BANGKITAN PERJALANAN MENUJU SEKOLAH DAN PERGURUAN TINGGI DARI ZONA PERUMAHAN (STUDI KASUS : PERUMAHAN DI KECAMATAN MEDAN AMPLAS) Hans Fredrick Toga Panjaitan1) Indra Jaya Pandia2) 1
Mahasiswa Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara
2
Staff Pengajar Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK Tujuan dasar dari bangkitan perjalanan adalah bagaimana menghasilkan model hubungan yang mengaitkan parameter tata guna lahan dengan jumlah pergerakan yang menuju ke suatu zona atau jumlah pergerakan yang meninggalkan suatu zona. Model ini sangat dibutuhkan apabila efek tata guna lahan dan kepemilikan pergerakan terhadap besarnya bangkitan dan tarikan pergerakan berubah sebagai fungsi dari waktu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pergerakan menuju sekolah dan perguruan tinggi yang disebabkan oleh penghuni kawasan perumahan di Kecamatan Medan Amplas. Dari pergerakan tersebut nantinya akan diperoleh model bangkitan perjalanan yang terjadi di kawasan perumahan tersebut.. Data primer diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner di Perumahan Vila Gading Mas I, Perumahan Vila Gading Mas II, dan Perumahan Vila Gading Mas III. Metode yang digunakan untuk menganalisa data adalah metode analisis regresi linear berganda dengan bantuan software SPSS 22 (Statistical Product and Solution Service). Dilakukan analisa korelasi antara variabel terikat dan variabel bebas. Adapun variabel bebas yang dipakai pada penelitian ini adalah jumlah penghasilan ratarata perbulan keluarga (X1), jumlah kepemilikan kendaraan roda dua (X2), jumlah kepemilikan kendaraan roda empat (X3), jumlah anggota keluarga (X4), jumlah anggota keluarga bekerja (X5), jumlah anggota keluarga sekolah dan kuliah (X6). Selanjutnya dilakukan analisis regresi untuk mendapatkan model bangkitan perjalanan dan model bangkitan perjalanan untuk tujuan sekolah dan perguruan tinggi.
Dari hasil analisa diperoleh model bangkitan perjalanan dan model bangkitan perjalanan untuk tujuan sekolah dan perguruan tinggi dari ketiga perumahan yang diteliti sebagai berikut: a. Untuk Perumahan Vila Gading Mas I Model bangkitan perjalanan yang terbentuk adalah Y = 0,212 + 0,623 X1 + 0,113 X2 + 0,098 X3 + 0,044 X4 + 0,103 X6 b. Untuk Perumahan Vila Gading Mas II Model bangkitan perjalanan yang terbentuk adalah Y = 0,189 + 0,622 X1 + 0,103 X2 + 0,091 X3 + 0,0313 X5 + 0,277 X6 c. Untuk Perumahan Vila Gading Mas III Model bangkitan perjalanan yang terbentuk adalah Y = 0,303 + 0,588 X1 + 0,121 X2 + 0,134 X3 + 0,038 X4 + 0,199 X6 d. Untuk Ketiga Perumahan Model bangkitan perjalanan yang terbentuk adalah Y = 0,425 + 0,570 X1 + 0,099 X2 + 0,174 X3 + 0,087 X5 + 0,203 X6
Kata Kunci : bangkitan perjalanan, analisis regresi
ABSTRACT The basic purpose of trip generation is to produce a model of the relationship linking land-use parameters with a number of moves that led to a zone or a number of moves which leaves a zone. This model is needed if the effects of land use and ownership of generation and movement of the magnitude of
the
pull
of
the
movement
changed
as
a
function
of
time.
The purpose of this study was to determine the movement toward high school and college caused by occupants of residential area in the district of Medan Amplas. Of the movement will be obtained by models of trip generation is happening in the housing area .. The primary data obtained by distributing questionnaires in Housing Vila Gading Mas I, Housing Villa Gading Mas II, and Housing Vila Mas Gading III. The method used to analyze the data is multiple linear regression analysis method with SPSS 22 (Statistical Product and Service Solution). Conducted a correlation analysis between the dependent variable and independent variables. The independent variables used in this research is the amount of income monthly average family (X1), the amount of ownership of two-wheeled vehicles (X2), the amount of ownership of four-wheeled vehicles (X3), the number of family members (X4), number of family members working ( X5), the number of family members of the school and college (X6). Further regression analysis to obtain a model of trip generation and trip generation models for the purpose of high school and college.
Keyword(s) : trip generation, regression analysis
I. PENDAHULUAN
untuk
I.1. Latar Belakang
pergerakan yang terjadi.
Transportasi proses
merupakan
perpindahan
orang
atau
barang dari satu tempat ke tempat
menggunakan
sarana
bangkitan
II. TINJAUAN PUSTAKA II.1.
Konsep
Perencanaan
Transportasi
lain. Proses ini dapat dilakukan dengan
memprediksi
Seiring dengan berjalannya waktu,
permasalahan
di
angkutan berupa kendaraan atau
transportasi
tanpa
bertambah parah baik di negara maju
kendaraan.
Bangkitan
bertambah
bidang
perjalanan adalah langkah pertama
maupun
dalam
Permasalahan
perencanaan
transportasi
di
negara
luas
dan
berkembang.
tersebut
semakin
empat tahap (diikuti oleh distribusi
bertambah parah melihat banyaknya
perjalanan, pemilihan moda
sistem prasarana transportasi yang
dan
pembebanan jaringan), digunakan
berfungsi
dalam
meskipun
memperkirakan
perjalanan
yang
bertujuan
di
suatu
jumlah
secara
tidak
sistem
efisien prasarana
berasal
atau
transportasi tersebut sudah sangat
zona
dalam
terbatas. Oleh sebab itu, sangatlah
analisis lalu lintas.
penting untuk mengetahui secara
Dalam penelitian ini, hasil
akurat besarnya kebutuhan akan
yang ingin dicapai adalah untuk
transportasi pada masa mendatang
mengetahui
sosio
sehingga sumberdaya dapat dihemat
dan
dengan mengatur atau mengelola
seberapa besar pengaruhnya terhadap
sistem prasarana transportasi yang
pergerakan
dibutuhkan (Tamin, 2008). Untuk
ekonomi
faktor-faktor
yang
berpengaruh
individu
berdasarkan
aktivitas pada penghuni perumahan.
mengatasi
Pada akhirnya nanti akan diperoleh
diperlukan perencanaan transportasi.
suatu model bangkitan pergerakan
Tujuan
pada
di
transportasi (Tamin, 2008) adalah
Kecamatan Medan Amplas tersebut
memperkirakan jumlah serta lokasi
yang mana nantinya model yang
kebutuhan
akan
diperoleh tersebut bisa dipergunakan
(misalnya
menentukan
kawasan
perumahan
permasalahan
dasar
diatas
perencanaan
transportasi total
pergerakan baik untuk angkutan
umum maupun pribadi) pada masa
linear berganda digunakan untuk
mendatang.
menghasilkan
II.2. Bangkitan Pergerakan
bentuk numerik dan untuk melihat
Bangkitan
jumlah
dalam
bagaimana variabel saling terkait.
perjalanan/pergerakan Generation)
hubungan
adalah
(Trip banyaknya
perjalanan/pergerakan/lalu
Ada beberapa asumsi statistik harus dipertimbangkan
dalam
menggunakan metode analisis regresi
lintas yang dibangkitkan oleh suatu
linear berganda, sebagai berikut:
zona (kawasan) per satuan waktu
- nilai peubah, khususnya peubah
(Miro, 2002).
bebas, mempunyai nilai tertentu atau
Bangkitan Pergerakan (Trip Generation) pemodelan
adalah yang
tahapan
memperkirakan
merupakan nilai yang didapat dari hasil survey tanpa kesalahan berarti; - variabel terikat (Y) merupakan
jumlah pergerakan yang berasal dari
fungsi linear dari variabel bebas (X).
suatu zona atau tata guna lahan atau
- variabel , terutama variabel bebas
jumlah pergerakan yang tertarik ke
adalah tetap atau telah diukur tanpa
suatu tata guna lahan atau zona
galat.
(Tamin, 1997). Model bangkitan
- tidak ada korelasi antara variabel
pergerakan memperkirakan jumlah
bebas.
pergerakan berdasarkan tujuan dasar
-
tata guna lahan atau karakteristik
terhadap garis regresi adalah sama
sosio
untuk nilai semua variabel terikat.
ekonomi
tiap
kawasan
(Morlok, 1978). II.3.
Analisis
variansi
Sebagian Regresi
Linear
Berganda Dalam pemodelan bangkitan
bangkitan
dari
besar
variabel
terikat
studi
tentang
pergerakan
(Trip
Generation) yang berbasis rumah tangga menunjukkan bahwa variabel-
pergerakan, metode analisis regresi
variabel
penting
yang
linear berganda (Multiple Linear
dengan produksi perjalanan seperti
Regression Analysis) yang paling
perjalanan ketempat kerja, sekolah
sering digunakan baik dengan data
dan perdagangan (Tamin, 2008),
zona dan data rumah tangga atau
yaitu:
individu. Metode analisis regresi
kendaraan , truktur rumah tangga,
pendapatan,
berkaitan
pemilikan
ukuran rumah tangga , nilai lahan,
II.5.
kepadatan
Multivariat
daerah
pemukiman,
aksesibilitas Model
Analisis
Bivariat
dan
Analisis yang dilakuan untuk
regresi
linier
berganda
mengetahui variabel-variabel mana
(Walpole, 1982) :
yang
akan
digunakan
dalam
Y = B0 + B1X1 + B2X2 + … + BzXz
pemodelan selanjutnya, dilakukan
dimana :
proses penyeleksian variabel dengan
Y = peubah tidak bebas;
cara melakukan uji korelasi antar
B0= konstanta;
semua variabel yang ditinjau.
B1, B2,Bz= koefesien regresi ;
II.6. Analisis Bivariat
X1, X2,Xz= peubah bebas
Analisis
korelasi
bivariat
II.4. Analisis Model Perhitungan
mencari derajat keeratan hubungan
Bangkitan Pergerakan
dan arah hubungan. Semakin tinggi
Model analisis regresi linier
nilai
korelasi,
semakin
tinggi
berganda (Multiple Linier Regression
keeratan hubungan antara variabel.
Analysis) merupakan model yang
Untuk melihat hubungan bivariat
sering
dalam
antara variabel bebas dan variabel
bangkitan
terikat dapat dilhat dari hasil uji
digunakan
memperkirakan
pergerakan dimasa yang akan datang,
korelasi Pearson.
dimana dua atau lebih variabel bebas
Syarat
didalam
metode
analisis
yang
regressi
linier
berganda
bahwa
mempengaruhi
jumlah
pergerakan (Tamin 1997). Model ini
sesama variabel bebas tidak boleh
dibuat
untuk
saling berkorelasi tinggi. Apabila
mendapatkan hubungan linier antara
terdapat korelasi diantara variabel
jumlah
bebas,
sebagai
usaha
pergerakan
yang
pilih
salah
satu
yang
dibangkitkan oleh zona dari ciri
mempunyai korelasi yang terbesar
siosio ekonomi rata-rata dari rumah
untuk mewakili. Interpretasi uji.
tangga pada setiap zona. Data yang
II.7. Analisis Multivariat
diperoleh
diolah
menggunakan
bantuan
SPSS.
dengan software
Analisis
multivariat
digunakan untuk meramalkan suatu variabel terikat (Y) berdasarkan dua atau lebih variabel bebas (X1, X2,
....Xn) dalam suatu persamaan linier.
II dan lokasi perumahan dekat
Untuk mendapatkan model paling
dengan jalan arteri (Jl. Tritura).
sesuai yang meggambarkan pengaruh
II.2. Tahapan Penelitian
satu atau beberapa variabel bebas
a. Perumusan masalah
terhadap variabel terikatnya dapat
Berdasarkan
dapat
digunakan
analisis
linier
uraian
latar
belakang masalah, maka dirumuskan
berganda.
secara rinci masalah-masalah yang
Pada langkah awal adalah memilih
menjadi sasaran/tujuan pemecahan
variabel bebas yang mempunyai
masalah.
korelasi yang besar dengan variabel
b. Studi Literatur
terikatnya. Selanjutnya mengadakan
Studi literatur dimaksudkan
seleksi variabel bebas yang saling
untuk medapatkan landasan teoritis
berkorelasi, jika ada antara variabel
yang digunakan sehubungan dengan
bebas memiliki korelasi besar maka
tujuan
ini dipilih salah satu, dengan kata
dicapai.
penelitian
yang
hendak
lain korelasi harus kecil antara
c. Pengumpulan data
sesama variabel bebas. Pada tahap
Pengumpulan data dilakukan
akhir memasukkan variabel bebas
dengan survei lapangan maupun
dan
mengutip
variabel
terikat
ke
dalam
persamaan model linier berganda.
langsung
dari
laporan/penelitian yang sudah pernah dilakukan serta dari instansi terkait
III. Metode Penelitian
dengan masalah yang dikaji.
III.1. Lokasi Penelitian
Data Primer
Lokasi penelitian adalah pada
Pengumpulan
data
primer
kawasan perumahan di Kecamatan
dengan penyebaran kuesioner secara
Medan Ampas, dengan studi kasus
acak dan dengan wawancara di
Perumahan Vila Gading Mas I,
kawasan
Perumahan Vila Gading Mas II, dan
dilakukan dengan maksud untuk
Perumahan Vila Gading Mas III.
mendapatkan
Alasan memilih ketiga perumahan
perihal
daftar
tersebut karena perumahan tersebut
terdapat
pada
memiliki akses langsung ke Jl. Bajak
Dimana 1 orang responden mewakili
perumahan.
informasi
Wawancara
langsung
pertanyaan lembar
yang
kuesioner.
satu keluarga yang tinggal pada 1 unit
rumah.
Responden
dibantu
petugas
lembar
kuesioner.
dengan
survey
e.
Variabel
Penelitian
mengisi
Data
Menentuan
Untuk
menghindari
primer
penafsiran ganda terhadap variabel-
dimaksud adalah: jumlah pergerakan
variabel yang digunakan maka perlu
perhari, jumlah pendapatan, jumlah
dilakukan
pengeluaran, kepemilikan kenderaan
sebagai berikut :
roda dua dan roda empat, jumlah
pendefinisian
Bangkitan
pergerakan
adalah
jumlah anggota keluarga, jumlah
dihasilkan oleh kawasan masing-
anggota keluarga yang bekerja serta
masing perumahan.
kuliah.
dengan bangkitan pergerakan yaitu:
skunder
populasi
X1 = jumlah penghasilan rata-
meliputi
jumlah
penduduk
dijadikan
sebagai
studi
Kecamatan Medan
X3=
dengan
(orang), X5 = jumlah anggota keluarga X6 = jumlah anggota keluarga
data
dilakukan
menggunakan
yang sekolah dan kuliah (orang).
analisis
f.
(Statistical Solution)
Software
Product untuk
and
SPSS Service
mengambil
kesimpulan dari tujuan penelitian
Menentukan
Sampel
Penelitian
Linear Regression Analysis) yang dengan
kepemilikan
bekerja (orang),
Regresi Linier Berganda (Multiple
diolah
jumlah
X4 = jumlah anggota keluarga
d. Analisis Data Analisis
kepemilikan
kendaraan roda empat (unit),
pemerintah
kotamadya Medan.
jumlah
kenderaan roda dua (unit),
Amplas
diperoleh dari Dinas Tata Ruang dan Bangunan
X2=
kasus,
diperoleh dari survey dilapangan;
Tata
rata perbulan (rupiah),
kawasan
perumahan Medan Amplas yang
peta
yang
Variabel yang berhubungan
Data sekunder Data
pergerakan
(Y)
anggota keluarga, jenis pekerjaan,
jumlah anggota keluarga sekolah dan
jumlah
variable
Teknik yang
penarikan
dipergunakan
sampel adalah
Proportional Sample atau sampel proporsi.
Dari
survey
lapangan
diperoleh data jumlah populasi untuk
populasi menurut rumus Solvin dapat dirumuskan sebagai berikut : 𝑁
perumahan Vila Gading Mas I 120
𝑛 = 𝑁𝑑²+1.........................(1)
KK, perumahan Vila Gading Mas II
dimana:
100 KK dan untuk Vila Gading Mas
n = ukuran sampel,
III sebesar 80 KK.
N = ukuran populasi,
Untuk menentukan besarnya
d= presisi yang ditetapkan
ukuran sampel minimal maka dapat digunakan rumus Solvin (Husein Umar
,2004)
dan
perbandingan
digunakan
Krejcie
Morgan.
dan
matematis besarnya
sebagai table Secara
sampel
dari
Dari kedua metode tersebut maka jumlah sampel yang diambil pada perumahan Vila Gading Mas 1, Vila Gading Mas II dan Vila Gading Mas III berturut-turut 92 sampel, 80 sampel
dan
67
sampel.
IV. Analisis dan Pembahasan IV.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Medan Amplas terletak di wilayah Selatan Kota Medan dengan luas 11,19 km2 dengan penduduk berjumlah 116.922 jiwa, merupakan salah satu dari 21 kecamatan yang ada di kota Medan. Batas-batas wilayahnya sebagai berkut :
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Johor
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Kota dan Kecamatan Medan Polonia
Lokasi penelitian yang dipilih adalah pada kawasan perumahan di Kecamatan Medan Amplas, dengan studi kasus Perumahan Vila Gading Mas I, Perumahan Vila Gading Mas II, dan Perumahan Vila Gading Mas III IV.2. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini dapat dikategorikan ke dalam beberapa karakteristik, yaitu berdasarkan jumlah pergerakan yang dilakukan perhari, jumlah penghasilan, jumlah kepemilikan kendaraan roda dua, jumlah kepemilikan kendaraan roda empat, jumlah anggota keluarga, jumlah anggota keluarga yang
bekerja serta jumlah anggota keluarga sekolah dan kuliah. Uraian berikut merupakan penjelasan karakteristik responden untuk masing masing perumahan. IV.3. Model Perhitungan Bangkitan Pergerakan Untuk melihat korelasi antara variabel bebas yang meliputi penghasilan perbulan (X1), jumlah kepemilikan kenderaan roda dua (X2), jumlah kepemilikan roda empat (X3), jumlah anggota keluarga (X4), jumlah anggota keluarga bekerja (X5), serta jumlah anggota keluarga sekolah dan kuliah (X6) dengan variabel terikat yaitu bangkitan pergerakan (Y) dapat dilihat pada hasil uji korelasi Pearson (tabel 1).
Tabel 1. Matriks korelasi antar variabel Variabel Y X1 X2 X3 X4 X5 X6
Y 1 0.633 0.352 0.322 0.112 0.277 0.143
Variabel Y X1 X2 X3 X4 X5 X6
Y 1 0.624 0.251 0.128 0.177 0.597 0.214
Vaiabel Y X1 X2 X3 X4 X5 X6
Y 1 0.598 0.357 0.247 0.135 0.274 0.199
Perumahan Vila Gading Mas I X1 X2 X3 X4 1 0.168 1 0.213 0.444 1 0.201 0.421 0.866 1 0.144 0.519 0.671 0.866 0.264 0.366 0.329 -0.166 Perumahan Vila Gading Mas II X1 X2 X3 X4 1 0.364 1 0.416 -0.346 1 0.107 0.109 0.717 1 0.241 0.101 0.377 0.661 0.161 0.266 -0.409 0.271 Perumahan Vila Gading Mas III X1 X2 X3 X4 1 0.587 0.112 0.553 0.328 0.229
1 0.489 0.319 0.465 0.162
1 0.605 -0.708 0.284
1 -0.387 0.525
X5
X6
1 0.31
1
X5
X6
1 0.119
1
X5
X6
1 0.255
1
IV.2.Persamaan Linier Model Bangkitan Pergerakan Untuk mendapatkan model yang paling sesuai menggambarkan pengaruh satu atau beberapa variabel bebas terhadap variabel terikatnya dapat digunakan analisis regresi linier yang diolah dengan bantuan software SPSS 16.yang hasilnya ditampilkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Bentuk persamaan bangkitan pergerakan terpilih untuk masing-masing perumahan yang diteliti Perumahan Vila Gading Mas I
Persamaan Y = 0,212 + 0,623 X1 + 0,113 X2 + 0,098 X3 + 0,044 X4 + 0,103 X6
Vila Gading Mas II
Y = 0,189 + 0,622 X1 + 0,103 X2 + 0,091 X3 + 0,0313 X5 + 0,277 X6
Vila Gading Mas III
Y = 0,303 + 0,588 X1 + 0,121 X2 + 0,134 X3 + 0,038 X4 + 0,199 X6
V. Kesimpulan Dan Saran
perumahan Vila Gading Mas
V.1. Kesimpulan
III:
Dari hasil analisis diperoleh model
Y = 0,303 + 0,588 X1 + 0,121 X2 + 0,134 X3 + 0,038 X4 + 0,199 X6 seluruh model bangkitan
bangkitan pergerakan untuk ketiga perumahan yang diteliti adalah :
Dari
perumahan Vila Gading Mas
pergerakan
I:
bahwa
Y = 0,212 + 0,623 X1 + 0,113
mempunyai pengaruh yang paling
X2 + 0,098 X3 + 0,044 X4 +
kuat terhadap bangkitan pergerakan
0,103 X6;
adalah variabel pendapatan (X1).
perumahan Vila Gading Mas
5.2. Saran
II : Y = 0,189 + 0,622 X1 + 0,103 X2 + 0,091 X3 + 0,0313 X5 + 0,277 X6 ;
diatas
variable
1. Jumlah
dapat
dilihat
bebas
yang
sampel
penelitian
dapat ditambah agar tingkat kepercayaan yang diperoleh semakin
baik
dan
lebih
menggambarkan
kondisi
bangkitan perjalanan menuju
populasi yang sebenarnya.
sekolah dan perguruan tinggi
2. Dari nilai pengaruh variabel
dari zona perumahan, hal itu
anggota
keluarga
yang
ditunjukkan dari koefisien
sekolah dan kuliah yang
determinasi model bangkitan
diperoleh,
perjalanan
maka
jumlah
untuk
ketiga
pergerakan menuju sekolah
perumahan yang dianalisis.
dan perguruan tinggi dari
Sehingga disarankan pada
ketiga
penelitian yang akan datang
perumahan
diprediksi.
Untuk
menghindari yang
untuk
pembebanan
berlebihan
jaringan
dapat
jalan
variabel-variabel lain yang
pada
belum diikutsertakan dalam
yang
penelitian ini.
diakibatkan oleh pergerakan menuju
sekolah
menambahkan
dan
DAFTAR PUSTAKA Ashford, N J and P W Wright.
perguruan tinggi dari ketiga
(1989).
perumahan tersebut di masa
Engineering : Planning and
yang akan datang diperlukan
Design. Third Edition. United
langkah pencegahan seperti
States
penggunaan angkutan umum
Wiley & Sons, Inc.
sebagai sarana transportasi menuju
sekolah
dan
perguruan tinggi, pelebaran ruas jalan untuk menambah beban yang dapat ditampung
Fidel,
M.
Transportation
of
America:
John
(2002).
Perencanaan
Transportasi.
Penerbit
Erlangga, Jakarta. Hamdi,
M.
(2011).
Bangkitan
oleh jaringan jalan, atau
Perjalanan pada Perumahan
berjalan kaki menuju lokasi
Bougenville.
Palembang.
pendidikan
Jurnal
Universitas
relatif
yang dekat
berjarak dengan
perumahan tersebut. 3. Masih ada variabel lain yang memiliki pengaruh terhadap
Sipil.
Sriwijaya. Palembang. Vol.5. no.2 . Maret 2011. Hermanto,
E.
2009.
Bangkitan
Pergerakan Perjalanan ke
Tempat Kerja: Studi Kasus
Dipublikasikan,
Perumahan
Sumatera Utara).
Permai
I
Johor
Indah
Medan.
(Tesis
Pascasarjana,
Tidak
Dipublikasikan,
Universitas
Sumatera Utara).
Sitinjak,
S.
2015.
Perumnas
J-City
(Skripsi
Medan
Dipublikasikan,
Terhadap
Sumatera Utara).
Pergerakan Zona Kecamatan di
Kota
Palu.
Rekayasa
dan
Jurnal
Manajemen
Transportasi.
Universitas
Tadulako. Palu. Volume II No.2. Juli 2012.
Teknik
dan
Perencaan
Transportasi.
Penerbit
Erlangga, Jakarta. Patunrangi,
J.
2010.
Palu
Model
Utara.
Jurnal SMARTek. Volume 8. No.3
Agustus
2010.
Universitas Tadulako. Palu. Simbolon,
D.
2011.
Tidak
Universitas
Pergerakan Keluarga dari Zona
Perumahan
Tertata
(Studi Kasus : Perumahan di Kecamatan Medan Johor). Sarjana,
Dipublikasikan,
Tidak
Universitas
Sumatera Utara). Tamin, O.Z. (2008). Perencanaan dan Pemodelan Transportasi.
Bangkitan Pergerakan Zona Kecamatan
Johor.
Triyana Puji, A.R. 2013. Bangkitan
(Skripsi
Morlok, E.K. (1991). Pengantar
di
Sarjana,
Sosial Ekonomi Masyarakat Bangkitan
Bangkitan
Pergerakan Keluarga pada
Kecamatan
Ismadarni, (2012). Pengaruh Aspek
Universitas
Analisa
Penerbit ITB, Bandung. Tamin, O.Z., Frazilla, B.R. dan Prahara, E. (1999). Kajian Bangkitan dan Tarikan LaluLintas
Dengan
Metode
Analisis Regresi: Studi Kasus di Wilayah Bandung Raya.
Bangkitan Perjalanan pada
Jurnal
Kecamatan Deli Tua. (Skripsi
Universitas
Sarjana,
Jakarta. No.2 Tahun V. Juli
Tidak
1999.
Teknik
Sipil.
Tarumanegara.
Yahya, R.G. 2007. Studi Permodelan Bangkitan
Perjalanan
Perkotaan.
Jurnal
di
Teknik
Sipil. Volume 3 No. 1 April 2007.
Universitas
Langlangbuana. Bandung.