Jurnal Kebidanan 07 (01) 1-114 Jurnal Kebidanan http : //www. journal.stikeseub.ac.id HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA TENTANG PENULARAN DAN PENCEGAHAN HIV/AIDS Erika Rizky Noviana Tri 1) , Nurul Eko Widiyastuti 1) 2) Stikes Estu Utomo Boyolali E-mail:
[email protected]
2)
ABSTRAK Penderita HIV/AIDS 80 persen yang tertular adalah ibu rumah tangga. Kondisi ini menunjukan bahwa masalah HIV/AIDS sudah terjadi pada keluarga. Tentu saja ini jelas mematahkan anggapan kalau ibu rumah tangga bebas dari penyakit HIV/AIDS. Hal tersebut diperparah dengan ketiadaan pengetahuan atau informasi akurat perihal perilaku-perilaku yang bisa menularkan HIV/AIDS. Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian Survey analitik dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan teknik sampling Proportionate Stratified Random Sampling yaitu 45 responden. Instrumen penelitian menggunakan alat kuesioner untuk mengetahui pengetahun dan sikap responden yang sebelumnya sudah dilakukan uji validitas dan reabilitas. Analisa data menggunakan Kendall Tau. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai correlation coefficien 0.349 dengan Sig. 0.012, hal ini menunjukan bahwa nilai ρ < 0,012 berarti bahwa terdapat tingkat hubungan yang rendah sebesar 0.349 atau 34,9 % antara pengetahuan dengan sikap ibu rumah tangga tentang HIV/AIDS. Hal ini berarti semakin tinggi pengetahuan maka sikap semakin baik atau mendukung. Pengetahuan sebagian besar dalam kategori kurang yaitu ada 21 orang dengan presentase 46,7 %. Sikap pada penelitian ini sebagian besar dalam kategori tidak mendukung yaitu sebanyak 21 responden dengan presentase 46,7 %. Hal ini berarti semakin tinggi pengetahuan maka sikap semakin baik atau mendukung. Kata Kunci : pengetahuan, sikap, ibu rumah tangga, HIV/AIDS.
RELATIONSHIP KNOWLEDGE WITH HOUSEWIFE ATTITUDES ABOUT HIV / AIDS ABSTRACT Background: HIV/AIDS infected 80 percent are housewifes. The condition indicates that the problem of HIV/AIDS has occurred of HIV/AIDS in the family. This course clearly break the assumption that housewifes free of HIV/AIDS it is compounded by lack of knowledge or inaccurate information about behaviors that cloud transmit HIV/AIDS. Reseach study: This research is an analytic survey research with cross sectional approach and the use of sampling techniques Proportionate Stratified Random Sampling is 45 respondents. The research instrument using a questionnaire to determine knowledge and attitudes of respondents who have previously tested the validity and reliability. Analysis of the data using the Kendall Tau. Result: From the results of statistical tests coefficien correlation values obtained with the Sig 0349. 0.012, indicating that the value of ρ <0.012 means that there is a low degree of correlation of 0.349 or 34.9% between knowledge housewife attitude about HIV / AIDS. This means that the higher the better knowledge of the attitudes or support. Conclution: Knowledge mostly in the category of less that there are 21 people with the percentage of 46.7% .. The attitude in this study most of the categories do not support as many as 21 respondents with a percentage of 46.7%. This means that the higher the better knowledge of the attitudes or support. Keyword : Knowledge, attitude, housewife, HIV/AIDS.
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 01, Juni 2015
16
PENDAHULUAN Masalah HIV/AIDS adalah masalah
justru terjadi pada kelompok ibu rumah
besar yang mengancam Indonesia dan
tangga (22%) dan 2,7% kasus AIDS
banyak negara di seluruh dunia. UNAIDS,
ditularkan dari ibu HIV positif ke bayinya.
memperkirakan jumlah ODHA di seluruh
Lebih dari 90% kasus anak yang terinfeksi
dunia pada Desember 2004 adalah 35,9-
HIV, ditularkan melalui proses penularan
44,3
2009,
dari ibu ke anak. Virus HIV dapat
hamil
ditularkan dari ibu yang terinfeksi HIV
ditemukan hidup dengan HIV di Afrika
kepada anaknya selama kehamilan, pada
Timur dan Selatan, lebih daripada di
saat persalinan dan selama menyusui
daerah lain di dunia. Di negara Afrika,
(Factsheet Ditjen Bina Gizi & KIA, 2011).
juta
diperkirakan
orang.
Pada
860.000
tahun wanita
HIV/AIDS pada anak masih menempati
Kasus
HIV/AIDS
di
Indonesia
persentase yang tinggi, yaitu rata-rata 47%
secara kumulatif dari 1 April 1987 sampai
dari total keseluruhan anak hidup dengan
dengan 30 Juni 2013 yaitu: HIV 108.600
HIV, dimana > 90% yang terinfeksi
penderita,
AIDS
43.667
melalui penularan vertical dari ibu ke bayi
kematian
akibat
HIV/AIDS
selama
atau
penderita. Jumlah kumulatif kasus AIDS
menyusui. Tanpa pengobatan, sekitar 25%-
menurut jenis kelamin: laki-laki 24.177
50% dari ibu HIV positif akan menularkan
penderita, perempuan 12.897 penderita,
virus ke bayi mereka selama kehamilan,
tidak diketahui 6.897 penderita. Jumlah
bersalin atau menyusui. Risiko penularan
kumulatif kasus AIDS menurut faktor
HIV dari ibu ke bayi dapat dikurangi
resiko: heteroseksual 26.168 penderita,
sampai kurang dari 5% melalui kombinasi
homobiseksual 1.030 penderita, IDU 7.833
langkah-langkah
penularan
penderita, transfusi darah 86 penderita,
dari ibu ke anak/PMTCT (Prevention
transmisi perinatal 1.194 penderita, tak
Mother to Child Transmission), termasuk
diketahui
terapi ARV (Antiretroviral) untuk ibu
kumulatif kasus AIDS menurut golongan
hamil dan anak yang baru lahir (Irianti,
umur: < 1 tahun 165 penderita, 1-4 tahun
2013).
779 penderita, 5-14 tahun 332 penderita,
kehamilan,
persalinan
pencegahan
7.126
penderita.
penderita, 8.340
Jumlah
Sejak pertama kali ditemukan pada
15-19 tahun 1.416 penderita, 20-29 tahun
tahun 1987 sampai dengan tahun 2011,
15.305 penderita, 30-39 tahun 12.332
kasus AIDS telah tersebar di 368 (73,9%)
penderita, 40-49 tahun 4.383 penderita, 50-
dari 498 kabupaten/kota di Indonesia. Pada
59 tahun 1.314 penderita, > 60 tahun 414
tahun 2011 tercatat kasus AIDS terbesar
penderita. Adapun jumlah kumulatif kasus
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 01, Juni 2015
17
HIV/AIDS di Propinsi Jawa Tengah: HIV
masih lemahnya posisi istri (perempuan).
5.406 penderita, AIDS 2.990 penderita
Adanya jarak sosial budaya dan ekonomi,
(Ditjen PP & PL Kemenkes RI, 2013).
ketergantungan
Menurut
data
financial
perempuan
Komisi
kepada laki-laki. Perempuan merasa aneh
Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN),
bila harus berdiskusi seksualitas termasuk
sekitar 1,6 juta wanita menikah dengan
tentang
pria berisiko tinggi terkena HIV/AIDS.
mempercayai suami (UNAIDS, 2012).
Hasil penelitian KPAN selama 10 tahun terakhir
(1999-2009)
pengidap
terhadap
HIV/AIDS
di
kondom
karena
selalu
Tertular perilaku berisiko suami
2.800
dalam hubungan perkawinan seperti seks
Indonesia,
komersial dan narkoba suntik, mobilitas
menyebutkan bahwa lebih dari 80 persen
penduduk,
yang tertular HIV adalah ibu rumah
dilakukan
tangga. Kondisi ini menunjukan bahwa
lapangan kerja yang sempit di daerah
masalah HIV/AIDS sudah terjadi pada
pedesaan menyebabkan arus urbanisasi ke
keluarga. Tentu saja ini jelas mematahkan
kota-kota besar di Indonesia meningkat
anggapan kalau ibu rumah tangga bebas
yang membuat banyak penduduk desa
dari penyakit HIV/AIDS. Belakangan ini
yang melakukan urbanisasi untuk bekarja
tingginya kasus HIV/AIDS pada ibu rumah
di kota dengan pengetahuan yang sangat
tangga
minim
ini,
karena
secara
biologis
pembangunan di
daerah
tentang
fisik
perkotaan
HIV/AIDS
yang dan
(Komisi
perempuan mempunyai resiko lebih besar
Penanggulangan AIDS Nasional, 2010).
terkena HIV dari laki-laki (suami) yang
Kurangnya
sering jajan di luar tanpa pengaman
kesetaraan gender itulah sebagai pangkal
kondom (Yayasan Puspa Keluarga & Pusat
tingginya ibu rumah tangga yang terjangkit
Penelitian
HIV/AIDS.
Kesehatan
Universitas
Indonesia, 2010).
dengan
kesadaran
Hal
suami
tersebut
ketiadaan
terhadap
diperparah
pengetahuan
atau
Beberapa alasan terjangkitnya ibu
informasi akurat perihal perilaku-perilaku
rumah tangga sebagian besar karena
yang bisa menularkan HIV/AIDS. Hal
ditulari
tersebut
oleh
hubungan
suami
seks
yang
diperparah
dengan
ketiadaan
sembarangan.
pengetahuan atau informasi akurat perihal
Bahkan, 53,1% laki-laki dinilai memiliki
perilaku-perilaku yang bisa menularkan
kecenderungan
HIV/AIDS (Kementrian Kesehatan, 2012).
perempuan terkena
yang
secara
melakukan
selingkuh. tidak
HIV/AIDS
tahu
akibat
Artinya, apa-apa
AIDS
adalah
kependekan
dari
perilaku
Acquired Immune Deficiency Syndromme.
menyimpang sang suami. Ini membuktikan
Acquired berarti didapat, bukan keturunan.
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 01, Juni 2015
18
Immune terkait dengan system kekebalan
dengan memakai obat antiretroviral, jaga
tubuh kita. Deficiency berarti kekurangan.
proses kelahiran tetap singkat waktunya,
Syndromme atau sindrom berarti penyakit
hindari menyusui (Spiritia, 2006).
dengan kumpulan gejala, bukan gejala
Pengetahuan adalah hasil tahu dari
tertentu. Jadi AIDS berarti kumpulan
manusia,
yang
gejala akibat kekurangan atau kelemahan
pertanyaan what. Apabila pengetahuan
system kekebalan tubuh yang dibentuk
mempunyai sasaran tertentu, mempunyai
setelah kita lahir. AIDS disebabkan oleh
metode atau pendekatan untuk mengkaji
sebuah virus yang disebut HIV atau
objek tersebut sehingga memperoleh hasil
Human Immunodeficiency Virus. Bila kita
yang dapat disusun secara sistematis dan
terinfeksi HIV, tubuh kita akan mencoba
diakui secara umum, maka terbentuklah
menyerang infeksi. System kekebalan kita
disiplin
akan membuat “antibody”, molekul khusus
mempengaruhi pengetahuan antara lain: (a)
yang menyerang HIV itu (Spiritia, 2006).
Tingkat Pendidikan,
ilmu.
sekedar
menjawab
Faktor-faktor
yang
merupakan suatu
HIV, virus penyebab AIDS dapat,
upaya memberikan pengetahuan sehingga
menular dari ibu yang terinfeksi HIV ke
perilaku berubah menjadi lebih positif.
bayinya. Tanpa upaya untuk mencegahnya,
Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu
kurang lebih 30% bayi dari ibu yang
bagi manusia dalam membuka pikiran
terinfeksi HIV menjadi terinfeksi. Bayi
untuk menerima hal-hal baru serta berpikir
dilahirkan oleh ibu dengan viral load yang
alamiah;
tinggi lebih mungkin tertular. Namun viral
pengetahuan
load yang tidak terdeteksi tidak boleh
tinggi
dianggap “aman”. Walaupun janin dalam
sumber informasi yang dimilikinya; (c)
kandungan dapat terinfeksi, sebagian besar
Budaya, dimana sikap dan kepercayaan
penularan terjadi waktu melahirkan atau
merupakan tingkah laku manusia dalam
melalui menyusui. Bayi lebih mungkin
memenuhi
terinfeksi jika persalinan berlanjut lama.
mempengaruhi pengetahuan menurut sikap
Selama proses kelahiran, bayi dalam
dan kepercayaan yang dimilikinya; (d)
keadaan
Pengalaman, dimana suatu pengetahuan
berisiko
tertular
oleh
darah
(b)
Informasi,
seseorang
selaras
akan
dengan
semakin
bertambahnya
kebutuhan.
Budaya
khususnya
juga mengandung virus itu. Jadi jika bayi
dipengaruhi
disusui oleh ibu HIV positif, si bayi bisa
seseorang sepanjang hidupnya; (e) Sosial
menjadi tertular. Ibu HIV positif dapat
Ekonomi, dimana tingkat sosial ekonomi
mengurangi
mempengaruhi
bayinya
terinfeksi
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 01, Juni 2015
informal
akan
ibunya. ASI dari ibu yang terinfeksi HIV
risiko
bersifat
dimana
banyaknya
juga
pengalaman
kemampuan
untuk
19
memenuhi kebutuhan hidupnya. Semakin
frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme
tinggi tingkat sosial ekonomi, semakin
pertahanan ego (Azwar, 2009).
mudah
dalam
meningkatkan
pengetahuannya (Notoatmodjo, 2003).
Berdasarkan
data
yang
yang
diperoleh dari Dinas Kesehatan (Dinkes)
Sikap adalah suatu bentuk evaluasi
Kabupaten Boyolali, tercatat ada 87 kasus
atau reaksi perasaan. Perasaan mendukung
penderita HIV/AIDS yang ditemukan di
atau
beberapa kecamatan dan yang meninggal
memihak
(favorable)
maupun
perasaan tidak mendukung atau tidak
38
memihak
November 2012, 29% diantaranya adalah
(unfavorable)
pada
obyek
orang
tahun
komponen yang saling menunjang yaitu
Puskesmas Musuk II tercatat terdapat 4
komponen kognitif yang dapat disamakan
kasus
dengan pandangan (opini),
komponen
diantaranya telah meninggal. Salah satu
afektif yang dapat disamakan dengan
penderitanya terdapat di Desa Lampar.
perasaan
komponen
Menurut Bidan desa, diketahui bahwa
perilaku yang berisi kecenderungan untuk
beberapa pria/suami pernah berhubungan
bertindak atau bereaksi terhadap sesuatu.
seksual
Faktor-fator
tersebut. Sehingga ibu rumah tangga atau
yang
pembentukan
sikap
mempengaruhi yaitu
pengalaman
pribadi haruslah meninggalkan kesan yang
penderita
dengan
Pada
sampai
ibu
(emosi),
tangga.
2005
tersebut. Struktur sikap terdiri atas tiga
individu
rumah
dari
wilayah
HIV/AIDS
penderita
dan
2
HIV/AIDS
istri menjadi faktor resiko terbesar. Berdasarkan
hasil
survey
kuat, pengaruh orang lain yang dianggap
pendahuluan yang dilakukan di Desa
penting (orang tua, orang dengan status
Lampar, Kecamatan Musuk, Kabupaten
sosial lebih tinggi, teman sebaya, teman
Boyolali. Pada tanggal 4 Maret 2014
dekat, guru, teman kerja, pasangan dan
dengan wawancara pada 10 ibu, mengenai
lainnya), pengaruh kebudayaan yang telah
pengetahuan dan sikap tentang HIV/AIDS
mewarnai
pada rumah tangga yang
sikap
anggota
masyarakat,
ada di Desa
media masa yang membawa pula pesan-
Lampar, telah diperoleh hasil bahwa 6 ibu
pesan yang berisi sugesti yang dapat
rumah tangga mempunyai pengetahuan
mengarahkan opini seseorang, lembaga
yang kurang tentang HIV/AIDS dan 4 ibu
pendidikan dan lembaga agama yang
mempunyai
meletakkan dasar pengertian dan konsep
tentang HIV/AIDS. Lalu 7 memiliki
moral dalam diri individu, pengaruh faktor
anggapan bahwa penderita HIV/AIDS
emosional yang didasari oleh emosi yang
harus dijauhkan, sedang 3 diantaranya
berfungsi sebagai semacam penyaluran
beranggapan bahwa penderita HIV/AIDS
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 01, Juni 2015
pengetahuan
yang
benar
20
sebaiknya di berikan dukungan moral dan
satu populasi dan menggunakan kuesioner
tidak dijauhi. Dari latar belakang masalah
sebagai alat pengumpulan data yang
diatas, peneliti tertarik untuk meneliti
pokok,
Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu
kepada
Rumah Tangga Tentang Penularan dan
(Sulistyaningsih, 2011). Pendekatan yang
Pencegahan HIV/AIDS Di Desa Lampar,
digunakan adalah cross sectional yaitu
Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali”.
suatu
Penelitian
ini
bertujuan
tanpa
memberikan
sample
penelitian
intervensi
yang
dengan
diteliti
pendekatan,
untuk
observasi atau pengumpulan data sekaligus
mengidentifikasi pengetahuan ibu rumah
pada suatu saat (point time approach).
tangga tentang penularan dan pencegahan
Artinya, tiap subyek penelitian hanya
HIV/AIDS, mengidentifikasi sikap ibu
diobservasi sekali saja
rumah tangga tentang penularan dan
dilakukan terhadap status karakter atau
pencegahan
menganalisa
variabel subyek pada saat pemeriksaan.
adanya hubungan pengetahuan dengan
Hal ini tidak berarti bahwa semua subyek
sikap ibu rumah tangga tentang penularan
penelitian diamati pada waktu yang sama
dan
(Notoatmodjo,2005).
HIV/AIDS,
pencegahan
HIV/AIDS
di
Desa
Lampar, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali.
satu
Tempat penelitian dilakukan di Desa Lampar, Kecamatan Musuk, Kabupaten
Penelitian ini bermanfaat sebagai salah
dan pengukuran
pengambil
April-Mei 2014. Populasi dalam penelitian
kebijakan kesehatan, pelaku pelayanan
ini adalah semua ibu rumah tangga yang
kesehatan khususnya bidan dan juga
ada di Desa Lampar, Kecamatan Musuk,
sebagai pembelajaran bagi mahasiswa
Kabupaten Boyolali dengan populasi 221
kebidanan di wilayah Kabupaten Boyolali
orang.
sehingga bisa ikut berperan serta dalam
digunakan
menurunkan angka kesakitan dan angka
Proportionate Stratified Random Sampling
kematian penderita HIV/AIDS khususnya
dengan kriteria inklusi ibu rumah tangga
pada
yang
wanita
masukan
dan
bagi
Boyolali, waktu penelitian dalam periode
bayi
balita,
serta
Adapun
tehnik
dalam
bersedia
sampel
yang
penelitian
ini
dijadikan
responden.
meningkatkan pengetahuan dan persepsi
Dengan pengambilan sampel sebesar 20%
ibu
maka yang bisa dijadikan responden
rumah
tentang
penularan
dan
pencegahan HIV/AIDS.
sejumlah 45 responden yang tersebar dalam 3 dusun.
METODE PENELITIAN Penelitian ini survey analitik, yaitu
Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian,
maka
penelitian
ini
penelitian yang menggambil sample dari
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 01, Juni 2015
21
menggunakan instrumen penelitian dalam
reliabilitas dengan uji statistik Cronbach
bentuk kuesioner untuk memperoleh data-
Alpha (a). Adapun untuk uji reliabilitas
data variabel pengetahuan dan sikap ibu
didapatkan
rumah tangga tentang penularan dan
pengetahuan sebesar 0.836 dan untuk
pencegahan HIV/AIDS. Kuesioner yang
kuesioner sikap sebesar 0,821 dimana hal
digunakan di desain berdasarkan skala
ini dikatakan reliable karena alpha > 0,60.
model
(Nunnally, 1969 cit Ghozali, 2007)
Likert
yang
berisi
sejumlah
hasil
untuk
kuesioner
pernyataan yang menyatakan obyek yang
Pengolahan data yaitu data yang
hendak diungkap. Instrumen penelitian
didapat dari hasil kuisioner oleh responden
sebelum digunakan untuk memperoleh
diolah secara manual dan komputerisasi
data-data
penelitian,
terlebih
dahulu
dengan menggunakan program SPSS for
dilakukan
uji
agar
diperoleh
Windows versi 16.00 untuk mendapatkan
instrumen yang valid dan reliabel. Untuk
hasil berupa frekuensi dan persentase dari
menguji validitas kuesioner digunakan
masing-masing penelitian. Penyajian data
rumus statistika koefisien korelasi Product
penelitian dalam bentuk narasi dan tabel
Moment. Uji coba instrumen dilakukan
distribusi
terhadap 30 ibu rumah tangga di luar
membacanya.
sampel yang mempunyai karakteristik
digunakan adalah sebagai berikut :
coba
dengan
tujuan
Rumus
dasar
mudah yang
sama dengan sampel yang digunakan dalam penelitian. Dari hasil olah data uji validitas didapatkan hasil untuk kuesioner pengetahuan dari 220 soal yang diujikan ternyata ada 5 soal yang tidak valid karena
= koefisien korelasi Kendall Tau yang besarnya (-1< 0 < 1)
r hitung < r table 0,361. Sedangkan untuk kuesioner sikap dari 20 soal yang diujikan
= jumlah rangking atas
ternyata ada 5 soal yang tidak valid karena r hitung < r table 0,361. Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dengan internal consistensy, dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar
jawaban
pertanyaan.
SPSS
memberikan fasilitas untuk mengukur
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 01, Juni 2015
= jumlah rangking bawah = jumlah anggota sample
Untuk
membuktikan
apakah
koefisien itu dapat diberlakukan pada populasi dimana sample tersebut diambil maka perlu diuji signifikansinya dengan menggunakan rumus z dalam hal ini taraf kesalahan 1%.
22
keslahan 1% dibagi 2 sehingga menjadi 0,5%. z=
Hasil analisis : P value ≤ 0,05 ada hubungan berarti
Bila z hitung ≥ dari table, maka
ditolak dan
diterima, P value ≥ 0,05 tidak ada
koefiensi korelasi yang ditemukan adalah
hubungan berarti
signifikan. Untuk uji dua fihak, maka taraf
diterima dan
ditolak.
HASIL PENELITIAN Analisis Statistik Deskripsi Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Tentang Penularan dan Pencegahan HIV/AIDS. Tabel 1. Analisis Statistik Deskripsi Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Tentang Penularan dan Pencegahan HIV/AIDS. Keterangan Pengetahuan Ibu Rumah Tangga
N
Minimum
Maksimum
45
47
Sikap Ibu Rumah Tangga 45 41 Sumber : Data primer SPSS 16 (penelitian 2014).
Mean
S.D
81
65,7556
10,16714
74
60,3778
8,820
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Tentang Penularan dan Pencegahan HIV/AIDS. Pengetahuan Ibu Rumah Tangga
Frekuensi
Persentase
Baik (> 75,9)
12
26,7 %
Sedang (55,6 – 75,9)
12
26,7 %
Kurang (< 55,6)
21
46,7 %
TOTAL
45
100 %
Sikap Ibu Rumah Tangga
Frekuensi
Persentase
Mendukung (> 69,1)
11
24,4 %
Kurang Mendukung (51,5 – 69,1)
13
28,9 %
Tidak Mendukung (< 51,5)
21
46,7 %
TOTAL
45
100 %
Sumber : Data primer SPSS 16 (penelitian 2014).
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 01, Juni 2015
23
Uji Statistik Kendal Tau Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Tentang Penularan dan Pencegahan HIV/AIDS. Tabel 3. Uji Kendal Tau Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Tentang Penularan dan Pencegahan HIV/AIDS.
Pengetahuan
Mendukung 8 17,8%
Baik
Sikap Kurang Mendukung
Tidak mendukung
Total
2 4,4%
2 4,4%
12 26,7%
7 15,6% 12 26,7% 21 46.7%
12 26,7% 21 46,7% 45 100.0%
0 5 .0% 11,1% 3 6 Kurang 6,7% 13,3% 11 13 Total 24.4% 28.9% Sumber : Data primer SPSS 16 (penelitian 2014). Cukup
p.value
r (hitung)
0,012
0,349
Pada tabel di atas menunjukkan dari
0.012, hal ini menunjukan bahwa nilai ρ <
12 (26,7 %) ibu rumah tangga yang
0,012 berarti bahwa terdapat tingkat
pengetahuannya baik mempunyai sikap
hubungan yang rendah sebesar 0.349 atau
mendukung 8 (17,8%) ibu rumah tangga,
34,9 % antara pengetahuan dengan sikap
sedangkan yang kurang mendukung dan
ibu rumah tangga tentang penularan
tidak mendukung sama besar sebanyak 2
HIV/AIDS. Hal ini berarti ada hubungan
(4,4 %) ibu rumah tangga. Pada 12 (26,7
pengetahuan yang positif dengan sikap
%) ibu rumah tangga yang berpengetahuan
yang rendah.
cukup, sebagian besar atau sebanyak 7 (15,6 %) ibu rumah tangga mempunyai sikap tidak mendukung, sedangkan pada 5 (11,1%)
ibu
rumah
Hasil penelitian ini mendukung
kurang
hipotesis bahwa terdapat hubungan antara
mendukung. Pada 21 (46,7 %) ibu rumah
pengetahuan dengan sikap ibu rumah
tangga yang berpengetahuan kurang, tidak
tangga tentang penularan dan pencegahan
mendukung sebanyak 12 (26,7 %) ibu
HIV/AIDS. Hal ini dapat dilihat dari
rumah
besarnya
tangga,
tangga
PEMBAHASAN
kurang
mendukung
hubungan
antarvariabel
sebanyak 6 (13,3 %) ibu rumah tangga,
pengetahuan dengan sikap ibu rumah
dan 3 (6,7 %) ibu rumah tangga memiliki
tangga tentang penularan dan pencegahan
sikap mendukung.
HIV/AIDS yang dihitung dengan koefisien
Dari hasil uji statistik diperoleh nilai correlation coefficien 0.349 dengan Sig.
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 01, Juni 2015
korelasi
adalah
0,349.
Hal
ini
menunjukkan tingkat hubungan yang
24
rendah antara pengetahuan dengan sikap
bisa ikut berperan serta dalam menurunkan
ibu rumah tangga tentang penularan dan
angka kesakitan dan angka kematian
pencegahan HIV/AIDS. Arah hubungan
penderita
yang positif (tidak ada tanda negatif pada
kelompok ibu rumah tangga tentang
angka 0,349 menunjukkan semakin baik
penularan dan pencegahan HIV/AIDS,
pengetahuan ibu rumah tangga akan
salah
menimbulkan tentang
sikap
penularan
HIV/AIDS
satunya
khususnya
dengan
pada
mengadakan
yang
mendukung
sosialisasi tentang HIV/AIDS bagi ibu
dan
pencegahan
rumah tangga, memberikan sosialisasi
HIV/AIDS. Demikian pula sebaliknya,
kepada
makin rendah pengetahuan ibu rumah
penyebaran penyakit HIV/AIDS yang saat
tangga akan menimbulkan sikap yang
ini sudah bukan lagi monopoli kelompok
kurang dan tidak mendukung tentang
resiko tinggi tetapi sudah terjadi juga pada
penularan dan pencegahan HIV/AIDS.
kelompok ibu rumah tangga dan bayi.
Namun dari hasil penelitian masih
masyarakat
terkait
fenomena
yang mempunyai pengetahuan yang baik
PENUTUP Kesimpulan Hasil
tetapi
tidak
hipotesis bahwa terdapat hubungan antara
dan
pengetahuan dengan sikap ibu rumah
pencegahan HIV/AIDS karena kekeliruan
tangga tentang penularan dan pencegahan
pemahaman dalam pengetahuan tentang
HIV/AIDS. Namun masih diketemukan
penularan
beberapa
diketemukan beberapa ibu rumah tangga
bersikap
mendukung
kurang
tentang
dan
penularan
HIV/AIDS
yang
seringkali
penelitian
ibu
rumah
mendukung
tangga
yang
dikaitkan dengan beberapa mitos atau
mempunyai pengetahuan yang baik tetapi
budaya yang salah di lingkungan keluarga
bersikap kurang dan tidak mendukung
dan
dalam
masyarakat
ketakutan
serta
yang
adanya
timbul
rasa
sehingga
penularan
dan
pencegahan
HIV/AIDS karena kekeliruan pemahaman
mengakibatkan kesalahan persepsi atau
dalam
anggapan sehingga membentuk sikap yang
HIV/AIDS
kurang
dengan beberapa mitos atau budaya yang
mendukung
tentang
konsep
pengetahuan tentang penularan seringkali
salah
kalangan ibu rumah tangga di Desa
masyarakat serta adanya rasa ketakutan
Lampar, Kecamatan Musuk, Kabupaten
yang
Boyolali. Dari kondisi ini implikasi yang
kesalahan persepsi atau anggapan sehingga
diharapkan
kebijakan
membentuk sikap yang kurang mendukung
kesehatan dan pelaku pelayanan kesehatan
tentang konsep penularan dan pencegahan
khususnya bidan di Kabupaten Boyolali
HIV/AIDS.
pengambil
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 01, Juni 2015
lingkungan
dikaitkan
penularan dan pencegahan HIV/AIDS di
agar
di
yang
timbul
sehingga
keluarga
dan
mengakibatkan
25
Saran Melanjutkan penelitian ini lebih
Ditjen Bina Gizi dan KIA, (2011),
lanjut dengan meneliti beberapa variabel
Factsheet Pencegahan Penularan
yang mempengaruhi proses peningkatan
HIV Dari Ibu Ke Anak (PPIA),
pengetahuan dan persepsional ibu rumah
Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.
tangga tentang penularan dan pencegahan
Ditjen PP & PL, (2013), Statistik Kasus
HIV/AIDS, serta memberikan suatu bentuk
HIV/AIDS
sosialisasi
Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.
kepada
masyarakat
terkait
dengan fenomena penyebaran penyakit
Gondo,
di
Harry
Indonesia,
Kurniawan,
(2012),
HIV/AIDS yang saat ini sudah bukan lagi
Pencegahan Penularan HIV Dari
monopoli kelompok resiko tinggi tetapi
Ibu Ke Bayi, Fakultas Kedokteran
sudah terjadi juga pada kelompok ibu
Universitas
rumah tangga dan bayi.
Surabaya.
Wijaya
Kusuma,
Indrawati, Tutut, (2013), Kasus HIV/AIDS: DAFTAR PUSTAKA
Pokja Dibentuk, Penanggulangan
Arikunto. S, (2002), Prosedur Penelitian
HIV/AIDS di Boyolali Diharapkan
Suatu Pendekatan Praktek, Rineka
Optimal,
Cipta, Jakarta.
http://www.boyolalipos.com,
_______, (2003), Manajemen penelitian,
tanggal upload 30 September 2013,
Cetakan VI, PT Rineka Cipta,
tanggal download 18 November
Jakarta.
2013, jam 11.38 WIB.
Dianita.
2012.
Penyuluhan
Pengaruh
Program
PMTCT
Terhadap
Irianti, Indah Triayu, (2013), HIV/AIDS Dalam
Kehamilan
&
Perubahan Dan Pengetahuan Sikap
Penatalaksanaanya,
Ibu Hamil Tentang HIV/AIDS Di
dalam rangka tugas kepaniteraan
Puskesmas Putat Jaya Surabaya.
klinik di bagian Ilmu Obstetri dan
Surabaya. Puskesmas Putat Jaya
Ginekologi
Fakultas
Kedokteran
Surabaya
Universitas
Muslim
Indonesia,
(2002),
Metodologi
Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali. 2012.
Laporan
Penanggulangan
Upaya
Dibawakan
Makassar. Notoatmodjo.
S,
HIV/AIDS
penelitian kesehatan, Cetakan II,
Kabupaten Boyolali. Jawa Tengah :
Edisi Revisi, PT Rineka Cipta,
Dinkes Kebupaten Boyolali
Jakarta.
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 01, Juni 2015
26
Nursalam, Ninuk Dian Kurniawati, (2008), Asuhan Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi HIV/AIDS, Cetakan II, Maret
2008,
Salemba
Medika,
Jakarta. Rishadi. A, Ridwan Amiruddin, Dian Sidik,
(2012),
Pengetahuan
dan
Hubungan Sikap
Calon
Tenaga Kerja Indonesia dengan Upaya Pencegahan HIV dan AIDS di
BP3TKI
Makassar,
Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Makassar. Ryanthie,
Septhia,
HIV/AIDS
(2013),
Boyolali,
Kasus
ODHA
Banyudono
di
Meninggal,
http://www.solopos.com,
tanggal
upload 5 November 2013, tanggal download 18 November 2013, jam 10.38 WIB. Sugiyono,
(2004),
Statistika
untuk
penelitian, Cetakan VI, Alfabeta, Bandung. Yayasan
Spiritia,
(2006),
Lembaran
Informasi Tentang HIV/AIDS Untuk Orang
Yang
Hidup
Dengan
HIV/AIDS (ODHA), Jakarta.
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 01, Juni 2015
27