Warta Kebun Raya 13(2), November 2015
Scindapsus splendidus Alderw.: ‘LIVING TYPE’ YANG TERSISA KOLEKSI KEBUN RAYA BOGOR
Yuzammi dan Reza Ramdan Rivai Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya – LIPI email:
[email protected] Foto: Wisnu H.A.
Perbungaan Scindapsus splendidus
ABSTRACT
Bogor Botanic Gardens is an ex situ conservation area in Indonesia. The garden houses very diversed plants collected from Indonesian forests as well as from many other parts of the world through seed exchanged. Many of the garden's collections have very high scientific values, such as those of rare and endemic species and living types. One of the remaining living types growing in the garden is Scindapsus splendidus (Araceae). The species was first described and published by Alderwerelt in 1922. Unfortunately, there is now only one individual of plant survived, which can be found on Vak (bed) Z in Kenari Avenue at Bogor Botanic Gardens.
merambat, dimana akar tetap tumbuh di tanah
PENDAHULUAN
kemudian merambat pada tumbuhan/pohon Marga Scindapsus termasuk ke dalam suku
yang ada didekatnya, kecuali Scindapsus
Araceae (talas-talasan), beranggotakan
35
rupestris (rheophyte), yaitu tumbuhan yang
jenis yang tersebar dari timur laut India sampai
tumbuh dan menempel pada bebatuan
ke sebelah barat Polynesia (Bogner & Boyce,
dipinggiran sungai atau aliran air, apabila air
1994). Scindapsus merupakan salah satu marga
sungai naik (banjir) biasanya tumbuhan tersebut
dari 4 marga di Asia yang termasuk ke dalam
akan terendam setengah bagiannya.
tribe Monstereae. Tiga marga yang lainnya dan
Dalam melakukan identifikasi tumbuhan di
Rhaphidophora (Mayo et al., 1997; Boyce,
lapangan sering terjadi kekeliruan dalam
1998).
Pada umumnya marga Scindapsus
pemberian nama jenis terutama pada beberapa
dikategorikan ke dalam tumbuhan liana
jenis Scindapsus (terutama S. latifolius
adalah
Amydrium,
Epipremnum,
3
Warta Kebun Raya 13(2), November 2015
M.Hotta, S. roseus Alderw. dan S. splendidus
saat anthesis (masa dimana putik telah ranum
Alderw.) karena bentuk daunnya sangat mirip
dan siap untuk dibuahi) dan berubah menjadi
dengan beberapa jenis marga Epipremnum.
hitam bila masa anthesis telah usai. Pada saat
Untuk membedakannya memang tidak mudah.
anthesis seludang membuka sedikit di bagian
Karakter marfologi yang paling penting untuk
ujungnya, pada bagian tongkol dimana kepala
diamati adalah perbungaannya atau pada saat
putik terlihat mengeluarkan semacam cairan
sudah terbentuk buah. Ke dua marga ini hanya
berwarna jingga yang berguna untuk membantu
dapat dibedakan dengan melihat bentuk buah
serbuk sari untuk mencapai bakal buah. Setelah
serta jumlah bijinya. Buah pada Scindapsus
masa anthesis berakhir, seludang kembali
hanya memiliki satu biji, berbentuk seperti
menutup gunanya adalah melindungi proses
kurva. Sedangkan pada Epipremnum, satu buah
bakal buah menjadi buah. Bila tidak terjadi
akan menghasilkan beberapa biji yang keras dan
pembuahan maka seludang akan berubah warna
berbentuk kurva yang dalam (Boyce, 1998).
menjadi hitam dan rontok.
Berdasarkan The Plant List (2013) nama ilmiah
DISTRIBUSI DAN HABITAT
untuk Scindapsus splendidus Alderw. dinyatakan valid dan diterima sebagai nama yang sah. Jenis
Jenis ini hanya ditemukan tumbuh di Pulau
ini tidak mempunyai nama lain atau sinonim.
Sumatera dan merupakan jenis endemik. Tumbuh merambat di hutan primer dan sekunder
CIRI-CIRI UMUM TANAMAN
pada ketinggian sekitar 500 m dpl.
Scindapsus splendidus merupakan tumbuhan
KEGUNAAN
merambat, dengan tinggi rambatan dapat mencapai 30 m. Batang berbentuk bulat dan
Umumnya jenis-jenis anggota marga Scindapsus
menempel pada pohon rambatannya. Ujung-
digunakan sebagai tanaman hias daun yang
ujung batang biasanya menggantung. Daun pada
merambat baik indoor maupun outdoor. Marga
umumnya tumbuh dan berkumpul pada bagian
ini memiliki berbagai bentuk tipe daun mulai
ujung batang. Tangkai daun panjangnya dapat
dari melanset sampai seperti hati, dengan
mencapai 70 cm, bagian atasnya seperti
ukuran daun yang kecil (panjang + 6 cm) sampai
membentuk kanal. Pada pertemuan antara
dengan ukuran daun yang besar (panjang ± 60
tangkai daun dengan helaian daun terdapat
cm). Bentuk daunnya terkadang tidak simetris,
bagian
sehingga sering menjadi daya tarik sendiri bagi
yang
menggelembung
seperti
membentuk lutut. Warna tangkai daun hijau
pencinta tanaman hias.
muda. Sayap pelepah tangkai daun mengering.
4
Helaian daun berbentuk simpel, melanset,
Selain sebagai tanaman hias, ada juga jenis
dengan panjang sampai dengan 70 cm dan lebar
Scindapsus yang dimanfaatkan sebagai tanaman
sekitar 40 cm, berwarna hijau tua pada
obat, misalnya Scindapsus officinalis. Buah S.
permukaan atas dan hijau muda pada
officinalis telah lama digunakan sebagai obat di
permukaan bawah. Ibu tulang daun menonjol
beberapa bagian wilayah India untuk mengobati
pada permukaan bawah dan membenam pada
berbagai macam penyakit seperti diaphoretic,
permukaan atas. Bunga tumbuh soliter pada
carminative
ujung tunas batang. Pada awalnya seludang
aphrodisiac, galactagogue, appetizer, selain itu
berwarna putih, berubah menjadi hijau muda,
dapat juga digunakan dalam bentuk jamu
kemudian berganti menjadi kuning-orange pada
rebusan untuk mengobati penyakit diare dan
stimulant,
anthelmintic,
Warta Kebun Raya 13(2), November 2015
asma (Shrivastava et al., 2013; Shrivastava et al., 2014). Lebih jauh Shivhare et al., (2011) menyebutkan bahwa buah yang telah dikeringkan dan diekstraksi mengandung zat aktif seperti karbohidrat, glycosides, alkaloid, fixed oils dan lemak, protein dan asam amino bebas, saponin, senyawa fenolik, tannin, gums dan mucilages flavonoids dan phytosterol. Skrining terhadap beberapa senyawa aktif ditenggarai mempunyai potensi sebagai anti kanker. Sampai saat ini Scindapsus splendidus masih belum diketahui potensinya, terutama kandungan zat aktif yang dimilikinya. Peluang penelitian untuk menganalisa dan menggali potensi yang dimiliki oleh jenis ini masih terbuka luas. PERBANYAKAN
Gambar 2. Habitus Scindapsus splendidus, koleksi Kebun Raya Bogor
Scindapsus splendidus dapat diperbanyak
pohon sebagai tiang rambatan, dapat dibuat
dengan stek batang. Bagian yang diambil adalah
dari kawat ayam (kawat yang sudah dianyam,
batang yang tidak terlalu tua. Media yang
biasanya dimanfaatkan untuk pagar, kandang
digunakan sebaiknya adalah media yang gembur
ayam atau kandang burung) yang dibentuk
atau berbentuk moss. Bila tidak mempunyai
seperti paralon dan didalamnya diisi dengan moss atau spagnum. Tiang rambatan juga dapat dibuat dari paralon yang dililitkan dengan tali ijuk. Tiang rambatan buatan ini biasanya digunakan bila ingin menempatkan tanaman dalam ruangan (indoor). Cara memperbanyak Scindapsus splendidus adalah sebagai berikut: a. Potong batang yang masih muda dan tidak terlalu tua sekitar 10 – 15 cm. Bagian yang paling bagus adalah dekat dengan ujung batang. Usahakan pada setiap ruas terdapat akar udaranya. b. Buang sebagian daun untuk mengurangi penguapan. Letakkan potongan stek batang tersebut ke dalam wadah yang berisi air
Gambar 1. Perbungaan Scindapsus splendidus pada saat anthesis. Seludang bagian atas membuka sedikit
untuk menjaga jangan sampai kering. c. Siapkan media tanam seperti pasir atau
5
Warta Kebun Raya 13(2), November 2015
moss. Letakkan potongan batang tersebut di
Koleksi Scindapsus splendidus di Kebun Raya
atas media tanam dengan posisi bagian yang
Bogor saat ini dapat digolongkan kepada
berakar di atas media. Benamkan sedikit
tumbuhan kritis dan perlu untuk segera
sehingga akar tertutup oleh media.
dilakukan perbanyakan. Melihat kondisi
d. Siram seperlunya. Biarkan sampai tanaman tersebut tumbuh
tumbuhan yang sudah mulai tua dan hanya tinggal satu-satunya, dikawatirkan suatu saat
e. Apabila tanaman telah tumbuh memanjang
dapat mengalami kematian. Koleksi S.
dan menjalar maka dapat dipindahkan ke
splendidus bagi Kebun Raya Bogor merupakan
media tanam berbentuk tiang rambatan.
aset yang sangat bernilai tinggi baik dari sisi
Dapat juga langsung ditanam di tanah
keilmuan maupun dari sisi sejarahnya.
dengan posisi menjalar ke pohon rambatan. Scindapsus splendidus dideskripsi dan Pada umumnya semua jenis Scindapsus tidak
dipublikasikan untuk pertama kali oleh
tahan terhadap paparan sinar matahari secara
Alderwerlt berdasarkan koleksi dari Kebun Raya
langsung. Tempat tumbuh yang sesuai untuk
Bogor. Dalam protoloque disebutkan bahwa
jenis ini adalah yang ternaungi akan tetapi masih
jenis ini berasal dari Sumatera (Deli, Sibolangit)
dapat menerima sinar matahari secara tidak
yang dibawa oleh J.A. Lörzing No. 5277 pada
langsung.
tanggal 18 September 1917 (Alderwerelt, 1922a).
KOLEKSI DI KEBUN RAYA BOGOR Aldelwerelt mempunyai nama lengkap Cornelis
6
Di dalam buku katalog koleksi Kebun Raya Bogor
Rogier Willem Karel van Alderwerelt van
disebutkan bahwa Scindapsus splendidus
Rosenburgh (1863-1936) dikenal dengan
terdapat di Vak Z (Jalan Kenari I), dengan nomor
singkatan 'v.A.v.R'. Beliau dilahirkan di Kedong
koleksi Z.54 dan Z. 117 (Sari et al., 2010).
Kebo, Purworejo, Jawa Tengah pada tahun 1863.
Berdasarkan pengamatan di lapangan diketahui
Dari tahun 1905 sampai dengan 1908,
bahwa S. splendidus sudah tidak ditemukan lagi
Alderwerelt ditunjuk sebagai asisten sementara
pada nomor koleksi yang disebutkan diatas.
di Herbarium Bogoriense. Dikarenakan penyakit
Meskipun begitu, masih terdapat satu individu
malaria yang dideritanya Alderwerelt
yang tersisa di Vak Z, tetapi sudah tidak ada lagi
memutuskan kembali ke Jawa dan setelah
pal nama maupun nomor plat seng yang
sembuh baru kembali bekerja sebagai asisten di
menempel. Sekitar sepuluh tahun yang lalu,
Herbarium Bogoriense pada tahun 1910 (van
penulis masih menemukan pal nama dan plat
Steenis-Kruseman, 1950; Backer, 1936). Bidang
seng tertera pada koleksi tersebut. Hilangnya
dan ketertarikan paling utama Alderwerelt
pal nama atapun plat seng diduga kemungkinan
adalah mempelajari tumbuhan paku-pakuan.
besar disebabkan adanya kekeliruan dalam
Meskipun begitu cukup banyak jenis baru yang
pemasangan kembali pal nama dan plat seng
dipublikasikannya
setelah dibuka untuk kepentingan stakeholders
(Alderwerelt 1920, 1922a, 1922b), misalnya,
Kebun Raya Bogor. Pemberian dan pemasangan
Amorphophallus decus-silvae Backer & Alderw.,
nomor pada jenis ini sudah didiskusikan dengan
A. discophorus Backer & Alderw., Scindapsus
staf subbidang Registrasi dan Pembibitan Kebun
splendidus Alderw. dan Scindapsus mamiliferus
Raya Bogor.
Alderw. yang semuanya merupakan koleksi
dari
suku Araceae
Warta Kebun Raya 13(2), November 2015
Aglaonema
pictum,
A.
rotundum,
Amorphophallus gigas, Scindapsus splendidus dan S. mamiliferus. Dalam kurun waktu 15 tahun terakhir lebih dari 60% hutan Sumatera telah rusak akibat dari berbagai kegiatan logging dan ilegal logging. Alih fungsi lahan menjadi ladang pertanian serta seringnya terjadi kebakaran hutan menyebabkan hutan dataran rendah Sumatera secara perlahan berkurang dan sampai pada satu masa nanti akan hilang selamanya. Akibat dari kehilangan hutan akan berdampak terhadap berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang saat ini mendekati kepunahannya. Menurut Loucks & Whitten (2015), akibat dari kegiatan-kegiatan tersebut setidaknya lebih dari 3.000 km2 hutan di Sumatera hilang setiap Gambar 3. Perbungaan Scindapsus splendidus muncul pada ujung tunas batang
tahunnya. Jenis-jenis anggota suku Araceae ditenggarai
Kebun Raya Bogor. Alderwerelt hampir tidak
sangat rentan terhadap perubahan hutan,
pernah mengoleksi tumbuhan dari lapangan.
terutama jenis-jenis yang endemik. Terjadinya
Pada umumnya beliau mendeskripsi langsung
perambahan maupun alih fungsi hutan
dari tumbuhan koleksi Kebun Raya Bogor. van
mengakibatkan berbagai jenis dari suku
Steenis-Kruseman (1950) menyebutkan bahwa
Araceae
koleksi Alderwerelt kebanyakan dari jenis-jenis
Scindapsus splendidus adalah salah satu
tumbuhan paku dan anggrek yang dikoleksi dari
diantara jenis-jenis yang mengalami
daerah yang berdekatan dengan Bogor seperti
keterancaman keberadaannya di alam.
akan
mengalami
kematian.
Sukabumi. Berdasarkan data registrasi diketahui bahwa KONDISI DI ALAM
belum ada tambahan koleksi Scindapsus splendidus yang dibawa oleh tim eksplorasi
Hutan dataran rendah di Pulau Sumatera
dari hutan-hutan Pulau Sumatera.
merupakan surganya berbagai ragam tumbuhan dan hewan. Di pulau ini terdapat dua jenis
PENUTUP
tumbuhan yang sangat melegenda dan terkenal di dunia yaitu Amorphophallus titanum dan
Kebun Raya Bogor sebagai benteng terakhir
Rafflesia arnoldii. Ke dua jenis tersebut
keanekaragaman hayati Indonesia berperan
merupakan tumbuhan endemik untuk Pulau
penting dalam menyelamatkan berbagai jenis
Sumatera. Berbagai jenis tumbuhan dari suku
tumbuhan asli Indonesia. Koleksi-koleksi
Araceae (talas-talasan) tumbuh dan mendiami
tumbuhan di Kebun Raya Bogor tidak hanya
pulau ini dan bahkan banyak diantaranya
mempunyai nilai yang sangat tinggi bagi ilmu
merupakan jenis endemik antara lain,
pengetahuan tetapi juga memiliki aspek-aspek
7
Warta Kebun Raya 13(2), November 2015
sejarah yang tidak boleh diabaikan begitu saja.
Mayo, S.J., J. Bogner and P.C. Boyce. 1997. The
Salah satu contohnya adalah koleksi tumbuhan
genera of Araceae. Royal Botanic
dari suku Araceae yaitu Scindapsus splendidus.
Gardens, Kew.
Tumbuhan ini merupakan jenis endemik dari
Sari, R., Ruspandi, S.R. Ariati (eds). 2010. An
Pulau Sumatera dan pertama kali di deskripsi
Alphabetical List of Plant Species
dari koleksi Kebun Raya Bogor. Dapat dikatakan
Cultivated in the Bogor Botanic
bahwa S. splendidus adalah living type yang
Gardens. LIPI Press, Jakarta.
masih tersisa dari koleksi Kebun Raya Bogor. Tumbuhan tersebut sampai saat ini masih ada
Shivhare, S.C., A.O. Patidar, K.G. Malviya and
dan hanya tinggal satu-satunya. Perhatian dan
K.K.
penanganan khusus terhadap koleksi-koleksi
Antioxidant and Anticancer Evaluation
yang bernilai tinggi sudah merupakan suatu
of Scindapsus officinalis (Roxb.) Schott
keharusan.
Fruits. An International Quarterly
Shivhare-Malviya.
2011.
Journal of Research on Ayuveda 32 (3): DAFTAR PUSTAKA
388 – 394. Doi: 10.4103/09748520.93921. PMCID: PMC3326889.
Alderwerelt van Rosenburgh, C.R.W.K. van. 1920. New or noteworthy Malayan
Shrivastava, N., P. Vikram, P. Tahlani. 2014.
Araceae 1. Bulletin du Jardin Botanique
Scindapsus
Buitenzorg III, vol. 1: 359-389.
Phytochemical and Pharmacological
officinalis
Fruit A
Alderwerelt van Rosenburgh, C.R.W.K. van.
Review. World Journal of Pharmacy and
1922a. New or noteworthy Malayan
Pharmaceutical Sciences 3 (2) : 2626 –
Araceae 2. Bulletin du Jardin Botanique
2636.
Buitenzorg III, vol. 4: 163-229.
Srivastava, N., P. Agrawal, A. Khare, S. Rajput,
Alderwerelt van Rosenburgh, C.R.W.K. van.
R.S. Baghel and S.S. Baghel. 2013.
1922b. New or noteworthy Malayan
Hepatoprotective activity of Scindapsus
Araceae 3. Bulletin du Jardin Botanique
officinalis Fruit in Paracetamol Induced
Buitenzorg III, vol. 4: 320-347.
Hepatotoxicity in Rats. International
Backer, C.A. 1936. In memoriam C.R.W.K. van Alderwerelt van Rosenburgh (18631936). Bulletin du Jardin Botanique Buitenzorg III, vol. 14: 1-3. Bogner, J. and P.C. Boyce. 1994. Scindapsus lucens (Araceae: Monsteroideae), a New Species Related to Scindapsus pictus. Kew Bulletin 49 (4): 789 – 792. Boyce, P.C. 1998. Epipremnum in West and Central Malesia. Blumea 43 (1): 183 – 213. Loucks, C. and T. Whitten. 2015. Southeastern Asia: Island od Sumatra in Indonesia. https://www.worldwildlife.org/ecoreg ions/im0158. Diakses 13 April 2015.
8
Diakses: 24 April 2014.
Journal of Pharmaceutical Sciences and Research 4 (4): 1598 – 1609. The Plant List. 2013. Version 1.1. Published on t h e
i n t e r n e t ;
http://www.theplantlist.org/ Diakses 4 April 2015. van Steenis-Kruseman, M.J. 1950. Malaysian plant collectors and collections. Flora Malesiana I, vol.1. Noordhoff-Kolff N.V., Jakarta.