PXRANAN SlSTEM PERTANAMAN AGROFORESTRY DALAM PEIUGGUFIAAAI LAHAN KERlNG PERTAMIAN
YANG BERLERENG CURAM DL DAS CIMANUK, JAWA BARAT ( Studi
Kasus di Daerah Darmaraja
- Wado, Kabupaten Sumedang )
Oieh :
DEDEH SAODAH WlDANlNGSlH
PAKULTAS PASGASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 1 9 9 1
RINGKASAN
DEDEH
SAODAH
WIDANINGSIH.
Peranan
Sistem
Pertanaman Agroforestry dalam Penggunaan Lahan Kering Pertanian yang
Berlereng Curam di
DAS
Barat (Studi Kasus di Daerah Darmaraja Sumedang)
-
Jawa
Wado, Kabupaten
(di bawah bimbingan H. ISHEMAT SOERIANEGARA
sebagai Ketua, F. GUNARWAN SOERATMO, H. ABIDIN,
Cimanuk,
SURKATI
AHMAD
H. LUTFI I. NASOETION dan BENYAMIN
NASENDI
D.
sebagai anggota). Penelitian mengenai agroforestry yang
dalam
berlereng
(di daerah lakukan
pengamatan dan
sistem
pertanaman
penggunaan lahan kering pertanian
curam di
Darmaraja
pada
peranan
tahun
-
DAS
Cimanuk, Jawa
Wado, Kabupaten
1988
sampai
percobaan mengenai
Sumedang), di-
1989.
sistem
dilakukan 'di lapangan, ditambah dengan
Barat
Pengukuran, pertanaman
analisis tanah
yang dilakukan di laboratorium. Tempat penelitian kasus
ini teqletak di daerah Kecamatan
studi
Darmaraja dan
Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, yang termasuk bagian hulu daerah aliran sungai Cimanuk, Jawa Barat. Jenis tanah daerah penelitian adalah Latosol Merah Kekuningan, bertekstur liat, berdrainase cukup baik, dan keadaan topografi tanahnya berbukit Penggunaan (35%).
lahan yang terluas
Daerah penelitian
sampai bergunung.
adalah
bertipe
kebun
hujan
C
campuran menurut
Schimidt dan Ferguson (1951); jumlah curah hujan tahun
sebesar 3521.75 mm
rata-rata 161 hari. 8
-
dengan
jumlah
hari
Kepadatan penduduk termasuk
13 jiwa per hektar dengan laju pertambahan
1.77%.
Mata pencaharian penduduk pada
petani
(40%) dan buruh
terbanyak tamatan
.
(11%)
sekolah dasar
hujan sedang
penduduk
umumnya
Pendidikan
per
sebagai penduduk
(33%), masih
banyak
penduduk yang tidak mengenyam sekolah (35.5%). Metode penelitian yang digunakan untuk: A.
1.
A n a l i s i s Aspek Ekologi
Metode
petak
kecil, untuk mengukur
jumlah tanah
tererosi dan aliran permukaan dari enam macam sistem pertanaman yang digunakan sebagai perlakuan. petak 3 m x 11 m
,
Ukuran
rancangan yang digunakan adalah:
Rancangan Petak Terpisah (Split Plot Design) dengan dua kombinasi perlakuan yaitu: (1) kemiringan lereng (M) dan
(2)
sistem pertanaman
(S).
Kemiringan
lereng lahan terdiri dari dua taraf yaitu: M1 dan M2
=
40%.
=
Sistem pertanaman terdiri dari
20%
enam
macam yaitu: S1
=
Kayu Afrika
S2 = Kayu Afrika / Padi gogo / Jagung / Singkong S3 = Kayu Afrika / Padi gogo / Singkong S4
=
Padi gogo / Jagung / Singkong
S5 = Padi gogo / Singkong S6 = Singkong.
Setiap unit perlakuan
diulang tiga kali, sehingga
jumlah petak penelitian seluruhnya 36 petak. 2.
Analisis
sifat fisik tanah
sebelum
dan
sesudah
penelitian, pengukuran laju infiltrasi tanah, tinggi tanaman, aliran batang, lolosan tajuk
dan
curah
hujan. B.
Analisis Aspek Ekonomi
1.
Hasil percobaan petak kecil yang dikonversi dengan nilai
rupiah
untuk
setiap
perlakuan
sistem
pertanaman. 2.
Analisis perbandingan penerimaan dan biaya usahatani (re-
and
cost ratio) atau R/C.
kukan dengan dua macam
Analisis
cara yaitu:
a.
dengan
memperhitungkan biaya tenaga kerja keluarga dan b.
tanpa memperhitungkan biaya
keluarga 3. Analisis
dila-
(R/C1)
tenaga kerja
.
(R/C2)
fungsi produksi Cobb-Douglas
mengetahui, hubungan
(CD) untuk
faktor-faktor masukan (input)
yang berpengaruh terhadap produktivitas tanaman. 4. Alokasi
lahan yang optimal untuk
tanaman palawija
dan kayu, digunakan model analisis Program Tujuan Ganda
(PTG atau multiple objective progrand.ng),
dengan empat macam peubah keputusan, sembilan peubah deviasi model
dan enam tujuan optimalisasi
serta kendala.
alokasi
penggunaan
Analisis lahan
dilakukan dengan empat macam skenario utama, dan setiap
skenario utama
subskenario.
terdiri dari
lima
macam
Skenario utama sebagai berikut :
I. Target seluruh jumlah kebutuhan produksi dikonsumsi, makanan
yang
dan bahan bakar selama satu
tahun. 11. Target setengah dari jumlah kebutuhan
yang dikonsumsi, makanan
dan
bahan
produksi bakarbakar
selama satu tahun. 111. Target sepertiga dari jumlah kebutuhan
produksi
yang dikonsumsi, makanan dam bahan bakar
selama
satu tahun. IV.
Target
seperempat dari jumlah kebutuhan pro-
duksi yang dikonsumsi, makanan .
dan bahan
bakar
selama satu tahun. Sebagai subskenario pertama adalah keadaan sekarang dimana kendala sumberdaya, target atau tujuan dan koeffisien teknologi seperti yang telah ditentukan dan tercantum dalam kan.
model yang diguna-
Subskenario ke dua, tiga, empat dan lima me-
rupakan
keadaan
perubahan
pada
dimana
dilakukan
perubahan-
kendala sumber daya, target
dan
koeffisien teknologi. 5.
Daya
dukung
lahan
dari
agroforestry, dihitung dalam hektar
dengan
sistem
pertanaman
banyaknya
orang per
cara menghitung
jumlah
kalori
(Kcal) yang dihasilkan oleh sebidang lahan yang ditanami dengan sistem pertanaman
agroforestry
kemudian membaginya dengan keperluan kalori per orang dewasa per hari.
Besarnya daya dukung
dihitung untuk kelima macam lahan yang model
lahan
alokasi penggunaan
optimal, berdasarkan hasil
analisis
optimasi kelima subskenario yang
telah
ditentukan. Penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut: A. Aspek Ekologi 1. Sistem pertanaman agroforestry mempunyai peranan yang
menekan jumlah tanah yang tererosi dan
mampu
permukaan
pada lahan berlereng 20% dan 40%.
aliran Sistem
pertanaman agroforestry dengan komposisi tanaman : Kayu
t
Afrika/Padi gogo/Jagung/Singkong menghasilkan
erosi : 11.15 ton /ha/tahun pada lahan berlereng dan
62.28
ton/ha/tahun pada
lahan berlereng
Sedangkan jumlah aliran permukaan yang
20% 40%.
dihasilkan
sebesar 2 225.46 m3/ha/tahun pada lahan berlereng 20% dan
6 563.64 m3/ha/tahun pada lahan
Sistem
pertanaman agroforestry
tanaman Kayu Afrika/Padi
berlereng
dengan
Kayu
komposisi
gogo/Jagung/Singkong tidak
menunjukkan perbedaan yang nyata dengan tanaman
40%.
Afrika/Padi
komposisi
gogo/Singkong
dalam
pengaruhnya terhadap jumlah tanah tererosi dan aliran
pennukaan,
tetapi berbeda nyata
dengan
sistem
pertanaman tanaman semusim atau Kayu Afrika. "
2.
Sistem pertanaman
agroforestry mempunyai enpat dan
tiga strata tinggi tanaman yang efektif dalam menekan jumlah tanah tererosi dan aliran permukaan yang terjadi pada lahan berlereng 3. Sistem
pertanaman
tanaman
20%
dan
agroforestry
40%.
dengan
komposisi
Kayu ~frikal~adi gogo/Jagung/Singkong dan
Afrika/Padi gogo/Singkong mengakibatkan sifat
Kayu
fisik tanah yang terbaik dibandingkan dengan
sistem
pertanaman tanaman semusim dan Kayu Afrika,
yaitu
mempunyai
nilai
besaran
permeabilitas dan
untuk
porositas
total,
indeks stabilitas agregat yang
tertinggi. 4.
Intersepsi tajuk pohon ~ A y uAfrika
sebesar 22 persen
dari jumlah curah hujan yang jatuh ke permukaan tanah dan mengurangi daya
perusak tumbukan tetes air hujan
yang akhirnya akan mengurangi jumlah tanah tererosi dan aliran permukaan. B. Penilaian Aspek Ekonomi. 1. sistem
pertanaman agroforestry dengan
komposisi
tanaman Kayu AfrikaIPadi gogo/Jagung/Singkong dan Kayu
Afrika/Padi gogo/Singkong memberikan pendapatan
yang
besarnya
sama dengan sistem pertanaman tanaman
semusim tunggal maupun ganda.
2. Hasil
analisis R/C1 dan analisis
R/C2,
menunjukkan
bahwa usahatani sistem pertanaman agroforestry untuk
layak
diusahakan. R/C1 ratio untuk petani golongan I sedangkan untuk golongan I1 rata-rata
rata-rata 4.18, sebesar 4.04.
Hasil R/C2 ratio untuk petani golongan
I sebesar 5.98 dan untuk petani golongan I1 sebesar 6.83. 3. Hasil
analisis
fungsi
produksi Cobb
nunjukkan bahwa faktor-faktor masukan berpengaruh penggunaan
-
produksi
nyata positif adalah lahan pestisida
dan
yang
Douglas meyang
garapan
berpengaruh
dan
nyata
negatif adalah penggunaan benih dan sewa lahan. Faktor-faktor
produksi
tenaga
kerja (keluarga dan
upahan) dan penggunaan pupuk (organik dan anorganik), tidak mempengaruhi peningkatan produksi secara nyata. 4. Analisis sistem
optimasi
alokasi
penggunaan lahan
pertanaman agroforestry pada lahan
dengan
berlereng
40%, sebagai berikut : a. Hasil Ganda
analisis pada
masing-masing petani
optimasi
dengan
Program
Skenario utama I, I1 dan
Tujuan
I11 dengan
subskenario 1, 2, 3, 4 dan 5
golongan
untuk
I, dan Skenario utama I dan
I1
dengan masing-masing sub skenario 1, 2, 3, 4 dan 5 untuk karena
petani golongan 11, ternyata tidak tidak realistis.
Sedangkan pada
optimal skenario
utama IV dengan subskenario 1, 2, 3, 4 dan 5 untuk
.
petani
golongan I dan Skenario utama I11 dan
dengan
subskenario 1, 2, 3, 4 dan 5 untuk
golongan
11, menunjukkan
hasil
yang
IV
petani sangat
.
rasional
b. Keadaan petani
golongan
I pada
saat
sekarang
(belum optimal): Luas
lahan untuk : Kayu Afrika = 0.02 ha,
gogo
=
0.24 ha, jagung = 0.02 ha,
padi
singkong =
0.03 ha, sehingga jumlah luas lahan = 0.31 ha.
Erosi
124.85 ton/ha/tahun.
:
konsumsi
:
Rp 78 375.00 per
Produksi tahun.
yang
Pendapatan
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan
bahan
yang
di
makanan
bakar : Rp 143 979.14 per tahun. Modal
tersedia : Rp 46 164.00
per tahun.
Tenaga
kerja keluarga: 337.44 HOK per tahun.
c. Keadaan optimal petani golongan I terjadi pada Skenario
utama
IV, dengan
subskenario
IV.l,
sebagai berikut : Luas lahan garapan : Kayu Afrika = 0.13 ha,
padi
gogo = 0.16 ha, singkong = 0.02 ha, sehingga
jum-
lah
luas lahan = 0.31 ha.
tahun.
Erosi : 121.34 ton/ha/
Produksi yang di konsumsi : Rp
per tahun.
Pendapatan untuk
memenuhi
83 171.14
kebutuhan
konsumsi makanan dan bahan bakar Rp 144 324.10 per tahun.
Modal yang diperlukan : Rp 49 508.49 - - per
tahun.
keluarga yang digunakan :
Tenaga kerja
.
42.91 HOK per tahun (13%)
d,
Keadaan
petani
golongan I1
pada
saat
sekarang
(belum optimal) : Luas
lahan untuk : Kayu Afrika = 0.05
gogo
=
0.50 ha, jagung
=
0.04 ha,
ha,
padi
singkong =
0.05 ha, sehingga jumlah luas lahan = 0.64 ha.
Erosi : 124.85 ton/ha/tahun. sumsi : Rp 111 633.30
Produksi yang dikon-
per tahun.
diperlukan untuk memenuhi
Pendapatan yang
kebutuhan makanan dan
bahan bakar : Rp 233 644.90 per tahun. tersedia : Rp 98 186
per tahun.
Modal yang
Tenaga kerja ke-
luarga : 344.03 HOK per tahun. e. Keadaan utama
optimal petani golongan I1 pada
I11
dengan
sub
skenario
skenario sebagai
111.1
berikut : Luas
lahan untuk : Kayu Afrika = 0.16
gogo
=
0.34
ha,
jagung = 0.07 ha,
0.08 haItsehingga jumlah
singkong =
Produksi yang dikon-
sumsi : Rp 123 547.50 per tahun. makanan
Pendapatan yang
dan
bahan
Rp 233 938.32 per tahun.
Modal yang
Rp 78 274.09
Tenaga
per tahun.
padi
luas'lahan = 0.64 ha.
Erosi : 124.85 ton/ha/tahun.
memenuhi kebutuhan
ha,
66-11 HOK per tahun (19%).
bakar :
diperlukan :
keja keluarga
:
f. Populasi
tanaman
optimal
dalam
subskenario
keadaan
IV.1
untuk
alokasi lahan
lahan
garapan
petani golongan I dengan luas lahan 0.31 ha : Afrika : 63 pohon
Kayu
dengan jarak tanam
3 m x 7 m 1 : 25 120 rumpun dengan jarak
Padi gogo
tanam 250 m x 250 m, : 160 tanaman dengan jarak tanam
Singkong
l m x Populasi
tanaman
optimal
lm,
dalam
keadaan
subskenario' 111.1. untuk
alokasi lahan
lahan garapan
petani golongan I1 dengan luas lahan 0.64 ha : Kayu Afrika : 74 pohon dengan jarak tanam 3 m x 7 m 1 : 53 600 rumpun dengan jarak tanam
Padi gogo
25
cm x 25 cm,
: 700 rumpun dengan jarak tanam
Jagung
l m x l m , : 820 tanaman dengan jarak tanam
S ingkohg
g, Hasil
alokasi
skenario pada
2,
petani
untuk dengan
petani besar
tentukan.
I m x
1m.
lahan
optimal
untuk
setiap
sub
3, 4 dan 5 untuk skenario
utama
golongan
utama I11
golongan
I
dan skenario 11,
berbeda-beda
target atau tujuan
yang
IV
sesuai
telah
di
5.
Daya
dukung
lahan dengan
agroforestry pada untuk
sistem
lahan berlereng
lahan garapan petani
pertanaman adalah
40%,
golongan
:
I
sebelum
optimal dapat mendukung 0.16 oranglha dan
setelah
optimal meningkat menjadi 0.73
orang/ha.
lahan garapan petani golongan I1
sebelum
Untuk optimal
dapat mendukung 0.32 orang/ha dan setelah optimal meningkat menjadi 1.1 orang/ha. Usahatani agroforestry dengan luas yang
tersedia pada
memenuhi
lahan garapan
petani, keadaannya tidak
seluruh target
kebutuhan
produksi
bisa yang
dikonsumsi, makanan dan bahan bakar selama satu tahun. Berdasarkan
berbagai kendala, maka
kebutuhan
yang
terpenuhi dengan usahatani sistem pertanaman agroforestry hanya seperempat bagian untuk petani golongan I dan sepertiga bagian
untuk
petani golongan
11.
curahan tenaga kerja keluarga 13% untuk petani I
dan
19%
untuk petani golongan 11, maka
Dengan golongan
usahatani
sistem pertanaman agroforestry merupakan usahatani yang effisien. Tanaman
Kayu Afrika
tidak
dianjurkan
untuk
digunakan pada daerah yang curah hujannya rendah.
Untuk
kelancaran dan pengembangan penerapan usahatani
sistem
pertanaman agroforestry, diperlukan bantuan modal secara kredit terutama untuk petani
golongan I.
Pemakaian
model perencanaan penggunaan lahan kering pertanian yang berlereng curam dengan *
masih lanjut.
sistem
pertanaman agroforestry,
memerlukan pengembangan dan
penyempurnaan
lebih
PERANAN SlSTEM PERTANAMAN AGRUFURESTRY DALAM PENGGUNAAN LAXAN KEFUNG PERTAMAN Y A W BERUERENG CURAM Dl DAS CIM-, JAWA BMiAT (Studi Kasus dl Daerah Darmaraja
- Wado, Kabupaten Sumcdang)
Oleh: DEDEH SAODAH WlDANlNGSlH 83536
msertasi Sebagai Salah Satu Syarat untuk MernperoCeh Gelar Doktor pada Fakultas Pascasarjana, lnstitut Ptrtanian Bogor
FAKULTAS PASCASARJANA NSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 1991
Judul
Tesis
: PERANAN SISTEM PERTANAMAN AGROFORESTRY DALAM PENGGUNAAN LAEiAW KERING PERTANIAN YANG BERLERENG CURAM DI DAS CIMANUK, JAWA BARAT (Studi Kasus di Daerah Darmaraja-Wado, Kabupaten Sumedang)
Nama Mahasiswa : Dedeh Saodah Widaningsih Nomor Pokok
: 83536
1.
Prof.Dr.1r.H.
,
Prof.Dr.Iz5H.A.Surkati Anggota
Komisi Pembimbing
Ishemat Soerianegara, M.Sc. Ketua
Abidin
Anggota
Prof.Dr.Ir.F.Gunawan Anggota
Soeratmo,M
Anggota
>
2.
Ketua Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Prof.Dr.Ir.
F.Gunawan Soeratmo
Tanggal Lulus: 14 Mei 1991.
xdja
DEDEH SAODAH WIDANINGSIH, lahir di Tasikmalaya pada
tanggal 22 Juli 1948.
Anak kedua dari
keluarga
Bapak ~ i l iSoeryana dan Ibu H. Siti Hamidah, Pendidikan tingkat SD, SMP dan SMA di
Bandung.
Bandung,
Tahun
1967 lulus
dari
diselesaikan
SMA Negeri
kemudian meneruskan pendidikan di
Pertanian
Universitas
tanggal
Juni 1974 lulus sebagai Sarjana
6
Padjadjaran
I1
Fakultas
Bandung.
Pada
Pertanian
Jurusan Budidaya Pertanian. Setelah calon
lulus Sarjana Pertanian diterima
sebagai
pegawai negeri, sebagai staf pengajar
Fakultas pangkat
Pertanian Universitas
Penata Muda/Asisten Akhli Madya
mulai tanggal 1 Januari 1975. penulis
Padjadjaran
dengan
golongan III*a
Pada tanggal 1 Hei 1976,
diangkat menjadi Pegawai Negeri
pangkat dan jabatan yang sama.
pada
Sipil dengan
Pangkat terakhir adabah
Pembina Tingkat Illektor golongan IV a yang terhitung tanggal 1 April 1988, Sejak tahun 1975 sampai tahun 1983, menjadi pengajar
staf
Biologi Pertanian Jurusan Budidaya Pertanian.
Sejak tahun 1983 sampai kini, diangkat sebagai pengajar mata kuliah Ekologi dan Staf Program Studi Teknologi Benih
di Jurusan Budidaya Pertanian serta membimbing
praktikum
dan
kuliah lapangan
mata
kullah
tersebut.
Selama bertugas di Fakultas Pertanian UNPAD, ikut rmelaksanakan berbagai penelitian dalam rangka
kerjasama
baik dengan instansi Pemerintah maupun Swasta. juga
&if
Penulis
aktif dalam mengikuti seminar, kongres,
simposium
dan lokakarya di tingkat regional maupun nasional. Bulan
September
1980,
melanjutkan
studi
Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor di
biaya
strata
mendapat
dua
kesempatan
(S2)
di
Fakultas
Bogor
dengan
belajar dari Tim Manajemen Program Doktor
(TMPD)
mengambil program studi Pengelolaan Sumberdaya Alam Lingkungan.
Studi
pada
bulan
Maret 1983 dengan memperoleh gelar Magister Sains
(MS).
Penelitian
S2 dapat
diselesaikan
dan
untuk tesis Magister yang
berjudul
"Dampak
Industri Pulp dan Kertas P.T. Phindo Deli terhadap ~ s p e k Biologis
serta
Pengaruh
Limbah
Cairnya
terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah (Oryza s a t i v a l i n n ) " . Sejak strata
tahun
tiga
Pertanian Pengelolaan
1983
($3) di
Bogor
mengikuti
program
pendidikan
Fakultas Pascasarjana
dengan
Sumberdaya
mengambil
Alam
dan
Institut
program
Lingkungan.
studi Biaya
belajar didapat dari Tim Manajemen Program Doktor (TMPD) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Pada tanggal Aseng
17 Januari 1974, menikah dengan Drs.
Ramlan Undiwinata dan telah dikaruniai dua
orang
putri yang bernama Ratna Kamayanti Ramlan (14 tahun) dan Rany
Kaniawati Ramlan (12 tahun).
KATA PWGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena berkat rachmat
dan
maka
penelitian dan penulisan tesis ini
petunjuk-Nya
dapat
penulis
selesaikan. isi tesis adalah menemukan cara
Pokok lahan
kering
sungai dengan forestry,
dan pengendalian erosi di memanfaatkan
pertanaman
agro-
cropping) antara tanaman semusim dan tanaman
jenis kayu
optimal untuk
pertanaman
aliran
(multiple
pohon
sistem
daerah
ganda
atau
yaitu
sistem
penggunaan
lainnya. Dasar dari penggunaan
dengan sistem pertanaman
lahan
agroforestry
adalah
kelestarian lingkungan dan pendapatan yang
memenuhi
kebutuhan
tinggi-tingginya
petaninya.
dan
Penghargaan
yang
dapat
yang
se-
ucapan terima kasih yang sedalam-
dalamnya penulis sampaikan kepada semua fihak yang telah membantu penulis baik secara moril maupun materil menyelesaikan Pada
penelitian dan penulisan disertasi
kesempatah ini, penulis menyampaikan
rasa
kasih yang tak terhingga dan penghargaan yang tingginya, kepada yang terhormat: H.Ishemat pembimbing.
dalam
Soerianegara, Dalam
MSc,
kesibukan
Bapak selaku beliau
ini.
terima
setinggi-
Prof. Dr. ketua
Ir.
komisi
yang
terhingga masih menyisihkan waktunya yang berharga
tidak baik
di kantor maupun di rumah untuk memberikan petunjuk, bimbingan, pengarahan dan membina penulis sejak studi di Program
perencanaan
53,
penelitian,
pelaksanaan
penelitian sampai penulisan tesis. Bapak
Prof. Dr. 'Ir. F. Gunarwan
selaku anggota pembimbing.
Beliau
penulis sejak mulai mengikuti
Program
Soeratmo, M.F,
telah membimbing strata dua
(S2)
sampai strata tiga (S3) dengan kesabaran, pengertian dan penuh tanggung jawab di antara kesibukan beliau yang begitu
ketat.
Segala bantuan dan pengorbanan beliau
yang tulus ikhlas serta penuh pengertian, tidak mungkin penulis
uraikan dan ungkapkan
satu persatu
secara
terperinci. Bapak Prof. Dr. Ir. H. A.
Surkati Abidin, Dr. Ir.
H. Lutfi I. Nasoetion dan Dr. Ir. Bennyamin D.
Nasendi,
M.S., atas kesediaannya untuk bertindak sebagai komisi pembimbing. penuh
Dengan tidak mengenal
kesabaran beliau-beliau memberikan
pemikiran
dan kritik membangun
manfaatnya
sejak
dari
yang
anggota
lelah serta saran-saran,
besar
perencanaan
sekali
penelitian,
pelaksanaan penelitian sampai penyelesaian penulisan disertasi beliau
ini. Kecermatan sikap dan pandangan
sebagai
Pertanian, mengarahkan hargai
.
ahli dalam
Ilmu Tanah dan
dan
membina
bidang
Ilmu
beliauBudidaya
Ilmu Kehutanan
penulis, sangat
dalam penulis
Bapak
Prof. Dr. Ir. H. Andi Hakim Nasoetion, Rek-
tor Institut Pertanian Bogor (lama), Bapak Prof. Dr. Ir. H. Sitanala Arsyad, Rektor
Dr.
IPB
(baru) dan Bapak Prof.
Ir. H. Edi Guhardja, Direktur Program
IPB;
atas segala kebijaksanaan yang
kesempatan
dan menerima
Program S2 dan S3 di
penulis
Pascasarjana
telah memberi
sebagai
mahasiswa
Fakultas Pascasarjana
Institut
Pertanian Bogor. Bapak
Prof.
Drs.
Wiratmad ja ,.
Hindersah
Rektor/Ketua Senat Guru Besar (lama) dan Bapak Dr. Yuyun Wirasasmita, M.Sc., RektorIKetua Senat Guru Besar (baru) Universitas Padjadjaran atas kebijaksanaan yang telah memberi
kesempatan dan mengirimkan penulis mengikuti
Program S2 dan S3 di Institut Pertanian Bogor. Bapak
Dr.
Ir. Hasbi Tirtapradja, Dekan
serta Bapak
Prof. Dr. Ir. Ukun
M.Sc., Dekan
(baru) Fakultas
(lama)
Syukur Sastraprawira, Pertanian
Universitas
Padjadjaran,atas dorongan, bantuan dan wewenangnya yang telah
memberikan
mengikuti
kesempatan kepada
penulis
program S3 di Fakultas Pascasarjana
untuk
Institut
Pertanian Bogor. Bapak Prof, Dr, Yuhara Sukra, Ketua Tim Program Doktor Adisewoyo, Universitas
Pusat dan Bapak Prof. Dr.
Ketua
Tim
Padjadjaran
Manajemen beserta
Manajemen
Sasongko
Program staf
yang
S.
Doktor telah
memberikan kemudahan dalam penyelesaian administrasi dan biaya berkenaan dengan program pascasarjana.
Bapak Ir.
Dr. Ir. Aos M. Akyas, Ketua (lama) dan
Oktap Ramlan Madkar, Ketua (baru) Jurusan
Dr.
Budidaya
Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran atas dorongan, bantuan dan wewenangnya yang memberikan kesempatan kepada penulis program
52
dan
S3 di
untuk
telah
mengikuti
Fakultas Pascasarjana Institut
Pertanian Bogor. Bapak
Prof. Dr. Ir. H.
Syamsudin Djakamihardja,
M.S., Prof. Dr. Ir. Giat Suryatmana, M.Sc., dan Prof.Dr. Liem
Yan
Sioe dari Fakultas Pertanian UNPAD
dorongan, perhatian dan
saran-saran yang
atas
diberikan
kepada penulis dalam menyelesaikan studi. Bapak Prof. Dr. Ir. Didin Suwandi Satiaatmadja dan Djajasukanta dari
Prof. Dr. Ir. Husen
Fakultas Pasca-
sarjana Universitas Padjadjaran, atas segala perhatian dan dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan studi. Bapak
Prof.
Dr.
Ir. Herman Haeruman Js, dari
Fakultas Kehutanan IPB dan
sebagai Asmen I KLH
(lama),
Bapak Dr. Ir. Qmbo Satjadipradja, Direktur Litbang Hutan Bogor; Ir. Chairil Anwar dan
Ir. Toulana Sukandi, M.Sc.
dari Litbang Hutan Bogor atas segala bantuannya
kepada
penulis dalam melaksanakan penelitian. Ir. Cucu S. Achyar, M.S., Ir. Adjat Sudradjat, S.U dan Ir. Toto Warsa, M.S. dari Bagian
Statistik Fakultas
Pertanian UNPAD atas bantuannya menganalisis data diskusi setiap waktu.
dan
Ir.
M.
Tamjid dari Jurusan
Tanah
Fakultas
Pertanian UNPAD, Yedi Arifin, B.ScF dari Lembaga Ekologi UNPAD, Drs. Ahmad Hidayat dan Ir. Enang
atas
segala
jerih payahnya dalam membantu penelitian di lapangan. Dr. Amir
Ir.
Hamzah
H. Nurpilihan Hilmansyah, M.Sc., Dr. Ir. Soemintapura, Ir.
Abdul Rozak, M.S., Ir.
Yuyun Sumarni, M.S., Ir. Komariah, M.S. dan
rekan-rekan
sejawat di Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNPAD
atas bantuan, dorongan dan
saran-saran
yang
diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan studi. Dr. Ir. Sumarno, M.S. dari UNIBRAW,
Ir.
M.Sc., dari FATETA Institut Pertanian Bogor;
Marimin, Ir.
Muaz
Junaidi, M.S., Ir. Sugeng Budiharsono, M.S. dan Srikandi dari Universitas Nusa Bangsa Bogor serta Ir. A. atas bantuannya
Madjid
dalam menganalisis data, pemograman
dengan komputer dan pengetikannya. Pimpinan dan karyawan Laboratorium Institut
Pertanian
Bogor dan
Ilmu Tanah
Laboratorium
Pusat
Penelitian Tanah, Bogor atas bantuannya menganalisis tanah secara lengkap. Staf
sekretariat Fakultas Pascasarjana Institut
Pertanian Bogor, khususnya Ibu Linda, Pak Harun, Benny, Pak Wiwid Widiana, Pak Abdurachim dan Pak atas dalam
Pak
Tisna,
segala bantuan dan pengertiannya kepada penulis kelancaran pelaksanakan
administrasi
selama
mengikuti
program pascasarjana di
Institut Pertanian
Bogor. dr.
Achmad
Suardi dan dr. Sri Hartini Karjadi,
yang telah banyak membantu dalam
kesehatan penulis
selama mengikuti program pasca sarjana. Bapak
Wedana Darmaradja, Bapak Camat
Darmaradja,
Bapak Camat Wado beserta staf Kantor Kecamatan, Bapakbapak Kepala Desa:
Cilengkrang, Sukajadi, Sukaraja
Cipasang, atas bantuan dan wewenangnya yang
dan
telah
mengizinkan penulis melakukan penelitian di daerahnya. Orang-orang yang sangat kusayangi dan kuhormati: .kedua orangtua, kakak, adik-adik dan seluruh keluarga, serta orang-orang yang tercinta dan tersayang suami Drs. Aseng
Ramlan,
anak-anakku Ratna Kamayanti Ramlan
dan
Rany Kaniawati Ramlan, atas segala pengertian, dorongan, bantuan
dan
pengorbanan yang
tiada
penulis selama nenyelesaikan studi. yang
sedalam-dalamnya,
ternilai
Penulis mohon
karena telah
melalaikan tug,as sebagai seorang Ibu dan menunaikan
begitu
Institut
Pertanian
maaf lama
Istri selama
tugas belajar di program S2 dan
Pascasarjana
bagi
S3
Bogor.
Tanpa
pengertian dan pengorbanan mereka tidak mungkin studi, penelitian dan penulisan disertasi
Program
kiranya
ini dapat
diselesaikan. Bogor, Oktober 1990 Penulis Dedeh Saodah Widaningsih
viii
mengikuti
program pascasarjana di
Institut
Pertanian
Bogor. dryang
Achmad
telah
Suardi dan dr. Sri
banyak
membantu
dalam
Hartini
Karjadi,
kesehatan
penulis
selama mengikuti program pasca sarjana, Bapak
Wedana Darmaradja, Bapak Camat
Bapak Camat Wado beserta staf bapak Kepala Desa: Cipasang,
atas
Darmaradja,
Kantor Kecamatan,
Bapak-
Cilengkrang, Sukajadi, Sukaraja
bantuan
dan
wewenangnya
yang
dan
telah
mengizinkan penulis melakukan penelitian di daerahnya. Orang-orang
yang sangat kusayangi dan
kuhormati:
.kedua orangtua, kakak, adik-adik dan seluruh
keluarga,
serta orang-orang yang tercinta dan tersayang suami Drs. Aseng
Ramlan,
anak-anakku Ratna Kamayanti
Ramlan
dan
Rany Kaniawati Ramlan, atas segala pengertian, dorongan, bantuan
dan
pengorbanan
yang
tiada
penulis selama menyelesaikan studi. yang
sedalam-dalamnya,
karena
ternilai
Penulis mohon telah
melalaikan
tug,as sebagai seorang Ibu dan
menunaikan
tugas belajar di program S2 dan
Pascasarjana
Institut
Pertanian
begitu Istri S3
penelitian
dan penulisan
disertasi
maaf lama selama
Program
Bogor.
Tanpa
pengertian dan pengorbanan mereka tidak mungkin studi,
bagi
kiranya
ini
dapat
diselesaikan. Bogor, Oktober 1990 Penulis Dedeh Saodah Widaningsih
viii
DAFTAR IS1
Halaman RIWAYAT HIDUP
......................................
KATA PENGANTAR
......................................... DAFTAR TABEL ...................................... DAFTAR GAMBAR ....................................... DAFTAR LAMPIRAN .................................... I. PENDAHULUAN ................................... 1.1. Latar Belakang ........................... 1.2. Permasalahan ............................. 1.3. Kerangka Pemikiran ....................... 1.4. Hipotesis ................................ 1.5. Tujuan Penelitian ........................ 1.6. Kegunaan Hasil Penelitian ................
iii
DAFTAR IS1
TINJAUAN PUSTAKA
..................... ...................... .................................... ....... ............................. 2.7.1. Pengertian Agroforestry ........... 2.7.2. Pola Dasar Agroforestry ........... 2.7.3. Keuntungan Sistem Agroforestry .... 2.7.4. Contoh-contoh Sistem Agroforestry . 2 .8 . Daya Dukung (Carrying Capacity) .......... 2.9. Program Tujuan Ganda ( M u l t i p l e Objective m h g ) ............................. 2.1. 2.2. 2.3. 2.4. 2.5. 2.6. 2.7.
Daerah Aliran Sungai Penggunaan Lahan ......................... Produktivitas Lahan Pola Tanam ............................... Erosi Sosial Ekonomi Masyarakat Pedesaan Agroforestry
xiii xvi xvii
................... 3.1. Bahan dan Alat Penelitian ................ 3.1.1. Bahan Penelitian .................. 3.1.2. Alat-alat Penelitian .............. 3.2. Waktu Penelitian ......................... 3.3. Metoda Penelitian ........................ 3.3.1. Pemilihan Lokasi Penelitian dan Petani Contoh ...................... 3.3.2. Analisis Aspek Ekologi ............ 3.3.3. Analisis Aspek Ekonomi ............ 3.3.4. Penghitungan Daya Dukung Lahan .... 3.3.5. Pengumpulan Data Sekunder ......... IV. KEADAAN DAERAH PENELITIAN ..................... 4.1. Luas Areal dan Topografi ................. 4.2. Tanah .................................... 4.3. Tataguna Lahan ........................... 4.4. Iklim .................................... 4.5. Keadaan Vegetasi ......................... 4.6. Keadaan Hidrologi ........................ 4.7. Keadaan Penduduk ......................... 111. BAHAN DAN METODA PENELITIAN
4.7.1. 4.7.2. 4.7.3.
V
.
PEMBAHASAN HIPOTESIS 5.1.
HASIL
PENELITIAN
DAN
PENGUJIAN
..................................... Aspek Ekologi ............................ 5.1.1. Jumlah Tanah Tererosi ............. 5.1.2. Jumlah Aliran Permukaan ........... 5.1.3. Strata Tinggi Pertanaman .......... 5.1.4. Sifat Fisik Tanah dan Laju Infiltrasi ............................. 5.1.5.
Intersepsi Curah Hujan Tanaman K a y u Afrika ( H a e s o p s i s e m i d i ) Pengujian Hipotesis
......... ............... Aspek Ekonomi ............................ 5.2.1. Pengujian Nilai Pendapatan ........ 5.2.2. Alokasi Sumberdaya Produksi ....... 5.2.3. Pengujian Hipotesis ............... 5.2.4. Penyelesaian Optimalisasi Alokasi Lahan ............................. 5.2.5. Pengujian Hipotesis ............... 5.1.6.
5.2.
................... .......... ........................
Jumlah Penduduk Mata Pencaharian Penduduk Pendidikan
5.3. Penghitungan Daya Dukung Lahan 5.3.1.
...........
Daya Dukung Lahan dengan Sistem Pertanaman Agroforestry 5.3.2. Pengujian Hipotesis 5.4. Kebijaksanaan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan VI
. KESIMPULAN
DAN
........... ............... ............................... SARAN ...........................
. DAFTAR PUSTAKA ................................ LAMPIRAN ............................................
VII
Teks
Nomor 2.1. 2.2. 2.3. 3.4.
3.5.
Produktivitas Sawah dan di DAS Saguling
Halaman Sistem Agroforestry
...............................
25
Perbandingan antara Pola dan Pola Tanam Ganda
Tanam Tunggal .......................
30
Perbedaan antara Program Linear dengan Program dengan Tujuan Ganda
66
Jumlah Petani Contoh untuk Pengamatan Kontinyu di Empat Desa Contoh
..........................
72
Jumlah Tanah Tererosi dari Setiap Jenis Tanaman pada Lahan Berlereng 40% di DAS Cimanuk, Jawa Barat (Darmaraja-Wado, Kabupaten Sumedang)
88
...........................
....................................
3.6.
Produksi Tanaman yang Dikonsumsi untuk Setiap Jenis Tanaman dari Sistem Pertanaman Agroforestry di DAS Cimanuk, Jawa Barat (DarmarajaWado, Kabupaten Sumedang)
.....................
3.7. 3.8. 4.9.
Angka Konversi Bahan yang dapat Setiap Jenis Tanaman
Tipe Penggunaan Lahan di Daerah Aliran Cimanuk Hulu
............................
Penggunaan Lahan di Wado, Kabupaten Sumedang *
4.12.
dari
.......................... 106 Nilai Kalori Bahan Makan per Kilogram ......... 107
4.10. Tipe 4.11.
Dimakan
89
Sungai 112
Daerah Darmaraja-
..................... 113 Keadaan Hidrologi di DAS Cimanuk .............. 116 Keadaan Penduduk di Kecamatan Darmaraja dan Wado
...................................
Penduduk
di Keempat Desa Contoh
117
.....
4.13.
Keadaan
5.14.
Besarnya Jumlah Tanah Tererosi dari Beberapa Sistem Pertanaman pada Lahan Berlereng 20% dan 40% di DAS Cimanuk, Jawa Barat (Darmaraja-Wado, Kabupaten Sumedang). (ton/m3/tahun) ........... 120
xii
117
5-15. Jumlah Aliran Permukaan pada Beberapa Sistem Pertanaman di DAS Cimanuk, Jawa Barat (DarmarajaWado, Kabupaten Sumedang) pada kemiringan lereng lahan 20% dan 40% (m3/ha/tahun) 127
................
5.16. Rata-rata Laju Infiltrasi dari Berbagai Sistem Pertanaman pada Lahan Berlereng 20% dan 40% di DAS Cimanuk, Jawa Barat (Darmaraja-Wado, Kabupaten Sumedang). (mm/jam)
140
5.17. Pendapatan dari Berbagai Sistem Pertanaman pada Lahan Berlereng 20% dan 40% di DAS Cimanuk, Jawa Barat (Darmaraja-Wado, Kabupaten Sumedang) (Rp/ha)
149
5.18. Hasil Analisis Fungsi Produksi (CD) dari Usahatani Agroforestry di DAS Cimanuk, Jawa Barat (Darmaraja-Wado, Kabupaten Sumedang)
155
5.19. Target dalam Alokasi Penggunaan Lahan Berlereng 40% dengan Sistem Pertanaman Agroforestry di DAS Cimanuk, Jawa Barat (Darmaraja - Wado, Kabupaten Sumedang) untuk Petani Golongan I [Skenario .utama IV subskenario IV.1, IV.2, IV.3, IV.4, dan IV.51
171
5.20. Hasil Optimal Alokasi Penggunaan Lahan Berlereng 40% dengan Sistem Pentanaman Afroforestry untuk Petani Golongan I [Skenario utama IV subskenario IV.1, IV.2, IV.3, IV.4, dan IV.51
172
5.21. Penyimpangan dari Target pada Alokasi Lahan Optimal untuk Petani Golongan I [Skenario utama IV subskenario IV.1, IV.2, IV.3, IV.4, dan IV.51
173
5.22. Target daiam Persoalan Alokasi Penggunaan Lahan 40% dengan Sistem Pertanaman Berlereng di DAS Cimanuk, Jawa Barat Agroforestry (Darmaraja-Wado, Kabupaten Sumedang) untuk Golongan I1 [Skenario utama I11 Petani subskenario 111.1, 111.2, 111.3, 111.4 dan 111.51
175
5.23. Hasil Optimal Persoalan Alokasi Penggunaan Lahan Berlereng 40% dengan Sistem Pertanaman Agroforestry untuk Petani Golongan I1 [Skenario utama I11 subskenario 111.1, 111.2, 111.3, 111.4 dan 111.51.
176
......................
......................................
..........
..........................
.......................................
..........................................
.........................................
..............................
xiii
5.24. Penyimpangan
dari Target pada Alokasi Lahan Optimal untuk Petani Golongan I1 [Skenario utama 111 subskenario 111.1, 111.2 111.3, 111.4 dan III.S].
...............................
177
5.25. Alokasi Lahan Optimal dari Lima Skenario dengan
Populasi Tanaman dalam Sistem Pertanaman Agroforestry untuk Petani Golongan I [Skenario utama IV subskenario IV.l, IV.2, IV.3, IV-4, dan IV.51.
...........................-...-..-.- 179
5.26. Alokasi Lahan Optimal dari Lima Skenario dengan
Populasi Tanaman dalam Sistem Pertanaman Agroforestry untuk Petani Golongan I1 [Skenario utama I11 subskenario 111.1, 111.2, 111.3, 111.4, dan 111.51.
.............................
180
5.27. Daya
Dukung Lahan Berlereng 40% dengan Sistem Pertanaman Agroforestry pada Keadaan Belum Optimal untuk Petani Golongan I [Skenario utama IV subskenario IV.l, IV.2, IV.3, IV.4, dan IV.51
.........................................
Dukung Lahan Berlereng 40% dengan Sistem Pertanaman Agroforestry pada Keadaan Optimal untuk Petani Golongan I [Skenario utama IV subskenario IV.1, IV.2, IV.3, IV.4,dan IV.51
198
5.28. Daya
...
Dukung Lahan Berlereng 40% dengan Sistem Pertanaman Agroforestry pada Keadaan Belum Optimal untuk Petani Golongan I1 [Skenario utama I11 subskenario 111.1, 111.2, 111.3, 111.4, dan 111.51.
199
5.29. Daya
.............................
200
5.30. Daya
Dukung Lahan Berlereng 40% dengan Sistem Pertanaman Agroforestry pada Keadaan Optimal untuk Petani Golongan I1 [Skenario utama I11 subskenario 111.1, 111.2, 111.3, 111.4, dan 111.51.
......................................
xiv
201
DAFTAR GAMBAR
Nomor 1.
Halaman
Teks Kerangka Pemikiran Masalah Penggunaan Lahan Kering Pertanian dengan Sistem Agroforestry melalui Pendekatan Program Tujuan Ganda (PTG) di DAS Cimanuk, Jawa Barat (Darmaraja-Wado, Kabupaten Sumedang)
19
Diagram Lingkar Sebab Akibat dari Sistem Pertanaman Agroforestry di DAS Cimanuk, Jawa Barat (Darmaraja-Wado, Kabupaten Sumedang)
20
Interaksi Tunggal
28
..................-.......-
2.
....
3. 4.
Faktor-faktor
dalam
Pola
Tanam
.......................................
Interaksi Faktor-faktor Ganda
dalam
Pola
Tanam
.........................................
29
Perbedaan dalam Pengaturan Ruang dari Tiga Jenis Tanaman (a). Pemukiman Batas (Interface) Menjadi Tiga Kali Lipat (ii) dan lima Kali Lipat (iii); (b). Tiga Cara Mengatur Pencampuran Tanaman Dewasa Berdasarkan Ketinggian Tajuk: (i) Jenis Sama Umur Berlainan, (ii) Menanam Jenis-jenis yang Tidak Sama Tingginya yang Pendek Dipanen Lebih Awal, dan (iii) Menanam dengan Waktu yang Berlainan
...................
44
Gambar Skematik Pertumbuhan Pohon Kepala untuk Kemungkinan Dikombinasi dengan Tanaman Lain ...
47
.......... ........................ ........................ ........................ ........................ ........................ ........................
Peta Administrasi Kabupaten Sumedang
111
Tinggi Tanaman pada S1
129
Tinggi Tanaman pada S2 Tinggi Tanaman pada S3 Tinggi Tanaman pada S4 Tinggi Tanaman pada
S5
Tinggi Tanaman pada S6
Proporsi Intersepsi, Aliran Batang dan Tajuk Selama Penelitian Pola Tanam
130 131
132 133 134
Lolosan
....................... Sistem Pertanaman Agroforestry .....
142 165
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Teks
Halaman
Keadaan Curah Hujan Selama Penelitian Oktober 1988 - Juli 1989
*.............................
Data Curah Hujan di Kecamatan Wado Selama Tiga Tahun
Darmaraja
dan
........................ Hasil Analisis Tanah Sebelum Penelitian ....... Hasil Analisis Tanah Setelah Penelitian ....... Petak Penelitian .............................. Tata Letak Petak Penelitian ..*................ Gambar Penempatan Tanaman dan Jarak Tanam ..... Jumlah Tanah Tererosi (Kumulatif) pada Enam Sistem Pertanaman di Lahan Berlereng 20% an 40% (kg/petak)
...................................
Jumlah Aliran Permukaan (Kumulatif) pada Enam Sistemg Pertanaman di Lahan Berlereng 20% dan 40% (m /petak)
................*...............
Analisis Data Hasil dari Enam Sistem Pertanaman pada Lahan Berlereng 20% dan 40% per Petak dalam Rupiah
..................................
Analisis Data Hasil Tanam Palawija (Padi GQ~O/ ~agung/~ingkong)dalam Rupiah
..............
Analisis Biaya dan Penerimaan Usahatani (R/C1) Agroforestry per Hektar di DAS Cimanuk, Jawa Barat (Darmaraja-Wado, Kabupaten Sumedang)
....
Analisis Biaya dan Penerimaan Usahatani (R/C2) Agroforestry per Hektar di DAS Cimanuk, Jawa Barat (Darmaraja-Wado, Kabupaten Sumedang)
....
Analisis Fungsi Produksi Cobb-Douglas 15.
Harga Jual dan Harga Beli Komoditi dan Sarana Produksi
xvi
.........
Berbagai
Jenis
..................
247
Alokasi Tenaga Kerja per Hektar Setiap Bulan dalam Setahun Menurut Jenis Komoditi pada Usahatani Agroforestry di DAS Cimanuk, Jawa Barat (Darmaraja-Wado, Kabupaten Sumedang)
....
Alokasi Tenaga Kerja per Hektar Per Musim Tanam Menurut Jenis Kegiatan, Waktu, Jenis Tenaga Kerja pada Usahatani Agroforestry di DAS Cimanuk, Jawa Batat (Darmaraja-Wado, Kabupaten Sumedang)
.....................................
Pendapatan Bersih Usahatani Agroforestry Strata I per Hektar di DAS Cimanuk, Jawa Barat (Darmaraja-Wado, Kabupaten Sumedang)
..........
Pendapatan Bersih Usahatani Agroforestry Strata I1 per Hektar di DAS Cimanuk, Jawa Barat (Darmaraja-Wado, Kabupaten Sumedang)
..........
Hasil Perhitungan Optimalisasi Perencanaan A l o kasi Lahan pada Persoalan Sistem Pertanaman Agroforestry
..................................
Matrix I - 0 Persoalan Agroforestry untuk Strata I pada subskenario IV.l sampai dengan subskenario IV.5
..............................
Matrix I - 0 Persoalan Agroforestry untuk Strata I1 pada subskenario 111.1 sampai dengan subskenario 111.5
............................
Kecukupan Energi Berbagai Golongan Umur, Kelamin dan Kegiatan
Jenis
..........................
Peta Lokasi Kabupaten Sumedang Barat
Propinsi
Jawa
.........................................
Peta Lokasi Lahan Kritis Pelita nuk i..............
IV DAS Cima-
..................-..... Peta Curah Hujan .............................. Peta Jenis Tanah .............................. Peta Ketinggian ................................ Peta Kemiringan Lereng ........................ .....
......................... Peta Kerusakan Tanah .......................... Peta Kepadatan Penduduk ....................... Peta Penggunaan Tanah
Peta Sentra Produksi Kabupaten Sumedang
xvii
.......