Special Effects Sebagai pendukung pembuatan gambar, Coreldraw menyediakan berbagai fasilitas yang tergolong dalam kategori special effects. Masing- masing special effect kegunaannya beragam, mulai dari sekedar mempermudah pencapaian bentuk, hingga yang cukup vital. Mengenai special effects, sebagaimana fasilitas filters dalam photoshop, sebenarnya merupakan kompilasi dari berbagai fungsi- fungsi dasar lainnya. Ini berarti, effects dapat dianggap sekedar penghemat waktu dan dapat digantikan dengan fungsi sederhana agar lebih terkontrol. Oleh sebab itu, dalam bab ini special effects akan dibahas secara singkat agar tidak membingungkan, sementara pembahasan mendalam mengenai special effects dapat menjadi satu buku tersendiri, karena banyaknya contoh kasus yang harus dibahas. Fasilitas special effects ada yang dapat dicapai melalui menu> effects, melalui toolbox> interactive tools, dan melalui docker khusus. Dalam bab ini kita akan membahasnya satu persatu, dimulai dari yang paling sederhana.
1. Clone. Clone adalah menduplikasi object sumbernya (master), sehingga menghasilkan duplikat dengan property yang masih mengikuti masternya. Hasil operasi ini disebut clone, dan sifatnya adalah meniru semua perubahan property yang terjadi pada masternya. Property yang dapat diikuti adalah fill, outline, shape (bentuk), transformation, dan bitmap color mask. Mengenai yang terakhir, khusus untuk gambar bitmap (biasanya hasil import) yang diberikan bitmap color mask.
A
A
Membuat clone dapat dilakukan pertama- tama dengan memilih object yang akan di- clone. Object tersebut selanjutnya dianggap sebagai
B
B
master. Dalam keadaan master terpilih, buat sebuah clone dari object tersebut melalui menu edit> clone, dan setelah itu timbul object baru (posisinya tergantung setting duplicate pada
Object A di- clone menjadi A dan B.
Perubahan pada object A juga dialami oleh object B.
property bar page/ no selection) yang merupakan clone dari masternya. Satu master
dapat memiliki beberapa clone, tapi sebaliknya, clone sama sekali tidakdapat di- clone lagi. Clone dapat di- duplicate menghasilkan object yang juga merupakan clone dari master yang sama. Apapun yang anda lakukan pada property master, termasuk perubahan fill, outline, shape, transformation, atau bitmap color mask, semua akan diikuti oleh semua clone- nya. Aturan ini berlaku bila anda tidak merubah property clone secara manual. Bila anda telah merubah property
salah satu clone secara manual, maka khusus untuk clone tersebut, khusus untuk jenis property yang anda ubah (fill, outline, atau lainnya), Group & rotate
hubungannya dengan master dianggap putus, sementara property clone yang tidak anda ubah, tetap mengikuti property masternya. Apabila setelah ada pemutusan hubungan property tersebut anda ingin kondisi clone supaya kembali mengikuti master, klik kanan clone yang
Clone & rotate
dimaksud, lalu pilih revert to master, dan dari menu yang muncul, pilihlah property mana saja yang ingin diserahkan kepada master.
Salah satu kegunaan clone adalah me- rotate beberapa object sekaligus terhadap sumbunya masing- masing.
Apabila suatu master telah memiliki banyak clone sehingga keadaan terlalu membingungkan untuk membedakan master dan clone, anda
dapat meng- click kanan salah satu clone, dan kemudian memilih select master. Sebaliknya, bila clone terlalu tersebar untuk dipilih, click kanan masternya, dan kemudian pilihlah select clones.
A
B
C
C
Cl on e Cl on e Cl on e
B
Memberikan gradient biru- kuning dari titik A ke B pada master membuat clone melakukan hal serupa
Hubungan group
Gr ou p
A
Cl on e Cl on e M as te r
Hubungan clone
Memberi gradient serupa pada group object menghasilkan fill seperti ini
2. Perspective. Perspective adalah salah satu cara menggambar, yang tidak orthographic. Ortographic menggambar garis sejajar dalam dunia nyata sebagai garis sejajar pula, sedangkan dalam gambar perspektif, garis- garis yang sejajar akan digambar sedemikian rupa, sehingga bertemu pada satu titik imajiner. Titik ini dinamakan titik hilang atau vanishing point, disingkat vp. Object dengan perspective dapat memiliki maksimal dua vp. Menambahkan efek perspective pada object dimulai dengan memilih/ menseleksi object, lalu
Vp
mengakses menu effects> add perspective. Sebaliknya, untuk mematikan effect perspective, akses menu effects> clear effects atau clear perspective, tergantung keadaan object. Setelah object
Dengan perspective (keadaan awal)
Dengan perspective satu vp vertical. Object tampak lebih tinggi.
Vp
diberi perspective, object akan dibagi 16 secara virtual dengan garis- garis putus merah, seperti pada contoh (kiri atas). Pada ujungujungnya tampak titik- titik kontrol
Vp Dengan perpective satu vp horizontal. Object tampak lebih lebar.
Vp Dengan perspective dua titik hilang (h dan v). Object tampak lebih tinggi dan lebar.
hitam, yang dapat digerakkan. Pada keadaan awal ini, belum ada titik hilang. Gerakkan titik- titik ini
sesuai kebutuhan. Berdasarkan perpindahan titik- titik tadi, akan timbul titik- titik hilang atau vpvp (seperti pada contoh kanan atas dan kiri bawah, dan kanan bawah). Dalam keadaan ini anda dapat langsung menggerakkan vp untuk mencapai hasil yang diinginkan. Perspective tidak dapat dioperasikan secara akurat, dan sebaiknya hanya digunakan untuk gambar non- teknik. Contoh penggunaan fungsi perspective dapat ditinjau pada contoh. Beberapa object berbeda yang memiliki effect perspective harus diperhatikan letak vp- vp- nya.
3. Power Clip. Powerclip adalah memasukkan satu atau sekelompok object ke dalam suatu object atau group object sebagai penampungnya. Penampung atau wadah dalam powerclip disebut sebagai container, dan pengisinya disebut content. Secara singkat, dapat dikatakan bahwa hasil dari powerclip adalah membuat agar content hanya tampil sebatas yang overlap dengan containernya saja. Jelas ini sangat cocok untuk membuat pola, yang kemudian di- powerclip ke dalam gambar pakaian, misalnya. Membuat powerclip, ada dua cara. Pertama, pilih content(s), akses menu effects> powerclip> place inside container, lalu dengan cursor, click pada containernya. Cara kedua, setelah memilih content(s), secara interaktif drag dengan tombol kanan mouse menuju container, dan dari menu yang muncul, pilih powerclip inside. Setelah menjadi object powerclip, content masih dapat di- edit lagi dengan mengakses menu effects> powerclip> edit contents, dan setelah selesai meng- edit, kembalikan pada keadaan semula dengan menu effects> powerclip> finish editing this level. Untuk benar- benar melepaskan content dari containernya, akses menu effects> powerclip> extract contents.
menganggap effect bitmap. transparency merupakan bagian dari lens diberi effect secara raster/ Bahkan, pada proses tertentu, Co membahas lens. menganggap effect transparency merupakan bagian dari lens. Untuk it 4. Transparency & Lens.
membahas lens.
Lens dan transparency sangat berhubungan karena keduanya memanipulasi tampilan object yang diberi effect secara raster/
jelas jelas Memberi lens pad
bitmap. Bahkan, pada proses tertentu, Coreldraw
menganggap effect transparency merupakan bagian dari lens. Untuk itu kita mulai dengan membahas lens.
Magnify
Xyz Xyz
Xyz Xyz
tampilan semua Memberi lens pada suatu ob Memberi lens pada suatu object, berarti merubah objectla tampilan belakang semua object tampilan semua object lain yang berada di
diberikan; belakang object lens,seperti berd magnify. Secara nyata, dapat diumpamakan bahwa Secara ny diberikan; magnify. seperti transpare belakang object lens, berdasarkan effect yang
diberikan; seperti transparent, color limit, dan object yang diberi effect lens berlaku sebagai lensa,
Xyz
Fisheye
Xyz
objectnyata, yang diberi magnify. Secara dapat Dalam contoh, tampak dua lens effect yang anda melihat object yangdan diberi effect lenso dan anda melihat object lain melalui lensa tersebut.
mendistorsikan tampilam object di dalamnya.
dan anda melihat object lain m Dalam contoh, t
Prosedur aplikasi effect lens pada object dimulai dengan membuka docker lens melalui: *
menu window> dockers> lens, atau
*
menu effects> lens
mendistorsikan Dalam contoh, tampak tam du
Keduanya akan menampilkan docker lens yang secara default akan muncul di sudut kanan layar.
mendistorsikan tampilam obj Prosedur aplikasi effect lens pada object dimulai dengan membuk
Isi dari lens docker adalah seperti diperlihatkan pada gambar. Dari atas ke bawah, masing- masing terdapat setting: *
lens effect selector. Untuk memilih effect yang dikehendaki. Pilihan
mencakup no lens effect, beberapa effect distorsi, dan sisanya merupakan effect warna. *
rate dan color, sebenarnya tergantung effect yang dipilih. Misalnya untuk
effect heatmap, setting rate dan color tidak tampil karena tidak dibutuhkan, yang ada hanya palette rotation. Rate menentukan kekuatan effect, dan color menentukan warna faktor dalam lens effect warna, seperti color limit dan color add. *
frozen. Bila sebuah object dengan lens diletakkan di atas object lain, maka
fill dari lens object akan terpengaruh object di bawahnya. Dengan memindahkan lens object, maka fillnya akan berubah pula karena object di bawahnya, relatif terhadap lens object, telah berpindah pula. Bila hal ini tidak diinginkan, maka frozen dapat digunakan. Dengan frozen aktif, maka fill dari lens object akan selalu sama dengan fill lens object tersebut sebelum di- frozen. *
viewpoint. Sebagai alternatif frozen, viewpoint merubah apa yang dapat dilihat melalui
lens object, yang semula harus lurus ke belakang, kini dapat ditentukan secara manual. Aktifkan viewpoint, dan tekan tombol edit yang baru muncul. Pindahkan tanda X (viewpoint semula) dari tengah object ke tempat lain. Tekan tombol end/ edit, atau langsung menekan tombol apply. Dalam keadaan ini dimanapun letak lens object, fill- nya tetap mengikuti viewpoint. *
remove face. Bila diaktifkan, lens effect hanya akan bekerja pada object lain, dan tidak
mempengaruhi warna paper atau background.
*
apply. Bila semua setting telah sesuai keinginan, tekan tombol apply sehingga effect akan
diaplikasikan pada object lens. *
apply lock. Pada keadaan biasa, semua perubahan settting tidak akan diaplikasikan dulu
hingga tombol apply ditekan. Bila apply lock diaktifkan, maka setiap perubahan setting langsung diaplikasikan pada lens object tanpa perlu menekan tombol apply.
Transparency sebenarnya telah anda temukan sebagai salah satu bentuk lens. Namun dalam toolbox, anda juga dapat memberikan effect transparency melalui interactive transparency tool. Dengan tool ini anda dapat memberikan efek transparency secara interaktif sebagaimana anda menggunakan interactive fill tool, hanya
(1) Edit Transparency Dialog
saja anda tidak mengolah warna, melainkan transparency.
(2) Transparency Type (3) Transparency Style
Bila anda telah mencobanya, dapat anda perhatikan bahwa dalam
(4) Transparency Midpoint (5) Transparency Angle/Edge (6) Transparency Operation
fountain transparency, bagian yang solid akan diwakili warna putih, dan hitam untuk bagian yang transparent. Jangan lupa bahwa anda dapat mengatur transparency dalam fountain transparency dialog yang dapat
(7) Freeze View (Content) (8) Copy Transparency Form...
diakses melalui property bar interactive fountain transparency.
(9) Clear Transparency
Interactive Transparency Tool - “Interactive Fountain Transparency”
1
2
3
4
5
6
7
8 9
5. Drop Shadow. Effect ini menganggap object sebagai suatu lembaran tipis/ tanpa ketabalan yang menghadap ke layar monitor, atau dengan kata lain, selalu sebidang dengan kertas. Dengan asumsi tersebut, object diberi cahaya sehingga menimbulkan bayangan yang sederhana. Tergantung dari letak sumber cahaya, bayangan ini dapat: *
berada di belakang, depan, atas, bawah,dan samping object. Letak bayangan merupakan kebalikan arah sumber cahaya.
*
jauh atau dekat dari objectnya. Bayangan yang jauh dari objectnya menunjukkan bahwa object tidak menempel pada
kertas/ background. Semakin jauh bayangannya, object semakin tampak mengambang tinggi. *
tajam atau kabur. Sumber cahaya yang dekat dengan object akan menimbulkan bayangan
yang tajam, dan sebaliknya. Aturlah drop shadow sesuai simulasi sumber cahaya yang diinginkan. Mengaplikasikan drop shadow dimulai dengan memilih object yang akan diberi drop shadow, mengakses tool interactive drop shadow tool dari toolbox, dan men- drag- nya di atas object yang bersangkutan. Adapun drag yang dimaksud dapat dimulai dari: *
tengah, menghasilkan bayangan yang flat karena pencahayaan frontal.
*
samping, menghasilkan bayangan miring. Object seakan bersandar pada dinding vertical.
*
bawah atau atas, menghasilkan bayangan perspektif yang alami.
Khusus untuk non- flat, proses drag dapat dilakukan ke arah object agar bayangan berada di belakang object, dan drag menjauhi object agar bayangan di depan object (cahaya dari belakang).
Interactive Drop Shadow Tool - "Interactive Drop Shadow"
1
2
3
4 5
6
7
Banyaknya control setting 8
9
10
11 12
yang ada menunjukkan bahwa drop shadow
(1) Drop Shadow Offset
dalam Coreldraw sangat terkontrol, dapat digunakan untuk gambar
(2) Drop Shadow Opacity
yang cukup rumit, seperti ditunjukkan pada contoh.
(3) Drop Shadow feathering (4) Drop Shadow feathering direction/edges (5) Vanishing Point Coordinate (6) Drop Shadow Perspective Types (7) Drop Shadow Angle (8) Drop Shadow Fade (9) Drop Shadow Stretch (10) Drop Shadow Color (11) Copy Drop Shadow Properties (12) Clear Drop Shadow
Drag dimulai dari sisi kanan; ke dalam object (kiri), dan menjauhi object (kanan).
Object kedua tampak lebih tinggi dari yang pertama akibat permainan jarak dan ketajaman bayangan.
Cahaya dibuat seakan berasal dari kiri depan (kiri), dan kanan belakang (kanan)
6. Extrude. Extrude memberikan ketebalan pada object, seperti digambarkan pada contoh. Meskipun tidak benar- benar bekerja secara 3 dimensi seperti autocad atau 3dsmax, dan extrusion yang dapat digunakan hanya sebatas yang lurus saja, di tangan sorang ahli, effect ini dapat menjadi sangat berguna. Interactive Extrude Tool - "Interactive Extrude" {Vector Extrusion Mode}
1
2
3
4
(1) Vector Extrusion Mode (2) Object Position (3) Extrusion Type (4) Depth (5) Vanishing Point Coordinate (6) Vanishing Point Properties (7) Pos. Vanishing Point Rel. To Page Origin (8) Pos. Vanishing Point Rel. To Object Center (9) Extrude Rotation (10) Reset Rotation (11) Color (12) Bevels (13) Lighting (14) Copy Extrude Properties (15) Clear Properties
5
6
7 8
9
10 11 12 13 14 15
Mengaplikasikan extrude dimulai dengan memilih object yang akan di- extrude, lalu lakukan drag dengan interactive extrude tool, dari (pusat) object ke arah menjauh. Setelah itu, anda dapat menentukan banyak setting yang tersedia pada property bar interactive extrude, seperti extrusion type, vanishing point properties, depth, color, dan lighting. Anda juga dapat menentukan point of view dengan men- double click object yang sudah di- extrude dengan interactive extrude tool, dan setelah itu anda dapat menentukan point of view dalam interface yang muncul.
Extrude yang baru saja dibahas adalah extrude untuk jenis vector. Masih ada satu jenis lagi yaitu extrude jenis bitmap. Perbedaannya, *
jenis bitmap benar- benar mensimulasikan extrude secara 3d software, perlu hardware
yang cukup mendukung. *
jenis bitmap pencahayaannya lebih kompleks dan halus.
*
jenis bitmap dapat diberi tekstur yang mengikuti aturan perspektif.
*
jenis bitmap menghasilkan extrude yang lebih halus, namun tidak sefleksibel jenis vector.
Interactive Extrude Tool - "Bitmap Extrude Command" {Bitmap Extrusion Tool}
1
2
3
4
5
6 7
8
9
(1) Bitmap Extrusion Mode Sedikit berbeda dengan jenis vector, pengaplikasian bitmap (2) Standard Transform extrusion tidak dilakukan melalui drag, melainkan langsung (3) Front/Back Bevel menekan tombol bitmap extrusion mode pada property bar extrude. (4) Texture
Demikian sesungguhnya object telah di- extrude, namun belum
(5) Extrude Rotation
tampak karena viewpoint masih frontal. Agar tampak, anda harus
(6) Ambient Light
me- rotate- nya, antara lain dengan cara melakukan double- click
(7) Bevels
pada object ybs dengan interactive extrude tool, sebagaimana pada
(8) Point Light
vector extrusion.
(9) Fit To View Coreldraw bukan merupakan software untuk menggambar 3D. Karena itu selama masih dapat diakomodasi dengan teknik manual, sebaiknya extrude vector maupun bitmap tidak digunakan.
7. Distortion. Effect ini berguna untuk mengacak segment object agar tampak kasar, seperti untuk membuat ledakan atau duri. Ada tiga macam distortion: *
Push- Pull; memindahkan node sehingga object tampak tertarik atau tertekan.
*
Zipper; memperkasar segment dengan frequency dan amplitude tertentu.
*
Twister; menambahkan dan memutar node yang ada sehingga object tampak berputar.
“Interactive Distorsion - Push and Pull Effect”
Mengaplikasi effect distortion dimulai dengan memilih object yang akan diberi effect, mengakses interactive distortion tool dari
1
2 3
4
5
6 7
(1) Push & Pull Distortion (2) Zipper Distortion (3) Twister Distortion (4) Add New Distortion (5) Push & Pull Distortion Amplitude (6) Center Distortion (7) Convert To Curves (Ctrl + Q) (8) Copy Distortion Properties (9) Clear Distortion
8
9
toolbox, memilih jenis distortion yang diinginkan. Dalam keadaan ini, anda memiliki dua pilihan: * aplikasi secara interaktif; drag dari pusat distortions yang diinginkan (tidak selalu harus di tengah, menuju ke kiri atau kanan. Semakin jauh, semakin besar efek distorsi yang dihasilkan. Khusus untuk twister, drag harus dilakukan dengan gerakan memutar. * aplikasi secara numerik; masukkan nilai distorsi yang diinginkan ke dalam property bar interactive distortion, lalu tekan tombol [enter] pada keyboard.
Effect distortion dapat di- edit, dan dapat diaplikasikan berkali- kali, dengan jenis distortion yang sama atau yang berbeda. Distortion juga dapat di- converse kembali menjadi object jenis curve.
Pull distortion
Zipper distortion
Twister distortion
8. Blend. Setiap object pasti memiliki fill, outline, dan shape (bentuk), sekalipun
Blend dua object yang berbeda warna dan bentuk
object tersebut merupakan open curve/ object, namun nilai fill sebenarnya tetap ada, dan dapat anda lihat statusnya pada bagian kanan status bar interface Coreldraw, bersama dengan status warna outline. Dalam blend, warna outline dan warna fill dianggap sebagai warna saja.
Interactive Blend Tool
1
2
3
4
5
6
7 8
9 10 11 12 13
(1) Object Size/Position
Blend berfungsi untuk menjembatani dua
(2) Use Space or Fixed Spacing For Blend
object yang memiliki warna fill dan/ atau
(3) Number of Steps/ Offset Between Blend Shapes
outline dan bentuk yang berbeda, dengan
(4) Blend Direction
membuat object- object tambahan lain
(5) Loop/Direct/CW/CCW Blend
(object perantara). Hal ini dapat dilihat pada
(6) Object & Color Acceleration
contoh.
(7) Accelerate Sizing For Blend (8) Link Blend Acceleration
Berdasarkan property bar interactive blend,
(9) Miscellaneous Blend Option
ada banyak hal yang dapat diatur dalam
(10) Start & End Object Properties
sebuah blend, seperti jumlah, pengaturan
(11) Path Properties
deviasi warna, dan perletakkan object-
(12) Copy Blend Properties
object perantaranya.
(13) Clear Blend
Mengaplikasikan effect blend pada dua object dimulai dengan mengakses interactive blend tool, lalu men- drag dari object pertama menuju ke yang kedua. Setelah blend dihasilkan, atur segala property yang relevan dengan kebutuhan pada property bar interactive blend. Perhatikan bahwa object awal dan object akhir masih dapat dipilih sebagai satu individu sendiri, dan bila dipindahkan relatif terhadap satu sama lainnya, blend akan ikut terpengaruh. Sebaliknya, bila anda perlu merubah perperti blend, pastikan yang anda seleksi adalah blend- nya. Mengingat masing- masing pembentuk blend masih dapat diseleksi secara individual, maka bukan tidak mungkin satu object di- blend menuju lebih dari satu object lain. Urutan drag pada waktu anda membuat blend tidak mempengaruhi hasil akhir. Arah blending justru terpengaruh oleh object order. Perhatikan order masingmasing object antara lain melalui docker object manager. Jika hasil tidak seperti yang diinginkan, anda dapat mengubah urutannya.
9. Contour. Serupa dengan blend, contour (yang berarti kontur; tinggi rendahnya permukaan) menjembatani dua object dengan cara membentuk object- object baru lainnya. Bedanya, dalam contour, object tujuan blend atau object kedua tidak dibutuhkan. Perlu diketahui, bahwa banyak pengguna Coreldraw yang menggunakan blend sebagai sarana untuk membuat gradasi. Pada contoh, tampak dua lingkaran yang di- blend sedemikian rupa sehingga tampak seperti bola/ sphere. Contour bekerja dengan cara yang serupa, hanya dengan satu object saja. Bila posisi object pertama dan kedua sama persis, mungkin contour lebih cocok daripada blend. Sebagai contoh aplikasi, untuk membuat potongan batang pohon dycotile, anda cukup membuat bagian terluar saja. Dengan interactive contour tool, tarik bagian luar object ke arah pusat. Bila perlu, ubah setting pada property bar interactive contour. Meski letak object tujuan contour yang dibuat secara otomatis tidak dapat diatur letaknya seperti pada blend, warna dan outline- nya masih dapat diatur. Oleh karena itu, contour juga dapat digunakan pada kasus seperti pada contoh, dimana pembuatnya berniat memperhalus silhouette dari object kuning ber- background biru ini.
Interactive Contour Tool
1
2 3 4
5
6
7
8
9
10
11
12 13
(1) Object Size/Position Ada tiga mode contour yang dapat digunakan; (2) To Center * to center, yang membuat contour ke arah tengah sampai (3) Inside (4) Outside tidak mungkin dibuat contour lagi, (5) Contour Steps * inside, yang membuat contour juga ke arah tengah, namun (6) Contour Offset (7) Linear Contour Color hanya sebatas gerakan drag yang anda berikan, dan (8) CW/CCW Contour Colors * outside, yang membuat contour ke arah luar, sejauh drag (9) Outline Color (10) Fill Color yang anda berikan. Jenis outside dapat dianggap contour tak (11) End Fountain Colorfill terbatas karena dapat diaplikasikan hingga 999 langkah, (12) Copy Contour Properties (13) Clear Contour menghasilkan gradasi warna yang halus. Kreatifitas dalam menggunakan blend maupun contour sangat penting dalam pemberian warna, khususnya dalam gradasi. Perhatikan bahwa gradasi warna yang Gradient vector
dibicarakan dalam contour dan blend adalah gradasi vector, yaitu perbedaan warna per- object, atau tepatnya object perantara, bukan gradasi warna
Gradient
sebagai fill dalam satu object. raster Bedakan dalam contoh ini.
10. Envelope. Envelope memaksa object atau group object supaya mengikuti artikulasi, translasi, atau gesture tertentu. Atau dengan kata lain, dipaksa mengikuti bentuk baru, tanpa meng- edit object tersebut satu persatu dengan shape tool. Envelope dapat digunakan sebagai pengganti distortion, karena pada dasarnya envelope juga mendistorsi object secara manual, dengan menganggap object, atau dalam hal ini group, sebagai satu object sendiri, yang dapat dibentuk sesuka anda. Envelope juga dapat dianggap sebagai alternatif dari powerclip, karena sifatnya yang (1) Add/Delete Node(s) (2) Convert Curve To Line membatasi bentuk dari sekelompok object. Mengenai (3) Convert Line To Curve effect mana yang harus anda gunakan, sangat (4) Make Node A Cusp/Smooth/Symmetrical (5) Envelope Straight Line Mode tergantung dari kasus yang anda hadapi. (6) Envelope SingleArc Mode (7) Envelope DoubleArc Mode (8) Envelope Unconstrained Mode Mengaplikasikan envelope dan mengendalikan bentuk (9) Add New Envelope envelope sangat mirip dengan node editing. Pilih object (10) Select And Apply Preset (11) Mapping Mode yang akan di- envelope, lalu 8 control points yang (12) Keep Lines muncul dapat anda kendalikan sesuai dengan (13) Convert To Curves (Ctrl + Q) (14) Copy Envelope Properties kebutuhan, dan object akan mengikuti translasi bentuk (15) Clear Envelope yang anda Interactive Envelope Tool
berikan tadi. 1
2 3
4
5 6
7
8
9
10
11
12
13 14 15
Contoh penggunaan effect envelope antara lain adalah apabila anda perlu membuat sebuah bola bermotif kotak- kotak seperti pada contoh. Agaknya effect envelope memang sangat vital dalam pembuatan bentuk seperti ini. Contoh serupa dapat juga dilihat pada gambar rocket. Tampak bahwa badan rocket sebagian besar dibuat dengan meng- envelope sekelompok (group) rectangle dan rocket blast dibuat dari curve sederhana yang diberi distortion.