1 SATU ISLAM, SATU MASYARAKAT, SATU VISI 1.1 Kehidupan Islami adalah kehidupan yang dijalankan sesuai al-Qur’an dan as-Sunnah baik di dalam hati, akal maupun fisik dan ruhiyah, dengan tujuan terlindunginya kehidupan manusia, menjadi lebih berkembang, dan bisa melibatkan diri dengan kiprah dalam peradaban dan kebudayaan di muka bumiNya, sehingga layak untuk memasuki jannahNya. Dalam Anatomi Masyarakat Islam, halaman 59 Masyarakat Islam dipimpin oleh pemikiran dan pemahamannya yang menentukan visi pandangannya terhadap suatu masalah, kejadian, pribadi, nilai dan hubungan. Ia menilai (menghukumi) ini semua dari sudut pandang Islam, dan ia tidak mengambil sumber hukumnya dan meneguk visi pandangannya kecuali dari sumber acuan Islam yang jernih, yang steril dari polusi pemikiran dan distorsi yang merupakan sisa-sisa peninggalan masa silam, sumber yang menguatkan keterbatasan dari sikap berlebihan kaum ekstremis, keteledoran orang-orang yang kurang bertanggungjawab, gugatan kaum penyanggah dan penafsiran orang-orang bodoh.
1.2 Allah sebagai tujuan bagi setiap Muslim dalam makna bahwa hidup ini mempunyai Key Performance Indicator berupa ridho Allah swt. Ini dicapai dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangannya baik dalam hal hablum minallah, hablum minan nas, dan hablum minal alam. Setiap Muslim saat bekerja, mengumpulkan upah dan berkiprah di industri adalah karena inginkan ridho Allah swt. Mempunyai ilmu, jabatan dan harta bukanlah tujuan akhir. Semua itu hanya alat, sarana atau kendaraan untuk menjalani kehidupan di muka bumiNya. Dan kehidupan di muka bumi pada akhirnya hanyalah alat, sarana dan kendaraan untuk menjangkau jannahNya.
Sumber : http://www.otomotifmagz.com/cerita-dibalik-ekspedisi-terios-7-wonders-wild-borneo/
Yusuf Qardhawi dalam Anatomi Masyarakat Islam, halaman 8 Arti “Laa ilaaha illallah” adalah menolak segala ketundukan dan ibadah kepada selain kekuasaan Allah, kepada selain hukum Allah, kepada selain perintah Allah, menampik untuk memberikan loyalitas kecuali kepadaNya dan menolak kecintaan kecuali kepadaNya dan tulus karenaNya. Pertama, tidak mencari ilah selain Allah.
adalah pengingkaran terhadap tuhan-tuhan semu yang dinobatkan oleh manusia dulu dan sekarang, di Timur dan Barat, baik yang terbuat dari batu, pohon, atau perak dan emas. Baik berupa matahari, bulan, jin maupun manusia. Kedua, tidak mengambil wali (pemimpin, penolong, pelindung) selain Allah.
adalah penolakan untuk memberikan wala’ (loyalitas) terhadap selain Allah dan selain golonganNya. Ketiga, tidak mencari hakim (pemutus perkara) selain Allah.
adalah penolakan ketundukan terhadap setiap hukum selain hukum Allah, setiap perintah selain perintah Allah, setiap peraturan selain peraturan Allah, setiap undang-undang selain syari’at Allah dan terhadap kondisi, tradisi, adat istiadat, manhaj (konsep), pemikiran atau nilai yang tidak diridhai Allah.
1.3 Khusus dalam menjaga hablum minallah, kita menjalankan ibadah-ibadah baik yang bersifat mahdhah maupun ghaira mahdhah. Ibadah-ibadah mahdhah telah dijelaskan panduan dan batas-batasannya, segala sesuatu terlarang kecuali apa yang diperintahkan, tidak boleh diubah, tidak boleh dikurangi, tidak boleh ditambah. Contoh ibadah mahdhah adalah puasa Ramadhan. Panduannya terkait waktu puasa telah jelas. Apa yang diperbolehkan dan apa yang dilarang telah jelas. Terlarang misalnya menambah waktu berbuka puasa ke sholat Isya. Sedangkan ibadah ghaira mahdhah bersifat lebih bebas. Sebagai contoh perintah untuk mempelajari al Quran. Di sini tidak ada perintah minimum dan maksimum tentang jumlah ayat al Quran yang wajib dibaca. Kita wajib menjalankan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-larangannya dengan memulai dari diri sendiri kemudian mengajak keluarga kita dan lingkungan sosial kita. Dalam Anatomi Masyarakat Islam halaman 19 arti berdirinya masyarakat Islam di atas akidah Islam adalah bahwa ia berdiri berdasarkan penghormatan dan pengkultusan akidah ini, berjuang untuk memantapkannya dalam akal dan hati manusia, mendidik generasi penerus umat Islam agar tetap teguh berdiri di atasnya, membelanya dari hujatan para penghujat dan kesalahpahaman kaum yang menyesatkan, merealisasikan keutamaan akidah ini dan pengaruhnya dalam kehidupan individu dan masyarakat lewat berbagai media
instrumental pembentuk opini yang efektif dalam perjalanan hidup masyarakat, terdiri dari masjid, surat kabar, radio, televisi, teater, sinema (film) dan sastra dengan segala seninya, yang terjadi dari syair (puisi), cerita, dan fragmen. halaman 22 Bukanlah suatu masyarakat Islam suatu masyarakat yang mengesampingkan akidah dalam kehidupan. Akidah tidak dijadikan sebagai manhaj (konsep) pendidikan dan pengajaran, konsep intelektualitas dan pemikiran, konsep komunikasi massa dan penyuluhan, dan tidak dijadikan sebagai instrumen pengarahan dan doktrinasi secara umum, kecuali hanya sebagian kecil dan dalam skup yang terbatas. … Zaman dulu akidah merupakan sumber persepsi dan pemikiran, dasar ikatan dan perkumpulan, landasan hukum dan undang-undang, motivator gerak dan spirit bertolak, ia merupakan sumber keutamaan dan moralitas (akhlaq), pencetak kepahlawanan di medan jihad dan kepahlawanan dalam kematian syahid, serta dalam bidang pengorbanan dan itsar (mendahulukan kepentingan orang lain).
1.4 Ummat Islam wajib mempunyai kesadaran akan adanya Satu Islam, Satu Masyarakat, Satu Visi.
QS 9: 128 Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. Kita membutuhkan pemimpin politik yang lebih mengedepankan semangat melayani, ketimbang hanya mengelola citra, popularitas dan keterpilihan. Pendidikan politik adalah kunci sukses agar masyarakat Islam bisa memahami bagaimana mereka seharusnya memilih pemimpinnya, dan bagaimana mereka bisa terlibat mempersiapkan calon-calon pemimpin yang akan mempedulikan mereka. Kita juga membutuhkan kepemimpinan di bidang bisnis dan teknologi yang mempunyai kapasitas mendorong masyarakat untuk saling memberikan Support satu sama lain dalam kerangka Ukhuwah. Di bidang bisnis, kita bisa melakukan kampanye agar masyarakat lebih memilih produk dan layanan dari perusahaan yang peduli. Di bidang teknologi, kita bisa mendorong peneliti-peneliti untuk mengarahkan fokus penelitiannya kepada pengembangan solusi-solusi yang tepat guna.
Meraju Ukhuwah Pertama, kesiapan untuk merajut Ukhuwah yang berfokus kepada kemampuan seorang Muslim memberikan Support satu sama lain.
QS 5: 54 Hai orang-orang yg beriman, barangsiapa di antara kalian yg murtad dari agamanya, maka kelak Alloh akan mendatangkan suatu kaum yg Alloh mencintai mereka & merekapun mencintai-Nya, yg bersikap lemah-lembut terhadap orang-orang mu'min, yg bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yg berjihad di jalan Alloh, & yg tidak takut kepada celaan orang yg suka mencela. Itulah karunia Alloh, diberikan-Nya kepada siapa yg dihendaki-Nya, & Alloh Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui
QS. An Nisa’ : 69 Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya. Ukhuwah adalah tentang kemampuan kita memberikan Support melalui skills, expertise dan experience yang kita miliki. Pertanyaannya, siapakah Muslim yang wajib kita Support. Di satu sisi kita melihat Muslim yang melakukan korupsi tetapi populer, dan di sisi lain kita melihat bagaimana pejuang kemerdekaan seperti Hamas dicitrakan sebagai teroris.
Menegakkan Izzah
QS. At Taubah : 111 Sesungguhnya Allah Telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu Telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang Telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar. Izzah adalah saat masyarakat Islam bangkit menentukan masa depannya sendiri, dan berkiprah mengembangkan peradaban dan kebudayaan dunia. Kita bisa memulai dengan mempersiapkan generasi Islam yang memiliki Specialization di berbagai bidang, sehingga bisa menjadi pemain di tingkat lokal, nasional dan global. Di sisi lain, masyarakat juga harus mulai lebih memberi Respect kepada mereka yang mempunyai Specialization, ketimbang kepada Celebrity.
Al Baqarah 275. Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang Telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang Telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. Izzah di bidang keuangan bisa dicapai dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas profesional yang mempunyai Specialization di bidang keuangan syariah. Tantangannya adalah bagaimana membangun keuangan syariah yang menjadi solusi bagi kemiskinan, kebodohan dan keterpinggiran masyarakat Islam. Keuangan syariah harus mampu menyediakan Support yang dibutuhkan masyarakat dalam kerangka Ukhuwah. Pengembangan Specialization di bidang ini, perlu dilakukan melalui penelitian, pendidikan dan entrepreneurship. Pertama, perlu penguasaan panduan yang sesuai dengan Al Qur'an dan As Sunnah dalam mengelola simpanan dan pembiayaan. Kedua, perlu mendorong pengembangan entrepreneurship yang bisa memanfaatkan kekuatan keuangan syariah yang dibangun. Ketiga, perlu strategi bisnis agar keuangan syariah bisa mendukung pengembangan perdagangan, pertanian, dan industri.
Menebar Rahmah
QS. 21 : 107 Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmatan lil’alamiin
Ada banyak tantangan yang harus dipecahkan, jika kita bermimpi untuk dipercaya memimpin peradaban dan kebudayaan dunia. Salah satu tantangan yang harus dipecahkan adalah terkait Sustainability dari lingkungan hidup dalam mendukung kehidupan. Dakwah Islam bisa memulainya dengan mengembangkan kajian Islam sehari-hari terkait lingkungan hidup. Misalnya bagaimana seorang Muslim memilih produk saat berbelanja agar ramah lingkungan hidup. Pada lingkup lebih luas, organisasi-organisasi Islam juga masih perlu membahas kiprah mereka dalam masalah lingkungan hidup. Kita jarang menemukan organisasi Islam yang mempunyai agenda aksidalam penyelesaian masalah-masalah lingkungan hidup ini. Ketiga, kesiapan untuk terlibat dan berkiprah dalam memakmurkan dunia dengan menebarkan Rahmah, membuktikan Islam sebagai jalan hidup yang mengedepankan Sustainability peradaban dan kebudayaan.
QS. 11 : 61 Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata : “Hai kaumku, sembalah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) dan lagi memperkenankan (do’a hamba-Nya).” Di dalam bidang perdagangan, menebar rahmah merupakan tantangan tersendiri. Terdapat mafia, terdapat kartel, terdapat rentenir dll.
QS. An Nisa [4] : 29 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
1.5 Ummat Islam bersama harus menumbuhkan semangat meneggakkan hablum minanas. Kepedulian terhadap kemanusiaan seringkali menjadi citra bagi organisasi-organisasi dari Barat dan Amerika Utara.
Starbucks adalah contoh bagaimana kepedulian sosial bisa mewarnai sebuah operasi bisnis di tingkat global. Terdapat banyak institusi bisnis dari Barat yang saat ini memimpin percaturan ekonomi dunia, berkiprah memakmurkannya dan bahkan mengembangkan agenda aksi sebagai kepedulian sosial dalam pengembangan masyarakat. Selain Starbucks, terdapat Nokia, Unilever, Chevron dll. Jika masyarakat Islam bermimpi menjadi Ustadziatul Alam, memimpin dunia, maka perlu mulai menyemai bukti-bukti, bahwa institusi bisnis, sosial dan pendidikan yang dibangun memang menawarkan sesuatu yang lebih.
1.6 Hablum minal alam juga merupakan tantangan yang harus dijawab ummat Islam jika hendak menjadi Ustadziatul Alam. Saat ini gerakan berbasis di Eropa dan Amerika Utara seperti Green Peace, World Wildlife Fund, dan Conservation International terkesan lebih memimpin gerakan lingkungan hidup bahkan di Indonesia.
Dalam kita memenuhi kebutuhan harus melihat bagaimana kita telah mengambil dari alam, berpengaruh terhadap alam, dan juga menyisakan sampah di alam ini. Kehidupan manusia ada di dalam dukungan lingkungan hidup, berpengaruh terhadapnya dan seharusnya mempertahankan keberlanjutannya atau meminimalisasi kerusakan yang terjadi. Memanfaatkan alam telah digunakan untuk pemenuhan pangan, wisata dll Ciliwung adalah miniatur dari masalah sosial kemasyarakatan di Indonesia. Ciliwung berada di sebuah kota di mana banyak pemimpin dan organisasi Islam, tetapi lebih mengedepankan kompetisi satu sama lain. Di kota ini pula berlimpah pakar, ilmuwan, maupun pengamat, tetapi kurang berorientasi kepada kesediaan memberikan Support satu sama lain. Ciliwung adalah laboratorium bagi masyarakat Islam untuk bisa membuktikan kemampuan memberikan Support, bahu membahu mengembangkan mimpi, rencana dan aksi. Inilah Ukhuwah yang kita impikan, yang dengannya berbagai masalah sosial kemasyarakatan di Indonesia bisa kita atasi satu per satu. Kita bisa memulainya dengan memanfaatkan berbagai layanan Internet seperti mailing list, blog dan jejaring sosial. Ciliwung menjadi salah satu contoh masalah yang dihadapi masyarakat Islam di Indonesia. Ciliwung dan berbagai masalah yang dihadapi bisa dijadikan motivasi untuk memanfaatkan teknologi informasi. Masalah yang dihadapi di Indonesia memang melebar mulai dari degradasi moral, kerusakan lingkungan hidup hingga krisis kepemimpinan. Degradasi moral bisa diamati berupa rendahnya semangat belajar remaja, seks sebelum nikah dan rendahnya kepedulian sosial warga khususnya di perkotaan. Kerusakan lingkungan hidup terjadi berupa menyempitnya hutan, pencemaran sungai, dan pencemaran udara. Krisis kepemimpinan bisa diamati berupa kurangnya proses kaderisasi pemuda Islam, lemahnya peran ulama dalam percaturan sosial kemasyarakatan, dan buruknya komunikasi, interaksi dan kolaborasi di antara pemimpin dan organisasi Islam.
1.7 Kebutuhan adalah segala sesuatu yang wajib atau lebih baik dipenuhi agar kehidupan manusia terlindungi, menjadi lebih berkembang, dan bisa melibatkan diri dengan kiprah dalam peradaban dan kebudayaan di muka bumiNya, sehingga layak untuk memasuki jannahNya. Rakyat di desa-desa tidak membutuhkan Daihatsu Terios, mereka hanya membutuhkan kecukupan makanan, minuman dan perumahan yang sehat. Dalam Manajemen masjid halaman 81 Pada dasarnya kebutuhan ummat meliputi 3 kategori yaitu phisik-material, mental-spiritual, sosial environmental. …. Untuk kegiatan pendidikan yang bisa memenuhi kebutuhan sosial-environmental seperti aspek sosial-ekonomi. Mengarifi hal semacam ini hendaknya diselenggarakan diklat Manajemen Bisnis dan atau entrepreneurship (kewirausahaan) misalnya. Melalui hal demikian jamaah/umat akan memperoleh iptek dan keterampilan praktis untuk berwirausaha atau bermata pencaharian, agar yang belum mempunyai pekerjaan bisa berwirausaha yang sudah bekerja dapat meningkatkan income atau pendapatan yang sudah bekerja dan atau pendapatannya sudah besar mampu mengembangkannya dan membuka lapangan kerja bagi yang membutuhkan
Sumber : http://telorceplokwarnawarni.blogspot.co.id/
Dalam Manajemen Masjid, halaman 50 terdapat kajian tentang teori Maslov terkait kebutuhan hidup manusia Salah satu teori yang terkenal dalam konteks motivasi adalah teori holistik dinamik dari Maslow yang berisi lima tingkatan individu. … Apabila seseorang telah terpenuhi kebutuhannya dalam satu tingkatan tertentu, maka yang bersangkutan akan terdorong untuk mencapai tingkat kebutuhan yang lebih tinggi … Kebutuhan fisik (biologis) antara lain makan, minum, perumahan dan sebagainya. Kebutuhan keamanan meliputi perlindungan, rasa aman, kepastian, masa depan dan sebagainya
Kebutuhan sosial di antaranya rasa kasih sayang, rasa memiliki dan rasa diterima dalam kelompok. Kebutuhan pengakuan dan penghargaan mencakup harga diri, prestise (gengsi) Kebutuhan aktualisasi diri seperti pengakuan terhadap penampilan diri dan sebagainya. Kaidah konsumsi dalam Islam merupakan panduan untuk mengendalikan konsumsi.
Al Baqarah 168
Dalam Fiqh Ekonomi Umar bin Al-Khatab halaman 135-210 memuat sejumlah kaidah konsumsi Kaidah Syariah mengetahui hakikat konsumsi yaitu bahwa konsumsi sebagai sarana yang dipergunakan seorang muslim dalam menaati Allah swt seorang Muslim harus mengetahui hukum-hukum syariah yang berkaitan dengan yang dikonsumsinya. Kaidah Kuantitas sederhana kesesuaian antara konsumsi dan pemasukan penyimpanan dan pengembangan Memperhatikan Prioritas Konsumsi primer sekunder tersier Kaidah Sosial
umat keteladanan tidak membahayakan orang lain Kaidah lingkungan
1.8 Ummat Islam wajib mendorong kemandirian dalam pasokan kebutuhan-kebutuhannya. Yusuf Qardhawi dalam Anatomi Masyarakat Islam halaman 188 Di antara fardhu kifayah bagi kaum Muslimin adalah hendaknya mereka mempersiapkan jumlah yang terlatih dan mencukupi untuk setiap profesi yang diperlukan oleh masyarakat, sehingga kaum Muslimin bisa mandiri mencukupi kebutuhannya. Mereka makan dari hasil mereka menanam, berpakaian dari produksi sendiri, mempersenjatai tentara mereka dengan hasil buatan mereka sendiri … halaman 202 ummat Islam harus memiliki berbagai pengalaman, kemampuan, sarana dan peralatan yang menjadikan ia mampu untuk berproduksi guna memenuhi kebutuhannya, baik secara materi maupun non-materi. … Tanpa mencukupi diri mereka, maka tidak akan pernah terwujud kemandirian dan kepemimpinan yang hakiki … Tidak akan pernah ada kepemimpinan yang sebenarnya bagi sebuah ummat yang selalu tergantung kepada keahlian ummat lain yang asing baginya dalam masalah-masalah yang khusus, vital dan yang sepenuhnya mereka tetapkan
1.9 Lembar Latihan 1. Temui pengurus DKM masjidmu, diskusikan bagaimana pandangannya tentang kehidupan ekonomi masyarakat di sekeliling masjid ? 2. Apakah ada isu ekonomi yang membuat warga masyarakat jarang ke masjid ? 3. Apakah ada isu bahwa perilaku konsumsi warga tidak sesuai dengan panduan Islam ?
1.10 Lembar Latihan 1. Evaluasi diri sendiri, bagaimana Anda terlibat dalam produksi barang yang dibutuhkan masyarakat ? 2. Siapa yang menurut Anda telah membantu Anda memproduksi barang-barang yang selama ini Anda konsumsi ? 3. Apakah Anda sendiri mempunyai kebutuhan yang belum terpenuhi yang perlu diproduksi ?
2 2.1 Sebagai pusat komunitas Muslim, masjid adalah ruang, organisasi, dan budaya dimana Muslim menjalankan ibadah, bermusyawarah menyelesaikan masalah, dan menginkubasi pemimpin-pemimpin yang berkiprah membangun peradaban dan kebudayaan di muka bumiNya.
2.2 Keadaan masjid, aktivitasnya dan kemampuannya berbeda-beda 1. masjid di permukiman perkotaan, bukan tetapi perumahan 2. masjid di perumahan perkotaan 3. masjid di perdesaan 4. masjid di perkampungan kumuh 5. masjid di pantai 6. masjid di hutan, pegunungan 7. masjid di sekolah-sekolah 8. masjid di kampus 9. masjid di pesantren 10. masjid di lembaga pemerintah 11. masjid di gedung perkantoran 12. masjid di pabrik 13. masjid di mall, hotel 14. masjid di kawasan wisata 15. masjid di pasar
2.3 Masalah yang dihadapi komunitas Muslim, dalam hal ini, adalah kebutuhan yang belum terpenuhi. Dalam hal kebutuhan ekonomi bisa mencakup kebutuhan sarana-sarana ibadah dll. Masjid harus menjadi pusat masyarakat Islam atau Community Centre. Beberapa kebutuhan yang perlu dikaji bersama oleh pengelola masjid terkait masyarakat sekitar masjid : 1. kebutuhan pendidikan untuk bisa mendapatkan matapencaharian 2. isu pendampingan pemuda dan remaja 3. kebutuhan investasi bagi pedagang atau pengusaha 4. isu lingkungan hidup 5. isu kemiskinan
6. isu kerjasama antar lembaga nasional/regional yang mempunyai cabang di desa tempat masjid berada 7. isu manajemen zakat, infaq, shodaqoh 8. isu kehalalan makanan 9. isu kegersangan alam 10. isu pencemaran air 11. harga barang yang naik turun 12. kebutuhan pasar bagi produsen-produsen yang ada di sekitar masjid
2.4 Musyawarah Muslim bisa dilakukan untuk mendata masalah-masalah yang dihadapi. memikirkan opsinya Dalam Manajemen Masjid, halaman 62 sepanjang sejarah perjalanannya, masjid yang pertama kali didirikan Nabi masjid Nabawi tidak kurang dari sepuluh fungsi yang diembannya Tempat ibadah Tempat konsultasi dan komunikasi masalah ekonomi, sosial dan budaya Tempat pendidikan Tempat santunan sosial Tempat latihan militer dan persiapan alat-alatnya Tempat pengobatan para korban perang Tempat perdamaian dan pengadilan sengketa Aula tempat menerima tamu Tempat menawan tahanan Pusat penerangan dan pembelaan agama Dalam Anatomi Masyarakat Islam halaman 203 kita harus membuat planning (perencanaan) berdasarkan data statistik yang rinci dan angka yang sebenarnya (kongkrit), pengetahuan yang sempurna terhadap realitas di lapangan, memahami prioritas setiap program serta sejauh mana kepentingannya, mengenal kemampuan diri dan berupaya untuk meningkatkan kemampuan dan yang terakhir menyiapkan sarana-sarana untuk memenuhi semua kebutuhan. al-Quran telah menyebutkan kepada kita sebuah contoh dari takhtith (perencanaan) yang memakan waktu selama lima belas tahun yang dilakukan oleh nabi Yusuf as yang meliputi peningkatan produktivitas, deposito, pengambilan dan pendistribusian bahan makanan dalam menghadapi krisis kelaparan dan tahun-tahun kekeringan yang terjadi di Mesir dan sekitarnya.
2.5 Membaca potensi produksi, aset yang dimiliki ummat
Dalam Anatomi Masyarakat Islam halaman 204 Mempergunakan dan memfungsikan aset ekonomi dan kekayaan materi dengan baik itu bisa dilakukan dengan tidak membiarkan sesuatu tanpa guna dan tetap memeliharanya dengan baik. … Karena itu al-Quran mengingatkan pada kita terhadap apa saja yang ditundukan oleh Allah untuk kepentingan kita, baik yang ada di langit maupun di bumi, serta yang ada di daratan maupun di lautan.
Contoh jika ada kolam ikan gurame di Tasikmalaya, kita harus melihatnya sebagia aset ummat.
Sumber : http://si-bad.blogspot.co.id/2015/08/cara-memulai-budidaya-ikan-guramegurami.html
Setiap perahu nelayan yang dimiliki nelayan Muslim juga harus dilihat sebagai aset ummat.
Sumber : http://berita.suaramerdeka.com/cuaca-buruk-nelayan-tak-melaut/
Juga lahan-lahan pertanian seperti kandang jamur. Lahan-lahan pertanian ini harus dilihat sebagai aset ummat.
Sumber : http://petanitop.blogspot.com/2016/05/peluang-usaha-dan-panduan-budidaya.html
Dan perkebunan kopi yang dimiliki rakyat Muslim di berbagai daerah.i
Sumber : https://padangulan.wordpress.com/tamasya-foto-foto/banyuwangiku-yang-indah/karena-kem bang-petetan-brazil-menjadi-pemghasil-kopi-terbesar-didunia/
Juga pabrik tahu.
Sumber http://www.voaindonesia.com/a/produsen-tahu-dan-tempe-minta-pemerintah-stabilkan-harga /1514317.html
Dan sarana transportasi yang dimiliki pengusaha Muslim.
Sumber http://teluromega3.blogspot.co.id/
2.6 Saling tolong menolong dalam ekonomi bisnis membangun kesejahteraan
2.7 Pembangunan pasar, dengan membaca peluang pasar Yusuf Qardhawi dalam Anatomi Masyarakat Islam halaman 206 Yang terpenting di sini agar umat bisa mencukupi kebutuhan mereka secara mandiri. Hendaklah ia menyempurnakan koordinasi dan konsolidasi antara berbagai bidang produksi yang beraneka ragam. Sehingga tidak terjadi saling tumpang tindih antara satu dengan lainnya. Maka tidak baik jika perhatian itu ditujukan pada masalah pertanian saja umpamanya, di saat yang sama masalah industri diabaikan, atau sebaliknya.
Dalam Manajemen Masjid halaman 141 Belum banyak masjid yang dibiayai dari usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh masjid itu sendiri. … Pengelola masjid khususnya yang membidangi soal ekonomi dan keuangan, diharapkan dapat menggali potensi yang dapat mengarah kepada adanya usaha-usaha produktif yang sesuai dengan syariat Islam.
2.8 Kegiatan ekonomi, bisnis dan keuangan berbasis masjid telah terjadi dari Sabang sampai Merauke. Pekanbaru, Riau
Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah kota Pekanbaru memberikan road map koperasi syariah untuk masjid paripurna berupa struktur pembentukan koperasi syariah yang melibatkan jamaah masjid paripurna kota dan kecamatan, untuk melakukan fungsi ekonomi. "Prinsipnya berjenjang karena masjid paripurna di Pekanbaru terdiri dari masjid paripurna tingkat kecamatan dan kelurahan,"kata Kepala Dinas KUMKM Kota Pekanbaru, Ingon Ahmad Hutasuhut, Senin. Di Kota Pekanbaru jumlah masjid paripurna saat ini sudah ada 58 untuk tingkat kelurahan, 12 untuk tingkat kecamatan dan satu tingkat kota Pekanbaru. "Dengan jumlah jamaah masjid paripurna itu kita bisa bentuk ekonomi syariah dalam bingkai koperasi,"ujarnya. Masjid Paripurna adalah program Pemko Pekanbaru dengan menunjuk masjid utama, sebagai pusat kegiatan keagamaan. "Kita pergunakan prinsip mudharobah,"tuturnya. ...
syariah
yaitu
murabahah
dan
"Masjid tidak hanya untuk fungsi edukasi dan sosial seperti mengumpulan infak,sodaqoh dan zakat tetapi juga anggotanya bisa lebih diberdayakan dalam bentuk koperasi syariah,"tambahnya. Sumber : http://www.antarariau.com/berita/72287/-inilah-layanan-koperasi-syariah-masjid-paripurna-di -pekanbaru
Medan, Sumatera Utara
Kedatangan Ketua PW DMI Sumut H Sotar Nasution bersama sejumlah pengurus PW DMI Sumut dan pengurus PD DMI se-Sumut diterima Ketua Ikatan Keluarga Muslim Taman Setiabudi Indah (IKMT) H Maulana Pohan didampingi H Soemardi dan pengurus lainnya. … “DMI sudah pernah bertemu dengan Bapak Maulana Pohan bicara soal bagaimana masjid meningkatkan perekonomian anggotanya atau setidaknya bagaimana menghimpun kekuatan ekonomi,” ungkap Sotar. Menurut Sotar, Masjid Al Musabbihin dalam hal ini IKMT telah mulai melakukan upaya sebagaimana juga menjadi program kerja DMIseperti yang dikatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla yakni ‘peningkatan ekonomi umat berbasis masjid’. “Masjid Al Musabbihin merupakan salah satu masjid yang jadi acuan atau perbandingan masjid-masjid lain di Sumut dalam pemberdayaan ekonomi umat,” ungkapnya. ... Di samping itu ujar Maulana, IKMT juga mengelola Koperasi BMT Al Musabbihin. “Meski anggotanya baru 50-an dan berdiri sejak dua tahun lalu namun sudah memiliki dana Rp812 juta yang berasal dari simpanan pokok, wajib dan sukarela,” ujarnya. Saat ini koperasi tersebut kata Maulana sudah memiliki 359 nasabah yang sebagian besar merupakan pedagang kaki lima. “Jadi yang memanfaatkan dana koperasi tersebut sebenarnya bukan anggota melainkan masyarakat sekitar seperti pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar supermarket Tasbi,” ungkapnya. Sumber : http://harian.analisadaily.com/kota/news/pening-katan-ekonomi-umat-berbasis-masjid/25988 4/2016/08/30
Padang Pariaman, Sumatera Barat
Kegiatan dakwah kaum perempuan melalui Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di Kabupaten Padang Pariaman disejalankan dengan membangun ekonomi melalui gerakan koperasi. Kelompok-kelompok wanita yang sudah dibentuk, lalu dijadikan koperasi simpan pinjam dengan pola syariah yang berbasis di masjid. “Berdakwah sekaligus membangun ekonomi anggota,” kata Endarmy, Ketua BKMT Padang Pariaman, di Padang, Selasa (29/6). Ia menjelaskan, pembentukan kelompok usaha wanita anggota BKMT itu dilakukan sejak 2015, yang berlanjut hingga 2016. Hingga kini sudah terbentuk 25 kelompok usaha wanita yang tersebar di 17 kecamatan di Padang Pariaman. Satu kelompok beranggota 25 hingga 35 orang. Sebagian besar anggota punya usaha sendiri, meski masih dalam skala kecil. Jenis usahanya beragam, mulai dari berdagang sayur, menjual makanan dan minuman, membuat bermacam jenis makanan ringan, hingga memproduksi suvenir dan usaha peternakan. Kegiatan usaha skala kecil seperti itu selama ini menjadi makanan empuk kalangan rentenir. Bila sudah terjerat dalam praktek rentenir, mereka sulit berkembang dan makin sengsara. ... “Semua anggota diberi pemahaman tentang koperasi,” ujar Endarmy yang merupakan ketua Dewan Koperasi Nasional Daerah (Dekopinda) Padang Pariaman. Ia melanjutkan, semua kelompok sudah menjadi koperasi yang berbasis di masjid. Koperasi tersebut bergerak di bidang simpan pinjam dengan menerapkan pola syariah. Simpanan pokoknya Rp250.000 dan simpanan wajibnya Rp10.000 per bulan. Tahap selanjutnya adalah mengurus badan hukum. Sumber : http://harianhaluan.com/news/detail/56474/bkmt-bentuk-25-koperasi-berbasis-masjid
Padang, Sumatera Barat
Pemerintah Kota Padang menyerahkan bantuan modal usaha kepada 12 pengurus koperasi masjid dengan unit usaha simpan pinjam. "Koperasi Masjid yang menerima bantuan modal usaha di antaranya, Koperasi Masjid Al Muhajirin Thariq Bin Ziad Kelurahan Dadok Tunggul Hitam Kecamatan Koto Tangah, Koperasi Masjid KJKS Al Furqon Kelurahan Jati Baru Kecamatan Padang Timur, Koperasi Masjid Darussalam Kelurahan Bungo Pasang Kecamatan Koto Tangah, Pusat Koperasi Masjid Kota Padang," kata Wakil Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansyarullah, di Padang, Jumat (28/12). Bantuan modal yang diserahkan itu sebesar Rp300 juta, dimana masing-masing koperasi masjid menerima sebesar Rp25 juta. … "Harus ada sistem jaringan bahwa orang yang dibantu itu memang orang yang dikenal. Apakah orang tersebut amanah atau tidak, tujuannya supaya uang tidak hilang. Koperasi berbasis masjid ini diharapkan mengetahui anggotanya karena merupakan anggota majelis taklim atau kegiatan masjid lainnya," kata Mahyeldi. ... "Dengan kata lain, ada sistem yang mengecek kejujuran amanahnya seseorang. Koperasi berbasis masjid yang anggotanya merupakan jamaah sudah pasti bisa mengenali karakter dari setiap individu yang layak dibantu," kata Mahyeldi Ansyrullah. Dia menambahkan, dalam banyak hal kendala yang banyak dihadapi oleh koperasi adalah masalah permodalan, disamping kegagalan dalam mengembangkan unit usahanya dan SDM (sumber daya manusia) yang kurang terlatih. Sumber : http://www.antarasumbar.com/berita/13688/pemerintah-serahkan-bantuan-modal-usaha-kekoperasi-masjid.html
Bandung, Jawa Barat
Bandung menjadi daerah percontohan dalam mengembangkan koperasi syariah berbasis masjid. Sejak 2007, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bandung mulai memperkenalkan koperasi syariah berbasis masjid ke masyarakat. Banyak manfaat yang diperoleh dari koperasi syariah berbasis masjid ini, diantaranya membantu mengatasi kemiskinan di lingkungan sekitar dan menghilangkan rentenir. "Rentenir yang memberi pinjaman Rp 1juta ke bawah sudah hilang. Masyarakat lebih memilih meminjam uang di koperasi syariah," ujar Ketua Bidang Ekonomi Umat MUI Kota Bandung, Arsyad Ahmad, kepada ROL, Senin (4/3). ... Saat ini ada sekitar 4.000 masjid dan mushalla di Bandung. Dari jumlah tersebut, baru ada 163 koperasi syariah berbasis masjid. Arsyad mengatakan masih banyaknya masjid yang belum tergarap lantaran terbatasnnya sumber daya manusia (SDM). MUI Bandung biasanya mensosialisasikan konsep koperasi syariah tersebut ke masjid-masjid. "Caranya sederhana. Kami kumpulkan jamaah minimal 20 orang beserta KTP, kemudian mulai bisa menabung mulai dari Rp 5 ribu perorang," kata Arsyad. Sumber : http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/13/03/04/mj4eet-koperasi-syariah -masjid-mampu-hilangkan-rentenir
Bogor, Jawa Barat
"Ide dasar ini muncul karena ada keinginan kami untuk lebih menyejahterakan masyarakat desa melalui kegiatan ekonomi di masjid, ditambah lagi seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW di mana masjid juga digunakan sebagai pusat pemerintahan," kata Riki Cahyo Edy, salah satu mahasiswa penggagas program itu di Bogor, Jawa Barat, Rabu. Lima mahasiswa yang terlibat dalam pengembangan kegiatan itu adalah Randy, sebagai ketua tim dengan anggota Riki Cahyo Edy, M. Wahyu Sautomo, Asep Hambali, dan Pipit Pratama. Mereka menggagas koperasi syariah di Masjid Al-Ghomidi, Desa Cibitung Tengah, Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa yang telah didanai oleh Ditjen Dikti Kemendikbud, kelima mahasiswa IPB itu memiliki motivasi menggandeng desa untuk lebih jauh mengenal koperasi syariah. "Kami ingin memberikan citra hangat koperasi yang syariah bagi masyarakat di desa, kami ingin membuktikan bahwa dengan koperasi syariah mampu mendorong perekonomian desa," kata Randy. Sumber : http://www.antaranews.com/berita/301319/ipb-kembangkan-koperasi-syariah-berbasis-masji d-desa
Sukabumi, Jawa Barat
''Pemuda dan remaja masjid punya potensi besar untuk mengembangkan koperasi,'' jelas Ketua Badan Komunikasi Pemuda-Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kabupaten Sukabumi Ali Iskandar kepada Republika, Rabu (14/1). Terlebih, ungkap Ali Iskandar menerangkan, saat ini jumlah pemuda dan remaja masjid di Kabupaten Sukabumi mencapai sekitar 600 ribuan. Menurut Ali, para pemuda dan remaja masjid ini telah membentuk koperasi pemuda dan remaja masjid Kabupaten Sukabumi (Kopermas) November 2014 lalu. Sumber : http://www.skanaa.com/en/news/detail/remaja-masjid-di-sukabumi-kembangkan-koperasi
Pekalongan, Jawa Tengah
Rasulullah Muhammad SAW memanfaatkan masjid dalam multi peran dan fungsi, jadi bukan sekedar tempat untuk beribadah sholat, tadarrus Al-Qur’an atau menengarkan tauhiyah (ceramah) saja. Seperti dikutip laman http://www.radarpekalonganonline.com, Ketua Pengurus Daerah (PD) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Pekalongan, H. Ahmad Slamet Irfan SH, menyatakan hal itu pada Rabu (11/3). “Masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga tempat ummat memusyawarahkan persoalan ekonomi, pertahanan dan keamanan, serta budaya,” tutur Slamet. Hal itu, lanjutnya, menyebabkan salah satu program menonjol yang dilakukan DMI adalah mendirikan koperasi simpan pinjam. “Meskipun baru kemarin didirikan, alhamdulilah, saat ini koperasi simpan pinjam DMI telah memiliki anggota 177 orang dengan asset Rp 401 juta 23 ribu 513,” papar Slamet. Bahkan, jelasnya, Koperasi ini sekarang telah menghasilkan Sisa Hasil Usaha (SHU) sebesar Rp 10 juta 357 ribu 580. “Saya mengimbau kepada seluruh takmir masjid mendaftarkan dirinya sebagai anggota koperasi, manfaatnya banyak sekali,” ungkapnya. Sumber : http://dmi.or.id/dmi-kota-pekalongan-wujudkan-koperasi-berbasis-masjid/
untuk sebab
Surabaya, Jawa Timur
"Membangun koperasi di lingkungan masjid dan dikoordinir oleh takmir masjid, akan turut meramaikan dan memakmurkan masjid sehingga mendorong masyarakat untuk lebih mencintai masjid," ujar Wagub Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 H di Masjid Sabillus Salam,Surabaya,Minggu(25/1). Gus Ipul sapaan akrabnya mengapresiasi, Masjid Sabilus Salam yang telah memiliki lembaga pendidikan dan koperasi. Dalam kesehariaanya, masjid Sabillus Salam telah banyak melakukan kegiatan syiar agama melalui diskusi maupun ceramah agama hingga pengajian. Selain itu, masjid ini juga akan mengembangkan sarana pendidikan seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK), balai pengobatan hingga lembaga keuangan atau permodalan seperti koperasi. “Nantinya, jamaah maupun santri dari masjid dari Sabillus Salam tidak perlu jauh jauh ke dokter. Jika sakit bisa langsung berangkat ke masjid. Begitu juga, jika yang ingin mengajukan kredit bisa langsung ke koperasi masjid tidak perlu datang jauh-jauh ke bank,” imbuhnya. Sumber : http://city.seruu.com/read/2015/01/25/241246/koperasi-di-jatim-rambah-masjid ...
Pamekasan, Jawa Timur
Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan, Jawa Timur mengembangkan ekonomi kerakyatan di wilayah itu melalui program posdaya masjid. "Posdaya masjid ini merupakan upaya perberdayaan masyarakat berbasis masjid dalam banyak hal, seperti bidang akidah, ekonomi, dan sosial masyakat," kata Wakil Ketua II STAIN Pamekasan Achmad Muchlis, M.Ag, seusai acara visitasi di Masjid Miftahul Hidayah, Desa Bulai, Kecamatan Galis, Pamekasan, Kamis Kemarin. ... Muchlis menjelaskan, posdaya masjid itu sebenarnya merupakan bentuk perberdayaan masyarakat berbasis masjid. Salah satunya melalui pemberdayaan usaha produktif, seperti jasa potong rambut, jasa cuci motor, rumah belajar, ternak ikan lele, dan ternak kambing. ... Intinya, kata dia, program posdaya masjid yang dicanangkan P3M STAIN Pamekasan ingin mengembalikan fungsi masjid sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat peradaban, karena selama ini masyarakat menganggap bahwa masjid hanya terbatas pada pusat ritual saja. "Padahal seharusnya tidak begitu," tegasnya.
Sumber : http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/15/12/24/nzv5l2313-posd aya-masjid-dongkrak-ekonomi-rakyat
Sorong, Papua Barat
Melalui Komunitas Usaha Mikro Muamalat berbasis Masjid (KUM3), BMM menyalurkan dana sosial untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat kurang mampu yang tinggal di sekitar masjid. “Jadi kami ingin kembali memakmurkan masjid dan mempersaudarakan kaum kurang mampu dengan yang mampu,” kata Direktur Eksekutif BMM, Iwan Agustiawan Fuad. ... Para peserta yang terseleksi pun nantinya akan memperoleh pinjaman sebesar Rp 2 juta untuk penguatan usaha. Peserta diwajibkan mengembalikan uang pokok tersebut selama dua tahun, tanpa ada tambahan biaya. Selain memperoleh dana, peserta juga akan mendapat pembinaan usaha dan spiritual dari pendamping. “Akan ada catatan berapa kali shalat di masjid, infak dan sedekahnya yang dicatat oleh pendamping,” kata Iwan. Pendamping akan melaporkan catatan tersebut setiap bulan. ... Bentuk program pemberdayaan ekonomi KUM3 tak hanya berhenti di sana. Iwan memaparkan program KUM3 bisa berkembang menjadi sebuah koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) jika memenuhi sejumlah kriteria. Diantara kriteria tersebut adalah jika program KUM3 di suatu daerah punya tingkat kolektibilitas rendah, tingkat pengembalian pembiayaan antara 80-90 persen, mendapat dukungan anggota KUM3 dalam pendirian KJKS, dan punya ketersediaan sumber daya manusia yang mencukupi. “Jika suatu titik binaan memenuhi kriteria itu, maka kami akan menambah dana untuk sewa tempat dan teknologi informasi. Kami standarkan semuanya, mulai dari standard operating procedure (SOP) sampai teknologi. Dana yang kami salurkan di awal juga kami kembalikan lagi ke mereka untuk modal KJKS,” jelas Iwan. Sampai saat ini sudah ada 15 KJKS KUM3. Salah satu KJKS KUM3 di Sorong, Papua malah tumbuh pesat. Dari semula asetnya hanya Rp 390 juta, kini menjadi Rp 2,2 miliar. Pada tahun ini BMM akan menambah dua KJKS KUM3 di Yogyakarta dan Banjarmasin. Iwan mengungkapkan memang tidak seluruh binaan KUM3 menjadi KJKS. Di tahun ini BMM mulai mengembangkan KUM3 Mart. Minimarket itu akan menjual produk-produk usaha binaan KUM3.
Uji coba akan dilakukan di Pekalongan dan Jakarta. Selanjutnya meluas ke Bogor, Sukabumi, Garut dan Serang. ... Pada tahun lalu BMM membina di empat titik, diantaranya Papua dan Makassar. Sementara, di tahun depan KUM3 berencana dilaksanakan di 7-8 titik di wilayah Kalimantan Tengah hingga Manokwari (Papua Barat). Sejak dimulainya program pada 2006, KUM3 telah menjangkau 800 kelompok usaha mikro yang tersebar di 230 masjid di seluruh Indonesia. Total dana yang disalurkan mencapai Rp 15 miliar. Sumber : http://mysharing.co/pemberdayaan-ekonomi-berbasis-masjid-ala-baitulmaal-muamalat/
2.9 Lembar Latihan 1. Apakah masjid di dekat rumahmu mempunyai unit ekonomi ? Dan mempunyai SDM yang memahami ekonomi, bisnis, kewirausahaan ? 2. Temukan orang yang paling memahami, di antara yang ada, terkait ekonomi, bisnis dan kewirausahaan di dalam DKM. 3. Diskusikan dengan beliau apa pandangannya tentang ekonomi, bisnis dan kewirausahaan
2.10 Lembar Latihan 1. Pikirkan sebuah rencana bagaimana Anda menjelaskan kepada pengurus masjid bahwa ekonomi harus menjadi kajian penting masjid ? 2. Apa saja peluang yang tersedia agar masjid juga mengelola isu-isu ekonomi, bisnis dan keuangan di sekitar masjid ? 3. Mungkinkah melakukan Collective Buying bagi warga sekitar masjid ?
3 3.1 Badan Usaha Milik Masjid adalah operasi bisnis yang dimiliki oleh masjid dari sisi keuangan, untuk mengatasi masalah yang dihadapi komunitas Muslim dengan menyediakan barang atau jasa yang dibutuhkan sehingga bisa menjalankan tugas-tugas kemanusiaannya dan layak memasuki jannahNya. BUMM dimiliki 100% oleh masjid Dorongan utama BUMM adalah menguasai pasar di kawasan sekitar masjid BUMM bisa mulai dari sebuah unit di bawah DKM, yang menjadi orchestrator dalam mempertemukan konsumen, entrepreneur dan investor. Dalam jangka panjang BUMM bisa berbentuk CV atau PT.
3.2 Lokasi dari kegiatan sebuah BUMM bisa : 1. di lahan kawasan masjid, baik untuk outlet maupun gudang 2. di rumah warga, baik untuk outlet maupun gudang 3. berkolaborasi dengan warung/toko warga yang sudah ada
3.3 BUMM bisa dirintis oleh seorang warga yang berperan sebagai entrepreneur. Entrepreneur mengelola proses-proses terkait operasi bisnis yang mencakup bagaimana dana investasi dan sumber daya lain termasuk karyawan dan fasilitas yang dimiliki digunakan untuk mengetahui kebutuhan konsumen, menyediakan barang/jasa yang dibutuhkan konsumen dan menjualnya kepada konsumen.
3.4 Untuk menjalankan perannya, BUMM mempunyai sejumlah karyawan. Karyawan-karyawan BUMM digaji dan mendapatkan upah yang layak dan kompetitif. Mereka bertugas untuk memastikan BUMM bisa memenuhi tanggung jawab yang harus dilakukannya untuk mendorong terbangunnya ekosistem bisnis yang sehat, bermanfaat dan menguntungkan semua pihak yang terlibat. Di antara yang dibutuhkan dalam sebuah BUMM 1. Business developer. Menyusun target bisnis sebuah BUMM. 2. Risk analyst. 3. Auditor
Gaji untuk karyawan bisa juga diberikan dengan pendekatan profit sharing. Tantangannya adalah bagaimana dengan jumlah SDM yang terbatas : 1. Bisa lean team 2. Tetapi menjaga Separation of Duty, sehingga tidak terjadi fraud 3. Maksimum dalam memanfaatkan peluang yang ada Dalam hal ini karena perbedaan-perbedaan yang ada, karyawan di dalam BUMM harus berani berbeda pendapat, tetapi berorientasi pada gerak maju.
3.5 Investor dilibatkan dalam proyek atau usaha. Tidak memiliki BUMM. Keterlibatan investor didorong ke dalam operasi bisnis. Dalam hal ini peran BUMM : 1. memastikan daftar peluang investasi yang tersedia telah dikaji peluang dan risikonya 2. menguji pihak investor 3. membantu memastikan akad antara investor dan entrepreneur
3.6 BUMM dibandingkan dengan Yayasan/LAZ/LSM mempunyai persamaan : 1. Beroperasi dengan semangat pemberdayaan masyarakat 2. Bisa sama-sama berbasis di masjid Perbedaan 1. BUMM tidak menerima zakat, infaq atau shodaqoh, sementara Yayasan/LAZ/LSM bergerak dengan zakat, infaq atau shodaqoh 2. BUMM mempunyai aktivitas utama untuk menjual barang/jasa yang dibutuhkan warga dengan jual beli, sementara Yayasan/LAZ/LSM melayani warga dengan hibah 3. BUMM menghasilkan profit yang dibagi hasil antara entrepreneur, masjid dan investor, sementara Yayasan/LAZ/LSM tidak mengenal profit
3.7 BUMM bisa dibandingkan dengan BUMN, BUMD, dan BUMDes. Persamaan : 1. Tidak dimiliki oleh anggota, atau perorangan
3.8 BUMM jika dibandingkan dengan Koperasi Syariah, BMT mempunyai persamaan : 1. bekerja dengan prinsip syariah dari sisi tujuan, maupun proses 2. bisa terlibat dalam usaha ritail maupun jasa keuangan, dan produksi 3. menggunakan prinsip bagi hasil untuk sisa hasil usaha
Perbedaan 1. BUMM tidak berbasis anggota, tetapi investasi pihak luar, termasuk dari investor di luar kawasan masjid 2. BUMM dimiliki masjid, sedang koperasi syariah tidak 3. BUMM tidak menyediakan layanan qardhul hasan, maupun mengelola zakat dan infaq Dalam Koperasi Syariah, halaman 24-25 Koperasi syariah yang ada koperasi syariah - simpan pinjam koperasi syariah - jasa perdagangan Model Koperasi Syariah, mempunyai fungsi sebagai : 1. Manajer investasi 2. Investor 3. Fungsi sosial Koperasi syariah dapat memainkan perannya sebagai agen atau sebagai penghubung bagi para pemilik dana. Koperasi syariah akan menyalurkan kepada calon atau anggota yang berhak mendapatkan dana Jika sumber dana yang diperoleh dari anggota maupun pinjaman dari pihak lain yang kemudian dikelola secara profesional dan efektif tanpa persyaratan khusus dari pemilik dana, dan Koperasi Syariah memiliki hak untuk terbuka dikelolanya berdasarkan program-program yang dimilikinya. Konsep koperasi syariah mengharuskan memberikan pelayanan sosial baik kepada anggota yang membutuhkannya maupun kepada masyarakat dhu’afa.
3.9 Lembar Latihan 1. Temukan sebuah masjid yang mempunyai layanan toko di sana, atau kantin, apa saja yang dijual ? 2. Bagaimana hubungan dengan DKM 3. Berapa keuntungan diberikan ke masjid per bulan oleh unit bisnis tsb ?
3.10 Lembar Latihan 1. Temui pengurus masjid, jelaskan konsep BUMM, bagaimana pendapat mereka ? 2. Temui warga, diskusikan apakah mereka bersedia jika ada usaha yang keuntungannya bisa mengisi kas masjid ? 3. Temui pedagang yang ada, apa pendapat mereka jika masjid mempunyai minimarket ?
4 4.1 Key Performance Indikator sebuah BUMM adalah aktivitas dan pencapaian yang bisa diukur terkait dengan apa yang menjadi visi dan misi yang diperjuangkan oleh BUMM dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia, memecahkan masalah yang dihadapi konsumen dan mendapatkan profit.
4.2 Jumlah masjid/mushola yang mempunyai BUMM baru Pelatihan secara sistematis per desa di seputar Jabodetabek diharapkan memunculkan BUMM baru di 1000 desa. Setiap BUMM ini minimal mempunyai business developer, risk analyst, dan auditor.
Jumlah investasi ke dalam BUMM BUMM di setiap masjid diarahkan untuk menjadi lembaga terpercaya dimana investor bisa menyetorkan investasi bagi operasi bisnis di dalam ekosistem yang dibangun BUMM.
Jumlah pemuda/remaja yang siap menjadi enterpreneur BUMM tidak menjalankan bisnis secara langsung, tetapi menjadi manajer atas ekosistem bisnis. BUMM mengajak entrepreneur mengusulkan ide-ide untuk menghidupkan bisnis di kawasan, dan menjalankannya.
Jumlah konsumen yang membeli produk Peran penting BUMM adalah mendorong warga sekitar masjid untuk membangun pasar bersama yang menguntungkan bukan saja mereka masing-masing tetapi keseluruhan ummat.
Jumlah lembaga keuangan syariah yang menjadi partner Lembaga keuangan syariah seperti BMT, BPRS, dan bank-bank syariah bisa menjadi partner pengembangan BUMM. Mereka bisa terlibat secara individu maupun secara institusi. Bisa terlibat dalam hal business development, risk analysis, maupun internal audit.
Jumlah lembaga Islam yang menjadi partner Lembaga Islam seperti Hidayatullah, DDII, Muhammadiyah, NU bisa menjadi mentor bagi pengembangan BUMM di masjid-masjid di kawasannya.
Jumlah produsen dari perdesaan yang terlibat Yaitu bagaimana BUMM telah berhasil menampung produk-produk dari perdesaan kita.
Jumlah desa yang terkoneksi ke dalam ekosistem Yaitu jumlah desa yang mempunyai BUMM di perkotaan maupun desa yang menjadi produsen.
Keragaman produk yang dikelola dalam ekosistem Keragaman produk yang dijual di dalam ekosistem, baik dari sisi jenis, sisi harga dll
Jumlah omset penjualan per bulan yang ditangani minimal per masjid Yaitu berapa arus uang yang mengalir di dalam ekosistem
4.3 Ekosistem yang dibangun harus bisa menarik bagi investor-investor setidaknya dalam 10 hal ● peluang mendapatkan profit ● compliance terhadap syariah ● memanusiakan dalam makna upah bagi pekerja yang terlibat ● melindungi lingkungan hidup ● menyediakan lapangan pekerjaan di perdesaan ● membuat kedekatan antara konsumen dan produsen ● bebas maishir ● bebas gharar ● bebas riba ● mendorong konsumsi produk halal Tantangan bagi Business Development untuk bersama para entrepreneur membuat daftar peluang bisnis yang menguntungkan bagi investor. Kita targetkan dari sisi investor kelas menengah, di desa-desa perkotaan, atau sub urban 10 desa per kecamatan di 4 kecamatan per kabupaten/kota di 5 kabupaten per provinsi di 5 provinsi atau 1000 desa Jika per desa terdapat 1000 investor bisa dicapai 1.000.000 investor dengan investasi per orang Rp 1.000.000 nilai total Rp 1.000.000.000.000 atau Rp 1T investasi ke dalam ekosistem BUMM di Indonesia.
4.4 BUMM terlebih dahulu harus menjadi ekosistem yang menarik bagi entrepreneur. Dengan pasar yang dimiliki yaitu warga sekitar masjid ini adalah peluang besar bagi entrepreneur. Terlebih jika satu masjid dan masjid lain bisa saling membangun keterpaduan pasar. Peluang ini akan terbangun karena konsolidasi pasar oleh BUMM. Sebagai contoh, BUMM bersama entrepreneur bisa menawarkan agar semua pasokan telur ayam ke warga sekitar masjid ditangani bersama. Jika ada 100 rumah tangga, dengan kebutuhan telur per minggu 1 kg. Maka per minggu akan tersedia pasar sebesar 100 kg. Investor kemudian bisa berperan di sini menyediakan modal untuk menyewa gudang, membayar upah pekerja dan membeli telur. Dengan harga beli sebesar rp 18000/kg, dibutuhkan modal setidaknya Rp 1.800.000. Jika dijual seharga Rp 20.000/kg, maka terbuka keuntungan kotor sebesar Rp 200.000 per minggu atau Rp 800.000 per bulan. Keuntungan kotor dikurangi biaya-biaya kemudian bisa dibagi bersama BUMM, entrepreneur dan investor. Keuntungan bisa ditingkatkan dengan merangkul lebih banyak masjid ke dalam sebuah BUMM.
4.5 BUMM bisa mendorong integrasi ekonomi desa-kota. Pasar yang terbangun di perkotaan adalah peluang bagi mengamankan ekonomi kerakyatan khususnya bagi peternak, petani dan nelayan. Jumlah desa yang mendapat manfaat dari investasi ini, ditargetkan 10 desa per kecamatan 5 kecamatan per kabupaten 10 kabupaten/kota per provinsi di 20 provisnsi yaitu sekitar 10.000 desa yang bisa berproduksi untuk memasok ekosistem BUMM di Indonesia.
4.6 Peningkatan revenue, tanpa merugikan konsumen maupun produsen bisa dicapai dengan : ● memperluas konsumen ● memilih produk dengan margin lebih tinggi ● memilih produk dengan perputaran lebih cepat
4.7 Integrasi pasar antar masjid ke dalam sebuah BUMM akan menguntungkan entrepreneur, investor maupun konsumen.
4.8 BUMM harus mendorong suatu manajemen bisnis yang berkelanjutan dengan terus melakukan evaluasi terhadap peluang dan ancaman. Sebagai contoh, BUMM harus memperhatikan bagaimana posisi BUMM terhadap entrepreneur yang sudah ada saat ini, misal jika hendak memasok telur ke warga, bagaimana pedagang telur yang ada. Apakah mereka dipilih sebagai entrepreneur ?
4.9 Lembar Latihan 1. Lihatlah bagaimana warga sekitar masjid Anda mendapatkan telur ayam ? 2. Berapa konsumsi per keluarga per bulan ? 3. Datangi pedagang yang saat ini memasok telur ayam ? Darimana dia mendapat pasokan ? Berapa margin keuntungan dia dapatkan ?
4.10 Lembar Latihan 1. Pilihlah sebuah barang yang terlihat bisa Anda jual ke pasar ! 2. Berapa konsumsi per keluarga per bulan ? 3. Darimana warga saat ini mendapatkan pasokan untuk barang tsb ?
5 5.1 BUMM dikembangkan dengan fokus kepada melayani masyarakat di sekitar masjid, merebut pasar yang selama ini dikuasai oleh kapitalisme, mafia dan kartel dengan menyediakan barang/jasa yang dibutuhkan warga. BUMM bisa dikembangkan dari satu orang solopreneur sehingga menjadi sebuah perusahaan berbentuk PT yang mengelola pasar di sebuah desa atau kecamatan dan bahkan kabupaten dengan membangun jejaring masjid.
5.2 Stage awal dari sebuah BUMM bisa berawal dari entrepreneur yang juga aktivis masjid. Menyusun rencana bisnis, mendapatkan investor menjalankan sebagai solo entrepeneur. Pengurus masjid diajak menjelaskan kepada warga sekitar. Masjid mendapatkan bagi hasil.
5.3 Sebagai langkah awal pengembangan bisnis, solopreneur bisa memulai dengan memasarkan gagasan untuk melakukan Collective Buying, yaitu melakukan pembelian bersama-sama atas sebuah barang. Sebagai contoh daging ayam organik. Tawarkan ke warga sekitar masjid untuk bersama-sama membeli daging ayam organik. Dengan berhasil dibuatnya daftar konsumen, inilah pasar itu! Selanjutnya barang tersebut bisa dibeli ke pemasok dengan harga diskon karena pembelian dalam volume besar. Keuntungan yang didapatkan adalah untuk entrepreneur dan masjid. Investor bisa dilibatkan untuk penyediaan modal pembelian stok daging ayam.
5.4 Penting dalam stage awal keberadaan entrepreneur yang menguasai lapangan, khususnya pasar, pasokan dan gudang agar bisa bersaing dengan jaringan pemasaran yang ada. Perlahan harus menguasai dan siap bersaing dengan usaha-usaha ritail yang ada. Dalam Koperasi Syariah, halaman 184, terkait operasi bisnis di sektor riil : Menetapkan kebijakan usaha unit sektor riil Melaksanakan kebijakan usaha baik perdagangan, jasa dan produksi Membuat rencana dan proyeksi usaha setiap tahunnya Melakukan analisis terhadap transaksi keuangan dan barang Melayani segala keperluan anggota yang berkaitan dengan penjualan Membukukan bukti-bukti transaksi pembelian dari anggota
Melakukan validasi terhadap dokumen faktur-faktur, PO dan sebagainya yang diterima supplier barang khususnya yang melakukan konsinyasi Menyusun laporan pendapatan keuangan harian dan melaporkan setiap ada kejadian dan kondisi usaha kepada manajer unit Menyelesaikan pengaduan ketidakpuasan anggota terhadap pelayanan dari pengelola
Dalam Manajemen Minimarket, halaman 151 Materi-materi yang perlu disampaikan dalam pelatihan induksi karyawan minimarket antara lain terdiri atas : Pengantar umum, meliputi pengenalan bisnis ritel dan mengenal tujuan perusahaan, dan lingkungan perusahaan Pengetahuan dan penanganan barang, meliputi dasar-dasar merchandising, penanganan barang, manajemen kategori, klasifikasi dan identifikasi barang, proses inventory/stock-opname Prosedur operasional, meliputi proses buka - tutup toko, proses pemeliharaan dan penanganan aset, proses penanganan barang, penanganan keuangan, administrasi dan personalia Pelayanan konsumen, meliputi memahami kebiasaan konsumen, kepedulian terhadap konsumen dan salesmanship Pengoperasian aplikasi sistem ritel, meliputi modul operasi kasir, modul back-office Pengelolaan keuangan dan administrasi toko, meliputi pengelolaan setoran, tukaran, kas kecil, jurnal harian, prosedur SO & tutup buku Dalam Manajemen Minimarket halaman 153 SOP dalam pengelolaan toko minimarket antara lain SOP - IK buka dan tutup toko, mengatur kegiatan saat pembukaan toko, persiapan kembali (reopening) dan kegiatan menjelang tutup toko SOP - IK penanganan dan pemeliharaan aset, mengatur tentang bagaimana kegiatan kebersihan, dan pemeliharaan peralatan dilakukan SOP - IK penanganan barang dagangan, mengatur tata cara penanganan barang, mulai dari pemesanan, penerimaan dan seterusnya. SOP - IK kekaryawanan, mengatur tentang perizinan, penjadwalan, dan lain-lain masalah kekaryawanan. SOP - IK penanganan keuangan toko, mengatur tentang tata cara kegiatan buka kasir, setoran omzet, penukaran uang kecil, dan penilaian persediaan, serta pengelolaan administrasi
5.5 Stage selanjutnya adalah ketika aktivitas tersebut diintegrasikan organisasi masjid dan dibentuk BUMM. SDM yang bisa direkrut ke dalam BUMM 1. pengembangan bisnis
ke dalam struktur
2. analisa risiko dan audit 3. keuangan BUMM mempunyai gudang yang bisa dilihat sebagai minimarket bagi warga sekitar. Gudang bisa terletak di rumah warga atau di tempat pedagang yang ada.
5.6 Selanjutnya BUMM bisa membuka lebih banyak entrepreneur dan investor bergabung. Termasuk pedagang-pedagang yang sudah ada saat ini.
5.7 Diskusi dengan masjid-masjid lain bisa dibuka untuk bergabung ke dalam BUMM. Membangun pasar bersama, membangun Fulfilment Center bersama di sebuah desa, kecamatan atau kabupaten.
5.8 Membangun kontak ke pemasok di perdesaan, sebagai contoh untuk daging ayam organik, maka bisa menghubungi langsung peternak ayam sehingga memotong rantai pasokan.
5.9 Lembar Latihan 1. Diskusikan dengan sesama warga masjid, kemungkinan mereka melakukan Collective Buying atas barang konsumsi tertentu, misal daging ayam organik ? 2. Diskusikan dengan sesama warga masjid, apa saja barang konsumsi yang bisa dilakukan pembelian dengan Collective Buying ? 3. Dari daftar tersebut amati siapa saja yang saat ini memasok barang-barang tersebut.
5.10 Lembar Latihan 1. Pilih sebuah barang, kumpulkan informasi harga jual di sejumlah warung, pasar atau supermarket terkait barang tersebut. 2. Temukan pemasok, tanyakan harga jika melakukan pembelian dalam volume besar 3. Tawarkan ke warga untuk melakukan Collective Buying atau pembelian bersama. Buatlah daftar konsumen.