1. Pendahuluan Metode kerja kelompok merupakan metode dengan format belajar yang menitikberatkan pada interaksi peserta didik untuk mengerjakan tugas, namun penyampaian materi dan pengumpulan tugas yang masih konvensional menjadi kendala untuk mengoptimalkan hasil belajar peserta didik. H asil observasi dan wawancara di SMA Negeri 1 Tengaran kelas XI IPA pada proses pembelajaran biologi menggunakan metode kerja kelompok,sulit untuk mengetahui peserta didik yang berkontribusi mengerjakan tugas kolompok dan menyebabkan hanya beberapa peserta didik yang bekerja untuk mengerjakan tugas karena tidak adanya pembagian tugas. Terbatasnya waktu dan tempat untuk berdiskusi, pemahaman peserta didik tentang materi yang diberikan tidak maksimal sehingga banyak peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai KKM. Guru dituntut mengkreasikan berbagai cara dalam proses pembelajaran untuk memotivasi peserta didik termasuk memanfaatakan teknologi sebagai media pembelajaran seperti penggunaan internet di Indonesia yang mengalami peningkatan mencapai 82 juta orang ditriwulan pertama tahun 2014 [1]. Aktifitas belajar mengajar dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan internet mengubah pembelajaran yang fokus pada guru menjadi pembelajaran yang fokus pada peserta didik sehingga menimbulkan minat belajar mandiri yang besar dan peserta didik mudah memperoleh informasi yang dapat dieksploitasi melalui internet serta mendukung proses belajar-mengajar di sekolah dengan manfasilitasi akses ke situs web yang bertema pendidikan, meningkatkan keterampilan pemanfaatan TIK dan interaksi di antara sekolah-sekolah, murid dan guru sehingga meningkatkan kualitas pengajaran [2]. Berdasarkan uraian tersebut dilakukan penelitian ekperimen pemanfaatan media Google Drive dengan metode kerja kelompok dalam proses belajar mengajar terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tengaran.Berbagai fitur yang disediakan pada Google Drive memiliki banyak kegunaan, akan tetapi dalam penelitian ini difokuskan pada pemanfaatan Google Doc, merupakan aplikasi Google yang berkaitan dengan editingteks mirip dengan MS Word. Google Drive merupakan media yang sesuai untuk mengamati kerja kelompok yang dilakukan diluar kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan Google Drive dengan metode kerja kelompok dapat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Manfaat dari penelitian ini adalah agar peserta didik dapat terbantu dalam berbagi materi, berdiskusi dan mengerjakan tugas kelompok dengan adanya Google Drive dan bagi guru agar dapat memberikan materi yang dapat diakses oleh peserta didik dengan mudah serta melihat siapa saja yang mengerjakan tugas dan dapat berdiskusi langsung dengan peserta didik apabila peserta didik sulit memahami materi, sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran baru nantinya.
1
2. Tinjauan Pustaka Berkaitan dengan Google Drive yang memanfaatkan internet, penelitian yang dilakukan Sultoni tentang pengaruh pemanfaatan internet sebagai sumber belajar sejarah terhadap motivasi belajar peserta didik k elas XI IPS N 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan [3] menyatakanbahwa semakin tinggi pemanfaatan internet sebagai sumber belajar sejarah, semakin tinggi pula motivasi belajar peserta didik.Penelitian yang dilakukan Hesti tentang penerapan metode kerja kelompok dalam diri di bidang tari di SMA Negeri 1 Lubuk Alung menyatakan bahwa metode kerja kelompok sangat bermanfaat dalam kegiatan pengembangan diri materi tari pasambahan di SMA N 1 Lubuk Alung.Penerapan metode kerja kelompok dalam belajar tari pasambahan ini menjadikan peserta didik lebih bersemangat dan juga terlihat saling bekerja sama, metode kerja kelompok sangat sesuai dan mendukung pembelajaran serta kreatifitas peserta didiknya dengan tiap anggota kelompok bisa saling memahami kelebihan atau kekurangan masing-masing anggota kelompoknya. Metode kerja kelompok banyak meningkatan hasil belajar peserta didik sehinggadapat mengatasi masalah pembelajaran bersama-sama [4]. Berdasarkan penelitan dan jurnal yang berkaitan, penelitian ini berbeda dengan penelitian metode kerja kelompok yang dilakukan Hesti [4] yang hanya memfokuskan pada metode dan tidak memanfaatkan akses internet atau e-learning sehingga penyampaian materi masih konvensional. Berbeda juga dengan penelitian yang dilakukan Sultoni dengan pemanfaatan internet [3], bahwapeneliti tersebut hanya menyebutkan internet sebagai sumber belajar tetapi tidak menyebutkan sumber belajar diinternet yang digunakan dan tidak diterangkan peserta didik mengakses internet pada situs atau alamat yang ditentukan. Penelitian ini mengkolaborasikan pemanfaatan media Google Drive yang diakses dengan menggunakan internet dengan metode kerja kelompok dalam proses belajar mengajar. Pemanfaatan internet difokuskan pada penggunaan Google Drive yang digunakan sebagai sumber belajar seperti materi pelajaran yang diunggah oleh guru, berdiskusi lewat chat yang sudah disediakan, mesin pencari langsung dari Google. Metode kerja kelompok diterapkan dengan memanfaatkan media Google Drive agar peserta didik dapat terbantu dalam berbagi materi, berdiskusi dan mengerjakan tugas kelompok.Bagi guru,dapat memberikan materi yang dapat diakses oleh peserta didik dengan mudah, melihat siapa saja yang mengerjakan tugas dan dapat berdiskusi langsung dengan peserta didik apabila peserta didik sulit memahami materi. Selain itu Google Drive sebagai suatu inovasi baru dan meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam matapelajaran biologi. Google Drive yaitu suatu layanan cloud storage yang digunakan untuk menyimpan file yang berada di cloud yang dilengkapi dengan kemampuan untuk mengedit beberapa jenis file seperti office maupun gambar seperti salah satu fitur diGoogle Driveyaitu Google Doc[5]. Google Drive dapat diakses menggunakan komputer atau smartphone. Fungsinyayaitu menyimpan data pada cloud storage yang berada dipusat data penyimpanan[6].
2
Metode adalah cara pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi. Metode kerja kelompok dapat diartikan format belajar mengajar yang menitikberatkan kepada interaksi anggota yang satu dengan anggota yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas-tugas belajar secara bersama-sama [4]. Metode kerja kelompok menyajikan bahan pelajaran dengan menyuruh peserta didik yang sudah dikelompokkelompokan mengerjakan tugas tertentu sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Melalui metode kerja kelompok terdapat kerjasama antara peserta didik didalam kelompok untuk memecahkan masalah pada tugas dan pertukaran pendapat berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan belajar [ 7]. Langkah-langkah metode kerja kelompok [4] sebagai berikut: 1) memilih dan menetapkan tujuan pembelajaran dengan kerja kelompok, 2) pemilihan dan penetapan topik dengan kriteria kompleksyang dapat dibagibagi menjadi bagian-bagian yang memadai untuk tugas kelompok, 3) pembentukan kelompok, 4) penjelasan topik yang menjadi tugas kelompok, 5) proses kerja kelompok meliputi pemahaman topik sebagai tugaspembahasan dan penyelesaian tugas, 6) guru melakukan pengamatan seperti pemberian saran serta menilai kerjasama dalam kelompok, 7) penilaian berdasarkan hasil kerja kelompok dan proses kerja kelompok. Hasil belajar dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang diperoleh peserta didik menjadi acuan untuk melihat penguasaan peserta didik dalam menerima materi pelajaran [8]. Hasil belajar yang baik dapat diartikan hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar, hasil tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk nilai harian atau nilai rapot setelah mengalami proses belajar mengajar. Keberhasilan prestasi dalam belajar dapat dilihat dari kemampuan peserta didik mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). 3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen.Desain penelitian yang digunakan adalahtrue experimental design bentuk pretestposttest control design. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti [9].Desain penelitian true experimental design dengan bentuk pretest-posttest control design, desain tersebut dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen dengan dua kelompok yang dipilih secara acak atau random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian eksperimen dalam pendidikan merupakan suatu kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh dari suatu perlakuan atau treatmentpendidikan terhadap tingkah laku peserta didik atau menguji hipotesis tentang ada dan tidaknya pengaruh perlakuan yang digunakan dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya.
3
Gambar 1. Desain eksperimen pretest-posttest control design Gambar 1 merupakan desain eksperimen dalam penelitian ini adalah pretestposttest control design [10], desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random (R), kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Gambar 2. Alur penelitian ekperimen [11] Berdasarkan gambar 2, desain alur penelitian [11]adalahpertama, tahap persiapan seperti pemilihan masalah dan menentukan materi pembelajaran. Selanjutnya mencari teori dan penelitian yang relevan serta merumuskan masalah penelitian dan hipotesis yang digunakan, melakukan observasi yang akan diteliti dan pengembangan instrumen (pembuatan soal dan pembuatan RPP). Penentuan media serta keputusan pengunaan instrumenpenelitian(judgement instrumen penelitian). Pengujian instrument soal dan pengolahan data dengan menghitung validitas soal, reabilitas soal, indeks kesukaran intrumen, daya pembeda instrumen. Kedua tahap pelaksanaan dilakukan pretest pada kelas ekperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik,instrumen tes yang terdiri dari pretest dan posttest yang akan diujikan kepada kelas
4
eksperimen dan kelas kontrol, tipe soal uraian terdiri dari 5 butir soal (pembuatan soal berdasarkan dengan indikator dalam mata pelajaran).Memberikan treatment pada kelas ekperimen dengan pembelajaran metode kerja kelompok menggunakan media Google Drive dan kelas kontrol hanya menggunakan pembelajaran metode kerja kelompok yang tidak menggunakan Google Drive, agar rancangan sistem dapat berjalan dengan semestinya menggunakan RPP sebagai desain pembelajaran yang disusun sebagai acuannya. Dilakukan posttest pada kelas ekperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan peserta didik yang sudah mendapat treatment dan tidak mendapatkannya. Ketiga tahap pengolahan data seperti uji normalitas untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah dari data masing-masing kelompok sampel mempunyai varians yang hampir sama atau berbeda. Kemudian dilakukan uji t untuk mengetahui apakah terdapat kesamaan antara rata-rata nilai kelas eksperimen dan kontrol.Keempat, tahap pembuatan laporan yaitu setelah data diolah dibuat laporan dari hasil pembahasan dengan dilampirkan bukti fisik seperti foto serta lampiran data yang dibutuhkan. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tengaran, dengan pengambilan sampel menggunakan cara cluster random samplingdimana pengambilan sampel berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. Dipilih dua kelas secara acak, yaitu satu kelas untuk kelas eksperimen (XI IPA 2)37 peserta didik dan satu kelas untuk kelas kontrol (XI IPA 1) 38 peserta didik. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode tes dan metode observasi. Metode tes digunakan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik dan hasil belajar setelah diberikantreatment. Observasi digunakan untuk mengetahui, mengamati pelaksanaan dan perkembangan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik selama proses pembelajaran di kelas. Instrumenyang digunakan observasi aktivitas peserta didik dan soal tes pretest-posttestuntuk mengertahui kemampuan peserta didik. Indikator aktivitas memodifikasi dari Sudjana yaitu : 1) kehadiran peserta didik dalam pembelajaran, 2) perhatian peserta didik terhadap pembelajaran, 3) berani bertanya atau konsultasi mengenai materi, 4) melakukan diskusi kelompok, 5) kerjasama, 6) pengumpulan tugas tepat waktu dan meyelesaikan tugas kelompok, 7) presentasi di kelas [12]. Indikator yang digunakan dalam soal pretest-posttest terdiri dari: 1) menjelaskan pengertian sistem reproduksi, 2) menyebutkan perbedaan antara spermatogenesis denagan oogenesis, 3) menjelaskan tidak munculnya menstruasi dan ovulasi ketika kehamilan, 4) menjelaskan keungulan ASI dibanding susu instan, 5) menyebutkan 5 kelainan atau penyakit pada sistem reproduksi [13].
5
Penerapan metode kerja kelompok dengan menggunakan Google Drive dalam pembelajaran biologi secara garis besar dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Tabel 1. Tahapan metode kerja kelompok dengan menggunakan Google Drive 1
2
3
Memilih dan menetapkan tujuan pembelajaran dengan kerja kelompok Menyajikan Informasi dan penetapan topik dengan kriteria komplek yang dapat dibagi-bagi menjadi bagianbagian yang memadai untuk tugas kelompok Pembentukan kelompok
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran dan memotivasi peserta didik belajar. Guru menyajikan informasi kepada peserta didik dengan demonstrasi langsung menggunakan Google Drive dan membagi materi menjadi beberapa topik yang nantinya akan dibahas setiap kelompok yang akan dibentuk Guru membagi kelompok berdasarkan ketersediaan fasilitas Guru menjelaskan setiap topik yang telah dibagi pada setiap kelompok untuk dibahas mulai dari pengertian, pembahasan dan fungsi dari setiap topik yang sudah dibagi. Proses Kerja kelompok dengan menggunakan Google Drive seperti pengerjakan langsung yang disediakan yaitu Google Doc, fasilitas chat untuk diskusi, dan penyimpanan langsung dari hasil pembahasan tugas kelompok Guru membimbing kelompok belajar pada saat mengerjakan tugas
4
Penjelasan topik yang menjadi tugas kelompok,
5
Proses kerja kelompok dengan menggunakan Google Drive meliputi pemahaman topik sebagai tugas pembahasan dan penyelesaian tugas, Guru melakukan pengamatan seperti pemberian saran serta menilai kerjasama dalam kelompok, Penilaian berdasarkan hasil Guru mengevaluasi hasil belajar atau setiap kerja kelompok dan proses kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. kerja kelompok
6
7
Validitas empiris butir soal uraian dihitung dengan rumus korelasi product momentterhadap 5 butir soal uraian sistem reproduksi manusia dengan taraf signifikasi 5%. Berdasarkan perhitungan validitas soal menunjukkan nilai r hitung > nilai r product moment maka 5 soaluraian tersebut valid, sehingga soal layak untuk diberikan pada penelitian yang dilakukan. Pengukuran reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha, berdasarkan perhitungan statistik diperoleh 0,998 > 0,6 maka soal tersebut reliabel. Berdasarkan perhitungan tersebut instrumen soal yang digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten.Instrumen soal dilakukan uji tingkat kesukaran dan daya pembeda. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis dengan uji t (independent sampel t test).
6
4. Hasil dan Pembahasan Ranah yang dituju pada penelitian ini adalah kemampuan peserta didik untuk membahas dan memahami materi dengan menggunakan Google Drive sebagai media pembelajaran pada metode kerja kelompok. Tahap pertama sebelum proses treatment diberikan adalah pemberian pretest terhadap peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui apakah kemampuan siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol memilki kemampuan yang hampir sama atau tidak, selain itu untuk menentukan apakah siswa memiliki varians yang sama dan homogen. Konsep penerapan metode kerja kelompok dengan menggunakan Google Drive pada proses pembelajaran didalam penelitian ini adalah pemberian treatment dilakukan dengan cara menyisipkan penggunaan Google Drive pada metode kerja kelompok. Treatment yang diberikan sebanyak dua kali, yaitu pada tugas kelompok pertama dan tugas kelompok kedua selama tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama kelas eksperimen dibentuk kelompok dengan anggota masing-masing 6 orang berdasarkan ketersediaan fasilitas pendukung dan hasil pretest. Dilakukan pengundian topik oleh perwakilan kelompok untuk dibahas, didiskusikan, dan dipresentasikan. Setelah pembentukan kelompok selesai, guru menjelaskan materi dan tugas yang diberikan menggunakan Google Drive dalam bentuk teks dan gambar. Selanjutnya setiap kelompok mengerjakan tugas menggunakan Google Drive yang dibagikan pada sesama anggota kelompok dan guru. Peserta didik dapat membagi tugas dan berdiskusi menggunakan Google Drive. Guru bertugas untuk mengawasi jalannya proses pembelajaran yang menggunakan metode kerja kelompok, memberikan saran pada setiap kelompok dan mengawasi proses pembelajaran tersebut. Pembuatan tugas kerja kelompok tidak hanya dilakukan pada saat kelas pembelajaran namun juga saat diluar jam pembelajaran mata pelajaran biologi. Tugas kelompok diselesaikan paling lambat sebelum pertemuan selanjutnya. Pertemuan kedua, setelah tugas kelompok dikumpulkan dan dibagikan lewat Google Drive, peserta didik diminta untuk duduk berkelompok seperti pada pertemuan pertama. Guru menanyakan dan mengecek sejauh mana siswa mengerjakan tugas kelompok dan kendala saat mengerjakan. Selanjutnya peserta didik mempresentasikan hasil pembahasan tugas kelompok sesuai dengan topik masing-masing. Proses presentasi ini dapat melihat kemampuan peserta didik menjelaskan topik yang dibahas, mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan dari kelompok lain. Ketika kelompok lain mempresentasikan, peserta didik lain menyimak dan memperhatikan penjelasan kelompok lain. Setelah presentasi, peserta didik dan guru menarik kesimpulan dari hasil pembahasan yang sudah dilakukan. Pada akhir pembelajaran guru memberikan tugas kelompok lagi dengan topik yang masih berhubungan. Pengumpulan dan pembuatan tugas menggunakan Google Drive. Pertemuan ketiga dilakukan presentasi pembahasan dari tugas kelompok yang sudah dikerjakan setelah itu penarikan kesimpulan dari materi yang diberikan.Setelah treatment diberikan tahap selanjutnya adalah
7
memberikan posttest untuk mengetahui hasil belajar peserta didik, apakah terdapat perubahan atau tidak. Proses belajar mengajar pada kelas kontrol menggunakan metode kerja kelompok yang tidak memanfaatkan Google Drive. Proses penggunaan Google Doc dalam metode kerja kelompok, pertama peserta didik memiliki akun gmail yang digunakan untuk berbagi dokumen yang dibagikan lewat akun gmail peserta didik. Materi dan tugas dibagikan kepada peserta didik menggunakan Google Doc dengan membagikan lewat akun gmail. Sehingga peserta didik dapat membaca dan mengakses langsung lewat Google Drive. Pada proses kerja kelompok, peserta didik menggunakannya Google Doc sebagai media untuk mengerjakan langsung tugas kelompok. Salah satu anggota kelompok membuat folder yang berisi tugas kelompoknya dan memberi judul dokumen yang dibuat sesuai dengan topik yang diperoleh. Selanjutnya dokumen tersebut dibagikan dengan anggota kelompoknya dan juga guru dengan cara menambahkan akun gmail pada fitur berbagi, sehingga anggota lain dapat mengerjakan tugas secara bersama-sama pada satu dokumen tersebut dan guru bisa langsung mengawasi proses kerja kelompok didalam Google Doc. Saat mengerjakan tugas menggunakan Google Doc, peserta didik dapat berdiskusi langsung, bertukar pendapat dengan peserta langsung menggunakan fasilitas chat yang akan muncul jika anggota kelompok yang lain juga sedang online saat mengerjakan tugas tersebut. Pengerjakan tugasnya juga tidak perlu menunggu salah satu selesai menuliskan pembahasan yang sebelumnya telah dibagi-bagi tugasnya dalam kelompok tersebut sehingga setiap anggota peserta didik dapat berkontribusi dalam mengerjakan tugas kelompok, dapat berdiskusi, saling tukar pendapat dan dokumen tersebut akan langsung tersimpan. Hasil pembahasan dapat langsung di lihat oleh seluruh anggota kelompok dan guru yang sebelumnya telah dibagikan. Tampilan materi dan tugas yang dibagikan menggunakan Google Doc.
Gambar 3. Materi dan tugas yang dibagikan menggunakan Google Drive Materi yang dapat ditampilkan pada Google Doc berupa teks dan gambar. Sehingga peserta didik dapat membaca penjelasan mengenai materi dan akan lebih jelas dengan gambar yang dapat disisipkan pada materi sehingga
8
peserta didik dapat memahami materi sistem reproduksi manusia serta bagian-bagiannya.
Gambar 4. Fitur yang tersedia pada Google Drive Gambar 4 memperlihatkan bahwa Google Drive memiliki fitur untuk membuat folder, dokument, presentation, spreadsheet, form, drawing. Penelitian ini batasan masalah hanya pada fitur penggunaan serta pembuatan folder dan document. Materi dan tugas dapat langsung dibagikan pada peserta didik dengan membagikan lewat akun Google yang dimiliki.
Gambar 5. Peserta didik menggunakan Google Drive untuk mengerjakan tugas kelompok Pada gambar 5, peserta didik menggunakan Google Drive untuk mengerjakan tugas kelompok. Fitur yang digunakan adalah Google Doc, peserta didik dapat membuat hasil pembahasan, merubah teks.Membuat tugas didalam Google Drive langsung tersimpan sehingga kapan saja peserta didik memerlukan dokumen hasil pembahasan kerja kelompok dapat langsung diakses pada Google Drive. Kegiatan tersebut dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 6. Diskusi kelompok lewat chat yang disediakan Google Drive Peserta didik dapat berdiskusi lewat Google Drive mengenai tugas kelompok seperti pada gambar 6. Dengan syarat anggota kelompok online dalam waktu yang sama. Sehingga kegiatan diskusi dapat dilakukan dimana saja tidak terhambat oleh waktu dan tempat. Ini memberikan waktu
9
pengerjaan yang lebih leluasa dibandingkan diskusi yang hanya dilakukan dikelas saat pembelajaran saja. Tugas kelompok didikerjakan pada saat pembelajaran dikelas dan diluar kelas sebelum pertemuan berikutnya.
Gambar 7. Kerjasama mengerjakan tugas kelompok dengan mengerjakan langsung di Google Drive Peserta didik dapat membagi tugas kelompok yang akan dikerjakan masing-masing anggotanya sehingga tidak ada peserta didik yang hanya menitipkan nama pada tugas kelompok. Kerjasama ini dapat dilihat dari riwayat perubahan yang akan memunculkan nama siapa saja yang mengubah dan menambahakan serta pada pukul berapa mereka mengakses. Setiap anggota dapat bertukar pendapat, ide dan lain-lain saat berkontribusi dalam pembuatan tugas di Google Drive seperti pada gambar 7.
Gambar 8. Peserta didik mengakses Google Drive lewat notebook atau smartphone Berdasarkan gambar 8 Google Drive dapat diakses melalui notebook atau smartphone. Kemudahan mengakses sangat membantu peserta didik. Sehingga kapan saja peserta didik ingin membaca materi atau memperbaiki tugas dapat langsung dilakukan tanpa terhambat waktu dan tempat.
Gambar 9. Guru melakukan pengamatan selama proses belajar mengajar Berdasarkan gambar 9 (hal 10), guru melakukan pengamatan proses kerja kelompok seperti pemberian saran pada peserta didik. Dilakukan
10
pengamatan interaksi peserta didik seperti kerjasama, pembagian tugas, diskusi dan lain-lain.Guru menanyakan dan mengecek sejauh mana siswa mengerjakan tugas kelompok dan kendala saat mengerjakan. Selanjutnya peserta didik mempresentasikan hasil pembahasan tugas kelompok sesuai dengan topik masing-masing.
Gambar 10. Presentasi peserta didik Pada gambar 10 presentasi dilakukan anggota kelompok dan setiap anggota ikut ambil bagian dalam presentasi sehingga tidak ada yang terlalu mendominasi. Proses presentasi ini dapat melihat kemampuan peserta didik menjelaskan topik yang dibahas, mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan dari kelompok lain, dan lain sebagainya. Ketika kelompok lain mempresentasikan, peserta didik lain menyimak dan memperhatikan penjelasan kelompok lain. Setelah presentasi, peserta didik dan guru menarik kesimpulan dari hasil pembahasan yang sudah dilakukan. Pada akhir pembelajaran guru memberikan tugas kelompok lagi dengan topik yang masih berhubungan. Pengumpulan dan pembuatan tugas menggunakan Google Drive. Perubahan hasil belajar dapat dilihat dari terjadinya proses pembelajaran dikelas dan membandingkan hasil tes peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Proses pembelajaran kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol ini dapat dinilai dari aktivitas siswa pada masingmasing kelas.Kehadiran peserta didik dalam pembelajaran, dilakukan pengamatan untuk melihat seberapa besar kehadiran peserta didik dilihat dari data pada absensi. Selama proses treatment peserta didik dihitung tingkat kehadirannya pada mata pelajaran biologi berdasarkan data absensi yang sudah dibuat. Kehadiran peserta didik dihitung 1 sedangkan ketidakhadiran dihitung 0. Berdasarkan observasi selama empat kali pertemuan diperoleh data bahwa kelas eksperimen tingkat kehadiran peserta didik mencapai 100% sedangkan pada kelas kontrol hanya mencapai 97,7% karena beberapa peserta didik tidak dapat mengikuti mata pelajaran biologi. Sehingga tingkat kehadiran peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol dikatakan baik. Sedangkan perhatian peserta didik terhadap pembelajaran dinilai berdasarkan pengamatan observasi yaitu bagaimana peserta didik kelas eksperimen memperhatikan materi yang diakses lewat Google Drive. Adanya perhatian peserta didik dihitung 1 sedangkan tidak ada perhatian dari peserta didik dihitung 0. Berdasarkan hasil observasi diperoleh 80,42% peserta didik
11
kelas eksperimen terdapat perhatian terhadap pembelajaran dan 52,75% peserta didik kelas kontrol. Penilaian keaktifan peserta didik berani bertanya atau konsultasi mengenai materi selain dinilai melalui kegiatan proses pembelajaran kerja kelompok dikelas juga dilihat dari peserta didik yang berkonsultasi menggunakan media Google Drive. Penilaian ini berdasarkan ada dan tidaknya peserta didik yang bertanya, penskoran dikategorikan ada peserta didik yang bertanya atau berkonsultasi mengenai materi dengan nilai 1 sedangkan tidak adanya keaktifan bertanya peserta didik dengan nilai 0. Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh keaktifan peserta didik berani bertanya atau konsultasi menegnai materi pada kelas eksperimen mencapai 74,9% sedangkan kelas kontrol 40,78%. Ini menunjukkan bahwa peserta didik kelas ekperimen lebih aktif bertanya dan berkonsultasi menegnai materi yang ada. Penilaian diskusi kelompok dilihat dari peserta didik berdiskusi lewat chat yang ada di Google Doc pada saat mengerjakan tugas kelompok. Nilai 4 jika semua anggota kelompok aktif berdiskusi dan berusaha membahas tugas kelompok. Nilai 3 jika semua anggota kelompok aktif berdiskusi akan tetapi kurang berusaha membahas tugas kelompok. Nilai 2 jika beberapa anggota saja yang aktif (dominasi) berdiskusi namun ada usaha membahas tugas kelompok dan nilai 1 jika beberapa anggota saja yang aktif (dominasi) berdiskusi. Hasil observasi diperoleh 85,81% peserta didik kelas ekperimen aktif dalam berdiskusi menggunakan Google Doc sedangkan 29,62% kelas kontrol yang aktif berdiskusi. Berdasarkan hasil tersebut keaktifan peserta didik kelas ekperimen untuk berdiskusi lewat chat yang ada di Google Doc lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Kerjasama peserta didik kelas eksperimen dilihat melalui pembagian tugas yang dikerjakan menggunakan Google Doc. Penilaian yang digunakan yaitu nilai 4 jika semua anggota kelompok aktif dan berusaha mengerjakan tugas kelompok, nilai 3 jika semua anggota kelompok aktif akan tetapi kurang berusaha mengerjakan tugas kelompok, nilai 2 jika beberapa anggota saja yang aktif (dominasi) namun ada usaha mengerjakan tugas kelompok dan nilai 1 jika beberapa anggota saja yang aktif (dominasi). Berdasarkan observasi diperoleh 76% peserta didik kelas eksprimen yang aktif bekerjasama mengerjakan tugas kelompok menggunakan Google Doc sedangkan hanya 39,5% peserta didik kelas kontrol yang bekerjasama dalam mengerjakan tugas kelompok. Observasi pengumpulan tugas tepat waktu dan menyelesaikan tugas kelompok dilihat dari peserta didik yang dapat menyelesaikan tugas kelompok menggunakan Google Doc sesuai kriteria dan tugas secara otomatis terkumpul karena saat mengerjakan menggunakan Google Doc hasil pembahasan langsung tersimpan. Penilaian pembahasan laporan menunjukkan pemahaman terhadap konsep dan prinsip sistem reproduksi manusia. Nilai 4 jika menguasai latar belakang, isi, kesimpulan, pengumpulan tugas tepat waktu. Nilai 3 jika menguasai latar belakang, isi dan pengumpulan tugas tepat waktu. Nilai 2 jika menguasai latar belakang dan kesimpulan tapi pengumpulan tugas tidak tepat waktu, dan
12
nilai 1 jika hanya menguasai latar belakang saja dan pengumpulan tugas tidak tepat waktu. Berdasarkan hasil observasi diperoleh 82,98% peserta didik kelas eksperimen dapat mengumpulkan tugas tepat waktu sedangkan kelas kontrol hanya 42,1%. Maka dari hasil tersebut peserta didik kelas eksperimen lebih baik dalam mengumpulkan tugas dan menyelesaikan tugas kelompok.
Penilaian terhadappresentasi peserta didik di kelasyaitu, nilai 4jika semua anggota kelompok aktif dan berusaha menjawab pertanyaan dengan benar. Nilai 3 jika semua anggota kelompok aktif akan tetapi kurang berusaha menjawab pertanyaan dengan benar. Nilai 2 jika beberapa anggota saja yang aktif (dominasi) namun ada usaha untuk menjawab pertanyaan dengan benar. Nilai 1 jika beberapa anggota saja yang aktif (dominasi) namun kurang berusaha untuk menjawab pertanyaan dengan benar. Berdasarkan hasil observasi diperoleh 93,23% peserta didik kelas eksperimen yang semua anggota kelompok aktif pada saat presentasi dikelas dan 32,6% peserta didik kelas kontrol yang anggota kelompoknya aktif pada saat presentasi. Maka hasil presentasi kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol karena semua anggota jauh lebih aktif, dan tidak didominasi oleh salah satu peserta didik yang menjelaskan hasil pembahasan. Penilaian observasi keaktifan peserta didik saat mendengarkan pendapat teman dan memberi tanggapan dilihat dalam diskusi pada chat yang berlangsung pada Google Doc dan saat presentasi dikelas. Penilaiannya yaitu nilai 4 jika peserta didik memberi kesempatan peserta didik lain untuk mengutarakan pendapatnya serta tidak egois atau keras kepala terhadap pendapatnya sendiri dan memberi tanggapan dengan bahasa yang sopan. Nilai 3 jika peserta didik memberi kesempatan peserta didik lain untuk mengutarakan pendapatnya serta tidak egois atau keras kepala terhadap pendapatnya sendiri. Nilai 2 jika memberi tanggapan dengan bahasa yang sopan. Nilai 1 jika peserta didik memberi kesempatan peserta didik lain untuk mengutarakan pendapatnya. Berdasarkan hasil observasi diperoleh 84,13% peserta didik yang aktif mendengarkan pendapat teman dan memberi tanggapan pada kelas ekperimen dan hanya 46,27% peserta didik yang mendengarkan pendapat teman dan memberi tanggapan pada kelas kontrol. Pada kelas eksperimen observasi pengamatan keaktifan peserta didik dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar dikelas dan online dengan menggunakan Google Drive. Pada indicator 1, 2, 3 dan 7 penilaian berdasarkan observasi kegiatan peserta didik dikelas sedangkan pada indicator 4,5,6, dan 8 dilakukan pengamatan secara online dengan menggunakan Google Drive. Berdasarkan uraian penilaian keaktifan peserta didik berdasarkan indikator yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil pengamatan keaktifan peserta didik
13
No 1 2 3 4 5 6
7 8
Indikator
Instrumen
Kehadiran peserta didik dalam pembelajaran Perhatian peserta didik terhadap pembelajaran Berani bertanya atau konsultasi mengenai materi Melakukan diskusi kelompok Kerjasama Pengumpulan tugas tepat waktu dan meyelesaikan tugas kelompok Presentasi di kelas Mendengarkan pendapat teman dan memberi tanggapan Total Persentase=
Observasi
Presentase Eksperimen Kontrol 100 97,7
Observasi
80,42
52,75
Observasi
74,9
40,78
Observasi Observasi Observasi
85,81 76 82,98
29,62 39,15 42,1
Observasi Observasi
93,23 79,7
32,6 35,48
84,13
46,27
jumlah indikator terpenuhi jumlah indikator keseluruhan
X
100% (Sudjana : 2010) [12] Berdasarkan perhitungan tabel 2 dapat disimpulkan bahwa total persentase keaktifan siswa dikelas kontrol sebesar 46,27% masuk dalam kategori cukup sedangkan keaktifan pada kelas eksperimen 84,13% masuk dalam kategori sangat baik. Penilaian dilakukan dengan cara menggunakan daftar yang berisi indikator kemudian siswa diamati setiap individu dengan mengisi lembar observasi yang dibuat. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pemanfaatan media Google Drive dengan metode kerja kelompokberpengaruh terhadap aktivitas belajar peserta didik seperti indicator berani bertanya atau konsultasi menegnai materi dengan guru, melakukan diskusi kelompok, adanya kerjasama, pengumpulan tugas tepat waktu dan menyelesaikan tugas kelompok, dan mendengarkan pendapat teman dan member tanggapan pada mata pelajaran biologi. Sebelum diberikan treatment dilakukan uji normalitas pretestpada kelas eksperimen diperoleh P = 0,657 dan pada kelas kontrol diperoleh P = 0,680. Dengan membandingkan nilai α = 0,05 maka untuk kelas eksperimen P = 0,657 > α (0,05) dan kelas kontrol P = 0,680 > α (0,05). Maka kedua data pretest tersebut terdistribusi normal sehingga dapat dilakukan uji homogenitas untuk mengetahui kesamaan varian antara skor pretest. Setelah mengetahui bahwa data pretest terdistribusi normal, maka selanjutnya adalah dilakukan uji homogenitas untuk mengetahui kesamaan varian antara skor pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji homogenitas untuk pretes dari kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai signifikan sebesar 0,825 > 0,05 berarti H 0 diterima, dengan kata lain kedua kelas berasal dari populasi yang memiliki variansi yang hampir
14
samaatau homogen. Sehingga sampel dengan kemampuan yang hampir sama dapat dilanjutkan pada tahap penelitian. Setelah treatment diberikan tahap selanjutnya adalah memberikan posttest untuk mengetahui hasil belajar peserta didik, apakah terdapat perubahan atau tidak. Hasil belajar peserta didik dianalisis berdasarkan tingkat pemahaman, pengetahuan yang ditentukan dari skor perolehan dari hasil pengerjaan soal tes. Hasil perhitungan persentase ketuntasan pretest untuk kelas kontrol sebesar 2,63% dengan rata-rata nilai 50,66 dan posttest naik menjadi 10,53% dengan rata-rata nilai 61,62. Sedangkan persentase ketuntasan pretest kelas eksperimen sebesar 5,26% dengan rata-rata nilai 50,81 dan posttest naik menjadi 86,48% dengan rata-rata nilai 83,38. Berdasarkan jumlah persentase ketuntasan masing-masing kelas dapat disimpulkan bahwa persentase ketuntasan kelas eksperimen lebih tinggi dan tercapai lebih dari 75% dibandingkan kelas kontrol. Berdasarkan hasil belajar posttest yang diperoleh dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik parametrik uji t. Uji t (Independent Samples T Test) dengan taraf signifikan 5%. Hipotesis yang akan diuji: 1) H 0 adalah tidak ada perbedaan hasil belajar yang signifikan setelah menggunakan media Google Drive dengan metode kerja kelompok (kelas eksperimen) dibandingkan kelas yang tidak menggunakan Google Drive dengan metode kerja kelompok. 2) Ha adalah adanya perbedaan hasil belajar yang signifikan setelah menggunakan media Google Drive dengan metode kerja kelompok (kelas eksperimen) dibandingkan kelas yang tidak menggunakan Google Drive dengan metode kerja kelompok.Hasil pengolahan uji hipotesis dengan Independent Sampel menunjukkan bahwa signifikan (P) adalah 0,000< (0,05) dan nilai t hitung > dari t tabel yaitu 1,823 > 1.667, maka 𝐻a diterima sehingga terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang menggunakan media Google Drive dengan metode kerja kelompok pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol yang tidak diberikan treatment apapun. Hasil tersebut membuktikan bahwa adanya perbedaan hasil belajar peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dari uji hipotesis yang dilakukan. Berdasarkan penelitian, Google Doc membantu guru dalam mengawasi peserta didik yang berkontribusi mengerjakan tugas kelompok, melihat aktivitas diskusi dan tukar pendapat yang dilakukan peserta didik lewat chat yang ada didalam Google Doc, dapat berkonsultasi dengan guru langsung melalui chat yang disediakan untuk bertanya mengenai materi, mengetahui kerjasama anggota kelompok dalam penyelesaian tugas kelompok. Keuntungan tersebut juga dapat diperoleh pada peserta didik, seperti mengakses materi dan tugas kelompok dimana saaja dan kapan saja, berdiskusi tidak harus bertemu, saling tukar pendapat, terdapat pembagian tugas, dapat bertanya dengan guru kapan saja, tidak takut dokumen tugasnya hilang selama akun gmail masih aktif, tidak perlu mencetak hasil tugas kelompok sehingga menghemat biaya. Maka Google Doc memberikan keuntungan pada guru dan juga peserta didik untuk memberikan kemudahan dalam penerapan metode kerja kelompok.
15
Penelitian ini tidak 100% berhasil pada seluruh peserta didik kelas eksperimen. Keberhasilan peserta didik diukur berdasarkan KKM yang telah digunakan. Hasil posttest sebanyak 86,26% peserta didik pada kelas eksperimen mencapai KKM sedangkan 13,74% belum mencapai KKM..Adanya pengaruh positif terhadap hasil belajar peserta didik yang menggunakan metode kerja kelompok dengan menggunakan media Google Drive sejalan dengan penelitian yang dilakukan Hesti mengenai metode kerja kelompok. Penelitian tersebut menjadikan peserta didik saling bekerja sama dengan tiap anggota kelompok bisa saling memahami kelebihan atau kekurangan masing-masing anggota kelompoknya. Selain itu penerapan metode kerja kelompok banyak mempengaruhi hasil belajar peserta didik dengan memanfaatkan Google Drive sebagai media pembelajaran. 5. Simpulan Berdasarkan permasalahan, tujuan penelitian, hasil analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang memanfaatkan media Google Drive dengan metode kerja kelompok pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan media Google Drive pada metode kerja kelompok. Hal ini ditunjukkan dengan presentase hasil belajar menggunakan tes pada kelas eksperimen mencapai 86,48% peserta didik yang mencapai KKM dengan rata-rata nilai 83,38 dan kelas kontrol yang hanya mencapai 10,53% yang mencapai KKM dengan rata-rata nilai 61,84. Perbedaan juga dilihat dari hasil observasi keaktivan peserta didik, pada kelas kontrol total persentase keaktifan siswa sebesar 49,74 % masuk dalam kategori cukup sedangkan keaktifan pada kelas eksperimen 86.26% masuk dalam kategori sangat baik. Dilakukan uji hipotesis untuk membuktikan adanya perbedaan hasil belajar peserta didik kelas kontrol dan kelas eksperimen, dengan signifikansi 0,000 < 0,05 dan t hitung 1.823 > t tabel 1,667 yang berarti H 0 ditolak sehingga pemanfaatan Google Drive menunjukan pengaruh hasil belajar yang lebih baik dibandingkan kelas kontrol dengan adanya inovasi baru dalam proses belajar mengajar seperti pemanfaatan internet, penggunaan komputer dan smartphone untuk mengakses Google Drive yang mempermudah untuk mengerjakan tugas dan berbagi materi. Google Drive sangat mendukung untuk kerja tim, guru dapat memberikan tugas yang dikerjakan secara tim, setiap peserta didik yang tergabung dalam tim tersebut, bisa mengakses dan mengedit pada dokumen yang sama secara bersamaan, dengan demikian peserta didik terlatih untuk bekerja dalam tim. Melalui Google Drive kreativitas peserta didik dapat berkembang, peserta didik dapat bebas mengutarakan ide dan gagasannya, juga belajar dari ide orang lain dan belajar memahami pendapat orang lain. 6. Daftar Pustaka [1] Okezone.com, 2014, Indonesia Peringkat 8 Dunia Pengguna Internet Terbesar. http://techno.okezone.com/read/2014/05/13/55/984151/indonesiaperingkat-8-dunia-pengguna-internet-terbesar. Diakses pada 10 Juli 2014.
16
[2]
[3]
[4] [5] [6]
[7]
[8]
[9]
[10] [11]
[12] [13]
Patmanthara, S, 2006, Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Untuk Pengembangan Pembelajaran Melalui WEB Sekolah, Jurnal Teknodik No 19. issuu.com/downloadbse/docs/jurnal_nodik_19_full Sultoni, A, 2013, Pengaruh Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar Sejarah Terhadap Motivasi Belajar Peserta didik Kelas XI IPS N 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2011/2012, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, SemarangIndonesia. Hesti, N, 2013, Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam diri Di Bidang Tari Di SMA Negeri 1 Lubuk Alung, ejournal.fip.unp.ac.id Winarno, ST.E, Ali, Z. and SmitDev, C, 2013.Step By Step Aplikasi Google Apps, Semarang: Elex Media Komputindo. Alqisyan,N, 2013. Layanan Cloud Storage yang gratis, http://www.allpcind.com/layanan-cloud-storage-yang-gratis/. Diakses pada 28 November 2013. Indriani, 2012, Studi Komparatif Prestasi Belajar Antara Motode Kerja Kelompok di SMK Bina Karya Teknik Dengan Metode Ceramah di SMK Karya Guna Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik Listrik, Pevote, (vol 7 no 12), http://id.scribd.com/doc/97438027/Jurnal-Eva-Indriani-1 Rusmaryanti,D, 2014, Meningkatkan Hasil Belajar Biologi dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share) pada Siswa kelas VIIIA MTs Al Huda 2 Jenawi Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan, (vol 22 no 3), ejurnal.veteranbantara.ac.id Soendari,T, 2010, Metode Penelitian Ekperimen, file.upi.edu/Direktori/.../PENELITIAN_EKSPERIMEN.ppt_%5BCom patibility_Mode%5D.pdf. Diambil pada 11 Mei 2014. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Hakim, I, 2013, Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simolator Cisco Paket Tracer Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), repository upi.edu Sudjana, N. 2010.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT RemajaRosdakarya. Purwatiningsih, Siti, 2009, Peningkatan Prestasi Belajar Biologi Siswa Kelas X.1 SMA N 2 Salatiga Melalui Metode Proyek Dengan Penilaian Presentasi dan Poster, journal.unnes.ac.id
17