YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jalan Merdeka No. 24, Bandung 4214714
KALIMAT MAJEMUK Kalimat majemuk dibedakan menjadi tiga jenis, kalimat mejemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk relatif. I. KALIMAT MAJEMUK SETARA Kalimat majemuk setara merupakan penggabungan beberapa kalimat tunggal menjadi satu kalimat yang lebih besar, dan tiap kalimat tunggal yang digabungkan akan tetap membentuk pola yang setara. Konjungtor yang dapat digunakan dalam kalimat majemuk setara, yaitu: dan, serta, atau, lalu, kemudian, bahkan, tetapi, melainkan, padahal, dan sedangkan. 1. KMS dengan Pola Penggabungan KMS dengan menggabungkan beberapa kalimat tunggal tanpa ada unsur yang dirapatkan. contoh KT1 : Kemenangannya sungguh meyangkinkan. KT2 : Lawannya hanya diberi angka 0. KMS : Kemenangannya / meyakinkan benar / bahkan / lawannya / hanya diberi / S P konj. S P angka 0. O 2. KMS dengan Rapatan Subjek KMS dengan rapatan subjek berarti untuk subjek yang sama tidak perlu ditulis berulang cukup dirapatkan (ditulis satu kali) saja. contoh KT1 : Dia tidak pandai memainkan alat musik. KT2 : Dia sangat pandai melukis.
1
KMS : Dia / tidak pandai memainkan / alat musik / tetapi / sangat pandai / melukis. S P O konj. P O 3. KMS dengan Rapatan Predikat KMS dengan rapatan predikat berarti untuk predikat yang sama tidak perlu ditulis berulang cukup dirapatkan (ditulis satu kali) saja. contoh KT1 : Nenek terbiasa mencuci dengan tangan. KT2 : Ibu terbiasa mencuci dengan mesin cuci. KMS : Nenek / terbiasa mencuci / dengan tangan / sedangkan / ibu / S P K konj. S dengan mesin cuci. K 4. KMS dengan Rapatan Objek KMS dengan rapatan objek berarti untuk objek yang sama tidak perlu ditulis berulang cukup dirapatkan (ditulis satu kali) saja. contoh KT1 : Ibu menulis surat itu. KT2 : Ayah mengirimkan surat itu. KMS : Ibu / menulis / dan / ayah / mengirimkan / surat itu. S P konj. S P O II. KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang memiliki pola tidak setara (bertingkat). Salah satu bagian yang lebih tinggi disebut induk kalimat, dan salah satu bagian yang lebih rendah disebut anak kalimat. 1. KMB dengan Perluasan Subjek Dalam KMB, unsur subjek diperluasan sehingga sekurang-kurangnya membentuk unsur baru berupa subjek dan predikat. Dengan demikian, polanya tidak lagi setara tetapi bertingkat, hasil perluasan unsur S disebut dengan anak kalimat. contoh KT : Ayah / membeli / mobil / kemarin sore. S P O K 2
KMB : Pria tua beranak tiga itu / membeli / mobil / kemarin sore. S
P
Pel.
S Pola kalimat: S+P+O+K
P
O
K
S P Pel. Induk kalimat: Ayah membeli mobil kemarin sore. Anak kalimat: Pria tua beranak tiga. 2. KMB dengan Perluasan Objek Dalam KMB, unsur objek diperluasan sehingga sekurang-kurangnya membentuk unsur baru berupa subjek dan predikat. Dengan demikian, polanya tidak lagi setara tetapi bertingkat, hasil perluasan unsur O disebut dengan anak kalimat. contoh KT : Ayah membeli mobil kemarin sore KMB : Ayah / membeli / kendaraan beroda empat / kemarin sore. S
S P Pola kalimat: S+P+O+K
P
Pel.
O
K
S P Pel. Induk kalimat: Ayah membeli mobil kemarin sore. Anak kalimat: Kendaraan beroda empat. 3. KMB dengan Perluasan Keterangan Dalam KMB, unsur keterangan diperluasan sehingga sekurang-kurangnya membentuk unsur baru berupa subjek dan predikat. Dengan demikian, polanya tidak lagi setara tetapi bertingkat, unsur K yang telah diperluas disebut dengan anak kalimat. Konjungtor yang dapat digunakan untuk memperluas keterangan, yaitu: sehingga, namun, jika, daripada, kalau, walau/walaupun, meski/meskipun, bagai/bagaikan, sebab, karena, ketika, saat, dll. Dalam KMB, konjungtor selalu menyatakan unsur keterangan.
3
contoh KT : Ayah membeli mobil kemarin sore. KMB : Ayah / membeli / mobil / ketika matahari mulai condong ke barat. konj.
S P Pola kalimat: S+P+O+K
S
O
P
K
K
S P K Induk kalimat: Ayah membeli mobil. Anak kalimat: Ketika matahari mulai condong ke barat. (hasil peluasan unsur K) III. KALIMAT MAJEMUK RELATIF Kalimat majemuk relatif merupakan kalimat majemuk yang menggunakan keterangan aposisi atau apositif pada unsur S/P/O/K. Keterangan aposisi adalah keterangan tambahan atau pengganti yang diawali dengan kata “yang”. Unsur S/P/O/K yang akan digantikan dengan keterangan aposisi harus berupa frasa. 1. KMR Menerangkan Subjek a) Sebagai Keterangan Pengganti (ada unsur yang digantikan) KT : Kakak / membeli / baju batik. S P O KMR : Kakak / membeli / baju yang menggunakan motif khas Indonesia. S keterangan aposisi S P O Induk kalimat : Kakak membeli baju batik. Anak kalimat : Yang menggunakan motif tradisional khas Indonesia. b) Sebagai Keterangan Tambahan (tanpa ada unsur yang digantikan) KT : Supir becak itu / merintih / kesakitan. S P Pel. KMR : Supir becak yang tertabrak mobil itu / merintih / kesakitan. S keterangan aposisi S P Pel. Induk kalimat: Supir becak itu merintih kesakitan. Anak kalimat: yang tertabrak mobil itu.
4
2. KMR Menerangkan Predikat a) Sebagai Keterangan Pengganti KT : Pria itu / seorang guru senior. S P KMR : Pria itu / seorang guru yang telah memiliki banyak pengalaman. S keterangan aposisi S P Induk kalimat: Pria itu seorang guru senior. Anak kalimat: Yang telah memiliki banyak pengalaman. b) Sebagai Keterangan Tambahan KT : Pria tampan itu / seorang guru muda. S P KMR : Pria tampan itu / seorang guru muda yang baru lulus sarjana. S keterangan aposisi S P Induk kalimat: Pria tampan itu seorang guru muda. Anak kalimat: Yang baru lulus sarjana. 3. KMR Menerangkan Objek a) Sebagai Keterangan Pengganti KT : Guru itu / menghukum / murid kesayangannya. S P O KMR : Guru itu / menghukum / murid yang menjadi anak emasnya. S keterangan aposisi S P O Induk kalimat: Guru itu menghukum murid kesayangannya. Anak kalimat: Yang menjadi anak emasnya. b) Sebagai Keterangan Tambahan KT : Ibu / membelikan / oleh-oleh / untuk anaknya. S P O K KMR : Ibu / membelikan / oleh-oleh yang berupa makanan / untuk anaknya. S keterangan aposisi S P O K Induk kalimat: Ibu membelikan oleh-oleh untuk anaknya. Anak kalimat: yang berupa makanan. 5
4. KMR Menerangkan Keterangan. a) Sebagai Keterangan Pengganti KT : Penderita itu / dikirim / ke rumah sakit. S P K KMR : Penderita itu / dikirim / ke rumah yang dikhusus untuk orang sakit. S keterangan aposisi S P K Induk kalimat: Penderita itu dikirim ke rumah sakit. Anak kalimat: Yang khusus untuk orang sakit. b) Sebagai Keterangan Tambahan KT : Dia / sedang dibawa / ke rumah sakit. S P K KMR : Dia / sedang dibawa / ke rumah sakit yang berlokasi di dekat pegunungan. S keterangan aposisi S P K Induk kalimat: Dia sedang dibawa ke rumah sakit. Anak kalimat: Yang berlokasi di dekat pegunungan.
6