YESUS DAN KEPEDULIAN SOSIAL: REFLEKSI ALKITABIAH YESUS SANG REFORMIS Rifai1
ABSTRAK Kepedulian sosial merupakan sikap atau perilaku baik yang ditujukkan kepada orang-orang tersisih atau kaum marjinal. Adanya kesenjangan sosial yang semakin meningkatkan justru harus meningkatkan pula kepedulian sosial dalam kehidupan dalam masyarakat. Namun pada kenyataannya, oleh karena sikap egoisme yang mendorong manusia untuk lebih mementingkan kesejahteraan pribadi dan kepentingan-kepentingan pribadi menjadi nilai-nilai kepedulian sosial telah hilang. Yesus hadir sebagai terang dunia memberikan pengharapan baru baik kaum marjinal. Kehadiran Yesus sebagai reformis sejati telah melakukan pembaharuan baik dibidang jasmani maupun rohani. Kehadiran Yesus sebagai seorang reformis didorong oleh kerinduan Yesus untuk melakukan pemberitaan Injil Kerajaan Allah. Selain itu, Yesus juga melakukan tindakan-tindakan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusia dan nilai kepedulian sosial oleh karena kesadaran pribadi Yesus untuk menanggalkan segala hak dan menjalankan segala kewajiban-Nya sebagai seorang pewarta Injil Kerajaan Allah. Kata kunci : kepedulian sosial, reformis Social careis anattitudeorbehaviorwhichgoodto thoseexcludedormarginalized. The existence ofsocial inequalitiesthat are increasingitshouldalso increase thesocial awarenessof lifein the community. But in fact, because ofthe attitude ofselfishnessthat encourage peopleto be moreconcerned withpersonalwellbeingandpersonalinterestsintosocial carevalueshave been lost. PresentJesusas thelight of the worldgivesnew hopeboththe marginalized. The presence ofJesusas thetruereformershave madereformsboth inbody and spirit.The presence ofJesusasa reformerdrivenby the passiontodo thepreaching of the Gospelof Jesusthe kingdom of God. In addition, healsocommitted actsupholdthe values ofhumanityandthe value ofsocial concernbecause ofpersonalconsciousnessof Jesustoabandon allrightsandcarry outallhisdutiesasapreacher ofthe gospel ofthe kingdom of God. Keywords: social care, reformers 1
Guru PAK SMP N 17 Surakarta dan SMP N 1 Surakarta, sekaligus Staf Pengajar Sekolah Tinggi Teologi INTHEOS Surakarta;
[email protected] //
[email protected]
kepadamu,
PENDAHULUAN
sesungguhnya
segala
Zaman yang telah berkembang
sesuatu yang tidak kamu lakukan
sekarang ini cenderung memimpin
untuk salah seorang dari yang paling
manusia
pusaran
hina ini, kamu tidak melakukannya
telah
juga untuk Aku.”Hagner menjelaskan
mengabaikan nilai-nilai sosial yang
tentang ungkapan “Seorang dari yang
seharusnya. Kepedulian sosial yang
paling hina ini” bahwa :
menuju
egosentrisnya,
pada manusia
There is much disagreement about the meaning of the phrase “the least of these my brothers.” From Gray’s survey of the options, we may list the following, in descending order of popularity: (1) everyone, particularly the needy among humankind; (2) all Christians; (3) Christian missionaries; and (4) Jewish Christians. An intriguing Old testament antecedent is found in Proverbs 19:17: “Whoever is kind to the poor lends to the Lord and will be paid in full.” See too the rabbinic parallel in Tanḥuma on Deuteronomy 15:9: “My children, when you gave food to the poor I counted it as though you had given it to me” (see Jeremias, Parables of Jesus, 207).2
dulu melekat dan mendarah daging dalam sanubari insan Indonesia kini telah
luntur
globalisasi.
digerus
oleh
Tertangkapnya
arus para
penjarah rumah-rumah korban banjir di Ibukota, kasus pemerkosaan yang dilakukan
oleh
oknum
pendidik,
pembakaran tempat ibadah, tawuran antar
etnis
kejadian
merupakan yang
segelintir
menunjukkan
hilangnya kepedulian sosial. Puncak dari
pergulatan
terlihat
dari
arus
globalisasi
hancurnya
rasa
kemanusiaan, terkikisnya sikap dan semangat religious serta nilai-nilai kemanusiaan telah menjadi kabur. Untuk
menghadapi
globalisasi
yang
zaman
didalamnya
Meskipun
dalam
memahami
perkataan Yesus tentang “Seorang
seringkali ditemukan persaingan tidak
dari
sehat dan telah merusak nilai-nilai
menimbulkan berbagai perdebatan
kepedulian sosial, diharapkan orang
tentang
percaya
dimaksudkan Yesus. Namun perlu
meneladani
sikap-sikap
yang
siapa
paling
hina
sebenarnya
ini”
yang
Kristus. Matius 25:45 firman Tuhan 2
mengatakan menjawab
“Maka mereka:
Ia Aku
akan berkata
Donald A. Hagner,Word Biblical Commentary : Matthew 14-28.Electronic ed. Dallas : Word, Incorporated, (Dallas: Logos Library System; Word Biblical Commentary 33B, 1998), S. 744
diperhatikan
penekanan
dari
terletak
pada
pengajaran-Nya
Kepedulian Sosial Sikap Kepedulian Sosial Apabila mendengarkan tentang
bagaimana tindakan orang percaya kepada masyarakat strata rendah atau
kata
“kepedulian
kaum miskin.
seringkali
sosial”
maka
diidentikkan
dengan
Kehadiran Yesus bukan sekedar
perilaku baik orang kepada orang lain
sebagai pemberitaan Injil Kerajaan
di sekitarnya. Perilaku baik ini dapat
Allah dan juga penggenap janji
meliputi membantu kaum miskin,
keselamatan, namun kehadiran Yesus
memberikan santunan kepada yatim
juga
piatu,
menghadirkan
tanda-tanda
orangjompo
Kerajaan Allah. Salah satu tanda-
membagikan
tanda Kerajaan Allah adalah adanya
Tuhan percayakan kepada kita kepada
kepedulian
kerabat
terhadap
kaum
yang
sedikit
ataupun
atau
rejeki
saudara
yang
terdekat.
tersisih, terbelakang atau kaum strata
Perilaku kepedulian sosial sangat
rendah. Dalam hal ini, Yesus sebagai
didambakan bagi masyarakat kaum
seorang reformis religious sekaligus
marjinal yang diterpinggirkan oleh
reformis bagi kaum yang miskin
berbagai kesenjangan diciptakan oleh
jarang
dalam
kaum papan atas. Untuk itu perlu
penjabaran oleh teolog masa kini.
penanaman sikap kepedulian sosial
Dalam
sedini
sekali
dijumpai
kesempatan
ini,
penulis
mencoba menyajikan artikel yang bertajuk
“Yesus
dan
Kepedulian
mungkin
akan
tercipta
sosialakan
sangat
ketertiban sosial. Kepedulian
Sosial: Refleksi Alkitabiah Yesus
dirasakan sekali oleh kaum marjinal
Sang Reformis”. Kiranya melalui
yang
artikel ilmiah ini, setiap pembaca
Berkembangnya perkotaan dengan
kaum kristiani ataupun siapa saja
berbagai
tergugah dan meneladani sikap Yesus
membuat kota semakin jauh dari
yang senantiasa peduli kepada hidup
kerangka
kepedulian
kaum strata rendah.
sedang
dinanti-nantikan
hidup
masyarakat perkotaan KAJIAN TEORI
diperkotaan
peradabannya
luas. yang
besar.
telah
sosial
yang oleh
Perkembangan pesat
dan
tak
terbendung dengan sendirinya akan
menciptakan perbedaan status sosial.
etis.
Antonius
Atoshoki,
dkk
Kondisi adanya perbedaan status
mengungkapkan
bagaimana
sikap
sosial
egoisme etis itu “Egosime etis yaitu
secara
otomatis
akan
menciptakan sikap kepedulian sosial.
pandangan
Antinius
dkk
hendaknya bertujuan meningkatkan
mengungkapkan pernyataannya yang
kesejahteraan dan kepentingan sendiri
senada dengan pendapat tersebut
…
bahwa “Perbedaan status sosial serng
manusia
menjadi alasan untuk tidak menaruh
kepedulian
kepedulian kepada sesamanya. Sering
Sikap meningkatkan kesejahteraan
terjadi
terjalin
pribadi itu perlu, namun sikap dalam
hanya diantara sesama manusia yang
rangka meningkatkan kesejahteraan
berada dalam kelompok status sosial
pribadi
Atoshoki,
kepedulian
sama.”3
yang
sosial
Artinya
justru
bahwa
Egoisme
etis
agar
pribadi
menutup tidak
kepada
tidak
seseorang
setiap
boleh
berbuat
diri
menaruh
sesamanya.”4
menghalangi baik
kepada
seharusnya tingkat kepedulian sosial
sesamanya. Pada saat orang berusaha
kehidupan
besar
meningkatkan kesejahteraan pribadi
dibanding kehidupan di desa. Namun
maka orang tersebut juga memikirkan
kenyataannya
upaya untuk tidak merugikan orang
perkotaan
lebih
tingkat
kepedulian
sosial di perkotaan telah terkikis
lain yang berada di sekitar mereka.
habis oleh berbagai kesibukan dan
Masyarakat sudah harus berani
kepentingan masyarakat perkotaan.
berjuang
dan
Di
hidup
yang
banding
dengan
masyarakat
menegakkan
sikap
mementingkan
pedesaan yang memiliki status sosial
kepedulian sosial dalam masyarakat.
cenderung lebih sama satu dengan
Bukan lagi, kepentingan, kesibukan
lainnya,
dan kesejahteraan pribadi semata
secara
mengakibatkan
otomatis
kepedulian
sosial
semakin meningkat tajam. Kepedulian
sosial
yang
ada
dalam
benak
setiap
masyarakat. Melainkan masyarakat muncul
juga
harus
memikirkan
apabila setiap lapisan masyarakat
kepeduliannya terhadap sesamanya
meninggalkan sikap hidup egoisme
yang hidup masih jauh di bawah mereka yang ada di atas. Sikap yang
3
Antonius Atoshoki, dkk. Relasi Dengan Sesama (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2012), 278
4
Ibid., 280
patut dikembangkan dalam rangka
Tindakan nyata dalam kepedulian
menciptakan kepedulian sosial adalah
sosial ditunjukkan sikap empatik
sikap
untuk
moral.
Kembali
Antonius
mengatasi
kesulitan
yang
Atoshoki, dkk. Mengatakan bahwa
sedang dihadapi oleh sesamanya.
“Dalam
Sikap
rangka
mendorong
kepedulian
sosial
dapat
berkembangnya kepedulian sosial di
ditanamkan kepada manusia sejak
masyarakat,
perlu
usia dini. E. B. Surbakti mengatakan
mengembangkan keutamaan moral
bahwa “Jikalau masa kanak-kanak
yang mewujudkan pada kesadaran
diisi
tetap
untuk
benar, tata nilai yang baik, norma-
menjalankan apa yang diperlihatkan
norma, sopan santun, kerja sama,
manusia
dari
kehendak
5
dengan
pembelajaran
yang
intelek sebagai suatu yang benar.”
memaafkan,
Nyatalah
patut
tanggung jawab, kasih sayang, budi
diutamakan dan dipikirkan bukan
pekerti dan sikap tenggang rasa.
kepentingan,
dan
Setelah dewasa ia akan bertumbuh
kesejahteraan pribadi melainkan sikap
menjadi pribadi yang menyenangkan
kepedulian sosial sebagai bagian
dan memiliki kepedulian sosial yang
kebenaran secara intelek yang harus
tinggi.”6
dilaksanakan
penanaman
benar
yang
kesibukan
dalam
kehidupan
Terbentuknya
Sikap
Kepedulian sosial bukan sikap terbentuk
muncul
berarti
nilai-nilai
bahwa
kepedulian
kurikulum pembelajaran di sekolah. Pendidikan di bangsa ini sudah
Kepedulian Sosial
yang
Ini
kesalahan,
sosial harus menjadi bagian dalam
bermasyarakat. 2.
mengakui
secara
dalam
otomatis kehidupan
seharusnya memikirkan pendidikan yang terbaik bagi anak bangsa supaya penanaman
nilai-nilai
kepedulian
bermasyarakat. Hal ini dikarenakan
sosial menjadi bagian yang tidak
sikap kepedulian sosial merupakan
dianaktirikan.
sikap
atau
bertanggungjawab
perasaan yang
disertadi
dengan tindakan nyata atas kesulitan
Faktor lain yang membentuk sikap
kepedulian
sosial
adalah
penanaman nilai-nilai ke-Tuhan-an
yang dihadapi oleh sesame manusia. 6
5
Ibid., 284 - 285
E. B. Surbakti, Awas Tayangan Televisi (Jakarta Elex Media Komputindo, 2008), 4
yang diaplikasikan dalam kehidupan
dilakukan oleh kaum kristiani karena
sehari-hari.
sikap
Tedi
Sutardi
keadilan
sosial
merupakan
mengungkapkan dimana “Terlepas
bagian dari menjalankan ajaran yang
dari sistem keyakinan yang berbeda,
terdapat di Injil. A. Eddy Kristiyanto
agama hakikatnya menjadikan umat-
menambahkan
Nya untuk berbuat baik dan peduli
“Keadilan distributive menuntut agar
terhadap
penghasilan, kekayaan dan kekuatan
sesama
manusia
serta
sesama makhluk hidup. Kepedulian
dalam
terhadap
dengan
sesama
merupakan
implementasi dari konsep toleransi 7
dan
Setiap
empati.”
agama
pendapatnya
masyarakat
harus
dinilai
memperhatikan
akibat-
akibatnya pada orang-orang yang kebutuhan-kebutuhan
dasar
memberikan pengajaran yang baik
materalnya
dan benar dalam hal bertoleransi dan
terpenuhi. …. Menurut ajaran gereja
berempati kepada sesamanya. Setiap
keadilan sosial adalah kewajiban
penganut agama dan keyakinan yang
sesmua
hidup
berbuat adil satu terhadap lainnya
di
Indonesia
dipertanyakan
sikap
perlu
berimannya
sesuai
belum
orang
dengan
atau
atau
tidak
pihak
Injil.”8
yang
Melalui
apabila tidak memiliki sikap toleransi
perkataan tersebut, dapatlah ditarik
dan emati terhadap sesama. Sebagai
sebuah kesimpulan bahwa jangan
makhluk
sudah
pernah mengklaim dirinya sebagai
menjalankan
orang percaya atau orang Kristen jika
barang
yang tentu
ber-Tuhan kita
tidak melaksanakan keadilan sosial
perintah dan ajaran-Nya. Penanaman nilai-nilai kepedulian sosial
sejak
kecil
yang
disertai
yang tertulis dalam Injil. Injil dengan jelas dan tegas menuliskan bagaimana
dengan sikap toleransi dan empati
Yesus
melakukan
tindakan
sebagai perwujudan dari keberimanan
kepedulian sosial terhadap kaum-
seseorang terhadap Tuhan, juga harus
kaum marjinal.
disertai dengan sikap berkeadilan sosial.
Sikap
keadilan
sosial
merupakan cerminan sikap yang patut 7
Tedi Sutardi, Antropologi: Mengungkap Keberagaman Budaya (Bandung: PT Setia Purna Inves, 2007), 26
Yesus Sang Reformis 8
A. Eddy Kristiyanto, Spiritual Sosial: Suatu Kajian Kontekstual (Yogyakarta: Kanisius, 2010), 53
sebagai bagian dari Misi Kerajaan Pribadi Yesus Sebagai Reformis
Allah. Misi Kerajaan Allah adalah
Yesus sebagai seorang reformis pertama kali dapat dijumpai dalam panggilan Yesus yang seharusnya dimengerti
bukan
secara
pribadi
semata melainkan juga secara kolektif bahwa
Yesus
menjalankan
misi
Kerajaan Allah. Emmanuel Gerrit Singgih mengatakan bahwa : Pelayanan yang bersifat horizontal sebagai jawaban konkret masalah ketidakadilan dalam jemaat, diprotes keras oleh kalangan dari jemaat sendiri … Panggilan Yeremia, Yesus dan Stefanus adalah panggilan pribadi. Panggilan pribadi ini dihubungkan langsung dengan kebutuhan kolektif yang diamati Tuhan. Tanpa adanya kebutuhan kolektif ini mereka tidak akan dipanggil! Hal inilah yagnkurang disadari dalam pemahaman sekarang mengenai panggilan, yang membatasi panggilan itu pada pribadi saja … Akibatnya pertobatan, yang oleh Yesus (menurut Injil Markus) dilihat sebagai pertobatan yang bersangkut paut dengan Kerajaan Allah dank arena itu mau tidak mau bermakna kolektif.9
memperbaiki tatanan kehidupan di dunia baik secara rohani maupun jasmani. Herlianto
menjelaskan
bagaimana Yesus menjalankan misi reformasi rohani bahwa: Sejak mulai melayani, Yesus sudah menunjukkan reformasiNya terhadap ibadat Yahudi yang sudah membeku. Pembaharuan-Nya diawali sejak Ia dibaptiskan oleh Yohanes (Luk. 3;21-22). Dengan demikian, Yesus telah memberikan gambaran ibadat yang baru yang menggantikan ibadat ritual yang lama yang telah koyak. Pandangan-Nya mengenai sabat berubah bahwa sabat bukan lagi ritual yang memberatkan tetapi yang membebaskan umat, karena Yesus sendirilah Tuhan atas hari sabat.10 Sebagai rohani
seorang
Yesus
reformator
meletakkan
ibadah
sabat pada tempat yang semestinya, berbeda dengan para imam yang pada waktu itu meletakkan sabat sebagai
Artinya Yesus ke dunia bukan semata
keinginan-
Selain sebagai agen pembaharuan
melainkan
kehidupan
rohani,
Yesus melakukan kehendak Bapa
melakukan
pembaharuan
keinginan
melakukan
sesuatu yang sulit untuk dikerjakan.
pribadinya
9 Emmanuel Gerrit Singgih, Iman dan Politik Dalam Era Reformasi di Indonesia (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), 117 118
10
Yesus
juga
dibidang
Herlianto, Gerakan Nama Diri: Nama Allah Yang Dipermasalahkan (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009), 25-26
moral. Dalam Buku “Pidato-pidato
belakang dengan pembaharuan yang
yang Mengubah Dunia, Kisah dan
dilakukan oleh kaum farisi dan ahli
Petikan Pidato-pidato” diungkapkan
taurat.
bahwa
mengatakan bahwa:
“Didalam
sejarah,
Yesus
dipandang sebagai tokoh reformasi moral, tokoh revolusi politik, rakyat jelata palestina dan seorang nabi yang karismatik.”11 Tokoh reformis sejati hanya pada diri Yesus, karena Yesus melakukan
pembaharuan
bukan
hanya dibidang rohani melainkan juga dibidang moral, politik, tatanan kehidupan sosial dan banyak hal lagi. Refleksi Alkitab Yesus Sang Reformis Injil Markus 2:17 firman Tuhan mengatakan “Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan
Jakob
Van
Bruggen
Dalam nama hukum ini, orang Farisi dan ahli Taurat mencoba menyadarkan murid-murid Yesus. Orang Farisi sedang mengupayakan reformasi religius dalam lingkungan umat Israel. Bukankah dengan makan bersama-sama semua orang Yahudi tanpa kecuali, guru mereka meniadakan hasil yang telah diperoleh melalui gerakan reformasi tersebut? (Markus 2:17) … Sama seperti seorang tabib mengarahkan perhatiannya kepada orang lemah, yang tahu bahwa mereka memerlukan pertolongannya, begitu juga Yesus datang (dari surga) untuk memanggil orang berdosa supaya bertobat dan kepada kepada Injil (Markus 1:15).12
orang sehat yang memerlukan tabib,
Sebagai seorang reformis, Yesus
tetapi orang sakit; Aku datang bukan
mengerjakan pekerjaan yang bertolak
untuk
belakang
memanggil
melainkan
orang
orang
benar,
dengan
pekerjaan
para
berdosa.”
imam, ahli taurat dan kaum farisi saat
Kehadiran Yesus di dunia untuk
itu. Yesus lebih menyukai jikalau
menerima
berdosa,
diri-Nya berkumpul bersama dengan
orang-orang
kaum marjinal, orang-orang yang
setiap
orang-orang tersisih
agen
sakit,
karena
membutuhkan
orang
merekalah kehadiran
pembaharuan.
yang
disisihkan
oleh
karena
dosanya,
seorang
orang-orang yang mengalami sakit.
Pembaharuan
Kehadiran Yesus senantiasa dinanti-
yang dilakukan oleh Yesus bertolah 11 Haris Munandar, Penerjemah. Pidato-pidato Yang Mengubah Dunia, Kisah dan Petikan Pidato (Jakarta: PT Gelora Aksara Pertama, 2008), 10
nantikan oleh mereka semua. 12
Jakob Van Bruggen, Markus: Injil Menurut Petrus (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009), 102
Setiap kali Yesus melakukan
segalanya bagi semua orang karena
tindakan-tindakan yang berkuasa itu
Injil.”14
dengan
ditiru pada orang berusaha menuntut
dasar
untuk
kepentingan
Keteladanan yang patut
orang lain bukan untuk kepentingan
hak-haknya,
Yesus
justru
pribadi.
Yosef
memberikan
keteladanan
bahwa
bahwa
“Mukjizat
altruistis
Lalu
artinya
mengatakan
Yesus
selalu
segala bentuk hak harus dilepaskan
Yesus
hanya
demi
memanfaatkan kekuatan-Nya demi kepentingan
orang
lain
(demi
pemberitaan
Injil
Kerajaan
Allah. Tindakan perbuatan Yesus yang
pemberitaan Kerajaan Allah kepada
senantiasa
mereka)
pernah
manusia dan menjunjung tinggi nilai-
yang
nilai keadilan sosial telah mendahului
menguntungkan bagi diri-Nya. Yesus
pemikiran upaya-upaya ajaran agama-
tidak akan pernah memakai kuasa
agama besar yang berkembang pada
ajaib-Nya demi kepentingan pribadi-
waktu
Nya.”13 Artinya Yesus senantiasa
mengungkapkan
membuang segala bentuk egoism
besar percakapan di Tiimur Jauh dan
pribadi
menghalangi
Timur Dekat telah menyakinkan saya
seseorang menumbuhkan semangat
bahwa di masa mendatang semua
kepedulian bagi orang lain. Ini bisa
agama-agama besar akan membantu
terjadi pada pribadi yang bernama
berkembangnya
Yesus karena senantiasa melepaskan
hidup terhadap jaminan hak-hak asasi
diri dari segala macam hak dan
manusia,
melaksanakan segala sesuatu yang
perwujudan
dan
mengadakan
yang
tidak mukjizat
dapat
memikirkan
itu.
Joas
Adiprasetya
bahwa
“sejumlah
sebuah
kesadaran
emansipasi keadilan 15
hak-hak
perempuan, sosial
dan
berhubungan dengan kewajiban-Nya.
kejahatan
Martin Harun menambahkan bahwa
kesadaran dan kemandirian Yesus
“1 Korintus 9:16-23, mengutamakan
melakukan
tugas
menjunjung
pemberitaan
Injil,
rela
perang.”
Ini
tindakan hak-hak
berarti
yang
kemanusiaan
melepaskan diri dari segala hak serta kebiasaanya dan menjadi segala13
Yosef Lalu, Yesus Kristus Pemberi Makna Hidup(Yogyakarta: Kanisius, 2010), 29
14
Martin Harun, Inilah Injil Yesus Kristus (Yogyakarta: Kanisius, 2000), 40 15 Joas Adiprasetya, Mencari dasar Bersama: Etik Global dalam Kajian Postmodernisme dan Pluralisme Agama (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002), 104
Yesus adalah terang dunia (8:12) yang karenanya manusia dapat hidup (berjalan) dan tanpa terang perwahyuan manusia bakal tersandung (lih. Yes. 8:14) dan tidak memiliki terang batin yang membimbingnya dalam kehidupan. … Latar belakang pemikiran Yahudi ialaha bahwa masih ada kemungkinan hidup kembali sampai hari keempat karena roh orang meninggal dunia selama 3 hari masih berkeliaran di sekitar kubur, sebelum berangkat menuju tempat tinggalnya yatiu syeol. Namun tidak diragukan lagi bahwa Lazarus telah meninggal dan proses pembusukan telah mulai (Ay. 39). Ini adalah salah satu cara Yohanes member kesan hebat dalam mukjizat-mukjizat Yesus.17
ataupun nilai-nilai keadilan sosial oleh karena kesadaranYesus terhadap nilai kemanusiaan yang begitu besar. Kesadaran Yesus terhadap nilainilai kemanusiaan selalu disampaikan kepada setiap orang percaya yang hendak mengikuti Yesus. Roberth Davidson
menambahkan
“Seorangmuda
bertanya
bahwa kepada
Yesus apakah rahasia kehidupan yang sempurna
…
Tetapi
Yesus
memandang dia dan menaruh kasih kepadanya lalu berkata kepada-Nya “hanya
satu
lagi
kekuranganmu:
pergilah, juallah apa yang kau miliki dan berikanlah itu kepada orangorang miskin, maka engkau akan beroleh harta di Surga kemudian 16
Ini artinya
bahwa kehadiran
Yesus ditengah kaum tersisih, kaum
datanglah ke mari dan ikutlah Aku.”
marjinal dan orang-orang yang tidak
Syarat utama untuk mengikuti Yesus
lagi
harus memiliki hati yang berbelas
memberikan
kasih
baru. Pengharapan tersebut berada di
kepada
sesamanya,
peduli
dianggap
kepada mereka yang miskin dan
bahwa
hidup
pengharapan
berkekurangan.
Upah
dari
semua yang dikerjakan oleh orang yang
mengikuti
Yesus,
oleh
sebuah
pewahyuan
sesama
pengharapan
Allah
kehidupan
di
dan masa
mendatang.
akan
mendapatkan ketentraman hidup di dunia dan kehidupan di alam baka. A.S.
Hadiwiyata
mengungkapkan:
16
Roberth Davidson, Alkitab Berbicara (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001), 179
YESUS DAN KEPEDULIAN SOSIAL: REFLEKSI
17
A.S. Hadiwiyata, Injil Yohanes (Yogyakarta: Kanisius, 2008), 155 - 157
nurani manusia untuk peduli kepada
ALKITABIAH YESUS SANG REFORMIS
sesamanya, mereka cenderung lebih
Perkembangan dunia dan zaman
menyukai kepentingan pribadi dan
sangat pesat hingga manusia sendiri
kesejahteraan pribadi.
terkadang
mampu
pendidikan
Perkembangan
diyakininya
tidak
membendungnya.
dan
Meskipun
agama
telah tentang
yang
memberikan
dunia dan zaman global yang sangat
pengajaran
pesat memunculkan berbagai bentuk
sikap empati peduli sosial namun
persaingan tidak sehat dan merusak
manusia telah mengalami kematian
nilai-nilai kepedulian sosial yang
hati
sangat
nurani.
toleransi
Gereja
sendiri
diharapkan
banyak
memberikan
Yesus
Kristus
kepedulian sosial sebagai bagian
memberikan perintah kepada orang
upaya menjalankan hidup adil yang
percaya untuk tidak mengabaikan
sesuai dengan Injil Kristus. Yesus
sesamanya yang dianggap paling hina
datang
diantara manusia. Kehadiran Yesus di
pewahyuan kepada setiap manusia
dunia untuk mendatangkan tanda-
untuk kembali kembali jalan Kerajaan
tanda
Allah
masyarakat.
Kerajaan
Allah
yakni
keselamatan dan kepedulian terhadap kaum tersisih. Kepedulian terhadap
ajaran
dan
memberikan
yakni
tentang
terang
peduli
kepada
Yesus
untuk
sesamanya. Kesadaran
kaum tersisih atau kepedulian sosial
menghadirkan
merupakan
kepada
kemanusiaan dan nilai keadilan sosial
kaum miskin, yatim piatu, orang
oleh karena kesadaran Yesus terhadap
jompo ataupun kerabat terdekat yang
kepentingan Kerajaan Allah. Yesus
membutuhkan perhatian kita.
dalam memanfaatkan kekuatan-Nya
perilaku
baik
Adanya perbedaan status sosial
nilai-nilai
untuk kepentingan orang lain, orang-
anggota
orang yang tersisih dan terpinggirkan.
masyarakat telah memicu berbagai
Ini hanya bisa dilakukan apabila
konflik yang didalamya mengikis
meninggalkan dan membuang jauh
habis
sosial
segala bentuk egoisme diri. Yesus
Sikap
telah mengalahkan sikap egoisme
egoisme etis telah menutup hati
pribadi yang dapat menghalagi sikap
yang
terhadap
dirasakan
sikap
oleh
kepedulian
sesama
manusia.
kepedulian Tindakan
terhadap Yesus
sesamanya.
sangat
bertolak
mengukuhkan
keberadaan
Yesus
sebagai seornag reformis sejati.
belakang dengan tindakan alim ulama Yahudi
pada
waktu
itu,
inilah
menunjukkan Yesus sebagai seorang pribadi
reformis
sekaligus
revolusioner sejati. Panggilan-Nya tidak
dapat
panggilan
diartikan
yang
panggilan
secara
sebagai
esklusif
tersebut
pribadi
karena
merupakan
panggilan kolektif. Artinya kehadiran Yesus didunia merupakan kehadiran yang diperuntukkan kepada setiap manusia
yang
membutuhkan
pengharapan baru. Pengharapan baru tersebut senantiasa dinanti-nantikan oleh kaum yang tersisih dan kaum marjinal. Inilah panggilan sebagai seorang
reformis,
yakni
melaksanakan pembaharuan bukan hanya dibidang rohani melainkan
PENUTUP Dunia
dengan
berbagai
perkembangannya
telah
berbagai
konflik
ragam
memicu dalam
masyarakat yang majemuk. Konflik dalam masyarakat majemuk tersebut telah
menghilang
kehidupan terhadap Yesus
sendi-sendi
kepedulian sesamanya.
sebagai
manusia Kehadiran
seorang
reformis
membawa arti yang begitu penting dalam melakukan perubahan dan pembaharuan
baik
maupun
jasmani.
sebagai
seorang
sekaligus
Juru
secara
rohani
Kehadiran-Nya pengajar,
nabi
Selamat
telah
membuktikan bahwa Yesus seorang yang reformis sekaligus revolusioner sejati.
juga dibidang jasmani. Secara rohani Yesus
melakukan
pembaharuan
dalam
kehidupan
ibadat
kehidupan
moral
kaum
dan yahudi,
sedang kehidupan jasmani Yesus melakukan
pembaharuan
Nya sebagai nabi, pengajar, sekaligus Selamat
yang
Adiprasetya, Joas. Mencari dasar Bersama: Etik Global dalam Kajian Postmodernisme dan Pluralisme Agama. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002.
bagi
kehidupan rakyat jelata. Kehadiran-
Juru
DAFTAR PUSTAKA
berkarisma
Atoshoki, Antonius. dkk., Relasi Dengan Sesama. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2012.
Bruggen, Jakob Van. Markus: Injil Menurut Petrus. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009. Davudson, Roberth. Alkitab Berbicara. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001. Hadiwiyata, A.S. Injil Yohanes. Yogyakarta: Kanisius, 2008. Hagner, Donald A. Word Biblical Commentary : Matthew 1428. Electronic ed. Dallas : Word, Incorporated, Dallas: Logos Library System; Word Biblical Commentary 33B, 1998. Harun, Martin. Inilah Injil Yesus Kristus. Yogyakarta: Kanisius, 2000. Herlianto, Gerakan Nama Diri: Nama Allah Yang Dipermasalahkan. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.
Kristiyanto, A. Eddy. Spiritual Sosial: Suatu Kajian Kontekstuali. Yogyakarta: Kanisius, 2010. Lalu, Yosef. Yesus Kristus Pemberi Makna Hidup.Yogyakarta: Kanisius, 2010. Munandar, Haris. Penerjemah. Pidato-pidato Yang Mengubah Dunia, Kisah dan Petikan Pidato. Jakarta: PT Gelora Aksara Pertama, 2008. Singgih, Emmanuel Gerrit. Iman dan Politik Dalam Era Reformasi di Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008. Surbakti, E. B. Awas Tayangan Televisi. Jakarta Elex Media Komputindo, 2008. Surtadi, Tedi. Antropologi: Mengungkap Keberagaman Budaya. Bandung: PT Setia Purna Inves, 2007.