1. BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 E-Business Menurut Laudon dan Traver (2008:11) E-business adalah digital yang memungkinkan untuk transaksi dan proses dalam perusahaan, melibatkan sistem informasi di bawah kontrol yang kuat. Sebagian besar, dalam pandangan mereka, ebusiness tidak termasuk transaksi komersial yang melibatkan terbatasnya pertukaran nilai di seluruh organisasi. Dan menurut Chaffey (2009:14) e-business merupakan semua elektronik menengahi pertukaran informasi, baik dalam suatu organisasi dan skateholder eksternal mendukung berbagai proses bisnis. Istilah e-business adalah dua cara yang digunakan di dalam organisasi. Yang pertama adalah sebagai sebuah konsep yang dapat diterapkan untuk strategi dan operasi. kedua, e-business adalah ajektiva yang digunakan sebagai usaha untuk menjelaskan terutama yang beroperasi secara online, yaitu mereka tidak memiliki fisik keberadaan tinggi di jalan-jalan dan berusaha untuk meminimalkan dukungan dan layanan pelanggan melalui web memungkinkan layanan sendiri, yakni melayani pelanggan sendiri, sebelum, selama dan setelah penjualan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa e-business adalah pertukaran informasi secara digital yang melibatkan sistem informasi dalam mendukung proses tersebut dengan kontrol yang kuat dalam mendukung berbagai proses bisnis perusahaan. 2.2 Pengertian Internet Menurut Strauss dan Frost (2009:6) internet adalah jaringan global dari jaringan – jaringan yang saling berhubungan. Jaringan ini termasuk jutaan perusahaan, organisasional, dan jaringan pribadi. Banyak komputer – komputer dalam jaringan ini menyimpan arsip seperti halaman web, dan video – video yang dapat diakses oleh semua jaringan komputer lain. Menurut Peelen (2005:373), internet merupakan jaringan-jaringan komputer yang mendunia, yang terdiri dari berbagai jenis komputer yang berbeda yang berdiri
7
8 sendiri, terminal-terminal dan peralatan seperti peralatan mobile dan asisten personal informasi. Jadi, dapat disimpulkan pada halaman sebelumnya bahwa internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung dan terintegrasi satu sama lain yang dapat diakses oleh jaringan komputer lain. 2.2.1 Fungsi Internet Menurut Mitchel (2008), fungsi-fungsi dari internet adalah sebagai berikut : Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya di seluruh dunia. Fungsi
komunitas,
internet
dapat
membentuk
masyarakat
baru
yang
beranggotakan para pengguna internet dari seluruh dunia. Fungsi Komunitas ini berguna dalam berkomunikasi, mencari informasi, berbelanja, melakukan transaksi bisnis dan sebagainya. Karena sifat internet yang mirip dengan dunia kita sehari-hari, maka internet sering disebut sebagai cyberspace atau virtual world (dunia maya). 2.3 Pengertian World Wide Web Menurut Shelly, Woods, dan Dorin (2008:3), World Wide Web adalah bagian dari internet yang mendukung multimedia dan terdiri dari kumpulan dokumen yang terhubung, biasanya lebih umum dipanggil sebagai web. 2.4
Website
2.4.1 Pengertian Website Menurut Yuhefizar, Mooduto, dan Hidayat (2009:2), mereka menyatakan website adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi. Sedangkan menurut Hakim,M. (2010:83) menyatakan bahwa website atau situs yaitu program dengan format html yang berjalan di internet dengan lokasi URL http://www.example.com . Dapat disimpulkan bahwa website adalah kumpulan halaman – halaman web yang mengandung berbagai macam informasi, yang mana halaman halaman tersebut
9 dikumpulkan dalam suatu database. Dan database tersebut dapat dilihat dengan mengakses melalui jaringan internet yang memiliki alamat url atau lokasi website.
2.4.2 Fungsi Website Fungsi website adalah melayani berbagai kebutuhan manusia seperti untuk transaksi perbankan, saat ini bisa dilakukan secara online melalui website e-banking, proses belajar mengajar tersedia dalam bentuk website e-learning, untuk berbelanja tersedia web e-commerce, e-shoping, e-bisnis. Website juga dapat menjadi media promosi, promosi diri, promosi perusahaan atau instansi, promosi sekolah, promosi jasa, promosi produk (Yuhefizar, 2013:2) Menurut Yuhefizar (2013:2-3), tujuan utama dari website profil perusahaan adalah sebagai media promosi, komunikasi, penyampaian informasi tentang perusahaan ke masyarakat luas, pihak–pihak tertentu yang membutuhkan baik di dalam maupun di luar perusahaan, dalam ataupun di luar negeri. Beberapa hal yang diperhatikan dalam pembuatan website profil perusahaan adalah: 1. Desain, usahakan semenarik mungkin sesuai dengan karakter atau brand 2. Image dari perusahaan. 3. Umumnya bahasa yang di gunakan adalah bahasa resmi walau ada beberapa website profil perusahaan yang ingin terkesan kasual dan sebagainya. Artikel yang ditampilkan harus informatif. 4. Tata warna dan pilihan jenis huruf harus menggambarkan dari perusahaan. 5. Terkesan website nya formal dan profesional. 6. Multi bahasa Dalam penelitian ini, fungsi website akan ditekankan sebagai variabel yang diduga memiliki pengaruh tehadap online trust dan Online Purchase Intention pada website Irishgadget.com (PT. Cahaya Harapan). 2.4.3 Pengertian Website Quality Menurut Levis. M (2008:11), salah satu definisi kualitas adalah totalitas karakteristik dari suatu entitas yang menanggung kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan dan yang tersirat. Dua persyaratan untuk evaluasi website muncul dari definisi ini yaitu : 1. Evaluasi umum dari seluruh karakteristik website dan
10 2. Seberapa baik situs memenuhi kebutuhan spesifik. Disebutkan pula bahwa kualitas website mungkin berhubungan dengan kriteria seperti ketepatan waktu, kemudahan navigasi, kemudahan akses dan penyajian informasi. 2.4.4 Dimensi Website Quality Menurut penelitian terdahulu Chang, K (2014:257) Website Quality terdiri dari tiga dimensi utama yaitu kualitas informasi, kualitas sistem, dan kualitas pelayanan. Model Website Quality yang digunakan, dimana informasi dan kualitas sistem didefinisikan dari perspektif teknis sementara kualitas pelayanan didefinisikan dari perspektif orientasi pelanggan. Kualitas informasi dimodifikasi melalui 4 hal, kualitas sistem 5 hal, dan kaulitas pelayanan 5 hal. Hal-hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.1 Dimensi Website Quality Dimensi
Hal-hal
Kualitas Informasi
Informasi yang disediakan Website akurat Website memberikan segala informasi yang dibutuhkan Website memberikan informasi yang terbaru Website memberikan kualitas informasi yang baik
Kualitas Sistem
Website dapat beradaptasi dengan berbagai keperluan Website reliabel Kualitas sistem yang baik Website memudahkan untuk mengunjungi berbagai halaman Akses website yang cepat
Kualitas Pelayanan
Website mengerti keinginan pelanggan Website memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan Ketika mengakses Website, pelanggan merasa aman Pelayanan Website cepat dalam menanggapi pertanyaan Dapat berbicara dengan pelayanan apa bila terdapat masalah Sumber : Chang, K (2014)
11 Dalam penelitian Leonidio (2010) juga disebutkan bahwa website quality terdiri atas beberapa dimensi yaitu Usability, Quality of Information dan Quality of interaction with the service. •
Dimensi Usability berhubungan dengan bagaimana proses interaksi antara manusia dengan komputer dan bagaimana pelanggan memahami dan berinteraksi dengan website serta kualitas yang berkaitan dengan desain dan kegunaan. Contohnya seperti penampilan dan kemudahan dalam penggunaan.
•
Dimensi quality of information berkaitan dengan kualitas konten atau isi dari website seperti informasi yang berguna untuk pengguna, informasi yang tepat, pengguna dengan mudah dapat mengerti isi informasi website, serta menggunakan format yang tepat.
•
Dimensi Quality of interaction with the service Merupakan mutu dari interaksi pelayanan yang dialami oleh pengguna ketika mereka menyelidiki kedalam website lebih dalam, yang terwujud dengan kepercayaan dan empati, sebagai contoh isu dari keamanan transaksi dan informasi, pengantaran produk, personalisasi dan komunikasi dengan pemilik website.
2.5 E-Commerce Menurut Greenstein & Vasarhelyi (2004:2), E-commerce adalah penggunaan media telekomunikasi untuk terlibat dalam pertukaran, termasuk membeli dan menjual, produk dan jasa yang membutuhkan transportasi, baik secara fisik maupun digital, dari lokasi ke lokasi. 2.5.1 Tipe-tipe E-Commerce Menurut O’Brien, J, A (2006:384), banyak perusahaan kini terlibat dalam atau mensponsori tiga kategori dasar dari aplikasi E-commerce: E-commerce business to consumer, business to business dan consumer to consumer -
E-commere Business to Consumer (B2C). Dalam bentuk E-commerce semacam ini, perusahaan harus mengembangkan pasar elektronik yang menarik untuk menjual berbagai produk dan jasa ke para pelanggan. Contohnya, banyak perusahaan menawarkan website Ecommerce yang menyediakan pajangan virtual dan katalog multimedia,
12 pemrosesan pesan interaktif, sistem pembayaran yang aman dan dukugan pelanggan online.
-
E-commerce Business-to-Business (B2B) Kategori e-commerce ini melibatkan pasar e-business dan hubungan pasar langsung antar perusahaan. Contohnya, banyak peruashaan menawarkan website yang aman berisi katalog e-commerce melalui Internet atau ekstranet untuk para pelanggan dari perusahaan pemasok. Hal lain yang juga sangat penting adalah portal e-commerce B2B yang menyediakan pasar lelang dan jual beli untuk berbagai perusahaan. Perusahaan lain dapat tergantung pada pertukaran data elektronik (Electronic Data Interchange – EDI) melalui internet atau ekstranet untuk pertukaran komputer-komputer atas berbagai dokumen e-commerce dengan para pelanggan besar dari perusahaan dan pemasok.
-
E-commerce Consumer-to-Consumer (C2C) Keberhasilan besar dari lelang online seperti eBay, tempat pelanggan (dan juga perusahaan) dapat membeli serta menjual satu sama lain dalam proses website lelang, menjadikan C2C sebuah strategis bisnis e-commerce yang penting. Jadi, berpartipasi atau mensponsori lelang pelanggan atau perusahaan adalah alternatif e-commerce yang penting untuk B2C, C2B atau B2B.
Dan menurut O’Brien, J, A (2006:414), pasar-pasar dari E-commerce terdiri atas beberapa jenis yaitu: -
Satu ke banyak (one to many) Sisi jual pasar. Menjalankan satu pemasok besar, yang menetapkan penawaran katalog produk dan harga. Contohnya: Cisco.com dan Dell.com
-
Banyak ke satu (many to one) Sisi beli pasar. Menarik banyak pelangganyang mengerumuni tempat jual beli ini untuk menawar bisnis dari pembeli bisnis dari pembeli besar seperti GE atau AT&T.
-
Beberapa ke banyak (some to many)
13 Pasar distribusi. Menggabungkan para pemasok besar yang menggabungkan katalog produk mereka untuk menarik lebih banyak pembeli. Contohnya: VerticalNet dan Works.com -
Banyak ke beberapa (many to one) Pasar pengadaan barang. Menggabungkan para pembeli besar yang menggabungkan katalog pembelian mereka untuk menarik lebih banyak pemasok dan lebih banyak persaingan serta harga yang lebih rendah. Contohnya: Convisint dalam industri otomotif dan Pantellos dalam industri ketenagaan.
-
Banyak ke Banyak (many to many) Pasar lelang yang digunakan oleh banyak pembeli dan penjual yang dapat membuat berbagai lelang dari pembeli atau penjual untuk secara dinamis mengoptimalkan harga. Contohnya: eBay dan FreeMarkets.
2.5.2 Faktor Keberhasilan E-Commerce Menurut O’Brien, J, A (2006:317) terdapat beberapa faktor penting dalam menunjang keberhasilan E-Commerce, yaitu: a. Akses kontrol dan keamanan, proses E-Commerce harus mendirikan kepercayaan dan keamanan akses antara kelompok yang melakukan transaksi E-Commerce dengan cara otentikasi pengguna (authenticating users), otorisasi akses (authorizing access), dan menegakkan fitur keamanan. b. Profil dan personalisasi, ketika telah mentapatkan akses ke situs ECommerce, proses personalisasi dapat terjadi dengan cara mengumpulkan data dari pemakai dan tingkah laku dari pilihan website, dan juga membuat profil elektronik untuk karakteristik dan peminatan pengguna. c. Manajemen pencarian, efektif dan efisien proses pencarian menyediakan kemampuan website E-Commerce yang baik, yang dapat membatu konsumen dalam mencari produk atau jasa yang spesifik. d. Konten dan katalog manajemen, software manajemen konten membantu organisasi E-Commerce dalam mengembangkan, menghasilkan, mengirim, memperbaharui, dan mengarsip data tulisan dan informasi multimedia pada situs E-Commerce
14 e. Manajemen alur kerja, banyak dari proses bisnis pada aplikasi E-Commerce dapat diautomatisasikan dengan bantuan software manajemen alur kerja. Software tersebut dapat membantu pekerja berkolaborasi secara electronik untuk menyelesaikan tugas pekerjaan yang bersangkutan dengan proses bisnis yang berbasis pengetahuan. f. Pemberitahuan acara, kebanyakan aplikasi E-Commerce adalah sistem rangkaian peristiwa yang merespon pada banyaknya peristiwa yang terjadi pada website tersebut. Dari konsumen mengakses website sampai ke pembayaran dan pengiriman. g. Kolaborasi dan perdagangan, proses ini terdiri dari mereka yang mendukung pengaturan kolaborasi penting dan jasa perdaganan yang dibutuhkan bagi konsumen, pemasok, dan pemilik kepentingan yang lainnya. 2.6 Pengertian Variabel Penelitian Menurut Arikunto (2010:161) Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2011:60-64) Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dilihat dari hubungan variabel satu dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian dibedakan menjadi Variabel Independent, variabel dependen, variabel moderator, variabel intervening, variabel control. •
Variabel Independen adalah variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi variabel terikat.
•
Variabel Dependen adalah variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi oleh keberadaan variabel bebas.
•
Variabel Moderator adalah variabel yang menentukan kuat lemahnya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
•
Variabel Intervening adalah variabel yang memberikan antara jeda antara variabel bebas dengan variabel terikat, sehingga variabel bebas tidak langsung mempengaruhi variabel terikat.
15 •
Variabel Control adalah variabel yang membuat konstan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat sehingga variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
2.7 Online Trust Menurut Gregg, D, G (2010:22-25), Trust adalah ekspresi individu dari kepercayaan diri terhadap niat dan motif orang lain. Selain itu Trust juga adalah kepercayaan diri indivitu terhadap apa yang orang lain lakukan, ketika individu tersebut berada dalam posisi yang rentan atau tidak dapat memonitor tindakan dari orang lain. Ada tiga faktor pembentuk kepercayaan seseorang terhadap yang lain, yaitu: a. Ability,
mengacu
pada
kemampuan
kompetensi
dan
karakteristik
penjual/organisasi dalam mempengaruhi dan mengotorisasi wilayah yang spesifik. Dalam hal ini berkaitan dengan bagaimana penjual mampu menyediakan, melayani, sampai mengamankan transaksi dari gangguan pihak lain. Artinya bahwa konsumen memperoleh jaminan kepuasan dan keamanan dari penjual dalam melakukan transaksi. b. Benevolence, merupakan kemauan penjual dalam memberikan kepuasan yang saling menguntungkan antara dirinya dengan konsumen. Profit yang diperoleh penjual dapat dimaksimumkan, tetapi kepuasan konsumen juga tinggi. Penjual bukan semata-mata mengejar profit maksimum semata, melainkan juga memiliki perhatian yang besar dalam mewujudkan kepuasan kosumen. c. Integritas, berkaitan dengan bagaimana perilaku atau kebiasaan penjual dalam menjalankan bisnisnya. Informasi yang diberikan kepada konsumen apakah benar sesuai dengan fakta atau tidak. Kualitas produk yang dijual apakah dapat dipercaya atau tidak. Integrity dapat dilihat dari sudut kewajaran, pemenuhan, kesetiaan, keterus-terangan, keterkaitan.
Melalui penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Online Trust adalah kemauan pelanggan untuk melakukan hubungan transaksi dan percaya bahwa orang yang dipercayainya akan memenuhi segala Trust kewajibannya dengan baik dan
16 sesuai yang diharapakan. Dan untuk membentuk suatu atau kepercayaan ada 3 faktor yaitu ability, benevolence dan integrity. 2.8 Online Purchase Intention Menurut Fatemeh , M. Z. (2013:307-315), Online Purchase Intention dapat diartikan sebagai situasi dimana konsumen memiliki keinginan dan kemauan dalam melakukan transaksi online. Kondisi ini digunakan jika konsumen
memiliki
kemauan untuk mencari, memilih dan membeli barang melalui internet. Ling , Daud , Piew, Keoy, & Hassan (2011, p-6) mendefinisikan online purchase Intention sebagai suatu keadaan dimana konsumen bersedia dan bermaksud untuk melakukan transaksi online. Dan menurut Suhari (2011) Niat beli adalah rencana untuk membeli barang atau jasa di waktu kedepan. Dimensi niat beli pada toko yang berbasis web terdiri dari atas 3 yaitu niat beli ke depan melalui Website tersebut, merekomendasikan kepada orang lain tentang pembelian melalui Website tersebut, serta dalam waktu dekat melakukan pembelian. Dari penjelasan Online Purchase Intention diatas sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa, Online Purchase Intention adalah suatu keadaan dimana konsumen bersedia dan memiliki rencana untuk untuk melakukan transaksi secara online.
17 2.9 Kerangka Pemikiran Identifikasi Masalah
Penentuan Variabel
Mengumpulkan Landasan Teori
Membuat Kerangka Pemikiran
Menentukan Indikator Variabel
Membuat Hipotesis
Data Primer
Pengumpulan Data
Data Sekunder
Kuisioner
Metodologi Penelitian
1. Uji Validitas dan Realibilitas
2. Uji Normalitas
Hasil Penelitian
Simpulan dan Saran
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
3. Uji Analisis Path
18 2.10 Model Penelitian
Website Quality (X)
Online Trust (Y)
Online Purchase Intention (Z)
Gambar 2.2 Model Penelitian Sumber : (Chang, K , 2014) 2.11 Rancangan Uji Hipotesis Rancangan uji hipotesis yang selanjutnya akan dianalisis akan diuraikan sebagai berikut : •
Pengaruh Website Quality dengan Online Trust Ho= tidak ada pengaruh yang signifikan antara Website Quality dengan Online Trust pada Website Irishgadget.com (PT. Cahaya Harapan) Ha= ada pengaruh yang signifikan antara Website Quality dengan Online Trust pada Website Irishgadget.com (PT. Cahaya Harapan)
•
Pegaruh Website Quality dengan Online Purchase Intention Ho= tidak ada pengaruh yang signifikan antara Website Quality dengan Online Purchase Intention pada Website Irishgadget.com (PT. Cahaya Harapan) Ha= ada pengaruh yang signifikan antara Website Qualitydengan Online Purchase Intention pada Website Irishgadget.com (PT. Cahaya Harapan)
•
Pengaruh Online Trust dengan Online Purchase Intention Ho= tidak ada pengaruh yang signifikan antara Online Trust dengan Online Purchase Intention pada Website Irishgadget.com (PT. Cahaya Harapan) Ha= ada pengaruh yang signifikan antara Online Trust dengan Online Purchase Intention pada Website Irishgadget.com (PT. Cahaya Harapan)
19
•
Pengaruh Website Quality dengan Online Purchase Intention melalui Online Trust Ho = Tidak ada pengaruh langsung antara Website Quality (X) terhadap Online Purchase Intention (Z) melalui Online Trust (Y) pada PT. Cahaya Harapan Ha = Ada pengaruh langsung antara Website Quality (X) terhadap Online Purchase Intention (Z) melalui Online Trust (Y) pada PT. Cahaya Harapan
20