,.,
K I·;'11 1• --, H
{:l l' ";..,
,,-. I
_ _ _ _ _ w' p ~-.: n; _ j , iT":t ,-, t 11 n
1118~1:E} (I Stria I i:::.a~~i Ac
~
.- ..
Aktivitas Antioksidan Lignin dari Lindi Hitam Kraft Berbahan Baku Kayu Acacia Mangium
Custini Syahbirin
Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Institut Pertanian Bogor
Email:
[email protected]
Abstract. The use of black liquor, spent liquor produced from pulp processing, can be increased through isolation and purification to produce various useful products. One of the components in the liquor is lignin. Lignin was isolated from black liquor by precipitation using H2S04 20%. Lignin has potential application as an antioxidant. Phenolic hydroxyl groups in lignin can scavenge the free radicals. In this study, antioxidant activity of lignin, which is isolated from black liquor of Acacia mllllgill/1! wood as the raw material, was examined by diphenyl picrylhydrazyl (DPPH) method. Lignin would scavenge the DPPH free radicals and change the color from purple to pale yellow of diphenyl picrylhydrazine. The change of color intensity was measured by ultraviolet-visible spectrophotometer. The result showed that lignin had strong antioxidant activity with 50% inhibition concentration (ICso) value of 18 ppm, higher than di(t-butyl)-4-hydroxytoluene with ICso value of 1880 ppm.This is a guideline of how to prepare the material to appear in the Proceeding of the National Conference of the Indonesian Chemical Society (SNHKI-2011) by using Microsoft WORD. You may use it as a template by changing the text appropriately. In principle your paper should be formulated in such a way that it will look like this article. Present an abstract of your paper here. Avoid complicated formulae in the abstract. Delete the blue text. Keywords: Antioxidant, Acacia mallgiul1l, lignin, kraft black liquor Abstrak. Lindi hitam, yaitu sisa pemasak yang dihasilkan dari proses pembuatan pulp, dapat ditingkatkan pemanfaatannya melalui isolasi dan pemurnian sehingga dihasilkan berbagai produk yang bermanfaat. Salah satu komponen dalam lindi hitam adalah lignin. Lignin diisolasi dari lindi hitam dengan pengendapan menggunakan I-hSO. 20%. Lignin memiliki aplikasi potensial sebagai antioksidan. Cugus hidroksil fenolik yang terdapat pada lignin mampu menangkap radikal bebas. Pada penelitian ini aktivitas antioksidan lignin yang diisolasi dari lindi hitam berbahan kayu Acacia mmlgillm diuji dengan menggunakan metode difenil pikrilhidrazil (DPPH). Lignin akan menangkap radikal bebas DPPH sehingga DPPH yang berwarna ungu tereduksi menjadi difenil pikrilhidrazin yang berwarna kuning pucat. Intensitas perubahan warna diukur dengan spektrofotometer uitraviolet-tampak. HasH pengujian tersebut menunjukkan bahwa lignin memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai konsentrasi inhibisi 50% (ICso) sebesar 18 ppm, lebih tinggi dibandingkan dengan aktivitas antioksidan 3,5 di(t-butiI)-4-hidroksitoluena dengan nilai ICso sebesar 1880 ppm. Kata kunci: Antioksidan, Acacia lIlallgium, lignin, kraft black liquor
1
Pendahuluan
Perkembangan industri pulp dan kertas di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan kertas. Menurut Asosiasi Pengusaha Kertas Indonesia (APKI), produksi pulp Indonesia pada tahun 2009 adalah 7.9 juta ton dan meningkat menjadi 11
59
juta ton pada tahun 2010 [1]. Peningkatan produksi pulp juga diikuti oleh meningkatnya jumlah lindi hitam yang merupakan larutan sisa pemasak dari proses pembua tan pulp. Lindi hitam umumnya didaur-ulang sehingga bahan kimia pemasak yang terkandung di dalamnya dapat digunakan kembali dalam proses pembuatan pulp. Sementara itu, senyawaan organik yang terkandung dalam lindi hitam dimaniaatkan sebagai bahan bakar dalam proses pembuatan pulp [2]. Selain pemanfaatan di dalam industri pulp, lindi hitam juga masih memiliki potensi lain, yaitu dapat menghasilkan berbagai produk yang bermanfaat melalui isolasi dan pemurnian komponen yang terdapat dalam Iindi hitam. Komponen terbesar yang terdapat dalam lindi hitam adalah lignin, yaitu sebesar 46% dari padatan totalnya [3]. Lignin merupakan senyawa polimer fenolik alamo Lignin telah diketahui memiliki gugus hidroksil fenolik sehingga memungkinkan lignin berperan sebagai antioksidan yang mampu menangkap radikal bebas [4]. Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang dalam konsentrasi rendah dibandingkan dengan substrat yang dapat teroksidasi sehingga secara signifikan menghambat dan mencegah oksidasi substrat. Beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan aktivitas antioksidan lignin yang diisolasi dari lindi hitam yang berbahan baku kuIit dan jerami gandum [5]; kayu aspen, spmce, dan birch [6]; kayu hybrid-poplar [7]; kayu beech [4]; dan ampas tebu [8]; serta aktivitas antioksidan lignosulfonat [8], namun belum terdapat penelitian yang menunjukkan aktivitas antioksidan lignin yang diisolasi dari lindi hitam yang berbahan baku kayu Acacia mangium. Aktivitas antioksidan senyawa fenolik alami dapat diuji dengan metode yang menggunakan l,l-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) sebagai radikal bebas reaktif. Reaktivitas DPPI:I jauh lebih rendah dibandingkan dengan oksigen yang mengandung radikal bebas, seperti OH " RO', ROO " dan 02 - [6]. DPPH akan tereduksi oleh senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan menjadi difenil pikrilhidrazin dan intesitas perubahan warna yang terjadi dapat diukur dengan spektrofotometer UV-tampak. Pengujian aktivitas antioksidan lignin yang diisolasi dari lindi hitam diharapkan dapat mengembangkan aplikasi pemanfaatan lignin dan lindi hitam. Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antioksidan lignin dari lindi hitam kraft berbahan baku kayu A. mmlgiu11I dengan menggunakan metode DPPH.
2
Bahan dan Metode
Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan adalah lindi hitam proses kraft berbahan baku kayu A. MangiulIl (akasia) dari industri pulp dan kertas PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper dan radikal DPPH (Merck). Alat-alat yang digunakan adalah spektrofotometer UV-tampak (Shimadzu PharmaSpec UV-1700) dan spektrofotometer FTlR (Perkin Elmer tipe Precisely Spectrum One). Isolasi Lignin lsolasi lignin mengacu pada metode yang dikembangkan oleh Kim et al. (1987)191. Lindi hitam disaring, kemudian sebanyak 200 ml filtrat dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan diendapkan ligninnya dengan penambahan H2S04 20% secara perlahan sampai pH 2. Endapan lignin dipisahkan menggunakan sentrifus kemudian dilarutkan kembali dalam NaOH 1 N untuk meningkatkan ke-murniannya. Larutan lignin ini diendapkan kembali dengan penambahan H2S04 20% secara perlahan (seperti proses pengendapan pertama). Lignin yang diperoleh dicuci dengan H 2S04 0.01 N dan akuades, kemudian dikeringkan di dalam oven pada suhu 60°C. Pencirian Lignin Bobot Ekuivalen. Sebanyak 0.5 g lignin dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml dan dibasahi dengan 5 ml etano!. Campuran dibubuhi dengan 1 g NaCl, kemudian ditambahkan dengan 100
60
ml akuades dan 6 tetes indikator fenolftalein. Larutan tersebut dititrasi dengan NaOH 0.1 N sampai pH 7.5 (Santoso 1995)[10). Bobot ekuivalen lignin ditentukan dengan persamaan:
· l B ob0 t e k wva en
= lOOOxgram ) lignin (mlxN NaOH
(1)
Kadar Hidroksil Fenolik. Sebanyak 0.1 g lignin dilarutkan dalam larutan bufer pH 12 sebagai larutan stok. Larutan basa lignin dengan konsentrasi 0.04 gil diperoleh dengan mengambil 2 ml larutan stok, kemudian diencerkan sampai 50 ml dengan larutan bufer pH 12. Larutan netral lignin dengan konsentrasi yang sarna diperoleh dengan mengambil 2 mllarutan stok, kemudian ditambahkan 2 ml H2S04 0.1 N dan diencerkan dengan larutan bufer pH 6 sampai 50 ml. Perbedaan absorbans diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV-tampak pada panjang gelombang 280-400 nm dengan larutan netral sebagai blanko (Goldschmid 1954)[l1l. Kadar hidroksil fenolik dapat dihitung dengan persamaan: Kadar hidroksil fenolik == l'ia max x ~ xl 00% 4100
fl.arnax == absorptivitas pada serapan maksimum 17 = bobot molekul OH 4100 = absorptivitas molar lignin Analisis Gugus Fungsi Lignin. Sebanyak 1 mg lignin dicampur dengan 300 mg KBr, dibuat pelet, kemudian dianalisis dengan FTIR (Mansouri & Salvado 2007)( 12 1. Uji Aktivitas Antioksidan Metode pengujian aktivitas antioksidan lignin mengacu pada Pan et al. [7]. Lignin dilarutkan dalam campuran dioksana-air (9:1) dan dibuat larutan lignin dengan konsentrasi IS, 30, 45, 60, dan 75 ppm. Sebanyak masing-masing 320 }lliarutan lignin tersebut dicampurkan dengan 1180 III larutan DPPH 6,1 x 1(}5 M dalam metanol pada suhu 25°C selama 16 menit, kemudian absorbans larutan diukur pada panjang gelombang 515 nm. Larutan BHT (3,5-di(t-butil)-4 hidroksitoluena) dengan konsentrasi 1000, 2000, 3000, 4000, dan 5000 ppm digunakan sebagai kontrol positif. Nilai lCso dihitung dengan menggunakan persamaan regresi dari grafik hubungan antara konsentrasi lignin dan persen inhibisi radikal DPPH oleh lignin.
3 HasH dan Pembahasan Isolat Lignin Lignin diisolasi dad lindi hitam dengan cara pengendapan menggunakan H2S04 20% sampai pH 2. Pengendapan terjadi karena lignin dalam suasana bas a merniliki bentuk fenolat dan dalam suasana asam bentuk fenolat tersebut berubah menjadi fenol. Selain itu, pengendapan juga terjadi karena penggunaan asam tersebut menyebabkan unit-unit penyusun lignin yang semula larut akan mengalami kondensasi sehingga terpolimerisasi kembali membentuk lignin dengan bobot molekul yang lebih besar dan mengakibatkan lignin mengendap [9] Endapan lignin dilarutkan dalam NaOH 1 N untuk menghilangkan senyawa organik yang tidak ikut larut bersama lignin ketika pH dinaikkan [9]. Pelarutan ulang lignin dalam NaOH menyebabkan peningkatan kandungan ion natrium dalam lignin yang dihasilkan. Hal tersebut dapat diminimumkan dengan pencucian endapan menggunakan H2S04 encer, sementara sisa ion sulfat dapat dikurangi dengan pencucian menggunakan akuades (Kim et al. 1987) 19 l. Lignin hasil isolasi berwarna cokelat.
61
Bobot Molekul Lignin Lignin merupakan polimer kompleks yang memiliki distTibusi bobot moleku!. Davin dan Lewis mengemukakan bahwa lignin merupakan senyawa kimia bivalen sehingga bobot molekullignin adalah dua kali bobot eukivalennya [13]. Bobot ekuivalen lignin yang dihasilkan pada penelitian ini adalah 1848 gl ekuivalen, sehingga bobot molekul lignin pada penelitian ini adalah 3696 g/mo!. Hasil tersebut sesuai dengan pernyataan Sjostrom [3] yakni bobot molekul lignin kraft berkisar antara 3000 dan 5000 gl mol. Rerata bobot molekullignin tidak seragam yang disebabkan oleh beragamnya proses pembuatan pulp, proses isolasi lignin, degradasi makromolekul selama isolasi, dan efek kondensasi terutama pada kondisi asam. Selain itu, ketidakseragaman bobot molekullignin juga disebabkan oleh degradasi acak lignin pada dinding sel secara kimia selama isolasi sehingga menghasilkan fragmen-fragmen dengan ukuran yang berbeda yang dapat larut tetapi komposisi kimianya agak seragam [14]. Kadar Hidroksil Fenolik Lignin Gugus hidroksil fenolik lignin akan mengalami ionisasi pada suasana basa (Gambar 1) yang menyebabkan terjadinya pergeseran batokromik. Pergeseran tersebut dapat digunakan untuk menentukan jumlah gugus hidroksil fenolik yang terdapat dalam lignin secara spektrofotometri. Hal tersebut dilakukan dengan cara mengukur serapan larutan basa lignin dengan menggunakan larutan netrallignin sebagai blanko. lignin s
:)
OH +
II,CO
Gambar 1. lonisasi gugus hidroksil fenolik
1-1,0
H,CO
lignin pada suasana basa.
Hasil penentuan kadar hidroksil fenolik menggunakan spektrofotometer UV-tampak, menunjukkan bahwa lignin yang digunakan pada penelitian ini memiliki kadar hidroksil fenolik sebesar 1.90%. Hidroksil fenolik merupakan salah satu gugus fungsi pada lignin yang menentukan reaktivitas lignin, selain gugus hidroksil benzilik dan gugus karbonil. Adanya gugus tersebut dapat menyebabkan terjadinya reaksi antara lignin dan radikal bebas, sehingga lignin dapat berperan sebagai antioksidan [7]. Analisis Gugus Fungsi Menggunakan :FTIR Hasil identifikasi gugus fungsi isolat lignin dengan spektrofotometer FTIR (Gambar 2 dan Tabel1) menunjukkan pola serapan pada daerah bilangan gelombang yang sebagian besar mirip dengan lignin Aldrich sebagai lignin standar.
62
J"J~l
~
::1 v
J
"I)
::I~\
22 21
/r ~ /
Laboratory Test Result
I"'"'"
I
~
Ii
1\ \
I,
%T 20
!
I
'" " r
,,,~t
19
18
" 16
"
\/
\J40~'J' 1
!214'n
"" I Ii gnu, ' aldrich }400 76
II
40(lOG
)600
3200
2800
';400
2000
.800
I(,(()
1:'00
1200
woo
800
60()
4S11 G
<;m-I
Gambar 2. Spektrum FTIR isolat lignin A. Mangilllll (akasia) dan lignin Aldrich. Pita serapan pada bilangan gelombang 3407.37 em,l (pada isolat lignin) dan 3400.76 em,l (lignin Aldrich) menunjukkan uluran O-H Nilai serapan O-H sekitar 3400 em,l ini sesuai dengan hasH penelitian Mansouri dan Salvado (12] terhadap lignin kraft. Pita serapan pada bilangan gelombang 2929 em,l untuk isolat lignin, serta 2930 em,l pada lignin Aldrich menunjukkan uluran C-H dad gugus meW. Dua pita serapan pada bilangan gelombang 1603.66 em,l dan 1512.94 em- l pada isolat lignin, serta 1595.76 em,l dan 15143 em l pada lignin Aldrid! merupakan karakteristik dari cinein 1600 em,l adalah ciri khas einein aromatik untuk lignin aromatik. Pita serapan pada 1500 [15]. Tabel1. Analisis gugus fungsi menggunakan FTIR Bilangan Gelombang (em·l ) Aeuan Isolat Lignin Lignin Aldrich 3400* 3407,37 3400.76 3000-2800* 2929 2930 1600* 1603.66 1595.76 1515-1505** 1512.94 1513 1470-1460** 1464 1462.17 1270-1275** 1214.92 1219.98 1085-1030**
Gugus Fungsi Uluran O-H
Uluran C-H meW dan meWena
Vibrasi einein aromatik
Vibrasi einein aromatik
Deformasi C-H
Vibrasi lignin guaiasil
Deformasi
•• Fengel dan Wegener [14]
Serapan deformasi C-H terlihat pada bilangan gelombang 1462.17 em'l. Adanya serapan pada bilangan gelombang 1214.92 em·l dan 1219.98 em,l menunjukkan bahwa isolat lignin dan lignin Aldrich mengandung lignin guaiasil yang merupakan salah satu unit penyusun lignin [16]. Lignin Aldrich menunjukkan serapan deformasi C-H yang nyata pada bilangan gelombang
63
1042.33 cm,l, dan 1038 cllrl pada isolat lignin. Pita serapan inframerah lignin yang paling khas terdapat pada bilangan gelombang sekitar 1510 cm,1 dan 1600 cm,l yang menunjukkan vibrasi cincin aromatik dan 1470-1460 cm,1 yang menunjukkan deformasi C-H [14]. Adanya kedua serapan tersebut pada isolat lignin menunjukkan bahwa secara kualitatif isolat lignin yang diperoleh merupakan senyawa lignin. Aktivitas Antioksidan Lignin Antioksidan lignin diuji menggunakan metode DPPH. Metode DPPH didasarkan pada kemampuan antioksidan untuk menghambat radikal bebas dengan mendonorkan atom hidrogen. Metode DPPH dipilih karen a dapat memberi pengukuran yang mudah, cepat, peka, dan hanya membutuhkan sedikit contoh. BHT (3,5-di(t-butil)-4-hidroksitoluena) yang merupakan antioksidan kimia komersial digunakan sebagai kontrol positif pada penelitian ini. Hasil pengujian aktivitas antioksidan tercantum pada Tabel 2. Tabel 2. j\Jilai lCSD hasH pengujian aktivitas antioksidan _---'-]e=.nis Larutan Uii ICso (ppm) Lignin 18.05 1880.81 Lignin yang diisolasi dari lindi hitam berbahan baku kayu A. manghlm memiliki nilai lCso sebesar 18.05 ppm, sedangkan nilai ICso BHT 1880.81 ppm. Hal tersebut menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan lignin jauh lebih tinggi dibandingkan dengan BHT. Lignin yang merupakan polifenol memilki kandungan hidroksilfenolik lebih banyak dibandingkan BHT yang merupakan fenol sehingga aktivitas antioksidan lignin Iebih tinggi. Atom hidrogen pada BHT lebih asam sehingga Iebih mudah dilepaskan dibandingkan dengan lignin. Hal ini disebabkan karena gugus pendorong elektron pada lignin (metoksil) lebih kuat dibandingkan dengan BaT (me til) sehingga menurunkan keasaman lignin. Sebagian besar pengaruh antioksidan lignin disebabkan oIeh aksi penangkapan oksigen yang mengandung radikal bebas reaktif oleh struktur fenoliknya [6]. Cugus hidroksil fenolik merupakan pusat penangkapan radikal bebas pada lignin. Setelah menangkap radikal bebas, gugus hidroksil fenolik akan membentuk radikal fenoksil yang stabil karena terstabilkan oleh resonansi (Cambar 3). Stabilitas radikal fenoksil tersebut mempengaruhi aktivitas antioksidan lignin. Struktur fenolik dengan substituen yang mampu menstabilkan radikal fenoksil memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi [7].
li~nin
in li&n e
,~
Ii&nin r: J::'.
c:
"
?
()
A
('DPPH .. HJeo·
lignin
£-L
I
'1-
i(
')
HJCO~
:"('
H,CO
,
....
(;>
+ Df'PHn
i
o·
Gambar 3. Reaksi lignin dengan radikal bebas DPPH [8] Aktivitas antioksidan lignin dipengaruhi oIeh beberapa faktor, yaitu jumlah gugus hidroksil fenolik bebas, bobot molekul lignin, dan komponen non-lignin [61, Pan et al. [7]. Lignin dengan bobot molekul rendah memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Bobot molekul yang Iebih
64
~
rendah menyebabkan lebih banyak gugus reaktii yang terpapar sehingga meningkatkan reaktivitasnya. Bobot molekul yang rendah tersebut disebabkan oleh depolimerisasi lignin akibat pemutusan ikatan eter yang menghasilkan gugus hidroksil fenolik baru. Hal tersebut menyebabkan lignin dengan bobot molekul rendah memiliki lebih banyak gugus hidroksil fenolik dibandingkan dengan lignin dengan bobot molekul tinggi [7]. HasH penelitian Pan et al. terhadap lignin yang diisolasi secara organosolv etanol dari lindi hitam berbahan baku kayu hybrid-poplar mempunyai nilai ICso sebesar 8.20 ppm [7]. Nilai ini menunjukkan aktivitas antioksidannya yang lebih tinggi dari isolat lignin lindi hitam pada penelitian ini dengan nilai ICso sebesar 18.05 ppm. Hal tersebut disebabkan lignin yang digunakan oleh Pan et ai. memiliki bobot molekul 2000-2300 gf mol dan kadar hidroksil fenolik berkisar 2 3%, sedangkan isolat lignin lindi hitam berbahan baku kayu A. mangillm mempunyai bobot molekuI 3696 gf mol [7] Pouteau et at. [5] dan Gregorova et al. [4] juga menyatakan bahwa peranan lignin sebagai antioksidan dapat menstabilkan polipropilena dari degradasi termaI-oksidatii dan mampu menghambat hemolisis sel darah manusia [8]. Penelitian yang dilakukan Vinardell et al. [8] menunjukkan bahwa lignin mampu menghambat hemolisis seI darah manusia yang dipicu oleh radikal AAPH dengan nilai ICso sebesar 44.9 ppm. Berdasarkan penelitian tersebut juga diketahui bahwa lignin tidak menyebabkan iritasi pada kulit dan mata sehingga memungkinkan penggunaan lignin dalam formulasi kosmetika.
Kesimpulan Lignin yang diisolasi dari lindi hitam kraft berbahan baku kayu A. mangiutII memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dengan nilal IC so sebesar 18.05 ppm dibandingkan dengan aktivitas antioksidan BHT (3,5-di(t-butil)-4-hidroksitoluena) yang merupakan antioksidan kimia komersial dengan nilai ICso sebesar 1880 ppm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lignin yang diisolasi dari lindi hitam mempunyai potensi sebagai antioksidan.
Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada lbu Prof. Dr. Suminar S. Achmadi yang telah memberikan banyak saran dan perbaikan-perbaikan dalam penelitian dan tulisan ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Ratih Handayani S5i yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.
Daftar Pustaka [1] Dunia lndustri Online (2011), Pulp dan Kertas Indonesia Kuasai 2,5% Pasar Durna [terhubun berkala]. http://duniaindu5tri.comf umumf 478-pulp-dan-kertas-indonesia kuasai-25-pasar- dunia. html-[14 Juni 2011].
[2] S. Rudatin (1989), Potensi dan prospek peman£aatan lignin dari limbah industri pulp & kertas di Indonesia. Benta Selu/osa, 25, 14 - 17.
[3] E. Sjostrom (1995), Kirnia Kayu, Dasar-Dasar, dan Penggllnaannya. Ed ke-2. Sastrohami-djojo .H, penerjemah. Terjemahan dari: Wood Chem is tnj, Fundamentals, and Aplications. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
65
-~
[4] A. Gregorova, B. Kosikova, A. Stasko (2007), Radical scavenging activity of lignin and its
effect on processing stabilization of virgin and recycled polypropylene. J Appl Polym Sci,
106, 1626 - 1631.
[5] C. Pouteau, P. Dole, B. Cathala, L. Averous, N. Boquillon (2003), Antioxidant properties of
lignin in polypropylene. Polym Degrad Stabil, 81,9 - 18.
[6] T. Dizhbite, G. Telysheva, V. Jurkjane, U.Viesturs (2004), Characterization of the radical
scavenging activity of lignins - natural antioxidants. Biores Technol, 95, 309 - 317.
[7] X. Pan, J. F. Kadla, K. Ehara, N, Gilkes, J. N. Saddler (2006), Organosolv ethanol lignin
from hybrid poplar as a radical scavenger: relationship between lignin structure, extraction
conditions, and antioxidant activity. JAgric Food ClIem, 54, 5806 - 5813.
[8] M. P. Vinardell, V. Ugartondo, M. Mitjans (2008), Potential applications of antioxidant
lignins from different sources. lndustr Crops Prod, 28,220 -222.
[9] H. Kim, M.K. Hill, A.L.Fricke (1987), Preparation of kraft lignin from black liquor. TAPPI J
12, 112- 115.
[10] A. Santoso (1995), Pencirian isolat lignin dan upaya menjadikannya sebagai bahan perekat
kayu lapis. Tesis. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
[11] O. Gold schmid (1954), Determination of phenolic hydroxyl content of lignin preparations
by ultraviolet spectrophoto-metry. Anal Chew, 26, 1421 -1423.
[12] N. E. Mansouri, J. Salvado (2007), Analytical methods for determining functional groups in
various technicallignins. lndustr Crops Prod, 26, 116 - 124.
[13] L. B. Davin, N. G. Lewis (2005), Lignin primary structures and dirigent sites. Current
Opinion in Biotechnology, 16,407 - 415.
[J 4] D. Fengel, G. Wegener (1995), Kayu: kimia, ultrastruktur, reaksi-reaksi. H. Sastrohamidjojo, S. Prawirohatmodjo, penerjemah. Terjemahan dari: Wood: Chemistnj, ultrastructure, reactions. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
[15] Q. Shen, T. Zhang, M. F. Zhua (2008), A comparison of the surface properties of lignin and
sulfonated lignins by FTIR spectroscopy and wicking technique. Coli Surf, in press.
[16] S. Y. Lin, C. W.Dence (1992), Methods in Lignin C/zemistn;. New York: State Universitiy of
New York College of Enviromental Science and Fo Syracuse.
66
t