1
2
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
DASAR BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI
KETENTUAN UMUM PENGGOLONGAN ANKUM PEJABAT ANKUM ATASAN ANKUM KEWENANGAN ANKUM dan ATASAN ANKUM TUGAS dan TANGGUNG JAWAB ANKUM dan ATASAN ANKUM 8. BAB VII KETENTUAN LAIN-LAIN 9. BAB VIII PENUTUP
PP No. 2 TH 2003 TTG PERATURAN DISIPLIN ANGG POLRI
DASAR KEP KAPOLRI No. Pol. : KEP/53/ X/2002 TGL 17 OKT 2002 TTG OTK PADA TK MABES POLRI & PERUBAHANNYA
KEP KAPOLRI No. Pol. : KEP/54/X/ 2002 TGL 17 OKT 2002 TTG OTK PADA TK POLDA & PERUBAHANNYA
3
4
BAB. I
KETENTUAN UMUM 1. ATASAN
Setiap Angt Polri dan atau PNS yg Krn pangkat / Jab keddkan lebih tinggi dr pd agt Polri yg dipimpinnya.
2. ATASAN LANGSUNG
Angt krn Jab tertentu punya kewenangan langsung.
3. ATASAN TDK LANGSUNG
Angt Polri krn pktnya / Jab lebih tinggi & tdk punya kewenangan langsung.
4. BAWAHAN
Angt krn pangkat / Jab lebih rendah dari atasan.
5. ANKUM
Atasan yg krn jabnya diberi wwng jatuhkan hkm disiplin bawahannya.
6. ANKUM BWENANG PENUH
Ankum yg punya wenang jatuhkan semua jenis hukuman.
7. ANKUM BWENANG TERBTS
Ankum yg punya wenang jatuhkan sebagian jenis hukuman disiplin.
8. ANKUM BWENANG SGT TERBTS
Ankum yg punya wwng jatuhkan hkm disiplin berupa teguran tertulis.
9. ATASAN ANKUM
Atasan langsung dr Ankum scr berjenjang sesuai dg struktur Organisasi Polri.
BAB. II
PEJABAT BERWENANG JATUHKAN KUMPLIN : - ANKUM - ATASAN ANKUM
PENGGOLONGAN ANKUM Psl. 2
ANKUM SCR BERJENJANG : - ANKUM PENUH - ANKUM TERBATAS - ANKUM SGT TERBATAS
ANKUM SESUAI KEDUDUKAN : - ANKUM TK PUSAT - ANKUM TK KEWIL (POLDA, POLWIL/TABES, POLRES/TA
5
6
ANKUM BERWENANG PENUH
BAB. III PEJABAT ANKUM TK. PUSAT Psl. 3
ANKUM BERWENANG TERBATAS
ANKUM BERWENANG SANGAT TERBATAS
ANKUM TK PUSAT Psl 3
a. ANKUM BERWENANG PENUH 12) 1) Kapolri; 13) 2) Wakapolri; 14) 3) Irwasum; 15) 4) Para Kaba; 16) 5) Kepala BNN; 17) 6) Para Deputi; 18) 7) Kalemdiklat, Kasespim, 19) Gubernur 20) 8) Akpol/PTIK; 21) 9) Koorsahli / Sahli Kapolri; 22) 10) Para Kadiv; 11) Kakorbrimob;
7
Para Karo Para Itwil; Para Direktur; Para Kapus; Ka Secapa, Ka Selapa, Karumkit; Ses NCB Interpol Indonesia; Kadenma; Kasetum; Para Kapusdik; Ketua Inkoppol (diluar struktur) ; Koorspripim.
b. ANKUM BERWNG TERBATAS
c. ANKUM BERWNG SGT TERBTS 1) 2) 3) 4) 5)
Kasubbag; Kasubbid; Kanit pd Baintelkam dan Divpropam Polri; Kasi/Kaden pd Korbrimob Polri; Para Pasdep;
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)
Irbid; Ses dan Wadir; Kabag; Kabid; Kaden pada Divpropam dan Baintelkam Polri; Kasat pada Korbrimob, Pusdokkes dan Pusku Polri; Kanit pada Bareskrim Polri; Para Kadep;
8
b.
a. Ankum berwenang penuh, yaitu : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) 12)
Kapolda; Wakapolda; Irwasda; Para Karo; Para Direktur; Kasat Brimobda; Para Kabid; Ka SPN; Kasetum; Kadenma; Kepala BND; Ketua Puskoppol.( diluar struktur)
Ankum berwenang terbatas, yaitu :
1) 2) 3) 4) 5) 6)
c.
Irbid; Kabag; Kasubdit; Kasubbid; Kaden; Kasat;
Ankum berwenang sangat terbatas, yaitu :
1) 2) 3) 4) 5) 6)
Kasubbag; Kasubbid; Kanit; Kasi; Danki; Kaur;
9 a.
Ankum berwenang penuh, yaitu : 1) Kapolwil/Kapolwiltabes/Kapoltabes; 2) Wakapolwil/Wakapolwiltabes/Wakapoltabes.
b.
Ankum berwenang terbatas, yaitu : 1) Para Kabag; 2) Kasat; 3) Danki Brimob.
c.
Ankum berwenang sangat terbatas, yaitu :
1) Para Kasubbag; 2) Para Kanit; 3) Para danton Brimob.
10
a.
Ankum berwenang penuh, yaitu : 1) Kapolres/Tro/Ta; 2) Wakapolres/Tro/Ta. b.
Ankum berwenang terbatas, yaitu :
1) Para Kabag; 2) Kasat; 3) Kapolsek. c.
Ankum berwenang sangat terbatas, yaitu : 1) Para Kasubbag; 2) Para Kanit Polres.
11
BAB. IV ATASAN ANKUM Psl. 8
(1) Kapolri sbg Atasan Ankum dari -Wakapolri, - Para Gub - Kakorbrimob -Irwasum, - Kasespim - Ses NCB/Int -Para Kaba Polri, - Kalemdiklat - Koorspripim -Para Deputi Kapolri, - para Kapolda - Kadenma -Para Sahli Kapolri, - Kasetum -Para Kadiv Polri, termasuk Pjb Polri yg bertugas diluar Struktur Organisasi Polri. (2) Para Pejabat tersebut dibawah ini : a. Irwasum Polri sbg atasan Ankum dr para Itwil; b. Para Kaba Polri sbg atasan Ankum dr para Dir, para Karo, Kapus, Kaden dan Kabid; c. Para Deputi Kapolri sbg atasan Ankum dr para Karo atau para Kadomat. d. Para Kadiv Polri sbg atasan dr para Kapus. e. Kalemdiklat sbg atasan Ankum dr para Dir, para Kapusdik, para Kepala Sekolah. f. Kasespim sbg atasan Ankum dr para Dir dan Ses Lem; g. Para Gubernur sbg atasan Ankum dr para Dirt dan Ses Lem; h. Kakor Brimob sbg atasan Ankum dari Danmen dan Dansat; i. Kapusdokkes Polri sbg atasan Ankum dari Karumkit.
12
Psl. 9
(1) Kapolda sbg atasan Ankum dari Wakapolda, Irwasda, para Karo, para Dir, para Kabid, Kalabfor, para Kapolwil/Tabes, para Kapoltabes, para Kapolres/Tro/Ta, Kasat Brimobda, KaSPN, Kasetum, Kadenma, dan KP3/Udara/laut, termasuk para Pjbt Polri yg bertgs diluar struktur Orga Polri. (2) Kapolwil mrpk atasan Ankum dr Kapolres/Tro/Ta/Tabes dan KP3.
Psl. 10 Ankum berwenang penuh pd masing-masing satker di tk. Pusat dan Tk. Kewil mrpk Atasan Ankum dr Ankum berwenang terbatas dan Ankum berwenang sgt terbatas.
BAB. V KEWENANGAN ANKUM Bag Kesatu ANKUM
13
Psl. 11
(1)
Amkum berwenang penuh sbgmana psl 3 hrf a, Psl 5 hrf a, Psl 6 hrf a, Psl 7 hrf a mrpk Ankum yg berwenang jatuhkan semua jenis hkm disiplin yg meliputi : a. Teguran tertulis; b. Penundaan mengikuti Dik plg lama 1 thn; c. Penundaan kenaikan Gaji berkala. d. Penundaan kenaikan Pgk utk plg lama 1 thn. e. Mutasi yg bersft demosi; f. Pembebasan dr Jab; g. Penempatan dlm tempat khusus plg lama 21 hr; h. memberikan huk yg diperberat dg tambahan mak 7 hari dr tempat khusus;
(2)
Kewenangan jatuhkan hkm disiplin tsb pd ayat (1) dpt diberikan hanya kpd angt pelaku Garplin yg berada di satuan yg dipimpinnya.
Psl. 12 (1)
Amkum berwenang terbatas sbgmana psl 3 hrf b, Psl 5 hrf b, Psl 6 hrf b, Psl 7 hrf b berwenang jatuhkan hkm disiplin berupa : a. Teguran tertulis; b. Penundaan mengikuti Dik plg lama 1 thn;
(2)
Kewenangan jatuhkan hkm disiplin sbg mana dimaksud ayat (1) dpt diberikan kpd angt Pama, Ba dan Ta yg berada di bawah pimpinannya.
(2)
Ankum berwenang terbatas dlm mlaks Sid plin thd angt Garplin didasarkan atas perintah Ankum penuh. Psl. 13
(1)
Ankum berwenang sangat terbatas sbgmana psl 3 hrf c, Psl 5 hrf c, Psl 6 hrf c, Psl 7 hrf c berwenang jatuhkan hkm disiplin berupa hukuman teguran tertulis :
(2)
Kewenangan jatuhkan hkm disiplin sbg mana dimaksud ayat (1) dpt diberikan kpd angt Ba dan Ta yg berada di bawah pimpinannya.
(2)
Ankum berwenang sangat terbatas dlm mlaks Sid plin thd angt Garplin didasarkan atas perintah Ankum penuh.
14
15
(1)
Pejabat yg berwenang jatuhkan hkm disiplin thd angt Polri yg ditugaskan dlm status Bawah Kendali Operasi (BKO) adalah kasatwil/Pimpm kesatuan Polri dimana angt Polri tsb di BKO kan.
(2)
Pjbt ygberwenang jatuhkan hkm disiplin thd angt Polri yg ditugaskan dlm status Bawah Perintah (BP) adalah Ankum kesatuan asal.
(3)
Pjbt yg berwenang menjatuhkan hkm disiplin thd angt Polri yg melaks dinas magang adalah pimpinan kesatuan dimana angt tsb melaks tugas magang .
16
(1)
Atasan Ankum berwenang menerima pengajuan keberatan terhukum atas hkm disiplin yg diajukan oleh Ankum.
(2)
Atasan Ankum sbgmana dimaksud psl 2 ayat (1) hrf b berwenang memeriksa pelanggaran disiplin yg tdk terselesaikan oleh Ankum dan menjatuhkan hkm disiplin melalui Sidplin thd para Pati, Pamen, pama yg berada di bawah pimpinannya.
(3)
Atasan Ankum berwenang menolak atau menerima seluruh atau sebagian pengajuan keberatan hkm yg dijatuhkan Ankum.
(4)
Apabila Atasan Ankum menolak seluruhnya, maka Atasan Ankum menguatkan putusan yg dibuat oleh Ankum, apabila keberatan terhkm diterima seluruhnya,maka Atasan Ankum membatalkan put Ankum dan apabila pengajuan keberatan diterima sebagian, maka Atasan Ankum mengubah put yg dibuat oleh Ankum.
(5)
Dalam memeriksa dan memutus pengajuan keberatan terhukum dpt dilakukan tanpa melalui Sidplin dgn meminta saran dan pendapat hukum dr fungsi pembinaan hukum.
17
(1)
Ankum berwng penuh sbgmana psl 3 hrf a, Psl 5 hrf a, Psl 6 hrf a, Psl 7 hrf a, mempunyai tugas dan tanggung jawab sbb : a. Melakukan riksa thd angt pelanggar disiplin yg berada di bawah wwng satkernya. b. Memerintah Provos dan petugas yg ditunjuk utk melakukan pemeriksaan thd pelanggaran disiplin angt yg berada di bawah wwnang satkernya. c. Menentukan penyelesaian perkara pelanggaran disiplin angt di bawah wwnang satkernya melalui Sidplin. d. Melaks Sidplin angt pelanggar yg berada di bawah kewenangan Satkernya setelah menerima berkas perkara disiplin dr Prov. e. Mengeluarkan Skep penjatuhan hkm disiplin sbg hasil pelaks Sidplin. f. Melakukan penundaan atas pelaks hkm disiplin yg sudah dijatuhkan utk kepentingan dinas dan/atau utk kepentingan angt krn suatu haltertentu (sakit/perlu perawatan dokter). g. Menentukan penjatuhan disiplin pd tempat khusus sbg hasil keput Sidplin. h. Meneruskan pengajuan keberatan angt terhukum atas putusan hukuman yg dijatuhkan oleh Ankum kpd Atasan Ankum. i. Melaporkan adanya pelanggaran disiplin angt ygbelum ditindaklanjuti dgn Sidplin setelah batas waktu 30 hr dgn alasan-alasannya.
(2)
Ankum berwenang penuh bertanggung jwb atas tugas sebagaimana dimaksud dlm ayat (1) hrf a s/d I kpd Atasan Ankum.
18
Psl. 17 (1)
(2)
Ankum berwenang terbatas sbgmana dimaksud dlm Psl 3 hrf b, Psl 5 hrf b, Psl 6 hrf b dan Psl 7 hrf b mempunyai tugas : a.
Melaks Sidplin atas pelanggaran angt berpkt Pama, Ba dan Ta yg berada di bawah wwng satkernya berdsrkan perintah Ankum berwenang penuh.
b
Melaporkan hsl pelaks Sidplin dan keputusan hsl Sidplin yg dilakukan kpd Ankum berwenang penuh.
Ankum berwenang terbatas bertanggung jwb atas tugas sbgmana dimaksud ayat (1) kpd Ankum berwenang penuh.
Psl. 18 (1)
(2)
Ankum berwenang sangat terbatas sbgmana dimaksud dlm Psl 3 hrf c, Psl 5 hrf c, Psl 6 hrf c dan Psl 7 hrf c mempunyai tugas : a.
Melaks Sidplin atas pelanggaran angt berpkt Ba dan Ta yg berada di bawah wwng Satkernya berdsrkan perintah Ankum berwenang penuh.
b
Melaporkan hasil pelaks Sidplin dan keputusan hsl Sidplin yg dilakukan kepada Ankum berwenang penuh.
Ankum berwenang sangat terbatas bertanggung jwb atas tugas sbgmana dimaksud ayat (1) huruf kpd Ankum berwenang penuh.
19
(1)
ATASAN ANKUM SBGMANA DIMAKSUD DLM PSL 2 AYAT (1) HRF B MEMPUNYAI TUGAS :
A. MENERIMA PENGAJUAN KEBERATAN TERHUKUM MELALUI ANKUM. B. MENERIMA ATAU MENOLAK SELURUH ATAU SEBAGIAN KEBERATAN YG DIAJUKAN OLEH TERHUKUM. C. MENUNDA PELAKS HUKUMAN SEHUBUNGAN DGN ADANYA PENGAJUAN KEBERATAN DARI ATAS PUTUSAN HUKUMAN YG DIJATUHKAN OLEH ANKUM. D. MEMERIKSA DAN MEMUTUS ATAS PENGAJUAN KEBERATAN YG DIAJUKAN TERHUKUM ATAS PUTUSAN HUKUMAN YG DIJATUHKAN OLEH ANKUM. E. MENYAMPAIKAN PUTUSAN ATASAN ANKUM KPD TERHUKUM YG MENGAJUKAN KEBERATAN. F. MENANYAKAN DAN/ATAU MENEGUR ANKUM YG TDK MENANGANI PELANGGARAN DISIPLIN BAWAHANNYA DANAPABILA DIPERLUKAN WAJIB MENGAMBIL ALIH PENYELESAIAN PERKARANYA SELAKU ANKUM S/D PUTUSAN SIDPLIN. (2)
ATASAN ANKUM BERTANGGUNG JWB ATAS PELAKS TUGASNYA SBGMANA DIMAKSUD AYAT (1).
BAB VII
20
KETENTUAN LAIN-LAIN Psl. 20
(1)
Apabila terjadi perubahan struktur organisasi baik di tingkat pusat dan / atau di tingkat kewilayahan, maka jabatan yg baru menyesuaikan ketentuan keankuman sebagaimana dimaksudkan dlm Psl. 2.
(2)
Hal-hal yang belum diatur dlm keputusan Kapolri ini akan diatur lebih lanjut dgn Skep kapolri.
BAB VIII PENUTUP Psl. 21
Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka segala ketentuan yg bertentangan dgn isi keputusan ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
21
22
STRUKTUR ORGANISASI DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN POLRI
23
DIVPROPAM
BAG YAN DUAN
SUBBAG TRIMLAP
BAG REHAB
SUBBBAG
SUBBAG
BAG RENMIN
SUB BAGREN
SUBBAG
PUS PAMINAL
PUS BINPROFESI
KABID
SES KABID
JUYAR
TAUD
PUS PROVOS
SES KABID
SUB BAGMIN
SES SUB BAG
KABID
SUB BAG
SUB BAG
KABID
KABID
SUBBID KADEN A
KADEN B
KANIT
KANIT
SUBBID