1
BAB I
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Perkembangan jaringan komputer sudah semakin luas, sehingga
memungkinkan komputer dapat saling berkomunikasi meskipun dengan jarak yang amat jauh (Qonitah, 2012). Komputer membutuhkan alamat protokol internet (IP) untuk terhubung dalam satu jaringan, yang dapat terdiri dari beberapa perangkat elektronik. Sistem pengalamatan IP yang saat ini banyak digunakan adalah Protokol internet versi 4 (IPv4). Hampir semua perusahaan atau instansi, maupun universitas menggunakan IPv4 sebagai protokol standar dalam sistem pengalamatannya. Kebutuhan alamat IP yang semakin meningkat menyebabkan persediaan alamat IP pada IPv4 tidak cukup lagi untuk menangani meledaknya kebutuhan ruang alamat. Saat ini dibutuhkan mencapai milyaran IP komputer untuk menghubungkan komputer dalam jaringan. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini dikembangkan IPv6 sebagai protokol baru yang dirancang untuk dapat menggantikan posisi IPv4 karena keterbatasan ruang alamat. IPv6 merupakan protokol baru yang memiliki ruang alamat lebih besar dengan memperluas metode pengalamatan dari 32-bit alamat menjadi 128-bit alamat. Selain itu IPv6 mendukung penyusunan alamat secara terstruktur, mempunyai performa routing dan servis lebih baik dibanding dengan IPv4 (Cisco Networking Academy, 2013). Protokol internet dikonfigurasikan dalam sebuah
Local Area Network
(LAN). LAN adalah jaringan data berkecepatan tinggi yang mencakup area geografis yang relatif kecil. LAN biasanya menghubungkan workstation, komputer 1
2
pribadi, printer, server, dan perangkat lainnya. LAN menawarkan pengguna komputer dengan berbagai keuntungan, termasuk akses bersama untuk perangkat dan aplikasi, pertukaran file antara pengguna terhubung, dan komunikasi antara pengguna melalui surat elektronik dan aplikasi lainnya (Cisco Systems, 2010). Pada LAN diperlukan koneksi jaringan yang stabil dan memiliki kecepatan yang tinggi. Apabila pada LAN port yang digunakan rusak, maka sistem jaringan akan terganggu dan proses tidak akan berjalan dengan lancar. Dengan demikian untuk memastikan sistem dapat berjalan lancar apabila port yang digunakan rusak maka dibutuhkan redundant link. Redudansi meningkatkan ketersediaan topologi jaringan dengan melindungi jaringan dari satu titik kegagalan. Namun dengan adanya redundant link maka akan menimbulkan looping pada jaringan (Arlt, 2009). Teknologi Spanning Tree Protocol (STP) mempunyai kemampuan untuk memastikan hanya terdapat satu jalur logis pada jaringan dengan cara memblokir redundant link agar looping tidak terjadi. (Cisco Networking Academy, 2013) Oleh karena itu dibutuhkan teknologi yang lebih baik agar proses pada jaringan dapat berjalan dengan lancar dan tidak boros bandwidth. Etherchannel adalah suatu teknologi trunking yang digunakan oleh switch Cisco catalyst dimana sejumlah fisikal port pada device digabung menjadi satu jalur logika dalam satu buah port group. Perusahaan atau vendor lain menyebut teknologi ini yaitu Link Aggregation (LAG). Dengan menerapkan teknologi Etherchannel ini pada jaringan maka kecepatan koneksi antar switch, router ataupun server meningkat, bandwidth yang tersedia lebih banyak dan jika salah satu port/jalur rusak maka port group akan tetap bekerja menggunakan jalur lain yang
3
tersedia. Dengan kata lain sistem masih dapat berjalan dengan semestinya. (Cisco, 2011) Good Oil merupakan suatu perusahaan semu (yang dirancang terkait dengan keperluan penelitian ini) yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi di Indonesia yang meliputi eksplorasi dan eksploitasi serta penjualan produksi migas hasil eksploitasi. Pada saat ini perusahaan Good Oil menggunakan pengalamatan IPv4. Seiring berjalannya waktu, perusahaan Good Oil berkembang pesat dan memiliki kebutuhan IP yang besar untuk jaringan komputernya. Oleh karena itu dibutuhkan pergantian pengalamatan IPv4 menjadi IPv6. Dengan menggunakan teknologi dual-stack, implementasi IPv6 pada jaringan komputer Good Oil dapat dilakukan secara bertahap. Pada awalnya perusahaan Good Oil tidak menggunakan teknologi LAN Switching dan hanya secara default menggunakan Spanning Tree Protocol (STP) untuk mencegah terjadi looping pada redundant link. Permasalahan sering muncul apabila terdapat link down, karena perusahaan tidak mempunyai backup link agar jaringan tetap tekoneksi dan proses tetap berjalan dengan lancar. Saat ini sudah terdapat teknologi baru yang memiliki kemampuan untuk menyatukan redundant link daripada memblokir link tersebut yaitu dengan menggunakan Etherchannel. Dalam penelitian ini, dirancang sebuah topologi jaringan VLAN yang menerapkan teknologi Etherchannel dan pengimplementasian IPv6 untuk mewujudkan komunikasi yang efektif dan handal.
4
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian ini, perumusan masalah yang
diangkat adalah pengujian teknologi Etherchannel dalam menggabungkan redundant
link
yang
merupakan
link
fisik
menjadi
satu
link
dan
pengimplementasian IPv6 pada jaringan. Dengan demikian masih diperlukan penelitian dan pengamatan bagaimana mengimplementasikan Etherchannel pada jaringan VLAN. Untuk itu dirumuskan permasalahannya sebagai berikut: 1. Rancangan sistem jaringan pada simulasi Etherchannel dengan penggunaan IPv6. 2. Cara Etherchannel dapat menggabungkan link secara logical dari beberapa link fisik diantara dua perangkat. 3. Mekanisme metode Etherchannel dalam mengatasi port atau jalur yang rusak pada switch jaringan. 1.3
Batasan Masalah Penelitian ini memiliki batasan-batasan masalah, untuk memudahkan proses
pengolahan data sehingga mencapai tujuan yang diinginkan. Batasan-batasan masalah dalam penilitian ini adalah: 1. Topologi jaringan yang digunakan adalah Topologi Hirarkis dengan obyek jaringan perusahaan Good Oil yang dirancang sesuai kebutuhan penelitian. 2. Penelitian ini memfokuskan pada kinerja teknologi Etherchannel pada jaringan VLAN, dengan implementasi pengalamatan IPv6.
5
3. Pengujian yang dilakukan adalah uji konektivitas dengan mengirimkan packet data berupa ICMPv6 (Internet Control Message Protocol versi 6) menggunakan ping antar client di dalam jaringan. 4. Percobaan penelitian dilakukan dengan menggunakan simulator Packet tracer 6.0.1. 1.4
Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi ilmu dan pemahaman lebih lanjut
mengenai teknologi Etherchannel mengatasi proses yang sedang berjalan apabila salah satu jalur yang digunakan rusak pada jaringan yang mengimplementasikan IPv6. Selain itu, diharapkan penilitian ini dapat memberikan informasi dalam pengembangan selanjutnya mengenai penerapan teknologi Etherchannel dan IPv6 dalam jaringan. 1.5
Tujuan Penelitian Tujuan
dari
melakukan
simulasi
dengan
menggunakan
metode
Etherchannel pada jaringan VLAN adalah sebagai berikut: 1. Merancang topologi jaringan suatu perusahaan yang memenuhi kebutuhan pengujian parameter teknologi Etherchannel. 2. Menggunakan pengalamatan IPv6 sebagai standar pada topologi jaringan perusahaan yang sudah dirancang. 3. Melakukan simulasi pengujian jaringan dengan teknologi VLAN dan Etherchannel dengan implementasi IPv6 menggunakan Packet tracer 6.0.1 4. Mengetahui alasan dibutuhkannya teknologi Etherchannel pada switched networks.
6
5. Mengetahui cara kerja dan pengaruh teknologi Etherchannel dalam switched networks. 1.6
Sistematika Penulisan Struktur penulisan dalam tulisan ini terbagi dalam beberapa bab utama.
Masing-masing bab mempunyai sistematika sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Menjelaskan mengenai latar belakang masalah mengapa dilakukan penelitian ini, perumusan masalah yang akan diteliti serta membatasi masalah tersebut, manfaat dilakukannya penelitian, tujuan yang akan dicapai dengan melakukan penelitian, dan sistematika penulisan skripsi ini. Bab II Tinjauan Pustaka dan Dasar Teori Memuat tentang penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan digunakan sebagai tinjauan pustaka penelitian ini. Serta berisi tentang dasar-dasar teori yang memiliki relevansi dengan tema penelitian ini. Teori tentang teknologi dan metode yang digunakan dalam melakukan penelitian yang dapat dijadikan dasar pengetahuan terhadap penelitian yang dijalankan. Bab III Metode Penelitian Berisi mengenai sumber data penelitian, alat-alat yang digunakan dalam penelitian, rancangan jaringan yang akan diuji, IP Assigment untuk masing-masing perangkat pada jaringan dan urutan proses penelitian. Urutan proses penelitian ini akan direpresentasikan menggunakan diagram alir atau flowchart.
7
Bab IV Hasil dan Pembahasan Pada bab ini terdapat hasil yang didapatkan dengan mengkonfigurasi rancangan jaringan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dan melakukan simulasi pada packet tracer. Selanjutnya akan dibahas mengenai hasil dari simulasi tersebut. Bab V Penutup Berisi kesimpulan, saran-saran yang dapat digunakan untuk dikembangkan lebih lanjut, dan kendala yang dihadapi saat melakukan penelitian ini.