperoleh nilai 6 sebanyak 4 orang b) Siswa memperoleh nilai 7 sebanyak 7 orang c) Siswa memperoleh nilai 8 sebanyak 7 orang d) Siswa memperoleh nilai 9 sebanyak 2 orang Hasil perolehan nilai rata-rata kelas diperoleh siswa dalam postes yaitu 7,35. Nilai ini diperoleh dari hasil perhitungan sebagai berikut: Nilai rata-rata =
∑ f .x ∑N =
147 = 7,35 20
d.
Hasil perolehan nilai postes setiap siswa kelas eksperimen dikatakan baik karena nilai yang diperoleh 20 orang siswa dengan perincian sebagai berikut: a) Siswa memperoleh nilai 6 sebanyak - orang b) Siswa memperoleh nilai 7 sebanyak 2 orang c) Siswa memperoleh nilai 8 sebanyak 12 orang d) Siswa memperoleh nilai 9 sebanyak 6 orang Hasil perolehan nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa dalam postes yaitu 8,2. Nilai ini diperoleh dari hasil perhitungan sebagai berikut: Nilai rata-rata =
∑ f .x ∑N =
164 = 8,2 20
Dengan demikian hasil rata-rata kelas pada postes apabila dibandingkan nilai rata-rata pada kelas
pretes terdapat kenaikan angka 0,75 (kelas kontrol). Sedangkan angka 1,05 (kelas eksperimen). Berdasarkan hasil tersebut di atas penulis beranggapan bahwa: 1 Menulis paragraf dengan teknik pengembangan kalimatcukup efektif. 2 Menulis paragraf dengan teknik pengembangan kalimat dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. 3 Proses belajar mengajar menulis paragraf dengan teknik pengembangan kalimat cukup baik. SIMPULAN Simpulan Simpulan ini penulis susun berdasarkan rumusan masalah hipotesis dan hasil evaluasi (pretes). Maka penulis mencoba membuat kesimpulan dari apa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya sebagai berikut: 1 Model pembelajaran menulis paragraf dengan teknik pengembangan kalimatmerupakan salah satu alternatif pembelajaran yang diharapkan apat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembuatan kaangan dan pengembangan kalimatsesuai bila diajarkan pada siswa kelas VI SD. 2 Teknik-teknik pengembangan kalimatdiharapkan dapat mempermudah siswa di dalam membuat paragraf untuk dikembangkan dalam sebuah karangan. 3 Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses pembelajaran di antaranya guru, siswa dan media pembelajaran. Analisis hasil uji coba menunjukkan bahwa teknik pengembangan kalimatdapat digunakan dalam pembelajaran menulis paragraf, hal ini terbukti dengan hasil pembelajaran yang dicapai menunjukkan signifikan.
DAFTAR PUSTAKA Abdul Majid (2005:103) Perencanaan Pembelajaran Penerbit PT. Remaja Rosda Karya Bandung Ajat Sakti (1992:1) Bangun Paragraf Bahasa Indonesia. Penerbit ITB Bandung. Dahlan, 1990. Model Pembelajaran Depdikbud (1993) Garis-Garis Besar Program Pengajaran Kurikulum 2004. Drs. Djago Tarigan (1981) Memberi Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Penerbit Angkasa Bandung Ende Flores Jos Daniel Parera (1991:21) Belajar Mengemukakan Pendapat Penerbit Erlangga Jakarta Hilda Taba, 1980. Model Pembelajaran Nasution (1991::2 8) Metode Penelitian Penerbit Tarsito Bandung Sugiono (2000) Metode Penelitian Administrasi Jakarta Penerbit Alvabeta Suharsimi Arikunto (1996:155) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta Penerbit Rineka Cipta Tampubolon (1990:85) Menulis Paragraf Keraf, Gorys. (l989). Komposisi Penerbit Nusa Indah Prof Dr. H. Engkoswara, M.Ed, dkk (1994:29) Pedoman Penyusunan Karya Ilmiah. Penerbit CV. Karang Sewu. Bandung. Subana (2001:102) Dasar Penelitian Ilmiah Penerbit Bandung : Pustaka Setia Syamsu, dkk. 1993. Model Pembelajaran J. Rakajoni, 1980. Model Pembelajaran Drs. J. Soelaman, dkk (2000:57). Belajar Bahasa Indonesia Penerbit PT. Sarana Panca Karya Nusa Bandung