AKTIVITAS SARI MESOKARP PEPINO (SOLANUM MURICATUM) DAN TERONG LALAP UNGU (SOLANUM MELONGENA) SEBAGAI INHIBITOR LIPASE PANKREAS DAN POTENSINYA SEBAGAI MINUMAN KESEHATAN PENURUN KADAR LEMAK DARAH Yuni Pebrianty, Subandi, dan Muntholib Universitas Negeri Malang Correspondence Author:
[email protected]
ABSTRAK: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui daya inhibisi dari sari mesokarp pepino dan terong lalap dalam kondisi mentah dan rebus terhadap aktivitas lipase, mengujinya secara organoleptik serta mengidentifikasi jenis senyawa metabolit sekunder dalam ekstrak etanol sari mesokarp pepino dan terong lalap. Sebagai sumber lipase pankreas digunakan tablet Pankreoflat (Kimia farma), dan aktivitas lipase diuji secara titrimetri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) urutan daya inhibisi sari mesokarp buah terhadap lipase pankreas adalah sari mesokarp terong lalap rebus (68,8%), pepino rebus (60,1%), terong lalap mentah (54,4%), dan pepino mentah (17,3%). Jika menginginkan sari mesokarp yang daya inibisinya setara dengan 1 tablet Orlistat maka massa mesokarp buah yang dibutuhkan adalah 57 g terong lalap rebus, 65 g pepino rebus, 72 g terong lalap mentah, dan 238 g pepino mentah, (2) urutan daya terima panelis berdasarkan uji organoleptik terhadap sari mesokarp berturut-turut adalah pepino rebus (84%), pepino mentah (64%), terong lalap rebus (56%), dan terong lalap (50%), (3) senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak etanol pepino dan terong lalap adalah golongan alkaloid, flavonoid, dan saponin, dan ( 4) berdasarkan daya inhibisi dan daya terima masyarakat, maka urutan potensi sari mesokarp buah sebagai minuman kesehatan berturut-turut adalah pepino rebus (skor 140,1), terong lalap rebus (skor 126,8), terong lalap mentah (skor 104,4), dan pepino mentah (skor 81,3). Kata Kunci: Lipase inhibitor, sari mesokarp, Orlistat ABSTRACT: The purpose of this study are to determine 1) the power of lipase inhibition by mesocarp juice of pepino and eggplant salad in a fresh and boiled to lipase activity, 2) the respondent acceptance of the juices, and 3) to identify secondary metabolites in the ethanol extract of pepino and eggplant salad mesocarp. The source pancreatic lipase is use Pankreoflat tablet (kimia Farma), and lipase activity in test with titrimetri methods. The result show, (1) Lipase inhibitory level of mesocarp juice are boiled eggplant salad 68,85%, boiled pepino 60,1%, fresh eggplant salad 54,4% and fresh pepino 17,3%. The mass of mesocarp juice that has lipse inhibitory equivalent to 1 tablet Orlistat are 57 g of boiled eggplant salad, 65 g of boiled pepino, 72 g of fresh eggplant salad, and 238 g of fresh pepino, (2) the respondent acceptance to the juices are 84% of boiled pepino, 64% of fresh pepino, 58% of boiled eggplant salad, and 50% of fresh eggplant salad, and (3) secondary metabolite compounds in the etanol extract of mesocarp juice of pepino and eggplant salad are alkaloid, flavonoid, and saponin and (4) based on the inhibitory power and the respondent acceptance, the potency sequence of mesocarp juice as health drink to reduce blood fat level are boiled pepino (scor 140,4), boiled eggplant salad (scor 126,8), fresh eggplant salad (scor 104,4) and fresh pepino (scor 81,3). Keyword: Inhibitor lipase, mesokarp juice, Orlistat
Era globalisasiini masyarakat tidak mengatur pola makan dengan baik misalnya dengan mengonsumsi makanan berlemak secara tidak teratur. Lemak dapat disintesis oleh hati dan diperoleh dari makanan. Lemak yang berasal dari makanan berupa trigliserida dan kolestrol akan diserap kedalam sel mukosa. Asam lemak yang dihasilkan akan diserap oleh pembuluh darah dan akhirnya akan menuju jaringan lemak. Asupan lemak dari makanan yang berlebihan akan menyebabkan tingginya kadar lemak dalam tubuh terutama di dalam darah. Penumpukkan dan penyempitan pembuluh darah merupakan akibat dari tinggi kadar lemak dalam darah. Menurut Dalimarta (7:2008)
mengungkap bahwa penyempitan pada otak menyebabkan stroke dan penyempitan pada dinding arteri jantung menyebabkan penyakit jantung koroner. Menurut Dalimarta (2008:24) untuk mengatasi asupan lemak yang berlebihan dengan beberapa cara yaitu menghambat kerja kompetitif enzim HMG-CoA reduktase, mengkonsumsi serat yang larut dalam air, dan menghambat kerja lipase pankreas. Aktivitas lipase yang semakin meningkat mampu meningkatkan jumlah monogliserida dan asam lemak yang serap oleh tubuh, hal inilah yang berpengaruh pada kegemukan. Jika aktivitas lipase pankreas terhambat, maka produksi asam lemak akan menurun, akibatnya kadar lemak dalam darah juga akan menurun. Salah satu inhibitor dalam menghambat aktivitas lipase yang dijual di pasaran adalah Orlistat. Orlistat dijual dengan merk dagang Xenical. Orlistat/Xenical merupakan inhibitor pertama yang ditemukan, yang merupakan senyawa turunan lipostatin dari bakteri Streptomyces toxitricini. Penghambatan aktivitas lipase oleh Orlistat terjadi pada usus, namun karena harga Orlistat terkadang membuat masyarakat harus pasrah karena tidak mampu membelinya. Efek samping yang ditimbulkan bila pemakaian dalam jangka panjang Orlistat yaitu mempengaruhi sistem gastrointestinal (ISFI, 2006:303). Timbulnya efek samping dari penggunaan Orlistat mengakibatkan perlu adanya alternatif lain bila di konsumsi dalam jangka panjang tidak menimbulkan efek samping. Penggunaan bahan alami atau tradisional merupakan alternatif pengganti Orlistat selain mengatur pola makan dan olahraga teratur. Penelitian yang dilakukan oleh Diego at.al (2003) menunjukkan bahwa biji anggur yang dapat mengurangi kolestrol dan menjadi salah satu inhibitor alami dalam menghambat aktivitas lipase. Pepino dan terong lalap dapat dimungkinkan berpotensi sebagai salah satu alterantif inhibitor lipase alami. METODE Persiapan mesokarp buah mentah dan rebus Mesokarp buah mentah Mesokarp buah ditimbang sebanyak 300 gram diblender sampai halus (tanpa menggunakan air). Jus mesokarp buah disaring dengan menggunakan kertas saring. Diukur volume filtrat yang dihasilkan. Filtrat dibagi menjadi 6 bagian dengan volume yang sama. Mesokarp buah rebus Mesokarp buah ditimbang sebanyak 300 gram sampai halus (tanpa menggunakan air). Jus mesokarp disaring dengan menggunakan kertas saring. Filtrat yang dihasilkan, kemudian dikukus/dipanaskan selama 30 menit suhu ±800C. Filtrat disaring dan volume filtrat diukur. Filtrat dibagi menjadi 6 bagian dengan volume yang sama. Filtrat yang dihasilkan merupakan sari mesokarp buah. Uji Aktivitas Lipase Emulsi minyak zaitun yang terdiri dari 2,5 mL minyak zaitun dan 22,5 ml larutan gum arabik 10 % (w/v) dalam air dihomogenkan selama 10 menit. Selanjutnya ditambah larutan yang terdiri dari 20 mL H2O, 15 ml CaCl2 0,075 M, dan 10 ml NaCl 3 M, kemudian dihomogenkan kembali. Campuran diencerkan dalam labu takar 100 mL sampai tanda batas. Campuran diambil 25 mL sebagai substrat dan ditempatkan dalam erlenmeyer. Kondisi pH substrat diatur denganbuffer fosfat sampai pH 7,5. Campuran kemudian ditambah 1 tablet Pankreoflat sebagai sumber enzim lipase, dikocok selama 30 detik. Campuran diinkubasi pada suhu 37oC selama 25 menit. Hidrolisis dihentikan dengan memanaskan erlenmeyer ke dalam penangas air pada suhu 100oC selama 10
menit. Campuran dititrasi dengan NaOH 0,1 N dengan indikator pp. Sebagai kontrol, digunakan air sebagai pengganti minyak zaitun. Uji Inhibisi sari mesokarp Sari mesokarp mentah Emulsi minyak zaitun yang terdiri dari 2,5 mL minyak zaitun dan 22,5 mL larutan gum arabik 10 % (w/v) dalam air dihomogenkan selama 10 menit. Selanjutnya ditambah larutan yang terdiri dari 20 mL H2O, 15 mL CaCl2 0,075 M, dan 10 mL NaCl 3 M, kemudian dihomogenkan kembali. Campuran diencerkan dalam labu takar 100 ml sampai tanda batas. Campuran diambil 25 mL sebagai substrat dan ditempatkan dalam erlenmeyer. Kondisi pH substrat diatur dengan buffer fosfat pH 7,5 (pH optimum) sampai pH larutan 7,5. Campuran kemudian ditambah 1 tablet Pankreoflat sebagai sumber enzim lipase dan sari 50 gram mesokarp mentah dikocok selama 30 detik. Campuran diinkubasi pada temperatur 37oC selama 25 menit (waktu inkubasi optimum). Hidrolisis dihentikan dengan memanaskan erlenmeyer ke dalam penangas air pada suhu 100oC selama 10 menit. Campuran dititrasi dengan NaOH 0,1 N dengan indikator pp. Sebagai kontrol digunakan air sebagai pengganti minyak zaitun. Sari mesokarp Rebus Emulsi minyak zaitun yang terdiri dari 2,5 mL minyak zaitun dan 22,5 mL larutan gum arabik 10 % (w/v) dalam air dihomogenkan selama 10 menit. Selanjutnya ditambah larutan yang terdiri dari 20 mL H2O, 15 mL CaCl2 0,075 M, dan 10 mL NaCl 3 M, kemudian dihomogenkan kembali. Campuran diencerkan dalam labu takar 100 ml sampai tanda batas. Campuran diambil 25 mL sebagai substrat dan ditempatkan dalam erlenmeyer. Kondisi pH substrat diatur dengan buffer fosfat pH 7,5 (pH optimum) sampai pH larutan 7,5. Campuran kemudian ditambah 1 tablet Pankreoflat sebagai sumber enzim lipase dan sari 50 gram mesokarp buah yang direbus dikocok selama 30 detik. Campuran diinkubasi pada temperatur 37oC selama 25 menit (waktu inkubasi optimum). Hidrolisis dihentikan dengan memanaskan erlenmeyer ke dalam penangas air pada suhu 100oC selama 10 menit. Campuran dititrasi dengan NaOH 0,1 N dengan indikator pp. Sebagai kontrol digunakan air sebagai pengganti minyak zaitun Uji Inhibisi Orlistat (Uji Pembanding) Uji pembanding sama seperti uji inhibisi sari mesokarp buah, dengan mengganti sari kulit dengan 1 tablet orlistat. Sebagai kontrol digunakan air untuk mengganti minyak zaitun. Uji Organolpetik Uji organoleptik yang dilakukan adalah uji hedonik (uji kesukaan) meliputi rasa, warna, dan aroma. Sampel berupa endokarp buah pepino, dan terong lalap ungu yang telah diblender kemudian disaring sehingga diperoleh ekstrak sari buah mentah dan direbus. Sari buah yang telah diberi kode diberikan kepada penelis. Jumlah panelis dalam uji hedonik sebanyak 50 orang. Uji Fitokimia Alkaloid 3 mL sampel diletakkan dalam cawan porselin, ditambahkan 5 mL HCl 2 M diaduk dan kemudian didinginkan pada temperatur ruangan. Sampel dingin ditambahkan 0,5 gram NaCl di aduk dan di saring. Filtrat yang diperoleh di tambahkan 3 tetes HCl, kemudian dibagi menjadi 4 bagian yaitu A sebagai blanko, B ditambahkan pereaksi mayer, C ditambahkan perekasi wagner, D digunakan sebagai uji penegasan bila salah satu pereaksi mayer atau wagner menunjukkan positif alkaloid. Untuk uji penegasan, bagian pertama ditambah amonia 25 % hingga mencapai pH 8-9. Kemudian
ditambahkan 3 tetes kloroform selanjutnya diuapkan di atas penangas. Filtrat ditambahkan 2 mL HCl 2 M kemudian diaduk dan disaring. Filtrat dibagi menjadi 4 bagian seperti prosedur sebelumnya. Terbentuknya endapan menunjukkan adanya alkaloid. Flavonoid 1 mL sampel diuapkan, dicuci dengan heksana sampai jernih. Residu dilarutkan dalam 7 mL etanol di aduk hingga rata. Kemudian larutan disaring. Filtrat yang diperoleh dibagi menjadi 2 yaitu A sebagai blanko dan B ditambahkan HCl pekat di panaskan dalam penangas air. Tanin, dan Polifenol 3 mL sampel diekstraksi dengan 9 mL aquades panas. Larutan didinginkan.Kemudian diitambahkan 5 tetes NaOH 10 % dan disaring. Filtrat dibagi menjadi 3 bagian yaitu A sebagai Blanko, B ditambahkan 3 tetes pereaksi FeCl3 1 %, dan C ditambahkan gelatin. Jika hasil pengujian menghasilkan warna berturut-turut biru, hijau, ungu menunjukkan positif tanin. Bila adanya endapan pada penambahan FeCl3 menunjukkan positif polifenol. Saponin 1 mL sampel ditambahkan 5 mL aquades dalam labu ukur 25 mL. Dikocok selama 30 detik. Perubahan yang terjadi bila adanya buih yang stabil selama 30 menit menunjukkan adanya saponin. HASIL DAN PEMBAHASAN Aktivitas Lipase Pankreas (Pankreoflat) Pengukuran aktivitas lipase dilakukan dengan menggunakan Pankreoflat sebagai sumber enzim yang mengandung pankreatin 170 mg pertablet (ISFI,2006:490) dan minyak zaitun sebagai substrat. Menurut Langitasari (2010) pH optimum lipase pankreas pada pH 7,5 dan suhu 370C. Hasil pengukuran aktivitas lipase tanpa inhibitor ditunjukkan pada Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1 jumlah asam lemak yang dibebaskan setara dengan volume NaOH 0,104 N yaitu 3,71 mL. Berdasarkan asam lemak yang dibebaskan maka aktivitas lipase rata-rata yang dihitung berdasarkan rumus sebesar 0,00702 unit/mL. Tabel 1 Hasil Pengukuran Uji Aktivitas Lipase (Pankreoflat) pada pH 7,5 dan suhu 37 0 C Titrasi Volume NaOH ∆ Volume NaOH (SK-SM) Aktivitas lipase ~ Σ asam lemak (mL) (Pankreoflat) (Unit/mL) SK SM 1 3,32 7,07 3,75 0,00709 2 3,34 7,12 3,78 0,00715 3 3,39 7,00 3,61 0,00683 Rata-rata 3,35 7,06 3,71 0,00702
Uji Inhibisi Orlistat dan Mesokarp Buah Mentah dan Rebus Terhadap Aktivitas Lipase Inhibisi Orlistat Orlistat merupakan kontrol positif dalam menghambat aktivitas lipase. Orlistat berfungsi mencegah penyerapan lemak makanan. Orlistat berfungsi untuk mengurangi penyerapan trigliserida. Dalam penelitian ini, data aktivitas lipase setelah penambahan Orlistat ditunjukkan dalam Tabel 2. Tabel 2 Hasil Uji Aktivitas dengan Penambahan Orlistat
Titrasi
Volume NaOH SKor SMor
1 2 3 Ratarata
5,28 5,31 5,34 5,31
Keterangan
6,10 6,16 6,19 6,15
∆ Volume NaOH (SMor-SKor) ~ Σ asam lemak (mL)
0,82 0,85 0,85 0,84
Aktivitas lipase dengan orlistat (unit/mL)
0,00709 0,00715 0,00683 0,00702
Aktivitas lipase tanpa Orlistat (Unit/mL) 0,00709 0,00715 0,00683 0,00702
Daya Inhibisi (%)
78,6
SKor: substrat kontrol orlistat SMor: Substrat minyak Orlistat
Berkurangnya lemak bebas dapat dijelaskan melalui mekanisme aktivitas Orlistat dalam menghambat aktivitas lipase. Trigliserida seharusnya terpecahkan oleh lipase, namun adanya Orlistat menyebabkan lipase berikatan dengan Orlistat. Hal ini terjadi karena Orlistat memiliki sisi katalitik yang mampu mengikat sisi katalik lipase. Adanya pengikatan lipase dengan orlistat enzim menyebabkannya tidak mampu mengkatalisis reaksi hidrolisis trigliserida yang menyebabkan jumlah asam lemak bebas yang dapat diserap oleh usus berkurang. Inhibisi Sari Mesokarp Pepino dan Terong Lalap Sari mesokarp yang digunakan adalah sari mesokarp buah dalam kondisi mentah dan rebus. Mesokarp mentah biasanya sering dikonsumsi oleh masyarakat sedangkan rebus masih jarang untuk dikonsumsi. Sari mesokarp direbus untuk memecahkan dinding sel, masa simpan dalam jangka lama, dan memungkin untuk meningkatkan daya inhibisi. Selama perebusan, digunakan suhu 80oC untuk mempercepat pemecahan dinding sel buah. Volume sari mesokarp pepino sekitar 21 mL sedangkan terong lalap sekitar 19 mL. Data uji aktivitas dan daya inhibisi asam lemak yang dibebaskan oleh sari mesokarp buah ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3 Hasil Uji Aktivitas dan Daya Inhibisi Penambahan Sari Mesokarp Buah Inhibitor
Kondisi
Pepino
Mentah Rebus Mentah Rebus
Terong lalap
Rata-rata aktivitas lipase dengan penambahan sari mesokarp (unit/mL) 0,0058 0,0028 0,0032 0.0022
Rata-rata aktivitas lipase tanpa penambahan sari mesokarp (unit/mL)
0,00702
Daya inhibisi %
17,3 60,1 54,4 68,8
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa aktivitas rata-rata asam lemak yang dibebaskan oleh penambahan sari mesokarp berturut-turut dari yang kecil hingga yang paling besar adalah terong lalap rebus sebesar 0,0022 unit/mL; terong lalap mentah 0,0032 unit/mL; pepino rebus 0,0028 unit/mL dan pepino mentah sebesar 0,0058 unit/mL. Berdasarkan Tabel 3 daya inhibsi terhadap sari mesokarp terhadap lipase berturut-turut adalah pepino mentah (17,3 %), pepino rebus (60,1%), terong lalap mentah (54,41%), dan terong lalap rebus (68,6%). Penurunan aktivitas lipase mesokarp paling tinggi didominasi oleh sari buah mesokarp rebus. Kemungkinan hal ini disebabkan oleh lebih banyaknya zat aktif yang keluar setelah mesokarpnya direbus. Perbandingan Daya Inhibisi Sari Mesokarp Buah dengan Orlistat
Sari mesokarp pepino dan terong lalap dan Orlistat dapat menghambat aktivitas. Efektivitas 50 gram sari mesokarp buah sebagai inhibitor enzim lipase relatif terhadap daya inhibisi satu tablet Orlistat berbeda-beda. Efektivitas 50 gram mesokarp pepino mentah dan rebus berturut-turut adalah 21% dan 76,4 %. Perbandingan sari mesokarp pepino rebus 0,091 g orlistat lebih tinggi dibandingkan pepino mentah 0,026. Massa mesokarp pepino mentah dan rebus yang setara dengan 0,12 g Orlistat adalah masingmasing 238 g dan 65, 4 g. Efektivitas 50 gram mesokarp terong lalap dalam kondisi mentah dan rebus sebagai inhibitor enzim lipase terhadap Orlistat adalah 69,2% dan 87,4 %. Perbandingan 50 gram sari mesokarp terong lalap mentah dan rebus dengan massa Orlistat adalah 0,083g dan 0,104 g. Massa mesokarp terong lalap mentah dan rebus yang setara dengan 0,12 g Orlistat adalah 72 g dan 57 g. Hal ini menunjukkan semakin tinggi inhibisi sari mesokarp maka semakin tinggi presentase efektivitas bauh terhadap 1 tablet Orlistat sehingga semakin sedikit masa mesokarp yang dibutuhkan agar setara dengan 1 tablet Orlistat. Perbandingan massa mesokarp pepino dan terong lalap yang mempunyai daya inhibisi sama dengan 1 tablet Orlistat dicantumkan pada Tabel 4 Tabel 4 Perbandingan Sari Mesokarp Buah Terhadap 1 Tablet Orlistat Buah Kondisi Rata-rata presentase Massa mesokarp (g) efektivitas buah agar ≈1 tablet Orlistat terhadap 1 tablet Orlistat (%) Pepino Mentah 21 238 Rebus 76,4 65 Terong lalap Mentah 69,2 72 Rebus 87,4 57
Uji Organoleptik Sari Mesokarp Uji organoleptik bertujuan untuk mengetahui sari mesokarp yang diminati oleh konsumen. Uji organoleptik meliputi rasa, warna, aroma, dan kesimpulan penerimaan keseluruhan sari mesokarp buah pepino dan terong lalap oleh panelis. Untuk itu sampel di ujikan harus dilabeli sesuai dengan aturan pelabelan sampel. Pemberian label untuk menghindari sifat bias panelis. Tabel 5 menunjukkan hasil uji organoleptik sari mesokarp. Tabel 5 Hasil Uji Organoleptik Sari Mesokarp Sifat Sari mesokarp organoleptik Pepino rebus Pepino mentah Terong lalap rebus Rasa 4.6 3.9 3.22 Warna 4,4 4,24 4,22 Aroma 4,3 4,12 3,6
Terong lalap mentah 3.58 4,78 3,88
Uji kesimpulan juga dilakukan untuk mengetahui daya terima masyarakat terhadap sari mesokarp pepino. Nilai numerik yang telah terkumpul dianalisis untuk mengetahui daya terima masyarakat. Nilai numerik yang bisa diterima adalah nilai yang ≥ 4, untuk seterusnya menghitung daya terima masyarakat dan hasilnya seperti pada Tabel 6 Tabel 6 Daya Terima Masyarakat terhadap Produk Sari Mesokarp Buah
Sari Mesokarp Buah
Kondisi
Pepino
Mentah Rebus Mentah Rebus
Terong lalap
Presentasi Hasil Organoleptik Kesimpulan Organoleptik (%) 64 84 50 58
Interpretasi
diterima diterima diterima diterima
Sari mesokarp buah diterima oleh masyarakat dengan presentasi diatas 50 %. Daya terima masyarakat pepino dalam kondisi rebus lebih tinggi dibandingkan dengan sari mesokarp buah yang lain. Daya terima pepino 84% menunjukkan bahwa masyakat menyukai sari mesokarp buah dalam kondisi rebus. Daya terima masyakat yang tinggi terhadap sari mesokarp pepino rebus mungkin disebabkan oleh rasa yang enak, warna dan aroma yang menarik minat masyarakat/panelis dibandingkan dalam kondisi mentah dan terong lalap mentah dan rebus. Potensi Sari Mesokarp sebagai Minuman Kesehatan Potensi sari mesokarp dalam penelitian ini dilihat dari 2 aspek yaitu dari daya inhibisi sari mesokarp dan daya terima masyarakat/panelis berdasarkan uji organoleptik. Aspek tersebut dapat diketahui sari mesokarp yang dapat berpotensi sebagai minuman kesehatan. Data hasil potensi sari mesokarp ditunjukkan dalam Tabel 7 Tabel 7 Hasil Potensi Sari Mesokarp Sebagai Minuman Kesehatan Buah
Kondisi
Daya inhisi sari mesokarp (%)
Daya terima masyakat
Pepino
Mentah Rebus Mentah Rebus
17,3 60,1 54,4 68,8
64 84 50 58
Terong lalap
Skor Total 81,3 140,1 104,4 126,8
Ranking
4 1 3 2
Tabel 7 menunjukkan bahwa skor total sari mesokarp yaitu pepino rebus menempati ranking satu dengan total skor sebesar 140,1. Hal ini menunjukkan bahwa sari mesokarp pepino rebus memiliki potensi yang lebih tinggi dibandingkan sari mesokarp yang lain. Uji Fitokimia Sari Mesokarp Pepino dan Terong Lalap Untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder, maka dilakukan maserasi dengan etanol terhadap mesokarp buah. Mesokarp buah dikering dalam oven dengan suhu 1000C. Serbuk mesokarp dimaserasi dalam pelarut etanol dengan pengocokan selama 24 jam. Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak etanol pepino dan terong lalap secara kualitatif mengandung senyawa alkaloid, flavonoid dan saponin. Alkaloid yang dihasilkan oleh ekstrak metanol mesokarp terong lalap lebih tinggi dari pepino dengan inhibisi aktivitas lipase yang cukup tinggi. Menurut hasil penelitian Rahardjo dkk (2006:21), kemungkinan senyawa yang berpengaruh dalam menghambat lipase adalah alkaloid. Hasil uji fitokimia ditunjukkan pada Tabel 8 Tabel 8 Uji Fitokimia Sari Mesokarp Pepino dan Terong Lalap
Buah
TH PE TL
Uji fitokimia Alkaloid Mayer Wagner + +
+ + ++
Dragendoff Dibasakan ++ ++ ++
Mayer dibasakan ++ +
Flavonoid
Saponin
Tanin
Polifenol
+ + +
++ + +
++ -
++ -
Catatan : TH: Teh Hijau PE: Pepino TL: Terong Lalap Keterangan: ++ = Terkandung senyawa lebih banyak + = Terkandung senyawa - = Tidak mengandung senyawa
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Sari mesokarp pepino dan terong lalap memiliki daya inhibisi terhadap aktivitas lipase. Urutan daya inhibisi sari mesokarp buah terhadap lipase pankreas adalah sari mesokarp terong lalap rebus (68,8%), pepino rebus (60,1%), terong lalap mentah (54,4%), dan pepino mentah (17,3%). Jika menginginkan sari mesokarp yang daya inibisinya setara dengan 1 tablet Orlistat maka massa mesokarp buah yang dibutuhkan adalah 57 g terong lalap rebus, 65 g pepino rebus, 72 g terong lalap mentah, dan 238 g pepino mentah, 2) urutan daya terima panelis berdasarkan uji organoleptik terhadap sari mesokarp berturut-turut adalah pepino rebus (84%), pepino mentah (64%), terong lalap rebus (56%), dan terong lalap (50%), 3) senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak etanol pepino dan terong lalap adalah golongan alkaloid, flavonoid, dan saponin, dan 4) berdasarkan daya inhibisi dan daya terima masyarakat, maka urutan potensi sari mesokarp buah sebagai minuman kesehatan berturut-turut adalah pepino rebus (skor 140,1), terong lalap rebus (skor 126,8), terong lalap mentah (skor 104,4), dan pepino mentah (skor 81,3). Saran Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan untuk penelitian lanjutan: 1) untuk uji in vivo sari pepino dan terong lalap dalam menghambat aktivitas lipase pankreas, 2) untuk mengidentifikasi struktur senyawa yang mampu menghambat lipase pankreas dalam masing-masing buah, 3) melakukan studi kelayakan produksi minuman kesehatan sari mesokarp pepino dan terong lalap skala rumah tangga dan skala industri, 4) untuk mengetahui aktivitas sari mesokarp dalam bentuk penghambatan enzim HMG-CoA reduktase dan aktivitas serat yang larut dalam menghambat enzim pensintesis lemak. DAFTAR PUSTAKA Bustanji, Y., Issa A., Hudaib M., Tawah K., Alkhatib., &Bashar Al-Khalidi1. 2010. Inhibition Of Hormone Sensitive Lipase and Pancreatic Lipase By Rosmarinus Officinalis Extract And Selected Phenolic Constituents. Journal of medicinal Plant Research Vol. 4(21), pp. 2235-2242
Dalimartha, S. 2008. Resep Tumbuhan Obat untuk Asam Urat. Bogor: Penebar Swadaya. Diego, M., Ilic, N., Poulev, A., Drasemie, L. D., Fried, S.K. & Iilya, R. 2003. Inhibitory Effect Of Grape Seed Extract on Lipases. Journal of Nutrion 19:876-879 ISFI. 2006. ISO Indonesia (Informasi Spesialite Obat Indonesia). Jakarta: PT. Ikrar mandiri abadi. Langitasari, I. 2010. Efektivitas Sari Kulit (Endokarp)Semangka (Citrullus lanatus) dalam Menghambat Aktivitas Enzim Lipase Relatif terhadap Obat Penurun Kadar Lemak Darah. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang Rahadjo, S.S., Ngatijan., Pramono.S. 2005. Influence of Etanol Extract of Jati Belanda Leaves (Guazum Ulmifolia Lamk) on Lipase Enzim Activity of Rattus Norvegicus Serum. Journal ISSN:2085-871 Vol.4.