RISET HARIAN HIGHLIGHT
BEI STATISTIC
Senin, 11 Juli 2011
- Dana yg dihimpun pasar modal capai Rp. 49,27 T. - TLKM buyback saham di Rp. 7160. - DEWA jual anak usaha USD 80 juta. GRAFIK IHSG
TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE
MARKET PREVIEW Pada penutupan perdagangan akhir pekan kemarin, IHSG kembali mencatatkan rekor tertinggi baru yakni di 4003,691, menguat 1,63% dari penutupan hari sebelumnya. Sepekan IHSG menguat 1,95% melanjutkan penguatan dua pekan sebelumnya masing-masing 3,39% dan 2,04%. Nilai transaksi harian di Pasar Reguler pekan kemarin mencapai rata-rata Rp.3,73 triliun, menyamai rata-rata pekan sebelumnya. Sedangkan arus dana asing di pasar saham dalam bentuk pembelian bersih mencapai Rp.3,09 triliun pada pekan kemarin, meningkat dibandingkan pekan sebelumnya sebesar Rp.1,77 triliun. Sejak awal tahun ini asing telah mencatatkan nilai pembelian bersih hingga Rp.21,7 triliun. Nilai pembelian bersih asing tersebut telah melampaui nilai pembelian bersih asing sepanjang 2010 lalu yang mencapai Rp.20,59 triliun. Hal ini tentunya dipengaruhi tingginya penilaian mereka terhadap prospek perekonomian Indonesia. Kebijakan makro yang prudent dengan rasio utang pemerintah 26% terhadap PDB dan defisit anggaran sekitar 2,1% membuat Indonesia dinilai memiliki fundamental ekonomi yang cukup tangguh di tengah meningkatnya problem utang di sejumlah negara di kawasan Eropa. Peringkat utang Indonesia yang saat ini ‘BB+’ (S&P) diyakini akan berpeluang besar untuk dinaikkan menjadi triple B (investment grade) dalam waktu dekat. Namun di sisi lain pelaku pasar tampaknya masih perlu berhati-hati mencermati perkembangan ekonomi global yang masih menghadapi sejumlah tantangan. Prospek pertumbuhan AS masih belum meyakinkan terlihat dari angka pengangguran yang masih tinggi mencapai 9,2% Juni lalu. Angka ini diluar perkiraan sebelumnya. Di belahan dunia lain, China masih menghadapi tekanan inflasi tinggi. Angka inflasi China Juni lalu meningkat mencapai 6,4%, di atas perkiraan ekonom sebesar 6,3%. Pertumbuhan impor China Juni lalu melambat menjadi 19,3% dari Mei 28,4%. Ini merupakan dampak dari kebijakan pengetatan likuiditas China. Perkembangan perekonomian terakhir ini tentunya sedikit kurang menggembirakan. Hal ini bisa mempengaruhi perdagangan saham hari ini. IHSG diperkirakan akan bergerak konsolidasi dan rawan akan aksi ambil untung setelah dalam beberapa sesi perdagangan terakhir mengalami penguatan. Namun apabila terjadi koreksi diperkirakan akan bersifat minor. Pelaku pasar akan melakukan aksi beli selektif pada saat harga mengalami koreksi. IHSG akan bergerak dalam rentang sekitar 30-50 poin dengan level resisten ada di 4050 dan support di 3960. Saham pertambangan, infrastruktur, dan konsumsi masih berpeluang menguat. IHSG 3960-4050.
GLOBAL MARKET
COMMODITIES
DUAL LISTED STOCK
EXCHANGE MARKET
BERITA TERKINI
Dana yang Dihimpun Pasar Modal Capai Rp49,27T & USD50 Juta. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) menuturkan hingga dengan 30 Juni 2011 jumlah dana yang dihimpun melalui pasar modal baik melalui Penawaran Umum (saham,obligasi,sukuk), Penawaran Umum Terbatas (PUT), Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) sebasar Rp49,27 triliun dan USD50 juta. Dana yang dihimpun tersebut terdiri dari penawaran umum saham sebesar Rp11,219 triliun dengan 10 emiten sektor jasa, dan tiga emiten sektor rill. Lalu untuk obligasi sebesar Rp25,913 trilun yang terdiri dari 23 emiten sektor jasa. Selain itu ada dana yang dihimpun tersebut terdiri juga dari sukuk yang diterbitkan oleh satu emiten sektor jasa senilai Rp100 miliar, lalu PUT yang diterbitkan 12 emiten sebesar Rp11,546 triliun yang terdiri dari sembilan emiten sektor jasa dan tiga emiten sektor rill dan PUB yang dilakukan oleh dua emiten yang terdiri dari Rp500 miliar yang dilakukan oleh satu emiten sektor jasa dan satu emiten sektor rill sebesar USD50 juta. (Okezone) Solusi Tunas Pratama Melantai di Bursa Triwulan III-2011. Perusahaan menara telekomunikasi, PT Solusi Tunas Pratama akan mencatatkan saham perdana di pasar modal pada triwulan III-2011. Perseroan siap melepas 17% saham ke publik lewat mekanisme IPO. Ia menyampaikan, perseroan akan melepas 100 juta lembar saham. Hasil penawaran saham akan digunakan untuk pengembangan usaha jasa menara telekomunikasi. Perseroan pun telah menunjuk PT Ciptadana Securities sebagai penjamin emisi IPO STP. (Detikcom) TLKM Buyback Saham Publik Di Harga Rp 7.160 Per Saham. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) akan membeli kembali saham yang beredar di pasar dengan harga rata-rata Rp 7.160 per saham. Manajemen TLKM menargetkan akan membeli kembali 3,2% saham seri B yang beredar di pasar. Jumlah ini setara 645,16 juta saham. Dengan asumsi harga Rp 7.750 per saham, maka TLKM menyiapkan dana sekitar Rp 5 triliun demi melancarkan aksi buyback tersebut. Dana pembelian berasal dari saldo laba ditahan perusahaan. Jika masih tersisa, dana tersebut akan dikembalikan ke saldo laba ditahan perseroan. Hingga saat ini buyback saham publik TLKM telah mencapai lebih dari 47 juta saham atau sekitar 7,28% dari total target buyback TLKM. Jadi, TLKM telah mengeluarkan dana sekitar Rp 343 miliar. Aksi buyback saham TLKM akan berlangsung selama 18 bulan, terhitung sejak 19 Mei 2011. Bahana Securities bertindak sebagai perantara pembelian saham tersebut. (Kontan Online)
Darma Henwa Jual Coal Vista US$ 80 Juta. PT Darma Henwa Tbk (DEWA) menjual sahal satu anak dari anak perusahaan, yaitu Coal Vista Resources Ltd kepada Thionville Financier Ltd. Atas penjualan ini DEWA meraup dana US$ 80 juta. Hasil divestasi kepemilikan saham di CVR itu akan digunakan perseroan untuk melunasi semua utang jangka panjang. Serta pemenuhan sebagian capital expenditure (capex) dan modal kerja perseroan. Transaksi ini akan memperkuat struktur neraca perseroan serta memberikan peluang kepada perseroan untuk melakukan ekspansi usaha di masa depan. (Detikcom) Wintermar Pesan Kapal Platform Supply Vessel. Anak usaha PT Wintermar Offshore Tbk (WINS), WM Offshier memesan kapal Platform Supply Vessel. Kapal tersebut merupakan yang ketiga dipesan oleh perseroan. Kapal Platform Supply/Oil Recovery / Safety Standby dengan panjang 76 m dan 3,500 dwt ini diharapkan akan diterima pada Juni 2012 dan akan bekerja untuk mendukung pengeboran laut dalam dan operasi industri minyak dan gas di Indonesia. Disamping itu, anak usaha WINS telah memperoleh kontrak dengan durasi 2 tahun dari Total E&P Indonesie. Nilai kontrak tersebut sekitar USD 6.5 juta dan akan dimulai pada bulan Pebruari 2012. Grup WINS telah memenangkan 23 tender-tender dari Januari hingga Mei 2011, dengan jumlah kontrak yang diperoleh senilai US$ 104 juta pada akhir Mei 2011. (Detikcom) UNTR Siapkan US$ 100 Juta Untuk Tuah Turangga. PT United Tractors Tbk (UNTR) dan anak usahanya, PT Tuah Turangga Agung, telah meneken perjanjian pengambilan saham awal. Dalam transaksi dengan anak usahanya, UNTR bakal menyalurkan dana dalam bentuk advance shares subscription. Dalam perjanjian tadi, UNTR juga dapat mengambil saham baru yang jumlahnya setara dengan nilai dana rights issue yang dialokasikan ke Tuah Turangga. Dus, transaksi ini akan meningkatkan permodalan UNTR di Tuah Turangga, yang merupakan produsen batubara. (Kontan Online) WIKA Dan TINS Bikin Pabrik Aspal. Rencana PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berkongsi dengan PT Timah Tbk (TINS) akan segera berbisnis aspal. Penyelesaian proyek ini masih menunggu selesainya mini plant aspal yang tengah digarap WIKA. Kedua perusahaan pemerintah ini yakin kerjasama ini akan menguntungkan. TINS sudah memiliki pengalaman di bisnis ini. Sementara WIKA sudah memiliki pasar untuk sektor aspal. Kedua perusahaan ini masih membicarakan porsi masing-masing di perusahaan patungan tadi. (Kontan Online)
SAHAM PILIHAN TINS 2500-2850. Harga saham PT Timah Tbk (TINS) pada perdagangan akhir pekan kemarin menguat hampir 4% ditutup di Rp.2675. Sebelumnya sejak akhir Juni lalu harga TINS cenderung konsolidasi di kisaran harga Rp.2450 hingga Rp.2500. Sejak merosotnya harga timah dunia untuk pengiriman tiga bulan hingga USD21430/ton, harga saham TINS juga cenderung tertekan hingga sempat mencapai Rp.2375 pada pertengahan Juni lalu. Namun pekan kemarin harga logam timah dunia untuk pengiriman tiga bulan kembali rebound hingga mencapai USD27505/ton. Kondisi ini berdampak positif bagi pergerakan harga saham TINS. Penurunan harga timah dunia sejak dua bulan terakhir terutama dipicu merosotnya permintaan dunia terutama dari Jepang, sebagai dampak Tsunami di Jepang Maret lalu. Namun dengan mulai normalnya kehidupan industri di Jepang memasuki paruh kedua tahun ini, harga logam timah berpeluang kembali menguat. Sementara itu diperkirakan produksi timah perseroan akan berkisar 40000-50000 ton tahun ini, tidak berbeda dari tahun sebelumnya. Sedangkan harga timah dunia pada paruh kedua tahun ini diperkirakan hanya berkisar USD23000-27000/ton. Perkiraan ini di bawah target perseroan untuk tahun ini yang awalnya memperkirakan antara USD25000-USD30000/ton. Secara technical, penguatan harga saham TINS akhir pekan kemarin diikuti dengan kenaikan volume transaksi yang mencapai 44,47 juta saham dibandingkan dengan rata-rata volume hariannya dalam sebulan terakhir yang hanya 10,86 juta saham, mengindikasikan penguatan bisa berlanjut dengan target resisten ada di Rp.2850. Harga saham TINS saat ini ditransaksikan dengan PE 9,76x proyeksi laba bersih 2011 yang diperkirakan mencapai Rp.1,37 triliun dengan marjin 13%. Perseroan juga akan membagikan dividen tunai tahun buku 2010 sebesar Rp.94,17/saham. Pada harga Rp.2675, potensi yield yang diperoleh mencapai 3,5%. Harga terbaik melakukan pembelian pada harga di bawah Rp.2500. Untuk jangka menengah dan panjang target harga sahamnya berpeluang mencapai Rp.3500 dengan PE 12-13x. Katalis terhadap harga saham ini adalah pergerakan harga komoditas logam timah dunia. Maintain Buy.
SAHAM PILIHAN ITMG 44600–49400. Harga saham PT Indo Tambangraya Mega Tbk (ITMG) pada perdagangan akhir pekan kemarin kembali menguat setelah menyentuh level support kuat di Rp.44600. Harga sahamnya ditutup naik signifikan 5% lebih ditutup di Rp.47150. Volume transaksi hariannya juga meningkat mencapai 5,55 juta saham dibandingkan rata-rata volume hariannya dalam sebulan terakhir yang hanya 1,17 juta saham. Meningkatnya minat beli pelaku pasar atas saham ITMG dipicu kinerja usahanya yang tumbuh positif dan harganya yang sudah oversold. Hal ini tercermin dari kinerjanya pada kuartal pertama 2011 (1Q11), ITMG membukukan kenaikan penjualan 16,24% mencapai USD463,33 juta dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar USD402,90 juta. Kenaikan ini disebabkan naiknya harga jual rata-rata (ASP) batubara perseroan menjadi USD87,3/ton. Sedangkan volume produksi batubara perseroan pada periode tersebut justru turun 5,5% dari target awal mencapai 5,5 juta ton. Target produksi batubara perseroan tahun ini mencapai 25 juta ton. Sepanjang kuartal pertama 2011, laba bersih ITMG mencapai USD95,23 juta, naik hampir 42% dari tahun sebelumnya USD67,17 juta. EPS 1Q11 mencapai USD0,08. Tahun ini laba bersih perseroan diperkirakan tumbuh 148% mencapai USD506,20 juta dengan marjin 22,4%. Pendapatan usaha tumbuh 36% mencapai USD2,26 miliar. EPS proyeksi 2011 mencapai USD0,44 atau setara Rp.3753 dengan kurs Rp.8530/USD. Pada harga saat ini, saham ITMG ditransaksikan dengan PE 12,56x, masih lebih murah ketimbang saham ADRO yang saat ini ditransaksikan dengan PE 16,8x dan BUMI sekitar 14,2x. Harga sahamnya setahun terakhir ditransaksikan dengan harga tertinggi Rp.57950 dengan PE 37x dan terendah di Rp.33200 dengan PE 21,57x. Dengan merujuk pada PE ratarata emiten tambang batubara tahun ini sekitar 14x-16x maka harga saham ITMG berpeluang menuju 52450 hingga 59.950. Maintain Buy.
Perhatikan : BMRI 7350-7800 Sell on Strength INDF 5600-6000 Buy BUMI 2950-3100 Trading Buy KRAS 1040-1120 Buy DEWA 100-117 Buy KAEF 285-330 Sell on Strength MNCN 960-1100 Sell on Strength SGRO 3375 – 3775 Buy if break 3600
TECHNICAL VIEW
CORPORATE ACTION
INFO DIVIDEN
JADWAL RUPS
PT. First Asia Capital Panin Bank Centre 3rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270 Telp : 021- 726 3969 (H) Fax : 021 - 571 0895 E-mail :
[email protected] BRANCH OFFICE Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Telp : 021 - 319 31811 Fax : 021 - 319 31838 Ruko Mall Taman Palem No.32 Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Jakarta 11730 Telp. 021-543-76266 Fax. 021-543-72102 Makasar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makasar 90157 Telp : 0411 - 313 122 Fax : 0411 - 311 118 Pontianak : Jl. Jend Urip No. 7 Pontianak 78111 Telp : 0561 - 767 839 Fax : 0561 - 761 056
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.