120 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SLIDE JUMP SPRINT DENGAN LATIHAN DEPTH JUMP WITH LATERAL MOVEMENT TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL LARI 100 METER PADA MAHASISWA PKO STAMBUK 2014 TAHUN 2016
Yan Indra Siregar
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latihan manakah yang lebih berpengaruh antara latihan slide jump sprint dan latihan depth jump with lateral movement terhadap power otot tungkai dan hasil kecepatan lari sprint 100 pada mahasiswa PKO FIK Unimed stambuk 2014 tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experiment. Dengan pelaksanaan latihan yaitu slide jump sprint dan latihan depth jump with lateral movement. Populasi adalah seluruh mahasiswa PKO FIK Unimed stambuk 2014 berjumlah 20 orang. Jumlah sampel 6 orang diperoleh dengan teknik Purposive Sampling, selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok dengan teknik Matching Pairing yaitu kelompok latihan slide jump sprint dan kelompok depth jump with lateral movement.Analisis hipotes I diperoleh, latihan slide jump sprint secara signifikan tidak berpengaruh terhadap peningkatan power otot tungkai pada mahasiswa PKO FIK Unimed tahun 2016. Analisis hipotesis II diperoleh, latihan depth jump with lateral movement secara signifikan berpengaruh terhadap peningkatan power otot tungkai pada mahasiswa PKO FIK Unimed tahun 2016. Analisis hipotesis ketiga diperoleh, latihan slide jump sprint tidak lebih besar pengaruhnya daripada latihan depth jump with lateral movement terhadap peningkatan power otot tungkai pada mahasiswa PKO FIK Unimed tahun 2016. Analisis hipotesis keempat diperoleh, latihan slide jump sprint secara signifikan berpengaruh terhadap hasil lari 100 meter pada mahasiswa PKO FIK Unimed tahun 2016. Analisis hipotesis kelima diperoleh, latihan lateral whellbarrow secara signifikan tidak berpengaruh terhadap hasil lari 100 meter pada mahasiswa PKO FIK Unimed tahun 2016. Analisis hipotesis keenam diperoleh, latihan slide jump sprint tidak lebih besar pengaruhnya daripada latihan depth jump with lateral movement terhadap hasil lari 100 meter pada mahasiswa PKO FIK Unimed tahun 2016. Kata Kunci : Latihan Slide Jump Sprint, Depth Jump With Lateral Movement
PENDAHULUAN Dalam kehidupan era globalisasi,
jasmani
dan
rohani
bagi
manusia
tidak dapat dipungkiri lagi bahwa olahraga
merupakan suatu hal yang penting dalam
saat ini menjadi kebutuhan bagi manusia.
menghadapi tantangan hidup sepanjanng
Karena
merupakan
kehidupannya. Bagaimana seseorang akan
bagian yang tidak terpisahkan dari semua
bekerja mencari nafkah untuk kebutuhan
aspek
hidupnya kalau jasmani dan rohaninya
kegiatan
kehidupan
olahraga
manusia.
Kesehatan
Yan Indra Siregar adalah Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
tidak sehat. Bagaimana pula suatu negara
kesimbangan. Dengan memiliki kondisi
akan
fisik yang baik maka seseorang akan lebih
membangun
bangsanya
kalau
masyarakatnya tidak sehat.
mudah untuk mencapai prestasi yang
Kegiatan olahraga di Club yang
maksimal. Hal ini diungkapkan Sajoto
di laksanakan secara rutin dan terprogram,
(1998:3), “ Bahwa salah satu faktor
meliputi berbagai cabang olahraga. Salah
penentu
satu diantaranya adalah atletik. Salah satu
maksimal
cabang olahraga yang tertua di dunia
terpenuhinya komponen fisik, yang terdiri
adalah Atletik.
Oleh sebab itu Aip
dari kekuatan, kecepatan, kelincahan dan
Syarifudin (1992: 106) menyatakan bahwa
koordinasi tenaga (power), daya tahan
“Ateletik adalah ibu dari semua cabang
otot, daya tahan jantung dan paru-paru,
olahrga (mother of sport). Atletik adalah
kelenturan, keseimbangan, ketepatan dan
olahraga tertua dalam kehidupan manusia
kesehatan untuk berolahraga”.
yang meliputi lari, jalan, lempar, dan
dalam dalam
Berdasarkan
olahraga
observasi
adalah
yang
dilakukan
track and field “, yang artinya “ lintasan
kesimpulan
dan
yang
mahasiswa PKO stambuk 2014 dalam
diperlombakan terdiri dari lari jarak
melakukan lari 100 meter masih relatif
pendek,
dan
rendah, itu berdasarkan pengamatan dan
marathon. Adapun nomor lompat terdiri
hasil test pendahuluan yang dilakukan
dari loncat galah, loncat tinggi, lompat
penulis, rata-rata berkisar 14,70 detik s/d
jauh dan lompat jangkit. Sementara itu
16,18 detik. Mencermati hal tersebut untuk
nomor lempar mencakup tolak peluru,
membantu
lempar lembing, lempar cakram dan lontar
perlu kiranya diadakan suatu penelitian
martil.
yang berkenaan dengan peningkatan hasil
lari
“.
jarak
Untuk olahraga
Nomor
atletik,
lari
menengah,
berprestasi
dalam
diambil
prestasi
lompat. Istilah lain atletik disebut juga “
lapangan
penulis,
mencapai
bahwasannya
sebuah
kemampuan
menyelesaikan masalah ini
lari 100 meter mahasiswa PKO stambuk
banyak
aspek-aspek
perlu
diperhatikan,
Model latihan yang digunakan
disamping teknik gerakan dari nomor yang
untuk meningkatkan power otot tungkai
ada juga faktor fisik sangat menentukan
dan hasil lari 100 meter putri diantaranya
misalnya dalam nomor lari 100 meter
latihan pliometrik. Pliometrik adalah salah
banyak
yang
satu bentuk latihan untuk meningkatkan
kecepatan,
power otot tungkai, dengan latihan Side
kekuatan, power otot tungkai, koordinasi,
jump sprint dan latihan Depth jump with
pendukung
yang
faktor
mempengaruhi
kondisi seperti
fisik
2014.
121
lateral movement diharapkan akan dapat meningkatkan
power
otot
tungkai
seseorang dan hasil lari 100 meter.
Untuk meningkatkan kualitas daya ledak otot tungkai dapat dilakukan dengan banyak cara, salah satunya yaitu dengan
Dapat disimpulkan prestasi yang
melakukan latihan plyometric. Banyak
tinggi dalam suatu cabang olahraga tidak
bentuk latihan plyometric yang dapat
akan datang dengan sendirinya, prestasi
meningkatkan daya ledak otot tungkai
yang tinggi hanya dapat dicapai melalui
diantaranya
usaha
tujuannya untuk mendapatkan hasil lari
dan
kerja
keras
dalam
mengembangkan potensi yang dimliki
jump
sprint
yang
secepat-cepatnya.
melalui proses latihan yang terprogram dan terencana.
side
Bentuk latihan ini sangat berkaitan terhadap peningkatan power otot tungkai
Harsono
(2000:12)
mengatakan
karena tujuannya untuk meningkatkan
bahwa, “Power adalah kemampuan otot
otot-otot
tungkai untuk mengarahkan/mengeluarkan
terangkum pada program latihan. Latihan
kekuatan maksimal dalam waktu yang
itu sendiri harus menggunakan prinsip
amat singkat”. Unsur yang mempengaruhi
latihan beban bertambah (overload) dan
daya
dilakukan
ledak
otot
(power)
disamping
tungkai
secara
bawah.
Sehingga
berulang-ulang
dan
kekuatan otot juga kecepatan rangsangan
disusun secara sistematis. Selanjutnya R.
saraf
otot.
Farentionos NJ. Rad Cliffe, (1994:9)
Dengan kata lain Power berbading lurus
mengemukakan cara pelaksanaan latihan
dengan kekuatan. Selajutnya hal senada
Side Jump Sprint adalah:
dan
kecepatan
kontraksi
juga disampaikan oleh Sajoto (1988:55) bahwa Power adalah “kemampuan untuk melakukan gerak secara eksplosif”. Dalam Lari 100 meter, untuk mendapatkan hasil Lari
100
meter
yang
cepat
sangat
dibutuhkan power otot tungkai, dengan kata lain pelari 100 meter yang memiliki power otot tungkai yang baik akan dapat melakukan
lari
yang
cepat.
Dengan
“Posisi awal kita berada disamping pipa paralon yang tersedia, kemudian dengan tolakan kedua kaki, kita lompat kekiri dan kembali kekanan melewati pipa paralon tersebut (dengan repetisi sebanyak 4 sampai 10 kali). Setelah itu lari secepat-cepat (lari sprint) menuju kegaris finish sejauh 10 samapi 15 meter. Lakukan 3 samapai 5 set, sebanyak 4 sampai 10 lompatan tiap setnya, dengan waktu istirahat diantara set tersebut selama 1 samapai 2 menit.
demikian power otot tungkai merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang sangat penting, yang harus dimiliki oleh
Untuk lebih jelasnya bentuk latihan Side Jump Sprint dapat dilihat pada gambar
dibawah
ini
setiap pelari 100 Meter. 122
123
Gambar. 1 ( Bentuk Latihan Side Jump Sprint)
Latihan Depth Jump With Lateral
Lateral Movement sebenarnya memiliki
Movement adalah salah satu bentuk latihan
unsur melangkah dan berlari kencang
plyometric. Latihan Depth Jump With
kearah samping. Dimulai dari posisi berdiri
Lateral
diatas box, kemudian turun dilantai, lalu
Movement
merupakan
latihan
untuk meningkatkan power otot tungkai.
berlari kencang kearah samping, karena
Tujuan dari latihan Depth Jump
disaat meloncat kedepan atas melalui
With Lateral Movement adalah sebagai
tangga-tangga kekuatan otot tungkai dan
berikut : Untuk mendapatkan hubungan
kecepatan sangat diperlukan. Panjang dari
yang lebih baik antara kapasitas kekuatan
tangga yang satu dengan yang lain adalah
maksimal dan kebutuhan-kebutuhan tenaga
sesuai
(Power) untuk gerakan yang meledak
dengan memiliki 1 Box. Ukuran tinggi Box
(exsplosif). Gerakan latihan Depth Jump
yaitu 40 cm dan lebar keseluruhan box
With Lateral Movement memiliki unsur
adalah 40 cm x 40 cm. waktu kerja dalam
daya tahan, daya ledak, keseimbangan,
latihan ini adalah 6-30 menit. Dapat kita
karena gerakannya bersinambungan dan
lihat
dengan
pada
tangga
gambar
tribun
di
stadion
bawah
tidak terputus. Gerakan Depth Jump With
Yan Indra Siregar adalah Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
ini.
Gambar 2 ( Bentuk Latihan Depth Jump with Lateral Movement )
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam
tungkai. Dari hasil test awal ini sampel di
penelitian ini adalah metode eksperimen.
bagi menjadi 2 kelompok dimana hasil
Adapun yang menjadi variabel-variabel
diperoleh diurutkan dari rangking tertinggi
dalam penelitian ini adalah variabel bebas
sampai
dan
ini
kelompok terdiri dari 3 orang, dan
bebas
diberikan bentuk latihan yang berbeda.
(perlakuan) yaitu : Latihan Side Jump
Kelompok I diberikan latihan Slide Jump
Sprint dengan Latihan Depth Jump With
Sprint dan kelompok II diberikan latihan
Lateral Movement serta 2 (dua) variabel
Depth Jump With Lateral Movement dan
terikat yaitu : Power Otot Tungkai dan
kedua kelompok ini akan mendapatkan
Hasil lari 100 meter.
waktu perlakuan yang sama, yaitu selama
terikat.
mempunyai
Dari
Dalam 2
6
(dua)
penelitian variabel
sampel
yang
terendah.
Masing-masing
ada,
4 minggu dengan frekuensi latihan 5 kali
selanjutnya dibagi menjadi 2 kelompok.
seminggu. Desain penelitian tergambar
Pembagian kelompok tersebut dilakukan
pada gambar di bawah ini:
dengan menggunakan teknik matching fairing, yaitu dengan test awal Power otot
Tes Awal T1
Matching Fairing Kelompok A
Perlakuan Latihan Slide Jump Sprint
Kelompok B
Latihan Depth Jump With Lateral Movement
Tes akhir T2
124
Keterangan : T1 = Test awal Power otot tungkai dan hasil lompat jauh T2 = Test akhir Power otot tungkai dan hasil lompat jauh X1 = Latihan Slide Jump Sprint X2 = Latihan Depth Jump With Lateral Movement
Data yang diperoleh sebagai
dapat diterima atau ditolak. Data yang
skor individu dari hasil test untuk
telah terkumpul dari
Power otot tungkai dan hasil lompat
Post-Test
jauh
menggunakan statistik uji normalitas,
selanjutnya
diolah
dengan
menggunakan prosedur statistik untuk
dianalisis
dengan
uji homogenitas dan uji t.
membuktikan apakah hasil hipotesis yang telah diajukan dalam peneltian ini
Pre-Test dan
Adapun rumus yang digunakan adalah sebagi berikut :
1. Untuk menguji hipotesis I, II, IV, dan V digunakan uji-t berpasangan dengan rumus : thitung =
B Sb
(Sudjana. 1984 :234) n
2. Untuk menguji hipotesis III dan IV digunakan uji-t tidak berpasangan dengan rumus : thitung =
X1 X 2 S gab
(Sudjana. 1984 :232)
1 1 n1 n 2
Selanjutnya kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut : Ho diterima dan Ha ditolak jika thitung < ttabel pada taraf signifikan ά = 0,05 Ho ditolak Ha diterima jika thitung > ttabel pada taraf signifikan ά = 0,05
HASIL PENELITIAN Berdasarkan
pada
data
yang
signifikan terhadap power otot
diperoleh, dari hasil ujicoba lapangan
tungkai
serta pembahasan hasil penelitian, maka
Stambuk 2014 Tahun 2016.
dapat diambil kesimpulan bahwa : 1.
2.
pada
Mahasiswa
PKO
Latihan depth jump with lateral
Latihan slide jump sprint
tidak
movement memberikan pengaruh
memberikan
yang
yang signifikan terhadap power otot
pengaruh
125
tungkai
pada
Mahasiswa
PKO
5.
Stambuk 2014 Tahun 2016. 3.
movement memberikan pengaruh
Latihan slide jump sprint
tidak
yang signifikan terhadap kecepatan
lebih besar pengruhnya dari pada
lari
latihan depth jump with lateral
Mahasiswa PKO Stambuk 2014
movement terhadap power otot
Tahun 2016.
tungkai
pada
Mahasiswa
PKO
6.
Stambuk 2014 Tahun 2016. 4.
Latihan depth jump with lateral
Latihan
slide
sprint
100
meter
Latihan slide jump sprint
pada
tidak
lebih besar pengaruhnya daripada
jump
sprint
latihan depth jump with lateral
pengaruh
yang
movement terhadap kecepatan lari
signifikan terhadap kecepatan lari
sprint 100 meter pada Mahasiswa
sprint 100 meter pada Mahasiswa
PKO Stambuk 2014 Tahun 2016.
memberikan
PKO Stambuk 2014 Tahun 2016.
KESIMPULAN Berdasarkan sudah
penelitian
dilakukan,
yang peneliti
menyimpulkan bahwa latihan slide jump sprint
sprint 100 meter. Diharapkan kepada para
peneliti
selanjutnya
untuk
melakukan penelitian lanjutan dengan dan
menggunakan sampel yang lebih besar,
depth jump with lateral movement
waktu penelitian yang lebih lama dan
berpengaruh
program
terhadap peningkatan
latihan
yang
baik.
power otot tungkai dan kecepatan lari
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan, Praktek Yogyakarta: IKIP
Nurhasan (2001). Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta : Depdiknas
Chu, A. Donald (1992). Jumping Into Plyometric. England : Leisure Press
Sajoto, M (1998). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta : Depdikbud
Harsono (1998). Coaching dan AspekAspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta : Akademik Pesindo
Sudjana (2005). Metode Statistika. Bandung : PT. Arsito Bandung
126