Jurnal Kebidanan 07 (02) 115 - 222 Jurnal Kebidanan http : /www.journal.stikeseub.ac.id HUBUNGAN PARITAS DAN PEMAKAIAN KB HORMONAL DENGAN USIA MENOPAUSE Mayang Isa Hanasiwi 1), Herdini Widyaning Pertiwi 2) 1), 2)
Stikes Estu Utomo Boyolali
E-mail:
[email protected] 1) ABSTRAK Menopause adalah peristiwa kehidupan yang normal dan merupakan suatu fase alamiah yang akan di alami oleh setiap wanita yang biasanya terjadi di atas usia 40 tahun. Namun saat rata-rata usia menopause wanita Indonesia adalah 45-55 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paritas dan pemakaian KB Hormonal dengan Usia Menopause. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik, Metode pendekatan dengan menggunakan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita menopause di Posyandu Lansia Kelurahan Tingkir, Salatiga pada bulan April 2014 sejumlah 58 responden, dengan teknik total sampling dan analisa data chi square. Terdapat hubungan paritas dengan usia menopause pada ibu di Posyandu Lansia Kelurahan Tingkir, Salatiga, dengan p value 0,000. Terdapat hubungan pemakaian KB hormonal dengan usia menopause pada ibu di Posyandu Lansia Kelurahan Tingkir, Salatiga, dengan p value 0,001, berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan paritas dan pemakaian KB Hormonal dengan Usia Menopause. Kata Kunci : Paritas, Pemakaian KB Hormonal, Usia Menopause.
PARITY
RELATIONSHIP
AND
USE
OF
HORMONAL
KB
AGE WITH MENOPAUSE ABSTRACT Background : Menopause is a normal life event and is a natural phase that will be experienced by every woman who usually occurs over the age of 40 years . However, when the average age of menopause is 45-55 years old Indonesian woman Objective : This study aimed to determine the relationship of parity and use of family planning by Age Menopause Hormonal Methods : This study is a survey research , analytical method using cross sectional approach . The population in this study were all postmenopausal women in IHC Elderly Village Tingkir, Salatiga in April 2014 a number of 58 respondents , with a total sampling techniques and chi square analysis of the data . Results : There is parity relationship with the mother's age at menopause in IHC Elderly Village Tingkir, Salatiga, with a p value of 0.000 . There is a relationship with the use of hormonal family planning on maternal age of menopause in the IHC Elderly Village Tingkir, Salatiga, with p value of 0.001 , meaning Ha Ho accepted and rejected . Conclusion : From this study it can be concluded that there is a relationship of parity and use of family planning Menopause Hormone with age. Keywords: Parity, use of family planning Hormone, Menopause Age.
.
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
208
paritas di Indonesia tahun 2012 rata-rata
PENDAHULUAN Menopause
adalah
peristiwa
ada multipara yaitu sekitar 64%, primipara
kehidupan yang normal dan merupakan suatu fase alamiah yang akan di alami oleh
sejumlah
setiap wanita yang biasanya terjadi di atas
grandemultipara.
usia
Proverawati
45
tahun.
terjadinya
Menurut
menopause
Liewellyn,
dan Sedangkan
(2009)
sisanya menurut
pemakainan
KB
siklus
hormonal juga dianggap memiliki pegaruh
menstruasi seorang wanita telah berhenti
terhadap usia menopause, hormon yang
secara
diperoleh dari KB akan lebih lama
permanen
bila
23%
selama
satu
tahun.
Kondisi ini merupakan suatu akhir proses
mempertahankan fungsi ovarium.
biologis yang menandai berakhirnya masa subur
seorang
menstruasi
wanita.
tersebut
Berhentinya
akan
membawa
Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan pada 22 Maret 2014 di Posyandu
Lansia
Kelurahan
Tingkir,
dampak perubahan sosial, fisiologis atau
Salatiga tercatat ibu menopause sebanyak
psikologis (Varney, 2007).
64 orang. Dari 6 ibu yang diwawancarai
Setiap tahunnya diperkirakan 25 juta
diketahui
bahwa 2 ibu menopause
wanita seluruh dunia akan memasuki masa
sebelum 45 tahun dimana 1 dengan jumlah
menopause. Wanita yang berusia 50 tahun
anak 2 hal ini memungkinkan terdapat
ke atas diperkirakan akan meningkat
faktor lain seperti pemakaian KB dimana
jumlahnya. Tahun 2015 jumlah populasi
ibu tidak memakai KB hormonal, 1 ibu
ibu menopause diperkirakan naik sebesar
memakai
14%.
Indonesia
dimungkinkan terdapat faktor lain dimana
dijumpai fenomena sebelum tahun 1995,
ibu tersebut memiliki 1 anak. Sisanya 4 ibu
rata-rata usia menopause wanita Indonesia
menopause pada umur lebih dari 45 tahun,
adalah
dimana semuanya memakai KB hormonal,
(Depkes,
50,5
Sementara
2007).
tahun
Safitri
Di
(Thomas, (2009)
2005).
menyatakan
KB
hormonal
halini
dengan jumlah anak 2 dan 3.
bahwa rata-rata usia menopause wanita Indonesia, saat ini adalah 45-55 tahun.
KAJIAN LITERATUR
Kesemua fakta-fakta ini menggambarkan
Menopause
jelas bahwa seiring dengan perkembangan
1.
Pengertian Menopause adalah masa transisi
zaman dan seiring dengan penurunan jumlah paritas wanita dari tahun ke tahun,
atau
peralihan,
dari
rata-rata usia menopause seorang wanita
menstruasi
cenderung menjadi lebih cepat. Jumlah
sesudahnya (Lestary. D, 2010). Menopause
terakhir
tahun
sebelum
sampai
setahun
(menstruasi terakhir) menandai akhir masa Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
209
reproduksi seorang wanita dan biasanya
awal
masa
klimakterium
terjadi pada wanita berusia antara 45-55
menurun pada menopause, serta mencapai
tahun dengan usia rata-rata 51 tahun
kadar terendah pada saat pasca menopause.
(Andrews. G, 2010). Seorang wanita
(Deborah, 2006).
dikatakan mengalami menopause jika telah
Penurunan
ini
dan
makin
menyebabkan
mengalami amenorrhea (tidak menstruasi)
berkurangnya reaksi umpan balik negatif
selama sekurang-kurangnya
terhadap
satu
tahun
hypothalamus,
yang
(Sastrawinata, 2005).
gilirannya
2.
Macam-Macam Menopause
produksi gonadotropin sehingga membuat
a.
Menopause Prematur (Dini)
pola
Menopause yang terjadi sebelum 40
menjadi
tahun (Prawirohardjo, 2005). Menurut
hipogonadisme.
Dr. Purwantyastuti, bila seseorang
kadar estrogen di dalam tubuh maka fungsi
mengalami henti haid di usia 30-an
fisiologis hormon tersebut akan menjadi
atau awal 40-an, maka orang tersebut
terganggu. Perubahan fisiologi sindrom
dapat
kekurangan estrogen akan menampilkan
b.
c.
dikatakan
hormonal
peningkatan
wanita
klimakterium
hipergonadotropin, Dengan
gambaran
Menopause Normal
neurovegetatif, gangguan palkis, gangguan
Menopause yang alami dan umumnya
somatik
terjadi pada usia diakhir 45-55 tahun
(Baziad, 2007)
(Proverawati, 2010).
4.
Menopause Terlambat yang
klinis
menurunnya
menopause dini.
Menopause
3.
mengalami
menyebabkan
pada
dan
gangguan
apabila
gangguan
siklus
haid.
Perubahan pada Masa Menopause Menopause
terjadi
berupa
peralihan
masa
merupakan
masa
produktif
menuju
seorang wanita masih mendapat haid
perubahan secara perlahan-lahan ke masa
di atas 55 tahun (Proverawati, 2010).
non-produksi
yang
Patofisiologi Menopause
berkurangnya
hormon
Sebelum seorang wanita mengalami menopause,
terjadi
estrogen
oleh dan
progesteron seiring bertambahnya usia
perubahan
(Kuntjoro, 2002). Sehubungan dengan
anatomis pada ovarium berupa sclerosis
terjadinya menopause biasanya diikuti
vaskuler,
folikel
dengan berbagai gejolak perubahan yang
aktivitas
meliputi aspek fisik maupun psikologis
sintesa hormon steroid. Penurunan hormon
yang dapat mempengaruhi berbagai aspek
estrogen akan berlangsung dimulai pada
kehidupan wanita tersebut.
primordial,
telah
disebabkan
pengurangan serta
jumlah
penurunan
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
210
a.
Fisik
3) Ketika
seseorang
memasuki
Kekeringan vagina Kekeringan vagina terjadi karena
masa menopause, fisik mengalami
lebar
ketidak nyamanan seperti rasa kaku
mensekresikan
dan linu yang dapat terjadi secara
Penyebabnya adalah kekurangan
tiba-tiba disekujur tubuh misalnya di
estrogen yang menyebabkan liang
kepala, leher dan dada bagian atas.
senggama menjadi tipis,
Kadang-kadang
kering dan kurang elastis.
rasa
kaku
dapat
diikuti dengan rasa panas dan dingin, pening cepat
kelelahan, marah,
dan
jengkel,
4)
rahim
sedikit
sekali lender.
lebih
Perubahan kulit
resah,
Estrogen berperan dalam menjaga
berdebar-debar
elastisitas kulit, ketika menstruasi
(Hurlock, 2004).
berhenti maka kulit akan terasa
Dari segi fisik yang merupakan
lebih tipis, kurang elastis terutama
tanda dan gejala dari menopause
pada daerah sekitar wajah, leher
yaitu:
dan lengan. Kulit di bagian bawah
1)
mata
Ketidakteraturan siklus haid Tanda
paling
umum
seperti
adalah
kantong dan lingkaran hitam di
fluktuasi dalam siklus haid, kadang
bagian ini menjadi permanen dan
kala haid muncul tepat waktu,
jelas.
tetapi tidak pada siklus berikutnya.
5)
Keringat di malam hari
Ketidak teraturan disertai dengan
Pada malam hari mengeluarkan
jumlah darah yang sangat banyak,
keringat banyak bahkan sampai
tidak seperti volume pendarahan
bangun bersimbah peluh.
pada haid yang normal. 2)
menggembung
6)
Gejolak rasa panas
Sulit tidur Kesulitan
tidur
Arus panas biasanya timbul pada
merupakan
masalah
saat darah haid mulai berkurang
yang
dan
harus
berlangsung
benar-benar
sampai
berhenti.
haid
sangat
(insomnia) kesehatan
mengganngu
diantisipasi
dan
wanita
Panas
menopause. Beberapa penelitian
disertai dengan rasa menggelitik
menunjukkan bahwa 10% hingga
disekitar jari-jari, kaki maupun
15% wanita menopause meningkat
tangan serta kepala atau bahkan
kegelisahannya.
timbul secara menyeluruh.
mengalami insomnia dan depresi.
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
Mereka
211
Biasanya keluhan yang sering
Rendahnya
muncul berupa kesulitan untuk
merupakan
mulai tidur, lama tidak bisa tidur
osteoporosis (kerapuhan tulang).
lagi, dan sering terbangun di waktu
Osteoporosis merupakan penyakit
malam sehingga mengantuk di
kerangka yang paling umum dan
siang hari, insomnia merupakan
merupakan persoalan bagi yang
keadaan tidak dapat tidur atau
telah
terganggunya pola tidur. Orang
menyerang
yang bersangkutan mungkin tidak
menopause.
dapat tidur, sukar untuk jatuh tidur, atau
mudah
terbangun
9)
dan
Menopause
merupakan
estrogen
penyebab
berumur,
proses
paling
wanita
banyak
yang
telah
Badan menjadi gemuk Biasanya
kemudian tidak dapat tidur lagi.
kadar
disebabkan
perilaku
makan dan kurang berolah raga.
sumber
10) Penyakit
potensial lain pada masalah tidur.
Ada beberapa penyakit yang sering
Menurut Hawari (2009) insomnia
dihadapi oleh wanita menopause.
dapat disebabkan oleh beberapa
Sudut pandang medik ada dua
faktor, antara lain fisik dan psikis,
perubahan paling penting yang
faktor fisik misalnya terserang flu
terjadi pada waktu menopause
sehingga
tidur,
yaitu meningkatnya kemungkinan
sedangkan faktor gangguan psikis
terjadi penyakit jantung, pembuluh
adalah stres, cemas, depresi alah
darah serta hilangnya mineral dan
satu
sulit
untuk
proses
perkembangan
atau
tahap
protein
di
manusia
yang
(osteoporosis).
dalam
tubuh
tentang
aspek
berkaitan dengan perubahan fisik dan psikis yaitu menopause. 7)
Psikologis Berbicara
Perubahan pada mulut Pada
8)
b.
saat
ini
kemampuan
psikologis
wanita
menopause,
mengecap pada wanita berubah
sebenarnya tidak dapat dipisahkan
menjadi kurang peka, ada pula
antara aspek biologis, psikologis,
yang mengalami gangguan gusi
sosial, budaya dan spiritual. Beberapa
dan gigi menjadi lebih mudah
gejala
psikologis
tanggal.
ketika
menopause
Kerapuhan tulang
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
yang
menonjol
adalah
mudah
tersinggung, tertekan, gugup,
212
kesepian, tidak sabar, tegang, cemas
menurunnya
dan
kondisi
depresi.
Beberapa
keluhan
hormon,
namun
psikologis
dan
psikologis yang merupakan tanda dan
meningkatnya
gejala menopause yaitu:
gelisah, dan emosi sering tidak
1)
terkontrol
Ingatan menurun
akibat
menurunnya
Gejala ini terlihat bahwa
hormon
estrogen
sebelum menopause wanita dapat
menjadi
salah
mengingat
meningkatnya
gangguan
(insomnia)
pada
namun
2)
kecemasan,
dengan sesudah
mudah, mengalami
yang satu
bisa sebab tidur wanita
menopause terjadi kemunduran
menopause. Insomnia meningkat
dalam mengingat, bahkan sering
pada wanita usia 44-45 tahun
lupa pada hal-hal sederhana,
karena
padahal
estrogen dan progesteron dalam
sebelumnya
secara
berkurangnya
hormon
otomatis langsung ingat.
tubuh.
Kecemasan
bertambah parah saat menopause.
Banyak
ibu-ibu
mengeluh
yang
bahwa
Masalah
tersebut
Walsleben (Handita, 2004) juga
setelah
mengatakan
sebanyak
40
%
menopause dan lansia merasa
wanita menopause mengalami
menjadi pencemas. Kecemasan
kesulitan
yang timbul sering dihubungkan
2008).
dengan
adanya
kekhawatiran
dalam menghadapi situasi yang sebelumnya
tidak
pernah
dikhawatirkan.
kekhawatiran,
kecemasan
(Andreannus,
Mudah tersinggung Gejala ini lebih mudah terlihat dibandingkan kecemasan. Wanita lebih mudah tersinggung
Terjadinya kekhawatiran-
ketakutan,
3)
tidur.
ketakutandan
kecemasan-
pada
masa
dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya mengganggu. disebabkan
dianggap
tidak
Ini
mungkin
dengan
datangnya
menopause dapat menyebabkan
menopause maka wanita menjadi
terjadinya
insomnia.
ini
sangat menyadari proses mana
didukung
oleh
pendapat
yang sedang berlangsung dalam
Walsleben
(Handita,
bahwa
gangguan
hal
tidur
2004)
dirinya.
Perasaannya
menjadi
tidak
sangat sensitif terhadap sikap dan
langsung berhubungan dengan
perilaku tersebut dipersepsikan
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
213
sebagai
4)
menyinggung
proses
Gejala Menopause
penerimaan yang sedang terjadi
Tanda
dalam dirinya.
(Varney, 2007) adalah:
dan
Gejala
Menopause
Stress Tidak ada orang yang bisa
a.
Perubahan Pola Perdarahan
lepas sama sekali dari rasa was-
Pola yang paling umum adalah
was dan cemas, termasuk para
penurunan bertahap jumlah dan durasi
lansia menopause. Ketegangan
aliran
perasaan
atau
terjadinya bercak darah dan kemudian
beredar
dalam
pekerjaan,
stress
selalu
lingkungan
pergaulan
menstruasi,
berhenti.
menyebabkan
Beberapa
wanita
akan
sosial,
mengalami menstruasi yang lebih
kehidupan rumah tangga dan
sering atau lebih berat, hal ini
bahkan menyelusup ke dalam
biasanya
tidur. Kalau tidak ditanggulangi
estrogen folikuler yang terus-menerus
stress
dengan atau tanpa ovulasi.
dapat
menyita
energi,
mengurangi produktivitas kerja dan
5)
5.
menurunkan
b.
kekebalan
Periode sementara
dibiarkan
berkeringat,
menggerogoti
dan
produksi
Hot Flash
terhadap penyakit, artinya kalau dapat
refleksi
berulang
terjadinya dan
dan
kemerahan,
perasaan
panas,
tubuh secara diam-diam.
sering kali disertai palpitasi dan
Depresi
perasaan ansietas, dan kadang-kadang
Wanita dua kali lebih besar kemungkinan
akan
menderita
diikuti dengan demam. c.
Gangguan Tidur
depresi daripada pria. Wanita
Masalah tidur yang berkaitan
yang mengalami depresi sering
dengan menopause mungkin berkaitan
merasa sedih, karena kehilangan
dengan hot flash atau gangguan napas
kesempatan untuk memiliki anak,
saat tidur. Wanita menopause dengan
sedih karena kehilangan daya
keluhan hot flash berat beresiko
tarik. Wanita merasa tertekan
gangguan tidur, sementara wanita
karena
gemuk, mendengkur keras atau tidur
kehilangan
seluruh
perannya sebagai wanita dan
berlebihan
harus menghadapi masa tuanya.
gangguan napas saat tidur.
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
beresiko
terhadap
214
d.
Perubahan Atropik
harus dibuat untuk wanita seiring
Efek jangka panjang penurunan kadar estrogen termasuk penipisan
pertambahan usia mereka. g.
Perubahan Kulit
epitelium vagina dan serviks, lapisan
Sebagian besar perubahan kulit
kapiler menjadi lebih tampak sebagai
yang diperhatikan wanita pada masa
kemerahan
menopause adalah kerusakan karena
yang
terputus-putus.
Ukuran serviks biasanya mengecil
sinar
dengan menurunnya produksi mukus
meliputi
yang dapat menyebabkan dispareunia.
berkeringat, pengerutan, perubahan
Traktus urinarius juga menunjukkan
fungsi
perubahan
penurunan penyembuhan luka.
setelah
menopause.
Gejalanya dapat meliputi kering atau
h.
kulit
kering,
pelindung,
lain
banyak
penipisan
dan
Selama bertahun-tahun telah
dispareunia.
menjadi anggapan bahwa semakin tua
Perubahan Psikofisiologis
usia wanita, maka minat seks dan
Trias gejala psikologis yang sering
kali
hubungannya adalah insomnia
disebut dengan
depresi dan
alam
responsif
wanita
akan
menurun.
dalam
Mayoritas wanita yang mengalami
menopause
menopause alami tidak melaporkan
perasaan,
penurunan
penurunan
minat
dalam
hasrat
seksual,
kesenangan erotik, atau orgasme dan
seksual. Terdapat perbedaan antara
penurunan
insomnia sejati dengan perubahan
sedikit pada wanita dibanding pria
tidur yang dikaitkan dengan keringat
selama proses penuaan.
malam berlebihan. Hilangnya libido
f.
Perubahan
Seksualitas
gatal pada vulva dan vagina atau
e.
matahari.
i.
potensi
seksual
lebih
Perubahan Fungsi Tiroid
dapat dipengaruhi sejumlah faktor
Disfungsi tiroid menjadi lebih
termasuk peningkatan depresi atau
umum terjadi seiring pertambahan
ansietas.
usia wanita.
Perubahan Berat Badan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Usia
Menopause seringkali dianggap
Menopause. Ada beberapa faktor yang
sebagai penyebab peningkatan berat
mempengaruhi menopause (Baziad, 2005)
badan pada wanita usia paruh baya.
yaitu:
Rekomendasi
1.
untuk
meningkatkan
olahraga dan diet sehat yang meliputi pengawasan asupan kalori dan lemak
Usia Pertama Haid (Menarche) Beberapa
ahli
yang
melakukan
penelitian menemukan adanya hubungan
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
215
antara usia pertama kali mendapat haid
6.
Pemakaian KB
dengan usia seorang wanita memasuki menopause.
Pemakaian KB yang mengandung
Semakin muda seseorang
hormone diduga memiliki pengaruh besar
mengalami haid pertama kalinya, semakin
terhadap usia menopause ibu, dimana ibu
tua
yang memakai KB hormonal cenderung
atau
lama
ia
memasuki
masa
menopause.
lebih lambat menopause karena suplai
2.
hormonal dari KB.
Diabetes Melitus Penyakit autoimun seperti Diabetes
Melitus
menyebabkan
7.
Sosial Ekonomi
terjadinya
Menopause dipengaruhi oleh status
menopause dini. Pada penyakit autoimun,
ekonomi,
antibodi yang terbentuk akan menyerang
pekerjaan suami. Begitu juga hubungan
FSH.
antara tinggi badan dan berat badan wanita
3.
yang
Perokok Berat Pada wanita perokok diperoleh usia
menopause lebih awal, sekitar 1,5 tahun
bersangkutan
8.
termasuk
dan
dalam
Paritas Beberapa
Minum Alkohol
pendidikan
pengaruh sosial ekonomi.
(Varney, 2007). 4.
disamping
menunjukkan
hasil adanya
penelitian
hubungan
yang
Wanita yang nulipara dan wanita
signifikan antara jumlah paritas dengan
yang banyak mengonsumsi daging atau
usia menopause seorang wanita. Semakin
minum
banyak
alkohol
akan
mengalami
paritas,
maka
ovarium
menopause yang lebih lambat.
meningkatkan
5.
progesterone. Bila progesteron meningkat
Status Gizi Faktor yang juga mempengaruhi
maka
ekskresi
kadar
akan
hormone
hormone
AMH
juga
menopause lebih awal bisa dikarenakan
meningkat, kehadiran hormon AMH akan
konsumsi yang sembarangan. Jika ingin
meningkatkan FSH dan memperlambat
mencegah menopause lebih awal dapat
usia menopause. Karena hormone FSH dan
dilakukan dengan menerapkan pola hidup
LH mempengaruhi ovulasi ( Retno, 2010).
sehat seperti berhenti merokok, serta mengonsumsi misalnya
sejak
mengonsumsi
makanan
yang
baik
masih
muda
rajin
makanan
sehat
seperti
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian survey
analitik
dengan
menggunakan
kedelai, kacang merah, bengkoang atau
pendekatan dengan menggunakan cross
pepaya (Baziad, 2007).
sectional. Penelitian ini telah dilakukan di Posyandu
Lansia
Kelurahan
Tingkir,
Salatiga pada bulan April 2014. Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
216
Definisi Operasional yang dibuat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 1 Definisi Operasional Alat dan Variabel DO Kategori Metode Paritas Jumlah anak yang Checklist - Primipara telah dilahirkan - Multipara - Grandemultipara KB Hormonal Pemakaian KB Checklist - Memakai hormonal oleh ibu - Tidak memakai (pil, suntik, dan implant) Menopause Usia mulai Checklist - Menopause dini < dari 45 tahun berhentinya - Menopause Normal bila menstruasi selama menopause 45-55 tahun 12 bulan - Menopause terlambat > dari 55 tahun
Skala Data Nominal
Nominal
Ordinal
Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita menopause di Posyandu Lansia Kelurahan Tingkir, Salatiga pada bulan April 2014 sejumlah 58 responden. Sampel dalam penelitian ini yaitu wanita menopause di Posyandu Lansia Kelurahan Tingkir, Salatiga pada bulan April 2014 sejumlah 58 responden.
menengah
HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil penelitian pada 58
sebanyak
39
responden
(67,2%).
responden di Posyandu Lansia Kelurahan Tingkir,
Salatiga
didapatkan
hasil
karakteristik responden sebagai berikut: Karakteristik
Responden
Berdasar
Analisis Univariat Tabel 3. Distribusi Frekuensi responden berdasar Paritas di Posyandu Lansia Kelurahan Tingkir Salatiga tahun 2014
Pendidikan Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan di Posyandu Lansia Kelurahan Tingkir, Salatiga tahun 2014 Pendidikan Jumlah Dasar 13 Menengah 39 Perguruan tinggi 6 Total 58 Sumber: Data Sekunder (2014)
Berdasar responden
distribusi menurut
(%) 22.4 67.2 10.3 100.0
frekuensi pendidikan
menunjukkan distribusi tertinggi adalah
Paritas
Jumlah
(%)
Primipara 20 34.5 Multipara 27 46.6 Grande 11 19.0 multipara Jumlah 58 100.0 Sumber: Data primer diolah (2014)
Distribusi
frekuensi
paritas
responden menunjukkan sebagian besar responden
memiliki
jumlah
paritas
kategori multipara yaitu sebanyak 27 responden (46,6%).
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
217
Distribusi
Pemakaian
KB
Hormonal Usia menopause
Responden Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pemakaian KB Hormonal di Posyandu Lansia Kelurahan Tingkir, Salatiga tahun 2014 Pemakaian KB Jumlah (%) Hormonal Tidak memakai 21 36.2 Memakai 37 63.8 Total 58 100.0 Sumber: Data primer diolah (2014)
Jumlah
(%)
Dini 12 20.7 Normal 33 56.9 Terlambat 13 22.4 Total 58 100.0 Sumber: Data Primer diolah (2014)
Distribusi
frekuensi
usia
menopause
menunjukkan sebagian besar responden mengalami menopause pada usia normal yaitu 45-55 tahun yaitu sebanyak 33 responden (56,9%).
Distribusi
frekuensi
paritas
responden menunjukkan sebagian besar
Analisis Bivariat
responden memakai KB hormonal yaitu 37
Analisis bivariat dilakukan untuk menguji
responden (63,8%).
hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis uji hubungan tersebut
Distribusi Usia Menopause Responden
menggunakan uji Chi Square pada tingkat
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Usia menopause di Posyandu Lansia Kelurahan Tingkir, Salatiga tahun 2014
signifikansi
5%.
Selengkapnya
hasil
analisis Chi Square adalah:
Hubungan Paritas Dengan Usia Menopause Tabel 6. Hubungan Paritas Dengan Usia menopause di Posyandu Lansia Kelurahan Tingkir, Salatiga tahun 2014
Paritas
Dini N
Primipara Multipara Grandemultipara Jumlah
9 1 2 12
% 15.5 1.7 3.4 20.7
Usia menopause Normal N % 9 15.5 22 37.9 2 3.4 33 56.9
2 p-value
Terlambat n % 2 3.4 4 6.9 7 12.1 12 20.7 = 26.185 = 0,000
Total N 20 27 11 58
% 34.5 46.6 19.0 100.0
Sumber : Data Primer diolah (2014)
Tabel 6 hasil penelitian bahwa responden
multipara
yang memiliki paritas primipara sebagian
mengalami menopause normal yaitu 22
besar responden mengalami menopause
responden
(37,9%).
dini dan normal yaitu 9 responden
responden
yang
(15,5%), responden yang paritasnya
grandemultipara sebagian besar responden
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
sebagian
besar
responden
Sedangkan memiliki
pada paritas
218
mengalami menopause terlambat yaitu 7
nilai p-value lebih kecil dari 0,05 atau
responden (12,1%).
0,000 < 0,05, maka disimpulkan H0
Hasil hubungan menopause
pengujian umur
Chi
dengan
Square
tingkat
diperoleh nilai
2
ditolak. Berdasarkan kriteria uji tersebut
usia
maka
disimpulkan
terdapat
hubungan
paritas dengan usia menopause.
sebesar
26.185 dengan p-value = 0,000. Karena Hubungan Pemakaian KB Hormonal Dengan Usia Menopause Tabel 7. Hubungan Pemakaian KB Hormonal Dengan Usia menopause di Posyandu Lansia Kelurahan Tingkir, Salatiga tahun 2014 Usia menopause Pemakaian KB Hormonal
Dini
Total
Tidak memakai
N 10
% 17.2
Normal N % 9 15.5
Memakai
2
3.4
24
41.4
11
19.0
37
63.8
Jumlah
12
20.7
33
56.9
13
24.4
58
100.0
2 p-value Sumber : Data Primer diolah (2014)
yang
tidak
hormonal
sebagian
memakai
besar
KB
(17,2%),
pemakaian KB hormonal dengan usia menopause.
responden
mengalami menopause dini yaitu 10 responden
21
% 36.2
N
= 15.119 = 0,001
Tabel 7 hasil penelitian bahwa responden
Terlambat n % 2 3.4
responden
PEMBAHASAN
yang
Hasil
penelitian
menunjukkan
memakai KB hormonal sebagian besar
bahwa responden yang tidak memakai KB
responden mengalami menopause normal
hormonal
yaitu 24 responden (41,4%).
mengalami menopause dini yaitu 10
Hasil hubungan
pengujian dengan
Square
(17,2%),
responden
responden
yang
memakai KB hormonal sebagian besar
diperoleh nilai 2 sebesar
responden mengalami menopause normal
15.119 dengan p-value = 0,001. Karena
yaitu 24 responden (41,4%). Hal ini
nilai p-value lebih kecil dari 0,05 atau
menunjukkan
0,001 < 0,05, maka disimpulkan H0
memakai
ditolak. Berdasarkan kriteria uji tersebut
menopause lebih lambat, ini terjadi karena
maka
responden masih mendapatkan suplai
disimpulkan
tingkat
responden
besar
usia
menopause
umur
Chi
sebagian
terdapat
hubungan
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
KB
bahwa
responden
hormonal
yang
cenderung
219
hormon dari KB yang dipakai sehingga
kualitas maupun kuantitas., maka asupan
kan mengalami menopause lebih lambat.
makanan bergizi tidak akan tercukupi
Sesuai dengan Proverawati (2010) bahwa
sehingga menopause lebih cepat. Hal
menopause disebabkan karena tidak lagi
tersebut juga didukung oleh penelitian Iin
ada
Prasetyo (2008) hubungan antara status
produksi
hormon
ekstrogen
dan
progesteron dalam tubuh. Hasil hubungan
pengujian umur
menopause
gizi dengan kejadian menopause dini di Chi
dengan
Square
tingkat
diperoleh nilai
2
Desa
kuncen
Kecamatan
Ungaran
usia
Kabupaten Semarang, dimana diperoleh
sebesar
hasil semakin baik status gizi ibu, semakin
15.119 dengan p-value = 0,001. Karena
tua umur menopause.
nilai p-value lebih kecil dari 0,05 atau
Penelitian juga menunjukkan bahwa
0,001 < 0,05, maka disimpulkan H0
2 responden memakai KB hormonal
ditolak. Berdasarkan kriteria uji tersebut
mengalami menopause yang terlambat.
maka
Kondisi ini disebabkan oleh beberapa
disimpulkan
terdapat
hubungan
pemakaian KB hormonal dengan usia
faktor
menopause.
responden
dan
masyarakat.
Hal
Selain itu terdapat 2 responden yang
antara
lain
tingkat
aktifitas
tingkat
ekonomi
ini
sesuai
dengan
Paspodopo
(2009)
bahwa
memakai KB dan mengalami menopause
pendapat
dini. Faktor lain adalah tingkat sosial
pekerjaan berat yang dilakukan ibu sehari-
ekonomi masyarakat. Meskipun secara
hari
langsung
ekonomi
wanita tersebut lebih baik dari pada wanita
masyarakat tidak ada hubungannya dengan
yang tidak memiliki aktifitas tertentu,
usia
sehingga usia menopausenya menjadi lebih
tingkat
sosial
menopause,
namun
dengan
kemampuan ekonomi yang dimiliki, maka wanita mampu mengkonsumsi
menyebabkan
kondisi
kebugaran
lambat. Sesuai
makanan
dengan
kondisi
diatas
yang bergizi. Seperti yang diungkapkan
menurut Emma (2008) mengatakan bahwa
oleh Sarwono P (2005) yang mengatakan
aktifitas merupakan salah satu faktor
bahwa
mempengaruhi
penyebab terlambatnya usia menopause.
menopause. Ini sesuai dengan keadaan
Ini sesuai dengan kondisi responden di
responden di Posyandu Lansia Kelurahan
Posyandu
Tingkir, Salatiga. Karena keadaan sosial
Salatiga karena responden yang memiliki
ekonominya kurang baik maka kondisi
aktifitas banyak atau bekerja memiliki usia
keluarga
menopausenya lebih lambat dibanding ibu-
status
kurang
gizi
mampu
untuk
menyediakan makanan yang baik dari segi
Lansia
Kelurahan
Tingkir,
ibu yang tidak bekerja.
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
220
Penelitian
ini
juga
mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Utami
Kelurahan Tingkir Salatiga, dengan p value 0,001.
Wahyuningsih (2012) dimana diperoleh hasil pengujian
Chi-Square hubungan
paritas dengan tingkat usia menopause diperoleh nilai 2 sebesar 15,517 dengan pvalue = 0,000. Karena nilai p-value lebih kecil dari 0,05 atau 0,000 < 0,05 maka hasilnya
adalah
terdapat
atau
ada
hubungan paritas dengan usia menopause.
DAFTAR PUSTAKA Ali, B. 2003. Endokrinologi Ginekologi. KSERI. Jakarta. Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka cipta. Jakarta. Bambang.
2005.
http://www.Medicastore.com. Derek, L. 2002. Setiap Wanita, Panduan
PENUTUP
Terlengkap
Kesimpulan 1.
Paritas
ibu
di
Posyandu
Lansia
Kelurahan Tingkir, Salatiga sebagian
3.
Delapratasa Publishing.
paritas
Friedman. 1998. Ginekologi. Bina Rupa
kategori
multipara
yaitu
Aksara. Jakarta.
Pemakaian KB hormonal di Posyandu
Greenwood, S. 1991. Menopause Secara
Lansia Kelurahan Tingkir, Salatiga
Alami. GPK Gunung Mulia. Jakarta.
sebagian besar responden memakai
Hacker. 2001. Esensial Obstetric dan
KB hormonal yaitu 37 responden
Ginekologi. Australia New South
(63,8%).
Wales.
Usia menopause pada ibu di Posyandu
sebagian besar adalah menopause pada usia normal yaitu 45-55 tahun
Ibrahim,
Z. 2002. Psikologi Wanita.
Pustaka Hidayah. Bandung. Kartini, K 2002. Psikologi Wanita. Mandar Maju. Bandung.
yaitu sebanyak 33 responden (56,9%).
Kasdu, D. 2004. Kiat Sehat dan Bahagia
Terdapat hubungan paritas dengan
Di Usia Menopause. Puspa Swara
usia menopause pada ibu di Posyandu
Jakarta.
Lansia Kelurahan Tingkir Salatiga,
5.
Kebidanan dan Kandungan. Jakarta.
Fadilah, S. 2005. http://www.Depkes.com.
Lansia Kelurahan Tingkir Salatiga
4.
Kesehatan,
besar responden memiliki jumlah
sebanyak 27 responden (46,6%). 2.
Tentang
Liha, M. 2003. Hubungan Antara Status
dengan p value 0,000.
Pendidikan
Terdapat hubungan pemakaian KB
Pengetahuan Tentang Menopause
hormonal dengan usia menopause
Yang Dialami Ibu-Ibu di Desa
pada
ibu
di
Posyandu
dan
Tingkat
Lansia
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
221
Dompong Wetan Gebang Cirebon. Tidak
Serta Tanda Yang Menyertainya.
Diterbitkan
Makalah
Manuaba, I. 2002. Reproduksi Wanita. Rineka Cipta. Jakarta. Mustopo, S. 2005. Perawatan Kesehatan
2002.
Buku
Saku
Ilmu
Sheldon, C. 1999. Perawatan Modern Untuk Kesehatan Wanita. Pionir
S.
2002.
Metodologi
Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
Jaya. Bandung. Sugiyono.
Jakarta.
Statistika
Untuk
Thomas.
Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
2005.
http://www.Medicastore.com. Wiknjosastro, H. 1999. Ilmu Kandungan.
Owen, E. 2005. Panduan Kesehatan Bagi Wanita. Prestasi Pustaka. Jakarta. 2000.
2005.
Penelitian.Alfabeta.Bandung.
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan
Rachman.
T.
Kandungan. Hipokrates. Jakarta.
Jakarta. Notoatmodjo,
Arcan.
Jakarta. Robo,
Menopause Alami. Harapan Baru.
Symposium.
Perubahan
YBP-SP. Jakarta. Winarsi.
Tubuh
Menjelang Menopause dan Gejala
2005.
http://www.kompas.cetak/0305/12/ jateng
.
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
222