اَﻟﻠﱡﻐَﺔُ اﻟ َْﻌ َﺮﺑِﻴَ ُﺔ ﺗﺄﻟﻒ
.ﻫﻢ.م
إﺑﻦ ﺳﻨﻄﻮﺻﺎ
DIKTAT BAHASA ARAB DISUSUN IBNU SANTOSO, M. HUM.
FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN : PBSI
DESJRIPSI MATA KULIAH
Mata Kuliah ini bertujuan memberikan kompetensi mahasiswa untuk memahami dan menjelaskan kalimat bahasa Arab teks klasik Alquran dan hadis nabi. Bahan pembelajaran meliputi alfabet bahasa Arab, fonologi bahasa Arab, jumlah ismiyah (kalimat nominal), jumlah fi’liyah (kalimat verbal), morfologi bahasa Arab, frase idhafah, frase sifat mausuf, fungsi inna. Amar dan fi’l amr, nahyu, nafi (kalimat negatif).Kegiatan pembelajaran berupa kegiatan tatap muka, praktik kajian, presentasi dan diskusi. Penilaian dilakukan dalam bentuk penugasan, presentasi, dan tes tertulis.
2
PERBEDAAN BAHASA ARAB DENGAN BAHASA INDONESIA Standar Kompetensi Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan memahami karakteristik bahasa Arab yang berbeda dengan bahasa Indonesia untuk selanjutnya digunakan untuk memahami pelajaran-pelajaran berikutnya.
Bahasa adalah cara berpikir manusia untuk menyampaikan apa yang terdapat dalam benak hatinya. Cara berpikir tersebut terlihat pada pola pengembangan gagasan dalam sebuah alinea. Kaplan (1984:53) setelah melakukan penelitian terhadap 600 karya tulis para mahasiswa asing yang belajar di Amerika Serikat menyimpulkan bahwa sedikitnya ada lima pola yang jelas dalam membuat struktur sebuah alinea ekspositori (alinea yang mengembangkan gagasan daripada menceritakan suatu cerita). Pola-pola tersebut ialah 1) pola Inggris, 2) pola Romance, 3) pola Rusia, 4) pola Semitis, dan 5) pola Oriental. Dalam budaya-budaya barat misalnya, ia membedakan pola Inggris dengan pola Romance dan Rusia. Pola Inggris dikategorikan sebagai pola linear, yaitu langsung bergerak dari gagasan sentral ke penjelasan dan contoh, sedangkan pola Romance dan Rusia menurutnya memperbolehkan beberapa gerakan keluar dari gagasan sentral. Kaplan juga mengidentifikasi adanya pola Semitis yang meliputi tradisi Arab, Yahudi, dan berikut dengan sub-subbudayanya. Menurutnya pola Semitis menekankan pengembangan suatu gagasan melalui paralelisme, yaitu pembuatan suatu pernyataan dan kemudian diulangi dengan variasi yang menambah atau mencerminkan, atau menyangkal arti aslinya. Pola berikutnya yang diidentifikasi Kaplan adalah pola oriental yang umum. Ia menyebutnya sebagai suatu pendekatan yang tidak langsung, kalimat-kalimatnya berputar mengelilingi topiknya. Seringkali mendefinisikan sesuatu tidak seperti yang sebenarnya, dan menghindari penilaian atau kesimpulan yang jelas. Pola ini banyak dijumpai pada budaya Asia Timur meliputi Indonesia, Jepang, Thailand, Korea, dan Cina. 3
Fenomena di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan pola penyampaian gagasan bahasa Arab dengan bahasa Indonesia. Kita sebagai bangsa Indonesia yang merupakan bagian dari masyarakat Asia Timur telah memiliki retorika kita sendiri yang diturunkan secara turun temurun. Retorika inilah yang kita gunakan sejak kecil sampai kita menerima kenyataan bahwa ada retorika lain yang berbeda dengan retorika yang kita gunakan. Fenomena berikutnya menunjukkan bahwa retorika lain itulah yang harus kita fahami dan kita pelajari sehingga kita mampu menangkap gagasan yang disampaikan oleh bangsa Arab dengan pola yang ternyata berbeda dengan pola penyampaian yang sering kita gunakan. Secara gramatikal bahasa Arab adalah termasuk bahasa dengan ciri-ciri sebagai bahasa fleksi, yaitu bahasa yang memiliki perubahan bentuk kata sesuai dengan perbedaaan waktu, jenis kelamin, dan jumlah subjek. Hal ini berbeda dengan bahasa Indonesia yang merupakan bahasa yang mempunyai ciri bahasa aglutinatif, yaitu tidak memiliki perubahan bentuk kata seperti di atas tetapi perbedaan waktu, jenis kelamin, dan jumlah ditandai oleh adanya proses afiksasi .
4
TRANSLITERASI Standar Kompetensi Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan memahami bentuk alfabet bahasa Arab untuk selanjutnya digunakan untuk membaca teks yang ditulis dengan huruf Arab
Latin
Arab
Latin
Arab
Latin
Arab
Latin
Arab
k
ك
Dl
ض
d
د
a
ا
l
ل
th
ط
dz
ذ
b
ب
m
م
dh
ظ
r
ر
t
ت
n
ن
‘
ع
z
ز
ts
ث
w
و
gh
غ
s
س
j
ج
h
ه
f
ف
sy
ش
ch
ح
y
ي
q
ق
sh
ص
kh
خ
Tanda Vokal Fathah
◌َ
A
Kasrah
◌ِ
I
Dlammah
◌ُ
U
Tanda Vokal ganda / tanwin Fathatain
◌ً
An
Kasratain
◌ٍ
In
Dlammatain
◌ٌ
Un
5
Latihan Bacalah
Wa min ma’ashil lisani Alghibatu wahiya dzikruka akhakal Muslimu bima yakrahuhu wa in kana fihi Wan namimatu wahiya naqlul qauli walau bainal baha’im Wak kidzbu wahuwal kalamu bikhilafil waqi’
ِ و ِﻣﻦ ﻣﻌ ِ ﺎﺻﻰ اﻟﻠﱢﺴ ﺎن ََ ْ َ َ
ﺎك َ اﻟ ِْﻐ ْﻴﺒَﺔُ َو ِﻫ َﻲ ِذ ْﻛ ُﺮ َك اَ َﺧ
اﻟ ُْﻤ ْﺴﻠِ ُﻢ ﺑِ َﻤﺎ ﻳَ ْﻜ َﺮُﻫﻪُ َوإ ْن َﻛﺎ َن ﻓِ ْﻴ ِﻪ
ِ ِ واﻟﻨ ْﺒﻬﺎﺋِ ِﻢ َ ﱠﻤ ْﻴ َﻤﺔُ َوﻫ َﻲ ﻧَـ ْﻘ ُﻞ اﻟْ َﻘ ْﻮِل َو ﻟَ ْﻮ ﺑَـ ْﻴ َﻦ اﻟ
ِ َْﻜ ْﺬب وﻫﻮ اﻟْ َﻜﻼَم ﺑِ ِﺨﻼ ِ ف اﻟ َْﻮاﻗِ ْﻴ ِﻊ ُ َ ُ َ ُ َواﻟ
6
اﻷو ُل س ﱠ ُ اَﻟ ﱠﺪ ْر Standar Kompetensi Setelah mempelajari pelaran yang pertama ini mahasiswa memahami susunan bahasa Arab dalam bentuk jumlah ismiyah
Kalimat Nominal Janji adalah utang Agama adalah ketulusikhlasan Puasa itu tameng Ilmu itu bercahaya Allah itu Maha Esa Saya seorang muslim
= ُﻹﺳ ِﻤﻴَﺔ ْ ْْﺠ ْﻤﻠَﺔُ ا ُ اﻟ
اَﻟ َْﻮ ْﻋ ُﺪ َدﻳْ ٌﻦ-1 ِ َ اﻟﺪﱢﻳْﻦ ﻧ-2 ٌﺼﻴْ َﺤﺔ ُ اَﻟ ﱠ-3 ٌﺼ ْﻮُم ُﺟﻨﱠﺔ ِ ْﻢ ﻧُـ ْﻮٌر ُ اَﻟْﻌﻠ-4 َﺣ ٌﺪ َ اﻟﻠﱠﻪُ أ-5 أﻧﺎَ ُﻣ ْﺴﻠِ ٌﻢ-6
Pembahasan : Perhatikanlah
6 kalimat di atas. Keenam kalimat tersebut jika kita perhatikan dari
maknanya maka merupakan kalimat yang didahului oleh kata benda / isim (
إ ﺳﻢ
Dalam gramatika bahasa Arab, kalimat yang didahuli oleh kata benda / isim (
) إ ﺳﻢ
).
disebut kalimat nominal (jumlah ismiyah). Perhatikanlah sekali lagi kalimat nominal (jumlah Ismiyah) di atas ! Pada kalimat 1 – 5 kata pertamanya selalu diberi kata sandang al ( ) اَلdan harakat terakhirnya selalu berupa harakat tunggal (bukan tanwin), sedangkan pada kata kedua selalu tidak diberi kata sandang dan berharakat tanwin.
Kalimat keenam tidak diberi artikel al () اَل
dan tidak diberi tanwin. Dalam gramatika bahasa Arab hal-hal yang berkaitan dengan masalah kalimat nominal adalah sebagai berikut.
7
v
Kalimat nominal (jumlah Ismiyah) selalu terdari atas dua unsur, yaitu mubtada’ (pokok kalimat) dan khabar (predikat).
v
Posisi mubtada’ selalu di depan sedangkan posisi khabar selalu setelah mubtada’.
v
Mubtada’ harus berstatus definit / tertentu (ma’rifat), sedangkan khabar selalu berada pada posisi indefinit /tidak tertentu (nakirah).
v
kata benda/ism ( ) إ ﺳﻢyang telah diberi kata sandang al ( ) اَلberarti telah berstatus "tertentu" /ma’rifat /definit sedangkan yang tidak diberi kata sandang al ( ) اَلberstatus "umum" / nakirah / indifinit.
Dari fenomena di atas dapat disimpulkan bahwa : v
Mubtada’ selalu berupa kata yang berstatus ma’rifat (definit) dengan salah satu tandanya, yaitu diberi kata sandang ( ) اَلdan berakhir dengan harakat dlammah tidak bertanwin .
v
Khabar selalu berupa kata yang berstatus nakirah (indefinit) dengan salah satu tandanya, yaitu tanpa diberi kata sandang al ( ) اَلdan harakat akhirnya dlammah tanwin.
v
Kata (
َأﻧﺎ
) “saya” pada dasarnya secara maknawi sudah merupakan kata
definit (ma’rifah) karena sudah merujuk pada orang tertentu yang sudah dikenal maka kata tersebut tidak diberi lagi kata sandang al ( ) اَلdan harakat akhirnya tetap diberi dlammah ta
nwin.
Latihan 1 Tentukan susunan berikut ini yang termasuk jumlah ismiyah, tentukan mubtada’ dan khabarnya, serta terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia !
ُﻫ َﻮ ُﻣ َﻌﻠﱢ ٌﻢ ٌَﻫ ِﺬ ٍ ِﻣ ْﺴﻄََﺮة ِ ْﺠﻨ ِﱠﺔ َ ﺎح اﻟ ُ َﻣ ْﻔﺘ ِ ﻂ ٌ ﺐ ﻧَ ِﺸ ْﻴ ُ اﻟ َﻜﺎﺗ ٌْﺤﻴَﺎةُ ﻟَ ِﺬﻳْ َﺬة َ اﻟ
11 12 13 14 15
ﻳَـ ْﻮ ُم اﻟ ِْﻘَﻴ َﺎﻣ ِﺔ ِﱠ ﺐ َﻋﺎﻟِ ٌﻢ ُ اﻟﻄﺎﻟ ِ ْﻢ ﻧَﺎﻓِ ٌﻊ ٌ ﻋﻠ اﻟْ ُﻘ ْﺮأ ُن َﻛ ِﺮﻳْ ُﻢ ٌ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٌﺪ َر ُﺳ ﻮل
6 7 8 9 10
س اﻷ ﱠَو ُل ْ اﻟﺪ1 ُ ﱠر اﻹﻧْ َﺴﺎ ُن َﻣ ْﺨﻠُﻮ ٌق2 اء اﻟ ﱠ3 ٌ ﺼ َﺪﻗَﺔُ َد َو ُاﻹﺳ ِﻤﻴَﺔ ْ ُْﺠ ْﻤﻠَﺔ ُ اﻟ4 ِ ﺎب َﺟ ِﺪﻳْ ٌﺪ ُ َ اﻟْﻜﺘ5
8
Kosa-kata Baru islam
=
satu/esa
=
pintar/berilmu = guru
=
penggaris
=
dia (laki-laki) = ini = penulis
=
buku
=
rajin
=
إﺳﻼَ ٌم ْ َﺣ ٌﺪ َأ َﻋﺎﻟِ ٌﻢ ُﻣ َﻌﻠﱢ ٌﻢ ٌِﻣ ْﺴﻄََﺮة ُﻫ َﻮ ٍ ﻫ ِﺬ َ ِ ﺐ ٌ َﻛﺎﺗ ِ ﺎب ٌ َﻛﺘ ﻂ ٌ ﻧَ ِﺸ ْﻴ
baru
=
hari
=
mulia
=
utusan
=
surga
=
mahasiswa= berguna = hidup
=
lezat
=
muslim
=
َﺟ ِﺪﻳْ ٌﺪ ﻳَـ ْﻮٌم َﻛ ِﺮﻳْ ُﻢ
ٌ َر ُﺳ ﻮل
ٌَﺟﻨﱠﺔ ِﱠ ﺐ ُ ﻃﺎﻟ ﻧَﺎﻓِ ٌﻊ َُﺣﻴَﺎة ﻟَ ِﺬﻳْ ٌﺬ ُﻣ ْﺴﻠِ ٌﻢ
pelajaran
=
pertama
=
insan
=
mahluq
=
sedekah
=
obat
=
penegakkan= kunci
=
kalimat
=
nominal
=
س ٌ َد ْر أ ﱠَو ٌل
إﻧْ َﺴﺎ ُن َ◌ﻣ ْﺨﻠُﻮ ٌق ﱠ ُﺻ َﺪﻗَﺔ ٌَد َواء ِﻗِﻴﺎﻣﺔ ََ ِ ﺎح ٌ َﻣ ْﻔﺘ ُْ◌ ُﺟ ْﻤﻠَﺔ ُإﺳ ِﻤﻴَﺔ ْ
Latihan 2.
1.
2.
Teks di atas artinya ialah … A. gurunya B. Dia seorang guru
C. Dia yang guru itu D. guru dan dia
) ُﻫ َﻮberfungsi sebagai …
Dalam teks di atas kata ( A. Mubtada' B. khabar
3.
ُﻫ َﻮ ُﻣ َﻌﻠﱢ ٌﻢ
C. isim D. dlamir
Bentuk kalimat di atas ialah jumlah ismiyah atau alimat … A. pasif B. aktif
C. nominal D. negative
4. Mubtada' dalam gramatika bahasa Indonesia setara dengan … A. Subjek B. Predikat
C. objek D. keterangan
5. Khabar dalam gramatika bahasa Indonesia setara dengan … A. Subjek B. Predikat
C. objek D. keterangan
9
Latihan 3 PETUNJUK B Pilihlah : (A) (B) (C) (D) (E)
jika jika jika jika jika
(1), (2), dan (3) yang betul (1) dan (3) yang betul (2) dan (4) yang betul hanya (4) yang betul semuanya betul
1. Berikut ini yang berkategori jumlah ismiyah ialah …
اﻟ ﱠﺮ ْﺣ َﻤ ِﻦ اﻟ ﱠﺮِﺣْﻴ ِﻢ ِ ِ ِ 4. ﻫﻮ ﻣﺴﻠﻢ 2. ﻳـﻮم اﻟْﻘﻴﺎﻣﺔ ٌ ْ ُ َُ َ َ ُ َْ Bagian kedua yang bergaris bawah dari kalimat (ﻦ ٌ ْ ) اَﻟ َْﻮ ْﻋ ُﺪ َدﻳterindikasi sebagai … 1.
2.
س اﻷ ﱠَو ُل ُ اﻟ ﱠﺪ ْر
3.
1. khabar 2. berkasus nominative
3. indefinite 4. berharakat dhammatain
3. Kata ( ) الdalam gramatika bahasa Arab berfungsi sebagai … 1. kata sandang 2. indikator kasus nominative
3. indikator definit (tertentu) 4. indikator indefinit (umum)
PETUNJUK C Soal terdiri atas tiga baian, yaitu Pernyataan, kata Sebab, dan alasan yang disusun berurutan. Pilihlah : (A) Jika pernyataan betul, alasan betul, dan keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat (B) Jika pernyataan betul, alasan betul, namun keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab akibat (C) Jika pernyataan betul, alasan salah (D) Jika pernyataan salah, alasan betul (E) Jika pernyataan dan alasan salah
ِ ﻹﺳ 1. (ُﻤﻴَﺔ ْ ْا
ُْﺠ ْﻤﻠَﺔ ُ ) اﻟberarti kalimat nominal Sebab
Kata jumlah bermakna kalimat
ِ ْ ْا 2. Kata (ُْﺠ ْﻤﻠَﺔ ُ )اﻟdalam (ُﻹﺳﻤﻴَﺔ (
ُْﺠ ْﻤﻠَﺔ ُ ) اﻟadalah mubtada’ sebab
ْﺠ ْﻤﻠَﺔ ُ )اﻟberstatus definit (ma’rifat)
3. Setiap ism yang diberi kata sandang (
)الmenjadi definit sebab
fungsi ( ) الadalah sebagai penanda yang menunjukkan arti tertentu. 4. Harakat dlommah adalah sebagai tanda kasus nominatif atau rafa' Sebab Kasus tersebut terletak pada ism mufrad 10
Angka Arab:
۲
۱
۴
٣
۶
۵
٨
٧
١٠
٩
Angka Abjad
ا
ب
ج
د
ه
و
ز
ح
ط
ي
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
ك
ل
م
ن
س
ع
ف
ص
ق
ر
20
30
40
50
60
70
80
90
100
200
ش
ت
ث
خ
ذ
ض
ظ
غ
300
500
400
600
700
800
900
1000 Contoh
ﺐ ﻏَْﻴ ٌ ﺿﻜﻪ
11
=
1012
=
825
اَﻟ ﱠ ﻀ َﻤﺎﺋُِﺮ
Kata Ganti
Standar Kompetens Setelah mempelajari pelaran ini mahasiswa memahami jenis dan bentuk kata ganti dalam bahasa Arab.
Kata Ganti Tersambung
ﺿﻤﻴﺮ
Kata Ganti Berdiri Sendiri
ﺿﻤﻴﺮ اﻟﻤﻨﻔﺼﻞ
اﻟﻤﺘﺼﻞ … ku … kami …nya (lk) …nya (pr) … mereka berdua (lk/pr) … mereka (lk) … mereka (pr) …mu (lk) …mu (pr) …kamu berdua (lk/pr) … kamu semua (lk) … kamu semua (pr)
ي.ِ.. ﻧَﺎ... ُه...
َﻫﺎ...
ُﻫ َﻤﺎ... ُﻫ ْﻢ... ُﻫ ﱠﻦ... َك... ِك...
ُﻛ َﻤﺎ... ُﻛ ْﻢ... ُﻛ ﱠﻦ...
Saya Kami Dia (lk) Dia (pr) Mereka berdua (lk/pr) Mereka (lk) Mereka (pr) Kamu (lk) Kamu (pr) Kamu berdua (lk/pr) Kamu semua (lk) Kamu semua (pr)
اَﻧَﺎ ﻧَ ْﺤ ُﻦ
ُﻫ َﻮ ِﻫ َﻲ
ُﻫ َﻤﺎ
ُﻫ ْﻢ ُﻫ ﱠﻦ ﺖ َ ْأَﻧ ِ ْأَﻧ ﺖ
أَﻧْـﺘُ َﻤﺎ أَﻧْـﺘُ ْﻢ أَﻧْـﺘُ ﱠﻦ 12
Pembahasan v
Kata ganti (
◌ُ ) اَﻟﻀ َﱠﻤﺎﺋِﺮdalam gramatika Arab ada dua macam, yaitu kata ganti
yang berdiri sendiri/tidak tersambung dengan kata sebelumnya (
ﺿﻤﻴﺮ اﻟﻤﻨﻔﺼﻞ
) dan kata ganti yang selalu tersambung dengan kata sebelumnya (اﻟﻤﺘﺼﻞ contoh : bukuku ( v
) ﻛِﺘَﺎﺑِﻲ.
) ﺿﻤﻴﺮ
Keduanya berstatus definit atau ma’rifat sehingga mempunyai potensi sebagai mubtada’.
Latihan 1 1. Terjemahkanlah ke dalam bahsa Indonesia ( A. Tuhanku, Engkaulah tujuanku B. Tuhan, Engkaulah tujuanku
ِ ِ ﺖ ﻣ ْﻘﺼ ﻮدي ُ َ َ ْ ) ِ◌اَﻟ ِﻬﻲ أﻧArtinya
C. Tuhan, Engkaulah yang aku tuju D. Tuhanku yang aku tuju
2. Pada kalimat di atas terdapat dlamir … A. muttashil 1, munfasil 2 B. muttashil 2, munfashil 1 3. Arti kalimat (
ﺎك َﻣﻄْﻠُﻮﺑِﻲ َﺿ َ ) َوِر
C. muttashil 3, munfashil 0 D. munfashil 3, muttashil 0 ialah ...
A. dan semuga Engkau meridlaiku B. dan keridlaan-Mu adalah pencaharianku
C. dan Engkau pun rela aku mencarimu D. dan aku mencari keridlaan-Mu
4 . Kata ganti terpisah /dlamir munfasil ( ) كdalam kalimat di atas sama dengan ... A. () اَﻧَﺎ
B. (ُﻫ َﻮ
ﺖ َ ْ) أَﻧ D. () ِﻫﻲ َ C. (
)
PETUNJUK Soal terdiri atas tiga baian, yaitu Pernyataan, kata Sebab, dan alasan yang disusun berurutan. Pilihlah : (A) Jika pernyataan betul, alasan betul, dan keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat (B) Jika pernyataan betul, alasan betul, namun keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab akibat (C) Jika pernyataan betul, alasan salah (D) Jika pernyataan salah, alasan betul (E) Jika pernyataan dan alasan salah
1. Dlamir muttashil dapat dikategorikan sebagai enklitik Sebab Merupakan klitik terikat dengan unsur yang mendahuluinya 13
2. Dlamir baik muttashil maupun munfasil tidak memliki tanda kasus Sebab Berharakat tetap (mabni) meskipun berada dalam kasus yang berbeda-beda 3. Dlamir muttashil dan munfashil sama-sama definitif Sebab Mengacu pada orang tertentu
14
س اﻟﺜﱠﺎﻧِﻲ ُ اَﻟ ﱠﺪ ْر Kalimat Verbal
=
ُْﺠ ْﻤﻠَﺔُ اْ ِﻟﻔ ْﻌﻠِﻴَﺔ ُ اﻟ
Standar Kompetensi Setelah mempelajari pelaran ini mahasiswa memahami jenis dan bentuk susunan kalimat verbal (jumlah fi’liyah) dalam bahasa Arab serta jenis-jenis fi’il dalam bahasa Arab.
Nabi SAW telah bersabda Saya telah mendengar Rasulullah SAW Kebenaran telah datang dan telah lenyap
kebatilan
ﺻﻠَﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ ْﻢ َ َ ﻗ1 َ ﺎل اﻟﻨﱠﺒِ ُﻲ ﻮل اﷲ َ ﺖ َر ُﺳ ُ َﺳ ِﻤ ْﻌ2 ِ ْﺤ ﱡﻖ وَزﻫ َﻖ اﻟْﺒ ِ ﺟ3 ﺎﻃ ُﻞ َ َ َ ﺎء اﻟ ََ
Seorang perempuan telah datang kepadaku dan bersamanya dua orang anak
ِ َ ﺟﺎءﺗْﻨِﻲ اِ ْﻣﺮأَةٌ وﻣﻌ َﻬﺎ اِﺑْـﻨَﺘ4 ﺎن َََ َ ََ
Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah
أَ ْﺷ َﻬ ُﺪ اَ ْن ﻻَ إﻟَﻪَ اِﻻﱠ َ◌ اﷲ5
Pada hari kiamat, seorang dari kaum muslimin akan datang
ِ ِ ِ 6 ﺎس ِﻣ َﻦ اﻟ ُْﻤ ْﺴﻠِ ِﻤ ْﻴ َﻦ ُ َﻳَﺠ ُﺊ ﻳَـ ْﻮَم اﻟْﻘﻴَ َﺎﻣﺔ ﻧ
Kamu akan mendapati manusia yang paling jahat pada hari kiamat
ِ ﺗَ ِﺠ ُﺪ ِﻣ ْﻦ ِﺷ َﺮا ِر اﻟﻨ7 ﱠﺎس ﻳَـ ْﻮِم اﻟ ِْﻘﻴَ َﺎﻣ ِﺔ
Lihatlah apa yang telah dia katakan dan jangan melihat siapa yang berkata Mulailah dari dirimu sendiri
ﺎل َ َﺎل َوﻻَ ﺗَـ ْﻨﻈُْﺮ َﻣ ْﻦ ﻗ َ َاُﻧْﻈُْﺮ َﻣﺎ ﻗ
8
ﻚ َ إِﺑْ َﺪ ْاء ﺑِﻨَـ ْﻔ ِﺴ9
15
Pembahasan : Perhatikan kesembilan contoh kalimat di atas ! Pada kalimat-kalimat tersebut ternyata
ﺎل َ َﻗ
selalu di awali oleh kata kerja atau fi’l, yaitu kata kerja masa lampau atau fi’l madhi (
ِ ) ﺟkata kerja masa sekarang (sedang berlangsung) atau fi’l ﺖ ُ َﺳ ِﻤ ْﻌ, ﺎء َ َﺟ, ﺎءﺗْﻨﻲ ََ muhari’ (ﺪ ُ أَ ْﺷ َﻬ, ﻳَ ِﺠ ُﺊ, ) ﺗَ ِﺠ ُﺪkata kerja perintah (imperatif) atau fi’l amar ( اُﻧْﻈُْﺮ, dan ) إِﺑْ َﺪ ْاء. Keenam kata tersebut secara fisik berbeda dengan kata benda, yaitu tidak
,
bertanwin dan tidak berkata sandang al ( ) ال
Dalam gramatika bahasa Arab kalimat yang diawali dengan kata kerja apapun jenisnya disebut kalimat verbal atau Jumlah Fi’liyah. Di samping itu, Setiap kata kerja atau fi’l selalu dibedakan berdasarkan atas adanya waktu (fi’l madhi fi’l muhari’), fungsi (fi’l amar), dan subjeknya .
Jenis-Jenis Kata Kerja atau Fi’l Dalam Bahasa Arab Sebagaiamana yang telah kita pelajari di atas telah tersirat bahwa verba (fi’il / kata kerja) dalam bahasa Arab terbagi atas tiga bentuk, yaitu kata kerja masa lampau atau fi’l madhi,
kata kerja masa sekarang (sedang berlangsung) atau fi’l muhari’, dan kata kerja
perintah (imperatif) atau fi’l amar. Setiap kata kerja tersebut selalu menunjukkan kala, fungsi, dan subjeknya yang dibedakan atas jenis kelamin dan jumlahnya. Di samping itu, Secara fisik, setiap jenis kata kerja tersebut dapat diketahui dari bentuknya karena setiap kata kerja tersebut memiliki tanda-tanda (indikator) fisik atau tulisan yang mengacu pada kala, fungsi, dan subjeknya. Secara praktis dalam gramatika bahasa Arab, kata kerja dasar mengacu pada fi’il madhi atau kata kerja masa lampau dengan subjek orang ketiga tunggal, yaitu kata dasar
ﻓَـ َﻌ َﻞ
dengan tiga pola bentuk dasar
ketiga dual menjadi
ﻓَـ َﻌ َﻞ, ﻓَ ِﻌ َﻞ, dan ﻓَـ ُﻌ َﻞ. Kata terebut jika subjeknya orang
َﻓَـ َﻌﻼ, َﻓَ ِﻌﻼ, dan َ ﻓَـ ُﻌﻼbegitu seterusnya yang secara sistematis terpola
sebagaimana yang tercantum dalam tabel halaman 17. Dengan demikian, jika kita temukan sebuah kata
ِ ﺐ َ َرﻛ
maka kata tersebut terindikasi berpola
ﻓَ ِﻌ َﻞ
yang dapat dipastika bahwa
jika subjeknya orang ketiga dual maka kata tersebut menjadi َ رﻛِﺒﺎlihat table halaman 17.
َ
Secara fisik fi’l madhi ditandai dengan adanya huruf-huruf tambahan yang terletak di akhir 16
ِ, وا ا, ت ْ , َﺗﺎ, َن, ت َ,ت
kata. Huruf-huruf tersebut berikut dengan harakatnya adalah ( ,
َﺗُﻤﺎ, ﺗُ ْﻢ, ﺗُ ﱠﻦ, ت ُ , dan َ) ﻧﺎ. Kata dasar
ﻓَـ َﻌ َﻞ
tersebut secara paradigmatis juga memola pada kata kerja masa
sekarang (sedang berlangsung) atau fi’l muhari’. Sebagai contoh, kata dasar
menjadi
dan
ِ ُﻳَـ ْﻔ َﻌﻞ, ُ ﻳَـ ْﻔﻌﻞatau ُﻳَـ ْﻔ ُﻌﻞ.
ﻓَـ َﻌ َﻞ,
bisa
َ ﱠن أ, ى,
Secara fisik fi’l muhari’ diawali dengan huruf ( ,
ت ُ.
17
Jenis-Jenis Kata Kerja atau Fi’l dalam Bahasa Arab dan Konjugasinya
Fi’l Madhi
ﻓَـ َﻌ َﻞ
ﻓَـ َﻌﻼَ
ﻓَ ِﻌ َﻞ ﻓَ ِﻌﻼَ
ﻓَـ َﻌﻠﻮاُ ﻓَ ِﻌﻠﻮاُ
ﺖ ﻓَـ َﻌﻠَ ْ ﻓَـ َﻌﻠَﺘﺎَ ْﻦ ﻓَـ َﻌﻠ َ ْﺖ ﻓَـ َﻌﻠ َ ﻓَـ َﻌﻠْﺘُ َﻤﺎ ﻓَـ َﻌﻠْﺘُ ْﻢ ﻓَـﻌﻠ ِ ْﺖ َ ﻓَـ َﻌﻠْﺘُ َﻤﺎ ﻓَـ َﻌﻠْﺘُ ﱠﻦ ْﺖ ﻓَـ َﻌﻠ ُ ﻓَـ َﻌﻠْﻨﺎَ
ﻓَـ ُﻌ َﻞ
ﻳَـ ْﻔ َﻌ ُﻞ
ﻓَـ ُﻌﻼَ ﻳَـ ْﻔ َﻌﻼَ ِن ﻠﻮ َن ﻓَـ ُﻌﻠُﻮا ﻳَـ ْﻔ َﻌ ُ
ﺖ ﺖ ﻓَـ ُﻌﻠَ ْ ﻓَ ِﻌﻠَ ْ ﻓَ ِﻌﻠْﺘﺎَ ﻓَـ ُﻌﻠْﺘﺎَ ِ ْﻦ ْﻦ ﻓَـ ُﻌﻠ َ ﻓَﻌﻠ َ ْﺖ ْﺖ ﻓَـ ُﻌﻠ َ ﻓَ ِﻌﻠ َ ﻓَ ِﻌﻠﺘُ َﻤﺎ ﻓَـ ُﻌﻠْﺘُﻤﺎَ ﻓَ ِﻌﻠﺘُ ْﻢ ﻓَـ ُﻌﻠْﺘُ ْﻢ ْﺖ ﻓَـﻌﻠ ِ ﻓَ ِﻌﻠ ِ ْﺖ ُ ﻓَ ِﻌﻠْﺘُ َﻤﺎ ﻓَـ ُﻌﻠْﺘُﻤﺎَ ﻓَ ِﻌﻠﺘُ ﱠﻦ ﻓَـ ُﻌﻠْﺘُ ﱠﻦ ْﺖ ْﺖ ﻓَـ ُﻌﻠ ُ ﻓَ ِﻌﻠ ُ ﻓَ ِﻌ ْﻞ َ◌ ﻓَـ ُﻌﻠْﻨﺎَ ﻧَﺎ
18
JENIS KATA KERJA ’Fi’l Mudhari
ﻳَـ ْﻔ ِﻌ ُﻞ ﻳَـ ْﻔ ِﻌﻼَ ِن ِ ﻠﻮ َن ﻳَـ ْﻔﻌ ُ
Fi’l Amr
ﻳَـ ْﻔ ُﻌ ُﻞ
Tunggal 3M
ﻳَـ ْﻔ ُﻌﻼَ ِن
Dual 3M
ﻠﻮ َن ﻳَـ ْﻔ ُﻌ ُ
ﺗَـ ْﻔ َﻌ ُﻞ ﺗَـ ْﻔ ِﻌ ُﻞ ﺗَـ ْﻔ َﻌﻼَ ِن ﺗَـ ْﻔ ِﻌﻼَ ِن ﺗَـ ْﻔ ُﻌﻼَ ِن ِ ْﻦ ْﻦ ﻳَـ ْﻔ ُﻌﻠ َ ْﻦ ﻳَـ ْﻔﻌﻠ َ ﻳَـ ْﻔ َﻌﻠ َ ﺗَـ ْﻔ َﻌ ُﻞ ﺗَـ ْﻔ ِﻌ ُﻞ ﺗَـ ْﻔ ُﻌ ُﻞ ﺗَـ ْﻔ َﻌﻼَ ِن ﺗَـ ْﻔ ِﻌﻼَ ِن ﺗَـ ْﻔ ُﻌﻼَ ِن ِ ﻠﻮ َن ﻠﻮ َن ﺗَـ ْﻔ ُﻌ ُ ﻠﻮ َن ﺗَـ ْﻔﻌ ُ ﺗَـ ْﻔ َﻌ ُ ﺗَـ ْﻔ َﻌﻠِ ْﻴ َﻦ ﺗَـ ْﻔ ِﻌﻠِ ْﻴ َﻦ ﺗَـ ْﻔ ُﻌﻠِ ْﻴ َﻦ ﺗَـ ْﻔ َﻌﻼَ ِن ﺗَـ ْﻔ ِﻌﻼَ ِن ﺗَـ ْﻔ ُﻌﻼَ ِن ِ ْﻦ ْﻦ ﺗَـ ْﻔ ُﻌﻠ َ ْﻦ ﺗَـ ْﻔﻌﻠ َ ﺗَـ ْﻔ َﻌﻠ َ أَﻓْـ َﻌ ُﻞ أَﻓْ ِﻌ ُﻞ أَﻓْـ ُﻌ ُﻞ ﻧَـ ْﻔ َﻌ ُﻞ ﻧَـ ْﻔ ِﻌ ُﻞ ﻧَـ ْﻔ ُﻌ ُﻞ
SUBJEK
Jamak 3M
ﺗَـ ْﻔ ُﻌ ُﻞ
Tunggal 3F Dual 3F Jamak 3F
ِ◌اﻓْـ َﻌ ْﻞ ِ◌اﻓْـ َﻌﻼَ ﻠﻮ ِ◌اﻓْـ َﻌ ُ ِ◌اﻓْـ َﻌﻠِﻲ ِ◌اﻓْـ َﻌﻼَ ْﻦ ِ◌اﻓْـ َﻌﻠ َ
ِ◌اﻓْ ِﻌ ْﻞ ُ◌اﻓْـ ُﻌ ْﻞ ِ◌اﻓْ ِﻌﻼَ ُ◌اﻓْـ ُﻌﻼَ ِ ﻠﻮ ﻠﻮ ُ◌اﻓْـ ُﻌ ُ ِ◌اﻓْﻌ ُ ِ◌اﻓْ ِﻌﻠِﻲ ُ◌اﻓْـ ُﻌﻠِﻲ ِ◌اﻓْ ِﻌﻼَ ُ◌اﻓْـ ُﻌﻼَ ِ ْﻦ ْﻦ ُ◌اﻓْـ ُﻌﻠ َ ِ◌اﻓْﻌﻠ َ
Tunggal 2M Dual 2M Jamak 2M Tunggal 2F Dual 2F Jamak 2F Tunggal 1 M/F Jamak 1M/F
Contoh Aplikasi
Fi’l Madhi
JENIS KATA KERJA ’Fi’l Mudhari
Fi’l Amr
SUBJEK
ﺐ َذ َﻫ َ
ِ ﺐ َرﻛ َ
ﺑَـ ُﻌ َﺪ
ﺐ ﻳَ ْﺬ َﻫ ُ
ب ﻳَ ْ ﻀ ِﺮ ُ
ج ﻳَ ْﺨ ُﺮ ُ
ذَ َﻫﺒﺎَ
َرﻛِﺒﺎَ
ﺑَـ ُﻌ َﺪا
ﻳ ْﺬ َﻫﺒ ِ ﺎن َ َ
ﻀ ِﺮﺑﺎَ ِن ﻳَ ْ
ﻳَ ْﺨ ُﺮﺟﺎَ ِن
Dual 3M
ذَ َﻫ ُﺒﻮا
َرﻛِ ُﺒﻮا
ﺑَـ ُﻌ ُﺪوا
ﻳَ ْﺬ َﻫ ُﺒﻮ َن
ﻀ ِﺮﺑُﻮ َن ﻳَ ْ
ﻳَ ْﺨ ُﺮ ُﺟ ْﻮ َن
Jamak
ﺖ َذ َﻫﺒَ ْ
ﺒﺖ َرﻛِ ْ
ﺐ ﺑَـ ُﻌ َﺪ ْ ت ﺗَ ْﺬ َﻫ ُ
ب ﺗَ ْ ﻀ ِﺮ ُ
ج ﺗَ ْﺨ ُﺮ ُ
ذَ َﻫﺒﺘَﺎَ
َرﻛِﺒَﺘﺎَ
ﺑَـ ُﻌ َﺪﺗﺎَ
ﺗَ ْﺬ َﻫﺒﺎَ ِن
ﻀ ِﺮﺑﺎَ ِن ﺗَ ْ
ﺗَ ْﺨ ُﺮﺟﺎَ ِن
Dual 3F
ذَ َﻫ ْﺒﻨﺎَ
َرﻛِ ْﺒﻨﺎَ
ﺑَـ ُﻌ ْﺪﻧﺎَ
ﻳَ ْﺬ َﻫ ْﺒ َﻦ
ﻀ ِﺮﺑْ َﻦ ﻳَ ْ
ﻳَ ْﺨ ُﺮ ْﺟ َﻦ
Jamak 3F
Tunggal 3M
3M Tunggal 3F
ﺖ ذَ َﻫ ْﺒ َ
ﺖ َرﻛِ ْﺒ َ
ﺑَـ ُﻌ ْﺪﺗﺎَ
ﺐ ﺗَ ْﺬ َﻫ ُ
ب ﺗَ ْ ﻀ ِﺮ ُ
ج ﺗَ ْﺨ ُﺮ ُ
ِ ﺐ ا ْذ َﻫ ْ
ب اِ ْ ﺿ ِﺮ ْ
اُ ْﺧ ُﺮ ْج
Tunggal 2M
ﺘﻤﺎَ ذَ َﻫ ْﺒ ُ
ِ ﺘﻤﺎَ َرﻛ ْﺒ ُ
ﺗﻤﺎَ ﺗَ ْﺬ َﻫﺒﺎَ ِن ﺑَـ ُﻌ ْﺪ ُ
ﻀ ِﺮﺑﺎَ ِن ﺗَ ْ
ﺗَ ْﺨ ُﺮﺟﺎَ ِن
اِ ْذ َﻫﺒﺎَ
ﺿ ِﺮﺑﺎَ اِ ْ
اُ ْﺧ ُﺮﺟﺎَ
Dual 2M
ﺘﻢ ْ◌ َرﻛِ ْﺒﺘُ ْﻢ َذ َﻫ ْﺒ ُ
ﺗَ ْﺬ َﻫ ُﺒﻮ َن
ﻀ ِﺮ ُﺑﻮ َن ﺗَ ْ
ﺗَ ْﺨ ُﺮ ُﺟ ْﻮ َن
اِ ْذ َﻫ ُﺒﻮا
ﺿ ِﺮ ُﺑﻮا اِ ْ
اُ ْﺧ ُﺮ ْﺟﻮا
Jamak 2M
َذ َﻫ ْﺒ ِ ﺖ
رﻛِ ْﺒ ِ ﺖ َ
ِ ِ ﻴﻦ ﺑَـ ُﻌ ْﺪت ﺗَ ْﺬ َﻫﺒ َ
ﻴﻦ ﺗَ ْ ﻀ ِﺮﺑِ َ
ِ ﻴﻦ ﺗَ ْﺨ ُﺮﺟ َ
اِ ْذ َﻫﺒِﻲ
ﺿ ِﺮﺑِﻲ اِ ْ
اُ ْﺧ ُﺮِﺟﻲ
Tunggal 2F
ﺘﻤﺎَ ذَ َﻫ ْﺒ ُ
ِ ﺘﻤﺎَ َرﻛ ْﺒ ُ
ﺗﻤﺎَ ﺗَ ْﺬ َﻫﺒﺎَ ِن ﺑَـ ُﻌ ْﺪ ُ
ﻀ ِﺮﺑﺎَ ِن ﺗَ ْ
ﺗَ ْﺨ ُﺮﺟﺎَ ِن
اِ ْذ َﻫﺒﺎَ
ﺿ ِﺮﺑﺎَ اِ ْ
اُ ْﺧ ُﺮﺟﺎَ
Dual 2F
ذَ َﻫ ْﺒﺘُ ﱠﻦ
َرﻛِ ْﺒﺘُ ﱠﻦ
ﺑَـ ُﻌ ْﺪﺗُ ﱠﻦ
ﺗَ ْﺬ َﻫ ْﺒ َﻦ
ﻀ ِﺮﺑْ َﻦ ﺗَ ْ
ﺗَ ْﺨ ُﺮ ْﺟ َﻦ
اِ ْذ َﻫ ْﺒ َﻦ
ﺿ ِﺮﺑْ َﻦ اِ ْ
اُ ْﺧ ُﺮ ْﺟ َﻦ
Jamak 2F
ﺖ ذَ َﻫ ْﺒ ُ
ﺖ َرﻛِ ْﺒ ُ
ﺐ ﺑَـ ُﻌ ْﺪ ُ ت أَ ْذ َﻫ ُ
ب أَ ْ ﺿ ِﺮ ُ
ج أَ ْﺧ ُﺮ ُ
Tunggal 1 M/F
ذَ َﻫ ْﺒﻨﺎَ
َرﻛِ ْﺒﻨﺎَ
ﺐ ﻧَ ْﺬ َﻫ ُ
ب ﻧَ ْ ﻀ ِﺮ ُ
ج ﻧَ ْﺨ ُﺮ ُ
Jamak 1M/F
19
ﺑَـ ُﻌﺪﺗُ ْﻢ
ﺑَـ ُﻌ ْﺪﻧﺎَ
Latihan 1. Subjek kalimat (
ِ َ ) ﺟﺎءﺗْﻨِﻲ اِ ْﻣﺮأَةٌ وﻣﻌ َﻬﺎ اِﺑْـﻨَﺘialah ﺎن َََ َ ََ
A. saya B. seorang perempuan 2. Kalimat (اﷲ
C. dua anak perempuan D. perempuan dan dua anak perempuannya
◌َ ) أَ ْﺷ َﻬ ُﺪ اَ ْن ﻻَ إﻟَﻪَ اِﻻﱠfi’lnya berupa …
A. fi’il madhi B. fi’il mudhari’
C. fi’il amar D. fi’il tsulai mujarad
3. Fa'il atau subjek dari kalimat tersebut di atas ialah ... A. saya B. kamu (lk)
C. kamu (pr) D. dia (lk)
4. Pola yang digunakan dalam fi'l mudhari' ( ﺪ ُ ) أَ ْﺷ َﻬialah pola ... A. B.
C. أَﻓْـ ُﻌﻞ
◌ُ أَﻓْـ َﻌﻞ
ُ D. اﻓْـ َﻌﻞ ْ
أَﻓْ ِﻌ ُﻞ
PETUNJUK B Pilihlah : (A) jika (B) jika (C) jika (D) jika (E) jika 1. Kata pertama dari kalimat (
(1), (2), dan (3) yang betul (1) dan (3) yang betul (2) dan (4) yang betul hanya (4) yang betul semuanya betul
ِ ) ﺗَ ِﺠ ُﺪ ِﻣ ْﻦ ِﺷ َﺮا ِر اﻟﻨterindikasi sebagai … ﱠﺎس ﻳَـ ْﻮِم اﻟ ِْﻘﻴَ َﺎﻣ ِﺔ
1. fi’l madhi 2. bersubjek orang kedua tunggal
3. berkasus nominatif 4. berupa fi’l mabni ma’lum (aktif)
ِ ﻮل اﷲ َ ﺖ َر ُﺳ ُ ) َﺳ ِﻤ ْﻌ
2. Kata yang ber garis bawah dalam kalimat ( 1. fi’l madhi 2. bersubjek orang pertama tunggal
3. berpola (fa'iltu) 4. berdlamir (tu)
ِ ُﺼﻼَةَ ﻟِ ُﺪﻟ ِ ﺸ ْﻤ ﻮك اﻟ ﱠ ﺲ أﻗِ ِﻢ اﻟ ﱠ
3. Kata yang ber garis bawah dalam kalimat ( sebagai … 1. fi’l madhi 2. bersubjek orang pertama tunggal
) terindikasi
3. berpola (fa'iltu) 4. bermakna perintah
20
ﺚ ُ ِس اﻟﺜﺎﱠﻟ ُ اَﻟ ﱠﺪ ْر Standar Kompetensi Setelah mempelajari pelaran ini mahasiswa memahami susunan kalimat verbal (jumlah fi’liyah) serta subjek dan objeknyadalam bahasa Arab.
Subjek dan Objek =
ِ َﻓ ٌ ﺎﻋ ٌﻞ َو َﻣ ْﻔ ُﻌ ﻮل ﺑِ ِﻪ
ْﻖ َ ﻟﻤﺎﱠ َﺧﻠَ َﻖ اﷲُ اﻟْ َﺨـﻠ
Ketika Allah menciptakan mahluq Sesungguhnya Allah Taala mengharamkan minuman keras
إ ﱠن اﷲَ ﺗَـ َﻌﺎﻟَﻰ َﺣ ﱠﺮَم اﻟْ َﺨ ْﻤ َﺮ
telah
ًاء َزﻳْ ٌﺪ ﻛِﺘَﺎﺑﺎ َ ﻗَـ َﺮ
Zaid telah membaca sebuah buku Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah
َﺧﻠَ َﻖ اْ ِﻹﻧْ َﺴﺎ َن ِﻣ ْﻦ َﻋﻠَ ٍﻖ
Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir sebagai wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin.
ِ ﻻَ ﻳـﺘ ﱠﺨ ِﺬ اﻟ ُْﻤ ْﺆِﻣﻨُـ ْﻮ َن اْﻟ َﻜﺎﻓِ ِﺮﻳْ َﻦ أ َْو ﻟَِﻴﺎَء َ ﻟﻤﺆِﻣﻨِْﻴ َﻦ ْ ِْﻣ ْﻦ ُد ْو ِن ا
Dan sayangilah mereka berdua sebagaimana mereka berdua telah mendidik kami sejak kecil
ﺻ ِﻐ ْﻴـ ًﺮا َ َو ْار َﺣ ْﻤ ُﻬ َﻤﺎ َﻛ َﻤﺎ َرﺑﱠـﻴَـﻨَﺎ
Pembahasan :
v
Perhatikanlah kata-kata yang bergaris bawah (
ْ◌ﻟ َﻜﺎﻓِ ِﺮﻳْ َﻦ, ُﻫ َﻤﺎ,ﻧَﺎ
,
ْﻖ َ اﻟْ َﺨـﻠ, اﻟْ َﺨ ْﻤ َﺮ,ً ﻛِﺘَﺎﺑﺎ, ﺴﺎ َن َ ْاْ ِﻹﻧ
) yang berarti (mahluq, minuman keras,
sebuah buku,
21
segumpal darah, orang-orang kafir, mereka berdua, dan kami). Kata-kata tersebut jika kita lihat fungsinya dalam kalimat maka jelas berstatus sebagai objek, dan jika kita lihat harakat atau tanda akhir dari kata-kata tersebut semuanya berharakat fathah (baris atas) berikut dengan variannya.
ُ اﷲ, َزﻳْ ٌﺪ, dan
v Berbeda dengan kata-kata yang telah dibahas di atas kata-kata (
اﻟ ُْﻤ ْﺆِﻣﻨُـ ْﻮن
) yang berarti (Allah, Zaid, dan orang-orang mukmin) secara eksplisit
merupakan subjek. Jika kita amati lebih jauh ternyata harakat atau tanda akhir kata tersebut adalah dlommah (baris depan) berikut dengan variannya. v Dalam gramatika bahasa Arab posisi sebagai objek selalu berada pada kasus akusatif atau i’rab nasab, sedangkan posisi sebagai subjek selalu berada pada kasus nominatif atau i’rab rafa’. v Tanda kasus akusatif atau i’rab nasab adalah harakat fathah atau “baris atas” berikut dengan variannya sedangkan tanda kasus nominatif i’rab rafa’ adalah “baris depan” . v Berdasarkan teks yang sudah kita pelajari ternyata posisi kata yang berkasus akusatif tidak hanya terletak pada posisi objek maf’ul saja tetapi juga ada pada posisi keterangan (dlarf dan maf’ul mutlak) sedangkan kasus nominatif i’rab rafa’ di samping terletak pada posisi subjek fa’il juga pada posisi mubtada’ dan khabar (Pelajaran Pertama). v Fenomena di atas menunjukkan bahwa indikator suatu kata itu menempati posisi objek atau fa’il ialah jika berkasus akusatif, sedangkan indikator
yang
menunjukkan bahwa suatu kata menempati posisi subjek atau mubtada’ ialah jika berkasus nominatif. v Di samping kedua kasus tersebut isim atau kata benda juga bisa menempati kasus genitif atau i’rab jar seperti yang terdapat pada kalimat kelima, yaitu yang berarti “dari segumpal darah”
ِﻣ ْﻦ َﻋﻠَ ٍﻖ
22
Bentuk-bentuk Tanda Kasus Pada Ism Tanda Genitif
Tanda Akusatif
Tanda Nominatif
Jumlah
Katsrah / baris bawah
Fathah / baris atas
Dlammah / baris depan
Tunggal / mufrad
ya' nun
ya' nun
Alif nun
Dual / mutsanna
ya' nun
ya' nun
Wau nun
Jamak
Implementasi Kasus Pada Ism Genitif
Akusatif
Nominatif
Jumlah
ِ ْﻤ ْﺆِﻣ ِﻦ ُ ُﻣ ْﺆﻣ ٍﻦ \اَﻟ
ِ اﻟﻤ ْﺆِﻣ َﻦ ُ \ ُ◌ﻣﺆﻣﻨًﺎ
ِ ْﻤ ْﺆِﻣ ُﻦ ُ ُﻣﺆﻣ ٌﻦ \ اَﻟ
Tunggal / mufrad
اﻟﻤﺆِﻣﻨَـ ْﻴ ِﻦ ْ \ ﻣﺆِﻣﻨَـ ْﻴ ِﻦ ْ ◌ُ
اﻟﻤﺆِﻣﻨَـ ْﻴ ِﻦ ْ \ ﻣﺆِﻣﻨَـ ْﻴ ِﻦ ْ ◌ُ
ِ َﺎن \ اَﻟْﻤ ْﺆِﻣﻨ ِ َﻣﺆِﻣﻨ ﺎن ْ ◌ُ ُ
Dual / mutsanna
ِ ﻣﺆِﻣﻨﻴﻦ \ اَﻟ ﻨﻴﻦ َ ْﻤ ْﺆﻣ ُ َ ُ ْ ◌ُ
ِ ﻣﺆِﻣﻨﻴﻦ \ اَﻟ ﻨﻴﻦ َ ْﻤ ْﺆﻣ ُ َ ُ ْ ◌ُ
ِ ْ ◌ُ ْﻤ ْﺆِﻣﻨُﻮن ُ ﻣﺆﻣ ُﻨﻮ َن \ اَﻟ
Jamak
Latihan 1. Objek kalimat ( A.ف َ B.
َ
◌َ َﺟ َﻌﻞ
2. Kalimat (ْﺠ ْﻬ َﺮ َ اﻟ
َﺣ َﻮ ِى ْ ﺜﺎءأ ً ُ ) ﻓَ َﺠ َﻌﻠَﻪُ ﻏialah C. D.
) َ◌ﻳَـ ْﻌﻠَ ُﻢsubjeknya berupa …
A. dhamir muttashil B. dhamir munfashil
◌ِ أ َْﺣ َﻮى ُه
C. dhamir D. dhamir mustatir
3. Objek kalimat di atas ialah ... A. ُﻫ َﻮ
B. ِﻫﻲ
َ
َ◌ﻳَـ ْﻌﻠَ ُﻢ D. ْﺠ ْﻬﺮ َ اﻟ
C.
4. Maf'ul / objek tersebut berkasus nasab dengan tanda ... A. fathah
C. huruf wawu
B. kasrah
D.dlammah
23
PETUNJUK B Pilihlah : (A) (B) (C) (D) 1. Dalam kalimat ( terindikasi sebagai …
jika jika jika jika
(1), (2), dan (3) yang betul (1) dan (3) yang betul (2) dan (4) yang betul betul semua
ِ ِ ﻷر ض ُﻛﻠﱡ ُﻬ ْﻢ َﺟ ِﻤ ْﻴـ ًﻌﺎ َ ﺎء َرﺑﱡ ْ ْﻵﻣ َﻦ َﻣ ْﻦ ﻓﻲ ا َ ﻚ َ َوﻟَ ْﻮ َﺷ
1. berkasus nominatif 2. orang kedua tunggal
3. indikator kasusnya berupa dlammah 4. berupa dlamir
ِ ﻮل اﷲ َ ﺖ َر ُﺳ ُ ) َﺳ ِﻤ ْﻌ
2. Kata yang ber garis bawah dalam kalimat ( 1. fi’l madhi 2. bersubjek orang pertama tunggal
3. berpola (fa'iltu) 4. berdlamir (tu)
ِ ُﺼﻼَ َة ﻟِ ُﺪﻟ ِ ﺸ ْﻤ ﻮك اﻟ ﱠ ﺲ أﻗِ ِﻢ اﻟ ﱠ
3. Kata yang ber garis bawah dalam kalimat ( sebagai … 1. bersubjek orang kedua tunggal 2. bersubjek orang pertama tunggal
) subjeknya
) terindikasi
3. berpola if'al 4. Fi'l Amr
24
س اﻟ ﱠﺮاﺑِ ُﻊ ُ اَﻟ ﱠﺪ ْر Standar Kompetensi Setelah mempelajari pelaran ini mahasiswa memahami jenis dan bentuk susunan frase idhafah dalam bahasa Arab, fungsi, dan kasusnya dalam bahasa Arab.
Frase Idhafah
ُاﻹﺿﺎَﻓَﺔ
=
ﻚ َﺷ ْﻌ َﺮ اﻟْ ُﻜ ْﻔ ِﺮ َوا ْﺧﺘَﺘِ ْﻦ َ ْﻖ َﻋ ْﻨ َ اَﻟ ِ َ◌اﻟﻄﱠ ُﻬﻮر َﺷﻄْﺮ اْ ِﻹﻳْﻤ ﺎن َ ُ ُْ ِ ﺎد اﻟْﺒِﻼَ ِد ُ اَﻟ َْﻤ ْﺮأَةُ ﻋ َﻤ
Buanglah darimu rambut kekufuran dan berkhitanlah Suci itu adalah separuh iman Perempuan adalah tiang negara
ِﺚ اِﻟَﻰ ﻧ ﺴﺎﺋِ ُﻜ ْﻢ اُ ِﺣ ﱠﻞ ﻟَ ُﻜ ْﻢ ﻟَْﻴـﻠَﺔَ اﻟ ﱢ ُ َﺼﻴَ ِﺎم اﻟ ﱠﺮﻓ َ
Dihalalkan bagimu bersenggama dengan istri-istrimu pada malam puasa
ﻚ اﻟﱠ ِﺬي َﺧ َﻠ َﻖ َ ﺎﺳ ِﻢ َرﺑﱢ ْ ِِ◌اﻗـ َْﺮأْ ﺑ
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan Pembahasan : Perhatikanlah kosa-kosa kata Arab yang diberi garis bawah (
,
ِ ﻟَﻴـﻠَﺔَ اﻟ ﱢ, ﻧِﺴﺎﺋِ ُﻜﻢ, ﺎد اﻟْﺒِﻼَ ِد ُ ﻋ َﻤ, ﺼﻴَ ِﺎم ْ ْ َ
dan
ﻚ َ ﺎﺳ ِﻢ َرﺑﱢ ْ ِ)ﺑ
ِ َﺷﻄْﺮ اْ ِﻹﻳْﻤ ِ َﺷ ْﻌﺮ اﻟْ ُﻜ ْﻔ, ﺎن ◌ﺮ َ ُ َ
yang berarti rambut kekufuran,
separuh iman, tiang negara, malam puasa, dan nama Tuhanmu. v
Secara struktural, frase di atas mempunyai fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan kedudukannya dalam kalimat. Frase “
ﺼﻴَ ِﺎم اﻟ ﱢ
◌ِ ” َﺷ ْﻌ َﺮ اﻟْ ُﻜ ْﻔﺮ
ِ ” َﺷﻄْﺮ اْ ِﻹﻳْﻤ ﺎن َ ُ
” berfungsi sebagai objek, “
dan “
َﻟَْﻴـﻠَﺔ
ِ ﺎد اﻟْﺒِﻼَ ِد ُ ” ﻋ َﻤ
dan “
25
ِ ِ sebagai khabar, sedangkan “ﻢ ْ ” ﻧﺴﺎﺋ ُﻜdan “ َ
ﻚ َ اﺳ ِﻢ َرﺑﱢ ْ ” keduanya berfungsi
sebagai majrur atau genitif. v
Frase idhafah di atas setidaknya terdiri atas dua kata benda atau ism. Kata pertama disebut sebagai mudhaf sedangkan kata kedua disebut sebagai mudhaf ilaih.
v
Kata pertama tidak memiliki tanda definitif dengan kasus sesuai dengan posisinya dalam kalimat, sedangkan kata kedua selalu memiliki tanda definitif ( )اَلdan selalu berkasus genitif atau majrur kecuali yang berupa dlamir muttashil. Meskipun demikian, dlamir muttashil tersebut tetap definitif (secara maknawi).
v
Kedua kata tersebut setelah menjadi frase keduanya menjadi satu unit. Itulah sebabnya meskipun yang definitif hanya kata yang kedua namun secara struktural susunan kata tersebut berstatus definitif.
Latihan 1 Tentukan susunan berikut ini yang termasuk Frase idhafah, tentukan mudhaf dan mudhaf ilaihya, serta terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia !
ﻗَﻠِ ْﻴ ُﻞ اﻟﺘﱠﻮﻓِ ْﻴﻖ َﺧ ْﻴـ ٌﺮ ِﻣ ْﻦ َﻛﺜِْﻴ ِﺮاﻟْﻌﻠ ِْﻢ ِ ِ َﺲ اﻟ ﱢﺬ ْﻛ ِﺮ ِﻣ ْﻦ ِرﻳ ْﺠﻨ ِﱠﺔ َ ﺎض اﻟ ُ َﻣ َﺠﺎﻟ
ِ ﺼﺮ اﷲ ُ ْ َإذَا ﺟﺎَ َء ﻧ
ﺾ َﻋﻠَﻰ ﻃَ َﻌ ِﺎم اﻟ ِْﻤ ْﺴ ِﻜ ْﻴ َﻦ َوﻻَ ﻳَ ُﺤ ﱡ
ِ ِﻣﺎَﻟ ِ ﻚ اﻟﻨ ﱠﺎس ِ اﻟ َْﻮ ْﺳ َﻮ اس
َﺷ ﱢﺮ
ِﻣ ْﻦ ِ اﻟْ َﺨﻨ ﱠﺎس
ْﺤﻼَ ُل ﺑَـﻴﱢ ٌﻦ َ اَﻟ ﺑِﱡﺮ اﻟ َْﻮاﻟِ َﺪﻳْ ِﻦ ﺻﻼَةُ اﻟْ َﻔ ْﺠ ِﺮ َ
ِ اَﻟﻄﱡ ُﻬﺮ َﺷﻄْﺮ اﻹﻳْﻤ ﺎن َ ُ ُ
ِ ﺑِﺴ ِﻢ اﷲ اﻟ ﱠﺮ ْﺣ َﻤ ِﻦ اﻟ ﱠﺮِﺣ ْﻴ ِﻢ ْ ب اﻟ َْﻌﺎﻟَ ِﻤ ْﻴ َﻦ ْﺤ ْﻤ ُﺪ ﻟِﻠﱠ ِﻪ َر ﱢ َ اﻟ
ِدﻳْ ُﻦ اْ ِﻹ ْﺳﻼَِم اﷲ اَ ْﻛﺒَـ ُﺮ ِ ﻟﻤ ْﺆِﻣﻨِْﻴ َﻦ ُ ْأﻣ ْﻴـ ُﺮ ا ﻟَْﻴـﻠَﺔُ اﻟْ َﻘ ْﺪ ِر
ِ ﺎل رﺳﻮ ُل اﷲ ْ ُ َ َ َﻗ
ﺼﻼَ ِة إﻗﺎَ ُم اﻟ ﱠ
26
ﺼﻼَ َة أﻗِ ِﻢ اﻟ ﱠ ْاﻫ ُﻞ اﻟْﻨﱠﺎ ِر
ِ ْﺠﻨ ِﱠﺔ ﺎح اﻟ َ ﻣ ْﻔﺘَ ُ
َرَوا ُ اﻟْﺒُ َﺨﺎ ِري
27
اﻟ ﱠﺮ ْﺣ َﻤ ِﻦ اﻟ ﱠﺮ ِﺣ ْﻴ ِﻢ
ِ ْﺤ ْﻤ ُﺪ ﻟِﻠﱠ ِﻪ ُﺳ ْﺒ َﺤﺎ َن اﷲ واﻟ َ
ﻣﺎﻟِ ِ َوﻻَ إﻟَﻪَ إﻻﱠاﷲُ أ ْﻛﺒَـ ُﺮ ﻚ ﻳَـ ْﻮِم اﻟﺪﱢﻳْ ِﻦ َ ﺎك ﻧَﺴﺘَ ْﻌﻴﻦ ﻧَ ِ إﻳﱠ َ ﻟﻤﻮﻗَ َﺪةُ ﺎراﷲ اْ ُ ﺎك ﻧَـ ْﻌﺒُ ُﺪ َو إﻳﱠ َ ْ َ ُ اَﻟَﻴﺲ اﷲ ﺑِﺄﺣ َﻜ ِﻢ اﻟ ِ ﻤﻴ َﻦ ﻟﻤ ْﺴﺘَ ِﻘ ْﻢ ﺼ َﺮا َ اِ ْﻫ ِﺪﻧَﺎ اﻟ ﱢ ْﺤﺎﻛ ْ ْ َ ُ ْ َ ط اْ ُ
َِاَﻟ ﱠﺪرس اﻟْﺨﺎ ﺲ ﻣ ُْ ُ Pasif = َﻣ ْﺒﻨِﻰ َﻣ ْﺠ ُﻬﻮل Standar Kompetensi Setelah mempelajari pelaran ini mahasiswa memahami jenis dan bentuk susunan kalimat pasif (mabni majhul) dalam bahasa Arab.
ٍ ﺑُﻨِ َﻲ اْ ِﻻ ْﺳﻼَ ُم َﻋﻠَﻰ َﺧ ْﻤ ﺲ
Islam dibangun atas lima asas
ِ ﺎم ﺐ َﻋﻠَْﻴ ُﻜ ُﻢ اﻟ ﱢ ُ ﺼَﻴ َ ُﻛﺘ
Telah ditetapkan atasmu puasa Mengapa aku tidak menyembah (Tuhan) yang telah menciptakanku dan yang hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan Diberi minum (dengan air) dari mata air yang sangat panas
َوَﻣﺎ ﻟِ َﻲ ﻻَ أَ ْﻋﺒُ ُﺪ اﻟﱠ ِﺬي ﻓَﻄََﺮﻧِﻲ َوإﻟَْﻴ ِﻪ ﺗُـ ْﺮ َﺟ ُﻌ ْﻮ َن ِ ٍِ ِ إﺳ ِﻢ اﷲ اﻟ ﱠﺮ ْﺣ َﻤ ِﻦ ْ ◌ِ ﺴ َﻘﻰ ﻣ ْﻦ َﻋ ْﻴ ٍﻦ َءاﻧﻴَﺔ ب ْ ُﺗ اﻟ ﱠﺮِﺣْﻴ ِﻢ
Pembahasan : Perhatikanlah kata-kata di atas yang bergaris bawah, yaitu (
ِ ﺑُﻨِ َﻲ, ﺐ َ ُﻛﺘ, ﺗُـ ْﺮ َﺟ ُﻌ ْﻮ َن, ) ﺗُ ْﺴ َﻘﻰ
yang berarti dibangun, ditetapkan, kamu akan dikembalikan, dan diberi minum.
Kata-kata tersebut merupakan kata pasif yang dibentuk dengan mengikuti pola sebagai berikut. Fi’l Madhi Fi’l Mudhari’
Huruf depan diberi tanda dlammah (baris depan) Huruf sebelum akhir diberi tanda kasrah (baris bawah) Huruf akhir diberi tanda fathah (baris atas) Huruf depan diberi tanda dlammah (baris depan) Huruf sebelum akhir diberi tanda fathah (baris atas)
ِ ﺐ َ ُﻛﺘ
ﺐ َ ََﻛﺘ
ﺐ ُ َﻳُ ْﻜﺘ
ﺐ ُ ُﻳَ ْﻜﺘ 28
Latihan 1. Contoh kalimat pasif (ﺠ ُﻬﻮل ْ َﻣ A.َوإذَا
B. ن ُ اﻟْ ُﻘ ْﺮَءا
) َﻣ ْﺒﻨِﻰialah
ىء َ َ◌ ﻗُ ِﺮ
2. Kalimat (ْﺠ ْﻬ َﺮ َ اﻟ
) َ◌ﻳَـ ْﻌﻠَ ُﻢsubjeknya berupa …
A. dhamir muttashil B. dhamir munfashil
ﺎﺳﺘَ ِﻤ ُﻌﻮا ْ َِ◌ ﻓ ِ ْوأﻧ D.ﺼﻄُﻮا َ C. ُﻟَﻪ
C. dhamir mustatir D. dhamir
3. Objek kalimat di atas ialah ... A. ُﻫ َﻮ
B. ِﻫﻲ
َ
C. ﺖ َ ْﻧ D.
أ
◌َ ْﺠ ْﻬﺮ َ اﻟ ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻜ ْﻢ ﺗُـ ْﺮ َﺣ ُﻤ ْﻮ َن
29
ِﺴ س ﺎد ُ س اﻟ ﱠ ُ اَﻟ ﱠﺪ ْر Standar Kompetensi Setelah mempelajari pelaran ini mahasiswa memahami jenis dan bentuk susunan frase adjektivus dalam bahasa Arab.
Frase ajektivus
ِ = ف ﻮ ﻣ و ﺔ ﻔ ﺻ ٌ ﺻ ْﻮ ٌ َ ُ َْ َ
Allah tidak menurunkan sesuatupun kecuali dalam kesesatan yang nyata
Dalam surga yang tinggi Api yang panas Dengan menyebut Asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang Maka apakah Kami penciptaan yang pertama
letih
dengan
1 ِ ِ َﻣﺎ ﻧَـ ﱠﺰ َل اﷲُ ﻣ ْﻦ َﺷ ْﺊ ٍ◌ إﻻَ َ◌ َ◌ ّ◌ ﻓﻲ ٍﺿ ﻠﻞ َﻛﺒِْﻴ ٍﺮ َ ﻓِﻰ َﺟﻨ ٍﱠﺔ َﻋﺎﻟِﻴَ ٍﺔ2 ٌﺎر َﺣ ِﺎﻣﻴَﺔ ٌ َ ﻧ3 ِ ﺑِﺴ ِﻢ4 اﷲ اﻟ ﱠﺮ ْﺣﻤ ِﻦ اﻟ ﱠﺮِﺣ ْﻴ ِﻢ ْ أﻓَـ َﻌﻴِﻴﻨَﺎ ﺑِﺎﻟْ َﺨﻠ ِْﻖ اﻷ ﱠَوِل5
Pembahasan v
Perhatikanlah frase adjektivus ( ﻛﺒِ ْﻴ ٍﺮ َ
اﻟ ﱠﺮ ِﺣ ْﻴ ِﻢ,اﻟْ َﺨﻠ ِْﻖ اﻷ ﱠَو ِل
ِ َﻧ, اﻟ ﱠﺮﺣﻤ ِﻦ ٍ ﺿ, ﻠﻞ َ ﺟﻨ ٍﱠﺔ َﻋﺎﻟِﻴَ ٍﺔ, ْ َ ٌﺎر َﺣﺎﻣﻴَﺔ ٌ
) yang berarti kesesatan yang nyata, surga yang tinggi, Api
yang panas, Yang Maha Pengasih lagi Penyayang dan penciptaan yang pertama
30
v
Dalam gramatika bahasa Arab, kata sifat disebut (sifat) sedangkan kata yang diberi sifat disebut maushuf..
v
Kalimat-kalimat di atas menunjukkan bahwa : 1. Dalam frase adjektivus, mausuf selalu terletak di awal frase kemudian diikuti oleh kata sifatnya. 2. Dalam frase adjektivus, kata sifat selalu mengikuti mausufnya baik dalam kasus, jenis kelamin, dan definit atau non definit.
31
ﺴﺎﺑِ ُﻊ س اﻟ ﱠ ُ اَﻟ ﱠﺪ ْر Standar Kompetensi Setelah mempelajari pelaran ini mahasiswa memahami jenis dan bentuk susunan larangan (annahyu) dalam bahasa Arab.
Larangan
Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau bersalah
2 َرﺑﱠـﻨَﺎ ﻻَ ﺗُـ َﺆ ِﺧ ْﺬﻧﺎَ إِ ْن ﻧَ ِﺴ ْﻴـَﻨﺎ اَ ْو اَ ْﺧﻄَﺄْﻧَﺎ
Lihatlah apa yang dia katakan dan janganlah engkau melihat siapa yang berkata
Dan janganlah kamu semua mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji dan jalan yang buruk
اَﻟﻨﱠﻬﻲ ِ ب َﻋﻠَ ﱠﻲ ُ ﻻَ ﺗَ ْﻜﺬ1
Janganlah berdusta atas nama saya
Dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini
=
ﺎل َ َﺎل وَ ﻻَ ﺗَـ ْﻨﻈُْﺮ َﻣ ْﻦ ﻗ َ َأُﻧْﻈُْﺮ َﻣﺎ ﻗ
3
ﺴ َﺠ َﺮَة َوﻻَ ﺗَـ ْﻘﺮﺑَﺎ َﻫ ِﺬ ِ اﻟ ﱠ4 ِ ﺎء َ ﺴﺔً َو َﺳ َ َوﻻَ ﺗَـ ْﻘ َﺮﺑُﻮا اﻟ ﱢﺰﻧَﺎ إﻧﱠﻪُ ﻛﺎَ َن ﻓَﺤ5 ًَﺳﺒِْﻴﻼ
Pembahasan v
Perhatikanlah kata-kata yang bergaris bawah yang terdapat pada
v
Kata-kata tersebut berpola sebagai kata yang bermakna larangan
ِ kalimat 1 – 5 (ب ُ َ◌ﻻَ ﺗَ ْﻜﺬ,
ﻻَ ﺗُـ َﺆ ِﺧ ْﺬﻧﺎ, َ◌ﻻَ ﺗَـ ْﻨﻈُْﺮ, ﻻَ ﺗَـ ْﻘﺮﺑَﺎ, )ﻻَ ﺗَـ ْﻘ َﺮﺑُﻮا.
(janganlah berdusta, janganlah Engkau hukum kami, janganlah engkau 32
melihat, janganlah kamu berdua mendekati, janganlah kamu semua mendekati). v
Pola yang digunakan untuk mengekspresikan larangan ( ) اَﻟﻨﱠﻬﻲialah
dengan menambah kata (َ ) ﻻyang bermakna “tidak” di depan kata kerja masa sekarang (sedang berlangsung) / fi’l mudhari’ ( untuk orang kedua baik tunggal, dual atau jamak.
ﻀِﺎرع َ )ﻓِ ْﻌ ُﻞ اﻟ ُْﻤ
33
ِ اَﻟ ﱠﺪرس اﻟﺜ ﱠﺎﻣ ْﻦ ُْ
Inna dan Fungsinya
Standar Kompetensi Setelah mempelajari pelaran ini mahasiswa memahami inna dan fungsinya dalam kalimat bahasa Arab serta jenis-jenis kasus isim yang berada di belakangnya .
ﺣﻴ ٌﻢ ْ ﻮر َر ٌ إ ّن اﷲَ ﻏَ ُﻔ
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Penyayang Ingatlah sesungguhnya pertolonngan Allah dekat Maka sesungguhnya zakat itu adalah hak harta Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang baik Sesungguhnya dala sebulan itu ada yang berumur 29 hari
ِ ﺻﺮ ِ ﺐ ﻳ ﺮ ﻗ اﷲ َ ْ ٌ َ ْ ◌َ أﻻَ إ ﱠن َن ﻓَﺈ ﱠن اﻟ ﱠﺰَﻛﺎ َة َﺣ ﱡﻖ اﻟ َْﻤِﺎل ﺐ اﻟ ُْﻤ ْﺤ ِﺴﻨِ ْﻴ َﻦ إ ﱠن اﷲَ ﻳُ ِﺤ ﱡ
إ ﱠن اﻟ ﱠ ﺸ ْﻬ َﺮ ﻳَ ُﻜ ْﻮ ُن ﺗِ ْﺴ َﻌﺔَ َو ِﻋ ْﺴ ِﺮﻳْ َﻦ ﻳَـ ْﻮًﻣﺎ
• Fungsi Inna • Bermakna menyangatkan (sesungguhnya) •
Menasabkan/mengakusatifkan ism/mubtada' dan merafa'kan/menominatifkan khabar
( ﺧﺒﺮ)رﻓﻊ
( ﻣﺒﺘﺪاء)رﻓﻊ 34
أﷲ ُ◌
35
إ ﱠن
إﺳﻢ )ﻧﺼﺐ (
إ ﱠن
أﷲ َ◌
ﻏَ ُﻔ ْﻮٌر َرِﺣ ْﻴ ٌﻢ ﺧﺒﺮ )رﻓﻊ ( ﻏَ ُﻔ ْﻮٌر َرِﺣ ْﻴ ٌﻢ
ِ اَﻟ ﱠﺪرس اﻟﺘ ﱠﺎﺳ ُﻊ ُْ Standar Kompetensi Setelah mempelajari pelaran ini mahasiswa memahami jenis dan bentuk susunan kalimat verbal (jumlah fi’liyah) dalam bahasa Arab serta jenis-jenis fi’il dalam bahasa Arab.
اﻷﻣﺮ و ﻓﻌﻞ اﻷﻣﺮ Perintah dan Kata Kerja Imperatif
Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula) shalat fajar
ِ ُﺼﻠَﻮةَ ﻟِ ُﺪﻟ ِ ﻮك اﻟ ﱠﺸ ْﻤ ﺲ اِﻟَﻰ أَﻗِ ِﻢ اﻟ ﱠ1 ِ ﻏَﺴ ِﻖ اﻟﱠْﻴ ِﻞ وﻗُـﺮء ان اﻟْ َﻔ ْﺠ ِﺮ َْ َ َ
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan
2 ﻚ اﻟﱠ ِﺬي َﺧﻠَ َﻖ َ ﺎﺳ ِﻢ َرﺑﱢ ْ ِإِﻗـ َْﺮأْ ﺑ
Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan didunia
ِ رﺑﱠـﻨَﺎ اَﺗَِﻨﺎ ﻓ3 ﱡ ﺴﻨَ ًﺔ ﺣ ﺎ ﻴ ـ ﻧ ﺪ اﻟ ﻲ ْ َ ََ َ
Semoga Allah meridlainya Berkatalah yang baik atau diam
ِ ر4 ُﺿ َﻲ اﷲُ َﻋ ْﻨﻪ َ ِ ﺖ ْ ﺼ ُﻤ ْ َ ﻓَـ ْﻠﻴَـ ُﻘ ْﻞ َﺧ ْﻴـ ًﺮا اَ ْو ﻟﻴ5
Pembahasan v
Dalam gramatika Arab, kalimat perintah disebut sesuai dengan posisi orang yang berbicara dihadapan
orang yang diajak bicara. Jika yang berbicara manusia
sedangkan yang diajak bicara adalah Tuhan maka disebut “doa”. Jika yang berbicara oarng yang mempunyai kedudukan lebih tinggi dibandingkan orang yang diajak bicara disebut “amr”. Jika status keduanya sederajat disebut “iltimas”.
36
v
Kalimat perintah dibangun dengan menggunakan berbagai macam kata kerja. Kata
أَﻗِ ِﻢ, ْإِﻗـ َْﺮأ,, اَﺗَِﻨﺎ
kerja yang paling utama ialah kata kerja imperatif “fi’l amr” (
) yang
berarti dirikanlah, bacalah, dan berilah kami. Di samping itu, sering juga digunakan
ِ ) رsemoga ﺿ َﻲ َ
kata kerja masa lalu atau fi’l madhi sebagai pengharapan dan doa ( meridhai. Juga fi’l mudhari’ seperti ( dan diamlah. v
ِ ﻓَـ ْﻠﻴَـ ُﻘ ْﻞdan ◌ْ ﺼ ُﻤﺖ ْ َ )ﻟﻴyang berarti berkatalah
Kata kerja imperatif atau fi’l amr dibentuk dengan berdasarkan fi’l mudhari’nya, yaitu dengan pola mengganti harfu mudhara’ah dengan hamzah yang berharakat sesuai dengan harakat huruf sebelum akhirnya.
Pola Pembentukan Fi’l Amar / Kata Kerja imperatif
ﻓِ ْﻌ ُﻞ اْﻷ َْﻣﺮ
ﻀﺎر ِِع َ ﻓِ ْﻌ ُﻞ اﻟ ُْﻤ
menjadi
ﺐ ْ ُأُ ْﻛﺘ ب ْإ ْ ﺿ ِﺮ
ﺐ ُ ُﻳَ ْﻜﺘ ب ْ َﻳ ُ ﻀ ِﺮ
ﺐ ْ إ ْذ َﻫ
ﺐ ُ ﻳَ ْﺬ َﻫ
Pola Kata Kerja Imperatif / Fi’l Amr
Tunggal 2 M Dual 2 M Jamak 2 M Tunggal 2 F Dual 2 F Jamak 2 F
ﺐ ْ إ ْذ َﻫ َإ ْذ َﻫﺒﺎ إ ْذ َﻫﺒُﻮا ﺐ ْ إ ْذ َﻫ َإ ْذ َﻫﺒﺎ إ ْذ َﻫ ْﺒ َﻦ
ب ْإ ْ ﺿ ِﺮ َﺿ ِﺮﺑﺎ ْإ ﺿ ِﺮﺑُﻮا ْإ ب ْإ ْ ﺿ ِﺮ َﺿ ِﺮﺑﺎ ْإ ﺿ ِﺮﺑْ َﻦ ْإ
ﺐ ْ ُأُ ْﻛﺘ َأُ ْﻛﺘُﺒﺎ أُ ْﻛﺘُﺒُﻮا ﺐ ْ ُأُ ْﻛﺘ َأُ ْﻛﺘُﺒﺎ أُ ْﻛﺘُْﺒ َﻦ 37
38