1. Konsep dan Prinsip Analisa Pendataan industri dan perdagangan merupakan salah satu bagian dari ketersediaan data statistik industri dan perdagangan. Data yang mencakup di dalamnya yaitu : data kecamatan, data kategori bidang usaha, data bidang usaha, data industri dan data perdagangan. Tahap analisis kebutuhan perangkat lunak dalam perancangan sistem informasi pendataan ini merupakan hal penting dan bisa memunculkan strategi baru terhadap sistem yang baru. Tahapan ini merupakan langkah awal untuk mengetahui secara
detail
berbagai
permasalahan
yang
ada
pada
sistem
lama
dan
mengidentifikasi kebutuhan data yang digunakan. Analisis persyaratan adalah sebuah tugas rekayasa perangkat lunak yang menjembatani antara alokasi perangkat lunak tingkat sistem dan perancangan perangkat lunak analisis persyaratan memungkinkan perekayasa sistem menentukan fungsi dan kinerja perangkat lunak menunjukan interface perangkat lunak dengan elemen-elemen sistem yang lain, dan membangun batasan yang harus dipenuhi oleh perangkat lunak analisis persyaratan perangkat lunak untuk memperhalus alokasi perangkat lunak dan membangun model-model data fungsional dan domain tingkah laku yang akan diproses oleh perangkat lunak. Analisis persyaratan perangkat lunak dapat dibagi menjadi lima area kerja yaitu : 1.
Pengenalan masalah
2.
Evaluasi dan sistesis
3.
Pemodelan
4.
Spesifikasi
5.
Kajian Di dalam analisis setiap metode yang digunakan mempunyai titik
pandang yang unik, tetapi semua metode analisis selalu dihubungkan oleh serangkaian prinsip operasional :
Daerah asal informasi dari suatu masalah harus direperesentasikan dan di pahami
Fungsi-fungsi yang akan dilakukan oleh perangkat lunak harus di definisikan
Tingkah laku perangkat lunak harus diwakilkan
Model-model yang menggambarkan informasi fungsi dan tingkah laku harus dipecah-pecah hingga detail dalam bentuk lapisan (hierarky)
Proses analisis harus bergerak dari informasi dasar ke detail implementasi.
1.1 Definisi Sistem Sistem merupakan kumpulan elemen – elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memperoleh masukan (input) yang ditujukan pada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan (Kristanto, 2003).
Masukan ( Input )
Proses
Keluaran ( Output )
Gambar 3.1 Model Dasar Sistem Elemen – elemen yang membentuk sistem adalah : (Kadir, 2003) Tujuan Setiap sistem memiliki tujuan (goal ) yang menjadi pemotivasi dalam mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Masukan (input) Masukan sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses, contohnya saja data transaksi. Proses Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran (output) Keluaran merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya. Mekanisme Pengendalian (Control Mechanism) Tujuan dari mekanisme pengendalian ini adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Dalam bentuk yang sederhana, dilakukan
perbandingan antara keluaran sistem dan keluaran yang dikehendaki (standar). Jika terdapat penyimpangan, maka akan dilakukan pengiriman masukan untuk melakukan penyesuaian terhadap proses supaya keluaran berikutnya mendekati standar.
1.2 Elemen Model Analisis Model analisis harus mencapai tiga sasaran utama yaitu : 1. Menggambarkan apa yang dibutuhkan oleh pengguna. 2. Membangun dasar dari bagi pembuatan desain perangkat lunak. 3. Membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun.
Gambar 4.2 Elemen Model Analisis (kadir, 2003) Elemen model analisa diantaranya kamus data, Entity Relationship Diagram, Data Flow Diagram dan State-Transaction Diagram. Kamus data (data dictionary) merupakan penyimpanan yang berisi deskripsi dari semua obyek data yang dikonsumsi atau diproduksi oleh perangkat lunak. Entity Relasionship Diagram (ERD) menggambarkan hubungan antar obyek, atribut dari masing-masing obyek data yang dapat digambarkan dengan menggunakan
deskripsi obyek data (Data Object Descriptions). Deskripsi obyek data sendiri berfungsi mendeskripsikan atribut untuk tiap obyek data. Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan bagaimana data ditransformasikan pada saat data bergerak melalui sistem dan menggambarkan fungsi-fungsi yang mentransformasikan aliran data. Deskripsi setiap fungsi yang disajikan pada DFD diisi dalam sebuah spesifikasi proses atau Process Specification (PSPEC). State-Transition Diagram (STD) menunjukan bagaimana sistem bertingkah laku sebagai akibat dari kejadian external. Selain itu, State-Transaction Diagram juga menggambarkan status dan penyebab perubahan status. Informasi tambahan mengenai aspek kontrol dari perangkat lunak diisikan dalam spesifikasi kontrol atau control spesification (CSPEC).
2. Pemodelan data, fungsional, aliran, informasi dan tingkah laku. 2.1 Pemodelan data Pemodelan data menjawab serangkaian pertanyaan spesifik yang relevan dengan berbagai aplikasi pemrosesan data. Pemodelan data berfokus pada data apa yang akan disimpan yang menggambarkan hubungan entara entiti set yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi dalam pengelolaan data. Untuk dapat menjawab tentang pemodelan data sebagai berikut : 1. Bagaimana komposisi dari masing-masing obyek data dan atribut apa yang menggambarkab obyek tersebut? 2. Dimana obyek saat ini berada? 3. Bagaimana hubungan antara masing-masing obyek data dan obyek lainnya? 4. Bagaimana hubungan antara obyek dengan proses yang mentransformasikannya? Digunakan Entity Relational Diagram (ERD) Spesifik Pemodelan Data : a. Obyek Data, Atribut dan Hubungan Model data terdiri dari tiga informasi yang saling tergantung yaitu obyek data (Entity), atribut (Attribute) yang menggambarkan obyek data tersebut dan hubungan (Relationship)yang menghubungkan antar obyek tersebut. Objek data adalah representasi hampir dari semua informasi gabungan yang harus dipahami dalam perangkat lunak, objek data dapat berupa entitas
eksternal, suatu benda, peristiwa, event, peran, unit organisasional, tempat atau suatu struktur. Atribut merupakan properti yang dimiliki setiap obyek data yang akan disimpan datanya. Atribut berfungsi : 1. Memahami sebuah contoh dari obyek data. 2. Menggambarkan contoh. 3. Membuat referensi kecontoh yang lain pada tabel yang lain. Jenis atribut : 1. Atribut sederhana (Simple Attribute) 2. Atribut komposit (Composite Attribute) 3. Atribut bernilai banyak (Multi-valued Attribute) Atribut Turunan (Derived Attribute) Hubungan (Relationship) adalah asosiasi 2 atau lebih obyek data. Hubungan antar obyek data dihubungkan dengan berbagai macam cara dan arah.
Kardinalitas dan Modalitas Kardinalitas model data harus mempresentasikan jumlah peristiwa dari obyek didalam hubungan yang diberikan. Kardinaliatas merupakan spesifikasi dari sejumlah peristiwa dari satu (obyek) yang dapat dihubungkan ke sejumlah peristiwa dari (obyek) yang lain. Dengan kata lain kardinalitas adalah angka yang menunjukkan banyaknya kemunculan suatu obyek terkait dengan kemunculan obyek yang lain pada suatu hubungan (relasi). Kardinalitas biasanya diekspresikan sebagai secara sederhana ‘satu’ atau ‘banyak’.
Entity Relationship Diagram Entity Relationship Diagram (ERD) pada umumnya di desain untuk
sistem database yang relasional. Komponen ERD adalah : 1. Obyek data (Entitas). 2. Hubungan antar obyek (Relasi). 3. Atribut. 4. Kardinalitas. 5. Modalitas.
2.2 Pemodelan Fungsional dan Aliran Informasi Diagram aliran data Pada saat informasi mengalir melalui pernagkat lunak, dia dia dimodifikasi oleh suatu deretan transformasi. Diagram aliran data / data flow diagram (DFD) adalah sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output. Bentuk dasar dari suatu aliran data diilustrasikan didalam gambar 4.0. DFD juga dikenali sebagai grafik aliran aliran data atau bubble chart.
DFD tingkat 0 yang disebut juga dengan model system fundamentasi atau model konteks, merepresentasi seluruh elemen system sebagai sebuah bubble tunggal dengan data input dan output yang ditunjukkan oleh anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan. Proses tambahan (bubble) dan jalur aliran informasi direpresentasikan pada saat DFD tingkat 0 dipartisi untuk megungkap detail yang lebih. Contohnya, sebuah DFD tingkat 1 dapat berisi lima atau enam bubble dengan anak panah yang saling menghubungkan. Notasi dasar yang digunakan untuk menciptakan suatu DFD diilustrasikan didalam gambar 5.0
Entiti External
Prosedur atau konsumer yang ada diluar bound Sistem untuk dimodelkan
Proses
Tranfer informasi (fungsi ) yang ada di dalam bound sistem untuk dimodelkan
Objek data ; anak panah menunjukkan arah aliran data
Objek Data
Penyimpanan Data
Repositori data yang disimpan untuk digunakan oleh satu atau lebih, proses dapat disederhanakan buffer atau queque, atau serumit database relasional .
G. 10.0
2.3 Pemodelan Tingkah Laku Pemodelan tingkah laku merupakan prinsip operasional untuk semua metode
analisis
mempresentasikan
persyaratan. suatu
tingkah
State laku
Transition dari
suatu
Diagram
(STD)
sistem
dengan
menggambarkan keadaan dan kejadian yang menyebabkan sistem mengubah keadaan. Dengan kata lain STD menggambarkan status dan penyebab perubahan status. 3. Mekanik dari analisis terstruktur Dalam konteks pemodelan perilaku, dua karakter keadaan harus diperhatikan:
Keadaan setiap class ketika sistem menjalankan fungsinya, dan
Keadaan sistem ketika diobservasi dari luarsebagaimana sistem menjalankan fungsinya.
Keadaan class mengambil baik karakter aktif maupun pasif [CHA93].
Sebuah keadaan pasif adalah status saat ini dari semua atribut objek.
Keadaan aktif dari sebuah objek menggambarkan status saat ini pada objek tersebut ketika menjalankan transformasi atau proses.