1. Pendahuluan Kendala pembelajaran sering dialami oleh pelaku pendidikan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMK NU Ungaran pada mata pelajaran simulasi digital masih terdapat permasalahan yang terjadi di dalam proses belajar mengajar. Salah satu kendala pembelajaran di dalam proses belajar mengajar adalah siswa merasa bosan dikarenakan guru menyampaikan materi dengan cara konvensional, yaitu guru menyampaikan materi dengan menggunakan metode ceramah dan media pembelajaran konvensional menggunakan buku sebagai sumber belajar sehingga menyebabkan tidak sedikit siswa yang tidak memperhatikan dan ramai sendiri. Keadaan seperti ini sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diperoleh siswa kurang memuaskan. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa sebenarnya permasalahan proses pembelajaran tidak hanya disebabkan oleh siswa dan guru, namun terdapat banyak sekali faktor yang mempengaruhi diantaranya penggunaan metode dan media pembelajaran yang kurang sesuai. Maka dari itu dibutuhkan suatu metode dan media pembelajaran yang belum pernah dilakukan sebelumnya di SMK NU Ungaran. Media pembelajaran dengan e-learning merupakan sebuah inovasi yang mempunyai kontribusi besar terhadap perubahan proses pembelajaran, dimana proses pembelajaran tidak lagi hanya mendengarkan namun siswa dapat melakukan aktivitas lain seperti mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan. Tumblr merupakan sebuah layanan blog yang dapat digunakan sebagai e-learning yang mengijinkan usernya untuk memposting tidak hanya teks, tetapi dapat pula memposting video, photo, link, dan audio. Tumblr merupakan microblogging yang menjembatani pengguna social networking seperti Facebook dan pengguna blog [1]. Tumblr dapat memberikan solusi bagi pengguna social networking dan pengguna yang senang menulis dan membaca blog. Selain dengan media pembelajaran yang digunakan, strategi pembelajaran juga turut mempengaruhi hasil pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang efektif adalah strategi pembelajaran kooperatif karena metode ini dianggap akan memberikan para siswa pengetahuan, konsep, kemampuan dan pemahaman siswa yang mereka butuhkan dengan siswa membentuk suatu kelompok demi tercapainya tujuan pembelajaran [2]. Salah satu tipe pembelajaran kooperatif adalah tipe Numbered Head Together (NHT). Pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT siswa menempati posisi dominan dalam proses pembelajaran. Dengan adanya kerjasama dalam kelompok yang ditandai dengan penomoran mendorong semua siswa berusaha untuk memahami setiap materi yang diajarkan dan bertanggungjawab atas nomor anggotanya masing-masing[3]. Pembelajaran yang masih menggunakan buku pegangan hanya untuk guru saja dan menjelaskan materi dengan ceramah yang digunakan di SMK NU Ungaran, hal ini kan menyebabkan kebosanan bagi siswa yang akan mempengaruhi pada prestasi belajar siswa. Berdasarkan masalah tersebut, maka penelitian dilakukan dengan meneraplan Microblogging Tumblr dengan strategi pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran Simulasi Digital di SMK NU Ungaran.
1
2. Tinjauan Pustaka Penelitian Muhfidin menunjukkan bahwa penggunaan media Edmodo sebagai media pembelajaran sebagai e-learning dianggap efektif apabila rata-rata hasil belajar ranah kognitif siswa lebih besar atau sama dengan KKM. Hasil penelitian, diperoleh rata-rata perolehan keseluruhan nilai siswa pada pembelajatarn DKK dengan menggunakan media Edmodo yakni diatas KKM yang dipersyaratkan. Sehingga pengguna media Edmodo sebagai media pembelajaran dikatakan efekktif [4]. Penelitian lain yang dilakukan oleh Kartika Nurfida mengenai pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) lebih efektif daripada pembelajaran konvensional dalam pembelajaran matematika pokok bahasan segiempat semester genap SMP Negeri 15 Yogyakarta. Siswa menjadi lebih aktif dalam proses belajar mengajar sehingga memberikan hasil belajar yang maksimal [5]. Berdasarkan uraian yang ada terdapat persamaan dan perbedaan dari penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan. Persamaan penelitian dengan penelitian terdahulu yaitu : Menggunakan media pembelajaran online untuk meningkatkan prestasi siswa dan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan perbedaan yaitu penggunaan media pembelajaran online tanpa metode dan metode pembelajaran tipe Numbered Head Together (NHT) tanpa menggunakan media pembelajaran. Berdasarkan persamaan dan perbedaan tersebut penelitian ini dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran dan metode pembelajaran yaitu menggunakan media pembelajaran Microblogging Tumblr dan metode pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Efektivitas merupakan nilai atau usaha ketepatgunaan suatu benda atau usaha untuk mencapai sasaran atau tujuan yang ingin dicapai. Pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila menghasilkan sesuatu sesuai seperti apa yang diharapkan [6]. Efektivitas ditinjau dari sudut pencapaian tujuan, dimana keberhasilan suatu organisasi harus mempertimbangkan bukan saja sasaran organisasi tetapi juga mekanisme mempertahankan diri dalam mengejar sasaran. Penilaian efektivitas harus berkaitan dengan masalah sasaran maupun tujuan [7]. Efektivitas diukur dari hasil belajar yang diperoleh siswa, yang dilihat dari nilai pretest dan posttest terhadap hasil belajar siswa dilihat dari indikator ketuntasan belajar, dimana setiap siswa mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) TIK ≥ 70 dengan sekurang-kurangnya 75% dari jumlah siswa [8] Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa untuk belajar. Sedangkan media pengajaran adalah semua bahan dan alat fisik yang mengkin digunakan untuk mengimplementasikan pengajaran dan memfasilitasi prestasi siswa terhadap sasaran atau tujuan pengajaran [9]. Media hasil teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-prosesor. Berbagai jenis aplikasi teknologi berbasis komputer dalam
2
pengajaran umumnya dikenal sebagai computer-assisted instruction (pengajaran dengan bantuan komputer) [10]. Microblogging adalah versi yang lebih kecil dari tradisional blog dengan tujuan untuk media sosial. Semua orang dapat membagikan berita dan segala informasi di dalam Microblogging. Dalam penggunaannya, user lebih merasa tertarik untuk berpatisipasi dalam membagikan maupun memberi komentar sebuah informasi [11]. Diciptakan pada tahun 2007 oleh seorang pengusaha internet muda yang bernama David Karp, tumblr adalah microblogging yang memungkinkan user untuk menaruh/memposting apasaja yang diinginkan ke dalam blog, seperti teks, gambar, video, audio, link dan chat. Cara memposting dapat melalui dashboard, bookmarklet di browser, IM, Handphone maupun email. Karena dapat digunakan untuk memposting apa saja yang diinginkan sehingga Tumblr dapat digunakan untuk tujuan dari e-learning. E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu media yang digunakan adalah jaringan komputer baik jaringan lokal maupun berbasis web. Informasi yang disajikan melalui e-learning untuk pembelajaran biasanya disajikan secara up-todate atau real time sesuai dengan mata pelajaran yang diampu oleh guru yang bersangkutan [12]. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran melalui kelompok kecil siswa yang saling bekerjasama dengan memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar [13]. Strategi pembelajaran kooperatif memiliki beberapa tipe, salah satunya adalah Numbered Head Together (NHT). NHT merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional [14]. NHT lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas [3]. Strategi pembelajaran kooperatif memiliki 4 fase utama yaitu: (1)Penomoran, guru membagi siswa ke dalam kelompok 3-5 orang dan setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5. (2)Mengajukan Pertanyaan, guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. (3)Berpikir bersama, Siswa menyatukan pendapat terhadap jawaban pertanyaan itu dan menyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim. (4)Menjawab, Guru memanggil nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.[13] 3. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen karena pemilihan metode ini bertujuan untuk memberikan perlakuan tertentu terhadap subjek penelitian dengan menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design guna mengetahui efektivitas penggunaan Microblogging Tumblr dengan strategi pembelajaran kooperatif. Tabel 1. Desain Pembelajaran
Kelompok KE KK
Prestest P1 P3
Perlakuan T1 T2
3
Posttest P2 P4
KE KK P1
: Kelompok Experimen (Experimental group) : Kelompok Kontrol (Control Group) : Kemampuan kelompok eksperimen sebelum diberi perlakuan. P2 : Kemampuan kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan. P3 : Kemampuan kelompok kontrol sebelum diberi perlakuan. P4 : Kemampuan kelompok kontrol setelah diberi perlakuan. T1 : Perlakuan dengan media Tumblr kooperatif learning. T2 : Perlakuan dengan media konvensional. Tabel 1 menunjukkan bahwa subjek penelitian dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapat perlakuan dengan media Tumblr dengan kooperatif learning sedangkan untuk kelas kontrol menggunakan media media konvensional atau tanpa perlakuan. Penelitian ini dilakukan di SMK NU Ungaran dengan mengambil kelas X3 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 28 dan kelas X5 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 26 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan memperhatikan nilai dari hasil pretest kelas yang memiliki nilai tidak lebih baik dari kelas lain yang telah dilakukan pretest. Penelitian terdiri dari beberapa tahapan : Pra Penelitian
Mendesain Strategi
Pelaksanaan
Evaluasi Gambar 1. Tahapan Penelitian [15]
Tahap yang pertama adalah tahap pra penelitian. Pada tahap pra penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keadaan pembelajaran yang sudah berlangsung selama ini. Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan, dilakukan observasi yang bertujuan untuk mendapatkan dapat mengetahui bagaimana proses pembelajaran selami ini yang terjadi serta perilaku siswa maupun guru selama proses pembelajaran berlangsung. Tahap yang kedua adalah mendesain strategi pelaksanaan. Desain strategi pelaksanaan yang dibuat adalah mendesain alur pembelajaran, Rancangan
4
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pembuatan soal. Desain alur pembelajaran yang digunakan pada kelas eksperimen dapat dilihat pada gambar 2. Diskusi
Diskusi menggunakan Tumblr (Luar jam pelajaran) Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan Admin Tumblr
Guru mengamati, memberi komentar dan masukan
Hasil Diskusi di Tumblr
Diskusi di dalam kelas dengan strategi kooperatif tipe NHT
Siswa melakukan diskusi dengan dibentuk kelompok yang terdiri dari 2-3 siswa
Guru membimbing, menilai dan mengamati jalannya diskusi
Report hasil diskusi
Pembahasan hasil diskusi
Gambar 2. Aktifitas siswa dan guru
Penelitian ini dilakukan pada saat pembelajaran di sekolah dan di luar jam pembelajaran di sekolah. Dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan Tumblr sebagai media diskusi (luar jam pembelajaran sekolah), admin membuat soal yang harus didiskusi oleh kelompok dengan cara komen pada postingan soal. Kelompok dibuat dalam bentuk kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 siswa dalam satu kelompok. Diskusi dimulai dengan admin membuat soal yang diposting di Tumblr , siswa berdiskusi bersama kelompok masing-masing diluar jam pelajaran dan perwakilan kelompok memposting hasil diskusi di Tumblr untuk didiskusikan kembali saat di dalam kelas. Dengan adanya diskusi di Tumblr membuat siswa memiliki gambaran akan mempelajari materi apa pada pertemuan di kelas. Hasil diskusi di Tumblr didiskusikan kembali di dalam kelas dengan strategi pembelajaran NHT. Dan akhir dari diskusi adalah pembahasan hasil diskusi yang dilakukan oleh guru dan siswa.
5
Admin mendaftar di Tumblr
Siswa perwakilan kelompok mendaftar di Tumblr
Admin membuat pertanyaan di Tumblr
Siswa menjawab pertanyaan admin
Gambar 3. Persiapan dan proses diskusi di Tumblr
Diskusi dimulai dengan admin mendaftar di Tumblr. Setelah mendaftar di Tumblr, admin membuat pertanyaan di Tumblr dan siswa perwakilan kelompok mendaftar di Tumblr. Kemudian siswa menjawab pertanyaan yang telah dibuat admin di Tumblr yang merupakan hasil diskusi dari kelompok. Hasil diskusi di Tumblr akan dibahas kembali di dalam kelas. Diskusi dilakukan meliputi materi mengenai komunikasi dalam jaringan (daring). Setiap perwakilan kelompok wajib untuk memposting hasil diskusi kelompok mereka di Tumblr. Siklus diskusi di Tumblr, kemudian dibawa dalam pembelajaran dikelas yang terjadi dalam 2 siklus. Siklus yang pertama membahas tentang Pengertian komunikasi. Dan pada pada siklus kedua membahas tentang komunikasi dalam jaringan. Dari proses diskusi ini diharapkan memberi kesan bagi siswa dalam memahami materi yang telah didiskusikan dengan teman lainnya. Berikut adalah perbandingan desain pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol : Tabel 2. Perbandingan Desain Pembelajaran No 1.
Kegiatan Belajar Kelas Kontrol Kegiatan awal 1. Memberi salam dan doa 2. Memberi penjelasan kepada siswa mengenai pokok bahasan, pengertian, contoh, pemahaman materi yang dipelajari.
2.
Kegiatan inti Guru menjelaskan materi Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan LKS materi komunikasi dalam jaringan.
Kegiatan Belajar Kelas Eksperimen Kegiatan awal 1. Memberi salam dan doa 2. Memberi penjelasan kepada siswa mengenai pokok bahasan, pengertian, contoh, pemahaman materi yang dipelajari. 3. Memberi penjelasan kepada siswa bahwa materi pembelajaran yang akan disampaikan telah didiskusikan di dalam Tumblr. Kegiatan inti Guru membahas materi yang telah didiskusikan di Tumblr tentang komunikasi dalam jaringan (online). Guru memperjelas materi yang didiskusikan di Tumblr
6
3.
Guru mengoreksi siswa
jawaban
Penutup 1. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
Guru memandu siswa dengan langkah berikut ini : 1. Guru membagi siswa menjadi kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. 2. Memberikan penomoroan kepada setiap anak dalam satu kelompok dengan nomor 1, 2,3,4 dan 5 (apabila satu kelompok hanya terdiri dari empat anak, salah satu dari keempat anggota kelompok merangkap menjadi dua buah nomor dalam satu kelompok) 3. Guru memberi setiap kelompok LKS untuk dikerjakan secara berkelompok mengenai komunikasi dalam jaringan (online) 4. Guru memberi waktu untuk menyelesaikan LKS dengan cara berdiskusi. 5. Guru menyebutkan nomor dan siswa dengan nomor tersebut angkat tangan. 6. Guru menunjuk salah satu siswa yang angkat tangan untuk mempresentasikan hasil diskusi. 7. Guru meminta kelompok lain dengan nomor yang sama untuk memberi masukan maupun menyanggah dan bertanya dan begitu seterusnya sampai LKS selesai. Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum jelas untuk bertanya langsung. Penutup 1. Guru merangkum butir-butir penting seluruh pelajaran dengan cara menanyakan kepada siswa apa saja yang telah dipelajari. 2. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari 3. Guru memperkuat hasil diskusi serta memberi penghargaan kepada seluruh siswa atas partisipasi aktifnya dalam belajar. 4. Memberikan tugas rumah untuk pertemuan berikutnya.
Proses pembelajaran yang dilakukan para kelas eksperimen dan kelas kontrol diawali dengan persiapan untuk proses pembelajaran memulai dengan salam dan doa. Dalam hal memotiviasi siswa, guru menjelaskan tentang materi yang akan
7
disampaikan. Pada kelas eksperimen dijelaskan bahwa materi yang akan disampaikan adalah materi yang telah didiskusikan di Tumblr. Sehingga siswa sudah mempunyai bayangan tentang materi yang akan diberikan. Dalam kegiatan inti pada kelas eksperimen guru melakukan diskusi dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT. Berbeda dengan kelas kontrol, pada kegiatan inti guru hanya menjelaskan materi dan meminta siswa untuk mengerjakan LKS. Instrumen dalam penelitian yaitu lembar observasi, soal pretest dan posttest dan wawancara. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : Metode observasi, bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai jalannya pembelajaran siswa dalam proses kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif di dalam kelas. Berikut indikator penilaian aktifitas belajar siswa. Tabel 3. Indikator observasi aktifitas pembelajaran kelas eksperimen [5]
No 1 2 3 4 5 6
Indikator Akses Tumblr Pengorganisasian kelas saat diskusi (guru) Pembentukan kelompok dan pemberian nomor Diskusi siswa Pembahasan hasil diskusi Mengomentari hasil diskusi
Observasi dilakukan untuk mengetahui aktifitas siswa dan guru pada waktu di dalam kelas. Observasi memiliki beberapa indikator. Indikator disesuaikan dengan strategi pembelajaran di kelas yaitu strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT. Observasi digunakan juga untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Metode tes (pretest dan posttest) bertujuan untuk mengukur pencapaian penguasaan terhadap materi yang diajarkan. Instrumen disusun bersama guru mata pelajaran simulasi digital dengan kisi-kisi seperti ditunjukkan pada tabel 4. Guru simulasi digital juga berperan untuk memvalidasi isi soal tes agar sesuai dengan tujuan dan mencakup materi yang diajarkan. Tabel 4. Kisi-kisi soal pretest posttest
No. Indikator 1 Menjelaskan pengertian komunikasi 2 Mengidentifikasi jenis komunikasi Menjelaskan pengertian komunikasi dalam 3 jaringan Mengidentifikasi fungsi dan jenis komunikasi 4 dalam jaringan Mengidentifikasi komponen pendukung 5 komunikasi dalam jaringan
No. Pertanyaan 1,2 3,4 5,6 7,8,9 10
Tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan. Tindakan dilakukan sesuai dengan desain penelitian yaitu penggunaan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Masing masing kelas melakukan pretest guna mengetahui kemampuan awal siswa 8
serta penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Proses pembelajaran dilaksanakan berdasarkan RPP yang telah dirancang oleh guru. Pada kelas eksperimen akan menggunakan Microblogging Tumblr dengan strategi pembelajaran kooperatif sedangkan kelas kontrol akan menggunakan media konvensional. Setelah proses pembelajaran selesai, masing masing kelas akan diberikan soal posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa. Tahap penelitian yang terakhir adalah evaluasi. Hasil tes langsung dievaluasi untuk mengetahui bagaimana hasil pembelajaran siswa di SMK NU Ungaran pada mata pelajaran Simulasi Digital. Setelah melakukan evalusi hasil belajar siswa, dilakukan wawancara kepada siswa kelas eksperimen untuk mengetahui bagaimana pendapat siswa setelah digunakannya Microblogging Tumblr dengan strategi pembelajaran kooperatif. 4. Hasil Pembahasan Tahap pertama sebelum tindakan yaitu melakukan observasi pada saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung pada mata pelajaran Simulasi Digital kelas X3 dan kelas X5. Dari hasil observasi yang dilakukan, penyampaian materi masih menggunakan metode konvensional yaitu ceramah yang menyebabkan siswa menjadi bosan dan kurang berperan aktif dalam pembelajaran sehingga menyebabkan pemahaman materi siswa menjadi kurang yang dapat dilihat ketika guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa dan siswa yang menjawab sebagian kecil siswa. Proses pembelajaran dimulai dengan memberikan pretest kepada kelas X3 dan kelas X5. Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan serta pembagian kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 5. Rata-rata nilai Pretest Kelas X5 Dan X3 Keterangan Kelas Rata –rata nilai pretest X5 5,46 Pretest X3 4,82
Dari hasil pretest didapat kelas X3 mendapat nilai rata-rata kelas lebih rendah dibandingkan dengan kelas X5. Sehingga kelas X5 menjadi kelas kontrol tanpa ada perlakuan sedangkan kelas X3 menjadi kelas eksperimen dalam penelitian penggunaan microblogging Tumblr dengan strategi pembelajaran kooperatif. Kelas X5 berjumlah 26 siswa sedangkan kelas X3 berjumlah 28 siswa. Guru membagi kelas X3 ke dalam 5 kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa dalam satu kelompoknya. Proses pembelajaran menggunakan Microblogging tumblr dengan strategi pembelajaran kooperatif dimulai dengan admin memberikan tugas kelompok untuk didiskusikan di luar kelas di luar jam pelajaran oleh kelompok yang kemudian hasil dari diskusi kelompok tersebut dishare di soal yang telah admin posting di Tumblr. Selama proses diskusi yang dilakukan, admin memberikan pertanyaan dan siswa menjawab dengan cara memberi komentar pada pertanyaan yang telah diberikan. Berikut adalah contoh diskusi yang dilakukan.
9
Gambar 4. Diskusi di Tumblr pengertian komunikasi
Dalam gambar 4, siswa mendiskusikan tentang pengertian komunikasi. Dalam proses ini siswa dalam satu kelompok mendiskusikan tentang pengertian komunikasi. Dapat diketahui bahwa pada proses diskusi ini siswa aktif dalam memberikan pendapat. Hasil diskusi di Tumblr akan dibahas kembali di dalam kelas. Diskusi di Tumblr berguna memberi gambaran materi pada waktu pertemuan di dalam kelas.
Gambar 5. Diskusi di Tumblr mengenai Pengertian Komunikasi Dalam Jaringan
10
Gambar 5 adalah gambaran proses diskusi yang membahas tentang komunikasi dalam jaringan. Siswa memberi jawaban tentang pengertian komunikasi dalam jaringan serta contoh komunikasi dalam jaringan. Siswa melakukan diskusi di luar kelas sebanyak 2 kali. Pertama mengenai pengertian komunikasi dan kedua mengenai pengertian komunikasi dalam jaringan dan contohnya. Pada proses diskusi yang terjadi di Tumblr ialah materi mengenai Komunikasi. Yaitu pengertian komunikasi dan komunikasi dalam jaringan. Pembelajaran dengan menggunakan Tumblr dilakukan di dalam kelas eksperimen. Berbeda dengan kelas kontrol yang tidak melakukan diskusi di Tumblr. Pembelajaran masih dilakukan seperti sebelumnya dengan cara konvensional tanpa adanya diskusi terlebih dahulu. Proses diskusi yang dilakukan di Tumblr kemudian dibahas di dalam kelas. Di dalam kelas, dilakukan kembali proses belajar secara berdiskusi. Diskusi yang dilakukan adalah model pembelajaran kooperatif. Tipe pembelajaran kooperatif yang digunakan adalah tipe Numbered Head Together (NHT). Dengan adanya diskusi yang dilakukan di Tumblr sebelum penyampaian materi di kelas eksperimen, memberikan efek positif terhadap keaktifan siswa. Jika sebelumnya siswa cenderung diam dan hanya mendengarkan penjelasan guru, setelah adanya proses diskusi di Tumblr siswa cenderung aktif di dalam kelas. Dengan adanya diskusi di Tumblr membuat siswa mempunyai gambaran tentang materi yang akan disampaikan. Sehingga membuat siswa lebih aktif dalam menyampaikan pendapatnya. Proses diskusi dimulai dengan pengempolokan siswa di kelas. Guru membuka pelajaran dengan menanyakan hasil diskusi di Tumblr pada masing-masing kelompok. Kemudian guru membagikan lembar LKS kepada masing-masing kelompok untuk mendiskusikan pertanyaan mengenai komunikasi. Dalam strategi kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) diskusi seperti ini disebut dengan fase berpikir bersama. Fase dimana siswa menyatukan pendapat terhadap jawaban pertanyaan itu dan menyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim.
Gambar 6. Diskusi siswa (diskusi bersama)
Setelah siswa berdiskusi bersama mengerjakan LKS, guru membagikan nomor pada setiap anggota kelompok. Setiap anggota kelompok mendapatkan nomor antara 1-5 tergantung dari jumlah kelompok. Apabila kelompok terdiri dari 4
11
siswa, maka terdapat salah satu siswa yang mendapatkan nomor ganda dalam satu kelompok. Setelah semua mendapat nomor kelompok, proses evaluasi dimulai dengan guru memanggil salah satu nomor dan setiap anggota kelompok nomor tersebut mengacungkan tangan untuk menjawab LKS. Dan nomor anggota kelompok lain yang memiliki nomor sama akan mengutarakan pendapat berdasarkan hasil diskusi dari kelompok masing-masing.
Gambar 7. Diskusi bersama dan pemanggilan nomor
Dengan digunakannya metode pembelajaran kooperatif membuat siswa menjadi lebih aktif dalam proses belajar dibandingkan dengan metode konvensional yang hanya mendengarkan penjelasan guru. Berikut adalah hasil observasi aktivitas belajar kelas eksperimen dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Tabel 6. Hasil Observasi aktifitas siswa kelas eksperimen pertemuan pertama
No
Indikator
1 2
Akses Tumblr Pengorganisasian kelas saat diskusi (guru) Pembentukan kelompok dan pemberian 3 nomor 4 Diskusi siswa 5 Pembahasan hasil diskusi 6 Mengomentari hasil diskusi Total
Hasil observasi Pertemuan 1 Pertemuan 2 75 % 100% 87,5 % 92,5 % 100 %
100 %
75 % 100 % 50 % 81,25 %
87,5 % 100 % 75,5 % 92,5 %
Tabel 7. Kriteria presentase aktivitas siswa [16]
Interval Kategori 0 – 29,99 Sangat rendah 30 – 54,99 Rendah 55 – 74,99 Sedang 75 – 89,99 Tinggi 90 - 100 Sangat tinggi Hasil observasi pada pertemuan pertama didapatkan hasil yang dapat diinterpresentasikan pada kategori tinggi. Kendala pertama yang dialami saat melakukan pemberian perlakuan yaitu siswa yang sulit untuk membuka web Tumblr dan memposting hasil diskusi mereka dengan alasan tidak ada koneksi internet dan koneksi internet lemot. Mengatasi masalah tersebut dilakukan jadwal 12
ulang untuk membuka web Tumblr pada jam-jam tertentu dengan waktu untuk memposting hasil diskusi lebih lama untuk menghindari terjadinya lemot. Pada pertemuan kedua seluruh siswa berdikusi dengan menggunakan Tumblr pada luar jam mata pelajaran sebelum pertemuan di kelas. Hasil observasi lain juga menunjukkan bahwa kegiatan siswa di dalam kelas mengalami peningkatan dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua yaitu sebesar 11,25%. Peningkatan paling signifikansi terjadi pada indikator mengomentasi hasil diskusi siswa di dalam kelas. Pada pertemuan pertama siswa dalam mengomentari memiliki jawaban yang sama pada setiap kelompok, hal ini terjadi dikarenakan masih belum adanya bayangan materi yang akan dibahas pada pertemuan tersebut. mengatasi masalah tersebut dilakukan penyimpulan materi yang berbeda pada setiap kelompok guna mendapatkan variasi jawaban. Dengan adanya variasi jawaban merangsang siswa untuk memberi komentar pada hasil diskusi kelompok lain. Peningkatan hasil belajar dilihat dari hasil pretest dan posttest. Kemudian dilakukan uji Independent sampel t-test yang digunakan untuk membandingkan nilai rata-rata pada kelas eksperimen dan kelas kontrol guna menjawab hipotesis. Syarat uji t yaitu nilai harus normal dan homogen. Setelah dilakukan perhitungan, kedua kelas bernilai normal dan homogen, yang artinya syarat uji Independent sampel t-test terpenuhi. Tabel 8. Hasil Uji Independent sample t-test Posttest
Keterangan Kelas Mean Sig(P) Posttest Eksperimen 7,96 0.047 Kontrol 7,34
α
thitung
0.05
-2,032 1.67469
ttabel
Berdasarkan tabel 8, posttest kelas eksperimen dan kontrol memperoleh nilai rata-rata nilai kelas yang berbeda. Kelas eksperimen mendapat rata-rata nilai kelas 7,96 sedangkan pada kelas kontrol 7,34. Data yang didapatkan dari hasil tes diuji untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata nilai kelas yaitu dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan. Hipotesis yang digunakan adalah H0 : Penggunaan microblogging tumblr dengan strategi pembelajaran kooperatif tidak efektif meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Simulasi Digital di SMK NU Ungaran. H1 : Penggunaan microblogging tumblr dengan strategi pembelajaran kooperatif efektif meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Simulasi Digital di SMK NU Ungaran. Pada uji t diketahui bahwa nilai sig(P) = 0,047 yang lebih kecil daripada 0,05 dan t hitung = 2,032 lebih besar daripada ttabel = 1,67469. Hal tersebut berarti bahwa H0 ditolak atau H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan microblogging tumblr dengan strategi pembelajaran kooperatif efektif meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Simulasi Digital di SMK NU Ungaran. Setelah mendapatkan hasil tes, wawancara dilakukan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai penggunaan microblogging tumblr dengan strategi pembelajaran kooperatif yang telah dilakukan. Wawancara dilakukan kepada seluruh siswa kelas eksperimen. Setelah dilakukan wawancara kepada seluruh siswa kelas eksperimen, didapatkan informasi bahwa proses diskusi di Tumblr
13
yang dilakukan sebelum penyampaian materi dan diskusi di dalam kelas dengan strategi NHT lebih menyenangkan dan tidak membuat bosan dalam belajar. 5. Simpulan Berdasarkan permasalahan, tujuan penelitian, hasil analisis dan pembahasan yang meliputi proses aktivitas siswa, hasil belajar siswa dan wawancara, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan microblogging tumblr dengan strategi pembelajaran kooperatif efektif meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Simulasi Digital di SMK NU Ungaran. Berdasarkan kesimpulan yang didapat, saran bagi penelitian selanjutnya dapat menerapkan media pembelajaran Tumblr dalam mata pelajaran lain serta dapat melakukan dengan menggunakan metode pembelajaran lain . 6. Daftar Pustaka [1]
Marquart, Emily. 2010. Microblog Sensation: The Growing Popularity Of Tumblr.Http://Www.Artichokwebdesign.Com/ARIN6912/3pmjournal_2010 s2.Pdf#Page=71 [25/3/2014] [2] Barkley, Elizabeth E., Cross, K. Patricia & Major, Clair Howell. 2012. Collaborative Learning Techniques : Teknik-teknik Pembelajaran Kolaboratif. Penerjemah: Narulita Yusron. Bandung : Penerbit Nusa Media [3] Arends, Richard I. 2007. Learning to Teach Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar [4] Mufhidin, Amar. 2013. “Efektivitas Penggunaan Edmodo Sebagai Penunjang Pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Di SMK Negeri 1 Majalengka”. Universitas Pendidikan Indoesia [5] Nurfarida, Kartika. 2011. “Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Dengan Pendekatan Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta”. Universitas Islam Negeri Kalijaga [6] Rahmatika, Rosa. 2009. “ Efektifitas Penerapan Multimedia Pembelajaran Interaktif Komponen Perangkat Keras (Hardware) Komputer Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok Pada Siswa Kelas Vii Smpn 40 Bandung”. Universitas Pendidikan Indonesia [7] Georgopolous dan Tannenbaum. 1985. Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga [8] Arikunto, Suharsimi. 1997. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. [9] Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Madia Pengajaran. Jogjakarta: Dina Press. [10] Arsyad, Azhar. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada. [11] Böhringer, M. 2009. “Really Social Syndication: A Conceptual View on Microblogging," . Sprouts: Working Papers on Information Systems, 9(31). http://sprouts.aisnet.org/9-31
14
[12] Rahayuningsih, Sri. 2013. “Potensi Pemanfaatan Facebook Sebagai Media Pembelajaran Bagi Siswa Sekolah Menengah Atas (Studi Kasus SMA Negeri 1 Salatiga”. Universitas Kristen Satya Wacana [13] Slavin, Robert. 2005. Cooperatif Learning : Teori, Riset Dan Praktik. Penerjemah : Narulita Yusron. Bandung :Nusa Media [14] Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group [15] Dwi Rachmawati, Laila. 2014. “Penggunaan metode kolaboratif dengan memanfaatkan media Facebook pada mata pelajaran ekonomi di SMA 1 Pabelan”. Universitas Kristen Satya Wacana [16] Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV.Alfabeta
15