Pak Wandi
KEWIRAUSAHAAN SMK KELAS 11/XI Karawang Copy Left 2013
Bab 1. Sikap Pantang Menyerah dan Ulet __________________________________________________________________________ Standar Kompetensi
: 2. Menerapkan jiwa kepemimpinan
Kompetensi Dasar
: 2. 1 Menunjukkan sikap pantang menyerah dan ulet
_________________________________________________________________________________
Teori Kecerdasan Adversity Adversity Quetient (AQ) adalah konsep yang diajukan oleh Paul J. Stoltz di Amerika. Konsep ini didasari oleh teori lain yang berkembang di dua dasawarsa terakhir seperti Learned Helplessness dan Locus of Control. Beliau mendefinsikan AQ adalah suatu kerangka konsep baru untuk memahami dan meningkatkan semua bagian dari kesuksesan. Dimana AQ dibangun atas dasar penelitian penting, dan menawarkan kombinasi baru yang praktis dari pengetahuan yang mendefinisikan ulang hal-hal yang dibutuhkan untuk sukses. AQ juga bisa disebut suatu bentuk pengukuran terhadap bagaimana anda berespon pada kesulitan (adversity). Atau rangkaian alat yang memiliki dasar ilmiah, untuk meningkatkan cara anda berespon pada kesulitan. Locus of Control (LoK) Adalah konsep yang pertama kali dikemukakan oleh Rotter dan telah banyak mendapatkan perhatian dalam penelitian di bidang Psikologi. Locus of Control adalah suatu konsep yang menunjukan derajat seberapa jauh seseorang mempersepsikan adanya hubungan kedekatan antara tindakan-tindakan yang dilakukannya dengan hasil yang ia terima, yaitu apakah peristiwa-peristiwa yang dialaminya merupakan akibat tindakannya sendiri ataukah lebih disebabkan oleh kekuatan-kekuatan di luar kontrol dirinya. Individu-individu yang memiliki keyakinan bahwa peristiwa-peristiwa yang mereka alami lebih ditentukan oleh faktor-faktor di luar dirinya dikatakan sebagai individu yang memiliki kecenderungan Locus of Control eksternal. Dalam hal ini imbalan yang didapatnya dari berbagai peristiwa yang tidak menyenangkan dapat dipersepsikan sebagai akibat dari keberuntungan, kesempatan, nasib atau yang berada di bawah kontrol orang lain yang berkuasa, atau juga sebagai suatu hal yang tidak dapat diduga karena sangat kompleksnya kekuatan yang melingkupinya. Sedangkan individu yang cenderung mempersepsikan adanya huubungan antara imbalan dengan Tingkah Lakunya sendiri disebut sebagai individu yang memiliki kecenderungan Locus of Control internal. Kecenderungan kontrol yang dimiliki seseorang apakah internal atau eksternal ini dapat mempengaruhi munculnya suatu tingkah laku tertentu. Perbedaan dalam kecenderungan LoK seseorang dapat mengakibatkan perbedaan dalam bertingkah laku, berfikir, maupun merasakan sesuatu. Berikut ini akan dikemukakan beberapa perbedaan dari orang-orang yang memiliki kecenderungan LoK internal dan eksternal. Individu dengan kecenderungan LoK internal lebih aktif dalam usaha menguasai dan mengubah lingkungan, juga dalam situasi dimana lingkungan nampak tidak resposif bagi kebutuhan mereka. 1
Dalam pengambilan resiko terlihat bahwa individu yang memiliki kecenderungan LoK eksternal lebih senang mengambil alternatif yang bersifat spekulatif. Sedangkan yang internal lebih menggambarkan dirinya sebagai seorang yang gemar berusaha keras untuk mengatasi kesukaran-kesukarannya, sedangkan yang eksternal menggambarkan dirinya sebagai orang yang menderita, penuh kecenderungan, dan kurang tertarik untuk dapat berprestasi dengan baik. Sebagai manusia sudah barang tentu ia akan mengalami kecemasan, tetapi pada individu LoC internal; kecemasan tersebut bersifat memudahkan. Sebaliknya pada individu dengan kecenderungan eksternal kecemasan tersebut berifat menghambat. Locus of Control berkaitan dengan Self-efficacy, yaitu kepercayaan akan penguasaan atas hidup kita dan kemampuan untuk mengatasi tantangan yang datang. Albert Bandura, menyatakan bahwa seseorang yang memiliki Self-Efficacy, dapat bangkit dari kegagalan. Mereka mengambil pendekatan masalah dalam rangka mengatasinya bukan mengkhawatirkan apa yang salah. Learned Helplessness (LH) Teori ini dikemukakan oleh Martin Seligman dan dianggap sebagai “Landmark Theory of the Century” oleh American Psychological Association. Ia menyatakan, “When a person is faced with an outcome that ia independent of his responses, he learns that the outcome is independent of his resposes.” Pernyataan tersebut mengandung implikasi yang penting. Ada tiga ciri yang harus menandakan seseorang dalam keadaan LH. Pertama, ia harus pernah mengalami situasi yang hasilnya tidak berkaitan dengan tingkah laku seseorang. Kemudian, orang tersebut membangun kepercayaan atau harapan bahwa responnya tidak memiliki dampak, atau tidak berguna dalam mempengaruhi hasil. Terakhir, berbagai variasi penurunan kognitif dan tingkah laku dihasilkan dari kepercayaan tersebut; kinerja akan memburuk dan rasa melemahkan dan kurangnya kontrol akan dialami. Teori ini menjelaskan mengapa banyak orang yang putus asa dan berhenti jika berhadapan dengan tantangan-tantangan hidup. Biasanya ini dimiliki oleh orang yang AQ rendah dan menjadi penghalang yang pasti dari pemberdayaan dan pendakian seseorang. Keberadaannya melemahkan kinerja, produktivitas, motivasi, energi, belajar, peningkatan, pengambilan resiko, kreativitas, kesehatan, vitalitas, ketangguhan, dan ketekunan. Teori Attributional, Gaya Penjelasan, dan Optimisme Berkaitan dengan teori LH adalah sukses seseorang banyak ditentukan oleh cara seseorang menjelaskan, atau berespon terhadap peristiwa dalam kehidupan. Menurut Seligman dan peneliti lain, orang-orang yang berespon terhadap kemalangan sebagai sesuatu stabil, internal, dan dapat digeneralisasikan terhadap bagian lain dari kehidupan mereka, akan memiliki kecenderungan untuk menderita dalam seluruh aspek kehidupannya. Sedangkan bagi mereka yang menjelaskan kemalangan sebagai suatu yang eksternal, temporer, dari terbatas (pada kejadian, itu saja) cenderung untuk dapat menikmati keuntungan-keuntungan dari kinerja hingga kesehatan mereka. Keteguhan dan Kemampuan Menantang Kesulitan Suzanne Outlette meneliti sifat keteguhan (hardiness). Orang yang teguh dalam menghadapi kondisi menderita akan lebih sedikit mendapatkan pengaruh negatif dari kesulitan-kesulitan yang ia hadapi. Hardiness adalah prediktor dari kesehatan mental serta fisik dan kualitas kehidupan secara menyeluruh. Mereka cenderung menderita lebih sedikit dan lebih singkat, memiliki sistem imunitas (daya tahan) yang lebih kuat. Hardiness adalah konstruksi kepribadian yang terdiri dari tiga karakteristik, yaitu (1) kontrol, kepercayaan seseorang akan kemampuannya untuk mempengaruhi suatu kejadian; (2) 2
komitmen, suatu pendekatan pada kehidupan yang ditandai oleh keingintahuan dan perasaan kebermaknaan; dan (3) tantangan, suatu harapan bahwa perubahan adalah suatu yang biasa dan mendorong perkembangan. Ketabahan Ketabahan (resilience) memberikan kemampuan untuk menghadapi musibah dan mencapai sukses bukan keadaan yang lebih buruk. Anak-anak yang tabah, menurut peneltian Emmy Werner cenderung menjadi orang yang merencanakan, pemecah masalah dan cepat tanggap; sementara anak yang tidak tabah cenderung memiliki sifat cepat menyerah. Ketabahan merupakan suatu kemampuan yang dapat diubah. Dari seluruh teori kognitif di atas, Stolts menyimpulkan suatu teori baru yang ia sebut dengan teori Hibrida tentang Kontrol yaitu: 1. Sukses secara signifikan dipengaruhi rasa kontrol atau penguasaan terhadap kehidupan. 2. Sukses sangat dipengaruhi dan diprediksikan dengan bagaimana seseorang berespon pada dan menjelaskan kesulitan. 3. Individual berespon pada kesulitan dalam pola tertentu. 4. Pola-pola bila tidak dikoreksi akan tetap konsisten sepanjang hidup 5. Pola ini tidak disadari sehingga beroprasi di luar kewaspadaan. 6. Bila kiita dapat mengukur dan menguatkan bagaimana berespon terlibat kesulitan, kita dapat menikmati belajar, peningkatan, motivasi dan sukses. Logika teori AQ adalah sebuah pohon yang tinggi menghadapi angin yang lebih banyak dengan cuaca yang buruk dapat tumbuh di atas bebatuan di mana pohon lain tidak dapat tumbuh. Daun: Kinerja menggambarkan kinerja sebagai sesuatu hal dari diri kita yang paling mudah dilihat orang lain. Hal inilah yang paling sering dievaluasi dan dinilai dalam berbagai bidang kehidupan. Namun, kinerja seseorang tidak tumbuh dari udara kosong, daun harus hidup dari dahan. Dahan: Bakat dan Hasrat Adalah faktor riwayat pendidikan yang menjelaskan ketrampilan, kemampuan, pengalaman, pengetahuan; semua hal yang menggambarkan apa yang seseorang ketahui dan mampu lakukan. Hasrat menggambarkan motivasi, antusiasme, gairah, dorongan dan ambisi. Seseorang dengan bakat sebesar apapun bila tidak memiliki hasrat akan menjadi sia-sia. Oleh karenanya keduanya dibutuhkan untuk dapat berhasil. Batang: Inteligensi, Kesehatan dan Karakter Howard Gardner mengemukakan tujuh bentuk inteligensi: bahasa, kinestetik, spesial, logika matematis, musik, interpersonal, intrapersonal. Tingkat inteligensi ini menentukan karir, kelas dan hobi yang dipilih seseorang. Terlepas bentuk mana yang paling lemah dan paling kuat, inteligensi akan berpengaruh terhadap kesuksesan. Kesehatan emosi dan fisik mempengaruhi kemampuan untuk berhasil. Karakter seseorang dengan unsur seperti kejujuran, keadilan, kebijaksanaan, kedermawanan, keberanian, sifat menyenangkan; adalah hal mendasar untuk kesuksesn dan keberadaan yang damai. Akar: Genetika, Pengasuh, dan Kepercayaan
3
Semua faktor tersebut penting bagi kesuksesan, namun tidak ada yang dapat tumbuh tanpa faktor akar. Faktor genetis keturunan meski tidak menentukan nasib seseorang tetapi dapat dipastikan mempengaruhinya. Pengasuhan mempengaruhi inteligensi, pembentukan kebiasaan sehat, pembangunan karakter, ketrampilan yang dimiliki, hasrat dan kinerja. M. Scott Peck dalam The Call to Comunity menganggap kepercayaan sebagai suatu hal yang vital untuk bertahan dalam masyarakat. Kepercayaan adalah suatu faktor yang pasti dan mendasar dalam harapan, tindakan, moralitas, kontribusi, dan bagaimana kita memperlakukan manusia lain. Perbedaan individu dalam menghadapi perubahan Stoltz mengatakan bahwa setiap orang dilahirkan dengan dorongan untuk mendaki, maksudnya berada dalam arti yang sangat luas yaitu menggambarkan maksud kita dalam hidup kita secara terus menerus apapun tujuan hidup kita, terlepas dari apa pun pendakian yang dijalankan. Dorongan tersebut bersifat imperatif dan sangat luas cakupannya. Orangorang yang sukses memiliki dorongan yang sama untuk berjuang, membuat kemajuan, mencapai tujuan dan memenuhi mimpi-mimpi mereka. Manusia memiliki respon yang berbeda-beda pada pendakian, sehingga sukses yang didapat dalam hidupnya juga bervariasi. Teori ini mengkategorikan manusia pada tiga golongan, sesuai dengan posisinya pada suatu pendakian. 1. Pecudang (Quitter) Kategori ini memilih untuk keluar, berhenti, melarikan diri, mundur dan drop-out. Mereka tidak mempedulikan, menutup diri atau mengesampingkan dorongan dasar kemanusiaan mereka untuk mengingkat dan banyak hal yang ditawarkan kehidupan. 2. Pekemah (Cemper) Melakukan pendakian tapi bila menemukan tempat yang nyaman mereka akan berhenti dan menetap. Mereka sudah melakuakn ‘pendakian’ tetapi saat menemukan kondisi yang menyenangkan mereka akan berhenti dan mengaggap bahwa sejauh itulah yang bisa mereka capai. Hal ini adalah konsep yang salah di antara individu yang memandang sukses sebagai suatu tujuan yang spesifik, sebagai lawan dari perjalanan. 3. Pendaki (Climber) Adalah orang yang mendedikasikan diri untuk terus mendaki seumur hidup. Terlepas dari latar belakang keuntungan dan kerugian, keberuntungan atau ketidak beruntungan, mereka tetap mendaki. Pendaki adalah oran gyang berfikir tentang kemungkinan, tidak membiarkan usia, gender, ras, kekurangan fisik maupun mental atau halangan lain menghambat pendakinya. Perbedaan dalam Gaya Hidup Quitter menjalani hidup penuh kompromi. Mereka menyia-nyiakan mimpi mereka dan telah memilih apa yang mereka anggap sebagai jalan yang lebih datar dan mudah. Ironinya, mereka di akhir kehidupannya mendertia lebih banyak rasa sakit daripada yang mereka hindari dengan tidak mendaki. Hasilnya, Quitters seringkali menderita, depresi dan mati secara emosi; atau mereka menjadi orang yang marah atau frustasi, menyerang dunia di sekitarnya, dendam terhadap orang-orang yang mendaki. Mereka memiliki kemungkinan besar menjadi pecandu zat aditif, bisa alkohol, obat-obatan atau program televisi yang tidak berguna. Quitter mencari pelarian yang menenangkan pikiran dan melenakan, secara sadar maupun tidak melarikan diri dari pendakian serta mensia-siakan potensi besar mereka dalam kehidupan. 4
Campers juga menjalani hidup penuh kompromi, perbedaannya adalah pada derajatnya. Bila merasa lelah dengan pendakian, mereka akan berkata, “Ini cukup baik”, tanpa menyadari harga yang harus dibayarnya. Mereka mengorbankan apa yang mungkin dengan dengan mempertahankan apa yang ada. Campers menjadikan kenyamanan sebagai tujuan utama mereka. Mereka bisa jadi orang-orang yang memiliki pendapatan cukup besar, namun energi kegairahan, belajar, pertumbuhan dan kreatifitas mereka telah hilang. Mereka puas dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pribadinya. Tipe ini memenuhi kebutuhan dasar sandang, papan, pangan dan juga rasa memiliki. Namun tidak mencapai taraf pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri. Berbeda dengan Campers. Para Climber memiliki rasa mendalam akan keterarahan dan gairah akan apa yang mereka lakukan. Mereka biasanya memiliki kepercayaan yang kuat pada sesuatu yang lebih besar dari dirinya. Mereka orang-orang yang tekun, ulet dan tabah serta tidak mengenal kata menyerah. Terkadang, sebagai manusia mereka merasa lelah dan berhenti sejenak untuk mengisi tenaga dengan bergabung bersama Campers.
Harapan Tinggi Mahasiswa-mahasiswa yang memiliki harapan tinggi mematok sasaran yang lebih tinggi bagi dirinya dan tahu cara belajar dengan benar untuk meraihnya. Bila Anda membandingkan mahasiswa-mahasiswa yang bakat intelektualnya setara dalam segi prestasi akademik, apa yang membedakan mereka adalah harapan. Harapan, menurut penemuan peneliti-peneliti modern, lebih bermanfaat daripada memberikan sedikit hiburan di tengah kesengsaraan; harapan memainkan peran yang menakjubkan manfaatnya dalam kehidupan, memberikan suatu keunggulan dalam bidangbidang yang begitu beragam seperti prestasi belajar dan keberhasilan memikul tugas yang berat. Harapan, dalam artian teknis, adalah lebih daripada pandangan yang optimis bahwa segala sesuatunya akan menjadi beres. Snyder merumuskannya dengan lebih spesifik sebagai “yakin bahwa Anda mempunyai kemauan maupun cara untuk mencapai sasaran-sasaran Anda, apa pun sasaran Anda itu. Orang-orang yang memiliki harapan tinggi, menurut penemuan Snyder, memiliki ciri-ciri tertentu, di antaranya adalah mampu memotivasi diri, merasa cukup banyak akal untuk menemukan cara meraih tujuan, tetap memiliki kepercayaan yang tinggi bahwa segala sesuatunya akan beres ketika seedang menghadapi tahap sulit, cukup luwes untuk menemukan cara alternatif agar sasaran tetap tercapai atau untuk mengubah sasaran jika sasaran semula musykil dijangkau, dan mempunyai keberanian untuk memecah-mecah tugas amat berat menjadi tugas kecil-kecil yang mudah ditangani. Sungguh, orang yang punya harapan tinggi tidak mudah depresi dibandingkan orang-orang lain sewaktu mereka bergerak menempuh hidup dalam mengejar sasaran, yang pada umumnya tidak begitu cemas, dan beban stres emosionalnya rendah. Optimisme: Motivator utama Dari titik pandang kecerdasan emosional, optimisme merupakan sikap yang menyangga orang agar jangan sampai terjatuh ke dalam kemasabodohan, keputusasaan, atau depresi bila dihadang kesulitan. Dan, seperti halnya harapan, yang merupakan kerabat dekatnya, optimisme membawa keuntungan-keuntunan dalam kehidupan (tentu saja asalkan optimisme itu realistis; optimisme yang terlampau tinggi dapat mendatangkan malapetaka). Orang yang optimis menganggap kegagalan disebabkan oleh sesuatu hal yang dapat diubah sehingga mereka dapat berhasil pada masa-masa mendatang; sementara orang yang pesimis menerima kegagalan sebagai kesalahannya sendiri, menganggapnya berasal dari pembawaan yang telah mendarah daging yang tak dapat mereka ubah. 5
Apa yang perlu Anda ketahui tetang seseorang adalah apakah mereka pantang menyerah tatkala segala sesuatunya mengecewakan. Mengembangkan kecakapan apa pun akan memperkuat rasa pendayagunaan diri, membuat seseorang rela menganggung resiko dan berupaya mencari tantangan-tantangan ini akan meningkatkan rasa pendayagunaan diri itu. Sikap ini membuat orang lebih cenderung untuk berusaha sebaik-baiknya memanfaatkan ketrampilan-ketrampilan apa saja yang mereka miliki atau untuk melakukan apa saja untuk mengembangkan diri. Keyakinan seseorang akan kemampuannya berpengaruh besar terhadap kemampuan itu. Kemampuan bukanlah sesuatu yang telah terpatok mati; ada keragaman besar pada bagaimana kinerja Anda. Orang yang memiliki kepekaan pendayagunaan diri akan bangkit kembali dari kegagalan; mereka melakukan pendekatan pada semua hal dengan kerangka pikir bagaimana menangani hal-hal tersebut, bukannya merisaukan apa yang mungkin tidak beres. ”Berani”, Modal Awal Entrepreneur Kami yakin, kalau entrepreneur berani memiliki visi, maka akan lebih dapat menciptakan kekuatan positif di dalam pikirannya. Sehingga nantinya akan lebih mampu meningkatkan kemampuan kerja dan kualitas hidup kita. Karena ini saya sangat yakin dengan ungkapan berikut ini: “Hati-hatilah dengan angan-anganmu, karena angan-anganmu itu akan menjadi kenyataan” Presiden RI pertama, Ir. Soekamo, pernah bilang, “Gantungkan cita-citamu setinggi langit.” Visi itu memang bisa mensugesti orang. Dan, semua langkah kita akan kita arahkan kesana. Apalagi entrepreneur ini biasanya seorang pemimpi. Maka mimpi tentang perusahaan, mimpi tentang masa depan, tentu akan dapat mempengaruhi para pengikut yang dipimpinnya. Anda “juru penerang”, mengusir gelapnya pikiran orang lain yang Anda pimpin. Ini prinsip kepemimpinan. Wirausahawan yang memiliki visi, adalah penerangan bagi para bawahannya, anggota “tim sukses”nya dalam bisnis. Wirausahawan dengan visi besar, merangsang terbangunnya atmosfir bisnis penuh kreativitas dan inovasi. Bahkan orang meyakini, jiwa wirausahawan itu, dekat sekali dengan dunia pengkhayal. Apa susahnya, berkhayal? Berkhayal adalah aktivitas yang “murah”. Bagaimaan tidak, karena berkhayal tidak memerlukan fasilitas khusus, apalagi ongkos. Sekarang juga, Anda pun bisa berkhayal. Tentu saja, khayalan seorang wirausahawan, bukan sembarang berkhayal. Bahkan, di zaman susah, dengan tumpukan persoalan hidup yang harus dipikul, bisa membuat orang pun tidak berani berhkayal. Anda akan tercenung, kalau kami katakan, “Berkhayal pun, perlu keberanian!” Mengapa? Khayalan yang memicu keberhasilan, atau minimal, keberanian berbuat dan berkreativitas, dihambat pandangan lama yang cuku berurat-akar dalam benak kita, bahwa orang sukses harus ditopang pendidikan dan gelar formal. Sebetulnya, keyakinan ini bisa dipatahkan dengan mudah. Misalnya, hadirkan saja, beberapa nama orang sukses yang lulus SMA pun, tidak. Sejumlah wirausahawan, memulai dari khayalan. Dan ia mulai kembangkan khayalannya, dari nol sampai akhirnya terwujud. Bill Gates mengimpikan, personal computer akan tersedia di rumah setiap orang. Untuk merealisasikan mimpinya, ia drop out dari studinya, memilih menekuni Microsoft-nya. Ia berhasil. Kini, ia salah satu orang terkaya dunia. Michael Dell, punya impian menakjubkan: mengalahkan perusahaan komputer raksasa IBM. Ia juga berhasil menjadi orang pertama yang memasarkan komputer pribadi dengan strategi direct marketing. Usahanya yang dirintis tahun 1984 berhasil, penjualan Dell Computer laris manis. Bahkan Dell dalam usia 34 tahun berhasil menjadi salah satu orang terkaya di Amerika Serikat.
6
Contoh lainnya, Jeff Bezos. Mimpinya, menjadi pengusaha sukses di dunia e-commerce, perdagangan melalui intemet. Meski baru tahun 1995, yaitu di saat usianya 30 tahun, ia nyemplung ke dunia maya, mendirikan Amazon. com. Situs itu melejit menjadi situs paling banyak dikunjungi orang, untuk mendapatkan informasi atau membeli buku-buku bermutu dari seluruh dunia. Mimpinya terwujud. Ia pun tercatat sebagai miliarder di negeri Paman Sam itu. Berani Mencoba Andai kita berani mencoba, dan kita lebih tekun dan ulet, maka pasti kegagalan tak pernah ada Bisnis modern akan berhenti berputar kalau sikap berani mencoba itu lenyap. Memang, banyak orang yang gagal dalam usahanya, putus asa tanpa, tak berani mencoba lagi. Ini bukan bukan saja merugikan aspek materi atau finansial saja, tapi juga aspek psikologis. karena itu, sekalipun krisis, tetaplah menjadi entrepreneur dengan semangat kewirausahaan tinggi. Sesungguhnya tidak ada yang gagal dalam berbisnis, yang ada hanya karena ia berhenti mencoba, berhenti berusaha. Berani mencoba, lebih tekun dan ulet, kegagalan takkan pernah ada. Beranilah mencoba. Sebab, tidak satu pun di dunia ini, termasuk di dalam dunia entrepreneur yang dapat menggantikan keberanian mencoba dengan bakat bisnis. Sebagus apa pun bakat seseorang, tidak akan sukses tanpa mulai mencoba. Bagaimana dengan kejeniusan seseorang? Juga tidak. Kejeniusan terpendam, sama saja dengan omong-kosong. Pendidikan terbaik? Juga bukan jaminan. Dunia ini sudah penuh dengan pengangguran berijazah sarjana. Dan ternyata, sekali lagi, keberanian mencoba dan mencoba itulah penentu kesuksesan bisnis kita. Berani Merantau Keberanian merantau, membangun percaya diri dan kemandirian Ingat tragedi Sampit? Semua bersedih, karena sebagian pengusaha sukses etnis Madura, ikut hengkang dari Sampit, Kalimantan Tengah. Kami bukan menyoal tragedinya, tetapi dari aspek kewirausahaan. Madura dan Kalimantan, jelas bukan seperti antar rumah di sebuah kampung. Ini dua pulau yang berbeda dan berjauhan. Tapi, berapa banyak orang Madura yang masih kelahiran Madura, lalu merantau ke Sampit. Banyak, bahkan banyak sekali dan kemudian anak-turunnya lahir di Kalimantan. Sebagian dari mereka, sukses, meskipun awalnya dari nol. Kami hanya mau mengatakan, mereka “dari bukan apa-apa”, merantau, lalu sukses. Etnis lainnya yang fenomenal, orang Jawa asal Tegal. Ibukota saja, mereka taklukkan. Kalau mau menghitung jumlah warung “beridentitas daerah” paling banyak yang mana, jawabannya: Warung Tegal. Di sektor makanan rakyat, ada penjaja bakso keliling. Banyak di antara mereka, mengusung identitas daerah. Seperti bakso Malang , bakmi Wonogori, Pecel Lamongan, atau rumah makan Padang. Yang lebih fenomenal, dan ini juga lebih global, perantau Cina pun yang sukses di negeri yang mereka datangi. Bukankah Anda yang sering bepergian lintas daerah, pernah mendengar, transmigran petani Jawa atau Bali, banyak yang sukses sebagai transmigran di Sumatera, atau Sulawesi? Sukses dalam usaha, juga disokong sebuah keberanian: merantau. Merantau, punya makna sosial tersendiri. Ia berarti “jauh dari keluarga” yang memicu terbangunnya jiwa kemandirian. Tak bergantung pada keluarga, berarti mulai melangkah menjadi dewasa. Di rantau, apalagi di lingkungan yang tak tahu siapa kita sebelumnya, Anda bisa menjadi pribadi yang baru.
7
Kebaruan ini, sarat tantangan. Merantau, menyadarkan kita apa kelebihan dan kekurangan kita karena kita dihadapkan pada kenyataan-kenyataan baru. Merantau, membuat seseorang relatif tangguh, karena diterjunkan dalam situasi serba baru. Perantau, umumnya segan minta tolong. Di situlah, kemauan menjadi lebih termotivasi. Perantau, rata-rata enggan berutang budi. Justru, karena ia orang baru, seorang perantau cenderung menanam jasa untuk banyak orang. “Investasi sosial” ini, pada saatnya berbuah kebaikan. Siapa sangka, banyak orang yang menyukai kepribadian kita, bernagsur-angsur, menjadi pendukung setia langkah kita menganyam kesuksesan. Jadi? Cobalah merantau, temukan jatidiri Anda yang tangguh, kreatif, dan cerdik menangkap peluang
Berani Gagal Hanya orang yaug berani gagal total, akan meraih keberhasilan total. PERNYATAAN John. F. Kennedy ini ada benarnya. salah satu dari kami, membuktikannya. Gagal total, itu karier bisnis, Purdi E.Chandra dalam bukunya “Menjadi Entrepreneur Sukses” bertutur : “Akhir 1981, merasa tak puas dengan pola kuliah yang membosankan saya meninggalkan kampus. Saat itu saya pikir, gagal meraih gelar sarjana, tapi bukan berarti gagal mengejar cita-citanya. Tahun 1982, saya kemudian mulai merintis bisnis bimbingan tes Primagama, yang belakangan berubah menjadi Lembaga Bimbingan Belajar Primagama. Bisnis tersebut saya jalankan dengan jatuh bangun. Pada awalnya, sepi peminat, cuma dua orang! Saat ini, wow, peminatnya membludak, sampai-sampai Primagama membuka cabang di ratusan kota, dan menjadi lembaga bimbingan belajar terbesar di Indonesia”. Dalam kehidupan sosial, memang kegagalan itu adalah sebuah kata yang tidak begitu enak untuk didengar. Kegagalan bukan sesuatu yang disukai, dan suatu kejadian yang setiap orang tidak menginginkannya. Kita tidak bisa memungkiri diri kita, yang nyata-nyata masih lebih suka melihat orang yang sukses daripada melihat orang yang gagal, bahkan tidak menyukai orang yang gagal. Maka, bila Anda seorang entrepreneur yang menemui kegagalan dalam usaha, jangan harap orang akan memuji Anda; orang di sekitar anda maupun relasi Anda akan memahami mengapa Anda gagal; Anda tidak disalahkan; semua sahabat masih tetap berada di sekeliling Anda; Anda akan mendapat dukungan moral dari teman yang lain; Ada orang yang akan meminjami uang sebagai bantuan sementara; Apalagi ini: bank akan memberikan pinjaman selanjutnya! No way! Mengapa gambaran seorang entrepreneur yang gagal, kami gambarkan begitu buruknya? Itulah masyarakat kita. Kita cenderung memuji yang sukses dan menang, dan mudah menghujat yang kalah dan gagal. Sebaiknya, setiap kita mulai mengubah budaya itu, beri kesempatan kedua bagi setiap orang. Menurut pengalaman kami, apabila orang gagal, tidak ada gunanya murung dan memikirkan kegagalannya. Tetapi perlu mencari penyebabnya. Kegagalan seharusnya membuat enerpreneur sejati tertantang untuk menemukan kekuatan-kekuatan baru agar bisa meraih kesuksesan kembali. Tentu, kasus kegagalan dalam bisnis maupun dunia kerja, saat krisis ekonomi kian, memang banyak. Ribuan orang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan kehilangan mata pencahariannya. Sungguh ironis, seperti halnya kita, suka atau tidak suka, setiap manusia pasti akan mengalami berbagai masalah, bahkan mungkin penderitaan. Seorang entrepreneur, harus berani menghadapi kegagalan, dan memetik hikmahnya. Mungkin saja kegagalan itu datang untuk memuliakan hati kita, membersihkan pikiran kita dari keangkuhan dan kepicikan, memperluas wawasan kita, serta untuk lebih mendekatkan diri kita kepada Tuhan. Untuk mengajarkan kita menjadi gagah tatkala lengah. Menjadi
8
berani ketika kita takut. ltu sebabnya, kita bisa sepakat pada pendapat Richard Gere, aktor terkemuka Hollywood,”Kegagalan itu penting bagi karier siapapun.” Mengapa? Banyak orang membuat kesalahan yang sama, dengan menganggap kegagalan sebagai musuh kesuksesan. Sebaliknya. kita seharusnya menganggap kegagalan itu dapat mendatangkan hasil. Ingat, kita harus yakin akan menemukan kesuksesan di penghujung kegagalan. tapi mengapa seseorang gagal dalam bisnis. Ada beberapa sebab umum. Pertama, kita ini sering menilai kemampuan diri kita terlalu rendah. Kedua, setiap bertindak, kita sering terpengaruh oleh mitos yang muncul di masyarakat sekitar kita. Ketiga, biasanya kita terlalu “melankolis” dan suka memvonis diri terlebih dahulu, bahwa kita ini dilahirkan dengan nasib buruk. Keempat, kita cenderung masih memiliki sikap, tidak mau tahu dari mana kita harus memulai kembali suatu usaha. Dengan mengetahui sebab kegagalan itu, tentunya akan membuat kita yakin untuk bisa mengatasinya. Buat kita mengalami sembilan dari sepuluh hal yang kita lakukan menemui kegagalan, maka sebaiknya kita bekerja sepuluh kali lebih giat. Dengan memiliki sikap dan pemikiran semacam itu, maka akan tetap menjadikan kita sebagai sosok entrepreneur yang selalu optimis akan masa depan. Maka, sebaiknya janganlah kita suka mengukur seorang entrepreneur dengan menghitung berapa kali dia jatuh. Tapi ukurlah, berapa kali ia bangkit kembali.
Berani Sukses Seberapa besar rezeki yang kita inginkan, itu sama dengan seberapa besar kita berani mengambil risiko SUKSES adalah proses. Ia dicapai dengan pengorbanan. Salah satunya, tidak cengeng dengan kegagalan. Sukses, pikirkanlah sebagai keseharian Anda. Keyakinan bisa sukses, selalu dibangun setiap saat. Karena itulah, jangan biarkan Anda kehilangan motivasi untuk sukses, dan terus membangun keyakinan itu dalam sanubari. Buanglah semua alasan, Anda gagal karena kelemahan dari diri Anda. Kurang cerdas, kurang fit, sudah terlalu tua, dan segudang “rasa kurang”, bukanlah alasan Anda gagal. Sukses memerlukan keberanian tanpa henti, mempelajari kemunduran bisnis. Hadapkan setiap problem dengan perjalanan sukses wirausahawan lain yang serupa usahanya dengan Anda. Bahkan, Anda simak mereka yang gagal, dan temukan jawabannya mengapa dia gagal. Kesiapan pribadi seorang wirausahawan menghadapi perubahan, juga dipermantap. Jangan mudah dikejutkan perubahan. Pelajarilah kesuksesan orang lain, himpun semua “sebab-sebab sukses” itu, temukan kelebihan-kelebihan itu, dan mulai mencoba menyusun apa kelebihan Anda, apa kebaruan yang bisa ditelurkan dari proses membandingkan dengan usaha orang lain. Seorang wirausahawan, adalah yang selalu “melek” dan “buka telinga” terhadap setiap peluang. Sukses wirausahawan, bukan sekadar “rezeki dari langit”, tapi juga kejelian membaca/menangkap peluang. Dan ini memerlukan stamina usaha yang tinggi. Jangan ketakutan lebih dulu, seakan-akan wirausahawan itu orang yang tidak pernah beristirahat. Tidak! Secara fisik, istirahat perlu, tapi sebagai wirausahawan, pikiran “tetap jalan” dalam arti, keseharian kita dibiasakan terus memikirkan, kebaikan-kebaikan apa yang bisa dibangun berdasarkan peluang yang kita hadapi setiap saat. Tidak ada orang yang bisa mendapatkan kenikmatan dari hidup yang terus merangkakrangkak, kehidupan yang setengah-setengah. Sukses berarti hanya hal yang mengagumkan dan positif. Sukses berarti kesejahteraan pribadi: rumah bagus, keamanan di bidang keuangan dan kesempatan maju yang maksimal, serta berguna bagi masyarakat. Sukses juga berarti memperoleh kehormatan, kepemimpinan, dan disegani. Dengan demikian sukses berarti self respect, merasa terhormat, terus-menerus merasa bahagia, dan merasakan kepuasan dari 9
kehidupannya. Itu artinya, kita berhasil berbuat lebih banyak hal yang bermanfaat. Dengan kata lain, sukses berarti menang. Namun sayangnya, diera globalisasi seperti sekarang ini, tidak semua entrepreneur berani menyebutkan, bahwa dirinya telah mencapai kesuksesan. Menurut kami, sebagai wirausahawan, jangan segan Anda nyatakan: hari ini saya sukses. Dengan begitu, rasa percaya diri itu pun terbangun. Kepercayaan diri yang besar itu, membangkitkan semangat untuk meraih kesuksesan. Dan kesuksesan itu, juga berarti perlu dibagi kepada sesama pebisnis. Betapapun sibuknya wirausahawan yang sukses, dalam dirinya ada jiwa sosial saat diminta membantu wirausahawan lain yang belum sesukses dirinya. Yakinlah, dalam jiwa seorang wirausahawan sukses, ada keyakinan: Allah itu kekuatanNya besar yang mendorong umatnya, termasuk para wirausahawan, untuk tidak egois. Karena pribadi yang senang melihat orang lain “gagal melulu”, sejatinya sedang menanti gelombang kegagalan menerpanya. Jadi, beranilah berpikir sukses! Berani Berbeda Munculkanlah keberanian berpetualang di zaman baru, kendati untuk itu kita siap membayar harga orang yang menertawakan, mengejek, dan mengkritik kita. Mengapa orang menertawakan kita? Atau lebih enteng dari itu, mengapa orang meremehkan kita? Karena kita berbeda. Tapi, apa salahnya jika kita berbeda? Kenyataaannya, menjadi berbeda sudah terjadi sejak kita lahir. Setiap individu di dunia ini berbeda. Tak ada seorangpun yang 100 % sama dengan lainnya. Sidik jari kita cukup membuktikan fakta ini – tak ada dua sidik jari yang sama di dunia. Setiap orang dari kita berbeda – UNIK. Dan keunikan kita memisahkan kita satu dengan lainnya. Bila kita benar-benar ingin berhasil dalam hidup ini, munculkanlah bakat ini dari dalam diri, biarkan ia bersinar begitu terang. Orisinalitas gagasan, di mana Anda menampakkan “sesuatu yang baru dan terang”, akan membuat keberbedaan itu, memberi nilai lebih bagi pribadi Anda. Lebih baik kita berani berbeda. Dan, perbedaan kita dari yang lain, adalah wujud ketekunan kita menjadi LEBIH BAIK. Seorang diri, menjadi lebih baik, di antara banyak orang yang berpikiran nyaris sama tentang suatu hal, lalu keberbedaan Anda, diterima banyak orang dan diterima dunia. Luar biasa, bukan. Mari, gunakan energi Anda menghasilkan perbedaan yang bertenaga. Perbedaan yang bernilai. “Pengusaha swasta memainkan peran lebih besar dalam ekonomi dunia. Pengusaha kecil telah merampas multi miliaran dolar dari bisnis besar.” John Naisbit
Latihan 1. Watak-watak atau ciri-ciri karakteristik prestatif dari kepemimpinan adalah sebagai berikut, kecuali ... A. inovatif, kreatif, dan fleksibel B. menanggapi kritik C. menanggapi saran-saran D. dapat bergaul dengan orang lain E. bertingkah laku sebagai pemimpin
10
2. Orang yang menyukai pekerjaannya akan mendapat kepuasan tersendiri. Sebaliknya, pekerjaan yang kurang disenanginya akan mengurangi kepuasan. Pendapat ini dikemukakan oleh ... A. Zimmerer B. F.W. Taylor C. Abraham Maslow D. Atesuma E. Herzberg 3. Suatu tes yang tujuannya untuk mengukur kesang-gupan atau bakat dari calon tenaga kerja dinamakan ... A. intelligence test B. personality test C. aptitude test D. achievement test E. IQ dan SQ test 4. Dalam bekerja pandai memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga mencapai keberhasilan adalah kerja ... a. Keras c. Mawas e. tuntas b. Iklas d. Cerdas B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar! Adversity Quetient (AQ) disebut juga kecerdasan …………………….adalah suatu bentuk pengukuran terhadap bagaimana anda berespon pada ………………….. (adversity). Teori AQ mengkategorikan manusia pada tiga golongan: 1. …………………………… (Quitter). Kategori ini memilih untuk keluar, berhenti, melarikan diri, mundur dan drop-out. 2. Pekemah (……….……………). Melakukan pendakian tapi bila menemukan tempat yang nyaman mereka akan berhenti dan menetap. 3. Pendaki (………………………). Adalah orang yang mendedikasikan diri untuk terus mendaki seumur hidup. Modal awal entrepreneur adalah ………………………… Di antaranya adalah keberanian untuk: 1. Bermimpi ; Gantungkan cita-citamu setinggi ………………………… 2. Mencoba; Bila kita berani ………………………., dan kita lebih tekun dan ulet, maka pasti kegagalan tak pernah ……………… 3. ………………………..; Keberanian merantau, membangun percaya ……….. dan kemandirian 4. ………………………….; Hanya orang yaug berani gagal total, akan meraih ……………………. total. 5. …………………………; Seberapa besar rezeki yang kita inginkan, itu sama dengan seberapa besar kita berani mengambil risiko. 6. ……………………………..; Munculkanlah keberanian berpetualang di zaman baru, kendati untuk itu kita siap membayar harga orang yang menertawakan, mengejek, dan mengkritik kita. 11
Bab 2. Manajemen Konflik dan Stres
___________________________________________________________________________ Standar Kompetensi : 1. Menerapkan jiwa kepemimpinan Kompetensi Dasar
: 1. 2. Mengelola Konflik
___________________________________________________________________________ Manajemen Konflik Setiap kelompok dalam satu organisasi, dimana didalamnya terjadi interaksi antara satu dengan lainnya, memiliki kecenderungan timbulnya konflik. Dalam institusi layanan kesehatan terjadi kelompok interaksi, baik antara kelompok staf dengan staf, staf dengan pasen, staf dengan keluarga dan pengunjung, staf dengan dokter, maupun dengan lainnya yang mana situasi tersebut seringkali dapat memicu terjadinya konflik. Konflik sangat erat kaitannya dengan perasaan manusia, termasuk perasaan diabaikan, disepelekan, tidak dihargai, ditinggalkan, dan juga perasaan jengkel karena kelebihan beban kerja. Perasaanperasaan tersebut sewaktu-waktu dapat memicu timbulnya kemarahan. Keadaan tersebut akan mempengaruhi seseorang dalam melaksanakan kegiatannya secara langsung, dan dapat menurunkan produktivitas kerja organisasi secara tidak langsung dengan melakukan banyak kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Dalam suatu organisasi, kecenderungan terjadinya konflik, dapat disebabkan oleh suatu perubahan secara tiba-tiba, antara lain: kemajuan teknologi baru, persaingan ketat, perbedaan kebudayaan dan sistem nilai, serta berbagai macam kepribadian individu. Definisi Konflik 1. Situasi yang terjadi ketika ada perbedaan pendapat atau perbedaan cara pandang diantara beberapa orang, kelompok atau organisasi. 2. Sikap saling mempertahankan diri sekurang-kurangnya diantara dua kelompok, yang memiliki tujuan dan pandangan berbeda, dalam upaya mencapai satu tujuan sehingga mereka berada dalam posisi oposisi, bukan kerjasama. Pengertian Konflik Apa yang dimaksud dengan konflik? Konflik bisa berarti macam-macam. Menurut Webster, konflik adalah fight, battle atau struggle. Konflik bisa juga berarti ketidaksepakatan. Selain itu konflik juga bermakna perbedaan kepentingan atau ketidaksesuaian antara pihak yang terlibat. Konflik terdiri dari 4 jenis, yaitu: 1. Intrapersonal conflict, yaitu konflik yang terjadi dalam diri sendiri. Konflik dapat berupa emosi maupun nilai-nilai dalam kehidupan. Misalnya ketika Anda bimbang dalam memiih antara berkata jujur atau berbohong. 2. Interpersonal conflict, yaitu konflik yang terjadi dengan orang lain. Misalnya dalam hubungan antara suami dan istri. 1
3. Intragroup conflict, yaitu konflik yang terjadi dalam suatu kelompok. Misalnya perbedaan pendapat yang terjadi dalam suatu grup /organisasi 4. Intergroup conflict, yaitu konflik yang terjadi antar kelompok. Misalnya antara manajemen dan serikat pekerja. Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Jenis Konflik Terdapat berbagai macam jenis konflik, tergantung pada dasar yang digunakan untuk membuat klasifikasi. Ada yang membagi konflik atas dasar fungsinya, ada pembagian atas dasar pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, dan sebagainya. 1. Konflik Dilihat dari Fungsi Berdasarkan fungsinya, Robbins membagi konflik menjadi dua macam, yaitu: konflik fungsional (Functional Conflict) dan konflik disfungsional (Dysfunctional Conflict). Konflik fungsional adalah konflik yang mendukung pencapaian tujuan kelompok, dan memperbaiki kinerja kelompok, sedangkan konflik disfungsional adalah konflik yang merintangi pencapaian tujuan kelompok. Menurut Robbins, batas yang menentukan apakah suatu konflik fungsional atau disfungsional sering tidak tegas (kabur). Suatu konflik mungkin fungsional bagi suatu kelompok, tetapi tidak fungsional bagi kelompok yang lain. Begitu pula, konflik dapat fungsional pada waktu tertentu, tetapi tidak fungsional di waktu yang lain. Kriteria yang membedakan apakah suatu konflik fungsional atau disfungsional adalah dampak konflik tersebut terhadap kinerja kelompok, bukan pada kinerja individu. Jika konflik tersebut dapat meningkatkan kinerja kelompok, walaupun kurang memuaskan bagi individu, maka konflik tersebut dikatakan fungsional. Demikian sebaliknya, jika konflik tersebut hanya memuaskan individu saja, tetapi menurunkan kinerja kelompok maka konflik tersebut disfungsional. 2. Konflik Dilihat dari Pihak yang Terlibat di Dalamnya Berdasarkan pihak-pihak yang terlibat di dalam konflik, Stoner dan Freeman membagi konflik menjadi enam macam, yaitu: a. Konflik dalam diri individu (conflict within the individual). Konflik ini terjadi jika seseorang harus memilih tujuan yang saling bertentangan, atau karena tuntutan tugas yang melebihi batas kemampuannya. b. Konflik antar-individu (conflict among individuals). Terjadi karena perbedaan kepribadian (personality differences) antara individu yang satu dengan individu yang lain. c. Konflik antara individu dan kelompok (conflict among individuals and groups). Terjadi jika individu gagal menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok tempat ia bekerja. d. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama (conflict among groups in the same organization). Konflik ini terjadi karena masing-masing kelompok memiliki tujuan yang berbeda dan masing-masing berupaya untuk mencapainya. 2
e. Konflik antar organisasi (conflict among organizations). Konflik ini terjadi jika tindakan yang dilakukan oleh organisasi menimbulkan dampak negatif bagi organisasi lainnya. Misalnya, dalam perebutan sumberdaya yang sama. f. Konflik antar individu dalam organisasi yang berbeda (conflict among individuals in different organizations). Konflik ini terjadi sebagai akibat sikap atau perilaku dari anggota suatu organisasi yang berdampak negatif bagi anggota organisasi yang lain. Misalnya, seorang manajer public relations yang menyatakan keberatan atas pemberitaan yang dilansir seorang jurnalis. 3. Konflik Dilihat dari Posisi Seseorang dalam Struktur Organisasi Winardi membagi konflik menjadi empat macam, dilihat dari posisi seseorang dalam struktur organisasi. Keempat jenis konflik tersebut adalah sebagai berikut: a. Konflik vertikal, yaitu konflik yang terjadi antara karyawan yang memiliki kedudukan yang tidak sama dalam organisasi. Misalnya, antara atasan dan bawahan. b. Konflik horizontal, yaitu konflik yang terjandi antara mereka yang memiliki kedudukan yang sama atau setingkat dalam organisasi. Misalnya, konflik antar karyawan, atau antar departemen yang setingkat. c. Konflik garis-staf, yaitu konflik yang terjadi antara karyawan lini yang biasanya memegang posisi komando, dengan pejabat staf yang biasanya berfungsi sebagai penasehat dalam organisasi. d. Konflik peran, yaitu konflik yang terjadi karena seseorang mengemban lebih dari satu peran yang saling bertentangan. Di samping klasifikasi tersebut di atas, ada juga klasifikasi lain, misalnya yang dikemukakan oleh Schermerhorn, et al., yang membagi konflik atas: substantive conflict, emotional conflict, constructive conflict, dan destructive conflict. Penyebab Konflik Menurut Robbins , konflik muncul karena ada kondisi yang melatarbelakanginya (antecedent conditions). Kondisi tersebut, yang disebut juga sebagai sumber terjadinya konflik, terdiri dari tiga ketegori, yaitu: komunikasi, struktur, dan variabel pribadi. 1. Komunikasi. Komunikasi yang buruk, dalam arti komunikasi yang menimbulkan kesalahpahaman antara pihak-pihak yang terlibat, dapat menjadi sumber konflik. Suatu hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan semantik, pertukaran informasi yang tidak cukup, dan gangguan dalam saluran komunikasi merupakan penghalang terhadap komunikasi dan menjadi kondisi anteseden untuk terciptanya konflik. 2. Struktur. Istilah struktur dalam konteks ini digunakan dalam artian yang mencakup: ukuran (kelompok), derajat spesialisasi yang diberikan kepada anggota kelompok, kejelasan jurisdiksi (wilayah kerja), kecocokan antara tujuan anggota dengan tujuan kelompok, gaya kepemimpinan, sistem imbalan, dan derajat ketergantungan antara kelompok. Penelitian menunjukkan bahwa ukuran kelompok dan derajat spesialisasi merupakan variabel yang mendorong terjadinya konflik. Makin besar kelompok, dan makin terspesialisasi kegiatannya, maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya konflik. 3. Pribadi Penyebab konflik lainnya yang potensial adalah faktor pribadi, yang meliputi: sistem nilai yang dimiliki tiap-tiap individu, karakteristik kepribadian yang menyebabkan individu 3
memiliki keunikan (idiosyncrasies) dan berbeda dengan individu yang lain. Kenyataan menunjukkan bahwa tipe kepribadian tertentu, misalnya, individu yang sangat otoriter, dogmatik, dan menghargai rendah orang lain, merupakan sumber konflik yang potensial. Jika salah satu dari kondisi tersebut terjadi dalam kelompok, dan para karyawan menyadari akan hal tersebut, maka muncullah persepsi bahwa di dalam kelompok terjadi konflik. Keadaan ini disebut dengan konflik yang dipersepsikan (perceived conflict). Kemudian jika individu terlibat secara emosional, dan mereka merasa cemas, tegang, frustrasi, atau muncul sikap bermusuhan, maka konflik berubah menjadi konflik yang dirasakan (felt conflict). Selanjutnya, konflik yang telah disadari dan dirasakan keberadaannya itu akan berubah menjadi konflik yang nyata, jika pihak-pihak yang terlibat mewujudkannya dalam bentuk perilaku. Misalnya, serangan secara verbal, ancaman terhadap pihak lain, serangan fisik, huru-hara, pemogokan, dan sebagainya Aspek Positif Dalam Konflik Konflik bisa jadi merupakan sumber energi dan kreativitas yang positif apabila dikelola dengan baik. Misalnya, konflik dapat menggerakan suatu perubahan : • Membantu setiap orang untuk saling memahami tentang perbedaan pekerjaan dan tanggung jawab mereka. • Memberikan saluran baru untuk komunikasi. • Menumbuhkan semangat baru pada staf. • Memberikan kesempatan untuk menyalurkan emosi. • Menghasilkan distribusi sumber tenaga yang lebih merata dalam organisasi. Apabila konflik mengarah pada kondisi destruktif, maka hal ini dapat berdampak pada penurunan efektivitas kerja dalam organisasi baik secara perorangan maupun kelompok, berupa penolakan, resistensi terhadap perubahan, apatis, acuh tak acuh, bahkan mungkin muncul luapan emosi destruktif, berupa demonstrasi. Penyebab Konflik Konflik dapat berkembang karena berbagai sebab sebagai berikut: 1. Batasan pekerjaan yang tidak jelas 2. Hambatan komunikasi 3. Tekanan waktu 4. Standar, peraturan dan kebijakan yang tidak masuk akal 5. Pertikaian antar pribadi 6. Perbedaan status 7. Harapan yang tidak terwujud Pengelolaan Konflik Konflik dapat dicegah atau dikelola dengan: 1. Disiplin: Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan mencegah konflik. Manajer perawat harus mengetahui dan memahami peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi. Jika belum jelas, mereka harus mencari bantuan untuk memahaminya. 2. Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan: Konflik dapat dikelola dengan mendukung perawat untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan tahapan hidupnya. Misalnya; Perawat junior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk 4
mengikuti pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan bagi perawat senior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi. 3. Komunikasi: Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan sehari-hari yang akhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup. 4. Mendengarkan secara aktif: Mendengarkan secara aktif merupakan hal penting untuk mengelola konflik. Untuk memastikan bahwa penerimaan para manajer perawat telah memiliki pemahaman yang benar, mereka dapat merumuskan kembali permasalahan para pegawai sebagai tanda bahwa mereka telah mendengarkan. Teknik dan Keahlian untuk Mengelola Konflik Pendekatan dalam resolusi konflik tergantung pada : • Konflik itu sendiri • Karakteristik orang-orang yang terlibat di dalamnya • Keahlian individu yang terlibat dalam penyelesaian konflik • Pentingnya isu yang menimbulkan konflik • Ketersediaan waktu dan tenaga Strategi 1. Menghindar Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi” 2. Mengakomodasi Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama. 3. Kompetisi Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan. 4. Kompromi atau Negosiasi Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak. 5. Memecahkan Masalah atau Kolaborasi Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama. 5
Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya. Petunjuk Pendekatan Situasi Konflik : 1. Diawali melalui penilaian diri sendiri 2. Analisa isu-isu seputar konflik 3. Tinjau kembali dan sesuaikan dengan hasil eksplorasi diri sendiri. 4. Atur dan rencanakan pertemuan antara individu-individu yang terlibat konflik 5. Memantau sudut pandang dari semua individu yang terlibat 6. Mengembangkan dan menguraikan solusi 7. Memilih solusi dan melakukan tindakan 8. Merencanakan pelaksanaannya Stres Kerja Ada beberapa alasan mengapa masalah stres yang berkaitan dengan organisasi perlu diangkat ke permukaan pada saat ini. Di antaranya adalah: • Masalah stres adalah masalah yang akhir-akhir ini hangat dibicarakan, dan posisinya sangat penting dalam kaitannya dengan produkttfitas kerja karyawan. Selain dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bersumber dari luar organisasi, stress juga banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari dalam organisasi. Oleh karenanya perlu disadari dan dipahami keberadaannya. Pemahaman akan sumber-sumber stres yang disertai dengan pemahaman terhadap cara-cara mengatasinya, adalah penting sekali bagi karyawan dan siapa saja yang terlibat dalam organisasi demi kelangsungan organisasi yang sehat dan efektif. • Banyak di antara kita yang hampir pasti merupakan bagian dari satu atau beberapa organisasi, baik sebagai atasan maupun sebagai bawahan, pernah mengalami stres meskipun dalam taraf yang amat rendah. • Dalam zaman kemajuan di segala bidang seperti sekarang ini manusia semakin sibuk. Di situ pihak peraiatan kerja semakin modern dan efisien, dan di lain pihak beban kerja di satuan-satuan organisasi juga semakin bertambah. Keadaan ini tentu saja akan menuntut energi pegawai yang lebih besar dari yang sudah-sudah. Sebagai akibatnya, pengalaman-pengalaman yang disebut stres dalam taraf yang cukup tinggi menjadi semakin terasa. Masalah-rnasalah tentang stres kerja pada dasarnya sering dikaitkan dengan pengertian stres yang terjadi di lingkungan pekerjaan, yaitu dalam proses interaksi antara seorang karyawan dengan aspek-aspek pekerjaannya. Di dalam membicarakan stres kerja ini perlu terlebih dahulu mengerti pengertian stres secara umum. Pengertian Stres Menurut Charles D, Spielberger menyebutkan bahwa stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya obyek-obyek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara obyektif adalah berbahaya. Stres juga biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan. Cary Cooper dan Alison Straw mengemukakan gejala stres dapat berupa tanda-tanda berikut ini: 1. Fisik, yaitu nafas memburu, mulut dan kerongkongan kering, tangan lembab, rnerasa panas, otot-otot tegang, pencemaan terganggu, sembelit, letih yang tidak beralasan, sakit kepala, salah urat dan gelisah. 6
2. Perilaku, yaitu perasaan bingung, cemas dan sedih, jengkel, salah paham, tidak berdaya, tidak mampu berbuat apa-apa, gelisah, gagal, tidak menarik, kehilangan semangat, sulit konsentrasi, sulit berfikir jemih, sulit membuat kcputusan, hilangnya kreatifitas, hilangnya gairah dalam penampilan dan hilangnya minat terhadap orang lain. 3. Watak dan kepribadian, yaitu sikap hati-hati menjadi cermat yang berlebihan, cemas menjadi lekas panik, kurang percaya diri menjadi rawan, penjengkel menjadi meledak-ledak. Sedangkan gejala stres di tempat kerja, yaitu meliputi: • Kepuasan kerja rendah • Kinerja yang menurun • Semangat dan energi menjadi hilang • Komunikasi tidak lancar • Pengambilan keputusan jelek • Kreatifitas dan inovasi kurang • Bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif. Semua yang disebutkan di atas perlu dilihat dalam hubungannya dengan kualitas kerja dan interaksi normal individu sebelumnya. Menurut Braham, gejala stres dapat berupa tanda-tanda berikut ini: 1. Fisik, yaitu sulit tidur atau tidur lidak teratur, sakit kepala, sulit buang air besar, adanya gangguan pencemaan, radang usus, kuiit gatal-gatal, punggung terasa sakit, urat-urat pada bahu dan !eher terasa tegang, keringat berlebihan, berubah selera makan, tekanan darah tinggi atau serangan jantung, kehilangan energi. 2. Emosional, yaitu marah-marah, mudah tersinggung dan terlalu sensitif, gelisah dan cemas, suasana hati mudah berubah-ubah, sedih, mudah menangis dan depresi, gugup, agresif terhadap orang lain dan mudah bermusuhan serta mudah menyerang, dan kelesuan mental. 3. Intelektual, yaitu mudah lupa, kacau pikirannya, daya ingat menurun, sulit untuk berkonsentrasi, suka melamun berlebihan, pikiran hanya dipenuhi satu pikiran saja. 4. Interpersonal, yaitu acuh dan mendiamkan orang lain, kepercayaan pada orang lain menurun, mudah mengingkari janji pada orang lain, senang mencari kesalahan orang lain atau menyerang dengan kata-kata, menutup din secara berlebihan, dan mudah menyalahkan orang lain. Dari beberapa uraian diatas, penulis menyimpulkan bahwa stres merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang dimana ia terpaksa memberikan tanggapan melebihi kernampuan penyesuaian dirinya terhadap suatu tuntutan eksternal (lingkungan). Stres yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya. Sebagai hasilnya, pada diri para karyawan berkembang berbagai macam gejala stres yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka. Pengertian Stres Kerja Stres kerja timbul karena tuntutan lingkungan dan tanggapan setiap individu dalam menghadapinya dapat berbeda. Masalah Stres kerja di dalam organisasi perusahaan menjadi gejala yang penting diamati sejak mulai timbulnya tuntutan untuk efisien di dalam pekerjaan. Akibat adanya stres kerja tersebut yaitu orang menjadi nervous, merasakan kecemasan yang kronis, peningkatan ketegangan pada emosi, proses berfikir dan kondisi fisik individu. Selain itu, sebagai hasil dari adanya stres kerja karyawan mengalami beberapa gejala stres yang 7
dapat mengancam dan mengganggu pelaksanaan kerja mereka, seperti : mudah marah dan agresi, tidak dapat relaks, emosi yang tidak stabil, sikap tidak mau bekerja sama, perasaan tidak mampu terlibat, dan kesulitan dalam masalah tidur. Di kalangan para pakar sampai saat ini belum terdapat kata sepakat dan kesamaan persepsi tentang batasan stres. Baron & Greenberg, mendefinisikan stres sebagai reaksi-reaksi emosional dan psikologis yang terjadi pada situasi dimana tujuan individu mendapat halangan dan tidak bisa mengatasinya. Aamodt memandangnya sebagai respon adaptif yang merupakan karakteristik individual dan konsekuensi dan tindakan eksternal, situasi atau peristiwa yang terjadi baik secara fisik maupun psikologis. Berbeda dengan pakar di atas, Landy memahaminya sebagai ketidakseimbangan keinginan dan kemampuan memenuhinya sehinggamenimbulkan konsekuensi penting bagi dirinya. Robbins memberikan definisi stres sebagai suatu kondisi dinamis di mana individu dihadapkan pada kesempatan, hambatan dan keinginan dan hasil yang diperoleh sangatlah penling tetapi tidak dapat dipastikan . Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terjadinya stres kerja adalah dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara karakteristik kepribadian karyawan kondisi pekerjaan. Adanya beberapa atribut tertentu dapat rnempengaruhi daya tahan stres seorang karyawan. Faktor-faktor Penyebab Stres Kerja Terdapat dua faktor penyebab atau sumber muncuinya stres atau stres kerja, yaitu faktor Lingkungan kerja dan faktor personal. Faktor lingkungan kerja dapat berupa kondisi fisik, manajemen kantor maupun hubungan sosial di lingkungan pekerjaan. Sedang faktor personal bisa berupa tipe kepribadian, peristiwa/pengalaman pribadi maupun kondisi sosial-ekonomi keluarga di mana pribadi berada dan mengembangkan diri. Betapapun faktor kedua tidak secara langsung berhubungan dengan kondisi pekerjaan, namun karena dampak yang ditimbulkan pekerjaan cukup besar, maka faktor pribadi ditempatkan sebagai sumber atau penyebab munculnya stres. Secara umum dikelompokkan sebagai berikut: 1. Tidak adanya dukungan sosial. Artinya, stres akan cenderung muncul pada para karyawan yang tidak mendapat dukungan dari lingkungan sosial mereka. Dukungan sosial di sini bisa berupa dukungan dari lingkungan pekerjaan maupun lingkungan keluarga. Banyak kasus menunjukkan bahwa, para karyawan yang mengalami stres kerja adalah mereka yang tidak mendapat dukungan (khususnya moril) dari keluarga, seperti orang tua, mertua, anak, teman dan semacamnya. Begitu juga ketika seseorang tidak memperoleh dukungan dari rekan sekerjanya (baik pimpinan maupun bawahan) akan cenderung lebih mudah terkena sires. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya dukungan sosial yang menyebabkan ketidaknyamanan menjalankan pekerjaan dan tugasnya. 2. Tidak adanya kesempatan berpartisipasi dalam pembuatan keputusan di kantor. Hal ini berkaitan dengan hak dan kewenangan seseorang dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya. Banyak orang mengalami stres kerja ketika mereka tidak dapat memutuskan persoalan yang menjadi tanggung jawab dan kewenangannya. Stres kerja juga bisa terjadi ketika seorang karyawan tidak dilibatkan dalam pembuatan keputusan yang menyangkut dirinya. 3. Pelecehan seksual. Yakni, kontak atau komunikasi yang berhubungan atau dikonotasikan berkaitan dengan seks yang tidak diinginkan. Pelecehan seksual ini bisa dimulai dart yang paling kasar seperti memegang bagian badan yang sensitif, mengajak kencan dan semacamnya sampai yang paling halus berupa rayuan, pujian bahkan senyuman yang tidak pada konteksnya. Dari banyak kasus pelecehan seksual yang sering menyebabkan stres kerja adalah perlakuan kasar atau penganiayaan fisik dari lawan jenis dan janji promosi jabatan namun tak kunjung terwujud hanya karena wanita. Stres akibat pelecehan seksual banyak terjadi pada negara yang tingkat 8
4.
5.
6.
7.
kesadaran warga (khususnya wanita) terhadap persamaan jenis kelamin cukup tinggi, namun tidak ada undang-undang yang melindungmya. Kondisi lingkungan kerja. Kondisi lingkungan kerja fisik ini bisa berupa suhu yang terlalu panas, terlalu dingin, terlalu sesak, kurang cahaya, dan semacamnya. Ruangan yang terlalu panas menyebabkan ketidaknyamanan seseorang dalam menjalankan pekerjaannya, begitu juga ruangan yang terlalu dingin. Panas tidak hanya dalam pengertian temperatur udara tetapi juga sirkulasi atau arus udara. Di samping itu, kebisingan juga memberi andil tidak kecil munculnya stres kerja, sebab beberapa orang sangat sensitif pada kebisingan dibanding yang lain. Manajemen yang tidak sehat. Banyak orang yang stres dalam pekerjaan ketika gaya kepemimpinan para manajernya cenderung neurotis, yakni seorang pemimpin yang sangat sensitif, tidak percaya orang lain (khususnya bawahan), perfeksionis, terlalu mendramatisir suasana hati atau peristiwa sehingga mempengaruhi pembuatan keputusan di tempat kerja. Situasi kerja atasan selalu mencurigai bawahan, membesarkan peristiwa/kejadian yang semestinya sepele dan semacamnya, seseorang akan tidak leluasa menjalankan pekerjaannya, yang pada akhirnya akan menimbulkan stres. Tipe kepribadian. Seseorang dengan kepribadian tipe A cenderung mengalami sires dibanding kepribadian tipe B. Beberapa ciri kepribadian tipe A ini adalah sering merasa diburu-buru dalam menjalankan pekerjaannya, tidak sabaran, konsentrasi pada lebih dan satu pekerjaan pada waktu yang sama, cenderung tidak puas terhadap hidup (apa yang diraihnya), cenderung berkompetisi dengan orang lain meskipun dalam situasi atau peristiwa yang non kompetitif. Dengan begitu, bagi pihak perusahaan akan selalu mengalami dilema kctika mengambil pegawai dengan kepribadian tipe A. Sebab, di satu sisi akan memperoleh hasil yang bagus dan pekerjaan mereka, namun di sisi lain perusahaan akan mendapatkan pegawai yang mendapat resiko serangan/sakit jantung . Peristiwa/pengalaman pribadi. Stres kerja sering disebabkan pengalaman pribadi yang menyakitkan, kematian pasangan, perceraian, sekolah, anak sakit atau gagal sekolah, kehamilan tidak diinginkan, peristiwa traumatis atau menghadapi masalah (pelanggaran) hukum. Banyak kasus menunjukkan bahwa tingkat stres paling tinggi terjadi pada seseorang yang ditinggal mati pasangannya, sementara yang paling rendah disebabkan oleh perpindahan tempat tinggal. Disamping itu, ketidakmampuan memenuhi kebutuhan sehari-hari, kesepian, perasaan tidak aman, juga termasuk kategori ini.
Davis dan Newstrom menyatakan stres kerja dapat disebabkan: 1. Adanya tugas yang terlalu banyak. Banyaknya tugas tidak selalu menjadi penyebab stres, akan menjadi sumber stres bila banyaknya tugas tidak sebanding dengan kemampuan baik fisik maupun keahlian dan waktu yang tersedia bagi karyawan. 2. Supervisor yang kurang pandai. Seorang karyawan dalam menjalankan tugas sehariharinya biasanya di bawah bimbingan sekaligus mempertanggungjawabkan kepada supervisor. Jika seorang supervisor pandai dan menguasai tugas bawahan, ia akan membimbing dan memberi pengarahan atau instruksi secara baik dan benar. 3. Terbatasnya waktu dalam mengerjakan pekerjaan. Karyawan biasanya mempunyai kemampuan normal menyelesaikan tugas kantor/perusahaan yang dibebankan kepadanya. Kemampuan berkaitan dengan keahlian, pcngalaman, dan waktu yang dimiliki. Dalam kondisi tertentu, pihak atasan seringkali memberikan tugas dengan waktu yang terbatas. Akibatnya, karyawan dikejar waktu untuk menyelesaikan tugas sesuai tepat waktu yang ditetapkan atasan. 9
4. Kurang mendapat tanggungjawab yang memadai. Faktor ini berkaitan dengan hak dan kewajiban karyawan. Atasan sering memberikan tugas kepada bawahannya tanpa diikuti kewenangan (hak) yang memadai. Sehingga, jika harus mengambil keputusan harus berkonsultasi, kadang menyerahkan sepenuhnya pada atasan. 5. Ambiguitas peran. Agar menghasilkan performan yang baik, karyawan perlu mengetahui tujuan dari pekerjaan, apa yang diharapkan untuk dikerjakan serta scope dan tanggungjawab dari pekerjaan mereka. Saat tidak ada kepastian tentang definisi kerja dan apa yang diharapkan dari pekerjaannya akan timbul ambiguitas peran. 6. Perbedaan nilai dengan perusahaan. Situasi ini biasanya terjadi pada para karyawan atau manajer yang mempunyai prinsip yang berkaitan dengan profesi yang digeluti maupun prinsip kemanusiaan yang dijunjung tinggi (altruisme). 7. Frustrasi. Dalam lingkungan kerja, perasaan frustrasi memang bisa disebabkan banyak faktor. Faktor yang diduga berkaitan dengan frustrasi kerja adalah terhambatnya promosi, ketidakjelasan tugas dan wewenang serta penilaian/evaluasi staf, ketidakpuasan gaji yang diterima. 8. Perubahan tipe pekerjaan, khususnya jika hal tersebul tidak umum. Situasi ini bisatimbul akibat mutasi yang tidak sesuai dengan keahlian dan jenjang karir yang di lalui atau mutasi pada perusahaan lain, meskipun dalam satu grup namun lokasinya dan status jabatan serta status perusahaannya berada di bawah perusahaan pertama. 9. Konflik peran. Terdapat dua tipe umum konflik peran yaitu (a) konflik peran intersender, dimana pegawai berhadapan dengan harapan organisasi terhadapnya yang tidak konsisten dan tidak sesuai; (b) konflik peran intrasender, konflik peran ini kebanyakan terjadi pada karyawan atau manajer yang menduduki jabatan di dua struktur. Akibatnya, jika masing-masing struktur memprioritaskan pekerjaan yang tidak sama, akan berdampak pada karyawan atau manajer yang berada pada posisi dibawahnya, terutama jika mereka harus memilih salah satu alternative. Sumber stres yang menyebabkan seseorang tidak berfungsi optimal atau yang menyebabkan seseorang jatuh sakit, tidak saja datang dari satu macam pembangkit tetapi dari beberapa pembangkit stres. Sebagian besar dari waktu manusia bekerja. Karena itu lingkungan pekerjaan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kesehatan seseorang yang bekerja. Pembangkit stres di pekerjaan merupakan pembangkit stres yang besar perannya terhadap kurang berfungsinya atau jatuh sakitnya seseorang tenaga kerja yang bekerja. Faktor-faktor di pekerjaan yang berdasarkan penelitian dapat menimbulkan stres dapat dikelompokkan ke dalam lima kategon besar yaitu faktor-faktor intrinsik dalam pekerjaan, peran dalam organisasi, pengembangan karir, hubungan dalam pekerjaan, serta stniktur dan iklim organisasi Hurrel: Faktor-faktor Intrinsik dalam Pekerjaan Termasuk dalam kategori ini ialah tuntutan fisik dan tuntutan tugas. Tuntutan fisik misalnya faktor kebisingan. Sedangkan faktor-faktor tugas mencakup: kerja malam, beban kerja, dan penghayatan dari resiko dan bahaya. Peran Individu dalam Organisasi Setiap tenaga kerja bekerja sesuai dengan perannya dalam organisasi, artinya setiap tenaga kerja mempunyai kelompok tugasnya yang harus dilakukan sesuai dengan aturan-aturan yang ada dan sesuai dengan yang diharapkan oleh atasannya. Namun demikian tenaga kerja tidak selalu berhasil untuk memainkan perannya tanpa menimbulkan masaiah. Kurang baik berfungsinya peran, yang merupakan pembangkit stres yaitu meliputi: konflik peran dan ketaksaan peran (role ambiguity). Pengembangan karir 10
Unsur-unsur penting pengembangan karir meliputi: 1. Peluang untuk menggunakan ketrampilan jabatan sepenuhnya 2. Peluang mengembangkan kctrampilan yang baru 3. Penyuluhan karir untuk memudahkan keputusan-keputusan yang menyangkut karir. Pengembangan karir merupakan pembangkit stres potensial yang mencakup ketidakpastian pekerjaan, promosi berlebih, dan promosi yang kurang. Hubungan dalam Pekerjaan Hubungan kerja yang tidak baik terungkap dalam gejala-gejala adanya kepercayaan yang rendah, dan minat yang rendah dalam pemecahan masalah dalam organisasi. Ketidakpercayaan secara positif berhubungan dengan ketaksaan peran yang tinggi, yang mengarah ke komunikasi antar pribadi yang tidak sesuai antara pekerja dan ketegangan psikologikal dalam bentuk kepuasan pekerjaan yang rendah, penurunan dari kodisi kesehatan, dan rasa diancam oleh atasan dan rekan-rekan kerjanya. Struktur dan iklim Organisasi Faktor stres yang dikenali dalam kategori ini adalah terpusat pada sejauh mana tenaga kerja dapat terlihat atau berperan serta pada support sosial. Kurangnya peran serta atau partisipasi dalam pengambilan keputusan berhubungan dengan suasana hati dan perilaku negalif. Peningkatan peluang untuk berperan serta menghasilkan peningkatan produktivitas, dan peningkatan taraf dari kesehatan mental dan fisik. Tuntutan dari Luar Organisasi/Pekerjaan Kategori pembangkit stres potensial ini mencakup segala unsur kehidupan seseorang yang dapat berinteraksi dengan peristiwa-peristiwa kehidupan dan kerja di dalam satu organisasi, dan dapat memberi tekanan pada individu. Isu-isu tentang keluarga, krisis kehidupan, kesulitan keuangan, keyakinan-keyakinan pribadi dan organisasi yang bertentangan, konflik antara tuntutan keluarga dan tuntutan perusahaan, semuanya dapat merupakan tekanan pada individu dalam pekerjaannya, sebagaimana halnya stres dalam pekerjaan mempunyai dampak yang negatif pada kehidupan keluarga dan pribadi. Ciri-ciri Individu Menurut pandangan interaktif dari stres, stres ditentukan pula oleh individunya sendiri, sejauh mana ia melihat situasinya sebagai penuh stres. Reaksi-reaksi sejauh mana ia melihat situasinya sebagai penuh stres. Reaksi-reaksi psikologis, fisiologis, dan dalam bentuk perilaku terhadap stres adalah hasil dari interaksi situasi dengan individunya, mcncakup ciriciri kepribadian yang khusus dan pola-pola perilaku yang didasarkan pada sikap, kebutuhan, nilai-nilai, pengalaman masa lalu, keadaan kehidupan dan kecakapan (antara lain inteligensi, pendidikan, pelatihan, pembelajaran). Dengan demikian, faktor-faktor dalam diri individu berfungsi sebagai faktor pengaruh antara rangsang dari lingkungan yang merupakan pembangkit stres potensial dengan individu. Faktor pengubah ini yang menentukan bagaimana, dalam kenyataannya, individu bereaksi terhadap pembangkit stres potensial. Dampak Stres Kerja Pada Karyawan Pengaruh stres kerja ada yang menguntungkan maupun merugikan bagi perusahaan. Namun pada taraf tertentu pengaruh yang menguntungkan perusahaan diharapkan akan rnemacu karyawan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Reaksi terhadap stress dapat merupakan reaksi bersifat psikis maupun fisik. Biasanya pekerja atau karyawan yang stress akan menunjukkan perubahan perilaku. Perubahan perilaku tcrjadi pada din 11
manusia sebagai usaha mengatasi stres. Usaha mengatasi stres dapat berupa perilaku melawan stress (flight) atau freeze (berdiam diri). Dalam kehidupan sehari-hari ketiga reaksi ini biasanya dilakukan secara bergantian, tergantung situasi dan bentuk stres. Perubahanperubahan ini di tempat kerja merupakan gejala-gejala individu yang mengalami stres antara lain: (a) bekerja melewati batas kemampuan, (b) keterlambatan masuk kerja yang sering, (c) ketidakhadiran pekerjaan, (d) kesulitan membuat kepulusan, (e) kesalahan yang sembrono, (f) kelaiaian menyelesaikan pekerjaan, (g) lupa akan janji yang telah dibuat dan kegagalan diri sendiri, (h) kesulitan berhubungan dengan orang lain, (i) kerisauan tentang kesalahan yang dibuat, (j) Menunjukkan gejala fisik seperti pada alat pencernaan, tekanan darah tinggi, radang kulit, radang pernafasan. Strategi Manajemen Stres Kerja Stres dalam pekerjaan dapat dicegah timbulnya dan dapat dihadapi tanpa memperoleh dampaknya yang negatif. Manajemen stres lebih daripada sekedar mengatasinya, yakni belajar menanggulanginya secara adaptif dan efektif. Hampir sama pentingnya untuk mengetahui apa yang tidak boleh dilakukan dan apa yang harus dicoba. Sebagian para pengidap stres di tempat kerja akibat persaingan, sering melampiaskan dengan cara bekerja lebih keras yang berlebihan. Ini bukanlah cara efektif yang bahkan tidak menghasilkan apaapa untuk memecahkan sebab dari stres, justru akan menambah masalah lebih jauh. Sebelum masuk ke cara-cara yang lebih spesifik untuk mengatasi stressor tertentu, harus diperhitungkan beberapa pedoman umum untuk memacu perubahan dan penanggulangan. Pemahaman prinsip dasar, menjadi bagian penting agar seseorang mampu merancang solusi terhadap masalah yang muncul terutama yang berkait dengan penyebab stres dalam hubungannya di tempat kerja. Dalam hubungannya dengan tempat kerja, stres dapat timbul pada beberapa tingkat, berjajar dari ketidakmampuan bekerja dengan baik dalam peranan tertentu karena kesalahpahaman atasan atau bawahan. Atau bahkan dari sebab tidak adanya ketrampilan (khususnya ketrampilan manajemen) hingga sekedar tidak menyukai seseorang dengan siapa harus bekerja secara dekat. Suprihanto dkk mengatakan bahwa dari sudut pandang organisasi, manajemen mungkin tidak khawatir jika karyawannya mengalami stress yang ringan. Alasannya karena pada tingkat stres tertentu akan memberikan akibat positif, karena hal ini akan mendesak mereka untuk melakukan tugas lebih baik. Tetapi pada tingkat stres yang tinggi atau stres ringan yang berkepanjangan akan membuat menurunnya kinerja karyawan. Stres ringan mungkin akan memberikan keuntungan bagi organisasi, tetapi dari sudut pandang individu hal tersebut bukan memberikan tugas yang menyertakan stress ringan bagi karyawan untuk memberikan dorongan bagi karyawan, namun sebaliknya itu akan dirasakan sebagai tekanan oleh si pekerja. Maka diperlukan pendekatan yang tepat dalam mengelola stres, ada dua pendekatan yaitu pendekatan individu dan organisasi. Pendekatan Individual Seorang karyawan dapat berusaha sendiri untuk mengurangi level stresnya. Strategi yang bersifat individual yang cukup efektif yaitu; pengelolaan waktu, latihan fisik, latihan relaksasi, dan dukungan sosial. Dengan pengelolaan waktu yang baik maka seorang karyawan dapat menyelesaikan tugas dengan baik, tanpa adanya tuntutan kerja yang tergesagesa. Dengan latihan fisik dapat meningkatkan kondisi tubuh agar lebih prima sehingga mampu menghadapi tuntutan tugas yang berat. Selain itu untuk mengurangi stres yang dihadapi pekerja perlu dilakukan kegiatan-kegiatan santai. Dan sebagai stratcgi terakhir untuk mengurangi stres adalah dengan mengumpulkan sahabat, kolega, keluarga yang akan dapat memberikan dukungan dan saran-saran bagi dirinya. Pendekatan Organisasional 12
Beberapa penyebab stres adalah tuntutan dari tugas dan peran serta struktur organisasi yang semuanya dikendalikan oleh manajemen, schingga faktor-faktor itu dapat diubah. Oleh karena itu strategi-strategi yang mungkin digunakan oleh manajemen untuk mengurangi stres karyawannya adalah melalui seleksi dan penempatan, penetapan tujuan, redesain pekerjaan, pengambilan keputusan partisipatif, komunikasi organisasional, dan program kesejahteraan. Melalui strategi tersebut akan menyebabkan karyawan memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya dan mereka bekerja untuk tujuan yang mereka inginkan serta adanya hubungan interpersonal yang sehat serta perawatan terhadap kondisi fisik dan mental. A. Pengertian komunikasi, komponen dan tujuan komunikasi
1. Pengertian Komunikasi Kata “komunikasi” berasal dari bahasa Latin, “comunis”, yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Akar katanya “communis” adalah “communico” yang artinya berbagi. Dalam literatur lain disebutkan komunikasi juga berasal dari kata “communication” atau “communicare” yang berarti " membuat sama" (to make common). Istilah “communis” adalah istilah yang paling sering di sebut sebagai asal usul kata komunikasi. Pengertian komunikasi sudah banyak didefinisikan oleh banyak orang, jumlahnya sebanyak orang yang mendifinisikannya. Dari banyak pengertian tersebut jika dianalisis pada prinsipnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik. Gambar berikut menggambarkan apa yang dapat kita namakan model universal komunikasi. Ini mengandung elemen-elemen yang ada dalam setiap tindak komunikasi, terlepas dari apakah itu bersifat intrapribadi, antarpribadi, kelompok kecil, pidato terbuka, atau komunikasi masa. Konteks (Lingkungan Saluran/ media Umpan balik
Sumber/
Sumber/
enkoder Penerima/
enkoder Gangguan
dekoder
Pesan
Pesan
Penerima/ dekoder
Umpan balik
Saluran/ media 13
2. Komponen Komunikasi
a. Lingkungan komunikasi Lingkungan (konteks) komunikasi setidak-tidaknya memiliki tiga dimensi: 1. Fisik, adalah ruang dimana komunikasi berlangsung yang nyata atau berwujud. 2. Sosial-psikoilogis, meliputi, misalnya tata hubungan status di antara mereka yang terlibat, peran yang dijalankan orang, serta aturan budaya masyarakat di mana mereka berkomunikasi. Lingkungan atau konteks ini juga mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, formalitas atau informalitas, serius atau senda gurau, 3. Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, atau sejarah dimana komunikasi berlangsung. Ketiga dimensi lingkungan ini saling berinteraksi; masing-masing mempengaruhi dan dipengaruhi oleh yang lain. Sebagai contoh, terlambat memenuhi janji dengan seseorang (dimensi temporal), dapat mengakibatkan berubahnya suasana persahabatan-permusuhan (dimensi sosial-psikologis), yang kemudian dapat menyebabkan perubahan kedekatan fisik dan pemilihan rumah makan untuk makan malam (dimensi fisik). Perubahan-perubahan tersebut dapat menimbulkan banyak perubahan lain. Proses komunikasi tidak pernah statis.
b. Sumber-Penerima Kita menggunakan istilah sumber-penerima sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber (atau pembicara) sekaligus penerima (atau pendengar). Anda mengirimkan pesan ketika anda berbicara, menulis, atau memberikan isyarat tubuh. Anda menerima pesan dengan mendengarkan, membaca, membaui, dan sebagainya. Tetapi, ketika anda mengirimkan pesan, anda juga menerima pesan. Anda menerima pesan anda sendiri (anda mendengar diri sendiri, merasakan gerakan anda sendiri, dan melihat banyak isyarat tubuh anda sendiri) dan anda menerima pesan dari orang lain (secara visual, melalui pendengaran, atau bahkan melalui rabaan dan penciuman). Ketika anda berbicara dengan orang lain, anda memandangnya untuk mendapatkan tanggapan (untuk mendapatkan dukungan, pengertian, simpati, persetujuan, dan sebagainya). Ketika anda menyerap isyarat-isyarat non-verbal ini, anda menjalankan fungsi penerima.
14
c. Enkoding-Dekoding Dalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan (misalnya, berbicara atau menulis) sebagai enkoding (encoding). Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam gelombang suara atau ke atas selembar kertas, kita menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu. Jadi, kita melakukan enkoding. Kita menamai tindakan menerima pesan (misalnya, mendengarkan atau membaca) sebagai dekoding (decoding). Dengan menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas menjadi gagasan, anda menguraikan kode tadi. Jadi, anda melakukan dekoding. Oleh karenanya kita menamai pembicara atau penulis sebagai enkoder (encoder), dan pendengar atau pembaca sebagai dekoder (decoder). Seperti halnya sumber-penerima, kita menuliskan enkoding-dekoding sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa anda menjalankan fungsi-fungsi ini secara simultan. Ketika anda berbicara (enkoding), anda juga menyerap tanggapan dari pendengar (dekoding).
d. Kompetensi Komunikasi Kompetensi komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk berkomunikasi secara efektif (Spitzberg dan Cupach, 1989). Kompetensi ini mencakup hal-hal seperti pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi kandungan (content) dan bentuk pesan komunikasi (misalnya, pengetahuan bahwa suatu topik mungkin layak dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan tertentu, tetapi mungkin tidak layak bagi pendengar dan lingkungan yang lain). Pengetabuan tentang tatacara perilaku nonverbal (misalnya kepatutan sentuhan, suara yang keras, serta kedekatan fisik) juga merupakan bagian dari kompetensi komunikasi. Dengan meningkatkan kompetensi anda, anda akan mempunyai banyak pilihan berperilaku. Makin banyak anda tahu tentang komunikasi (artinya, makin tinggi kompetensi anda), makin banyak pilihan, yang anda punyai untuk melakukan komunikasi sehari-hari. Proses ini serupa dengan proses mempelajari perbendaharaan kata: Makin banyak kata anda ketahui (artinya, makin tinggi kompetensi perbendaharaan kata anda), makin banyak cara yang anda miliki untuk mengungkapkan diri.
e. Pesan Pesan komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan menerima pesan ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indra kita. Walaupun biasanya kita menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal 15
(lisan atau tertulis), ini bukanlah satu-satunya jenis pesan. Kita juga berkomunikasi secara nonverbal (tanpa kata). Sebagai contoh, busana yang kita kenakan, seperti juga cara kita berjalan, berjabatan tangan, menggelengkan kepala, menyisir rambut, duduk, dan. tersenyum. Pendeknya, segala hal yang kita ungkapkan dalam melakukan komunikasi.
f. Saluran Saluran komunikasi adalah media yang dilalui pesan. Jarang sekali komunikasi berlangsung melalui hanya satu saluran, kita menggunakan dua, tiga, atau empat saluran yang berbeda secara simultan. Sebagai contoh, dalam interaksi tatap muka kita berbicara dan mendengarkan (saluran suara), tetapi kita juga memberikan isyarat tubuh dan menerima isyarat ini secara visual (saluran visual). Kita juga memancarkan dan mencium bau-bauan (saluran olfaktori). Seringkali kita saling menyentuh, ini pun komunikasi (saluran taktil).
g. Umpan Balik Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. Umpan balik dapat berasal dari anda sendiri atau dari orang lain. Dalam diagram universal komunikasi tanda panah dari satu sumber-penerima ke sumberpenerima yang lain dalam kedua arah adalah umpan balik. Bila anda menyampaikan pesan misalnya, dengan cara berbicara kepada orang lain anda juga mendengar diri anda sendiri. Artinya, anda menerima umpan balik dari pesan anda sendiri. Anda mendengar apa yang anda katakan, anda merasakan gerakan anda, anda melihat apa yang anda tulis. Selain umpan balik sendiri ini, anda menerima umpan balik dari orang lain. Umpan balik ini dapat datang dalam berbagai bentuk: Kerutan dahi atau senyuman, anggukan atau gelengan kepala, tepukan di bahu atau tamparan di pipi, semuanya adalah bentuk umpan balik.
h. Gangguan Gangguan (noise) adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. Gangguan menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan pesan. Gangguan dikatakan ada dalam suatu sistem komunikasi bila ini membuat pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan yang diterima. Gangguan ini dapat berupa gangguan fisik (ada orang lain berbicara), psikologis (pemikiran yang sudah ada di kepala kita), atau semantik (salah mengartikan makna). Tabel dibawah menyajikan ketiga macam gangguan ini secara lebih rinci.
16
Macam
Definsi
Contoh
Fisik
Interferensi dengan transmisi fisik isyarat atau pesan lain Interferensi kognitif atau mental Pembicaraan dan pendengar memberi arti yang berlainan
Desingan mobil yang lewat, dengungan komputer, kacamata
Psikollogis Semantik
Prasangka dan bias pada sumberpenerima, pikiran yang sempit Orang berbicara dengan bahasa yang berbeda, menggunakan jargon atau istilah yang terlalu rumit yang tidak dipahami pendengar
Gangguan dalam komunikasi tidak terhindarkan. Semua komunikasi mengandung gangguan, dan walaupun kita tidak dapat meniadakannya samasekali, kita dapat mengurangi gangguan dan dampaknya. Menggunakan bahasa yang lebih akurat, mempelajari keterampilan mengirim dan menerima pesan nonverbal, serta meningkatkan keterampilan mendengarkan dan menerima serta mengirimkan umpan balik adalah beberapa cara untuk menanggulangi gangguan.
i. Efek Komunikasi Komunikasi selalu mempunyai efek atau dampak atas satu atau lebih orang yang terlibat dalam tindak komunikasi. Pada setiap tindak komunikasi selalu ada konsekuensi. Sebagai contoh, anda mungkin memperoleh pengetahuan atau belajar bagaimana menganalisis, melakukan sintesis, atau mengevaluasi sesuatu; ini adalah efek atau dampak intelektual atau kognitif. Kedua, anda mungkin memperoleh sikap baru atau mengubah sikap, keyakinan, emosi, dan perasaan anda; ini adalah dampak afektif. Ketiga, anda mungkin memperoleh cara-cara atau gerakan baru seperti cara melemparkan bola atau melukis, selain juga perilaku verbal dan noverbal yang patut; ini adalah dampak atau efek psikomotorik.
j. Etik dan Kebebasan Memilih Karena komunikasi mempunyai dampak, maka ada masalah etik di sini. Karena komunikasi mengandung konsekuensi, maka ada aspek benar-salah dalam setiap tindak komunikasi. Tidak seperti prinsip-prinsip komunikasi yang efektif, prinsip-prinsip komunikasi yang etis sulit dirumuskan. Seringkali kita dapat mengamati dampak komunikasi, dan berdasarkan pengamatan ini, merumuskan prinsip-prinsip komunikasi yang efektif. Tetapi, kita tidak dapat mengamati kebenaran atau ketidakbenaran suatu tindak komunikasi.
17
Dimensi etik dari komunikasi makin rumit karena etik begitu terkaitnya dengan falsafah hidup pribadi seseorang sehingga sukar untuk menyarankan pedoman yang berlaku bagi setiap orang. Meskipun sukar, pertimbangan etik tetaplah merupakan bagian integral dalam setiap tindak komunikasi. Keputusan yang kita ambil dalam hal komunikasi haruslah dipedomani oleh apa yang kita anggap benar di samping juga oleh apa yang kita anggap efektif. Apakah komunikasi itu etis atau tidak etis, landasannya adalah gagasan kebebasan memilih serta asumsi bahwa setiap orang mempunyai hak untuk menentukan pilihannya sendiri. Komunikasi dikatakan etis bila menjamin kebebasan memilih seseorang dengan memberikan kepada orang tersebut dasar pemilihan yang akurat. Komunikasi dikatakan tidak etis bila mengganggu kebebasan memilih seseorang dengan menghalangi orang tersebut untuk mendapatkan informasi yang relevan dalam menentukan pilihan. Oleh karenanya, komunikasi yang tidak etis adalah komunikasi yang memaksa seseorang (1) mengambil pilihan yang secara normal tidak akan dipilihnya atau (2) tidak mengambil pilihan yang secara normal akan dipilihnya. Sebagai contoh, seorang pejabat rekruting perusahaan mungkin saja membesar-besarkan manfaat bekerja di Perusahaan X dan dengan demikian mendorong anda untuk menentukan pilihan yang secara normal tidak akan anda ambil (jika saja anda mengetahui fakta-fakta sebenarnya). Dalam etik yang didasarkan atas kebebasan memilih ini, ada beberapa persyaratan. Kita mengasumsikan bahwa orang-orang ini sudah cukup umur dan berada dalam kondisi mental yang memungkinkan mereka melaksanakan pilihan secara bebas. Selanjutnya, kita mengasumsikan bahwa kebebasan memilih dalam situasi mereka tidak akan menghalangi kebebasan memilih orang lain. Sebagai contoh, anak-anak berusia 5 atau 6 tahun tidak akan siap untuk menentukan pilihan sendiri (memilih menu mereka sendiri, memilih waktu untuk tidur, memilih jenis obat), sehingga harus ada orang lain yang melakukannya untuk mereka. Begitu juga, seseorang yang menderita keterbelakangan mental membutuhkan orang lain untuk mengambilkan keputusan tertentu bagi mereka. Di samping itu, situasi lingkungan kehidupan seseorang dapat membatasi kebebasan memilih ini. Sebagai contoh, anggota tentara seringkali harus melepaskan kebebasan memilih dan makan nasi bungkus, bukan roti keju, mengenakan seragam militer, bukan jins, lari pagi, bukan tidur. Dengan menjadi tentara, seseorang setidak-tidaknya harus melepaskan sebagian hak mereka untuk menentukan pilihan sendiri. Akhirnya, kebebasan memilih yang kita miliki tidak boleh menghalangi orang lain untuk menentukan pilihan mereka sendiri. Kita tidak bisa membiarkan seorang pencuri memiliki kebebasan untuk mencuri, karena dengan memberikan kebebasan ini kita menghalangi korban pencurian 18
untuk menikmati kebebasan memilih mereka—hak untuk memiliki barang dan hak untuk merasa aman dalam rumah mereka.
3. Tujuan Komunikasi Ada empat tujuan atau motif komunikasi yang perlu dikemukakan di sini. Motif atau tujuan ini tidak perlu dikemukakan secara sadar, juga tidak perlu mereka yang terlibat menyepakati tujuan komunikasi mereka. Tujuan dapat disadari ataupun tidak, dapat dikenali ataupun tidak. Selanjutnya, meskipun. teknologi komunikasi berubah dengan cepat dan drastis (kita mengirimkan surat elektronika, bekerja dengan komputer, misalnya) tujuan komunikasi pada dasarnya tetap sama, bagaimanapun hebatnya revolusi elektronika dan revolusi-revolusi lain yang akan datang. (Arnold dan Bowers, 1984; Naisbit.1984).
a. Menemukan Salah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penemuan diri (personal discovery) Bila anda berkomunikasi dengan orang lain, anda belajar mengenai diri sendiri selain juga tentang orang lain. Kenyataannya, persepsi-diri anda sebagian besar dihasilkan dari apa yang telah anda pelajari tentang diri sendiri dari orang lain selama komunikasi, khususnya dalam perjumpaan-perjumpaan antarpribadi. Dengan berbicara tentang diri kita sendiri dengan orang lain kita memperoleh umpan balik yang berharga mengenai perasaan, pemikiran, dan perilaku kita. Dari perjumpaan seperti ini kita menyadari, misalnya bahwa perasaan kita ternyata tidak jauh berbeda dengan perasaan orang lain. Pengukuhan positif ini membantu kita merasa "normal." Cara lain di mana kita melakukan penemuan diri adalah melalui proses perbandingan sosial, melalui perbandingan kemampuan, prestasi, sikap, pendapat, nilai, dan kegagalan kita dengan orang lain. Artinya, kita mengevaluasi diri sendiri sebagian besar dengan cara membanding diri kita dengan orang lain. Dengan berkomunikasi kita dapat memahami secara lebih baik diri kita sendiri dan diri orang lain yang kita ajak bicara. Tetapi, komunikasi juga memungkinkan kita untuk menemukan dunia luar—dunia yang dipenuhi objek, peristiwa, dan manusia lain. Sekarang ini, kita mengandalkan beragam media komunikasi untuk mendapatkan informasi tentang hiburan, olahraga, perang, pembangunan ekonomi, masalah kesehatan dan gizi, serta produk-produk baru yang dapat dibeli. Banyak yang kita peroleh dari media ini berinteraksi dengan yang kita peroleh dari interaksi antarpribadi kita. Kita mendapatkan banyak informasi dari media, mendiskusikannya dengan orang lain, dan akhirnya mempelajari atau menyerap bahan-bahan tadi sebagai hasil interaksi kedua 19
sumber ini.
b. Untuk berhubungan Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang lain (membina dan memelihara hubungan dengan orang lain). Kita ingin merasa dicintai dan disukai, dan kemudian kita juga ingin mencintai dan menyukai orang lain. Kita menghabiskan banyak waktu dan energi komunikasi kita untuk membina dan memelihara hubungan sosial. Anda berkomunikasi dengan teman dekat di sekolah, di kantor, dan barangkali melalui telepon. Anda berbincangbincang dengan orangtua, anak-anak, dan saudara anda. Anda berinteraksi dengan mitra kerja.
c. Untuk meyakinkan Media masa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar mengubah sikap dan perilaku kita. Media dapat hidup karena adanya dana dari iklan, yang diarahkan untuk mendorong kita membeli berbagai produk. Sekarang ini mungkin anda lebih banyak bertindak sebagai konsumen ketimbang sebagai penyampai pesan melalui media, tetapi tidak lama lagi barangkali anda-lah yang akan merancang pesan-pesan itu—bekerja di suatu surat kabar, menjadi editor sebuah majalah, atau bekerja pada biro iklan, pemancar televisi, atau berbagai bidang lain yang berkaitan dengan komunikasi. Tetapi, kita juga menghabiskan banyak waktu untuk melakukan persuasi antarpribadi, baik sebagai sumber maupun sebagai penerima. Dalam perjumpaan antarpribadi sehari-hari kita berusaha mengubah sikap dan perilaku orang lain. Kita berusaha mengajak mereka melakukan sesuatu, mencoba cara diit yan baru, membeli produk tertentu, menonton film, membaca buku, rnengambil mata kuliah tertentu, meyakini bahwa sesuatu itu salah atau benar, menyetujui atau mengecam gagasan tertentu, dan sebagainya. Daftar ini bisa sangat panjang. Memang, sedikit saja dari komunikasi antarpribadi kita yang tidak berupaya mengubah sikap atau perilaku.
d. Untuk bermain Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan menghibur diri. Kita mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik, dan film sebagian besar untuk hiburan. Demikian pula banyak dari perilaku komunikasi kita dirancang untuk menghibur orang lain (menceritakan lelucon mengutarakan sesuatu yang baru, dan mengaitkan cerita-cerita yang menarik). Adakalanya hiburan ini merupakan tujuan akhir, tetapi adakalanya ini merupakan cara untuk mengikat perhatian orang Iain sehingga kita dapat mencapai tujuan-tujuan lain.
20
Tentu saja, tujuan komunikasi bukan hanya ini; masih banyak tujuan komunikasi yang lain. Tetapi keempat tujuan yang disebutkan di atas tampaknya merupakan tujuan-tujuan yang utama. Selanjutnya tidak ada tindak komunikasi yang didorong hanya oleh satu faktor; sebab tunggal tampaknya tidak ada dunia ini. Oleh karenanya, setiap komunikasi barangkali didorong oleh kombinasi beberapa tujuan bukan hanya satu tujuan.
B. Prinsip-prinsip komunikasi
Dalam pembahasan yang lalu kita mendefinisikan komunikasi dan menjelaskan beberapa komponen komunikasi. Selanjutnya kita akan menggali sifat atau hakikat atau karakteristik komunikasi dengan menyajikan delapan prinsip komunikasi. Memahami prinsip-prinsip ini sangat penting untuk memahami komunikasi dalam segala bentuk dan fungsinya. 1. Komunikasi Adalah Paket Isyarat Perilaku komunikasi, apakah ini melibatkan pesan verbal, isyarat tubuh, atau kombinasi dari keduanya, biasanya terjadi dalam "paket". Biasanya, perilaku verbal dan nonverbal saling memperkuat dan mendukung. Semua bagian dari sistem pesan biasanya bekerja bersama-sama untuk mengkomunikasikan makna tertentu. Kita tidak mengutarakan rasa takut dengan kata-kata sementara seluruh tubuh kita bersikap santai. Kita tidak mengungkapkan rasa marah sambil tersenyum. Seluruh tubuh—baik secara verbal maupun nonverbal—bekerja bersama-sama untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan kita. Dalam segala bentuk komunikasi, apakah antarpribadi, kelompok kecil, pidato di muka umum, atau media masa, kita kurang memperhatikan sifat paket dari komunikasi. Ia berlalu begitu saja. Tetapi bila ada ketidakwajaran---bila jabatan tangan yang lemah menyertai salam verbal, bila gerak-gerik gugup menyertai pandangan yang tajam, bila kegelisahan menyertai ekspresi nyaman dan santai—kita memperhatikannya. Selalu saja kita mulai mempertanyakan ketulusan, dan kejujuran orang yang bersangkutan.
Pesan yang Kontradiktif Bayangkanlah seseorang yang mengatakan "Saya begitu senang bertemu dengan anda," tetapi. berusaha menghindari kontak mata langsung dan melihat kesana-kemari untuk mengetahui siapa lagi yang hadir. Orang ini mengirimkan pesan yang kontradiktif. Kita menyaksikan pesan yang kontradiktif (juga dinamai "pesan berbaur" oleh beberapa penulis) pada pasangan yang mengatakan bahwa mereka saling mencintai tetapi secara nonverbal melakukan hal-hal yang saling menyakiti, misalnya datang terlambat untuk suatu janji penting, mengenakan pakaian yang tidak disukai pasangannya, menghindari kontak mata, atau tidak saling menyentuh. 21
Pesan-pesan tersebut ada juga yang mengatakan sebagai "diskordansi" (discordance) merupakan akibat dari keinginan untuk mengkomunikasikan dua emosi atas perasaan yang berbeda. Sebagai contoh, anda mungkin menyukai seseorang dan ingin mengkomunikasikan perasaan positif ini, tetapi anda juga tidak menyukai orang itu dan ingin mengkomunikasikan perasaan negatif ini juga. Hasilnya adalah anda mengkomunikasikan kedua perasaan itu, satu secara verbal dan lainnya secara nonverbal.
2. Komunikasi Adalah Proses Penyesuaian Komunikasi hanya dapat terjadi bila para komunikatornya menggunakan sistem isyarat yang sama. Ini jelas kelihatan pada orang-orang yang menggunakan bahasa berbeda. Anda tidak akan bisa berkomunikasi dengan orang lain jika sistem bahasa anda berbeda. Tetapi, prinsip ini menjadi sangat relevan bila kita menyadari bahwa tidak ada dua orang yang menggunakan sistem isyarat yang persis sama. Orang tua dan anak, misalnya, bukan hanya memiliki perbedaan kata yang berbeda, melainkan juga mempunyai arti yang berbeda untuk istilah yang mereka gunakan. Sebagian dari seni komunikasi adalah mengidentifikasikan isyarat orang lain, mengenali bagaimana isyarat-isyarat tersebut digunakan, dan memahami apa artinya. Mereka yang hubungannya akrab akan menyadari bahwa mengenali isyarat-isyarat orang lain memerlukan waktu yang sangat lama dan seringkali membutuhkan kesabaran. Jika kita ingin benar-benar memahami apa yang dimaksud seseorang, bukan sekadar mengerti apa yang dikatakan atau dilakukannya, kita harus mengenal sistem isyarat orang itu. 3. Komunikasi Mencakup Dimensi Isi Dan Hubungan Komunikasi, setidak-tidaknya sampai batas tertentu, berkaitan dengan dunia nyata atau sesuatu yang berada di luar (bersifat ekstern bagi) pembicara dan pendengar. Tetapi, sekaligus, komunikasi juga menyangkut hubungan di antara kedua pihak. Sebagai contoh, seorang atasan mungkin berkata kepada bawahannya, "Datanglah ke ruang saya setelah rapat ini." Pesan sederhana ini mempunyai aspek isi (kandungan, atau content) dan aspek hubungan (relational). Aspek isi mengacu pada tanggapan perilaku yang diharapkan—yaitu, bawahan menemui atasan setelah rapat. Aspek hubungan menunjukkan bagaimana komunikasi dilakukan. Bahkan penggunaan kalimat perintah yang sederhana sudah menunjukkan adanya perbedaan status di antara kedua pihak Atasan dapat memerintah bawahan. Ini barangkali akan lebih jelas terlihat bila kita membayangkan seorang bawahan memberi perintah kepada atasannya. Hal ini akan terasa janggal dan tidak layak karena melanggar hubungan normal antara atasan dan bawahan. Dalam setiap situasi komunikasi, dimensi isi mungkin tetap sama tetapi aspek hubungannya dapat berbeda, atau aspek hubungan tetap sama sedangkan isinya berbeda. Sebagai contoh, atasan dapat mengatakan kepada bawahan "Sebaiknya anda menjumpai saya setelah rapat ini" atau "Dapatkah kita bertemu setelah rapat ini?" Dalam kedua hal, isi pesan pada dasarnya sama—artinya, pesan dikomunikasikan untuk mendapatkan tanggapan perilaku yang sama—tetapi dimensi hubungannya 22
sangat berbeda. Dal kalimat pertama, jelas tampak hubungan atasan-bawahan, bahkan terasa kesan merendahkan bawahan. Pada yang kedua, atasan mengisyaratkan hubungan yang lebih setara dan memperlihatkan penghargaan kepada bawahan. Ketidakmampuan Membedakan Dimensi Isi dan Hubungan Banyak masalah di antara manusia disebabkan oleh ketidakmampuan mereka mengenali perbedaan antara dimensi isi dan hubungan dalam komunikasi. Perbedaan/perselisihan yang menyangkut dimensi isi relatif mudah dipecahkan: Relatif mudah untuk memeriksa fakta yang dipertengkarkan. Sebagai contoh, kita dapat memeriksa buku atau bertanya kepada seseorang tentang apa yang sesungguhnya terjadi. Tetapi, pertengkaran yang menyangkut dimensi hubungan jauh lebih sulit diselesaikan, sebagian karena kita jarang sekali mau mengakui bahwa per tengkaran itu sesungguhnya menyangkut soal hubungan, bukan soal isi. 4. Komunikasi Melibatkan Transaksi Simetris dan Komplementer Hubungan dapat berbentuk simetris atau komplementer. Dalam hubungan simetris dua orang saling bercermin pada perilaku lainnya. Perilaku satu orang tercermin pada perilaku yang lainnya. Jika salah seorang mengangguk, yang lain mengangguk, jika yang satu menampakkan rasa cemburu, yang lain memperlihatkan rasa cemburu; jika yang satu pasif, yang lain pasif. Hubungan ini bersifat setara (sebanding), dengan penekanan pada meminimalkan perbedaan di antara kedua orang yang bersangkutan. Cara lain melihat hubungan simetris adalah dalam bentuk persaingan dan perebutan pengaruh di antara dua orang. Masing-masing orang dalam hubungan simetris perlu menegaskan kesebandingan atau keunggulannya dibanding yang lain. Hubungan simetris bersifat kompetitif; masing-masing pihak berusaha mempertahankan kesetaraan atau keunggulannya dari yang lain. Jika, misalnya, salah satu pihak mengatakan bahwa sesuatu itu harus dilakukan dengan cara tertentu, pihak yang lain akan menangkapnya sebagai pernyataan bahwa ia tidak cukup kompeten untuk memutuskan bagaimana sesuatu itu harus dilakukan. Terjadilah perebutan pengaruh. Tentu saja, kericuhan ini sebenarnya tidak menyangkut tentang bagaimana sesuatu itu harus dilakukan. Kericuhan lebih menyangkut tentang siapa yang berhak memutuskan. Kericuhan ini lebih menyangkut siapa pihak yang lebih kompeten. Seperti dapat dengan mudah dipahami, tuntutan pengakuan akan kesetaraan (atau keunggulan) seringkali menimbulkan pertengkaran dan permusuhan. Dalam hubungan komplementer kedua pihak mempunyai perilaku yang berbeda. Perilaku salah seorang berfungsi sebagai stimulus perilaku komplementer dari yang lain. Dalam hubungan komplementer perbedaan di antara kedua pihak dimaksimumkan. Orang menempati posisi yang berbeda; yang satu atasan, yang lain bawahan; yang satu aktif, yang lain pasif; yang satu kuat, yang lain lemah . Pada masanya, budaya membentuk hubungan seperti ini —misalnya, hubungan antara guru dan murid, atau antara atasan dan bawahan—. Walaupun hubungan komplementer umumnya produktif di mana perilaku salah satu mitra melengkapi atau menguatkan perilaku yang lain, masih ada masalah. Salah satu masalah dalam hubungan komplementer, yang dikenal baik oleh banyak mahasiswa, adalah yang disebabkan oleh kekakuan yang berlebihan. Sementara hubungan komplementer antara seorang ibu yan melindungi dan membimbing dengan anaknya yang sangat bergantung kepadanya pada suatu saat sanglt penting dan diperlukan untuk kehidupan si anak, 23
hubungan yang sama ketika anak ini beranjak dewasa menjadi penghambat bagi pengembangan anak itu selanjutnya. Perubahan yang begitu penting untuk pertumbuhan tidak dimungkinkan terjadi. 5. Rangkaian Komunikasi Dipunkuasi Peristiwa komunikasi merupakan transaksi yang kontinyu. Tidak ada awal dan akhir yang jelas. Sebagai pemeran serta atau sebagai pengamat tindak komunikasi, kita membagi proses kontinyu dan berputar ini ke dalam sebab dan akibat, atau ke dalam stimulus dan tanggapan. Artinya, kita mensegmentasikan arus kontinyu komunikasi ini ke dalam potongan-potongan yang lebih kecil. Kita menamai beberapa di antaranya sebagai sebab atau stimulus dan lainnya sebagai efek atau tanggapan. Setiap tindakan merangsang tindakan yang lain. Masing-masing tindakan berfungsi sebagai stimulus bagi yang lain. Tetapi, tidak ada stimulus awal. Masing-masing kejadian dapat dianggap sebagai stimulus dan masing-masing kejadian dapat pula dianggap sebagai efek, tetapi tidak bisa ditentukan mana yang stimulus dan mana yang tanggapan. Jika kita menghendaki komunikasi efektif—jika kita ingin memahami maksud orang lain—maka kita harus melihat rangkaian kejadian seperti yang dipunktuasi orang lain. Selanjutnya, kita harus menyadari bahwa punktuasi kita tidaklah mencerminkan apa yang ada dalam kenyataan, melainkan merupakan persepsi kita sendiri yang unik dan bisa keliru. Komunikasi adalah proses transaksional Komunikasi adalah transaksi. Dengan transaksi dimaksudkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses, hahwa komponen-komponennya saling terkait, dan bahwa para komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai suatu kesatuan atau keseluruhan. Komunikasi adalah Proses Komunikasi merupakan suatu proses, suatu kegiatan. Walaupun kita mungkin membicarakan komunikasi seakan-akan ini merupakan suatu yang statis, yang diam, komunikasi tidak pernah seperti itu. Segala hal dalam komunikasi selalu berubah — kita, orang yang kita ajak berkomunikasi, dan lingkungan kita—.
Komponen-komponen Komunikasi Saling Terkait Dalam setiap proses transaksi, setiap komponen berkaitan secara integral dengan setiap komponen yang lain. Komponen komunikasi saling bergantung, tidak pernah independen: Masing-masing komponen dalam kaitannya dengan komponen yang lain. Sebagai contoh, tidak mungkin ada sumber tanpa penerima, tidak akan ada pesan tanpa sumber, dan tidak akan umpan balik tanpa adanya penerima. Karena sifat saling bergantung ini, perubahan pada sembarang komponen proses mengakibatkan perubahan pada komponen yang lain. Misalnya, anda sedang berbincang-bincang dengan sekelompok teman, kemudian ibu anda datang masuk ke kelompok. Perubahan "khalayak" ini akan menyebabkan perubahan-perubahan lain. Barangkali anda atau teman-teman anda akan mengubah bahan pembicaraan atau mengubah cara 24
membicarakannya. Ini juga dapat mempengaruhi berapa sering orang tertentu berbicara, dan seterusnya. Apa pun perubahan yang pertama, perubahan-perubahan lain akan menyusul sebagai akibatnya.
Komunikator bertindak sebagai satu kesatuan Setiap orang yang terlibat dalam komunikasi beraksi dan bereaksi sebagai satu kesatuan yang utuh. Secara biologis kita dirancang untuk bertindak sebagai makhluk yang utuh. Kita tidak dapat bereaksi, misalnya, hanya pada tingkat emosional atau intelektual saja, karena kita tidak demikian terkotak-kotak. Kita pasti akan bereaksi secara emosional dan intelektual, secara fisik dan kognitif. Kita bereaksi dengan tubuh dan pikiran. Barangkali akibat terpenting dari karakteristik ini adalah bahwa aksi dan reaksi kita dalam komunikasi ditentukan bukan hanya oleh apa yang dikatakan, melainkan juga oleh cara kita menafsirkan apa yang dikatakan. Reaksi kita terhadap sebuah film, misalnya, tidak hanya bergantung pada kata-kata dan gambar dalam film tersebut melainkan pada semua yang ada pada kita —pengalaman masa lalu kita, emosi kita saat itu, pengetahuan kita, keadaan kesehatan kita, dan banyak lagi faktor lain. Jadi, dua orang yang mendengarkan sebuah pesan seringkali menerimanya dengan arti yang sangat berbeda. Walaupun kata-kata dan simbol yang digunakan sama, setiap orang menafsirkannya secara berbeda.
6. Komunikasi Tak Terhindarkan Anda mungkin menganggap bahwa komunikasi berlangsung secara sengaja, bertujuan, dan termotivasi secara sadar. Dalam banyak hal ini memang demikian. Tetapi, seringkali pula komunikasi terjadi meskipun seseorang tidak merasa berkomunikasi atau tidak ingin berkomunikasi. Dalam situasi interaksi, anda tidak bisa tidak berkomunikasi. Tidaklah berarti bahwa semua perilaku merupakan komunikasi; misalnya, jika sang murid melihat ke luar jendela dan guru tidak melihatnya, komunikasi tidak terjadi. Selanjutnya, bila kita dalam situasi interaksi, kita tidak bisa tidak menanggapi pesan dari orang lain. misalnya, jika kita melihat seseorang melirik ke arah kita, kita pasti bereaksi dengan cara tertentu. Seandainyapun kita tidak bereaksi secara aktif atau secara terbuka, ketiadaan reaksi ini sendiri pun merupakan reaksi, dan itu berkomunikasi. Kita tidak bisa tidak bereaksi. Sekali lagi, jika kita tidak menyadari lirikan itu, jelas bahwa komunikasi tidak terjadi. 7. Komunikasi Bersifat Tak Reversibel Anda dapat membalikkan arah proses beberapa sistem tertentu. Sebagai contoh, anda dapat mengubah air menjadi es dan kemudian mengembalikan es menjadi air, dan anda dapat mengulang-ulang proses dua arah ini berkali-kali sesuka anda. Proses seperti ini dinamakan proses reversibel. Tetapi ada sistem lain yang bersifat tak reversibel (irreversible). Prosesnya hanya bisa berjalan dalam satu arah, tidak bisa dibalik. Anda, misalnya, dapat mengubah buah anggur menjadi minuman anggur (sari 25
anggur), tetapi anda tidak bisa mengembalikan sari anggur menjadi buah anggur. Komunikasi termasuk proses seperti ini, proses tak reversibel. Sekali anda mengkomunikasikan sesuatu, anda tidak bisa tidak mengkomunikasikannya. Tentu saja, anda dapat berusaha mengurangi dampak dari pesan yang sudah terlanjur anda sampaikan; anda dapat saja, misalnya, mengatakan, "Saya sangat marah waktu itu; saya tidak benar-benar bermaksud mengatakan seperti itu." Tetapi apa pun yang anda lakukan untuk mengurangi atau meniadakan dampak dari pesan anda, pesan itu sendiri, sekali telah dikirimkan dan diterima, tidak bisa dibalikkan. (Ada pepatah Indonesia yang mengatakan, nasi telah menjadi bubur.) l Prinsip ini mempunyai beberapa implikasi penting komunikasi dalam segala macam bentuknya. Sebagai contoh, dalam interaksi antarpribadi, khususnya dalam situasi konflik, kita perlu hati-hati untuk tidak mengucapkan sesuatu yang mungkin nantinya ingin kita tarik kembali. Pesan yang mengandung komitmen—pesan "aku cinta kepadamu" dengan segala macam variasinya— juga perlu diperhatikan, jika tidak, kita mungkin terpaksa mengikatkan diri kita pada suatu posisi yang mungkin nantinya kita sesali. Dalam situasi komunikasi publik atau komunikasi masa, di mana pesanpesan didengar oleh ratusan, ribuan, bahkan jutaan orang, sangatlah penting kita menyadari bahwa komunikasi kita bersifat tak reversibel.
C. Persepsi dalam konteks komunikasi Proses Persepsi Persepsi bersifat kompleks. Tidak ada hubungan satu lawan satu antara pesan yang terjadi di "luar sana" dengan pesan yang akhirnya memasuki otak kita. Apa yang terjadi di dunia luar dapat sangat berbeda dengan apa yang mencapai otak kita Mempelajari bagaimana dan mengapa pesan-pesan ini berbeda sangat penting untuk memahami komunikasi. 1. Terjadinya Stimulasi Alat Indra (Sensory Stimulation) Pada tahap pertama alat-alat indra distimulasi (dirangsang): Kita mendengar suara musik. Kita melihat seseorang yang sudah lama tidak kita jumpai. Kita mencium parfum orang yang berdekatan dengan kita, Kita mencicipi sepotong kue. Kita merasakan telapak tangan yang berkeringat ketika berjabat tangan. 2. Stimulasi terhadap Alat Indra Diatur Pada tahap kedua, rangsangan terhadap alat indra diatur berbagai prinsip. (makalah persepsi) 3. Stimulasi Alat Indra Ditafsirkan-Dievaluasi Tahap ketiga dalam proses perseptual adalah penafsiran-evaluasi. Kita menggabungkan kedua istilah ini ini untuk menegaskan bahwa keduanya tidak bisa dipisahkan. Langkah ketiga ini merupakan proses subyektif yang melibatkan evaluasi di pihak penerima. Penafsiran-evaluasi kita tidak semata-mata didasarkan pada rangsangan luar, melainkan juga sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, kebutuhan, keinginan, sistem nilai, keyakinan tentang yang seharusnya, keadaan fisik, dan emosi pada saat itu, dan sebagainya yang ada pada kita. 26
Perbedaan individual ini janganlah sampai membutakan kita akan validitas beberapa generalisasi tentang persepsi. Meskipun generalisasii ini belum tentu berlaku untuk seseorang tertentu, tampaknya ia berlaku untuk sebagian cukup besar orang. Proses Yang Mempengaruhi Persepsi Antara kejadian stimulasi dengan evaluasi atau penafsiran terhadap stimulasi, persepsi dipengaruhi oleh berbagai proses psikologis penting. Diantarannya : teori kepribadianl implisit (implicit personality theory), ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya (selffulfilling prophecy), aksentuasi perseptual (perceptual accentuation), primasi-resensi (primacy-recency), konsistensi (consistency), dan stereotiping (stereotyping). Lihat Gambar dibawah.
Teori kepribadian implisit Ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya
Stereotipe
PERSEPSI ORANG Konsistensi
Aksentuasi Teori kepribadian implisit
a. Teori Kepribadian Implisit Bacalah pernyataan singkat berikut. Tandailah karakteristik dalam tanda kurung yang kelihatannya paling cocok untuk melengkapi kalimat tersebut: Agus bergairah, memiliki rasa ingin tahu yang besar, dan (cerdas, kurang cerdas) Dewi berani, tegar, dan (ekstrovert, introvert) Sitha periang, lincah, dan (langsing, gemuk) Hari ramah, posiif, dan (menarik, tidakm menarik) Kata-kata tertentu tampaknya benar dan lainnya kelihatannya salah. Yang membuatnya kelihatannya salah dan kelihatan benar adalah teori kepribadian imlisit. Sistem aturan yang mengatakan kepada kity mana karakteistik yang sesuai untuk karakteristik yang lain. 27
Kebanyakan teori orang mengatakan bahwa seseorang yang bergairah dan mempunyai rasa ingin tahu yang besar pasti juga cerdas. Tentu saja tidak ada alasan logis untuk mengatakan bahwa orang yang tidak cerdas tidak bergairah dan tidak mempunvai rasa ingin tahu yang besar. "Efek halo" yang banyak dikenal merupakan fungsi dari teori kepribadian implisit kita. Jika kita percaya bahwa seseorang memiliki sejumlah kualitas positif, kita menyimpulkan bahwa ia juga memiliki kualitas positif yang lain. "Efek halo terhalik" juga ada. Jika kita tahu bahwa seseorang memiliki sejumlah kualitas negatif, kita cenderung menyimpulkan bahwa orang itu memiliki kualitas negatif yang lain. Hambatan Potensial ♦ Mempersepsikan kualitas-kualitaa dalam diri seorang yang menurut "teori" seharusnya dimilikinya, padahal kenyataannya tidak demikian. ♦ Mengabaikan kualitas atau karakteristik yang tidak sesuai dengan teori ita. ♦ Penggunaan teori kepribadian implisit ini, bersama dengan efek halo dan efek halo terbalik seringkali membawa kita pada ramalan yang terpenuhi dengan sendirinnya. b. Ramalan yang Terpenuhi dengan Sendirinya Ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya terjadi bila kita membuat perkiraan atau merumuskan keyakinan yyang menjadi kenyataan karena kita meramalkannya dan bertindak seakan-akan itu benar. Ada empat langkah dasar dalam proses ini: 1. Kita membuat prediksi atau merumuskan keyakinan tentang seseorang atau situasi. 2. kita bersikap kepada orang atau situasi tersebut seakan-akan ramalan atau keyajkinan kita benar. 3. karena kita bersikap demikian, ia menadi kenyataan . 4. kita mengamati efek diri kita terhadap seseorang atau akibat terhadap situasi, dan apa yang kita saksikan memperkuat keyakinan kira. Hambatan Potensial ♦ Mempengaruhi perilaku orang lain sehingga sesuai dengan ramalan kita ♦ Melihat apa yang diramalkan ketimbang apa yang sebenarnya, misalnya. ini dapat membuat kita karena ramalan itu kita buat, bukan karena adanya kegagalan yang aktual, menganggap diri kita gagal. c. Aksentuasi Perseptual “Tiada rotan akar pun jadi” adalah pepatah yang banyak kita jumpai dalam komunikasi: Untuk menjadi calon aktor, peran sekecil apapun dan seperti apa pun dalam sebuah film adalah lebih baik ketimbang tidak mendapat peran apapun. Bayam barangkali rasanya tidak enak tetapi bila anda lapar rasanya akan sama lezat dengan ayam panggang. Proses tersebut yang dinamai aksentuasi perseptual, membuat kita melihat apa yang kita harapkan dan kita inginkan. Kita melihat orang yang kita sukai sebagai lebih 28
tampan dan lebih pandai ketimbang orang yang tidak kita sukai. Kontra argumen yang jelas adalah bahwa sebenarnya kita lebih menyukai orang pandai dan tampan dan oleh karenanya kita mencari-cari orang seperti ini, bukan karena orang yang kita sukai itu kelihatan tampan dan pandai. Proses umum yang sering terjadi setiap hari. Orang yang haus melihat bayangan air (fatamorgana). Hambatan Potensial ♦ Mendistorsi persepsi kita tentang realitas; membuat kita melihat apa yang kita butuhkan atau inginkan ketimbang apa yang nyatanya ada, dan tidak melihat apa yang tidak ingin kita lihat Misalnya, anda mungkin tidak merasa akan gagal dalam mata kuliah komunikasi karena anda memusatkan perhatian pada apa yang anda inginkan. ♦ Menyaring atau mendistorsi informasi yang mungkin merusak atau mengancam citra-diri kita dan dengan demikian sangat mernpersulit upaya peningkatan-diri ♦ Memandang orang lain memiliki karakteristik atau kualitas negatif yang sebenarnya ada pada diri kita. ♦ Melihat dan mengingat kualitas atau karakteristik positif lebih daripada yang negatif, dan dengan demikian mendistorsi persepsi kita tentang orang lain ♦ Merasakan perilaku tertentu dari orang lain sebagai menunjukkan bahwa ia menyukai kita hanya karena sebenarnya kita ingin disukai. Sebagai contoh, sikap bersahabat dan ramah dari seorang wiraniaga kita terima sebagai tanda bahwa yang bersangkutan menyukai kita, padahal sebenarnya itu hanya bagian dari strategi persuasi tertentu. d. Primasi-Resensi Anggaplah sementara bahvva anda sedang suatu mengambil mata kuliah di mana separuh kegiatan kelas sangat membosankan dan separuh lainnya sangat menyenangkan. Pada akhir semester anda diminta mengevaluasi mata kuliah ini dan pengajarnya. Apakah evaluasi anda akan lebih baik jika kegiatan kelas yang membosankan terjadi selama tengah pertama semester dan kegiatan yang menyenangkan terjadi selama tengah kedua semester itu? Ataukah evaluasi anda akan lebih baik jika urutannya dibalik? Jika yang muncul pertama lebih kuat pengaruhnya, kita mengalami apa yang dinamakan efek primasi (Primacy Effect). Jika yang muncul terakhir (atau paling baru) lebih kuat pengaruhnya kita mengalami efek resensi (Recency Effect) Implikasi praktis dari efek primasi-resensi ini adalah bahwa kesan pertama yang tercipta tampaknya paling penting. Melalui kesan pertama ini, orang lain akan menyaring tambahan informasi untuk merumuskan gambaran tentang seseorang yang mereka persepsikan. Hambatan Potensial ♦ Merumuskan gambaran menyeluruh tentang seseorang berdasarkan kesan awal yang belum akurat. ♦ Mendistorsi persepsi yang datang kemudian untuk tidak merusak kesan pertama kita. e. Konsistensi Anda mempunyai kecenderungan yang kuat untuk menjaga keseimbangan atau konsistensi di antara persepsi-persepsi anda. Konsistensi menggambarkan kebutuhan anda untuk memelihara keseimbangan daintara sikap-sikap anda. Anda 29
memperkirakan bahwa hal-hal tertentu selalu muncul bersama-sama dan hal-hal lain akan muncul bersama-sama. Selanjutnya kita berharap seseorang yang kita sukai memiliki karakteristik yang kita sukai atau kita puja, dan kita berharap mmusuh-musuh kita tidak memiliki karakteristik yang kita sukai atau kita puja. Sebaliknya kita berharap orang yang kita sukai tidak memiliki sifat-sifat yang tidak menyenangkan dan orang yang tidak kita sukai memiliki sifat-sitat yang tidak menyenangkan. Hambatan Potensial ♦ Mengabaikan atau mendistorsi persepsi tentang perilaku yang tidak konsisten dengan gambaran kita mengenai seseorang secara utuh. ♦ Mempersepsikan perilaku spesifik sebagai terpancar dari kualitas positif orang yang kita sukai dan dari kualitas negatif orang yang tidak kita sukai. Oleh karenanya kita tidak mampu melihat perilaku positif maupun negatif. ♦ Melihat perilaku tertentu sebagai positif jika perilaku yang lain ditafsirkan sebagai positif (efek halo) atau sebaliknya f. Stereotyping Jalan pintas yang sering digunakan dalam persepsi adalah stereotiping (stereotyping). Stereotipe spsiologis atau psikologis adalah citra yang melekat atas sekelompok orang. Kita semua mempunyai stereotipe tentang kelompok bangsa. kelompok agama, kelompok ras, atau barangkali tentang kaum penjahat, kaum waria, atau guru. Hambatan Potensial Stereotipe dapat menimbulkan dua hambatan utama. Kecenderungan kita untuk mengelompokkan orang ke dalam kelas-kelas dan bereaksi terhadap seseorang terutama sebagai anggoata kelas-kelas ini dapat membuat kita: ♦ Mempersepsikan orang seakan-akan memiliki kualitas-kualitas tertentu dan, karenanya tidak mampu mengenali sifat multi aspek dari semua orang dan semua kelompok. ♦ Mengabaikan ciri khas yang dimilili seseorang dan karenanya tidak mampu menarik manfaat dari konstruibusi khusus yang dapat diberikan setiap pihak dalam suatu interaksi Membuat Persepsi Lebih Akurat Efektifitas komunikasi dan hubungan bergantung sebagian besar pada keakuratan kita dalam mempersepsi suatu pesan yang muncul. Kita dapa meningkatkan akurasi kita dengan (1) menerapkan strategi untuk mengurangi ketidakpastian, dan (2) mengikuti beberapa pedoman atau prinsip yangh diusarankan.
Strategi Untuk Mengurangi Ketidakpastian Asumsi umum yang digunakan disini adalah bahwa komunikasi merupakan proses bertahap (gradual) di mana orang saling mengurangi ketida kpastian tentang yang lain. Dengan tiap-tiap interaksi kita semakin mengenal pihak lain dan secara berangsur-angsur mulai mengenal orang itu pada tingkat yang lebih bermakna. 30
Ada 3 strategi utama untuk mengurangoiketidakpastian : strategi pasif, aktif, dan interaktif. Strategi pasif, Bila kita mengamati orang lain tanpa orang itu sadar bahwa dia sedang kita amati. Yang paling bermanfaat dalam observasi pasif ini adalah mengamati seseorang dalam tugas aktif tertentu, misalnya dalam interaksinya dengan orang lain dalam situasi informal.
Strategi Aktif, Bila kita secara aktif mencari informasi tentang seseorang dengan cara apapun selain berinteraksi dengan orang itu. Sebagai contoh, anda dapat bertanya kepada orang lain tentang orang itu (“Seperti apa rupanya?” “Apakah bekerja di luar?, dan sebagainya). Kita juga dapat memenipulasi lingkungan dengan cara tertentu sehingga dapat mengamati seseorang secara lebih spesifik dan jelas.
Strategi interaktif, Bila kita sendiri berinteraksi dengan seseorang. Kita juga mendapatkan pengetahuan tentang orang lain dengan mengungkapkan informasi tentang diri kita sendiri. Pengungkapan-diri mencipatkan lingkungan yang santai mendorong pengungkapan dari orang lain yang ingin ebih kita kenal.
Ketiga strategi ini bermanfaat untuk mengurangi ketidakpastian anda mengenai orang lain. Sayang nya banyak orag mnerasa bahwa mereka sudh cukup mengena; seseorang setelah menerapkan hanya startegoi pasif. Strategi aktif lebih bersifat megungkapkan, dan startegi interaktif lebih banyak labi mengunkapkannya.Menerapkan ketiga macam strategi ini akan membuat persepsi anda seakurat mungkin.
Pedoman Untuk Meningkatkan Akurasi Persepsi Disamping menghindari hambatan-hambatan potensial; dalam beragai proses persepsi yang dikemukakan sebelumnya dan menerapkan ketiga strategi untuk mengurangi ketidakpastian, berikut ini beberapa saran yang akan membantu meningkatkan akurasi persepsi antarpribafdi anda. 1. Carilah berbagai petunjuk yang menunjuk ke arah yang sama. Makin banyak petunjuk perseptual yang menuju ke arah yag sama, makin besar kemungkinan kesimpulan anda benar.. 2. Berdasarkan pengamatan kita atas perilaku, rumuskan hipotesis. Ujilah hipotesis ini terhadap informasi dan bukti-bukti tambahan; jangan menarik kesimpulan yang nantinya akan kita coba konfirmasikan.
31
3. Perhatikan khususnya petunjuk-petunjuk yang kontradiktif, petunjuk yang akan menolak hipotesis awal kita. Akan lebih mudah menerima yang mendukung hipotesis ketimbang menerima petunjuk yang menentangnya. 4. Jangan menarik kesimpulan sampai kita memiliki kesempatan untuk menproses beragam petunjuk. 5. Hindari membaca pikiran oirang lain. Kita hanya dapat membuat asumsi berdasarkan perilaku yang tampak. Motif, sikap, atau nilai seseorang tidak terbuka bagi inspeksi pihak luar. 6. Jangan menganggap orang lain seperti diri kita, berpikir seperti cara diri kita, atau bertindak seperti yang kita lakukan. Sadarilah keragaman dan keunikan manusia. 7. Waspadalah terhadap bias diri kita sendiri. Sebagi contoh, hanya menerima hal-hal positif pada diri oarang yang kita sukai dan hanya menerima hal-hal pelayanan negatif pada diri orang yang tidak kita sukai.
Latihan 1. Kemampuan seseorang untuk dapat berbicara di hadapan publik dinamakan ... A. orasi B. public speaking C. komunikasi. D. oratos E. agiator 2. Proses penyampaian pesan oleh seorang komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat sebagai media dinamakan ... A. komunikasi linear B. komunikasi primer C. komunikasi sekunder D. komunikasi sirkuler E. komunikasi langsung 3. Hal yang paling pokok sebagai persyaratan public speaking ialah ... A. ekspresi B. performance C. penguasaan materi informasi D. intonasi kata/kalimat E. fashion 4. Konflik berasal dari kata kerja Latin “configere” yang berarti saling ….. A. sapa B. menghormati C. mencela D. memukul E. menghargai 5. Konflik yang merintangi pencapaian tujuan kelompok disebut konflik... A. fungsional B. disfungsional 32
C. interpersonal D. intrapersonal E. afungsional 6. Konflik yang terjadi antara atasan dengan bawaha termasuk konflik ... A. vertikal B. horisontal C. garis staf D. peran E. fungsional 7. Makin besar kelompok, dan makin terspesialisasi kegiatannya, maka kemungkina terjadinya konflik adalah... A. sama saja B. tidak ada pengaruh C. semakin kecil D. semakin besar E. rendah 8. Situasi yang terjadi ketika ada perbedaan pendapat atau perbedaan cara pandang diantara beberapa orang, kelompok atau organisasi disebut … A. pertentangan B. konflik C. kreatif D. komunikasi E. stres 9. Konflik yang terjadi dalam diri sendiri disebut…. A. interpersonal conflict B. intrapersonal conflict C. intragroup conflict D. intergroup conflict E. personal conflict 10. Konflik dapat dicegah atau dikelola dengan , kecuali…. A. disiplin B. senyuman C. mendengarkan dengan aktif D. komunikasi E. manajemen karier pegawai 11. Tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang disebut … A. pertentangan B. konflik C. kreatif D. stres E. tantangan 12. Jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting, maka kita menggunakan strategi... A. kompromi B. kompetisi C. akomodasi 33
D. menghindar E. kolaborasi 13. Gejala stres di tempat kerja, yaitu, kecuali …. A. Kinerja yang menurun B. Pengambilan keputusan jelek C. Semangat dan energi menjadi hilang D. Bergulat pada tugas-tugas yang produktif E. Komunikasi tidak lancar 14. Gejala stres dapat berupa tanda-tanda berikut ini, kecuali …. A. sulit tidur B. sakit kepala C. mudah tersinggung D. murah senyum E. sangat sensitif 15. Mudah lupa, kacau pikirannya, daya ingat menurun, sulit untuk berkonsentrasi, suka melamun berlebihan adalah ciri gejala stres dalam kategori …… A. emosional B. fisik C. interperosnal D. intelektual E. harta benda 16. Acuh dan mendiamkan orang lain, kepercayaan pada orang lain menurun, mudah mengingkari janji pada orang lain, dan mudah menyalahkan orang lain adalah ciri gejala stres dalam kategori.……. A. emosional B. fisik C. mental D. intelektual E. interpersonal 17. Sumber atau penyebab munculnya stres, kecuali….. A. tidak ada dukungan sosial B. pelecehan seksual C. kondisi lingkungan kerja yang buruk D. manajemen yang tidak sehat E. kenaikan gaji 18. Stres harus kita … A. hindari B. hancurkan C. hadapi D. buang E. kelola 19. Tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik disebut………… A. inovatif B. manajemen C. percaya diri D. stres 34
E. komunikasi 20. Komponen-komponen penyusun komunikasi adalah, kecuali …………… A. sumber-penerima B. enkoding-dekoding C. kompetensi komunikasi D. umpan balik E. gelombang radio
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar! Situasi yang terjadi ketika ada perbedaan pendapat atau perbedaan cara pandang diantara beberapa orang, kelompok atau organisasi disebut …………………………………………….. Konflik terdiri dari …………………… jenis, yaitu: a. ……………………………… conflict, yaitu konflik yang terjadi dalam diri sendiri. Misalnya ketika Anda bimbang dalam memiih antara berkata jujur atau berbohong. b. Interpersonal conflict, yaitu konflik yang terjadi dengan ………………………. Misalnya dalam hubungan antara suami dan ……………………………... c. Intragroup conflict, yaitu konflik yang terjadi dalam suatu ……………………... Misalnya perbedaan pendapat yang terjadi dalam suatu grup /organisasi d. Intergroup conflict, yaitu ……………………… yang terjadi antar kelompok. Misalnya antara manajemen dan serikat pekerja. Konflik dapat dicegah atau dikelola dengan ………………………………………, ……………………………, dan mendengarkan dengan ………………………. Tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang disebut …………………………
1. 2. 3. 4. 5.
C. Essay Jelaskan pengertian keberanian menurut anda! Tulislah lima gejala stres yang anda ketahui! Menurut anda, apakah stres harus dihindari? Jelaskan! Jelaskan cita-cita atau impian masa depan anda! Tulislah 15 keinginan atau harapan anda di masa depan!
35
Bab 7. Membangun Visi dan Misi
__________________________________________________________________________ Standar Kompetensi : 1. Menerapkan jiwa kepemimpinan Kompetensi Dasar : 1. 3. Membangun visi dan misi usaha __________________________________________________________________________ Visi Ibarat sebuah perahu layar yang sedang berlayar. Menjalankan roda organisasi tanpa membangun visi ibarat berlayar di tengah lautan samudra tanpa perangkat navigasi. Pelayaran itu mungkin tidak akan pernah mencapai “Pulau Harapan”. Karena nakhoda tidak dapat menentukan arah pelayaran dengan pasti. Mungkin saja kapal telah keluar dari jalur pelayaran yang benar dan sedang mengarah ke perairan dangkal yang akan membuat kapal kandas dan tidak dapat melanjutkan perjalanan. Visi bukan saja sebagai alat navigasi organisasi dan bagi para anggotanya yang akan melakukan perjalanan jauh. Visi bahkan dapat memberi kekuatan dan daya rekat luar biasa untuk mempersatukan perbedaan persepsi dan menyatukan derap langkah dan aksi untuk mencapai cita-cita bersama. Visi bisa menimbulkan hasrat dan daya dorong kuat bagi setiap anggota organisasi dari tingkat yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Visi bisa merubah ketidaktahuan menjadi pemahaman, ketidak-pedulian menjadi peduli. Visi mampu merubah keraguan menjadi sebuah keyakinan. Bila seorang pemimpin mempunyai visi yang jelas dan ia mampu mengkomunikasikan visi tersebut ke seluruh jajaran pimpinan dan karyawan bawahan atau para pengikutnya sampai visi itu dipahami dan diterima sebagai impian dan cita-cita bersama maka organisasi akan memiliki kekuatan besar untuk mewujudkan setiap impiannya menjadi sebuah kenyataan. Visi Misi Diri dan Motivasi Berprestasi
1
Visi adalah apa yang ingin kita capai atau tuju, sedangkan misi adalah nilai-nilai apa yang kita kembangkan untuk mencapai visi tersebut. Menentukan visi diri atau tujuan hidup kita merupakan hal yang prinsip untuk dilakukan sebelum kita bergerak melangkah dalam kehidupan ini. Dengan menentukan tempat atau tujuan yang akan kita tuju, maka akan lebih memudahkan kita mengerahkan segenap potensi dan kekuatan ke arah tujuan tersebut. Setelah visi ditentukan maka hal selanjunya adalah membuat peta arah bagaimana mencapai tempat yang dituju, itulah misi . Penentuan visi misi menjadi hal yang tidak terpisahkan karena pentingnya kedua hal tersebut. Visi misi perlu ditentukan sesuai jangka waktunya, yaitu jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Dengan demikian kita tidak akan terjebak dari mengerjakan hal-hal kecil yang hanya bertujuan jangka pendek seumur hidup kita. Visi misi harus bersifat spesifik dan bukan hal yang tidak mungkin untuk dapat dicapai. Seperti seorang pilot, maka visi dia adalah bandara tujuan di sebuah kota di luar negeri, maka misinya adalah peta arah dan jalur penerbangan pesawat menuju ke sana, seperti arah mata angin, bandara transit, dan lain sebagainya. Ia pun tahu prediksi berapa lama perjalanan harus ditempuh, sehingga dapat menentukan berapa bahan bakar diisi dan di bandara transit mana ia harus mendarat untuk mengisi bahan bakar tambahan. Manakala ditengah jalan atau bahkan bila sejak pemberangkatan ia menerima laporan cuaca akan menghadapi badai dan topan di suatu wilayah tertentu yang akan mengancam keselamatan penumpang dan penerbangan bila melalui wilayah tersebut, sehingga harus menghindar dan melenceng dari arah sebelumnya, maka ia akan tetap tahu berapa derajat melencengnya dari jalur penerbangan dan berusaha kembali ke jalur yang sudah ditentukan sebelumnya. Mengambil pelajaran dari dunia penerbangan tersebut, maka dalam aplikasi kehidupan, penentuan visi misi ini akan memberikan kejelasan dalam menjalani kegiatan sehari-hari yang akan membuat hidup kita terasa lebih bernilai dan berarti baik bagi diri kita sendiri maupun untuk orang lain. Sebagai contoh: Visi diri kita di bidang ekonomi. Visi: Dalam 1 tahun saya akan memberikan zakat harta untuk fakir-miskin disekeliling rumah saya. Misi: Melaksanakan perintah Tuhan dalam rangka pemerataan kesejahteraan dan sosial kemanusiaan Syarat minimal untuk mencapaian Visi misi: Setiap bulan harus berpenghasilan mimimal sesuai nishabnya (misal.Rp 2.000.000 per bulan). Program direncanakan: Bekerja sebagai supervisor di perusahaan x (gaji Rp. 1.500.000) Pekerjaan sambilan sebagai guru bahasa Inggris (honor Rp 500.000) Bisnis multi level (pendapatan Rp. 250.000 per bulan) Keterampilan yang perlu dikuasai: 1. Memilih MLM yang terbaik dan berkualitas 2. Bahasa Inggris 3. Pengetahuan tentang supervisor Usaha –usaha yang akan dilakukan Mengikuti training-training khusus 2
Mengikuti kursus bahasa Inggris Baca buku, mencari literatur dari internet Mencari peluang kerja di koran, teman, dan kampus Mengikuti presentasi MLM Mencari sponsor/beasiswa Mengirimkan lamaran kerja ke perusahaan dan kursus bahsa Inggris klasikal maupun privat. Sarana Pendukung: Membuat jadwal rencana dan progres bulanan, mingguan dan harian Dan mengevaluasinya secara periodik untuk mengecek apakah usaha yang dilakukan mengarah kepada pencapain visi yang sudah ditetapkan. Apakah ada pelencengan dari tujuan semula, bila ya usaha apa yang perlu dilakukan untuk mengembalikannya ke jalur “penerbangan” semula. Penetapan Tujuan Penetapan tujuan merupakan salah satu imajinasi pribadi dan sebaiknya tidakmerupakan suatu imajinasi yang bersifat imajinasi yang bersifat angan-angan atau khayalan kosong belaka tetapi harusmerupakan imajinasi yang lebih bersifat realistis dan dicoba untuk diwujudkan secara nyata. Cara Merumuskan Penetapan Tujuan : 1. What (Apa tujuan yang akan ditetapkan) Tujuan yang ditetapkan mempunyai pengertian yang jelas dan spesifik/khas Tujuan harus sangat berarti bagi diri pribadi dan benar-benar diinginkan Memperhitungkan resiko yang wajar Harus dapat diukur Ada ikatannya dengan waktu Harus realistis 2. Who (Siapa yang akan melaksanakan) 3. When (Kapan tujuan akan dilaksanakan) 4. Where (Dimana tujuan akan dilaksanakan) 5. How (Bagaimana cara untuk mencapai tujuan) 6. Evaluating (Membuat penilaian atas hasil yang telah dicapai) The difference between a goal and a dream is the written word.-Gene Donohue Menetapkan Target Mengapa kebanyakan orang tidak pernah mencapai target mereka? Hal yang sangat menyedihkan namun kenyataan bahwa kebanyakan orang gagal dalam mencapai target mereka! Meskipun mereka duduk dan menanyakan apa yang mereka inginkan dalam hidup ini, tulis hal tersebut, pecah target mereka menjadi langkah-langkah kecil dan lakukan-mereka tidak akan mencapai banyak target. Tahukah anda mengapa mereka gagal? tidak? Hal ini karena mereka melupakan untuk mengidentifikasi AMBAK (Apa Manfaat Bagiku) yang akan mereka dapat dari target mereka! Apa maksudnya? Lihat contoh berikut... Apa yang terjadi ketika seseorang menawarkan anda sebuah produk? Kapan anda akan membelinya? Apakah anda tertarik dengan tampilan produk tersebut?
3
Belum tentu! Apa yang membuat anda tertarik dan membuat anda terpengaruh untuk membeli produk tersebut adalah dengan mengetahui AMBAK dari produk tersebut. Anda ingin tahu “apa yang ada didalamnya untuk saya?” dan hal yang sama terjadi pada anda ketika anda menetapkan target. Anda tidak akan komitmen seratus persen terhadap target anda jika anda tidak jelas AMBAK yang akan anda raih. Ketika anda tidak yakin terhadap AMBAK anda, maka sulit untuk menjaga ketekunan, dedikasi dan antusiasme! Jadi, anda selalu menanyakan kenapa anda ingin mencapai target tersebut. Jika anda jelas terhadap AMBAKnya, anda akan membayarnya. Meskipun anda membuat target seperti “saya ingin memiliki bisnis yang sukses,” dan hanya mengambil langkah pelaksanaan, anda tetap harus mengidentifikasi keuntungannya. -Bayangkan bagaimana hal ini akan menjadi bisnis yang sukses -Bayangkan bagaimana keluarga anda dan teman-teman anda akan kagum pada anda -Bayangkan anda membuat investasi yang cerdas -Bayangkan anda mengambil liburan panjang yang selalu anda inginkan Dengan melakukannya anda akan mendapatkan waktu yang dibutuhkan agar anda tetap dalam jalur dalam mencapai target anda. Perbedaan antara yang melakukannya dan yang tidak adalah keinginan. Dan AMBAK serta keuntungannya yang membentuk keinginan tersebut! Sekarang anda harus merubah diri pada siapa yang ingin melakukannya. Bagaimana (10 langkah dalam menyusun target) Orang sukses selalu jelas, fokus terhadap target yang akan membawa mereka pada kejayaan. Membutuhkan seribu kali percobaan bagi Thomas Edison dan seribu kegagalan dalam beberapa tahun untuk menciptakan lampu listrik, namun ia tahu apa yang ia mau, dan target dia yang membuat dia bertahan samapi ia meraihnya. Sisanya, kata mereka, hanya sejarah. Michelle Kwan memiliki tujuan untuk menjadi skater terbaik di dunia. Helmi Yahya sangat bekerja keras untuk menjadi yang terdepan pada saat kelas 4 SD dan sedang masa percobaan naik ke kelas 5, dan tidak hanya itu ia juga menjadi juara kelas. Orang sukses selalu memiliki target yang jelas. Musisi yang hebat, atlit, penjual yang sukses dan pemberi inspirasi tahu apa yang mereka cari, dan mereka berusaha mencapainya. Orang tua yang baik berusaha untuk itu. Tidak ada satu orang menjadi astronot karena kebetulan! Namun kebanyakan orang menjalani hidup tanpa adanya tujuan, hanya berharap dan berangan-angan. Tidak heran jika mereka mendapat sedikit dari yang mereka harapkan! Bagi mereka yang tidak memiliki pengalaman dalam menyusun dan mencapai target, berikut caracara yang telah dilakukan oleh ribuan orang dan berhasil. Mereka akan bekerja untukmu juga. Sayan menyebutnya 10 langkah dalam menyusun target daam meraih kesuksesan: Berikut 10 langkah dalam mencapai tujuan: 1. Buat daftar dari nilai anda Hal apa yang pentng menurut anda? Keluarga anda? Agama anda? Waktu luang anda? Hobi anda? Dan karir yang jelas? Tentukan nilai apa yang paling penting dalam hidup dan pastikan target tersebut mencakup diri anda sendiri. 2. Berfikir untuk memulai dari akhir Tom Watson, penemu IBM diberikan pertanyaan mengenai fenomena kesuksesan dari IBM dan ia menyebutkan tiga hal: pelajaran pertama adalah membuat gambaran yang jelas dalam pemikirannya tentang perusahaan seperti apa yang dia harapkan. Kemudian ia bertanya pada dirinya bagaimana perusahaan seperti itu beroperasi dalam kesehariannya. Kemudian ketika ia memulai membangun perusahaannya, ia mulai bertindak seperti itu. 3. Proyeksikan diri anda ke masa depan Earl Nightingale membuat industri baru (self-improvement) setelah 20 tahun melakukan studi terhadap hal yang membuat orang sukses. Hasil yang dicapai adalah sederhana, "We Become What We Think About or You are what you think”, kita adalah apa yang kita pikirkan. 4
Apapun pemikiran yang mendominasi kita, maka hal itulah kita akan menjadi. Oleh sebab itu mengapa penyusunan target sangatlah penting dalam mencapai sukses, karena hal tersebut menjaga kita tetap focus akan apa yang menjadi kepentingan kita. Ia kemudian berkata bahwa jalan termudah untuk mencapai target kita adalah dengan berpura-pura bahwa kita telah mencapai target kita. Begitulah, mulai untuk berjalan, berbicara dan berlaku seperti halnya kita telah mendaptakan pengalaman sukses yang kita cari. Kemudian hal tersebut akan datang secara alami melalui kekuatan alam bawah sadar. 4. Tulis 10 hal yang anda inginkan di tahun ini Dengan membuat daftar hal-hal yang penting, anda mulai membuat gambaran dalam pikiran anda. Telah dikatakan bahwa pikiran anda dapat membuat kekacauan jika diperlukan dalam membuat gambaran menjadi kenyataan. Karena hal ini, 10 daftar yang telah dibuat, kemungkinan 8 hal akan tercapai di tahun ini. 5. Ciptakan papan cerita anda Ambil sebuah poster dan taruh di dinding kantor anda atau rumah anda di mana anda sering melihatnya. Pada saat anda membaca majalah, brosur, dll, dan anda melihat gambar yang anda inginkan, gunting bagian tersebut dan temple di papan cerita anda. Dengan kata lain, buatlah anda menjadi kolega bagi sasaran yang menjadi keinginan anda, mengetahui secara keseluruhan dengan melihat setiap hari, mereka pasti akan menjadi milik anda. 6. Tiga hal terpenting Tentukan tiga hal yang ingin anda capai sebelum meninggal. Kemudian kerjakan secara mundur daftar ketiga hal terpenting yang anda ingin lakukan pada masa akan datang, 20 tahun, 10 tahun, 5 tahun, tahun ini, bulan ini, minggu ini dan akhirnya 3 hal terpenting yang ingi anda lakukan hari ini. 7. Tanyakan pada diri anda pertanyaan yang bagus Ketika anda memikirkan target anda, daripada anda mengharap menjadi kenyataan, sebaiknya anda menanyakan bagaimana dan apa yang bisa anda lakukan untuk membuatnya menjadi nyata. Pikiran bawah sadar akan merespon pada pertanyaan anda daripada hanya membuat pernyataan atau membuat harapan. 8. Fokus terhadap sebuah proyek pada suatu waktu Salah satu kesalahan terbesar dalam menyusun target adalah mencoba melakukan banyak hal pada saat yang bersamaan. Ada kekuatan yang dahsyat dalam memberikan perhatian dan focus terhadap satu ide atau satu objek dalam satu waktu. 9. Tulis “Scenario Ideal” Berpura-puralah anda menjadi wartawan Koran dan baru saja menyelesaikan wawancara mengenai kesuksesan yang luar biasa daam diri anda dan dimuat dalam artikel Koran. Bagaimana hal tersebut dibaca? Apa yang akan menjadi berita utamanya? Buat artikel tentang diri anda, proyeksikan diri anda ke masa depan yang seolah anda telah mengalaminya. Gambarkan aktivitas dari kegiatan harian anda yang sangat sukses. Jangan lupa berita utamanya. (Contoh: "Abdul Rochim meraih karyawan terbaik tahun ini.") 10. Berdo’a Ketika anda hendak tidur, pikirkan target anda sebelum anda tidur. Buat gambaran yang jelas dalam pikiran anda tentang hal-hal yang akan anda lakukan setelah anda meraih sasran utama anda. (Ingatlah untuk memasukkan nilai anda) dan mulai untuk menanyakan dan meminta hal tersebut melalui do’a setiap saat. Semoga Allah SWT memberkahi rencana yang telah anda buat, lakukan dan raih. Manajemen Strategis
5
Definisi Manajemen Strategis, adalah “Proses pengembangan suatu rencana bisnis untuk menuntun perusahaan dalam perjalanan usaha mencapai misi, tujuan dan cita – cita serta menjaga arah tujuan yang diinginkan”. Manajemen Strategis memiliki ketiga elemen dasar, yaitu: Analisis Lingkungan Analisis lingkungan dilakukan dengan tujuan utama adalah untuk melihat kemungkinan – kemungkinan ancaman atau threat yang bisa terjadi yang diakibatkan oleh adanya perubahan – perubahan, yang terjadi baik pada tingkatan lingkungan bisnis/industri maupun lingkungan internal organisasi. Analisis juga dilakukan terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki atau yang ada dalam organisasi untuk melihat seberapa besar organisasi dapat memanfaatkan peluang yang ada atau mengantisipasi ancaman dan tantangan yang muncul. Penetapan Visi, Misi dan Objective Menetapkan visi dimaksudkan untuk memberikan arah tentang akan menjadi apa atau seperti apa organisasi atau perusahaan di masa yang akan datang, atau secara lebih ringkas suatu pandangan ke depan tentang perusahaan. Misi lebih spesifik lagi dibandingkan dengan visi. Misi akan secara spesifik menekankan tentang produk yang diproduksi, pasar yang dilayani, dan hal – hal lain yang secara spesifik berhubungan langsung dengan bisnis. Secara singkat visi memberi penjelasan tentang apa bisnis perusahaan. Objective lebih kepada penetapan target secara spesifik dan sedapat mungkin terukur, yang ingin dicapai oleh perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu. Berdasarkan gambaran di atas, tampaklah secara hirarki visi berada paling atas sedangkan misi lebih memperjelas atau merupakan turunan dari misi tersebut, dan secara lebih detail lagi target yang ingin dicapai dinyatakan sebagai objective. Yang perlu diingat dan telah dijelaskan pada bagian sebelumnya adalah bahwa elemen penting dari strategi adalah Future Intent dan Advantage. Pada model atau kerangka menajemen stratejik yang diajukan tampak bahwa strategi dibagi ke dalam tiga tahapan yaitu : Formulasi Strategi Impelemtasi Strategi Pengendalian Strategi
Strategi Unit Bisnis Agar memenuhi kebutuhan dan sifat bisnisnya, suatu prosedur manajemen strategis bisnis, perlu mencakup hal – hal sebagai berikut : • Gunakan perencanaan yang singkat • Tidak terlalu formal dan tidak terlalu terstruktur pendekatan casual yang ideal • Dorong peran karyawan dan pihak terkait agar handal dan kreatif • Jangan mulai dengan cita – cita yang berlebihan karena akan mempengaruhi proses manajemen strategis • Fokuskan berfikir strategis, bukan hanya perencanaan Proses Manajemen Strategis Perencanaan strategis bukan merupakan hasil atau keluaran melainkan suatu proses yang terus berlangsung. Pemikiran strategis tidak memiliki titik akhir, dan akibatnya proses perencanaan berlangsung terus menerus.
6
10 langkah proses manajemen strategis terdiri dari : 1. Suatu visi yang jelas dan terjemahkan menjadi penyataan misi yang mempunyai arti. 2. Definisikan kompetisi inti perusahaan dan segmen pasarnya, dan letaknya bisnis dalam posisi untuk dapat bersaing secara efektif. 3. Berikan penilaian mengenai kekuatan dan kelemahan perusahaan. 4. Perhatikan sekeliling untuk mendapatkan peluang dan ancaman nyata yang dihadapi bisnis. 5. Identifikasi Faktor – faktor kunci untuk keberhasilan bisnis. 6. Analisa para pesaing. 7. Ciptakan tujuan dan cita – cita perusahaan. 8. Formulasikan pilihan – pilihan strategis dan pilih strategis yang sesuai. 9. Jabarkan perencanaan strategis kedalam rencana tindakan. 10. Tetapkan suatu pengendalian yang cermat. Langkah – 1 : Kembangkan suatu visi yang jelas dan terjemahkan menjadi pertanyaan misi yang mempunyai arti. VISI, berdasarkan nilai – nilai, nilai – nilai ini memberitahu bagaimana orang bertindak. Roy Kroc mengemukakan berupa kesetiaan Mc – Donald pada “mutu, jasa, kebersihan, dan nilai, dengan tujuan yang sama yaitu memusatkan perhatian dan usaha setiap orang pada cita – cita yang sama. Visi terkait dengan semua orang dalam perusahaan karyawan, penanam modal, pemberi pinjaman, pelanggan dan masyarakat. Visi adalah “gagasan yang timbul dari pikiran seseorang tentang impian tentang apa yang diinginkan terhadap organisasi yang dikelolanya”. MISI, pernyataan misi diarahkan pertama untuk perusahaan :Apa bisnis saya ? Misi, adalah mekanisme yang menjadikan kegiatan tampak jelas bagi setiap orang yang bersinggungan dengan perusahaan “mengapa kita disini” dan kita akan pergi kemana”. Unsur – unsur penyataan MISI, pernyataan misi yang baik tidak perlu panjang agar efektif, Namun pernyataan misi harus menjawab beberapa pernyataan pokok : • Apa dasar kepercayaan dan nilai organisasi kita ? Apa yang kita bela ? • Siapa pelanggan sasaran kita ? • Apa produl dan jasa pokok kita ? Apa yang diinginkan pelanggan agar mereka puas ? • Mengapa pelanggan berurusan dengan kita ? dan bukannya dengan liannya. • Apa yang mengandung bagi pelanggan ? Bagaimana kita dapat menawarkan nilai yang lebih baik ? • Apa keunggulan bersaing kita ? Apa sumber – sumbernya ? • Dalam pasar yang bagaimana kita akan memilih untuk bersaing ? • Siapa pihak – pihak kunci yang berkepentingan dengan perusahaan kita dan apa pengaruhnya pada perusahaan ? • Apa manfaat yang harus dapat kita berikan pada pelanggan lima tahun sejak sekarang ? Perhatikan petunjuk dalam menulis pernyataan misi. Pernyataan misi, adalah alat yang berguna untuk semua orang dalam suatu perusahaan agar termotivasi dan bergerak pada arah yang sama. Petunjuk Menulis Pernyataan Misi yang Kuat • Singkat • Sederhana 7
• • • • • • • • •
Usahakan semua terlibat Jaga agar selalu mutakhir Pastikan mencerminkan nilai – nilai perusahaan Menggambarkan perhatian masa depan Positif dan menggelorakan semangat Mencerminkan dasar etika perusahaan Bandingkan dengan misi perusahaan lain Sesuai dengan budaya perusahaan Segera digunakan (dilaksanakan)
Langkah – 2 : Definisikan kompetensi inti perusahaan dan segmen pasarnya, dan letakkan bisnis dalam posisi untuk dapat bersaing secara efektif. Kompetensi ini, adalah “seperangkat kemampuan yang dikembangkan dalam daerah – daerah operasional kunci yang memungkinkannya melebihi pesaing”. Segmentasi pasar, adalah “embagi – bagi pasar yang besar menjadi unit – unit yang lebih kecil dan lebih homogen dan kemudian menerapkan strategi pasar yang spesifik untuk tiap segmenuntuk menarik pelanggan pada setiap segmen”. Jawaban atas pertanyaan berikut ini akan memberikan arah BISNIS untuk memperkuat kompetensi inti perusahaan : Siapakah pelanggan produk atau jasa kita ? Apa karakteristik pelanggan kita (misal umur, pendapatan, kebiasaan belanja, tempat tinggal)? Mengapa mereka membeli barang atau menggunakan jasa kita ? Seberapa setia mereka terhadap pemasok yang sekarang ? Faktor – faktor apa yang menyebabkan mereka meningkatkan atau menurunkan pembelian ? Apakah terdapat pelanggan utama di pasar ? Siapakah mereka ? Berapa bagian dari penjualan total diperoleh dari pelanggan besar ? Berapa jumlah pesaing yang akan dihadapi ? Seberapa luas basis pelanggan kita ? Seberapa peka bisnis kita menghadapi perubahan tiba – tiba dalam hal ekonomi, sosial, atau politik ? Langkah – 3 : Menilai Kekuatan dan Kelemahan perusahaan Kekuatan (strength), adalah faktor – faktor internal positif yang berperan terhadap kemampuan perusahaan untuk mencapai misi, cita – cita dan tujuan. Kelemahan (weakness), adalah faktor – faktor internal negatif yang merintangi kemampuan perusahaan untuk mencapai misi, cita – cita dan tujuan. Langkah – 4 : Lihat – lihat ke sekeliling untuk mengetahui adanya peluang dan ancaman yang mungkin dihadapi oleh bisnis. Peluang (opportunity) adalah opsi – opsi eksternal positif yang dapat dimanfaatkan oleh suatu bisnis untuk mencapai misi, cita – cita, dan tujuannya. Ancaman (threat), adalah kekuatan – kekuatan luar negatif yang merintangi kemampuan perusahaan untuk mencapai misi, cita – cita, dan tujuan. Gambar, Daya dari Kekuatan – kekuatan Luar : 8
Menggambarkan bahwa peluang dan ancaman adalah hasil dari interaksi antara kekuatan, kecenderungan, dan kejadian di luar kendali langsung seorang wirausahawan. Kekuatan luar akan mempengaruhi perilaku pasar perusahaan dijalankan, perilaku pesaing, dan perilaku konsumen. Langkah – 5 : Mengidentifikasi faktor – faktor kunci keberhasilan dalam bisnis Faktor kunci keberhasilan (key success factor), muncul dalam berbagai bentuk tergantung industrinya, secara sederhana merupakan hubungan antara variable terkendali (seperti ukuran pabrik jumlah wiraniaga, biaya iklan, kemasan produk), dengan faktor kritis yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk bersaing di pasar. FAKTOR KUNCI Pangsa pasar Harga Mutu produk Kekuatan Keuangan Loyalitas pelanggan Langkah – 6 : Analisa Persaingan Manajemen strategis lainnya adalah tetap waspada terhadap persaingan melalui program intelijen kompetitif, tujuan utama dari program intelijen kompetitif tersebut meliputi : Menghindari kejutan yang berasal dari strategi dan teknik baru dari pesaing. Mengidentifikasi pesaing baru yang potensial dan ancaman yang mungkin diakibatkannya. Memperbaiki waktu reaksi terhadap tindakan pesaing. Menyiasati para pesaing pada medan – medan strategis kunci dengan mengetahui apa yang akan mereka perbuat dan tetap satu langkah ke depan. Pada umumnya usaha kecil gagal menyusun program intelijen kompetitif karena memiliki pemikiran keliru bahwa kegiatan tersebut dianggap “terlalu mahal, tidak etis, atau melanggar hukum”. Analisa Pesaing, dengan memperkirakan tingkatan persaingan akan memberikan pandangan yang lebih realistis : Siapa pesaing utama Anda ? Kompetensi menonjol yang dikembangkan pesaing ? Bagaimana struktur biaya bila dibandingkan dengan kita ? Adakah pesaing baru yang akan masuk pasar ? 9
Mengidentifikasi bidang – bidang strategis kunci pesaing utama Anda ? Apa kekuatan dan kelemahan pesaing ? Bagaimana pandangan pelanggan terhadap pemimpin pasar (leader market) meliputi cara menjalankan bisnis, pelayanan tambahan ? Apakah bisnis Anda mampu menyamakan atau melebihi tinggi kemampuan meraih laba yang dicapai kinerja pesaing ? Untuk mendapatkan informasi tentang secara etis dan murah, dengan menggunakan cara – cara sebagai berikut : Baca publikasi niaga mengenai promosi / pengumuman yang dilakukan pesaing. Melakukan langsung terhadap pelanggan dan pemasok, apa saja yang dilakukan pesaing. Melakukan pengumpulan informasi melalui karyawan, terutama pada bagian penjualan. Menghadiri pameran dagang. Membeli produk pesaing dan menganalisa kualitasnya dan kinerjanya. Gunakan sumberdaya informasi melalui “World Wide Web” (Internet) Contoh melakukan analisis pesaing : FAKTOR KUNCI Pangsa pasar Harga Mutu produk Kekuatan Keuangan Loyalitas pelanggan
BERAPA NILAI PERUSAHAAN ANDA rendah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 tinggi rendah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 tinggi rendah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 tinggi rendah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 tinggi rendah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 tinggi
Kemudian susun pesaing dalam peringkat : 1 = sangat lemah 2 = lemah 3 = kuat 4 = Sangat kuat Langkah – 7 : Menciptakan cita – cita dan tujuan perusahaan Cita – cita (goals), tujuan (objectives) perusahaan yang mempunyai sasaran (target) sebagai dasar penilaian kinerja perusahaan. Dalam bisnis tanpa cita – cita dan tujuan pengelola dan pelaksana tidak akan mengetahui kemana bisnis akan dikembangkan sebagai kinerja perusahaan yang telah tercapai. Tujuan yang baik harus memiliki sifat – sifat sebagai berikut : Spesifik, tujuan harus terukur dan tepat, setiap perubahan harga atau penawaran akan mempengaruhi permintaan pasar. Dapat diukur, hal ini manajemen harus memiliki ukuran mengenai kemajuan atau penurunan bisnis dengan melihat berbagai faktor sebagai penyebabnya. Dapat dicapai, setiap tujuan harus dapat dicapai dengan mempertimbangkan berbagai sumberdaya yang ada. Masuk akal dan menantangm tujuan garus berda dalam jangkauan organisasi dan menantang manajemen setiap karyawan untuk mencapainya. Tepat waktu, tujuan yang baik adalah tercapai sesuai waktunya.
10
Langkah – 8 : Strategi Korporasi Merumuskan opsi – opsi strategi dan memilih yang sesuai Pada dasarnya banyak strategi yang dapat dipilih, namun Porter menjelaskan terdapat tiga pilihan strategi sebagai berikut : (1) Kepemimpinan dan biaya (cost leadership) (2) Diferensiasi (3) Fokus Kepemimpinan dalam biaya, sebuah perusahaan yang menetapkan sebagai “cost leadership” akan berjuang untuk menjadi produsen dengan biaya paling rendah dibandingkan dengan pesaing – pesaingnya. Diferensiasi (pembedaan), perusahaan yang menetapkan strategi pembeda akan berusaha membangun loyalitas pelanggan dengan menempatkan produk atau jasa dengan cara yang unik atau berbeda, sehingga perusahaan akan berjuang agar lebih baik dari pesaingnya dalam faktor tertentu yang dianggap bernilai bagi pelanggannya. Kunci strategis diferensiasi, bila dibandingkan dengan pesaingnya adalah : Pelayanan pelanggan yang istimewa Memiliki keistimewaan produk yang berbeda Lini produk yang lengkap Ketersediaan suku cadang yang segera Keandalan produk tanpa kompromi Mutu produk prima Pengetahuan produk yang luas. Resiko yang akan dihadapi dari strategi ini adalah, yang melakukan pembedaan tetapi tidak meningkatkan kinerja atau tidak menurunkan harga bagi pembeli, atau pembeda yang berlebihan (overdeferensiate), sehingga timbul biaya tinggi yang akan mengakibatkan tersingkir dari pasar. Strategi Fokus, perusahaan menyadari bahwa tidak semua pasar homogen, pada kenyataannya banyak segmen pelanggan yang berbeda, yang masing – masing “mempunyai kebutuhan, keinginan, dan ciri – ciri yang berbeda”. Gagasan strategi ini didasarkan pada strategi pembedaan yang mengambil salah satu atau lebih dari perbedaan segmen dan mengidentifikasi kebutuhan, keinginan, minat pada pelanggannya. Agar berhasil dalam persaingan, bisnis kecil harus dapat memanfaatkan semua keunggulan kompotetitif dari skala usahanya yang kecil, sebagai berikut : Memberi tanggapan yang cepat terhadap kebutuhan pelanggan Tetap luwes / fleksibel dan bersedia berubah Terus – menerus mencari segmen – segmen pasar yang baru dan sedang tumbuh Membangun dan mempertahankan peluang / ceruk pasar. Mengembangkan “biaya peralihan” terhadap peralihan biaya produk atau jasa pesaing. Terus – menerus melakukan pembaharuan Langkah – 9 : Menjabarkan perencanaan strategi ke dalam rencana tindakan Tidak ada rencana strategi yang dapat selesai tanpa tindakan, manajer bisnis harus mengubah rencana – rencana strategis ke dalam rencana operasional, yang menjadi bagian bisnis aktif yang nyata.
11
Untuk menjadikan rencana strategis itu dapat dilakukan, seorang pengelola usaha harus membaginya ke dalam proyek – proyek atau sasaran kerja yang dengan seksama mendefinisikan masing – masing pekerjaan / proyek menurut kriteria sebagai berikut : • • • • •
Implementasi strategi Tujuan, apa yang ingin dicapai ? Lingkup, bidang mana perusahaan ambil bagian ? Kontribusi, dengan membandingkan antar proyek yang akan diambil ? Kebutuhan sumber daya, berapa kebutuhan sumber daya manusia dan dana untuk menyelesaikan proyek yang berhasil ? Waktu, jadwal dan waktu yang bagaimana untuk memastikan penyelesakan proyek ?
Langkah – 10 : Menetapkan Pengendalian yang tepat Pengendalian menjadi suatu kunci dari seluruh proses manajemen, dengan sasaran untuk mencapai hasil yang optimal sesuai sasaran tujuan dan cita – cita yang telah ditetapkan perusahaan.
Latihan 1. Wawasan yang menjadi sumber arah bagi perusahaan dan digunakan untuk memandu perumusan misi perusahaan adalah ... A. tujuan perusahaan B. program perusahaan C. sasaran perusahaan D. misi perusahaan E. visi perusahaan 2. Setelah merenungkan hal-hal yang menjadi tujuan hidup, seorang siswa kemudian melakukan ... A. menyusun jadwal kegiatan belajar B. membiasakan diri belajar C. melatih kedisiplinan diri D. membuat perencanaan belajar E. merumuskan tujuan secara operasional 3. Menyalurkan gagasan dan langkah kerja dalam bekerja agar efektif dan efisien dalam mencapai sasaran usaha merupakan … A. Organisasi usaha B. Badan usaha C. Tujuan usaha D. Sasaran usaha E. Bentuk badan usaha 4. Untuk merealisasikan ide bisnis,seorang wirausaha perlu merumuskan tujuan dan … A. Organisasi usaha B. Badan usaha C. Tujuan usaha D. Sasaran usaha 12
E. Manfaat usaha 5. Setelah terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) Baskoro belum memiliki pekerjaan lagi. Baskoro memutuskan untuk berwirausaha mengingat sulitnya mencari pekerjaan lagi, tetapi ia terbentur masalah modal, karena uang pesangon telah dipergunakan untuk biaya berobat dan membayar angsuran pertama DP rumah. Solusi yang tepat yang dapat diambil Baskoro adalah ; A. Mengajukan kredit ke bank B. Menjual rumah dengan harga murah C. Meminjam uang kepada rentenir D. Membatalkan pembelian rumah E. Melakukan konsinyasi barang dengan agen 6. Mampu menawarkan produk yang bervariasi dengan harga yang bersaing dan memenuhi selera konsumen, adalah merupakan … A. Visi Perusahaaan D. Perencanaan usaha B. Tujuan perusahaan E. Sasaran perusahaan C. Misi perusahaan 7. Ridwan adalah seorang kepala bagian suatu perusahaan. Ridwan merasa kacau karena anaknya di rumah sedang sakit. Sementara di kantor, Ridwan dihadapkan pada masalah keuangan yang cukup rumit. Sebaiknya tindakan Ridwan adalah ... A. masa bodoh B. menyerahkan urusan kepada pimpinan C. menyalahkan bawahan D. menyerahkan persoalan kepada bawahan E. mengadakan koordinasi dengan bawahannya untuk menuntaskan masalah
13
Bab 4. Peluang Usaha
__________________________________________________________________________ Standar Kompetensi : 3. Merencanakan usaha kecil/mikro Kompetensi Dasar : 3. 1 Menganalisis peluang usaha ___________________________________________________________________________ Ide Kewirausahaan Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses dan jasajasa inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan. Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan cara mengubah semua tantangan menjadi peluang melalui ide-ide dan akhirnya menjadi pengendali usaha ( Business Driven ). Menurut Zimmerer, ide-ide wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil pasar dan nilai potensial dipasar sekaligus menjadi peluang usaha. Banyak ide yang betul-betul baru, akan tetapi sebagian besar peluang tercipta ketika wirausaha memiliki cara pandang baru terhadap ide lama. Hasil dari ide-ide secara keseluruhan adalah perubahan bentuk arahan atau petunjuk bagi perusahaan atau kreasi baru tentang barang yang dihasilkan perusahaan. Terdapat beberapa cara agar ide dapat menjadi peluang yaitu : • Ide dapat digerakkan secara internal melalui perusahaan cara-cara/metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan kebutuhan pelanggan. • Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk atau jasa baru • Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi. Banyak wirausaha yang berhasil bukan atas idenya sendiri tetapi pengamatan dan penerapan ide orang lain yang bisa dijadikan peluang. Adapun secara lebih jelas tipe-tipe peluang yang tersedia di pasar saat ini dapat dibentuk dengan cara: a. The new product yaitu entrepreneur harus dapat menciptakan suatu produk baru yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, dan dapat menciptakan nilai tambah pada produk tersebut sehingga produk yang kita hasilkan tersebut dapat memecahkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. b. The new service yaitu entrepreneur harus dapat juga memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan sehingga dapat memenuhi kebutuhan serta keinginan pelanggan c. New means of production, artinya entrepreneur harus dapat menciptakan produk yang memiliki biaya produksi yang murah, sehingga harga jual dapat ditekan sesuai dengan harga yang diinginkan oleh pelanggan, serta produk yang kita hasilkan juga memiliki daya saing yang tinggi
1
d.
e.
f.
New distibution route, artinya entrepreneur harus dapat menciptakan jalur distribusi yang cepat sampai ke tangan pelangan, sehingga pelanggan dapat dengan mudah untuk mendapatkan produk tersebut. Improved service yaitu produk atau jasa yang dihasilkan, harus dapat diciptakan nilai tambahnya berupa pelayanan tambahan yang diberikan kepada pelanggan kita, sehingga dapat membedakan dengan produk atau jasa yang ditawarkan oleh pesaing kita. Relation building yaitu entrepreneur harus dapat mempertahankan hubungan jangka panjang dengan pelanggan, karena hal ini harus dilakukan oleh entrepreneur agar terjadi hubungan yang berkesinambungan
Menguji Keyakinan Menjalankan Kewirausahaan. a.Apakah Anda bersedia bekerja keras bilamana keadaan menuntut Anda berbuat demikian ? b.Apakah Anda bersedia mengutamakan minat Anda terlebih dahulu ? c.Apakah sesungguhnya Anda ingin menjadi kaya ? d.Apakah Anda mempunyai keberanian untuk menerima perubahan ? Jika Anda dapat menjawab ‘ya’ bagi pertanyaan-pertanyaan ini, Anda mempunyai motivasi yang sama besarnya dengan motivasi yang dipunyai orang-orang lain., dan juga kesempatan yang sama besarnya dengan kesempatan yang mereka punyai. Bakat dan keahlian khusus yang kita miliki memang bukan faktor mutlak dalam mencapai keberhasilan, tetapi ini tidak berarti kita dapat mengabaikannya, sewaktu-waktu Anda pasti memerlukannya, bahkan sangat membantu usaha Anda. Ada sebuah kisah dari Lord Rothschild, salah seorang bankir bangsa Inggris yang kenamaan. Ketika ditanya apa yang membuat ia berhasil dalam usahanya, ia memberikan jawaban sebagai berikut: “Cepat atau lambat, keberuntungan seorang dalam Bursa Effek akan ditentukan oleh kemampuannya berbicara bahasa Yiddish.” Asal suku bangsa Anda, pelajaran yang Anda dapatkan di sekolah keahlian Anda dalam bidang olah raga, hobbi Anda, fantasi dan minat Anda – kesemua hal ini mungkin tidak terlihat penting dalam kehidupan Anda sehari-hari, bahkan Anda ingin menyembunyikan dari kehidupan Anda. Tetapi hal-hal ini justru membentuk bagian dari macam mahluk manusia yang berujud diri Anda. Dan setiap dari hal-hal tersebut diatas, sekali pun tersembunyi, dapat terbukti bermanfaat suatu waktu. Mulailah dengan melakukan inventasi keahlian-keahlian yang Anda miliki dan juga hal-hal yang Anda dapat manfaatkan dengan baik. Kesemua hal ini merupakan batu loncatan bagi keberhasilan Anda. Belajar menghargai bakat dan kemampuan Anda sebagai barang berharga, sekali pun kelihatannya sangat terbatas. Jika anda sendiri tidak dapat menghargainya, bagaimana Anda dapat mengharapkan orang lain berbuat demikian ? Gambaran suatu keberhasilan. “Anda hanya hidup sekali saja. Jalanilah kehidupan itu sebagai seorang yang sukses,” demikian kata teman saya yang mengatakan hal itu dari mobil Cadillac limousine yang berwarna keabu-abuan diperlengkapi pesawat televisi dan radiophone, ketika ia melihat orang berdesak-desakan mencari tempat berlindung dari hujan di sebuah tempat pemberhentian bis. Teman saya berkata benar. Memang, sukses tidak dapat menyekat Anda dari bahaya-bahaya dalam kehidupan, tetapi kita harus mengakui bahwa bagaimana pun juga hidup sebagai orang sukses jauh lebih menyenangkan dari orang yang gagal. Setiap orang menginginkan berhasil, 2
tetapi banyak orang yang mundur teratur karena merasa takut tidak mempunyai semua persyaratan yang dibutuhkan. Ketakutan demikian sama sekali tidak realitis. Janganlah lupa bahwa keinginan, ketetapan hati, dan pandai memilih waktu yang baik adalah faktor penunjang bagi pencapaian keberhasilan. Tetapi ini tidak berarti bahwa tidak terdapat faktor-faktor yang lain. Faktor-faktor lain itu diantaranya: Dukungan Keluarga Masalah latar belakang keluarga juga dapat disebut sebagai salah satu faktor yang mempunyai ikatan emosional, pendidikan, budaya kerja, modal, dan lain-lain sehingga mempunyai kesempatan yang lebih menguntungkan untuk dapat berhasil. Faktor Geografis Mereka yang dilahirkan dan dibesarkan di daerah-daerah yang mempunyai fasilitas pendidikan, perhubungan, dan lain-lain sehingga mempunyai kesempatan-kesempatan yang lebih menguntungkan untuk dapat berhasil. Job Preference (Preference Pekerjaan) Jauh lebih baik jika Anda tetap bekerja di satu perusahaan daripada berpindah-pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Hampir 40 persen dari mereka yang kini tergolong pemimpin perusahaan yang berhasil memulai karier dalam satu perusahaan dan 80 persen dari mereka mengaitkan keberhasilan mereka dengan pengalaman yang mereka timba dari perusahaan dan berkeyakinan bahwa kesetiaan (loyalitas) memegang peranan yang cukup penting dalam keberhasilan yang mereka capai. Usia Usia 35 sampai 40 tahun adalah jangka waktu seseorang membentuk keberhasilannya; atau sama sekali tidak akan pernah berhasil. Kebanyakan mereka yang berhasil dalam hidup mereka berusia antara 45 sampai 59 tahun. Manfaat Membuka Usaha Sendiri Jika seorang wirausaha membuka usaha sendiri maka ia akan memperoleh banyak manfaat daripadanya. Manfaat-manfaat yang diperoleh dari membuka usaha sendiri yaitu : 1. Tujuan usaha, wirausaha dengan sendirinya yang harus menentukan dan membuat tujuan usaha. Dengan demikian kemampuannya menjadi lebih terasah dalam membuat tujuan-tujuan yang baik. 2. Jadwal kerja lebih fleksibel, dimana wirausaha tersebut yang mengaturnya sendiri, jika seorang wirausaha baru ingin sukses maka dia harus bekerja keras dengan jadwal kerja yang lebih lama. Dan setelah wirausaha tersebut bisa membagi waktu dengan baik maka jadwal kerjanya menjadi lebih singkat tetapi dapat bekerja dengan lebih produktif. 3. Keuntungan yang diperoleh sepenuhnya menjadi milik wirausaha sendiri. 4. Kreatifitas dapat dilakukan sendiri, membuka usaha sendiri berarti mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kreatifitas sendiri. Dengan demikian daya kreatifitas wirausaha akan meningkat dan itu akan dapat menunjang keberhasilan usaha. 5. Kesuksesan dapat dinikmati sendiri dan kesuksesan dapat juga dinikmati oleh para karyawan.
3
6. 7. 8.
Memperoleh pengalaman yang sangat berharga dari menjalankan usaha sendiri dan itu tidak akan diperoleh dari bekerja dengan orang lain. Tidak diperintah oleh orang lain dan dapat memberikan perintah kepada orang lain. Mempunyai relasi yang lebih banyak, untuk meningkatkan usahanya seorang wirausaha harus mampu memperbanyak relasi sehingga jaringan bisnisnya menjadi lebih luas.
Faktor-Faktor Kesuksesan Seorang wirausaha sukses dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdiri atas dua bagian yaitu : 1. Faktor mikro Merupakan faktor yang dapat dikendalikan, artinya untuk mencapai sebuah kesuksesan seorang wirausaha harus mengendalikan faktor-faktor mikro sebaik mungkin. Faktor-faktor mikro yang mempengaruhi kesuksesan wirausaha antara lain : a. Pemasok atau vendor, pasokan bahan baku atau barang jadi yang berkualitas dan lancar merupakan suatu jaminan terhadap kepuasan pelanggan. Para wirausaha harus bisa menjaga kualitas dan kelancaran produk yang dipasok, supaya kontinuitas usaha dapat dipertahankan serta tumbuh dan berkembang. b. Perusahaan, mempunyai tujuan yang jelas dengan strategi-strategi yang relevan dengan kondisi pada waktu tersebut. Fleksibilitas tujuan usaha akan mempengaruhi kesuksesan seorang wirausaha karena kondisi usaha pada saat ini secara cepat dapat mengalami perubahan. c. Karyawan, memperhatikan kebutuhan dan keinginan karyawan dapat meningkatkan motivasi mereka dalam bekerja. Dan disamping itu juga dapat meningkatkan produktifitas mereka sehingga perusahaan dapat lebih efektif dan efisien dalam beroperasi. d. Pendistribusian dan pengecer, hasil produksi yang sukses dipasaran ditentukan juga oleh sistem pendistribusian yang baik. Produk yang tersedia dimana-mana serta mudah mendapatkannya dapat mendorong peningkatan permintaan. Dalam pendistribusian juga perlu diperhatikan kelancaran pasokan barang karena pasokan yang tidak lancar akan berdampak dengan menurunnya permintaan terhadap produk dimasa sekarang dan yang akan datang. e. Pasar dan pelanggan, kepuasan pelanggan merupakan faktor utama supaya usaha bisa tetap eksis. Selera konsumen yang selalu berubah-ubah menjadi faktor pendorong para wirausaha untuk selalu melakukan penelitian dan pengembangan. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sebagai tuntutan dari perubahan tersebut. Lokasi pasar yang baik juga menjadi penentu keberhasilan produk mencapai sasarannya sehingga diperlukan penelitian terhadap pasar yang tepat. f. Masyarakat dan pesaing, masyarakat pada saat ini semakin kritis dalam menanggapi keberadaan sebuah usaha, jika menurut mereka merasa keberadaan usaha tersebut menguntungkan mereka dengan sukarela akan mendorong perkembangan usaha dan sebaliknya jika keberadaan sebuah usaha disatu tempat tidak memberikan nilai tambah dan cenderung merugikan bagi mereka maka usaha tersebut bisa mereka paksa untuk ditutup. 2. Faktor Makro a. Ekonomi, kondisi perekonomian suatu negara yang selalu bergejolak merupakan peluang bagi para wirausaha baru untuk menjadi sukses. Dan bagi wirausaha yang telah lama berkecimpung dalam dunia usaha gejolak ekonomi 4
b.
c.
d.
e.
menjadi faktor penting untuk mengembangkan usaha mereka. Banyak wirausaha yang sukses dalam kondisi ekonomi yang bergejolak karena pada prinsipnya para wirausaha lebih menyenangi tantangan dan disana dipenuhi oleh berbagai peluang. Teknologi, perubahan teknologi yang cepat memberikan peluang untuk tumbuhnya berbagai macam bentuk usaha. Bagi wirausaha yang menguasai teknologi dan mengikuti perkembangannya akan dengan mudah memanfaatkan peluang usaha yang muncul. Sehubungan terjadinya perubahan dan perkembangan teknologi yang cepat, banyak dari para wirausaha yang menguasai teknologi menjadi seorang wirausaha sukses. Demografi, perkembangan dan pertumbuhan penduduk secara umum juga menjadi faktor penentu kesuksesan seorang wirausaha. Karena dari pertumbuhan dan perkembangan tersebut akan ada permintaan baru terhadap suatu produk (demand meningkat). Sosial dan budaya, pada suatu daerah dapat menjadi faktor penentu apakah sebuah usaha bisa berjalan dengan sukses atau tidak. Para wirausaha akan sukses disuatu daerah apabila usaha yang dilakukan juga memperhatikan nilainilai budaya dan kehidupan sosial masyarakat setempat. Politik dan hukum, kondisi politik yang stabil akan mendorong kesuksesan sebuah usaha. Demikian juga halnya apabila penegakan hukum berjalan dengan baik pada suatu wilayah maka ketenangan berusaha dapat terjadi sehingga dapat menghasilkan para wirausaha yang sukses.
Melangkah Dengan Bimbingan Mentor Seorang wirausaha yang ingin sukses apakah memerlukan bimbingan seorang mentor? Pertanyaan ini sering terlontar dari para penanya dalam masalah kewirausahaan. Diantara wirausaha yang mendapat bimbingan mentor, perjalanan usahanya selalu terpelihara dengan baik karena ada seorang ahli yang mengamati jalannya usaha. Mentor juga sering dijadikan ukuran yang dapat memotivasi para wirusaha dalam menjalankan usahanya. Dan seorang wirausaha yang sukses akan menjadikan seorang mentor sebagai pendorong keberhasilan usaha mereka merupakan suatu hal yang umum terjadi. Yang dapat dijadikan mentor adalah : 1. Pengusaha terkenal yang telah sangat sukses dalam menjalankan usaha, seperti dalam bidang real estate Ciputra. 2. Para praktisi yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu, seperti dalam bidang Manajemen Renald Kasali, dalam bidang Pemasaran Hermawan Kartajaya dan seterusnya. 3. Orang yang sangat dikagumi dan dihormati karena perilaku, sikap dan kemampuannya, seperti bos atau pimpinan di kantor, pemuka agama, masyarakat dan lain-lain. Menjalankan usaha dengan bimbingan mentor dilakukan dalam waktu tertentu karena ketergantungan akan bimbingan mentor dapat menyebabkan pelaku usaha menjadi tidak mandiri dan kurang teruji dalam menghadapi berbagai masalah. Mengenali Hingga Memilih Peluang Usaha yang Tepat Ada pengusaha yang mengawali usahanya dalam situasi yang serba sulit, menghadapi kondisi yang tidak pasti atau bahkan sering menemukan jalan buntu, dan akhirnya frustrasi atau hanya menunggu saja dan tidak melakukan apa pun Meskipun memiliki uang yang cukup banyak sebagai modal awal usaha atau modal kerja belum tentu 5
bisa memberikan jaminan akan suksesnya suatu usaha. Terlebih jika modal yang dimiliki pas-pasan, bahkan mungkin tidak punya modal sama sekali. Hal ini tentu akan membuat kondisi semakin sulit. Dalam kondisi seperti itu, apa yang harus kita lakukan? Berusaha mewujudkan impian menjadi orang sukses tanpa persiapan yang matang, hasilnya menjadi tidak jelas. Kerugian besar yang dapat menghabiskan modal yang dimiliki, sebenarnya dapat dihindari atau paling tidak dapat ditekan sekecil mungkin jika kita bisa memilih usaha yang benar-benar tepat, sesuai dengan kondisi dan kemampuan kita, yaitu usaha yang kita sukai atau kita mempunyai kompetensi dalam bidang usaha tersebut. Untuk memilih usaha yang sesuai dengan kondisi kita sebenarnya juga tidak terlalu sulit. Kita dapat memilih usaha yang sesuai dengan kondisi di sekitar lingkungan kita sendiri. Seperti di lingkungan keluarga, di lingkungan kantor, atau di lingkungan komplek perumahan, di kampus, atau di mana pun kita berada. Kita tidak perlu harus membuat usaha yang terlalu muluk-muluk. Cukup sederhana saja, tetapi prospeknya bagus. Caranya adalah dengan mengevaluasi lingkungan yang ada di sekeliling kita. Salah satu alat untuk mengukur semua hal yang mungkin dan tidak mungkin dilakukan oleh usahawan sebagai penilaian awal dan pemberian informasi penting, yaitu menggunakan analisis terhadap kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman (strength weaknesses, opportunities, and threats) atau yang lebih dikenal dengan sebutan analisis SWOT
Pengertian dan Tujuan SWOT adalah singkatan dari bahasa Inggris STRENGTHS (Kekuatan), WEAKNESSES (Kelemahan), OPPORTUNITIES (Peluang) dan THREATS (Ancaman). Analisa SWOT berguna untuk menganalisa faktor-faktor di dalam organisasi yang memberikan andil terhadap kualitas pelayanan atau salah satu komponennya sambil mempertimbangkan faktorfaktor eksternal. Analsis SWOT dapat dibagikan dalam lima langkah: 6
1. Menyiapkan sesi SWOT. 2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan. 3. Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman. 4. Melakukan ranking terhadap kekuatan dan kelemahan. 5. Menganalisis kekuatan dan kelemahan. Manfaat Analisa SWOT Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman organisasi Langkah-Langkah Penerapan Langkah 1: Menyiapkan sesi SWOT • SWOT kemungkinan akan menghabiskan waktu 50 - 60 menit. • Peserta dibagi dalam kelompok dengan maksimum 6 orang per kelompok. • Dengan menggunakan alat curah pendapat memilih pelayanan atau komponen pelayanan yang akan dianalisa. • Setiap kelompok membuat sebuah matriks SWOT sesuai dengan contoh. • Siapkan kartu dan kertas flipchart untuk setiap kelompok. • Tentukan seorang Pencatat. Tugas Pencatat adalah mengisi matriks SWOT. Langkah 2: Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan • Dengan menggunakan curah pendapat, tulis pada kartu semua kekuatan di dalam organisasi (internal). Kekuatan bisa berupa, tenaga trampil, gaji, sarana. Setelah kartu diisi tempelkan pada kertas flipchart. • Setelah selesai menyusun kekuatan internal, dengan menggunakan curah pendapat, daftarkan kelemahan di dalam organisasi (internal) pada kartu lalu ditempelkan pada flipchart . Langkah 3: Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman • Dengan menggunakan curah pendapat, daftarkan semua kesempatan di luar organisasi (kesempatan ekstern) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan atau atasi sebuah masalah. Ini bisa berupa latihan, tenaga baru, peraturan baru dan seterusnya. • Dengan menggunakan curah pendapat, buatlah daftar ancaman di luar organisasi (ancaman ekstern) yang dapat menghalangi pemecahan masalah. Langkah 4: Melakukan ranking terhadap kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang • Daftarkan dalam kolom masing-masing: kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang. • Buatlah ranking setiap kolom. Yang perlu dipikirkan adalah pentingnya kesempatan / ancaman dan berapa besar kemungkinan kesempatan / ancaman tersebut memang akan ada. Begitu juga dengan ancaman dan peluang. Langkah 5: Menganalisis kekuatan dan kelemahan • Masukan kekuatan dan kelemahan masuk matriks SWOT. • Kekuatan diisi sesuai ranking yang telah dikerjakan, kekuatan yang paling besar di atas, yang kurang besar di bawah. • Setelah kekuatan diisi, disusul dengan kelemahan. • Masukan kesempatan dan ancaman di dalam kolom. • Hubungkan kekuatan dan kelemahan dengan kesempatan dan ancaman. • Kombinasi di mana kekuatan bertemu dengan kesempatan adalah keadaan yang paling positif. Keadaan ini harus dipelihara dengan baik supaya tetap ada. • Kombinasi kelemahan dan ancaman adalah keadaan yang paling negatif dan harus dihindari. • Setiap kombinasi diperiksa ulang kalau memang merupakan jalan keluar untuk mengurangi kelemahan atau ancaman. 7
Catatan: Analisis SWOT bukanlah akhir dari proses. Untuk memanfaatkan sepenuhnya alat ini, anda perlu menentukan rencana tindak lanjut. Juga alat ini cenderung berdasarkan pada "pendapat" dan indikator-indikator kualitatif dan belum tentu pada "kenyataan" Selain itu ada cara lebih sederhana yang dapat dilakukan dalam menerapkan analisis SWOT, yaitu: A. KEKUATAN Melihat kekuatan yang dimiliki seperti lokasi, sumber-sumber bahan baku yang mudah didapat, mudah dijangkau oleh konsumen atau pelanggan, dan kekuatan lainnya yang dapat dimanfaatkan. Contoh: lokasi di dekat kampus atau mal dapat dikembangkan menjadi koskosan, warnet, rental komputer, dan masih banyak lagi. B. KELEMAHAN Melihat kelemahan yang dimiliki agar kita tidak memaksakan diri melakukan usaha yang sebenarnya tidak dapat dilakukan karena kita memiliki kekurangan tertentu. Contoh: sebaiknya jangan membuka usaha rental komputer, tetapi tidak mengetahui sama sekali keterampilan dalam mengoperasikan komputer. C. PELUANG Melihat peluang yang dapat dimanfaatkan dan memberikan keuntungan. Contoh: membuka usaha fotokopi di lingkungan dekat kampus, membuka usaha kantin di lingkungan perkantoran, dan lain-lain. D. ANCAMAN Melihat ancaman terhadap usaha-usaha yang berisiko tinggi, memiliki siklus hidup yang pendek, dan tidak terukur. Terlebih lagi jika pesaing-pesaing kita memiliki kemampuan yang lebih baik dari kita. Contoh: investasi saham, di mana kita tidak memiliki cukup ilmu tentangnya atau bermain di pasar yang pelakunya sudah sangat banyak. Kita harus jeli melihat setiap peluang yang muncul di sekitar kita dan tidak perlu bingung mencari ide untuk dijadikan peluang, karena ide atau gagasan ada di mana pun. Ada banyak sekali peluang bisnis jika kita tahu bagaimana dan di mana menemukannya, yang mungkin saja sudah ada dalam diri kita atau bahkan sudah di depan mata. Di bawah ini adalah daftar sumber ide yang dapat memberikan gagasan awal atau pemikiran awal untuk menentukan usaha apa yang hendak dijalankan: • Lihat barang-barang di sekeliling dan yang sedang kita gunakan • Rasakan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh diri • Browsing Internet yang menyediakan informasi bisnis • Baca buku yang berkaitan dengan kewirausahaan • Baca koran, majalah, atau tabloid yang berisikan peluang usaha • Baca buku kuning telepon (yellow pages) • Baca perpustakaan umum, perpustakaan sekolah atau kampus • Kunjungi teman, kenalan, atau sahabat • Kunjungi bursa efek, amati tren kapital dan peluang lainnya • Ikuti kursus kewirausahaan • Temani pengacara atau konsultan ketika bertemu kliennya • Dapatkan informasi dan buku-buku dari kedutaan besar • Kunjungi pusat-pusat inkubator bisnis 8
• Kunjungi pusat-pusat perbelanjaan dan restoran waralaba • Kunjungi penemuan baru, pameran dagang, dan pameran-pameran lainnya • Kunjungi perusahaan pesaing • Kenali konsumen atau pelanggan potensial • Kenali agen, distributor, atau pedagang besar • Lakukan hobi dan wisata • Kenali broker paten dan jasa informasi produk lisensi • Kunjungi lembaga penelitian dan universitas • Ikuti seminar, forum diskusi, lokakarya, atau simposium • Kunjungi asosiasi dagang dan bisnis • Masuk sebagai anggota partai tertentu • Ikuti pertemuan alumni • Ikuti kebijakan dan keadaan ekonomi negara • Dan masih banyak lagi Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausahawan harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penyaringan gagasan atau ide disebut sebagai proses screening, yang merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi barang dan jasa riil. Banyak cara untuk melihat peluang yang terjadi di sekitar kita. Selama masih ada kebutuhan dan keinginan, selama itu pula masih terdapat peluang yang dapat kita manfaatkan, misal: a. Mengenali kebutuhan pasar Usaha berkembang karena ada permintaan, dan banya bisnis kecil muncul karena ada kebutuhan pasar yang belum terpenuhi. Sepert membidik pasar kaum muda atau ABG, misalnya kosmetik, telepon genggam dengai fitur-fitur yang menarik dan pulsa yang murah, factory outlet, atau membidik pasa di mana konsumen yang sibuk dan sangat menghemat waktu jika hanya sekada berbelanja dengan membuat situs perdagangan secara online atau layanan anta barang. b. Mengembangkan produk yang telah ada dipasaran Ide dari peluang ini adalah bukan yang pertama tetapi menjadi yang terbaik. Dulu ada Pisang Pontia, saat ini sudah ada produk turunannya seperti P-man; atau produk yang melengkapi dari produk yang terlebih dulu ada seperti jasa katering dan antar jemput di lembaga pendidikan, jasa penitipan anak di perkantoran, dan sebagainya. c. Memadukan bisnis-bisnis yang ada Usaha ini merupakan usaha yang terintegrasi seperti usaha kos yang dipadukan dengan usaha penatu dan katering; usaha pemasaran terpadu yang meliputi media cetak, televisi, dan radio, dan sebagainya. d. Mengenali kecenderungan (tren) yang terjadi. Produk-produk seperti kamera digital, telepon genggam, komputer, serta produk-produk fesyen dan tata rias model rambut funky, di mana produk-produk tersebut berkembang sangat pesat di pasar, baik karena didorong oleh perkembangan kemampuan teknologi maupun karena selera pelanggan yang selalu berubah. e. Mewaspadai segala kemungkinan yang awalnya terlihat sepele, yang ternyata setelah ditekuni dapat menjadi bisnis yang luar biasa 9
Contoh: produk inovatif dari Sony yang dikembangkan dari ide gula-gula yang terbuat dari agar-agar, yang dipandang bukan hanya sekadar makanan manis kegemaran anak-anak, tetapi justru menjadi sebuah inspirasi dalam mendesain pemutar (player) musik digital Walkman Network. f. Menggunakan asumsi-asumsiyang baru (tidak baku) Contoh: banyak tempat-tempat seperti hotel atau restoran yang sebelumnya tidak menyediakan playground, tetapi apabila kemudian disediakan, maka pengunjung pasti menjadi lebih banyak karena pengunjung tidak hanya berasal dari kaum tua atau kaum muda saja, tetapi juga anak-anak balita. Selain itu ada beberapa metode identifikasi peluang, yaitu: 1. Heuristics metode ini merupakan suatu metode yang banyak digunakan oleh entrepreneur yang kreatif. Information: -market characteristics -product characteristics -buyer characteristics
analisis: understand critical relationship
Syntesis: redifine critical relationship
New opportunity
2. Problem analysis, suatu metode untuk melihat peluang dengan kemampuan entrepreneur mengidentifikasikan masalah-masalah yang dihadapi oleh pelanggan, sehingga masalah dijadikan peluang. 3. Customer proposal, peluang yang didapatkan oleh entrepreneur berdasarkan keinginankeinginan dari pelanggan 4. Creative group, sekelompok orang yang melakukan identifikasi terhadap peluang yang ada, kemudian mereka dengan menggunakan kreatifitas atau tim kreatifitas 5. Market Mapping, kemampuan seorang entrepreneur untuk melihat peluang yang ada dengan cara melakukan pengklasifikasian produk yang disesuaikan dengan kategori produk,dimana bentuk produk disesuaikan dengan tipe produk tetapi permasalahan kualitas dan harga adalah masalah umum yang harus diperhatikan oleh entrepreneur dalam bersaing dengan produk lain 6. Features stretching, kemampuan entrepreneur untuk menciptakan produk yang inovatif sehingga memiliki daya saing tinggi dibandingkan dengan pesaing lainnya.
10
7. Product blending, teknik untuk melihat peluang bisnis dengan menghasilkan produk atau jasa yaitu dengan cara melakukan proses penggabungan antara produk yang satu dengan lainnya, begitu juga jasa sehingga jadilah suatu peluang baru. Melihat sumber ide bisnis yang sangat banyak, tidak mungkin kita dapat seluruhnya. Kita dibatasi oleh sumber daya yang terbatas, sehingga kita harus memilih ide atau gagasan yang cukup layak untuk dikerjakan. Beberapa langkah berikut ini untuk mengenali .dan memilih peluang bisnis yang tepat, yaitu: 1. Tentukan Tujuan Besar yang Hendak Dicapai Menentukan tujuan dan arah bisnis sangat diperlukan bagi wirausahawan baru, sebab setelah itu harus segera melakukan tindakan-tindakan nyata dengan penuh motivasi untuk merealisasikan tujuan yang telah ditetapkannya tersebut. Oleh sebab itu, setiap wirausahawan baru harus mampu menetapkan niat tersebut baik dalam hati, pikiran, maupun yang terbaik tentunya dalam bentuk tulisan. Cara yang sederhana dalam menentukan tujuan adalah dengan "mengenali keinginan Anda." Apa yang benar-benar ingin Anda lakukan? Dan satu hal yang terpenting dalam memilih bisnis yang tepat adalah jawaban tentang, "Apa yang benar-benar ingin Anda lakukan sehingga orang akan mengeluarkan uangnya untuk Anda?" Jawaban mengenai keinginan Anda ini akan sangat membantu dalam langkah awal memulai bisnis. Keinginan merupakan sesuatu hal yang dapat membuat Anda bereaksi untuk segera memenuhinya, dan akhirnya akan muncul sebuah aksi atau tindakan. Oleh sebab itu, coba pikirkan kembali pertanyaan berikut ini: "Apa yang benar-benar ingin Anda lakukan? 2. Buat Daftar Ide Usaha Membuat daftar ide sebanyak-banyaknya yang menarik pikiran Anda. Kita dapat menggunakan pikiran kita untuk membantu menggambarkan apa saja yang memungkinkan kita untuk selalu mengingatnya. Pikiran membantu otak kita dalam memudahkan menemukan gagasan dan menyimpannya dengan baik. 3. Nilai Kemampuan Pribadi Pikirkanlah tentang segala kemampuan, kekuatan, karakteristik yang diperlukan untuk mencapai sukses dalam bisnis yang Anda lakukan. Telusuri dan munculkan semua kelebihan-kelebihan Anda dan jangan sekali-kali mengingat atau memikirkan kelemahan yang Anda miliki. Kadang-kadang banyak orang yang memiliki ide yang cemerlang tetapi tidak dapat direalisasikan secara tepat dan cepat dikarenakan mereka sendiri tidak tahu cara apa yang mereka inginkan untuk mewujudkan ide cemerlang tersebut. Untuk mempermudah mewujudkan ide atau gagasan, buatlah daftar mengenai langkah apa yang Anda inginkan untuk mewujudkan ide atau gagasan tersebut. Jika Anda mengalami kesulitan dalam memulainya, gunakan pertanyaan berikut ini untuk mendapatkan alur ide Anda: a. Apa yang benar-benar Anda inginkan dalam hidup Anda? b. Apa yang hampir dan pernah terlewatkan dalam hidup Anda? c. Pada situasi apa dalam hidup, yang Anda rasakan paling menyenangkan dan mengesankan? d. Apa cita-cita dan ambisi Anda? e. Dan sebagainya. Dengan menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut Anda akan lebih fokus untuk memilih bisnis yang terbaik atau sesuai bagi Anda. Perbesar motivasi diri Anda untuk maju, 11
berikan penilaian yang sangat tinggi terhadap kemampuan diri Anda, sehingga Anda memiliki motto pertama: "berani..., berani..., dan berani...!!!." 4. Pilih Kriteria Buatlah tabel kriteria bisnis yang diperlukan, misalnya berisi jumlah modal yan diperlukan, kebutuhan penghasilan tahunan, sektor bisnis yang disukai, jangka wakt pengembalian modal, situasi lingkungan yang diinginkan, interaksi dengan pemasol pengembangan pribadi, ukuran bisnis dan jumlah karyawan, jam kerja bisnis, jar istirahat dan liburan, tingkat dukungan dari orang terdekat, tingkat pertumbuha yang diinginkan, lokasi, jumlah dan sifat konsumen yang dituju atau pangsa pasa dan waktu yang dibutuhkan untuk pergi ke lokasi atau tempat usaha. Lalu berikan penilaian tingkat kepentingan menurut Anda dari setiap pertanyaan tadi yang telah Anda jawab. Kesukaan pribadi ini adalah faktor yang menentukan untuk memilih bisnis yang tepat bagi Anda. Selanjutnya, beri peringkat faktor pemilihan bisnis menurut skala kepentingannya; misalnya dari satu sampai lima, d mana satu menunjukkan bahwa faktor itu tidak relevan dan lima menunjukkan fakto tersebut sangat penting. 5. Membandingkan dan dapatkan saran dari pengusaha, konsultan, atau mentor Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh saran serta masukan dar pengalaman-pengalaman mereka, sehingga kita tidak memilih ide usaha hanya; sekadar keinginan semata dan meminimalisasi kesalahan akibat coba-coba (trial and error) dalam menjalankan bisnis nantinya. Membandingkan (benchmarking) dengar bisnis sejenis akan bermanfaat untuk mengetahui lebih banyak bisnis yang akan ditekuni. Anda akan mendapatkan gambaran tentang jumlah modal yang dibutuhkan hambatan serta peluang dibanding bisnis sejenis yang sudah berjalan. Dari saran penasihat atau mentor dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana mereka mengawali kariernya atau memulai usahanya, menemukan idenya, mengatasi permodalan, motivasi, mengelola sumber daya manusia, pemasaran, dan lain-lain Dapatkan pengalaman yang berharga dari mereka karena ada manfaat atau hikmah dan pelajaran yang dapat diambil tanpa harus membuat banyak waktu, pikiran, dan uang untuk mengalaminya sendiri. Untuk memperoleh kesempatan itu, Anda dapat saja melakukannya dengan membaca buku-buku tentang kisah sukses dari mereka, pemikiran-pemikirannya yang ditulis di koran, majalah, atau Anda sendiri yang mendatangi tempat usaha mereka atau mengikuti seminarnya. 6. Nilai Keadaan Bisnis Saat Ini dan Masa Mendatang melalui Riset Penilaian berikutnya apakah bisnis tersebut dapat bertahan, salah satu pendekatan yang dilakukan dengan riset lapangan. Macam-macam faktor dapat dianalisis dan digunakan sebagai landasan berpijak dalam melakukan bisnis sesungguhnya, seperti kemampuan menghasilkan laba, pola pertumbuhan, dan alasan pemilik memilih bidang usaha tersebut. Anda tidak boleh melihat prospek bisnis hanya dari "luar" tanpa mengetahui langsung kondisi bisnis sebenarnya di lapangan. Sebab bisnis orang lain yang kelihatannya menguntungkan belum tentu benar-benar bisa menguntungkan bila Anda mengetahuinya lebih rinci. Sebaliknya, bisnis yang kelihatannya biasa-biasa saja bila dilihat dari "luar," bisa jadi bisnis tersebut memberikan keuntungan dan prospek bila Anda mengetahuinya. Tanyakan mengapa mereka puas atau apakah mereka menyesali masuk dalam bisnis tersebut. Riset ini dapat dilakukan lebih mudah di luar wilayah geografi Anda untuk menghindari keseganan pesaing, tanyakan pula di kota atau daerah lain yang berdekatan. Ingat dalam melakukan riset, Anda bisa saja berpura-pura menjadi konsumen atau mengamati pelanggan yang datang, atau lebih baiknya Anda menjelaskan alasan riset Anda secara jujur. 12
7. Tetapkan Pilihan Pada bagian ini, Anda harus memilih salah satu dari ide yang sudah Anda buatkan daftarnya dan tentunya memilih berdasarkan kemungkinan tingkat keberhasilan terbesar dan risiko kegagalan terkecil. Dimulai dengan menyeleksi dan meringkas pilihan menjadi lebih sedikit, dan Anda dapat mempertimbangkan beberapa hal yang telah dibahas pada langkah-langkah sebelumnya, antara lain: a. Ketahui keahlian yang dimiliki dan ilmu yang dikuasai. b. Pilih yang memiliki ketertarikan tertinggi; semakin 'Anda menyukai bisnis tersebut, semakin besar peluang keberhasilannya. c. Pilih yang memiliki keunikan atau memiliki perbedaan dengan bisnis yang sudah ada, sehingga pelanggan menemukan sesuatu yang berbeda dan menarik perhatiannya. Keunikan ini akan membuat usaha Anda tidak mudah ditiru oleh calon pesaing. Ingat moto kedua: "beda...... beda...... dan beda!!!" d. Lihat tren yang berkembang, gaya hidup, dan perilaku pelanggan yang potensial agar siklus hidup produk dapat bertahan lama dan tetap berada pada masa pertumbuhan sehingga menghindari masa penurunan atau kejenuhan dan selalu melakukan inovasi. e. Kemudahan akses menjadi hal yang patut dipertimbangkan, jangan sampai ide terbuang begitu saja dan hanya dalam mimpi. Pikirkan kemudahan dalam mendapatkan bahan baku, peralatan pendukung, lokasi, dan komunikasi yang dapat mempertahankan bisnis dalam jangka panjang. f. Pilih yang tidak melibatkan Anda secara penuh dalam pelaksanaannya nanti. Harus diingat bahwa sebagai wirausahawan, Anda tidak akan mengerjakan sendiri semua kegiatan, Anda harus terus berpikir dan melakukan kegiatan untuk membesarkan dan mengembangkan usaha yang juga memerlukan waktu yang banyak dalam persiapannya. Buatlah pendelegasian wewenang atau duplikasi pengelolaan serta membuat sistem yang dapat mengatur semuanya apabila kita tidak ada atau sedang berada di luar tempat usaha. g. Jangan terlalu boros untuk menginvestasikan modal, apalagi melebihi kemampuan keuangan Anda. h. Lakukan simulasi kecil sebelum bisnis dijalankan, agar mengetahui segala kemungkinan yang terjadi dan akan mudah mempersiapkan segala sesuatunya serta mempercepat mengatasi permasalahan. i. Jangan lupa setelah segala sesuatunya dapat tergambar jelas dan sangat layak untuk dilakukan, Anda harus berani untuk melakukan semuanya. Seseorang yang ingin mahir bersepeda, maka dia harus langsung menaiki sepeda itu, meski pertama-tama mungkin perlu menggunakan roda pembantu, kemudian akan bisa dengan dua roda, walaupun dalam kenyataannya pasti menemui berbagai kesulitan dan merasakan pula jatuh di jalanan atau menabrak pohon. Semua itu harus dilakukan langsung dan bukan hanya teori, sekali lagi harus langsung praktik. Ingat moto yang ketiga: "lakukan..., lakukan..., dan lakukan!!!" Setelah kita memutuskan bisnis apa yang ingin dijalankan, hal yang perlu menjadi pertimbangan berikutnya adalah memilih jalur usaha yang tepat atau memilih beberapa prospek bisnis, Anda harus memutuskan jalur mana yang ingin dipilih untuk memiliki bisnis sendiri. Seperti yang akan dibahas selanjutnya dalam ”Cara Memasuki Dunia Usaha” di bawah ini. Cara Memasuki Dunia Usaha Memang diperlukan perjuangan dan ketekunan dalam menerjemahkan mimpi besar ke dalam tindakan nyata. Sudah banyak yang telah meraih sukses dengan memulai dari yang kecil. 13
Beberapa orang yang telah memulai dari kecil dan akhirnya meraih sukses besar di antaranya Bob Sadino dari usaha jual telur keliling menjadi pengusaha agrobisnis dan supermarket; Mastur Fuad dari petani menjadi pemasok sayur hampir di semua supermarket; Walt Disney memulai usahanya dari sebuah gudang yang diubah menjadi sebuah studio; dan masih bangyak contoh lainnya. Sebuah mimpi akan tetap menjadi mimpi jika tidak ada tindakan untuk mewujudkannya. Mimpi boleh saja besar, tetapi Anda harus bisa memulainya sekarang dari skala kecil. Dari tindakan kecil ini, Anda bisa mendapatkan pelajaran berharga yang bisa kita gunakan untuk memperbaiki tindakan yang berikutnya, sehingga akhirnya seluruh mimpi bisa terwujud. Jadi, sudahkah Anda mempunyai mimpi sukses? Tidak usah menunggu sampai Anda memiliki segalanya untuk memulai. Mulailah sekarang, dan mulai dari skala kecil jika memang Anda masih memiliki beberapa keterbatasan. Setelah menemukan ide, lalu menentukan bidang dan jenis usaha yang akan dipilih, langkah selanjutnya adalah menentukan bentuk kepemilikan usaha. Berbagai organisasi bisnis memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Apabila kita ingin mendirikan suatu unit bisnis, maka kita akan memilih bentuk yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki. Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha, yaitu: 1) Merintis usaha baru (starting), yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide, organisasi, dan manajemen yang dirancang sendiri. Ada tiga bentuk usaha baru yang dapat dirintis: (a) Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship) yaitu bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang. (b) Persekutuan (partnership), yaitu suatu kerjasama (asosiasi) orang atau lebih yang secara bersama-sarna menjalankan bersama, dan (c) Perusahaan berbadan hukum (corporation) perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum saham-saham. 2) Membeli perusahaan orang lain (buying), yaitu perusahaan yang telah didirikan atau dirintis oleh orang lain dengan nama (good will) dan organisasi usaha yang sudah ada. 3). Mengembangkan bisnis yang sudah ada. 4) Kerjasama manajemen (franchising) yaitu suatu kerja sama antara entrpreneur (franchisee) dengan perusahaan besar (franchisor/parent company) dalam mengadakan persetujuan jual-beli hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha (waralaba). Kerja sama biasanya dalam bentuk dukungan awal seperti pemilihan tempat, rencana bangunan, pembelian peralatan, pola arus kerja, pemilihan karyawan, pembukuan, pencatatan dan akuntansi, konsultasi, penetapan standar, promosi, pengendalian kualitas, riset, nasihat hukum, dan sumber-sumber permodalan. 1. Merintis Usaha Baru Pada bagian sebelumnya telah dikemukakan bahwa untuk memasuki dunia usaha (business) seseorang harus berjiwa wirausaha. Sebagai pengelola dan pemilik usaha (business owner manager) atau pelaksana usaha kecil (small business operator), ia harus memiliki kecakapan untuk bekerja, kemampuan mengorganisir, kreatif, dan menyukai tantangan. Memulai suatu bisnis baru sering kali merupakan pilihan yang paling menarik bagi para pemula. Modal awal tidak terlalu besar dan terdapat kepuasan memulai suatu usaha sendiri. Tetapi harus dipahami bahwa mengelola bisnis baru memerlukan alokasi waktu, tenaga, dan pikiran sepenuhnya, di samping membutuhkan keahlian khusus, risiko tinggi yang dihadapi, dan kerugian atau pendapatan yang rendah pada tahap-tahap awal. Merintis usaha baru atau bisnis baru yaitu membentuk dan mendirikan usaha dengan menggunakan modal, ide, organisasi, dan manajemen yang dirancang sendiri. 14
Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Peggy Lambing (2000: 90), sekitar 43% responden (wirausaha) mendapatkan ide bisnis dari pengalaman yang diperoleh ketika bekerja di beberapa perusahaan atau tempat-tempat profesional lainnya, 11% memulai usaha untuk memenuhi peluang pasar, sedangkan sebanyak 46% lagi karena hobi. Ada dua pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk mencari peluang dengan mendirikan usaha baru: 1). Pendekatan “inside-out” atau disebut dengan “idea generation”, yaitu pendekatan berdasarkan gagasan sebagai kunci yang menentukan keberhasilan usaha. Mereka melihat keterampilan sendiri, kemampuan (teknik, finansial, pemasaran dan hubungan), dan latar belakang jenis usaha yang akan dirintis. 2). Kedua, pendekatan “the out-side in” yang juga disebut “opportunity recognition”, yaitu pendekatan yang menekankan pada basis ide bahwa suatu perusahaan akan berhasil apabila menanggapi atau menciptakan suatu kebutuhan di pasar. Pengamatan lingkungan (environment scanning) yaitu alat untuk pengembangan yang akan ditransfer menjadi peluang-peluang ekonomi. Apa yang harus diperhatikan dalam merintis usaha baru ? (1) Bidang dan jenis usaha yang dimasuki. (2) Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan yang akan dipilth. (3) Tempat usaha yang akan dipilih. (4) Organisasi usaha yang akan digunakan. (5) Jaminan usaha yang mungkin diperoleh. (6) Lingkungan usaha yang akan berpengaruh. 1) Bidang dan Jenis Usaha yang Dimasuki Beberapa bidang usaha yang bisa dimasuki, di antaranya: (a) Bidang Usaha Pertanian (Agriculture), meliputi usaha pertanian, kehutanan, perikanan, dan perkebunan. (b) Bidang Usaha Pertambangan (Mining), meliputi usaha galian pasir, galian tanah, batu, dan bata. (c) Bidang Usaha Pabrikasi (Manufacturing), meliputi usaha industri, perakitan, dan sintesis. (d) Bidang Usaha Konstruksi (Construction), meliputi usaha konstruksi bangunan, jembatan, pengairan, danjalan raya. (e) Bidang Usaha Perdagangan (Trade), meliputi usaha perdagangan kecil (retailer), grosir, agen, dan ekspor-impor. (f) Bidang Usaha Jasa Keuangan (Financial Service), meliputi usaha perbankan, asuransi, dan koperasi. (g) Bidang Usaha Jasa Perorangan (Personal Service), meliputi usaha potong rambut, salon, loundry, catering. (h) Bidang Jasa-jasa Umum (Public service), meliputi usaha pengangkutan, pergudangan, wartel, dan distribusi. (i) Bidang Jasa Wisata (Tourism), meliputi berbagai kelompok. Berdasarkan UU No.9/1990 tentang Kepariwisataan ada 86 jenis usaha wisata yang terbagi dalam 3 kelompok, yaitu: (1) Kelompok usaha jasa pariwisata. Meliputi: • Jasa biro perjalanan wisata • Jasa agen perjalanan wisata • Jasa pramuwisata • Jasa konvensi perjalanan intensive dan pameran 15
• Jasa impresariat • Jasa konsultan pariwisata dan • Jasa informasi pariwisata (2) Pengusaha objek dan daya tarik wisata. Meliputi: • Pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam • Pengusahaan objek dan daya tarik wisata budaya • Pengusahaan objek dan daya tarik wisata minat khusus. (3) Usaha sarana wisata. Penyediaan akomondasi. Meliputi: • Penyediaan makanan dan minuman • Penyediaan angkutan wisata • Penyediaan sarana wisata dan sebagainya. Beberapa contoh bidang usaha yang dapat menjadi pilihan para pemula atau wirausahawan baru adalah: 1. Usaha di bidang makanan atau kuliner, contoh: makanan pokok, makanan ringan, minuman ringan, es buah, es campur, kue-kue, dan lain-lain. 2. Usaha pakaian dan perhiasan, contoh: baju, celana, sepatu, sandal, topi, kacamata, serta berbagai aksesori dan perhiasan seperti jam tangan, cincin, dan kalung. 3. Usaha yang terkait dengan tempat tinggal, contoh: jual beli rumah, usaha renovasi rumah, perbaikan alat rumah tangga (kulkas, AC, kipas angin, elektronik), usaha perabot rumah tangga, listrik, hiasan dinding, tempat tidur, kursi, dan lain-lain. 4. Usaha pendidikan, contoh: bimbingan belajar, pendidikan untuk masyarakat melalui berbagai media, seperti seminar, buku, kaset, VCD, radio, dan televisi atau dengan cara in house training. 5. Usaha yang terkait dengan rekreasi, contoh: usaha sewa kendaraan, penyewaan perlengkapan perkawinan dan hiburan, penyediaan alat rekreasi, menyediakan tempat suasana rekreasi seperti play station, dan sejenisnya. 6. Usaha pendukung atau mempermudah orang lain menjalankan usaha, contoh: menjual mesin dan alat-alat untuk petani atau menjual bahan baku industri. 2) Bentuk Usaha dan Bentuk Kepemilikan yang Akan Dipiih. Beberapa pertimbangan yang harus dilakukan sebelum mendirikan organisasi bisnis adalah: 1. Kebutuhan modal: seberapa banyak jumlah dana yang dibutuhkan untuk mendirikan sebuah usaha. 2. Resiko: memperhitungkan resiko yang akan terjadi, semua diarahkan untuk mendukung kegiatan bisnis. 3. Pengawasan: kemampuan pemilik usaha dalam melakukan pengawasan aktivitas bisnisnya. 4. Kemampuan manajerial: keahlian yang harus dimiliki untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengawasi usaha. 5. Kebutuhan waktu: memiliki cukup waktu untuk mengoperasikan usaha dan mengarahkan para karyawannya. 6. Pajak: pembayaran pajak yang harus dipenuhi sebagai konsekuensi menjalankan suatu kegiatan bisnis. Berikut ini beberapa bentuk usaha yang dapat dipilih: (a) Perusahaan Perorangan (soleproprietorship), yaitu suatu perusahaan yang dimiliki dan diselenggarakan oleh satu orang. Bentuk usaha ini memiliki karakteristik tertentu, seperti 16
modal yang kecil, jumlah tenaga kerja yang sedikit, terbatasnya keanekaragaman produk dan jasa yang dihasilkan, dan penggunaan teknologi yang masih sederhana. Kelebihan dan bentuk perusahaan ini adalah mudah untuk didirikan, biaya operasi rendah, bebas dalam pengelolaan, dan memiliki daya rangsang yang lebih tinggi. Umumnya badan usaha ini merupakan sektor usaha mandiri yang mempekerjakan sedikit tenaga kerja dari lingkungan yang terdekat. (b) Persekutuan (partnership), yaitu suatu asosiasi yang didirikan oleh dua orang atau lebih yang menjadi pemilik bersama dalam suatu perusahaan. Untuk membentuk persekutuan yang baik, perlu kesepakatan untuk menyamakai visi dan tujuan pembentukan unit bisnis. Oleh karena itu, pengusaha perseorangan hendaknya memilih partner yang dapat memenuhi komitmen bersama. Pembentukan persekutuan ini bisa berdasarkan kontrak tertulis atau kesepakatan yang legal. Dalam persekutuan ada dua macam anggota, yaitu: a) Sekutu Umum (general partner), yaitu anggota yang aktif dan duduk sebagai pengurus persekutuan. Sekutu yang terlibat secara aktif dalam pengelolaan usaha sehingga memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas ata kewajiban usaha. Sekutu juga mempunyai hak untuk bertindak dan membua keputusan sebagai pemilik. b) Sekutu terbatas (limited partner), yaitu anggota yang bertanggung jawab terbatas terhadap utang perusahaan sebesar modal yang disetorkannya dan orang tersebut tidak aktif dalam perusahaan. Berikut ini beberapa bentuk persekutuan: 1. Firma, yaitu suatu persekutuan yang menjalankan perusahaan di bawah nama bersama. Bila untung, maka keuntungan dibagi bersama, sebaliknya bila rugi ditanggung bersama. Pembentukan firma mengakibatkan tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas. Meski terdapat pemisahan antara harta usaha dan harta pribadi, namun anggota firma mempunyai keharusan melunasi kewajiban usaha sampai pada harta pribadinya. Firma mempunyai ketentuan yaitu: a. Setiap anggota berhak menjadi" pemimpin b. Seorang anggota tidak boleh memasukkan orang lain untuk menjadi anggota tanpa persetujuan dari anggota lain; c. Keanggotaan tidak dapat dipindahtangankan kepada orang lain selama anggota tersebut masih hidup; d. Apabila kekayaan perusahaan tidak cukup untuk menutup kewajiban usaha, maka kekayaan pribadi anggota menjadi jaminan. 2. Persekutuan Komanditer (CV) Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennotschaap—CV) merupakan persekutuar antara dua orang atau lebih yang memiliki tujuan bersama untuk mendirikan usaha Keanggotaannya dibagi menjadi dua pihak yang memiliki tanggung jawab berbeda karena tingkat keterlibatan dalam pengelolaan berbeda. Sebagian sekutu memiliki keterlibatan yang tinggi dalam memimpin dan mengelola usaha, serta bertanggung jawab penuh atas kewajiban usaha sampai pada harta pribadi yang disebut sebagai sekutu umum. Sedangkan sekutu lain yang hanya bertanggung jawab sebatas modal yang diikutsertakan dalam usaha disebut sebagai sekutu terbatas. 3. Joint Venture Usaha patungan (joint venture) merupakan suatu kerja sama antarperusahaan untuk saling memperkuat satu sama lain antara perusahaan yang melakukan kerja sama tersebut. Ciri 17
utamanya adalah kegiatan yang dilakukan oleh salah seorang sekutu masih tetap mengikat sekutu yang lain. Selanjutnya, kewajiban semua pihak dalam joint venture sama seperti kewajiban dalam persekutuan. Oleh karena itu, joint venture dapat dimasukkan dalam jenis persekutuan. Joint venture disebut sebagai aliansi strategis (strategic aliances) dan bia; dilakukan oleh perusahaan besar serta dapat menjadi strategi yang efektif de memanfaatkan kelebihan yang dimiliki sekutu. 4. Sindikat Sindikat (syndicate) merupakan kerja sama antara dua unit usaha untuk mena tujuan tertentu yang spesifik. Pembentukan sindikat biasanya dilakukan pada perusahai penjamin (underwriter). Misalnya suatu sindikat kelompokperusahaan investasi dibe: dengan tujuan menjual sejumlah besar saham perusahaan. Keputusan manajerialnya a di tangan kelompok sindikat tersebut. 5. Kartel Kartel (cartel) merupakan persekutuan perusahaan-perusahaan di bawah su perjanjian untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kartel, identitas masing-masin perusahaan masih utuh dan tetap berdiri sendiri. Bentuk-bentuk kartel antara lainte daerah (pembagian daerah pemasaran), kartelproduksi (penentuan luas produksi), kondisi {pengaturan syarat-syarat penjualan, penyerahan barang, pemberian diskon, dan sebagainya), kartel pembagian laba (penentuan cara pembagian dan besarnya laba), dan kartel harga (penentuan harga minimal). 6. Holding Company Holding company terjadi bila ada suatu perusahaan dalam kondisi yang baik secara finansial kemudian membeli saham-saham dari perusahaan lain. Atau terjadi pengambilalihan kekuasaan dan kekayaan dari suatu perusahaan ke holding company. Holding company sendiri adalah induk perusahaan yang memiliki saham pada beberapa anak perusahaan. Umumnya menyerahkan pengelolaan bisnis yang dimilikinya pada manajemen yang terpisah. Contoh holding company adalah Bakrie & Brothers. (c) Perseroan (corporation), yaitu suatu perusahaan yang berbentuk badan hukum dimana anggotanya terdiri atas para pemegang saham (pesero/ stockholder), yang mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap utang-utang perusahaan sebesar modal disetor. Tanggung jawab dan kewajiban usaha terpisah dari pemilik modalnya. Bentuk badan usaha ini berbeda dengan perusahaan perseorangan maupun persekutuan karena pemilik tidak harus memimpin dan mengelola perusahaan. Karakteristik perseroan antara lain pengelolaannya diserahkan kepada orang lain yang memiliki kemampuan untuk melaksanakannya, anggotanya terdiri atas para pemegang saham, dan mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap utang-utang perusahaan sebesar modal disetor.
No 1
2
Perbandingan antara Usaha Pribadi Persekutuan dan PT Karakteristik Usaha Pribadi Persekutuan PT Metode Dibentuk atas Dibentuk atas Anggaran dasar pembentukan keinginan keinginan berbagai diterbitkan oleh pemiliknya pihak instansi pemerintah yang berwenang Posisi hukum Bukan entitas Bukan entitas hukum Selalu merupakan terpisah: Pemilik terpisah pada banyak entitas hukum terpisah 18
adalah bisnisnya
negara bagian
3
Pertanggungja waban
Tanggung jawab tidak terbatas
Tak terbatas (kecuali untuk kerja sama terbatas pada CV terbatas )
4
Jangka waktu
Ditentukan oleh pemilik Pembubaran secara otomatis sesuai dengan keinginan pemiliknya
5
Pemindahan kepemilikan
Kepemilikan dapat dialihkan, tetapi firma milik individu tersebut tidak harus bubar
6
Manajemen
Sepenuhnya ada pada tangan pemilik
7
Pajak
Pemilik membayar pajak, pribadi ata pendapatan bisnisnya
Dibubarkan dengan persetujuan pihakpihak yang bersekutu dengan kematian dari satu atau lebih pemiliknya atau dengan mundurnya salah satu sekutu Meskipun kepemilikan CV dapat dialihkan dengan penunjukan, namun si tertunjuk tidak mempunyai hak penuh atas keputusan Masing-masing sekutu utama mempunyai suara langsung dan sama pada manajemen kecuali ditentukan secara lain pada perjanjian yang dibuat Masing-masing sekutu membayar proporsional dari pajak penghasilan atas keuntungan bersih CV
8
Biaya organisasi, biaya lisensi tahunan dan laporan tahunan
Tidak ada
Tidak ada
dan berbeda dengan pemiliknya. Adanya suatu fiksi legal untuk tujuan memiliki harta dan menjadi pihak bagi legitimasi Terbatas untuk pemegang saham dan pemegang saham tidak bertanggung jawab atas utang PT Dapat mempunyai keberadaan selamalamanya.
Saham kepemilikan dapat dengan mudah dialihkan
Pemegang saham memiliki direktur yang menentukan kebijakan dengan penentuan tugas-tugas yang harus dijalankan Pajak ganda; PT membayar pajak penghasilan atau keuntungan bersih tanpa pengurangan untuk dividen dan pemegang saham membayar pajak pribadinya Semua diperlukan
(d) Koperasi, merupakan organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan 19
orang-orang atau badan hukum, sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan kegotongroyongan. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Para anggota diwajibkan untuk membayar simpanan pokok maupun simpanan wajib yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART). Koperasi bukan organisasi kumpulan modal. Keuangan koperasi diperoleh dari simpanan anggota, pinjaman atau kredit, sisa hasil usaha (SHU), atau modal ventura. Menurut jenis usahanya koperasi dapat berupa koperasi produksi, koperasi konsumsi, dan koperasi kredit. Berdasarkan tingkatannya, koperasi dibedakan menjadi koperasi primer, koperasi pusat, gabungan koperasi, dan induk koperasi. 3) Tempat Usaha yang Akan Dipilih Dalam menentukan tempat usaha, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, yaitu : (1) Apakah tempat usaha mudah dijangkau pembeli (pasar) ? (2) Apakah tempat usaha dekat ke sumber tenaga kerja ? (3) Apakah dekat ke akses bahan baku dan bahan penolong lainnya seperti alat pengangkut dan jalan raya ? 4) Organisasi Usaha yang Akan Digunakan Kompleksitas organisasi usaha tergantung pada lingkup usaha, semakin besar lingkup usaha, semakin kompleks organisasinya. Sebaliknya semakin kecil lingkup usaha, maka semakin sederhana organisasinya. Meskipun pengusaha usaha kecil identik dengán owner business manager, jika skala dan lingkup usahanya semakin besar, maka pengelolaannya tidak bisa dikerjakan sendiri tetapi harus melibatkan orang lain.
Gambar 4.1 Struktur onganisasi intern sesuai dengan perkembangan perusahaan. 5) Lingkungan Mikro & Makro a) Lingkungan Mikro adalah lingkungan yang ada kaitan langsung dengan operasional perusahaan, seperti pemasok, karyawan, pemegang saham, majikan, manajer, direksi, distributor, pelanggan/konsumen, dan lainnya. Sejalan dengan pergeseran strategi pemasaran yaitu dari laba perusahaan (shareholder) ke manfaat bagi stakeholder, maka lingkungan internal baik perorangan/kelompok yang mempunyai kepentingan akan sangat berpengaruh. (1) Pemasok (supplier). Pemasok berkepentingan dalam menyediakan bahan baku kepada perusahaan. Agar perusahaan dapat memuaskan pembeli/pelanggan, maka perusahaan 20
(2)
(3)
(4)
tersebut harus memproduk barang dan jasa yang bermutu tinggi. Hal ini bisa dicapai apabila bahan baku dari pemasok berkualitas dan tepat waktu. Pembeli atau Pelanggan. Pembeli atau pelanggan merupakan lingkungan yang sangat berpenganuh karena dapat memberi informasi bagi perusahaan. Konsumen yang kecewa karena tidak memperoleh manfaat dari perusahaan (misalnya : mutu, harga dan waktu) yang tidak memadai, akan cenderung untuk pindah ke perusahaan lain. Karyawan. Karyawan adalah orang pertama yang terlibat dalam perusahaan. Karyawan akan berusaha bekerja dengan baik bila memperoleh manfaat dan perusahaan. Semangat kerja yang tinggi, pelayanan yang baik, dan produktivitas yang tinggi akan terjadi apabila mereka mendapat gaji yang cukup, masa depan yang terjamin, dan kenaikan jenjang kepangkatan yang teratur. Distributor. Distributor merupakan lingkungan yang sangat penting dalam perusahaan, karena dapat memperlancar penjualan. Distributor yang kurang mendapat manfaat dan perusahaan akan menghambat pengiriman barang, sehingga barang akan terlambat datang ke konsumen atau pasar.
b). Lingkungan Makro Lingkungan makro adalah lingkungan di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan, yang meliputi: (1) Lingkungan Ekonomi (Economic Environment) Kekuatan ekonomi lokal, regional, nasional, dan global akan berpengaruh terhadap peluang usaha. Variabel-variabel ekonomi seperti tingkat inflasi, tingkat bunga dan fluktuasi mata uang asing baik langsung maupun tidak akan berpenganuh pada perusahaan. (2) Lingkungan Teknologi (Technological Environment) Perubahan teknologi yang secara drastis telah memperluas skala industri secara keseluruhan. Teknologi baru dapat menciptakan produk baru dan modifikasi produk untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar secara cepat, maka kemampuan pesaing dalam menciptakan nilai tambah melalui perubahan teknologi harus diperhatikan. (3) Lingkungan Sosiopolitik (Socio Environment) Kekuatan sosial dan politik, kecenderungan dan konteksnya perlu diperhatikan untuk menentukan seberapa jauh perubahan tersebut berpengaruh pada tingkah laku masyarakat, yang secara tidak langsung berdampak pada perubahan ekonomi. Misalnya dengan adanya kekacauan politik dan kerusuhan yang terjadi selalu membawa sentimen negatif pasar. (4) Lingkungan Demografi dan Gaya Hidup (Demography and Life Style Environment) Produk barang dan jasa yang dihasilkan sering kali dipengaruhi oleh perubahan demografi dan gaya hidup. Kelompok-kelompok masyarakat, gaya hidup, kebiasaan, pendapatan, struktur masyarakat bisa menjadi peluang. 21
Analisis Aspek Keuangan Analisis aspek keuangan meliputi komponen-komponen sebagai berikut: (1) Kebutuhan Dana, yaitu kebutuhan dana untuk opera-sional perusahaan, misalnya berapa besarnya dana untuk aktiva tetap, untuk modal kerja dan pembiayaan awal. (2) Sumber Dana. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, ada beberapa sumber dana yang layak digali, yaitu sumber dana internal (misalnya modal disetor, laba ditahan) dan modal eksternal (misalnya, obligasi dan pinjaman). (3) Proyeksi Laba Rugi. Proyeksi laba rugi dari tahun ke tahun menggambarkan perkiraan laba atau rugi di masa yang akan datang. Komponennya meliputi proyeksi penjualan, proyeksi biaya, dan proyeksi laba rugi bersih. (4) Proyeksi Aliran Kas (Cash Flow). Dari aliran kas dapat dilihat kemampuan perusahaan untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban keuangan. Ada tiga jenis aliran kas, yaitu: (a) Aliran kas masuk (cash in flow), adalah merupakan penerimaan-penerimaan yang berupa hasil penjualan atau pendapatan. (b) Aliran kas keluar (cash out flow), merupakan biaya-biaya termasuk pembayaran bunga dan pajak. (c) Aliran kas masuk bersih (net cash in-flow), merupakan selisih dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar ditambah penyusutan dengan diperhitungkan bunga setelah pajak. Rumusnya: Aliran kas masuk bersih = Laba setelah pajak + penyusutan + (1 – tarif pajak) bunga
TABEL 4.2 Proyeksi Aliran Kas
Tahun 0 1 2 3
Laba Setelah Pajak 1.000.000 2.500.000 3.250.000 6.500.000
Penyusutan 100.000 350.000 500.000 1.000.000
Bunga 0,18 0,20 0,22 0,24
Perolehan 1.100.000 2.850.000 7.750.000 7.500.000 22
2. Membeli Perusahaan yang Sudah Didirikan Banyak alasan mengapa seseorang memilih membeli perusahaan yang sudah ada daripada mendirikan atau merintis usaha baru, antara lain : resiko lebih rendah, lebih mudah (waktu dan tenaga relatif sedikit yang diperlukan), dan memiliki peluang harga yang relatif lebih rendah dibanding dengan merintis usaha baru. Selain itu pelanggan pun sudah ada tanpa menambah kompetisi. Penghasilan diperoleh lebih cepat dan pembiayaan lebih mudah, tetapi Anda harus membayar lebih untuk membeli usaha yang telah ada. Cara ini berarti Anda membeli perusahaan yang telah didirikan dan dikelola oleh orang lain dengan nama (goodwill) dan organisasi usaha yang sudah ada. Keputusan untuk membeli suatu bisnis merupakan penilaian yang paling kritis dalam hidup Anda. Diperlukan waktu yang cukup lama untuk memperoleh sebanyak mungkin informasi tentang bisnis tersebut. Sering kali seorang pembeli tergoda untuk membuat penawaran cepat berdasarkan emosi semata, dan bukan berdasarkan alasan yang objektif. Ingat bahwa usaha yang dijalankan bertujuan untuk mengembalikan uang yang Anda tanamkan beserta keuntungan yang diinginkan dan sadarilah tanggung jawab yang muncul jika bisnis tersebut gagal. Tentukan jenis dan ukuran bisnis yang Anda pikir sesuai dengan bakat, minat, kepribadian, dan modal Anda. Yakinkanlah bahwa Anda dapat membiayai pembelian bisnis tersebut dan memiliki modal cukup untuk pengoperasian bisnis. Perlu diperhatikan bahwa membeli perusahaan yang sudah ada, memiliki permasalahan baik eksternal dan internal: (1) Masalah eksternal, Beberapa pertanyaan mendasar dalam menghadapi lingkungan eksternal ini, misalnya: apakah perusahaan yang dibeli memiliki daya saing harga di pasar, khususnya dalam harga dan kuantitasnya ? Bagaimana segmen pasarnya ? Sejauh mana agresivitas pesaingnya ? Apakah ada industri yang dominan ? Bagaimana ukuran dan pertumbuhan pasarnya ? Apakah ada perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi perusahaan yang dibeli ? (2) Masalah-masalah internal Masalah-masalah yang ada dalam perusahaan, misalnya : masalah image atau reputasi perusahaan, masalah karyawan, masalah konflik antara manajemen dan karyawan yang sukar diselesaikan oleh pemilik yang lama, masalah lokasi, dan masalah masa depan perusahaan dan lainnya. Seorang wirausaha yang akan membeli perusahaan selain harus mempertimbangkan berbagai keterampilan, kemampuan, dan kepentingan pembelian perusahaan tersebut, juga harus memperhatikan sumber-sumber potensial perusahaan yang akan dibeli, di antaranya: (a) Pedagang perantara penjual perusahaan yang akan dibeli. (b) Bank investor yang melayani perusahaan. (c) Kontrak-kontrak perusahaan seperti pemasok, distributor, pelanggan, dan yang lainnya yang erat kaitannya dengan kepentingan perusahaan yang akan dibeli. (d) Jaringan kerjasama bisnis perusahaan yang akan dibeli. (e) Daftar majalah & jurnal perdagangan yang digunakan oleh perusahaan yang akan dibeli.
23
Ada 4 (empat) hal kritis untuk menganalisis perusahaan yang akan dibeli, yaitu: (a) Alasan pemilik menjual perusahaan. Menyelidiki alasan pemilik menjual usahanya adalah hal yang penting. Penjual dapat memberikan alasan kondisi yang tidak sehat sehingga perusahaan dijual, tetapi alasan sebenarnya mungkin bisnis menurun karena adanya persaingan baru, kurangnya permintaan dari pelanggan, atau alasan lain. Meskipun Anda dapat meyakinkan diri bahwa dengan manajemen yang lebih baik bisnisnya dapat disempurnakan, dalam banyak kasus ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Lalu apakah kekayaannya berbentuk nyata (tangible) atau tidak nyata (intangible)? Apakah masih prospektif dan layak guna (up-to-date) serta efisien? Ada beberapa jenis kekayaan yang harus diperhatikan, misalnya tangible asset (peralatan daftar piutang, susunan leasing, business record), dan intangible asset (merek dagang, paten, hak cipta, goodwill), lokasi, dan penampilan. (b) Potensi produk dan jasa yang dihasilkan. Metode yang paling akurat untuk menilai kesehatan suatu bisnis adalah memperkirakan suatu potensi keuntungan jangka panjang. Bagaimana potensi produk atau jasa yang dihasilkannya. Bukan masalah berapa banyak waktu atau uang yang sudah ditanamkan oleh pemilik lama pada bisnis tersebut. Anda dapat memastikan bahwa Anda dapat memperoleh kembali modal yang ditanamkan. Nilailah potensi pasar apa yang dimiliki ? Barang dan jasa yang dihasilkan? Ada dua aspek yang harus dianalisis, yaitu: (1) Komposisi dan karakteristik pelanggan, (2) Komposisi dan karakteristik pesaing yang ada. (c) Aspek legal yang dimiliki perusahaan. Jangan lupa meneliti dan memverifikasi berbagai hal yang berkaitan dengan aspekaspek legal yang dimiliki perusahaan, dan kondisi keuangan perusahaan yang akan dijual, jangan sampai meninggalkan beban pekerjaan dan biaya tak terduga di kemudian hari. Aspek legal lain yang harus dipertimbangkan,adalah menyangkut prosedur pemindahan kekayaan & balik nama dari penjual ke pembeli. (d) Kondisi keuangan perusahaan yang akan dijual. Bagaimana kondisi keuangan perusahaan yang akan dijual tersebut apakah sehat atau tidak? Misalnya, bagaimana potensi keuntungan yang akan diperoheh? Bagaimana laporan rugi labanya selama lima tahun terakhir ini? Bagaimana pajak pendapatannya? Bagaimana kompensasi laba bagi pemilik? 3. Mengembangkan Bisnis yang Sudah Ada Pilihan ini terjadi karena pengusaha atau wirausahawan tersebut melakukan pengembangan usaha yang sudah ada sebelumnya, baik berupa unit baru atau berupa cabang maupun penambahan kapasitas usaha lebih besar. Biasanya pilihan ini terjadi pada perusahaan-perusahaan milik keluarga. Nilai-nilai yang tertanam pada keluarga dapat pula membantu .atau memengaruhi operasi suatu bisnis, biasanya cenderung berupaya menjaga rasa kemanusiaan, berorientasi jangka panjang, dan lebih menekankan kualitas. 4. Franchising (Kerja Sama Manajemen/Waralaba) Franchising merupakan cara memasuki dunia usaha yang sangat populer di seluruh dunia, produk-produk franchising telah menjadi produk global. (Dealer-dealer mobil, motor, bahan 24
bakar, dan alat rumah tangga lainnya berkembang di seluruh dunia ). Franchising merupakan kerja sama manajemen yang biasanya berkembang dalam perusahaan eceran. Franchise adalah suatu persetujuan lisensi menurut hukum antara suatu perusahaan (pabrik) penyelenggara dengan penyalur atau perusahaan lain untuk melaksanakan usaha. Perusahaan yang memberi lisensi disebut franchisor dan penyalur disebut franchisee. Dalam franchising, perusahaan yang diberi hak monopoli menyelenggarakan perusahaan seolah-olah merupakan bagian dan perusahaan pemberi lisensi yang dilengkapi dengan nama produk, merek dagang dan prosedur penyelenggaranya secara standar. Perusahaan induk (franchisor) mengizinkan franchisee untuk menggunakan nama, tempat/daerah, bimbingan, latihan karyawan, periklanan, dan perbekalan material yang berlanjut. Dukungan awal meliputi salah satu atau keseluruhan dari aspek-aspek berikut ini : (1) Pemilihan tempat. (2) Rencana bangunan, (3) Pembelian peralatan, (4) Pola arus kerja, (5) Pemilihan karyawan, (6) Periklanan, (7) Grafik, (8) Bantuan pada acara pembukaan. Selain dukungan awal, bantuan lain yang berlanjut dapat pula meliputi faktor-faktor sebagai berikut: (1) Pencatatan dan akuntansi, (2) Konsultasi, (3) Pemeriksaan dan standar, (4) Promosi, (5) Pengendalian kualitas, (6) Nasihat hukum, (7) Riset, (8) Material lainnya.
GAMBAR 4.2 Kerja Sama antara Franchisor dengan Franchisee Dalam kerja sama franchising, perusahaan induk memberikan bantuan manajemen secara berkesinambungan. Keseluruhan citra (goodwill), pembuatan, dan teknik pemasa-ran diberikan kepada perusahaan franchisee. Tidak sedikit bentuk franchising yang dilakukan antar-negara, misalnya McDonald’s, Kentucky Fried Chicken, Pizza Hut, Coca Cola, Pepsi Cola, Hoka-hoka Bento, dan lain sebagainya. Bidang otomotif, misalnya dealer mobil dan motor, rental mobil, suku cadang, dan pompa bensin. Di Indonesia, bentuk kerja sama yang mirip dengan franchising namun berbeda adalah “ bapak angkat ” atau “ kemitraan ”. Dalam kerja sama sistem bapak angkat atau kemitraan kebanyakan hanya diberikan bantuan permodalan, pemasaran, dan bimbingan usaha. Dasar hukum dan penyelenggaran franchising adalah kontrak antara perusahaan franchisor dengan franchisee. Secara umum persyaratan-persyaratan yang dikemukakan dalam kontrakkontrak franchise meliputi ketentuan-ketentuan seperti pada Tabel 4.1. Franchisor setuju untuk:
Franchisee setuju untuk:
Memberikan suatu wilayah penjualan Menyelenggarakan perusahaan sesuai yang berdiri sendiri kepada dengan persyaratan yang diajukan 25
franchisee. franchisor. Menyediakan sejumlah latihan dan Menginvestasikan secara minimum bantuan manajemen. jumlah tertentu pada perusahaan. Memberikan barang-barang dagangan Membayar kepada franchisor suatu kepada franchisee secara bersaing. jumlah tertentu (sebagai honorarium yang tetap). Memberikan nasihat kepada Membangun, atau bila tidak franchisee tentang lokasi perusahaan franchisee menyediakan fasilitas dan desain bangunan. perusahaan seperti yang telah disetujui oleh franchisor. Memberikan bantuan finansial Membeli persediaan dan material tertentu atau nasihat finansial kepada standar lainnya dan franchisor atau franchisee. dan pemasok yang telah disetujui. Keuntungan Kerjasama Franchising (1) Bantuan awal memberi kemudahan, yaitu berupa jasa nasihat pemilihan lokasi, analisis fasilitas layout, bantuan keuangan, pelatihan manajemen, dan seleksi karyawan. (2) Basis untuk mempertimbangkan prospek keberhasihan, yaitu menyajikan prediksi dan pengujian tentang kemungkinan untuk menghasilkan keuntungan. (3) Mendapat pengakuan yang segera, yaitu cepat dikenal karena sudah memiliki reputasi dan berpengalaman. (4) Daya beli. Pembayaran untuk pembelian bahan baku, peralatan, jasa asuransi akan relatif murah. (5) Cakupan periklanan dan pengalaman. Periklanan secara nasional dengan pengalaman yang jauh lebih baik sehingga biaya periklanan menjadi sangat murah. (6) Perbaikan operasional. Sebagai bagian organisasi yang besar, usaha franchising akan memiliki metode yang efisien dalam proses produksi Kelemahan Kerjasama Franchising (1) Program latihan tidak sesuai dengan yang diinginkan. (2) Pembatasan kreativitas penyelenggaraan usaha franchisee. (3) Franchisee jarang memiliki hak untuk menjual perusahaannya kepada pihak lain tanpa menawarkan terlebih dahulu kepada pihak franchisor dengan harga yang sama. Di Bawah Ini Beberapa Kiat Memilih Bisnis Franchising/ Waralaba: 1. Kumpulkan seluruh informasi mengenai bisnis waralaba yang ada saat ini. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui majalah ekonomi dan bisnis, buku direktori khusus usaha waralaba, dan asosiasi-asosiasi yang ada seperti Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) dan Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI). 2. Pilihlah jenis usaha waralaba yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi dan terbukti sukses di mana-mana. Informasi ini dapat diperoleh dari beberapa majalah ekonomi. Jika perlu, tanyakan langsung kepada asosiasi atau konsultan khusus waralaba. 3. Sebaiknya memilih bisnis waralaba disesuaikan dengan kemampuan keuangan, minat, dan bakat kita. Bila seseorang menyukai usaha tersebut, ia akan bekerja dengan riang dan senang. Jangan memilih usaha waralaba yang bisnisnya tidak disukai dan dipahami dengan baik. 4. Pastikan proses usaha waralaba tersebut dapat dialihkan dengan baik kepada terwaralaba. Perhatikan dengan baik bagaimana standardisasi yang dilakukan, sehingga kualitas produk maupun pelayanan dapat seragam di semua tempat. Hal ini penting karena yang dijual pewaralaba sesungguhnya-adalah hal tersebut. Konsumen 26
5.
6.
7.
8.
atau pelanggan juga membeli produk karena adanya persamaan standar mutu dan pelayanan yang diberikan. Jangan cepat percaya dengan angka-angka keuangan yang disodorkan oleh pewaralaba. Perhatikan asumsi-asumsi yang mendasari perhitungan tersebut, khususnya mengenai asumsi jumlah pelanggan dan pertumbuhan penjualan. Perhatikan juga modal awal yang harus dikeluarkan. Semakin tinggi modal awal yang dibutuhkan, semakin menuntut penjualan dan keuntungan yang tinggi sehingga resiko akan semakin besar. Tanyakan juga mengenai berapa lama investasi kita akan kembali. Semakin cepat investasi dijanjikan akan kembali, kita harus semakin ragu dan kritis. Pertanyaan penting lainnya adalah adakah yang pernah gagal dalam membeli usaha waralaba ini? Berapa banyak? Berapa persen tingkat kesuksesannya? Jadi bersikaplah kritis dan tanyakan jika ada hal yang meragukan kepada pewaralaba. Jangan membayar dan menandatangani kontrak sebelum semua pertanyaan dijawab dengan meyakinkan. , Lakukan pengamatan dan penyelidikan di lapangan terhadap gerai-gerai yang akan menjadi pilihan kita. Tanyakan kepada pelanggan, pelayan di gerai tersebut, dan jika mungkin bertemu langsung dengan terwaralaba tersebut. Bandingkan angka-angka riil tersebut dengan yang tersaji dalam proposal yang kita terima dari pewaralaba. Bagi para peminat waralaba yang bermodal terbatas, sekarang banyak waralaba lokal yang masih berskala kecil atau bahkan belum menerapkan sistem waralaba. Untuk bisnis waralaba yang masih berskala kecil atau baru memulai bisnis waralaba, biasanya persayaratannya akan lebih ringan. Mereka biasanya hanya meminta calon terwaralaba untuk berbagi hasil penjualan dalam persentase tertentu. Kalaupun ada setoran awal (initial fee) paling hanya dalam bilangan jutaan rupiah. Tentunya tempat usaha dan seluruh peralatannya menjadi tanggung jawab terwaralaba. Bagi kita yang jeli dan memiliki naluri bisnis yang tajam, sebenarnya banyak potensi usaha yang dapat dikembangkan secara waralaba. Kita dapat membujuk wirausahawan yang sudah berhasil dan berjalan dengan baik serta memiliki prospek usaha yang cerah. Bahkan mungkin kita dapat menjadi penggagas dan menjadi tim pemasaran waralaba baru tersebut. Paling tidak, kita dapat membuka gerai atau cabang untuk usaha tersebut dengan persyaratan yang sangat ringan.
Bisnis atau usaha yang paling banyak diwaralabakan adalah usaha makanan dan minuman. Bisnis makanan dan minuman adalah bisnis kebal resesi. Betapa pun sulitnya kehidupan, makanan dan minuman selalu menjadi prioritas utama orang hidup. Bisnis berbasis jaringan waralaba sesungguhnya merupakan kisah keberhasilan bisnis yang sudah terbukti keandalannya. Walaupun, kegagalan bisa saja dialami dalam bisnis waralaba akibat pewaralaba tidak kompeten dan faktor-faktor lainnya. Jadi, bila ingin sukses menjadi pebisnis waralaba, tajamkan mata, lidah, rasa, dan telinga secara jeli. Lakukan perhitungan keuangan dengan sebaik-baiknya. Kemudian pilihlah jenis waralaba yang sesuai dengan minat, kesenangan, intuisi bisnis, dan lain-lain yang sesuai dengan kondisi sumber daya yang kita miliki. Merintis usaha baru, membeli maupun franchising, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan seperti pada Tabel 4.2, di bawah ini : BENTUK
KELEBIHAN
KELEMAHAN
Merintis Usaha
Gagasan murni. Bebas beroperasi.
Pengakuan nama kurang. Fasilitas inefisien. 27
(Starting)
Fleksibel dan mudah pengaturan.
Membeli Perusahaan (Buying)
Kemungkinan sukses. Lokasi sudah cocok. Karyawan dan pemasok biasanya sudah mantap Sudah siap operasi.
Kerja sama manajemen (Franchising )
Mendapat pengalaman dalam logo, nama, metode teknik produksi, pelatihan, teknik, bantuan modal. Penggunaan nama, merek yang sudah dikenal.
Penuh ketidakpastian. Persaingan kurang diketahui. Perusahaan yang dijual biasanya lemah. Peralatan tak efisien. Mahal. Sulit inovasi. Tidak mandiri. Kreativitas tidak berkembang. Menjadi interdependen, terdominasi, rentan terhadap perubahan franchisor.
Praktis Sukses Dari Hobi Hobi memberikan banyak manfaat bagi orang-orang yang berfikir kreatif dan inovatif. Banyak dari wirausaha yang sukses dalam dunia bisnis, memulai usahanya berawal dari hobi. Kita bisa mengambil beberapa contoh hobi-hobi berikut: filatelis, penggemar tanaman hias, ikan hias, pemancing ikan dan seterusnya. Bagi orang yang mempunyai jiwa wirausaha mampu menjadikan hobi tersebut sebagai sebuah usaha dan mereka mampu menjadi wirausaha yang sukses. Kesuksesan ini ditunjang oleh beberapa hal berikut : 1. Para wirausaha yang berangkat dari hobi dalam memulai usahanya lebih mengenal karakter pasar untuk produknya. 2. Penguasaan terhadap product knowledge lebih baik. 3. Pekerjaan yang mereka lakukan lebih menyenangkan karena didasarkan pada kesukaan, sehingga mereka tidak mengalami stress dalam berusaha. 4. Segmen pelanggan mereka lebih pasti dan sudah dikenal dengan baik 5. Usaha lebih cepat berkembang karena setiap hobi mempunyai jaringan yang luas. Mendulang Sukses Lewat Usaha Knalpot Sepeda Motor Sumber Liputan6.com, Jakarta: Memiliki ketertarikan pada satu hobi ternyata bisa membuahkan kesuksesan. Tengok saja Rudi Sukiman, seorang pengusaha knalpot. Berangkat dari kegemaran balap liar jalanan, pria berusia 29 tahun asal Jambi ini sukses membuka usaha knalpot modifikasi bernama AHAUU Knalpot di kawasan Cibubur, Jakarta Timur. Harga knalpot yang ditawarkan Rudi beraneka ragam. Untuk knalpot sepeda motor bebek dua dan empat tak, dia mematok tarif Rp 150 ribu sampai Rp 300 ribu. Sedangkan untuk pemesanan khusus, konsumen cukup merogoh kocek Rp 250 ribu hingga Rp 450 ribu. Ini tentu saja layak lantaran model dari AHAUU Knalpot selalu mengikuti tren. Rudi berinovasi dengan mengambil desain dari luar negeri dan tak lupa memperhatikan kualitas. Kelebihan lainnya, konsumen bisa menunggu knalpot pesanan dalam waktu satu jam saja. Bengkel AHAUU Knalpot yang berdiri sejak lima tahun silam sudah memiliki omzet Rp 50 juta setiap bulannya dengan kapasitas produksi 10 juta knalpot. Tak hanya Jakarta, Knalpot produksi AHAUU juga sudah dijual di wilayah luar Jawa seperti Padang, Bangka, Jambi, Palembang, dan Lampung. 28
Sama halnya dengan Rudi. Rizal juga memulai usaha knalpot dari hobinya di dunia sepeda motor. Usaha knalpot yang diberi nama Hot Bike ini memiliki beragam desain yang banyak mengambil referensi dari berbagai majalah luar negeri. Salah satu keunggulan yang ditawarkan Hot Bike adalah penggunaan bahan 100 persen stainless steel. Dengan demikian, produknya memiliki kualitas yang tak perlu diragukan lagi serta tahan lama. "Untuk luarnya pakai stainless sehingga tidak ada karat sampai kapan pun. Otomatis tarikan akan pasti berubah, akselarasi bisa naik 25 persen dari biasanya pakai knalpot standar," ungkap Rizal. Harga knalpot yang ditawarkan bapak dua anak ini bervariasi, mulai Rp 400 ribu hingga Rp 1,2 juta. Tergantung jenis, desain, dan kapasitas mesin sepeda motor itu sendiri. Bisnis pembuatan knalpot, baik yang fokus pada motor kecil ataupun motor besar dengan bahan baku yang berbeda dan harga bervariasi menambah keragaman modifikasi knalpot sepeda motor. Mengawali Usaha Dari Rumah Tidak sedikit para wirausaha yang membangun usahanya dari rumah kemudian tumbuh dan berkembang sehingga mampu membangun jaringan bisnis yang besar. Wirausaha yang membangun usaha dari rumah perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Lokasi rumah sebagai tempat usaha 2. Jenis usaha 3. Pasar untuk produk yang dihasilkan atau dipasarkan. 4. Waktu operasional. 5. Pesaing yang ada disekitar lokasi tempat usaha 6. Dukungan dari masyarakat setempat Berikut adalah beberapa tips atau kiat sukses menjadi pebisnis di rumah (Summary Tips : Idea-Systems-Marketing-Brandwidth-Social) : 1. Temukan 'ide' yang unik. Anugerah terbesar dalam diri kita adalah keunikan diri kita masing-masing, kadangkala kita terlalu sibuk menjadi orang lain. Ada baiknya cari minat dan bakat yang benar-benar anda kuasai dan menjadi bagian yang sangat unik dari anda, jika diperlukan bahkan tidak ada satu orang pun yang dapat menyamai keunikan ide anda. 2. Kuasai 'Sistem' Produk. Setelah menemukan ide yang unik tadi, perbanyaklah mengetahui tentang selak beluk produk yang akan dijual tadi. Mulai dari sumber bahan/supplier/vendor/dll, jenis-jenis produk-nya, berbagai karakteristik produk-nya, mencari 'added value' sebuah produk yang tidak ditemukan dari kompetitor (jika produk ada kompetitornya), sampai dengan sistem distribusi produk-nya seperti apa. 3. 'Pemasaran' Gunakan berbagai cara pemasaran yang relatif terjangkau dan cukup efektif mendapatkan banyak pelanggan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah membuat sebuah website dengan kategori yang sangat unik, sehingga pada saat orang membutuhkan sesuatu yang anda jual, website anda masuk ke peringkat 1 (satu) dan dua (dua) dalam pencarian di situs-situs (website) search engine seperti Google dan Yahoo. Cara ini sangat efektif dan relatif murah, hanya dengan modal 200 ribu-an anda sudah bisa mendapatkan domain (alamat website) & hosting (isi website). Dengan website anda seperti memiliki toko (secara online) buka selama
29
24 jam setiap hari setiap bulan sepanjang tahun, dengan demikian usaha anda bisa dikenal oleh banyak orang tanpa anda sadari sendiri. 4. 'Brandwidth' (Membangun Merek/Nama) Setelah pemasaran cukup efektif, usaha lainnya yang perlu dilakukan secara kontinu dan konsisten adalah membangun kepercayaan atas produk yang anda jual, bagaimana orang lain dapat percaya dengan apa yang anda jual dan bagaimana orang lain dapat melakukan pembelian secara kontinu dengan volume yang semakin meningkat. Untuk tahap awal, coba buat sample atau contoh produk yang anda jual, setelah pelanggan melakukan pembayaran baik langsung maupun via transfer Bank, segeralah untuk memenuhi permintaan pelanggan tersebut. Kesan pertama, sangat penting untuk bisa dipercaya oleh pelanggan anda, jika kesan pertama baik, maka 99% pelanggan akan melakukan transaksi berikutnya, begitu pun sebaliknya jika kesan pertama jelek maka 99% pelanggan tidak akan melakukan transaksi berikutnya. 5. Community 'Social' Responsibility (Aksi 'Sosial' di Masyarakat) Bisnis tidak melulu hanya sekedar mengejar margin/keuntungan yang besar setiap harinya, bisnis perlu juga diimbangi dengan kegiatan-kegiatan sosial, seperti membantu tetangga kanan-kiri yang sedang mengalami kesulitan, memperbanyak amal/sumbangan terhadap kegiatan yang memberdayakan umat, perbanyak kegiatan silaturahmi, seperti menjenguk teman lama yang melahirkan, menjenguk tetangga yang sakit, menghadiri acara resepsi pernikahan teman lama, dan seterusnya. Terkadang hal-hal kecil seperti ini berdampak besar kepada kemajuan usaha anda tanpa anda sadari sendiri, ada 'tangan' lain yang membantu usaha anda. Jadi tidak ada yang tidak mungkin bukan? 100 ribu bisa menjadi 50 juta atau bahkan milyaran. C. Analisis Kelayakan Kriteria Investasi Untuk mengetahui layak tidaknya suatu investasi yang dilakukan dan menguntungkan secara ekonomis dipergunakan empat kriteria yaitu metode Payback Period, Net Present Value, Intenal Rate of Return, dan Probability Index. a). Payback Period (PBP) Payback period sangat penting untuk menghitung jangka waktu pengembalian modal. Semakin cepat payback period-nya maka semakin baik bisnis tersebut. Payback period adalah periode yang dipenlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi. Untuk menghitung waktu pengembalian investasi (payback) tersebut digunakan rumus:
Nilai Investasi x 1 tahun Kas Masuk Bersih Nilai Investasi Payback Period = x 1 tahun Kas Masuk Bersih Payback Period =
Jika payback period lebih pendek waktunya daripada maximum payback period, maka usulan investasi dapat diterima. 30
Contoh: Suatu perusahaan menanamkan modalnya dalam bentuk investasi sebesar Rp 24.000.000. Dan investasi tersebut memperoleh keuntungan setelah pajak sebesar Rp 5.000.000. Depresiasi sebesar Rp 3.000.000,00, maka payback periodnya adalah: Investasi Keuntungan setelah pajak Depresiasi Aliran kas masuk
Rp 24.000.000,00 Rp 5.000.000,00 Rp 3.000.000,00 Rp 8.000.000,00
24.000.000,00 x 1 tahun = 3 tahun 8.000.000,00 24.000.000,00 Payback Period = x 1 tahun = 3 tahun 8.000.000,00 Payback Period =
Perhitungan dengan menggunakan payback period seperti di atas masih memiliki kelemahan karena kurang diperhitung-kan unsur waktu. Perlu diingat bahwa suatu bisnis memiliki keuntungan ekonomis apabila: Π = TR − TC > 0 atau Π = Bt − (Co + Π =
∑ Ct ) >
Σ Bt TR = > 0 (Co + Ct ) TC
Π = TR − TC > 0 atau
0 atau Π = Bt − (Co + Π =
∑ Ct ) >
0 atau
Σ Bt TR = > 0 (Co + Ct ) TC
di mana, II TR
= =
TC
=
Co Ct
= =
profit (keuntungan ekonomis). Bt (benefit), ialah penerimaan total tahunan (total rezzenue) yang merupakan manfaat ekonomis suatu proyek atau disebut juga aliran kas per tahun pada periode t Co + Ct = Io ialah biaya tahunan yang dikeluarkan disebut sebagai investasi awal pada periode t. ialah biaya tetap awal. ialah biaya variabel.
Dalam perhitungan keuntungan seperti di atas, masih terdapat kelemahan sebab tidak memasukkan unsur waktu dan unsur rate of interest atau rate of return. Rate of interest atau rate of return ialah konsep periodik yang mengukur Return on Invesment (ROI). Untuk mengukur rate of interest biasanya digunakan bunga bank yang berlaku secara umum atau berdasarkan tingkat pengembalian kredit atraktif minimum yang diharapkan investor 31
(expected minimum atractive rate of return — MARR). Dalam menilai kriteria investasi unsur waktu dan rate of interest harus dimasukkan, seperti pada penilaian kriteria nilai bersih sekarang (Net Present Value). c). Kriteria Nllai Bersih Sekarang Perlu diperhatikan bahwa nilai uang sebagai manfaat ekonomi dan usaha yang diperkirakan akan diterima di masa yang akan datâng tidak sama dengan nilai uang yang diterima sekarang, karena adanya faktor interest rate yang besarnya tertentu dan besarnya biaya yang dianalisis sepanjang waktu. Oleh sebab itu, dalam studi kelayakan usaha, unsur waktu dan interest rate diperhitungkan. Co + ∑ Ct − (1 + i )t atau = ∑ PF1 (Bt ) − ∑ PFt (Ct ) di mana t = 1,2,3,..., n
NPV(i ) = NPV(i )
Bt ∑ (1 + i )t
− Co +
Bt
Ct
NPV(i ) =
∑ (1 + i )
NPV(i ) = Rumus:
∑ PF (B ) − ∑ PF (C ) di mana t = 1,2,3,..., n
t
1
t
t
∑ (1 + i )
t
atau
t
Sedangkan PF t = (1+ i)-t adalah faktor nilai sekarang, di mana; N P V = Nilai bersih sekarang Bt = Benefit (aliran kas masuk pada periode t) i = Interest (tingkatbunga bank yang berlaku). t = Periode waktu ~. (1 + i)t = Discount factor atau Faktor Nilai Sekarang atau (PF~). PF t dapat dihitung sebagai berikut: PF t = ( 1 + i)t PF 2 = ( 1 + i)2 PF 3 = (1 + i)3 dan seterusnya. Bila dimisalkan bunga bank yang berlaku 24%, maka: PF 2 = (1 + 0,24)-2 = 0,6504 Contoh: Perusahaan konveksi di Bandung ingin menambah mesin jahit baru dengan biaya investasi awal sebesar Rp 40 juta. Umur ekonomis mesin ditaksir 5 tahun. Hasil survei diperoleh perkiraan cash flow (penerimaan dan biaya) sebagai berikut:
Tahun
Biaya Total (Ct) (jutaan rupiah)
Penerimaan Total (Bt) (jutaan rupiah) 32
0 1 2 3 4 5
40 10 15 40 20 5
0 20 25 80 60 40
Bila uang yang diinvestasikan tersebut dapat dipinjam dari bank dengan bunga 18% per tahun, apakah keputusan pembelian mesin baru itu layak secara ekonomis? Dengan menggunakan rumus:
Ct Co + ∑ t (1 + 0,18) Bt Ct NPV = ∑ Co − + ∑ t t (1 + 0,18) (1 + 0,18) Bt − NPV = ∑ t (1 + 0,18)
maka dalam tabel akan tampak sebagai berikut: Tahun (1) 0 1 2 3 4 5
PF (2)
Ct (3)
Bt (4)
1 0,8475 0,7182 0,6086 0,5158 0,4371
40 10 15 40 20 5
0 20 25 80 60 40
PF(Ct) (5)= (2)(3) 40,00 8,47 10,77 24,34 10,32 2,1.9
PF(Bt) (6)= (2)(4) 0 16,95 17,95 46,69 30,95 17,48
NPV (7)= (6) - (5) -40 8,48 7,18 22,35 20,63 15,29
NPV (i=0,18) = NPV t = 33,93
33
Catatan: PF t = (1 + i)-t = (1 + 0,18)-t Berdasarkan perhitungan NPV di atas, maka keuntungan ekonomis pembelianmesin jahit baru sebesar Rp 33,93 juta. Karena NPV > 0, maka pembelian mesin untuk konveksi tersebut layak berdasarkan pertimbangan ekonomi. d). Kriteria Rasio Manfaat-Biaya (Benefit Cost Ratio) Untuk menghitung Benefit Cost Ratio (BCR) digunakan rumus sebagai berikut:
∑ (Bt / (1 + i ) ) = (Co + ∑ (Ct / (1 + i ) )) ∑ (Bt / (1 + i ) ) = (Co + ∑ (Ct / (1 + i ) )) t
BCR( I )
t
t
BCR( I )
t
Manfaat ekonomis diperoleh apabila BCR> 1. Dan kasus di atas, besar BCR adalah sebagai berikut: • PF~(Bt) = 16,95 + 17,95 + 16,96 + 30,95 + 17,48 = 130,02 PF~(Ct) = 40 + 8,47 + 10,77 + 24,34 + 10,32 + 2,19 = 96,09
BCR( I ) =
BCR( I ) =
(Bt ) t (Ct ) t ( Bt ) t (Ct )
∑ PF ∑ PF ∑ PF ∑ PF
t
=
130,02 = 1,35 96,09
=
130,02 = 1,35 96,09
Kerena nilai BCR> 1 maka investasi dalam mesin baru pada perusahaan konveksi itu layak secana ekonomis. Manfaat ekonomis dan pembelian mesin baru adalah 1,35 kalilebihbesar danipada nilai biaya total pada tingkat bunga (interest rate) = 0,18. Dengan besar BCR = 1,35 benarti setiap Rp 1 yang diinvestasikan akan membenikan hasil sebesar Rp 1,35 sehingga investasi dalarn usaha konveksi tersebut dapat dikatakan layak. Bila BCR <1, maka proyek bisnis memberikan kerugian secara ekonomis. 9.4.4
Kriteria Internal Rate of Return (IRR)
Adalah suatu int6est rate (i) yang membuat nilai Net Present Value (NPV)menjadi nol atau 34
disebutjuga indeks keuntungan (profitability index—PI). Kriteria IRR adalah: Bila IRR > MARR, maka bisnis layak secara ekonomis di mana: MARR = Minimum Atractive Rate of Return
IRR dapat dihitung dengan cara coba-coba (trial and error) memasukkan interest rate, yaitu untuk mengetahui secara pasti berapa nilai interest rate yang membuat NPV =0. Misalkan dalam kasus di atas ketika dimasukan nilai interest rate 18% maka nilai NPV = Rp 33,93 juta yang berarti nilai NPV> 0. Karena nilai NPV> 0 maka kita coba lagi dengan menggunakan bunga di atas 18%, misalkan 24% sehingga hasilnya adalah sebagai berikut Tahun (1) 0 1 2 3 4 5
PF (2) 1 0,7353 0,5407 0,3975 0,2923 0,2149
Ct (3) 20 10 15 40 20 5
Bt (4) 0 20 25 80 60 40
PF(Ct) (5) = (2) (3) 40,00 7,35 8,11 15,90 5,85 1,01 NPV (i=0,36) =
PF(Bt) (6) = (2) (4) 0 14,71 13,51 31,80 17,54 8,59 NPV t =
NPV (7) = (6) – (5) –40 7,36 5,40 15,90 11,69 7,58 7,94
Dengan menggunakan tingkat bunga 24% ternyata NPV masih lebih besar dan pada nol. Coba lagi dengan menggunakan tingkat bunga 40%, maka hasilnya sebagai berikut:
Tahun (1) 0 1 2 3 4 5
PF (2) 1 0,7143 0,5102 0,3644 0,2603 0,1859
Ct (3) 20 10 15 40 20 5
Bt (4) 0 20 25 80 60 40
PF(Ct) (5) = (2) (3) 40,00 7,14 7,65 14,58 5,20 0,93 NPV (i=0,36) =
PF(Bt) (6) = (2) (4) 0 14,28 12,76 29,15 15,62 7,43 NPV t =
NPV (7) = (6) – (5) –40 7,14 5,11 14,57 10,42 6,59 3,74
Ternyata NPV >0, maka dicoba lagi dengan menggunakan tingkat bunga sebesar 48%. Hasilnya adalah sebagai berikut:
35
NPV (i=0,48) Tahun (1) 0 1 2 3 4 5
PF (2) 1 0,6757 0,4565 0,3085 0,2084 0,1408
Ct (3) 20 10 15 40 20 5
Bt (4) 0 20 25 80 60 40
PF(Ct) (5) = (2) (3) 40,00 6,76 6,85 12,34 4,17 0,70 NPV (i=0,48) =
PF(Bt) (6) = (2) (4) 0 13,51 11,41 24,68 12,50 5,63 NPV t =
NPV (7) = (6) – (5) –40 6,75 4,56 12,34 8,33 4,93 –3,09
Setelah dicoba dengan tingkat bunga 48% ternyata nilai NPV <0. Dengan cara dicoba-coba seperti di atas, maka diperoleh: NPV (i=0,18) = 33,93 > 0 NPV (i=0,36) = 7,94 > 0 NPV (i=0,40) = 3,74 > 0 NPV (i=0,48) = –3,09 < 0 NPV = 0 terletak antara Interest 40 dan 48. Selain di antara angka-angka itu NPV tidak sama dengan nol. Dengan menggunakan interpolasi, maka; i = 0,40 i = 0,48
NPV = 3,74 NPV = –3,09 3,74 − 0 (0,48 − 0,40) IRR = 0,40 + 3,74 − 0 (0,48 − 0,40) IRR = 0,40 + 3,74 − (− 3,09 ) 3,74 − (− 3,09 ) IRR = 0,4438 IRR = 0,4438 maka,
36
Faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan wirausaha Menurut Zimmerer adalah sebagai berikut: Tidak kompeten dalam manejerial. Tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memfisualisasikan usaha, kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumberdaya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahan dapat berhasil dengan baik faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan menghambat operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahan tidak lancar. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan Lokasi yang kurang memadai, lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien Kurangnya pengawsan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati kemungkinan gagal menjadi besar. Ketidak mampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil Beberapa potensi yang membuat seseorang mundur dari kewirausahaan yaitu: Pendapatan yang tidak menentu. Baik pada tahap awal maupun tahap pertumbuhan, dalam bisnis tidak ada jaminan untuk terus memperoleh pendapatan yang berkesinambungan. Dalam kewirausahaan sewaktu-waktu bisa rugi dan sewaktu-waktu bisa untung. Kondisi yang tidak menentu dapat membuat seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha Kerugian akibat hilangnya modal investasi.Tingkat kegagalan bagi usaha baru sangatlah tinggi. Perlu kerja keras dan waktu yang lama. Wirausaha biasanya bekerja sendiri mulai dari pembelian, pengolahan, penjualan, dan pembukuan.Waktu yang lama dan keharusan bekerja keras dalam berwirausaha mengakibatkan orang yang ingin menjadi wirausaha menjadi mundur. Kurang terbiasa dalam menghadapi tantangan. Wirausaha yang berhasil pada umumnya menjadikan tantangan sebagai peluang yang harus dihadapi dan ditekuni.
37
Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya mantap. Kualitas kehidupan yang tidak segera meningkat dalam usaha, akan mengakibatkan seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha. Keuntungan dan Kerugian Berwirausaha Keuntungan: Otonomi. Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha menjadi seorang bos yang penuh kepuasan Tantangan awal dan perasaan motivasi berprestasi. Tantangan awal atau perasaan bermotivasi yang tinggi merupakan hal menggembirakan. Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang dapat mengahasilkan keuntungan sangat memotivasi wirausaha. Kontrol finansial. Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa kekayaan sebagai milik sendiri Kerugian: Pengorbanan personal. Pada awalnya wirausaha harus bekerja dengan waktu yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu untuk kepentingan keluarga, rekreasi. Hampir semua dihabiskan untuk kegiatan bisnis Beban tanggungjawab.Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran, keuangan, personil maupun pengadaan dan pelatihan. Kecilnya margin keuntungan dan kemungkinan gagal. Karena wirausaha menggunakan keuangan yang kecil dan keuangan milik sendiri, maka margin laba yang diperoleh akan relatif kecil dan kemungkinan gagal juga ada. Pemilihan nilai suatu proyek ditentukan dengan mengestimasi present value perkiraan arus kas di masa mendatang. Sebuah perusahaan yang menilai suatu proyek akan bersedia berinvestasi jika present value dari arus kasnya di masa mendatang melebihi biaya perolehan y ang diperlukan untuk berinvestasi pada proyek tersebut. Ketika para investor mempertimbangkan untuk berinvestasi di sebuah perusahaan, mereka dapat menggunakan logika yang sama. Nilai sebuah perusahaan adalah sama dengan present value arus kasnya di masa mendatang. Arus kas perusahaan diperiode tertentu sama dengan arus kas masuknya, dikurangi arus kas keluar. Kebanyakan arus kas masuk perusahaan dihasilkan dri penjualannya, sedangkan kebanyakan arus kas keluarnya biasanya diakibatkan oleh pengeluaran-pengeluaran atau pajaknya. Jika pembayaran yang diterima sebuah perusahaan berasal dari penjualan dan menggunakannya untuk menutupi pengeluaran-pengeluaran yang terjadi dengan uang tunai, maka biasanya arus kasnya mencerminkan keuntungannya (setelah pajak). Jadi nilai sebuah perusahaan sangat dipengaruhi oleh perkiraan keuntungannya di masa mendatang. Arus kas sebuah perusahaan juga dapat dipengaruhi oleh beberapa factor lain namun biasanya keuntungan adalah motivasinya. Latihan 1. Menentukan prospek dan potensi suatu produk Contoh: Menjual Aneka Olahan Buah Nenas
38
Kelangsungan hidup manusia sangaat dipengaruhi nilai/kecukupan gizi. Unsur gizi yang dibutuhkan manusia sangat banyak, diantaranya protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, serta kalori. Zat-zat gii tersebut digunakan bukan hanya untuk bertahan hidup, tetapi juga untuk melakukan berbagai aktivitas. Seluruh kebutuhan gizi tersebut disuplai melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari. Mengingat peran gizi makanan yang demikian penting maka sudah seharusnya bila manusia senantiasa mengutamakan kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Sudah sejak lama Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil buah-buahan yang cukup diperhitungkan. Banyak jenis buah-buahan yang telah berhasil diolah menjadi buah kaleng, sirup maupun sari buah. Namun, didalam modul ini dibatasi hanya tentang pembahasan pengolahan buah nanas. Sementara ini produk nanas belum dikelola secara maksimal. Penaganan pascapanennya belum seluruhnya memenuhi harapan. Baru sebagian kecil saja hasil panen yang dapat dipasarkan langsung dengan harga memadai. Buah nanas mempunyai kandungan air yang cukup tinggi didalamnya. Hal ini menjadi kelemahan produk yang menjadikan buah dapat cepat terserang oleh bakteri pembusuk. Penyimpanan yang terlalu lama justru akan menembah biaya. Hal ini tentu akan mengurangi hasil yang semestinya diterima petani. Oleh karena itulah dalam mengantisipasinya maka perlu pengolahan lebih lanjut agar buat ini dapat bermanfaat bagi kita. Buah nanas sangat potensial dijadikan aneka olahan . Gagasan mengolah buah nanas ini menjadi produk bernilai tambah lebih tinggi dapat dijadikan : Keripik Manisan Selai Sirup Sari buah Latihan 1 Anda diminta untuk menilai SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan , Hambatan) Pada bisnis yang akan anda buat yaitu industri olahan buah nanas. 1. Keripik Nanas a.Kekuatan ………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………….. b. Kelemahan ……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………….. c. Kesempatan ……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………….. d. Hambatan ……………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………….. 39
……………………………………………………………………………………… 2. Manisan Nanas Kekuatan ………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………….. Kelemahan ………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………. Kesempatan ……………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………. Hambatan ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………. 3.Selai Nanas a.Kekuatan ………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………….. b. Kelemahan ……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………….. c. Kesempatan ……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………….. d. Hambatan ……………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………… 4. Sirup Nanas a.Kekuatan ………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………….. 40
b. Kelemahan ……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………….. c. Kesempatan ……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………….. d. Hambatan ……………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………… 5. Sari buah Nanas a.Kekuatan ………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………….. b. Kelemahan ……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………….. c. Kesempatan ……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………….. d. Hambatan ……………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………… Latihan 2 Analisa lingkungan persaingan bisnis Anda diminta untuk menganalisa persaingan kelima produk olahan nanas Bagaimana persaingan yang terjadi pada produk Kripik Nanas
41
………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………….. Bagaimana persaingan yang terjadi pada produk Manisan Nanas ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………… Bagaimana persaingan yang terjadi pada produk selai Nanas ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………… Bagaimana persaingan yang terjadi pada produk Sirup Nanas ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………….. Bagaimana persaingan yang terjadi pada produk sari buah nanas ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………….. latihan 3. Anda diminta untuk menganalisa STP (Segementing, Targeting, dan Posisioning) bila anda membuka usaha kelima produk di atas: Produk Keripik Nanas 1. Sebutkan Segmen pasar yang akan anda pilih untuk produk keripik 42
a………………………………………… b……………………………………….. c………………………………………… d…………………………………………… e.……………………………………………. 2. Siapa Pasar Sasaran anda untuk produk keripik a………………………………………………… b…………………………………………………. c…………………………………………………. d…………………………………………………… e………………………………………………….. 3. Bagaimana menempatkan Posisi Produk Anda untuk produk keripik. …………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………… Produk Manisan Nanas 1. Sebutkan Segmen pasar yang akan anda pilih untuk produk Manisan Nanas a………………………………………… b……………………………………….. c………………………………………… d…………………………………………… e.……………………………………………. 2. Siapa Pasar Sasaran anda untuk produk Manisan Nanas a………………………………………………… b…………………………………………………. c…………………………………………………. d…………………………………………………… e………………………………………………….. 3. Bagaimana menempatkan Posisi Produk Anda untuk produk Manisan Nanas …………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………… Produk Selai Nanas 1. Sebutkan Segmen pasar yang akan anda pilih untuk produk Selai Nanas a………………………………………… b……………………………………….. c………………………………………… d…………………………………………… 43
e.……………………………………………. 2. Siapa Pasar Sasaran anda untuk produk Selai Nanas a………………………………………………… b…………………………………………………. c…………………………………………………. d…………………………………………………… e………………………………………………….. 3. Bagaimana menempatkan Posisi Produk Anda untuk produk Selai Nanas …………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………… Produk Sirup Nanas 1. Sebutkan Segmen pasar yang akan anda pilih untuk produk sirup nanas a………………………………………… b……………………………………….. c………………………………………… d…………………………………………… e.…………………………………………….
2. Siapa Pasar Sasaran anda untuk produk sirup nanas a………………………………………………… b…………………………………………………. c…………………………………………………. d…………………………………………………… e………………………………………………….. 3. Bagaimana menempatkan Posisi Produk Anda untuk produk sirup nanas …………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………… Produk Sari Buah Nanas 1. Sebutkan Segmen pasar yang akan anda pilih untuk produk sari buah nanas a………………………………………… b……………………………………….. c………………………………………… d…………………………………………… e.……………………………………………. 2. Siapa Pasar Sasaran anda untuk produk sari buah nanas a………………………………………………… 44
b…………………………………………………. c…………………………………………………. d…………………………………………………… e………………………………………………….. 3. Bagaimana menempatkan Posisi Produk Anda untuk produk sari buah nanas …………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………… Latihan 4. Anda diminta menganalisa industri dan lingkungannya Kondisi industri akan dapat mempengaruhi kinerja bisnis saya dalam beberapa hal seperti: ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………….. Saya akan mempertahankan keunggulan bersaing terhadap persaingan dengan cara: ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… Saya dapat secara efektif memperluas bisnis saya sepanjang waktu dengan cara: ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………. Bisnis saya akan mengekspor produk ke bebeapa negara berikut ini: ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………….. Bisnis saya akan bersaing melawan pesaing-pesaing luar negeri berikut ini
45
………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………………. Latihan 5 Berdasarkan Segmentasi, Targeting dan Positioning yang anda buat hitung besar rencana penjualan produk anda dalam hitungan mingguan, dan bulanan selama tiga bulan pertama. Membuat anggaran penjualan Produk Keripik Nanas ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………… Membuat anggaran penjualan Produk Manisan Nanas ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………… Membuat anggaran penjualan Produk Selai Nanas 46
………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………… Membuat anggaran penjualan Produk Sirup Nanas ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………
Membuat anggaran penjualan Produk Sari Buah Nanas
47
………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………
Latihan 6. Memilih bentuk kepemilikan bisnis Bisnis saya akan diatur sebagai salah satu (Perusahaan perseorangan, kemitraan, korporasi atau lainnya ) ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… Saya memilih bentuk kepemilikan ini karena ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… Resiko bisnis saya yang berhubungan dengan pendapatan dan pengeluaran adalah: ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …. Latihan 7 Struktur Organisasi Struktur organisasi bisnis saya akan menjadi sbb: 48
………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………. Tanggung jawab para karyawan yang saya rencanakan untuk dipekerjakan akan: ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………………….. Apabila bisnis tersebut berkembang, struktur organisasinya akan berubah menjadi: ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………. Latihan 8 Anda diminta untuk merencanakan Manajemen Produksi Perusahaan Sebutkan faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam memilih tempat usaha: ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………….. Dimana tempat alternatif tempat yang anda pilih untuk berproduksi ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………. Bagaimana anda menganalisa dalam memutuskan tempat yang akan dipilih untuk berproduksi
49
………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………… Selamat Belajar Latihan 1. Dalam menentukan produk yang akan dihasilkan, salah satu pertimbangan yang perlu diperhatikan oleh seorang wirausahawan adalah ... A. kondisi persaingan usaha B. permintaan pasar terhadap produk C. manfaat produk bagi konsumen D. kemampuan marketing E. permintaan produsen 2. Pertumbuhan ekonomi, neraca pembayaran luar negeri, kesempatan kerja, tingkat inflasi adalah indikator instrumen analisis ... A. ekonomi global B. ekonomi mikro C. ekonomi makro D. income perkapita E. perdagangan 3. Dalam SWOT analysis, O adalah Opportunities yang artinya adalah ... A. kekuatan B. peluang C. kelemahan D. ancaman E. persaingan 4. Informasi berupa masukan nilai yang dapat dirasa, misalnya peningkatan kualitas produk adalah ... A. informasi primer B. informasi kuantitatif C. informasi kuaiitatif D. informasi kontrol E. infomasi sekunder 5. Manakala menjelang PEMILU maka peluang pasar yang dapat menjanjikan keuntungan adalah ... A. mengobral janji pada rakyat B. menjual atribut serta aksesoris parpol peserta pemilu C. membuka usaha sablon 50
D. menjual makanan ringan E. menawarkan program parpol 6. Yang tidak perlu dipertimbangkan oleh seorang wirausahawan ketika meluncurkan produk baru adalah ... A. waktu peluncuran produksi yang tepat B. pemasaran produk yang akurat C. desain produk yang sesuai dengan keinginan konsumen D. strategi penyaluran produk yang tepat E. takut dalam persaingan pasar 7. UKM adalah kegiatan usaha yang total penjualan produksinya per tahun paling banyak 1 milyar rupiah adalah definisi menurut ... A. KepMen Perindustrian no. 33/m/Sk/8/1979 B. Undang-undang No. 9 Tahun 1995 C. UUD 1945 pasal 3 ayat 1 D. Definisi UKM di USA E. KADIN 8. Proses pengolahan mineral perut bumi seperti pertambangan minyak, emas, dan lain-lain termasuk ke dalam ... A. bidang usaha agraris B. bidang usaha perdagangan C. bidang usaha ekstraktif D. bidang usaha industri E. bidang usaha jasa 9. Tahapan awal dalam menyusun studi kelayakan usaha adalah ... A. mengumpulkan data dan informasi di lapangan B. mempelajari hal-hal berkenaan dengan jenis usaha dan masalah yang akan diteliti C. membuat kesimpulan D. menganalisis informasi E. menyusun studi kelayakan secara rinci 10. Untuk menciptakan peluang usaha menjadi sebuah usaha yang sukses, perlu adanya ... A. bantuan pemikiran dari rekan bisnis B. investasi yang besar C. kerja keras dan pengorbanan dalam usaha D. konsultan marketing E. langkah yang berlian 11. Dalam SWOT analisis T adalah Threat yang artinya adalah ... A. kekuatan B. peluang C. kelemahan D. ancaman E. persaingan
51
12. Penelitian dan pencarian data-data oleh Bank tentang pribadi atau kepribadian nasabah calon penerima kredit adalah termasuk penilaian ... A. . prospect B. . payment C. . purpose D. . personality E. . degree of risk 13. Untuk mengetahui apakah usaha yang akan dirintis menguntungkan atau tidak maka perlu diadakan penelitian. Penelitian yang dimaksud, yaitu ... A. riset lapangan B. membuat kuisioner C. studi kelayakan usaha D. meneliti persaingan usaha E. membuat proposal usaha 14. Kredit yang diberikan kepada pengusaha/perusahaan untuk peningkatan produksi, baik kuantitas atau kualitas hasil produksi adalah ... A. Kredit Investasi B. Kredit Investasi Kerja C. Kredit Modal Kerja D. Kredit Modal Kerja Permanen E. Kredit Pengusaha Kecil 15. Istilah collateral dalam pengajuan kredit pada bank adalah ... A. kondisi usaha debitur B. kondisi usaha kreditur C. kemampuan pengusaha mengembalikan kredit D. jaminan/anggunan E. modal investasi 15. Wirausahawan yang memiliki keahlian dalam bidang penyaluran dan mengumpulkan dana yang bergerak dalam pasar uang dan modal adalah jenis wirausahawan ... A. manajer B. uang C. vak D. engineer E. bisnis
16. Istilah perbankan untuk nasabah penerima kredit adalah ... A. kreditur B. teller C. deposit D. debitur E. investor 17. Kegiatan-kegiatan usaha atau bisnis yang dapat dibiayai melalui kredit investasi kecil ialah ... A. pendirian industri otomotif 52
B. pendirian assembling sepeda motor C. pendirian home industri D. perluasan jaringan internet E. pendirian gedung pemerintah 18. Mereka yang mempunyai keahlian khusus dalam bidang produksi tertentu disebut ... A. wirausaha vak B. wirausaha uang C. wirausaha manajer D. wirausaha bisnis E. wirausaha social engineer 19. Kredit investrasi bersifat produktif karena ... A. menghasilkan barang B. menghasilkan jasa C. memproduksi barang baru D. menghasilkan barang dan jasa E. dipergunakan untuk perbaikan atau penambahan barang-barang modal dalam rangka meningkatkan produktivitas 20. Bu Dani meminta murid-muridnya untuk membungkus kado yang berbentuk persegi. Dengan cepat semua murid mengerjakan, setelah di kumpulkan kado Yuniar berbeda dengan yang lain, bungkusnya lebih menarik tidak persegi seperti yang lain tetapi dibuat bentuk yang berbeda dengan hiasan dari sisa bungkus kado. Hal ini menunjukkan bahwa Yuniar … a. Mandiri b. Berpikir Kreatif c. Disiplin d. Jujur e. Berani 21. Menyebarkan angket/kuesioner tentang produk yang dihasilkan perusahaan, merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi tentang … a. Kebutuhan tenaga kerja b. Lokasi usaha yang di inginkan c. Upah tenaga kerja yang harus dibayar d. Kebutuhan konsumen terhadap kualitas produk e. Penyebaran kepemilikan saham perusahaan 22. Jenis usaha yang bergerak dalam kegiatan proses pengubahan suatu barang mentah menjadi barang jadi disebut peluang usaha di bidang … a. Perdagangan b. Jasa pelayanan c. Distribusi d. Produksi e. Pertanian 23. Dalam neraca suatu perusahaan terdapat jumlah keseluruhan Aktiva Lancar sebesar Rp 800.000,- dan jumlah seluruh kewajiban jangka pendeknya Rp 400.000,-, maka Current Rationya adalah ; a. 500% 53
b. c. d. e.
400% 300% 200% 100%
24. Badan usaha yang menghasilkan barang-barang dengan bantuan faktor alam, seperti tingkat kesuburan dan iklim, disebut …. a. Badan Usaha Jasa b. Badan Usaha Perdagangan c. Badan Usaha Agraris d. Badan Usaha Industry e. Badan Usaha Distributive 25. Struktur organisasi yang merupakan gabungan dari bermacam-macam struktur organisasi … a. Garis / Lini b. Fungsional c. Garis dan Staff d. Fungsional dan Staff e. Atas dan Bawah 26. Jumlah Aktiva suatu perusahaan terdiri dari aktiva lancar sebesar Rp 125.000.000,-, Aktiva Tetap Rp 475.000.000,- dan aktiva tidak berwujud Rp 30.000.000,Kewajiban terdiri atas utang lancar sebesar Rp 75.000.000,- dan utang jangka panjang Rp 255.000.000,-, maka solvabilitasnya adalah ; a. 100% b. 200% c. 300% d. 400% e. 500% 27. PD “ R dan R “ di Depok beroperasi dengan modal sebesar Rp 40.000.000,- yang terdiri dari utang sebesar Rp 20.000.000,- dan modal sendiri Rp 20.000.000,Keuntungan yang berasal dari operasi perusahaan selama setahun adalah Rp 5.000.000,- Hitunglah Rentabilitas PD “R dan R” : a. 20% b. 25% c. 30% d. 35% e. 40% 28. Fasilitas kredit yang diberikan oleh bank kepada mereka yang punya penghasilan tetap adalah … a. kredit investasi b. kredit modal kerja c. kredit likuiditas d. kredit card e. konsumtif
54
29. Struktur organisasi yang memiliki ciri tidak menjamin adanya kesatuan perintah adalah bentuk ... a. Fungsional d. lini b. Fungsional dan staff e. Lini dan fungsional c. Lini dan staff 30. Salah satu contoh dari analisis SWOT yang berhubungan dengan opportunity dalam kegiatan usaha adalah ... a. Personal belum profesional d. Dukungan DPUN b. Modal kecil e. Satuan politik yang belum stabil c. Personal malas 31. Badan usaha yang dikelola oleh lebih dari satu orang dan menggunakan nama bersama (semua pemilik adalah pemimpin), adalah … a. Perseorangan d. PT b. Firma e. Koperasi c. CV 32. Peluang bisnis atau usaha ada, jika... a. kehidupan masyarakatnya sudah maju b. pemerintah banyak membantu c. wirausahawan mencari kesempatan d. wirausahawan berpikir positif e. sanggup menemukan tindakan yang mungkin dan layak untuk mewujudkannya
33. Sebaiknya laporan pelaksanaan kegiatan usaha disusun dalam bahasa yang lugas dan dapat dimengerti agar menjadi ... a. Logis d. analisis b. Komunikatif e. cerdas c. Sistematis 34. Masa berlaku SIUP untuk perusahaan besar adalah ... a. 2 tahun c. 5 tahun b. 3 tahun d. 10 tahun
e. Tidak terbatas
35. Unsur terpenting dalam pemberian kredit adalah ... a. niat baik d. kemampuan b. jaminan e. permodalan c. kepercayaan 36. Berikut ini yang tidak termasuk pada faktor-faktor yang mempengaruhi di dalam penetapan tempat usaha adalah ... a. Modal d. Fasilitas transfortasi b. Pasar e. Fasilitas perbankan 55
c. Tenaga kerja
56
Bab 5. Analisa Usaha
__________________________________________________________________________ Standar Kompetensi : 3. Merencanakan usaha kecil/mikro Kompetensi Dasar : 3. 2 Menganalisis aspek-aspek pengelolaan usaha ___________________________________________________________________________ ___ Pengelolaan Usaha Dan Strategi Kewirausahaan A.
Pengelolaan Usaha Perencanaan usaha adalah suatu cetak biru tertulis yang berisikan misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian finansial, strategi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh dan kemampuan serta keterampilan pengelolanya. Perencanaan sebagai persiapan awal memiliki dua fungsi penting yaitu : 1. Pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha. 2. Alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan bersumber dari luar.
Isi rencana bisnis yang umum : 1. Deskripsi usulan bisnis : Menjelaskan tentang produk atau jasa untuk bisnis yang diusulkan. 2. Perkiraan atas lingkungan bisnis : a. Lingkungan ekonomi ; menjelaskan kondisi ekonomi yang sedang terjadi dan resiko atau manfaat yang dihadapi perusahaan pada kondisi tersebut. b. Lingkungan industri ; menjelaskan tentang jumlah permintaan terhadap produk untuk industri yang sama. c. Lingkungan global ; menjelaskan kondisi global yang sedang terjadi, khususnya yang berhubungan dengan jumlah produksi, industri dan permintaan akan produk untuk industri yang sama dipasaran dunia. 3. Rencana manajemen : a. Struktur organisasi ; menggambarkan hubungan posisi antar posisi para karyawan. b. Proses produksi ; proses produksi, termasuk lokasi, desain dan tata letak dari fasilitas yang diperlukan untuk menciptakan rancangan produk dan jumlah produksi. c. Mengelola karyawan ; mengenai lingkungan kerja, motivasi, pelatihan, evaluasi dan pemberian kompensasi kepada karyawan 4. Rencana pemasaran : a. Target pasar ; profil konsumen yang akan membeli produk b. Karakteristik produk ; cirikhas produk c. Penentuan harga.; menetapkan harga yang bersaing sehingga peembeli lebih memilih produk yang ditawarkan perusahaan. d. Distribusi ; penyaluran produk ke pembeli/pelanggan. e. Promosi ; tujuannya untuk meningkatkan peenjualan. 5. Rencana Keuangan : 1
a. b.
Kelayakan bisnis ; perkiraan penghasilan, pengeluaran dan keuntungan dari bisnis yang diusulkan pada jangka waktu tertentu. Dana yang diperlukan ; dana yang dibutuhkan untuk mendukung rencana bisnis dan operasionalnya selama jangka waktu tertentu.
Menurut Zimmerer beberapa unsur yang harus ada dalam perencanaan usaha, yaitu : 1. Ringkasan pelaksanaan. 2. Profil usaha 3. Strategi usaha 4. Produk dan jasa 5. Strategi pemasaran 6. Analisis pesaing 7. Ringkasan karyawan dan pemilik 8. Rencana operasional 9. Data finansial 10. Proposal dan usulan pinjaman 11. Jadual operasional Menurut Peggy Lambing, perencanaan bisnis memuat sejumlah topik yaitu: 1. Ringkasan eksekutif 2. Pernyataan misi 3. Lingkungan usaha 4. Perencanaan pemasaran 5. Tim manajemen 6. Data finansial 7. Aspek-aspek legal 8. Jaminan asuransi 9. Orang-orang penting 10. Pemasok 11. Resiko Ringkasan eksekutif menjelaskan tentang : 1. Maksud usaha 2. Usulan finansial 3. Permintaan dana 4. Cara menggunakan dana dan cara pembayaran kembali pinjaman. Komponen-komponen yang tercantum dalam format usaha meliputi : 1. Ringkasan eksekutif, dibuat tidak lebih dari dua halaman yang memuat tentang : a. Nama, alamat dan nomor telepon perusahaan. b. Nama, alamat dan nomor telepon key person c. Laporan singkat gambaran perusahaan d. Laporan singkat gambaran aksi-aksi strategis untuk meraih keberhasilan suatu perusahaan. e. Laporan singkat gambaran manajerial dan pengalaman teknik key person. f. Laporan keperluan dana dan cara menggunakannya. g. Rekening penerima dan cara menggunakannya. h. Rekening penerimaan dan neraca saldo. 2.
Perencanaan usaha secara detail 2
a. b. c. d. e. f. g. h.
Latar belakang usaha Gambaran usaha secara detail Analisis Pasar Analisis pesaing Perencanaan strategi usaha Spesifikasi organisasi dan manajemen Perencanaan keuangan Perencanaan aksi strategis
Setelah membuat ringkasan eksekutif langkah berikutnya menentukan misi usaha yang menggambarkan maksud bisnis dan filosophi manajemen perusahaan. Contoh misi adalah : “Produk yang dihasilkan perusahaan dibuat dengan kualitas terbaik dan mempunyai nilai lebih karena berkhasiat untuk menyegarkan tubuh serta dibuat oleh tenaga yang berpengalaman puluhan tahun.” B.
Memahami Aspek Hukum Ketentuan usaha diatur oleh berbagai peraturan yang dibuat oleh pemerintah pada suatu negara. Peraturan dan hukum yang berlaku di suatu negara perlu dipahami oleh para wirausaha karena hal ini menyangkut kelancaran dan kontinuitas usahanya dimasa yang akan datang. Aspek-aspek hukum yang perlu menjadi perhatian para wirausaha diantaranya adalah : 1. Izin pendirian usaha dan persyaratan-persyaratan pendirian usaha. 2. Izin lokasi usaha. 3. Undang-undang dan ketentuan tentang ketenagakerjaan 4. Undang-undang dan peraturan tentang pajak 5. Undang-undang tentang persaingan bisnis 6. Undang-undang dan peraturan tentang kepabean 7. Deregulasi-deregulasi yang diadakan oleh pemerintah. 8. Undang-undang dan peraturan tentang keamanan usaha Dengan memahami hukum yang berlaku pada suatu negara maka dalam pengelolaan usahanya para wirausaha akan merasa lebih aman. Resiko seperti gangguan dan ancaman yang lebih besar terhadap usaha akan dapat dikurangi dengan memahami hukum dan peraturan berlaku.
C.
Pengelolaan Keuangan Terdapat tiga aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolaan keuangan perusahaan, yaitu : 1. Aspek sumber dana 2. Aspek rencana dan penggunaan dana 3. Aspek pengawasan atau pengendalian keuangan. Gambar : Alur dan Penggunaan Dana
3
Sumber-sumber keuangan perusahaan : Ditinjau dari asalnya sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu : 1. Dana yang berasal dari perusahaan disebut sumber pembelanjaan intern. Terdapat tiga jenis sumber dana intern yang dapat dijadikan sumber keuangan perusahaan : a. Penggunaan dana perusahaan b. Penggunaan cadangan c. Penggunaan laba ditahan 2. Dana yang berasal dari luar perusahaan. Sumber dana ektern mencakup : a. Dana dari pemilik atau penyertaan b. Dana yang berasal dari hutang c. Dana bantuan program pemerintah d. Dana dari teman atau keluarga e. Dana ventura, berasal dari perusahaan besar yang ingin menginvestasikan dananya pada perusahaan kecil potensial. Perencanaan keuangan dan penggunaan dana, terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam merancang penggunaan biaya, yaitu : 1. Biaya Awal 2. Proyeksi dan rancangan keuangan 3. Analisis pulang pokok. D.
Mengenal Kredit Bank Atas dasar tujuan penggunaannya kredit bank dibagi menjadi : 1. Kredit Modal Kerja, kredit yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja. Berdasarkan jangka waktu penggunaannya kredit modal kerja terdiri dari : a. Kredit modal kerja revolving, diberikan apabila usaha diharapkan berjalan secara kontinu dalam jangka panjang dan pihak bank percaya pada kemampuan usaha tersebut sehingga fasilitas kredit modal kerja dapat diperpanjang setiap periode tanpa harus mengajukan permohonan kredit baru. Bank secara berkala meninjau kinerja nasabah berdasarkan laporan keuangan kegiatan usaha yang wajib diserahkan secara rutin. b. Kredit modal kerja einmaleg, diberikan kepada usaha yang berfluktuasi dari waktu ke waktu. Kredit ini diberikan hanya untuk satu kali perputaran usaha ,
4
2.
3.
jika wirausaha ingin memperoleh kredit lagi harus mengajukan permohonan kredit baru. Kredit investasi yaitu kredit yang digunakan untuk pengadaan barang modal jangka panjang dari sebuah kegiatan usaha. Jangka waktu pemberian kredit adalah jangka menengah dan jangka panjang karena nilainya besar maka cara pembayarannya melalui angsuran. Kredit konsumsi, kredit yang digunakan dalam rangka pengadaan barang dan jasa untuk tujuan konsumsi.
Atas dasar cara penarikan dana yang akan diberikan bank, kredit dapat dibedakan atas : 1. Cash loan adalah kredit yang memungkinkan wirausaha menarik dana tunai secara langsung tanpa adanya persyaratan khusus tertentu, yang termasuk kredit ini adalah kredit modal kerja dan kredit investasi. 2. Non cash loan adalah kredit yang tidak memungkinkan wirausaha menarik dana tunai secara langsung tanpa adanya persyaratan khusus tertentu, yang termasuk kredit jenis ini adalah bank garansi dan letter of credit. Kredit usaha kecil, kredit yang diberikan kepada usaha kecil dengan plafon maksimum Rp.250 juta untuk membiaya usaha yang produktif. Kredit usaha kecil dapat berupa kredit modal kerja maupun kredit investasi. Kemudahan untuk fasilitas kredit usaha kecil antara lain : 1. Tingkat bunga yang lebih rendah dari tingkat bunga normal. 2. Prosedur pengajuan kredit lebih sederhana, persyaratannya seperti : a. Laporan keuangan yang wajib diserahkan biasanya tidak harus selengkap kredit biasa. b. Keputusan pengajuan dan penolakan kredit lebih cepat. c. Tersedia formulir khusus untuk permohonan kredit usaha kecil yang telah disesuaikan dengan karakteristik usaha kecil. Pinjamanan bank tanpa jaminan dan dengan jaminan 1. Pinjaman bank tanpa jaminan Bank adalah sumber utama yang memberikan pinjaman jangka pendek tanpa jaminan usaha. Pinjaman bank pinjaman jangka pendek digunakan untuk membiayai piutang dan persediaan pada saat kebutuhan modal meningkat secara musiman, diharapkan piutang dan persediaan dapat menjadi uang kas sehingga dana yang dibutuhkan untuk membayar pinjaman dapat diperoleh dengan sendirinya. 2. Pin jaman bank dengan jaminan Terdiri dari pinjaman perbankan jangka panjang dan jangka pendek yang diberikan oleh Bank dan sering digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan dan atau untuk investasi.
E.
Teknik dan Strategi Pemasaran Strategi pemasaran adalah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan. Untuk menarik konsumen wirausaha dapat merekayasa indikator-indikator yang terdapat dalam bauran pemasaran, yaitu produk, harga, distribusi dan promosi. Menurut Peggy Lambing dan Charles L. Kuehl, keunggulan bersaing terletak pada perbedaan usaha dengan pesaingnya dalam hal : 1. Kualitas yang lebih baik 5
2. 3. 4. 5. 6.
Harga yang lebih murah Lokasi yang lebih cocok, lebih dekat dan lebih cepat. Seleksi barang dan jasa yang lebih menarik Pelayanan yang lebih ramah dan lebih memuaskan konsumen Kecepatan pelayanan dan penyaluran barang
Dan Zimmerer menyatakan bahwa bagi usaha baru sangatlah cocok menerapkan strategi market driven. Strategi ini dibangun berdasarkan enam fondasi yaitu : 1. Orientasi konsumen 2. Kualitas 3. Kenyamanan dan kesenangan 4. Inovasi 5. Kecepatan 6. Pelayanan dan kepuasan pelanggan. Teknik penentuan harga : 1. Produk baru, harus dilakukan dengan sangat hati-hati, bila harga terlalu tinggi maka target penjualan sulit untuk dicapai dan sebaliknya jika harga terlalu rendah maka biaya tidak akan tertutupi oleh hasil penjualan. Sehubungan dengan itu dalam menentukan harga produk baru wirausaha hendaknya memperhatikan tiga hal berikut : a. Produk yang dihasilkan dapat diterima konsumen, tidak peduli berapa banyaknya. b. Memelihara pangsa pasar dari persaingan yang semakin meningkat. c. Perolehan laba, perusahaan harus mempertahankan hasil penjualannya diatas biaya produksi. 2. Barang konsumsi Untuk menetapkan harga barang-barang yang diproduksi perusahaan memiliki tiga pilihan harga, yaitu : a. Harga diatas harga pasar untuk produk yang sama b. Harga dibawah harga pasar c. Harga pada harga pasar 3. Barang industri Strategi harga untuk barang industri adalah : a. Strategi cost plus pricing b. Pembiayaan langsung dan formulasi harga c. Penetuan harga jual model pulang pokok. 4. Jasa Perusahaan jasa harus menentukan harga berdasarkan material yang digunakan untuk menyediakan jasa, tenaga kerja dan memperoleh laba. Banyak perusahaan jasa menghitung harga pelayanan hanya didasarkan pada jam kerja atau jam kerja actual yang digunakan untuk membentuk jasa. Berikut ini adalah cara menentukan harga jasa yang tepat. Harga / Jam
= Biaya Total Jam Produktif
X
1.00 1.00 - % laba bersih
Gambar : Enam Fondasi Strategi Market Driven
6
Untuk memantapkan persaingannya usaha baru dapat menggunakan beberapa strategi pemasaran berikut : 1. Penetrasi pasar (market penetration) Mengembangkan bisnis melalui pasar yang ada dan produk yang ada. Kebijakan yang mendorong jaringan produk yang lebih luas dan berteknologi lebih maju dibandingkan dengan para pesaing harus berkorelasi positif dengan kinerja dalam dimensi-dimensi pangsa pasar yang penting. Beberapa pengamat menyatakan bahwa bisnis perspektor harus memperlihatkan integrasi vertical ke depan yang lebih tinggi tingkatannya dibandingkan bisnis penahan. Alasan pandangan ini adalah bahwa focus perspektor pada pengembangan produk dan pasar baru membutuhkan tim pemasaran yang sangat cerdik dan sering dilatih kembali serta memiliki motivasi yang tinggi. Ini dapat dilaksanakan dengan baik melalui pengendalian yang ketat dari saluran yang dimiliki bisnis namun ini tidak konsisten dengan kebutuhan perspektor akan felksibilitas dalam membangun jaringan distribusi. 2. Pengembangan pasar (market development) Pengembangan pasar dilakukan pada pasar baru dengan produk yang sudah ada. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan pasar adalah : a. Analisis pasar : menekankan bahwa tantangan umum dari peluang pasar berasal dari lingkungan eksternal. Selain itu peluang pasar juga dapat berasal dari dalam perusahaan, produk baru dan atau perbaikan produk, pengembangan program periklanan yang unik dan kemampuan untuk menurunkan biaya relatif. b. Pengukuran pasar adalah penting dalam menentukan pasar mana yang akan ditargetkan, sumber daya apa yang akan dialokasikan untuk masing-masing pasar dan apakah kinerja penjualan perusahaan untuk masing-masing pasar memuaskan. c. Analisis profitabilitas dan produktifitas : kinerja pemasaran ditunjukan oleh profit yang dihasilkannya pada setiap periode. Dan produktifitas pemasaran merupakan kemampuan dari strategi pemasaran yang diterapkan dalam mencapai sasaran perusahaan dengan efisien. 3. Pengembangan produk (product development) Strategi-strategi untuk produk yang sudah ada (existing product) meliputi : a. Penurunan biaya, biaya rendah bagi produk-produknya memberikan perusahaan keunggulan dalam persaingan. Biaya produk dapat dikurangi 7
4.
dengan mengubah desain, perbaikan proses produksi dan peningkatan produktifitas dan produk juga dapat dikembangkan dengan mengubah cirri, kualitas dan gaya. b. Ciri, salah satu cara untuk membedakan suatu merek dengan pesaingnya adalah dengan cirinya yang unik. c. Mutu, suatu strategi penting untuk meningkatkan keunggulan bersaing adalah perbaikan atau peningkatan mutu produk dan layanannya. Hal ini disebabkan mutu atau kualitas suatu produk mempunyai peran yang sangat penting bagi perusahaan untuk memenangkan persaingan. d. Gaya, walaupun mungkin mutu produk lebih penting, gaya juga dapat menawarkan suatu keunggulan bersaing yang penting untuk produk-produk tertentu. Disamping itu gaya juga dapat mencerminkan mutu untuk beberapa kategori produk. e. Perubahan strategi pemasaran, beberapa perusahaan dalam penentuan sasaran dan posisi pasar selalu memperhatikan hal penting dalam daur hidup produk. Masalah yang timbul dengan adanya kesempatan kadang kala memerlukan penyesuaian strategi pemasaran. f. Eleminasi produk, membuang suatu produk bermasalah mungkin perlu dilakukan bila strategi penurunan biaya, perbaikan produk atau perubahan bauran pemasaran tidak tepat. Segmentasi pasar (market segmentation) Proses dimana pasar dibagi menjadi para pelanggan yang terdiri atas orang-orang dengan kebutuhan dan karakteristik yang sama dan mengarahkan mereka untuk merespon tawaran barang/jasa dan program pemasaran strategis tertentu dengan cara yang sama. Karena pasar tidak homogen dalam manfaat yang diinginkan, tingkat pembelian, elastisitas harga dan promosi, tingkat tanggapannya terhadap produk dan program pemasaran menjadi berbeda. Terdapat 3 pola yang membentuk segmentasi pasar, yaitu : a. Preferensi homogen : suatu pasar dimana semua konsumennya mempunyai preferensi yang relatif sama b. Preferensi tersebar : konsumen memilih berdasarkan preferensi yang beragam dan pilihan konsumen tersebar keseluruh penjuru c. Preferensi terkelompok : konsumen memilih preferensi yang berbeda-beda , dimana pasar dikelompokan berdasarkan selera dan pilihan yang tegas.
F.
Bekerja Sama Dengan Orang Lain Untuk membangun dan mengembangkan sebuah usaha para wirausaha dapat bekerja sama dengan pihak lainnya. Misalnya : 1. Dalam pemasaran bisa bekerja sama dengan pengecer atau distributor, 2. Dalam hal permodalan bisa bekerja sama dengan para investor yang bersedia mengucurkan dananya untuk pengembangan usaha. 3. Kerjasama juga dapat dilakukan dalam hal pengelolaan keuangan dengan profesional keuangan terutama dalam mengatur keuangan perusahaan. 4. Selain itu wirausaha dapat juga melakukan kerjasama manajemen dengan perusahaan lainnya yang dapat dipercaya.
G.
Menentukan Segmen Pasar Dalam menentukan segmen yang menjadi pasar sasaran, para wirausaha perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut :
8
1.
2. 3.
Ukuran dan pertumbuhan segmen, ukuran segmen yang besar memudahkan dalam menentukan target market yang tepat. Demikian pula halnya dengan pertumbuhan segmen yang tinggi dapat memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan/usaha jika mampu memanfaatkannya. Daya tarik struktural segmen, setiap usaha cendrung memanfaatkan kelebihan dari suatu segmen, terutama yang menguntungkan usaha tersebut. Tujuan dan sumberdaya perusahaan, tujuan usaha sesuai dengan segmen yang dipilih dan kemampuan sumberdaya usaha untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan segmen tersebut menjadi factor yang sangat menentukan dalam pencapaian tujuan.
Variabel-variabel segmentasi terdiri dari : 1. Segmentasi geografis, dilakukan dengan cara membagi pasar kedalam unit-unit geografis seperti : negara, propinsi, kota, kecamatan dan seterusnya. 2. Segmentasi demografis, pemisahan pasar berdasarkan variable demografis seperti umur, jenis kelamin, ukuran kelurga, siklus hidup keluarga, penghasilan pekerjaan, pendidikaan, agama, ras dan kebangsaan. 3. Segmentasi psikografis, para konsumen dibagi dalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas social, gaya hidup dan atau ciri kepribadian. Proses segmentasi : a. Tahap pertama melakukan pemilihan descriptor (criteria segmentasi) yang bermakna dalam situasi pasar tertentu. b. Menentukan apakah dan untuk perluasan apakah terdapat perbedaan dalam kebutuhan atau manfaat yang sedang dilihat oleh pelanggan dalam berbagai segmen. Tahap pertama dan tahap kedua dalam proses segmentasi pasar kadang-kadang dibalikan. Prosedur segmentasi pasar a. Tahap survei, peneliti melakukan wawancara informal dan kelompok fokus dengan konsumen untuk mendapatkan wawasan konsumen tentang motivasi, sikap dan perilaku mereka. Periset menyiapkan kuesioner formal yang ditujukan kepada sampel konsumen untuk mengumpulkan data tentang : i. Atribut dan peringkat kepentingan ii. Kesadaran akan merek dan penilaian akan merek iii. Pola penggunaan produk iv. Sikap terhadap kategori produk v. Demografi, psikografi dan mendiagrafi responden b. Tahap analisis, periset melakuklan analisis faktor terhadap data untuk membuat profil setiap segment secara akurat. c. Tahap pembentukan, Profil konsumen kemudian disusun berdasarkan sikap, perilaku, demografi, psikografi dan kebiasaan konsumsi media. Syarat-syarat segmentasi yang efektif : a. Ukuran yang tepat b. Dapat diukur c. Mudah dicapai d. Tanggapan yang berbeda Segmentasi pasar memberikan tiga keuntungan dalam pengembangan strategi pemasaran, yaitu : a. Mengidentifikasi peluang untuk pengembangan produk baru
9
b. c.
Membantu mendesain program-program pemasaran yang paling efektif untuk mencapai kelompok pelanggan yang homogen. Memperbaiki pengalokasian sumber daya pemasaran.
H.
Melakukan Promosi Jitu Agar barang dan jasa yang diproduksi dikenal, dibutuhkan dan diminta oleh konsumen maka wirausaha harus melakukan usaha-usaha berikut : 1. Informasikan barang dan jasa yang dihasilkan kepada konsumen 2. Bujuk konsumen agar mau membeli barang dan jasa yang dihasilkan 3. Pengaruhi konsumen agar tertarik pada barang dan jasa yang dihasilkan Semua kegiatan diatas dapat dilakukan dengan periklanan dan promosi. Promosi merupakan cara mengkomunikasikan barang-barang dan jasa yang akan ditawarkan supaya konsumen mengenal barang dan jasa tersebut kemudian membelinya. Terdapat beberapa jenis promosi yang bisa dilakukan oleh wirausaha, yaitu : 1. Iklan 2. Promosi penjualan 3. Personal selling (wiraniaga) 4. Pemasaran langsung 5. Humas Dan media promosi yang biasanya digunakan adalah media elektornik dan non elektronik seperti televisi, radio, koran, majalah, brosur, spanduk, billboard, layar lebar, internet dan sebagainya. Promosi yang menarik memberikan pengaruh yang besar terhadap penjualan produk, untuk itu wirausaha perlu merancang kegiatan promosi semenarik mungkin.
I.
Meminimalkan Kekecewaan Pelanggan Dalam menarik dan mempertahankan pelanggan diperlukan pengorbanan perusahaan, karena pelanggan atau calon pelanggan yang kurang mendapatkan perhatian akan mengalihkan minatnya pada produk lain (dengan kualitas produk sama) yang menawarkan perhatian lebih. 1. Menarik pelanggan, perusahaan yang berusaha meningkatkan laba dan penjualannya akan menghabiskan banyak waktu dan sumberdaya untuk mencari pelanggan baru. 2. Mempertahankan pelanggan, tidak cukup hanya menarik pelanggan perusahaan juga harus mempertahankan mereka. Banyak perusahaan yang menderita akibat perputaran pelanggan yang tinggi, mereka mendapatkan beberapa pelanggan baru hanya untuk kehilangan banyak pelanggan lamanya. 3. Menghitung biaya kehilangan pelanggan, terdapat empat langkah dalam proses menghitung biaya kehilangan pelanggan, yaitu : a. Perusahaan harus mengukur tingkat keloyalan pelanggan. b. Perusahaan harus tahu sebab-sebab kehilangan pelanggan c. Perusahaan perlu memperkirakan berapa laba berkuang saat kehilangan pelanggan. 4. Pemasaran berdasarkan hubungan, terdapat lima jenis tingkat investasi perusahaan untuk pengembangan hubungan pelanggan, yaitu : a. Pemasaran dasar, wiraniaga menjual produknya begitu saja. b. Pemasaran reaktif, wiraniaga menjual produk dan mendorong pelanggan. c. Pemasaran bertanggung jawab, dimana wiraniaga menghubungi pelanggan segera setelah penjualan untuk menanyakan apakah produknya memenuhi harapan, meminta saran dan informasi untuk meningkatkan kinerjanya. 10
d.
Pemasaran proaktif, wiraniaga perusahaan menghubungi pelanggan secara periodik untuk memberitahukan tentang penggunaaan produk yang lebih baik dan produk baru yang memudahkan pekerjaan. e. Pemasaran kemitraan, perusahaan terus bekerja sama dengan pelanggan untuk menemukan cara penghematan bagi pelanggan atau membantu pelanggan untuk berkinerja lebih baik. Untuk menjadikan konsumen sebagai pelanggan loyal diperlukan berbagai cara yang dapat dilakukan supaya konsumen merasa puas. Kepuasan konsumen akan menimbulkan pengaruh yang positif terhadap perkembangan usaha dimasa yang akan datang. Untuk itu setiap usaha selalu berusaha menghindarkan atau mengurangi kekecewaan dari konsumen mereka. Upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalkan kekecewaan konsumen antara lain : a. Meningkatkan pelayanan konsumen setiap waktu. b. Meningkatkan kualitas produk dan harga yang bersaing. c. Melatih dan meningkatkan kemampuan tenaga penjual misalnya dengan memberikan pengarahan dan pelatihan jika diperlukan. d. Membuat suasana yang menyenangkan ditempat usaha, misalnya layout tempat disusun sedemikian rupa dengan warna dan pencahayaan yang tepat. e. Dengan adanya sistem respon cepat barang-barang ditarik oleh permintaan bukannya didorong oleh penawaran. Jaringan pemasaran merupakan sebuah cara untuk mendekatkan perusahaan pada para pelanggannya dan secara langsung berpengaruh pada kecepatan penerimaan barang oleh konsumen apalagi jika didukung oleh jaringan penghantaran, maka kepuasan pelanggan akan jadi lebih meningkat.
Mengelola Keuangan Usaha
Seringkali hal yang dijadikan sebagai alasan utama bagi kita untuk tidak mencoba atau menunda berwirausaha adalah tidak adanya atau belum cukupnya uang yang dimiliki untuk dijadikan sebagai modal untuk memulai usaha sendiri. Padahal, kita tidak perlu menunggu sampai kita memiliki modal besar. Pada prinsipnya jika kita sudah bertekad untuk memulai sebuah bisnis, yang menjadi modal utama bukanlah uang, melainkan keberanian, keyakinan, dan ketekunan. Artinya untuk memulai usaha, kita tidak perlu menunggu sampai modal besar terkumpul. Sedangkan untuk mendapatkan modal dapat dilakukan dengan berbagai sumber, antara lain dengan menjual gagasan kita kepada investor. Apabila kita memiliki ketrampilan tapi tidak memiliki uang, mengapa kita tidak mencoba bermitra dengan orang yang memiliki uang tetapi tidak mempunyai keberanian dan ketrampilan yang kita miliki ? Strategi bisnis dengan prinsip Win – win solution !!! Pada prinsipnya, hanya ada dua hal yang perlu diperhatikan jika seseorang ingin berbisnis, yaitu : Pertama, mengubah pola pikir (mind set) yang selalu mengatakan bahwa bisnis merupakan hal yang sulit dan harus tersedia modal dalam jumlah banyak. Kedua, bertindak dan berani memulai, selebihnya kerja keras.
1. Mengelola Keuangan Usaha
11
a. Mengetahui kebutuhan modal usaha Seringkali kita bertanya kepada orang yang sudah membuka usaha “ Berapa sih modal yang dibutuhkan untuk membuka usaha seperti sekarang ini ? “ Jawaban yang sering muncul adalah “ Tidak banyak, hanya sekian juta rupiah, atau sekian belas juta rupiah ….. ? Pada prinsipnya, dalam menjalankan usaha terdapat tiga jenis modal yang diperlukan, yaitu modal investasi awal, modal kerja, dan modal operasional. Modal Investasi Awal Modal investasi awal adalah modal yang diperlukan di awal usaha, biasanya dipakai untuk jangka panjang. Contoh modal ini adalah bangunan, mesin serta peralatan kantor seperti komputer, kendaraan, perabotan kantor dll. Banyak cara untuk mensiasati besarnya biaya investasi, misalnya : untuk bangunan bisa menyewa sebelum mampu membeli, untuk mesin atau peralatan bisa membeli melalui leasing. Modal Kerja Modal kerja adalah modal yang digunakan untuk membeli atau membuat barang dan jasa yang kita hasilkan. Contoh modal ini digunakan untuk membeli bahan makanan untuk usaha reston, untuk membeli kertas untuk usaha foto copy. Banyak cara untuk memperkecil modal kerja dengan cara kerja sama produksi. Misalnya untuk usaha kripik kentang kita kerja sama dengan distributor kentang untuk membeli dengan jumlah tertentu dan tidak pindah-pindah distributor. Modal Operasional Modal operasional adalah modal yang harus kita keluarkan untuk membayar biaya operasi bulanan untuk usaha kita. Contoh modal ini digunakan untuk pembayaran gaji pegawai, telepon bulanan, listrik, air dan lain-lain. Banyak cara untuk memperkecil biaya operasional, misalnya untuk pegawai jangan terlalu banyak pegawai tetap, tetapi mengunakan pengawai kontrak atau pegawai harian dulu sebelum mampu membayar gaji pegawai yang banyak. Biasanya modal operasional bibayarkan secara bulanan.
b. Sumber-sumber Keuangan Perusahaan Ditinjau dari asalnya, sumber dana perusahaan dapat dibagi dua golongan, yaitu: (1) Dana yang berasal dari perusahaan disebut pembelanjaan intern. Penggunaan dana ini merupakan cara yang paling mudah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan, sebab tinggal mengambil dana yang sudah tersedia di perusahaan. Ada tiga jenis sumber dana intern yang dapat dijadikan sumber keuangan perusahaan, di antaranya: a) Penggunaan dana perusahaan. b) Penggunaan cadangan. c) Penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan. (2) Dana yang berasal dan luar perusahaan, yang disebut pembelanjaan ekstern. Sumber dana ekstern mencakup: a) Dana pemilik atau penyertaan. Dalam perusahaan harus adanya pemisahan yang tegas antara dana milik pribadi atau pembelanjaan sendiri (misalnya saham) dengan dana milik perusahaan. b) Dana yang berasal dari pinjaman/ekstern di antaranya kredit jangka pendek (kredit rekening koran, kredit penjual/pembeli, aksep) dan kredit jangka panjang (obligasi, kredit bank, dan kredit dari negara lain). c) Dana bantuan program pemerintah pusat dan daerah. d) Dana dari keluarga yang ingin menanamkan modalnya. 12
e) Dana ventura, yaitu dana dari perusahaan yang ingin menginvestasikan dananya, karena memiliki potensi. c. Perencanaan Keuangan dan Penggunaan Dana Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam merancang penggunaan biaya, meliputi : (1) Biaya awal (2) Proyeksi/rancangan keuangan, yang mencakup: (a) Pembukaan neraca harian. (b) Proyeksi neraca pendapatan (income statements). (c) Proyeksi neraca aliran kas (cash flow statements). (3) Analisis pulang pokok (break-even analysis) Biaya awal (start-up cost), adalah biaya yang diperlukan ketika perusahaan akan berdiri, yaitu pada umumnya meliputi: (a) Biaya awal yang tidak terduga (unik). (b) Biaya administrasi (gaji karyawan dan peralatan kantor). (c) Biaya (sewa) bangunan. (d) Biaya asuransi. (e) Biaya tambahan atau biaya secara umum.
PENGGUNAAN DANA Tabel 8.1 Perkiraan Biaya Awal Perusahaan
Kegiatan
1.
Produksi: a. Pengembangan suatu prototipe. b. Desain produk akhir c. Peralatan untuk pabrikasi d. Material untuk pabrikasi e. Biayatenaga kerja
Estimasi Biaya
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
…………… …………… …………… …………… …………… 13
f. g.
Pembelanjaan eksploitasi (tambahan) Biaya hidup wirausaha
TOTAL 2.
Pemasaran: a. Riset pemasaran b. Promosi dan perikianan c. Peralatan pendukung untuk pemasaran d. Pengeluaran untuk staf penjualan dan jaringan distribusi e. Pengeluaran untuk membantu penjualan f. Pengeluaran untuk instalasi dan penyajian produk TOTAL
3.
4.
Rp. …………… Rp. …………… Rp. ……………
Rp. Rp. Rp. Rp.
…………… …………… …………… ……………
Rp. …………… Rp. …………… Rp. ……………
Operasi Usaha Secara Umum TOTAL
Rp. ……………
Estimasi Pengeluaran a. Pengembangan Produk b. Pemasaran dan distribusi c. Operasional Usaha
Rp. …………… Rp. …………… Rp. ……………
JUMLAH KESELURUHAN
Rp. ……………
2. Pelaporan Keuangan a. Neraca Neraca (balance sheet) adalah suatu laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan sesaat dari sebuah usaha. Neraca merupakan gambaran dari perkiraan atas nilai perusahaan pada suatu waktu yang menyangkut harta dan hutang perusahaan. Neraca Konsolidasi Per Desember 2006 (dalam ribuan rp.) Harta Lancar Kewajiban Lancar Kas 50,000 Hutang Dagang Piutang Dagang 172,500 Hutang Bank Persediaan 400,000 Upah & gaji belum dibayar Biaya dibayar dimuka 9,000 Hutang bunga Total Harta Lancar 631,500 Hutang pajak Harta Tetap Total Hutang Lancar Bangunan 59,200 Kewajiban Jangka Panjang Hutang Bank jangka Peralatan 67,500 Panjang Mebel dan alat kantor 22,000 Total Hutang JK Panjang Dikurangi Penyusutan 14,870
150,500 80,900 38,000 43,000 50,200 362,600
200,000 200,000 14
Total Harta Tetap
133,830
Total Harta
765,330
Total Kewajiban 562,600 Modal 202,730 Total Kewajiban dan Modal 765,330
b. Laporan Rugi Laba Laporan rugi laba menggambarkan keadaan suatu usaha dalam suatu waktu tertentu, dengan membandingkan antara pengeluaran dengan pendapatan yang sekaligus dapat menunjukkan laba bersih perusahaan baik berupa keuntungan maupun kerugian. Dalam laporan rugi laba terdapat komponen harga pokok penjualan yang menggambarkan jumlah biaya, termasuk ongkos kirim, dari barang dagangan selama periode tertentu. Penjualan bersih Harga Pokok Penjualan Persediaan awal Pembelian Barang Siap Dijual Persediaan akhir barang Harga pokok penjualan LABA KOTOR Beban Operasi Pemasaran Asuransi Penyusutan Gaji karyawan Kesejahteraan Jumlah Beban Operasi Beban Umum Telepon Pos Pajak Gaji utilitas Jumlah Biaya Umum Beban Lain Beban Bunga Beban lingkungan Jumlah Beban Lain Beban Total Pendapatan Bersih
1,980,500 820,000 940,500 1,760,500 460,500 1,300,000 680,500 140,700 45,000 27,700 225,300 6,500 445,200 2,000 1,500 27,000 5,000 35,500 40,900 2,500 43,400 524,100 156,400
3. Mengelola Keuangan Usaha Apa yang kita peroleh dari laporan rugi laba dan neraca? Kita dapat melakukan evaluasi dan perencanaan untuk bisnis tahun depan. 1. Menentukan penjualan bersih tahun depan berdasarkan informasi laba bersih dan margin laba bersih. 2. Rasio likuiditas yaitu rasio yang menunjukkan apakah usaha kita dapat menutupi kewajiban dalam jangka pendek yang jatuh tempo. 15
3. Rasio penjualan bersih atas harta total yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan penjualan sehubungan dengan harta yang dipunyainya. 4. Rasio laba bersih atas modal. Rasio ini menunjukan tingkat pengembalian keuntungan dari setiap modal yang ada diperusahaan. Bedah Bisnis Hasil Studi Lapangan Seorang wirausaha membutuhkan waktu untuk memperoleh kesuksesan di dunia usaha. Dan banyak diantara wirausaha yang sukses, mampu bertahan serta meningkatkan usahanya dengan membutuhkan waktu yang relatif lama. Meskipun sudah mempunyai perjalanan panjang dalam dunia usaha namun masih banyak wirausaha yang masih jalan ditempat artinya wirausaha tersebut hanya mampu mempertahankan keberadaan usahanya dalam waktu relatif lama dan bahkan banyak diantaranya yang gulung tikar, sebaliknya tidak sedikit wirausaha usaha sukses yang mengembangkan usahanya dalam waktu yang singkat. Sukses atau tidaknya dalam dunia usaha, para wirausaha perlu menjalani sebuah proses. Proses inilah yang akan menentukan cepat atau lambatnya wirausaha mencapai kesuksesan. Banyak contoh wirausaha yang sukses setelah menjalani proses dalam waktu yang panjang dan umumnya mereka kuat dalam mempertahankan keberadaan bisnis/usahanya. Dalam proses menjalani usaha seorang wirausaha harus : 1. Berani menghadapi resiko dengan pertimbangan yang matang 2. Mampu menggunakan waktu secara efektif dan efisien 3. Mencari peluang usaha dan jeli memanfaatkan peluang tersebut. 4. Tidak cepat puas dan selalu termotivasi untuk mengembangkan usaha 5. Meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan dan penguasaan teknologi 6. Berusaha memperbanyak relasi 7. Mampu mengontrol sikap dan perilaku 8. Belajar demi kemajuan. 9. Mampu membagi pengetahuannya kepada yang lainnya 10. Melakukan penelitian dan pengembangan yang berkelanjutan Pada saat ini sedang berkembang wirausaha yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman, salah satu diantaranya adalah : Bagaimana “Starbucks” Sukses Sebagai Waralaba Ada dua hal penting paling mendasar, yang membuat Starbucks maju. Kedua hal tersebut adalah semangat/hasrat (passion), dan keaslian (authenticity). Kombinasi dari kedua hal mendasar inilah yang membuat Starbucks menjadi maju seperti sekarang. Didirikan pada tahun 1971, Starbucks adalah sebuah perusahaan yang begitu ‘keranjingan’ akan kopi, serta selalu berusaha menanamkan pengertian pada para pelanggannya tentang kehebatan kopi yang dapat disajikan. Melalui visi dan nilai-nilai yang dibangun, yaitu kombinasi antara dorongan persaingan dan keinginan luar biasa untuk meyakinkan bahwa setiap orang dalam perusahaan dapat secara bersama-sama memperoleh kemenangan. “Saya ingin mencampur kopi dengan romansa, berani untuk mencapai apa yang dikatakan orang mustahil, menantang kebiasaan yang aneh-aneh dengan ide-ide inovatif, dan melakukan semua ini dengan elegan dan gaya.” (Howard Schultz, Chairman dan CEO Starbucks). Yang diperkenalkan oleh pihak Starbucks bukanlah melulu mengenai produk kopinya, melainkan keberaniannya dalam melakukan penerobosan, melakukan suatu hal yang tidak lazim, awalnya hanya bermodalkan keberanian dan kreativitas. Starbucks dalam 16
memperkenalkan produknya, antara lain dilakukan dengan cara membuat konsumen ketika singgah di Starbucks serasa menemukan oasis, suatu tempat lingkungan kecil, ketika Anda dapat beristirahat, mendengarkan musik Jazz dan merenungkan segala sesuatu yang melintas dibenak anda, merenungkan pertanyaan-pertanyaan bersifat personal, universal atau bahkan yang aneh-aneh sambil menikmati secangkir kopi. Kopi dan coffehouse telah menjadi bagian penuh arti dari kehidupan komunitas, di Eropa dan Amerika selama berabad-abad. Hal tersebut dikaitkan pula dengan adanya pergolakan politik, gerakan-gerakan para penulis dan perdebatan intelektual di Venesia, Vienna, Paris, dan Berlin. Starbucks menggetarkan siapapun, terutama penggemar kopi, karena merupakan warisan keberhasilan dari masa lalu. Starbucks memperoleh kekuatan kesuksesan dari sejarahnya sendiri, serta dari ikatannya dengan masa lalu yang panjang. Itulah yang membuatnya lebih dari sekedar perusahaan yang tumbuh menjamur di era 1990-an. Kekuatan-kekuatan itulah yang membuatnya tetap bertahan. Para pendiri Starbucks pada dasarnya bukanlah golongan pelaku bisnis handal. Starbucks dirintis oleh tiga orang sahabat, Jerry, seorang guru bahasa Inggris, berasal dari Bay Area, dan setelah tamat pada mata kuliah utama Literatur pindah ke Seattle. Gordon, seorang penulis memang berasal dari Seattle dan terakhir adalah Zev Siegl, seorang pengajar sejarah. Zev merupakan putra pemimpin orkestra untuk Seattle Symphony. Mereka bertiga sama-sama menyukai produksi film, penulisan, penyiaran, musik klasik, gourmet, anggur yang bagus, dan kopi yang istimewa. Tak seorang pun dari mereka bertiga memimpikan untuk memiliki perusahaan sebesar Starbucks,yang telah menjlema menjadi sebuah kerajaan bisnis. Tetapi satu hal yang pasti adalah mereka mendirikan Starbucks dengan satu alasan : “MEREKA MENCINTAI KOPI” dan memiliki tekad untuk menjadikan Seattle memiliki akses menuju yang terbaik. Kakek spiritualis Starbucks adalah Alfred Peet, berusia 70 tahunan, beruban, keras kepala, mandiri dan blak-blakan, berasal dari Belanda, memperkenalkan dark-roasted coffe ke Amerika. Ia orang yang tidak sabaran, tidak suka berpura-pura, tetapi ia akan kuat duduk berjam-jam dengan siapapun yang mempunyai perhatian tulus untuk belajar mengenai dunia kopi dan teh. Memang tidak mengherankan, karena Alfred Feet merupakan putra pedagang kopi dari Amsterdam. Ia tumbuh, beranjak dewasa dalam eksotisme kopi Indonesia, Afrika Timur dan Karibia. Peet kecil masih mengingat betul bila ayahnya pulang dengan membawa berkantung-kantung kopi yang dimasukkan ke dalam saku jasnya. Kemudian ibunya akan membuat tiga pot sekaligus, menggunakan campuran yang berbeda-beda dan memberikan pendapatnya. Ketika remaja Peet bekerja magang pada salah satu importir besar di kotanya. Dan sebagai pedagang teh, ia berlayar menyeberangi lautan, menuju perkebunan-perkebunan di Jawa dan Sumatera, mengasah dan memperhalus cita rasanya, sampai ia dapat mencium perbedaan tipis kopi-kopi dari negara-negara dan daerah yang berbeda. Tahun 1955, Peet pindah ke Amerika. Ia merasa begitu terkejut. Di sinilah negara terkaya di dunia, tetapi kopinya begitu ‘mengerikan’. Kebanyakan kopi yang diminum orang Amerika adalah kopi dengan kualitas rendah, sehingga para pedagang kopi dari London dan Amsterdam memperlakukannya sebagai komoditi murahan. Sangat sedikit kopi arabika yang memiliki kualitas tinggi, dibawa ke Amerika Utara, kebanyakan dibawa ke Eropa, tempat cita rasa lebih dibeda-bedakan. Sebetulnya Peet sejak tahun 1950-an telah mulai mengimpor kopi arabika ke Amerika. Namun di sana tidak banyak permintaan. Mungkin karena belum banyak orang Amerika yang mengenal dan mendengarnya. Maka pada tahun 1966, ia membuka sebuah toko kecil, Peet’s Coffee and Tea, di Vine Street, Berkeley, yang dikelolanya hingga tahun 1979. bahkan ia mengimpor alat penyangrai sendiri, karena ia berpikir bahwa perusahaan-perusahaan Amerika tidak tahu bagaimana menyangrai sejumlah kecil kopi arabika kualitas tinggi 17
tersebut. Salah satu kekhasan yang dimiliki Starbucks adalah roasted coffee dark penemuan Peet. Kopi yang dibuatnya dengan cara Eropa, yang diyakininya sangat penting untuk mengeluarkan aroma biji-biji kopi yang berbeda. Ia selalu menganalisis setiap kantung biji kopi, dan menyarankan cara pemanggangan yang sesuai untuk karakteristik yang dimiliki masing-masing kopi. Starbucks mulai melakukan pengembangan secara profesional, atau menurut istilah Howard Schultz,pada 18 Agustus 1987 merupakan hari kelahiran Starbucks modern. Dari situlah mulai dipikirkan apa saja yang harus dilakukan secara pemikiran bisnis. Perhatian paling utama ditujukan pada masalah manajemen. “manajemen yang kurang pengalaman”, merupakan salah satu faktor paling riskan dalam catatan Howard Schultz. Selain manajemen, hal yang membuat Starbucks begitu pesat perkembangannya adalah masalah kepercayaan. Starbucks dapat lebih cepat berkembang dan menjadi lebih berhasil lagi, kalau orang-orang yang terlibat di dalamnya termotivasi dengan semangat yang sama, semangat untuk percaya terhadap apa yang mereka lakukan dengan semangat dan kegairahan, akan menghasilkan sesuatu yang menggembirakan. Dan satusatunya cara untuk menanamkan rasa percaya diri pada karyawan Starbucks adalah bersikap jujur kepada mereka, sama-sama saling berbagi rencana dan kegembiraan. Melaksanakan dan menepati apa yang sudah dijanjikan kepada mereka, serta selalu tak lupa untuk menepati apa-apa yang telah dikatakan pada mereka. Memberikan dengan tepat apa yang sudah dijanjikan. Memang hal ini cukup memakan waktu, tetapi itulah yang dapat menanamkan kepercayaan, baik terhadap karyawan (ke dalam) maupun terhadap publik di luar. Ketika memasuki pemasaran internasional, maka Starbucks harus mulai memikirkan dan memperhitungkan serta mempertimbangkan segala sesuatunya secara jangka panjang. Ada target yang direncanakan, dan harus dicapai. Harus dipikirkan, bagaimana membuka 125 store baru dalam lima tahun, sesuai dengan yang telah dijanjikan kepada investor. Seiring dengan bertambah dan berkembangnya keterampilan di lingkungan Starbucks, maka harus dapat membuka 15 store pada tahun pertama, kemudian 20 store pada tahun kedua, 25 store pada tahun ketiga, 30 store pada tahun keempat, dan terakhir adalah 35 store pada tahun kelima. Di atas kertas rencana itu terlihat begitu besar, bahwa penjualan akan tumbuh dengan cepat menjadi $60 juta dan laba akan tumbuh dalam waktu bersamaan. Starbucks harus bergerak cepat, salah satunya adalah dengan merekrut manajer-manajer berpengalaman, serta segera melangkah untuk memperoleh dukungan dan antusiasme dari lingkungan Starbucks sendiri. Dalam memasuki pemasaran modern, ada beberapa hal yang dijual oleh Starbucks , bukan hanya produk, tetapi dengan menanamkan kesan, citra atau image kepada pelanggan, bahwa bila pelanggan singgah di Starbucks, maka mereka akan mengalami, atau menemukan hal-hal sebagai berikut : 1. Cita rasa romantika, pada Starbucks cafe atau store, orang dapat singgah dan beristirahat beberapa waktu, yang membawa mereka jauh dari kegiatan rutin kehidupan sehari-hari. Kemana lagi pelanggan akan menemukan dan memperoleh aroma Sumatra, Kenya, atau Costa Rica. Dimana lagi pelanggan akan menemukan dan memperoleh citarasa Verona, atau Milan. Hanya dengan memanfaatkan kesempatan memesan minuman seeksotik esspresso macchiano ditambah sepercik romansa untuk menikmati hari luar biasa. 2. Suatu kemewahan yang terjangkau. Di Starbuck pelanggan dapat melihat seorang buruh pabrik atau bangunan berdiri dalam antrean di depan seorang dokter ahli bedah yang kaya dan terkenal. Buruh tersebut mungkin tidak memiliki mobil mewah keluaran terbaru, namun dia dapat memesan minuman yang sama dengan yang dipesan si dokter ahli bedah hanya dengan harga $2,00. keduanya 18
sama-sama memanjakan diri dan memberi hadiah pada diri sendiri, dan menikmati suatu kenikmatan kelas dunia. 3. Sebuah oasis. Ditengah kekacauan suasana yang tidak menentu, membuat gerah, Starbucks Stores menawarkan dan menyediakan saat yang tenang, sehingga pelanggan dapat kembali memusatkan diri pada pemikiran-pemikirannya. Orangorang Starbucks akan melayani dengan cepat, serta senantiasa memberi senyum, dan tidak mengganggu pelanggan. Kunjungan ke Starbucks dapat dijadikan sebagai pelarian sejenak ketika para pelanggan banyak menemui masalah yang menekan. Starbucks telah menjadi suatu udara yang membuat pelanggan dapat bernapas dengan segar. 4. Interaksi sosial yang santai. Salah satu agen iklan Starbucks mewawancarai pelanggan di Los Angeles. Dan dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa “Starbucks itu sangat sosial. Kami pergi ke Starbucks karena rasa sosial.” Kunci kesuksesan lainnya dari Starbucks adalah bahwa “setiap karyawan Starbucks adalah partner.” Hal tersebut dilakukan manajemen Starbucks sebagai cara dan usaha untuk berbagi, baik dalam hal kepemilikan perusahaan maupun berbagi imbalan, atas kesuksesan di bidang keuangan dengan orang-orang di Starbucks. Kehadiran Starbucks di Indonesia masih relatif muda. Tetapi dengan hadirnya Starbucks store, maka semakin menunjukkan kesungguhan dan keberhasilan dari Starbucks dalam mengembangkan diri. Bila dilihat dari segi budaya, maka kehadiran Starbucks bukan merupakan suatu hal yang luar biasa, karena sebagian besar penduduk Indonesia, pada umumnya minum kopi. Bila dilihat dari segi sosial, maka kecenderungan menjamurnya waralaba, membawa dampak positif maupun negatif. Dikatakan membawa dampak negatif, karena dapat menimbulkan budaya konsumtif masyarakat. Dengan dihadapkan pada berbagai pilihan yang semuanya memberi kemudahan, maka mereka sedikit demi sedikit akan meninggalkan tradisi yang selama ini telah mereka jalani. Dilihat dari segi ekonomi, jelas sangat menguntungkan karena dengan semakin menjamurnya waralaba di Indonesia, maka akan mendatangkan investor dan diharapkan mereka akan menanamkan investasinya (Sumber : Dra . Riyodina G. Pratikto, MSi) Usaha Laundry Berpenghasilan 25 Juta Sebulan (Sumber : Marumpa Weblog Maret 31, 2008) Apa jadinya ketika dua orang memiliki ide sama. Sinergi. Widyawati dan Endrayani Zenh dua orang pekerja di Muka Kuning beda perusahaan mencoba mewujudkan impian mereka. Usaha yang dirintis adalah pembuatan kripik usus ayam. Ketika itu usus ayam melimpah di Batam. Kami kumpulkan lalu diolah jadi kripik usus. Menguntungkan. Seiring dengan perjalanan waktu. Kedua sahabat ini berhenti dari perusahaan masingmasing dan serius mengurus bisnisnya. Hanya saja, Bisnis yang tadinya di bidang Makanan beralih ke bisnis Laundry. Nama Laundry ini adalah Laundry Familia. Endrayani mengatakan bahwa untuk menjalankan sebuah bisnis tidak membutuhkan banyak teori. Yang penting ada kemauan, karena usaha laundry tidak akan pernah berakhir, sama halnya dengan usaha makanan dimana setiap hari orang butuh makan. Menjalani usaha, seperti kalau kita mau mandi, ya mandi saja tidak usah dipikirkan kerugiannya. Memang sederhana, perhatikan kalau mau mandi, seseorang masuk ke kamar mandi, kalau ada yang kurang misalnya tidak ada sabun ya keluar dari kamar
19
mandi lalu cari sabun. Ketika tak ada sampo ya keluar lagi dari kamar mandi lalu cari sampo setelah masuk ke kamar mandi meneruskan mandinya. Dalam menjalani usaha butuh keberanian, tidak perlu takut. Keberanaian menjalankan bisnis merupakan modal utama kami, kata Endrayani. Tidak usah ditunda dan dipikirkan terlalu lama, kalau tidak dijalankan ya tidak jalan. Endrayani mengakui bahwa saat pertama kali mertintis usaha Laundry. Diawali dengan membagikan brosur ke masyarakat. Publikasi melalui media cetak (pasang iklan di Batam Pos), setiap hari Jumat adalah sebarkan brosur. Hasilnya pelanggan berdatangan, bingung sendiri karena perlengkapan kami saat itu masih terbatas, kata Endrayani. Akhirnya mau tidak mau kami melengkapi perlengkapan kami seperti mesin cuci, seterika, pewangi pakaian, keranjang pakaian. Diakui oleh Endrayani bahwa Laundry yang dikelolanya terus mengalami kemajuan. “Walaupun pada awalnya saya sempat ragu-ragu juga, tapi kemudian mencoba mengikuti berbagai pelatihan dan seminar. Tadinya saya orangnya tidak berani berbicara di depan umum, tapi kini sudah bisa diatasi, berkat mengikuti pelatihan”. Endrayani mengatakan bahwa bekal wirausaha banyak ia peroleh dari pelatihan dan seminar yang diadakan oleh Pudri E Chandra. Pelatihan yang membuatnya semakin percaya diri adalah Enterpreunership Camp yang diadakan di Hotel Puri Jaya. Di pelatihan ini saya belajar menggunakan daya Ungkit. Endrayani juga menceritakan salah seorang kawannya setelah belajar di E Camp ini langsung mendirikan usaha makanan dan hasilnya sebulan mampu meraih omset enam ratus juta rupiah. Endrayani memberi tips. Kalau mau besar maka bergaullah dengan orang besar. Ia memberi contoh kalau mau jadi elang maka bergaullah dengan burung elang, tidak bergaul dengan ayam. Endrayani mengatakan. Jangan takut berutang. Dengan berutang maka usaha kita bisa membesar. Ia mengakui, dulu usahanya susah berkembang karena modal terbatas. Eh, setelah berutang di Bank usahanya makin meningkat, tadinya stok keranjang cucian hanya puluhan terus bertambah. Yang tadinya rumah tempat usaha hanya satu. Tidak cukup, akhirnya tambah lagi. Yang tadinya mobil antar jemput cucian tidak ada, akhirnya diusahakan dan dapat. Saat kekurangan tenaga, akhirnya kami menambah karyawan tetap dan tak perlu takut tidak bisa membayar gaji karyawan. Dan alhamdulillah usaha ini terus berkembang. Endrayani terbuka pikirannya setelah mengikuti seminar Aa Gym. Pada seminar tersebut Aa Gym menceritakan bahwa setiap orang ada rejekinya. Tak usah takut mempekerjakan orang. Kita hanya perantara rejeki orang. Bukan kita yang memberi rejeki. Karena setiap orang sudah ada rejekinya. Setelah megikuti seminar dengan Aa Gym akhirnya Widyawati merekrut karyawan. Alhamdulillah usaha laundry yang digelutinya terus meningkat. Sudah banyak langganan setia Laundry Familia. Mulai dari perusahaan di Kawasan Industri Batamindo, hingga hotel yang ada di Batam. Usaha Laundry makin berkembang sejak Widyawati diundang ke acara di Metro TV bersama penulis dan motivator wirausaha Masbukhin membahas bisnis. Saat itu fasilitator acaranya adalah Safir Senduk konsultan Manajemen Keuangan Keluarga. Usai menjadi nara sumber di acara Metro TV, banyak orang yang bertanya ke Widyawati dari seluruh Indonesia. Di bawah ini adalah jenis usaha dan customer dari laundry Familia : Jasa Laundry Kiloan (perorangan/keluarga) Familia Laundry merupakan pelopor laundry kiloan di Batam, sejak tahun 2003. Paket ini terdiri dari pelayan lengkap (cuci & setrika), Hanya cuci (tanpa diseterika), Hanya setrika dan Hanya megeringkan cucian. Jasa Laundry Bulanan (perorangan/keluarga) 20
Paket ini merupakan paket yang lebih ekonomis, yang terbagi menjadi 3 jenis yaitu Pelayanan lengkap (cuci & seterika), Hanya cuci dan Hanya seterika Jasa Pencucian Karpet & Bed Cover Jasa Laundry Seragam untuk Perusahaan Beberapa perusahaan membutuhkan tambahan persediaan seragam untuk karyawan kontrak, dengan cara mencuci ulang seragam karyawan yang dikembalikan karena sudah habis masa kontraknya. Familia Laundry menyediakan jasa pencucian seragam layak pakai sekaligus melakukan perbaikan berupa penggantian resluiting atau kancing yang lepas hingga 10 % dari jumlah barang Customer kami: PT. Varta, PT Philips, PT. NXP Jasa Laundry untuk Karyawan Perusahaan Beberapa perusahaan memiliki karyawan training atau karyawan kontrak yang hanya menetap sementara di kota Batam, dan menempatkannya di mess atau hotel. Familia Laundry melayani jasa laundry untuk para karyawan dengan harga yang lebih murah dibandingkan jika menggunakan jasa laundry hotel. Customer kami: PT. Samudera Oceaneering Dry Cleaning untuk Jas, Kebaya dll Familia Laundry menggunakan Steam dengan high pressure untuk melakukan proses dry cleaning Jas, kebaya dll Jasa Laundry Hotel / SPA Beberapa hotel/SPA mengalami kehabisan stock linen pada saat weekend/ holiday karena regular laundry mereka mengalami penumpukan jumlah cucian sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan linen bersih dari hotel/SPA langganannya. Familia Laundry siap menerima order sebagai alternative untuk memecahkan masalah ini. Customer kami : TEA TREE SPA Holiday Inn Hotel B.
Mensiasati Peluang untuk Memperoleh Penghasilan Tambahan Berikut ini akan dijelaskan bagaimana cara orang-orang di dunia memperoleh penghasilan berdasarkan Kuadran Kiyosaki : E = Employee S = Self-Employee B = Bisnis Owner I = Investor Penjelasan masing-masing kuadran : 1. Kuadran E merupakan kuadran orangorang yang mempeoleh penghasilan dengan bekerja pada orang lain. Orangorang yang berada pada kuadran ini kalau tidak masuk kerja maka penghasilannya akan di potong atau bahkan tidak memperoleh penghasilan sama sekali. 2. Kuadran S merupakan orang-orang yang mendapat penghasilan atas usaha atau kemampuannya sendiri. 3. Kuadran B merupakan kuadran untuk orang-orang yang memiliki usaha tanpa diri mereka sendiri yang harus terjun didalamnya. 4. Kuadran I merupakan kuadran orang-orang yang berani berinvestasi, baik dalam bidang real estate, obligasi atau saham. 21
Misal Pak Rachmat mempunyai profesi sebagai seorang bahasa Inggris di SMA. Karena jam 14.00 Wib Pak Rachmat sudah berada di rumah maka ia menerima anakanak usia sekolah untuk diberi kursus bahasa Inggris dan tentu ia mendapatkan penghasilan tambahan dari kursus tersebut. Kemudian Pak Rachmat mengelola sebuah Toko kelontong, karena waktunya pagi hari harus mengajar di sekolah dan siang harus memberikan kursus maka Pak Rachmat meminta istrinya untuk menjaga toko. Jadi Pak Rachmat dapat memperoleh penghasilan tambahan dari berbagai sumber ditambah lagi penghasilan dari usaha rumah kontrakannya yang dibangunnya dari tabungan selama beberapa tahun.
Latihan 1. Suatu pekerjaan dapat dikatakan tidak efektif apabila ... A. pekerjaan diselesaikan tepat waktu sesuai dengan rencana dengan hasil yang memuaskan B. pekerjaan diselesaikan tepat waktu tanpa hasil yang memuaskan C. pekerjaan dengan mengulur waktu penyelesaian D. pekerjaan cepat selesai E. pekerjaan gampang diselesaikan 2. Mengelompokkan pembeli/konsumen ke dalam kelompok kecil yang memiliki ciri-ciri sama dinamakan ... A. target market B. marketing mix C. marketing D. market segmentation E. strategi marketing 3. Dalam menjual produk, seorang penjual harus memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pembeli/pelanggan. Kegiatan ini dikenal dengan istilah ... A. after sales service B. pelayanan prima (top service) C. pelayanan terpadu D. pelayanan pembeli E. garansi 4. Yang tidak termasuk ke dalam fungsi pemberian kredit, yaitu ... A. meningkatkan daya guna modal uang B. menstabilkan perekonomian C. menimbulkan kegairahan dalam berbisnis D. meningkatkan dalam kekayaan pribadi E. meningkatkan daya guna barang 5. Formulasi yang lazim digunakan pihak bank dalam menilai pemberian kredit dikenal dengan istilah P4, yaitu ... A. Personality, Purpose, Prospect, Payment B. Personality, Purchases, Prospect, Payment C. Personality, Purpose, Project, Planing D. Person, Project, Payment, Prospect E. Person, Purchases, Prestatie 22
6. Teori penjualan AIDAS terurai atas ... A. Attractive, Interest, Desire, Attention. Satisfaction B. Attention, Instine, Desire, Attractive, Succes C. Attention, Interest, Desire, Attractive, Satisfaction D. Attraction, Inovatif, Destroyer, Actuve, Sales E. Active, Inovation, Desire, Attention, Sales 7. Tahapan awal dari teori penjualan AIDAS adalah Attention, artinya ... A. pembeli merasa tertarik dengan barang yang dibelinya B. pembeli tersentuh perasaan C. barang yang dibeli cukup menarik perhatian D. barang yang dibelinya dapat memberikan kepuasan E. pembeli merasa jera untuk membeli 8. SIUP adalah surat izin yang diberikan menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada pengusaha untuk melaksanakan usaha di bidang ... A. kelautan B. pertanian C. perikanan D. minyak bumi dan gas E. perdagangan dan jasa 9. Masa berlaku SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) bagi perusahaan besar adalah ... A. 10 tahun B. 8 tahun C. 5 tahun D. 3 tahun E. Tak terbatas 10. Menentukan dan menetapkan uruan-urutan proses produksi dari bahan mentah sampai menjadi produk akhir adalah ... A. scheduling B. routing C. job specification D. dispatching E. follow up 11. Pertimbangan manajemen pemasaran sebagai strategi alternatif utama dalam mencapai laba dan peningkatan omzet penjualan merupakan pendekatan A. optimization planning B. goal planning C. market planning D. extrapolative planning E. business planning 12. Segala daya pendorong yang dinilai dengan pemberian uang kesejahteraan kepada para tenaga kerja adalah ... A. insentif immaterial B. insentif C. upah D. insentif semimaterial 23
E. insentif material 13. Melakukan promosi, pasang spanduk, menyebar brosur, pasang iklan, dan pemberian diskon adalah termasuk pelayanan prima berdasarkan konsep ... A. action (tindakan) B. attitude (pelayanan sikap) C. attention (perhatian). D. buying (pembelian) E. selling (penjualan) I 14. Aspek penting yang digunakan dalam mempelajari seni menjual adalah ... A. seni membina hubungan baik dengan pelanggan B. seni mencari pelanggan C. seni mencari dan membina pelanggan D. seni menata barang, E. seni menawarkan barang 15. Kredit modal kerja permanen digunakan untuk membiayai barang-barang modal dan keperluan kerja, misalnya ... A. perluasan usaha B. membangun pabrik C. membeli bahan pembantu D. membeli komputer E. memodernisasi perusahaan 16. Analisa jabatan yang tujuannya untuk menentukan syarat-syarat kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan ialah ... A. job analysis for method improvement B. job analysis for setting rate C. job analysis for personal specification D. job analysis for training purpose E. job analysis for promotion 17. Kekayaan alam yang terus-menerus dibutuhkan untuk menjalankan perusahaan yang dapat memberikan jasa dalam jangka yang lama adalah ... A. modal barang B. modal investasi C. modal jasa D. modal lancar E. modal 18. Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan. Hal tersebut dikemukakan oleh ... A. D.W. Foster B. Philip Ketler C. Wiliam J. Stanton D. Ating Tedjasutisna E. Paul Charlop 19. Usaha yang dilakukan seseorang dapat gagal apabila …. 24
a. b. c. d. e.
Etos kerja rendah Perencanaan matang Sesuai dengan bakat Manajemen rapi Pemasaran kuat
20. Yang tidak termasuk syarat dan perencanaan proses produksi ; A. Harus disesuaikan dengan tujuan perusahaan B. Sederhana C. Mudah dimengerti D. Dapat dilaksanakan E. Tidak menentukan jumlah produk 21. * Foto copy akta pendirian usaha * Denah tempat kedudukan usaha * Surat persetujuan tidak keberatan dari Rt dan Rw, Camat * Foto copy KTP * Surat bukti pelunasan PBB Adalah syarat untuk permohonan ; a. SIUP b. NRB c. NPWP d. SITU e. NRP 22. Untuk memproduksi 200 unit barang diperlukan biaya-biaya sbb : * Biaya bahan baku Rp 5.000.000,* Biaya tenaga kerja Rp 850.000,* Biaya lain-lain Rp 650.000,Keuntungan yang diharapkan 20% dari total biaya. Hitunglah harga jual per unit : a. b. c. d. e.
Rp Rp Rp Rp Rp
32.500,35.000,36.500,38.000,39.000,-
23. Pelayanan prima dikembangkan berdasarkan konsep ; A. A2 B. A3 C. A4 D. A5 E. A6 24. Perusahaan sering menggunakan artis terkenal dengan kalimat atau kata yang khas, dalam mempromosikan produknya. Yang dipentingkan dalam hal ini adalah …… a. Memperkenalkan artis baru b. Menaikkan nilai artis tersebut 25
c. Menarik perhatian konsumen d. Mengenal jenis promosi e. Merupakan media promosi yang murah 25. Alfandi akan memulai usahanya di bidang konveksi yang memproduksi kaos dan jacket dengan model yang bervariasi. Alfandi berharap hasil produksi cepat dikenal oleh konsumen dengan biaya promosi tidak terlalu besar, tidak membuang waktu dan tenaga. Promosi yang paling tepat dilaksanakan oldh Alfandi adalah …. a. Memasang spanduk yang besar b. Menyebarkan poster di berbagai tempat c. Memasukkan produk di mal d. Memasang promosi melalui website e. Menyebarkan tenaga pemasaran (door to door) 26.Setiap calon pembeli yang datang ke toko/usaha perdagangan selalu mengharapkan adanya pelayanan yang baik. Pelayanan yang terbaik disebut : a. Pelayanan Konsinyasi b. Pelayanan Agen c. Pelayanan Prima d. Pelayanan Berantai e. Pelayanan Hiburan 27..Lestari bekerja memasarkan produk rumah tangga. Untuk menarik memasarkan kepada konsumen selain memberikan penjelasan Lestari juga memperagakan operasional produk yang dijual. Dalam hal ini Lestari melaksanakan jenis promosi ; a. Kiriman Langsung b. Personal Selling c. Sales Promotion d. Advertensi diluar rumah e. Publishing 28. Untuk memproduksi 200 unit barang diperlukan biaya sebagai berikut ; Biaya bahan baku Rp 4.000.000,Biaya tenaga kerja Rp 800.000,Biaya lain-lain Rp 400.000,Keuntungan yang diharapkan 20% dari total biaya. Hitunglah harga jual per unit ; a. Rp 30.200,b. Rp 31.200,c. Rp 32.000,d. Rp 33.200,e. Rp 34.000,-
29. Pada tahap ini penjual harus mengubah perhatian calon pembeli menjadi minat yang semakin kuat. a. Attention b. Interest 26
c. Desire d. Action e. Satisfaction 30. Jurnal pembelian dipergunakan untuk … a. mencatat transaksi tunai b. mencatat pembelian secara kredit c. mencatat semua pembayaran baik tunai atau kredit d. mencatat saldo awal penjualan e. mencatat barang dagangan 31. Menyimpan adalah satu kegiatan dalam proses produksi yang dapat menciptakan kegunaan … a. waktu b. bentuk c. tempat d. utility e. value 32. Yang termasuk ke dalam harta tetap adalah ... a. Simpanan di Bank d. Kas b. Bangunan e. Persediaan barang c. Efek/ Saham 33. Yang dimaksud dengan modal pasif adalah ... a. Hutang lancar dan harta tetap d. Harta tetap dan laba b. Harta lancar, hutang lancar e. Harta lancar dan harta tetap c. kewajiban dan modal 34. Penjualan produk seperti kamera, jam tangan merupakan contoh dari saluran distribusi a. intensif b. Ekstensif c. Selektif d. Eksklusif e. Kolektif 35. Pembelian bahan baku, pembayaran upah, pembelian bahan penolong termasuk ... a. biaya produksi b. biaya tetap c. biaya operasional d. biaya variable e. biaya promosi 36. Langkah pertama yang harus dilakukan oleh perusahaan di dalam kegiatan memasarkan produk/ jasa adalah ... a. melaksanakan penelitian untuk calon pembeli b. menetapkan jenis dan kualitas barang 27
c. menetapkan harga penjualan d. menyusun strategi penjualan e. memberi pelajaran kepada para pembeli 37. Kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya disebut ... a. Likuiditas d. Solidity b. Rentabilitas e. Profitabilitas c. Solvabilitas 38. Perizinan usaha dagang adalah ... a. Alat untuk penelitian pasar b. Untuk menetapkan jenis usaha yang diinginkan c. Untuk menetapkan aspek produk yang akan dibuat d. Mempelajari aspek AMDAL e. Alat untuk membina, mengarahkan, mengawasi dan menerbitkan ijin usaha perdagangan 39. Pihak bank mendata tentang tujuan atau keperluan penggunaan Kredit adalah pengertian dari ... a. Payment d. personality b. Prospect e. Prestatif c. Purpose 40. Persyaratan dalam merekrut SDM untuk menduduki suatu jabatan, mengenai penetuan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan pengalaman dalam bekerja merupakan contoh dari ... a. analisa jabatan d. Job spesifikasi b. deskripsi jabatan e. Analisa pekerjaan c. spesifikasi jabatan 41. Rencana produksi PT Sejahtera adalah 80 unit dengan ongkos Rp. 5000/unit atau bahan baku, bahan pembantu dan upah Rp. 400.000; biaya lain-lain Rp. 100.000,- dan laba sebelum pajak Rp. 80.000,-. Dari data tersebut maka harga penjualan barang dagangan perunitnya adalah … a. Rp. 7.000,c. Rp. 7.500,e. Rp. 8.000,b. Rp. 7.250,d. Rp. 7.750,42. Setiap usaha yang dilakukan oleh wirausahawan yang berhasil selalu diawali dengan ... a. modal yang cukup b. perencanaan yang matang c. sistem manajemen yang memadai d. koordinasi terhadap masing-masing anggota e. adanya usaha yang sungguh-sungguh 43. Keputusan yang berhubungan dengan penjualan adalah mengenai ... a. Lokasi perusahaan d. Lay out b. Promosi dan distribusi e. Penetapan biaya eksploitasi 28
c. Pembayaran gaji atau upah 44. Suatu bentuk penyajian barang secara lisan dan bertatap muka kepada satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar barang yang ditawarkan dapat terjual merupakan pengertian dari ... a. Advertensi d. periklanan b. personal selling e. Publisitas c. sales promotion 45. Langkah pertama dalam pengelolaan usaha adalah ... a. cara memelihara peralatan b. cara memperoleh bahan-bahan baku c. cara pengawasan/ pengendalian produk d. cara memproduksi e. gambaran tentang pasaran hasil produksi 46. Apabila dalam neraca suatu perusahaan terdapat jumlah aktiva lancar sebesar Rp. 800.000.000 yang terdiri dari kas Rp. 200.,000.000, saham Rp. 100.000.000, Piutang Rp. 100.000.000, persediaan barang Rp. 400.000.000 sedangkan kewajiban jangka pendek Rp. 200.000.000 dan kewajiban jangka panjang Rp. 400.000.000 maka quick rationya adalah ... a. 67 % b. 133% c. 200 % d. 350% e. 400%
47. Proses membuat uraian pekerjaan sedemikian rupa, sehingga dari uraian tersebut dapat diperoleh keterangan yang perlu untuk dapat menilai jabatan itu guna sesuatu keperluan, pernyataan tersebut merupakan pengertian dari ... a. tujuan tugas d. Spesifikasi jabatan b. analisa jabatan e. Uraian tugas c. deskripsi jabatan 48. Besarnya tarif pajak untuk wajib pajak orang pribadi dalam negeri yang mempunyai penghasilan diatas Rp. 25.000.000,00 sampai penghasilan Rp. 50.000.000,00 yaitu … b. 5 % d. 25 % c. 10 % e. 35 % d. 15 % 49. Pembelian bahan baku, pembayaran upah, pembelian bahan penolong termasuk ... A. biaya produksi B. biaya tetap C. biaya operasional D. biaya variable E. biaya promosi 50. Langkah pertama yang harus dilakukan oleh perusahaan di dalam kegiatan memasarkan produk/ jasa adalah ... A. melaksanakan penelitian untuk calon pembeli 29
B. C. D. E.
menetapkan jenis dan kualitas barang menetapkan harga penjualan menyusun strategi penjualan memberi pelajaran kepada para pembeli
51. Market leader artinya adalah…. a. b. c. d. e.
pemimpin pasar, produk yang melekat disukai konsumen pemegang hak penjual produk pemegang kekuasaan di pasar penantang pasar usaha yang ikut-ikutan
30
Bab 6. Proposal Usaha
___________________________________________________________________________ Standar Kompetensi : 3. Merencanakan usaha kecil/mikro Kompetensi Dasar : 3. 3 Menyusun proposal usaha ___________________________________________________________________________ Tujuan dan sasaran perusahaan dapat ditetapkan melalui perencanaan. Dengan bertumbuhnya perusahaan anda, semakin besar kebutuhan akan perencanaan; anda mulai meluangkan lebih banyak waktu untuk merencanakan dan lebih sedikit waktu untuk kegiatan operasi rutin. Pada umumnya dalam bisnis terdapat dua macam kegiatan perencanaan. 1. Kegiatan-kegiatan berwirausahaan Yang mencakup tugas-tugas seperti mengadakan kontak dengan para bankir, akuntan, pengacara, dan orang-orang lain yang membantu dalam aspek-aspek financial dan hukum dari bisnis anda. Memperoleh survai-survai pemasaran, melaksanakan riset produk dan merancangkan angggaran, kesemuanya ini merupakan aspek-aspek kewirausahaan perencanaan bisnis 2. Aspek-aspek kewirausahaan bisnis yang dapat dianggap rutin. Meliputi menyiapkan laporan keuangan bulanan, memonitor dan merevisi anggaran, memanajemeni arus produksi serta memasarkan produk dan jasa. Semakin banyak anda mendelegasikan kegiatan-kegiatan rutin anda kepada orang lain, semakin banyak waktu anda untuk aspek-aspek perencanaan kewirausahaan bisnis itu. Perencanaan dan pengendalian Dalam perencanaan kewirausahaan yang efektif, tidak boleh ada keputusan penting yang ditetapkan tanpa pengetahuan dan persetujuan anda. Keadaan yang selalu berubah menghendaki agar anda menguasai pengendalian atas bisnis anda. Maksud utama perencanaan adalah agar anda mendapat informasi yang tepat dan pada waktu yang tepat, sehingga anda dapat mengambil keputusan yang tepat. Perencanaan anda haruslah didasarkan : 1. Kebutuhan-kebutuhan utama dari bisnis dan tidak atas motif-motif pribadi. 2. Perencanaan dan pengendalian bisnis anda akan berhasil sejauh kegiatan-kegiatan itu berkaitan langsung kepada kebutuhan dan sasaran-sasaran perusahaan. Perencanaan yang baik tampak dalam perumusan tujuan-tujuan dan sasaran yang spesifik, dan membantu karyawan anda memahami apa yang diharapkan dari mereka, waktu yang anda gunakan: Untuk merencanakan Mengembangkan Menerapkan Menilai hasil-hasil perencanaan akan ikut menentukan keberhasilan anda. Perencanaan bisnis dapat ditinjau dari dua cara: 1
1. Perencanaan jangka panjang 2. Perencanaan Jangka pendek Perencanaan yang baik mencakup pengendalian-pengendalian yang diperlukan untuk menerapkan rencana dengan sukses. Semua kegiatan bisnis diarahkan oleh rencana jangka panjang meskipun rencana itu sendiri masih dapat diubah. Tanggung Gugat Salah satu hasil perencanaan yang baik yaitu: Anda mempunyai faktor-faktor tertentu untuk menilai prestasi dalam menyelesaikan tugas Tanggung gugat atas tindakan anda dan tindakan orang lain perlu bagi keberhasilan bisnis. Anda harus mengetahui bagaimana posisi perusahaan anda pada waktu tertentu dan kemana arahnya Jagalah agar setiap orang dalam organisasi anda sadar akan tanggung jawabnya Dan secara teratur tinjaulah prestasi setiap karyawan Perencanaan membantu dalam menetapkan hasil-hasil yang tepat setelah menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Keberhasilan dalam bisnis lebih pasti jika dilaksanakan perencanaan yang benar dan jika setiap orang dalam oragnisasi sadar akan tanggungjawabnya atas tugastugas tertentu. Perencanaan untuk pertumbuhan Perusahaan Dalam perusahaan pada umumnya, merencanakan pertumbuhan perusahaan adalah tugas manajemen puncak. Perencanaan haruslah merupakan tanggung jawab dari semua anggota organisasi. Semakin banyak orang di dalam organisasi, semakin besar kesempatan bagi orang untuk terlibat dalam proses perencanaan. Manajemen puncak dan menengah harus mendapat lebih banyak kebebasan untuk menentukan tujuan-tujuan dari manajemen tingkat lebih rendah dalam struktur organisasi. Tujuan dan sasaran menjadi lebih konkret dan khusus dalam tingkat organisasi yang lebih rendah, misalnya penyelia, mandor pekerja took.. Semakin tinggi kedudukan orang dalam organisasi, semakin banyak waktu yang akan mereka gunakan untuk aspek-aspek perencanaan dan semakin sedikit waktu mereka untuk aspek-aspek operasi bisnis. Diagram berikut ini melukiskan ide tersebut: Manajemen puncak Manajemen Menengah Penyelia Mandor Pekerja di toko
2
Apakah Anda terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang akan paling menentukan bagi kebutuhan menyeluruh perusahaan anda? Perencanaan, sebuah tugas yang penting namun sukar bagi semua orang dalam bisnis, mirip dengan pemecahan persolan: Anda harus menetapkan menetapkan tujuan-tujuan Mengumpulkan informasi dan data yang berkaitan dengan tujuan-tujuan Mengumpulkan informasi dan data yang berkaitan dengan tujuan-tujuan yang diusulkan Menentukan strategi yang paling baik untuk mencapai tujuan-tujuan Mengembangkan tugas-tugas khusus untuk mencapai setiap tujuan. Penyelesaian setiap tugas harus dievaluasi. Rencana haruslah mengandung keikatan untuk bereksperimen dengan teknik-teknik dan metode-metode baru. Suatu komitmen untuk mencoba sesuatu yang baru haruslah dilaksanakan secara terbatas, dengan pengeluaran waktu, ruang, dan tenaga sesedikit mungkin; dan harus dimonitor dan dinilai secara cermat. Perencanaan untuk pertumbuhan bisnis tidak pernah membosankan atau rutin. Pertumbuhan menghendaki perubahan dan menghendaki seorang wirausahan yang kreatif dan berbakat untuk mengembangkan organisasi yang lebih baik. Menetapkan Prioritas Perencanaan bisnis mencakup pula penentuan prioritas. Dalam menghadapi persolanpersoalan, terdapat beberapa bidang-bidang kunci tertentu, yang kalau direncanakan, akan mempunyai akibat-akibat langsung pada biusnis. Tinjaulah jenis-jenis biaya berikut untuk mempertimbangkan di mana memungkinkan melakukan pengurangan-pengurangan dapat dibuat: Biaya langsung, Seperti biaya karyawan dan bahan untuk menghasilkan produk da jasa Biaya tidak langsung Seperti bahan Bantu dan karyawan yang tidak digunakan secara langsung untuk menghasilkan produk atau jasa, dan biaya umum pabrik untuk penerangan dan bahan bakar. Biaya administrasi Seperti pengeluaran-pengeluaran kantor serta gaji manajemen dan staf Biaya penjualan Yang mencakup semua biaya dalam penjualan produk atau jasa seperti periklanan, gaji dan pengeluaran dari staf penjualan dan promosi penjualan. Perkembangan produk baru harus menjadi hal lain yang dimasukkan ke dalam perencanaan bisnis. Sebagai pemilik bisnis, anda harus membuat asumsi bahwa pesaing-pesaing anda dan orang lain yang tertarik untuk berusaha, selalu berupaya mencari produk atau jasa baru. Perencanaan untuk perluasan menjadi faktor utama dalam menentukan sukses yang akan dating dari sebuah perusahaan. Pendelegasian kegiatan-kegiatan rutin kepada staf anda akan memungkinkan anda mempunyai waktu untuk aspek-aspek bisnis yang lebih penting. Berapa pun besar kecilnya bisnis anda, anda perlu merencanakan penggunaan waktu anda. Perencanaan akan membantu anda dalam mengenali kegiatan-kegiatan itu yang paling menghendaki perhatian dan waktu anda.
3
A. Perencanaan Bisnis Tujuan dan sasaran perusahaan ndapat ditetapkan melalui perencanaan. Dengan bertumbuhnya perusahaan anda, semakin besar kebutuhan akan perencanaan; anda mulai meluangkan lebih banyak waktu untuk merencanakan dan lebih sedikit waktu untuk kegiatan operasi rutin. Perencanaan Bisnis dokumen tertulis yang menguraikan ide dasar yang mendasari pertimbangan pendirian bisnis dan hal yang berkaitan dengan pendirian tersebut. Ada empat tujuan dasar dalam perencanaan bisnis, antara lain: 1. Perencanaan bisnis mengidentifikasikan lingkup dengan konteks kesempatan bisnis 2. Menyajikan pendekatan yang digunakan oleh para wirausaha di dalam mengeksploitasi kesempatan. 3. Mengidentifikasikan faktor-faktor yang menentukan jika usaha tersebut berhasil. 4. Dan perencanaan berfungsi sebagai alat untu menaikkan modal keuangan. Semakin banyak anda mendelegasikan kegiatan-kegiatan rutin anda kepada orang lain, semakin banyak waktu anda untuk aspek-aspek perencanaan kewirausahaan bisnis itu. Perencanaan dan Pengendalian Dalam perencanaan kewirausahaan yang efektif, tidak tidak boleh ada keputusan penting yang ditetapkan tanpa pengetahuan dan persetujuan anda. Keadaan yang selalu berubah menghendaki agar anda menguasai pengendalian atas bisnis anda. Maksud utama perencanaan adalah agar anda mendapat informasi yang tepat dan pada waktu yang tepat, sehingga anda dapat mengambil keputusan yang tepat. Perencanaan yang baik tampak dalam perumusan tujuan-tujuan dan sasaran yang spesifik, dan membantu karyawan anda memahami apa yang diharapkan dari mereka. Waktu yang anda gunakan untuk: Merencanakan Mengembangkan Menerapkan Menilai hasil-hasil perencanaan B. Pengguna Perencanaan Bisnis Perencanaan bisnis mempunyai dua fungsi utama 1. Menyediakan penyataan akan sasaran dan strategi yang diartikulasikan secara jelas untuk digunakan dilingkungan internal perusahaan. 2. Berfungsi sebagai dokumen penjualan yang akan dibagikan kepada pihak luar. C. Ciri-ciri Perencanaan Bisnis Yang Menarik Atau Menolak Investor Adapun ciri-cirinya, yaitu 1. Bukti dari penerimaan konsumen dan jasa atau barang perusahaan. 2. Sebuah penghargaan atas kebutuhan konsumen. 3. Bukti dari fokus perhatian oleh perusahaan. 4. Posisi kepemilikan, sebagaimana yang direpresentasikan oleh paten, hak cipta, dan merek. Ciri-ciri Perencanaan Bisnis yang Berhasil 1. Harus diatur secara tepat. 2. Harus tebal dan penampilan yang tepat tidak terlalu panjang dan terlalu pendek. 3. Harus memberikan pemahaman mengenai apa yang harus diharapkan. 4. Harus menjelaskan keuntungan secara kuantitatif dan kualitatif 4
5. Harus menyajikan bukti kuat akan kemampuan pasar barang dan jasa. 6. Harus membenarkan dari segi keuangan 7. Harus membenarkan dan menjelaskan tingkat pengembangan produk 8. Harus menggambarkan rekan-rekannya sebagai tim manajer 9. Harus berisi proyeksi keuangan yang dapat dipercaya. 10. Harus menunjukkan bagaimana investor mendapat kas dalam 3-7 tahun 11. Harus disajikan kepada pemberi dana 12. Harus dapat dijelaskan dengan mudah dan singkat dalam irama presentasi yang baik Gambar 2: Ciri-ciri Perencanaan Bisnis yang Berhasil
Ci = Ongkos unit yang dipakai dari inventori (persediaan) CB = Ongkos Backorder Ch = Ongkos Hiring (penambahan tenaga kerja) Cf = Ongkos Firing (pemberhentian tenaga kerja) Cs = Ongkos Subkontrak Sedangkan ongkos total produksi selama horison perencanaan (TPC) adalah: TPC – C1 + C2 + ……+ C12 = ∑ Ct Metode-metode Perencanaan Agregat Ada beberapa metode yang dapat dgunakan untuk menyelesaikan permasalahan pada perencanaan produksi agrerat. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut: - Jumlah Tenaga Kerjanya Tetap dan Struktur biayanya Linier . Trial dan Error . Program Linier . Transportasi . Programa Dinamis - Jumlah Tenaga kerjanya berubah-ubah dan struktur biayanya linier . Program linier - Jumlah tenaga kerjanya berubah-ubah dan struktur biayanya non linier . Linear Decision Rule . Heuristic Search PROPOSAL PERENCANAAN USAHA Berikut adalah proposal perencanaan usaha : Garis Besar Rencana Usaha
Sampul Depan: Nama perusahaan, nama pemilik, alamat, dan nomor telepon Pernyataan Tujuan Daftar Isi Bagian Pertama: Tentang Perusahaan A. Uraian Usaha B. Produk/Jasa C. Pasar D. Lokasi Usaha E. Persaingan F. Manajemen 5
G. Personalia H. Penerapan dan Pengaruh yang Diharapkan dari Pinjaman I. Ikhtisar Bagian Kedua: Data Keuangan A. Sumber dan Penggunaan Dana B. Daftar Kebutuhan Barang Modal C. Neraca D. Analisis Titik Pulang Pokok E. Proyeksi Laba (Laporan Laba Rugi) 1. Ikhtisar Tiga tahunan 2. Rincian bulanan untuk tahun pertama 3. Rincian keuartalan untuk tahun kedua dan ketiga 4. Catatan penjelasan F. Proyeksi Arus Kas 1. Rincian bulanan untuk tahun pertama 2. Rincian kuartalan untuk tahun kedua dan ketiga 3. Catatan penjelasan G. Analisis Penyimpangan H. Laporan Keuangan Historis dari Bisnis yang Telah Ada 1. Neraca untuk tiga tahun terakhir 2. Laporan Laba Rugi untuk tiga tahun terakhir 3. Pengembalian Pajak Bagian Ketiga: Dokumen-dokumen Pendukung Riwayat hidup, neraca pribadi, anggaran biaya hidup, laporan kredit, surat referensi, uraian pekerjaan, surat pernyataan niat, (letter of intent), foto kopi perjanjian sewa, kontrak-kontrak, dokumen resmi,dan dokumen-dokumen lain yang relevan dengan rencana ini.
Pernyataan Tujuan Halaman pertama dari rencana Anda harus menyatakan tujuan-tujuan Anda sesederhana mungkin. Jika rencana itu hanya digunakan oleh Anda, pernyataan itu harus merupakan uraian yang jelas tentang bagaimana keinginan Anda untuk menggunakan rencana itu jika telah dikembangkan. Contohnya:”Rencana ini akan menjadi pedoman pelaksanaan dan kebijakan untuk Finestkind Seafood, inc” Jika rencana itu juga digunakan sebagai proposal pembiayaan, pernyataan tujuan menjadi lebih rumit. Pernyataan itu harus mencakup tanggapan-tanggapan yang timbul atas pertanyaan-pertanyaan berikut: 1. Siapa yang membutuhkan dana? 2. Bagaimana struktur bisnis (contohnya: pemilikan tunggal, persekutuan, perseroan, Sub-Chapter S corporation)? 3. Berapa jumlah uang yang diperlukan? 4. Untuk apa uang tersebut? 5. Bagaimana dana tersebut akan bermanfaat bagi bisnis? 6. Mengapa pinjaman atau investasi ini membuat bisnis menjadi layak? 7. bagaimana dana-dana tersebut akan dibayar kembali?
6
Daftar Isi Daftar Isi berfungsi sebagai pedoman untuk menulis dan mengatur rencana usaha Anda. Daftar Isi harus mengikuti Pernyataan Tujuan, yang diperluas dan didukung dalam sebagian rencana usaha. Ada tiga bagian utama dari rencana Anda: Bisnis itu sendiri; Data Keuangan Dokumen-dokumen Pendukung Bagian-bagian ini dapat diuraikan lebih lanjut jika diperlukan. Karena rencana usaha, bahkan untuk yang paling sederhanapun, dapat terdiri dari 20 halaman atau lebih, Anda tentu ingin membantu pembaca agar mudah menentukan bagian-bagian atau subbagian yang menjadi perhatian tertentu. Pernyataan Tujuan telah menyatakan apa tujuan Anda. Daftar Isi memudahkan untuk menemukan bahan-bahan pendukung. Contoh Daftar Isi Bagian Pertama : Bisnis A. Uraian Usaha B. Produk/Jasa C. Pasar D. Lokasi Usaha E. Persaingan F. Manajemen G. Personalia H. Penerapan dan pegaruh yang Diharapkan dari Pinjaman I. Ikhtisar Bagian Kedua: Data Keuangan A. Sumber dan Penggunaan Dana B. Daftar Kebutuhan Barang Modal C. Neraca D. Analisis Titik Pulang Pokok E. Proyeksi Laba (Laporan Laba-Rugi) 1. Ikhtisar Tiga Tahunan 2. Rincian Bulanan untuk Tahun Pertama 3. Rincian Kuartalan untuk Tahun Kedua dan Ketiga 4. Catatan Penjelasan F. Proyeksi Arus Kas 1. Rincian Bulanan untuk Tahun Pertama 2. Rincian Kuartalan untuk Tahun Kedua dan Ketiga 3. Catatan Penjelasan Bagian Ketiga: Dokumen-dokumen Pendukung Bentuk seperti ini memudahkan Anda untuk menemukan bagian yang paling penting setiap saat. Anda harus mengisi halaman yang sesungguhnya setelah Anda selesai, dan Daftar Isi berfungsi sebagai pedoman untuk menulis dan mengorganisir rencana usaha Anda. Pejelasan Singkat Tentang Pembiayaan 7
Sebagian besar uang yang diperlukan untuk memulai usaha disediakan oleh pemilik usaha itu sendiri. Akan tetapi, Anda mungkin memerlukan tambahan dana untuk meluncurkan usaha tersebut, atau untuk menopang pertumbuhan pada saat usaha telah dimulai. Dana dari pihak luar terdiri dari dua bentuk: ekuitas atau pinjaman Dana ekuitas berasal dari penjualan sebagaian dari usaha itu kepada Anda sendiri atau pihak lain. Jumlah yang Anda jual untuk memperoleh dana yang diperlukan mencerminkan jumlah risiko yang dihadapi investor. Jika usaha Anda tampaknya mengandung risiko, mungkin Anda harus menjual sebagian besar saham. Jika dianggap tidak terlalu berisiko, Anda tidak perlu menyerahkan sebagaian besar kepemilikan Anda. Akan tetapi, sangatlah besar manfaatnya untuk menekan risiko serendah mungkin dan sebuah rencana usaha dapat melakukan hal ini. Hutang merupakan suatu pinjaman, biasanya dari bank, dan pemberi pinjaman mengaharapkan Anda untuk membayarnya kembali pada waktu yang telah ditetapkan. Pemberi pinjaman biasanya menerima suatu pengembalian atas dana yang telah digunakan dalam bentuk bunga. Suku bunga mencerminkan risiko yang dihadapi pemberi pinjaman. Semakin tinggi risiko, semakin tinggi bunganya. Rencana anda harus memperhitungkan kebutuhan dana untuk membayar kembali pinjaman, baik pokok maupun bunganya seperti yang yang tealh disepakati. Hal ini akan sangat mempengaruhi laba dan arus kas Anda. Oleh karena itu, pinjamlah dengan hati-hati. Jika Anda menggunakan investor ekuitas dari luar, Anda tidak perlu membayar kembali dana tersebut, tetapi Anda menyerahkan bagian kepemilikan dan harus membagi pengambilan keputusan dan keuntungan. Jika usaha Anda tumbuh sampai pada titik di mana Anda berharap untuk dapat menjualnya, biaya yang sesungguhnya dari investor ekuitas dapat jauh lebih besar dari bunga suatu pinjaman. Jika Anda menggunakan pinjaman bank, Anda akan tergantung kepada perjanjian pinjaman itu yang secara efektif memaksa Anda untuk membagi pengambilan keputusan dengan kreditur-kreditur Anda. Contohnya, suatu perjanjian dapat membatasi jumlah hutang yang dapat Anda minta berdasarkan kekayaan bersih perusahaan Anda, yang dapat memaksa Anda untuk menemukan ekuitas baru agar usaha Anda bisa tetap tumbuh. Anda akan menemukan bahwa semakin banyak saran atas masalah-masalah seperti ini, maka akan semakin membantu. Akuntan atau bankir Anda dapat memberikan saran ini (dalam banyak hal Anda harus memiliki hubungan yang baik dengan bankir ataupun akuntan Anda begitu Anda merencanakan untuk mendirikan perusahaan).
Contoh ASPEK UMUM DAN LEGALITAS I.1. LATAR BELAKANG PROYEK Sebagaimana kita ketahui bahwa percetakan dan penerbitan buku atupun media informasi merupakan suatu kebutuhan sarana informasi yang sangat penting untuk meningkatkan kwalitas sumber daya manusia. Hingga saat ini belum ada sarana lain yang dapat menandinginya. 8
Berdasarkan informasi yang sering diberitakan, bahwa tingkat minat membaca di negara Indonesia masih sangat rendah dibanding negara yang sedang berkembang lainnya, seperti Malaysia, dan hal ini mencerminkan kwalitas sumber daya manusia. Problem ini merupakan target pemerintah untuk meningkatkan minat baca masyarakat indonesia. Untuk meningkatkan minat baca masyarakat, maka diperlukan media sarana baik itu media percetakan ataupun media elektronik. Meningkatnya minat baca masyarakat otomatis akan meningkatnya industri percetakan ataupun industri eletronik. Karena akan ditingkatkanya minat baca, maka perkembangan industri percetakan masih sangat besar. Mengingat perusahaan percetakan yang bapak pimpin cukup pesat perkembangannya dan hingga kini telah mempunyai 3 perusahaan percetakan yang cukup besar. Dimana ketiga perusahaan tersebut memerlukan bahan baku yang tidak sedikit. Dan juga perkembangan usaha percetakan cukup pesat kemajuannya di Indonesia. Disamping itu bapak belum mempunyai perusahaan untuk menyuplai bahan baku tersebut. Dengan dilatarbelakangi uraian di atas maka saya mengusulkan untuk membangun usaha dalam bidang supplier produk printing plate, Film, Chemical for printing, dan bahan baku penolong lainnyat. I.2. KEPEMILIKAN PERUSAHAAN I.2.1. Pengurus Perusahaan Pengurus perusahaan terdiri dari pengusaha lokal dan pengusaha asing yang telah cukup berpengalaman dalam bidang percetakan. Susunan pengurus perusahaan adalah sebagai berikut: 1 Komisaris utama :......................... 2 Komisaris : ……………………………………… 3 Presiden Direktur :…………………. 4 Direktur Marketing : ……………………………………… 5 Direktur keuangan : ……………………………………… I.2.2. Modal dan Pemilik Perusahaan Modal dasar perusahaan sesuai dengan yang tercantum pada akte Notaris adalah sebesar Rp ………………………………,00 yang terbagi atas ………… lembar saham dengan harga nominal masing-masing sebesar Rp 1.000.000,Jumlah modal yang telah disetor pada saat pendirian perusahaan adalah sebesar Rp …………………………,00 (…………… lembar saham) dengan perincian sebagai berikut : 1 Bapak Dharmawan Taher : ……………lembar 2 Bapak Harmaizar :……………lembar I.3. DASAR HUKUM USAHA PT Maju Terus merupakan perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan akte nomor …………, tanggal ……………………………200.., dihadapan notaris Ny. ……………………………………………, di Jakarta. Identitas perusahaan adalah sebagai berikut : Nama : PT Maju Terus Alamat Kantor : Jl.………………………………………………………………………… ……………………….…..…………………………………………………………………… … Proses dan urutan membuat Surat-surat izin operasi, serta surat-surat izin dan referensi yang telah dimiliki oleh PT Maju Terus untuk beroperasi adalah sebagai berikut : 1. Akte pendirian 9
Dibuat oleh Pejabat Notaris 2. Surat Keterangan Domisili Perusahaan Dikeluarkan oleh Kantor kelurahan 3. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) Dikeluarkan oleh Kantor Pajak 4. SIUP (Surat Izin Usaha Pengusaha) Dikeluarkan oleh Departement Perdagangan dan Industri 5. Setoran ke Bank sebagai Modal yang Disetor Bank mana saja, syarat pengurusan berikutnya 6. Pengesahan Kehakiman Dikeluarkan oleh Departemen Kehakiman 7. TDP (Tanda Daftar Perusahaan) Dikeluarkan Oleh Departemen Perdagangan. 8. BN (Berita Negara) Dikeluarkan oleh percetakan negara 9. Surat Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pajak, Kantor Pelayanan Pajak, perihal Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. (Dibuat Jika perusahaan telah berjalan beberapa tahun). 10. TDR (Tanda Daftar Rekanan) Di daftar ke intansi pemerintah yang berkaitan dengan pangsa pasar / order, umumnya dengan melalui “Fits and Proper Test”. 11. Association (Gabungan Pengusaha Konsultan) Di daftar pada association tersebut Surat-surat Izin dan referensi perusahaan belum ada yang diproses, dikarenakan perusahaan baru akan berdiri dan sedang menyelidiki perkembangan pasar. Contoh Kasus : A. Latar Belakang Jamur tiram atau lebih dikenal dengan nama jamur kayu merupakan bahan makanan bernutrisi dengan kandungan protein tinggi, kaya vitamin dan mineral, rendah karbohidrat, lemak dan kalori. Zaman dahulu, untuk bisa mendapatkan jamur, orang tua kita harus menunggu musim hujan. Namun di zaman sekarang, untuk bisa mendapatkan jamur, kita tidak lagi perlu menunggu musim hujan tiba. Kapan pun dan di manapun, kita bisa mengolah dan menyantap jamur. Jamur tidak hanya disukai orang-orang zaman sekarang. Sejak zaman dahulu, jamur sudah menjadi bahan pangan yang populer. Bahkan, raja-raja Mesir dan Yunani Kuno di abad sebelum masehi dikenal sebagai penyuka jamur. Rasanya yang lezat menjadikan jamur disebut sebagai makanan para dewa seperti halnya cokelat. Biasanya orang mengkonsumsi jamur bukan hanya lantaran rasanya yang lezat, tetapi juga karena alasan lain, yaitu manfaat dan khasiat yang terkandung di dalamnya seperti mengobati penyakit lever, diabetes, 10
anemia, sebagai antiviral dan antikanker serta menurunkan kadar kolesterol. Disamping itu, jamur tiram juga dipercaya mampu membantu penurunan berat badan karena berserat tinggi dan membantu pencernaan. Bisa disebut, faktor khasiat dan manfaat inilah yang menjadi prioritas konsumen jamur. Tujuannya tentu saja demi kesehatan tubuh atau hal lain yang berkaitan dengan vitalitas. Tidaklah mengherankan jika berbagai jenis jamur kini menjadi bagian dari menu favorit di sejumlah rumah makan. Dari sinilah kami melihat bahwa prospek bisnis makanan jamur sangat menjanjikan dan menjadi peluang bagi kami untuk melaksanakan bisnis ini. Dengan pendirian bisnis ini kami dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan makanan yang lezat dan sehat. Disini kami menggunakan jamur tiram yang sangat bermanfaat bagi manusia dan segar tentunya. Selain itu kami juga akan melakukan diversifikasi makanan dari jamur agar masyarakat lebih berminat/ tertarik, dari hasil olahan jamur tiram ini. Disisi lain kami tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat akan makanan yang sehat tetapi juga dalam menciptakan lapangan pekerjaan, dan mengurangi pengangguran di masyarakat. Dalam hal ini kami berperan sebagai wirausaha, peranan wirausaha sangat dibutuhkan untuk menciptakan lapangan kerja sendiri maupun untuk orang lain. Seseorang wirausaha harus mempunyai jiwa dan kepribadian yang ulet, rajin, clan teguh serta memiliki pengetahuan yang luas. Semoga dengan bisnis ini kami dapat mengembangkan diri kami dalam berwirausaha.
B. Maksud dan tujuan Adapun maksud dan tujuan kami mendirikan CV. SMK Mushroom Healthy Restaurant yang bergerak di bidang olahan makanan jamur ini adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan makanan yang lezat dan sehat dengan harga yang terjangkau serta manfaat setelah dikonsumsi. Bukan hanya hal itu saja maksud dan tujuan kami, tetapi kami juga membantu pemerintah dalam meminimalisasi pengangguran serta berharap akan mendapat keuntungan dari usaha yang kami lakukan.
C. Sejarah Perusahaan CV. SMK Mushroom Healthy Restaurant terbentuk atas dasar dan gagasan beberapa mahasiswa 11
SMK dari kegiatan belajar yang kami emban yaitu pengetahuan tentang wirausaha dan bagaimana menjadi seorang wirausaha yang sukses. Dalam materi ini kami dituntut untuk mencari peluang usaha dan dapat merealisasikan usahanya dimasa mendatang. Setelah menganalisa terhadap peluang usaha yang didapat dan membandingkan resiko-resiko yang ada make kami sepakat untuk memilih usaha Cafe Mushroom. Kami memilih usaha ini karena kami melihat bahwa jamur dimasa yang akan datang akan menjadi makanan yang di cari manusia karena manfaat yang didalamnya oleh karena itu kami tidak akan mensia-siakan peluang tersebut untuk menjadikannya suatu peluang usaha. CV. SMK Mushroom Healty Restaurant didirikan oleh 5 orang siswa SMK kelompok III semester VI. CV ini beranggotakan lima anggota yang akan menjalankan usaha ini sebagai langkah awal dalam pendirian CV ini. Setelah itu kami menentukan jabatan dan tugas untuk menjalankan bisnis ini, maka terbentuklah struktur organisasi CV. SMK Mushroom Healty Restaurant yang terdiri dari Manager Penjualan & Administrasi, Staff Penjualan & Administrasi, Koki, Staff Koki, Kasir, Waiter & Waitress. Langkah selanjutnya adalah menentukan strategi pemasaran dalam berbagai aspek antara lain aspek organisasi dan manajemen, aspek pemasaran, aspek produksi, dan aspek keuangan. Analisa dari ke empat aspek tersebut sangat membantu kami dalam menentukan harga pokok, kualitas produksi, peluang pasar, bahan baku, serta penentuan biaya produksi. Rencana usaha tersebut Insya Allah akan dirintis setelah kami selesai kuliah.
Latihan 1. Rancangan kerja yang akan dikerjakan/dijalankan oleh perusahaan adalah ... A. tujuan perusahaan B. program perusahaan C. sasaran perusahaan D. misi perusahaan E. visi perusahaan 2. Langkah awal dalam penyusunan proposal usaha adalah ... A. menerapkan aspek pemasaran B. menetapkan jenis usaha yang diinginkan C. menetapkan aspek produksi D. menetapkan aspek yuridis E. menetapkan aspek AMDAL 3. Proposal sebagai alat komunikasi bagi wirausahawan untuk memaparkan dan meyakinkan gagasannya kepada pihak lain secara menyeluruh. Hal ini merupakan ... A. tujuan proposal B. manfaat proposal C. arti penting proposal D. isi proposal 12
E. proposal usaha 4. Di dalam proposal aspek ini merupakan hal yang sangat penting, termasuk tiga proporma, yaitu neraca, rugi laba, dan cash flow. Aspek tersebut dinamakan ... A. aspek manajemen B. aspek produksi C. aspek keuangan D. aspek pemasaran E. aspek lokasi 5. Dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausahawan yang menggambarkan semua unsur relevan, baik internal maupun eksternal mengenai usaha atau proyek baru ialah ... A. file B. proposal .usaha C. rencana usaha D. draft proposal E. aspek umum proposal 6. Berkas yang berisi tentang proyeksi/perencanaan tentang kegiatan/usaha yang akan dilakukan, disebut dengan ….. a. Proposal b. Laporan c. Karya Ilmiah d. Karya Tulis e. Skripsi 7. Setiap usaha yang akan dilakukan dimulai dengan proposal. Banyak manfaat yang diperoleh dengan adanya proposal. Satu diantara pernyataan di bawah ini tidak termasuk manfaat dari proposal …. a. Tata cara penempatan barang di gudang b. Membandingkan dengan perkiraan dan hasil c. Alat komunikasi bagi wirausaha d. Gambaran awal tentang kemajuan manajerial wirausaha e. Informasi potensi pasar dan perkiraan market share yang mungkin di raih 8.
a. b. c. d. e. 9.
1. Aspek teknis, penyaluran produk 2. Aspek pemasaran produk 3. Aspek jenis usaha yang diinginkan 4. Aspek produk yang akan dibuat 5. Aspek organisasi dan manajemen Dalam penyusunan proposal tahapannya adalah sebagai berikut ; ….. 1, 2, 3, 4, 5 2, 3, 4, 5, 1 3, 4, 2, 1, 5 4, 1, 2, 1, 5 5, 4, 3, 2, 1 Dalam proposal usaha, struktur organisasi perusahaan termasuk dalam aspek …….. a. Usaha b. Financial 13
c. Manajemen d. Produksi e. Pemasaran 10. Satu diantara pernyataan di bawah ini tidak termasuk pihak yang memerlukan proposal yaitu …. a. Pengusaha b. Investor c. Bussines plan d. Lembaga keuangan e. Pemerintah 11. Analisis Break Event Point dalam usaha di dalam proposal termasuk ….. a. Aspek usaha b. Aspek financial c. Aspek pemasaran d. Aspek produksi/penjualan e. Aspek manajemen 12. Pihak yang berkepentingan terhadap proposal usaha adalah ; a. Investor b. Karyawan c. Pesaing usaha d. Keluarga produsen e. LSM 13. Yang tidak termasuk faktor-faktor yang perlu dipertahankan dalam penyusunan proposal adalah ... a. Fleksibilitas d. Batasan waktu b. Komitmen e. Tujuan yan realistis c. Kontinuitas 14. Dalam menyusun proposal usaha perlu diperhatikan dukungan dari semua pihak yang terlibat, baik keluargaa, mitra bisnis atau anggota lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa proposal tersebut memiliki ... a. objektivitas d. Tujuan yang realistis b. Fleksibilitas e. komitmen c. Batasan waktu
14
Daftar Pustaka
1) Ir. Agung Wahyudi B., MM. Modul Perkuliahan Kewirausahaan. UMB:Jakarta 2) Bintari. D.R., Hubungan Antara Adversity Quotien Dengan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Teknik dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Depok: Universitas Indonesia, 2000. 3) http://adifia.wordpress.com/2010/01/26/mengelola-konflik-dalam-upaya-membangunkerja-sama-tim/ 4) Materi Pelatihan Manajemen Konflik. SEA-NURS-429, IN O OSD OO1/12. Pelatihan Manajerial SPMK – Januari 2003. kmpk.ugm.ac.id
5) Charles V. Larson, 1986, Persuasion: Perception and Responsibility (fourth Edition), Wadsworth Publishing Company, California. 6) Deborah Tannen, 1996, Seni komunikasi Efektif: membangun relasi dengan membina gaya percakapan, (alih bahasa dra. Amitya Komara), PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 7) Joseph A. Devito,1997, Komunikasi antar manusia (edisi kelima), Profesional Books, Jakarta. 8) Larry King, Bill Gilbert, 2002, Seni Berbicara: kepada siapa saja, kapan saja, dimana saja (editor Tanti Lesmana), PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 9) Prof. Dr. Astrid S. Susanto-Sunarto, 1995, Globalisasi dan komunikasi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. 10) R. Wayne Pace, Don F. Faulos, 2002, Komunikasi Organisasi: Strategi meningkatkan kinerja perusahaan (editor Deddy Mulyana, MA, Ph.D.), PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
11) Kewirausahaan Indonesia Dengan Semangat 17-8-45, Puslatkop dan PK, Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil, Jakarta, 1995. 12) Kewirausahaan (Pedoman praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses), Dr. Suryana, Salemba Empat, 2003 13) Kewirausahaan Teori dan Praktek, Seri Manajemen 77 PPM, Geoffrey. Meredith 14) Pengantar Kewirausahaan, Kerangka Dasar Memasuki Dunia Bisnis, Edisi Pertma, Drs. Masykur Wiratmo, Msc, BPFE, Jogyakarta 15) Dasar-dasar Kewirausahaan, Drs. Astim Riyanto, SH, MH, Yapemdo, Bandung 16) Pedoman Perencanaan Usaha, Edisi keenam, Devid H. Bangs, Jr, Erlangga, 17) Entepreneurship Creativity & Organisasi, Te+t, Case, & Reading, John Kao, Prentice Hall, Englewood, New Jersey. 18) Dun Steinhoff, John.F.Burgess 1993. Small Business Management Fundamentals,Sixth Edition New york: McGrtawhill Inc. 19) Dun & Broadstreet and business Credit, Inc 1989, the challenges of managing small business, Small Business Department Winconsin Murray Hill. 20) Frans Magnis – Suseno, 1987. Etika Dasar : masalah-masalah pokok Filsafat moral. Yogyakarta Kanisius. 21) Sujuti Jahja, 1997. penelitian tentang Kewirausahaan dalam rangka pengembangan disiplin ilmu kewirausahaan, Makalah seminar Nasional jatinangor,IKOPIN. 22) Zimmerer,W.Thomas, Norman .M.Scarborough,1996, Entreprenership and the new venture formation, New Jersey, Prentice Hall International Inc. 23) Suryadi, Arissetyanto,Purwanto,Faturohman, Kewirausahaan membangun usaha sukses sejak usia muda.,2007, Salemba Empat. 24) Longenecker Justin.G.Moore Carlos W,Petty William : Kewirausahaan : Manajemen usaha kecil, edisi 11, Salemba Empat Jakarta. i
25) Meredith Geoffrey.G. et al : Kewirausahaan : Teori dan Praktek, cetakan 6 LM PPM & Pustaka Binaman Pressindo Jakarta, 2000. 26) Suryana Dr,Msi 2000. Kewirausahaan : Pedoman Praktis, kiat dan proses menuju sukses, edisi revisi, Salemba empat, Jakarta, 27) Vernon A. Musselman-John H. Jackson, 1984. Introduction to Modern Business, Ninth Edit.,. 28) Kewirausahaan Indonesia Dengan Semangat 17-8-45, Puslatkop dan PK, Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil, Jakarta, 1995. 29) Kewirausahaan (Pedoman praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses), Dr. Suryana, Salemba Empat, 2003 30) Analisis SWOT. http://dickyrahardi.blogspot.com/2007/08/analisis-swot.html 31) Kewirausahaan Teori dan Praktek, Seri Manajemen 77 PPM, Geoffrey. Meredith 32) Pengantar Kewirausahaan, Kerangka Dasar Memasuki Dunia Bisnis, Edisi Pertma, Drs. Masykur Wiratmo, Msc, BPFE, Jogyakarta 33) Dasar-dasar Kewirausahaan, Drs. Astim Riyanto, SH, MH, Yapemdo, Bandung 34) Pedoman Perencanaan Usaha, Edisi keenam, Devid H. Bangs, Jr, Erlangga, 35) Entepreneurship Creativity & Organisasi, Test, Case, & Reading, John Kao, Prentice Hall, Englewood, New Jersey. 36) Suryana, Dr, MSi. : “Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses”, Salemba Empat, 2003. (1) 37) Depkop & Pembinaan Usaha Kecil : “Kewirausahaan Indonesia dengan Semangat 17–8– 1945”, Kloang Klede Jaya, Kerjasama Depkop dan Pembinaan Usaha Kecil, 1997. (2) 38) Alma Buchari, Dr.: “Kewirausahaan”, Alfabet, 2001. (3) 39) Dinsi Valentino, SE, MM, MBA.& M Haryanto, Iqbal Setyarso : “Jangan Mau Seumur Hidup Menjadi Orang Gajian”, Let’s Go Indonesia, 2004. (4) 40) Sarosa Pietra : “Kiat Praktis Membuka Usaha”, Elex Media Komputindo, 2004. (5) 41) Meredith Geoffrey G. et al : “Kewirausahaan Teori dan Praktek”, PPM, 2000. (6) 42) Senduk Safir : “Mencari Penghasilan Tambahan”, Elex Media Komputindo, 2004. (7) 43) Kewirausahaan, Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda, Suharyadi, Arissetyanto Nugroho, Purwanto S.K., Maman Faturohman, Salemba Empat, 2007. Kewirausahaan Indonesia Dengan Semangat 17-8-45, Puslatkop dan PK, Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil, Jakarta, 1995. 44) Kewirausahaan (Pedoman praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses), Dr. Suryana, Salemba Empat, 2003. 45) Kewirausahaan Teori dan Praktek, Seri Manajemen 77 PPM, Geoffrey. Meredith 46) Pengantar Kewirausahaan, Kerangka Dasar Memasuki Dunia Bisnis, Edisi Pertma, Drs. Masykur Wiratmo, Msc, BPFE, Jogyakarta 47) Dasar-dasar Kewirausahaan, Drs. Astim Riyanto, SH, MH, Yapemdo, Bandung 48) Pedoman Perencanaan Usaha, Edisi keenam, Devid H. Bangs, Jr, Erlangga, 49) Entepreneurship Creativity & Organisasi, Test, Case, & Reading, John Kao, Prentice Hall, Englewood, New Jersey 50) Sumartono, Budi. 2012. Mengelola Keuangan Usaha. Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana: Jakarta. 51) Hirdinis M. 2007. Pengelolaan Usaha dan Strategi Kewirausahaan, Modul 9-10. Universitas Mercubuana: Jakarta
ii
52) Hirdinis M. 2007. Pembedahan Praktek Usaha Secara Praktis, Modul 14. Universitas Mercubuana: Jakarta 53) Longenecker Justin G, Moore Carlos W, Petty J. William ; Kewirausahaan : Manajemen Usaha Kecil, 11th Edition, Salemba empat, Jakarta. 54) Meredith Geoffrey G. et al ; Kewirausahaan : Teori dan Praktek, Cetakan 6, LM PPM & Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 2000. 55) Suryana Dr, MSi ; Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses, Edisi revisi, Salemba empat, Jakarta, 2003. 56) Zimmerer Thomas W., Scarborough ; Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil, Second edition, Prenhalindo, Jakarta, 2005
iii