Saya Senantiasa Mengutamakan Kesehatan Penderita
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id
Sosialisasi Program ASI Eksklusif / 06
WASPADAI HIPERTENSI Kendalikan Tekanan Darah
April 2013 Vol.17 No. 2
Apa & Bagaimana Pengobatan Jerawat / 10 Deteksi Dini Pertumbuhan & Perkembangan / 19
ISSN : 14106450
Tasyakuran HUT Paliatif ke-21 Dengan tema "Bersama Masyarakat, RSUD Dr. Soetomo Terus Meningkatkan Kinerja dan Karya untuk Melayani Pasien" Selasa, 19 Pebruari 2013
Acara diawali dengan penandatanganan kerjasama penggunaan mobil paliatif untuk transportasi pasien dari YKI ke RSUD Dr. Soetomo. Tampak Ibu Nina Soekarwo selaku Ketua YKI Jatim dengan Direktur RSUD Dr. Soetomo Dodo Anondo, dr., MPH.
Pemberian bantuan uang dari RSUD Dr. Soetomo kepada P3BN yang langsung diberikan oleh Ibu Nina Soekarwo kepada Ketua P3BN Urip Moertedjo, dr., SpB-KL dan kepada Basika yang diterima oleh Prof. Dr. Boerhan Hidayat, dr., SpA(K).
Pemberian penghargaan dan ucapan terima kasih dari RSUD Dr. Soetomo kepada Yayasan Paliatif Surabaya dan relawan Paliatif.
Di akhir acara dilakukan pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Ibu Nina Soekarwo, seteleh itu berkunjung melihat pasien kanker di Poli Onkologi Satu Atap (POSA).
daftar isi april 2013 Vol. 17 No. 2
BERITA UTAMA
02
Waspadai Hipertensi Kendalikan Tekanan Darah (Tema Hari Kesehatan Sedunia ke-65, 7 April 2013)
06
38
ARTIKEL KESEHATAN 1. 2. 3. 4. 5.
Sosialisasi Program Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif Apa & Bagaimana Pengobatan Jerawat Maksimalisasi Electronic Medical Record (EMR) Pemeriksaan Bronkoskopi Serat Optik Cara memberikan obat tetes mata/ salep mata untuk bayi. 6. Deteksi Dini Pertumbuhan dan Perkembangan 7. Faktor Gaya Hidup Pemicu Pikun
23
berita foto
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
34 36
RUANG WANITA
Kunjungan Departemen Dalam Negeri ke RSUD Dr. Soetomo Penandatanganan Kerjasama Operasional antara RSUD Dr Soetomo dengan 7 Perusahaan untuk 10 Pelayanan Medik Menteri Kesehatan RI Berkunjung ke RSUD Dr. Soetomo Workshop P2B2 PABI ke-X Pengurus MPI (Masyarakat Paliatif Indonesia) 20122015 17 kali operasi, Lisa siap kembali ke masyarakat Peresmian Gedung Gastro Hepatologi RSUD Dr. Soetomo Kunjungan Wakil Menteri Kesehatan RI ke RSUD Dr. Soetomo Sidak Komisi E DPRD RI ke RSUD Dr. Soetomo Pelatihan BLS bagi Tenaga Awam Umum Kunjungan JICA Kegiatan Promosi Kesehatan di Instalasi Radioterapi Workshop Penatalaksanaan Kemotherapi dengan aman Pelatihan Diklat Jabatan Fungsional Perawat Ahli Operasi Kembar Siam Fania dan Fenia Peserta APEC (Asia Pasific Economic Cooperation) Berkunjung ke RSUD Dr. Soetomo
39
• •
Oseng Pare Srikaya Pisang
RUANG UNIK & LUCU
40
kuis mimbar
COVER : Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi, dr, SpA, MPH menerima karangan bunga dari pasien Thalassemia saat berkunjung ke Irna Anak RSUD Dr. Soetomo pada Selasa 2 April 2013 tampak didampingi Direktur RSUD Dr. Soetomo Dodo Anondo, dr, MPH, Ketua SMF Kesehatan Anak Sjamsul Arief, dr, SpA(K), MARS (kiri) dan kanan Prof. H. Bambang Permono, dr, SpA(K), HOM
Dari Redaksi WASPADAI HIPERTENSI, KENDALIKAN TEKANAN DARAH adalah Tema Hari Kesehatan Sedunia ke 65 – 7 April 2013 yang juga menjadi tema majalah Mimbar kita untuk bulan April 2013 ini, dapat dibaca di berita utama sehingga kita dapat menjaga diri dari Hipertensi. Dalam berita foto jangan dilewatkan foto-foto kunjungan Menteri Kesehatan RI ke RSUD Dr. Soetomo yang sangat memperhatikan perkembangan RS kita terutama kepada pasien AIDS. Peserta APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) yang sedang mengadakan pertemuan di Surabaya juga berkunjung ke RS kita untuk dapat memberi bantuan di Program-2 RS kita yang bersifat internasional. Banyak artikel kesehatan yang kita sampaikan dan semuanya cukup menarik. Selamat membaca dan tetap jangan lupa mengisi Sudoku obat anti pikun dan kuis lainnya.
Susunan Redaksi Pelindung : Dodo Anondo, dr, MPh - Direktur RSUDD Dr. Soetomo Penasehat : Drs. Pungky Hendriastjarjo, MAk - Wakil Direktur Umum dan Keuangan • Dr. Kohar Hari Santoso, dr., SpAn, KIC, KAP - Wakil Direktur Pelayanan Medik & Keperawatan • Dra. Sri Widayati, Apt, SpFRS - Wakil Direktur Penunjang Medik • Bangun Trapsila Purwaka, dr., SpOG(K) - Wakil Direktur Pendidikan Profesi & Penelitian. Pimpinan Redaksi : Sunarso Suyoso, dr., Sp.KK(K) - Kepala Instalasi PKRS & Humas Wakil Redaksi : Didi Aryono Budiyono, dr., Sp.KJ(K) - Wakil Kepala Instalasi PKRS & Humas Dewan Redaksi : Roestiniadi Djoko Soemantri, dr., Sp.THT (K) • Pranawa, dr., Sp.PD.KGH,
SEKILAS INFO 1. Mencari orang yang tepat dalam jabatan
Agus Hariyanto, dr., SpA (K), Syaiful Islam, dr., Sp.S, dra. Esti Handayani, Apt.MARS
RUANG SENI
Tata Usaha : Widyowati, Zainal Mutakin, S.Sos, Susana Shinta A.
Kisah 4 Lilin & Setia Itu Mahal
Redaksi Pelaksana : Moegiono M. Oetomo, dr., Sp.M • Rahayu Warni Kusasih, SKM • Rama Krishna, SKM • Tutik Murniati, SE. • Ruri Mustikarani, S.Sos • Yasta Dwi Amanda, SKM Alamat : Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo 6 - 8 Surabaya • Telp. 5501086, 5501088, 5501123 • eMail:
[email protected] • Website: www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id • Foto-foto : ZM
37
tokoh Saidin
Redaksi menerima sumbangan foto atau karangan, berupa tulisan ilmiah, pengalaman kerja, ide cerita, anekdot, suka duka dan lain-lain yang menyangkut kesehatan. Redaksi berhak mengurangi atau menambah, tanpa mengubah isi. april 2013 mimbar 1
berita utama
Tema Hari Kesehatan Sedunia ke-65, 7 April 2013
T
ekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi yang fatal, seperti serangan jantung, stroke dan gagal ginjal. Hipertensi juga dapat menyebabkan kebutaan, irama jantung tak beraturan dan gagal jantung. Namun demikian, masih banyak orang yang tidak memahami bahaya ini, bahkan sebagian besar orang tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi, karena seringkali tidak bergejala. Oleh karenanya hipertensi juga dikenal sebagai “silent killer”. Kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia cenderung mengalami peningkatan. Proporsi angka kematian akibat PTM meningkat dari 41,7% menjadi 60%. Survey terakhir di Indonesia menunjukkan PTM mendominasi 10 urutan teratas penyebab kematian pada semua kelompok umur, dengan stroke yang merupakan komplikasi hipertensi sebagai penyebab kematian nomor satu. Dari berbagai survei didapatkan dalam sepuluh tahun terakhir prevalensi hipertensi di Indonesia meningkat secara bermakna. Perempuan memiliki prevalensi hipertensi sedikit lebih tinggi daripada lakilaki. Peningkatan prevalensi hipertensi, menjadi ancaman serius bagi pembangunan kesehatan Indonesia, karena disamping mengakibatkan mortalitas dan morbiditas yang tinggi juga mahalnya biaya pengobatan yang harus diberikan sepanjang hidup, sehingga berpotensi mengancam pertumbuhan ekonomi nasional. Hari Kesehatan Sedunia diperingati setiap tanggal 7 April, dimaksudkan untuk menandai didirikannya Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) pada tahun 1948. Setiap tahun dipilih tema khusus yang mengangkat masalah Kesehatan Masyarakat di dunia. 2 mimbar april 2013
Peringatan Hari Kesehatan Sedunia (HKS) tahun 2013 mengambil tema “Waspadai Hipertensi, Kendalikan Tekanan Darah” dengan tujuan menarik perhatian dunia pada dampak dan tantangan kesehatan akibat hipertensi di masyarakat, dengan fokus pada bagaimana perilaku hidup sehat dapat mencegah terjadinya hipertensi dan memperpanjang harapan hidup manusia. Kemitraan, menjadi kunci keberhasilan dalam upaya penanganan masalah hipertensi. Oleh karenanya, diperlukan upaya untuk mendapatkan komitmen antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, swasta, organisasi internasional dalam mengatasi masalah hipertensi di Indonesia. Tema : “Waspadai Hipertensi, Kendalikan Tekanan Darah“ Tujuan Umum Meningkatkan kesadaran masyarakat dan kualitas pelayanan kesehatan terhadap pengelolaan hipertensi melalui perilaku hidup sehat, deteksi dini dan lingkungan yang mendukung yang dapat mencegah hipertensi serta komplikasinya, seperti serangan jantung, stroke dan gagal ginjal. Tujuan Khusus 1. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyebab dan akibat hipertensi. 2. Mendorong masyarakat untuk mengubah perilaku tidak sehat yang berisiko menimbulkan hipertensi 3. Mendorong masyarakat untuk memeriksa tekanan
darah secara berkala. 4. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terhadap pengelolaan hipertensi 5. Menciptakan lingkungan yang memungkinkan masyarakat berperilaku hidup sehat. BEBERAPA FAKTA HIPERTENSI dan KESEHATAN SERTA IMPLIKASI TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT 1. Hipertensi –yang juga dikenal sebagai tekanan darah tinggi - meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal. 2. Hipertensi yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan kebutaan, penyimpangan gangguan detak jantung dan gagal jantung. 3. Risiko komplikasi meningkat dengan adanya faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah lainnya seperti kadar kolesterol dan kadar gula darah yang tinggi (diabetes). 4. Laporan Statistik Kesehatan Dunia 2012 menyebutkan bahwa satu dari tiga orang dewasa di seluruh dunia, menderita tekanan darah tinggi - suatu kondisi yang merupakan penyebab sekitar setengah dari semua kematian akibat stroke dan penyakit jantung. 5. Di dunia prevalensi hipertensi tertinggi berada di beberapa negara berpendapatan rendah di Afrika. Diperkirakan lebih dari 40% orang dewasa di negara tersebut terkena hipertensi. 6. Hipertensi pada kehamilan (Pre-eklampsia dan eklampsia) bertanggung jawab atas 12% dari kematian ibu di seluruh dunia. Selain itu juga secara signifikan berkontribusi terhadap kematian dan morbiditas perinatal. 7. Di Indonesia Pada tahun 1995 satu dari sepuluh orang berusia 18 tahun keatas menderita hipertensi. Kondisi ini meningkat menjadi satu dari tiga pada tahun 2007. Perempuan memiliki prevalensi hipertensi sedikit lebih tinggi dari laki-laki. 8. Prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 31,7 % atau 1 dari 3 orang dewasa mengalami hipertensi, 76,1% tidak menyadari sudah terkena hipertensi. 9. Beberapa kondisi memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian hipertensi, diantaranya adalah: tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi rendah, kelebihan berat badan, obesitas perut, gangguan emosi yang tinggi, kadar kolesterol dan gula dalam darah. 10. Hipertensi dapat dicegah dan diobati. Di beberapa negara-negara maju pencegahan,dan pengobatan hipertensi, bersama dengan pengendalian faktor risiko kardiovaskular lainnya, telah menurunkan kematian akibat penyakit jantung. 11. Risiko terkena hipertensi dapat dikurangi dengan
perilaku CERDIK, - Cek kesehatan secara berkala, - Enyahkan asap rokok, - Rajin aktivitas fisik, - Diet sehat dan kalori seimbang, - Istirahat yang cukup, - Kendalikan stres Pesan Kunci • Ketahui tekanan darah anda dan periksalah secara teratur • Terapkan perilaku sehat di keluarga anda agar terhindar dari hipertensi - Kurangi asupan garam, lemak dan gula - Makan buah dan sayuran segar 5 kali sehari - Kendalikan berat badan - Lakukan aktivitas fisik 30 menit minimal 5 kali seminggu - Berhenti merokok dan menghindari asap rokok - Hindari konsumsi alkohol berlebihan - Kendalikan stress • Ajarkan perilaku sehat di keluarga anda agar terhindar dari hipertensi • Pilih makanan sehat yang kurang garam, lemak dan gula dan banyak buah dan sayuran • Kendalikan berat badan dan lakukan aktivitas fisik secara rutin sebagai investasi untuk sehat • Hipertensi dapat dicegah dengan mengurangi makan makanan asin, goreng-gorengan dan lemak dalam diet anda • Berhenti merokok dan menghindari asap rokok dapat mencegah terjadinya hipertensi • Makan buah dan sayur paling kurang 5 porsi sehari dapat mengurangi risiko hipertensi • Mengurangi konsumsi alkohol dan mengendalikan stress dapat mencegah hipertensi • Minum obat antihipertensi secara teratur sesuai anjuran dokter dapat mencegah komplikasi hipertensi Klasifikasi Tekanan Darah (JNC VII) No
Tekanan Darah
Klasifikasi
1
< 120 / <80 mm/Hg
Normal
2
120-139 / 80-90 mm/Hg
Prehipertensi
3
140-150 / 90-99 mm/Hg
Hipertensi derajat 1
4
>160 / >100 mm/Hg
Hipertensi derajat 2
5
> 140 / <90 mm/Hg
Hipertensi Sistolik Terisolasi
Prosedur Pengukuran Tekanan Darah A. Alat dan Bahan: a. Tensimeter Digital atau Tensimeter manual (Air Raksa) b. Mancet besar april 2013 mimbar 3
berita utama B. Cara Pengukuran menggunakan Tensi Meter Digital: a. Tekan tombol “START/STOP” untuk mengaktifkan alat.
b. Sebelum melakukan pengukuran tekanan darah, responden sebaiknya menghindar kegiatan aktivitas fisik seperti olah raga, merokok, dan makan, minimal 30 menit sebelum pengukuran. Dan juga duduk beristirahat setidaknya 5- 15 menit sebelum pengukuran. c. Hindari melakukan pengukuran dalam kondisi stres. Pengukuran sebaiknya dilakukan dalam ruangan yang tenang dan dalam kondisi tenang dan posisi duduk. d. Pastikan responden duduk dengan posisi kaki tidak menyilang tetapi kedua telapak kaki datar menyentuh lantai. Letakkan lengan kanan responden di atas meja sehinga mancet yang sudah terpasang sejajar dengan jantung responden. e. Singsingkan lengan baju pada lengan bagian kanan responden dan memintanya untuk tetap duduk tanpa banyak gerak, dan tidak berbicara pada saat pengukuran. Apabila responden menggunakan baju berlengan panjang, singsingkan lengan baju ke atas tetapi pastikan lipatan baju tidak terlalu ketat sehingga tidak menghambat aliran darah di lengan.
f. Biarkan lengan dalam posisi tidak tegang dengan telapak tangan terbuka ke atas. Pastikan tidak ada lekukan pada pipa mancet. g. Ikuti posisi tubuh, lihat gambar dihalaman berikut. h. Jika pengukuran selesai, manset akan mengempis kembali dan hasil pengukuran akan muncul. Alat akan menyimpan hasil pengukuran secara otomatis. i. Tekan “START/STOP” untuk mematikan alat. Jika Anda lupa untuk mematikan alat, maka alat akan mati dengan sendirinya dalam 5 menit. C. Prosedur penggunaan manset a. Masukkan ujung pipa manset pada bagian alat. b. Perhatikan arah masuknya perekat manset. c. Pakai manset, perhatikan arah selang.
e. Pastikan selang sejajar dengan jari tengah, dan posisi lengan terbuka keatas. f. Jika manset sudah terpasang dengan benar, rekatkan manset. g. Menghasilkan pengukuran yang akurat. h. Pada formulir hasil pengukuran dan pemeriksaan.
i. Pengukuran dilakukan dua kali, jarak antara dua pengukuran sebaiknya antara 2 menit dengan melepaskan mancet pada lengan. j. Apabila hasil pengukuran satu dan kedua 4 mimbar april 2013
terdapat selisih > 10 mmHg, ulangi pengukuran ketiga setelah istirahat selama 10 menit dengan melepaskan mancet pada lengan. k. Apabila responden tidak bisa duduk, pengukuran dapat dilakukan dengan posisi berbaring, dan catat kondisi tersebut di lembar catatan. D. Pengukuran Tekanan Darah dengan Tensimeter manual 1. Duduk dengan tenang dan rileks sekitar 5 (lima) menit 2. Jelaskan manfaat rileks tersebut, yaitu agar nilai tekanan darah yang terukur adalah nilai yang stabil 3. Pasang manset pada lengan dengan ukuran yang sesuai, dengan jarak sisi manset paling bawah 2,5 cm dari siku dan rekatkan dengan baik 4. Posisikan tangan di atas meja dengan posisi sama tinggi dengan letak jantung 5. Bagian yang terpasang manset harus terbebas dari lapisan apapun 6. Pengukuran dilakukan dengan tangan di atas meja dan telapak tangan terbuka ke atas. 7. Rabalah nadi pada lipatan lengan, pompa alat hingga denyutan nadi tidak teraba lalu dipompa lagi hingga tekanaan meningkat sampai 30 mmHg di atas nilai tekanan nadi ketika denyutan nadi tidak teraba 8. Tempelkan steteskop pada perabaan denyut nadi, lepaskan pemompa perlahan-lahan dan dengarkan suara bunyi denyut nadi. 9. Catat tekanan darah sistolik yaitu nilai tekanan ketika suatu denyut nadi yang pertama terdengar dan tekanan darah diatolik ketika bunyi keteraturan denyut nadi tidak tersengar 10. Sebaiknya pengukuran dilakukan 2 kali. Pengukuran ke-2 setelah selang waktu 2 (dua) menit. 11. Jika perbedaan hasil pengukuran ke-1 dan ke-2 adalah 10 mmHg atau lebih harus dilakukan pengukuran ke-3. 12. Apabila responden tidak bisa duduk, pengukuran dapat dilakukan dengan posisi berbaring, dan catat kondisi tersebut di lembar catatan. 1. Manset tensimeter dipasang (diikatkan) pada lengan atas. Manset sedikitnya harus dapat melingkari 2/3 lengan atas dan bagian bawahnya sekitar 2 jari di atas daerah lipatan lengan atas untuk mencegah kontak dengan stetoskop. Stetoskop ditempatkan pada lipatan lengan atas (pada arteri brakhialis
pada permukaan ventral/depan siku agak ke bawah manset tensimeter). 2. Sambil mendengarkan denyut nadi, tekanan dalam tensimeter dinaikkan dengan memompa sampai tidak terdengar lagi. Kemudian tekanan di dalam tensimeter diturunkan pelan-pelan. 3. Pada saat denyut nadi mulai terdengar kembali, baca tekanan yang tercantum dalam tensimeter, tekanan ini adalah tekanan atas (sistolik). 4. Suara denyutan nadi selanjutnya menjadi agak keras dan tetap terdengar sekeras itu sampai suatu saat denyutannya melemah atau menghilang sama sekali. Pada saat suara denyutan yang keras itu melemah, baca lagi tekanan dalam tensimeter, tekanan itu adalah tekanan bawah (diastolik). 5. Tekanan darah orang yang diperiksa adalah rata-rata pengukuran yang dilakukan sebanyak 2 kali. Hal yang perlu diperhatikan : Beberapa hal yang perlu diketahui berkaitan dengan pengukuran tekanan darah, yaitu bahwa hasil pengukuran tekanan darah bisa “tidak benar” akibat minum kopi atau minuman beralkohol akan meningkatkan tekanan darah dari nilai sebenarnya. Demikian juga merokok, rasa cemas (tegang), terkejut, dan stress. Ingin kencing, karena kandung kemih penuh, juga dapat meningkatkan tekanan darah. Oleh karena itu, sebelum melakukan pengukuran tekanan darah, sebaiknya : • Buang air kecil terlebih dahulu (KOSONGKAN KANDUNG KEMIH), • Tidak minum kopi atau minuman beralkohol, dan tidak merokok. • Sebaiknya tenangkan pikiran dan perasaan, misalnya dengan DUDUK SANTAI SELAMA LEBIH KURANG LIMA MENIT. Duduklah dengan menapakkan kaki di lantai atau di injakan kaki dan sandarkan punggung. Injakan kaki dan sandaran punggung akan membantu untuk rileks dan memberikan hasil pengukuran tekanan darah yang lebih akurat. Agar pengukuran tekanan darah yang dilakukan hasilnya valid, maka harus diperhatikan validitas alat pengukuran tekanan darah, terutama alat pengukur tekanan darah di Rumah (ATDR). Sumber 1. Buku Panduan Hari Kesehatan Sedunia 7 April 2013. Pusat Promosi Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI, April 2013. 2. http://www.who.int/world-health-day/2013
april 2013 mimbar 5
artikel kesehatan
Sosialisasi Program Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif dan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di lingkungan Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya dr Agus Harianto, SpA(K), Dr. dr Agus Sulistyono, SpOG(K), dr. Risa Etika, SpA (K), dr Martono, SpA(K), dr. M. Ilham Aldika Akbar, SpOG, dr. Dina Angelika, SpA, dr. Kartika Darma H, SpA.
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (AlBaqarah [2]: 233)
diperparah pula dengan belum adanya dukungan kepada keluarga Indonesia, terutama ibu-ibu untuk mendapatkan akses informasi selengkap mungkin mengenai ASI baik dari rumah sakit tempat melahirkan dan tenaga kesehatan. Berbagai upaya Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) semakin gencar dilakukan dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan di Indonesia dan upaya pencapaian komitmen Global Millenium Goals (MDG’s) tahun 2015. Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya adalah RS Rujukan Nasional wilayah IBT (Indonesia Bagian Timur), RS Pendidikan FK Unair, RSSIB (Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi), juga sebagai Pusat Latih KMC (Kangaroo Mother Care) dan telah tersedia fasilitas Ruang Laktasi di IRNA Anak RSUD Dr. Soetomo.
S
etiap harinya 500 balita Indonesia meninggal, tiap 2,5 menit satu balita Indonesia meninggal, kematian balita dapat dicegah dengan intervensi. Intervensi yang paling efektif dan efisien mengurangi mortalitas dan morbiditas anak adalah dengan ASI eksklusif dan pemberian makanan tambahan setelah anak berusia 6 bulan. Saat ini dukungan untuk ibu yang memberikan ASI kepada bayinya dirasakan kurang, baik itu perhatian dan dukungan dari Pemerintah, masyarakat umum dan instansi swasta. Selain itu upaya sosialisasi mengenai pentingnya ASI bagi kesehatan dan imunitas bayi serta penyebaran informasi mengenai ASI dinilai masih sangat kurang. Kondisi ini 6 mimbar april 2013
Gambar 1. Ruang Laktasi IRNA Anak difasilitasi konseling oleh PPDS, Dokter anak (supervisor) dan Perawat.
Gambar 2. Perawatan Metode Kanguru di ruang Laktasi IRNA Anak
Pada tahun 1992 Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya mendapat sertifikat Baby Friendly Hospital dengan telah melaksanakan pemberian ASI eksklusif 97%. Saat ini pemberian ASI eksklusif hanya 17%, dan IMD belum terlaksana dengan benar. Setiap fasilitas yang menyediakan pelayanan persalinan dan perawatan bayi baru lahir harus menjalankan 10 langkah menuju Keberhasilan Menyusui, yaitu: 1. Mempunyai kebijakan tertulis yang secara rutin dikomunikasikan kepada smua staf pelayanan kesehatan. 2. Melatih seluruh staf pelayanan kesehatan dalam keterampilan untuk menerapkan kebijakan tersebut. 3. Memberikan informasi pada semua ibu hamil mengenai manfaat dan manajemen laktasi. 4. Membantu ibu menyusui bayinya dalam waktu 1 jam setelah melahirkan. pada ibu 5. Memperlihatkan bagaimana cara menyusui dan cara mempertahankan produksi ASI bila sampai terpaksa berpisah dengan bayinya. 6. Tidak memberi makanan atau minuman kecuali ada indikasi medis. 7. Melaksanakan Rawat Gabung. 8. Menganjurkan memberi ASI tanpa jadwal. 9. Tidak memberikan dot atau empeng. 10. Membentuk dan membantu pengembangan Kelompok Pendukung Ibu Menyusui dan merujuk ibu kepada kelompok tersebut setelah pulang dari rumah sakit. Dilatarbelakangi hal tersebut, maka Departemen Ilmu Kesehatan Anak, bekerjasama dengan Departemen Obsetri dan Gynekologi Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya berupaya mensukseskan pemberian ASI untuk bayi secara eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun, sesuai rekomendasi WHO sebagai standar emas makanan bayi adalah proses menyusui dimulai secepat mungkin, pemberian ASI eksklusif, MP ASI makanan keluarga setelah 6 bulan, dan ASi diteruskan sampai 2 tahun. Sosialisasi ASI Eksklusif dan IMD telah dilaksanakan beberapa kali sejak bulan
Desember 2012 melalui Gerakan Jawa Timur Menyusui pada tanggal 19 Desember 2012, pada peringatan Hari Ibu tanggal 22 Desember 2012, dan Sosialisasi pada Dokter Muda dan Perawat pada tanggal 28 Desember 2012. Pada tanggal 19 Januari 2013 kami mengadakan sosialisasi Program ASI dan IMD bagi PPDS Ilmu Kesehatan Anak dan Obsetri dan Gynekologi yang dibuka oleh dr Agus Harianto, SpA(K) selaku Kepala Divisi Neonatologi, Dr. dr Agus Sulistyono, SpOG(K) selaku Kepala Satgas Percepatan Penurunan AKI RS Soetomo, dr. Risa Etika, SpA (K) sebagai narasumber, dr. M. Ilham Aldika Akbar, SpOG selaku Konselor ASI dari Departemen/SMF Obgyn, dan dr. Dina Angelika, SpA, serta dr. Kartika Darma Handayani, SpA selaku Konselor ASI dari Departemen/SMF Neonatologi dan dr. Martono Tri Utomo, SpA(K).
Gambar 3. Sosialisasi Program ASI Eksklusif dan IMD pada tanggal 19 Januari 2013
Teknis Medis Pemberian ASI dan IMD Menyusui adalah cara yang normal dan sehat untuk memberi makan bayi sejak lahir sampai berusia 2 tahun. Ini adalah yang terbaik, dan ini bukanlah suatu tambahan, hanya inilah yang diperlukan bayi. Keuntungan menyusui lebih dari sekedar keuntungan memberikan ASI kepada bayi. Menyusui dapat menguntungkan bayi, ibu dan seluruh keluarga, secara emosional maupun ekonomi, dan melindungi kesehatan ibu dengan beberapa cara. Keuntungan bayi yang memperoleh ASI adalah: • ASI mengandung zat-zat gizi (makronutrien, mikronutrien, elektrolit dan vitamin) yang dibutuhkan bayi dengan tepat • ASI mudah dicerna dan digunakan secara efisien oleh tubuh bayi • ASI melindungi bayi terhadap infeksi, yang sangat penting bagi bayi baru lahir • Memberikan keuntungan jangka panjang pada kesehatan, seperti mengurangi resiko obesitas dan alergi april 2013 mimbar 7
artikel kesehatan • Membantu ibu dan bayi mengembangkan hubungan yang erat dan penuh kasih (bonding) • Membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi • Dapat membantu menunda kehamilan • Lebih murah dari susu formula • Menurunkan morbiditas dan mortalitas bayi Agar dapat membantu ibu menyusui, kita perlu memahami cara kerja menyusui. Pada masa kehamilan tingkat prolaktin yang tinggi tidak membuat sel-sel memproduksi ASI, karena ditahan oleh hormon progesteron. Setelah melahirkan, progesteron menurun, dan prolaktin mulai dapat bekerja. Inilah yang membuat produksi ASI meningkat setelah melahirkan. Ketika bayi menyusu, rangsangan sensorik dari puting dikirim ke otak ibu. Sebagai jawabannya, bagian belakang kelenjar pituitari di dasar otak ibu mengeluarkan hormon oksitosin. Oksitosin masuk ke dalam darah menuju payudara, dan merangsang sel-sel otot disekeliling alveoli berkontraksi. Kontraksi ini membuat ASI yang telah terkumpul di dalam alveoli mengalir sepanjang duktus, inilah refleks oksitosin atau refleks pengaliran ASI.
kehamilan baru. Tanda refleks oksitosin sering disadari oleh ibu, ada beberapa tanda refleks aktif yang mungkin mereka atau kita perhatikan. Mungkin akan tampak tanda-tanda dibawah ini ketika mengamati ibu dan bayi, atau dapat ditanyakan kepada ibu apakah ia memperhatikan tandatanda tersebut, antara lain: • Sensasi diperas atau gelenyar di dalam payudara sesaat sebelum atau selama ia menyusui bayinya. • ASI mengalir dari payudaranya saat ia memikirkan bayinya, atau mendengar bayinya menangis • ASI menetes pada payudara yang lain, ketika bayinya menyusu • ASI mengalir dari payudaranya dalam semburan yang halus, jika bayi melepaskan payudara selama menyusu • Adanya nyeri yang berasal dari kontraksi rahim, kadang diiringi keluarnya darah, selama menyusui di minggu pertama • Isapan yang lambat, dalam dan tegukan bayi, menunjukkan ASI mengalir ke dalam mulutnya.
Gambar 4. Refleks Oksitosin dan Prolaktin
Beberapa hal khusus yang perlu diingat tentang hormon prolaktin adalah : • Hormon prolaktin lebih banyak diproduksi di malam hari; karena itu menyusui terutama di malam hari membantu menjaga pasokan ASI. • Prolaktin membuat ibu merasa nyaman, dan kadang mengantuk; karena itu ibu biasanya beristirahat dengan baik meski ia menyusui di malam hari. • Hormon yang berkaitan dengan prolaktin menekan ovulasi; karena itu menyusui dapat membantu menunda 8 mimbar april 2013
Dalam proses menyusui dibutuhkan perlekatan yang baik antara mulut bayi dan payudara ibu sehingga bayi dapat menyusu dengan cara yang benar, dikatakan bahwa ia melekat dengan baik pada payudara, berikut ini caracara perlekatan yang benar: 1. Daerah areola yang terlihat di atas mulut bayi lebih luas dibandingkan di bawahnya 2. Mulut bayi terbuka lebar 3. Bibir bawah bayi terlipat keluar
4. Dagu bayi menempel ke payudara ibu Tanda lain : 1. Pipinya membulat 2. Bayi dekat ke payudara, menghadap ke arahnya Selain itu kita juga harus memperhatikan posisi yang benar saat bayi menyusu, antara lain: 1. Kepala dan badan bayi berada dalam satu garis lurus 2. Ibu harus mendekap tubuh bayi dekat dengan tubuhnya 3. Ibu menopang seluruh tubuh bayi, bukan hanya kepala dan bahu 4. Bawa bayi menghadap ke payudara, dengan hidung berhadapan dengan puting
Semua ibu hamil diberikan informasi tentang keuntungan dan tatalaksana menyusui, berbicaralah pada ibu setidaknya dua kali bila memungkinkan saat ibu melakukan pemeriksaan antenatal. Bantuan pada ibu dalam mengawali menyusu dalam setengah jam kelahiran yaitu proses IMD, letakkan bayi kontak kulit dengan ibunya segera setelah lahir minimal selama satu jam dan anjurkan ibu untuk mengenali tanda-tanda ketika bayinya siap menyusu, tawarkan bantuan jika diperlukan. Proses Inisiasi Menyusu Dini yaitu kontak kulit dengan kulit segera setelah lahir minimal selama 1 jam, bertujuan : • Menurunkan angka kematian-mortalitas bayi • Mempertahankan suhu bayi tetap hangat • Menenangkan ibu dan bayi serta meregulasi pernafasan dan detak jantung bayi • Kolonisasi bakteri ‘baik’ di kulit dan usus bayi dengan bakteri badan ibu yang normal yang menjaga bayi • Mengurangi bayi menangis sehingga mengurangi stress dan tenaga yang dipakai bayi • Memungkinkan bayi menemukan sendiri payudara dan melekat
Gambar 5. Posisi dan perlekatan yang benar
Memerah ASI sangat menolong dalam beberapa situasi dimana ibu tidak memungkinkan memberikan ASI secara langsung, dimana memerah ASI berguna untuk : • mengurangi bengkak pada payudara • mengurangi sumbatan atau stasis ASI • membantu bayi melekat pada payudara yang penuh • membantu minum bayi berat badan lahir rendah yang tidak bisa menyusu • memberi minum bayi sakit, yang tidak dapat menyusu dengan cukup • memberi minum bayi yang mengalami kesulitan dalam koordinasi menyusu • memberi minum bayi sementara ia belajar menghisap dari puting yang terbenam • memberi minum bayi yang ‘menolak’ menyusu, sementara ia belajar menyukai kegiatan menyusu • mempertahankan pasokan ASI ketika ibu atau bayinya sakit • meninggalkan ASI untuk bayi ketika ibu bekerja • menjaga produksi ASI, menjaga kesehatan payudara dan mencegah ASI menetes sewaktu ibu jauh dari bayinya • memerah ASI langsung ke mulut bayi • mencegah puting dan areola menjadi kering atau lecet Memerah ASI dengan tangan adalah cara paling baik, cara ini lebih sedikit menularkan infeksi, dan dapat dilakukan tiap wanita kapan saja.
sehingga lebih jarang menemukan kesukaran menyusui • Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu, ayah, dan bayinya Contact Person Konselor Laktasi: • dr. Risa Etika, SpA(K) Hp : 08123525920 / 031-70583524 E-mail :
[email protected] • dr. Dina Angelika, SpA Hp : 031-60246687 / 081331008065 E-mail :
[email protected] • dr. Kartika Darma Handayani, SpA Hp : 081359333653 E-mail :
[email protected] • dr. Ilham Aldika Akbar, SpOG Hp : 081703270900 E-mail :
[email protected] • Elmi Aris, S.Nurs Hp : 031-77164186 Website penting untuk promosi ASI dan GIZI: www.pediatrik.com www.gizi.net www.homemade-baby-food-recipes.com www.jatim.aimi.asi.org www.ardo.ch www.ardomedical.co.uk DVD IMD : http://breastcrawl.org/video.htm april 2013 mimbar 9
artikel kesehatan
Apa & Bagaimana
PENGOBATAN JERAWAT Oleh: dr. Trisniartami Setyaningrum, SpKK
J
erawat walaupun tidak merupakan problem yang serius secara medis, tetapi dapat mempengaruhi keadaan psikososial pada pasien jika hal ini terjadi sangat parah, dan jika sudah terjadi jaringan parut bekas jerawat (scar acne), maka hal ini bisa menetap dan sukar diterapi, oleh sebab itu penting untuk diketahui hal-hal tentang jerawat dan tip-tip penangannya sehingga bisa menghindari terjadinya jaringan parut. Apa itu jerawat (acne vulgaris)? Jerawat adalah suatu keradangan pada kelenjar minyak (sebum) di kulit. Dimana akan menimbulkan suatu bentuk kelainan di kulit yang berupa komedo, ada 2 jenis komedo yaitu komedo terututup (whiteheads), dan komedo terbuka (blackheads). Disamping komedo juga dapat timbul benjolan atau papul kemerahan, atau pustul (benjolan berisi nanah) Kelenjar minyak (sebaceous glands) didapatkan bersama folikel rambut, sehingga sering disebut sebagai pilosebaceous unit. Jerawat biasanya terjadi dimulai sejak masa pubertas (usia10-13 tahun), dimana kelenjar minyak menjadi lebih aktif karena adanya stimulasi oleh hormon seks atau androgen. Area-area yang sering terjadi jerawat adalah wajah, leher, punggung atas dan dada adalah area-area yang banyak terdapat kelenjar minyak. Bagaimana jerawat terbentuk? Terbentuknya jerawat sangat kompleks, dipengaruhi oleh genetik, hormon, produksi sebum yang meningkat, sumbatan pori yang terbuka, bakteri dan respon imun tubuh. Jerawat timbul dimulai pada unit pilosebaceus. Saat pubertas, kelenjar sebaceus membesar dan mulai produksi minyak lebih banyak di bawah pengaruh meningkatnya jumlah hormon seks laki-laki (androgen) pada sirkulasi tubuh. Androgen di dapatkan baik pada laki-laki maupun perempuan, pada laki-laki didapatkan lebih tinggi. Ketika kelenjar sebaseus membesar, produksi sebum meningkat, peningkatan dan pertumbuhan cel di saluran pilosebaseus yang terbuka mengakibatkan tersumbatnya saluran yang terbuka dan retensi sebum serta kulit yang mati (sebaceous materials) di bawah kulit. Retensi material sebaseus ini yang menyebabkan terbentuknya komedo atau permulaan dari lesi jerawat yang tidak beradang (acne non inflamasi). Retensi material sebaseus merupakan lingkungan yang baik baktri Propionibacterium acnes (P. acnes) untuk tumbuh dan berkembang. Respon imun tubuh terhadap bakteri ini yang menghasilkankeradangan (inflamasi), timbul kemerahan, nyeri dan bintik atau papula (pimples). Jika keradangannya hebat sampai ke dalam menimbulkan lesi yang lebih besar (nodul) dan kadang timbul kavitas berisi nanah/pus (kista). 10 mimbar april 2013
Ketika keradangan tersebut bisa menghilangkan bakteri dari kulit, tetapi jaringan sekitar unit pilosebaceus akan rusak, hal inilah yang menyebabkan timbulnya jaringan parut (scar) yang permanen sebagai hasil dari proses penyembuhan. Pengetahuan tentang berbagai variasi tingkat dari pembentukan jerawat ini yang mendasari seorang dokter dalam mengobati jerawat. Hal yang penting adalah pengobatan secara dini lebih baik untuk meminimalkan inflamasi sehinga mencegah terjadinya jaringan parut. Tingkat keparahan jerawat Jerawat ringan (mild acne) Pada jerawat ringan, tingkat keradangan sangat minimal, terutama lesinya berupa komedo, sedikit papula dan pustul. Resiko terjadinya scar rendah. Sering dihubungkan dengan meningkatnya minyak pada kulit
Jerawat sedang (moderate acne) Tingkat keradangan lebih banyak. Jumlah komedo dan papul beradang dan pustul lebih banyak, kadang ada beberapa nodul. Resiko terjadinya scar juga meningkat.
Jerawat parah (severe acne) Pada jerawat yang parah ini keradangan amat sangat
sampai menembus kulit dalam, dengan lesi nodul dan kista yang banyak (multipel). Kadang lesi-lesi bergabung menjadi lesi yang besar dengan terdapat saluran (sinus-sinus) yang menghubungkan beberapa lesi. Lesi biasanya nyeri dan keluarnya nanah sering terlihat. Resiko timbulnya jaringan parut sangat besar, sehingga terapi untuk mengurangi keradangan harus cepat dilakukan.
Kondisi-kondisi medis khusus yang mendasari dan berhubungan dengan jerawat Beberapa kondis medis dapat menyebabkan jerawat, dan biasanya jerawatnya lebih parah dan tidak respon terhadap pengobatan standar. Androgen yang berlebihan (androgen excess) Jerawat pada wanita, jika berhubungan dengan periode tidak teratur, bulu rambut dan minyak berlebih, kebotakan pola laki-laki (male-pattern baldness), dan suara yang dalam, hal in menunjukkan adanya kelebihan androgen. Dapat terjadi pada beberapa kondisi: • Polycystic ovarian syndrome Hal ini yang paling sering menyebabkan kelebihan androgen pada wanita, dimana ovarium nya besar dan terdiri dari banyak kista, sehingga menghasilkan ketidakseimbangan hormon yang diproduksi oleh ovarium. Wanita yang terkena biasanya memiliki kulit berminyak, jerawat, dan periode menstruasi yang tidak teratur. Dia juga biasanya obesitas, berambut banyak dan sub-fertile. • Congenital adrenal hyperplasia (21-hydroxylase deficiency) Kekurangan enzim 21-hyroxylase pada kelenjar adrenal menyebabkan over produksi dari prekursor hormon dan prpperti androgenik. Bentuk klasik dan lebih parah yang sering terjadi biasanya dapat dilihat pada masa bayi. Yang non klasik dan onset lambat terjadi gejala kelebihan androgen dan jerawat pada anak-anak atau setelah pubertas. Cushing’s syndrome Cushing’s syndrome terjadi karena banyaknya cortisol
(suatu hormon glucocorticoid) pada tubuh. Dapat terjadi karena minum tablet steroid dalam jangka panjang, atau injeksi steroid berulang karena kondisi medis seperti asma, dermatitis atopi, dll. Gejala Cushing’s syndrome adalah obesitas pada wajah (moon faces), leher (buffalo hump), dan tubuh. Jerawat tumbuh pada wajah, tubuh berambut, kulit menipis,rapuh dan mudah memar (bruising) timbul strecht mark (striae). Faktor-faktor yang membuat jerawat semakin memburuk • Menusuk dan memencet jerawat Hal ini menyebabkan kerusakan pada kulit dan keradangan semakin parah. Hasilnya menyebakan hiperpigmentasi (kulit berwarna kehitaman), lesi semakin dalam dan skar lebih permanen. • Premenstrual flares Biasanya jerawat akan timbul sebelum menstruasi. Hal ini terjadi pada lebih dari 40% wanita dengan jerawat, dan merupakan fluktuasi hormon yang nornal pada siklus menstruasi. Jerawat biasanya cepat sembuh setelah menstruasi berhenti. • Stress Jerawat semakin memburuk pada keadaan stress, kuatir, dan kebingungan. Pada keadaan stress akan mengubah produksi hormon dan bahan-bahan neuroaktif • Krem-krem dan pengobatan Beberapa krem dapat menyebabkan jerawat seperti krem yang berminyak. Pengobatan topikal steroid yang lama dan berulang-ulang juga menyebabkan jerawat • Obat-obatan Obat-obatan yang terbukti menyebabkan jerawat adalah kortikosteroid, lithium, testosteron. • Kosmetik Bebrapa orang kadang menggunakan kosmetik akan menyebakan jerawat atau memperparah jerawat. Bahanbahan kosmetik yang menyebabkan jerawat antara lain: lanolinm algae extract, cocoa butter, laureth-4, lauric acid, coconut oil, dll. Sebaiknya gunakan produk kosmetik dengan label non-komedogenik. • Iklim Jerawat bertambah parah pada cuaca panas, kelembaban tinggi, lingkungan kerja seperti dapur, ruang steam. • Pekerjaan Pekerjaan yang kontak dengan bahan-bahan kimia akan menimbulkan/ memperparah jerawat. Misalnya minyak disel pada mekanik motor, minyak pemotong pada industri pabrik, dll. • Makanan Walaupun belum terbukti makanan tertentu dapat menyebabkan jerawat, tetapi pada sebagian pasien didapatkan makanan-makanan berlemak seperti kacang, susu, coklat, keju, goreng-gorengan, dll dapat mempengaruhi timbulnya dan parahnya jerawat. Yang penting yang perlu ditekankan pada pasien adalah untuk menjaga kesehatan dengan diet seimbang, kaya serat dan rendah lemak, garam, gula. Pengobatan jerawat Pengobatan topikal • Pembersih kulit april 2013 mimbar 11
artikel kesehatan
•
•
•
•
•
Sebaiknya gunakan sabun pembersih wajah yang lembut yang tidak iritatif (pH 8-10), bersihkan wajah 2 atau 3 kali sehari. Pembersihan yang berlebihan tidak disarankan karena kulit akan iritasi dan semakin memperburuk jerawat. Begitu pula penggunaan scrub juga sebaiknya dihindari. Toners Dipasaran terdapat berbagai nama seperti: toner, astringents, fresheners. Digunakan untuk mengangkat residu sabun, juga dapat menghilangkan kelebihan sekresi sebum. Masker Hati-hati penggunaan makser pada kulit berjerawat, karena ada bahan-bahan tertentu pada masker yang dapat memperburuk jerawat karena mengandung bahan abrasive seperti mineral salts, botanical oil, mentol, aloe vera. Hal ini dapat menyebabkan iritasi dan alergi. Sebaiknya penggunaan masker dihindari pada jerawat beradang. Benzoil perokside Adalah antibakterial utama pada jerawat dan dapat mengurangi populasi P. acnes, bersifat komedolitik. Penggunaan nya dapat menyebabkan iritasi sehingga harus hati-hati penggunaannya pada daerah sekitar mata dan bibir. Jika iritasi semakin parah sebaiknya konsultasikan pada dokter. Topikal retinoid (tretinoinm isotretinoin, adapalene) Merupakan derivat vitamin A, utama dapat membersihkan komedo, sama seperti benzoil peroksida, penggunaannya juga harus hati-hati karena dapat menyebabkan iritasi lokal pada awal-awal penggunaan dan berkurang setelah beberapa minggu. Topikal antibiotik Untuk mengurangi populasi P. acnes dapat digunakan antibiotik topikal seperti eritromycin atau clindamycin. Sebaiknya digunakan 2 kali sehari.
Pengobatan oral • Antibiotik oral Pemilihan penggunaan antibiotik oral berdasarkan efektifitas obat, harga, dapat diterima oleh pasien, dan interaksi dengan obat lain yang mungkin diminum pasien dalam waktu bersamaan Antibiotik yang paling sering digunakan adalah tetracycline, doxycyclin, minocyclin (dari golongan tetracyclin), termasuk juga erytromycin dan cotrimoxazole Penggunaannya bisa jangka panjang antara 4-6 minggu, setelah jerawat dan keradangan bersih dosis perlahan diturunkan dan di stop. • Hormon terapi Diberikan sebagai alternatif terapi, hanya pada wanita. Kontasepsi oral kombinasi cyproterone acetat (suatu anti-androgen), ethinylestradiol (suatu estrogen) dan anti-androgen lainnya dengan dosis rendah seperti spironolactone. Kerja terapi hormon adalah menurunkan efek androgen pada kelenjar sebaseus, mengeblok reseptor androgen. Karena obat ini mempengaruhi pembuahan janin, maka
12 mimbar april 2013
pengobatan ini harus benar-benar dipastikan pada mereka yang tidak hamil. • Isotretinoin oral Pengobatan isotretinoin oral diberikan pada jerawat nodulokistik yang parah yang tidak respon terhadap terapi lain. Isotretinoin menurunkan aktivitas kelenjar sebaseus dan sebagai antiinflamasi. Penggunaan isotretinoin harus hati-hati, karena memiliki banyak efek samping antara lain kemerahan, bibir kering/ pecah-pecah, kulit kering, iritasi mata, hidung kering, nyeri kepala, nyeri sendi-sendi, rambut rontok, mual. Peringatan penting pada penggunaan isotretinoin oral adalah pada wanita hamil, obat ini sangat dilarang (selama pengobatan dan 1 bulan setelah pengobatan) karena menyebabkan kecacatan serius pada bayi. Begitu pula pada ibu menyusui, obat ini tidak boleh diberikan. Bentuk pengobatan lain nya pada jerawat • Ekstraksi komedo Ekstraksi komedo terbuka (blackheads) dan komedo tertutup (whiteheads) harus hati-hati dan mengetahui cara dan kebersihan dari alat. Karena jika tidak akan memperparah jerawat. • Electrosurgery Harus dilakukan oleh spesialis kulit yang berpengalaman agar tidak terjadi jaringan parut. Dilakukan pada jerawat-jerawat yang sukar dilakukan ekstraksi komedo secara sederhana • Injeksi intra lesi kortikosteroid Pada jerawat-jerawat kistik yang besar dapat dilakukan injeksi intralesi dengan triamcinolone acetonide. Dalam beberapa hari setelah injeksi jeraat akan mengecil dan menghilang. • Peeling kimiawi Pada jerawat ringan akan sembuh dengan penggunaan peeling kimiawi superfisial seperti tricloroacetic acid 20%-35%, AHA, solusio Jessner, dll. Diperlukan beberapa kali sesi. Komplikasi yang berarti jarang terjadi jika ditangani oleh dokter spesialis kulit yang berpengalaman. • Laser Pengobatan laser dapat diberikan pada jerawat yang beradang (merah) dengan menggunakan pulsed dye laser, Nd-YAG 1319 nm. Sedangkan untuk pengobatan jaringan parut (acne scar) yang paling baik adalah menggunakan laser CO2 fractional. Kedua laser terakhir ini ada di URJ Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo. Daftar Pustaka 1. Leok GC, Hon CS. Acne Facts and Tips for Clear Skin. Singapore:SNP International; 2005.p.5-58 2. Zouboulis CC, Herane MI, Thiboutot D. Acne. Paris;Karger; 2003.p.8-69 3. Layton AM. A Riview on the treatment of acne vulgaris. 2006 Blackwell Publishing Ltd Int J Clin Pract, January 2006, 60, 1, 64–72
MAKSIMALISASI ELECTRONIC MEDICAL RECORD (EMR) Di Instalasi Rawat Jalan Oleh : Ni Njoman Juliasih, dr, MARS, dan Roestiniadi DS, dr, SpTHT-KL
I
nstatasi Rawat Jalan (IRJ) RSUD Dr.Soetomo setiap harinya melayani rata-rata 2500-3000 pasien. Berati setiap hari petugas rekam medik IRJ harus mencari Berkas Rekam Medik (BRM) sejumlah tersebut diatas. Dapat dibayangkan betapa kompleksnya antara lain perlu banyak sumber daya manusia (SDM), perlu waktu pencarian, pelayanan menjadi terlambat karena berkas belum ketemu (Sunardi, 2012). Disamping itu, ada berkas pasien yang sudah siap dioperasi hilang, dan setiap hari rata-rata 810 pasien komplain kehilangan berkas rekam medik. Masalah lain yang timbul adalah tempat penyimpanan menjadi kurang luas, berdebu dan kumuh. Kondisi tersebut menyebabkan keterlambatan entry data dan tidak lengkapnya data rekam medik pasien. Untuk mendukung RSUD Dr. Soetomo menjadi rumah sakit yang terkemuka dalam pelayanan, pendidikan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) (Profil RSUD Dr.Soetomo, 2012), maka perlu dikembangkan sistem Teknologi Informasi di IRJ untuk efektivitas dan efisiensi (Ilka Elliani, 2012). Penyelenggaraan Rekam Medis di rumah sakit Indonesia dimulai tahun 1989 sejalan dengan adanya Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.749a/ Menkes/ PER/ XII/ 1989 tentang rekam medis. Peraturan tersebut masih mencakup rekam medis berbasis kertas (konvensional). Rekam medis konvensional dianggap tidak tepat lagi untuk digunakan di abad 21 yang menggunakan informasi secara intensif dan Iingkungan yang berorientasi pada otomatisasi pelayanan kesehatan dan bukan terpusat pada unit kerja semata (Elliani, 2012). Maka sejak tahun 2004 di IRJ diberlakukan sistem Electronic Medical Record (EMR) secara bertahap, setelah dilakukan pengkajian dan study banding ke Kyoto University Hospital. Saat ini di IRJ tersedia ± 300 komputer dan entry data dilakukan oleh dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang bertugas di poli dengan diberikan password ke tiap-tiap PPDS. Kelengkapan pengisisan data pasien harus secara complete, clear dan correct (3C) dan dimonitoringevaluasi (money) yang didalam EMR disebut Approval. Monitoring dan evaluasi (money) dilakukan oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP).
Electronic Medical Record (EMR) Electronic Medical Record atau Rekam Medik Elektronik adalah catatan rekam medik pasien seumur hidup pasien dalam format elektronik tentang informasi kesehatan seseorang yang dituliskan oleh satu atau lebih petugas kesehatan secara terpadu dalam tiap kali pertemuan antara petugas kesehatan dengan klien (Loka Karya EMR, 2012). Sesuai dengan UU No. 29 tahun 2004 pasal 46 ayat 1 tentang praktik kedokteran, maka setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medik. Apabila dokter atau dokter gigi tidak membuat rekam medik maka akan diancam pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp.50 juta (pasal 29). Untuk meningkatkan mutu pelayanan, maka pengisian rekam medik harus memenuhi syarat sebagai berikut : 1. Akurat Menggambarkan proses atau hasil akhir pasien yang dapat diukur dengan benar. 2. Lengkap Mencakup seluruh karakteristik pasien dan sistem yang dibutubkan dalam analisis hasil ukur. 3. Dapat dipercaya Dapat digunakan dalam berbagai kepentingan. 4. Valid Syah dan sesuai dengan gambaran proses atau hasil akhir yang diukur. 5. Tepat waktu Sedapat mungkin data yang dikumpulkan dan dilaporkan mendekati waktu atau episode pelayanan. 6. Dapat digunakan Menggambarkan bahasa dan bentuk yang memungkinkan terjadinya interpretasi, analisis dan pengambilan keputusan. 7. Seragam Elemen data dibakukan dalam organisasi dan penggunaannya konsisten dengan definisi di luar organisasi. april 2013 mimbar 13
artikel kesehatan 8. Dapat dibandingkan Terevaluasi dengan menggunakan referensi data dasar yang berhubungan, sumber-sumber riset dan literatur dan kemungkinan terjadinya patok duga (bench marking) 9. Terjamin Menjamin kerahasiaan informasi spesifik pasien. 10. Mudah diperoleh. Dapat diperoleh melalui komunikasi langsung dengan tenaga kesehatan, pasien, petugas rekam medik dan sumber-sumber lain. (Hatta Gamala dalam seminar rekam medik, 2007) Keuntungan Electronic Medical Record (EMR) Sitem MIRSA di IRJ : Banyak keuntungan diperoleh dengan sistem EMR di IRJ, antara lain : 1. Begitu pasien mendaftar di loket, data EMR sudah bisa dibuka di poli, dokter bisa langsung memberikan pelayanan tanpa harus menunggu berkas. 2. Soft ware rekam medik seragam untuk masing-masing poli/kualitas data dan standar dapat dikendalikan (Suwardi, 2012; Hatta Gemala, 2007). 3. Data pasien lebih mudah dicari dan waktunya lebih cepat. 4. Data pasien tidak mudah rusak atau hilang, tersimpan di server IT RSUD dr. Soetomo dan bisa dikeluarkan sewaktu-waktu dibutuhkan (Universitas Indonesia, 2007). 5. Diagnosis lebih cepat karena menggunakan lCD X dan lCD XI CM untuk tindakan. 6. Pengambilan data penelitian menjadi lebih mudah (UU RS No 44 Tahun 2009 pasal 52). 7. Pelaporan 10 penyakit terbanyak, kunjungan pasien baik pasien umum, Askes maupun Jamkesmas dan lain-lain akan lebih mudah diakses (UU RS Nomor 44 Tahun 2009 pasal 52). 8. Billing system sesuai dengan tindakan dan pelayanan yang dilakukan, sehingga pelaporan keuangan menjadi lebih mudah (VU RS Nomor 44 tahun 2009 pasal 52). 9. Monitoring dan evaluasi oleh manajemen lebih mudah dilakukan (VU RS Nomor 44 tahun 2009 pasal 52). 10. Data terecord dengan balk, misalnya jam entry data penulisan data oleh siapa (by name) bisa diketahui. 11. Terintegrasi dengan IRD, IRNA, OK, penunjang (farmasi, pathologi klinik, radiologi, mikrobiologi, dan penunjang lain). 12. Sudah briedging dengan Askes dan Jamkesmas. 13. Tidak membutuhkan tempat yang luas/ penyimpanan lebih ringkas (Sunardi, 2012). Bagaimana keamanan Electronic Medical Record (EMR) Sistem MIRSA di IRJ : Keamanan EMR lebib terjamin dengan adanya password berjenjang : 1. Password dokter PPDS dan dokter umum: diijinkan merubah data dalam waktu 2x24 jam.
14 mimbar april 2013
2. Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) tidak ada batasan waktu untuk mengubah data, tetapi perubahan tersebut akan tercatat updatenya yaitu siapa nama doktemya, kapan digantinya, dimana lokasi komputernya dan data apa yang diganti. 3. Password managemen t: manajemen bisa merubah data sewaktu-waktu apabila diperlukan (updatenya juga tercatat di sistem). 4. Password mewakili tanda tangan (UU RI Nomor II tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik pasal 11). Hambatan EMR : 1. Apabila listrik mati (antisipasi dengan genset). 2. Dokter tidak mengisi secara 3C (clear, correct, complete) 3. DPJP tidak melakukan approved pengisian EMR secara 3C (clear, correct, complete). 4. Komputer hang/ error (diantisipasi dengan adanya petugasjaga dari PT. Buana). Usul dan Saran : 1. Sosialisasi secara terus menerus kepada seluruh dokter PPDS dan DPJP untuk mengisi EMR secara 3C (Permenkes Nomor 269/ Menkes/ Per/ III/2008 pasal 2 ayat 1) 2. Mempercepat integrasi dengan farmasi. 3. Meningkatkan monitoring dan evaluasi. 4. Perlu adanya kebijakan khusus yang mengatur tentang reward punishment terkait dengan pemberian jasa pelayanan (remunerasi). 5. Maksimalisasi EMR menurunkan medical error (Sunardi, 2012). Sehingga sangat menunjang program patient safety di IRJ RSUD Dr. Soetomo. Sumber : 1. Seminar Rekam Medis. 2007. Jakarta: Hotel Aston-Atrium Senen. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. 3. Sunardi. 2012. Sistem Elektronik Medical Record dalam FeZayanan Kesehatan di Rumah Sakit. Opini Mahasiswa Program Pasca Sarjana Manajemen Kepemimpinan Keperawatan FIK UI. Dipostkan tanggal 12 Desember 2012. 4. Ilka Elliani, 2012 : Pelaksanaan Rekam Medis Electronic (EMR) Bagaimana Penyedia Layanan Kesehatan Mengelola Tantangan Menuju Ferubahan Sistem Digital. 5. Menteri Kesehatan, 2008 : Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/ Menkes/PER/2008 tentang Rekam Medis, Depkes RI, Jakarta. 6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. 7. Lokakarya EMR, 2012. 8. Profil RSUD Dr. Soetomo 2012. 9. Program Kreativitas Mahasiswa. Universitas Indonesia. 2007. 10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
PEMERIKSAAN BRONKOSKOPI SERAT OPTIK (FIBER OPTIC BRONCHOSCOPY) Oleh : Isnin Anang Marhana Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK UNAIR-RSUD Dr. Soetomo
Gambar 1. Pemeriksaan FOB
P
ada tahun-tahun terakhir, bronkoskopi serat optik atau fiber optic bronchoscopy (FOB) sudah menduduki posisi sentral dalam praktek di bidang ilmu penyakit paru. Teknik pemeriksaan ini sudah berkembang sedemikian rupa, sehingga mudah dan aman untuk dilaksanakan. Walaupun demikian, tindakan ini tetap merupakan tindakan yang invasif, dengan kemungkinan adanya komplikasi.1 Materi kali ini menjelaskan secara singkat kegunaan pemeriksaan FOB baik dari segi diagnostik maupun terapeutik. DEFINISI Pemeriksaan FOB adalah suatu prosedur pemeriksaan menggunakan bronkoskopi serat optik untuk melihat secara langsung kelainan patologi dalam trakeobronkial dan melakukan prosedur manuver (biopsi aspirasi, biopsi forceps, bronchoalveolar lavage dan bronchial brushing) untuk keperluan diagnosis dan terapi.1
SEJARAH Gustav Killian melakukan prosedur bronkoskopi untuk pertama kali pada tahun 1897 untuk mengambil potongan tulang babi pada bronkus utama kanan. Pada tahun 1966, fleksibel bronkoskopi diperkenalkan oleh Shigeto Ikeda dan sampai sekarang instrumen ini tetap merupakan bagian yang sangat penting dalam diagnosa dan terapi penyakit-penyakit paru.2 INDIKASI Adapun indikasi pemeriksaan FOB dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu indikasi diagnosis dan terapi.1,2 1. Indikasi diagnosis • Gambaran foto toraks abnormal. • Batuk darah yang tidak diketahui sebabnya. • Batuk persisten dan banyak sputum.
• • • •
Mengi (wheezing) lokal Cedera inhalasi akut Obstruksi bronkus dan atelektasis. Foto toraks normal, tetapi didapatkan gambaran keganasan pada pemeriksaan sitologi • Penilaian adanya fistula jalan napas • Menentukan diagnosis prabedah, melihat keadaan saluran napas selama dan setelah tindakan bedah • Pada keadaan tertentu misalnya menilai ujung pipa trakea 2. Indikasi terapi • Mengeluarkan sekret penyebab atelektasis, pneumoni dan abses paru (bronkial toilet) • Penanganan batuk darah masif • Pemasangan pipa trakea terutama kada kasus-kasus sulit (difficult intubation) • Mengeluarkan benda asing. • Benda asing dalam saluran nafas. • Tindakan operasi dengan sinar laser, pemasangan stent. KONTRAINDIKASI Kontraindikasi FOB dibagi menjadi kontraindikasi absolut dan relatif.1,2 Absolut Tidak ada, tergantung keterampilan operator dan teknik pelaksanaan Relatif • Penyakit jantung yang berat, misalnya infrak miokard akut, aritmia berat. • Penyakit paru dengan faal paru yang jelek. • Keadaan umum yang jelek. • Kelainan faal hemostasis (untuk tindakan biopsi), • Penderita tidak kooperatif.
april 2013 mimbar 15
artikel kesehatan KEGUNAAN FOB DALAM DIAGNOSIS PENYAKIT PARU Tuberkulosis dan Pneumonia Spesimen untuk analisis mikrobiologi dapat diambil lewat prosedur FOB. Prosedur ini sangat membantu, terutama pada pasien dengan gambaran infiltrat pada foto toraks dengan tanda dan gejala yang mengarah pada pneumonia (seperti panas dan batuk), atau pasien dengan gejala trias TB yang jelas, namun pasien tidak dapat mengeluarkan dahak untuk diperiksa.3 Tumor Paru dan Mediastinum Pendekatan diagnostik kanker paru dapat dibagi menjadi dua yaitu penegakan diagnosis dan penentuan staging yang akurat. FOB merupakan prosedur penting untuk mendiagnosis tumor paru khususnya massa yang besar yang berada di sentral. FOB dapat menentukan derajat dari kompresi ekstrinsik yang diakibatkan dari masa tumor dan dapat dilakukan pengambilan specimen untuk analisa patologis dengan melakukan pembilasan jalan napas, atau dengan pengumpulan langsung lesi peribronkial dengan melakukan sikatan (brushing) atau transbronchial needle aspiration. Sejalan dengan perkembangan teknologi, massa perifer paru juga dapat terdiagnosis dengan FOB melalui fasilitas tambahan seperti bronkoskopi autofluorescence dan Endobronchial Ultrasound (EBUS).2,4 Staging kelenjar getah bening mediastinal merupakan pemeriksaan yang penting karena dapat membantu pengambilan keputusan terapi dan prognosis FOB dengan transbronchial needle aspiration dapat digunakan untuk mengambil spesimen dari pembesaran kelenjar getah bening mediastinum atau massa mediastinum, sehingga dapat membantu penentuan staging dan mengurangi tindakan mediatinoskopi.4
KEGUNAAN FOB DALAM TERAPI PENYAKIT PARU Hemoptisis Pemeriksaan FOB pada kasus hemoptysis (batuk darah) bertujuan untuk mengaspirasi darah untuk menjaga jalan napas tetap terbuka, penentuan lokasi sumber perdarahan dan jumlah perdarahan, serta tindakan untuk mengurangi perdarahan yang terjadi seperti pemberian salin dingin dan adrenalin intraluminal. Meskipun sumber perdarahan tidak dapat terindentifikasi, FOB dapat melokalisir daerah dari perdarahan, yang akan dapat memandu tindakan tamponade balon endobronkial, embolisasi angiografi atau pembedahan.7
Gambar 4. Perdarahan aktif pada kasus hemoptysis.6 Obstruksi jalan napas Obstruksi jalan napas dapat diperkirakan berdasarkan riwayat (misalnya: aspirasi), pemeriksaan fisik yang abnormal (misalnya: wheezing lokal), hasil tes fungsi paru yang abnormal, atau temuan radiologis yang abnormal (misalnya: hiperlusen lokal). FOB dapat membantu untuk mengkonfirmasi adanya obstruksi jalan napas dan mengidentifikasi penyebabnya. FOB juga diperlukan pada pasien yang memiliki atelektasis persisten baik dari penyebab yang tidak diketahui atau dicurigai sebagai penyebab obstruksi jalan napas. Tujuan bronkoskopi adalah untuk mengidentifikasi dan mengambil penyebab obstruksi (misalnya: mucus plug, benda asing).8
Gambar 2. Transbronchial needle aspiration.5
Gambar 5. Massa intraluminal yang mengobstruksi total jalan napas.6
Gambar 3. Massa intraluminal pada pemeriksaan FOB.6 16 mimbar april 2013
Trauma dada dan Fistula jalan napas Trauma tumpul atau tembus ke dada atau leher dapat menyebabkan laserasi jalan napas, yang umumnya
dicurigai ketika pasien terjadi pneumomediastinum dan pneumotoraks setelah trauma. Laserasi jalan napas setelah adanya trauma tumpul dada umumnya melibatkan trakea distal atau proksimal bronkus utama. Cedera tersebut dapat dilihat dan derajat keparahannya dapat ditentukan oleh FOB. Fistula bronkopleura terjadi sebagai problem sekunder dari abses paru, empiema, rupture kista paru yang terinfeksi, pneumotoraks, trauma atau kondisi postoperatif (khususnya pada kasus infeksi, seperti reseksi bronkiektasis). Fistula dapat dilihat apabila hubungan dengan pohon bronkus dapat dicapai dengan FOB. Gambaran yang dapat ditemukan seperti tampak diskontinuitas mukosa dan gelembung udara selama pergerakan napas.9
Gambar 6. Fistula dinding posterior trakea (ditunjukkan panah).6
KOMPLIKASI DARI FOB Meskipun tindakan FOB relatif aman dengan angka komplikasi 0,12% dan angka mortalitas 0,04%, tetap ada baiknya kita mengetahui komplikasi-komplikasi yang mungkin akan terjadi pada pemeriksaan FOB.1 • Komplikasi akibat premedikasi : depresi pernafasan, hipotensi, sinkop, henti nafas • Komplikasi akibat anestesi lokal: henti nafas, spasme laring, methemoglobinemia • Komplikasi akibat tindakan bronkoskopi : spasme laring, gagal nafas, pneumonia, pneumotoraks, perdarahan, henti jantung, sinkope, bradikardi, takikardi ventrikel. RINGKASAN • FOB merupakan prosedur untuk melihat lumen dan mukosa jalan napas proksimal, trakea, dan jalan napas segmental sampai percabangan ketiga. • Ada berbagai indikasi FOB, yang dapat dikategorikan sebagai indikasi diagnostik dan terapeutik. Indikasi diagnostik umumnya meliputi pengambilan sampel pada pasien khususnya yang tidak dapat menghasilkan dahak untuk pengumpulan spesimen dan analisis mikrobiologi, pemeriksaan untuk lokasi sumber perdarahan pada kasus hemoptisis, dan pengambilan spesimen pada nodul, massa, atau kelenjar getah bening yang berada di dalam atau berdekatan dengan jalan napas. Indikasi terapi umumnya untuk pengambilan benda asing dan mukus yang menyumbat jalan napas. • Perkembangan teknologi FOB, seperti endobronchial stent dan EBUS semakin dapat meningkatkan kualitas diagnostik kelainan-kelainan di bidang paru.
Pengambilan benda asing KEPUSTAKAAN Benda asing yang tersedak masuk ke saluran napas, selain menimbulkan reaksi inflamasi lokal, juga dapat 1. Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK UNAIR. Prosedur tetap tindakan paru, 2010; menimbulkan kemungkinan infeksi dan destruksi bronkus serta jaringan paru distal. Benda asing dapat berasal 2. Simoff MJ, Sterman DH, Ernst A. Thoracic Endoscopy: dari luar tubuh maupun dalam tubuh. Benda asing yang Advances in Interventional Pulmonology: Blackwell berasal luar dari tubuh disebut benda asing eksogen, pulbishing, 2006; seperti kacang-kacangan, tulang serta zat anorganik 3. Eerden MM, Vlaspolder F, C. S. de Graaff, et.al. Value seperti paku, jarum, peniti, batu dan lain-lain dan yang of intensive diagnostic microbiological investigation in dari dalam tubuh disebut benda asing endogen, seperti low-and high-risk patients with community-acquired gigi yang terlepas. Benda asing tersebut dapat diambil pneumonia. Eur J Clin Microbiol Infect Dis 2005; 24:241 dengan menggunakan bantuan forceps biopsi FOB. 4. Tan BB, Flaherty KR, EA Kazerooni, et.al. The solitary pulmonary nodule. Chest 2003; 123:89S 5. Olympus Denmark. Accesed at www.olympus.dk, 2012 6. Data rekam medis OK Paru RSUD Dr. Soetomo Surabaya. 7. Karmy-Jones R, Cuschieri J, Vallières E. Role of bronchoscopy in massive hemoptysis. Chest Surg Clin N Am 2001; 11:873 8. Feinsilver SH, Fein AM, Niederman MS. Utility of fiberoptic bronchoscopy in nonresolving pneumonia. Chest 1990; 98:1322 9. Chu CP, Chen PP. Tracheobronchial injury secondary to blunt chest trauma: diagnosis and management. Anaesth Intensive Care 2002; 30:145. Gambar 7. Pengambilan jarum pentul intrabronkial. 6 april 2013 mimbar 17
artikel kesehatan
CARA MEMBERIKAN OBAT TETES MATA / SALEP MATA UNTUK BAYI Oleh : Rozalina Loebis, dr., SpM Divisi Pediatrik Oftalmologi dan Strabismus Departemen Ilmu Kesehatan Mata – FK Universitas Airlangga - RSUD Dr. Soetomo Surabaya
B
ayi dan bahkan anak balita (dibawah usia lima tahun) yang mengalami sakit mata seringkali sangat sulit untuk diajak kerjasama dalam hal pemberian tetes mata atau salep mata. Untuk itu di artikel ini, saya mencoba memberikan tips-tips untuk mempermudah pemberian obat tetes mata / salep mata pada bayi dan balita. Cara pemberian tetes mata/salep mata pada bayi atau anak balita: 1. Tips pertama ialah : Get Prepared! Siapkan segala sesuatunya. Botol tetes mata atau tube salep mata harus sesuai suhu ruangan karena tetes mata/salep mata yang dingin lebih tidak nyaman. 2. Ibu harus tau perintah dokter dalam memberikan tetes mata / salep matai. Berapa kali sehari. Berapa tetes setiap kali. 3. Cuci bersih tangan ibu, lalu siapkan kapas pembersih muka yang dibasahi dng air matang hangat. Bersihkan mata anak dari dalam ke luar 4. Langkah kedua, siapkan posisi anak. Tidak mungkin mengobati mata bayi / anak balita yang belum kooperatif dalam kondisi duduk/ berdiri. 5. Baringkan bayi/balita, sehingga ibu-ibu bisa memberikan tetes mata /salep mata tepat ke arah mata yg dituju. Ingat aplikator pada botol bisa bahaya! Jangan sampai mata bayi/balita anda justru terkena aplikator botol tetes mata tersebut. 6. Sebaiknya dalam memberikan tetes mata pada bayi/ anak balita, dilakukan oleh dua orang (ibu+asisten). Bila harus sendirian, coba ‘bedong’ si anak 7. Maksudnya di ‘bedong’ (wrapping) dengan selimut / handuk supaya tangan anak didalam dan tidak menangkis atau meraih botol tetes mata tersebut 8. Sedangkan kalau ada yang bantu, minta asisten ibu membuat anak berbaring nyaman, tapi sambil memegangi lengan anak dengan cukup erat. 9. Saat meneteskan tetes mata atau memberi salep mata, ketika anak sudah berbaring. Posisikan diri kita duduk di bed dengan wajah anak menatap ibu. Siapkan botol tetes mata 10. Dengan satu tangan, ibu menarik kelopak bawah mata anak secara lembut, sehingga membentuk kantung. Letakkan tangan ibu yang lain di dahi anak dengan membawa botol tetes mata/ tube salep mata. Arahkan ujung botol tetes mata / tube salep mata ke kantung kelopak bawah mata dan teteskan / beri salep sesuai aturan dokter. 11. Tidak jarang anak akan menolak metode ini, lalu ia akan menutup matanya. Jangan kuatir. Biarkan anak menutup matanya,lalu teteskan obat tetes mata sebanyak petunjuk dokter ke bagian dalam mata (area dekat hidung). Bila anak membuka matanya, maka tetesan obat tersebut tetap akan masuk. 18 mimbar april 2013
12. Begini contoh posisi tangan ibu saat meneteskan obat tetes mata 13. Ketika sudah selesai memberikan tetes mata/salep mata,segera tutup botol tetes mata / salep mata.Minta anak memejamkan kembali mata secara perlahan (spt tidur) selama 1-2 menit 14. Oya, satu hal yang penting. Hindari tip (ujung) botol tetes mata menyentuh bulu mata/ kelopak mata / bola mata. Posisi ujung botol tetes atau salep mata pada saat menetesi mata anak ialah kurang lebih 2 cm diatas ‘kantung’ kelopak bawah mata (yang ibu tarik perlahan tadi). 15. Beri jeda sekitar 3-5 menit antara satu obat tetes mata ke obat tetes mata atau salep mata yang lain. Apabila kombinasi tetes mata dan salep mata, maka yang diberikan terlebih dahulu ialah yang tetes mata 16. Cuci tangan setelah memberi tetes mata/ salep mata. Si anak pun harus sering mencuci tangan untuk mencegah penyebaran infeksi ke orang-orang disekitarnya. 17. Puji anak bahwa dia hebat karena telah berhasil diobati dengan tetes / salep mata. Setelah itu, sesuai kesepakatan sebelumnya, berilah hadiah (misalnya permen atau makanan kesukaan, untuk anak yang masih bayi, ibu bisa memberi ASI atau susu formula). Demikian tips memberikan obat tetes maupun salep mata untuk pasien bayi atau anak balita. Semoga bermanfaat.
Deteksi Dini Pertumbuhan dan Perkembangan Oleh : Nunung, IRJA Anak
A
nak yang sehat, cerdas, berpenampilan menarik, dan berakhlak mulia merupakan dambaan setiap orang tua. Agar dapat mencapai hal tersebut terdapat berbagai kriteria yang harus terpenuhi dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, salah satunya adalah factor keturunan atau genetika. Namun, selain faktor keturunan masih terdapat faktor lain yang mempengaruhi kualitas seorang anak. Kualitas seorang anak dapat dinilai dari proses tumbuh kembang. Proses tumbuh kembang merupakan hasil interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik/keturunan adalah faktor yang berhubungan dengan gen yang berasal dari ayah dan ibu, sedangkan faktor lingkungan meliputi lingkungan biologis, fisik, psikologis, dan sosial. Pertumbuhan dan perkembangan mengalami peningkatan yang pesat pada usia dini,yaitu dari 0 sampai 5 tahun. Masa ini sering juga disebut sebagai fase ”Golden Age”. Golden age merupakan masa yang sangat penting untuk memperhatikan tumbuh kembang anak secara cermat agar sedini mungkin dapat terdeteksi apabila terjadi kelainan. Selain itu, penanganan kelainan yang sesuai pada masa golden age dapat meminimalisir kelainan pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga kelaianan yang bersifat permanen dapat dicegah. Pemantauan tumbuh kembang anak meliputi pemantauan dari aspek fisik, psikologi,dan sosial. Pemantauan tersebut harus dilakukan secara teratur dan berkesinambungan.Sedini mungkin pemantauan dapat dilakukan oleh orang tua. Selain itu pemantauan juga
dapat dilakukan oleh masyarakat melalui kegiatan posyandu dan oleh guru di sekolah. Oleh karena itu, pengetahuan tentang deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan anak perlu dimiliki oleh orang tua, guru, dan masyarakat. Penilaian pertumbuhan dan perkembangan dapat dilakukan sedini mungkin sejak anak dilahirkan. Deteksi dini merupakan upaya penjaringan yang dilaksanakan secara komprehensif untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang dan mengetahui serta mengenal faktor resiko pada balita, yang disebut juga anak usia dini. Melalui deteksi dini dapat diketahui penyimpangan tumbuh kembang anak secara dini, sehingga upaya pencegahan, stimulasi, penyembuhan serta pemulihan dapat diberikan dengan indikasi yang jelas pada masa-masa kritis proses tumbuh kembang. Upaya-upaya tersebut diberikan sesuai dengan umur perkembangan anak, dengan demikian dapat tercapai kondisi tumbuh kembang yang optimal (Tim Dirjen Pembinaan Kesmas, 1997). Penilaian pertumbuhan dan perkembangan meliputi dua hal pokok, yaitu penilaian pertumbuhan fisik dan penilaian perkembangan. Masing-masing penilaian tersebut mempunyai parameter dan alat ukur tersendiri. Dasar utama dalam menilai pertumbuhan fisik anak adalah penilaian menggunakan alat baku (standar). Untuk menjamin ketepatan dan keakuratan penilaian harus dilakukan dengan teliti dan rinci. Pengukuran perlu dilakukan dalam kurun waktu tertentu untuk menilai kecepatan pertumbuhan. Parameter ukuran antropometrik yang dipakai dalam penilaian pertumbuhan fisik adalah tinggi badan, berat april 2013 mimbar 19
artikel kesehatan badan, lingkar kepala, lipatan kulit, lingkar lengan atas, panjang lengan, proporsi tubuh, dan panjang tungkai. Menurut Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita (Tim Dirjen Pembinaan Kesmas, 1997) dan Narendra (2003) macam-macam penilaian pertumbuhan fisik yang dapat digunakan adalah: 1) Pengukuran Berat Badan (BB) Pengukuran ini dilakukan secara teratur untuk memantau pertumbuhan dan keadaan gizi balita. Balita ditimbang setiap bulan dan dicatat dalam Kartu Menuju Sehat Balita (KMS Balita) sehingga dapat dilihat grafik pertumbuhannya dan dilakukan interfensi jika terjadi penyimpangan. 2) Pengukuran Tinggi Badan (TB) Pengukuran tinggi badan pada anak sampai usia 2 tahun dilakukan dengan berbaring., sedangkan di atas umur 2 tahun dilakukan dengan berdiri. Hasil pengukuran setiap bulan dapat dicatat pada dalam KMS yang mempunyai grafik pertumbuhan tinggi badan. 3) Pengukuran Lingkar Kepala Anak (PLKA) adalah cara yang biasa dipakai untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan otak anak. Biasanya ukuran pertumbuhan tengkorak mengikuti perkembangan otak, sehingga bila ada hambatan pada pertumbuhan tengkorak maka perkembangan otak anak juga terhambat. Pengukuran dilakukan pada diameter occipitofrontal dengan mengambil rerata 3 kali pengukuran sebagai standar. Untuk menilai perkembangan anak banyak instrumen yang dapat digunakan. Salah satu instrumen skrining yang dipakai secara internasional untuk menilai perkembangan anak adalah DDST II (Denver Development Screening Test). DDST II merupakan alat untuk menemukan secara dini masalah penyimpangan perkembangan anak umur 0 s/d < 6 tahun. Instrumen ini merupakan revisi dari DDST yang pertama kali dipublikasikan tahun 1967 untuk tujuan yang sama. Pemeriksaan yang dihasilkan DDST II bukan merupakan pengganti evaluasi diagnostik, namun lebih ke arah membandingkan kemampuan perkembangan seorang anak dengan anak lain yang seumur. DDST II digunakan untuk menilai tingkat perkembangan anak sesuai umurnya pada anak yang mempunyai tanda-tanda keterlambatan perkembangan maupun anak sehat. DDST II bukan merupakan tes IQ dan bukan merupakan peramal kemampuan intelektual anak di masa mendatang. Tes ini tidak dibuat untuk menghasilkan diagnosis, namun lebih ke arah untuk membandingkan kemampuan perkembangan seorang anak dengan kemampuan anak lain yang seumur. Menurut Pedoman Pemantauan Perkembangan Denver II (Subbagian Tumbuh Kembang Ilmu Kesehatan Anak RS Sardjito, 2004), formulir tes DDST II berisi 125 item yang terdiri dari 4 sektor, yaitu: personal sosial, motorik halus-adaptif, bahasa, serta motorik kasar. Sektor personal sosial meliputi komponen penilaian yang berkaitan dengan kemampuan penyesuaian diri anak di masyarakat dan kemampuan memenuhi kebutuhan pribadi anak. Sektor motorik halus-adaptif berisi kemampuan 20 mimbar april 2013
anak dalam hal koordinasi mata-tangan, memainkan dan menggunakan benda-benda kecil serta pemecahan masalah. Sektor bahasa meliputi kemampuan mendengar, mengerti, dan menggunakan bahasa. Sektor motorik kasar terdiri dari penilaian kemampuan duduk, jalan, dan gerakan-gerakan umum otot besar. Selain keempat sektor tersebut, itu perilaku anak juga dinilai secara umum untuk memperoleh taksiran kasar bagaimana seorang anak menggunakan kemampuannya. DAFTAR PUSTAKA Soetjiningsih. 2003. Perkembangan Anak dan Permasalahannya. Jakarta: EGC. Subbagian Tumbuh Kembang. 2004. Pemantauan Perkembangan Denver II. Yogyakarta:Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUGM/RS Sardjito. Tim Dirjen Pembinaan Kesmas. 1997. Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
FAKTOR PIKUN FAKTOR GAYA GAYA HIDUP PEMICU PIKUN Mungkin kita pernah mengalami hal berikut : Usia belum tua, tetapi sudah sering lupa. Ternyata bukan faktor pertambahan usia saja yang membuat kita jadi pelupa. Ada sejumlah faktor gaya hidup yang membuat memori jadi kendur, apa saja ? 1. Baru Menjalani Pembedahan Masalah memori seringkali terjadi usai pembedahan. Belum diketahui sebab pastinya, apakah karena dampak dari obat-obatan anestesi terhadap otak atau reaksi peradangan di dalam tubuh. "Masalah memori ini jarang terjadi pada mereka yang berusia di bawah usia 40 tahun, tetapi sekitar 25 persen pasien di atas 60 tahun, mengalami penurunan fungsi kognitif tujuh hari setelah operasi dan 10 persen masih mendertia hingga tiga bulan kemudian," kata Dr. Brendan Silbert dari St Vincent's Hospital, Australia. 2. Program Diet Sebuah penelitian di AS menemukan bahwa perempuan yang menjalani diet rendah karbohidrat selama seminggu mendapat hasil lebih buruk ketika menjalani tes memori dibandingkan dengan yang menjalani pola makan tinggi karbohidrat. “Studi ini menunjukkan bahwa makanan yang Anda konsumsi bisa berdampak langsung terhadap peraku kognitif," kata Prof. Holly Taylor, pemimpin penelitian. Teorinya, mengurangi karbohidrat bakal mengurangi glukosa yang ada di otak, sehingga otak jadi tidak memiliki energi untuk mengingat banyak hal. Namun, ketika kita kembali makan karbohidrat, masalah memori ini akan hilang dengan sendirinya. 3. Masalah Jantung Baru-baru ini Prof. Osvaldo Almeida dari University of Western, Australia, menyatakan bahwa pasien gagal jantung mengalami perubahan aktual di daerah otak yang terkait fungsi memori. Almeida bukanlah orang pertama yang mengaitkan masalah jantung dengan memori buruk. Peneliti dari Perancis menemukan perempuan dengan risiko penyakit jantung seperti kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi memiliki skor tes memori lebih rendah tujuh persen dibandingkan dengan perempuan sehat. "Belum jelas mengapa gagal jantung ada hubungannya dengan hilangnya sekel selebral di otak dan menurunnya fungsi kognitif," kata Almeida. Namun, Almeida menyarankan pola hidup sehat dan menjaga faktor risiko seperti tekanan darah tinggi dan diabetes, untuk membantu menghentikan perburukan memori. Hidup sehat juga membantu mencegah perburukan pada mereka yang sudah mengalami penyakit jantung. 4. Asam Lambung Rendah Vitamin yang paling penting untuk memori adalah B12 yang terdapat dalam daging. Vitamin ini sulit diserap tubuh ketika kita mengalami asam lambung yang rendah. "Dan ketika kita tua, kita secara alamiah mengeluarkan
asam lambung lebih sedikit," kata Olwen Anderson, ahli naturopati dan nutrisi. Stres juga bisa membuat asam lambung jadi lebih sedikit. Tanda-tandanya, kita mengalami refluks (makanan naik dari lambung) dan heartburn. Terasa juga makanan ada di perut setelah makan. Bila kita mengalami hal ini, Anderson menyarankan memulai konsumsi makanan pahit untuk merangsang produksi asam lambung. 5. Obat-obatan Dalam buku Younger Brain, Sharper Mind, ahli antiaging dari AS, Dr. Eric Braverman, bicara soal pentingnya kecepatan otak untuk menyimpan memori. Ketika berpikir terlalu lambat, ia mengatakan, "Neuron tidak lagi mengeluarkan informasi dan informasi baru tidak disimpan dalam memori." Kita kehilangan tujuh hingga 10 milidetik kecepatan otak setiap 10 tahun sejak usia 20 tahun. ltulah kenapa memori memudar ketika usia bertambah. Namun, beberapa hal bisa memperparah memori, termasuk di antaranya obat-obatan, baik obat bebas maupun obat resep dokter. 6. Sleep Apnea Mereka yang menderita sleep apnea, alias mengorok, napasnya sempat terhenti ketika tidur. Mereka mengalami apa yang disebut peneliti micro-arousal sepanjang malam. Ketika itu, mereka bangun selama beberapa detik. Namun, bangun itu begitu cepat dan tidak disadari. Masalahnya, otak juga bangun. "Memori jangka pendek terkonsolidasi menjadi memori jangka panjang atau hilang,” kata Prof. H. Craig Heller dari Stanford University. "Kami percaya proses ini terjadi ketika tidur, khususnya selama tahap tidur non-REM dan fragmentasi tidur yang terganggu." Penderita alergi juga mengalami micro-arousal. Itulah sebabnya ketika terserang alergi, memori jadi terganggu. april 2013 mimbar 21
artikel kesehatan 7. Terlalu Tergantung Teknologi Di dalam ponsel tersimpan banyak nomor telepon rekan bisnis dan keluarga, dengan alasan untuk memudahkan. Berarti kita tidak menggunakan memori sesering seharusnya. Seperti otot, otak juga jadi melemah dan malas tanpa digunakan. Prof. Ian Robertson dari Trinity College Dublin, Irlandia, menemukan bahwa orang-orang usia 20-an tahun yang tergantung pada teknologi memiliki kesulitan mengingat hal kecil seperti nomor telepon atau PIN dibandingkan dengan mereka yang berusia 50-an dan tumbuh mengingat banyak hal. Cobalah membuat otak mengingat sesuatu. Riset terbaru di Columbia University, AS, mengungkapkan bahwa jika kita melihat fakta di internet, kita cenderung tidak mencoba mengingatnya karena kita tahu akan bisa melihatnya lagi lain waktu. Karena itu, informasi itu dengan cepat pergi dari kepala. Jika ingin mengingat sesuatu, tuliskan di kertas. 8. Kemoterapi Lebih dari 70 persen pasien kemoterapi mengalami kehilangan memori. Belum diketahui apakah itu dampak obat cytotoxic yang digunakan, sitokin peradangan yang dikeluarkan oleh sel kanker sendiri, atau kombinasi keduanya. "Kemoterapi memengaruhi memori jangka pendek dan fungsi eksekutif seperti kemampuan multitasking, khususnya ketika Anda harus berkonsentrasi,” kata Dr. Haryana Dhillon, anggota tim penelitian soal otak kemoterapi di University of Sydney. Kabar baiknya, sebagian besar dari pasen yang melewati proses kemoterapi tidak lagi mengalami masalah memori. "Mengatasi masalah lain seperti stres, cemas, tak bisa tidur, atau depresi juga bisa berdampak pada memori, membuatnya tidak semakin memburuk," tambah Dhillon. la juga mengatakan, ada penelitian awal yang mengungkapkan bahwa olah raga yang cukup sesuai dengan panduan aktivitas fisik bisa membantu memperbaiki otak yang terkena kemoterapi. 9. Perimenopause Perempuan sering mengalami masalah memori ketika memasuki menopause. Namun, peneliti di AS menemukan bahwa perimenopause atau tahun-tahun sebelum menstruasi berhenti adalah waktu terburuk untuk belajar dan mengingat hal-hal baru. "Teorinya, gejala transisi menopause seperti semburan panas atau kesulitan tidur adalah alasan di balik ini, tetapi riset kami tidak menyatakan demikian,” ujar Dr. Gail Greendale dari UCLA, AS. Menurut teori, penurunan mendadak hormon estrogen di tahap perimenopause memicu masalah memori karena estrogen baik untuk daerah otak yang bertanggung jawab pada memori. Greendale menguji teori itu, tetapi sementara ini ia menganjurkan kaum perempuan untuk tidak panik. "Data kami menunjukkan bahwa memori akan kembali lagi pascamenopause," katanya. Sumber : Diyah Triarsari, Tabloid Gaya Hidup Sehat, No.25/ Th.XIII, 14-20 September 2012, hal.18-19
22 mimbar april 2013
Kata Mutiara **********
"Hadapi masalah sebagai bagian yang tak terelakan dari hidup dan jika masalah datang, tegakkan kepala. Tatap masalah langsung dimatanya dan katakan, `saya lebih besar dari kamu. Kamu tak akan bisa mengalahkan saya." -- Ann Landers -"Pemimpin besar dihormati bukan karena kekuasaan, tapi karena apa yang telah dilakukan." -- Pepatah Kuno -"Masa depan kita tergantung pada apa yang kita lakukan pada saat ini." -- Mahatma Gandhi --
Hari Besar Kesehatan NO
TANGGAL
KETERANGAN
1
07 April
Hari Kesehatan Se-Dunia
2
08 April
Hari Anak-anak Balita
3
10 April
Hari Meluas Malaria Se-Dunia
4
11 April
Hari Kanker Tulang
5
17 April
Hari Hemofilia Se-Dunia
6
18 April
Hari Diabetes Nasional
7
22 April
Hari Demam Berdarah
8
24 April
Hari Imunisasi
9
01 Mei
Hari Asma
10
08 Mei
Hari Palang Merah Se-Dunia
11
10 Mei
Hari Lupus Se-Dunia
12
29 Mei
Hari Lanjut Usia Nasional
13
31 Mei
Hari Tanpa Tembakau Se-Dunia
14
24 Juni
Hari Stroke Se-Dunia
15
26 Juni
Hari Tanpa Obat
Sumber : • Kalender Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2011 • Kalender 2013, Tabloid Gaya Hidup Sehat, edisi XIII41, 4 Januari 2013
seputar soetomo Kunjungan Departemen Dalam Negeri ke RSUD Dr. Soetomo Selasa, 5 Maret 2013
Kunjungan dilakukan oleh Bapak Kasminto selaku Direktur PPKD Wilayah I BPKP tentang pelaksanaan JPS dengan mengunjungi Poli TB Dot dan Ruang UPIPI (atas) dan bawah saling bertukar cindera mata antara Direktur RSUD Dr. Soetomo Dodo Anondo, dr, MPH dan Bapak Kasminto.
Penandatanganan Kerjasama Operasional Antara RSUD Dr. Soetomo dengan 7 Perusahaan untuk 10 Pelayanan Medik Kamis, 28 Pebruari 2013
7 perusahaan tersebut adalah 1) Direktur PT Fresenius Medical Care Indonesia tentang pelayanan Hemodialisis, 2) Direktur PT Nusa Tri Utama tentang pelayanan Pemeriksaan Hematologi, 3) Direktur PT Mitra Mandiri Husada tentang pelayanan Pemeriksaan Cardiac Marker dan Kimia Klinik, 4) Direktur PT Dimensi Citra Semesta tentang Pemeriksaan Urine, 5) Direktur PT Mendjangan tentang pemeriksaan Elektrolit dan Analisis Gas Darah, 6) Direktur PT Tamara Overseas tentang pemeriksaan Elektrolit dan Analisis Gas Darah, dan 7) Direktur PT Saba Indonesia tentang Pemeriksaan Faal Hemostasis. april 2013 mimbar 23
seputar soetomo Menteri Kesehatan RI Berkunjung ke RSUD Dr. Soetomo Selasa, 2 April 2013
Tempat pertama yang dikunjungi oleh Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi, dr, SpA, MPH adalah Poli Obat Tradisional Indonesia (OTI) tampak Direktur RSUD Dr. Soetomo Dodo Anondo, dr, MPH dan Kepala Instalasi Rawat Jalan Roestiniadi DS, dr, SpTHT-KL (kiri) dan kanan beliau mencoba minuman kunyit asem.
Dari kanan Kepala Poli OTI H. Arijanto JS, dr, SpPD, Wadir Pelayanan Medik RSUD Dr. Soetomo Dr. Kohar Hari Santoso, dr, SpAn, KAP, KIC, Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi, dr, SpA, MPH, Dekan FK. Unair Prof. Dr. Agung Pranoto, dr, MSc, SpPD,K-EMD, Direktur RSUD Dr. Soetomo Dodo Anondo, dr, MPH, Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Prof. Dr. Akmal Taher, dr, SpU(K) dan Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Alternatif dan komplementer Dr. H. Abidinsyah Siregar, DHSM, M.Kes.
Tampak kiri saat berkunjung ke Irna Anak menggendong bayi kembar siam Fania dan kanan berkunjung ke Unit Perawatan Intermediet Penyakit Infeksi (UPIPI) / AIDS sebagai tempat terakhir yang dikunjungi. 24 mimbar april 2013
di UPIPI mencicipi jus jambu merah (kiri) dan kanan bertemu dengan para pasien HIV-AIDS yang sedang berolahraga senam.
Penyematan Pin kepada Menteri Kesehatan RI oleh Prof. Jusuf Barakbah, dr, SpKK(K) (kiri) dan kanan beliau menerima cindera mata dari Direktur RSUD Dr. Soetomo.
Menteri Kesehatan RI foto bersama dengan Direktur RSUD Dr. Soetomo dan beberapa dokter RSUD Dr. Soetomo yang berdiskusi saat makan siang bersama di Gedung Bedah Pusat Terpadu di dampingi Dirjen BUK Kemenkes RI. april 2013 mimbar 25
seputar soetomo
Workshop P2B2 PABI ke X di Balikpapan tanggal 15 Maret 2013 dengan topic Flap & Graft in Head Neck Reconstruction. Dengan para instruktur-instruktur antara lain dokter-dokter divisi Bedah Kepala Leher RSUD Dr. Soetomo/ FK. Unair Workshop penting sekali untuk meningkatkan kompetensi para spesialis Bedah Umum dari daerah-daerahn di seluruh Indonesia.
Workshop Trakheostomi Update dalam rangka P2B2 PABI ke X di Balikpapan pada tanggal 20 Maret 2013 diikuti para Spesialis Bedah Umum daerah-daerah di Indonesia dengan instruktur-instruktur dari RSUD Dr. Soetomo Prof. Sunarto Reksoprawiro, dr, SpB(K)Onk, Sahudi, dr, SpB, Urip Murtedjo, dr, SpBKL, R. Maryono Dwi Wibowo, dr, SpB dan Dwi Hari Susilo, dr, SpB.
Dokter RSUD Dr. Soetomo Prof. Dr. Paul Tahalele, dr, FCTS, SpBTKV (Ketua PP IKABI) sedang beramah tamah dengan Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi, dr, SpA, MPH, Sekjen Kemenkes RI Supriyantoro, dr, Gubernur Kaltim Awang dan staf ahli Menkes Prof. Agus P, serta Prof Ario pada saat P2B2 PABI ke X di Balikpapan 21 Maret 2013. 26 mimbar april 2013
Pengurus MPI (Masyarakat Paliatif Indonesia) 2012-2015 nampak diantaranya dokter RSUD Dr. Soetomo Prof. Soenaryadi, Prof. Netty, Urip Murtedjo, dr, SpB-KL, Erna, dr, Agus Ali Fauzi, dr saat rapat di RS Kanker Dharmais tanggal 31 Maret 2013.
17 Kali Operasi, Lisa Siap Kembali ke Masyarakat Konferensi pers usai operasi oleh Prof. M. Sjaifuddin Noer, dr, SpB.BP(K) didampingi Prof. Dr. David Perdanakusuma, dr, SpB, SpBP(K) pada Rabu 27 Pebruari 2013. Operasi dimulai pukul 09.15 WIB oleh Tim Face Off RSUD Dr. Soetomo melakukan operasi perbaikan penampilan dengan kontur pada lima titik di wajah Lisa. Kelima titik tersebut yakni kelopak mata kanan, sudut senyum, bibir atas, bibir bawah dan dagu. Operasi ke 17 ini juga dianggap sebagai puncak dari rangkaian penanganan Lisa di RSUD Dr. Soetomo. Karena menurut Tim Face Off diharapkan Lisa sudah siap tampil di publik, sejak operasi I tahun 2006 yang lalu.
Peresmian Gedung Gastro Hepatologi RSUD Dr. Soetomo - Kamis, 28 Pebruari 2013
Peresmian Gedung Gastro Hepatologi RSUD Dr. Soetomo pada Kamis, 28 Pebruari 2013 ditandai dengan pengguntingan bunga melati oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo Dodo Anondo, dr, MPH dan Dekan FK Unair Prof.Dr. Agung Pranoto, dr, MSc,SpPD,K-EMD didampingi Ketua Dep.SMF Ilmu Penyakit Dalam Poernomo Boedi S, dr, SpPD,KGE.H, FINASIM, dan Kepala PGH/ Divisi Gastroentero Hepatologi Prof. Iswan A. Nusi, dr, SpPD KGE.H, FINASIM (kiri). Penandatanganan prasasti dilakukan oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo Dodo Anondo, dr, MPH, Ketua Dep.SMF Ilmu Penyakit Dalam Poernomo Boedi S, dr, SpPD,KGE.H, FINASIM, dan Kepala PGH/ Divisi Gastroentero Hepatologi Prof. Iswan A. Nusi, dr, SpPD KGE.H, FINASIM pada peresmian Gedung Gastro Hepatologi RSUD Dr. Soetomo (kanan).
Pemotongan tumpeng nasi kuning dilakukan oleh Kepala PGH/ Divisi Gastroentero Hepatologi Prof. Iswan A. Nusi, dr, SpPD KGE.H, FINASIM dan dikebrikan kepada Direktur RSUD Dr. Soetomo.
april 2013 mimbar 27
seputar soetomo Kunjungan Wakil Menteri Kesehatan RI ke RSUD Dr. Soetomo Kamis, 14 Pebruari 2013
Wakil Menteri Kesehatan Prof. Dr. Ali Gufron Mukti, M.Sc, Ph.D berkunjung ke RSUD Dr. Soetomo menyampaikan bahwa tahun ini Pemerintah menambah jumlah kuota Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) foto tengah atas didampingi dari kiri Kadinkes Provinsi Jatim Budi Rahayu, dr, MPH, Sekdaprov. Dr. H. Rasiyo, M.Si, Direktur RSUD Dr. Soetomo Dodo Anondo, dr, MPH, Dekan FK. Unair Prof.Dr. Agung Pranoto, dr, MSc,SpPD,K-EMD. Foto bawah Wamenkes berkunjung ke Instalasi Haemodialisa berbicang-bincang dan berjabat tangan dengan pasien gagal ginjal.
Sidak Komisi E DPRD RI ke RSUD Dr. Soetomo Jum’at, 1 Pebruari 2013
Komisi E DPRD RI berkunjung ke RSUD Dr. Soetomo dalam rangka sidak dengan melihat pelayanan pasien rawat jalan baik yang di Instalasi Rawat Jalan, maupun Gedung Pusat Diagnostik Terpadu, serta melihat pelayanan laboratorium menggunakan Pneumatic Tub. Salah satu anggota Sugiri Sancoko berkomentar memang luar biasa antrian pasien di poli umum, kamar-kamar di IRD serta rawat inap yang tidak mencukupi untuk merawat pasien sehingga meluber kelorong-lorong RS.
Pelatihan Basic Life Support (BLS) bagi Tenaga Awam Umum RSUD Dr. Soetomo Angkatan I dan II, 6 dan 7 Pebruari 2013 Oleh Bidang Diklat IRD RSUD Dr. Soetomo
Materi Basic Life Support diberikan oleh Dr. April Poerwanto Basoeki, dr, SpAn, para peserta mempraktekkan pijat jantung nafas buatan.
Para peserta juga praktek cara cuci tangan yang benar.
Di akhir pelatihan para peserta dengan nilai pre dan post test terbaik mendapat cindera mata dari panitia. april 2013 mimbar 29
seputar soetomo Kunjungan JICA tentang Peningkatan Jenjang keprofesian Perawat Di RSUD Dr. Soetomo – Rabu, 30 Januari 2013
Tim JICA mendapat pengarahan langsung dari Direktur RSUD Dr. Soetomo Dodo Anondo, dr, MPH (atas) dan bawah saling bertukar cindera mata dari JICA oleh Makoto Yamashina sebagai Direktur JICA.
Kegiatan Promosi Kesehatan di Instalasi Radioterapi RSUD Dr. Soetomo Kamis, 14 Pebruari 2013
Kegiatan Promosi Kesehatan RS kepada pasien-pasien yang dilakukan oleh Instalasi Radioterapi melalui hiburan dengan elektone. 30 mimbar april 2013
Workshop Penatalaksanaan Kemotherapi dengan Aman (Safe Handling Chemotheraphy) bagi Tenaga Perawat yang diselenggarakan oleh HIMPONI Surabaya - 14-15 Desember 2012
Pada saat itu juga diadakan acara pelantikan pengurus HIMPONI (Himpunan Perawat Onkologi) Surabaya periode 2012-2017 yang dihadiri dan dilantik langsung oleh Pengurus HIMPONI Pusat Indonesia, yaitu Ibu Kemala Rita, S.Kep.Ns, M.Kep
Pengurus HIMPONI Surabaya yang telah dilantik disaksikan oleh PPNI Surabaya beserta jajaran Direksi RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Dengan dibentuknya wadah ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan keterampilan perawat onkologi sehingga dapat mengembangkan diri menjadi lebih berkualitas dan profesional.
Penyerahan bendera HIMPONI Surabaya oleh Ketua HIMPONI Pusat, semoga dapat mengemban amanah dan tugas dengan sebaik-baiknya.
Workshop ini diikuti oleh 70 orang peserta dari RS Pemerintah seJawa Timur, seperti RSUD Dr. Soetomo Surabaya, RSUD Dr. Syaiful Anwar Malang, RS Ibnu Sina Gresik, RSU Sidorajo, dan RS Swasta se-Jawa Timur.
Pelatihan Diklat Jabatan Fungsional Perawat Ahli di Bapelkes Murnajati Lawang Oleh PPNI Jatim 25 Pebruari - 06 Maret 2013
Pelatihan diikuti oleh 30 peserta dari berbagai utusan se-Jawa Timur, 16 orang diantaranya adalah berasal dari RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Dengan pelatihan ini diharapkan akan dapat mencetak perawat ahli yang berkompeten dan dapat meningkatkan mutu layanan keperawatan.
Praktik klinik keperawatan yang dilakukan di RSU Dr. Syaiful Anwar Malang selama 2 hari di ruang penyakit dalam, bedah, dan ICU. Di sini, selain menerapkan asuhan keperawatan profesional juga mengkritisi penerapan model praktek keperawatan profesional.
april 2013 mimbar 31
seputar soetomo Operasi Kembar Siam Fania dan Fenia Selasa, 19 Maret 2013 – Jam 21.00 wib.
Bayi kembar siam Fania dan Fenia dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo pada 6 Maret 2013. Keduanya lahir di RS Aisyiyah Jl. Diponegoro, Ponorogo pada 27 Pebruari 2013. Ini adalah bayi kembar siam ke 53 yang ditangani RSUD Dr. Soetomo.
Rapat persiapan / diskusi kasus dan press release dilakukan pada tanggal 14 Maret 2013 oleh Tim Kembar Siam (kiri). Orang tua Fania dan Fenia menandatangani inform consent sebelum operasi dilakukan disaksikan oleh Agus Harianto, dr, SpA(K) sebagai ketua Tim Pusat Penanganan Bayi Kembar Siam Terpadu (PPKST) RSUD Dr. Soetomo.
Tim kembar siam terpaksa melakukan pemisahan kembar dempet perut dan dada bawah itu karena kondisi fenia terus menurun. Operasi dilakukan sekitar pukul 21.00 di Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD Dr. Soetomo pada Selasa 19 Maret 2013. Tim berhasil memisahkan Fania dan Fenia pada pukul 01.00 (Rabu, 20 Maret 2013). Operasi ini dibiayai oleh Jasmkesda (Pemprov. Jatim dan Pemkab. Ponorogo). Dengan melibatkan 50 dokter dan 50 perawat dari berbagai ilmu diantaranya dokter spesialis anak, bedah anak, bedah jantung, anestesi, bedah plastik, patologi klinik, rehab medik, rasdiologi serta medikolegal. Fenia yang memang berkondisi lemah, akhirnya meninggal dunia pasca operasi pada Minggu 24 Maret 2013 pukul 11.30. 32 mimbar april 2013
Peserta APEC (Asia Pasific Economic Cooperation) Berkunjung ke RSUD Dr. Soetomo - Kamis, 11 April 2013
Para peserta APEC juga mengunjungi Museum RSUD Dr. Soetomo dan (tampak kanan) Evgenly Dorkin, delegasi dari Russia mencoba salah satu alat kedokteran.
Para peserta APEC dihibur tarian Jejak Jaran Dawok dari Banyuwangi.
Para peserta APEC menikmati jamuan makan malam yang telah disediakan oleh RSUD Dr. Soetomo. april 2013 mimbar 33
sekilas info
MENCARI ORANG YANG TEPAT DALAM JABATAN YANG TEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TES PSIKOLOGI Oleh : Sholikudin, S.Psi, IRD RSUD Dr. Soetomo Surabaya
S
aat ini tes psikologi (masyarakat sering menyebutnya psikotes) banyak digunakan sebagai setandar syarat wajib ketika seseorang mencalonkan/dicalonkan sebagai gubernur, bupati, anggota KPK, BUMN, TNI, POLRI dan tak terkecuali perusahaan-perusahaan swasta. Pertanyaannya adalah kenapa psikotes dapat menentukan seseorang untuk dikatakan layak atau tidak layak menduduki jabatan tertentu? Aspek apa saja yang diungkap dalam psikotes? Apakah juga penting untuk dilakukan dalam proses seleksi karyawan Rumah sakit? Seperti kita ketahui pelayanan rumah sakit di Indonesia saat ini sudah bersifat padat modal, padat karya, dan padat teknologi dan padat pula masalah yang dihadapi dalam persaingan global. Rumah sakit akan melayani konsumen global dan memperkerjakan pekerja global serta sebagai penjual jasa berbasis pengetahuan dan teknologi tinggi. Perkembangan ini tentunya harus diikuti perencanaan ketenagaan yang berkualitas. Kebutuhan tenaga rumah sakit sudah diatur secara umum melalui peraturan pemerintah No. 5 tahun 1976 tentang formasi kepegawaian. Pertimbangan yang sering dipakai untuk merencanakan kebutuhan tenaga di sebuah rumah sakit adalah sebagai berikut: (1) Jenis pekerjaan yang dilaksanakan, (2) sifat dari pekerjaan, (3) perkiraan beban tugas masing-masing pekerjaan tersebut, (4) perkiraan kapasitas pegawai yang mampu ditampung, (5) jenis dan jumlah peralatan medis yang tersedia. Menurut Tjandra Yoga Aditama (2007), dalam bukunya yang berjudul Manajemen Administrasi Rumah Sakit, rumah 34 mimbar april 2013
sakit seringkali menghadapi masalah kekurangan tenaga. Untuk kalangan rumah sakit pemerintah, kebijaksanaan zero growth membuat mereka yang pensiun jadi sulit digantikan. Jumlah tenaga yang dibutuhkan di rumah sakit terus meningkat karena pelayanan yang diberikan juga makin beragam serta makin canggih. Kekurangan tenaga dapat membuat beban kerja semakin bertambah, sehingga akhirnya mutu kerja menurun pula. Jika sudah demikian, usaha menanggulangi keluhan kurangnya pegawai adalah dengan seleksi pegawai baru. Memang, kalau nyari tenaga baru itu perkara mudah, mengingat angka ketersediaan tenaga kerja di Indonesia masih sangat tinggi. Akan tetapi untuk mendapatkan tenaga kerja yang memenuhi syarat dan mempunyai kualifikasi sesuai job description bukanlah perkara mudah. Ibarat membeli kucing dalam karung. Harus diteliti dulu sebelum membeli kalau tidak ingin menyesal dikemudian hari. Inginnya beli kucing Angora, jangan sampai nanti dapatnya kucing Garong. Belum lagi kalau dikemudian hari sang pemilik salah dalam memberi perlakuan, akan menjadi masalah dikemudian hari. Bisa jadi si kucing nanti akan main sikat main embat (kayak lagu Kucing Garong hehehe..) Pada 14 abad yang lalu, gusti kanjeng nabi memberi pelajaran tentang profesionalisme melalui sabdanya: Apabila suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya. Untuk itu, dalam mengadakan seleksi pegawai, selain perlu lebih dahulu ditetapakan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan perlu pula ditentukan dan dianut suatu dasar kebijaksanaan
dalam mengadakan seleksi. Salah satu langkah dalam proses yang dapat dilakukan dalam menyeleksi pegawai baru adalah tes psikologi. Selain itu adapula tes wawancara, tes tertulis tentang pengetahuan yang sesuai kerjanya maupun pengetahuan lain secara umum, mempelajari curriculum vitae, tes kemampuan yang dipunyai, dan tes kesehatan.. Kenapa kok harus tes psikologi? Tujuan dari diadakan tes psikologi pada proses seleksi adalah membantu manajemen rumah sakit untuk mengenal lebih dalam para calon karyawan sehingga memungkinkan kesesuaian penempatan kerja dan perencanaan pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) yang lebih terarah. Karena kesesuaian antara karakter psikologis individu dengan persyaratan pekerjaan merupakan hal yang penting. Jika sebenarnya tidak ada kesesuaian namun calon pelamar tetap diterima, maka kemungkinan pelamar tersebut akan merasa tidak nyaman melaksanakan pekerjaannya, bisa juga menyebabkan sulit beradaptasi. Hal ini pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja si pelamar sehingga bisa mempengaruhi produktivitas rumah sakit tempat ia bekerja. Sebagai contoh Seorang perawat oleh karena sifat pekerjaannya, maka ia tidak hanya dituntut mampu dalam ilmu keperawatan (scaintis) tapi juga mampu berperilaku dan berkepribadian baik dalam memberikan pelayanan kesehatan (praktisi) kepada masyarakat umum. Ia tidak hanya mampu menguasai ilmu keperawatan, tetapi dituntut pula ketelitian, daya tahan terhadap stres kerja, punya empati, penyesuaian diri dll. Sebenarnya, dalam hal penggunaan tes psikologi ini Negara kita sangat ketinggalan dengan Negara-negara maju. Negara-negara maju tersebut sudah menggunakannya sejak tahun 1935. Dalam suatu survey pada tahun 1953 di Amerika Serikat yang dilakukan oleh National Office Management Association, membuktikan bahwa lebih dari setengah perusahaan yang diselidiki menerapkan tes psikologis dalam seleksi pegawai mereka (Manullang, 2008). Karenanya, di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan di Eropa seleksi dengan tes psikologi sampai saat ini masih terus dikembangkan untuk membuktikan kemanfaatannya dalam mewujudkan semboyan orang yang tepat pada jabatan yang tepat (the right man in the right place). Dapat dikatakan bahwa assesmen psikologi dalam seleksi pegawai merupakan salah satu langkah dalam proses seleksi modern. Lantas, aspek apa saja yang diungkap dalam tes psikologi? Yang pertama, Aspek kecerdasan umum atau sering disebut inteligensi umum (IQ). Aspek kecerdasan umum ini digali untuk memprediksikan apakah yang bersangkutan nantinya akan mampu mempelajari tugastugas barunya dan memecahkan persoalan-persoalan, yang meliputi: pemahaman terhadap masalah, pengetahuan, kekayaan bahasa, kemampuan bekerja dengan angka, daya analisis dan sintesis, dan daya abstraksi. Kedua, aspek perilaku kerja. Aspek ini meliputi berbagai unsur antara lain; kecepatan, ketelitian, kestabilan, daya tahan, kemampuan mengingat, konsentrasi dan semacamnya sesuai dengan kebutuhan khusus pekerjaan. Ketiga,Aspek kepribadian. Aspek ini merupakan hal unik dan mencerminkan kekhasan individu yang bisa
menjelaskan kepribadian orang, antara lain; penyesuaian diri, empati dan sifat khas lainnya yang memberi indikasi tentang sejumlah karakteristik psikologis tertentu. Dinamika antara ketiga aspek tersebut bukan merupakan bagian-bagian yang berdiri sendiri tetapi saling berpengaruh dan menentukan karakteristik manusia secara utuh. Disamping ketiga aspek diatas, dapat diungkap pula aspek bakat dan aspek minat dari seorang calon pegawai. Tidak jarang, ditemui seseorang yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata, tidak dapat direkomendasikan oleh psikolog karena kedua aspek lainnya tidak mendukung untuk persyaratan pekerjaan tertentu. Dari hasil tes psikologis (biasanya tertuang dalam bentuk laporan tertulis) yang dibuat psikolog bukanlah sesuatu yang sifatnya mutlak. Karena pada hakekatnya manusia merupakan makhluk yang selalu berkembang sehingga ada kemungkinan bahwa seseorang bisa berubah dalam kurun waktu beberapa tahun, khususnya pada aspek perilaku kerja dan kepribadian. Oleh karena itu, jika tidak diterima di pekerjaan tertentu, selain karena ketidaksesuaian karakteristik, setelah menjalani pembelajaran selama beberapa waktu (misalnya melalui pengalaman bekerja), apalagi ditunjang dengan system remunerisasi, reward & punishment, pebinaan spiritualitas, dan lain sebagainya, mungkin saja ketidaksesuaian tersebut dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan. Jadi, peran psikolog dalam asesmen psikologis terutama adalah memberikan gambaran komprehensif tentang si pelamar pada aspek-aspek yang menjadi persyaratan pekerjaan (dan aspek-aspek lain yang dipandang perlu) serta memberi masukan pada perusahaan bagaimana kesesuaiannya dengan persyaratan tersebut. Psikolog tidak menentukan apakah si calon akan diterima atau ditolak karena bisa jadi ada persyaratan atau preferensi lain di samping persyaratan pekerjaan yang sifatnya psikologis, seperti pertimbangan usia, keluasan pengalaman, keterampilan teknis khusus, keanggotaan organisasi dan sebagainya. Oleh karena itu panitia seleksi dari pihak rumah sakit mesti merancang tahapan seleksi dengan cermat karena asesmen psikologis hanya satu bagian saja dari beberapa tahapan seleksi. Sungguhpun demikian luasnya kegunaan penerapan tes psikologi tersebut namun masih ada yang ragu-ragu menerapkannya. Keragu-raguan itu berkisar karena ahli-ahli dan para pelaksana di bidang tes-tes psikologi masih terbatas banyaknya. Selain itu masih banyak yang menganggap tes-tes semacam itu terlalu sukar, meletihkan dan terlalu teknis. Belum lagi waktu dan biayanya. Namun demikian sudah selayaknya rumah sakit dengan ribuan karyawan ini, tes psikologi dapat menjadi bagian dari standart proses seleksi calon karyawan dan promosi. Di RSUD Dr Soetomo yang berkompeten dalam pelaksanaan tes psikologi adalah tim Divisi Psikologi, yang tugasnya disamping sebagai assessment psikologi klinis, dapat pula memberikan assesment untuk seleksi, promosi, dan pengembangan pribadi bagi karyawan untuk mengenali kemampuannya.
april 2013 mimbar 35
ruang seni Kisah 4 Lilin
“ SETIA ITU MAHAL " Seorang lelaki dan seorang Gadis saling berkenalan. Mereka kenal di satu tempat setelah tukar pin, esoknya si gadis mulai bbm.. Gadis : "Mas hebat ya. Punya usaha sendiri, sukses pula"
Ada 4 lilin yang menyala.
Lelaki :" Terima kasih ".
Sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.
Esoknya sigadis menelpon , sekedar " Say halo, kapan ya mas, kita makan bareng lagi ? Lelaki : kapan aja boleh
Yang pertama berkata : “Aku adalah Damai.” “Namun manusia tak mampu menjagaku, maka lebih baik aku mematikan diriku saja!” Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.
Setelah itu mereka masih sering berhubungan melalui BBM dan telepon, sesekali juga janjian pergi makan siang bersama. Hari-hari berlalu, tiada hari tanpa kontak antara mereka. Sampai suatu hari, si gadis BBM, isinya adalah : ”Mas.. Sebenarnya aku mencintaimu :*,¬ aku tau kamu udah punya keluarga, tapi aku mau menerima kondisi sebagai isteri kedua, aku siap mas.. dan maaf aku mengganggu perasaanmu..:*
Yang kedua berkata : “Aku adalah Iman.” “Sayang aku tak berguna lagi.” “Manusia tak mau mengenaliku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala. ”Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya. Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara : “Aku adalah Cinta” “Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.” “Manusia tidak lagi memandang dan menganggapku berguna.” “Mereka saling membenci, malah membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.” Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga. Tanpa terduga… Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan itu, si anak berkata: “Eh apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, aku takut akan kegelapan!” Lalu si anak menangis tersedu-sedu. Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata : “Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya: ” Akulah H A R A P A N “ Dengan mata bersinar, si anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya. Apa yang tidak pernah mati hanyalah H A R A P A N yang ada dalam hati kita. Semoga ia dapat menjadi alat, seperti si anak tersebut yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya. Amin Sumber : FP Strawberry kata HIKMAH, RENUNGAN dan MOTIVASI 36 mimbar april 2013
Dengan berat hati silelaki menjawab : "Dik, aku mengerti dan paham maksudmu..: ( tapi dengan berat hati aku harus jawab TIDAK!) Aku tau kamu memang cantik, dan aku yakin semua lelaki pasti mengatakan tubuh dan parasmu elok dan cantik. Tapi.. taukah kamu kenapa aku bisa tampil baik dan sukses usahaku., itu semua karena dorongan dan semangat istriku.. Sungguh sangat berdosa jikalau aku harus berselingkuh dengan seseorang yang hanya mengagumiku, karena tau kalo aku sekarang udah sukses... Kamu menyukai aku tidak ikhlas, kamu hanya melihat tampilanku semata... padahal ada orang - kesayangan di rumah yang telah bersusah payah mendorong aku agar selalu tampil sebaik mungkin, dia adalah isteriku tercinta, Kalau kamu menyukai aku, artinya kamu tinggal memetik hasilnya, dan cara ini tidak pernah abadi. Taukah kamu bahwa aku memulai ini dari nol dan isteriku yang selalu mendampingiku dikala susah, terpuruk & sukses seperti ini. Taukah kamu bahwa isteriku yang selalu mendoakan kesuksesanku hingga aku bisa menjadi seperti ini. Kamu memang cantik, tapi hati isteriku lebih cantik. Terima kasih, walau bagaimanapun kau telah mengagumiku. Duhai para lelaki, sanggupkah kau berkata demikian bila menemui wanita cantik dan menarik yang suka padamu ? Sumber : FP ~"Mutiara Air Mata Muslimah"~
tokoh
Tokoh Mimbar kali ini menampilkan sosok Saidin yang sehari-hari bekerja sebagai teknisi di Ruang Hemodialisis RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Bekerja dengan Tulus Ikhlas didasari dengan Ibadah serta peduli terhadap Lingkungan
SAIDIN Riwayat pekerjaan a. Mulai bekerja di RSUD Dr Soetomo Surabaya pada tanggal 19 November 1982 sebagai tenaga honorer di Ruang Bedah G b. Pada tanggal 19 November 1982 diangkat menjadi CAPEG (Calon Pegawai Negeri) dengan gaji pokok Rp 12.560,00 c. Tanggal 1 Desember 1984 diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil dengan gaji pokok Rp 15.700,00 Pengalaman selama bekerja di RSUD Dr Soetomo Surabaya Selama 30 tahun saya mengabdi di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, banyak sekali pengalaman yang saya alami, mulai dari ruang bedah G sampai saya pindah ke ruang Hemodialisis. Adapun tugas di ruang Hemodialisis pada saat ini adalah: a. Melakukan pengecekan standar air di ROl 1 dan ROl 2, kemudian dinyalakan supaya bisa dipergunakan untuk melakukan tindakan Hemodialisis. b. Terutama menyiapkan mesin HD agar siap untuk dipergunakan melakukan tindakan. c. Mengecek kualitas air dan dilakukan kalibrasi. d. Mengganti alat-alat yang rusak seperti: lampu, kran air, alat-alat pada mesin HD ataupun alat reuse, lampu pemanas dan semua yang berhubungan dengan listrik dan mesin HD, tetapi apabila ada suatu gangguan baik pada kran air atapun listrik yang tidak bisa diperbaiki sendiri maka dilaporkan ke IPS pusat. e. Selama saya bekerja di ruang HD sampai dengan sekarang saya mendapat amanah sebagai penanggung jawab menangani barang-barang inventaris rumah sakit. Jadi selama ini saya adalah seorang teknisi pelaksana HD. Suka duka selama bekerja di ruang Hemodialisis Sukanya adalah : Pada saat saya dan teman-teman mengerjakan alat HD yang rusak, kita dapat mengerjakan dengan baik dan tepat waktu. Dukanya adalah : Sewaktu saya masih tenaga honorer, saya tidak pernah mengambil cuti sampai sudah diangkat menjadi pegawai negeri, sehingga cuti tahunan saya hilang tiap tahun, kecuali saya sakit. Memang bekerja di ruang HD merupakan tugas yang
Teknisi Pelaksana Hemodialisa di Instalasi Hemodialisis berat, namun sudah terbiasa dan dengan saya belajar ikhlas, bekerja saya dasari dengan niat ibadah, sehingga pekerjaan yang berat menjadi ringan. Bekerja di ruang HD memang tidak mengenal waktu di malam hari dan bahkan waktu libur kadang tidak ada, apabila atasan memerintahkan saya untuk datang ke rumah sakit pasti saya datang dan saya laksanakan perintahnya. Pesan-pesan a. Selalu bersyukur pada Allah SWT agar selalu memberi hidayah dan ridhonya. b. Bekerja dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab dengan tabah menghadapi cobaan/rintangan, sehingga semua pekerjaan akan terselesaikan dengan baik. c. Dan jangan lupa selalu ingat dengan SASETA: sapa, senyum dan tanya. Selain bekerja di RSUD Dr. Soetomo Surabaya Selain Saya bekerja di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, saya juga bekerja di bidang sosial di kampung sebagai pelayan masyarakat kalau sore hari yaitu sebagai staf RT 07 dan staf RW 02 Tanah Kali Kedinding Kecamatan Kenjeran selama 3 periode (9 tahun). Riwayat Pendidikan a) SDN Asem Bagus Surabaya, lulus tahun 1973; b) SMP Harapan Jombang, lulus tahun 1979; c) STM Pembangunan Surabaya, lulus tahun 1982; d) SMA Persamaan 1 tahun Surabaya, lulus tahun 1988; e) AKPER Tritunggal Surabaya tahun 1989 hanya 1 tahun kuliah dikarenakan saya menikah. Riwayat Hidup Saya dilahirkan di Jombang pada tangga1 14 Juli 1962, tepatnya di desa Ngemplak Podoroto kecamatan Kesamben kabupaten Jombang. Saya adalah putra ke 3 dari 7 bersaudara. Bapak saya bernama bapak Almarhum Djuwani dan ibu Almarhum Rofiah. Pada tanggal 7 Januani 1989 saya menikah dengan Nina Ratnasani yang kini berprofesi sebagai ibu rurnah tangga dan saya dikaruniai 2 orang anak laki-laki: Yang pertama adalah Sigit Prasetyo,SE .usia 24 tahun dan yang kedua Riski Santoso, saat ini masih sekolah di SMA kelas 2. april 2013 mimbar 37
ruang wanita
OSENG PARE (untuk 5 porsi)
Eko Dwi Martini, DCN, Unit Gizi GRIU Graha Amerta
Bahan : - 250 gr - 2 buah - 2 siung - 2 butir - 2 cm - 2 sdm - secukupnya
SRIKAYA PISANG
Tim Mimbar - Instalasi PKRS Dr. Soetomo Surabaya
Bahan : - 1 sisir pisang raja / kepok - 8 butir telur ayam kampung - 10 sdm gula pasir - 2 gelas santan kental dari 1 kelapa / 2 gelas susu (2 sdm susu bubuk tiap gelasnya Cara membuat : 1. Potong pisang sebesar dadu, sisihkan 2. Kocok gula dan telur (dengan garpu) 3. Tambahkan santan / susu dan aduk hingga tercampur 4. Masukkan potongan pisang ke dalam adonan dan aduk rata 5. Siapkan loyang bulat dan olesi mentega 6. Masukkan adonan dalam loyang, tutupi dengan plastik dan kukus selama 1 jam. Dinginkan dan siap dihidangkan. Paling enak dimakan bersama es krim coklat.
38 mimbar april 2013
pare, iris tipis cabe merah, iris tipis bawang putih bawang merah laos minyak garam
Cara Membuat : 1. Remas-remas pare dengan garam dan biarkan selama 15 menit, cuci dan tiriskan 2. Panaskan minyak, tumis bawang putih dan laos sampai harum 3. Masukkan bawang merah, cabe merah dan pare 4. Masak hingga matang, sajikan dengan taburan teri goreng Kandungan Zat Gizi per porsi : Energi : 50,58 kalori Protein : 0,55 gram Lemak : 4,16 gram Karbihidrat : 3,3 gram
ruang unik & lucu CERITA SIRUP DAN ROTI KALENG
TERMOMETERKU 0,4OC Di suatu pagi hari, pada saat SP rutin bulanan ke Ruang "X" untuk mengambil sampel. A : "Selamat pagi Bu" B : "Selamat pagi mbak" A : "Saya dan Instalasi Sanitasi Lingkungan mau minta izin untuk mengambil sampel" B : "Iya mbak, sudah kami siapkan sampelnya" A : "Suhu termometer freezernya berapa Bu...?" B : "0,4°C mbak" A : "Mohon maaf Bu, setau saya, freezer di ruangan ini menggunakan termometer dinding yang tidak ada angka koma nya, permisi Bu saya check sebentar suhu termometer freezernya" B : "Iya mbak silahkan" A : "Ternyata suhunya -4°C Bu, bukan 0,4°C... ternyata Ibu salah cara membaca termometernya...." B : "Hehehe... maaf mbak... saya kira suhunya 0,4°C" Alis Indah Suciyati – Instalasi Sanitasi Lingkungan
MAKANYA... Di lorong ruang jiwa seorang pasien duduk mengamati orang berlalu-lalang. Sikap diamnya, wajahnya yang datar tanpa ekspresi, dan matanya yang nanar memandang tanpa berkedip membuat grogi seorang petugas baru. Petugas itu mendorong dengan cepat gerobak berat penuh bahan tekstil kotor untuk disetor ke bagian loundry. Mungkin karena saking cepatnya, beberapa helai seprei terjatuh dari gerobak tanpa setahu petugas tersebut. Si pasien berdiri, melambaikan tangan berniat memperingatkan, namun hal ini justru membuat si petugas baru makin tidak nyaman dan ketakutan. lapun makin cepat mendorong gerobaknya ke arah pintu keluar. Rasa cemasnya bertambah ketika ternyata pintu depan ruang jiwa terkunci separuhnya. Dengan panik dan ketakutan petugas itu berjinjit dan melompat berusaha membuka slot pintu. Namun posisi slot-nya terlalu tinggi hingga tidak tergapai oleh tangannya. Si petugas mendengar langkah-langkah kaki dan merasakan bayangan orang dibelakang, membuatnya tidak berani menoleh karena ketakutan, badannya basah oleh keringat, terbayang olehnya pasien aneh itu makin lama makin mendekat... makin dekat... makin dekat ... hingga ia bisa mencium bau ketiaknya ... dan..."Klek!, KlekL.", si petugas melihat lengan itu, membuka slot pintu dengan mudahnya. Dengan perasaan lega si petugaS berbalik hendak mengucap terima kasih. Si pasien, tetap dengan wajah datarnya menyerahkan sepresi yang jatuh sambil berkata menirukan iklan susu, MAKANYA..., TUMBUH ITU KE ATAS... JANGAN KE SAMPING....". Si petugaspun tersenyum kecut dibuatnya. dr Nevi - Psikiatri
KATA MBAK SUGIK Pada suatu masa ada seorang mahasiswa akper semester satu yang tugas jaga di ruang jiwa. Seorang pasien baru yang datang di tengah malam menyibukkan semua perawat di ruangan. Di tengah kerepotan perawat senior meminta bantuan, "Dik tolong ambilkan standard infuse di belakang..." Berlarilah sang mahasiswa dengan semangat altruistiknya. Semenit, dua menit, sepuluh menit berlalu tanpa terasa, hingga akhirnya muncullah sang mahasiswa dengan setumpuk buku di tangannya. Terengah dia berkata, "Maaf buk, saya sudah buka-buka semua buku ini, standard pelayanan minimal, standard penanganan pasien gaduh gelisah, standard penanganan SNM, standard safety, tapi standard infuse tidak ada...". Dengan gemas dan menahan tawa perawat senior mengambil sendiri apa yang dimaksudkannya. "ini lho dik yang namanya standard infuse itu...". "Ooo... jagrag to maksudnya...", jawab sang mahasiswa dengan muka inocentnya. Anis - Psikiatri
Setelah melaksanakan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan, lebaran atau Idut Fitri merupakan momen indah yang dinantikan semua muslim di dunia. Tiap-tiap negara di dunia mempunyai tradisi merayakan Idul Fitri yang berbeda-beda. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai tradisi unik dalam merayakan Idut Fitri, mulai acara mudik, hantaran lebaran dan Halal Bi Halal. Ada cerita lucu tentang hantaran lebaran yang terjadi dikarenakan "error" dan "miss komunikasi", tetapi semua itu terjadi berawal dari sebuah niat yang baik. Di sebuah Rumah Sakit ternama di kota Pahlawan H-5 lebaran, bonus lebaran dan parcel mulai dibagikan, tentu saja hal itu memberikan kebahagiaan dan kegembiraan bagi para karyawannya menyambut Idul Fitri. "Wah hari ini ada pembagian roti kaleng," celutuk si A pada si B. A berkata pada B: "Dik tolong rotinya diambil di meja ya 1 kaleng". "Iya mbak," jawab B yang saat itu sedang error karena salah jam dinas (maklum waktu itu B baru dapat teguran dari atasan gara-gara salah jam dinas). Nah waktu mau pulang kerja B mengambil 1 kaleng roti di meja yang di atasnya terdapat 2 kaleng roti, tanpa berpikir bahwa meja itu bukan meja A, kemudian tanpa rasa bersalah langsung memasukkan roti tersebut ke dalam loker dan langsung pulang. Esok harinya terjadi sedikit keributan tentang hilangnya 1 kaleng roti di atas meja C yang seharusnya milik K (C berpikir kalau K sudah mengambilnya, kemudian C bertanya pada K, "Dik, apa sudah mengambil roti kaleng di meja saya?" dengan santai K menjawab, "Belum mbak." C tampak semakin kebingungan. "Wah siapa ya yang mengambil roti kaleng di atas meja?" Singkat cerita biang keladinya ternyata B yang salah tempat mengambil roti kaleng. Yah....... namanya juga sedang error........ Setelah liburan berlalu dan mulai masuk kerja, semua karyawan saling bersalaman dan saling memaafkan, cerita roti kaleng sudah usai. Tradisi Halal Bi Halal yang identik dengan acara makan-makan mulai dibicarakan, saat itu terjadi pembicaraan bahwa hari Jum'at akan diadakan acara makan-makan sekalian Jum'at Bersih. Bahan untuk acara makan-makan mulai disiapkan, salah satunya sirup sebanyak 2 botol yang diletakkan di atas meja dan didekatnya terdapat 2 buah snack untuk teman yang dinas di poll. Siang harinya saat kedua teman yang dinas di poll yaitu D dan E kembali ke gizi, melihat di atas meja ada ada 2 buah snack dan 2 botol sirup, mereka mengira bahwa snack dan sirup itu untuk mereka berdua, sehingga tanpa bertanya lebih lanjut E langsung membawa pulang sirup dan snack tersebut. D yang belum pulang dan masih kebingungan tentang status botol sirup (karena di loker teman-teman yang lain tidak terdapat botol sirup) ditegur oleh M. "Mbak ngapain kok kesana kemari bawa botol sirup." Jawan D, "Lho khan memang dapat jatah snack dan sirup dik." Dengan sedikit terkejut M menjawab, "Ya Allah mbak..., sirupnya itu buat Jum'at Bersih besok, bukan untuk dibawa pulang." Weng-weng-weng .............. Jm kaget bukan kepalang, "Wah yang satu botol sudah dibawa pulang sama mbak E, gimana nich?" "Ya sudah saya telp aja supaya besok dibawa lagi ke kantor, mudah-mudahan belum dibuka," M tertawa terbahak-bahak...... wah wah wah repot2. Itulah cerita sirup dan roti kaleng, karena semua berawal dari niat yang baik akhirnya juga berakhir dengan baik meskipun terjadi error dan miss komunikasi akhirnya berakhir juga dengan baik, yaitu saling bersalaman dan memaafkan. Wow sungguh indahnya Silahturrahim. Anggi Putri Ariandi, SGz – Instalasi Gizi DIKENAL KARENA BAUNYA Pada bulan Juli tahun 2012 ada kejadian menarik di IRJ lantai I tepatnya di depan toilet umum, seorang pengunjung (Ibu tua) sedang bercakap - cakap dengan seorang petugas Cs (Cleaning service): Pengunjung : Pak ruang itu kenapa kog ditulis Toilet?? Petugas CS : Selamat pagi.. eeh.. iya, memangnya ada apa Bu?? Ruang itu memang toilet Pengunjung : Sebaiknya tidak perlu di tulis toilet karena semua sudah tahu. Petugas : Lho.. Ibu tahu dari mana kalau itu toilet..?? Pengunjung : Ya.. iyaa kan aromanya yang khas, yaitu berbau.. jadi ya .. pasti itu toilet.. Petugas CS : ?!?!?!?! (Petugas Cleaning service hanya senyum - senyum malu) Abdul Chodir, SKM - Instalasi Sanitasi Lingkungan april 2013 mimbar 39
kuis mimbar
Tebak Siapa Dia
?
?
?
Tulis nama lengkap dan unit kerjanya !!!
ak : bat 6 minggu eja redaksi paling lam dim ai mp sa hir ak ter • Jawaban terbitan setelah terbit. majalah “Mimbar” mumkan pada diu ng na me Pe • berikutnya. di ganggu gugat. mutlak tidak dapat njukkan • Keputusan juri sendiri dengan menu mengambil hadiah rus ha ng na me Pe • 88 kartu identitas. PKRS Telp. 1086-10 di kantor Instalasi il mb dia t pa da h • Hadia pada Jam kerja. . 75.000,Hadiah sebesar Rp
Ketentuan meneb
Su Doku Teka-Teki abad ini :
Kita dipersilahkan mengisi kotak-kotak itu dengan angka mulai dari 1 sampai 9. Syaratnya tidak boleh ada pengulangan angka di dalam satu kolom, juga di dalam satu baris, serta didalam setiap kotak parsial 3 x 3. Sebagai patokan awal, beberapa kotak telah diisi dengan angka-angka pembuka, kita kemudian melanjutkan.
3
1
2
9
Jawaban Su Doku 1
3
6
4
8
7
2
5
9
8
7
5
2
3
9
1
4
6
9
4
2
6
1
5
8
3
7
6
9
3
5
7
2
4
1
8
5
8
4
9
6
1
3
7
2
2
1
7
3
4
8
6
9
5
4
6
8
7
5
3
9
2
1
3
5
9
1
2
6
7
8
4
7
2
1
8
9
4
5
6
3
4
Pemenang Su Doku : Pemenangnya : 1. Soesanto Sekretariat Bedah RSUD Dr. Soetomo
2
1 2
Tebak Siapa Dia:
Pemenangnya : 1. Joko Purnomo F, SE Sub Bag Perbendaharaan RSUD Dr. Soetomo 2. Tri Wirastuti Irna Medik RSUD Dr. Soetomo
8 1
7
3
7
6 5
9 8
Mariatun Purnatugas Sentral Telepon RSUD Dr. Soetomo Surabaya
4
5 8
3
1
6
4
Jawaban “Kuis Mimbar” Vol. 17, No.1 :
40 mimbar april 2013
8
6
2
Angket Berhadiah Artikel apa yang paling anda senangi pada edisi Mimbar edisi ini : 1. ...................................................................... ...................................................................... 2. ...................................................................... ...................................................................... Pemenang Angket Berhadiah : 1. Sunarko Bagian Penerimaan RSUD Dr. Soetomo (Artikel Kesehatan & Keluarga) 2. Mariyati Bagian Kepegawaian RSUD Dr. Soetomo (Ruang Wanita dan Tokoh)
Peserta APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) Berkunjung ke RSUD Dr. Soetomo – Kamis 11 April 2013
Para peserta APEC yang sedang mengadakan pertemuan di Surabaya menyempatkan berkunjung ke RSUD Dr. Soetomo untuk melihat pasien HIV/ AIDS, tampak para peserta APEC tiba di pintu gerbang RS disambut oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo Dodo Anondo, dr, MPH.
Para peserta APEC menuju Ruang UPIPI didampingi Direktur RSUD Dr. Soetomo (kiri) dan kanan di Ruang UPIPI para peserta diberi penjelasan oleh Prof. Jusuf Barakbah, dr, SpKK(K), selain itu dijamu dengan minuman jus buah.
Tampak kiri Direktur RSUD Dr. Soetomo memberikan penjelasan kepada para peserta APEC di Ruang Pertemuan Gedung Pusat Diagnostik Terpadu lantai 7. Dan kanan H. Arijanto JS, dr, SpPD sebagai kepala Poli OTI mempresentasikan tentang Obat Tradisional Indonesia.